Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden...

28
Maret 2012 ITPC Osaka Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden Furniture

Transcript of Market Brief : HS 9403.40 Kitchen Wooden...

Maret 2012

ITPC Osaka

Market Brief : HS 9403.40

Kitchen Wooden Furniture

2

Daftar Isi

Kata Pengantar 3

Peta Jepang 4

I. Pendahuluan 5

1. Pemilihan Negara 5

2. Pemilihan Produk 6

3. Profil Jepang 7

II. Potensi Pasar Jepang 10

1. Ekspor Impor Kitchen Wooden Furniture Jepang - Dunia 10

2. Potensi Pasar Ekspor Kitchen Wooden Furniture di Jepang 12

3. Kebijakan Impor Kitchen Wooden Furniture di Jepang 14

4. Saluran Distribusi Kitchen Wooden Furniture di Jepang 15

5. Hambatan Lainnya 16

III. Peluang dan Strategi 18

1. Peluang 18

2. Strategi 20

IV. Informasi Penting 23

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 23

2. Kamar Dagang Jepang 23

3. Asosiasi Kitchen Wooden Furniture di Jepang 24

4. Daftar Pameran Kitchen Wooden Furniture di Jepang 25

5. Perwakilan Indonesia di Jepang 25

6. Daftar Importir Kitchen Wooden Furniture di Jepang 26

Referensi 28

Daftar Tabel & Gambar

Tabel 2.1. Ekspor Kitchen Wooden Furniture Jepang ke Dunia Periode 2007-2011

10

Tabel 2.2. Impor Kitchen Wooden Furniture Jepang dari Dunia Periode 2007-2011

11

Tabel 2.3. Potensi Ekspor Kitchen Wooden Furniture Indonesia ke Jepang Tahun 2010

14

Tabel 3.1. Harga Ekspor Per Unit Kitchen Wooden Furniture ke Jepang Tahun 2010

18

Tabel 3.2. Ekspor Kitchen Wooden Furniture Indonesia ke Dunia Periode 2006-2010

19

Gambar 2.1. Pangsa Pasar Eksportir Kitchen Wooden Furniture ke Jepang Thn 2011

13

Gambar 2.2. Alur Distribusi Ready Made & Semi-Order Wooden Furniture 15

Gambar 2.3. Alur Distribusi Order Made Wooden Furniture 15

3

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang

Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: HS 9403.40

Kitchen Wooden Furniture” untuk Edisi pada bulan Maret 2012 ini. Market

brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi

dan potensi pasar kitchen wooden furniture di Jepang. Adapun isi dari MB

ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market

Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur,

Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar

negeri, MB disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar

suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi

pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting

lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung MB ini dapat menjadi

informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi furniture

Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB

ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para

pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, April 2012

Kata Pengantar

4

Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

Peta Jepang

5

1. Pemilihan negara

Jepang merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi

Indonesia karena Jepang menduduki peringkat pertama sebagai

tujuan ekspor non-migas Indonesia dan urutan kedua sebagai

negara asal impor non-migas setelah China. Selain itu, Jepang juga

merupakan partner pertama Indonesia dalam perjanjian

perdagangan bebas secara bilateral. Pada tahun 2010 Indonesia

merupakan negara asal impor di peringkat ke-7 dan negara tujuan

ekspor di peringkat ke-12 bagi Jepang.

Berdasarkan data statistik Japan Customs, menyatakan bahwa

nilai ekspor non-migas Jepang ke Indonesia pada tahun 2010 adalah

sebesar US$ 15,84 milyar dan impor non-migas Jepang dari

Indonesia sebesar US$ 18,32 milyar, sehingga Jepang mengalami

defisit sebesar US$ 2,48 milyar. Neraca perdagangan Jepang-

Indonesia secara keseluruhan selama periode 2006 sd 2010 untuk

migas dan non-migas selalu mengalami surplus bagi Indonesia.

Impor non-migas Jepang dari Indonesia selama periode 2006 sd

2010 mengalami peningkatan sebesar 32% dengan trend sebesar

18,32.

Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi:

(1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and

BAB I. PENDAHULUAN

6

similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4)

natural rubber,balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper

alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar

laminated wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8)

insulated wire, cable and other insulated electrical conductors; (9)

crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought

aluminium. (Kemendag)

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa

produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2)

parts of accessories of the motor vehicles of headings no.8701 to

8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable

for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for

the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing

housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined

copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow

profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or

principally with the machinery. (Kemendag)

2. Pemilihan produk

Adapun latar belakang ITPC Osaka memilih komoditi ini dalam

pembahasan MB Edisi Maret 2012 ini karena :

a. Indonesia merupakan negara pemasok kitchen wooden

furniture peringkat ke-3 di Jepang setelah Vietnam dan Filipina.

(ITC)

7

b. Jepang merupakan negara pengimpor kitchen wooden furniture

di peringkat ke-7 dunia setelah (1) Amerika Serikat, (2)

Perancis, (3) Inggris, (4) Jerman, (5) Swedia, dan (6) Belgia.

(ITC)

c. Trend ekspor Indonesia untuk kitchen wooden furniture selama

lima tahun terakhir (2007-2011) cukup baik yaitu 40.01. Selain

itu, dalam periode dimaksud ekspor Indonesia meningkat pesat

sebesar 329%. Hal ini terlihat dari nilai ekspor pada tahun US$

5,14 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 22,04 juta pada tahun

2011.

3. Profil Jepang

a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47

prefektur di Jepan dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu:

Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,

Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan

adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah

pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang. Kota-

kota utama Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo,

Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan

Fukuoka.

b. Pemerintahan. Jepang merupakan negara constitutional

monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan

Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi seluruh

8

rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada

Perdana Menteri (PM). Badan Legislatif Jepang adalah National

Diet, yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan

House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah

mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.3 juta jiwa,

dimana 98.5% merupakan etnis asli Jepang, dan sisanya imigran

asing berasal dari Korea, China, Filipina, Brazil, dan Peru.

Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur panjang

di dunia. Pada tahun 2009 sekitar 22.7% populasi Jepang sudah

berumur 65 tahun ke atas, sehingga diperkirakan pada tahun

2050 populasi tersebut akan meningkat menjadi 40%. Pemerintah

sedang berusaha keras mencari solusi untuk menyelesaikan isu

ini antara lain dengan memberikan bantuan kepada anak dan

imigran.

d. Infrastruktur. Berdasarkan Data tahun 2008, 46.4% energi di

Jepang berasal dari minyak bumi, 21.4% batubara, 16.7% gas

alam, 9.7% tenaga nuklir dan 2.9% tenaga air. Sebesar 25.1%

listrik Jepang dipasok dari tenaga nuklir. Namun sejak gempa

bumi Tohoku dan bencana Fukushima Daiichi Nuclear, beberapa

reaktor nuklir telah diberhentikan sehingga kebutuhan akan

bahan bakar fosil meningkat. Kota besar satu dengan yang lain

disambungkan dengan jalan tol yang memampukan pengendara

berkecepatan tinggi. Kereta juga merupakan transportasi utama

9

di Jepang yang terkenal dengan tepat waktu dan aman. Jepang

mempunyai 173 bandara, terbesar untuk domestik adalah

Haneda Airport, sedangkan untuk penerbangan internasional

antara lain Narita International Airport, Kansai International

Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan

terbesarnya adalah Nagoya Port.

e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3

ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari

segi nominal GDP. Negara ini merupakan basis dan penghasil

industri besar dan berteknologi tinggi seperti kendaraan bermotor,

elektronika, peralatan mesin, baja dan logam, kapal, bahan kimia,

produk tekstil dan makanan olahan. Selain itu, Jepang adalah

produser mobil No. 2 di dunia. Industri pertanian mencakup 13%

dari lahan Jepang. Jepang mencakup 15% penangkapan ikan

dunia atau No. 2 setelah China. Sektor jasa menyumbang 75%

GDP Jepang.

10

1. Ekspor dan Impor Kitchen Wooden Furniture Jepang - Dunia

Pada Tabel 2.1. dibawah ini memaparkan kegiatan ekspor

kitchen wooden furniture Jepang ke dunia selama lima tahun terakhir

(2007-2011). Trend lima tahun terakhir mengindikasikan trend positif

sebesar 1.25%, yang berarti selama periode tersebut terdapat

pertumbuhan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai eskpor

kitchen wooden furniture Jepang ke dunia dari semula US$ 1,89 juta

pada tahun 2007 meningkat sebanyak 91% menjadi US$ 3,60 juta

pada tahun 2011.

Dari tahun 2007 sampai dengan 2010 terjadi peningkatan

ekspor yang tajam, namun di tahun 2011 terjadi penurunan dari

semula US$ 5,52 juta pada tahun 2010 menjadi US$ 3,60 juta pada

tahun 2011.

Tabel 2.1. Ekspor Kitchen Wooden Furniture Jepang ke Dunia Periode 2007-2011

Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-11

Pangsa 2011

World 1,886 2,137 2,916 5,517 3,596 1.25 100.00%

1 Chinese Taipei 242 643 701 1,377 1,894 1.63 52.67%

2 Hong Kong, China 989 591 629 1,020 845 1.02 23.50%

3 China 243 178 199 2,609 384 1.43 10.68%

4 Korea 82 121 49 117 144 1.12 4.00%

5 USA 83 105 80 41 47 0.81 1.31%

6 Singapore 61 67 1,105 50 41 0.90 1.14%

8 Malaysia 11 37 17 19 35 1.18 0.97%

11 Philippines - 4 15 17 18 0.50%

12 Viet Nam 60 154 83 185 16 0.78 0.44%

15 Brunei Darussalam - - - - 12 0.33%

18 Thailand - - - - 7 0.19% Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)

BAB II. POTENSI PASAR JEPANG

11

Negara tujuan ekspor utama Jepang adalah (1) Taipei dengan

pangsa sebesar 52,67%, (2) Hong Kong dengan pangsa 23,50%, (3)

China pangsa 10,68%, (4) Korea pangsa 4%, dan (5) Amerika

Serikat dengan pangsa 1,31%. Negara ASEAN yang menjadi tujuan

ekspor Jepang adalah Singapura di peringkat 6, Malaysia (8), Filipina

(11), Vietnam (12), Brunei Darusalam (15) dan Thailand (18).

Selanjutnya pada Tabel 2.2. yang memaparkan kegiatan impor

kitchen wooden furniture Jepang dari dunia selama periode 2007-

2011, terlihat bahwa impor Jepang dari dunia mengalami

pertumbuhan pesat. Impor Jepang dari dunia pada tahun 2007

sebesar US$ 93,22 juta mengalami peningkatan sebesar 34%

menjadi US$ 124,59 juta pada tahun 2011.

Tabel 2.2. Impor Kitchen Wooden Furniture Jepang dari Dunia Periode 2007-2011 Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend

07-11 Pangsa

2011

World 93,220 99,001 94,269 101,630 124,594 6.25 100.00%

1 Viet Nam 19,930 26,884 28,170 31,871 38,647 16.12 31.02%

2 Philippines 14,402 17,365 18,995 19,887 24,680 12.89 19.81%

3 Indonesia 5,141 12,759 18,908 20,088 22,041 40.01 17.69%

4 China 14,060 16,981 13,505 16,079 18,979 5.61 15.23%

5 Thailand 14,959 13,012 5,633 3,520 5,047 -29.39 4.05%

7 Malaysia 629 556 743 2,917 4,067 71.44 3.26%

28 Singapore 5 - 61 - 5 0.00%

32 Myanmar 3 - - 2 - 0.00%

Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)

Negara pemasok kitchen wooden furniture ke Jepang adalah

(1) Vietnam, (2) Filipina, (3) Indonesia, (4) China, dan (5) Thailand.

Vietnam menguasai pasar kitchen wooden furniture Jepang

12

sebanyak 31,02%, disusul dengan Filipina 19,81%. Sedangkan

Indonesia menguasai 17,69% yang kemudian disusul oleh China

dengan pangsa sebesar 15,23%. Trend ekspor produk ini bagi

Indonesia cukup baik yaitu 40.01, trend tertinggi dibanding negara

lima besar lainnya. Ekspor Indonesia meningkat pesat sebesar

329%, hal ini terlihat dari nilai ekspor pada tahun US$ 5,14 juta pada

tahun 2007 menjadi US$ 22,04 juta pada tahun 2011.

Negara pengekspor dari ASEAN lainnya adalah Malaysia di

peringkat 7, Singapura di peringkat 28 dan Myanmar di peringkat 32.

2. Potensi Pasar Ekspor Kitchen Wooden Furniture di Jepang

Setelah menganalisa data pada tabel 2.1. dan 2.2. terlihat

bahwa Jepang lebih cenderung sebagai negara pengimpor kitchen

wooden furniture. Dimana tercermin dari nilai ekspor Jepang ke

dunia hanya 3% dari nilai impor Jepang dari dunia. Selama periode

2007-2011 perdagangan kitchen wooden furniture Jepang terus

meningkat dari US$ 95,1 juta menjadi US$ 128,19 juta dengan trend

sebesar 7%. Memperhatikan perkembangan selama lima tahun

terakhir dimana pertumbuhan rata-rata per tahunnya sebesar 8%

maka dapat disimpulkan bahwa permintaan produk kitchen wooden

furniture dari Jepang ke depannya akan semakin bertambah.

13

Gambar 2.1. Pangsa Pasar Eksportir Kitchen Wooden Furniture ke Jepang Tahun 2011

Diagram pie chart mengenai pangsa pasar eksportir utama

kitchen wooden furniture ke Jepang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Vietnam merupakan eksportir No. 1 ke Jepang dengan pangsa

sebesar 31,02%, kemudian disusul oleh (2) Filipina dengan 19,81%,

(3) Indonesia dengan 17,69%, (4) China dengan 15,23%, (5)

Thailand 15,23%, sementara 12,20% lainnya merupakan gabungan

pangsa pasar dari negara lainnya seperti Amerika Serikat, Malaysia,

Jerman, Italia, Canada, dsb Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa

pasar kopi Jepang tidak didominasi tunggal oleh Vietnam saja,

namun bervariasi dimana terlihat dari besarnya pangsa negara satu

dengan yang lainnya tidak begitu signifikan.

Tabel 2.3. membahas mengenai potensi ekspor Indonesia ke

Jepang untuk tahun 2010. Data ekspor Indonesia diambil pada tahun

31.02%

19.81% 17.69%

15.23%

4.05% 12.20% Viet Nam

Philippines

Indonesia

China

Thailand

Others

14

2010 karena pada saat MB ini dilakukan data ekspor Indonesia untuk

tahun 2011 belum tersedia.

Tabel 2.3. Potensi Ekspor Kitchen Wooden Furniture Indonesia ke Jepang

Tahun 2010

Kode HS Produk Impor Jpn dr Ina

Ekspor Ina ke Dunia

Impor Jpn dr Dunia

Potensi Ekspor

Ina*

'940340000 Kitchen furniture, wooden, nes

20,138 23,419 101,926 3,281

Sumber: ITC (Satuan Ribu US$) * Indicatif

Dalam tabel terlihat bahwa ekspor kitchen wooden furniture

Indonesia pada tahun 2010 senilai US$ 20,14 juta, sedangkan

Indonesia mampu mengekspor produk tersebut ke dunia sebesar

US$ 23,42 juta. Dilain pihak, Jepang mengimpor kitchen wooden

furniture tersebut dari dunia sebanyak US$ 101,93 juta. Dengan

demikian indikatif potensi ekspor kitchen wooden furniture Indonesia

apabila Indonesia hanya memfokuskan negara tujuan ekspornya ke

Jepang adalah sebesar US$ 3,28 juta.

3. Kebijakan Impor Kitchen Wooden Furniture di Jepang

Tidak ada peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai impor

Kitchen Wooden Furniture, namun berdasarkan Handbook for

Industrial Products Import Regulations 2009 yang diterbitkan oleh

JETRO, produk HS HS 9403.40 tunduk pada Consumer Product

Safety Law. Dalam peraturan ini setiap importir consumer products di

Jepang wajib untuk melaporkan apabila terjadi kecelakaan yang

15

diakibatkan oleh barang yang diimpornya kepada kantor Perdana

Menteri dengan melampirkan nama, model produk serta rincian

kecelakaan, jumlah produk impor yang telah dijual dalam jangka

waktu 10 hari kerja setelah kejadian kecelakaan tersebut.

4. Saluran Distribusi Kitchen Wooden Furniture di Jepang

Gambar 2.2. Alur Distribusi Ready Made & Semi-Order Wooden Furniture

Gambar 2.3. Alur Distribusi Order Made Wooden Furniture

16

5. Hambatan Lainnya

a. Illegal lodging merusak citra Indonesia di mata internasional

yang saat ini peduli pada lingkungan hidup. Jika citra terus

merosot, negara tersebut akan mengeluarkan peraturan untuk

menghentikan pembelian produk furniture kayu dari Indonesia.

Illegal lodging juga membahayakan keamanan pasokan bahan

baku kayu industri furniture Indonesia. Oleh karenanya

diperlukan pemberantasan illegal lodging untuk (a) membangun

citra produk furniture kayu Indonesia, (b) mengamankan

pasokan bahan baku, dan (c) mengurangi biaya produksi.

b. Produk Ekspor. Indonesia tidak mendesain sendiri produknya

ketika melakukan ekspor, pembelilah yang menyediakan

desainnya. Perusahaan furniture hanya menjadi tukang jahit

atau istilah teknisnya original equipment manufacturer

(OEM). Cara seperti ini menghalangi furniture Indonesia

memasuki pasar yang lebih luas. Dampak lainnya, industri

furniture Indonesia mudah jatuh pada banting harga, karena

buyer yang menyediakan desain ini bisa menawarkan ke

banyak perusahaan

c. Kualitas Produk Kurang. Kemahiran ukir pengrajin Indonesia

kurang didukung dengan standarisasi kualitas produk, sehingga

merusak citra furniture Indonesia. Rusaknya citra ini

mengurangi minat pembeli dari luar negeri, dan pada akhirnya

mengurangi permintaan mereka. Kurangnya standar ini antara

17

kandungan air masih tinggi sehingga mudah retak dan masih

menggunakan teknologi manual sehingga antara produk

sejenis terdapat perbedaan design. Ketepatan waktu produksi

juga masih kurang sehingga mengecewakan pelanggan.

d. Pemasaran Pasif. Pada umumnya pengusaha mencari

pelanggan dengan menunggu calon pelanggan datang,

maksimal dengan cara pameran. Hampir tidak ada upaya untuk

mengenal selera pasar pemakai akhir (end user),

menyesuaikan produk, harga, dan citra dengan selera pasar,

mengidenfikasi jalur distribusi, dan melakukan pendekatan

pada jalur distribusi, atau membangun jalur distribusi di luar

negeri. Hampir tidak ada eksportir furniture Indonesia yang

mempunya kantor perwakilan di luar negeri. Pemasaran pasif

ini hanya mempertemukan pengusaha furniture dengan broker-

broker yang memperpanjang rantai distribusi.

18

1. Peluang

a. Harga Per Unit. Dari Tabel 3.1. yang memaparkan harga

satuan ekspor kitchen wooden furniture negara eksportir ke

Jepang pada tahun 2010, terlihat bahwa harga satuan dari

Vietnam senilai US$ 2.327/ton terhitung lebih kompetitif

dibandingkan dengan harga satuan rata-rata dunia yaitu US$

2,760/ton, atau lebih murah US$ 433/ton. Indonesia sebagai

peringkat ke-2 mempunyai harga satuan sebesar US$ 2.928

atau lebih tinggi US$ 601/ton dari Vietnam..

Tabel 3.1. Harga Ekspor Satuan Kitchen Wooden Furniture ke Jepang Tahun 2010

Rank Eksportir Nilai Satuan

(USD/Ton) Selisih Harga dari Eksportir Utama

Tarif dikenakan JPN (%)

World 2,760 433

1 Viet Nam 2,327 - 0

2 Indonesia 2,928 601 0

3 Philippines 8,107 5,780 0

4 China 1,775 (552) 0

5 Thailand 1,385 (942) 0

6 Malaysia 1,933 (394) 0

24 Myanmar 2,000 (327) 0

Sumber : ITC

Sedangkan Filipina di peringkat 3 mempunyai harga

satuan US$ 8.107/ton lebih tinggi US$ 5,780/ton. Namun China

yang berada di peringkat ke-5 mempunyai harga lebih rendah

dari Vietnam yaitu US$ 1.775/ton atau US$ 552 lebih murah.

Demikian juga untuk Thailand dengan harga US$ 1,385/ton

BAB III. PELUANG DAN STRATEGI

19

atau lebih murah US$ 942 dari Vietnam. Memperhatikan kondisi

ini terlihat bahwa China dan Thailand merupakan pesaing yang

dapat menawarkan harga lebih kompetitif bagi Jepang

Pada Tabel 3.2. dapat dilihat kegiatan ekspor kitchen

wooden furniture Indonesia ke dunia selama tahun 2006

sampai dengan 2010. Adapun negara tujuan ekspor Indonesia

yang utama adalah (1) Jepang, (2) Amerika Serikat, (3) Korea,

(4) Jerman, dan (5) Australia. Sebesar 89.55% kapasitas

ekspor kitchen wooden furniture Indonesia ditujukan ke pasar

Jepang. Trend selama periode tersebut menunjukkan trend

positef sebesar 2,72%. Trend tersebut merupakan nilai terbesar

dibandingkan dengan trend ekspor Indonesia terhadap negara

lain. Hal ini mengindikasikan bahwa ekspor Indonesia ke

negara tersebut masih tetap bertumbuh.

Tabel. 3.2. Ekspor Kitchen Wooden Furniture Indonesia ke Dunia

Periode 2006-2010

Rank Importir 2006 2007 2008 2009 2010 Trend 06-10

Pangsa 2010

World 11,331 16,493 21,623 22,232 23,419 1.19 100.00%

1 Japan 179 12,414 18,299 19,899 20,971 2.72 89.55%

2 USA 3,835 622 1,236 1,069 1,346 0.86 5.75%

3 Korea 137 262 156 213 361 1.19 1.54%

4 Germany 435 150 16 10 146 0.61 0.62%

5 Australia 134 11 19 57 81 1.07 0.35%

19 Thailand 92 1 33 1 13 0.68 0.06%

29 China 35 2 10 - 2 0.01%

Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)

b. Perjanjian Dagang (FTA). Berdasarkan data yang diterbitkan

oleh Japan Customs per tanggal 1 April 2012, produk HS

20

9403.40 sudah dibebaskan tarifnya baik dari skema Indonesia-

Japan EPA, ASEAN-Japan CEP maupun WTO. Hal ini

menambah peluang bagi negara eksportir kitchen wooden

furniture ke Jepang untuk mengekspor produknya dengan

harga yang lebih kompetitif lagi.

2. Strategi

Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar kitchen

wooden furniture Indonesia dengan negara pesaing lainnya

khususnya di Jepang, maka pengusaha furniture hendaknya dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Melakukan Survey Pasar. Untuk masuk atau memperluas

pasar di Jepang maka perlu mengetahui kondisi langsung di

lapangan mengenai produk yang beredar, pilihan konsumen,

potensi pasar, strategi kompetisi dan hal-hal yang berlaku

terkait dengan peraturan serta standard ukuran yang digunakan

di Jepang.

b. Persiapan Katalog Produk. Dalam menyebarluaskan

informasi mengenai produk guna menarik minat konsumen

maka diperlukan catalog/brosus yang sedap dipandang mata.

Adapun catalog dimaksud akan memuat berbagai informasi

penting mengenai produk dari gambar, ukuran dan harga.

c. Penyediaan showroom untuk menampilkan contoh produk.

Berbeda dengan produk lainnya, furniture umumnya

membutuhkan ruang display untuk menampilkan produk

21

furniture yang ingin dijual. Hal ini agar konsumen dapat

merasakan langsung produk tersebut dan tertarik untuk

membelinya. Kantor ITPC Osaka menyediakan ruang display

bagi pengusaha furniture yang ingin memamerkan produknya di

kantor ITPC tanpa dipungut biaya.

d. Penyediaan after-sales service. Hal ini diperlukan

menambahkan nilai produk furniture tersebut. After sales

product service dapat berupa periode garansi, informasi

mengenai yang bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan

ataupung yang melakukan maintenance, dan trouble-shooting

services.

e. Modifikasi produk agar sesuai dengan selera pasar Jepang.

Produk akan lebih laris terjual apabila produk tersebut sesuai

dengan selera masyarakat, budaya dan standar yang berlaku di

pasar tersebut.

f. Aktif Berpartisipasi Dalam Pameran. Para pengusaha kitchen

wooden furniture Indonesia diharapkan dapat secara aktif

berpartisipasi dalam mengikuti pameran tahunan terkait

furniture yang dilaksanakan di Jepang. Daftar pameran dapat

dilihat pada Bab IV.

g. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para

pengusaha juga diharapkan secara proaktif menghubungi dan

mengikuti perkembangan Kitchen Wooden Furniture dari

Perwakilan Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Jepang,

22

dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI Tokyo

maupun ITPC Osaka.

23

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460 Website : www.id.emb-Jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193 Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882 Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008 Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066

2. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce

& Industry (HQ)

3-2-2 Marunouchi,

Chiyoda-ku,

Tokyo 100-0005

Japan

T : (813) 3283 7523

F : (813) 3216 6497

W : www.tokyo-cci.or.jp/

E: [email protected]

Fukuyama Chamber of Commerce

and Industry

2-10-1 Nishi-machi

Fukuyama-City

Hiroshima-Prefecture 720-0067

Japan

T : (818) 4921 2345

F : (818) 4922 0100

W : www.fukuyama.or.jp/e

E: [email protected]

BAB IV. INFORMASI PENTING

STRATEGI

24

Hiroshima Chamber of Commerce

44 Matomachi 5-chome,

Naka-ku

Hiroshima 730

Japan

T : (818) 2222 6610

F : (818) 2211 0108

W : www.hiroshimacci.or.jp/

Kawasaki Chamber of Commerce

and Industry

11-2, Ekimae Honcho,

Kawasaki-ku

Kawasaki 210

Japan

T : (814) 4211 4111

F : (814) 4211 4118

W : www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce &

Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru

Karasumadori Nakakyo-ku 604,

Japan

T : (817) 5212 6450

F : (817) 5255 0428

W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/

E: [email protected]

Okinawa Chamber of Commerce

and Industry

15-20 Chuo 4-chome

Okinawa-shi 904

Japan

T : (819) 8938 8022

F : (819) 8938 2755

W : www.okinawacci.or.jp

E: [email protected]

Osaka Chamber of Commerce

& Industry

2-8 Hommachi-Bashi,

Chuo-ku

Osaka 540-0029

Japan

T : (816) 6944 6400

F : (816) 6944 6293

W : www.osaka.cci.or.jp/e/

Nagahama Chamber of Commerce

and Industry

10-1 Takada-cho

Nagahama Shiga 526-0037

Japan

T : (817) 4962 2500

F : (817) 4962 8001

W : www.nagahama.or.jp

E: [email protected]

3. Asosiasi Furniture di Jepang

International Development Association of Furniture Industry of Japan (IDAFIJ) - Japan http://www.idafij.or.jp

Japan Office and Institutional Furniture Association (JOIFA) -

Japan http://www.joifa.or.jp

25

4. Daftar Pameran Terkait Kitchen Furniture di Jepang

Pameran Waktu Keterangan

Tableware Festival Annually Late January–Early February

Sponsored by Tableware Festival Executive Committee (Yomiuri Shimbun, Tokyo Dome Corporation)

Tableware & Dining Expo

Annually July

Sponsored by Reed Exhibitions Japan Ltd. First Expo was held in July 2010. Second Expo to be held in July 2011

Gourmet & Dining Style Show

Biannually Irregularly

Sponsored by Business Guide-Sha, Inc. Tenth tradeshow was held in February 2011

Interior Lifestyle Tokyo Annually June

Sponsored by Mesago Messe Frankfurt Corporation. International trade fair for the Japanese interior market

IFFT/Interior Lifestyle Living

Annually November

Cosponsored by International Development Association of The Furniture Industry of Japan and Mesago Messe Frankfurt Corporation. General trade fair combining interiors and furniture

5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo Duta Besar : Muhammad Lutfi Atase Perdagangan : Djatmiko Bris Witjaksono 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : [email protected] Website : www.indonesianembassy.jp

ITPC Osaka Kepala : Rosiane C. Frederick Wakil Kepala : Eko Priyantoro ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351 Website : http://www/itpc.or.jp

26

KJRI Osaka Konsul Jenderal : Ibnu Hadi Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email : [email protected] Website : www.indonesia-osaka.org

6. Daftar Importir Kitchen Wooden Furniture di Jepang

No Nama Perusahaan Alamat Tel Fax

1 Asano Shoji K.K. 24, Kandatomiya-cho, Chiyodaku, 101-0043 Tokyo

03-3252-5016

03-3252-5094

2 Cleanup Corporation 6-22-22, Nishi-nippori, Arakawaku, 116-8587

03-3894-4771

03-3893-9577

3 Credo K.K. 3-8-5, Takada, Toshima-ku, Tokyo 171-0033

03-3590-0252

03-3590-0210

4 Cucina Co.,Ltd. 937-1, Nishigasaki-cho. Higashi-ku, Hamamatsu 431-3115 Shizuoka

053-433-2811

053-433-2816

5 Fujimura Kiki K.K. 3-6-2, Takada, Hirosaki 036-8084 Aomori

0172-279141

0172-279-147

6 Hi Serv Ueno, K.K. 8-66, Higashi-honjoji, Sanjo 955-0823 Niigata

0256-455678

0256-455677

7 lino Bussan K.K. 1-51-5, Sakae-machi, Mojiku, Kitakyushu 801-0863

093-3311738

093-311743

8 Iyo Mokuzai K.K. 1416, Tokunomori, Ozu 795-0061 0893-254411

0893-255393

9 Izumi Shoji Co.,Ltd. 1-2-4, Izumi-cho, Mito 310-0026, Ibaraki

029-2211631

029-2273037

10 Kamei Seisakusho K.K.

752-1, Iharada, Kuroiwa, Sakahogi-cho, 505-0071

0574-250211

0574-250289

11 Koei Sangyo Inc. 4-9-11, Yanaizucho, Fukuyama 729-0114 Hiroshima

084-9333444

084-9335839

12 Mitsuba Co.,Ltd. 4-1-4, Taito, Taito-ku, 110-0016 Tokyo

03-3834-1021

03-3837-4490

13 Noda Furniture Ltd. 429, Uchikoshi, Ohiraga, Tomika-cho, 501-3395 Gifu

0574-542222

0574-543477

14 Panasonic Electric 2841-1, Takinomiya, Ayagawa-cho, 087- 087-

27

Works Kagawa Co.,Ltd.

761-2305 Kagawa 8763347 8763315

15 Sanei Industries Co.,Ltd.

3-14-4, Shiratori, Katsushika-ku, 125-0063 Tokyo

03-5629-1102

03-5629-1031

16 Sanwa Co.,Ltd. 796-5, Ogorishimogo, Yamaguchi, 754-0002

083-9732829

083-9735321

17 Sekikawa Kohnan K.K.

51-1, Matsuhashi, Tsubame 959-1202 Niigata

0256-644605

0256-642267

18 Sun Wave Corporation

2-6-10, Sarugaku-cho, Chiyoda-ku, 101-0064 Tokyo

03-3518 4311

19 Takara Standard Co.,Ltd.

1-2-1, Shigino-higashi, Jotoku, Osaka 536-8536

06-6962-1524

06-6962-1528

20 Toto Chubu Hambai K.K.

3-76, Kasatori-cho, Nishiku, Nagoya 451-0072 Aichi

052-5321131

052-5321132

28

1. Handbook for Industrial Products Import Regulations 2009. Februari

2010. Japan External Trade Organization

2. International Trade Center, April 2012. www.trademap.org

3. ITTO, ITC UNCTAD/WTO. International Wooden Furniture Markets.

Geneva 2004.

4. Japan Customs, April 2012.

5. Japan External Trade Organization, April 2012. www.jetro.go.jp

6. Kompass: Connect business to business, Japan 2011.

7. Ministry of Finance Japan, Februari 2012. www.mof.go.jp

8. Wikipedia, Februari 2012. www.wikipedia.org

REFERENSI