Materi Diklat TKDN Kemenperin
-
Upload
ridas-mika -
Category
Documents
-
view
499 -
download
64
description
Transcript of Materi Diklat TKDN Kemenperin
PENDIDIKAN DAN LATIHAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
Presented By: Donny FahamsyahM Miftahul Ilmi
1Surabaya, 26 - 28 Agustus 2014
PT SURVEYOR INDONESIA (Persero)
AGENDA
DASAR HUKUM KLASIFIKASI BARANG/JASA KONSEP PERHITUNGAN TKDN TKDN BARANG TKDN JASA TKDN GABUNGAN BARANG/JASA BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN VERIFIKASI TKDN HARGA EVALUASI AKHIR (HEA) SANKSI DAFTAR INVENTARISASI B/J DN
Perpres : No. 70 Tahun 2012Tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Inpres No. 2 Tahun 2009Tentang
Penggunaan Produksi Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Permenperin No. 02/2014Tentang
Pedoman Penggunaan Produksi
DN Dalam Pengadaan B/J Pemerintah
Permenperin No. 16/2011Tentang
Ketentuan dan Tatacara Perhitungan
TKDN dan BMP
PermenperinNo.57/M-IND/PER/6/2006 Ttg Penunjukan Surveyor
Pelaksana Verifikasi
Peraturan TKDN lainnya:1. PTK 007 Rev 2 (Migas)2. Permenperin No. 54/2012
(ketenagalistrikan)3. Permen Kominfo No.
41/2009 & No. 14/2010
DASAR HUKUM
Permenperin No. 49/2009Tentang
Pedoman Penggunaan Produksi
DN Dalam Pengadaan B/J Pemerintah
Permenperin No. 102/2009Tentang
Perubahan atas Permenperin No. 49/2009
KETENTUAN TKDN – INPRES NO. 2 /2009
• Bagian Kedua:– Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan barang/jasa
hasil produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, agar berpedoman dan mengacu pada Pedoman Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian
KETENTUAN TKDN – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 96;• (1) Dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa,
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya wajib: • memaksimalkan Penggunaan Barang/Jasa hasil produksi dalam negeri,
termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional dalam Pengadaan Barang/Jasa;
• memaksimalkan pengunaan Penyedia Barang/Jasa nasional; dan• memaksimalkan penyediaan paket-paket pekerjaan untuk usaha mikro
dan usaha kecil termasuk koperasi kecil
• (2) Kewajiban K/L/D/I sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan pada setiap tahapan Pengadaan Barang/Jasa mulai dari persiapan sampai dengan penyelesaian perjanjian/Kontrak
KETENTUAN TKDN – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 97;• (1) Penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 96 ayat (1) huruf a, dilakukan sesuai besaran komponen dalam negeri pada setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
• (2) Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan Barang/Jasa dengan nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40.
Barang Peserta Lelang
TKDN (%)
BMP (%)
TKDN + BMP (%)
Produksi DN
A 35 0 35
Produksi DN
B 26 14 40
Produksi DN
C 25 10 35
Produksi DN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0
Impor F 0 0 0
Barang impor tak bisa ikut lelang
CONTOH – TKDN + BMP ≥ 40%
Barang Peserta Lelang
TKDN (%)
BMP (%)
TKDN+ BMP (%)
Produksi DN
A 35 0 35
Produksi DN
B 30 5 35
Produksi DN
C 25 10 25
Produksi DN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0
Impor F 0 0 0
Barang Impor masih bisa ikut lelang
CONTOH – TKDN + BMP < 40%
KETENTUAN TKDN – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 97;• (4) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), hanya dapat diikuti oleh penyedia Barang/Jasa produksi dalam negeri sepanjang penyedia Barang/Jasa tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, harga yang wajar dan kemampuan penyerahan hasil Pekerjaan dari sisi waktu maupun jumlah.
• (5) TKDN mengacu pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Kementerian yang membidangi urusan perindustrian..
KETENTUAN TKDN – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 97;• (1) Penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 96 ayat (1) huruf a, dilakukan sesuai besaran komponen dalam negeri pada setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
• (2) Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan Barang/Jasa dengan nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40.
KETENTUAN HEA – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri
diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai pinjaman luar negeri melalui Pelelangan Internasional..
• (2) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni, dengan ketentuan sebagai berikut:– sampai dengan 31 Desember 2013, untuk Pengadaan Barang/Jasa
bernilai diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);– mulai 1 Januari 2014, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
KETENTUAN HEA – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (2a) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, berlaku terhadap produk yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian setelah mendapat pertimbangan dari menteri/pimpinan lembaga teknis terkait.
• (3) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%.
• (4) Barang produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tercantum dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang dikeluarkan oleh Menteri yang membidangi urusan perindustrian.
KETENTUAN HEA – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (5) Preferensi harga untuk Barang produksi dalam negeri
paling tinggi 15%.• (6) Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang
dikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% harga penawaran terendah dari Kontraktor asing.
KETENTUAN HEA – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (7) Harga Evaluasi Akhir (HEA) dihitung dengan ketentuan
sebagai berikut:a. preferensi terhadap komponen dalam negeri Barang/Jasa adalah
tingkat komponen dalam negeri dikalikan preferensi harga;b. preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran
yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, termasuk koreksi aritmatik;
• (6) Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% harga penawaran terendah dari Kontraktor asing.
• HEA : Harga Evaluasi Akhir• KP : Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri dikali Preferensi tertinggi barang/jasa)• HP : Harga Penawaran (Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang dan telah dievaluasi)
HEA = x HP
1
1 + KP
PERHITUNGAN HEA
Sumber : Perpres No. 70/2012, Pasal 98 ayat 7c
Pasal 98;c. perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah sebagai berikut:
KETENTUAN HEA – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (8) Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan
HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai pemenang.
• (9) Pemberian Preferensi Harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh ULP untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang Pelelangan/Seleksi
KETENTUAN TKDN – PERMENPERIN NO. 15/2011
Pasal 2;• Ketentuan penggunaan produk dalam negeri dalam
pengadaan barang/jasa pemerintah berlaku bagi:a. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I yang pembiayaannya
baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD; b. Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di lingkungan Bank Indonesia
(BI), Badan Hukum Milik Negara(BHMN} dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD; dan
c. Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang pembiayaannya melalui pola kerjasama antara Pemerintah dengan Badan Usaha.
KETENTUAN TKDN – PERMENPERIN NO. 15/2011
Pasal 3;• TKDN meliputi TKDN pada barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa.
Pasal 4;• TKDN barang untuk Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merujuk pada
Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Neger; yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian
Pasal 5;• TKDN jasa untuk Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ditentukan melalui
penghitungan TKDN oleh Penyedia Jasa.
Pasal 6;• KDN gabungan barang dan jasa untuk Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
ditentukan melalui penghitungan TKDN oleh Penyedia Barang dan Jasa.
KETENTUAN TKDN – PERMENPERIN NO. 15/2011
Pasal 16;1. Nilai TKDN barang hasil verifikasi berlaku selama 2 (dua)
tahun. 2. Hasil verifikasi terhadap nilai TKDN jasa dan TKDN gabungan
barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 berlaku pada setiap lelang/kontrak.
3. Nilai TKDN barang hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandasahkan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian.
4. Dalam hal verifikasi terhadap nilai TKDN barang dilakukan sebelum habis masa berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku hasil verifikasi yang baru dengan masa berlaku selama 2 (dua) tahun.
BARANGDiserahkan dan menjadi milik
pengguna barang
JASA(Alat Kerja)
Dipakai sebagai layanan jasa tetapi tetap dimiliki Penyedia Jasa (hanya sebagai alat kerja)
PRODUK
IDENTIFIKASI PRODUK
Preferensi Barang & Jasa berbeda
Penentuan KDN & KLN untuk Barang & Jasa berbeda
Barang = 15%
Jasa = 7,5% terhadap Kontraktor Asing
Barang (Material & Barang Jadi) di-treatment sebagai Country of Origin
Jasa (Alat Kerja) ditreatment sebagai Kepemilikan
1
2
Klasifikasi diperlukan karena :
KLASIFIKASI BARANG/JASA
ProdukTunggal
TKDN BARANG
(MASS PRODUCT)
TKDN LELANG BARANG ATAU
GABUNGAN BARANG & JASA
BARANG
MultiProduk
IDENTIFIKASI BARANG
Contoh:
PompaJika lelang sewa2 unit POMPA selama 2 tahun
Jika lelang nya pengadaan 2 unit POMPA
Barang
Jasa
Baju
Jika Penjahit Baju menjahit dan menyiapkan Bahan
JasaJika Penjahit Baju hanya menjahit saja dan Bahan dari pengguna
Barang
IDENTIFIKASI PRODUK
KomputerJika lelang nya pengadaan20 unit komputer
Jika lelang nya rental service 12 unit komputer
???
???
Mobil
Jika Pabrik melakukan fabrikasi dan menyiapkan materialnya
???Jika material dari pengguna, pabrik hanya membuat saja.
???
Contoh:
IDENTIFIKASI PRODUK
KDN KLN
BerdasarkanBIAYA PRODUK
KDN
KDN KLN%TKDN X 100% =
Barang
Jasa
Gabungan barang/jasa (Proyek)
Terdiri dari:1. Material 2. Tenaga Kerja3. Alat Kerja
Produk
KONSEP PERHITUNGAN TKDN
1.Material
KetentuanTKDN
2.Tenaga Kerja
3. Alat Kerja
KDNKLN
KDNKLN
KDNKLN
Dibuat LN, TKDN 0% Dibuat DN, TKDN 0% - 100%
NEXT SLIDE……….
KETENTUAN TKDN
DN LN
Dimiliki ..
Dibuat ............
LNDN DN+LN LNDN DN+LN
%TKDN .. 100% 75% 75%+ 25% proporsional Saham DN
100% 0% proporsional saham DN
1 2 3 4 5 6
KETENTUAN TKDN – BARANG
DN LN
Dimiliki ..
Dibuat ............
LNDN DN+LN LNDN DN+LN
%TKDN .. 100% 75% 75%+ 25% proporsional Saham DN
75% 0% proporsional saham DN
1 2 3 4 5 6
Alat Kerja – Permen No. 49/2009
Alat Kerja – Permen No. 15/2011
Berinvestasi di Indonesia
Berlokasi di Indonesia
Berproduksi di Indonesia
SYARAT PERUSAHAAN PRODUKNYA BISA DIHITUNG
TKDN
TKDN Barang dihitung berdasarkan biaya produksi sbb :
% TKDN Barang = Biaya Produksi Total – Biaya Produksi LN
Biaya Produksi Total x 100%
RUMUS TKDN - BARANG
STRUKTUR HARGA BARANG
1. BIAYA MATERIAL LANGSUNG (Variabel)
2. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (Variabel)
3. BIAYA TIDAK LANGSUNG (Factory Overhead) (Variabel + Tetap)_____________________________________________________+
4. BIAYA PRODUKSI (Cost to Make) (Variabel + Tetap)5. BEBAN PEMASARAN (Marketing Expenses)6. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (G&A Expenses) _________________________________________+7. HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)
8. KEUNTUNGAN DAN PAJAK (Profit & Tax) _________________________________________+9 . HARGA JUAL (Selling Price)10. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN _________________________________________+11 . HARGA FOB
KETENTUAN PERHITUNGAN TKDN BARANG
Sumber : Permen Perindustrian No. 16 tahun 2011
• Pasal 3;1) Perhitungan TKDN barang dilakukan terhadap setiap jenis
barang.2) Jenis barang merupakan barang yang diproduksi berdasarkan
proses produksi dan bahan baku (material) yang sama.• Pasal 4;
1) Perhitungan TKDN barang dilakukan sampai dengan produsen tingkat 2.
2) TKDN barang tingkat dua dinyatakan 100%, apabila: barang tingkat dua diproduksi di dalam negeri; harga barang tingkat dua di bawah 3% (tiga persen) dari biaya
produksi barang tingkat satu; dan akumulasi harga seluruh barang tingkat dua sebagaimana
dimaksud pada huruf b maksimal 10% (sepuluh persen) dari total biaya barang tingkat satu.
KETENTUAN PERHITUNGAN TKDN BARANG
Sumber : Permen Perindustrian No. 16 tahun 2011
• Pasal 4;3) Apabila dalam penelusuran terhadap barang tingkat dua
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat barang/ komponen yang berasal dari barang tingkat tiga yang dibuat di dalam negeri, TKDN barang/komponen dari barang tingkat tiga dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).
Tenaga Kerja
TKDN Barang
Alat Kerja
Material
Biaya Produksi Barang
K e u n t u n g a n &
P P n J u a l
Keuntungan & PPn Jual
O v e r h e a d
P e r u s a h a a n
Overhead Perusahaan
T ra n s p o r t a s i ,
H a n d l in g ,
A s u ra n s i d a n
B ia y a la in n y a
d a la m ra n g k a
s e ra h t e r im a
B a ra n g J a d i
Transportasi, Handling,
Asuransi dan Biaya lainnya dalam rangka serah terima Barang Jadi
Transportasi, Handling, Asuransi dan Biaya lainnya dalam rangka serah terima
Bahan Baku
Transportasi, Handling, Asuransi dan Biaya lainnya dalam rangka serah terima
Bahan Baku
DIHITUNG
DIHITUNG
TIDAK DIHITUNG
TIDAK DIHITUNG
STRUKTUR HARGA TKDN BARANG
BATASAN BIAYA
Biaya dihitung sampai di
lokasi pabrik/worksh
op
BAHAN BAKU/MATERIAL
BIAYA TIDAK LANGSUNG
PABRIK
TENAGA KERJA
Penelusuran dilakukan sampai dengan produsen tingkat 2. Contoh:
KABEL : NYM
Wire Rod
PVC Copper
Alumunium
Plastik
Kayu
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Packaging
Insulator
PE
Marking
PENELUSURAN LAYER
TKDN Kabel NYM = 60/120TKDN = 50%
DN LN10
5 15
25 25 10 10
Biaya Produksi
60 60 120Saham 50:50
Tenaga Kerja
BahanBak
u
Alat Kerja
10
20
50
20
10
Total
TKDN 25%
5 5
TKDN 50%
TKDN 50%
105 5TKDN 50%
CONTOH – TKDN KABEL
DAFTAR INVENTARISASI B/J PRODUKSI DN
Daftar barang/ jasa produksi dalam negeri
Acuan bagi Penyedia / Pengguna barang dalam pelaksanaan lelang.
Diperbarui dan dievaluasi setiap tahun
Disebarluaskan oleh Kementerian Perindustrian
% TKDN Gabungan Barang =
Biaya KDN Gabungan Barang x 100%
Biaya Total Gabungan Barang
PENGADAAN GABUNGAN BARANG
• Pengadaan paket gabungan barang terdiri dari beberapa jenis poduk.
• Jenis produk yang diikutsertakan bisa berupa gabungan: Produk Lokal (Dalam Negeri) Produk Impor (Luar Negeri) Produk Lokal dan Produk Impor
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Barang / Jasa tingkat 3. Contoh:
PengadaanPipa Baja
Pipa BajaLSAW
Pipa BajaERW
Pipa BajaAPI
Cat Pelat Kawat Las
Produk Tingkat 1(Layer 1)
Produk Tingkat 2(Layer 2)
Produk Tingkat 3(Layer 3)
STRUKTUR HARGA GABUNGAN BARANG
Barang B
Barang C
Barang A
Biaya Pengadaan
Barang
LAMPIRAN 3.2 : REKAPITULASI FORMULIR ISIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN
DALAM NEGERI BARANG DAN JASA PRODUKSI DALAM NEGERI ( BARANG MULTI PRODUK )
FORMULIR 3.2
Penyedia Barang/Jasa
: PT. Bening Sejati
Alamat : Jl. Jend Sudirman 007
Paket Pengadaan Multi Produk :Pengadaan Pipa dan Pompa
Pengguna Barang : Pemda Kabupaten XX
No. Dokumen : 557/Pemda/XX
Uraian
PENILAIAN OLEH PRODUSEN
Biaya Barang Multi Produk TKDN Multi Produk(%)Biaya KDN Biaya KLN Biaya Total
1. Barang Multi Produk 1.920.000,00 1.730.000,00 3.650.000,00 52,60
Capaian Nilai TKDN diatas dinyatakan sendiri (self assessment) oleh PT. Bening Sejati
Formulasi Perhitungan :
% TKDN Barang Multi Produk =Biaya Total Barang Multi Produk - Biaya KLN Barang Multi Produk
X 100% Biaya Total Barang Multi Produk
% TKDN Barang Multi Produk =Biaya KDN Barang Multi Produk
X 100%Biaya Total Barang Multi Produk
PERHITUNGAN TKDN GABUNGAN BARANG
TKDN Barang Multi Produk
TKDN Jasa dihitung berdasarkan biaya jasa sbb :
RUMUS TKDN - JASA
% TKDN Jasa = Biaya Jasa Total – Biaya Jasa LN
Biaya Jasa Total x 100%
Harga Jasa Kontrak/PO
Pajak/PPN Keuntungan Total Biaya Operasional Jasa
Biaya tidak langsung Perusahaan (Overhead)
Biaya Jasa
Manajemen Proyek & Perekayasaan
Alat Kerja/ Fasilitas Kerja
Konstruksi & Fabrikasi
Jasa Umum
STRUKTUR HARGA JASA
BATASAN BIAYA
1. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan
Biaya dihitung sampai di SITE
3. Konstruksi dan Fabrikasi
4. Jasa Umum
2. Alat Kerja/Fasilitas
Kerja
KETENTUAN PERHITUNGAN TKDN JASA
Sumber : Permen Perindustrian No. 16 tahun 2011
• Pasal 9;1) TKDN jasa dihitung pada setiap kegiatan penyediaan jasa.2) Perhitungan TKDN barang dilakukan sampai dengan jasa
tingkat 2.3) Apabila dalam penelusuran terhadap jasa tingkat dua terdapat
komponen yang berasal dari jasa tingkat tiga yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam negeri, TKDN komponen dari jasa tingkat tiga dimaksud dinyatakan 100% .
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Jasa tingkat 2. Contoh:
Jasa Pengangkutan Udara (Kargo)
Jasa Pengangkutan Udara (Kargo)
Jasa Cargo Handling
Jasa Penyewaan Gudang
Jasa Pengurusan Dokumen
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Jasa Suplai Bahan Bakar
Jasa Penyewaan Pesawat
TKDN = 100%Jika
dilaksanakan Penyedia Jasa Dalam Negeri
PENELUSURAN BIAYA
TKDN Sewa Kapal = 367/725TKDN = 50,62%
DN LN
12 8
300 300
50 50
Biaya Produksi
367 358 725
Dimiliki 50% WNI
Material
Jasa Penyewaan
Kapal
20
600
100
5
Total
TKDN 60%
5
TKDN 100%
Alat Kerja
Tenaga Kerja
Jasa Umum
TKDN 100%
Persh Asuransi DN
CONTOH TKDN JASA
TKDN Gabungan Barang/Jasa dihitung berdasarkan biaya gabungan barang/jasa sbb :
RUMUS TKDN – GABUNGAN BARANG/JASA
% TKDN Jasa = Biaya Jasa Total – Biaya Jasa LN
Biaya Jasa Total x 100%
% TKDN Gabungan = Biaya Gabungan – Biaya Gabungan LN
Biaya Gabungan x 100%
Harga Jasa Kontrak/PO
Pajak/PPN Keuntungan Total Biaya OperasiJasa
Biaya tidak langsung
Perusahaan (Overhead)
Biaya Gab
Biaya Barang
Material Langsung
Peralatan
Biaya Jasa
Manajemen Proyek&Pereka
yasaan
Alat Kerja/Fasilitas
Kerja
Konstruksi &Fabrikasi
Jasa Umum
STRUKTUR HARGA – GABUNGAN BARANG/JASA
BATASAN BIAYA
2. Peralatan (Barang Jadi)
3. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan4. Alat Kerja / Fasilitas Kerja
Biaya dihitung sampai di SITE
1. Material Langsung
(Bahan Baku)
5. Konstruksi & Fabrikasi
6. Jasa Umum
Penelusuran dilakukan untuk masing2 kelompok sub Total biaya Barang & sub Total biaya Jasa, Contoh : Pembangunan Gardu Induk
PEMBANGUNAN GARDU INDUK
Transformator
Struktur Baja Pondasi
Penelusuran sesuai TKDN
Barang
JASA
KabelJasa
KonstruksiJasa
Instalasi
BARANG
Penelusuran sesuai TKDN Jasa
PENELUSURAN BIAYA GAB. BARANG/JASA
BARANGGABUNGAN
BARANG DAN JASA
J A S A
LELANGJOB
ORDERMASS
PRODUSTKONTRAK
Sebelum Proses Lelang
Proses Lelang
Setelah Proses Lelang
GABUNGAN BARANG
WAKTU PENILAIAN & VERIFIKASI
- Verifikasi yang dilakukan pada saat lelang apabila terjadi dispute TKDN : sanggahan/keraguan panitia lelang.- Nilai TKDN hasil verifikasi hanya berlaku untuk lelang yang bersangkutan saja.
- Verifikasi yang dilakukan pada saat kontrak berjalan- Untuk memastikan kesesuaian antara komitmen dengan realisasi dan optimalisasi produksi DN- Nilai TKDN hasil verifikasi hanya berlaku untuk kontrak yang bersangkutan saja
-Verifikasi yang dilakukan setelah kontrak selesai dilakukan- Untuk memastikan kesesuaian TKDN komitmen dengan realisasi- Nilai TKDN hasil verifikasi hanya berlaku untuk kontrak yang bersangkutan saja.
- Verifikasi yang dilakukan utk industri barang dalam negeri yang mempunyai fasilitas produksi.- Masa berlaku sertifikat 2 tahun diterbitkan Kemenperin
Verifikasi TKDN
1. Mass
Produk
2. Lelang
3. Monitoring
Kontrak
4. Post Audit
LINGKUP TKDN
PROSEDUR SERTIFIKASI TKDN - BARANG
Ya
Tidak
Pengajuan PermohonanSertifikasi TKDN
- Penelaahan Permohonan- Perhitungan Biaya Sertifikasi
Penawaran Biaya SertifikasiMenelaah Penawaran
dari PT.SI
Setuju ? Revisi Penawaran
Penerbitan KO /Konfirmasi Order
Menerima KO
Menandatangani KO
- Opening Meeting- Verifikasi Layer 1 dan Layer 2 ( Verifikasi Dok & Lapangan)
Laporan dan Tanda Sah
Menerima Tanda Sah TKDN ( Asli)
Tanda Sah Kemenperin
Perusahaan PT. Surveyor Indonesia Kemenperin
Menerima Tanda Sah TKDN (Copy)
KETENTUAN DOKUMEN PENDUKUNG TKDN
Pada Saat Pelaksanaan Verifikasi TKDN diperlukan dokumen pendukung sbb :
Penilaian Sendiri/Self Assessment (Rekapitulasi dan Lampirannya) Capaian TKDN untuk produk yang bersangkutan
Fakta-fakta berupa invoice/penawaran untuk mendukung data-data yang ada pada Penilaian Sendiri /Self Assessment
JENIS DOKUMEN
Description Dokumen pendukung Keterangan
Tenaga Kerja 1. KTP / Passport Tenaga kerja yang terlibat2. Slip gaji / surat pernyataan gaji bermaterai yang
ditandatangani dan stempel pejabat yang berwenang3. Untuk biaya-biaya jasa terkait personel harus disertai
dokumen pendukung.
Surveyor melakukan verifikasi berdasarkan dokumen pendukung yang diserahkan. Keabsahan dokumen pendukung menjadi tanggung jawab penyedia barang dan jasa .
Alat Kerja (Dimiliki Sendiri)
1. Akte perusahaan terakhir 2. Invoice pembelian alat kerja3. perhitungan depresiasi alat kerja (berdasarkan laporan
keuangan tahun terakhir perusahaan yang di ttd pejabat berwenang dan bermaterai atau yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik).
Alat Kerja (Disewa)
1. Quotation sewa alat kerja2. Akte pendirian Perusahaan yang menyewakan alat
tersebut
Bahan baku/Material
1. PO/Quotation/invoice penawaran material2. Mill Certficate3. Sertifikat TKDN Mass Produk dari Deperin (jika belum
ada, dapat membuat self assesment sesuai aturan yang berlaku berikut dokumen pendukungnya).
Jasa Pendukung 1. PO/Quotation/invoice penawaran jasa 2. Akte Vendor
KETENTUAN KLN
Komponen biaya pada Self Assessment TKDN yang tidak dilengkapi dokumen
pendukung, maka dinyatakan sebagai :
“Komponen Luar Negeri (KLN)”
Click icon to add chartPemberian Preferensi Harga digunakan Panitia Lelang untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) dan tidak mengubah harga penawaran.
Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan Harga Evaluasi Akhir (HEA) yang sama, pemenang diberikan kepada penawar dengan Capaian TKDN terbesar.
H E A = X H P H P= Harga Penawaran Kp = Koefisien Preferensi
Kp = TKDN (%) x Preferensi (%)
1
1 + Kp
HARGA EVALUASI AKHIR (HEA)
Penyedia Brg/Jasa
Harga Penawaran (Rp)
TKDN (%) HEA (Rp) Peringkat
A 1.050.000.000 60 II
B 1.150.000.000 50 III
C 1.025.000.000 25 I
1
HEA = -------------- X HP ; HP = harga penawaran Kp = koef. preferensi
1 + Kp Kp = TKDN X preferensi
Catatan: Untuk Pengadaan barang dalam negeri dgn preferensi 15%.
CONTOH - HEA PENGADAAN BARANG
Kp = TKDN (%) X preferensi (%)
Kp A = 60% x 15% = 0,09Kp B = 50% x 15% = 0,075Kp C = 25% x 15% = 0,0375
HEA A = ------------ X 1.050.000.000 = 963.302.752
HEA B = -------------- X 1.150.000.000 = 1.069.767.442
HEA C = -------------- X 1.025.000.000 = 987.951.807
PERHITUNGAN - HEA PENGADAAN BARANG
1
HEA = -------------- X HP ; HP = harga penawaran Kp = koef. preferensi
1 + Kp Kp = TKDN X preferensi
Penyedia Brg/Jasa
Harga Penawaran (Rp)
TKDN (%) HEA (Rp) Peringkat
A 1.050.000.000 60 963.302.752 II … I
B 1.150.000.000 50 1.069.767.442 III
C 1.025.000.000 25 987.951.807 I --- II
PERHITUNGAN - HEA PENGADAAN BARANG
Nama Perusahaan
Status Perusahaan
Penawaran ( dalam Juta Rupiah ) TKDN Preferensi
Barang Jasa Total Barang Jasa Barang Jasa
A Nasional 730,000 10,000 740,000 30.00% 100.00% 15.00% 0.00%
B Nasional 730,000 7,000 737,000 25.00% 50.00% 15.00% 0.00%
C Asing 718,000 8,000 726,000 10.00% 20.00% 15.00% 0.00%
Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% (tujuh koma lima perseratus) diatas harga penawaran terendah dari Kontraktor asing
CONTOH - HEA PEKERJAAN KONSTRUKSI
1
HEA = -------------- X HP ; HP = harga penawaran Kp = koef. preferensi
1 + Kp Kp = TKDN X preferensi
1 1 HEA PT. A = --------------------- X 730.000 + -------------------- X 10.000 1 + (30%x15%) 1 + (100%x0%)
= 698.564,6 + 10.000 = 708.564,6
1 1 HEA PT. B = --------------------- X 730.000 + ------------------- X 7.000 1 + (25%x15%) 1 + (50%x0%)
= 703.614,5 + 7.000 = 710.614,5
PERHITUNGAN - HEA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Nama Perusahaan
Status Perusahaan
HEA Barang & Jasa( dalam Juta Rupiah )
Preferensi kontraktor Nasional
HEA Kontraktor Nasional
( dalam Juta Rupiah )Barang HEA Barang Jasa HEA Jasa HEA Gabungan
Barang/Jasa
A Nasional 730,000 698,564.59 10,000.00 10,000.00 708,564.59
7,5% x 726.000,00 =
54.450,00
654,114.59
B Nasional 730,000 703,614.46 7,000.00 7,000.00 710,614.46 656,164.46
C Asing 718,000 718,000.00 8,000.00 8,000.00 726,000.00 726,000.00
Harga Penawaran Asing Terendah
CONTOH - HEA PEKERJAAN KONSTRUKSI
KETENTUAN TKDN – PERPRES NO. 70/2012
Pasal 98;• (8) Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan
HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai pemenang.
• (9) Pemberian Preferensi Harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh ULP untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang Pelelangan/Seleksi
KETENTUAN SANKSI – PERPRES NO. 70/2012
SANKSI
Pasal 118 : • Ayat 1 huruf f : Sanksi bagi Penyedia barang/jasa
Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat 3 ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri.
Pasal 118 Ayat 2 : • Sanksi Administrasi• Pencantuman dalam Daftar Hitam
Pasal 119 :• Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 118 ayat 1
huruf f selain dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 118 ayat 2 huruf a dan b dikenakan sanksi Finansial
KETENTUAN SANKSI – PERMENPERIN NO. 16/2011
TATA CARA PENGHITUNGAN SANKSI FINANSIAL
(Pasal 15)
• (1) Penyedia Barang/Jasa yang dengan sengaja menyediakan Barang/Jasa dengan nilai TKDN realisasi pelaksanaan yang tidak sesuai dengan nilai TKDN Penawaran dikenakan sanksi finansial.
• (2) Sanksi finansial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan perbedaan antara nilai TKDN Penawaran dengan nilai TKDN realisasi pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran, dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar 15% (lima belas persen).
Penyedia Barang/
Jasa
Penawaran Pelaksanaan
Harga Penawaran (Ribu Rp)
TKDN Kontrak
HEA(Ribu Rp)
TKDN RealisasiSelisih TKDN X Harga
Penawaran
Sanksi
(Ribu Rp)
PT. ABC
110,000,000 80% 98,214,286 70% 10% X 110,000,000 11,000,000
110,000,000 80% 98,214,286 50% 15% X 110,000,000 16,500,000
110,000,000 80% 98,214,286 5% 15% X 110,000,000 16,500,000
Sanksi :
Besarnya Sanksi yang dikenakan kepada PT. ABC adalah :
(80% - 70%) x Rp. 110,000,000 = Rp. 11,000,000
(80% - 5%) x Rp. 110,000,000 = Rp. 16,500,000 (Max 15% dari Harga Penawaran)
CONTOH SANKSI FINANSIAL
Sanksi Maks adalah 15% dari Harga Penawaran
BMP Maksimum = 15%
Obyek yang dinilai :
No Obyek yang Dinilai Bobot Maks.
1. Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan
30% dari 15% (=4,50%)
2. Kepemilikan sertifikat: - kesehatan, keselamatan kerja (30%); - pemeliharaan lingkungan (70%)
20% dari 15% (=3,00%)
3. Pemberdayaan Masyarakat/Lingkungan 30% dari 15% (=4,50%)
4. Fasilitas Pelayanan Purna Jual 20% dari 15% (=3,00%)
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
- Min. Rp 500 Jt 5%
- Setiap Kelipatan Rp 500 Jt 5%
- Tidak Ada 0%
- Ada 20%
- Minimal Rp 250 Jt 3%
- Setiap kelipatan Rp 250 Jt 3%
- Investasi Min. Rp 1 Milyar 5%
- Setiap kelipatan Rp 1 Milyar 5%
Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan
KRITERIA BOBOT
Pemberdayaan Masyarakat / Lingkungan
Fasilitas Pelayanan Purna Jual
Kepemilikan sertifikat: - kesehatan, keselamatan kerja (30%) - pemeliharaan lingkungan (70%)
FAKTOR PENENTUAN BOBOT PERUSAHAAN
KRITERIAN PENILAIAN BMP
BATASAN WAKTU DATA UNTUK BMP
Untuk Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan, serta pemberdayaan masyarakat / lingkungan adalah satu tahun fiskal terakhir sebelum diverifikasi.
Untuk kepemilikan sertifikat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan sertifikat pemeliharaan lingkungan adalah pada saat diverifikasi sertifikat tersebut masih berlaku.
Fasilitas Pelayanan Purna Jual adalah dari mulai melakukan investasi sampai dengan tahun fiskal terakhir sebelum diverifikasi.
1. Bahan Penunjang Pertanian2. Mesin & Peralatan Pertanian3. Mesin & Peralatan Pertambangan4. Mesin & Peralatan Migas5. Alat Berat, Konstruksi dan
Meterial Handling6. Mesin dan Peralatan Pabrik 7. Bahan Bangunan/Konstruksi8. Logam & Barang Logam9. Bahan / Barang Kimia10.Peralatan Elektronika
11 Peralatan Kelistrikan12 Peralatan Telekomunikasi13 Alat Transpor14 Bahan / Peralatan Kesehatan15 Peralatan Laboratorium16 Komputer dan Peralatan Kantor17 Pakaian & Perlengkapan Kerja18 Peralatan OR & Pendidikan19 Sarana Pertahanan20 Barang Lainnya21 JASA ENGINEERING
PROCUREMENT & CONSTRUCTION (EPC )
KELOMPOK BARANG
DAFTAR INVENTARISASI B/J PRODUKSI DN
Daftar barang/ jasa produksi dalam negeri
Acuan bagi Penyedia / Pengguna barang dalam pelaksanaan lelang.
Diperbarui dan dievaluasi setiap tahun
Disebarluaskan oleh Kementerian Perindustrian
Daftar inventarisasi barang/jasa Produksi Dalam Negeri dipublikasikan secara on-line pada situs internet Kementerian Perindustrian
Daftar inventarisasi barang/jasa Produksi Dalam Negeri juga dapat diterbitkan dalam bentuk buku atau CD-ROM
Daftar inventarisasi dalam bentuk buku atau CD-ROM diperbarui dan dievaluasi setiap tahun
Dalam hal terdapat perbedaan nilai TKDN atau BMP antara yang dipublikasikan secara On-Line dengan yang dipublikasikan dalam bentuk buku atau CD-ROM, maka yang berlaku adalah yang secara On-Line
Informasi lebih lanjutdapat mengunjungi website Kementerian Perindustrian
http://www.kemenperin.go.id
klik : Produksi Dalam Negeri
atau
http://tkdn.kemenperin.go.id
Donny [email protected][email protected] 8180 3165
M. Miftahul [email protected]@yahoo.com0817 511 7183