Materi Ajar Inflasi

6
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1 Inflasi A. Pengertian dan PenyebabInflasi Inflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukkan kenaikan harga-harga barang secara umum yang terjadi terus-menerus. Harga yang naik secara terus- menerus tentu sangat merugikan banyak pihak. Inflasi bisa terjadi disebabkan oleh beberapa faktor: a) Kelebihan Permintaan (Demand Pull Inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa. Kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan harga- harga, karena permintaan lebih besar b) Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan mendorong naiknya harga harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi berkurang, jika penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan tetap, maka akibatnya harga-harga akan naik daripada penawaran. c) Pencetakan Uang Baru oleh Pemerintah, Inflasi terjadi jika pemerintah mencetak uang baru untuk menutupi anggaran negara yang defisit. Pencetakan uang baru bisa menyebabkan jumlah uang yang beredar lebih banyak dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa sehingga harga-harga akan naik (inflasi). d) Sikap Konsumen (Masyarakat) terhadap Informasi Kenaikan Harga Apabila konsumen mendapat informasi bahwa harga-harga akan naik, misalnya disebabkan oleh naiknya harga BBM, biasanya konsumen akan berlomba membeli barang-barang sebelum harga betul-betul naik. Akibatnya, permintaan akan meningkat tajam dan tidak seimbang dengan jumlah barang yang tersedia sehingga pasti terjadi inflasi. e) Sikap Produsen terhadap Informasi Kenaikan Harga Apabila produsen mendengar bahwa harga-harga akan naik maka sebagian produsen justru akan menimbun barang sambil menunggu harga betul-betul naik, dengan tujuan agar mendapat keuntungan yang lebih besar. Ketika harga betul-betul naik tetap saja ada sebagian dari produsen yang tidak menjual barangnya, karena masih menunggu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi. Perilaku produsen seperti ini menyebabkan penawaran jauh lebih kecil dibanding permintaan, padahal dalam keadaan seperti ini para konsumen berlomba-lomba membeli barang, akibatnya pasti terjadi inflasi. f) Kebijakan Pemerintah yang Kurang Tepat Kebijakan pemerintah yang kurang tepat bisa memicu timbulnya inflasi. Misalnya, jika pemerintah menetapkan aturan (syarat) pemberian kredit yang terlalu longgar maka bisa dipastikan akan lebih banyak pengusaha yang mendapat kredit (pinjaman uang). Akibatnya, jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga memicu timbulnya inflasi. B. Penyebab dan Dampak Inflasi a) Menurunkan Pendapatan Riil Masyarakat Misalnya sebelum inflasi, untuk membeli 40 kg beras diperlukan uang Rp100.000,-. Setelah inflasi, beras 40 kg harus dibeli dengan uang Rp120.000,- karena harga beras telah naik dari Rp2500,-per kg menjadi Rp3000,-per kg. Ini berarti dengan adanya inflasi pendapatan riil (nyata) masyarakat menjadi

Transcript of Materi Ajar Inflasi

Page 1: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1

Inflasi

A. Pengertian dan PenyebabInflasi

Inflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukkan kenaikan harga-harga

barang secara umum yang terjadi terus-menerus. Harga yang naik secara terus-

menerus tentu sangat merugikan banyak pihak. Inflasi bisa terjadi disebabkan

oleh beberapa faktor:

a) Kelebihan Permintaan (Demand Pull Inflation), yaitu inflasi yang terjadi

karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa. Kelebihan permintaan yang

tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan harga-

harga, karena permintaan lebih besar

b) Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation), yaitu inflasi yang terjadi

karena kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan mendorong

naiknya harga harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan

mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi

berkurang, jika penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan

tetap, maka akibatnya harga-harga akan naik daripada penawaran.

c) Pencetakan Uang Baru oleh Pemerintah, Inflasi terjadi jika pemerintah

mencetak uang baru untuk menutupi anggaran negara yang defisit. Pencetakan

uang baru bisa menyebabkan jumlah uang yang beredar lebih banyak dan tidak

seimbang dengan jumlah barang dan jasa sehingga harga-harga akan naik

(inflasi).

d) Sikap Konsumen (Masyarakat) terhadap Informasi Kenaikan Harga

Apabila konsumen mendapat informasi bahwa harga-harga akan naik, misalnya

disebabkan oleh naiknya harga BBM, biasanya konsumen akan berlomba

membeli barang-barang sebelum harga betul-betul naik. Akibatnya, permintaan

akan meningkat tajam dan tidak seimbang dengan jumlah barang yang tersedia

sehingga pasti terjadi inflasi.

e) Sikap Produsen terhadap Informasi Kenaikan Harga

Apabila produsen mendengar bahwa harga-harga akan naik maka sebagian

produsen justru akan menimbun barang sambil menunggu harga betul-betul

naik, dengan tujuan agar mendapat keuntungan yang lebih besar. Ketika harga

betul-betul naik tetap saja ada sebagian dari produsen yang tidak menjual

barangnya, karena masih menunggu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.

Perilaku produsen seperti ini menyebabkan penawaran jauh lebih kecil

dibanding permintaan, padahal dalam keadaan seperti ini para konsumen

berlomba-lomba membeli barang, akibatnya pasti terjadi inflasi.

f) Kebijakan Pemerintah yang Kurang Tepat

Kebijakan pemerintah yang kurang tepat bisa memicu timbulnya inflasi.

Misalnya, jika pemerintah menetapkan aturan (syarat) pemberian kredit yang

terlalu longgar maka bisa dipastikan akan lebih banyak pengusaha yang

mendapat kredit (pinjaman uang). Akibatnya, jumlah uang yang beredar terlalu

banyak sehingga memicu timbulnya inflasi.

B. Penyebab dan Dampak Inflasi

a) Menurunkan Pendapatan Riil Masyarakat

Misalnya sebelum inflasi, untuk membeli 40 kg beras diperlukan uang

Rp100.000,-. Setelah inflasi, beras 40 kg harus dibeli dengan uang Rp120.000,-

karena harga beras telah naik dari Rp2500,-per kg menjadi Rp3000,-per kg.

Ini berarti dengan adanya inflasi pendapatan riil (nyata) masyarakat menjadi

Page 2: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2

turun. Hal seperti ini tentu sangat menyusahkan masyarakat yang

berpendapatan tetap.

b) Menurunkan Investasi (Penanaman Modal) yang Bersifat Produktif

Pada masa inflasi, para pemilik modal lebih suka menanam modal (uang)- nya

dalam bentuk pembelian harta-harta tetap, seperti tanah dan rumah serta

benda-benda berharga lain, seperti emas dan mutiara. Karena pada masa

inflasi, nilai barang akan terus naik (semakin mahal), sedangkan nilai uang akan

semakin turun. Pada masa inflasi para pemilik modal kurang suka menanamkan

modalnya untuk memproduksi barang-barang jasa karena daya beli masyarakat

sedang menurun.

c) Mengurangi daya saing barang-barang ekspor dan meningkatnya impor

Bila di dalam negeri terjadi inflasi, harga barang-barang produksi dalam negeri

lebih mahal dibandingkan produksi luar negeri. Sehingga barangbarang

produksi dalam negeri kalah bersaing dengan produksi luar negeri. Akibatnya

nilai ekspor akan lebih kecil di banding nilai impor sehingga neraca perdagangan

kita mengalami defisit, dan defisit bisa menghabiskan cadangan devisa negara.

d) Menyulitkan Para Produsen dalam Menghitung Harga Pokok Produksi

Karena persentase kenaikan inflasi sering tidak teratur maka inflasi akan

menyulitkan produsen dalam menghitung harga pokok produksi. Akibatnya

penghitungan harga pokok menjadi tidak tepat (terlalu kecil atau terlalu

besar). Penghitungan harga pokok yang tidak tepat akhirnya dapat menyulitkan

produsen dalam menetapkan harga jual produk.

e) Defisit Neraca Pembayaran

Tambahan Untuk dampak inflasi :

1. Bagi para penabung Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena

nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi

jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak

menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk

berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari

tabungan masyarakat.

2. Bagi debitur dan kreditur Bagi orang yang meminjam uang kepada bank

(debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada

kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,

kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena

nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

3. Dampak Inflasi terhadap Kehidupan Politik, Berbangsa dan Bernegara Adanya

inflasi apalagi hiperinflasi, mampu menurunkan kepercayaan masyarakat pada

pemerintah sehingga timbul berbagai demonstrasi yang menuntut turunnya

pemerintah. Inflasi juga mampu memengaruhi tingkat keamanan dalam negeri.

Daya beli masyarakat yang menurun drastis, telah menambah angka kemiskinan,

bertambahnya angka kemiskinan akhirnya bisa menambah angka kejahatan

seperti pencurian dan perampokan.

C. Teori Inflasi

1. Teori Kuantitas (Irving Fisher)Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu

a. jumlah uang yang beredar;

b. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa

mendatang.

Page 3: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3

2. Teori Keynes Inflasi terjadi karena:

a. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuanekonominya;

b. adanya perebutan rezeki antarkelompok.

3. Teori StrukturalisPenyebab inflasi ialah:

a. kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor;

b. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan. D. Jenis Inflasi

1. Tingkat Keparahannya

No Jenis Inflasi Persentase

1. Inflasi ringan < 10% setahun

2. Inflasi sedang 10% s.d 30% setahun

3. Inflasi tinggi 31% s.d 100% setahun

4. Hiperinflasi Di atas 100% setahun

2. Asal Terjadinya Inflasi

a. Luar Negeri (Imported Inflation)

Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang

menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya

dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal

dari luar negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas

perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau

lebih.Contohnya, jika negara kita mengimpor faktor-faktor produksi

(berupa bahan baku dan mesin) serta mengimpor barang-barang jadi

(seperti motor, mesin cuci, dan kipasangin) dari Jepang, maka jika di Jepang

harga faktor-faktor produksi dan barang jadi tersebut naik (inflasi),

otomatis negara kita juga akanmengalami inflasi. Sebab barang-barang yang

kita buat dengan faktor-faktor produksi dari Jepang tentu akan dijual lebih

mahal, dan barang-barang jadi dari Jepang pun dijual lebih mahal.

b. Dalam Negeri (Domestic Inflation)

Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara

lain :

1) Terjadi defisit anggaran secara terus menerus

Defisit anggaran ini biasanya ditutup dengan mencetak uang baru.

Pencetakan uang baru menyebakan jumlah uang yang beredar di

masyarakat bertambah akibatnya terjadilah inflasi.

2) Terjadi gagal panen

mengakibatkan penawaran (stok) di pasar berkurang. Bila permintaan

lebih tinggi dari penawaran pada akhirnya harga meningkat dan inflasi

akan terjadi.

3) Bank-bank umum memperbesar dalam pemberian kredit kepada nasabah.

pemberian kredit yang besar berarti menambah jumlah uang yang

beredar, sehingga dapat menimbulkan inflasi.

3. Penyebab Inflasi

Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah masuknya uang terlalu

banyak ke masyarakat sehingga masyarakat semakin ingin membelanjakan uang

mereka.Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan mengapa inflasi

dapat terjadi, yaitu karena permintaan yang meningkat (demand-pull inflation),

kenaikan biaya produksi (cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat

(expectation).

Page 4: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4

a. Kelebihan Permintaan/Tarikan Permintaan/Demand Pull Inflation

Inflasi terjadi karena permintaan efektif masyarakat terhadap berbagai

barang lebih besar daripada penawaran barang atau permintaan barang dan

jasa tidak dapat dilayani oleh kapasitas produksi, sehingga terjadi

ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.Supaya keseimbangan

terjadi maka harga barang naik.Meningkatnya anggaran belanja negara dan

ekspansi bisnis juga dapat meningkatkan permintaan barang secara

keseluruhan.Inflasi juga dapat terjadi jika pajak diturunkan atau konsumen

enggan menabung dan suka membeli barang lebih banyak.

Inflasi disebabkan oleh permintaan agregat yang bertambah sehingga

kurva AD (aggregate demand) ke kanan. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1

ke P2.

b. Tarikan biaya/KenaikanBiaya Produksi (Cost-Push Inflation)

Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi, yang sering

disebut dengan cost-push inflation.Kenaikan harga-harga faktor produksi

(bahan baku dan upah tenaga kerja) yang menyebabkan kenaikan biaya

produksi, mendorong produsen untuk menaikkan harga jual di setiap titik

produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar

berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal dibandingkan

keseimbangan sebelumnya.

Inflasi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi sehingga menggeser

kurva AS (aggregate supply) ke atas. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke

P2.

Page 5: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 5

Inflasi Spiral

Inflasi spiral terjadi ketika muncul kenaikan tingkat upah. Perhatikan bagan sebagai

berikut :

E. Laju Inflasi

Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa

macam barang yang diperjualbelikan di pasar pada masing-masing tingkat harga.

Barang-barang yang dimaksud adalah barang-barang kebutuhan pokok bagi

masyarakat. Angka indeks yang digunakan adalah angka Indeks Harga Konsumen

(IHK) atau disebut Consumer price index (CPI). Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut :

๐ฟ๐‘Ž๐‘—๐‘ข ๐ผ๐‘›๐‘“๐‘™๐‘Ž๐‘ ๐‘– =๐ผ๐ป๐พ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘œ๐‘‘๐‘’ ๐‘–๐‘›๐‘– โˆ’ ๐ผ๐ป๐พ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘œ๐‘‘๐‘’ ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘’๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž

๐ผ๐ป๐พ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘œ๐‘‘๐‘’ ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘’๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž

F. Cara Mengendalikan Inflasi di Indonesia

Pendekatan moneter (politik diskonti, cadangan kas, operasi pasar terbuka, dll) yang dilakukan

Pemerintah Indonesia (melalui BI) akan lebih baik bila diterapkan pada Negara yang telah maju

perekonomiannya bukan pada Negara berkembang seperti Indonesia. Jadi apabila pendekatan

moneter dipakai sebagai alat utama mengendalikan inflasi di Indonesia maka hal itu tidak akan

dapat menyelesaikan masalah inflasi yang berkarateristik panjang. Oleh karena itu ada beberapa

cara untuk mengatasi inflasi di Indonesia yaitu :

1. Peningkatan supply bahan pangan

dapat dilakukan dengan lebih memerhatikan pada pembangunan pada sektor pertanian

khususnya subsektor pangan. Modernisasi teknologi dan metode pengolahan lahan serta

pertambahan luas lahan pertanian perlu dilakukan untuk meningkatkan laju produksi bahan

pangan sehingga tercipta swasembada pangan.

2. Pengurangan deficit APBN

Page 6: Materi Ajar Inflasi

Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 6

Pada masa krisis ekonomi, pengurangan defisit APBN tidak dapat dilaksanakan. Akan tetapi

dalam jangka panjang harus dilakukan. hal tersebut dapat ditempuh dengan cara sbb :

meningkatkan penerimaan rutin terutama dari sektor pajak

mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman dan utang luar negeri

menurunkan pengeluaran pemerintah

3. Peningkatan cadangan devisa

dapat dilakukan dengan cara :

memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri terutama pada perdagangan jasa agar

tidak terus menerus defisit.

mengurangi ketergantungan domestik terhadap barang-barang (bahan baku dan barang

konsumsi) luar negeri dengan mengolah simber daya alam dalam negeri sebagai bahan

baku industri

mengubah industri yang bersifat subtitusi impor kepada yang bersifat promosi ekspor

agar terjadi efisiensi harga dan meningkatkan ekspor

membangun industri yang mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan memiliki

kandungan komponen lokal yang relatif tinggi pula.

4. Perbaikan dan peningkatan kemampuan penawaran agregat

mengurangi kesejnagan ouput dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya pekerja,

modernisasi teknologi produksi, serta pembangunan industri manufaktur nasional agar

kinerjanya meningkat.

memperlancar jalur distribusi barang nasional supaya tidak terjadi kesenjangan antara

permintaan dan penawaran di daerah.

menstabilkan tingkat suku bunga dan menyehatkan perbankkan nasional, tujuannya untuk

mendukung proses industrilisasi nasional.

menciptakan kondisi yang sehat dalam perekonomian.

Berikut ini kita akan membahas beberapa istilah yang berkaitan dengan jumlah dan nilai uang. Deflasi

Lawan dari inflasi adalah deflasi. Deflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukkan

turunnya harga barang-barang secara umum secara terusmenerus.Hal ini terjadi, karena jumlah

uang yang beredar terlalu sedikitdibandingkan jumlah barang dan jasa. Deflasi juga

mengakibatkan para pengusaha sulit mengadakan investasi (penanaman modal yang

berbentukpendirian perusahaan, dan lain-lain) karena pengusaha sulit mendapatkanuang.

Devaluasi

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uangsendiri terhadap mata uang

asing. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuanmemperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca

pembayaran. Kebijakan

Revaluasi Revaluasi merupakan kebalikan dari devaluasi. Revaluasi adalah kebijakan pemerintah

menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uangasing.

Depresiasi

Depresiasi memiliki persamaan dengan devaluasi, yaitu sama-samamerupakan penurunan nilai

mata uangsendiri terhadap mata uang asing.Bedanya, jika devaluasi terjadi karena adanya

kebijakan dari pemerintah(disengaja) maka depresiasi terjadi karena kekuatan tarik menarik

antarapermintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing.

Apresiasi

Sebagai kebalikan dari depresiasi, apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang sendiri terhadap

mata uang asing yang terjadi karena kekuatan tarikmenarik antara permintaan dan penawaran

mata uang di pasar valuta asing.

Sumber

Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007

Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri,

2008

Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006

BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)