MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian...

60
USULAN REHABILITASI MATA PENCAHARIAN KELUARGA KORBAN BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI MENTAWAI 2010 dengan MENGEMBANGKAN PERTANIAN INTEGRATIF MELALUI INTRODUKSI BUDIDAYA TERNAK INTENSIF SEBAGAI STARTING POINTNYA Dipersiapkan dan disusun oleh Mangonar Lumbantoruan (Dosen Tetap Fapet UHN) Atas kerjasama: YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN dengan GEREJA KRISTEN PROTESTAN MENTAWAI MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011

Transcript of MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian...

Page 1: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

USULAN

REHABILITASI MATA PENCAHARIAN

KELUARGA KORBAN BENCANA ALAM

GEMPA DAN TSUNAMI MENTAWAI 2010

dengan

MENGEMBANGKAN PERTANIAN INTEGRATIF

MELALUI INTRODUKSI BUDIDAYA TERNAK

INTENSIF SEBAGAI STARTING POINTNYA

Dipersiapkan dan disusun oleh

Mangonar Lumbantoruan (Dosen Tetap Fapet UHN)

Atas kerjasama:

YAYASAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN dengan

GEREJA KRISTEN PROTESTAN MENTAWAI

MEDAN – NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI

2011

Page 2: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 3: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 4: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 5: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

KATA PENGANTAR

Sesuai Surat Penugasan No. 461/R/II/2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang penyusunan

Proposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010, telah dilakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai khususnya ke Kecamatan Sikakap, Kecamatan Pagai Selatan dan Kecamatan Pagai Utara serta ke Tuapejat dalam rangka penyusunan proposal dimaksud.

Selama kunjungan lapangan (1 – 16 Feb. 2011) telah dilakukan observasi lapangan dan wawancara tak terstruktur dengan teknik triangulasi kepada berbagai pihak untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi yang autentik, akurat dan objektif. Pihak-pihak yang dijumpai dan/atau diwawancarai antara lain : a. Pimpinan GKPM (Pusat, Resort dan Majelis Jemaat) b. Camat Pagai Selatan dan Sekcam Sikakap. c. Staff Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Mentawai (Bpk. Hiram, SH.) yang sedang bertugas

di Pos Sikakap. d. Tenaga lapangan NGO yang sedang beraktivitas di Mentawai antara lain Yayasan Tanggul Bencana

(a.l.: Ibu Nurhaimah Purba, Bpk Vonis dll); Churh World Service (a.l.: Bpk Jerry Tobing, Bpk Ir. Ikhsan, Bpk. Jubir Hadinata); CDRM&CDS UHN (Ibu Yanti), NGO Air Putih yang khusus menyediakan jasa jaringan hot-spot internet gratis di Sikakap dan Km-37 Pagai Selatan selama masa tanggap darurat (a.l.: Ibu Fondesien) dan Yayasan Bunda di KM-37 Pagai Selatan.

e. Keluarga pengungsi di KM-4 Pagai Utara dan di KM-31, KM-34 dan KM-37 Pagai Selatan. f. Tokoh masyarakat:

Sikakap: Bpk Oskar, SPAgK. (Guru SMP), Bpk Hutagaol (Pengurus Perhimpunan Karyawan Bongkar Muat Pelabuhan Mentawai), Bpk Sagala (pemilik bengkel service sepeda motor), Bpk Napitupulu (pemilik penginapan) dan Bpk. Sitanggang.

Pagai Selatan KM-37: Bpk. Gersom Nababan dan Bpk. Simanungkalit/Br. Simorangkir (mantan karyawan PT Minas)

Tuapejat: Bpk. Aritonang/Br. Sianturi (pedagang) dan Bpk Manihuruk (pengusaha RM Masakan Khas Batak).

Padang: Bpk Derma Nababan (mantan pedagang pengumpul/penampung kopra asal Mentawai) dan Bpk. Eduard Lumbantoruan (Pegawai LP Kls I Padang; sering menangani narapidana asal Mentawai).

g. Kasubdis Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kab. Mentawai (Bpk Simatupang); dan

h. Staff Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat (Ibu Ir. Aryati, Ibu Ir. Rozana Podesta, Ibu Ir. Laksmi Karmila dan Ibu Ir. Dameria, SP.).

Sedangkan titik-titik yang dikunjungi secara cukup intens antara lain adalah lokasi pengungsian di Pagai Utara dan Pagai Selatan (masing-masing dengan live-in selama sehari), pusat Pembibitan Ternak Babi milik Pemkab. Mentawai di KM-4.5 Pagai Utara dan Usaha Ternak Sapi Potong dan Babi (milik pribadi) di Tuapejat.

Hasil dari kunjungan diatas dituangkan ke dalam proposal dengan judul USULAN PROGRAM REHABILITASI MATA PENCAHARIAN KELUARGA KORBAN BENCANA ALAM GEMPA & TSUNAMI MENTAWAI 2010 MELALUI PENGEMBANGAN PERTANIAN INTEGRATIF DENGAN INTRODUKSI BUDIDAYA TERNAK SECARA INTENSIF SEBAGAI STARTING POINTNYA.

Atas tersusunnya proposal ini, penyusun menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu kami dengan beraneka cara selama melakukan kunjungan lapangan di Mentawai. Secara khusus, ungkapan terimakasih dan rasa hormat yang dalam kami haturkan kepada Bpk. Pdt. Jonas D. Taileleu, STh. (Pagai Selatan) dan Sdr. Putra/mahasiswa STT Cipanas yang sedang PKL di GKPM (Pagai Utara) atas penyertaannya sehingga kami merasa at home saat live-in di lokasi pengungsian serta kepada Bapak Pdt. B. P. Sababalat, STh. (Sekjen GKPM) dan Bapak

Page 6: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Pnt. Jefri W. Taileleu, ST. (Kabiro III Kantor Pusat GKPM) yang tampil bersahaja bahkan ndeso saat menyertai kami melakukan site-visit ke lahan milik GKPM di kawasan hutan sekitar 2 km dari Nemnemleleu. Akhirnya, ungkapan yang sama disampaikan kepada Amang Pdt. P. Simanjuntak, STh. (Ephorus GKPM) yang dengan berbagai cara telah membuat kami merasa serasa pulang kampung selama berkunjung ke Mentawai.

Apapun kelak hasil proposal ini, biarlah waktu yang mengungkapkan. Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Yang pasti, secara pribadi kami berkesimpulan: THEY DESERVED TO GET OUR ATTENTION! Syalom.

Medan, 28 Februari 2011

Penyusun

Page 7: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

DAFTAR ISI

PENGANTAR ........................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................... ii DAFTAR TABEL......................................................................................................... iii DAFTAR SISIPAN...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2. Tujuan ............................................................................................................... 2 1.3. Sasaran ............................................................................................................. 2 1.4. Output .............................................................................................................. 2 1.5. Outcome ........................................................................................................... 3

II. KONDISI LAPANGAN

2.1. Deskripsi Singkat Kabupaten Kepulauan Mentawai a) Kondisi Geografis dan Geologis ................................................................. 4 b) Tataguna Lahan ........................................................................................... 5 c) Kependudukan ............................................................................................ 6 d) Mata Pencaharaian ..................................................................................... 8

2.2. Deskripsi Singkat Mengenai Pengungsi a) Kronologi Pengungsian ................................................................................ 10 b) Situasi Livelihood Pengungsi ....................................................................... 13

2.3. Analisis Ketersediaan Sumberdaya untuk Pengembangan Usaha Ternak a) Sumberdaya Alam ...................................................................................... 15 b) Sumberdaya Ternak .................................................................................... 15 c) Sumberdaya Pakan ..................................................................................... 16 d) Sumberdaya Teknologi, Informasi dan Pasar ............................................. 17 e) Sumberdaya Kelembagaan ......................................................................... 17 f) Sumberdaya Peternak ................................................................................. 18 g) Sumberdaya Modal ..................................................................................... 18 h) Sumberdaya Manajemen ............................................................................ 19

III. RENCANA IMPLEMENTASI 3.1. Komponen Kegiatan .......................................................................................... 21 3.2. Biaya per Komponen Kegiatan ........................................................................... 22 3.3. Rencana Skim Bagi Hasil dan Pengguliran .......................................................... 24 3.4. Rencana Anggaran Biaya .................................................................................. 25

BAHAN RUJUKAN..................................................................................................... 27 LAMPIRAN ............................................................................................................... 28

Page 8: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

DAFTAR TABEL

No. Teks Hal. 1. Informasi Umum tentang Kecamatan di KKM ..................................................... 4 2. Tataguna Lahan Menurut Kecamatan di KKM (Ha) ............................................. 5 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di KKM, 2008 .................................... 6 4. Komposisi penduduk menurut Kelompok Usia di KKM, 2008 .............................. 7 5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di KKM, 2008........................ 7 6. Jenis, Luas Tanam dan Luas Panen (Ha) serta Produksi (Ton) dan

Produktivitas (Ton/Ha) Tanaman Semusim di KKM, 2008 ................................... 8 7. Jenis, Jumlah (Pohon) dan Banyak Produksi (Kwintal) Tananam

Tahunan di KKM, 2008 .......................................................................................... 9 8. Jenis, Luas Tanam dan Luas Panen (Ha) serta Produksi (Ton) dan

Produktivitas (Ton/Ha) Tanaman Perkebunan di KKM, 2008............................... 9 9. Jenis dan Populasi Ternak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2010................. 10 10. Rekapitulasi Korban Manusia dan Fisik Akibat Gempa dan Tsunami

Mentawai 2010...................................................................................................... 12 11. Penyebaran Pemukiman Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa

dan Tsunami Mentawai 2010................................................................................ 13 12. Komponen Kegiatan ............................................................................................. 21 13. Rekapitulasi Biaya dan Nilai Bagi Hasil Ternak ................................................... 26

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Hal.

1. Struktur Organisasi Tim Manajemen .................................................................... 20

Page 9: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Hal. 1. Data Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 .................... 29

2. Peta Kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara, Sikakap dan Sipora Selatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai ......................................................................... 32

3. Perhitungan Biaya per Komponen Kegiatan .................................................................. 36

4. Rincian Rencana Anggaran Biaya Rehabilitas Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat .................................................................................................. 41

5. Daftar Contact Person yang bisa dimintai informasi lebih lanjut tentang Pengungsi di Mentawai .................................................................................................................... 45

6. Statistik Anggota Jemaat GKPM 2007 (Diringkas dari Almanak GKPM 2011)

7. Rencana Denah Penataan Pekarangan Rumah Pengungsi di Hunian Tetap

Page 10: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bencana alam gempa dan tsunami yang menimpa Kabupaten Kepulauan Mentawai (KKM) pada tanggal 25 November 2011 yang lalu telah menimbulkan dampak yang sangat jauh melebihi daya tahan (resilience) warga setempat, baik lembaga pemerintah terlebih-lebih masyarakat awam. Dampak yang terjadi ini menjadi lebih masif akibat adanya ancaman akan datangnya bencana yang lebih besar dari yang terjadi pada tahun 2010. Bukan hanya penduduk yang mengalami langsung dampak bencana 2010 ini yang perlu diungsikan melainkan juga seluruh penduduk di 30 desa pesisir yang ada di KKM perlu direlokasi karena pemukiman mereka dinilai sangat rentan terhadap bencaman tsunami.

Selain hilangnya anggota keluarga dan/atau harta benda, dampak lain yang dialami pengungsi korban bencana 2010 adalah terputusnya hubungan mereka dengan pemukiman lama termasuk dengan sumber-sumber mata pencaharian di sana.

Membangun kembali sistim mata pencaharian bukanlah pekerjaan mudah yang dapat dilakukan dalam waktu singkatt apalagi bila mengadalkan hanya kemampuan sendiri para pengungsi. Modal ekonomi hampir tidak ada lagi mereka miliki karena musnah ditelah bencana atau tertinggal dan terlantar di pemukiman lama. Oleh sebab itu mereka sangat memerlukan bantuan.

Saat di pemukiman lama, sebagian besar keluarga pengungsi mengandalkan sumber penghasilannya kepada pertanian. Dengan demikian, sistim livelihood mereka di pemukiman baru sebaiknya juga berbasis kepada pertanian. Yang perlu diubah adalah sitimnya yaitu dari sistim ekstensif menjadi intensif.

Sistim pertanian intensif sangat memerlukan pasokan unsur hara secara berkesinambungan agar produktivitas usaha tani dapat dipertahankan. Sejauh ini petani di Mentawai belum begitu familiar dengan pupuk kimia dan sebaiknya hal ini tetap dipertahankan. Oleh sebab itu alternatif terbaik sebagai pemasok unsur hara adalah kompos atau pupuk kandang. Dalam konteks itu budidaya ternak sistem intensif menajadi pilihan yang realistis. Ke arah itulah program yang diusulkan ini direncanakan.

1.2. Tujuan

Merehabilitasi mata pencaharian keluarga pengungsi korban bencana alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 dan mengembangkannya ke arah yang lebih berkelanjutan dengan introduksi budidaya ternak intensif sebagai starting pointnya. 1.3. Sasaran

Pulih dan berkembangnya sistim livelihood keluarga pengungsi korban bencana alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 menjadi sistim yang mampu memberi penghasilan yang stabil dan secara kuantitas guna menjamin: a) ketahanan dan keamanan pangan (jangka pendek: 2 – 3 tahun) serta pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan dasar non-pangan - kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sosial budaya – (jangka panjang: 4 – 6 tahun);

b) pendayagunaan sumberdaya keluarga (tenaga kerja dan waktu) secara efektif dan efisien serta merata sepanjang tahun; dan

c) pendayagunaan sumberdaya lahan secara produktif dengan tetap mempertimbangkan sustainabilitas lingkungan sekitarnya (tanah, air, udara, hutan).

1.4. Output a. Sistim budidaya ternak babi secara intensif yang mengandalkan pendayagunaan sumberdaya lokal

(LEISA: Low External Input Sustainable Agrigulture). b. Sistim budidaya tanaman pakan yang secara kuantitas, kontinuitas dan kualitas dalam menjamin

kecukupan kebutuhan usaha budidaya ternak babi. c. Sistim pengolahan dan penggunaan limbah ternak yang dapat mendukung pengembangan sistim

budidaya tanaman.

Page 11: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

d. Sistim solidaritas dan kerjasama (kelompok) yang dapat meningkatkan posisi tawar dan daya pemupukan modal dengan berpijak kepada kearifan lokal (local wisdom).

e. Sistim pemasaran yang berkeadilan dan menjamin posisi tawar (bargaining position) peternak.

1.5. Outcome a. Berubah dan berkembangnya livelihood keluarga pengungsi korban bencana alam Gempa dan

Tsunami Mentawai 2010 dari sistim memburu dan meramu dan bersifat subsisten menjadi sistim membudidaya dan berorientasi pasar

b. Berubahnya sikap dan perilaku keluarga pengungsi korban bencana alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 dari berwawasan lokalit dan mementingkan kebutuhan sesaat menjadi berwawasan kosmopilit dan mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang (a.l kultur bercocok tanam, kemampuan menunda kepuasan).

c. Meningkatnya tingkat kesejahteraan keluarga pengungsi korban bencana alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010.

Page 12: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

II. KONDISI LAPANGAN

2.1. Deskripsi Singkat Kabupaten Kepulauan Mentawai

a) Kondisi Geografis dan Geologis Secara geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai (KKM) terletak pada posisi 0o55’00’’ – 3o21’00’’

Lintang Selatan dan 98o35’00’’ – 100o32’00’’ Bujur Timur, mencakup wilayah daratan seluas 6.011,35 km2 dengan pantai sepanjang 1.402,66 km yang melingkupi 252 pulau-pulau kecil dan 4 pulau besar yaitu Pulau Pagai Utara-Selatan, Pulau Sipora dan Pulau Siberut (BPS Kabupaten Mentawai, 2009). Peta Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada Sisipan 1.

Secara administratif kabupaten ini terbagi menjadi 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun (Tabel 1). Dari 43 desa yang ada, 30 di antaranya merupakan desa pesisir (coastal village). Kendati sebagian besar penduduk bermukin dekat dengan laut yaitu di kawasan pesisir namun uniknya mereka tidak memiliki budaya melaut sebagai nelayan melainkan lebih dominan sebagai peladang dan peramu hasil hutan (Siahaan, 2010).

Tabel 1. Informasi Umum tentang Kecamatan di KKM.

No

Kecamatan

Luas wilayah

Jarak (km) ke ibukota

Jumlah pemukiman

Penduduk

Jumlah Kepadatan

km2 %-tase Kab. Prov. Desa Dusun (jiwa) (jiwa/km2

)

1. Pagai Selatan 901.08 14.99 154 238 4 25 8.146 12.99

2. Sikakap 278.45 4.63 112 196 3 18 9.461 17.14

3. Pagai Utara 342.02 5.69 74 234 3 18 5.077 14.83

4. Sipora Selatan 268.47 4.47 26 170 7 32 8.270 21.49

5. Sipora Utara 383.08 6.37 7 160 6 24 6.765 25.36

6. Siberut Selatan 508.33 8.48 65 146 5 14 7.230 28.33

7. Siberut Barat Daya 649.08 10.80 70 212 3 16 4.959 4.50

8. Siberut Tengah 739.87 12.31 110 191 3 16 4.879 7.89

9. Siberut Utara 816.11 13.58 128 150 6 23 8.164 9.94

10. Siberut Barat 1.124.86 18.71 194 283 3 16 6.060 5.82

Jumlah 6.011,35 43 202 69.011 11.48

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008. Secara geologis KKM berada pada wilayah yang rawan bencana. Menurut Ketua Himpunan Ahli

Geofisika Indonesia Komisariat Wilayah Sumatera Barat Badrul Mustafa, seperti dikutip oleh Rinaldi (2011), wilayah KKM memiliki energi geologis yang dikenal sebagai Mentawai Megathrust yang energinya belum terlepas dalam siklus 200 tahun terakhir. Jika energi di blok Siberut ini terlepas, diperkirakan dampaknya dapat lebih dahsyat karena bisa memicu gempa yang lebih besar dari gempa-gempa sebelumnya yaitu hingga 8,9 pada Skala Richter dan berpeluang besar memicu gelombang tsunami. Lebih lanjut disebutkan bahwa sesuai hasil penelitian Laboratory for Earth Hazards LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diperkirakan bahwa gelombang tsunami setinggi enam meter hingga jarak dua kilometer dari bibir pantai bisa terjadi jika Mentawai Megathrust bergejolak.

Sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2011) Prakiraan intensitas dan dampak bencana seperti diatas didukung oleh Data United State Geological Survey (USGS) yang menyebutkan bahwa kerawanan gempa dan tsunami di Mentawai masuk ke dalam kategori VIII yang berarti kekuatannya dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan.

Page 13: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan 1

b) Tataguna Lahan Data distribusi lahan menurut pemanfaatannya di KKM disajikan pada Tabel 2. Dari total luas

daratan yang mencapai 600.011 ha, sebagian besar di antaranya (75.12%) merupakan kawasan hutan. Selanjutnya, 0.51% merupakan kawasan pemukiman dan selebihnya (14.37%) merupakan kawasan budidaya berupa kebun campuran (11.35%), perkebunan (2.82%), sawah (0,1%), kolam (0,03%) dan tegalan (0,01%).

Tabel 2. Tataguna Lahan Menurut Kecamatan di KKM (Ha).

No Jenis Penggunaan

Pagai Selatan Sikakap Pagai Utara Sub-total PS-S-PU

Kabupaten Mentawai

(ha) (%) (ha) (%) (ha) (%) (ha) (%) (ha) (%)

1. Pemukiman 296 0,33 444 1,59 168 0,49 910 0,60 3.042 0,51

2. Sawah - - 193 0,69 - - 194 0,13 619 0,10

3. Tegalan - - - - - - - - 40 0,01

4. Kbn campuran 6.436 7,14 3.579 12,85 2.232 6,53 12.267 8,05 68.246 11,35

5. Perkebunan 2.300 2,55 1.088 3,91 2.464 7,20 5.858 3,85 16.944 2,82

6. Kolam - - - - - - - - 200 0,03

Sub-total 9.032 10,02

5.304 19,05 4.864 14,22 19.229

12,62

89.091 14,82

7. Hutan 68.608 76,14 17.509 62,88 27.258 79,70 113.514 74,51 456.956 76,02

8. Semak belukar 8.228 9,13 3.760 13,50 892 2,61 12.903 8,47 42.740 7,11

9. Hutan sejenis 4.240 4,71 1.272 4,57 1.188 3,47 6.709 4,40 12.348 2,05

Total 90.108

27.845 34.202

152.355 25.34 601.135 100

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008.

Page 14: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Komposisi penggunaan lahan seperti di atas menunjukkan bahwa tingkat penggunaan lahan untuk budidaya tanaman di kabupaten ini relatif padahal peranian merupakan sumber mata pencaharian utama sebagainan besar penduduk. c) Kependudukan

Menurut BPS Kabupaten Mentawai (2009) jumlah penduduk KKM pada tahun 2008 adalah 69.011 orang yang terdiri dari laki-laki 36.303 orang dan perempuan 32.708 orang (rasio L:P = 110,99) dan jumlah keluarga sebanyak 18.476 rumah tangga sehingga angka rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 3.74 jiwa/RT (Tabel 3). Dengan jumlah penduduk hanya 69.011 jiwa sedangkan luas daratan mencapai 600.011 ha maka kepadatan penduduk di kabupaten ini tergolong rendah (11.48 jiwa/km2 atau 8.7 ha/jiwa).

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di KKM, 2008.

No Jenis kelamin Pagai

Selatan Sikakap Pagai Utara

Sub-total PS-S-PU

Kab. Mentawai

1. Laki-laki 4.061 5.046 2.705 11.812 36.303

2. Perempuan 4.085 4.415 2.372 10.872 32.708

Total 8.146 9.461 5.077 22.684 69.011

Jumlah KK 2.130 2.468 1.468 6.066 18.476

Rata-rata jiwa/KK 3,82 3,83 3,46 3,74 3,74

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008.

Dari segi kelompok usia (Tabel 4) proporsi jumlah penduduk yang masuk kategori usia 15 – 54 tahun (masa produtif) lebih besar (56.61%) dibandingkan dengan kelompok 0 – 14 tahun (38.11%) dan 55+ tahun (5,28%). Dengan demikian beban kelompok usia produktif tidak terlalu berat.

Tabel 4. Komposisi penduduk menurut Kelompok Usia di KKM, 2008.

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total Rasio L:P Proporsi (%)

1 0 - 4 3.927 3.402 7.329 115

2 5 - 9 4.883 4.954 9.837 99

3 10 - 14 5.184 3.947 9.131 131

Sub-total 13.994 12.303 26.297 114 38,11

4 15 - 19 3.551 2.874 6.425 124

5 20 - 24 3.212 2.413 5.625 133

6 25 - 29 2.608 3.462 6.070 75

7 30 - 34 2.504 2.719 5.223 92

8 35 – 39 3.338 2.658 5.996 126

9 40 - 44 2.108 1.811 3.919 116

10 45 - 49 1.665 1.623 3.288 103

11 50 - 54 1.283 1.239 2.522 104

Sub-total 20.269 18.799 39.068 108 56,61

12 55 - 59 695 676 1.371 103

13 60 - 64 627 466 1.093 135

14 65 - 69 431 246 677 175

15 70 - 74 186 73 259 255

16 75+ 100 144 244 69

Sub-total 2.039 1.605 3.644 127 5,28

Total 36.302 32.707 69.009 110.99 100

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008.

Page 15: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Dari segi tingkat pendidikan (Tabel 5), hanya sebagian kecil (21.44%) dari antara penduduk yang pernah menempuh pendidikan tingkat SLP ke atas, selebihnya hanya tamat SD (28.95%), tidak tamat SD (37.29%) dan belum sekolah (12.32%). Tingkat pendidikan yang minim biasanya dibarengi oleh keterampilan yang rendah dan pada gilirannya bermuara ke produktivitas yang rendah. Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di KKM, 2008.

No

Pagai Selatan Sikakap

Pagai Utara

Sub-total PS-S-PU

Kab. Mentawai

Kategori Orang (%) Orang (%) Orang (%) Orang (%) Orang (%)

1. Tdk/Blm sekolah 734 9,01 1.394 14,73 586 11,54 2.714 31,92 8.502 12,32

2. Tidak tamat SD 4.457 54,71 4.293 45,38 924 18,20 9.674 37,59 25.737 37,29

3. Tamat SD 1.897 23,29 1.900 20,08 2.099 41,34 5.896 29,51 19.982 28,95

4. SLTP 526 6,46 1.159 12,25 1.064 20,96 2.749 30,58 8.989 13,03

5. SLTA 483 5,93 460 4,86 357 7,03 1.300 26,68 4.872 7,06

6. D-1/D-2 49 0,60 96 1,01 - - 145 59,18 245 0,36

7. D-3 - - - - 47 0,93 47 25,27 186 0,27

8. Sarjana (S-1-2-3) - - 159 1,68 - - 159 31,93 498 0,72

Total 8.146 100 9.461 100 5.077 100 22.684

69.011 100

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008.

Dari data pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa rataan jumlah jiwa per RT di KKM hanya mencapai 3.74 jiwa/RT sementara dari Tabel 4 diperoleh angka rasio laki-laki:perempuan sebesar 110.99%. Kedua besaran angka yang tidak lazim seperti ini ada kemungkinan bahwa masalah gizi ikut memberi andil sebagai penyebabnya, minimal sebagai faktor pendukung. Bila sinyalemen seperti ini benar maka program yang sedang diusulkan ini berpeluang besar ikut menjadi bagian dari solusi pemecahannya sehingga sangat ugren direalisasikan karena selain berpotensi meningkatkan penghasilan keluarga pengungsi juga akan menyumbang kepada ketersediaan bahan pangan sumber protein hewani. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang cerdas dan tubuh yang sehat hanya dapat terbangun jika asupan gizi tercukupi.

d) Mata Pencaharian

Sebagaimana galibnya wilayah pedesaan atau pedalaman maka mayoritas penduduk KKM menggantungkan sumber penghasilannya kepada sektor pertanian. Menurut BPS KKM (2009), 87.97% dari penduduk usia 10+ tahun bekerja pada sektor pertanian. Fakta ini didukung oleh dominannya sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB KKM yaitu 56.18 % berdasarkan harga berlaku atau 54.17% berdasarkan harga konstan 2000.

Jenis komoditi pertanian yang lazim dibudidayakan oleh petani di KKM adalah tanaman semusim (Tabel 6), tanaman tahunan (Tabel 7) dan tanaman perkebunan (Tabel 8) dengan cara-cara yang masih sangat tradisional. Untuk keperluan menanam hampir semua jenis komoditi, penduduk asli Mentawai belum mengenal istilah mencangkul melainkan cukup hanya membersihkan lahan dengan cara dibabat dan/atau dibakar, lalu ditugal dan kemudian dibubuhi benih atau bibit. Praktek pemupukan serta pemberantasan hama dan penyakit sangat jarang mereka lakukan.

Selain belum mengenal konsep penyiapan lahan, petani di Mentawai nampaknya juga belum mengenal konsep pengaturan pertanaman, apalagi konsep daya dukung lahan. Hal ini dikatakan melihat dominannya apa yang oleh dinas terkait setempat disebut sebagai kebun campuran (sebagai contoh, lihat gambar pada Sisipan 2) di setiap areal pertanian yang sempat kami kunjungi atau lewati. Pada kebun seperti itu beraneka jenis tumbuh-tumbuhan dibiarkan tumbuh tanpa mempertimbangkan daya dukung lahan dan daya saing suatu jenis tanaman. Dengan praktek seperti itu dapat diduga bahwa produktivitas kebun dimaksud akan rendah dan memang demikianlah adanya sebagaima diperlihatkan oleh data pada pada Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8.

Page 16: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan 2.

Pertanaman Campuran (mix-cropping) di Pagai Selatan (Emelte-Feb’11)

Tabel 6. Jenis, Luas Tanam dan Luas Panen (Ha) serta Produksi (Ton) dan Produktivitas (Ton/Ha) Tanaman Semusim di KKM, 2008.

No Jenis

Luas tanam Luas panen Produksi Produktivitas

(ha) (ha) (ton) (ton/ha)

1 Padi Sawah 619 521 1.782,00 3,42

2 Jagung 36 32 82,50 2,58

3 Kedelai 8 8 8,00 1,00

4 Kacang tanah 16 13 16,30 1,25

5 Kacang hijau 41 34 31,80 0,94

6 Ubi kayu 225 173 2.114,20 12,22

7 Ubi jalar 103 88 1.091,70 12,41

8 Keladi 453 313 2.801,50 8,95

9 Kacang panjang 40 34 95,70 2,81

10 Terong 48 39 239,60 6,14

11 Ketimun 21 15 75,00 5,00

12 Cabe besar 49 32 70,50 2,20

13 Cabe rawit 15 10 18,50 1,85

14 Kangkung 71 64 310,30 4,85

15 Bayam 7 5 16,80 3,36

Total 1.752 1.381

Sumber: BPS Kabupaten Mentawai. 2009. Kepulauan Mentawai Dalam Angka 2008.

Page 17: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Tabel 7. Jenis, Jumlah (Pohon) dan Banyak Produksi (Kwintal) Tananam Tahunan di KKM, 2008.

No. Jenis Jlh tanaman

(pohon) Jlh produktif

(pohon) Produksi (kwintal

Produktivitas (kwntl/pohon)

1 Durian 106.232 ` 31.172 15.586,00 0,50

2 Alpukat 395 350 170,50 0,49

3 Mangga 885 631 50,50 0,08

4 Rambutan 1.830 1.533 222,00 0,14

5 Duku 606 379 124,30 0,33

6 Jeruk 33.168 19.316 3.862,80 0,20

7 Jambu air 1.234 863 302,00 0,35

8 Pepaya 172 168 16,40 0,10

9 Pisang 122.114 67.507 10.801,12 0,16

10 Manggis 139 69 8,03 0,12

11 Nangka 1.000 854 301,40 0,35

12 Melinjo 7.004 3.761 444,36 0,12

13 Petai 920 514 128,50 0,25

14 Nenas (rumpun) 5.447 4.340 52,06 0,01

Tabel 8. Jenis, Luas Tanam dan Luas Panen (Ha) serta Produksi (Ton) dan Produktivitas (Ton/Ha) Tanaman Perkebunan di KKM, 2008.

No Jenis

Luas tanam Luas panen Produksi Produktivitas

(ha) (ha) (ha) (ton/ha)

1 Karet 39 36 18,00 0,50

2 Kelapa 8.256 7.108 71,80 0,01

3 Kulit manis 533 473 709,00 1,50

4 Cengkeh 1.873 1.438 576,00 0,40

5 Kopi 8 6 3,00 0,50

6 Pala 846 811 484,00 0,60

7 Pinang 339 269 168,00 0,62

8 Nilam 1.863 873 131,00 0,15

9 Coklat 1.669 365 328,00 0,90

10 Sagu 390 229 114,50 0,50

Data tentang jenis dan populasi hewan ternak di KKM pada tahun 2010 disajikan pada Tabel 9.

Ternak peliharaan yang cukup signifikan jumlahnya di KKM adalah ternak babi dan ayam buras. Selain karena faktor potensi sumberdaya alam, dominannya pemeliharaan ternak babi diduga berkaitan dengan faktor sosial budaya. Sedangkan alasan “memelihara” ayam buras diduga lebih didasarkan pada pertimbangan kepraktisan pemeliharaannya dan karena sudah merupakan tradisi.

Dominannya ternak babi sebagai peliharaan masyarakat di adalah wajar mengingat sebagian besar (82.60%) penduduknya memeluk agama non-muslim. Selain sosial ternak babi memainkan peran penting dalam budaya masyarakat Mentawai. Menurut Kasubdis Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan KKM (Pak Simatupang) di Pulau Siberut, yang merupakan sentra populasi ternak babi, banyak tokoh masyarakat setempat yang memiliki ratusan ekor ternak dimana pertimbangan utamanya bukan nilai ekonomi melainkan motif sosial.

Dengan motif seperti itu masuk akal mengapa cara beternak yang banyak dipraktekkan oleh penduduk setempa,t termasuk oleh warga kota Tua Pejat yang sudah kosmopolit (sebagai contoh, lihat foto pada Sisipan 3), adalah cara tradisional. dalam arti lebih mengandalkan kemurahan alam. Dalam

Page 18: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

cara ini pemilik ternak menggantungkan kebutuhan ternanya kepada kemurahan alam, termasuk kebutuhan reproduksinya.

Tabel 9. Jenis dan Populasi Ternak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2010.

No

Kecamatan Jenis dan Populasi Ternak (ekor)

Anjing Kerbau Sapi Kambing Domba Ayam Itik Babi

1. Siberut Utara 365 2 73 12 - 2.512 177 4.212

2. Siberut Barat 281 16 136 19 - 21.235 125 9.504

3. Siberut Tengah 1.243 - 361 - - 6.531 701 2.013

4. Siberut Brt Daya 424 - 43 42 - 12.210 539 23.986

5. Siberut Selatan 331 6 33 7 - 4.847 294 1.491

Sub-total 2.644 24 646 80 - 47.335 1.836 41.206

6. Sipora Utara 722 11 180 389 11 8.381 925 11.191

7. Sipora Selatan 1.272 3 20 43 - 7.349 466 2.213

Sub-total 1.994 14 200 432 11 15.730 1.391 13.404

8. Pagai Utara 375 28 3 75 - 4.863 94 845

9. Sikakap 1.007 - 63 20 - 4.883 85 788

10. Pagai Selatan 609 - - 11 - 7.812 293 456

Sub-total 1.991 28 66 106 - 17.558 472 2.089

Total 6.629 66 912 618 11 80.623 3.699 56.699

Sumber: Kantor Dinas Pertanian, Petenakan dan Perkebunan Kab. Kep. Mentawai (2011)

Sisipan 3. Ternak “kota “ yang dipaksa hidup secara “kampungan“ di Tua Pejat (Emelte-Feb’11)

Page 19: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

2.2. Deskripsi Singkat Mengenai Pengungsi a) Kronologi Pengungsian

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 25 Oktober 2010 yang lalu gempa berkekuatan 7.2 pada Skala Richter terjadi di Mentawai yang diikuti oleh gelombang tsunami. Dampak kerusakan dan jumlah korban yang ditimbulkan termasuk besar (sebagai contoh, lihat Sisipan 4a dan 4b) sehingga memerlukan penanganan yang masif. Rekapitulasi data jenis dan jumlah korban disajikan pada Tabel 10 (data lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 1). Wilayah paling banyak mengalami korban secara berturut-turut adalah kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara, Sipora Selatan dan Sikakap. Peta keempat kecamatan ini dapat dilihat pada Lampiran 2a, b, c dan d.

Sisipan 4a Peta Jumlah Korban

Page 20: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan 4b. Kondisi pemukiman yang porak poranda akibat

terjangan Tsunami Mentawai 2010 (dari berbagai sumber)

Sesaat seusai tsunami terjadi, mula-mula korban elamat segera menyelamatkan diri ke tempat-

tempat yang lebih tinggi di sekitar pemukiman dan mendirikan tenda-tenda darurat disana (lihat Sisipan 5a dan 5b). Namun karena adanya ancaman gempa dan tsunami berikutnya seperti disebutkan sebelumnya, atas berbagai pertimbangan pemerintah merelokasi pengungsi tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Dalam perkembangan selanjutnya, bukan hanya korban bencana yang “diungsikan” namun juga penduduk desa-desa pesisir walau bukan merupakan korban bencana alam 2010. Ditargetkan, 30 desa pesisir dari 43 desa yang ada di KKM akan direlokasi ke tempat-tempat yang lebih tinggi (Wibisono, 2011).

Titik relokasi untuk pengungsi korban bencana 2010 dari Kecamatan Pagai Selatan berada di bekas areal HPH di Pulau Pagai Selatan mulai dari KM-31 sampai KM-44; sementara korban dari Kecamatan Sikakap dan Kecamatan Pagai Utara ditempatkan juga di bekas kawasan HPH di Pulau Pagai Utara mulai dari KM 4 sampai KM-18. Sedangkan perkiraan jumlah pengungsi di titik-titik relokasi, sesuai informasi dari Ephorus GKPM dan Pdt. Jonas D. Taileleu, STh. yang melayani pengungsi di KM-34 Pagai Selatan, disajikan pada Tabel 11.

Pengungsi di Pagai Selatan umumnya sudah berada di hunian tetap dengan menempati rumah kayu di atas pertapakan berukuran 36 m x 30 m. Yang masih mereka tunggu adalah penetapan areal perladangan yang dijanjikan seluas 2 ha/RT). Tidak demikian halnya dengan pengungsi di Pagai Utara. Kendati sebagian besar sudah menempati rumah yang cukup layak huni, status pemukiman mereka masih bersifat sementara; demikian juga alokasi areal perladangan mereka belum jelas.

Page 21: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan 5a. Kondisi tenda darurat penampungan pengungsi korban Tunami Mentawai 2010 di Pagai Utara (Emelte-Feb’11)

Sisipan 5b. Kondisi tenda darurat penampungan pengungsi korban Tunami Mentawai 2010 di Pagai Selatan (Emelte-Feb’11)

Page 22: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Tabel 10. Rekapitulasi Korban Manusia dan Fisik Akibat Gempa dan Tsunami Mentawai 2010.

Jumlah penduduk Korban manusia (jiwa) Korban Fisik

No Keca- Desa Pra-tsunami Mengungsi Mening- Luka Rumah (unit) Sekolah (unit) Kan- Rumah Jem-

matan KK Orang KK Orang gal Hilang berat Berat Ringan SD SMP SMA tor Ibadah batan

I. PAGAI 1. Bulasat 645 2.822 591 2.771 36 3 3 80 - - 2 1 - - -

SELATAN 2. Sinakak 576 2.263 81 310 - - - - - - - - - - -

3. Makalo 396 2.091 - - - - - - - - - - - - -

4. Malakopak 542 2.259 305 1.219 142 3 2 46 50 1 1 - 3 - -

2.159 9.435 977 4.300 178 6 5 126 50 1 3 1 3 - -

II. SIKAKAP 1. Taikako 362 1.385 71 292 9 - 1 17 - - - - - - -

2. Sikakap 1.321 5.099 - - - - 1 - - - - - - - -

3. Matobe 461 1.788 - - - - 1 - - - - - - - -

2.144 8.272 71 292 9 - 3 17 - - - - - - -

III. PAGAI 1. Betumonga 343 1.188 161 557 240 34 3 137 - 2 - - 1 1 -

UTARA 2.Saumanganya 790 2.733 207 862 - - 1 129 114 1 - - 1 1 3

3. Silabu 282 967 79 308 4 3 - 22 - - - - - 1 -

1.415 4.888 448 1.727 244 37 4 288 114 3 - - 2 3 3

IV. SIPORA 1. Bosua 277 1.293 111 480 10 - - 54 - - - - - 2 4

SELATAN 2. Beriulou 215 853 214 840 13 - - 60 40 - - - - 2 1

493 2.146 325 1.320 23 - - 114 40 - - - - 4 5

Total 6.210 24.741 1.821 7.639 454 43 12 545 204 4 3 1 5 7 8

Page 23: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Tabel 11. Penyebaran Pemukiman Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010.

No. Lokasi Jumlah

Pemukim

Kecamatan Titik relokasi KK Jiwa Keterangan

1. PAGAI KM-09 Relokasi Korban 2007

SELATAN KM-31 (Camp Jaya) 70 Huntap Korban 2010

KM-32 80 Huntap Korban 2010

KM-33 50 Huntap Korban 2010

KM-34 250

Huntap Korban 2010

KM-37 200 Huntap Korban 2010

KM-40 100 Huntap Korban 2010

KM-44 100 Huntap Korban 2010

KM-50 50 Relokasi Non Korban

Sub-total 900

2. PAGAI KM-4 : Kiri 70 Huntara Korban 2010

UTARA Kanan 80 Huntara Korban 2010

KM-6 80 Huntara Korban 2010

Sub-total 230

3. SIPORA SELATAN 325

TOTAL 1.455

Keterangan: - Huntara = Hunian sementara - Huntap = Hunian tetap

b) Situasi Livelihood Pengungsi Secara keseluruhan dapat disebutkan bahwa geliat sistim livelihood keluarga pengungsi korban

bencana alam Gempa dan Tsunami Mentawai 2010 berada dalam situasi vakum. Kegiatan harian mereka lebih banyak menunggu pengunjung atau mengikuti acara pembagian bantuan (Sisipan 7a dan 7b). Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan sehari-hari pengungsi sanagat tergantung kepada bantuan. Bahkan untuk kebutuhan air (air minum dan keperluan MCK) mereka tergantung kepada pasokan air sungai yang dipompa dan diangkut dengan truk (untuk Pagai Selatan) atau air dangau (yang agak keruh) yang dipompa ke pemukiman (untuk Pagai Utara) secara gratis oleh CWS (Church Word Service). Menurut salah seorang staff lokalnya, untuk pasokan permanen saat ini sedang dicari titik-titik air di sekitar pemukiman di mana CWS akan membuat sumur (gali atau bor). Menurut beberapa sumber, vakumnya aktivitas ekonomi keluarga pengungsi ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: a. di Pagai Selatan pengungsi masih sibuk menyelesaikan bangun rumah dan membersihkan areal

perumahan, sedangkan yang di Pagai Utara masih menunggu pemindahan mereka ke hunian tetap di Km-8 dan Km-10;

b. belum pasti kapan dan dimana alokasi areal perladangan akan direalisasikan; dan c. jarak ke pemukiman lama cukup jauh sementara jalan tidak ada sehingga kandati disana ada kebun

atau ladang namun sulit mengaksesnya. Ephorus GKPM Pdt. P. Simanjuntak, STh. mengeluhkan keprihatinannya terhadap situasi tersebut.

Menurut beliau, situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlama-lama karena bisa membuat warga menjadi apatis dan emosional sehingga mudah tersulut bahkan oleh persoalan-persoalan keseharian.

Page 24: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan 7a. Suasana Huntra (hunian sementara) pengungsi

di Pagai Utara (Emelte-Feb’11)

Sisipan 7b. Suasana penyerahan bantuan susu Balita (sekitar 10 kg) bagi pengungsi oleh Ephorus GKPM di Pagai Utara (Emelte-Feb’11)

Page 25: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

2.3. Analisis Ketersediaan Sumberdaya untuk Pengembangan Usaha Ternak Atas dasar pertimbangan sosial budaya, ketersediaan sumberdaya alam dan potensi pasar maka

ternak yang paling tepat dikembangkan di lokasi pengungsian korban bencana adalah ternak babi. Agar daya dorongnya lebih besar untuk mempercepat laju pemulihan sistim livelihood pengungsi maka ternak dimaksud seyogyanya dipelihara secara intensif, jadi buka mengikuti pola lama yaitu membiarkan ternak bebas berkeliaran. Dengan cara intensif produktivitas ternak akan lebih tinggi dan kotorannya akan terkumpul sehingga mudah ditangani dan diolah menjadi kompos. Bila jumlahnya sudah memadai (100 – 150 liter/hari) kotoran ternak ini bisa diolah untuk menghasilkan biogas yang cukup untuk keperluan bahan bakar rumah tangga. Singkatnya, dengan sistem intensif usaha ternak akan mudah diintegrasikan ke sistim livelihood yang lebih luas yang memungkinkan tercapainya efisiensi biologis secara optimum.

Untuk mempraktekkan budidaya ternak secara intensif dan terintegrasi dibutuhkan berbagai jenis sumberdaya yang bagi keluarga pengungsi akan sulit mengadakannya dengan kemampuan sendiri sehingga perlu dibantu. Jenis-jenis sumberdaya dimaksud dan kondisi ketersediaannya di tengah-tengah keluarga pengungsi antara lain adalah sebagai berikut:

a) Sumberdaya Alam Lahan

Luasan, tofografi dan kesuburan mendukung.

Status pemilikan: secara sosio kultural lahan bagi masyarakat Mentawai dipandang sebagai milik bersama (clan), termasuk isinya sepanjang bukan untuk kepentingan komersil. Menyangkut lahan pertanian yang akan dibagikan, para pengungsi berharap agar statusnya ditetapkan dan diakui sebagai milik pribadi sehingga aset yang ada di dalamnya terhindar dari efek negatif tradisi milik bersama.

Iklim: kelembaban udara, intensitas cahaya dan curah hujan mendukung, namun pada siang hari suhu bisa mencapai 35 oC. Untuk itu atap kandang sebaiknya terbuat dari bahan non-logam (a.l. daun rumbia).

Hutan: tersedia sebagai sumber bahan bangunan kandang dan bahan pakan dan relatif mudah diakses.

Air: sampai saat ini pasokan air bersih yang cukup beluk tersedia di pemukiman pengungsi. Untuk itu, pada saat pemeliharaan ternak dimulai, program CWS sudah terealisasi. Bila pasokan dari program ini tidak cukup, perlu dipikirkan sumber alternatif, misalnya dengan membuat bak air di dekat rumah pengungsi.

b) Sumberdaya Ternak Saat ini hampir tidak ada aktivitas peternakan di lokasi pengungsian. Pada saat yang sama

populasi ternak di Kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara dan Sipora Selatan populasi ternaknya sangat kecil (lihat Tabel 9) sehingga sulit mencari sumber bibit di wilayah setempat.

Karena prosedur membawa ternak dari Pulau Sumatera cukup rumit serta butuh waktu dan biaya banyak, khususnya babi, maka alternatif yang paling mungkin adalah dari Pulau Siberut. Walau jenis ternak babi yang ada di pulau ini adalah babi lokal dari kelompok Babi Sumatera (lihat Sisipan 8) yang berukuran tubuh kecil (dewasa: 60 – 70 kg/ekor) namun memiliki kelebihan dari segi daya adaptasi (terhadap iklim, pakan, dan manajemen tradisional), daya tahan atas penyakit dan parasit serta reproduktivitas (jamak beranak hingga 12 ekor per kelahiran) sehingga cocok untuk kondisi pedesaan.

Karena mahanya biaya transportasi, menurut pak Simatupang dari Distannakbun KKM untuk membeli dan membawa seekor calon induk babi umur 6 – 8 bulan dari Siberut ke Sikakap perlu biaya Rp 1.200.000/ekor dan untuk anak umur 3 – 4 bulan Rp 600.000/ekor. Selain itu, jarak tempuh yang panjang dari Pulau Siberut ke Sikakap akan menimbulkan stress pada ternak sehingga pemberian antistres/antibiotik sebelum dan sesudah perjalanan.

Page 26: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Sisipan x. Babi Sumatera

Tapanuli Utara (Emelte-2006) G. Sitoli Nias (Emelte-2006)

Mentawaentawai

P. Siberut Mentawai

Sisipan 8.

Babi Sumatera

Gunungsitoli Nias (Emelte-2006)

Pagai Selatan Mentawai (Emelte-Feb’11

Sisipan 9.

Tanaman Pakan Ternak

c) Sumberdaya Pakan Pakan Nabati (Sumber Energi)

Untuk kebutuhan jangka pendek (1 - 2 bulan) umbi-umbian yang tumbuh di hutan sekitar pemukiman pengungsi diperkirakan cukup untuk mensupplai bahan pakan nabati untuk ternak yang akan diserahkan kepada mereka. Namun dengan bertambahnya populasi dan tingkat konsumsi, daya dukung sumber pakan alami ini tidak akan mencukupi sehingga perlu budidaya tanaman pakan ternak.

Mengingat keluarga pengungsi belum terbiasa dengan sistim budidaya (a.l. menggemburkan tanah, membuat gludukan, mengatur jarak tanam, menyiang, memberantas hama, mengatur

Page 27: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

pola tanam) maka untuk mempercepat proses adopsinya bagi mereka perlu dibuatkan contoh untuk ditiru. Pelatihan hanya dengan cara konvensional akan kurang berdayaguna meningkatkan ketrampilan apalagi mengubah perilaku bercocok tanam mereka.

Pakan Konsentrat (Limbah Ikan dan Premiks Mineral-Vitamin-Asam-Amino-Sintetik)

Untuk mendukung laju pertumbuhan yang memadai (200 – 300 gr/e/h) dan reproduktivitas optimum (8 – 10 ekor anak per induk per kelahiran) ternak babi memerlukan asupan protein, mineral dan vitamin yang cukup hal mana tidak akan mampu disuplai oleh bahan pakan umbi-umbian. Olh sebab itu perlu pemberian pakan konsentrat.

Sekalipun hampir 75% desa di Mentawai berada pantai namun penduduknya bukan masyarakat nelayan (Siahaan, 2010) sehingga sangat sulit memperoleh limbah ikan di daerah ini sehingga harus didatangkan dari luar. Secara bertahap para pengungsi akan diajak dan didorong untuk memikirkan cara untuk mencari sendiri bahan baku ini, misalnya dengan menjaring ikan di laut secara berkelompok pada waktu-waktu tertentu lalu diolah dan disimpan sebagai tepung atau silase ikan.

d) Sumberdaya Teknologi, Informasi dan Pasar Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya sumber-sumber informasi maka tingkat

penguasaan pengungsi akan teknologi peternakan juga sangat minim (a.l formulasi ransum, pengolahan dan penyimpanan bahan pakan, seleksi bibit, pengaturan perkawinan, inseminasi buatan, penanganan kelahiran, perawatan anak baru lahir dan prasapih, penyapihan, kastrasi dll). Berbagai jenis keterampilan seperti ini tidak mungkin mereka kuasai hanya melalui pelatihan konvensional melainkan perlu dibarengi dengan pendampingan, pemberian contoh, trial-and-error dan penggunaan metode pendidikan orang dewasa lainnya.

Sehubungan dengan minimnya sumber-sumber informasi (seperti koran, majalah, buku, radio, TV) yang dapat diakses para pengungsi maka untuk menambah pengetahuan dan wawasan mereka perlu disediakan sumber alternatif antara lain berupa buku praktis dan buletin dengan teknik penyajian dan bahasa yang mudah mereka pahami (bahasa lokal).

Sejauh ini potensi pasar ternak babi di KKM sangat besar. Yang perlu diantisipasi adalah bagaimana agar posisi peternak dalam mata rantai pemasaran ini tidak sampai terpinggirkan oleh para pendatang.

e) Sumberdaya Kelembagaan Sejauh ini, belum ada organisasi formal (memiliki struktur dan perangkat organisasi) yang

bermotif ekonomi di kalangan pengungsi, baik pra- maupun pasca bencana. Mengingat organisasi atau kelompok sangat efektif untuk meningkatkan posisi tawar petani-

peternak pedesaan maka para pengungsi perlu didorong dan difasilitasi untuk mengembangkan kelompok, sekaligus untuk digunakan sebagai wadah pemupukan modal, misalnya melalui unit usaha simpan-pinjam.

f) Sumberdaya Peternak Aspek paling penting dari sumberdaya petenak yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha

ternak adalah perilaku beternak. Perilaku beternak dapat dilihat/dinilai dari keterampilan, pengetahuan dan sikap (komitmen, orientasi, konsistensi) peternak dalam mengelola usahanya. Di kalangan pengungsi, aspek perilaku berternak ini masih jauh dari yang diharapkan sehingga perlu dilakukan dibina dan dikembangkan. Dalam hal ini peran pelayan gereja akan sangat strategis.

Aspek berikutnya adalah pola pembagian kerja menurut umur (anak, remaja, dewasa) dan gender (antara perempuan dan laki-laki). Pada banyak masyarakat tradisional, urusan memelihara ternak biasanya menjadi tanggungjawab kaum ibu dan anak-anak. Pada hal banyak dari kegiatan memelihara ternak yang memerlukan tenaga fisik sehingga lebih tepat bila diambil alih oleh kaum bapak.

Page 28: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

g) Sumberdaya Modal Modal Ekonomi. Berdasarkan assesmen atas kondisi saat ini, hingga 1 – 2 tahun ke depan

diperkirakan keluarga para pengungsi masih memiliki kemampuan yang sangat untuk menyediakan modal ekonomi (aset/peralatan produksi, penghasilan tunai dan natura) sehingga sangat memerlukan bantuan untuk bangkit membangun dan mengembangkan sistim livelihoodnya.

Modal Sosial. Modal sosial menyangkut antara lain sifat kegotong-royongan, kebiasaan bermusyawarah secara demokratis, etos kerja, perilaku/sikap kewirausahaan (entrepreneuship), solidaritas sosial dan kearifal sosial/lokal lainnya. Sejauh ini kami belum memiliki kesempatan yang cukup untuk mengamati dan mempelajari jenis-jenis dan intesitas kepemilikan modal sosial ini di kalangan pengungsi. Modal sosial sangat penting dalam memberhasilkan program-program pengembangan/pemberdayaan masyarakat sehingga perlu dipelajari dan digunakan untuk memperkaya pendekatan dalam implementasi kegiatan.

h) Sumberdaya Manajemen

Keberhasilan membawa perubahan kepada suatu komunitas, terutama bagi yang masih termasuk kategori tertinggal, akan melibatkan curahan sumberdaya (termasuk waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan) yang sangat besar sehingga memerlukan kapasitas managerial yang besar pula. Bila tidak dikelola dengan tepat, sumberdaya yang sudah dikorbankan akan sia-sia dan bahkan bisa menimbulkan konflik dengan dan di dalam komunitas yang dilayani yang dalam jangka panjang bisa menghasilkan dampak negatif seperti menguatnya kecurigaan komunitas terhadap pihak luar.

Terkait dengan kebutuhan manajemen seperti disebut di atas, sejak awal Amang Ephorus GKPM sudah menitipkan pesan agar kebutuhan tersebut dipikirkan bila kelak program ini diimplementasikan. Beliau berpesan: “Ingkon pingkirhonon muna do sahat tu halakna, ise na naeng padalanhon i!” (Harap dipikirkan sampai kepada siapa kelak yang berlatarbelakang ilmu peternakan baik di lingkungan GKPM maupun di Kabupaten Mentawai secara umum, maka pelaksana dimaksud harus dihadirkan dari luar Mentawai dengan tetap berkordinasi dengan Pimpinan Pusat GKPM dan Pimpinan Gereja setempat (tingkat Resort dan Jemaat) seperti diperlihatkan oleh struktur organisasi pada Gambar 1.

Mengingat tingginya biaya hidup, biaya transportasi dan biaya operasional lainnya di KKM maka akan diupayakan melibatkan sesedikit mungkin eksekutor yang berasal dari luar dengan tetap mempertimbangkan ketuntasan dan pencapaian kegiatan. Atas dukungan pimpinan GKPM di semua lini, diharapkan tim yang ramping ini tetap dapat bekerja efektif. Atas dasar pertimbangan seperti ini dan kebutuhan program maka eksekutor yang akan direkrut dari luar (tinggal menetap dilokasi selama masa kerja) adalah: (a) Koordinator : 1 orang lulusan S-1/S-2 Peternakan dengan pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat; bila sudah menikah, bersedia tidak membawa keluarga ke Mentawai selama masa kerja; dan (b) Fasilitator Lapangan : 3 orang lulusan SMK Peternakan, berasal dari atau pernah memiliki kontak yang cukup lama dengan komunitas pedesaan; bila sudah menikah, bersedia tidak membawa keluarga ke Mentawai selama masa kerja.

Page 29: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

PROGRAM REHABILITASI MATA PENCAHARIAN KELUARGA PENGUNGSI

KORBAN BENCANA ALAM GEMPA & TSUNAMI MENTAWAI 2010

MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK

FUNDING BOARD

MANAGEMENT BOARD

REKTOR UHN – PP GKPM

KORDINATOR PIMPINAN

RESORT

FASILITTOR LAPANGAN PAGAI SELATAN – PAGAI UTARA – SIPORA SELATAM

PIMPINAN

RESORT

PIMPINAN

JEMAAT

K E L O M P O K D A M P I N G A N

PIMPINAN

JEMAAT

GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI TIM MANAJEMEN

Page 30: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

III. RENCANA IMPLEMENTASI

3.1. Komponen Kegiatan Program ini akan terdiri dari tujuh komponen kegiatan seperti disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Komponen Kegiatan

No Komponen kegiatan

Sasaran

Dampak yang diharapkan

Indikator keberhasilan

PIC

1. Sosialisasi a. Pimpinan gereja setempat.

b. Pemerintah setem-pat.

c. Perwakilan jemaat.

Rencana kegiatan diketahui, dipahami dan disetujui oleh para stakeholder setempat.

1. Adanya legitimasi dan dukungan tokoh masyara-kat setempat (formal dan non-formal).

2. Antusiasnya warga jemaat mengetahui rencana kegi-atan serta menyatakan dukungan dan kesediaan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

Kordinator

2. Pengorga- nisasian

a. Utusan pimpinan jemaat setempat.

b. Warga jemaat calon peserta/ penerima paket bantuan yang dipilih secara demokratis oleh jemaat setempat.

Pelaksanaan kegi-atan selanjutnya, terutama pendam- pingan, menjadi lebih sistematis dan efektif karena sudah fokus siapa targetnya dan memiliki jejaring pendukung.

1. Terbentuknya struktur organisasi kelompok.

2. Tersusunnya perangkat kelembagaan kelompok (AD/ART, sistim tata admi-nistras dan keuangan, program kerja, jadwal kegiatan dan sistim pendanaan).

Kordinator

3. Pengadaan Contoh Kebun Tanaman Pakan Ternak

a. Warga jemaat yang akan menjadi peserta/penerima paket bantuan yang dipilih secara demokratis oleh jemaat setempat.

b. Warga desa lainnya yang berminat.

Tumbuhnya kesa-daran calon penerima bantuan tentang arti penting kebun tanaman pakan ternak untuk mencapai keberha-silan usaha ternak sehingga tergerak untuk menirunya.

1. Antusiasnya warga jemaat/desa mengunjungi lokasi, mengamati dan/ atau berdiskusi tentang percontohan.

2. ≤ sebulan sebelum bibit ternak masuk, penerima telah memiliki kebun tanaman pakan ternak tersendiri.

Fasilitator Lapangan

4. Pelatihan Calon Penerima Paket Bantuan

Peserta terpilih (suami dan istri)

Tumbuhnya komit-men dan keyakinan yang kuat pada diri peserta bahwa usaha ternaknya akan berhasil karena mampu mengelolanya dengan prinsip dan teknik yang tepat.

1. Semua peserta mengikuti pelatihan sampai tuntas.

2. Semua peserta mengikuti pelatihan secara antusias dan berpartisipasi aktif saat tanya jawab, diskusi kelompok dan bemain peran.

3. Semua peserta mampu menjawab ≥ 60% soal evaluasi akhir pelatihan.

TIM Nara-sumber

Page 31: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

No Komponen kegiatan

Sasaran

Dampak yang diharapkan

Indikator keberhasilan

PIC

5. Bantuan Usaha Ternak

Keluarga yang sudah mengikuti pelatihan dan memenuhi syarat-syarat yang disepakati.

1. Terjaminnya kuantitas dan kualitas (stabili-tas dan sebaran) penghasilan peserta

2. Tumbuh dan berkembangnya upaya pemu-pukan modal.

1. Ternak dipelihara sesuai dengan pedoman zooteknik (Sapta Usaha Ternak).

2. ≥ 75% dari penerima bantuan mampu mencapai target minimum: a. Laju PBBH: 200 gr/e/h. b. Jumlah anak lepas sapih: 6

ekor/induk/kelahiran c. Jarak beranak: 8 bulan

3. Semua penerima paket bantuan memanfaatkan pupuk kandang untuk mendukung usaha budidaya tanaman non pakan dan produktivitasnya meningkat secara signifikan.

Fasilitator Lapangan

6. Pelatihan Pengurus Kelompok

a. Penasehat. b. Ketua c. Wakil Ketua d. Sekretaris e. Bendahara

Meningkatnya motivasi dan kapabilitas pengu-rus untuk mengelo-la kelompok dengan sebaik-baiknya

1. Tata administrasi, keu-angan dan keanggotaan kelompok terselenggara secara tertib sesuai standard yang disepakati.

2. Rencana kegiatan terlak-sana sesuai jadwal dan target yang disepakati.

3. Tingkat partisipasi anggota dalam setiap kegiatan ≥ 75% dari yang ditargetkan.

4. ≥ 50% dari proses atau tahapan pemasaran produk anggota ditangani dan/atau difasilitasi oleh kelompok.

Fasilitator Lapangan

7. Pengadaan Sumbe-sumber Informasi

Anggota kelompok Berubahnya wawasan anggota kelompok dari bersikap lokalit menjadi kosmopolit

Informasi yang disebarkan dibaca, dpelajari dan didiskusikan secara antusias

Kordinator

3.2. Biaya per Komponen Kegiatan

Sosialisasi Kegiatan

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Penganti transpor peserta 1.925.000 - 1.925.000

2 Konsumsi 1.000.000 - 1.000.000

3 Lainnya 575.000 - 575.000

Jumlah 3.500.000 - 3.500.00

Pengorganisasian

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Penganti transpor peserta 1.325.000 - 1.325.000

2 Konsumsi 1.000.000 - 1.000.000

3 Lainnya 700.000 - 700.000

Jumlah 3.025.000 - 3.025.000

Page 32: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Percontohan Kebun Tanaman Pakan Ternak

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Sewa dan penyiapan lahan (1000m2) 1.650.000 - 1.650.000

2 Bahan tanam 1.060.000 - 1.060.000

3 Pembedengan dan Penanaman 800.000 - 800.000

4 Peralatan 720.000 - 720.000

Jumlah 4.230.000 - 4.230.000

Pelatihan Peternakan (belum termasuk narasumber)

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Pengganti transport peserta 2.425.000 - 2.425.000

2 Konsumsi 2.500.000 - 2.500.000

3 Bahan dan peralatan 2.087.500 - 2.087.500

4 Lainnya 700.000 - 700.000

Jumlah 7.712.500 - 7.712.500

Usaha Ternak

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Kebun Tan. Pakan Ternak (800 m2) 795.000 715.000 80.000

2 Kandang (3 m x 6 m) 2.155.000 600.000 1.555.000

3 Bak kompos (1,25 m x 6 m) 413.000 100.000 313.000

4 Bibit ternak 2.430.000 - 2.430.000

5 Obat dan pakan tambahan 2.115.000 - 2.115.000

6 Peralatan kerja 200.000 - 200.000

Jumlah 8.108.000 1.415.000 6.693.000

Pelatihan Pengurus Kelompok (belum termasuk narasumber)

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Transport peserta ke Sikakap 5.000.000 - 5.000.000

2 Akomodasi peserta 1.625.000 - 1.625.000

3 Konsumsi peserta 3.800.000 - 3.800.000

4 Uang saku peserta 4.750.000 - 4.750.000

5 Bahan dan peralatan peraga 862.500 - 862.500

6 Lainnya 700.000 - 700.000

Jumlah 16.737.500 - 16.737.500

Pengadaan Sumber Informasi

Jumlah (Rp)

Sumber

No. Item Peserta Bantuan

1 Buku: Panduan Beternak Babi 4.850.000 - 4.850.000

2 Buletin tribulanan 3.800.000 - 3.800.000

Jumlah 8.650.000 - 8.650.000

Rincian perhitungan biaya per komponen ke giatan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 33: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

3.3. Rencana Anggaran Biaya Mempertimbangkan keterbatasan kapasitas keluarga pengunggsi untu mengadopsi suatu

teknologi, apalagi suatu sistim yang baru maka diharapkan program ini dapat berlangsung paling tidak selama 3 (tiga) tahun pada saat mana peserta kegiatan sudah menyadari dan mulai mampu mengevaluasi daya ungkit kegiatan ini terhadap sistim livelihoodnya. Ketika seseorang sudah masuk ke tahap evaluasi atas suatu inovasi maka yang yang bersangkutan akan aktif mencari sendiri informasi yang diperlukan untuk mempertegas keputusannya apakah akan meneruskan, mengubah atau meninggalkan inovasi yang telah dicobanya. Pada saat seperti itu dia tidak perlu lagi didampingi, cukup disediakan sumber-sumber informasi. Dengan pertimbangan seperti itu, pada lampiran disajikan Rencana Anggaran Biaya untuk tiga tahun kegiatan. Rincian perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 34: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

BAHAN RUJUKAN

Anonimous. 2010. Sejarah Relokasi di Mentawai. Diakses dari http://www.puailiggoubat.com/?kanal=berita&id=6747 pada tanggal 18 Februari 2011.

Anonimous. 2011. Kabupaten Kepulauan Mentawai. Diakses pada tanggal 18 Februari 2011 dari: http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Kepulauan+Mentawai

Maruli, A. 2011. Perkebunan Mentawai Alami Kerugian Terbesar Pascatsunami. Diakses pada tanggal 18 Februari 2011 dari http://www.antaranews.com/news/241000/perkebunan-mentawai-alami-kerugian-terbesar-pascatsunami

Rahman, S. 2007. Adoption of improved technologies by the pig farmers of Aizawl district of Mizoram,

India. Livestock Research for Rural Development. Volume 19, Article #5. Diakses pada 18 Februari 2011 dari: http://pigtrop.cirad.fr/subjects/animal_husbandry_and_sustainable_practices/adoption_of_improved_technologies_by_farmers

Rinaldi, I. 2011. MENJAGA NUSANTARA: Jagalah Mentawai dengan Kesejahteraan. Diakses dari: http://cetak.kompas.com/read/2011/02/04/04151260/Jagalah.Mentawai..dengan.Kesejahteraan pada tanggal 18 Februari 2011.

Siahaan. F. R. 2010. Relokasi Korban Bencana Mentawai. Diakses pada tanggal 18 Februari dari:

http://www.puailiggoubat.com/?kanal=opini&id=6562.

Wibisono, B. K. 2011. 33 Desa Mentawai di Kawasan Rawan Tsunami. Diakses pada tanggal 18 Februari 2011 dari http://www.antaranews.com/news/241669/33-desa-mentawai-di-kawasan-rawan-tsunami.

Page 35: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

LAMPIRAN

Page 36: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 37: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 38: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 39: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 40: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 41: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 42: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 43: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 44: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 45: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 46: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 47: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 48: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 49: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 50: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 51: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 52: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 53: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 54: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 55: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Lampiran 2a.

Page 56: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Lampiran 2b.

Page 57: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Lampiran 2c.

Page 58: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya
Page 59: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

Lampiran 2d.

Page 60: MEDAN NEMNEMLELEU SIKAKAP MENTAWAI 2011 · PDF fileProposal Rehabilitasi Mata Pencaharian Keluarga Pengungsi Korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami ... Babi milik Pemkab. ... Biaya

60