Material Temp-Tinggi
Transcript of Material Temp-Tinggi
KOROSIKOROSI TEMPERATUR TINGGITEMPERATUR TINGGI
* = Dry corrosion/korosi kering Dry corrosion/korosi kering* Peristiwa korosi yang terjadi
d t t di t 100oCpada temperatur diatas 100oC* Tidak ada media cair
PHENOMENA
OksidasiKarburisasi & Metal DustingNitridasiKorosi oleh halogenSulfidasiSulfidasiKorosi oleh deposit abu atau garamKorosi oleh garam cairKorosi oleh logam cairg
Reaksi reduksi: e s edu s :O2 + 2H2O + 4e- OH -
Reaksi oksidasi:
O2
O2
Reaksi oksidasi: Fe Fe2++2e -
O2
O2
Fe2+
OOH- OH-
O2
Fe2O3Fe2O3
e-
e- e-
e e-
Cathode CathodeAnodeCathode Cathode
KOROSI BASAH
KOROSI KERING BASAHKERING
OKSIDASIOksidasi adalah reaksi korosi TT yang paling
i h ilk k id di kpenting, yang menghasilkan oksida dipermukaan yang acapkali dipergunakan untuk menahan serangan korosi lainnyaserangan korosi lainnya
KARBURISASI DAN METAL DUSTINGKarburisasi terjadi pada temperatur tinggi diKarburisasi terjadi pada temperatur tinggi di lingkungan yang mengandung CO, CH4, C3H8 dan gas hidrokarbon lainnya. Penetrasi karbon akan membent k karbida internalmembentuk karbida internalPada metal dusting, terbentuk oksida, karbida, serbuk logam dan karbon yang rapuh sehinggaserbuk logam dan karbon yang rapuh, sehingga terjadi bentuk korosi pitting, thinning dan hilangnya sebagian logam.
NITRIDASINITRIDASIKorosi ini diakibatkan oleh atmosfir yang mengandung nitrogen atau ammonia Bilamengandung nitrogen atau ammonia. Bila penetrasi nitrogen berlebihan (tidak larut), nitrida akan berada di batas butir dan mengakibatkan
tpenggetasanKOROSI HALOGEN (Cl, F)
D h l l d t b t kDengan gas halogen, logam dapat membentuk halida logam yang mudah menguap atau yang memiliki temperatur cair yang rendah.memiliki temperatur cair yang rendah.
SULFIDASISO2 dan SO3, atau H2S dengan impurities sepertiSO2 dan SO3, atau H2S dengan impurities seperti Na, K dan Cl, membentuk uap garam yang kemudian mengembun dipermukaan logam menyebabkan sulfidasi dan merusak lapisanmenyebabkan sulfidasi dan merusak lapisan oksida.
KOROSI OLEH DEPOSIT ABU DAN GARAMKOROSI OLEH DEPOSIT ABU DAN GARAMDeposit abu dan garam dipermukaan logam mengakibatkan korosi oleh deposit itu sendiri dan
kib tk kti it k i t dgas, mengakibatkan aktivitas oksigen turun dan sulfur naik, mempersulit pembentukan lapisan pasif berupa oksida protektif, dan merusak lapisan k id d h t b t koksida yang sudah terbentuk.
KOROSI OLEH GARAM CAIR.Garam cair biasanya bertindak sebagai zat fluxingGaram cair biasanya bertindak sebagai zat fluxing dan pelarut oksida. Korosi terjadi karena proses oksidasi dan pelarutan oksida logam. Oksigen dan uap air dapat mempercepat korosi ini Selain ituuap air dapat mempercepat korosi ini. Selain itu dapat melarutkan unsur pemadu.
KOROSI OLEH LOGAM CAIRDisebabkan oleh pelarutan yang dipengaruhi oleh tingkat kelarutan dalam logam cair. Dapat juga terjadi pelarutan zat pemadu untuk membentukterjadi pelarutan zat pemadu untuk membentuk senyawa dengan unsur logam cair.
ON
ATIO
ZAU
RI
RB
UC
AR
C
ON
ATIO
ZAU
RI
RB
UC
AR
C
ON
ATIO
IDA
TRI
NIT
ON
OS
IO
RR
N C
OG
EN
ALO
GH
A
ON
OS
IO
RR
N C
OG
EN
ALO
GH
A
NO
NAT
IFI
DA
ULF
SU
IT
POSI
ON
DE
PS
IOA
LT D
RR
OH
/SA
CO
RA
SH C
A
ALT
O
NN
SA
OS
IOTE
NR
RO
MO
LTC
OR
M C
ALT
O
NN
SA
OS
IOTE
NR
RO
MO
LTC
OR
M C
LAPISAN OKSIDA
Merupakan andalan ketahanan korosiP b t k di hi k di iPembentukannya dipengaruhi kondisi lingkungan dan materialSif t hSifatnya harus
KontinyuM l k t d b ikMelekat dengan baikReproduktibilitas tinggiElastisElastis
Tetap memenuhi kaidah reduksi dan oksidasi
Fe-27%Cr-4%AlF 27%C 4%Al 0 82%YDalam oksigen pada 1200oC Fe-27%Cr-4%Al-0,82%Y
Rupture Flat metal f
cavity
oxide
during cooling
surface below the ride The trace of the
oxide (after descalling of the oxide)
alloyoxide)
oxide
Bi id id t
alloy
Big ride oxide at the sample corner
oxideoxide
alloy
alloy
alloy
Oxide penetration due to oxidation of inter metallic particles
oxide
alloyalloy
oxide
Yttri m rich inter gran larYttrium rich inter granular oxide
Grain boundary
Initial spalling
Metal surface show
Oxide mouvement
Lateral growth of the scaled oxide
… oxide grain
oxide
alloy
mouvement
Metal deformation to the ride
Oxidation time
TEST DAN ANALISATEST DAN ANALISA(FAILURE ANALYSIS)( )
Statik dan dinamik/cyclicKi tik/th i t iKinetik/thermogravimetri
Kurva ΔM/S vs tW i ht i d i ht lWeight gain dan weight loss
MikroskopiO tikOptikSEMPermukaan dan potonganPermukaan dan potongan
Diffraksi sinar X – EDAXMik li i l i (EPMA GDLMikroanalisis lainnya (EPMA, GDL, ESCA, dll)
SERVICE TEST STANDARDSERVICE TEST STANDARDASTM G 54: Practice for simple staticASTM G-54: Practice for simple static oxidation testingASTM B 76: Method for accelerated life testASTM B-76: Method for accelerated life test of Ni-Cr and Ni-Cr-Fe alloys for electrical heatingheatingASTM B-79: Method for accelerated life test of Fe-Cr-Al alloys for electrical heatingof Fe Cr Al alloys for electrical heatingASTM G-79: Practice for evaluationof metals exposed to carburization environmentexposed to carburization environment.
Method A: Total Mass gain, Method B: Metallographic evaluation, Method C: Carbon g pdiffusion profile, Method D: Change in mechanical properties.
OKSIDASI SIKLIKSIKLIK
OKSIDASI SIKLIK BAJA TAHAN KARAT FERITIK DANKARAT FERITIK DAN
AUSTENITIK
PENGARUH ATMOSFIR YANG BERBEDAPENGARUH ATMOSFIR YANG BERBEDA
CARBURIZATION RESISTANCE
CARBURIZATION RATE CONSTANTSRATE CONSTANTS
EFFECT OF ALLOYING ELEMENTS
KOMPOSISI PADUAN UNTUK TEMPERATURUNTUK TEMPERATUR
TINGGITINGGI
STUDI KASUSSTUDI KASUSKorosiKorosiCreepp
Kegagalan Sudu Turbin
ANALISISInformasi awalInformasi awal
Gas turbine engine sering mengakibatkan korosi erosiPaduan nikel semakin baik kekuatannya pada temperatur tinggi bila Cr semakin rendah dan Al+Ti semakin tinggi, tetapi ketahanan korosinya turunPembatasan temperatur kerja perlu dipatuhiSodium Chloride dan Sodium Sulfat berpengaruh pada peningkatan agresivitas lingkungan pada temperatur tinggiggMaterial adalah IN--713
Metoda pengamatanFraktografiMetalografiPengujian lain yang diperlukanPengujian lain yang diperlukan
Hasil Pengamatan dan diskusigTerjadi swelling (penggelembungan), Splitting (retakan) dan flaking (pengelupasan) yang merupakan karakteristik dari hot corrosionPengamatan metalografi menunjukkan pembagian dalam 4 zone, yaitu: Oksida disisi terluar, zone campuran oksida dan matriks Ni yang pemadunya berkurang, zone campuran presipitat Chromium Sulfide pada matriks Nicampuran presipitat Chromium Sulfide pada matriks Ni, dan base metal.Accelerated test dengan atmosfir yang mengandung 0 75ppm garam menunjukkan gejala peusakan yang0,75ppm garam, menunjukkan gejala peusakan yang sama.Temperatur yang semakin tinggi, mempercepat korosi.
KesimpulanKesimpulanTurbine blade rusak oleh korosi temperatur tinggiTemperatur dan lingkungan korosif merupakan
b b tpenyebab utamaSaran
Pelapisan dengan aluminide rich coating yang dicampurPelapisan dengan aluminide rich coating, yang dicampur dengan Ni, Cr, Fe,Y dll
Korosi pada steam reformerKorosi pada steam reformer furnace tubefurnace tube
ANALISISI f i lInformasi awal
Reformer dipakai untuk memproduksi gas yang kaya hidrogen dengan cara pencampuran uap air atau gashidrogen dengan cara pencampuran uap air atau gas alam dengan gas hidrokarbon lainnya.Mengalami pemanasan dengan burner atau alat pembakar lainnya dengan temperatur 425-650oCpembakar lainnya, dengan temperatur 425 650 C didalam tube dan dipanaskan sampai 705-1040oCMaterial HK-40
M t d tMetoda pengamatanMetalografi
Hasil Pengamatan dan diskusiHasil Pengamatan dan diskusiKegagalan disebabkan oleh stress ruptureRetakan yang terjadi dimulai dari dalam tube kearah luarRetakan yang terjadi dimulai dari dalam tube kearah luarGambar (a) setelah mencapai umur 25%
Koalisi dari microvoid membentuk crackCrack dapat dideteksi dengan NDTPerubahan temperatur sedikit saja akan mengurangi umur dengan signifikan
KesimpulanKerusakan terjadi karena creepj p
SaranTemperatur operasi dikontrolDapat diusahakan penambahan dimensi untukDapat diusahakan penambahan dimensi untuk mengurangi tingkat stress
Kerusakan Incoloy 800 outletKerusakan Incoloy-800 outlet piping systempiping system
ANALISISInformasi awalInformasi awal
Kerusakan terjadi pada lokasi A,B,C,DBahan yang dipakai Incoloy 800 (Fe-32Ni-21Cr-0,05C)y g p y ( , )Bagian luar dilapis dengan Rock wollKorosi terjadi secara severe pada bagian luar pipa.I l i l d k t t d k iInsulasi menempel dengan ketat pada permukaan pipa dan mempersulit pembersihan
Metoda pengamatanMetoda pengamatanVisualMetalografiNDTNDT
Hasil Pengamatan dan diskusiHasil Pengamatan dan diskusiTerjadi korosi dan crackingKedalaman korosi mencapai 3,2mmRetakan terjadi pada HAZ akibat intergranular corrosionDidekat retakan didapatkan adanya presipitat barbida dibatas butir, yang menandakan sadanya sensitisasi,dibatas butir, yang menandakan sadanya sensitisasi, yang terjadi pada proses pengelasan.Bagian luar diamati dengan mempergunakan EPMA, dan tidak mendapatkan adanya oksida yang biasanya terjaditidak mendapatkan adanya oksida yang biasanya terjadi pada incoloy 800, sedangkan didalam tube terdapat lapisan protektif oksida chrom yang cukup tebal
KesimpulanOksidasi yang terlalu dalam mengurangi kekuatan diOksidasi yang terlalu dalam, mengurangi kekuatan di HAZ yang diikuti dengan cracking.Kunstruksi sambungan T, menyebabkan tingkat stress yang tinggiyang tinggi.
Korosi padaKorosi pada carburizing gfurnace
ANALISIS
Informasi awalMetoda pengamatanHasil Pengamatan dan diskusiHasil Pengamatan dan diskusiKesimpulanSaran
Korosi pada heating furnace
ANALISIS
Informasi awalMetoda pengamatanHasil Pengamatan dan diskusiHasil Pengamatan dan diskusiKesimpulanSaran
ANALISIS KEGAGALAN TUBE CATALYST 101-B (PIG TAIL)(PIG TAIL)
Potongan tube C2
ANALISISInformasi awal
Data operasi yang telah diperoleh adalah:Data operasi yang telah diperoleh adalah:- temperatur desain tubeo catalyst tube : 905oCo riser tube : 915oCo Outlet manifold : 830oC
temperatur gas- temperatur gas o inlet catalyst tube : 621,1oCo inlet riser tube : 807,8oC (dianggap sama
d tl t if ld d tl t i t il)dengan outlet manifold dan outlet pigtail)o outlet riser tube : 824,4oCKasus: Tube pigtail menggelembung dan pecahp g gg g p
SISI BARAT SISI TIMURArah flue gasSkema lokasi tube
A
B
SISI BARAT SISI TIMURSkema lokasi tube catalyst dalam
reformer
T b C2 d l h t b B
C123
42
56
Tube C2 adalah tube yang pecah, tube A1
dan C1 menggelembung dan Dmenggelembung dan tube C42 adalah tube yang masih baik dan
diambil sebagaidiambil sebagai pembanding
– Dari pencatatan data operasi, diketahui bahwa kondisip poperasi kerapkali bervariasi, misalnya pada tanggal 16-6-2003, TI1786 menunjukkan temperatur 836oC dan TI 1785menunjukkan harga 800oC, yang berarti salah satutemperatur tersebut berada diatas temperatur desainnya.p p ySelain hal tersebut maka dua termokopel pencatat tersebutacapkali memberikan data yang terbalik dimana TI1786menjadi lebih rendah dari TI1785.
– Perlu dicatat pula bahwa tube-tube yang mengalami– Perlu dicatat pula bahwa tube-tube yang mengalamikerusakan seperti tube A1, tube C1 dan C2, kesemuanyaberada disisi timur dari reformer.
Metoda pengamatanMetoda pengamatan– Pemeriksaan ini, dilakukan pada 4 sampel, yaitu: sample
A1-M (bulging/5 bulan), sample C42-M (yang masihbaik/5bulan), sample tube buatan S&C (baik/9tahun) dan
l C2 M ( h/5b l ) K t t b t b tsample C2-M (yang pecah/5bulan). Keempat tube tersebutakan diteliti dan dibandingkan satu dengan yang lainnyadengan ditunjang oleh beberapa metoda pemeriksaanberikut ini:
– 1. Pemeriksaan komposisi kimia– 2. Pemeriksaan metalografi– 3. Pengujian kekerasan– 4. Pengujian tarik
Hasil Pengamatan dan diskusiK i lKesimpulanSaran
Unsur %
Tube S C TubeA1- M
TubeC42- M
Incoloy 800HT
C 0,068 0,065 0,066 0,06-0,10
Tabel 1 Si 0,450 0,277 0,279 1,0 (max)
S 0,004 0,004 0,004 0,015 (max)
P 0 015 0 019 0 018
Tabel 1. Komposisi kimia tube P 0,015 0,019 0,018 -
Mn 0,737 0,807 0,809 1,5 (max)
Ni 28,868 30,050 29,933 30-35
kimia tube catalyst
dan Cr 20,798 20,876 20,886 19-23
Mo 0,212 0,453 0,456 -
V 0,052 0,031 0,031 -
incoloy 800 HT
V 0,052 0,031 0,031
Cu 0,173 0,180 0,180 0,75 (max)
Ti 0,476 0,482 0,489 0,15-0,60
Sn 0,003 0,002 0,002 -
Al 0,957 0,542 0,552 0,15-0,60
Nb 0,016 0,117 0,118 -
Fe bal Bal. Bal. -
Al + Ti 1,433 1,024 1,041 0,85-1,20
Gambar 6 Struktur mikro sample pigtailGambar 7. Struktur mikro sample pigtail
Gambar 6. Struktur mikro sample pigtail A1 bagian dalam, etched (75X)
A1 bagian tengah, etched (75X)
G b 8 St kt ikGambar 8. Struktur mikro sample pigtail A1 bagian luar,
etched (75X)
Gambar 9. Struktur mikro sample pigtail C42 bagian luar, unetched (75X)
Gambar 9. Struktur mikro sample pigtail C42 bagian luar, unetched (75X)
G b 11 St ktGambar 11. Struktur mikro sample pigtail
Gambar 12. Struktur mikro sample pigtail S&C bagian
Gambar 13. Struktur mikro sample pigtail S&C bagian tengah etched (75X)sample pigtail S&C bagian
luar, etched (75X)S&C bagian tengah, etched (75X)
Gambar 14. Struktur mikro sample i t il S&C b i d l t h dpigtail S&C bagian dalam, etched
(75X)
Gambar 15. Struktur mikro sample pigtail C2 Gambar 16 Struktur mikrobagian luar, didekat retakan, etched (75X) Gambar 16. Struktur mikro sample pigtail C2 bagian tengah
didekat retakan, etched (75X)
Gambar 17. Struktur mikro sample pigtail C2 bagiandalam didekat retakandalam didekat retakan,
etched (75X)
Gambar 18. Struktur mikro sample pigtail Gambar 19. Struktur mikro sample pigtailGambar 18. Struktur mikro sample pigtail C2 bagian luar diseberang pecahan,
etched (75X)
Gambar 19. Struktur mikro sample pigtail C2 bagian tengah diseberang pecahan,
etched (75X)
Gambar 20. Struktur mikro sample pigtail C2 bagian dalam diseberangpigtail C2 bagian dalam diseberang
pecahan, etched (75X)
Lokasi No.Kekerasan Vickers (VHN)
Tube S&C Tube A1-M
TubeC42-M
Permukaan luar
1 103,0 103,0 131,8
2 106,3 103,0 136,8
3 131 8 103 0 127 03 131,8 103,0 127,0
Rata2 113,7 103,0 131,8
Bagian 4 114 0 106 3 136 8Bagian tengah
4 114,0 106,3 136,8
5 122,5 114,0 136,8
6 127,0 114,0 142,2
Rata2 121,1 111,4 138,6
Permukaan dalam
7 118,0 122,5 122,5
8 114,0 122,5 122,5
9 127,0 122,5 142,2
Rata2 119 7 122 5 129 1Rata2 119,7 122,5 129,1
Tabel 3. Hasil uji tarik sample A1, C42 dan S&C
Sampel A1 C42 SC
Kekuatan tarik σu(kg/mm2)
48,39 55,32 50,22
Kekuatan luluh σy(kg/mm2)
22,22 32,34 26,94
Regangan, ε (%)
35 44 32
I. PEMBAHASANP ik k i i ki i b l d t l dik itk dPemeriksaan komposisi kimia belum dapat secara langsung dikaitkan dengan tube. Tetapi secara umum, material yang dipakai dapat digolongkan dalam klasifikasi Incoloy 800HT.Dari data diatas ditunjukkan bahwa sample yang rusak yang dalam hal iniDari data diatas ditunjukkan bahwa sample yang rusak yang dalam hal inidiwakili oleh sample A1 yang mengalami bulging, memiliki kekuatan dankekerasan lebih rendah dari tube S&C yang sudah dipakai, tetapi hargatersebut memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan sample tube C42. Halini memberikan kesan seolah-olah selama operasinya terjadi pelunakanini memberikan kesan seolah-olah selama operasinya, terjadi pelunakanyang cukup signifikan terhadap tube yang berada pada sisi timur reformer.Dengan sendirinya, sebelumnya kita berpegang pada keadaan yang samaantara tube C42 dan A1.Secara umum terlihat bahwa gejala kerusakan yang terjadi, mengarah pada
penyebab kerusakan yang disebabkan oleh temperatur kerja yang terlalutinggi, yaitu creep.H l i i di k t l h b k t k ik ( i k / i id)Hal ini diperkuat oleh banyaknya retakan mikro (micro crack /micro void) yangterjadi didalam material tube yang diamati yang telah mengalamibulging/melembung seperti tube C1 (di PUSRI) dan A1, yang cenderungberbentuk retakan intergranular (dibatas butir), yang pada awalnya terjadisecara terpisah, dan pada akhirnya merambat dan kemudian bersatu antarasatu retakan dengan retakan lainnya.Retakan mikro tersebut dapat terjadi pada semua bagian tube secarabersamaan dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan yang berbentukbersamaan, dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan yang berbentukspesifik seperti terlihat pada gambar 1 diatas.
Keberadaan retakan-retakan tersebut lebih jelas lagi terlihat pada samplej g p pC2 yang diamati pada potongan melintangnya, yang menunjukkanbanyaknya retakan yang dimiliki. (lihat gambar 15 sampai dengan 20).Kerusakan yang disebabkan oleh bergabungnya microvoid intergranular,lebih jelas lagi terlihat pada retakan. (gambar 21). Hal ini tidak terjadi padaj g p (g ) j ptube S&CSatu hal yang perlu diwaspadai adalah perubahan yang sudah terjadi padatube C42, dimana pada bagian tengahnya, telah terdapat microvoid( b 10) l dit i t i l tid k t lih t d t k I i(gambar 10), walaupun ditepi material tidak terlihat adanya retakan. Iniberarti bahwa factor-faktor yang memungkinkan terjadinya perubahan itu,sudah berperan. Misalnya temperatur yang terlalu tinggi. Oleh karena ituperlu dilakukan suatu kontrol temperatur yang lebih baik lagi.Yang menarik dari pengamatan ini, adalah lokasi tube yang rusak karenacreep ini, pada umumnya berada pada sisi timur dari reformer. Hal inimenandakan seolah-olah terdapat perubahan kondisi operasi dari keadaanyang normal pada daerah iniyang normal, pada daerah ini.Dari perhitungan tegangan yang bekerja pada badan tube yang dilakukan
oleh team inspeksi PT PUSRI dengan data:
Tekanan operasi = 35 kg/cm2 atau 497 psiDiameter rata-rata = 1,619 inTebal pipa = 0,281 in
Dengan mempergunakan rumus sederhana:σ = (p x D)/2tσ = (p x D)/2t
dimana σ = tegangan kerjap = tekanan operasit = tebal tube dan D = diameter rata-rata tube
maka didapat harga tegangan yang bekerja pada pipa adalah 1432 psimaka didapat harga tegangan yang bekerja pada pipa adalah 1432 psi.Bila umur yang dicapai oleh tube catalyst pada saat pecah adalah 3420 jam, maka dengan mempergunakan diagram Larson Miller dibawah ini, untuk bahan Incoloy 800 HT, diperkirakan kerusakan terjadi pada u tu ba a co oy 800 , d pe a a e usa a te jad padatemperatur 980oC. Sedangkan untuk mencapai umur 100.000 jam pada tegangan kerja tersebut diatas, maka temperatur operasi harus dibatasi hanya sampai 925 oC (lihat table 4)D ti b k f kt k d t k j 1432Dengan mempertimbangkan faktor keamanan pada tegangan kerja 1432psi, maka temperatur kerja yang diperbolehkan menurut ASME (lihat table4) adalah sekitar 870 oC. Setiap kenaikan temperatur atau kenaikan tekanankerja didalam tube catalyst, akan memberikan resiko kerusakan yang lebihbesar lagi.Bila dilakukan modifikasi tebal tube menjadi lebih besar, yaitu menjadi0,394 in atau 10 mm, maka tegangan kerja berkurang menjadi 1021 psi,yang berarti kondisi operasinya dapat ditingkatkanyang berarti kondisi operasinya dapat ditingkatkan.Sangat dianjurkan untuk mengkaji kemampuan bahan ini, denganmempergunakan kurva rupture strength diatas.
I. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kerusakan yang terjadi pada pigtail ini, bila dilihat dari bentukkerusakannya melalui metalografi, disebabkan oleh creep yang berartioleh temperatur kerja yang terlalu tinggi2. Pemeriksaan material tidal menunjukkan adanya penyimpanganterhadap standard material yang dipergunakan, yaitu material Incoloy 800HT3 Kerusakan karena creep ini sebenarnya dapat disebabkan oleh dua3. Kerusakan karena creep ini sebenarnya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu oleh temperatur kerja yang terlalu tinggi atau oleh pemakaian material yang kurang sesuai. Tetapi dalam kasus ini, kerusakan cenderung disebabkan oleh temperatur kerja yang terlalu tinggi.4. disarankan mempertebal tube sampai 10mm, karena dengandemikian tegangan kerjanya menjadi lebih kecil dan temperatur kerjadapat sedikit dinaikkan. Dalam kasus ini, prediksi kekuatan harusdilakukan dengan sangat hati-hati dan mengacu pada data material yangdilakukan dengan sangat hati hati dan mengacu pada data material yangdipergunakan seperti kurva rupture strength diatas.