Materi BUK
-
Upload
eka-priadi-nata -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Materi BUK
-
8/17/2019 Materi BUK
1/48
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jakarta, 28 November 2013
OLEHdr. H.R Dedi Kuswenda , M.Kes
DIREKTUR BINA UPAYA KESEHATAN DASARDITJEN BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENKES RI
Pertemuan Penguatan Faskes Primer dan Evaluasi Nasional Prolanis
-
8/17/2019 Materi BUK
2/48
OUTLINE
I. KEBIJAKAN YANKES DASAR
II. JENIS, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI FASKESPRIMER DLM JKNIII. KREDENSIALING & AKREDITASIIV.
SISTEM RUJUKANV. BESARAN TARIFVI. PENUTUP
2
-
8/17/2019 Materi BUK
3/48
KEBIJAKAN YANKES DASAR
3KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jakarta, 28 November 2013
PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD
-
8/17/2019 Materi BUK
4/48
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT
PELAYANANPRIMER
PELAYANANSEKUNDER
PELAYANANTERSIER
UKM UKP
SKN 2012 Perpres72/2012
JKN KAPITASI
INA CBGs
KABUPATEN/KOTA
BOK
DUKUNGANPUSAT
4
PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD
-
8/17/2019 Materi BUK
5/48
PELAYANAN KESEHATANPRIMER
UKP
1. Pelayanan pengobatan2. Pelayanan Pemulihan3. Pelayanan peningkatan &
pencegahan4. Gaya hidup sehat ( healthy life
style )/PHBS
Pengobatan dan pemulihan
Perorangan & Keluarga
UKM
1. Pelayanan peningkatan
2. Pelayanan pencegahan3. Pengobatan4. Pemulihan
Peningkatan dan Pencegahan
Kelompok & Masyarkat
5PETA STRATEGIS PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
Revitalisasi UKMPeningkatan Efektifitas UKBMOptimalisasi Sistem Rujukan
Optimalisasi FasyankesPrimer sebagai GatekeeperOptimalisasi Sistim Rujukan
-
8/17/2019 Materi BUK
6/48
Perpres No 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional
Pasal 35 (Ketersediaan)PEMERINTAH dan PEMERINTAH DAERAH bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas kesehatan
Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)• Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan
Wajib kerjasama dengan BPJS Kesehatan.• Faskes swasta yang memenuhi persyaratan
dapat kerjasama dengan BPJS Kesehatan.• Kerja sama membuat perjanjian tertulis.• PERSYARATAN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diatur dengan PERATURAN MENTERI.
Pasal 42 (Kinerja Faskes)• Memperhatikan mutu pelayanan• Orientasi aspek keamanan pasien• Efektifitas tindakan• Kesesuaian kebutuhan pasien• Efisiensi biaya
Pasal 37 (1) Besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatanditentukan berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasiFasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standartarif yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 39(1) Dalam hal Faskes tingkat PERTAMA di suatu DaerahTIDAK memungkinkan pembayaran beradasarkan KAPITASI, BPJSKesehatan diberikan kewenangan untuk pembayaran denganmekanisme lain yang lebih berhasil guna
-
8/17/2019 Materi BUK
7/48
ASOSIASIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
7
ADINKES
PUSKESMASBPMPPM
ASKLIN
KLINIKPRATAMAUTAMA
PKFI
KLINIKPRATAMAUTAMA
DR/DRGPRAKTIKMANDIRI
-
8/17/2019 Materi BUK
8/48
JENIS, PERAN & TUGAS
FASYANKES PRIMER
8KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jakarta, 28 November 2013
-
8/17/2019 Materi BUK
9/48
PERMENKES 71/ 2013KETENTUAN UMUM
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pperorangan yang bersifat non spesialistik (primerrawat jalan dan rawat inap.
Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutapelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lan
tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan
Y
AN
KES
PESERT
A
JKN
KEWENANGAN PELAYANANKESEHATAN
-
8/17/2019 Materi BUK
10/48
JENIS FASYANKES TINGKAT PERTAMA
PUSKESMAS ATAU YANG SETARA;PRAKTIK DOKTER;
PRAKTIK DOKTER GIGI;
KLINIK PRATAMA ATAU YANG SETARA; DAN
RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA ATAU YANG SETARA.
Catatan :Bidan dan Perawat dimungkinkan jadi jejaring pelayanan kesehatan TINGKAT PERTAMAnamun TIDAK menjadi GATE KEEPER. Pelayanan yang diberikan mengacu pada kompetensidan kewenangan sesuai ketentuan
PERMENKES, 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Ps 2 ( 2)
-
8/17/2019 Materi BUK
11/48
KEDUDUKAN/POSISI & PERAN FASKESTINGKAT PERTAMA DI ERA JKN
Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang
berperan sebagai kontak pertama dan penapis
rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik.
GATEKEEPER
Di ERA JKN :
KECUALI GAWAT DARURAT, SEMUA PESERTA HARUS MELALUI FASKES
TINGKAT PERTAMA BARU DAPAT MEMPEROLEH PELAYANAN DI TINGKAT
LANJUT (RS)
-
8/17/2019 Materi BUK
12/48
1. PEMENUHAN STANDAR & PEDOMANPEDOMAN
2. KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING
( BPJS)3. KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA4. AKREDITASI5.
DOKTER LAYANAN PRIMER
MELALUI
OLEH KARENA SEBAGAIGATE KEEPER
PERLU PENINGKATAN KUALITAS
-
8/17/2019 Materi BUK
13/48
PEMENUHAN STANDAR & PEDOMAN PEDOMAN
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan Primer3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer
4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan (
Gatekeeper)6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas9. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas & Fasyankes Primer Lainnya
-
8/17/2019 Materi BUK
14/48
BUKU PEDOMAN PELAYANAN BAGI DOKTER DIFASYANKES PRIMER
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGIDOKTER DI FASYANKES PRIMER
1
3 4
2
Panduan ketrampilan klinis bagiDOKTER di Fasyankes Primer
Panduan Penataan klinis berdasarkansimpton pd layanan primer
Panduan Pelayanan Dokter diFasyankes Primer
-
8/17/2019 Materi BUK
15/48
KREDENSIALING
&KENDALI MUTU
15
PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jakarta, 28 November 2013
-
8/17/2019 Materi BUK
16/48
6
KRITERIA PENILAIAN KREDENSIALINGFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. KRITERIA ADMINISTRATIFMerupakan persyaratan yang wajib untuk bekerjasama denganBPJS Kesehatan
2. KRITERIA TEKNISMeliputi:a. Sumber daya manusia;b. Kelengkapan sarana dan prasarana;
c. Peralatan medis dan obat obatand. Lingkup pelayanan; dane. Komitmen pelayanan.
-
8/17/2019 Materi BUK
17/48
PUSKESMAS
Surat Ijin Operasional;
Surat Ijin Praktik (SIP) bagidokter/drg , Surat Ijin PraktikApoteker (SIPA) bagi Apoteker,
Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya
Perjanjian kerjasama denganjejaring, JIKA Diperlukan
Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan JKN
sumber daya manusia;sarana dan fasilitas;peralatan medis;obat-obatan danpenunjang; dancakupan pelayanan dan
komitmen jaga mutu.
• Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis
PERMENKES 71/2013.
-
8/17/2019 Materi BUK
18/48
PRAKTIK Dr dan PRAKTIK Drg
Surat Ijin Praktik;Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP);
Perjanjian kerjasamadengan LaboratoriumSederhana, apotek, danjejaring lainnya ; danSurat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yangterkait dengan JaminanKesehatan Nasional
sumber daya manusia;sarana dan fasilitas;peralatan medis;obat-obatan danpenunjang; dancakupan pelayanan dan
komitmen jaga mutu.
• Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis
PERMENKES 71/2013
-
8/17/2019 Materi BUK
19/48
KLINIK PRATAMA
Surat Ijin Operasional;
Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/drg, Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya
Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagiApoteker dalam hal klinikmenyelenggarakan pelayanankefarmasian,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Perjanjian Kontrak kerjasama denganjejaring, jika diperlukan; dan
Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan Jaminan Kesehatan Nasional
sumber daya manusia;
sarana dan fasilitas;
peralatan medis;
obat-obatan danpenunjang; dan
cakupan pelayanan
dan komitmen jagamutu.
• Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis
Permenkes 71/2013
-
8/17/2019 Materi BUK
20/48
RS KELAS D PRATAMA
Surat Ijin Operasional;
Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/drg, Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya
Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagiApoteker dalam hal klinikmenyelenggarakan pelayanankefarmasian,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Perjanjian Kontrak kerjasama denganjejaring, jika diperlukan ; dan
Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan Jaminan Kesehatan Nasional
sumber daya manusia;
sarana dan fasilitas;
peralatan medis;
obat-obatan danpenunjang; dan
cakupan pelayanan
dan komitmen jagamutu.
• Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis
PERMENKES 71/2013
-
8/17/2019 Materi BUK
21/48
KENDALI MUTU
Pasal 6 (2)Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), FasilitasKesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.
Permenkes 71/2013
Pasal 41
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan
b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatandikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6.
(2)
Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam PeraturanMenteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteriini mulai berlaku.
(3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harusmenyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
-
8/17/2019 Materi BUK
22/48
Pasal 38
(1) Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan melalui:a. pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan;b. pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; danc. pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
(2) Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biayasebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan membentuk timkendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasiprofesi, akademisi, dan pakar klinis.
(3) Tim kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dapat melakukan:a. sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan
praktik profesi sesuai kompetensi;b. utilization review dan audit medis; dan/atauc. pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.
KENDALI MUTUPermenkes 71/2013
SIAPA TIM KENDALI MUTUNYA ?
-
8/17/2019 Materi BUK
23/48
-
-
-
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan pengembangan sistem kendali mutupelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 serta penjaminan kendali mutudan kendali biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 diatur dengan PeraturanMenteri . Perpres 12/13 ( psl 44, ayat 1)
23
2012-2013
2015-2018
20114PENYUSUNAN PEDOMAN ( NSPK)AKREDITASI FASYANKKES PRIMER
1. UJI COBA AKREDITASI PUSKESMAS DI JATIM & NTT2. FINALISASI NSPK AKREDITASI FASYANKES PRIMER3. REKRUTMEN & TOT SURVEIOR4. REKRUTMEN & TOT PENDAMPING5. PENETAPAN KELEMBAGAAN AKREDITAS
6. PENYUSUNAN PMK AKREDITASI FASYANKES PRIMER
AKREDITASI GK PADA FASYANKES PRIMER(Puskesmas, Klinik, dokter praktik mandiri)
KENDALI MUTU FASYANKES PRIMER DENGAN AKREDITASI
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harusmemperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspekkeamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengankebutuhan pasien, serta efisiensi biaya. Perpres 12/13 ( psl 42,
ayat 1)
TARGET AKREDITASI FASYANKES PRIMER
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam bekerja sama dengan BPJS ,Faskes n tingkat pertama juga harus telah TERAKREDITASI ( pasal 6 (2) Permenkes 71/2013)
-
8/17/2019 Materi BUK
24/48
KENDALI MUTU
Penerapan sistem kendali mutu pelayanansecara menyeluruh meliputi :
Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,
Memastikan proses pelayanan kesehatanberjalan sesuai standar yang ditetapkan,Pemantauan terhadap luaran kesehatanPeserta.
Aspek keamanan pasien,Efektifitas tindakan,Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhanmedis pasien
-
8/17/2019 Materi BUK
25/48
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER
Dokter
Spesialis
MahalKompetensi
Bidang ilmu kedokteran
I n t e r n a l M e d i c i n e
O b s - G y n e c o l o g y
S u r g e r y
P e d i a t r i c s
O p h t h a l m o l o g y
D e r m a t o l o g y
E t c
Kedokteran DasarFamily Medicine
Ib
II
IIIIII
II
I
Spesialis
DK / DU /
DokterPelayananPrimer
Murah
Ia
Sub-Spesialis
SAAT INI GOALDokter yang mampu
memenuhi sebagianbesar kebutuhan
kesehatan individu dankeluarga
Marjinalisasi DokterPelayanan Primer
Revitalisasi Dokter PelayananPrimer melalui program
pendidikan dokter
Ko ndis i in i t idakm e n d u k u n g J K N Program pedidikan dokter layanan primer telah
masuk dalam Undang Undang PendidikanKedokteran (UU No.20 Tahun 2013)
-
8/17/2019 Materi BUK
26/48
BESARAN TARIF
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHA TAN
26
-
8/17/2019 Materi BUK
27/48
BPJS Kesehatan melakukan pembayarankepada Fasilitas Kesehatan tingkat pertamasecara praupaya berdasarkan kapitasi atas
jumlah Peserta yang terdaftar di FasilitasKesehatan tingkat pertama (PSL 39 ayat 1,Perpes No.12/2013).
PEMBAYARAN FASILITAS KESEHATAN
27
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA
-
8/17/2019 Materi BUK
28/48
28
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADAFASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
NO JENIS FASILITAS KESEHATANTK PERTAMA
KAPITASI
1 Puskesmas atau FasilitasKesehatan yang setara
3000 – 6000
2 RS. Pratama, Klinik Pratama, Praktek
Dokter, atau FasilitasKesehatan yang setara
8.000 – 10.000
3 Dokter Gigi Praktek 2.000
-
8/17/2019 Materi BUK
29/48
29
TARIF RAWAT INAP FASKES TK I( NON KAPITASI )
NO JENIS FASILITASKESEHATAN
TARIF
1 Puskesmas 100.000
2 RS Pratama 100.000
-
8/17/2019 Materi BUK
30/48
TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATUS( NON KAPITASI )
NO PELAYANAN KESEHATAN TARIF
1 Pemeriksaan ANC 25.000
2 Persalinan Normal 600.000
3 Penanganan perdarahan paska keguguran, persalinanpervaginam dan emergency dasar 750.000
4 Pemeriksaan PNC/neonatus 25.000
5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis placentamanual) 175.000
6 Pelayanan pra rujukan pd komplikasi kebid & neonatal125.000
7 Pelayanan KB pemasangan IUD/Implant danSuntik
100.00015.000
8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan125.000
30
-
8/17/2019 Materi BUK
31/48
BAGAIMANATARIF
DI DTPK
Pembiayaan untuk pelayanan ambulans, pelayanan obat rujuk balik,pelayanan skrining kesehatan tertentu, dan/atau pelayanan kesehatanpada daerah terpencil dan kepulauan dibayar oleh BPJS Kesehatanyang diatur lebih lanjut dengan Peraturan BPJS Kesehatan.
(Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jakarta, 28 Nopember 2013
Dalam hal Fasilitas Kesehatan tingkat pertama di suatu daerah tidakmemungkinkan pembayaran berdasarkan kapitasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan diberikan kewenanganuntuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih
berhasil guna. ( Ps 39 (2) Perpres 12/13)
-
8/17/2019 Materi BUK
32/48
SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN
32
Dana yankes JKN yg telah menjadi pendapatandaerah sesegera mungkin dikembalikanseutuhnya kepada Puskesmas ataupun RS milikPemerintah Daerah untukmenunjang yankes di
Puskesmas dan RS
Percepatan status RSUD dan Puskesmas menjadiBadan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuaiamanat UU No. 36 th 2009 ttg Kesehatan danUU No. 44 th 2009 ttg RS
Surat Edaran : Kemendagri, 13 Nov 2013
PELAKSANAAN
-
8/17/2019 Materi BUK
33/48
- Fasyankes tingkatpertama yang telahbekerjasama denganPT Askes,Jamsostek, ASABRI,Jamkesmas
- Fasyankes yangmengajukanpermohonansebagai ProviderBPJS Kesehatann
- Fasyankestingkat pertamasudah dikontraksebelumnya
- Fasyankes baruyang
mengajukanpermohonansebagai providerBPJS Kesehatan
2014 2015 - 2018 2019
MELENGKAPI PERSYARATAN ADMINISTRASI & TEKNIS
PELAKSANAANKREDENSIALING DAN REKREDENSIALING
FASYANKES TINGKAT PERTAMA
- FasyankesTingkat pertamasudah dikontraksebelumnya
- Fasyankes baruyang mengajukan
permohonansebagai ProviderBPJS Kesehatan
33
MASA TRANSISI
-
8/17/2019 Materi BUK
34/48
34
SISTEM RUJUKAN
-
8/17/2019 Materi BUK
35/48
Dalam hal Peserta memerlukan pelayanankesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatantingkat pertama harus merujuk ke FasilitasKesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat
sesuai dengan SISTEM RUJUKAN yang diaturdalam ketentuan peraturan perundangundangan(Psl 29 ayat 5).
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanankesehatan tingkat pertama dan pelayanankesehatan rujukan tingkat lanjutan diatur denganPERATURAN MENTERI (Psl.29 ayat 6)
35
PERATURAN PRESIDEN NO. 12 TAHUN 2013
SISTEM RUJUKAN ( P k 71/2013)
-
8/17/2019 Materi BUK
36/48
SISTEM RUJUKAN ( Permenkes 71/2013)Pasal 14
(1) Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuaikebutuhan medis dimulai dari Fasilitas Kesehatan tingkat pertama .
(2) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta diselenggarakan olehFasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar.
(3) Dalam keadaan tertentu, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) tidak berlaku bagi Peserta yang:a. berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat
Peserta terdaftar; ataub. dalam keadaan kedaruratan medis.
(4) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat memilih FasilitasKesehatan tingkat pertama selain Fasilitas Kesehatan tempat Pesertaterdaftar pertama kali setelah jangka waktu 3 (tiga) bulan atau lebih.
Pasal 15
(1) Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan TingkatLanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harusmerujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuaidengan Sistem Rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturanperundang-undangan.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukandari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukandari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususanpermasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, danpertimbangan ketersediaan fasilitas.
(5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
-
8/17/2019 Materi BUK
37/48
Selama ini, sistem rujukan kurang efektifdan efisien karena :
•
Jarak yang ditempuh pasien untukmendapatkan pelayanan rujukan lebih panjang
• Biaya yang diperlukan lebih besar• Waktu yang diperlukan lebih lama
-
8/17/2019 Materi BUK
38/48
BAGAIMANA ALUR RUJUKAN
YANG BENAR
P l Si R j k
-
8/17/2019 Materi BUK
39/48
PEL KES YANG ‘UNSTRUCTURED’ KE ‘STRUCTURED’
Tertiary Care
Tertiary
Secondary
Primary Care
Rujukan -Kewenangan
Gatekeeper
Perlunya Sistem Rujukan
-
8/17/2019 Materi BUK
40/48
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatansehingga Pasien tidak berkumpul dan menumpuk di
RS besar tertentu
2. Perencanaan Pengembangan fasyankes di daerah
dapat direncanakan secara sistematis , efisien danefektif, dengan menggunakan skala prioritas
-
8/17/2019 Materi BUK
41/48
RegionalisasiSistem Rujukan
1. Mapping2. PenetapanRS Regional
3.Pembagian
Peran
4.PenguatanFasyankes
5 .Penyusunan
PedomanPelayananKedokteran
(PPK)
6.Penyusunan
ClinicalPathway
7.Melakukan uji
coba
8.MengadakanP
embinaan
9.Membangun
sistemInformasi
Rujukan
10 . MOnev
10 Langkah Regionalisasi
PERAN & UPAYA PEMERINTAH DALAM PENGUATAN
-
8/17/2019 Materi BUK
42/48
PERAN & UPAYA PEMERINTAH DALAM PENGUATANPELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PRIMER
1) Merumuskan kebijakan dalam rangka Pemenuhan jumlah dan peningkatan kualitasSDM Kesehatan.
2) Pembuatan PPK Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer.
3) Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter praktek mandiri bagidaerah yang kurang tenaga dokternya
4) Pembuatan izin operasional dan registrasi puskesmas,5) Melakukan rehabilitasi puskesmas dan pustu.
6) Pemenuhan alkes faskes primer dan farmasi
7) Pengadaan puskesmas keliling dan ambulans
8) Diterbitkannya formularium nasional9) Kendali Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar melalui Akreditasi
10) Penguatan sistem rujukan dengan memperhatikan aksesibilitas dan portabilitas
11) Pembuatan peraturan bersama 3 Menteri (Menteri Kesehatan, Menteri DalamNegeri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformsi Birokrasi)
tentang perencanaan dan pemerataan tenaga kesehatan.
-
8/17/2019 Materi BUK
43/48
1. Penyiapan sarana pelayanan khususnya di DTPK
(menjamin akses dan pemerataan)2. Penyediaan SDM Kesehatan dan mengatur distribusinya
termasuk anggaran pelatihan SDM kesehatan3. Penyiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer untuk
krendensialing4. Sosialisasi kepada seluruh stakeholder di daerah5. Mendorong pihak swasta dalam pemenuhan fasilitas
pelayanan kesehatan terutama di DTPK ( daerahterpencil dan sangat terpencil)
6. Persiapan daerah mencapai universal coverage. 7. Pembentukan Tim safe guarden , Forum Komunikasi dan
Forum Kontrol.8. Mempersiapkan RS untuk terpenuhinya pelayanan kasus
rujukan
PERAN PEMERINTAH DAERAH
HAL HAL YANG AKAN MENDAPAT
-
8/17/2019 Materi BUK
44/48
HAL-HAL YANG AKAN MENDAPATPERHATIAN KHUSUS
1. FASYANKES DI DAERAH TERPENCIL DANSANGAT TERPENCIL
2. FASYANKES DENGAN JUMLAH PESERTAYANG TERBATAS3. WILAYAH DENGAN FASYANKES YANG
PADAT PENDUDUK
44
HAL HAL YANG SEGERA DILAKUKAN
-
8/17/2019 Materi BUK
45/48
NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PEMDA SWASTA ORANISASI PROFESI
1 Perizinan :
a.Fasilitas pelayananb.Ketenagaan
vv v
2 Persiapan Akreditasi v v
2 Kredensial awal v v
3 Pemenuhan :a.Sarana & Prasarana
b.Peralatanc.SDMd.Jenis Pelayanane.Standar Pelayanan
v
vvVV
v
vvvv
v
vvvv
v
vV
v
4 Penetapan tarif pelayanan v v v v
5 Pola penghitungan unit cost v v
6 Pelatihan SDM v v v v
7 Sistem Informasi :Pencatatan dan Pelaporan (sesuaiketentuan Puskesmas – Simpus,SIRS)
vv
vv
vv
8 Penguatan Kabupaten/Kota v
HAL HAL YANG SEGERA DILAKUKAN
-
8/17/2019 Materi BUK
46/48
ANTISIPASI PENINGKATAN TAJAM JUMLAH KUNJUNGANKE FASILITAS KESEHATAN PADA JKN 2014
Dinkes prov/kab/kota membuat prediksi daerah/faskesyg berpotensi kunjungan akan meningkat tajamMemastikan sistem informasi --> monitoring jumlahkunjungan secara real time
Memperkuat fungsi faskes primer sebagai gate keeper pasien tdk memenuhi RS
Langkah penguatanRelokasi dokter ke tempat yg memerlukan
Bekerja sama dgn RS Rujukan/RS PendidikanMenjamin adanya tim dokter di RS yg selalu siapdigerakkanMemperbantukan dr.Sp/residen di layanan primer yg
jml kunjungannya akan meningkat tajam
-
8/17/2019 Materi BUK
47/48
ISU STRATEGIS
Kenyataannya 80% penyakit yang ditangani rumah sakit rujukan di Provinsi adalahpenyakit yang seharusnya ditangani di Puskesmas Tingkat okupansi tempat tidur yangtinggi di RS Rujukan Provinsi bukan indikator kesuksesan suatu Jaminan Kesehatan. Hal iniberdampak pada beban fiskal daerah yang terlalu tinggi.Oleh karenanya Pelaksanaan Jaminan Kesehatan membutuhkan sistem rujukanberjenjang dan terstruktur Setiap Provinsi harap segera menyusun peraturan terkaitsistem rujukan.Fokus penanganan pelayanan kesehatan masyarakat seharusnya berada padafasyankes dasar/Puskesmas Kebijakan provinsi harus berfokus untuk memperkuatlayanan puskesmas sebagai ujung tombak dalam sistem rujukan.Tujuan JKN bukan menjadi pesaing Jamkesda tetapi mengintegrasikan seluruh sistemJaminan Kesehatan agar terpadu secara nasional Sosialisasi Provinsi dan RSUD hinggake tingkat Kabupaten/Kota diperlukan.
Pelaksanaan JKN membutuhkan data dan informasi secara terintegrasi dari tingkatterbawah hingga nasional Kesamaan data yang digunakan provinsi dengan pusatmelalui harmonisasi dan sinkronisasi menjadi urgen untuk segera dilakukan.
-
8/17/2019 Materi BUK
48/48