Masyarakat Majemuk
-
Upload
dendy-faozan -
Category
Documents
-
view
319 -
download
0
Transcript of Masyarakat Majemuk
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 1/17
Masyarakat Majemuk,
Masyarakat Multiultural, dan Minoritas:
Memperjuangakan Hak-hak Minoritas[1]
Masyarakat Majemuk
Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai
minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan
formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi
atau pada jaman penjaajhan Belanda dan penjaajhan Jepang di Indonesia.
Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk
kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi
di Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa
perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat
majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat
multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk
berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan
mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah
diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat
multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan
mengenai apa itu golongan minoritas dalam kaitan atau pertentangannya
dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan mengenai
multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai bagaimana
memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia.
Masyarakat Majemuk Indonesia
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-
masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan
secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 2/17
Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah
contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua
contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia,
Afrika Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari
masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau
pemerintah nasional dengan masyrakat suku bangsa, dan hubungan di antara
masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam
perspektif hubngan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional
adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah
minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan
perantara, yang posisi ini di hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina,
Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para
sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat
(priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau
dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-
kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.
Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada perbedaan-
perbedaan sosial, budaya, dan politik yang dikukuhkan sebagai hukum
ataupun sebagai konvensi sosial yang membedakan mereka yang tergolong
sebagai dominan yang menjadi lawan dari yang minoritas. Dalam
masyarakat Hindia Belanda, pemerintah nasional atau penjajah mempunyai
kekutan iliter dan polisi yang dibarengi dengan kekuatan hukum untuk
memaksakan kepentingan-kepentingannya, yaitu mengeksploitasi sumber
daya alam dan manusia. Dalam struktur hubungan kekuatan yang berlaku
secara nasional, dalalm penjajahan hindia Belanda terdapat golongan yang
paling dominan yang berada pada lapisan teratas, yaitu orang Belanda dan
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 3/17
orang kulit putih, disusul oleh orang Cina, Arab, dan Timur asing lainnya,
dan kemuian yang terbawah adalah mereka yang tergolong pribumi. Mereka
yang tergolong pribumi digolongkan lagi menjadi yang tergolong telah
menganl peradaban dan meraka yang belum mengenal peradaban atau yang
masih primitif. Dalam struktur yang berlaku nasional ini terdapat struktur-
struktur hubungan kekuatan dominan-minoritas yang bervariasi sesuai
konteks-konteks hubungan dan kepentingan yang berlaku.
Dalam masa pendudukan Jepang di Indonesia, pemerintah
penajajahan Jepang yang merupakan pemerintahan militer telah
memposisikan diri sebagai kekuatan memaksa yang maha besar dalamsegala bidang kehidupan masyarakat suku bangsa yang dijajahnya. Dengan
kerakusannya yang luar biasa, seluruh wilayah jajahan Jepang di Indonesia
dieksploitasi secara habis habisan baik yang berupa sumber daya alam fisik
maupun sumber daya manusianya (ingat Romusha), yang merupakan
kelompok minoritas dalam perspektif penjajahan Jepang. Warga masyarakat
Hindia Belanda yang kemudian menjadi warga penjajahan Jepang
menyadari pentingnya memerdekakan diri dari penjajahan Jepang yang amat
menyengsarakan mereka, emmerdekakan diri pada tanggal 17 agustus tahun
1945, dipimpin oleh Soekarno-Hatta.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yang disemangati oleh
Sumpah Pemuda tahun 1928, sebetulnya merupakan terbentuknya sebuah
bangsa dalam sebuah negara yaitu Indonesia tanpa ada unsur paksaan. Pada
tahun-tahun penguasaan dan pemantapan kekuasaan pemerintah nasional
barulah muncul sejumlah pemberontakan kesukubangsaan-keyakinan
keagamaan terhadap pemerintah nasional atau pemerintah pusat, seperti
yang dilakukakn oleh DI/TII di jawa Barat, DI/TII di Sulawesi Selatan,
RMS, PRRI di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, Permesta di Sulawesi
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 4/17
Utara, dan berbagai pemberontakan dan upaya memisahkan diri dari
Republik Indonesia akhir-akhir ini sebagaimana yang terjadi di Aceh, di
Riau, dan di Papua, yang harus diredam secara militer. Begitu juga dengan
kerusuhan berdarah antar suku bangsa yang terjadi di kabupaten Sambas,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku yang harus diredam
secara paksa. Kesemuanya ini menunjukkan adanya pemantapan
pemersatuan negara Indonesia secara paksa, yang disebabkan oleh adanya
pertentangan antara sistem nasional dengan masyarakat suku bangsa dan
konflik di antara masyarakat-masyarakat suku bangsa dan keyakinan
keagamaan yang berbeda di Indonesia.Dalam era diberlakukannya otonomi daerah, siapa yang sepenuhnya
berhak atas sumber daya alam, fisik, dan sosial budaya, juga diberlakukan
oleh pemerintahan lokal, yang dikuasai dan didominasi administrasi dan
politiknya oleh putra daerah atau mereka yang secara suku bangsa adalah
suku bangsa yang asli setempat. Ini berlaku pada tingkat provinsi maupun
pada tingkat kabupaten dan wilayah administrasinya. Ketentuan otonomi
daerah ini menghasilkan golongan dominan dan golongan minoritas yang
bertingkat-tingkat sesuai dengan kesukubangsaan yang bersangkutan. Lalu
apakah itu dinamakan minoritas dan dominan?
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 5/17
Hubungan Dominan-Minoritas
Kelompok minoritas adalah orang-orang yang karena ciri-ciri fisik
tubuh atau asal-usul keturunannya atau kebudayaannya dipisahkan dari
orang-orang lainnya dan diperlakukan secara tidak sederajad atau tidak adil
dalam masyarakat dimana mereka itu hidup. Karena itu mereka merasakan
adanya tindakan diskriminasi secara kolektif. Mereka diperlakukan sebagai
orang luar dari masyarakat dimana mereka hidup. Mereka juga menduduki
posisi yang tidak menguntungkan dalam kehidupan sosial masyarakatnya,
karena mereka dibatasi dalam sejumlah kesempatan-kesempatan sosial,
ekonomi, dan politik. Mereka yang tergolong minoritas mempunyai gengsiyang rendah dan seringkali menjadi sasaran olok-olok, kebencian,
kemarahan, dan kekerasan. Posisi mereka yang rendah termanifestasi dalam
bentuk akses yang terbatas terhadap kesempatan-kesempatan pendidikan,
dan keterbatasan dalam kemajuan pekerjaan dan profesi.
Keberadaan kelompok minoritas selalu dalam kaitan dan
pertentangannya dengan kelompok dominan, yaitu mereka yang menikmati
status sosial tinggi dan sejumlah keistimewaan yang banyak. Mereka ini
mengembangkan seperangkat prasangka terhadap golongan minoritas yang
ada dalam masyarakatnya. Prasangka ini berkembang berdasarkan pada
adanya (1) perasaan superioritas pada mereka yang tergolong dominan; (2)
sebuah perasaan yang secara intrinsik ada dalam keyakinan mereka bahwa
golongan minoritas yang rendah derajadnya itu adalah berbeda dari mereka
dantergolong sebagai orang asing; (3) adanya klaim pada golongan dominan
bahwa sebagai akses sumber daya yang ada adalah merupakan hak mereka,
dan disertai adanya ketakutan bahwa mereka yang tergolong minoritas dan
rendah derajadnya itu akan mengambil sumberdaya-sumberdaya tersebut.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 6/17
Dalam pembahasan tersebut di atas, keberadaan dan kehidupan
minoritas yang dilihat dalam pertentangannya dengan dominan, adalah
sebuah pendekatan untuk melihat minoritas dengan segala keterbatasannya
dan dengan diskriminasi dan perlakukan yang tidak adil dari mereka yang
tergolong dominan. Dalam perspektif ini, dominan-minoritas dilihat sebagai
hubungan kekuatan. Kekuatan yang terwujud dalam struktur-struktur
hubungan kekuatan, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat-tingkat
lokal. Bila kita melihat minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan
mayoritas maka yang akan dihasilkan adalah hubungan mereka yang
populasinya besar (mayoritas) dan yang populasinya kecil (minoritas).Perspektif ini tidak akan dapat memahami mengapa golongan minoritas
didiskriminasi. Karena besar populasinya belum tentu besar kekuatannya.
Konsep diskriminasi sebenarnya hanya digunakan untuk mengacu
pada tindakan-tindakan perlakuakn yang berbeda dan merugikan terhadap
mereka yang berbeda secara askriptif oleh golongan yang dominan. Yang
termasuk golongan sosial askriptif adalah suku bangsa (termasuk golongan
ras, kebudayaan sukubangsa, dan keyakinan beragama), gender atau
golongan jenis kelamin, dan umur. Berbagai tindakan diskriminasi terhadap
mereka yang tergolong minoritas, atau pemaksaan untuk merubah cara hidup
dan kebudayaan mereka yang tergolong minoritas (atau asimilasi) adalah
pola-pola kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat majemuk.
Berbagai kritik atau penentangan terhadap dua pola yang umum dilakukan
oleh golongan dominan terhadap minoritas biasanya tidak mempan, karena
golongan dominan mempunyai kekuatan berlebih dan dapat memaksakan
kehendak mereka baik secara kasar dengan kekuatan militer dan atau polisi
atau dengan menggunakan ketentuan hukum dan berbagai cara lalin yang
secara sosial dan budaya masuk akal bagi kepentingan mereka yang
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 7/17
dominan. Menurut pendapat saya, cara yang terbaik adalah dengan merubah
masyarakat majemuk (plural society) menjadi masyarakat multikultural
(multicultural society), dengan cara mengadopsi ideologi multikulturalisme
sebagai pedoman hidup dan sebagai keyakinan bangsa Indonesia untuk
diaplikasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Multikulturalisme dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan
pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan.
Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan,
baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutma ditujukanterhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan
umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling
mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah
kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan
kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat.
Sehingga upaya penyebarluasan dan pemantapan serta penerapan
ideologi multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, mau
tidak mau harus bergandengan tangan dengan upaya penyebaran dan
pemantapan ideologi demokrasi dan kebangsaan atau kewarganegaraan
dalam porsi yang seimbang. Sehingga setiap orang Indoensia nantinya, akan
mempunyai kesadaran tanggung jawab sebagai orang warga negara
Indonesia, sebagai warga sukubangsa dankebudayaannya, tergolong sebagai
gender tertentu, dan tergolong sebagai umur tertentu yang tidak akan berlaku
sewenang-wenang terhadap orang atau kelompok yang tergolong lain dari
dirinya sendiri dan akan mampu untuk secara logika menolak diskriminasi
dan perlakuakn sewenang-wenang oleh kelompok atau masyarakat yang
dominan. Program penyebarluasan dan pemantapan ideologi
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 8/17
multikulturalisme ini pernah saya usulkan untuk dilakukan melalui
pendidikakn dari SD s.d. Sekolah Menengah Atas, dan juga S1 Universitas.
Melalui kesempatan ini saya juga ingin mengusulkan bahwa ideologi
multikulturalisme seharusnya juga disebarluaskan dan dimantapkan melalui
program-program yang diselenggarakan oleh LSM yang yang sejenis.
Mengapa perjuangan anti-diskriminasi terhadap kelompok-kelompok
minoritas dilakukan melalui perjuangan menuju masyarakat multikultural?
Karena perjuangan anti-diskriminasi dan perjuangan hak-hak hidup dalam
kesederajatan dari minoritas adalah perjuangan politik, dan perjuangan
politik adalah perjuangan kekuatan. Perjuangan kekuatan yang akanmemberikan kekuatan kepada kelompok-kelompok minoritas sehingga hak-
hak hidup untuk berbeda dapat dipertahankan dan tidak tidak didiskriminasi
karena digolongkan sebagai sederajad dari mereka yang semula menganggap
mereka sebagai dominan. Perjuangan politik seperti ini menuntut adanya
landasan logika yang masuk akal di samping kekuatan nyata yang harus
digunakan dalam penerapannya. Logika yang masuk akal tersebut ada dalam
multikulturalisme dan dalam demokrasi.
Upaya yang telah dan sedang dilakukan terhadap lima kelompok
minoritas di Indonesia oleh LSM, untuk meningkatkan derajad mereka,
mungkin dapat dilakukan melalui program-program pendidikan yang
mencakup ideologi multikulturalisme dan demokrasi serta kebangsaan, dan
berbagai upaya untuk menstimuli peningkatan kerja produktif dan profesi.
Sehingga mereka itu tidak lagi berada dalam keterbelakangan dan
ketergantungan pada kelompok-kelompok dominan dalam masyarakat
setempat dimana kelompok minoritas itu hidup.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 9/17
ILMU PENGETEHUAN SOSIAL
Masyarakat Majemuk,
Masyarakat Multiultural, dan Minoritas:
MEMPERJUANGKAN HAK-HAK MINORITAS
NAMA : KUNTO NUGROHO.
KELAS : XI MO 1.
SEKOLAH : SMK BOEDOET CILACAP.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 10/17
1. Keragaman suku bangsa di Provinsi DKI Jakarta
Pada awalnya, Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda, Jawa, Bali, Melayu, Maluku, dan
beberapa suku lain. Selain itu, ada juga orang-orang Cina, Portugis, Belanda, Arab, dan India.Suku yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta adalah suku Betawi. Suku Betawi merupakan
hasil perpaduan antaretnis dan bangsa di masa lalu. Saat ini, suku bangsa yang ada lebih banyak lagi. Jakarta menjadi miniatur Indonesia. Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia kita jumpai di Jakarta. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2000, suku Jawa merupakan suku terbesar
disusul suku Betawi, dan suku Sunda. Selain itu masih ada orang Aceh, Batak, Minang (Padang),Madura, Bali, Makasar, Flores, Ambon, dan lain-lain.
2. Keragaman bahasa di Provinsi DKI Jakarta
Bahasa resmi yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Bahasa percakapan sehari-hari
adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Bahasa daerah juga digunakan oleh kelompok penduduk yang berasal dari daerah lain. Misalnya saja bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minang, bahasa
Batak, bahasa Madura, bahasa Bugis, dan bahasa Tionghoa.
3. Keragaman agama dan kepercayaan di Provinsi DKI Jakarta
Agama yang dipeluk penduduk Jakarta cukup beragam. Berikut ini jumlah penganut agama berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000.
a. Penganut agama Islam (85,75 persen) b. Kristen Protestan (6 persen),
c. Katolik (4,03 persen),d. Budha (3,75 persen),
e. Hindu (0,13 persen).
Berbagai tempat peribadatan dijumpai di Jakarta. Antara lain masjid, gereja, pura, vihara, dankelenteng. Di Jakarta juga ada satu sinagoga. Sinagoga adalah tempat ibadah penganut agama
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 11/17
Yahudi. Sinagoga itu digunakan oleh pekerja-pekerja asing yang menganut agama Yahudi.
a. Tari Topeng, Ondel-Ondel, Sambrah, Cokek, Doger dan Ogel, Sembah Nyai, Sirih Kuning dan
sebagainya. b. Musik tanjidor, kroncong, gambus, rebana, dan gambang kromong.
c. Pertunjukan lenong, wayang sumedar, wayang senggol, da wayang dermuluk.d. Lagu daerah Kicir-Kicir, Jali-Jali, Lenggang Kangkung, Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih
Kuning, dan Cik Minah.
2. Keragaman budaya
Kita sudah mempelajari keragaman suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa memiliki adatistiadat dan budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup
sehari-hari. Maka terbentuklah bermacam-macam adat istiadat dan budaya sendiri. Mari kita
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 12/17
bahas bentuk-bentuk keragaman budaya bangsa Indonesia dalam aspek-aspek berikut.
a. Bahasa daerah
Setiap suku bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa Jawa, bahasaMinangkabau, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, dan sebagainya.
b. Adat istiadatnya
Ada bermacam-macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang dipakai waktu orang
menikah, waktu orang melahirkan, waktu orang meninggal, dan masih banyak lagi yang lainnya.Kadang-kadang, upacara-upacara ini dipadukan dalam agama yang dianut masyarakat. Meskipun
berbeda- beda, adat istiadat ini menunjukkan kekayaan budaya yang sangat indah yang dimiliki bangsa Indonesia. Bagaimana dengan adat istiadat di daerahmu? Coba ceritakan
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 13/17
bagaimana upacara perkawinan atau kematian di daerahmu. Bagaimana masyarakat di daerahmumenyambut kelahiran bayi, menyelenggarakan
upacara pemotongan rambut bayi, sunatan, dan sebagainya? Coba ceritakan semuanya ini kepadateman-temanmu.
c . Bentuk rumah adat
Bentuk rumah suku-suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam-macam. Misalnya: Rumah adat Sumatera Barat disebut rumah gadang.
Rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut rumah joglo. Rumah adat Sulawesi Utara disebut rumah pewaris.
Rumah adat suku Toraja disebut rumah tongkanan. Rumah betang di Kalimantan Tengah.
Rumah lobo di Sulawesi Tengah.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 14/17
d. Kesenian daerah
Ada bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni pertunjukan.
Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah. Alat musik gamelan (Jawa).
Alat musik kolintang (Minahasa). Alat musik calung dan angklung (Jawa Barat).
Alat musik sasando (Kupang). Alat musik gambang kromong (Betawi).
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 15/17
e. Pakaian adat
Selain fungsi utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya suatu daerah.
Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya sendiri.
f . Senjata tradisional
Setiap daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri-sendiri. Misalnya: Badik, golok, trisula, keris, dan tombak sering dipakai orang Betawi
Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 16/17
Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat Keris adalah senjata tradisional dari Jawa
g . Makanan khas daerah
Makanan khas orang Betawi antara lain gado-gado, ketoprak, nasi uduk, dan kerak telor.
Masyarakat Maluku memiliki makanan khas yang disebut dabudabu sesi.
Masyarakat Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut gudeg. Masyarakat Palembang memiliki makanan khas yang disebut pempek. Masyarakat Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut rendang.
h. La gu-la gu daerah
Setiap daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya:
Gambang Suling dan Ilir-ilir dari Jawa Tengah. Bubuy Bulan adalah lagu tradisional dari Jawa Barat.
Injit-injit Semut adalah lagu tradisional dari Jambi. Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan.
Soleram adalah lagu tradisional dari Riau. Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
Kalayar dan Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah. Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan.
Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari Papua Bungeng Jeumpa dari Nangroe Aceh Darussalam.
Burung Tentiana dan O Ulate dari Maluku.
5/8/2018 Masyarakat Majemuk - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-majemuk-559abfb387bde 17/17
Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara. Kicir-kicir dan Keroncong Kemayoran dari Jakarta.
E. Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya dalam Hidup
Bermasyarakat
Seperti yang sudah kamu pelajari, masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku,
bangsa, bahasa, adat-istiadat, dan kesenian di Indonesia. Apakah karena perbedaan-perbedaan itu
kita harus saling bermusuhan? Bagaimana seharusnya kita menyikapi semua bentuk keanekaragaman ini? Masih ingat lomba panjat pinang di depan. Apa yang terjadi jika kelompok
yang ikut lomba tidak bersatu? Pasti mereka gagal mencapai tujuan, yakni kemenangan. Hadiah pasti tidak mereka terima. Sebagai bangsa yang beragam, kita juga harus bersatu. Dengan bersatu
kita bisa mencapai tujuan. Tujuan yang ingin kita capai adalah masyarakat adil dan makmur.Kita ingin mencapai kesejahteraan hidup secara bersama. Bagaimana kita bisa bersatu sementara
kita berbeda-beda? Kita bisa bersatu kalau kita saling menghargai. Kita juga harus berani
menerima perbedaan. Bagaimana cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya? Caranyaantara lain sebagai berikut.
1. Menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
2. Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada dalammasyarakat.
3. Melakukan dialog antarsuku, agama, dan golongan. Dialog ini dapat mengurangi rasa salingcuriga dan permusuhan.
4. Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain jelek.5. Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa
lain.
6. Menghormati suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.7. Kalau menjadi pemimpin masyarakat, kita harus melindungi semua golongan yang ada dalammasyarakat.