Materi Peralatan Dan

95
Vertical rescue (1) Vertical rescue merupakan penyelamatan yang dilakukan untuk lokasi-lokasi yang berhubungan dengan ketinggian dan kemampuan dalam formasi teknik. Dalam vertical rescue dibutuhkan kemampuan pasukan yang sangat cekatan, memiliki kemampuan, baik dalam fisik maupun psikologis. Anggota tim dalam vertical rescue diperlukan keberanian baik dalam menangani korban maupun dengan masalah ketinggian. Faktor umum dalam vertical rescue: -Bakat dan pengetahuan Dalam hal ini rescuer haruslah terbiasa dengan ketinggian, kejasama tim yang baik dan memahami bagaimana merawat dan menggunakan peralatannya. Ketakutan pada ketinggian merupakan faktor yang harus di hilangkan, karena vertical rescue akan melakukan bayak hal dengan lokasi yang berhubungan dengan ketinggian, adanya ketakutan pada ketinggian akan mempersulit palaksanaan peyelamatan. -Latihan dan pengalaman Rescuer haruslah memahami dan mampu melakukan segala basic penyelamatan dalam ketinggian. Praktis dan cepat dalam melakukan tindakan penyelamatan. -Terbiasa menggunakan peralatan Rescuers haruslah memahami penggunaan segala macam peralatan yang mendukung penyelamatan, sensitif terhadap perubahan peralatan mengenai kemampuan dan perbedaan terkecil sekalipun. Rescuer haruslah selalu

description

peralatan caving

Transcript of Materi Peralatan Dan

Page 1: Materi Peralatan Dan

Vertical rescue (1)

Vertical rescue merupakan penyelamatan yang dilakukan untuk lokasi-lokasi yang berhubungan dengan ketinggian dan kemampuan dalam formasi teknik. Dalam vertical rescue dibutuhkan kemampuan pasukan yang sangat cekatan, memiliki kemampuan, baik dalam fisik maupun psikologis. Anggota tim dalam vertical rescue diperlukan keberanian baik dalam menangani korban maupun dengan masalah ketinggian.

Faktor umum dalam   vertical rescue:

-Bakat dan pengetahuanDalam hal ini rescuer haruslah terbiasa dengan ketinggian, kejasama tim yang baik dan memahami bagaimana merawat dan menggunakan peralatannya. Ketakutan pada ketinggian merupakan faktor yang harus di hilangkan, karena vertical rescue akan melakukan bayak hal dengan lokasi yang berhubungan dengan ketinggian, adanya ketakutan pada ketinggian akan mempersulit palaksanaan peyelamatan.

-Latihan dan pengalamanRescuer haruslah memahami dan mampu melakukan segala basic penyelamatan dalam ketinggian. Praktis dan cepat dalam melakukan tindakan penyelamatan.

-Terbiasa menggunakan peralatanRescuers haruslah memahami penggunaan segala macam peralatan yang mendukung penyelamatan, sensitif terhadap perubahan peralatan mengenai kemampuan dan perbedaan terkecil sekalipun. Rescuer haruslah selalu melakukan pengecekan peralatan baik sebelum, sesudah maupun dalam setiap penggunaannya.

Page 2: Materi Peralatan Dan

-Disiplin dan kerjasama timDisiplin adalah hal paling penting bagi penyelamat. Absensi rutin harus dilakukan untuk setiap kegiatan, setiap keputusan tim leader haruslah diikuti semua anggota dan setiap operasi penyelamatan hendaknya dilakukan dengan efektif dan efisies. Kerja sama tim harus memiliki standart yang tinggi, setiap anggota rescue haruslan memiliki pengalaman, pelatihan, keyakinan, kedisiplinan, dan mementingkan keamanan untuk kelompok dan dirinya sendiri.

-Pendekatan dan taktikMasalah penanganan penyelamatan, tim leader haruslah mempertimbangkan setiap hal-hal yang ada: Menentukan tujuan, mempertimbangkan beberapa faktor yang ada dan mungkin terjadi, mempertimbangkan setiap aksi yang akan dilakukan, memproses perencanaan.Komunikasi menjadi hal penting dalam vertical rescue, antara rescuer haruslah selalu berkomunikasi setiap saat dalam proses penyelamatan.

Vertical rescue adalah keseluruhan faktor dengan skill yang tinggi, hasil dari kerjasama, disiplin dan pelatihan. Keseimbangan psikologi dan fisiologi sangat penting sebelum operasi penyelamatan dilakukan.

KeamananKeamanan menjadi bagian paling vital dalam setiap operasi penyelamatan. Hal ini merupakan respon dari setiap penyelamat sebelum melaksanakan penyelamatan, keamanan di pertimbangkan untuk menghindari resiko yang dapat membahayakan korban dan rescuers. 

*Mempertimbangkan keamanan.Masalah keamanan dan memperkecil resiko yang mungkin terjadi dalam vertical rescue dapat dilakukan dengan:-Melaksanankan dengan tepat dan selalu melakukan pelatihan.

Page 3: Materi Peralatan Dan

-pemeliharaan peralatan secara standart.-perhatian dan melakukan dengan cara yang telah terbiasa.-mempertimbangkan dan melakukan pengamatan.-melaksanakan perencanaan dan selalu berkomunikasi.

*Mengecek, mengawasi dan selalu waspada.Keamanan merupakan hal yang selalu diutamakan dalam kegiatan ini. Semuanya harus memperhatikan kondisi anchor, simpul-simpul, tali, sistem pengaman. Seluruh tim haris tetap waspada dan keseluruhan pelaksaan penyelamatan tetap dalam keamanan yang terjaga.

*Safety officer.Safety officer hendaknya orang yang memiliki pengalaman dalam berbagai kegiatan vertical rescue dan selalu mementingkan semua hal yang berhubungan dengan keamanan.

*Pertimbangan dalam memilih personel.Untuk menunjang selain keamanan dan pelatihan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:-kesehatan dan kesiapan fisik untuk melakukan penyelamatan.-terhindar dari ketakutan pada ketinggian/phobia.-kemampuan bekerjasama dalam tim.

Page 4: Materi Peralatan Dan

Vertical rescue (2)

Perlengkapan Perorangan.

Dalam hal ini bagian keamanan dalam vertical rescue:-Helmet, memiliki  kasamaan dengan helm untuk caving maupun climbing. Dalam vertical rescue helmet yang di gunakan hendaknya memenuhi standart keamanan. Berikut karakteristiknya:

-Sarung tangan, merupakan bagian vital yang harus di perhatikan. Menggunakan sarung tangan akan melindungi tangan dari gesekan dan kehilangan kontrol ketika melaksanakan operasi penyelamatan.-Sepatu, gunakanlah sepatu yang dapat mencengkeram kuat, pas digunakan dan ringan serta nyaman digunakan.-Pakaian, penggunaan yang pas dan nyaman bagi penggunanya, tidak terlalu sempit karena akan berpengaruh terhadapa tenaga pengguna an tidak terlalu longgar karena dapat mengganggu sistem peralatan yang digunakan dalam penyelamatan.

Page 5: Materi Peralatan Dan

-Harness, semua kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian hendaknya menggunakan harness sebagai bagian keamanan diri dan kelompok. Begitupun dalam pelaksanaan penyelamatan pada ketinggian.-Peluit, penggunaan peluit sangat penting untuk keadaan genting. Hendaknya semua personal menggunakan peluit sebagai bagian dalam personal equipment.-Peralatan rescue perorangan,-Pisau, penggunaan pisau tajam pada situasi tertentu. Tempatkan pisau sebagai peralatan yang wajib dibawa untuk setiap personal.-Obat pertolongan pertama, tempatkan perlengkapan ini sebagai perlengkapan yang wajib dibawa untuk setiap personal.

NB:Tidak diperkenankan berambut panjang, mengenakan cincin, jam tangan, kalung, anting, gelang, sepatu yang memiliki bagian dengan bahan besi maupun dengan asesoris bebentuk kail.  Keamanan bagi rescuer maupun korban sangat ditekankan di sini.

Menyeleksi Lokasi pelatihanPertimbangan keamanan hendaknya melaksanakan beberapa hal berikut:-Kondisi lingkungan yang ada(kesetabilan lokasi, keadaan medan, ketajaman batuan, dll).-Terdapat area aman untuk melakukan proses evakuasi.-Area yang aman dengan tingkat ketinggiannya.-Dapat dan mudah dijangkau.-Dapat melakukan pertolongan pertama dan melaksanakan evakuasi.-Lokasi merupakan daerah yang sesuai dengan standart pelatihan.-Dapat dilaksanakan berbagai jenis komunikasi.

KomunikasiUntuk memperlacar kegiatan, hendaknya setiap orang mengetahui bagaimana menggunakan peralatan komunikasi yang ada dan mampu

Page 6: Materi Peralatan Dan

melakukan komunikasi dengan baik untuk menghindari kesalahan yang mungkin timbul.Untuk situasi tertentu, tingkat kebisingan yang mungkin ada akan mengganggu perjalanan proses, sehingga diperlukan sebuah peralatan dengan sistem pengendali kebisingan.

Kekuatan PeralatanPeralatan yang digunakan dalam vertical rescue hendaknya memiliki standart keamanan yang telah teruji dengan rekomendasinya. Setiap personal hendaknya memahami tingkat kekuatan setiap detail item dan mengerti bagaimana menggunakannya.Setiap item akan menjadi satuan pada sistem penyelamatan yang digunakan, hal ini mengharuskan setiap item memiliki kekuatan standartnya.Keamanan akan diperlukan dalam penggunaan peralatan, baik mengenai tingkat kemampuan peralatan, faktor keamanan, maupun keamanan setiap personal dalam penggunaanya.

Final Pemeriksaan KeamananSetiap personal harus diperiksa oleh safety officer sebelum melaksanakan proses evakuasi.Pemeriksaan pada keseluruhan sistem yang digunakan, sepeti anchor, tali, perlengkapan perorangan, dan juga mengenai prosedur evakuasi maupun prosedur darurat lainnya.Pemeriksaan final dilakukan sesuai dengan prosedur secara teliti, dan juga pemeriksaan keamanan belayer.

Page 7: Materi Peralatan Dan

Bagian PentingBerikut petunjuk yang dianjurkan:-Setiap kegiatan dengan ketinggian hendaknya menyukai kehidupan, bukan ancaman.-Setiap peralatan hendaknya di periksa, baik sebelum, ketika ataupun setelah digunakan.-Pada radius dua meter merupakan area aman, dan area ini harus dibersihkan agar tidak ada gangguan dalam proses penyelamatan.-Area aman harus segera dibuat untuk memudahkan pelaksanaan pertolongan.-Pelaksanaan penyelamatan dengan menyiapkan peralatan untuk digunakan dengan petunjuk pemimpin kelompok, dan setiap bagian kelompok menyiapkan peralatan sesuai dengan tugasnya sehinggan akan siap jika setiap saat diperlukan.-Anchor dipasang sesuai dengan sistem yang digunakan dan dilakukan pemeriksaan setiap saat.-Semua simpul dan gesekan tali diawasi secara ektra ketika operasi penyelamatan dilakukan.-Peralatan lain yang tidak digunakan segera disingkirkan dari area penyelamatan agar tidak mengganggu.-Hindari menduduki peralatan baik yang telah dipasang maupun tidak. Perhatian lebih terhadap peralatan yang digunakan.-Setiap tali yang bersinggungan dengan bagian lain yang tajam harus diberi pelindung tali berupaedge roller ataupun padding.-Gesekan antar tali harus dihindari, lakukan perbaikan sistem jika hal tersebut terjadi.-Kegiatan yang dilakukan pada tebing maupun ketinggian lainya, dapat saja menjatuhkan sesuatu dari ketinggian, dan jika hal itu terjadi maka untuk mengamankan orang lain di bawahnya, diharuskan bagi orang yang menjatuhkan untuk berteriak, “Below!!”-Jika yang dijatuhkan adalah tali, maka peringatan yang diberikan adalah,”rope bolow!!”

Page 8: Materi Peralatan Dan

-Penggunaan helm diwajibkan untuk menghindari benturan kepala dengan benda lainnya.-Semua perlatan yang dapat lepas maupun longgar hendaknya dilakukan penguncian untuk menghindari kecelakaan lain.-Gunakan sepatu yang pas pada kaki.-Gunakan sarung tangan.-Setiap personal harus membawa self –rescue equipment-Semua personal harus membawa peluit dan pisau.

Penyelamatan Pada Malam HariVertical rescue juga dapat dilaksanakan pada malam hari, peralatan yang harus disediakan antara lain:-helm lengkap dengan lampu perorangan-lampu cadangan perorangan-penggunaan lampu besar untuk menyinari area penyelamatan-penggunaan lampu kimia untuk menandai peralatan ataupun perorangan.

NB.Penggunaan generator akan dapat mengganggu peralatan elektronik yang biasa digunakan untuk komunikasi, menyebabkan kebisingan dan menimbulkan asap yang dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan karena mengandung CO2.

Page 9: Materi Peralatan Dan

Vertical rescue (3)

Sesi ini membahas tentang rope/tali dalam vertical rescue.

RopeRope/tali merupakan bagian terpenting dalam vertical rescue, teli digunakan dengan menggabungkan berbagai peralatan lain untuk memenuhi sebuah sistem peralatan untuk penyelamatan. Diharuskan untuk semua personel dalam vertical rescue untuk mengetahui dan memahami tentang tipe-tipe tali dan bahan yang digunakan untuk membuat tali. Serta dihruskan memahami bagaimana memanagement tali dengan baik.

TipeTipe tali yang digunakan dalam vertical rescue sebaiknya dibuat dengan bahan sintetic fibre kernmantle, dimana bahan ini merupakan bahan terbaik dari segala bahan yang digunakan untuk pembuatan tali.

Rope history cardDengan adanya rope history card, kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan tali untuk dapat digunakan menahan beban. Rope history card dibuat untuk mengetahui kepastian umur tali dan kapasitas penggunaan, perkembangan tali setiap saat dapat diawasi dengan baik.Berikut contoh rope history card  yang dimaksud:                                                                  Rope history card

Rope type      : static                                         Size     : 50X11mm         No: 2Date acuired : 7-6-2009                                   Source : rayase outdoor centre

Date Used by Used Comment checked20-6-09 - To store Condition

Page 10: Materi Peralatan Dan

OK1-7-09 Randi To training ok5-7-09 Sandi 30 m SRT ok26-7-09 Sianar 35 m DdRT ok.... .... .... .... ....

Bahan Tali

Tali dengan Bahan Nylon(polyamid)Sebenarnya dalam pemakaian tali pada vertical rescue, tali uyang digunakan adalah nylon 6 atau nylon 6.6.

_keunggulan: untuk polyamid dengan kelebihan polyester(terylene) dan campuran lainnya:-Nylon 10%lebih kuat dari pada polyester.-merupakan bahan yang lebih unggul dan mudah menyerap air.-nylon 6.6 mampu menahan panas hingga 260 derajat celcius.

_kelemahan: kelemahan nylon/polyamid adalah:-kekuatan tali dapat hilang 15% ketika kondisi tali basah-terlalu mudah terkontaminasi zat asam

KernmatleKernmantle lahir dari jerman dengan, kern: core dan mantle: sheatDilihat cara pembuatannya, kernmantle sesuai dengan arti yang dikandungnya, yaitu tali yang melindung tali dibagian tengahnya.

Kernmantle dibagi menjadi dua, static dan dinamic:

_Tali Kernmantle static-kelenturan: tali kernmantle static memiliki kemuluran yang rendah, hanya 3% hingga 20% persen kemuluran dialami ketika tali dibebani tubuh seseorang.

Page 11: Materi Peralatan Dan

-elastisitas: tali kernmantle static memiliki elastisitas tinggi, tali kernmantle static dapat mennyesuaikan diri dengan berbagai penggunaan seperti pada tali lainnya.-kekuatan dan kemudahan penggunaan: tali kernmantle static memiliki kekuatan paling besar dibanding jenis tali lainnya, tetapi untuk kemudahan penggunaan, tali kernmantle static lebih kaku di bandinf tali lainnya.-keunggulan tali kernmantle static: tidak mudah mulur, tidak mudah lecet, anti debu dan anti kotor, memiliki kekuatan yang besar.-kelemahan tali kernmantle static: terlalu mudah menyerap dan sulit untuk dibuat jenis-janis simpul.

_Tali kernmantle dynamic-elastisitas:tali kernmantle dynamic sangat mudah digunakan untuk membuat berbagai jenis simpul-kelenturan: tali kernmantle dynamic memiliki kemuluran yang lebih tinggi, sehingga sangat cocok untuk menahan jatuhnya pemanjat dengan hentakan yang tidak terlalu keras pada tali.-kekuatan: tali kernmantle dynamic memiliki pelindung yang lebih tipis sehinggan tali kernmantle dynamic memiliki kekuatan yang cukup.-keuntungan: tali kernmantle dynamic adalah tali terbaik untuk menahan seseorang ketika jatuh karena memiliki kelenturan yang tinggi.-kekurangan: tali kernmantle dynamic memiliki kemuluran yang terlalu tinggi, sehingga untuk penggunaan dalam vertical rescue kurang tepat karena akan menemui kendala pada penggunaan descending, ascending, maupun hauling.

NB: jangan menggunakan tali kernmantle dynamic untuk keperluan vertical rescue!

Ciri-ciri Rescue rope:-minimal diameter adalah 11mm.-dibuat dengan tipe static.

Page 12: Materi Peralatan Dan

-mampu menahan beban minimal 3000kg.-100% berbahan polyamid/nylon.-memiliki lapisan pelindung.-mudah digunakan dan mudah untuk pembuatan simpul-simpul.-kemuluran tali maksimal 3% untuk tarikan 80kg.-minimum 20% kemuluran tali untuk tarikan 3000kg.-mampu beradaptasi denga suhu untuk keperluan operasional.-warna kontras antara bagian tengan dengan bagian pembungkus.

Pemeliharaan  

Berikut hal yang harus diperhatikan:-jangan memotong tali kecuali memang harus dilakukan. keperluan pemotongan tali diperbolehkan jika tidak membuat tali menjadi lebih buruk.seperti pemotongan pada ujung tali karena penggunaan simpul delapan yang terkunci atau tidak dapat terlepas karena penggunaan lem perekat.-jangan biarkan penggunaan simpul yang dapat membuat kekuatan tali menjadi lemah.-pergunakanlah simpul-simpul yang benar, karena kesalahan simpul akan membuat tali anda rusak.-pergunakan pulley dengan ukuran yang pas, ukuran pulley yang terlalu kecil akan merusak tali anda.-hindari hentakan mendadak pada tali anda.-hindari menduduki/berjalan/menginjak tali, karena dapat membuat debu masuk pada tali anda.-hindari tali bersentuhan dengan dataran atau bagian sudut yang kasar, jika hal itu terjadi lingdungi tali anda.-bersihkan tali dari noda, debu ataupun pasir setelah penggunaan. Dengan mencuci tali dengan air bersih, air mengalir ataupun cara lain yang di anjurkan.

Page 13: Materi Peralatan Dan

-jangan mengeringkan tali dekat api, atau dengan pemanas lainnya, letakkan pada tali yang melintang, hindari lantai yang dingin dan letakkan pada area terbuka untuk mendapatkan sirkulasi yang baik.-simpan tali anda pada tempat terlindung yang netral, jauh dari kontak langsung lantai, seperti pada sebuah lemari yang terhindar dari bahan-bahan yang dapat mengkontaminasi tali, hindari embun, kelembaban, debu, binatang pengerat ataupun benda tajam.-kerusakan atau lecet pada tali harus segera ditandai dan lakukan perbaikan segera. Detail penggunaan tali harus jelas terisi pada history record card.-jangan membuat tali anda terjemur sinar matahari langsung terlalu lama, karena radiasi dari sinar ultraviolet dapat membuat tali anda rusak, lindungi dengan kain terpal/ material lain.-pastikan tali anda tidak terkena bahan-bahan kimia/ bahan kontaminasi lainnya seperti minyak semir, oli, bensin, hydrolic fluid, acids dan alkalis.

Pencucian Tali

Berikut penjelasannya:-tali harus dicuci jika terkena kotoran/debu, karena debu dapat merusak tali ketika tali dipergunakan untuk peralatan ascent.tali dapat di rangkai menyerupai rantai untuk menghindari kusut.-polyamid rope dapat dicuci pada mesin cuci, tetapi set mesin untuk berputar dengan lembut, dapat dengan air dingin atau hangat tetapi dilatang untuk mnyetel mesin dengan air panas. Jangan menggunakan bahan-pencuci lain seperti sabun, pelembut ataupun bahan lain. Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihatnya lagi pada petunjuk pencucian rekomendasi tali anda.-tali dapat di cuci dengan cara di tarik perlahan menggunakan descender untuk memeras air yang terkandung.

Page 14: Materi Peralatan Dan

Memeriksa taliSegala tali harus diperiksa sebelum, ketika dan sesudah pemakaian. Pemeriksaan dilakukan secara cara kasat mata dan dengan cara dirasakan.

Cara kasat mata: berikut pemeriksaan secara kasat mata:-perbadaan warna; jika terjadi perbedaan warna pada warna asli tali pelindung hal ini dapat disebabkan karena terjadi kontaminasi zat lain.-pudar; warna pudar dapat merupakan awal kehancuran tali.-warna putih; warna putih pada pelindung secara tidak wajar merupakan kerusakan yang terjadi dengan menonjolnya bagian dalam.-ukuran yang tidak sama pada beberapa bagian; terjadi kerusakan karena penggunaan peralatan atau perlakuan yang tidak tepat pada tali, terjadi bentukan yang berbeda dan diameter tali tidak rata.-lecet; lecet terjadi karena pergesekan atau tali terkena pada sudut suatu tempat yang tajam.-kaku; terjadi karena penggunaan simpul yang tidak tepat dan ini mengindikasikan tali akan rusak secara perlahan.

Cara dirasakan: berikut pemeriksaan dengan cara dirasakan:-kaku pada pelindung; terjadi karen beban berlebih atau karena kontaminasi.-perubahan pada diameter; perubahan terjadi akan menyebabkan kerusakan pada tali.-kontaminasi; dapat dikarenakan kotoran, debu atau benda lain.

NB: tes pemberian beban pada tali tidak dianjurkan untuk latihan.

Page 15: Materi Peralatan Dan

Vertical rescue (4)

Menghentikan Penggunaan Tali

Ini masalah penting dalam mengambil keputusan masalah tali, akan dihancurkan atau akan dibenahi. Jika keputusan untuk di perbaiki yang dipilih, maka kedepannya pengawasan dan pengecekan rutin harus dilakukan, pengecekan akan dilakukan oleh savety officer.

Page 16: Materi Peralatan Dan

Beberapa hal yang harus di perhatikan untuk mengamnbil keputusan  masalah penggunaan tali:-lecet, ini adalah aturan umum. Jika dibiarkan terus menerus akan membuat tali dapat putus, apabila lecet tali yang ada lebih dari 25% dari diameter tali, jangan digunakan!-beban, ketika diketahui bahwa tali memiliki perbedaan masalah kelenturan tudak wajar, atau tali mengalami kemuluran berlebih karena beban yang ada.-kontaminasi, jika tali terkena kontaminasi, maka tali memiliki indikasi untuk rusak secara perlahan.-diameter, tali dengan diameter tidak seimbang dan tidak wajat, maka tali melangkah pada kerusakan.-mengembangnya  isi tali, jika tali putih pada tali terlihat karena menonjol.

Identifikasi.Sistem pengidentifikasian untuk penghentian penggunaan tali di lihat dari catatan yang ada pada rope history card.

Tingkat kekuatan dan   keamanan besaran beban untuk tali. Berikut tingkatan tali (khusus untuk tali sintetic fibre rescue), mengenai kekuatan dan keamanan tingkat beban berdasarkan standart Australia.

Mengemas/meringkas   tali

Page 17: Materi Peralatan Dan

Mengemas tali agar ringkas dan mudah dibawa adalah salah satu dasar dalam vertical rescue.  Berikut beberapa teknik pengemasan yang dapat diketahui:

-colling/cara biasa, tali dengan panjang 50meter dapat digulung dengan sangat cepat dan diakhiri dengan  sebuah ikatan.

-hanking/ menggulung, ini efektif untuk  tali dengan panjang 50 meter atau dengan panjang sedang dapat lebih efektif untuk penggunaan double rope. Kumpulkan tali diawali dengan dua meter  atau panjang lengan penuh anda. Selanjutnya anda dapat melanjutkan dua meter dua meter selanjutnya.

-chaining/rantaian, ini merupakan teknik untuk memperlakukan tali  tanpa mempertimbangkan panjang tertentu. Membuat tali lebih ringkas untuk tujuan pengemasan tali. Chaining biasa di lakukan untuk pencucian tali pada mesin cuci ataupun untuk operasional pengemasan. Chaining dapat dilakukan terhadap tali single ataupun double, dan dilakukan pengulangan dengan cara yang sama.

Page 18: Materi Peralatan Dan

-stuff sack , ini merupakan metode yang  digunakan untuk penyimpanan dan pengangkutan untuk semua  tali, tetapi khusus untuk tali dengan ukuran panjang. Dengan memasukkan tali kedalam kantung sederhana  atau pengemasan dengan cara diikat untuk memudahkan pengangkutan ke suatu tempat.

Pengangkutan tali.

Kantung tali akan lebih efektif jika kantung dengan besar pas dengan tali.  Pengangkutan tali denganTehnik pengikatan hanked maupun colling dapat dilihat pada gambar berikut. Chained rope dapat diangkut dengan kantung atau di letakkan pada bahu.

Tali pengikat

Page 19: Materi Peralatan Dan

Kernmantel dengan diameter kurang dari 9mm biasa digunakan  sebagai tali pengikat dan hal  ini umum digunakan dalam penggunaan konstruksi tali static. Ikatan yang kuat akan mempengaruhi kekuatan sistem yang dibuat. 

Bagaimanapun urutan perkiraan kekuatan tali biasanya dilihat dari ukuran seperti berikut:

-Diameter 6 mm, kekuatan  700-750kg-Diameter 7 mm, kekuatan 1000-1200kg-Diameter 8mm, kekuatan 1200-1500kg

Data di atas merupakan pengikatan  yang digunakan dalam vertical rescue yang digunakan seperti pada tali prusik, tali pengaman belay, kunci edge roller ataupun pada mat guy line/pengesat kaki.PerlindunganPenyebab kerusakan tali, penaggulangan dan perlindungannya:

Tubrukan, terjadi karena kejatuhan batu tepat pada tali, khusus untuk beban yang berlebih, hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius. Hal yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh untuk melindungi tali anda dari serangan seperti ini. jika terjadi kerusakan perbaiki atau pensiunkan tali anda, hal pertama yang dapat anda lakukan adalah memeriksanya dengan teliti.

Benda kasar/tajam, dalam berbagai kasus, hal seperti ini menyebabkan tali anda lecet, hal ini terjadi karena kurangnya kehati-hatian dalam menggunakan tali. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi pelindung pada sudut yang tajam dan gunakanlah  peralatan ascent yang pas dengan diameter tali anda.

Barang-barang dari besi, semua  peralatan yang terbuat dari besi dapat mengancam tali anda, managemen sistem dan managemen tali yang salah

Page 20: Materi Peralatan Dan

akan dapat membuat tali anda bekerja lebih keras. Lakukan pengecekan pada seluruh sistem dan manajemen tali dengan seksama, setiap suara yang timbul dengan tidak wajar merupakan ancaman, dan segera lakukan perbaikan.

Menyeberangi Air

Dalam keadaan survival anda tidak hanya dihadapkan pada masalah api, makanan ataupun minuman, anda juga harus dapat menaklukkan medan yang sulit sekalipun. Pada sesi ini kita akan membahas mengenai bagaimana menyeberangi air sebagai sebuah hambatan yang wajib diketahui.

Sungai dan arusPenyeberangan dapat dilakukan dengan aman pada aliran dengan arus yang rendah atau arus tenang, sebelum menyeberang pastikan di sekitar area tidak terdapat jejak binatang buas seperti buaya, kenalilah daerah sebaik mungkin karena jika anda di daerah amazon, dapat saja perairan itu merupakan tempat piranha lapar menunggu.

Berikut tehnik-tehnik yang dapat digunakan untuk menyeberang:

_Menggunakan tali,

Page 21: Materi Peralatan Dan

Penyeberangan menggunakan tali tidak mudah hal ini dapat dilakukan jika tali telah terpasang membentang pada anchor dikedua sebrang sungai/danau. Ketika anda sendirian dalam menghadapi survival, anda sebaiknya tidak menggunakan metode ini. 

Penggunaan tali dengan kesalahan memegang tali akan dapat fatal akibatnya, posisi salah(A.1a) dan cara memegang tali yang benar (A.1b). jika anda melakukan survivor dengan sebuah tie, maka tehnik penyeberangan dengan tali akan memiliki tugas yang ber beda(A.2a). Bagian depan penyeberangan secara tim dilakukan dengan menarik tali untuk menyeberang dan harus dengan kompak. Dan personal terakhir bertugas menekan tali ketika yang lain menarik, ketika yang lain menekan personal terakhir baru menarik untuk bergerak(A.2b). 

NB. Tekanan pada tali akan membuat pegangan lebih kuat,karena tali akan mengencang, sehingga kelompok tetap stabil.

_Menggunakan anggota tubuh,Penyeberangan ini merupakan penyeberangan dengan memanfaatkan jumlah kelompok dan anggota tubuh. Penyeberangan dapat dilakukan untuk melewati arus sungai, menjaga agar tidak ada anggota yang tergelincir dan terbawa arus. Penggunaan tangan untuk saling mengunci dengan cara saling mengait pada bagian siku akan memperkuat pertahanan. 

NB. Garis kelompok harus tetap sejajar dengan aliran sungai untuk mengurangi tekanan arus.

Page 22: Materi Peralatan Dan

_Mengapung.Jika anda memiliki dua poncho anda dapat menggunakan tehnik mengapung dengan tipe mengapung brush raft  atau australian poncho raft. Dengan tehnik ini anda dapat memanfaatkan perlengkapan anda untuk mengapung sebagai peralatan menyeberang anda. Tehnik ini biasa dilakukan oleh survivor yang survive tanpa peralatan lainnya.

Tehnik mengapung terbagi menjadi beberapa cara:

‘Brush raft, Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan dua buah ponco dan material alam yang ada di sekitar anda. Tehnik ini dapat anda buat dengan cepat. Langkah-langkah membuat brush raft:-siapkan dua buah poncho dan empat utas tali.-siapkan material pengisi, dapat anda gunakan dedaunan kering ataupun dedaunan segar. -iakt kepala poncho dengan rapat.-rentangkan sebauh poncho anda pada tanah, isi dengan material yang anda miliki, usahakan tinggi material hingga 45cm. Bungkus dan ikat dengan dua utas tali anda secara melintang dari arah tiap sudutnya.-rentangkan poncho kedua anda.-ponchco yang telah terisi material, angkat dan letakkan diatas ponco kedua dengan cara terbalik.-bungkus poncho pertama dengan poncho kedua, ikat dengan cara yang sama.-alat menyeberang anda telah siap digunakan.

Page 23: Materi Peralatan Dan

NB. jangan menngunakan ranting kering/lancip, karena dapat membuat lobang-lobang yang tidak diinginkan pada poncho anda.

‘Australian poncho raft, tehnik penyeberangan ini juga memanfaatkan dua buah poncho dengan peralatan/perlengkapan anda. Penyeberangan tehnik ini biasa digunakan untuk survivor yang masih memiliki ransel/back pack.Langkah-langkah membuat australian poncho raft:-siapkan dua buah ponco anda, dua buah tali pendek dan webbing/tali lainnya.-ikat kepala poncho anda.-rentangkan poncho pertama anda. Ikatan kepala poncho ada di atas.-letakkan peralatan anda ke dalam poncho pertama.-lipat dua bagian sisi poncho pertama anda kearah dalam dengan cara menggulungnya.-ikat kedua ujung yang tidak terlipat(bentuklah menyerupai cara mengikat pocong).-rentangkan poncho kedua anda-letakkan poncho pertama yang telah terikat diatas poncho kedua, posisi lipatan pada poncho pertama ada di bawah.-bungkus poncho pertama dengan poncho kedua anda.-lakukan pengikatan dengan menggunakan webbing/tali lainnya, ikatan harus kuat dan membungkus dengan rapi.-alat penyeberangan anda siap digunakan.NB. Benda-benda tajam yang tidak berpengaman jangan ikut dimasukkan kedalam alat penyeberangan anda.

Page 24: Materi Peralatan Dan

‘Poncho donut raft, tehnik penyeberangan ini memanfaatkan sebuah poncho anda dengan ranting-ranting tanaman.Langkah-langkah membuat poncho donut raft:-siapkan poncho, dan beberapa utas tali-carilah beberapa ranting tanaman yang memiliki sifat ringan, seperti pinus, randu, sengon,dll-rangkailah ranting-ranting tersebut menyerupai bentuk donut, dan ikatlah dengan rapi.-ikat kepala ponco tengan rapat.-rentangkan poncho anda dan letakkan donut ranting anda di atasnya.-kepala poncho yang diikat terletak di tengah lobang donut-bungkuslah donut anda dengan pincho serapi mungkin, ikan dengan kuat.-alat penyeberangan anda siap digunakan.NB: buatlah donut yang tebal untuk menghindari masuknya air ke dalam alat apung anda.

‘Log raft/rakit, tehnik penyeberangan ini memanfaatkan beberapa gelondong kayu dan beberapa taliBerikut cara pembuatan log raft/rakit:

Page 25: Materi Peralatan Dan

-siapkan empat gelondong kayu cukup besar , dapat kayu kering, kayu mati ataupun kayu hidup, kayu apapun itu yang penting dapat anda gunakan untuk membuat rakit.-Siapkan empat batang kayu sedang .-siapkan beberapa tali kuat untuk mengikat.- letakkan dua kayu sedang berjajar dengan jarak tertentu.-letakkan gelondong-gelondong kayu anda berjajar melintang diatas dua kayu sedang anda-letakkan sisa dua kayu sedang anda diatas gelondong kayu anda, sejajarkan dengan kayu sedang dibawah gelondong kayu.-pengikatan dimulai dengan menggunakan simpul jerat agar pengikatan dapat membuat kayu sedang anda sangat kuat menjepit gelondong.-akhiri pengikatan dengan simpul mati.

NB. Penggunaan banyaknya kayu/gelondong harus di sesuaikan dengan diameter kayu yang anda dapat.

‘Log flotation, alat penyeberangan ini lebih mudah dibuat dari pada pembautan log raft, memanfaatkan dua buah gelondong kayu dan tali.

Berikut cara pembuatan log flotation:-siapkan dua buah gelondong kayu dengan diameter minimal 25 cm dan panjang minimal 1 meter-siapkan dua utas tali webbing atau tali lainnya.-latakkan dua gelondong kayu anda berjajar dengan jarak tertentu (gelondong ini kita sebut saja kayu A dan kayu B)-ikat pada tiap sisi ujung kayu A dengan tali yang berbeda.-ikat pula pada  tiap sesi ujung kayu B dengan tali dari kayu A. Pengikatan sejajar dan tidak boleh melintang.

NB, jarak antara gelondong kayu akan mempengaruhi kenyamanan anda.

Page 26: Materi Peralatan Dan

NB all. Anda dapat menggunakan tali dari bahan alam jika tidak ada tali lainnya.

Simpul tali, nama dan cara membuatnya

Secara umum, tali dikenal  sebagai material yang sangat membantu manusia dalam berbagai segi kehidupan. Baik itu anak-anak, pemuda, maupun orang tua. Tali biasa digunakan untuk menarik, mengikat, melilit, menjerat maupun untuk bermain layang-layang. Tali memiliki banyak jenis dan ukuran, dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Tali dapat dibuat dari berbagai bahan, dari material seperti  akar-akaran, plastik, kawat, kulit pohon, batang bambu, sabut kelapa hingga rerumputan. 

Memanfaatkan tali dengan efektif dan efisien adalah sebuah kebijakan. Dan hingga kini belum semua manusia di bumi mampu dengan bijak menggunakan tali. Penggunaan simpul pada tali merupakan salah satu keahlian terpenting dalam penggunaan tali, membuat anda lebih mudah dan cepat dalam pemasangan untuk keperluan anda maupun saat anda melepaskannya. Dengan penggunaan simpul anda memanfaatkan tali anda secara maksimal, dan penggunaan simpul akan membuat tali anda lebih awet.

Page 27: Materi Peralatan Dan

Tali begitu teramat penting dalam memperlancar berbagai aktifitas dan kebutuhan manusia. Survivor dapat menggunakan tali untuk membuat shelter, membuat jebakan, membuat senjata, menuruni maupun menaiki tebing, membuat api, membawa barang, mematahkan kayu, menyeberangi sungai dan sebagainya. Walaupun dengan tali yang terbatas, asalkan anda menguasai berbagai macam simpul, sebagai seorang survivor anda akan lebih memiliki harapan.

Setiap wilayah, daerah, baik perorangan maupun kelompok terkadang memiliki istilah atau pemberian nama untuk sebuah simpul secara berbeda-beda. Karena dalam hal ini kita lebih banyak membahas mengenai Survival maka, nama simpul akan tidak dianggap sebagai hal yang lebih penting dari pada sebuah nyawa.

Berikut beberapa cara membuat simpul yang dapat anda gunakan dengan fungsinya masing-masing.

1. Bow line on a bight.

Simpul ini membentuk lingkaran di tengah tali.

2. Backup knot.

Page 28: Materi Peralatan Dan

Simpul ini digunakan sebagai kunci untuk menambah keamanan pada tali utama.

3. Water knot.

Simpul terbaik yang paling tepat untuk tali webbing ataupun tali pipih lainnya.

3. Timber hitch.

Page 29: Materi Peralatan Dan

Simpul sebagai  penguat tiang.

4. Tauthline hitch.

Simpul yang dapat digunakan sebagai jerat atau fungsi lainnya, karena tidak ada aturan tertentu dalam penggunaannya.

5. Square knot.

Sebagai simpul untuk mengikat tali lain dan bukan untuk mengikat benda-benda keras.

6. Ancor knot.

Page 30: Materi Peralatan Dan

Simpul ini mampu membuat tali anda memiliki kekuatan lebih besar hingga 200%.

7. Sheet bend.

Simpul yang digunakan untuk menyambung tali dengan ukuran yang berbeda.

8. Running bow line.

Simpul untuk menjerat.

9. Rooling hitch.

Page 31: Materi Peralatan Dan

Simpul untuk mengikat tiang.

10. Prusik knot.

Simpul yang tepat digunakan sebagai pengganti ascender/alat untuk memanjat pada tali.

11. Munter hitch.

Simpul yang biasa digunakan untuk belaying. Mudah digunakan untuk mengulur atau untuk menarik dan dapat dengan mudah dikunci.

Page 32: Materi Peralatan Dan

12. Morning hitch.

Simpul paling mudah dalam pelepasannya

13. Half hitch.

Simpul sebagai kunci utama  untuk mengikat suatu benda.

14. Figure eight.

Simpul terkuat untuk membuat sebuah lingkaran pada ujung tali.

Page 33: Materi Peralatan Dan

15. Constictor knot.

Simpul untuk mengikat suatu bagian benda.

15. Clove hitch.

Simpul sederhana untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang.

16. Carrick bend.

Simpul untuk menggabungkan dua buah tali yang sama kekuatannya.

Page 34: Materi Peralatan Dan

17. Butterfly knot.

Simpul untuk membuat sebuah lingkaran mati di tengah-tengah tali.

18. Buntline hitch.

Simpul untuk mengikat sebuah benda pada ujung tali.

19. Bow line.

Simpul untuk membentu sebuah lingkaran pengikat yang kuat.

Page 35: Materi Peralatan Dan

20. Root knot.

Simpul untuk mengikatkan tali pada sebauh tiang/benda lainnya.

Jika anda masih bingung dapat mencobanya satu persatu. Dengan alur yang sesuai, anda dapat mulai secara perlahan dan menariknya secara perlahan hingga membentuk sebuah simpul, melepasnya dan mengulanginya kembali. Semakin sering anda bergelut dengan sesuatu, semakin mahirlah anda dalam menangani setiap permasalahan dalam hal tersebut, termasuk dalam pembuatan maupun pengembangan simpul.

Mengenai nama-nama simpul letakkan pada urutan kedua, kecuali jika anda berkewajiban untuk membagi pengetahuan anda dengan yang lain. Bagian pertama adalah pemahaman anda mengenai cara membuat dan memfungsikan simpul2 anda serta mengkombinasikan sebuah simpul dengan simpul-simpul lain yang sesuai. Sistem simpul yang tepat akan membuat managemen tali anda lebih baik.

Materi di atas tentunya belum mencakup keseluruhan mengenai jenis simpul. Perlu diingat, bahwa simpul-simpul di atas belum tentu dapat digunakan dalam pemakaian tali-tali dari bahan alami. simpul-simpul di atas dirasa penulis telah cukup untuk anda ketahui dan gunakan, semoga akan mempermudah anda dalam melakukan segala aktifitas baik itu dalam pembuatan shelter, memanjat tebing, membuat jebakan ataupun menarik dan mengikat sesuatu. Semakin lihai anda memanage tali anda, akan semakin terasa besar manfaatnya untuk anda.Selamat mencoba, semoga sukses dan kapanpun anda menjadisurvivor, anda mampu lebih siap.

Page 36: Materi Peralatan Dan

Materi Peralatan Dan Keselamatan

A. Peralatan

Tujuan

Setelah mempelajari hal ini, peserta diharapkan akan mampu :

1. Mengetahui semua jenis peralatan vertical rescue.

2. Mengetahui fungsi peralatan vertical recue.

3. Menggunakan peralatan vertical rescue.

4. Mendemontrasikan mengamankan diri di lingkungan vertical.

Jenis peralatan Evakuasi / vertical rescue.

1. Harness

Page 37: Materi Peralatan Dan

Harness berfungsi sebagai dudukan/tambatan tubuh, atau alat yang

digunakan sebagai pendukung keselamatan saat bekerja/beraktifitas di

ketinggian. Untuk itu harness yang digunakan harus memenuhi

persyaratan :

a. Nyaman saat digunakan sehingga rescuer dapat bekerja dengan

leluasa.

b. Dilengkapi dengan tempat menambat/atau pengaman utama tubuh..

c. Disisi sabuk pinggang dilengkapi loop untuk tempat cantolan peralatan.

d. Mampu menahan hentakan, minimal 16 KN.

Type

Secara umum harness dibedakan berdasarkan bentuknya.

a. Sit harness.

• Free style, sit harness yang besar kecilnya dapat di atur sesuai dengan

tubuh penggunannya.

• Fixe style, sit harness yang besarnya sudah ditentukan dari pabrikan,

sesuai dengan ukuran masingg-masing (XS,S,M,XL).

b. Full body harness.

Fullbody harness berfungsi sama seperti harness, akan tetapi berbeda

dalam ukuran dan bentuk, fullbody harness digunakan pada seluruh tubuh

dan memiliki tempat untuk pengaman/tambatan yang terletak di dada dan

ada juga fullbody yang memiliki tempat pengaman/tambatan yang terletak

di punggung. Fullbody harness biasa digunakan oleh pekerja yang

melakukan pekerjaan di medan-medan sulit/ketinggian, akan tetapi dapat

juga digunakan untuk high angle rescue technique, baik digunakan oleh

rescuer maupun oleh koban.

c. Chest harness (Harness Dada).

Chest harness berfungsi sebagai pengaman dada, biasanya chest harness

digunakan pada ascending mechanical system sebagai penghubung croll

(chest ascender). Akan tetapi skarang dipasaran banyak beredar chest

harness fabrikasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Selain itu chest

Page 38: Materi Peralatan Dan

harness dapat dibuat dengan menggunakan modifikasi webbing dan

dihubungkan dengan simpul pita.

Selain harness yang dibuat fabrikasi, di kenal juga improvisasi harness

yang terbuat dari webbing, berikut ini beberapa cara yang sering digunakan

untuk membuat improvisasi harness.

2. Carabiner

Carabiner / cincin kait adalah metal pengunci yang berfungsi sebagai

penghubung antar peralatan. Bentuknya oval, delta, atau modified delta,

mempunyai per pembuka yang terpasang pada bagian memanjang.

Spesifikasi :

a. Gates.

Gate/pintu digunakan untuk memasukkan tali atau sling, terbuat dari steel

atau alloy, dilengkapi pembuka gate,screw/ pengunci, dan non screw.

b. Kekuatan.

Setiap fabrikasi carabiner mencantumkan nilai kekuatan, dan ditempatkan

pada sisi memanjang dari carabiner. Kekuatan minimum carabiner 2000

Kg.

c. Perawatan.

Setiap peralatan yang terbuat dari steel dan alloy, perawatannya adalah

tidak boleh menjatuhkannya atau memukulkan pada permukaan yang

keras.

Yang direkomendasikan untuk vertical rescue adalah carabiner screw gate.

Carabiner screw gate.

Selama menggunakan dua carabiner dengan dibuat dengan posisi

berlawanan adalah aman, ini dapat diganti dengan sebuah carabiner screw

gate. Design khusus sangat bervariasi tergantung pembuatnya.

Safety dan pemakaian carabiner.

• Carabiner di design dengan pembebanan memanjang.

• Bagian terlemah dari carabiner adalah gate, kekuatan carabiner akan

berkurang dan kemungkinan akan menyebabkan rusak/patahnya carabiner

Page 39: Materi Peralatan Dan

tersebut.

• Getaran dapat menyebabkan sleve pengunci dapat terbuka. Apapun type

carabiner yang digunakan Rescuer, harus tetap dimonitor setiap saat.

3. Mallion rapide.

Mallions di sebut juga quiklinks atau screwlinks. Ukuran dan bentuk ada

beberapa macam (oval,delta dan halfmoon), rate strange mencapai 6000

kg. Mallions diproduksi dari bahan steel dan alloy khusus, cocok untuk

berbagai teknik. Delta mallion menguntungkan digunakan beban dari tiga

arah, seperti sebagai gantungan tandu.

4. Descender

Descender adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan

vertical dan tali sebagai jalur.

Jenis descender :

* Figure of eight

Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya bermacam-macam,

rate strange 3000 kg.

Kelemahan alat saat digunakan, menggunakan alat ini menyebabkan

puntiran pada tali, keausan akibat gesekan, tidak dilengkapai sistem

penguncian, hanya direkomendasikan untuk bidang vertical kurang dari 50

m. Dapat digunakan untuk tali diameter 8 – 13 mm, akan tetapi untuk tali

diameter 8 mm, direkomendasikan menggunakan teknik double rope.

Page 40: Materi Peralatan Dan

* Grigri.

Grigri berfungsi sebagai alat belay dan descender. Dilengkapi dengan

handle release untuk mengontrol kecepatan belaying maupun descending.

Dilengkapi dengan handel agar pengguna dapat mengontrol kecepatan

saat descending, dan mengunci automatis saat handel dilepaskan.

Sebagai belay device grigri dapat dengan mudah digunakan, karena

pengguna dapat dengan cepat merelease ataupun menarik apabila

dibutuhkan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan untuk ascending

dengan tambahan kombinasi ascender. Dapat digunakan untuk tali

diameter 10 – 11 mm.

Beberapa contoh penggunaan grigri

* Autostop

Autostop berfungsi sebagai desender dan ini didesign untuk pengereman

automatis, system kerja pengereman automatis akan bekerja ketika handle

kita lepaskan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan sebagai alat belay

(belay device) untuk menurunkan korban dari ketinggian, atau dapat juga

kita gunakan untuk ascending dengan tambahan kombinasi ascender.

Dapat digunakan untuk tali diameter 10 – 11 mm. Direkomendasikan untuk

medan vertical sepanjang kurang dari 100 m.

* Simple.

Konstruksi alat ini kurang lebih sama dengan auto stop, akan tetapi tidak

dilengkapai dengan system handle pengereman automatis, jadi kecepatan

descending disesuaikan kecepatan release pengguna. Dapat digunakan

untuk tali diameter 9 – 11 mm, dengan modifikasi penggunaan dapat

digunakan untuk menuruni tali dalam kondisi terbebani (tegang).

Direkomendasikan untuk medan vertical kurang dari 100 m.

5. Ascender.

Ascender adalah alat bantu yang digunakan untuk meniti medan

vertical/kemiringan dan tali digunakan sebagai jalur.

Sistem kerja alat ini mencengkram pada tali saat terbebani, sehingga dapat

Page 41: Materi Peralatan Dan

menahan beban, dan bergerak saat didorong keatas tanpa terbebani.

Kekuatannya terletak pada gerigi yang menahan cengkraman saat kontak

dengan tali.

Jenis ascender :

a. Ascender handle.

Ascender jenis ini dilengkapi handle sebagai pegangan yang dilengkapi

dengan plastik maupun karet agar pengguna merasa nyaman saat

menggunakannya. Dengan modifikasi pulley, ascender jenis ini dapat

digunakan untuk membuat hauling set saat menarik korban atau membuat

tarikan 1 arah pada vertical rescue. Dapat digunakan untuk tali diameter 8

– 13 mm.

b. Ascender non handle.

Fungsi dan kegunaan sama dengan ascender with handle, akan tetapi

ascender jenis ini tidak dilengkapi dengan handle sebagai pegangan,

ascender jenis ini biasa digunakan sebagai chest ascender, rope grab,

maupun self belay. Dapat digunakan untuk tali diameter 8 – 13 mm.

Perawatan :

- Jangan menjatuhkan, membenturkan ascender pada benda yang keras.

- Lakukan perawatan, cuci dengan air bersih, keringkan dan lumasi bagian-

bagian yang terdapat pegas, bersihkan dari karat.

- Gunakan sesuai dengan kekuatan yang direkomendasikan dari pabrik.

6. Pulley.

Pulley biasa juga di sebut katrol. Alat ini di design untuk menggurangi friksi

tali atau pengganti arah kerja tali.

Beberapa jenis pulley dibuat khusus untuk pekerjaan di bidang

vertical/ketinggian dan memiliki fungsi antara lain :

• Dapat dilewati oleh tali yang memiliki sambungan simpul,

• Memiliki lubang/hole yang dapat ditempati oleh 2 atau lebih pengaman.

• Memiliki peralatan pendukung yang dapat membantu memudahkan

pekerjaan (pulley+ascender).

Page 42: Materi Peralatan Dan

Perlu diperhatikan bahwa pulley yang digunakan meyakinkan bahwa

kondisinya baik dan tidak merusak tali.

Rate strength lebih dari 1500 kg.

7. Peralatan Tambahan

Peralatan tambahan merupakan peralatan yang digunakan untuk

membantu/memudahkan kegiatan Rigging (Lintasan Untuk Vertical

Rescue).

* Rigger Plate

Rigger plate berfungsi sebagai plat conector/penghubung dari anchor point

ke lintasan, karena dalam beberapa kasus dibutuhkan beberapa lintasan

dalam satu (1) anchor point fix.

Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki beberapa lubang, yang

dapat ditempati oleh lebih dari 2 pengaman.

Gambar Rigger Plate .

* Swivel

Swivel merupakan peralatan tambahan yang berfungsi unuk mencegah

terjadinya puntiran pada tali.

8. Rope protector.

Kegunaannya memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda tajam,

seperti gesekan tali dengan sudut tebing, dinding,dll.

Beberapa jenis rope protector dibuat untuk penggunaan pada

lingkungan/kondisi yang berbeda.

Jenis rope protector :

* Padding.

Terbuat dari bahan terpal, canvas, Matras, karet tebal yang tahan terhadap

gesekan. Rope protector jenis inilah yang dapat di modifikasi dengan

menggunakan Canvas Fire Hose .

* Edge Rollers.

Merupakan rope protector buatan fabrikasi yang telah didesign untuk

mencegah terjadinya friksi antara tali dan sudut bidang, dinding, dll.

Page 43: Materi Peralatan Dan

B. Keselamatan.

Keselamatan adalah segala tindakan yang harus dilakukan untuk

menghindari kejadian/kecelakaan yang fatal, hal ini adalah kebutuhan

setiap orang/rescuer yang melakukan pekerjaan. Prioritas utama dalam

pertolongan di medan vertical adalah rescuer, kemudian orang disekitar

dan korban.

1) Langkah penolong untuk keselamatan.

* Selalu berlatih.

* Peralatan selalu terpelihara dan siap pakai.

* Berfikir logis terhadap tugas yang harus dilakukan.

* Selalu penuh perhatian dan konsentrasi.

* Kerjasama tim.

* Kejelasan tugas yang harus dikerjakan setiap personil.

Memonitor/mewaspadai.

* Memonitor untuk mengadakan pengecekan ke seluruh bagian, (seperti,

system anchor, simpul-simpul, tali).

* Mewaspadai bagian sudut yang tajam.,peralatan yang belum terkunci.

* Mengatakan stop jika melihat hal – hal yang membahayakan .

Penunjukan safety officer / pengawas keselamatan.

Bertugas mengawasi semua aspek keselamatn sebelum, selama dan

sesudah kegiatan.

Safety officer ditunjuk orang yang berpengalaman.

Pemilihan personil.

Pemilihan personil didasarkan pada :

Kemampuan.

Tangkas,tidak memiliki phobi (penyakit ketinggian)

Mampu menghargai peran masing – masing.

Peralatan perorangan.

Kebutuhan peralatan yang perlu dipertimbangkan sebagai kebutuhan

keselamatan minimum untuk vertikal rescue.

Page 44: Materi Peralatan Dan

1 Safety helmet.

2 Safety Glasses.

3 Gloves.

4 Sepatu.

5 Pakaian.

6 Harness.

7 Whitsel/pluit.

8 Rescue Rope.

9 Self rescue equipment ascending dan descending.

10 Kotak pertolongan pertama.

2) Kekuatan peralatan.

Nilai kekuatan atau memenuhi standar yang ditentukan, ini dapat dilihat

pada alat itu sendiri atau pada petunjuk yang dikeluarkan pabrik.

Penggunaan beban keseluruhan harus dibawah nilai kekuatan peralatan

yang digunakan.

Final cek

Cheking personil. Setiap personil harus dilakukan pengecekan akhir oleh

pengawas keselamatan (safety officer) segala sesuatu yang dibutuhkan

selama operasi, personal gear maupun peralatan team.

Cheking system, pengecekan terhadap system anchor, tali, peralatan,

termasuk belayer.

3) Prosedur keselamatan.

Setiap personil diijunkankan untuk bekerja setelah area dinyatakan clear

dari bahaya :

Area aman.

Penggunaan Alat pelindung diri.

Penentuan pimpinan lapangan.

Pemasangan safety line.

Mencari dan menentukan anchor.

Membuat dan mengontrol simpul.

Page 45: Materi Peralatan Dan

Memproteksi tali.

Menghindari pergesekan antar tali.

Menyimpan peralatan yang belum terpakai.

Tidak melempar peralatan.

4) Operasi malam hari.

Bila melakukan pertolongan pada malam hari, yang harus dipertimbangkan

:

1 Menggunakan lampu helm pada masing-masing rescuer.

2 Menyiapkan lampu cadangan.

3 Memberi penerangan di area kerja.

Carabiners (1)

Carabiners  diciptakan untuk menggabungkan berbagai jenis

peralatan.Carabiners  memiliki banyak bentuk dan variasi,

umumnya carabiners dibagi menjadi dua jenis, yaitu carabiner non screw

gate dan carabiner screw gate.Carabiners biasa dihubungkan pada tali

maupun pengaman untuk pemanjatan,carabiners sangat kuat karena

sebuah nyawa disandarkan pada carabinersketika dilakukan suatu

pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ketinggian.

Berikut beberapa karakter Carabiners yang wajib anda ketahui;

 Carabiners oval_

Carabiner oval merupakan betuk yang original.  Carabiner oval mampu

digunakan pada berbagai jenis gabungan peralatan dan dapat dengan

Page 46: Materi Peralatan Dan

mudah untuk berbagai pilihan penggunaan. Carabiner oval mampu

memberikan kemudahan lebih dengan bentukan yang sama pada kedua

sisinya.

Wire Gate biners_

Wire gate biners/carabiner kunci kawat dibuat dengan lengkungan kawat

dengan bahan stainless steel sebagai  gate-nya. Dengan mekanisme per’

yang berada pada pangkal/poros tuas pembukanya, sehingga hal ini

memperkuatgate carabiners ini ketika menutup, mengurangi beban yng

berlebih pada bagian pintu pembuka dan Wire gate biners di-designs untuk

ruang  yang lebih longgar ketika carabiners ini dibuka.

meskipun wire gate biners tidak memiliki kekuatan yang sama dengan

karaktergate carabiners yang lainnya, tetapi wire gate biners tetap memiliki

keunggulan, yaitu kemudahan untuk dibuka dan luas ruang yang

dimilikinya.

  "D"Shaped biners/carabiners bentuk D_

Page 47: Materi Peralatan Dan

 

Carabiners bentuk D  diciptakan dengan bentuk yang berbeda pada bagian

pungung yang lebih panjang dari pada bagian tuas

kuncinya. Carabiners bentuk D memiliki kekuatan yang lebih besar dari

pada carabiners oval walaupun dengan ukuran dan bahan yang sama.

Persamaan antara carabiners bentuk D dengan carabiners oval adalah

pada bagian tuasnya saja.

Asymmetrical "D" biner_

Asymmetrical “D” shapes/asimetrik bentuk D memiliki bentuk yang sama

dengan carabiner bentuk “D”. asimetrik bentuk “D” secara umum dapat

diketahui dengan panjang tuas kunci yang lebih besar, sehingga mudah

untuk dibuka maupun dikunci.  Sayangnya, carabiner asimetrik bentuk “D”

tidak memiliki banyak ruang dalam penggunaannya.

Straight gates biner_

Page 48: Materi Peralatan Dan

Straight gates biner/Carabiner kunci lurus ini memiliki bentuk yang biasa

saja. carabiner kunci lurus memiliki tuas kunci yang sangat baik dari

pangkal tuas hingga ujungnya. Seperti carabiner tipe

lainnya, carabiner kunci lurus mampu dengan mudah dibuka ketika di tekan

dan akan menutup secara otomatis ketika dilepaskan.

 

Bent gate biners_

Bent gate biners  diciptakan bukan untuk memiliki kekuatan besar dan

hanya untuk menopang beban yang rendah saja. Bent gate biners memiliki

tuas yang dengan mudah dibuka maupun ditutup.

NB: Carabiners jenis ini hanya boleh digunakan pada runner terakhir,

itupun setelah  tali anda dikunci dengan pengaman. JANGAN PERNAH

MENGGUNAKAN BENT GATE BINERS SEBAGAI “PENGAMAN” DEMI

KESELAMATAN PEMANJAT!

Locking biners/Carabiner screw gates_

Page 49: Materi Peralatan Dan

Locking biners/Carabiner screw adalah carabiners  yang memiliki kunci

pada tuasnya setelah tuas tertutup. Carabiner screw sangat tepat

digunakan sebagai sebuah pengaman, walaupun hanya dengan satu buah

saja. Sangat tepat digunakan pada harnes, pengaman maupun belaying.

 Carabiner screw gates  biasanya berbentuk oval, bentuk D, asimetrik,

maupun bentuk yang lainnya. Carabiner screw memiliki dua jenis kunci,

dimana adaCarabiner screw gates yang harus dikunci secara manual

(Screw-lock). Dalam penggunaanya, screw lock membutuhkan banyak

waktu. Untuk carabiner screw gates yang dapat secara otomatis mengunci

dengan sendirinya ketika tuascarabiners  ini tertutup (Twist-lock), yang

memerlukan waktu lebih sedikit dalam penggunaannya.

Sedikit petunjuk mengenai Carabiners akan mempengaruhi bagaimana

anda memperlakukan Carabiners anda. Perbedaan style Carabiners  akan

memiliki fungsi yang berbeda pula. Jika anda ingin tahu lebih lanjut, anda

dapat menghubungi instruktur pemanjat anda atau bertanya secara detail

kepada sang penjual sebelum anda memutuskan untuk

membeli Carabiners. Pastikan jenisCarabiners apa yang akan anda pilih

dan gunakan sebelum pemanjatan dilaksanakan, karena perbedaan

jenis Carabiners akan berdampak pada keselamatan anda sendiri.

Page 50: Materi Peralatan Dan

Mengenai “bagaimana memperlakukan carabiners anda”, anda dapat

membacanya pada tulisan saya yang berjudul,  “Carabiners (2)”. Sebagai

lanjutan dari sesi ini.

Carabiners (2)Carabiners merupakan peralatan paling vital pada kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Untuk pemanjatan, baik untuk pemanjatan dinding maupun pemanjatan tebing. Untuk perbaikan, baik itu perbaikan gedung ataupun jembatan. Untuk pembuatan, baik itu pembuatan tower maupun gedung pencakar langit. Dengan tingginya resiko jatuh dari ketinggian itulah,carabiners diciptakan.  

Carabiners dibagi menjadi 2 macam, carabiners non scew gates dan carabiners screw gates. Yang termasuk carabiners non screw gates adalah:Straight gate biners, Bent gate biners, Wire gate biners, Carabiner oval, Pear biners dan Offset D. Carabiner screw gates di bedakan menjadi dua yaitu:Twist lock biners mechanism dan Screw lock biners mechanism. 

“Bagian” carabiners_Berikut gambaran mengenai bagian umum carabiners:

Page 51: Materi Peralatan Dan

 

“Kekuatan” Carabiners_ 

Carabiners  diciptakan untuk menahan beban dengan pintu tuas/gate yang tertutup.  Semua carabiners dibuat untuk menahan beban yang berat dancarabiners memiliki kekuatan yang cukup untuk sebuah pemanjatan yang normal. Beda permasalahan jika carabiners dipaksa untuk menahan beban diluar kemampuannya, menggunakan dengan tidak benar, kesalahan perawatan  maupun jika gate-nya terbuka ketika digunakan. 

Gate carabiners “Dapat rusak”_ 

Jatuhnya pemanjat dari puncak ketinggian yang disebabkan oleh carabinersadalah ketika secara kebetulan gate carabiners terbuka/rusak karena getaran ataupun karena terbentur benda lain. Kesalahan dalam memilih jenis carabinersdan ketika menggunakan carabiners ketika pemanjatan, Kesalahan perawatan juga dapat menyebabkan kerusakan yang perlu dikhawatirkan. Umur Carabinersakan mempengaruhi kwalitas pegas pada bagian gate carabiners,  maupun bahaya dari rusaknya rivet pin yang tidak disadari.

Ada berbagai cara untuk menanggulangi hal yang tidak diinginkan. Lindungi diri anda dengan memilih type carabiners yang terbaik. Pilihlah Carabiners dengan kuncian gate yang kuat, perawatan terbaik, seleksi carabiners, dan pastikan anda menggunakan Carabiners  anda dengan tepat dan sesuai aturan/petunjuk,

Page 52: Materi Peralatan Dan

jenis carabiners juga akan sangat berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya sebuah carabiners digunakan. 

“Ukuran” Carabiners_ 

Carabiners memiliki berbagai jenis ukuran. Carabiners dengan ukuran besar merupakan salah satunya. Carabiners dengan ukuran besar identik untuk lebih mudah dikendalikan, memiliki pintu tuas yang luas dan mampu menahan beban lebih di dalamnya. Carabiners dengan ukuran besar cenderung digunakan untuk keperluan belaying maupun rapling.  Untuk carabiners dengan ukuran kecil memiliki ruang yang sempit sehingga memiliki keterbatasan. 

Gunakan “Perasaanmu”_ 

Tidak perlu bingung menentukan Carabiners mana yang akan anda pilih, apakah itu warna ataupun model carabiners, sedikit contoh:Pilihlah Carabiners yang sesuai dengan kebutuhan anda. Pilihlah Carabiners yang terasa “pas” di tangan anda, pilihlah Carabiners yang mudah ketika anda lakukan kuncian maupun membuka kuncian, pastikan Carabiners itu mampu bekerja dengan baik dan dalam kondisi yang baik. Lakukan sedikit simulasi dalam beberapa menit dengan membuka maupun menutup gate Carabiners dengan “satu tangan” saja, apakah anda merasa nyaman, mantap dan merasa yakin dengan Carabinerspilihan anda? Jika benar, anda akan dapat menggunakannya dengan baik. 

“Seleksi” Carabiners_ 

Periksa setiap bagian Carabiners anda dari adanya goresan, retakan, keausan, keropos, ataupun benda lain yang menempel. Sebuah retakan kecil akan dapat menghilangkan kekuatan Carabiners anda lebih dari 50%._Periksa apakah gateCarabiners anda mudah untuk dibuka maupun ditutup, pastikan semua sistem penguncian dalam kondisi baik dan utuh.

Pastikan tidak terdapat karat maupun hilang atau rusaknya bagian dariCarabiners anda.Jika Carabiners anda tidak mampu memenuhi kriteria pemeriksaan di atas, anda dapat segera tidak menggunakannya dan

Page 53: Materi Peralatan Dan

hancurkanlah. Jangan pernah menjatuhan carabiners anda, jika sebuahcarabiners pernah jatuh, jangan pernah lagi menggunakannya. 

“Merawat” Carabiners_ 

Untuk merawat Carabiners anda, selalu pastikan Carabiners anda dalam kondisi yang bersih dan bebas dari karat. Jika anda mengiginkan Carabinersanda tetap baik, cuci dengan air hangat, air sabun, bersihkan dengan seksama, lumasi dengan pelumas pada area sekitar gate, spring, rivet pin, maupun padalocking sleeve. 

Kemudian bersihkan seluruh pelumasnya.  jangan meletakkan Carabiners anda pada tempat lembab ataupun pada tempat yang mengandung uap air garam, peralatan atau pakaian, atau-pun benda-benda kimia  yang bersifat korosif.

Teknik Dasar Panjat Tebing

Orientasi medan tebing telah selesai dari kemarin, peralatan telah siap digunakan untuk di pasang, selanjutnya adalah mulai melaksanakan pemanjatan hingga finish. Jika medan terlalu panjang, kita akan bermalam di dinding tebing dan menikmati sunrise esok pagi. Untuk menyelesaikan dinding tebing ini kita harus memilih beberapa tehnik pemanjatan, berdasarkan “ormed”, Dinding tebing kita kali ini memiliki dinding dengan beberapa pola, pada langkah awal, permukaan cukup rata, hanya terdapat retakan vertical dengan lebar beberapacentimeter saja.

setelah pitch pertama tidak ada satupun point yang bisa kita gunakan, kita harus berpindah secara horisontal beberapa meter ke sisi kanan dan melanjutkan pemanjatan vertical melalui chimney panjang itu. Lokasi belayer ke empat direncanakan pada awal dinding selanjutnya,

Page 54: Materi Peralatan Dan

pada dinding yang tidak terlalu curam, yang langsung mengarah pada over hang. Jika kita berhasil kita dapat langsung mencapai top. Sekarang kita tentukan tehnik pemanjatan manakah yang sesuai. Berikut gambaran medan kasusnya...

Tehnik pemanjatan dapat digunakan untuk menyelesaikan seluruh medan tebing tersebut, antara lain:

a.   Face Climbing

Yaitu pemanjatan pada permukaan tebing yang memanfaatkan tonjolan batu(point) atau rongga yang memadai yang digunakan sebagai pijakan kaki,pegangan tangan maupun penjaga keseimbangan tubuh.

Page 55: Materi Peralatan Dan

b.   Friction / Slab Climbing

Teknik ini semata-mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksimal di atas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik, sehingga pemanjatan dapat dilakukan dengan lebih mudah.

c.   Fissure Climbing

Page 56: Materi Peralatan Dan

Teknik pemanjatan dengan fissure climbing ini lebih memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan untuk melakukan panjatan.

Dengan cara demikian dan beberapa pengembangan dari fissure climbing, dikenal teknik-teknik dengan tehnik sebagai berikut ;

a.   Jamming

teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, ataupun bagian-bagian tangan hingga bahu pemanjat dapatdimanfaatkan sebagai tehnik untuk memanjat dengan cara

Page 57: Materi Peralatan Dan

memanfaatkancrack/retakan pada tebing untuk melakukan pemanjatan. Peralatan yang digunakan secara mayoritas adalah pengaman sisip.

b.   Chimneying

teknik memanjat celah vertical yang cukup lebar pada tebing (chimney). Badan masuk di antara celah, dengan punggung menempel dan mendorong di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke tebing yang berrada dibelakang pemanjat. Kedua tangan diletakkan menempel pada tebing. Kedua tangan membantu mendorong ke atas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat badan.

c.   Bridging

Page 58: Materi Peralatan Dan

teknik memanjat pada celah vertical yang cukup besar (gullies). Tehnik inimenggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada keduapermukaan tebing. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan.

d.   Lay back

Page 59: Materi Peralatan Dan

teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan kekuatan tangan dan kaki. Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan posisi badan membeban ke belakang dan menempel kesisi tebing, untuk memperkuat pegangan pemanjatnya. kedua kaki berpijak dan mendorong pada tepi celah yang berlawanan untuk menghasilkan daya angkat.

e.   Hand traverse

 Teknik memanjat pada tebing dengan gerak menyamping (horizontal). Hal ini dilakukan bila pegangan yang ideal sangat minim dan untuk memanjat verticalsudah tidak memungkinkan lagi. Teknik ini sangat rawan, dan banyak memakan tenaga karena seluruh berat badan tertumpu pada tangan, sedapat mungkin pegangan tangan dibantu dengan pijakan kaki (ujung kaki) agar berat badan dapat terbagi lebih rata.

f.   Mantelself

Page 60: Materi Peralatan Dan

Teknik memanjat tonjolan-tonjolan (teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi,namun cukup besar untuk diandalkan sebagai tempat berdiri selanjutnya. Kedua tangan digunakan untuk menarik berat badan, dibantu dengan pergerakan kaki. Bila tonjolan-tonjolan tersebut setinggi paha atau dada maka posisi tangan berubah dari menarik menjadi menekan untuk mengangkat berat badan yang dibantu dengan dorongan kaki.

strategi sangat diperlukan dalam setiap pemanjatan tebing, sensitif membaca keadaan, baik kemampuan diri maupun keadaan medan yang ada dengan keketerbatasan-keterbatasan yang mungkin timbul  dan selalu dapat mengambil keputusan untuk memnfaatkan kemampuan diri maupun alat semaksimal mungkin, me-manage semua sumber daya sebaik mungkin untuk dapat meraih tujuan pemanjatannya.

Pembagian pemanjatan tebing Berdasarkan Pemakaian Alat:

a. Free Climbing

Sesuai dengan namanya, pada free climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sendiri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yangtepat. Pada free climbing, peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh. Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu bergerak atau melanjutkan pendakian. Dalam pendakian tipe ini seorang pendaki diamankan oleh belayer.

b. Free Soloing Climbing

Merupakan bagian dari free climbing, tetapi si pendaki benar-benar melakukan dengan segala resiko yang siap dihadapinya sendiri. Dalam pergerakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Untuk melakukan free soloing climbing, seorang pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangan dan keputusan untuk pergerakan pada rute yang dilalui. Bahkan kadang-kadang ia harus menghapalkan dahulu segala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan, sehingga biasanya orang akan melakukan free soloing climbing bila ia sudah pernah

Page 61: Materi Peralatan Dan

mendaki pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal sekali, sehingga hanya orang yang mampu dan benar-benar professional yang akan melakukannya.

Atrificial Climbing

Pemanjatan tebing dengan bantuan peralatan tambahan, seperti piton, bolt, dll. Peralatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sama sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang memadai.

Extreme Tips: Traverse to get a point

Page 62: Materi Peralatan Dan

Panjat tebing adalah hal yang menyenangkan. Membuat ketagihan bagi yang mampu menyukainya. Tetapi beda cerita jika pemanjatan yang di lakukan menemui jalan buntu. Pointyang ada terlalu jauh, permukaan tebing yang tidak layak untuk dipanjat karena terlalu rapuh, kemampuan yang terbatas karena terdapat overhang yang terlalu lebar atau bahkan karena bagian dari jalur yang direncanakan merupakan istana lebah liar.

Mendapatkan point ketika kehilangan jalur lanjutan. 

Contoh kasus.Masalah: pemanjatan vertikal tidak dapat dilakukan karena suatu hal. Untuk pemanjatan horisontal tidak terdapat point maupu n celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukannya.Points ada sekitar lima meter di sebelah kanan/kiri lokasi pemanjat saat ini. Anggota badan tidak mungkin dapat menjangkaunya, jika dilakukan spekulasi lompatan resiko terlalu besar, jika  canceling pemanjatan alias turun, kekecawaan sponsor  akan menderu beberapa minggu ke depan bahkan ancaman fatal yaitu kehilangan exsistensi. Berikut gambaran situasinya...

Pemecahan:

Page 63: Materi Peralatan Dan

kalau kamu??...

Pemecahanku adalah dengan melakukan  traverse. Karena tidak adanya point maupun crack yang dapat digunakan untuk melakukan tehnik hand traverse maka dalam kasus di atas pemanfaatan yang paling utama adalah peralatan descender yang wajib dibawa untuk setiap pemanjatan. Caranya, pertama adalah posisikanbelayer pada posisi terakhir leader saat ini. Kedua adalah memasang beberapa pengaman. Gunakan minimal tiga pengaman untuk penempatandescender. Amankan belayer dengan beberapa pengaman dan pastikan semua pengaman terpasang dengan baik. Untuk pengaman sisip gunakan minimal empat buah, usahakan menggunakan piton sebagai pengaman untuk situasi seperti ini.   

Langkah selanjutnya adalah  leader mulai melakukan traverse menuju lokasi yang di rencanakan. Ketika melakukan traverse seperti ini, leader menggunakan tehnik friction/slab, ber-focus pada pijakan kaki untuk memperoleh daya dorong dengan tubuh condong meninggalkan belayer, beban badan leader akan dibebankan 100% pada anchor descander, untuk itu anchor descender harus benar-benar terpasang dengan baik. belayer tetap konsentrasi pada tali, tali tetap pada posisi bertahan dan belayer mengendurkannya sedikit demi sedikit bersamaan dengan pergerakan/aba-aba  leader.  

Page 64: Materi Peralatan Dan

Pada traverse dalam situasi seperti ini point yang dapat dicapai oleh leaderakan berada beberapa meter di bawah garis horisontal lokasi belayer saat ini. Setalah sampai pada titik tertentu pada jalur lanjutan, langkah selanjutnya adalahleader melakukan pemanjatan hingga beberapa meter di atas belayer saat ini.

pada pemanjatan ini, leader harus extra hati-hati karena tidak diwajibkan memasang pengaman satupun hingga posisi leader lokasi yang ditentukan, yaitu beberapa meter dari garis horisontal  lokasi belayer saat ini. Setelah lokasi yang direncanakan di raih oleh leader, leader memasang pengaman untuk pemindahan belayer pada jalur terbaru. Pemasangan anchor ascender dibuat untuk pemindahan belayer. Anchor harus terpasang sebaik mungkin, begitupun tali pada seat harness belayer. 

Langkah selanjutnya adalah belayer berayun menuju jalur baru, 100% berat badan belayer akan bertopang tali,

Page 65: Materi Peralatan Dan

 Selanjutnya pemanjatan dilakukan oleh belayer menuju lokasi leader memasang anchor. leader melakukan belaying dari pemasangan anchor terakhir untuk mengamankan belayer selama melakukan pemanjatan, hingga belayermencapai lokasi yang ditentukan sebelumnya. 

NB:______________________________________

_Leader diperkenankan untuk langsung memasang anchors setelah mencapaipoints pada jalur baru/lanjutan. Tetapi untuk pemindahan belayer, untuk mengurangi resiko yang fatal dengan terpaksa belayer harus turun beberapa meter dari pitch sebelum melakukan pindah jalur.

Page 66: Materi Peralatan Dan

_Pemasangan runner sepanjang jalur di bawah anchor terakhir oleh leader akan menggangu pemindahan belayer, dengan berayun, resiko yang diterima belayersangat kecil.

_Jika leader tidak dapat melakukan traverse slab maka leader diperkenankan untuk berayun. 

_Strategi yang jitu diperlukan untuk setiap pemanjatan, tehnik pemanjatan harus selalu disesuaikan dengan medan tebing dan manfaatkanlah peralatan secara maksimal untuk menunjang keberhasilan menuju puncak.

_Sebuah keputusan "bodoh" dapat saja membunuhmu!

Peralatan Panjat Tebing

Page 67: Materi Peralatan Dan

Selain informasi tentang medan panjat, survey lapangan hendaknya dilakukan lebih awal. Peralatan yang akan digunakan hendaknya disiapkan dengan baik, sesuai dengan hasil survey yang dilakukan. Lakukan pemeriksaan peralatan terbaik dengan ceck list yang  terbaik pula. Perlu dilaksanakan dengan sempurna karena kurangnya sebuah peralatan, pemahaman mengenai pemakaian peralatan maupun cara perawatan peralatan akan mempengaruhi hasil suatu pemanjatan atau bahkan gagalnya suatu pemanjatan.

Berikut beberapa peralatan dasar yang hendaknya dipahami oleh pemanjat tebing pemula. 

HelmetHelmet pada pemanjatan tebing berfungsi kurang lebih sama dengan helmet lainnya yaitu untuk melindungi kepala dari benturan.

CarnmantleCarnmantle merupakan peralatan pengaman utama bagi pemanjat dari kejatuhan dengan jarak ketinggian tertentu. Panjang Carnmantle rata-rata adalah 50 meter.

Page 68: Materi Peralatan Dan

Shoes/sepatuShoes untuk panjat tebing maupun panjat dinding memiliki kesamaan fungsi, yaitu untuk membantu kaki pemanjat berpijak pada permukaan rata dan melindungi kaki dari tusukan  tajamnya bebatuan maupun gesekan bebatuan yang kasar.

Magnesium bagMagnesium bag merupakan sebuah tas kantung untuk menampung bubuk magnesium yang membantu pemanjat mengurangi basah pada telapak tangan ketika melakukan pemanjatan, sehingga dapat membuat pegangan pemanjat tetap stabil.

Page 69: Materi Peralatan Dan

SlingSling sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun panjat dinding, sling dapat digunakan sebagai runners, back upmaupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling dibagi menjadi dua macam, sling prusik dan sling webbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak variasi.

Body harnessBody harness merupakan peralatan panjat yang dikenakan pada tubuh. Body harness biasa digunakan untuk rescuedan flying fox . body harness membantu penggunanya untuk tetap dalam posisi duduk.

Seat harnessSeat harnes merupakan peralatan yang dikenakan oleh pemanjat untuk di kenakan pada pinggang dan memiliki banyak fungsi. seperti,mengaitkan

Page 70: Materi Peralatan Dan

body pemanjat pada tali pengaman. benda ini juga merupakan tempat dimana alat-alat panjat seperti piton, sling, carabiner, chock , maupun peralatan lain yang dibutuhkan.

Gloves/sarung tanganGloves akan melindungi tangan bagi belayer ketika mengamankan pemanjat maupun  rapler dari bahaya gesekan telapak tangan dengan  tali pengaman.

HammerHammer sangat dibutuhkan untuk pemasangan pengaman buatan berupa piton pada panjat tebing, cara membawahammer  akan lebih mudah bagi pemanjat jika tali pada hammer disilangkan pada bahu pemanjat.

Page 71: Materi Peralatan Dan

CarabinersCarabiners  diciptakan untuk menggabungkan berbagai jenis peralatan. Carabiners  memiliki banyak bentuk dan variasi, umumnya carabiners dibagi menjadi dua jenis, yaitu carabiner  non screw gate dan carabiner screw gate.Carabiners  biasa dihubungkan pada tali maupun pengaman untuk pemanjatan, carabiner sangat kuat karena sebuah nyawa disandarkan pada carabiner ketika dilakukan suatu pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ketinggian. Perlu diketahui bahwa setiap jenis carabiner memiliki keunggulan dan kelemahan. untuk lebih jelasnya dapat anda baca pada salah satu tulisan saya yang berjudul “carabiner(1)”.

Page 72: Materi Peralatan Dan

 Quick draw/runnerQuick draw/runner merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner. Biasanya digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun pitons terhadap tali carnmantel.

Hand ascenderHand ascender merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis hand ascender  maupun jenis ascender lainnya akan mencatut tali jika diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak memiiki beban.

Page 73: Materi Peralatan Dan

Ascender handleAscender handle juga merupakan jenis ascender. Ascender handle merupakan pengembangan dari  hand ascenderdengan fungsi yang dimiliki kurang lebih sama.

Rigger plateRigger plate berfungsi sebagai plat conector dari anchor point ke lintasan, karena dalam beberapa kasus dibutuhkan beberapa lintasan dalam satu (1) anchor point fix. Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki beberapa lubang, yang dapat ditempati oleh lebih dari 2 pengaman.

Page 74: Materi Peralatan Dan

Edge rollersEdge Rollers Merupakan rope protector/pelindung tali  yang didesign untuk mencegah terjadinya friksi/gesekan antara tali dengan sudut bidang, dinding batu, dan sebagainya.

PaddingPadding berfungsi untuk memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali dengan sudut tebing, dinding,dll. Padding terbuat dari bahan terpal, canvas, matras, karet tebal yang tahan terhadap gesekan.

Page 75: Materi Peralatan Dan

Cams/ friends/ spring loaded camming device (SLCD)Friends merupakan salah satu jenis pengaman sisip yang digunakan dalam panjat tebing, anda dapat menarik tuas baja yang membuat bagian ujung friends menyempit dan melepaskannya pada celah yang diinginkan. Friendssangat fleksibel, karena dapat digunakan pada berbagai ukuran celah/rongga.

PitonsPitons merupakan pengaman yang ditancapkan pada rongga-rongga tebing, piton memiliki empat jenis yaitu Bongs, Bugaboons, Knife-blades dan Angle.

Page 76: Materi Peralatan Dan

Chock friends /tapered wedges/nutsNuts/Chock friends merupakan jenis pengaman sisip yang dimana cara penggunaannya dengan menyelipkan nutspada sebuah rekahan yang sesuai. Nuts/Chock friends memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk itu nuts biasanya tersedia dalam set.

Hexes/chock hexentrisHexes memiliki fungsi yang sama dengan nuts tetapi hexes berbentuk tabung segi enam. Hexes tetap memiliki kekuatan yang baik walaupun agak sulit dalam penggunaannya. Hexes tersedia dalam beberapa ukuran.

Tricams

Page 77: Materi Peralatan Dan

Tricams merupakan pengaman sisip selanjutnya. walaupun berbeda bentuk, tetapi fungsinya sama dengan nuts dan hexes. Pemakaiannya relatif sulit, tidak dianjurkan dipakai untuk pemula.

 Figure of eightFigure of eight  termasuk salah satu Descender adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai jalur. Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya bermacam-macam, rate strange 3000 kg., menggunakan alat ini menyebabkan puntiran pada tali salah satu kelemahan alat ini ketika digunakan.

* Grigri.Grigri juga termasuk salah satu Descender, gigri  adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan verticaldan tali sebagai jalur berfungsi

Page 78: Materi Peralatan Dan

sebagai alat belaying  dan descender. Dilengkapi dengan handle release untuk mengontrol kecepatan belaying maupun descending. Dilengkapi dengan handel agar pengguna dapat mengontrol kecepatan saat descending, dan mengunci automatis saat handel dilepaskan. Sebagai belay device, grigri dapat dengan mudah digunakan, karena pengguna dapat dengan cepat me-release ataupun menarik apabila dibutuhkan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan untuk ascending dengan tambahan kombinasi ascender.

AutostopAutostop berfungsi sebagai desender dan ini di-design untuk pengereman automatis, system kerja pengereman automatis akan bekerja ketika handle kita lepaskan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan sebagai alat belay (belay device) untuk menurunkan korban dari ketinggian, atau dapat juga kita gunakan untuk ascending dengan tambahan kombinasi ascender.

Page 79: Materi Peralatan Dan

Jumlah setiap peralatan yang digunakan akan dipengaruhi  oleh jumlah pemanjat, tehnik pemanjatan maupun medan pemanjatan. Macam peralatan akan dipengaruhi oleh kesiapan pemanjat, baik kemampuan maupun antisipasinya. 

*Untuk pemanjat pemula sebaiknya tetap memasukkan vertical rescue dalam daftar list yang wajib dibawa. Setiap pemanjatan bagi pemula harus mengajak seseorang yang benar-benar memahami bagaimana mempersiapkan, melaksanakan, menyelesaikan pemanjatan hingga melakukan vertical rescue. 

Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam. Klik pada rantai tulisan bergaris bawah untuk keterangan dan gambar lebih jelas tentang beragam simpul dan cara membuatnya.

PERINGATAN! Semua tutorial pembuatan simpul dan mekanisme teknis panjat memanjat tidak bisa dipelajari dari sekedar membaca website. Carilah nasehat profesional langsung dari para ahli karena kesalahan dalam pembuatan dan penggunaan bisa berakibat FATAL.

Simpul Pengunci/ Kancing (Stopper Knots): simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut. Dengan adanya simpul pengunci ini ujungtali akan terjerat/ terkunci sekiranya ekor tali tersebut akan terlepas/ keluar dari satu lubang tertentu.

Page 80: Materi Peralatan Dan

Simpul Penyambung (Bends):simpul yang digunakan untuk menyambung dua tali/ tambang untuk menghasilkan tali gabungan yang lebih panjang. Simpul ini bisa digunakan juga pada dua tali yang ukuran diameternya berbeda.

Simpul Melingkar (Loops):seperti yang disebutkan oleh namanya, simpul yang satu ini membentuk satu lingkaran atau lebih, biasa juga disebut mata, dan umumnya dibuat pada bagian ekor tali/tambang. Simpul ini kuat dan sangat tidak mudah terlepas.

Simpul Pengikat (Hitches):simpul yang diikat pada benda atau objek lain, contohnya karabiner atau alat proteksi tradisional. Benda/ objek lain ini bisa juga tali/ tambang lain yang bukan digunakan untuk mengikat sim

Ada 2 simpul yang paling populer untuk mengikat tali ke harness:

1. Simpul Figure Eight (Bentuk Angka Delapan)Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini dan barangkali hampir 90% pemanjat tebing didunia menggunakan simpul ini pada saat mereka memanjat. Kalo kamu manjat dengan pemanjat yang enggak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kamampuan pemanjat tsb (jangan manjat ama dia!).Kelebihan:- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat dibandingkan simpul Bowline.Kelemahan:Kalo kamu sering jatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah pemanjatan selesai maka simpul ini akan sangat erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan kalo kamu memang masih terus memanjat dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya. Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua sisi angka delapan-nya masing2 dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang2kan kedua tangan tsb keatas dan kebawah berulang2 seperti saat kita mau mematahkan/membengkokkan sebatang tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan

Page 81: Materi Peralatan Dan

menjadi lentur dan lebih mudah dilepas.

Penggunaan simpul Bowline untuk mengikat harness sudah tidak dianjurkan meskipun simpul ini aman dan masih sering digunakan untuk pembuatan jangkar pengaman/ anchor.

2. Simpul Double BowlineKelebihan: – Lebih mudah untuk dilepas/ diurai meskipun pemanjat jatuh berkali2 dan mempererat simpul tsb.Kelemahan:Belajar mengikat simpul ini enggak semudah mengikat simpul Figure Eight.Tidak sekuat simpul Angka DelapanKekuatan 70-75%.Agak sulit untuk mengecek benar tidaknya ikatan pada simpul ini. Sering2 di cek terutama bagi mereka yang baru belajar mengikat simpul ini.

Usahakan selalu mengikat kedua simpul ini langsung ke lubang ikatan harness dan jangan menyambung simpul ditambang tsb ke harness menggunakan karabiner. Bagaimanapun juga karabiner bisa gagal dan tidak berfungsi, apakah karena rusak atau kita lupa menguncinya.

Ingat! Setiap kali mengikat simpul sisihkan tali ekor yang cukup panjang dan ikatlah simpul pengunci seperti simpul nelayan (fisherman’s knot) atau paling tidak overhand knot. (simpul nelayan lebih disukai karena lebih kuat dan tidak mudah lepas).