Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 5 sub classis rosiidae
materi praktikum botani
-
Upload
lhian-lhibhy-herlhidja -
Category
Documents
-
view
919 -
download
19
Transcript of materi praktikum botani
MATERI MINGGU I
PENDAHULUAN
Anatomi Tumbuhan dibagi menjadi 3 :
1. Sitologi tumbuhan : mempelajari bentuk, susunan dan sifat-sifat
fisik/kimia dari sel-sel tumbuhan
2. Histologi tumbuhan : mempelajari sekelompok/sekumpulan sel yang
membentuk jaringan, di mana sekelompok sel-sel
tersebut mempunyai ciri-ciri yang serupa meliputi
bentuk, sifat dan fungsinya.
3. Organologi tumbuhan : mempelajari alat-alat pada tumbuhan yang dari luar
tampak sebagai batang, akar dan daun; buah, bunga
dan lain-lain, yang ternyata alat-alat tersebut tersusun
oleh bermacam-macam jaringan.
Sel tumbuhan seperti halnya pada hewan dibedakan antara sel yang prokariotik dan
eukariotik.
� Sel tumbuhan yang bersifat PROKARYOTIK antara lain dijumpai pada
ganggang hijau biru. Pada sel ini nucleus/inti sel tidak mempunyai membran
inti.
� Sel tumbuhan yang bersifat EUKARYOTIK dijumpai misal pada Spirogyra. Di
sini nucleus mempunyai membran inti. Sel seperti ini juga dijumpai pada
tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
Perbedaan utama sel hewan dan sel tumbuhan
Tumbuhan Hewan
� Mempunyai membran plasma
dan dinding sel yang kuat
� Dijumpai adanya plastida
� Vacuola sel dapat bersatu dan
membesar, membentuk vakuola
sentral
� Hanya mempunyai membran
plasma saja
� Tidak dijumpai adanya plastida
� Vacuola sel tetap kecil
SITOLOGI TUMBUHAN
Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa
bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain :
� Dapat memperbanyak diri bila masih muda
� Dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupannya
A. SEJARAH TEORI SEL
B.
1. Tahun 1665, ROBERT HOOKE (ahli Botani Inggris)
Pertama kali menemukan sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus
suber dan menemukan gabungan ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah.
Selanjutnya ia mengadakan/membuat irisan pada bagian yang masih segar dan
tampak adanya cairan di dalam sel yaitu sitoplasma/plasma sel.
2. Tahun 1700, ANTONIE van LEEUWENHOEK (Belanda )
Ia mengiris daun anggrek, dan pada preparat tampak bulatan kecil-
kecil warna hijau yang disebutnya kloroplast
3. Tahun 1831, ROBERT BROWN menemukan bulatan yang lebih besar dari
kloroplast dan disebut nucleus/inti sel/karion.
4. Tahun 1833, MATHIAS SCHLEIDEN menemukan bulatan yang lebih kecil
dari nucleus dan terdapat di dalam nucleus, yang kemudian disebut sebagai
nucleolus/anak inti.
5. Tahun 1838, M. SCHLEIDEN & THEODOR SCHWANN menemukan
adanya vacuola dalam sel. Kemudian para ahli tersebut menyatakan bahwa sel
berasal dari sel yang sudah ada.
6. Tahun 1858, RUDOLF VIRCHOW melihat proses MITOSIS (pembelahan
inti) di dalam sel tumbuhan.
7. Tahun 1910, ditemukan benda-benda yang lebih kecil dari kloroplast, misal :
mitokondria, apparatus golgi.
B. DINDING SEL
Dinding sel merupakan benda ergastik/tidak hidup/termasuk komponen
non protoplasmik di luar plasma sel. Dalam perkembangannya dibagi menjadi 3
tahap :
a. substansi interseluler atau lamela tengah :
yaitu dinding sel yang mula-mula terbentuk pada waktu terjadi pembelahan
sel, juga disebut dinding primitif yang sangat tipis, terdiri atas zat pektin dan
protopektin
b. dinding primer
yaitu perkembangan dari lamela tengah yang telah mengalami perubahan
primer karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa dan kadang-
kadang dijumpai senyawa polisakarida non selulosa. Misal : pada dinding
sel parenkim
c. dinding sekunder :
yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adanya penebalan
dinding dari lignin. Hanya dijumpai pada sel-sel dengan fungsi khusus :
trakea, trakeida/sklerenkim.
SIFAT-SIFAT DINDING SEL :
a. Sifat Fisik :
Dinding sel terdiri atas misel yaitu bangun-bangun molekul yag tersusun oleh
selulose. Bangun-bangun tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang
tersusun miring dan pada awal perkembangan sejajar satu sama lain, sedang
pada perkembangan berikutnya serupa rangka seperti jala.
b. Sifat Kimia :
Dinding sel tersusun oleh zat organik dan anorganik. Zat-zat organik yang
dijumpai pada dinding sel adalah :
*) pektin *) hemiselulosa *) pentosan *) protopektin *) lignin
*) kutin *) selulose *) suberin *) sapropolenin
Adanya zat-zat tersebut dapat diketahui dengan pembubuhan reagensia
tertentu yang disebut reaksi mikrokimia.
Zat-zat anorganik yang terdapat pada dinding sel antara lain : kersik (SiO2)
dan zat kapur.
Sel terdiri dari :
� Komponen Protoplasmik : sitoplasma, nucleus, plastida, mitokondria
� Komponen Non Protoplasmik/benda-benda ergastik : vakuola,
karbohidrat,
protein, lemak, tanin, Ca-oxalat, dinding sel.
Dinding sel pada sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasa sel
tersebut dinding selnya relatif bertambah tebal, sehingga terbentuknya dinding sel
sangat erat hubungannya dengan perkembangan sel tersebut.
Penebalan dinding masing-masing sel berbeda-beda karena disesuaikan dengan
fungsinya, sehingga terdapat perbedaan bentuk sel.
Beberapa reaksi mikrokimia terhadap dinding sel :
1) Selulosa
S + ZnCl-J ungu
S + JKJ + H2SO4 biru
Selulosa merupakan polisakarida dengan rumus (C6H10O5)n. tidak larut dalam
air, air mendidih, asam dan alkali encer, serta KOH pekat. Dengan H2SO4
pekat dihidrolisa menjadi glukosa. Oleh enzim selulase diubah menjadi
glukosa dan fruktosa.
2) Hemiselulosa
Menyerupai selulosa. Dengan asam encer dihidrolisa menjadi mannose +
galaktosa. Dapat dijumpai misal pada lendir tumbuhan.
HS + ZnCl-J biru pucat
3) Lignin
Zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah mengkayu.
L + ZnCl-J kuning
L + anilin + H2SO4 kuning
L + floroglusin + asam pikrat merah
L + fuchsin + asam pikrat merah
4) Suberin
Terdapat pada dinding sel gabus
S + sudan III merah
S + ZnCl-J coklat
S + KOH kuning
5) Protopektin
P + ZnCl-J kuning coklat
P + asam encer larut dalam alkali
6) Pektin
Dapat ditemukan pada dinding sel dari buah yang mengandung banyak gula.
Bila buah dimasak tampak beberapa zat gelatin
7) Khitin
Dapat ditemukan pada dinding sel Fungi (jamur)
8) Kersik (SiO2)
Pada dinding sel batang Gramineae, Cyperaceae, Equisetinae, Diatomae
9) Kapur
Misal pada dinding sel ganggang Chara sp
FUNGSI DINDING SEL :
- melindungi isi sel - menentukan bentuk sel
- memperkuat sel - menentukan ciri sel
BENTUK SEL :
- prisma - silindris - kubus - poligonal - tak teratur
PENEBALAN DINDING SEL :
� Menurut cara penebalannya, dapat terjadi secara :
� APOSISI
Yaitu dengan cara menempelkan/melapis-lapiskan bahan penebalan (zat
selulosa) pada lamela tengah (substansi interseluler), biasanya pada
dinding primer. Contoh : sel parenkim, floem
� INTUSUSEPSI
Penbalan yang terjadi dengan menyisipkan bahan-bahan penebalan di
antara mikrofibril
� Menurut arah penebalannya :
� SENTRIPETAL :
Yaitu penebalan ke arah pusat sel/dalam. Contoh : pada sel epidermis daun
beringin (Ficus sp), terdapat tangkai selulosa yang akan memanjang dan
kemudian dideposisikan zat CaCO3 yang makin lama makin banyak
sel akan melebar dan disebut litokis. Penebalannya disebut sistolit.
� SENTRIFUGAL
Yaitu penebalan ke arah luar. Contoh :
─ pada polen (ss), terdapat tonjolan-tonjolan yang merupakan
penebalan ke arah luar.
─ pada rambut daun (trikoma), misal : daun Artocarpus communis
mempunyai rambut-rambut pelindung pada daunnya. Penebalannya
terjadi secara intususepsi.
Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian
tertentu yang tidak ikut menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah kadang-
kadang dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan rangsang
dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan
maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.
Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan
noktah berhalaman
� Noktah Biasa (noktah sederhana)
1. Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel
yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan dinding
yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2. Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah
yang terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing
sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi
tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3. Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4. Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya
melebar, yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5. Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecil-
kecil dan kemudian bersatu.
� Noktah Berhalaman :
─ Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang disebut
halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid (xylem)
Bagian-bagian noktah berhalaman :
─ Mulut noktah, terdiri dari :
* mulut dalam menghadap ruang sel
* mulut luar menghadap lamela tengah
─ Lamela tengah, terdiri dari :
* torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal
* margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat
elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara.
Noktah berhalaman dibedakan atas :
a) Noktah berhalaman sempurna :
Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan saluran
noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal
b) Noktah setengah halaman :
Sal noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding tipis dari
sel di sebelahnya (n. biasa).
Misal : xylem – parenkim kayu
Terjadinya noktah :
Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding
selnya masih tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata. Selama proses penebalan dinding sel berlangsung, di tempat-
tempat plasmodesmata menerobos dinding sel masih terjadi aliran plasma,
sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami penebalan. Walaupun dinding sel
semakin menebal sehingga lubang noktah telah berubah menjadi saluran noktah,
kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang plasma.
BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM
UNIT 1
Preparat 1 : Penampang bujur tangensial gabus kulit batang Quercus suber
(awetan)
Familia : Fagaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang sel
Preparat 2 : Rambut buah Ceiba pentandra (dalam air)
Familia : Bombacaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Gelembung udara
3. Lumen sel
Bila preparat diberi alkohol, maka gelembung udara akan hilang.
Preparat 3 : Penampang melintang empulur Manihot utilissima (dalam air)
Familia : Euphorbiaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang sel
3. Ruang antar sel
UNIT 2
Preparat 1 : Irisan endokarpium Cocos nucifera (dalam phloroglusin + HCl)
Familia : Palmae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Noktah buta
2. Saluran noktah
3. Noktah terpotong
melintang
4. Penebalan dinding sel
Preparat 2 : Penampang membujur batang Pinus merkusii (awetan)
Familia : Pinaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Noktah halaman
2. Mulut noktah
3. Torus
4. Margo
5. Lamela tengah
6. Jari-jari empulur
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan sitologi.
2. Siapakah penemu sel yang I ?
3. Bagaimanakah cara mengenali adanya zat lignin di dalam dinding sel ?
4. Sebutkan perbedaan khas antara sel tumbuhan dengan sel hewan.
5. Apa fungsi dinding sel ?
6. Apa yang dimaksud dengan penebalan dinding sel secara akropetal ?
7. Jelaskan dan gambarkan yang dimaksud dengan noktah buta.
8. Sebutkan macam-macam dinding sel menurut tingkat perkembangannya.
9. Apa yang dimaksud dengan torus dan di mana terdapatnya ?
10. Pada sel apa dapat ditemukan zat khitin ?