Matematika Integral
-
Upload
bagus-gelis-pratama-putra -
Category
Documents
-
view
14.347 -
download
61
description
Transcript of Matematika Integral
Makalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematika
““““
BAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRA
SMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJO
JL. DRJL. DRJL. DRJL. DR
Makalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematika
““““IntegralIntegralIntegralIntegral””””
Di Susun Oleh:
BAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRABAGUS GELIS PRATAMA PUTRA
XII IPA 4 / 07
SMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJOSMAN 3 SIDOARJO
JL. DRJL. DRJL. DRJL. DR.... WAHIDIN NO. 130WAHIDIN NO. 130WAHIDIN NO. 130WAHIDIN NO. 130
SIDOARJOSIDOARJOSIDOARJOSIDOARJO
www.sman3sda.sch.id
Makalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematikaMakalah matematika
INTEGRAL | Matematika
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Matematika tentang integral ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu matematika khusunya tentang integral, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai macam sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Wahyudi selaku Guru Matematika SMAN 3 Sidoarjo yang telah meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Makalah yang penulis buat ini masih sangat jauh dari kategori sempurna. Penulis menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Sidoarjo,November 2010
Penulis
INTEGRAL | Matematika
3
DAFTAR ISI
INTEGRAL
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
B. TUJUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II MATERI POKOK ............................................................................................................ 5
A. PENGERTIAN INTEGRAL ............................................................................................... 5
B. INTEGRAL TAK TENTU .................................................................................................. 6
1. Penyelesaian cara biasa .............................................................................................. 7
2. Penyelesaian cara subtitusi .......................................................................................... 8
3. Integral Parsial ............................................................................................................. 8
C. Integral Tertentu ........................................................................................................... 9
D. Integral Luas Daerah .................................................................................................. 11
1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x ............................................................... 11
2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x............................................................ 12
3. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X ..................... 14
4. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva ............................................................. 15
E. Menentuka Volume Benda Putar ................................................................................... 17
1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X ...................... 17
2. Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y ....................... 18
3. Volume Benda Putar antara Dua Kurva...................................................................... 20
BAB III PARADE LATIHAN SOAL ............................................................................................ 22
A. Parade Soal ................................................................................................................... 22
B. Kunci jawaban ............................................................................................................... 27
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 28
A. Rangkuman ................................................................................................................... 28
B. Rekomendasi ................................................................................................................. 31
INTEGRAL | Matematika
4
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana matematika
ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui perkembangan
penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran
dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika
secara praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi,
dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-
disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan
juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu
sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi
latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral. Integral
adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu
dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral
tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan –batasan.
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik
juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika
khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih
tinggi.
B. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dari dibuatnya makalah Matetatika Bab Integral ini pada peserta didik adalah sebagi berikut :
1. Agar Peserta didik dapat memahami konsep intrgral tak trentu dan integral tentu. 2. Agar peserta didik dapat menghitung Integral tak tentu dan integral tentu dari fingsi
aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana. 3. Agar peserta didik dapat menggunakan Integral untuk menghitung luas daerah di bawah
kurva dan volume benda putar. 4. Membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi Integral. 5. Sebagai sumber informasi tentang integral bagi para pembacanya,
BAB II MATERI POKOK
Mind Map
A. PENGERTIAN INTEGRAL
Integral dapat di artikan sebagai
menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang
integral adalah ‘ ∫ ’ . Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :
F1(x) = x2 + 5x – 6 maka
F2(x) = x2 + 5x + 12 maka
F3(x) = x2 + 5x + maka
Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang
sama.
Operasi dari F(x) menjadi F’(x) mer
sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebuit dengan INTEGRAL (anti turunan)
Turunan
Y Integral
PengertianCara
integral
parsial subtitusi
INTEGRAL
BAB II MATERI POKOK
PENGERTIAN INTEGRAL
Integral dapat di artikan sebagai kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan
menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang
Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :
maka F1’(x) = 2x + 5
maka F2’(x) = 2x + 5
maka F3’(x) = 2x + 5
fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang
Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi
F(x) disebuit dengan INTEGRAL (anti turunan)
Turunan Turunan
Y’ Y” Integral Integral
Integral
biasa
aplikasi
panjang
busur
luas
volume
INTEGRAL | Matematika
5
. Integral ditemukan
menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang
fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang
upakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi
volume
INTEGRAL | Matematika
6
B. INTEGRAL TAK TENTU
Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi
yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa variabel),
atau batas atas dan batas bawah sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak
tentu ini disebut integral tak tentu.
Adapun beberapa aturan yang dapat digunakan dalam penyelesaian integral :
• � = � �
• ��(�) � �(�)� � = �(�)� � �(�)�
• �� � = ���� �� �
• ��� � = �������� �
Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri
Untuk merancang aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri, perlu diingat
kembali turunan fungsi-fungsi trigonometri sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut
Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa:
F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral tak tentu
dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :
No F(x) F’(x) = f(x)
1 Sin x Cos x
2 Cos x -Sin x
3 Tan x Sec2x
4 Cot x -Cosec2x
5 Sec x Tan x.Secx
6 Cosec x -Cot x.Cosec x
� cos � � = sin � �
� sin � � = " cos � �
� sec$� � = tan � �
� csc$ � � = " cot �+c
� tan � csc � � = " csc � �
INTEGRAL | Matematika
7
Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel sudut
ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki 3 cara penyelesaian :
1. Penyelesaian cara biasa
Secara umum:
jika ' ′ = ()(� atau dy= y’ dx maka ./ = / = /0 .1
Jadi dapat disimpulkan :
Dengan x ≠ -1 Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tentang turunan fungsi
trigonometri, maka :
= sin 5� = " �6 cos 5� � 7
= cos 5� = �6 sin 5� � 7
Contoh soal :
1. √2 : � = �;: � = �
;:�� �;
:�� = 115 �5
3 � = 53 � =23 �
2. 2 �(3� " 1) = (6�$ " 2�)� = 2�? " �$ �
@ �� � = 1A � 1 �� �
� cos(5� � B) � = �6 sin(5� � B) �
� sin(5� � B)� = " �6 cos(5� � B) �
� sec$(5� � B)� = �6 tan(5� � B) �
� cosec$(5� � B) � = " �6 cot(5� � B) �
� tan(5� � C) sec(5� � B)� = �6 sec(5� � B) �
� cot(5� � B) csc(5� � B)� = " �6 csc(5� � B) �
INTEGRAL | Matematika
8
2. Penyelesaian cara subtitusi
Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral Subtitusi
ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain (termasuk dx) harus
diubah dalam du.
Bentuk umumnya: D E�(�)F. �0(�) �
Misal G = �(�) dan G = �H(�)� didapat
Contoh:
1. 4� (�$ � 9)K� = L
Misal : G = �$ � 9 dan G = 2� �
Di dapat : 2 (�$ � 9)K 2� � = 2(G)$ G = �? GM � = �
? (�$ � 6)M
2. sin?� cos � � = L
Misal : G = sin � dan G = cos � �
Di dapat : sin?� cos � � = G?G = �N GN � = �
N (sinN) �
3. Integral Parsial
Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil
kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan sebagian
operasi Integral.
Bentuk rumus :
Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan bentuk
O .P lebih sederhana dari bentuk P .P.
@ D(G)G
@ G Q = G Q " @ Q G
INTEGRAL | Matematika
9
Contoh :
1. 3� cos 2� � = L
= GQ " Q G
= (3�) R�$ sin 2�S " R�
$ sin 2�S (3 �) = ?$ � sin 2� " ?
$ sin 2� �
= ?$ � sin 2� � ?N cos 2�
2. ∫(3x + 1)cos 2x dx = ...
Diferensial Integral
3x + 1 Cos 2x
3 �$ sin 2x
0 " �NCos 2x
∫(3x + 1)cos 2x dx = 1/2(3x +1)sin 2x - (-3/4 cos 2x) + C
= 1/2(3x +1)sin 2x + 3/4 cos 2x) + C
C. Integral Tertentu
Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz.
Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann.
Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada
beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas
inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu.
Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral tertentu
ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai C (konstanta
) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.
Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Jika f kontinu pada [a,b], maka )()()]([)( aFbFa
bxFdxxf
b
a
−==∫ dengan F antiturunan
sebarang dari f, yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’=f.
u = 3x dan du = 3 dx
dv = cos 2x dan v = �$ sin
2x
INTEGRAL | Matematika
10
Suatu fungsi f yang kontinu terdefinisi untuk Interval [a,b] kita bagi menjadi n bagian yang
sama dengan lebar.
Jika di dalam subinterval ke-I [xi-1, xi] dan ada, maka limit itu dapat dinyatakan dengan
yang didefinisikan sebagai integral tertentu f dari a sampai b
SIFAT :
Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0
Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0
Contoh :
1. 5 " � � = E5� " �$
?T �$ F ?
T = 15 " 4 �$ = 10 �
$
2. (4� " 3)� =$�
= E2x2 – 3x)2 = { 2 (2)2 – 3(2)} – { 2(1)2 – 3(1)}
= {8-6} – {2-3} = 2�1 = 3
∫b
a
dxxf )( xfi
n
in
∆= ∑=∞→
)(1
lim ε
∫ ∫ ∫
∫∫
∫
<<+=
=
=
b
a
c
a
b
c
b
a
b
a
b
a
bcadxxfdxxfdxxf
dxxfkdxxkf
dxxf
,)()()(
)()(
0)(
∫ ∫
∫ ∫∫
−=
±=±
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
dxxfdxxf
dxxgdxxfdxxgxf
)()(
)()())()((
INTEGRAL | Matematika
11
D. Integral Luas Daerah
Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh
sebagai jumlah luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2.
Maka ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap
anggota L. Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah
kurva y = f (x) sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L,
yakni sup L.
1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x
Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b ,
dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut.
INTEGRAL | Matematika
12
Contoh :
1. Hitunglah luas yang dibatasi oleh kurva y = x , sumbu X , garis x = 1 dan garis x = 2!
Jawab :
jadi, luasny adalah satuan luas
2. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi kurva y=x+4, sumbu x, dan sumbu y
Jawab:
= -{8-16}
= 8 SL
2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x
Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a , dan garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas pada subbab sebelumnya adalah sebagai berikut
INTEGRAL | Matematika
13
Contoh :
1. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh garis , sumbu x, garis x=4, dan
sumbu y.
Jawab:
Daerah diatas adalah daerah S, luas daerah S adalah
(2-8)
2. Hitunglah luas daerah di bawah sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=4-2x, sumbu X dan
garis x=4.
Jawab:
INTEGRAL | Matematika
14
3.3.3.3. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X)Y=F(X)Y=F(X)Y=F(X) Dan Sumbu XXXX
Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T adalah sebagai berikut:
Contoh :
1. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x, 0≤x≤2 dan sumbu x.
Jawab:
luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x,
0≤x≤2 dan sumbu x adalah :
=
=
=
=
= 4
INTEGRAL | Matematika
15
2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=4x-x2, sumbu X, garis x=0, dan garis
x=6!
Jawab:
L1=
L2=
Jadi, luas total adalah:
4. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva
Luas Daerah U pada gambar diatas adalah
L(U) = Luas ABEF – Luas ABCD
ABEF adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x), x=a, x=b, dan y=0 sehingga
Adapun ABCD adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = g(x), x=a, x=b, dan y=0
sehingga
Dengan demikian, luas daerah U adalah :
INTEGRAL | Matematika
16
Contoh:
1. Tentukan Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
Jawab:
Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli
titik poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas
atas dan batas bawhnya:
Sehingga batas-batasbnya adalah , maka luasnya adalah:
=
2. Tentukan Luas daerah yang diarsir !
Jawab: Cari titik potong persamaan y = 3x dan y= x 2 - 2x
Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli titik
poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas atas
dan batas bawhnya:
3x = x 2 - 2x
x 2 - 5x = 0
x(x - 5) = 0
didapat titik potong di x = 5 dan x = 0, sehingga luasnya adalah
INTEGRAL | Matematika
17
E. Menentukan Volume Benda Putar Secara umum, volume dinyatakan sebagai luas alas dikali tinggi. Secara matematis, ditulis :
Dengan demikian volumrnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
A(x) adalah luas alas benda putar, oleh karena alas benda putar ini berupa lingkaran, maka jari-jari yang dimaksud merupakan sebuah fungsi dalam misalnya f(x).
Dengan demikian volume benda putar dapat dinyatakan sebagai :
1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X
Misalkan R adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y =
f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=b, dengan a<b, maka
volume benda putar yang diperoleh dengan memutar daerah
R mengelilingi sumbu X adalah :
Contoh:
1. Tentukan volum benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva
Jawab:
V = A . h
INTEGRAL | Matematika
18
e
2. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva y=x2 dan y= x2 dan
y=x+6. Diputar mengelilingi sumbu x sebesar 360°
Jawab :
2. Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y
Kita tidak hanya dapat menentukan volume benda putar dengan sebuah bidang yang mengelilingi sumbu X saja, namun dapat pula menentukan volume benda putar sebuah bidang yang diputar mengelilingi sumbu Y. Untuk Itu perhatikan daerah yang dibatasi kurva x=f(y), sumbu y, garis x=a, dan garis x=b yang diputar dengan sumbu Y sebesar 360o. Dengan cara yang sama dengan penentuan volume benda putar yang diputar mengelilngi sumbu X , maka volume benda putaryang diperoleh adalah :
INTEGRAL | Matematika
19
Contoh:
1. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva y , sumbu y,
garis x=2, dan y=-1 diputar 360o terhadap sumbu x!
Jawab :
2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva ,
sumbu Y, garis y=0, dan y=2 diputar mengelilingi sumbu Y sebesar 360o.
Jawab :
V=
=
=
=
Jadi, volumenya adalah 4 satuan volume.
INTEGRAL | Matematika
20
3. Volume Benda Putar antara Dua Kurva
Misalkan f dan g merupakan fungsi yang kontinu dan nonnegativ sedemikian sehingga untuk [a,b]. L adalah daerah yang di batasi dan garis
x=a serta x=b . Maka, bila daerah tersebut di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360o , maka volume benda yang ter jadi dapat dinyatakan dengan bentuk berikut.
Contoh :
1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva dan
di putar mengelilingi sumbu X satu putaran penuh.
Jawab:
Tentukan terlebih dahulu titik potong kedua kurva tersebut.
Sehingga batas-batas daerahnya adalah dan dengan dem,ikian volume
yang dimaksud adalah:
V=
=
=
=
Jadi , volumenya adalah satuan volume
INTEGRAL | Matematika
21
2. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva , sumbu
x, garis x=0, dan garis x=4 diputar 360o terhadap sumbu y
Jawab: Cari Titik Potong
dan garis x=4
Substitusi x=4 ke persamaan sehingga diperoleh
Jadi, batas pengintegralannya adalah y=-1 sampai y=0.
Ubah persamaan menjadi persamaan dalam variabel y sehingga
Jadi, volumenya adalah satuan volume.
INTEGRAL | Matematika
22
BAB III PARADE LATIHAN SOAL
A. Parade Soal
1. Nilai dari (3�$ " 3� � 7)$T � adalah...
a. 12
b. 16
c. 10
d. 6
e. 4
2. Jika �(�) = (�$ " 2� � 5) � dan �(0) = 5 maka �(�) =...
a. �? �? " �$ � 5� � 5
b. �? �? " 2�$ � 5� � 5
c. $? �? " 2�$ � 5� � 5
d. $? �? " �$ � 5� � 5
e. N? �? " �$ � 5� � 5
3. Jika B _ 0 dan (2� " 3)� = 12`� , maka nilai b adalah...
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
4. Jika (1 � �)� = ab� maka nilai a adalah...
a. √3
b. √2
c. √5
d. 1
e. �$
5. Nilai dari (2 sin �c;c
d� cos �) � adalah…
a. "1 " �$ √2
b. 1 � �$ √2
c. "2 � �$ √2
d. 2 � �$ √2
e. 2 " �$ √2
6. Luas bidang yang dibatasi oleh grafik ' = 6�$ " � dan sumbu x adalah…
a. �
?M e5fG5A gG5e
b. �
h$ e5fG5A gG5e
c. �
�Ti e5fG5A gG5e
d. �
$�M e5fG5A gG5e
e. �
N?$ e5fG5A gG5e
INTEGRAL | Matematika
23
7. Daerah yang bi batasi oleh kurva yan diputar mengalilingi
sumbu- sejauh 360o. Volume benda yang terjadi adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
8. Lua daerah yang terbatas dibawah ini adalah...
a.
b.
c.
d. 2
e. 1
9. Panjang busur kurva dari sampai adalah...
a.
b.
c.
d. 16
e.
10. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu kurva , dan kurva
adalah...
a. 3
b. 36
c. 54
d. 60
e. 72
INTEGRAL | Matematika
24
11. Hasil dari (cos � Sin$�)c;T � adalah...
a. �?
b. $?
c. N?
d. " �?
e. " $?
12. Luas daerah pada kuadran I yang dibatasi oleh kurva ' = �$ " 2� " 3 , garis
5� " 3' " 5 = 0, dan sumbu � adalah..
a. 6 �M e5fG5A gG5e
b. 5 �M e5fG5A gG5e
c. 4 $? e5fG5A gG5e
d. 3 $? e5fG5A gG5e
e. 2 KM e5fG5A gG5e
13. Hasil ∫ = ....2
1cos.2 xdxx
a. 4x sin ½ x + 8 cos ½ x + C b. 4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C c. 4x sin ½ x + 4 cos ½ x + C d. 4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C e. 4x sin ½ x + 2 cos ½ x + C
14. Nilai ∫ =+ ....)1sin(.2
dxxx
a. cos ( x2 + 1 ) + C
b. cos ( x2 + 1 ) + C
c. –½ cos ( x2 + 1 ) + C
d. ½ cos ( x2 + 1 ) + C
e. 2cos ( x2 + 1 ) + C
15. Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva ' = �$ " 1 dan
sumbu k dari � = "1 sampai � = 1 dipurar mengelilingi sumbu k sejauh 360o adalah..
a. N
�K l e5fG5A QmgGn
b. i
�K l e5fG5A QmgGn
c. �M�K l e5fG5A QmgGn
d. $N�K l e5fG5A QmgGn
e. ?$�K l e5fG5A QmgGn
INTEGRAL | Matematika
25
16. Nilai dari adalah...
a.
b.
c.
d.
e.
17. Daerah yang dibatasi oleh kurva dan garis diputar
mengelilingi sumbu sejauh 360 . Volume benda putar yang terjadi adalah..
a.
b.
c.
d.
e.
18. Luas daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas.
a. 2/3
b. 3
c. 3
15
d. 3
26
e. 9
INTEGRAL | Matematika
26
19. Luas daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas.
a. 2
14
b. 6
15
c. 6
55
d. 6
113
e. 6
130
20. Luas daerah arsiran pada gambar di bawah ini adalah …satuan luas.
a. 5
b. 3
27
c. 8
d. 3
19
e. 3
110
INTEGRAL | Matematika
27
B. Kunci jawaban
1. B
2. A
3. D
4. A
5. B
6. D
7. C
8. D
9. B
10. B
11. C
12. B
13. A
14. C
15. C
16. B
17. D
18. D
19. C
20. D
Nb : Kunci jawaban yang tersedia tidak memiliki nilai kebenaran absolut. Untuk itu, mohon koreksinya jika ada jawaban yang salah.
INTEGRAL | Matematika
28
BAB IV PENUTUP
A. Rangkuman
I. Integral tak tentu
Beberapa aturan dalam penyelesaian integral:
• � = � �
• ��(�) � �(�)� � = �(�)� � �(�)�
• �� � = ���� �� �
• ��� � = �������� �
Integral trigonometri
Fungsi-fungsi integral trigonometri:
� Penyelesaian cara biasa
� cos � � = sin � �
� sin � � = " cos � �
� sec$� � = tan � �
� csc$ � � = " cot �+c
� tan � csc � � = " csc � �
� cos(5� � B) � = �6 sin(5� � B) �
� sin(5� � B)� = " �6 cos(5� � B) �
� sec$(5� � B)� = �6 tan(5� � B) �
� cosec$(5� � B) � = " �6 cot(5� � B) �
� tan(5� � C) sec(5� � B)� = �6 sec(5� � B) �
� cot(5� � B) csc(5� � B)� = " �6 csc(5� � B) �
@ �� � = 1A � 1 �� �
INTEGRAL | Matematika
29
� Penyelesaian cara subtitusi
Misal G = �(�) dan G = �H(�)� didapat :
� Integral Parsial
Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral,
dengan bentuk O .P lebih sederhana dari bentuk P .P.
II. Integral Tertentu
1. Bentuk umum integral tertentu
@ �(�)� = D(B) " D(5)`
6
Rumus-rumus integral tertentu:
@ � �(�)� = � @ �(�)�`
6
`
6
@ (�(�) � �(�))�`
6
@ (�(�) " �(�))�`
6
@ (�(�)� = 0`
6
@ �(�)� = " @ �(�)�`
6
`
6
@ �(�)� = @ �(�)� � @ �(�)�o
`
`
6
o
6
@ D(G)G
@ G Q = G Q " @ Q G
INTEGRAL | Matematika
30
� �(�)� = 2 �(�)�$T
6p6 di mana f fungsi genap
� �(�)� = 06p6 di mana f fungsi ganjil
2. Rumus Luas Daerah (L) yang terletak
a. Di atas sumbu x
q(r) = @ �(�)�`
6
b. Di bawah sumbu x
q(s) = " �(�)�`6
c. Di atas dan di bawah sumbu x
q(s) = �(�)� " �(�)�o`
`6
d. Di antara 2 kurva
q(t) = @(�(�) " �(�))�`
6
3. Volume Benda Putar (V) yang Diputar Mengelilingi
a. Sumbu x
u = l @(�(�))$�`
6
b. Sumbu y
u = l @��(')�$'`
6
c. Sumbu x dan dibatasi kurva f(x) dan g(x)
u (v) = l @��(�)�$`
6� " (�(�))$ �
d. Sumbu y dan dibatasi kurva f(y) dan g(y)
u (t) = l @��(')�$`
6' " (�('))$ '
INTEGRAL | Matematika
31
B. Rekomendasi
Beberapa saran saya kepada pihak guru,siswa,sekolah terhadap pembelajaran matematika pada umumnya dan integral pada khususnya :
� Hendaknya dalam proses belajar mengajar matematika integral, lebih sering di
beri tugas. Dan hendaknya tugas yang di berikan tidak terlalu menyulitkan bagi
peserta didik. Sehingga para peserta didik bisa menyelesaikan tugas dengan
baik dan termotivasi untuk mempelajari Matematika Integral ini.
� Hendaknya dalam proses belajar mengajar pihak guru memberikan
pembelajaran yang merata bagi seluruh siswa di kelas. Dan hendaknya pihak
guru tidak hanya memperhatikan bagian sudut kelas tertentu, sehingga bagian
sudut kelas yang lainnya sering terbengkalai sehingga dalam proses
pembelajaran bagian sudut kelas tersebut tidak bisa mengikuti dengan baik. � Hendaknya dalam proses evaluasi pembelajaran tidak memberikan jenis-jenis
soal yang terlalu rumit/susah dan terkesan sangat berbeda dengan soal-soal
latihan yang sederhana dan diberikan selama proses pembelajaran. Sehingga
soal-soal evaluasi yang di berikan selama ini sulit untuk di selesaikan oleh
peserta didik.
INTEGRAL | Matematika
32
Terkadang bukannya kita tidak mampu melakukan sesuatu, tapi kita hanya terlalu enggan untuk mencoba