Media indie
-
Upload
sakinah-cinta-management -
Category
Education
-
view
1.485 -
download
0
description
Transcript of Media indie
Media Indie & Alternatif
By Luky B. Rouf
• Menulis adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi sebagian orang. Semua daya, kreasi, dan pengetahuan yang dimiliki dapat dituangkan menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi khalayak. Menerbitkan buku adalah perkara mudah. Jika tulisan yang anda hasilkan mau dibukukan, ya, kirim saja ke penerbit. Jika naskah kita layak, maka niscaya akan diterbitkan
• Tapi, pada kenyataannya, tidak sesederhana itu. Naskah kita bisa diterbitkan atau tidak sepenuhnya tergantung pada kebijakan penerbit konvensional. Biasanya banyak faktor yang masuk jadi pertimbangan penerbit konvensional. Salah satunya adalah nama pengarang atau penulis sendiri. Apakah nama anda sudah cukup dikenal atau pernah menang lomba-lomba kepenulisan atau nama anda benar-benar baru di dunia tulis menulis.
• Ada kalanya kita sebagai penulis pemula memang harus
maklum bahwa penerbitan konvensional, sebagai pihak yang
akan menerbitkan buku/karya kita, mereka sebuah industri
yang terjebak pada kata: untung atau rugi. Seidealis apapun
mereka, mau tidak mau, seringkali mereka akan bercermin
pada keinginan pasar atau pembaca terhadap produk yang
akan dipublikasikan--yang mana membawa brand nama kita
sebagai penulis.
• Sebagai penulis baru, mungkin ada bijaknya jika kita
mempermudah langkah penerbit mengambil keputusan
terhadap naskah kita dengan cara memperkenalkan nama
kita dulu sebagai pengarang di majalah-majalah, koran-
koran, atau dengan mengikuti lomba-lomba kepenulisan.
Biasanya penerbit akan lebih 'menghargai' penulis-penulis,
yang kendati 'baru', tapi sudah punya prestasi dimuat atau
menang sebuah perlombaan pada media-media yang ada
sekarang.
Membuat Proposal Naskah Penulis mengirimkan proposal naskah yang akan diterbitkan, adapun proposal naskah ini berisi : 1.Abstrak/sinopsis: penjelasan atau gambaran mengenai isi naskah. 2.Outline naskah, semacam daftar isi lengkap, materi apa saja yang akan diuraikan dalam setiap bab, sub bab, atau akan diberikan contoh-contoh atau listing program apa saja, dan sebagainya. 3.Contoh output print salah satu bab lengkap bila naskah belum ditulis. Bila naskah telah ditulis lengkap dapat dikirimkan seluruhnya untuk memudahkan redaksi melakukan penilaian.4.Memberikan penjelasan global buku mengenai: sasaran pembaca yang ingin dicapai, prospek pasar, apa yang diperoleh pembaca setelah membaca buku ini.5.Profil penulis, keterangan singkat tentang penulis.
• Perhitungan royalti Contoh penghitungan royalti berikut: - Jumlah buku yang dicetak : 3000 eksemplar (jumlah minimal)
- Harga jual buku di toko : 20.000- Royalti, misal 10 % = 2.000Maka jumlah royalti diterima penulis adalah = 3000 x 20.000 x 10% = 6 juta
- Angka tersebut belum termasuk pajak sebesar 15 % - Angka tersebut dengan asumsi bahwa 3000 eksemplar buku
terjual habis.
• Adapun jual putus adalah sistem pembelian dengan tanpa mempertimbangkan prosentase jumlah eksemplar buku yang terjual.
• Karena itu daya tawar (bargaining) penulis sangat menentukan harga nominal yang ingin diperoleh dari pihak penerbit. Faktor popularitas dan kompetensi penulis turut menentukan nilai negosiasi dengan penerbit. Namun tentunya dengan mempertimbangkan patokan sistem penghitungan royalti diatas.
•Solusi tiada henti
Sayangnya, menerbitkan sebuah buku bukan perkara mudah.
Informasi yang terbatas tentang penulisan dan pencetakan, karir
dan pekerjaan yang menyita waktu, serta banyaknya syarat dan
ketentuan yang diminta oleh penerbit konvensional, seringkali
membuat proses berkarya yang sesuai dengan keinginan dan
idealisme Anda menjadi terhambat.
•Menerbitkan buku sendiri adalah salah satu upaya yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan secara terpadu kepada para penulis
yang ingin menerbitkan buku sesuai dengan keinginannya.
Menerbitkan buku sendiri akan membantu penulis untuk
mewujudkan buku yang akan diterbitkannya. Mulai dari mendesain
buku yang diinginkan, mengedit, mencetak, membuat publikasi,
mengurus perijinan, bahkan hingga memasarkannya.
• Mengapa menggunakan “Menerbitkan buku sendiri”? Disamping masalah teknis penerbitan sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, alasan yang tak kalah penting adalah orientasi keuntungan yang dihasilkan dari penerbitan buku tersebut. Harga jual yang terpampang di toko-toko buku umumnya mencapai 6x (enam kali) atau bahkan lebih dari biaya produksi, padahal penulis hanya mendapatkan 8-12% dari harga jual buku, sedangkan sisanya menjadi bagian pemasaran dan penerbitan. Jumlah buku yang dicetak : 3000 eksemplar Harga jual buku di toko : Rp 20.000,- Perkiraan biaya produksi : Rp 9.000.000,- atau Rp 3.000,-/buku
Biaya pemasaran : 40-50 % harga jual buku à Rp 10.000,- Perkiraan keuntungan : Rp 7.000,- / buku atau : Rp 21.000.000,- (asumsi terjual semua)
• Permasalahan lain yang sering terjadi pada penerbitan konvensional adalah kelambanan bahkan kurang terbukanya penerbit tentang jumlah buku yang terjual. Sering penulis hanya mendapatkan royalti yang sangat kurang berarti dengan alasan buku kurang laku terjual.
Paket“Menerbitkan buku sendiri” :
1. Paket Bebas
Dengan paket ini, proses penyusunan buku, penyuntingan, pencetakan,
hingga pemasarannya menjadi tanggung jawab Percetakan.
2. Paket Wirausaha Sejati
Paket ini diperuntukkan bagi para penulis yang bermaksud menerbitkan
buku tetapi ingin memasarkan bukunya sendiri, tidak melalui Percetakan.
Percetakan hanya akan memfasilitasi hingga akhir pencetakan, masalah
administratif, perijinan serta promosinya. Distribusi penjualan buku
diserahkan kepada penulisnya sendiri.
3. Paket Terbatas
Paket Terbatas dapat menjadi pilihan bagi para penulis yang hanya ingin
mencetak dan menerbitkan bukunya untuk kalangan terbatas. Dalam hal
ini Percetakan tidak akan melakukan distribusi penjualan atau promosi
apapun atas buku tesebut.
4. Paket “Nano-Nano”
Paket “Nano-Nano” atau dengan kata lain campuran dari beberapa paket
lainnya. Artinya dalam segala hal, mulai dari proses penyusunan buku,
penyuntingan, pencetakan, hingga pemasarannya dilakukan bersama-
sama antara penulis dan Percetakan.
• Bulletin• Mini bulletin• Mini magazine• Super mini
magazine• Buku kecil/Saku• Blog pribadi• E-book
PILIHAN MEDIA INDIE & ALTERNATIF:
Kualitas media; rubrikasi, isi berita, layout/setting, artistik, perwajahan, dsb>>menarik untuk dibeli/dibaca orang
Product
Promotion
Upaya media menarik minat orang untuk membeli/membaca (berlangganan)
Please
Kualitas pelayanan: sirikulasi dan redaksi (bacaan)
Price
Penentuan harga media. Dapat dijangkau pembeli atau tidak. Disesuaikan dengan produk dan pelayanan
Eksistensi Sebuah Media
Membangun Tim Tangguh
• Mencari orang-orang yang akan menjadi pimpinan dan staf perusahaan media kita
• Pastikan mereka adalah orang-orang yang terpilih dan ahli di bidang masing-masing
• Bila perlu, rekrut orang yang tidak saja ahli, tapi juga berpengalaman di bidangnya
• Tunjang dengan teknologi yang memadai untuk mendukung para SDM di bidangnya masing-masing
Pemasaran Produk
• Kondisi Pasar: sebelumnya, sekarang, & masa depan:– Mengikuti, mengkaji, dan menentukan keputusan
untuk membuat kebijakan pasar. Memikirkan untuk menjadi pemimpin pasar, mengamati siapa saja yang bermain di sana, selera konsumen, biaya produksi, harga, termasuk menganalisis kebijakan para pesaing di pasar yang sama, mengukur kemampuan produk kita dibanding produk pesaing.
Mengelola Peluang• Merinci Problem dan Peluang:
– Tanggap terhadap keinginan konsumen dan menganalisisnya. Menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meraih peluang yang lebih besar sekaligus mengatasi problem yang mungkin saja ada pada produk kita.
Strategi Bisnis• Kita harus menentukan konsep bisnis
kita dalam master plan (rencana induk): skala pasar, skala modal, dan skala usaha. Tentukan sesuai dengan kemampuan SDM dan ketersediaan dana pendukung.
• Upayakan media yang kita keluarkan sudah sangat matang secara bisnis. Tidak sebatas uji-coba.
Persaingan
• Merinci upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk terjun dalam medan persaingan dengan media lain. Ada baiknya kita menentukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
• Tentukan strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan tingkat lanjut. Karena sangat boleh jadi akan lebih besar dan “berbahaya”
Contoh Analisis SWOT
STRATEGI PELUANG ANCAMAN
Kekuatan 1. Peningkatan kemampuan redaksi dalam berbagai pelatihan atau studi pada penerbitan besar.
2. Melakukan penetrasi pasar untuk mengubah permintaan potensial menjadi permintaan aktual
1. Pemantapan penguasaan ide dengan memperluas tsaqofah islamiyah, kekuatan ide tidak akan mudah untuk disaingi.
1. Peningkatan popularitas nama Media dengan menambah aktivitas pendukung yang membantu mengokohkan posisi Media di benak konsumen dari gempuran pesaing.
Kelemahan 1. Membenahi manajemen (organisasi, tata kerja produksi dan pemasaran) dan meningkatkan sumber daya manusia (merekrut tenaga ahli, menempatkan orang yang benar pada posisi yang tepat) dan memanfaatkan akses modal.
2. Merumuskan rencana strategis perusahaan
1. Mengurus legalitas penerbitan dan penerbit.2. Memperkokoh jaringan pemasaran,
meningkatkan kualitas produksi dan meningkatkan ghirah kerja seluruh pihak yang terkait.
Tujuan dan Sasaran
• Target 5 tahun ke depan– Mampu meraih spesifikasi konsumen (pembaca)
secara terukur. Jumlahnya bisa dilihat dari peningkatan tiras
– Mencapai kondisi pasar yang stabil dan mampu meninggalkan para pesaing di belakang media kita
– Berhasil meraih penghasilan/keuntungan dari sasaran yang telah ditetapkan. Kuat dari segi keuangan
– Bersiap merumuskan strategi perusahaan untuk mengembangkan prestasi yang diraih setelah 5 tahun
Persoalan-persoalan penting
• Jangka pendek– Memilih dan memilah persoalan yang mungkin menjadi
kendala dan carikan solusinya. Masalah yang perlu diperhatikan adalah keredaksian, pemasaran, distribusi dan iklan
• Jangka panjang– Harus disiapkan strategi pengembangan usaha dari tren
yang berkembang berkaitan dengan usaha media massa– Mewujudkan media massa yang ideologis dan mandiri.
Khas, sehingga sulit ditandingi
• Sumber dana harus cukup dan memadai. Pastikan pengelolaannya juga profesional
Tolong doong…
Membuat media massa itu tidak terlalu susah kok (jika memang persiapan sudah matang). Persiapan seperti apa yang dibutuhkan?
Keredaksian
Segmentasi Pasar
Keuangan
Jaringan Distribusi
SDM ‘juru tulis’ ini harus solid dan mantap
Pilih sasaran pembaca yang akan dibidik
Jaringan tertutup. Yakni pasar tradisional. Memanfaatkan jaringan pengajian, kelompok, atau perkumpulan tertentu.Jaringan terbuka. Pasar pembacanya umum.
Tidak penting, tapi POKOK
Jenis Media Massa (Pers)
• Buletin• Koran• Tabloid• Digest• Majalah• Televisi• Radio• Internet• Agency News/Features
Informasi
Hiburan
Edukasi
Mengenal PembacaPembagiannya bisa berdasarkan:
Usia
Jenis kelamin
Profesi
Hobi
Hiburan
Status
Remaja
Dewasa Orang tua
Anak-anak
Pria
Wanita
Pelajar: TK/SD/SMP/SMU/Mahasiswa
Eksekutif Pengusaha
Petani/PeternakBuruh/supir/pedagang kecil
Peneliti: sosial, ekonomi, science
Dokter, dosen, guru, analis kimia dsb
Single Pasangan muda
Beranak-pinak
Olahraga Musik Film
Gosip selebritis
seks
Otomotif Sepakbola
Tanaman Perikanan
Traveling
Gambaran Umum Manajemen Pers
Visi dan Strategi
Menciptakan brand image media kita. Memiliki ciri khas yang mudah diingat dan dilihat pembaca. Mengusung gaya jurnalistik tertentu sesuai pasar yang akan dibidik.
Positioning
Menumbuhkan fanatisme pembaca
Menciptakan kesetiaan pembaca
Menjadikan media tersebut sebagai lambang status atau “gengsi”. Mereka akan bangga membeli dan memiliki media tersebut.
Struktur Umum Organisasi Redaksi
Pemimpin Redaksi
Redaktur Pelaksana
Redaktur Bahasa
Para Redaktur Desk
Reporter
Koresponden/penulisFotografe
r
Pmpn. PerusahaanSirkulasi, Iklan,
Promosi Umum, Tata Usaha, Keuangan, dll
Redaktur Pracetak
SettingLayoutKorektor
Pemimpin Umum
Perpustakaan, Dokumentasi, Litbang
Tiga Kunci Sukses Sehat SDM
Sehat manajemen
Sehat sarana
Tenaga-tenaga pengelola media berkualitas dan profesional di bidangnya, ditunjang gaji yang memadai bagi mereka.
Manajemen yang baik, terencana, terarah, dan terkendali.
Terpenuhinya segala sarana/fasilitas yang diperlukan bagi kelancaran kerja di media tersebut.