MBAGI2 DHUWIT UNTUK MASYARAKAT MENGELOLA KEGIATAN...
Transcript of MBAGI2 DHUWIT UNTUK MASYARAKAT MENGELOLA KEGIATAN...
MBAGI2 DHUWIT UNTUK
MASYARAKAT
MENGELOLA KEGIATAN PROGRAM
LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT
LEMBAGA KEUANGAN MASYARAKAT
PEMILIK MODAL
UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA
1. PENGHIMPUNAN DANA– MODAL
– SIMPANAN– SIMPANAN
– HUTANG PIHAK KE III.
– DANA PROGRAM
2. PENYALURAN DANA. ( UNIT –UNIT USAHA )– UNIT –UNIT USAHA SIMPAN PINJAM.
– UNIT USAHA PASAR DESA.
– UNIT USAHA PERDAGANGAN
– UNIT USAHA JASA POB (LISTRIK DAN TELPHON )
– DLL YANG MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
• Modal harus bersumber dari anggota, yang dihimpun dari simpanan anggota. Dana program hanyalah merupakan dana penyertaan yang berfungsi sebagai pemancing atau stimulan. Sekalipun modal awal berfungsi sebagai pemancing atau stimulan. Sekalipun modal awal BUMDES bersumber dari dana program, namun BUMDES harus mengembangkan simpanan dari anggota sejak awal.
• Layanan pinjaman hanya diberlakukan kepada anggota LKM saja. Dalam hal ini untuk sementara BUMDES hanya melayani anggota yang tergabung dalam Pokmas-Pokmas, namun ke depan BUMDES dapat mengembangkan keanggotaannya, sehingga mampu melayani masyarakat lebih luas.
• Jaminan dapat diterapkan, namun pertimbangan yang terbaik tetap atas watak atau karakter peminjam dan kelayakan usaha.
PROGRAM
BANTUAN
Beli togel ah, … mudah2an dapat
Aku harus dapatBANYAK!!!
Aku akanberusaha
Aku akanberusaha
RESPON MASYARAKAT BERBEDA-BEDA
DALAM MENANGGAPI ADANYA PROGRAM DI DESANYA
PROGRAM HARUS MAMPU UNTUK DAPAT
MENYELEKSI & MENDORONG RTM YG MEMANG INGIN BERUBAH
KELEMBAGAAN&
ADMINISTRASI
Sekretariat BUMDESPerlengkapan Kantor
Bentuk Lembaga
AD/ART
BUKU2ADMINISTRASI
Bentuk LembagaKepemilikanPermodalan
Struktur OrganisasiAturan Dasar USP
SHU
Buku Adm LembagaBuku Adm KeuanganKartu/Slip/Kwitansi
PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA
• mendaftar sebagai anggota melalui kelompok (Pokmas)
• membayar simpanan anggota, yang • membayar simpanan anggota, yang besarnya disesuaikan dgn kemampuan masing-masing desa
• melampirkan poto kopi KTP
• persyaratan lain yang dapat dibuat sendiri oleh UPK
BUMDES
PenjelasanTata CaraPinjaman
POKMAS-UEPterbentuk
PertemuanKhususRTSM
PertemuanKetua2Pokmas
PokmasMembuatRUA-RUB
Pokmas mengajukan permohonan pinjaman dilengkapi dokumen permohonan pinjaman,
yang meliputi:
• Daftar Anggota Pokmas, • Daftar Anggota Pokmas,
• Kopi KTP dan Kartu-anggota Keluarga (KK)
• Rencana Usaha Anggota (RUA),
• Rencana Usaha Bersama (RUB)
• Pernyataan Tanggung Renteng, dan
• Rencana Angsuran Pinjaman.
BUMDES meneliti dokumen dan
melakukan penilaian:
• Kelayakan Pinjaman
Layak
BUMDES memanggil Pokmas
yang layak utk melengkapi:
• Kewajiban Simp. Beku
• Ttd Perjanjian Pinjaman
• Kartu Angsuran Pinjaman
3
Pokmas mengajukan permohon-
an pinjaman ke BUMDES:
• RUA
• RUB
• Pernyataan Tanggung Renteng
• Rencana Angsuran Pinjaman
• Kopi KTP dan KK
• Kelayakan Pinjaman
• Kelayakan Peminjam
• Pengecekan Lapangan Tidak
Layak
Pencairan Pinjaman kpd
Pokmas-UEP:
• Modal Usaha
• Kopi Perjanjian Pinjaman1
2
4
Analisa pinjaman diperlukan agar BUMDES memperoleh keyakinan
bahwa pinjaman yang diberikan dapat dikembalikan
Ada 2 aspek yang dianalisa, yaitu :
• Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa kualitatif.
Aspek yang dianalisa mencakup karakter dan komitmen
peminjam.
• Analisa terhadap kemampuan bayar, disebut analisa
kuantitatif
Hal-hal Penting
dalam Analisa Kuantitatif
• Analisa laba rugi masa lalu (wawancara + data)
• Hitung semua penerimaan di luar usaha.
• Hitung semua biaya di luar kegiatan usaha, seperti kebutuhan keluarga, pendidikan dan lainnya.keluarga, pendidikan dan lainnya.
• Hitung pendapatan bersih.
• Tentukan perbandingan antara angsuran dengan pendapatan bersih (rasio angsuran).
• Besarnya angsuran maksimal adalah 40% dari pendapatan bersihnya.
• Besarnya pinjaman yang dapat diberikan adalah:
rasio angsuran x pendapatan bersih x jangka waktu
Contoh Perhitungan/Kalkulasi
Kebutuhan Modal Usaha
Perhitungan Laba Usaha:
• Penjualan Usaha : Rp. 1.500.000,-
• Harga Pokok barang : Rp. 800.000,-• Harga Pokok barang : Rp. 800.000,-
• Biaya Usaha : Rp. 300.000,- _
• Laba Usaha : Rp. 400.000,-
Perhitungan Kemampuan Bayar:Perhitungan Kemampuan Bayar:
Laba Usaha per bulan : Rp. 400.000,-Pendapatan lain di luar usaha
dari istri : Rp. 100.000,-dari lainnya : Rp. 75.000,-
Jumlah Pendapatan : Rp. 575.000,-
Biaya Diluar Usaha:
• Kebutuhan RT : Rp. 300.000,-• Kebutuhan RT : Rp. 300.000,-
• Biaya pendidikan : Rp. 75.000,-
• Biaya lainnya : Rp. 50.000,-
• Jumlah Biaya : Rp. 425.000,-
Pendapatan Bersih
• Jumlah Pendapatan : Rp. 575.000,-
• Jumlah Biaya : Rp. 425.000,-
• Pendapatan Bersih : Rp. 150.000,-
Nilai Pinjaman
yang Dapat Diberikan:
Rasio angsuran (maksimum 40%)
Dikalikan pendapatan bersih
Dikalikan jangka waktu
40% x Rp. 150.000 x 10 bulan
= Rp. 600.000,-
Besarnya Angsuran
• Besarnya pinjaman Rp. 600.000,-
• Bunga 1,5% tetap 10 bln Rp. 90.000,-• Bunga 1,5% tetap 10 bln Rp. 90.000,-
• Pokok + Bunga Rp. 690.000,-
• Angsuran per bulan Rp. 69.000,-
• Angsuran per minggu Rp. 17.250,-
Jaminan Pinjaman
Jika dirasa perlu, BUMDES dapat meminta jaminan, terutama dalam kasus pinjaman
yang jumlahnya cukup besar. Pada dasarnya, yang jumlahnya cukup besar. Pada dasarnya, jaminan utama yang dipakai adalah barang yang dibiayai. BUMDES juga dapat meminta jaminan tambahan. Jenis dan nilai jaminan tambahan akan ditentukan oleh BUMDES
pada saat menyetujui permohonan pinjamman, misalnya surat tanah, BPKB dan
sebagainya.
Manajemen
Pinjaman
• Sebelum Masa Pinjaman
BUMDES perlu membuat persyaratan yang sederhana BUMDES perlu membuat persyaratan yang sederhana
tetapi sekaligus mengikat kepada calon peminjam
• Selama Masa Pinjaman
Waktu yang tepat bagi BUMDES untuk membina Pokmas
• Setelah Masa Pinjaman
UPK mengadakan evaluasi secara menyeluruh kepada
peminjam
PELAPORAN USP
• Pelaporan usaha simpan pinjam BUMDES
dilakukan dengan menggunakan:
• Form Perkembangan Simpan Pinjam
• Buku 6 Neraca Percobaan• Buku 6 Neraca Percobaan
• Buku 7 Laporan Keuangan & Data Statistik.
• Pelaporan BUMDES dilakukan setiap bulan,
dan dikirim kepada:
• Pemerintah Desa, dan
• Sektap Pokja Kabupaten
Pembahasan usaha sektor riil BUMDES dilakukan antara BUMDES dan
Pemerintahan Desa/Kelurahan difasilitasi oleh TPM. Usaha sektor riil dapat oleh TPM. Usaha sektor riil dapat
dilakukan secara swakelola maupun melalui pola kemitraan dengan pola bagi
hasil seperti: pembesaran benih ikan, penggemukan sapi/kambing, kios
saprotan, dan usaha lainnya.
Usaha MitraNilai Asset
BUMDESPembiayaan
ProyekProyek
KONGSIVENTURA
ProyekUsahaProyekUsaha
KEUNTUNGAN
Bagi Hasil keuntungan sesuaiporsi kontribusi modal
BAGI HASIL
PERJANJIANBAGI HASIL
UsahaMitra BUMDES
Keahlian/Ketrampilan
Modal100%
PEMBAGIANKEUNTUNGAN
MODAL
PROYEKUSAHA
X % Y %
PengambilanModal Pokok
BAGI HASILPertanian/Peternakan
PERJANJIANBAGI HASIL
UsahaMitra BUMDES
HASIL
LAHAN/TERNAK
Lahan/TernakPupuk/Pakan
TenagaKeahlian
X% Y%
– Usaha-usaha yang sudah ada di desa/kelurahan.
– Usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di desa, seperti penggemukan kambing, industri tempe, pembesaran benih ikan dan sebagainya.
– Usaha berbasis pelayanan kebutuhan dasar – Usaha berbasis pelayanan kebutuhan dasar masyarakat desa/kelurahan, seperti misalnya pengadaan benih ikan, dsb.
– Usaha yang dapat memfasilitasi produk-produk yang dihasilkan oleh Pokmas, seperti di bidang kerajinan, industri rumah tangga dan sebagainya. BUMDES berperan sebagai pengepul hasil produksi anggota.
– Bila kesemua jenis usaha di atas belum mungkin diusahakan, boleh memilih jenis usaha lain, yang dinilai produktif.
ASPEK INDIKATOR KET
Legal & Sosbud Tdk melanggar hukum
Pemasaran
•Produk substitusi
•Pesaing
•HargaPemasaran
•Harga
•Segmen Pasar
•Musim
•Promosi
TeknisLokasi Usaha
Peralatan
Keuntungan Bisa memberikan laba
Keuangan Modal yg dibutuhkan
Pola Usaha Item Keterangan
Swakelola
SDM�Penanggungjawab
�Pengelola
�Pengawas
Tempat UsahaBisa dipisah, bisa digabung dg USPdigabung dg USP
Administrasi�Buku Kas Harian
�Buku Rekap
�Buku Laba/Rugi
KemitraanAkad Perjanjian
�Hak Kewajiban
�Jangka Waktu
�Jasa
�Sanksi
Jaminan
• Perencanaan usaha yang matang, seperti melakukan analisa
kelayakan, menyiapkan akad perjanjian dan seterusnya.
• Melakukan pencatatan administrasi dengan tertib dan akurat.
• Melakukan monitoring usaha yang dilakukan, terutama pada
usaha yang menggunakan pola kemitraan.
• Mengantisipasi perkembangan usaha, termasuk kemungkinan
adanya pesaing baru, peluang pasar, selera konsumen,
kebutuhan teknologi dan sebagainya.
• Melakukan evaluasi usaha pada akhir tahun sebagai bahan
perencanaan pada tahun berikutnya.
• Perkembangan usaha sektor riil dilakukan
cukup dengan laporan laba rugi cukup dengan laporan laba rugi
• Pelaporan dilakukan pada periode tertentu
• Pelaporan dikirim ke:
- Pemerintahan Desa
- Sektap Pokjanal Kabupaten