Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
-
Upload
nurul-afdal-haris -
Category
Education
-
view
603 -
download
10
Embed Size (px)
Transcript of Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)

GEOMORFOLOGI
PULAU SUMATERA

PULAU SUMATERA

Sumatera
Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan Kepulauan Nusantara.
Berbentuk memanjang (baratlaut – tenggara), luas 435.000 km2
Panjang: 1.650 km
Lebar: bagian utara = 100 – 200 km bagian selatan: ±350 km
Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia.
Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar.

Geomorfologi Sumatera
Rangkaian Bukit Barisan
Jalur Semangko
Pemetaan Gemorfologi:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat dan Riau
Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan
Lampung

Rangkaian Bukit Barisan
Merupakan sejumlah pegunungan yang
sejajar baratlaut – tenggara
Puncak tertinggi: G. Kerinci 3.800 m
Dapat dibagi menjadi:
◦ Bagian Utara
◦ Bagian Tengah

Dalam bagian Sumatra, Tobler (1917) membedakan
elemen-elemen tektonis dan morfologis sebagai berikut:
(dari timurlaut ke baratdaya)
• Dataran alluvial pantai timur.
• Tanah depan (Foreland) Tertier (peneplain)
dengan Pegunungan Tigapuluh.
• Depresi Sub-Barisan.
• Barisan-Depan (Fore-Barisan) dengan massa
lipatan berlebihan (overthrust masses).
• Schiefer Barisan dengan pelipatan yang hebat dan
batuan metamorf Pre-tertier.
• Barisan Tinggi (High Barisan) dengan vulkan-
vulkan muda.
• Dataran alluvial pantai barat.

JALUR SEMANGKO
Jalur ini merupakan suatu corak permukaan yang
mencerminkan geantiklinal Barisan sepanjang pulau
itu seluruhnya, yang dinamakan depresi – menengah
pada puncak dan disebut jalur bongkah (rift)
Semangko terletak pada lembah Semangko di Sumatra
Selatan (Lampung).
Jalur Semangko ini mulai dari Teluk Semangko di
pantai selatan Lampung selanjutnya dari situ dapat
diikuti lebih jauh sampai ke Trog Lambah (Krueng)
Aceh dengan Bandaaceh sebagai ujung utaranya. Di
beberapa bagian jalur ini terisi dan tertutup oleh
vulkan-vulkan muda.


PEMETAAN GEOMORFOLOGI
SISTEMIK PULAU SUMATERA
Sumatera Utara
Sumatera Barat dan Riau
Bengkulu–Jambi–Sumatera
Selatan
Lampung

A C E H
Bumi Aceh dapat dikelompokkan
ke dalam empat golongan, wilayah:
1. Wilayah dataran rendah.
2. Wilayah Pegunungan Utara.
3. Wilayah Pegunungan Tengah, atau
Gayo
4. Wilayah Pegunungan Selatan, atau
Alas.

KETERANGAN
A1 = Wilayah Dataran Rendah Barat
A2 = Wilayah Dataran Rendah Timur
B1 = Wilayah Perbukitan Utara
B2 = Wilayah Patahan Turun Krueng Aceh
C = Wilayah Masif Tengah
D1 = Wilayah Dataran Tinggi Selatan
D2 = Wilayah Patahan Turun Alas

SUMATERA UTARA
Daerah Sumatera Utara
dapat digolongkan ke dalam
tiga wilayah fisiografi utama,
yaitu :
1. Wilayah dataran rendah.
2. Wilayah lipatan.
3. Wilayah pegunungan.

A = Dataran Rendah
A1 = Wilayah Rawa Timur
A2 = Wilayah Rawa Barat
A3 = Dataran Rendah Timur
B = Wilayah Lipatan
B1 = Wilayah Lipatan Timur
B2 = Wilayah Lipatan Barat
C = Wilayah Pegunungan Tengah
C1 = Patahan Turun Toba
C2 = Patahan Turun Angkola
C3 = Pegunungan Tengah

SUMATERA BARAT
DAN RIAU
Daerah Sumatera Barat
dapat digolongkan ke dalam
tiga wilayah fisiografi utama,
yaitu :
1. Wilayah pegunungan
vulkanik
2. Wilayah perbukitan tersier
3. Wilayah dataran rendah

KETERANGAN
A = Wilayah Pegunungan
Volkanik
A1 = Patahan Turun Semangko
B = Wilayah Perbukitan Tersier
C = Dataran Rendah
C1 = Pesisir Selatan
C2 = Pesisir Utara
C3 = Daerah Sitiung

RIAU
Daerah Riau dapat
digolongkan ke dalam tiga
wilayah fisiografi utama,
yaitu:
1. Wilayah rawa
2. Wilayah Dataran rendah
3. Wilayah Perbukitan

KETERANGAN
A = Wilayah Rawa
B = Wilayah Dataran
Rendah
C = Wilayah Perbukitan

BENGKULU – JAMBI –
SUMATERA SELATAN
Bengkulu, dipisahkan dengan kedua propinsi
yaitu Jambi dan Sumatra Selatan oleh Bukit Barisan,
sebuah pegunungan yang punggungnya cukup tinggi.
Hanya di beberapa tempat saja yang terdapat celah-
celah yang cukup rendah dan lebar tempat melintasi
pegunungan itu. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan kalau Bengkulu pada waktu yang
lampau senantiasa terpencil, meskipun Kota Bengkulu
pernah menjadi benteng terakhir orang-orang Inggris
di bawah pimpinan Raffles di Indonesia.

KETERANGAN
A = Dataran Rendah
Pantai Barat
B = Bukit Barisan Sisi
Barat
C = Bagian dari Slenk
Semangko
D = Bulit Barisan Sisi
Timur

KETERANGAN
A = Wilayah Rawa
B = Wilayah
Dataran Rendah
C = Wilayah
Vulkanik

KETERANGAN
A = Wilayah Rawa
B = Wilayah Lipatan
Pedalaman
C = Wilayah Vulkanik
D = Wilayah Lipatan Luar

L A M P U N G
Fisiografi Lampung adalah bentuk
lanjutan dari fisiografi Bengkulu dan Sumatra
Selatan. Di pesisir barat terdapat dataran
rendah yang sempit. Kemudian terdapat
wilayah pegunungan dengan dua jalur punggung
pegunungan di mana Slenk Semangko terdapat
di antaranya. Mendekati pantai timur terdapat
Wilayah Dataran Rendah yang cukup lebar.

KETERANGAN
A = Dataran Rendah
A1 = Wilayah Rawa
A2 = Dataran Rendah Timur
A3 = Dataran Rendah Barat
B = Wilayah Pegunungan
B1 = Wilayah Vulkanik timur
B2 = Wilayah Patahan turun
Semangko
B3 = Wilayah Vulkanik Barat
