Materi BUK

download Materi BUK

of 48

Transcript of Materi BUK

  • 8/17/2019 Materi BUK

    1/48

    KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

    Jakarta, 28 November 2013

    OLEHdr. H.R Dedi Kuswenda , M.Kes

    DIREKTUR BINA UPAYA KESEHATAN DASARDITJEN BINA UPAYA KESEHATAN

    KEMENKES RI

    Pertemuan Penguatan Faskes Primer dan Evaluasi Nasional Prolanis

  • 8/17/2019 Materi BUK

    2/48

    OUTLINE

    I. KEBIJAKAN YANKES DASAR

    II. JENIS, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI FASKESPRIMER DLM JKNIII. KREDENSIALING & AKREDITASIIV.

    SISTEM RUJUKANV. BESARAN TARIFVI. PENUTUP

    2

  • 8/17/2019 Materi BUK

    3/48

    KEBIJAKAN YANKES DASAR

    3KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

    Jakarta, 28 November 2013

    PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD

  • 8/17/2019 Materi BUK

    4/48

    SISTIM PELAYANAN KESEHATAN

    MASYARAKAT

    PELAYANANPRIMER

    PELAYANANSEKUNDER

    PELAYANANTERSIER

    UKM UKP

    SKN 2012 Perpres72/2012

    JKN KAPITASI

    INA CBGs

    KABUPATEN/KOTA

    BOK

    DUKUNGANPUSAT

    4

    PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD

  • 8/17/2019 Materi BUK

    5/48

    PELAYANAN KESEHATANPRIMER

    UKP

    1. Pelayanan pengobatan2. Pelayanan Pemulihan3. Pelayanan peningkatan &

    pencegahan4. Gaya hidup sehat ( healthy life

    style )/PHBS

    Pengobatan dan pemulihan

    Perorangan & Keluarga

    UKM

    1. Pelayanan peningkatan

    2. Pelayanan pencegahan3. Pengobatan4. Pemulihan

    Peningkatan dan Pencegahan

    Kelompok & Masyarkat

    5PETA STRATEGIS PELAYANAN

    KESEHATAN PRIMER

    Revitalisasi UKMPeningkatan Efektifitas UKBMOptimalisasi Sistem Rujukan

    Optimalisasi FasyankesPrimer sebagai GatekeeperOptimalisasi Sistim Rujukan

  • 8/17/2019 Materi BUK

    6/48

    Perpres No 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional

    Pasal 35 (Ketersediaan)PEMERINTAH dan PEMERINTAH DAERAH bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas kesehatan

    Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)• Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan

    Wajib kerjasama dengan BPJS Kesehatan.• Faskes swasta yang memenuhi persyaratan

    dapat kerjasama dengan BPJS Kesehatan.• Kerja sama membuat perjanjian tertulis.• PERSYARATAN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

    diatur dengan PERATURAN MENTERI.

    Pasal 42 (Kinerja Faskes)• Memperhatikan mutu pelayanan• Orientasi aspek keamanan pasien• Efektifitas tindakan• Kesesuaian kebutuhan pasien• Efisiensi biaya

    Pasal 37 (1) Besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatanditentukan berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasiFasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standartarif yang ditetapkan oleh Menteri.

    Pasal 39(1) Dalam hal Faskes tingkat PERTAMA di suatu DaerahTIDAK memungkinkan pembayaran beradasarkan KAPITASI, BPJSKesehatan diberikan kewenangan untuk pembayaran denganmekanisme lain yang lebih berhasil guna

  • 8/17/2019 Materi BUK

    7/48

    ASOSIASIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

    7

    ADINKES

    PUSKESMASBPMPPM

    ASKLIN

    KLINIKPRATAMAUTAMA

    PKFI

    KLINIKPRATAMAUTAMA

    DR/DRGPRAKTIKMANDIRI

  • 8/17/2019 Materi BUK

    8/48

    JENIS, PERAN & TUGAS

    FASYANKES PRIMER

    8KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

    Jakarta, 28 November 2013

  • 8/17/2019 Materi BUK

    9/48

    PERMENKES 71/ 2013KETENTUAN UMUM

    Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pperorangan yang bersifat non spesialistik (primerrawat jalan dan rawat inap.

    Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutapelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lan

    tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan

    Y

    AN

    KES

    PESERT

    A

    JKN

    KEWENANGAN PELAYANANKESEHATAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    10/48

    JENIS FASYANKES TINGKAT PERTAMA

    PUSKESMAS ATAU YANG SETARA;PRAKTIK DOKTER;

    PRAKTIK DOKTER GIGI;

    KLINIK PRATAMA ATAU YANG SETARA; DAN

    RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA ATAU YANG SETARA.

    Catatan :Bidan dan Perawat dimungkinkan jadi jejaring pelayanan kesehatan TINGKAT PERTAMAnamun TIDAK menjadi GATE KEEPER. Pelayanan yang diberikan mengacu pada kompetensidan kewenangan sesuai ketentuan

    PERMENKES, 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Ps 2 ( 2)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    11/48

    KEDUDUKAN/POSISI & PERAN FASKESTINGKAT PERTAMA DI ERA JKN

    Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang

    berperan sebagai kontak pertama dan penapis

    rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik.

    GATEKEEPER

    Di ERA JKN :

    KECUALI GAWAT DARURAT, SEMUA PESERTA HARUS MELALUI FASKES

    TINGKAT PERTAMA BARU DAPAT MEMPEROLEH PELAYANAN DI TINGKAT

    LANJUT (RS)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    12/48

    1. PEMENUHAN STANDAR & PEDOMANPEDOMAN

    2. KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING

    ( BPJS)3. KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA4. AKREDITASI5.

    DOKTER LAYANAN PRIMER

    MELALUI

    OLEH KARENA SEBAGAIGATE KEEPER

    PERLU PENINGKATAN KUALITAS

  • 8/17/2019 Materi BUK

    13/48

    PEMENUHAN STANDAR & PEDOMAN PEDOMAN

    PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan Primer3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer

    4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan (

    Gatekeeper)6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas9. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas & Fasyankes Primer Lainnya

  • 8/17/2019 Materi BUK

    14/48

    BUKU PEDOMAN PELAYANAN BAGI DOKTER DIFASYANKES PRIMER

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGIDOKTER DI FASYANKES PRIMER

    1

    3 4

    2

    Panduan ketrampilan klinis bagiDOKTER di Fasyankes Primer

    Panduan Penataan klinis berdasarkansimpton pd layanan primer

    Panduan Pelayanan Dokter diFasyankes Primer

  • 8/17/2019 Materi BUK

    15/48

    KREDENSIALING

    &KENDALI MUTU

    15

    PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD

    KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

    Jakarta, 28 November 2013

  • 8/17/2019 Materi BUK

    16/48

    6

    KRITERIA PENILAIAN KREDENSIALINGFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

    1. KRITERIA ADMINISTRATIFMerupakan persyaratan yang wajib untuk bekerjasama denganBPJS Kesehatan

    2. KRITERIA TEKNISMeliputi:a. Sumber daya manusia;b. Kelengkapan sarana dan prasarana;

    c. Peralatan medis dan obat obatand. Lingkup pelayanan; dane. Komitmen pelayanan.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    17/48

    PUSKESMAS

    Surat Ijin Operasional;

    Surat Ijin Praktik (SIP) bagidokter/drg , Surat Ijin PraktikApoteker (SIPA) bagi Apoteker,

    Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya

    Perjanjian kerjasama denganjejaring, JIKA Diperlukan

    Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan JKN

    sumber daya manusia;sarana dan fasilitas;peralatan medis;obat-obatan danpenunjang; dancakupan pelayanan dan

    komitmen jaga mutu.

    • Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis

    PERMENKES 71/2013.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    18/48

    PRAKTIK Dr dan PRAKTIK Drg

    Surat Ijin Praktik;Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP);

    Perjanjian kerjasamadengan LaboratoriumSederhana, apotek, danjejaring lainnya ; danSurat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yangterkait dengan JaminanKesehatan Nasional

    sumber daya manusia;sarana dan fasilitas;peralatan medis;obat-obatan danpenunjang; dancakupan pelayanan dan

    komitmen jaga mutu.

    • Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis

    PERMENKES 71/2013

  • 8/17/2019 Materi BUK

    19/48

    KLINIK PRATAMA

    Surat Ijin Operasional;

    Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/drg, Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya

    Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagiApoteker dalam hal klinikmenyelenggarakan pelayanankefarmasian,

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

    Perjanjian Kontrak kerjasama denganjejaring, jika diperlukan; dan

    Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan Jaminan Kesehatan Nasional

    sumber daya manusia;

    sarana dan fasilitas;

    peralatan medis;

    obat-obatan danpenunjang; dan

    cakupan pelayanan

    dan komitmen jagamutu.

    • Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis

    Permenkes 71/2013

  • 8/17/2019 Materi BUK

    20/48

    RS KELAS D PRATAMA

    Surat Ijin Operasional;

    Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/drg, Surat Ijin Praktik atau Surat IjinKerja (SIP/SIK) bagi tenagakesehatan lainnya

    Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagiApoteker dalam hal klinikmenyelenggarakan pelayanankefarmasian,

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

    Perjanjian Kontrak kerjasama denganjejaring, jika diperlukan ; dan

    Surat Pernyataan Kesediaanmematuhi ketentuan yang terkaitdengan Jaminan Kesehatan Nasional

    sumber daya manusia;

    sarana dan fasilitas;

    peralatan medis;

    obat-obatan danpenunjang; dan

    cakupan pelayanan

    dan komitmen jagamutu.

    • Persyaratan Administrasi • Persyaratan Teknis

    PERMENKES 71/2013

  • 8/17/2019 Materi BUK

    21/48

    KENDALI MUTU

    Pasal 6 (2)Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), FasilitasKesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.

    Permenkes 71/2013

    Pasal 41

    (1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama

    dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan

    b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatandikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6.

    (2)

    Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam PeraturanMenteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteriini mulai berlaku.

    (3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harusmenyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam

    jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    22/48

    Pasal 38

    (1) Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan melalui:a. pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan;b. pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; danc. pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.

    (2) Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biayasebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan membentuk timkendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasiprofesi, akademisi, dan pakar klinis.

    (3) Tim kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dapat melakukan:a. sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan

    praktik profesi sesuai kompetensi;b. utilization review dan audit medis; dan/atauc. pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.

    KENDALI MUTUPermenkes 71/2013

    SIAPA TIM KENDALI MUTUNYA ?

  • 8/17/2019 Materi BUK

    23/48

    -

    -

    -

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan pengembangan sistem kendali mutupelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 serta penjaminan kendali mutudan kendali biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 diatur dengan PeraturanMenteri . Perpres 12/13 ( psl 44, ayat 1)

    23

    2012-2013

    2015-2018

    20114PENYUSUNAN PEDOMAN ( NSPK)AKREDITASI FASYANKKES PRIMER

    1. UJI COBA AKREDITASI PUSKESMAS DI JATIM & NTT2. FINALISASI NSPK AKREDITASI FASYANKES PRIMER3. REKRUTMEN & TOT SURVEIOR4. REKRUTMEN & TOT PENDAMPING5. PENETAPAN KELEMBAGAAN AKREDITAS

    6. PENYUSUNAN PMK AKREDITASI FASYANKES PRIMER

    AKREDITASI GK PADA FASYANKES PRIMER(Puskesmas, Klinik, dokter praktik mandiri)

    KENDALI MUTU FASYANKES PRIMER DENGAN AKREDITASI

    Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harusmemperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspekkeamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengankebutuhan pasien, serta efisiensi biaya. Perpres 12/13 ( psl 42,

    ayat 1)

    TARGET AKREDITASI FASYANKES PRIMER

    Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam bekerja sama dengan BPJS ,Faskes n tingkat pertama juga harus telah TERAKREDITASI ( pasal 6 (2) Permenkes 71/2013)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    24/48

    KENDALI MUTU

    Penerapan sistem kendali mutu pelayanansecara menyeluruh meliputi :

    Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,

    Memastikan proses pelayanan kesehatanberjalan sesuai standar yang ditetapkan,Pemantauan terhadap luaran kesehatanPeserta.

    Aspek keamanan pasien,Efektifitas tindakan,Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhanmedis pasien

  • 8/17/2019 Materi BUK

    25/48

    KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER

    Dokter

    Spesialis

    MahalKompetensi

    Bidang ilmu kedokteran

    I n t e r n a l M e d i c i n e

    O b s - G y n e c o l o g y

    S u r g e r y

    P e d i a t r i c s

    O p h t h a l m o l o g y

    D e r m a t o l o g y

    E t c

    Kedokteran DasarFamily Medicine

    Ib

    II

    IIIIII

    II

    I

    Spesialis

    DK / DU /

    DokterPelayananPrimer

    Murah

    Ia

    Sub-Spesialis

    SAAT INI GOALDokter yang mampu

    memenuhi sebagianbesar kebutuhan

    kesehatan individu dankeluarga

    Marjinalisasi DokterPelayanan Primer

    Revitalisasi Dokter PelayananPrimer melalui program

    pendidikan dokter

    Ko ndis i in i t idakm e n d u k u n g J K N Program pedidikan dokter layanan primer telah

    masuk dalam Undang Undang PendidikanKedokteran (UU No.20 Tahun 2013)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    26/48

    BESARAN TARIF

    KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHA TAN

    26

  • 8/17/2019 Materi BUK

    27/48

    BPJS Kesehatan melakukan pembayarankepada Fasilitas Kesehatan tingkat pertamasecara praupaya berdasarkan kapitasi atas

    jumlah Peserta yang terdaftar di FasilitasKesehatan tingkat pertama (PSL 39 ayat 1,Perpes No.12/2013).

    PEMBAYARAN FASILITAS KESEHATAN

    27

    STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA

  • 8/17/2019 Materi BUK

    28/48

    28

    STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADAFASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

    NO JENIS FASILITAS KESEHATANTK PERTAMA

    KAPITASI

    1 Puskesmas atau FasilitasKesehatan yang setara

    3000 – 6000

    2 RS. Pratama, Klinik Pratama, Praktek

    Dokter, atau FasilitasKesehatan yang setara

    8.000 – 10.000

    3 Dokter Gigi Praktek 2.000

  • 8/17/2019 Materi BUK

    29/48

    29

    TARIF RAWAT INAP FASKES TK I( NON KAPITASI )

    NO JENIS FASILITASKESEHATAN

    TARIF

    1 Puskesmas 100.000

    2 RS Pratama 100.000

  • 8/17/2019 Materi BUK

    30/48

    TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATUS( NON KAPITASI )

    NO PELAYANAN KESEHATAN TARIF

    1 Pemeriksaan ANC 25.000

    2 Persalinan Normal 600.000

    3 Penanganan perdarahan paska keguguran, persalinanpervaginam dan emergency dasar 750.000

    4 Pemeriksaan PNC/neonatus 25.000

    5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis placentamanual) 175.000

    6 Pelayanan pra rujukan pd komplikasi kebid & neonatal125.000

    7 Pelayanan KB pemasangan IUD/Implant danSuntik

    100.00015.000

    8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan125.000

    30

  • 8/17/2019 Materi BUK

    31/48

    BAGAIMANATARIF

    DI DTPK

    Pembiayaan untuk pelayanan ambulans, pelayanan obat rujuk balik,pelayanan skrining kesehatan tertentu, dan/atau pelayanan kesehatanpada daerah terpencil dan kepulauan dibayar oleh BPJS Kesehatanyang diatur lebih lanjut dengan Peraturan BPJS Kesehatan.

    (Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)

    KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

    Jakarta, 28 Nopember 2013

    Dalam hal Fasilitas Kesehatan tingkat pertama di suatu daerah tidakmemungkinkan pembayaran berdasarkan kapitasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan diberikan kewenanganuntuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih

    berhasil guna. ( Ps 39 (2) Perpres 12/13)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    32/48

    SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN

    32

    Dana yankes JKN yg telah menjadi pendapatandaerah sesegera mungkin dikembalikanseutuhnya kepada Puskesmas ataupun RS milikPemerintah Daerah untukmenunjang yankes di

    Puskesmas dan RS

    Percepatan status RSUD dan Puskesmas menjadiBadan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuaiamanat UU No. 36 th 2009 ttg Kesehatan danUU No. 44 th 2009 ttg RS

    Surat Edaran : Kemendagri, 13 Nov 2013

    PELAKSANAAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    33/48

    - Fasyankes tingkatpertama yang telahbekerjasama denganPT Askes,Jamsostek, ASABRI,Jamkesmas

    - Fasyankes yangmengajukanpermohonansebagai ProviderBPJS Kesehatann

    - Fasyankestingkat pertamasudah dikontraksebelumnya

    - Fasyankes baruyang

    mengajukanpermohonansebagai providerBPJS Kesehatan

    2014 2015 - 2018 2019

    MELENGKAPI PERSYARATAN ADMINISTRASI & TEKNIS

    PELAKSANAANKREDENSIALING DAN REKREDENSIALING

    FASYANKES TINGKAT PERTAMA

    - FasyankesTingkat pertamasudah dikontraksebelumnya

    - Fasyankes baruyang mengajukan

    permohonansebagai ProviderBPJS Kesehatan

    33

    MASA TRANSISI

  • 8/17/2019 Materi BUK

    34/48

    34

    SISTEM RUJUKAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    35/48

    Dalam hal Peserta memerlukan pelayanankesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatantingkat pertama harus merujuk ke FasilitasKesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat

    sesuai dengan SISTEM RUJUKAN yang diaturdalam ketentuan peraturan perundangundangan(Psl 29 ayat 5).

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanankesehatan tingkat pertama dan pelayanankesehatan rujukan tingkat lanjutan diatur denganPERATURAN MENTERI (Psl.29 ayat 6)

    35

    PERATURAN PRESIDEN NO. 12 TAHUN 2013

    SISTEM RUJUKAN ( P k 71/2013)

  • 8/17/2019 Materi BUK

    36/48

    SISTEM RUJUKAN ( Permenkes 71/2013)Pasal 14

    (1) Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuaikebutuhan medis dimulai dari Fasilitas Kesehatan tingkat pertama .

    (2) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta diselenggarakan olehFasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar.

    (3) Dalam keadaan tertentu, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) tidak berlaku bagi Peserta yang:a. berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat

    Peserta terdaftar; ataub. dalam keadaan kedaruratan medis.

    (4) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat memilih FasilitasKesehatan tingkat pertama selain Fasilitas Kesehatan tempat Pesertaterdaftar pertama kali setelah jangka waktu 3 (tiga) bulan atau lebih.

    Pasal 15

    (1) Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan TingkatLanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harusmerujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuaidengan Sistem Rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturanperundang-undangan.

    (2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukandari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

    (3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukandari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.

    (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususanpermasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, danpertimbangan ketersediaan fasilitas.

    (5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    37/48

    Selama ini, sistem rujukan kurang efektifdan efisien karena :

    Jarak yang ditempuh pasien untukmendapatkan pelayanan rujukan lebih panjang

    • Biaya yang diperlukan lebih besar• Waktu yang diperlukan lebih lama

  • 8/17/2019 Materi BUK

    38/48

    BAGAIMANA ALUR RUJUKAN

    YANG BENAR

    P l Si R j k

  • 8/17/2019 Materi BUK

    39/48

    PEL KES YANG ‘UNSTRUCTURED’ KE ‘STRUCTURED’

    Tertiary Care

    Tertiary

    Secondary

    Primary Care

    Rujukan -Kewenangan

    Gatekeeper

    Perlunya Sistem Rujukan

  • 8/17/2019 Materi BUK

    40/48

    1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatansehingga Pasien tidak berkumpul dan menumpuk di

    RS besar tertentu

    2. Perencanaan Pengembangan fasyankes di daerah

    dapat direncanakan secara sistematis , efisien danefektif, dengan menggunakan skala prioritas

  • 8/17/2019 Materi BUK

    41/48

    RegionalisasiSistem Rujukan

    1. Mapping2. PenetapanRS Regional

    3.Pembagian

    Peran

    4.PenguatanFasyankes

    5 .Penyusunan

    PedomanPelayananKedokteran

    (PPK)

    6.Penyusunan

    ClinicalPathway

    7.Melakukan uji

    coba

    8.MengadakanP

    embinaan

    9.Membangun

    sistemInformasi

    Rujukan

    10 . MOnev

    10 Langkah Regionalisasi

    PERAN & UPAYA PEMERINTAH DALAM PENGUATAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    42/48

    PERAN & UPAYA PEMERINTAH DALAM PENGUATANPELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PRIMER

    1) Merumuskan kebijakan dalam rangka Pemenuhan jumlah dan peningkatan kualitasSDM Kesehatan.

    2) Pembuatan PPK Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer.

    3) Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter praktek mandiri bagidaerah yang kurang tenaga dokternya

    4) Pembuatan izin operasional dan registrasi puskesmas,5) Melakukan rehabilitasi puskesmas dan pustu.

    6) Pemenuhan alkes faskes primer dan farmasi

    7) Pengadaan puskesmas keliling dan ambulans

    8) Diterbitkannya formularium nasional9) Kendali Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar melalui Akreditasi

    10) Penguatan sistem rujukan dengan memperhatikan aksesibilitas dan portabilitas

    11) Pembuatan peraturan bersama 3 Menteri (Menteri Kesehatan, Menteri DalamNegeri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformsi Birokrasi)

    tentang perencanaan dan pemerataan tenaga kesehatan.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    43/48

    1. Penyiapan sarana pelayanan khususnya di DTPK

    (menjamin akses dan pemerataan)2. Penyediaan SDM Kesehatan dan mengatur distribusinya

    termasuk anggaran pelatihan SDM kesehatan3. Penyiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer untuk

    krendensialing4. Sosialisasi kepada seluruh stakeholder di daerah5. Mendorong pihak swasta dalam pemenuhan fasilitas

    pelayanan kesehatan terutama di DTPK ( daerahterpencil dan sangat terpencil)

    6. Persiapan daerah mencapai universal coverage. 7. Pembentukan Tim safe guarden , Forum Komunikasi dan

    Forum Kontrol.8. Mempersiapkan RS untuk terpenuhinya pelayanan kasus

    rujukan

    PERAN PEMERINTAH DAERAH

    HAL HAL YANG AKAN MENDAPAT

  • 8/17/2019 Materi BUK

    44/48

    HAL-HAL YANG AKAN MENDAPATPERHATIAN KHUSUS

    1. FASYANKES DI DAERAH TERPENCIL DANSANGAT TERPENCIL

    2. FASYANKES DENGAN JUMLAH PESERTAYANG TERBATAS3. WILAYAH DENGAN FASYANKES YANG

    PADAT PENDUDUK

    44

    HAL HAL YANG SEGERA DILAKUKAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    45/48

    NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

    PEMERINTAH PEMDA SWASTA ORANISASI PROFESI

    1 Perizinan :

    a.Fasilitas pelayananb.Ketenagaan

    vv v

    2 Persiapan Akreditasi v v

    2 Kredensial awal v v

    3 Pemenuhan :a.Sarana & Prasarana

    b.Peralatanc.SDMd.Jenis Pelayanane.Standar Pelayanan

    v

    vvVV

    v

    vvvv

    v

    vvvv

    v

    vV

    v

    4 Penetapan tarif pelayanan v v v v

    5 Pola penghitungan unit cost v v

    6 Pelatihan SDM v v v v

    7 Sistem Informasi :Pencatatan dan Pelaporan (sesuaiketentuan Puskesmas – Simpus,SIRS)

    vv

    vv

    vv

    8 Penguatan Kabupaten/Kota v

    HAL HAL YANG SEGERA DILAKUKAN

  • 8/17/2019 Materi BUK

    46/48

    ANTISIPASI PENINGKATAN TAJAM JUMLAH KUNJUNGANKE FASILITAS KESEHATAN PADA JKN 2014

    Dinkes prov/kab/kota membuat prediksi daerah/faskesyg berpotensi kunjungan akan meningkat tajamMemastikan sistem informasi --> monitoring jumlahkunjungan secara real time

    Memperkuat fungsi faskes primer sebagai gate keeper pasien tdk memenuhi RS

    Langkah penguatanRelokasi dokter ke tempat yg memerlukan

    Bekerja sama dgn RS Rujukan/RS PendidikanMenjamin adanya tim dokter di RS yg selalu siapdigerakkanMemperbantukan dr.Sp/residen di layanan primer yg

    jml kunjungannya akan meningkat tajam

  • 8/17/2019 Materi BUK

    47/48

    ISU STRATEGIS

    Kenyataannya 80% penyakit yang ditangani rumah sakit rujukan di Provinsi adalahpenyakit yang seharusnya ditangani di Puskesmas Tingkat okupansi tempat tidur yangtinggi di RS Rujukan Provinsi bukan indikator kesuksesan suatu Jaminan Kesehatan. Hal iniberdampak pada beban fiskal daerah yang terlalu tinggi.Oleh karenanya Pelaksanaan Jaminan Kesehatan membutuhkan sistem rujukanberjenjang dan terstruktur Setiap Provinsi harap segera menyusun peraturan terkaitsistem rujukan.Fokus penanganan pelayanan kesehatan masyarakat seharusnya berada padafasyankes dasar/Puskesmas Kebijakan provinsi harus berfokus untuk memperkuatlayanan puskesmas sebagai ujung tombak dalam sistem rujukan.Tujuan JKN bukan menjadi pesaing Jamkesda tetapi mengintegrasikan seluruh sistemJaminan Kesehatan agar terpadu secara nasional Sosialisasi Provinsi dan RSUD hinggake tingkat Kabupaten/Kota diperlukan.

    Pelaksanaan JKN membutuhkan data dan informasi secara terintegrasi dari tingkatterbawah hingga nasional Kesamaan data yang digunakan provinsi dengan pusatmelalui harmonisasi dan sinkronisasi menjadi urgen untuk segera dilakukan.

  • 8/17/2019 Materi BUK

    48/48