Materi Sealant

4
Adhesive reasin sealant merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk pit dan fissure sealant atau penutupan pada daerah permukaan oklusal gigi. Hal ini bertujuan agar resin dapat berpenetrasi dengan mudah pada pit dan fssure dari gigi, lalu berpolimerisasi, dan menutup daerah tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya karies yang disebabkan oleh debris dan sisa makanan yang terselip. Resin sealant dapat diaplikasikan pada email setelah email dibersihkan, diisolasi, dipersiapkan (dikondisikan), dan dikeringkan (Ford, 1993 ) Ford, T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Alih Bahasa: Narlan Sumawinara. Edisi 2. Jkt : EGC Fissure sealant yang sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah fissure sealant yang berbasis resin dan GIC. Dan aja beberapa jenis material digunakan sebagai penyusun pit dan fissure sealant yaitu resin sealant berbahan pengisi (filled) yang biasanya memiliki warna lebih opaque dan resin sealant tanpa bahan pengisi (un-filled) memiliki warna yang lebih transparan. Yang dimana sistem resin ini mencakuup reaksi Bis-GMA ,reaksi Cyaniacrylate, dan polyurethane. (Kervanto, 2009) Kervanto, sari. 2009. Arresting Occlusa Enamel Caries Lesions with Pit and Fisura Sealants. Academis Dissertation Faculty of Medicine, Universuty of Helsinki. Diakses 12 April 2015 Komposisi yang dimiliki resin sealant pada umumnya yaitu 1. Bis-GMA] 2. Peroxide-amin dengan aktivasi inisiasi 3. Benzoil peroksida dengan aktivasi cahaya. Resin sealant dibagi menjadi 3 berdasasrkan polimerisasi yaitu : 1. Polimerisasi cahaya ultraviolet yang dimana resin sealant akan mengalami polimerisasi setelah terpapar pada gelombang ultaviolet sebesar 360 angstrom, dan tidak akan berpolimerisasi sebelum disinari.

description

adhesive resin sealant

Transcript of Materi Sealant

Adhesive reasin sealant merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk pit dan fissure sealant atau penutupan pada daerah permukaan oklusal gigi. Hal ini bertujuan agar resin dapat berpenetrasi dengan mudah pada pit dan fssure dari gigi, lalu berpolimerisasi, dan menutup daerah tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya karies yang disebabkan oleh debris dan sisa makanan yang terselip. Resin sealant dapat diaplikasikan pada email setelah email dibersihkan, diisolasi, dipersiapkan (dikondisikan), dan dikeringkan (Ford, 1993 )Ford, T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Alih Bahasa: Narlan Sumawinara. Edisi 2. Jkt : EGCFissure sealant yang sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah fissure sealant yang berbasis resin dan GIC. Dan aja beberapa jenis material digunakan sebagai penyusun pit dan fissure sealant yaitu resin sealant berbahan pengisi (filled) yang biasanya memiliki warna lebih opaque dan resin sealant tanpa bahan pengisi (un-filled) memiliki warna yang lebih transparan. Yang dimana sistem resin ini mencakuup reaksi Bis-GMA ,reaksi Cyaniacrylate, dan polyurethane. (Kervanto, 2009) Kervanto, sari. 2009. Arresting Occlusa Enamel Caries Lesions with Pit and Fisura Sealants. Academis Dissertation Faculty of Medicine, Universuty of Helsinki. Diakses 12 April 2015Komposisi yang dimiliki resin sealant pada umumnya yaitu 1. Bis-GMA]2. Peroxide-amin dengan aktivasi inisiasi3. Benzoil peroksida dengan aktivasi cahaya.

Resin sealant dibagi menjadi 3 berdasasrkan polimerisasi yaitu :1. Polimerisasi cahaya ultraviolet yang dimana resin sealant akan mengalami polimerisasi setelah terpapar pada gelombang ultaviolet sebesar 360 angstrom, dan tidak akan berpolimerisasi sebelum disinari.2. Polimerisasi kimia yang dimana polimerisasi dari resin sealant akan terjadi segera setelah penambahan katalisator.3. Polimerisasi cahaya biasa yang dimana bahan resin yang dipolimerisasi dengan sinar terdapat dalam satu tempat. Sistem pembentukan radikal bebas yang terdiri atas molekul-molekul Photoiniciator dan activator amine terdapat dalam pasta tersebut. Bila kedua komponen ini tidak disinari, maka keduanya tidak akan merangsang photoiniciator bereaksi dengan amine menbentuk radikal bebas (Baum, 1997)Baum, L. 1997. Buku ajar ilmu konservasi gigi. Alih bahasa : Rasinta Tarigan. Edisi 3. Jkt : EGCIndikasi dan kontraindikasi dari aplikasi resin sealant menurut ADA Indikasi :1. Ada kontak permukaan oklusal yang utuh dimana permukaan gigi kontralateralnya keris atau terrestorasi sebab pada sisi lawannya biasanya memiliki kemungkinan untuk terjadi karies.2. Pasien dengan risiko karies gigi tingkat sedang atau karies baru didalam area pit dan fissure, dan 3. Anatomi pis dan fissure gigi yang mudah rusakKontraindikasi :1. Pada permukaan gigi yang sudah karies atau pada permukaan yang memiliki pit dan fisure yang bersatu dengan baik2. Terdapat karies pada permukaan lain dalam satu gigi yang bila direstorasi akan mengganggu keutuhan selant, dan3. Terdapat restorasi oklusal yang besar

Menurut T.R. Pitt Ford (1993) permukaaan oklusal harus dibersihkan dari plak dengan menggunakan pumice kemudian dietsa. Kemudian gigi dicuci lagi dan dikeringkan dengan menggunakan udara bersih tanpa kelembapan (Kidd dan Bechal, 1991).Kidd, E.A.M. dan S.J. Bechal. 1991. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Alih bahasa: Narlan Sumawinata. Safrida Faruk. Jakarta: EGC.Menurut Kennedy (1992), akibat etsa pada email ada dua. Pertama, etsa menghilangkan debris, plak serta lapisan email tipis di permukaan superfisial, termasuk kristal-kristal kecil yang secara kimia terikat dalam email. asam yang menyerang email meninggalkan permukaan mikroskopis yang tidak teratur. Jadi, bahan etsa membentuk microporosity pada email, yang memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada permukaan mikroskopis tersebut.Kennedey, D.B. 1992. Konservasi Gigi Anak. Alih bahasa: Narlan Sumawinata. Sri Hartini Sumartono. Edisi 3. Jakarta: EGCMenurut Kidd dan Bechal (1991), fase ini sangat penting karena setiap kelembapan pada permukaan yang sudah teretsa akan menghalangi penetrasi resin ke email. Lama pengeringan yang dianjurkan minimal 15 detik. Syarat udara yang digunakan adalah, udara harus kering, udara tidak membawa air (tidak lembab), udara tidak mengadung minyak, dan udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan langsung ke permukaan gigi (Kervanto, 2009). Pada tahap ini daerah yang telah dietsa harus terlihat jelas dan buram.Menurut Andlaw dan Rock (1992) pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan melewatkan sonde diatas permukaan resin untuk memeriksa apakah fissure sudah tertutup semua. Jika ada bagian yang belum tertutup fissure sealant, tambahkan resin segera dan biarkan berpolimerisasi.Andlaw, R.J. dan W.P. Rock. 1992. Perawatan Gigi Anak. Edisi 2. Alih bahasa: Agus Wijaya. Jakarta: Widya Medika.

Kesimpulan

Resin sealant merupakan bahan yang digunakan untuk menutup pit dan fissure pada permukaan oklusal yang bertujuan agar resin dapat berpenetrasi dengan mudah pada pit dan fssure dari gigi, lalu berpolimerisasi, dan menutup daerah tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya karies. Resin sealant sendiri mempunyai 2 jenis berdasarkan material penyusunnya yaitu filled (berbahan pengisi, dan warna lebih opaque), dan un-filled (tanpa bahan pengisi, dan warna lebih transparan). Pada tahap-tahap manipulasi resin sealant memiliki tujuan yaitu dilakukan pencucian agar plak hilang, pengetsaan agar memiliki ikatan yang kuat dengan email, pengeringan agar kemampuan email untuk melekat dapat maksimal karena jika lembap kemampuan email melekat berkurang, dan pemeriksaan ulang agar melihat apakah ada fissure yang belum tertutup.