Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
-
Upload
pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl -
Category
Documents
-
view
594 -
download
5
description
Transcript of Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (MP3KI)
Banda Aceh, 25 September 2013
Woro S. Sulistyaningrum Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Direktorat Penanggulangan Kemiskinan
Kerangka Paparan
Slide 2
Kondisi Kemiskinan Saat initingkat kemiskinan terus menurun
a. Penurunan Kemiskinan Melambat 2007-2010: 3,25 juta terentas dari kemiskinan, namun sejak 2010 s/d 2013 hanya 1,96 juta/tahun (2011 menurun 0,84 persen, tahun 2012 menurun 0,83 persen, tahun 2013 menurun 0,59 persen)
b. Jumlah Penduduk Miskin Masih Besar 28,07 JUTA
Sumber: diolah dari data Susenas beberapa tahun, BPS
Slide 3
Tingkat Pengangguran terus menurun, namun struktur pekerja belum memadai
Tingkat pengangguran menurun dari 10,3% tahun 2005, menjadi 5,92% pada tahun 2013
Namun perubahan struktur pekerja non-pertanian belum memadai dalam upaya mengurangi kelompok rentan:
a. Perkembangan industri dan regulasi ketenagakerjaan mempengaruhi lambatnya penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur. Antara tahun 2003-2012, hanya mengalami perubahan 0,3%.
b. Pekerja sektor pertanian banyak yang meninggalkan perdesaan, beralih ke sektor jasa perkotaan.
c. Pengembangan usaha mengalami kendala terbatasnya entrepreneurship dan masih terbatasnya financial inclusion.
Slide 4
Mengapa Penurunan Kemiskinan Melambat?
1. Selama kurun waktu Maret 2012 – Maret 2013 garis kemiskinan meningkat sebesar 8,4%, yaitu dari Rp 248,7 ribu/kapita/bulan menjadi Rp 271,6 ribu/kapita/bulan, sebagai akibat:
a. Inflasi pada masyarakat miskin mencapai 6,53%, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 4,5% (sementara 73,52% pengeluaran masyarakat miskin untuk makanan)
2. Program kemiskinan jangka pendek semakin baik namun belum optimal, karena:
a. Persoalan implementasi program: ketidaktepatan sasaran RTS, ketidakpaduan lokasi dan waktu;
b. Masih terjadi keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran; c. Kurangnya koordinasi. Beberapa TKPKD belum berfungsi optimal ;d. Beberapa lokasi, kapasitas pelaksana relatif masih lemah;e. Untuk wilayah yang dimekarkan: data kemiskinan belum termutakhirkan.
Slide 5
Rancangan MP3KI
6Slide
6
Outlook Target Kemiskinan dan Tingkat Ekonomi
Slide 7
17.000
2012 2014 2020 2025
Tingkat Kemiskinan (%)
Elastisitas
PDB/Kapita ($PPP)
Garis Kemiskinan (ribu rupiah)
11,66
9-10
6-74-50,243
0,083 0,045 0,023248,707
4.956
276,007
602,196
853,111
5.500
12.000
tahun
Tantangan UtamaPenanggulangan Kemiskinan
• Pertumbuhan penduduk relatif cukup besar
• Petani dan nelayan dihadapkan pada lahan usaha yang terbatas
• Kapasitas dan peluang usaha masyarakat miskin masih rendah
• Laju urbanisasi yang pesat memperparah kemiskinan perkotaan
• Elastisitas penurunan kemiskinan yang semakin kecil
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor formal menghadapi tantangan isu ketenagakerjaan
• Masih banyak daerah terisolir, dengan akses pelayanan dasar rendah
• Belum tersedianya Jaminan Perlindungan Sosial yang komprehensif
• Social exclusion (marjinalisasi), seperti kepada penduduk: disable, berpenyakit kronis, ilegal, dll
8
Akibat Kondisi Kemiskinan saat ini dan Tantangan di Depan, Diperlukan Rencana Khusus untuk Percepatan Penurunan Kemiskinan – M P 3 K I Slide
8
Kerangka Desain MP3KI
Slide 9
SEJAHTERA, BEBAS DARI KEMISKINAN ABSOLUT DAN MEMILIKI KAPABILITAS PENGHIDUPAN YANG TINGGI DAN BERKELANJUTAN
• MENGEMBANGKAN SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL NASIONAL
• MENINGKATKAN PELAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN
• MENGEMBANGKAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
Penyiapan
kelembagaan BPJS dan
supply side pendukung
Perluasan program
bersasaran (targeted)
Pengembangan koridor
pulau dan kawasan
khusus di pusat
pertumbuhan dan non
pusat pertumbuhan
• PRASYARAT INSITUSI PENDUKUNG DAN IMPLEMENTASI MP3KI • PRASYARAT KONDISI EKONOMI: PERTUMBUHAN DAN STABILITAS EKONOMI
MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR
VISI
STRATEGI UTAMA
STRATEGI PELAKSANAAN
MISI
MP3KI : Gerakan Nasional Pengurangan KemiskinanPUBLIC-PRIVATE-PEOPLE PARTNERSHIP
Komponen Saat ini MP3KI
2013 - 2014 2015 - 2025
A. Mekanisme Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan inklusif (MP3EI)
- Stabilitas Ekonomi Makro Pengendalian Inflasi dan Kesinambungan fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat
B. Afirmasi (Keberpihakan)
- Program 4 Klaster Belum terpadu lokasi dan waktu, terutama untuk kantong kemiskinan
• Terpadu lokasi dan waktu, terutama kantong kemiskinan
• Sinergi dengan program daerah dan CSR
• Konsolidasi program bantuan sosial unified data base
- Sistem Jaminan Sosial Sistem dan cakupan terbatas
• Sistem diperbaiki (BPJS Kesehatan) dan cakupan diperluas
• Sistem semakin lengkap (BPJS lainnya) dan universal coverage
- Sustainable Livelihood Terbatas daya tahan penduduk miskin rentan
• Peningkatan income generating activities (wirausaha, financial inclusion dan supply chain MP3EI)
- Dukungan Data belum terpadu • Data sasaran terintegrasi (PPLS), bertahap menuju social security number (e-KTP)
Slide 10
Pentahapan Pelaksanaan MP3KI
Slide 11
► Jaminan Kecelakaan Kerja► Jaminan Kematian► Jaminan Hari Tua► Jaminan Pensiun
Beasiswa Siswa Miskin
Raskin
Bantuan Langsung Tunai
Jamkesmas
Tunjangan Anak Terlantar
Tunjangan Orang Difable
Tunjangan Lansia
Program Keluarga Harapan (PKH)
Beasiswa Siswa Miskin
Tunjangan Anak Terlantar
Tunjangan Orang Difable
Tunjangan Lansia
Bantuan Tunai Bersyarat (CCT)
Bansos korban bencana alam
Bansos korban bencana sosial
Bansos korban bencana ekonomi
Bansos Reguler
Bansos Temporer
Saat ini (2012) 2025
Jaminan Sosial Kesehatan
Jaminan Sosial KetenagakerjaanSlide
12
Transformasi Klaster I
20122012Klaster II, III, IVKlaster II, III, IV
• PNPM• KUR• Program Pro-Rakyat
• Pembangunan rumah murah dan sangat murah
• Penyediaan air bersih untuk rakyat
• Penyediaan listrik murah dan hemat serta terjangkau
• Penyediaan angkutan umum murah
• Peningkatan kehidupan nelayan
• Peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan
20252025Sustainable LivelihoodSustainable Livelihood
• Bantuan kredit, pelatihan usaha kecil mandiri, bantuan integrasi dengan pasar (aset finansial)
• Balai pelatihan kerja (bekerjasama dengan industri), sertifikasi, pendidikan universal (aset manusia)
• Perbaikan kampung, listrik mudah pakai , jaringan air bersih (aset infrastruktur)
• Perlindungan lingkungan dan penanggulangan polusi (aset alam)
• Perencanaan partisipatif komunitas (aset sosial)
Slide 13
Transformasi Klaster II, III, IV
SINERGI MP3KI DAN MP3EI
Slide 14
MP3EITujuan : Akselerasi Pertumbuhan dengan Pemerataan (Growth with Equity)
Sasaran : GDP/kapita USD 14.000-16.000 (2025)
Pendekatan :-Peningkatan nilai tambah berbasis komoditi unggulan koridor -Keterlibatan Pemerintah, BUMN, dan SwastaStrategi : -Pengembangan Koridor Ekonomi-Pengembangan SDM/IPTEK, -Penguatan Konektivitas
MP3KITujuan : Akselerasi Penanggulangan
KemiskinanSasaran : Tingkat Kemiskinan 4 -5% (2025)Pendekatan: -Pemenuhan kebutuhan/pelayanan dasar dan peningkatan pendapatan -Keterlibatan Pemerintah, BUMN, Swasta, Masyarakat (P4: Public-Private-People Partnership).Strategi: -Sistem perlindungan sosial menyeluruh,-Peningkatan pelayanan dasar masyarakat miskin dan rentan, -Pengembangan penghidupan masyarakat miskin dan rentan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Strategi Utama: Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Poor, Pro-Environment
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Kedudukan MP3KI DAN MP3EI:terintegrasi dalam dokumen perencanaan
Slide 15
Sinergi MP3EI dan MP3KI: mewujudkan Pertumbuhan yang Tinggi, Inklusif,
Berkeadilan dan Berkelanjutan
Slide 16
MP3EI
MP3KI
Pemerintah Daerah, Swasta, dan BUMN
Pengembangan Koridor
Penguatan Konektivitas
Pertumbuhan yang tinggi, inklusif ,dan
berkeadilan
Menurunnya tingkat kemiskinan
Meningkatkan kesempatan kerja
Pembangunan ekonomi merata di
seluruh wilayah tanah air
Pengembangan SDM
Peningkatan Keahlian SDM
Kebijakan Investasi Pro-poor
Sinergi Klaster 1, 2, 3, dan 4
Memperkuat Akses menuju Pusat Ekonomi
Slide 17
Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagi Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagi Populasi Terlatih: Populasi Terlatih:
•Kebijakan pendukung industri padat karya•Peningkatan program kemitraan
Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagi Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagi Populasi tak Terlatih: Populasi tak Terlatih:
•Pembangunan SMK-SMK•Peningkatan kapasitas SDM pasca sekolah dan wirausahaDiklat•Fasilitasi pendirian usaha sebagai penyedia barang dan jasa (supplier) bagi aktfitas industri inti
Intervensi pada Area non-Pusat Pertumbuhan :Intervensi pada Area non-Pusat Pertumbuhan :
•“Keroyok” kantong kemiskinan dengan program 4 klaster dan pendukung lainnya, termasuk infrastruktur dasar desa•Akses dari pusat pertumbuhan ke non-Pusat Pertumbuhan (transportasi)•Kebijakan yang mendorong peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian dan perkebunan ke sektor industri•Fasilitasi modernisasi sektor pertanian•Fasilitasi penguasaan hak guna atas tanah sebagai faktor produksi primer dalam sektor pertanian
Daerah Prioritas Koridor Sumatera
Daerah Prioritas 1Daerah Prioritas 2Daerah Prioritas 3Daerah Umum
Ibu Kota Provinsi/Pusat EkonomiMP3EI
Jalur Penghubung Pusat Ekonomi
Banda Aceh
Medan
Tanjung PinangPekanbaru
Padang
Jambi
Pangkal Pinang
Serang - JakartaBandar Lampung
Bengkulu
Palembang
Contoh Strategi dan Sinergi MP3KI dan MP3EI di Koridor Sumatera
Sinergi MP3KI dan MP3EI
Tujuan:• Mempercepat upaya pengurangan kemiskinan• Menghindarkan dan mengurangi kesenjangan pendapatan antar penduduk
Strategi:• Meningkatkan efek spill over dari pusat-pusat pertumbuhan MP3EI ke wilayah• Meningkatkan kapasitas penduduk untuk memanfaatkan peluang
Implementasi (antara lain):• Kebijakan umum: industri padat karya dan upah minimum• Meningkatkan akses (transportasi) dari pusat pertumbuhan ke non pusat
pertumbuhan• Membangun Sekolah Kejuruan dan melaksanakan berbagai diklat
kewirausahaan dan ketrampilan • Mendorong program kemitraan antara perusahaan dan UKM lokal• Mempermudah penyediaan permodalan dan pembentukan wira usaha
(bussines start-up) serta outlet pemasaran (pasar-pasar lokal). Slide 18
MP3EIMP3EI
MP3KIMP3KISocial
ProtectionSocial
Protection
Sustainable Livelihood
Sustainable Livelihood
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan Nilai Tambah Produk
Peningkatan Efisiensi Produksi dan Pemasaran
Innovation-Driven Economy
Peningkatan Human Capital (Keahlian dan Keterampilan)
Peningkatan Financial Capital (Modal Berusaha)
Peningkatan Social Capital (Lembaga Keswadayaan Masyarakat)
Jaminan Kesehatan
Jaminan Pendidikan
Jaminan Ketenagakerjaan
Bantuan Sosial (Food Stamp)
Bantuan Sosial (Temporary Shelter)
Bantuan Sosial (Lost Income Compensation)
Skilled Labors (Tenaga Terlatih)
Skilled Labors (Tenaga Terlatih)
Vulnerable Population (Kelompok Rentan
Kemiskinan)
Vulnerable Population (Kelompok Rentan
Kemiskinan)
Unskilled LaborsUnskilled Labors
The UnemployedThe Unemployed
The UnderemployedThe Underemployed
Universal CoverageUniversal Coverage
Formalisasi Lapangan Kerja
Penumbuhkembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship)
SCALING-UP
Slide 19
Sinergi MP3EI dan MP3KI dalam Pengembangan Livelihood
Slide 20
Wilayah dengan jumlah Wilayah dengan jumlah penduduk miskin dan penduduk miskin dan tingkat kemiskinan yang tingkat kemiskinan yang tinggitinggi
Wilayah dengan jumlah Wilayah dengan jumlah penduduk miskin dan penduduk miskin dan tingkat kemiskinan yang tingkat kemiskinan yang tinggitinggi
Wilayah dengan jumlah Wilayah dengan jumlah penduduk miskin yang penduduk miskin yang tinggitinggi
Wilayah dengan jumlah Wilayah dengan jumlah penduduk miskin yang penduduk miskin yang tinggitinggi
Wilayah dengan tingkat Wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggikemiskinan yang tinggiWilayah dengan tingkat Wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggikemiskinan yang tinggi
Daerah Prioritas Koridor Sumatera
Daerah Prioritas 1Daerah Prioritas 2Daerah Prioritas 3Daerah Umum
Ibu Kota Provinsi/Pusat EkonomiMP3EIJalur Penghubung Pusat Ekonomi
Banda Aceh
Medan
Tanjung PinangPekanbaru
Padang
Jambi
Pangkal Pinang
Serang - JakartaBandar Lampung
Bengkulu
Palembang
Penanganan Kawasan Khusus
•Permukiman Kumuh dan Ilegal
•Kawasan Perbatasan
•Lingkungan Hutan
•Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
•Masyarakat Adat Terpencil
Penanganan Kawasan Khusus
•Permukiman Kumuh dan Ilegal
•Kawasan Perbatasan
•Lingkungan Hutan
•Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
•Masyarakat Adat Terpencil
# PERLINDUNGAN SOSIAL YANG MENYELURUH #PERLUASAN PELAYANAN DASAR# PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
Prioritas Penanganan Lokasi Termiskin
Slide 21
KORIDOR SUMATERA
Slide 22
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja miskin dan rentan produkif ke dalam sektor industri pengolahan unggulan
• Pengembangan aktivitas rantai pengolahan yang bersifat penambahan nilai (value added) untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan komoditas unggulan berbasiskan agro industri
• Perbaikan rantai distribusi komoditas unggulan yang berpihak kepada petani kecil
• Pengembangan ekonomi lokal di pulau-pulau terluar berbasis potensi alam daerah setempat
Strategi Utama
23Slide
23
Konsep MP3KIpengembangan 5 (lima) aset penghidupan utama dalam rangka
memperkuat penghidupan berkelanjutan
Pendekatan “penghidupan berkelanjutan” merupakan pendekatan penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi dalam pembekalanaset yang diperlukan oleh individu sehingga dapat berdiri sendiri secara berkesinambungan
(1) Natural/Alam, (2) Physical/Infrastruktur,
(3) Social/Sosial, (4) Financial/Finansial, dan
(5) Human/SDM
MINIMUM ASET (GARIS KEMISKINAN) MINIMUM ASET (GARIS KEMISKINAN)
pendekatan
INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKATINDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKATSlide
24
Strategi Pelaksanaan MP3KIdalam rangka pengkayaan Kelima Aset Penghidupan
Penyiapan kelembagaan
BPJS dan supply side
pendukung
Penyiapan kelembagaan
BPJS dan supply side
pendukung
Perluasan program
bersasaran (targeted)
Perluasan program
bersasaran (targeted)
Pengembangan koridor
pulau dan kawasan
khusus di pusat
pertumbuhan dan non
pusat pertumbuhan
Pengembangan koridor
pulau dan kawasan
khusus di pusat
pertumbuhan dan non
pusat pertumbuhan Physical/ Infrastruktur
Sosial
Finansial
Manusia
Lingkungan/ Alam
K/L
Klaster I
Pemerintah Daerah
Badan Usaha
Klaster II, Klaster IV
K/L
Pemerintah Daerah
Badan Usaha
Klaster III
Badan Usaha
Slide 25
Intervensi untuk Masing-masing Kelompok Miskin *)
Miskin Produktif Hampir Miskin Produktif
*) Adopted from BRAC’s model with modification
Asset TransferAsset
Transfer
Guaranteed EmploymentGuaranteed Employment
Food Aid
Food Aid
(Un)conditional Cash Transfer(Un)conditional Cash Transfer
Skills TrainingSkills
Training
SavingsSavings
Small Subsidized
Loan
Small Subsidized
Loan
Asset TransferAsset
Transfer
Increased Food
Security
- Asset Creation- Microenterprise
Experience
Channeling to Formal
Financial Service
Channeling to Formal
Financial Service
Sangat Miskin Produktif
Education and Health Service; Economic-Related Infrastructure Development; Electricity Service; Facilitation Support
SavingsSavings
Skills TrainingSkills
Training
Small Subsidized
Loan
Small Subsidized
Loan
SavingsSavings
Skills TrainingSkills
TrainingGraduation Criteria
Slide 26
Slide 27
Penetapan LOKASI
Identifikasi KEBUTUHAN
PEMENUHAN kebutuhan
Penanganan Lokasi Quick Wins MP3KI
KRITERIA UMUM• Kecamatan dengan jumlah penduduk miskin terbesar• Kabupaten/kota sebagai prioritas MP3KI
• Prioritas I: jumlah penduduk miskin dan tingkat kemiskinan tinggi• Prioritas II: jumlah penduduk miskin tinggi• Prioritas III: tingkat kemiskinan tinggi.
• Kabupaten/kota penerima program-program penanggulangan kemiskinan (4 klaster)• Kabupaten yang masuk kategori daerah tertinggal• Kecamatan penerima program gerbang kampung
KRITERIA KHUSUS• Lokasi investasi MP3EI• Kecamatan pesisir, kumuh perkotaan, kawasan adat terpencil, atau perbatasan• Keterbatasan infrastruktur /pelayanan dasar• Tingkat kedalaman kemiskinan (P1) tinggi• Tingkat keparahan kemisknan (P2) tinggi
Slide 28
Kriteria Penetapan Kecamatan sebagai Lokasi Quick Wins TA 2013
• Wilayah/kawasan di Indonesia yang dipilih sebagai lokasi percontohan untuk penerapan pendekatan MP3KI
• Merupakan simpul-simpul kemiskinan yang penanganannya dapat berpengaruh besar terhadap penurunan kemiskinan.
Slide 29
Lokasi Quick Wins 2013
SDMSDM INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR EKONOMIEKONOMI
Slide 30
Hasil Survey: Permasalahan Umum di Wilayah Miskin
Hasil Survey QW 2013 diKoridor Sumatera
Lokasi QW TINDAK LANJUT 2013
PENDIDIKAN KESEHATAN PERMUKIMAN INFRASTRUKTUR PEMBERDAYAAN
Kec. Kp. Melayu
Perluasan Beasiswa Miskin
Perluasan Layanan Kesehatan
Penyediaan air bersih
Jalan lingkungan Diversifikasi usaha nelayan
Sanitasi keluarga (MCK)
Rumah layak huni
Kec. Labuhan Maringgai
Perluasan beasiswa miskin
Perluasan layanan kesehatan
Penyediaan air bersih
Pembuatan tanggul penanganan banjir
Pengembangan usaha produktif pertanian
Perbaikan gedung sekolah
Kesehatan reproduksi
Sanitasi keluarga (MCK)
Perbaikan jalan Pengembangan usaha produktif nelayan
Rumah layak huni Pengadaan listrik Slide 31
Kec. Labuhan MaringgaiKec. Labuhan Maringgai
Kec. Kampung MelayuKec. Kampung Melayu
PERMASALAHAN
SANITASI
SUMBER DAYA MANUSIA
DIVERSIFIKASI USAHA
SUMBER AIR
Slide 32
Slide 33
Lokasi Quick Wins TA 2014 :• Lokasi Quick Wins TA 2013 (17 lokasi)• Empat lokasi untuk masing-masing propinsi
⌖Dua lokasi yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat⌖Dua lokasi lain, ditentukan oleh Pemerintah Propinsi
Kriteria Quick Wins TA 2014:• Lokasi Quick Wins 2013• Kriteria Pusat• Kriteria Daerah
Penentuan Quick Wins TA 2014
Slide 34
Jumlah penduduk miskin kabupaten dan kecamatan
Tingkat kemiskinan kabupaten dan kecamatan
Kategori Daerah Tertinggal
Daerah lokasi MP3EI
Daerah pelaksana Program Penanggulangan Kemiskinan 4 Klaster
Kriteria Pusat
Historis penurunan angka kemiskinan (5 tahun) di kabupaten/kota
Kondisi infrastruktur dasar di tingkat kecamatan: kesehatan, pendidikan, listrik, air bersih, dan prasarana jalan
Angka partisipasi sekolah SD, SLTP, dan SLTA
Historis penurunan angka kemiskinan (5 tahun) di kabupaten/kota
Kondisi infrastruktur dasar di tingkat kecamatan: kesehatan, pendidikan, listrik, air bersih, dan prasarana jalan
Angka partisipasi sekolah SD, SLTP, dan SLTA
Kriteria Daerah
Data Dasar Penetapan Quick Wins TA 2014
Slide 35
Tingkat Kabupaten
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
TINGKAT KEMISKINAN
TINGKAT KEMISKINAN
SKALA 1-5•SKALA 5 = 5 (RANKING 10% PERTAMA)•SKALA 1-4 (DIURUT PER QUARTILE SISA KABUPATEN ATAU KECAMATAN SESUAI TINGKATAN)
SKALA 1-5•SKALA 5 = 5 (RANKING 10% PERTAMA)•SKALA 1-4 (DIURUT PER QUARTILE SISA KABUPATEN ATAU KECAMATAN SESUAI TINGKATAN)
PENERIMA PROGRAM PK SEDANG BERJALAN
(KLASTER I s/d IV)
PENERIMA PROGRAM PK SEDANG BERJALAN
(KLASTER I s/d IV)
SKALA 1-5•SKALA 5 (SEMUA KLASTER)
•SKALA 4 (PALING TIDAK TIGA KLASTER)
•SKALA 3 (PALING TIDAK DUA KLASTER)
•SKALA 2 (PALING TIDAK SATU KLASTER)
•SKALA 1 (BELUM ADA)
SKALA 1-5•SKALA 5 (SEMUA KLASTER)
•SKALA 4 (PALING TIDAK TIGA KLASTER)
•SKALA 3 (PALING TIDAK DUA KLASTER)
•SKALA 2 (PALING TIDAK SATU KLASTER)
•SKALA 1 (BELUM ADA)
TINGKAT KEMISKINAN
TINGKAT KEMISKINAN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
11
22
33
FOKUS WILAYAH,SKALA 0-1 (SKALA 1:
DAERAH TERTINGGAL/ISOLIR ATAU
DAERAH PESISIR)
FOKUS WILAYAH,SKALA 0-1 (SKALA 1:
DAERAH TERTINGGAL/ISOLIR ATAU
DAERAH PESISIR)
KECAMATAN TERPILIH
KECAMATAN TERPILIH
Tingkat Kecamatan
LOKASI MP3EISKALA 0-1 (SKALA 1:
KECAMATAN LOKASI
MP3EI)
LOKASI MP3EISKALA 0-1 (SKALA 1:
KECAMATAN LOKASI
MP3EI)
44
Data Dasar Penetapan QW: Kriteria Pusat
Slide 36
Tingkat Kab./Kota
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
TINGKAT KEMISKINAN
TINGKAT KEMISKINAN
SKALA 1-5•SKALA 5 = 5 (RANKING 10% PERTAMA)•SKALA 1-4 (DIURUT PER QUARTILE SISA KABUPATEN ATAU KECAMATAN SESUAI TINGKATAN
SKALA 1-5•SKALA 5 = 5 (RANKING 10% PERTAMA)•SKALA 1-4 (DIURUT PER QUARTILE SISA KABUPATEN ATAU KECAMATAN SESUAI TINGKATAN
KECEPATAN PENURUNAN JUMLAH
PENDUDUK MISKIN
KECEPATAN PENURUNAN JUMLAH
PENDUDUK MISKIN
JUMLAH PENDUDUK MISKINJUMLAH PENDUDUK MISKIN
TINGKAT KEMISKINANTINGKAT KEMISKINAN
TOTAL BOBOTTOTAL BOBOT
11
22
33
44
QW 2013 + 2 KECAMATAN TERPILIH
QW 2013 + 2 KECAMATAN TERPILIH
KONDISI INFRASTRUKTUR DASAR PENDIDIKAN,
KESEHATAN, AIR MINUM, LISTRIK, JALAN, dll
SKALA 0-5 (SKALA 0: KONDISI BAGUS)
KONDISI INFRASTRUKTUR DASAR PENDIDIKAN,
KESEHATAN, AIR MINUM, LISTRIK, JALAN, dll
SKALA 0-5 (SKALA 0: KONDISI BAGUS)
CATATAN: UNTUK KECEPATAN PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN, YANG PALING LAMBAT PALING BESAR (5)
CATATAN: UNTUK KECEPATAN PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN, YANG PALING LAMBAT PALING BESAR (5)
Tingkat Kecamatan
Data Dasar Penetapan QW: Kriteria Daerah
Slide 37
Penentuan Pusat
•Kec. Arongan Lambalek, Kab. Aceh Barat
•Kec. Seulimeum, Kab. Aceh Besar
Penentuan Daerah
•Kec. Tangse, Kab. Pidie
•Kec. Bandar Baru, Kab. Pidie Jaya
Quick Wins TA 2014 Provinsi Aceh
Slide 38
IDENTIFIKASI KEGIATAN QW 2014IDENTIFIKASI KEGIATAN QW 2014
39Slide
39
Mekanisme Penentuan Kegiatan QW 2014 Tahap I
Lokasi Quick Wins
Identifikasi sumber daya utk pemenuhan
kebutuhan masyarakat miskin
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha,
BUMN, dan Masyarakat,
Usulan Kegiatan QW
Klaster I-IV
Identifikasi kebutuhan 5 Aset
Penghidupan
F1F1
F2F2
F3F3
TKPK Propinsi berkoordinasi dengan TKPK
Kabupaten/Kota dan Kecamatan
Kementerian PPN/
Bappenas
Bappeda, Dinas PU, Badan PMD,
Dinas Sektor, Masyarakat
• Gambaran masalah
• Berita Acara
40
Perlu kemampu-an dalam
menganali-sa permasalah-an serta prioritas
kegiatan (P3BM)
Akhir Juli 2013
Slide 40
Dilakukan oleh TKPK Provinsi berkoordinasi dengan TKPK Kabupaten/Kota
Anggota TKPK Kab./Kota, secara khusus BPMD dan Dinas PU selaku pengelola PNPM Mandiri berperan besar dalam membantu terlaksananya kegiatan identifikasi kebutuhan yang partisipatif.
Identifikasi Kebutuhan Kegiatan QW 2014
Identifikasi masalah dan kebutuhan kecamatan dengan stakeholders di Kecamatan dan Desa/Kel.
Pengecekan kesesuaian kebutuhan di lapangan dan pendalaman isu bersama masyarakat
Rapat dengan SKPD untuk Penajaman Kebutuhan, Pemenuhannya, dan Usulan
Slide 41
Mekanisme Penentuan Kegiatan QW 2014 Tahap II
Lokasi Quick Wins
Usulan Kegiatan QW Terseleksi
F2F2
F3F3
Kementerian PPN/ Bappenas
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian PU
Akhir Agustus 2013
Usulan Kegiatan QW
Identifikasi sumber daya untuk pemenuhan
kebutuhan kegiatan
Pelengkapan ke-5 aset
F1F1
Konsistensi Usulan dengan Kriteria Kegiatan dalam Pengembangan Aset Penghidupan
Lokasi Quick Wins
Lokasi Quick Wins
Lokasi Quick Wins
Slide 42
Mekanisme Penentuan Kegiatan QW 2014 Tahap III
Lokasi Quick Wins
Usulan Kegiatan QW Terseleksi
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian PU
Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Tingkat
Kecamatan/Kelurahan
Mid September 2013
Lokasi Quick Wins
Lokasi Quick Wins
Lokasi Quick Wins
Masyarakat
Usulan Kegiatan QW Terpilih
RKA-KLRKA-KL
Kementerian/ Lembaga lainnya
Usulan Kegiatan QW Lainnya
Slide 43
November 2013
Koordinasi Tingkat Kabupaten/ Kota
TKPKDTKPKD
Badan PMD dan Dinas PU
Badan PMD dan Dinas PU
Pelaksana PNPM
Pelaksana PNPM
Penjelasan Dana Quick Wins dan Pengelolaannya
Kecamatan Lokasi Quick
Wins
Kecamatan Lokasi Quick
Wins
Koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring
Slide 44
Perencanaan kegiatan dan pelaksanaan
Kriteria Kegiatan QW 2014
45Slide
45
Jadwal Pelaksanaan QW TA 2014
AKHIR JULIAKHIR JULI
AKHIR AGUSTUS
AKHIR AGUSTUS NOPEMBERNOPEMBER
MID SEPT.MID SEPT. DESEMBERDESEMBER
Slide 46
Surat dari TKPK Provinsi ke Bappenas: Rekap Kebutuhan QW TA 2014 di 4 lokasiAda
Berita Acara Identifikasi KebutuhanSemua sudah menyerahkan, tapi khusus untuk Kab. Pidie Jaya belum sesuai dengan ketentuan (tanda tangan dari peserta pertemuan: unsur masyarakat miskin, tokoh setempat, pemberdaya masyarakat, aparat desa, camat, dan wakil SKPD terkait)
Gambaran Masalah Penyebab Kemiskinan di Lokasi QWSemua sudah menyerahkan. Lengkap.
Isian Form 1 s/d 3Lengkap, semua sudah menyerahkan.Daerah telah mengirimkan usulan kegiatan QW secara terfokus, yang nampak dari jumlah usulan kebutuhan secara terbatas dan bukan wishing list.
Kelengkapan Form 1 s/d 3 Provinsi Aceh
Slide 47
Analisa Umum terhadap Usulan Kegiatan
o Kec. Arongan Lambalek, Kab. Aceh Barat– Kegiatan yang diusulkan semua terkait dengan pengembangan aset fisik
o Kec. Seulimeum, Kab. Aceh Besar– Kegiatan yang diusulkan sebagian besar terkait dengan pengembangan
aset fisik dan hanya 1 untuk aset finansial
o Kec. Tangse, Kab. Pidie– Kegiatan yang diusulkan adalah untuk pengembangan aset fisik dan
alam
o Kec. Bandar Baru, Kab. Pidie Jaya– Kegiatan yang diusulkan adalah untuk pengembangan aset fisik,
finansial dan alam, walaupun sebenarnya kegiatan pengembangan aset alam masih bias dengan aset finansial (misalnya pengadaan bibit ternak, pengadaan bibit kopi)
48Slide
48