Materi 3 - distribusi frekuensi

20
Distribusi Frekuensi

description

Statistik 1 - Semester 2

Transcript of Materi 3 - distribusi frekuensi

Page 1: Materi 3 - distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi

Page 2: Materi 3 - distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi

• Distribusi frekuensi: pengelompokkan data ke dalam kelompok kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap kelas.

• Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi adalah untuk mengatur data mentah (belum dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada.

Page 3: Materi 3 - distribusi frekuensi

Jenis Klasifikasi

Data dapat diklasifikasikan dalam 4 macam:

1.Jenis (komoditi, produk, jenis kelamin, jenjang kelas (SD, SMP, SMA), pekerjaan)

2.Tingkatan karakteristik (berat, jumlah penghasilan, umur, jumlah penjualan)

3.Geografis (Jakarta, Bandung, dll)

4.Deret waktu (1999, 2000, dst)

Page 4: Materi 3 - distribusi frekuensi

klasifikasi distribusi frekuensi

• Distribusi frekuensi dibedakan menjadi dua:

1.Klasifikasi frekuensi numerikal– Jika pengelompokkan datanya berdasarkan

pada keterangan kuantitatif

2.Klasifikasi frekuensi kategorikal– Jika pengelompokkan datanya berdasarkan

pada keterangan kualitatif

Page 5: Materi 3 - distribusi frekuensi

Langkah Distribusi Frekuensi

I. Membentuk/ Menentukan kelas-kelas

II. Menyeleksi data dan memasukkannya ke dalam kelas-kelas yang bersangkutan

III. Menjumlah semua frekuensi dari kelas-kelas

Page 6: Materi 3 - distribusi frekuensi

I. Membentuk Kelas

1. Menentukan jumlah kelas di mana data akan kita kelompokkan

2. Menentukan interval tiap kelas

3. Menentukan batas kelas

Page 7: Materi 3 - distribusi frekuensi

1. Menentukan Jumlah Kelas

• Sebagai pedoman, dapat menggunakan rumus Herbert A. Strurges (Sturges Rules)

• k = 1 + 3,322 Log n

• Di mana:

• k : jumlah/ banyaknya kelas

• n : banyaknya nilai observasi

Page 8: Materi 3 - distribusi frekuensi

• Pertimbangan dalam menentukan jumlah kelas1. Maksud dan tujuan kita membantuk

distribusi frekuensi

2. Luas penyebaran (range) dari nilai-nilai pengamatan yang hendak kita kelompok-kelompokkan.

3. Jumlah individu yang akan kita kelompokkan

4. Jenis keterangan yang hendak kita kelompokkan

Page 9: Materi 3 - distribusi frekuensi

2. Menentukan Interval Kelas

• Terlebih dahulu dihitung luas penyebaran/ range (R) nilai pengamatan

• R = Xn – X1

• Selanjutnya dihitung interval kelasnya:

• Interval kelas = R / k• Dimana: R : luas penyebaran (range)

– Xn : nilai observasi tertinggi– X1 : nilai observasi terendah

Page 10: Materi 3 - distribusi frekuensi

3. Menentukan Batas-batas kelas

• Batas-batas kelas dibuat sedemikian rupa sehingga nilai terendah dapat tercakup (masuk) ke dalam kelas yang dibuat.

• Sebaiknya merupakan kelipatan angka lima.

• Contoh: nilai terendah = 24, maka batas kelasnya 20 – 30.

Page 11: Materi 3 - distribusi frekuensi

Overlapping class limits Non Overlapping class limits

20 – 30

30 – 40

40 – 50

50 – 60

60 – 70

70 – 80

80 – 90

90 – 100

20 – 29

30 – 39

40 – 49

50 – 59

60 – 69

70 – 79

80 – 89

90 – 99

Page 12: Materi 3 - distribusi frekuensi

Ketentuan

1. Kelas– Tiap-tiap kelompok nilai variabel disebut kelas

2. Batas Kelas (Class Limits)– Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas

yang satu dengan kelas yang lain

3. Batas kelas bawah dan batas kelas atas– Batas kelas bawah: Deretan sebelah kiri– Batas kelas atas: Deretan sebelah kanan

Page 13: Materi 3 - distribusi frekuensi

4. Batas semu dan batas nyata– Batas semu: 20 dan 29, karena ada kekosongan

antara 29 dengan 30– Batas nyata: 19,5 dan 29,5

5. Luas kelas (interval size)– Selisih antara batas kelas bawah dari kelas yang

setingkat lebih tinggi dengan batas kelas bawah dari kelas yang bersangkutan

– Selisih antara batas kelas atas nyata dengan batas kelas bawah nyata. Contoh 29,5 – 19,5 = 10

Page 14: Materi 3 - distribusi frekuensi

6. Nilai tengah (class mid point)– Adalah angka atau nilai variabel yang tepat terletak

ditengah-tengah suatu kelas.

Nilai Tengah = (batas atas nyata+batas bawah nyata)/2

7. Frekuensi kelas terbuka– Distriubsi yang tidak mempunyai batas kelas atas

pada kelas terkahir maupun batas kelas bawah pada kelas pertama.

Page 15: Materi 3 - distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi Relatif

• Distribusi frekuensi relatif disusun melalui pembagian masing-masing frekuensi kelas dengan seluruh frekuensi dan dinyatakan dalam persen.

Page 16: Materi 3 - distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi Kumulatif

• Distribusi frekuensi kumulatif atau distribusi frekuensi meningkat, didapatkan dengan menjumlahkan nilai suatu kelas dengan jumlah nilai kelas sebelumnya, begitu seterusnya (kumulatif kurang dari).

Page 17: Materi 3 - distribusi frekuensi

Grafik dari Distribusi Frekuensi

• Histogram

• Polygon

• Ogive

Page 18: Materi 3 - distribusi frekuensi

Histogram

• Histogram termsuk diagram batang (bar chart)

• Langkah:1. Membuat absis (sumbu horisontal) dan ordinat

(vertikal)

2. Absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama frekuensi

3. Membuat skala, yang mencakup nilai terendah dan tertinggi.

4. Membat segi-segi empat pada sumbu absis

Page 19: Materi 3 - distribusi frekuensi

Polygon

• Polygon adalah diagram berbentuk garis, yang dibuat dengan menghubungkan titik-titik nilai tengah tiap-tiap kelas secara berturut-turut.

• Garis yang menghubungkan titik-titik tenga tersebut kemudian diteruskan sampai memotong sumbu absis.

Page 20: Materi 3 - distribusi frekuensi

Ogive

• Ogive atau cumulative frequency polygon adalah diagram bentuk gasi dari distribusi meningkat (kumulatif).