MARKET BRIEF: HS 2701 COAL -...

30
2013 MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 2701 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo] 4

Transcript of MARKET BRIEF: HS 2701 COAL -...

2013

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL

Atase Perdagangan Tokyo [HS 2701 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal]

[KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

4

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

1

Daftar Isi

Kata Pengantar 2

Peta Jepang 3

I. Pendahuluan 4

1.1 Pemilihan Produk 4

1.2 Profil Jepang 8

II. Potensi Pasar Jepang 10

2.1 Ekspor Impor Produk HS 2701 Jepang - Dunia 10

2.2 Potensi Pasar Ekspor Produk HS 2701 ke Jepang 17

2.3 Kebijakan Impor Produk HS 2701 di Jepang 18

2.4 Saluran Distribusi Produk HS 2701 di Jepang 19

2.5 Hambatan Lainnya 20

III. Peluang dan Strategi 22

3.1 Peluang 22

3.2 Strategi 23

IV. Informasi Penting 26

Referensi 29

Lampiran I. Tabel Tarif Bea Masuk dari Indonesia 30

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

2

Kata Pengantar

Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang

berjudul "Market Brief HS 2701 Coal" telah selesai disusun. Laporan ini

memberikan gambaran potensi pasar produk batubara di Jepang dengan

mengacu pada "Outline Market Market Brief" yang telah ditetapkan.

Adapun latar belakang dibuatnya laporan ini adalah adanya dinamika

perkembangan pasar di negara akreditasi dimana tingkat persaingan menjadi

semakin kompetitif diantara negara-negara pemasok. Oleh karena itu, agar

Indonesia dapat meningkatkan daya saing maka diperlukan informasi terkini

terkait kondisi di lapangan produk HS 2701 yang potensial bagi peningkatan

ekspor Indonesia.

Semoga laporan market brief produk HS 2701 ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama para pengusaha/ eksportir yang bergerak di sektor produk

batubara dan juga para pemangku kepentingan serta instansi terkait dalam

menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait sehingga

pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk non migas

Indonesia ke pasar luar negeri khususnya Jepang.

Tokyo, April 2013

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

3

PETA JEPANG

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Produk

Produk HS 2701, batu bara sangat dibutuhkan oleh negara Jepang untuk

memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Pada tahun 2012, Jepang

mengkonsumsi lebih dari 180 juta ton batubara dan merupakan negara

pengimpor batu bara kedua terbesar di dunia setelah China. Definisi HS 2701

dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 adalah "Batu bara; briket, ovoid

dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara." Produk turunan HS

2701 berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 dapat dilihat dalam

Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Komoditi Turunan HS 2701 (BTKI 2012)

HS Code Deskripsi Description

- Batu bara, dihancurkan maupun tidak, tetapi tidak diaglomerasi:

- Coal, whether or not pulverised, but not agglomerated:

2701.11.00.00 - - Antrasit - - Anthracite

2701.12 - - Bituminous coal - - Bituminous coal

2701.12.10.00 - - - Batu bara bahan bakar - - - Coking coal

2701,12,90.00 - - - Lain-lain - - - Other

2701.19.00.00 - - Batu bara lainnya - - Other coal

2701.20.00.00 - Briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara

- Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal

Antrasit merupakan batu bara dengan kadar karbon tertinggi, yaitu di atas

85% dalam keadaan kering dan bebas abu (dry ash-free basis). Antrasit

memiliki nilai kalor (heating value) lebih dari 5,700 kcal/kg. Gambar 1.1

menunjukkan contoh gambar Antrasit.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

5

Gambar 1.1 Antrasit

Gambar 1.2 menunjukkan contoh gambar Bituminous coal. Jenis batu bara

ini memiliki kadar karbon yang lebih rendah dibanding dengan Antrasit.

Bituminous coal dapat dibagi menjadi 2, yaitu steaming coal atau thermal coal,

dan coking coal atau metallurgical coal. Steaming coal umumnya digunakan

untuk pembangkit tenaga listrik, sementara coking coal yang memiliki kadar

karbon yang lebih tinggi dan kadar sulfur dan fosfor yang lebih rendah

dibanding steaming coal digunakan untuk proses pembuatan kokas yang

dibutuhkan dalam pembuatan besi dan baja. Jenis batu bara yang banyak

diekspor dari Indonesia ke Jepang adalah steaming coal.

Gambar 1.2 Bituminous

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

6

Batu bara jenis lainnya adalah Sub-Bituminous dan Lignite (lihat Gambar

1.3 dan Gambar 1.4). Tabel 1.2 menunjukkan komponen dan nilai kalor dari

masing-masing jenis batu bara.

Gambar 1.3 Sub-Bituminous Gambar 1.4 Lignite

Tabel 1.2 Komponen dan nilai kalor dari berbagai jenis batu bara

Antrasit Bituminous Sub-Bituminous Lignite

Caloric value

(kcal/kg) > 5.700 > 5.700 4.165 - 5.700 < 4.165

Moisture < 15% 2-15% 10-45% 30-60%

Fixed Carbon 85-98% 45-85% 35-45% 25-35%

Ash 10-20% 3-12% 10% 10-50%

Sulfur 0.6-0.8% 0.7-4.0% < 2% 0.4-1.0%

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

7

Tabel 1.3 menunjukkan kategorisasi berdasarkan standar yang ditetapkan

oleh American Society for Testing and Materials (ASTM). Produk turunan HS

2701 yang digunakan dalam data statistik yang dikeluarkan oleh Japan Customs

dapat dilihat dalam Tabel 1.4.

Tabel 1.3 Kategorisasi batubara (ASTM)

Tabel 1.4 Komoditi Turunan HS 2701 (Japan Customs)

HS Code Description

2701.11-000 Anthracite

2701.12-011 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy

2701.12-019 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other

2701.12-091 Bituminous coal - other - coking coal, heavy

2701,12-092 Bituminous coal - other - other coking coal

2701.12-099 Bituminous coal - other - other

2701.19-010 Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight

2701.19-090 Other coal - other

2701.20-000 Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

8

Indonesia adalah negara produsen batu bara yang diperkirakan memiliki

cadangan batu bara lebih dari 21 milyar ton. Indonesia tercatat memproduksi

317 juta ton batu bara dalam tahun 2011 dengan 79 juta ton untuk konsumsi

dalam negeri dan 248 juta ton diekspor ke luar negeri. Volume ini

menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor batu bara terbesar kedua

di dunia setelah Australia. Konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus

meningkat, namun dengan proyeksi pertambahan produksi 1,5% per tahun,

kapasitas ekspor 240 juta ton per tahun tetap dapat dipertahankan.

Jepang juga memiliki cadangan batu bara yang tidak sedikit, namun

karena tingginya biaya produksi dalam negeri, jumlah produksi batu bara di

Jepang tercatat hanya 1,3 juta ton pada tahun 2011 sehingga kebutuhan batu

bara Jepang sangat bergantung pada ekspor. Dengan adanya desakan dari

rakyat Jepang untuk mengurangi penggunaan reaktor nuklir, diperkirakan

kebutuhan akan batu bara akan semakin meningkat. Hal ini memberikan

peluang bagi Indonesia untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di Jepang.

Analisa mengenai produk HS 2701 di pasar Jepang akan disampaikan

pada Bab II.

1.2 Profil Jepang

Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai

negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo

merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat

dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan

sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

9

perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen.

Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang

(House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors).

Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang

yang berpenduduk 126 juta (menurut sensus tahun 2012) ini adalah sebesar

377.959 2km . Jepang memiliki 6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu

Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di

kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat

Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut:

utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut

Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea.

Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang.

Jepang memiliki mata uang Yen (¥). Kegiatan ekonomi utama Jepang

adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan

perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, sehingga

Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri.

Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan

Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih

dari US$ 1 triliun.

Pada tahun fiskal 2011, jumlah listrik yang diproduksi di Jepang adalah

sebesar 857,4 milyar kWh. 11.4% dihasilkan dari reaktor nuklir, sementara lebih

dari 20% dihasilkan dari batu bara.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

10

BAB II

POTENSI PASAR JEPANG

2.1 Ekspor Impor Produk HS 2701 Jepang - Dunia

Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 2701 ke

berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.1, negara

tujuan utama ekspor produk HS 2701 adalah Indonesia (95,58%), Arab Saudi

(1,38%), Malaysia(1,08%), Qatar (0,71%), dan Thailand (0,67%). Pada Tabel 2.1

ini terlihat bahwa ekspor HS 2701 Jepang mengalami peningkatan 4,67% pada

tahun 2012 dibanding dengan tahun 2011.

Dibanding dengan nilai ekspor HS 2701 Jepang ke dunia, nilai impor

Jepang dari dunia jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi

dalam negeri Jepang tidak mencapai 1% dari jumlah yang dikonsumsi di dalam

negeri Jepang.

Tabel 2.1 Ekspor HS 2701 Jepang ke Dunia Periode 2008-2012 (dalam ribu US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Indonesia

Arab Saudi

Malaysia

Qatar

Thailand

1,680

898

7

16

0

620

1,171

950

15

9

0

101

1,966

1,607

10

20

0

329

2,290

1,781

0

21

0

457

2,397

2,291

33

26

17

16

100

95,58

1,38

1,08

0,71

0,67

4,67

28,64

-

23,81

-

-96.5

Sumber: ITC

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

11

Tabel 2.2 Impor HS 2701 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012 (dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

7

WORLD

Australia

Indonesia

Kanada

Rusia

Amerika Serikat

ASEAN

Vietnam

29,47

18,64

3,82

2,23

1,59

0,47

0,37

22,05

14,72

3,17

1,76

1,11

0,19

0,18

23,95

15,55

3,33

1,84

1,34

0,60

0,28

30,91

18,94

4,49

2,35

1,92

1,61

0,31

29,09

18,24

4,40

2,11

1,79

1,48

0,21

100

62,7

15,12

7,25

6,15

5,09

0,72

-5,89

-3,7

-2

-10,21

-6,77

-8,07

-32,26

Sumber: ITC

Dari Tabel 2.2, dapat dilihat bahwa total impor HS 2701 Jepang pada tahun

2012 adalah sebesar US$ 29,09 milyar. Lima negara utama pengekspor HS 2701

ke Jepang adalah Australia (62,7%), Indonesia (15,12%), Kanada (7,25%), Rusia

(6,15%), dan Amerika Serikat (5,09%).

Tabel 2.3 menunjukkan impor HS 2701.11-000 Antrasit Jepang dari dunia.

Total impor Antrasit pada tahun 2012 adalah sebesar US$ 1,1 milyar. Lima

negara pengekspor HS 2701.11-000 adalah Rusia (34,55%), China (25,45%),

Australia (20%), Vietnam (19,09%), dan Amerika Serikat (0,63%). Indonesia tidak

tercatat mengekspor Antrasit pada tahun 2012.

Tabel 2.4 menunjukkan impor HS 2701.12-011 Bituminous coal - containing

not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy. Lima

negara pengekspor HS 2701.12-011 adalah Australia (47,11%), Amerika Serikat

(28,93%), Kanada (14,88%), Indonesia (4,96%), dan Selandia Baru (2,48%).

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

12

Tabel 2.3 Impor HS 2701.11-000 Antrasit Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyarUS$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

-

WORLD

Rusia

China

Australia

Vietnam

Amerika Serikat

ASEAN

Indonesia

1,1

0,09

0,53

0,11

0,37

0

0

0,59

0,08

0,18

0,15

0,18

0

0

0,99

0,18

0,32

0,21

0,28

0,00

0,003

1,12

0,25

0,34

0,29

0,31

0,004

0,001

1,1

0,38

0,28

0,22

0,21

0,007

0

100

34,55

25,45

20

19,09

0,63

0

-1,79

52

17,65

-24,14

-32,26

75

-100

Sumber: ITC

Tabel 2.4 Impor HS 2701.12-011 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Australia

Amerika Serikat

Kanada

Indonesia

Selandia Baru

1,21

0,81

0,08

0,1

0

0,06

0,92

0,68

0,04

0,08

0

0,02

1,16

0,71

0,15

0,18

0,02

0,02

1,49

0,78

0,32

0,16

0,08

0,03

1,21

0,57

0,35

0,18

0,06

0,03

100

47,11

28,93

14,88

4,96

2,48

-18,79

-26,92

9,38

12,5

-25

0

Sumber: ITC

Tabel 2.5 menunjukkan impor HS 2701.12-019 Bituminous coal - containing

not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other. Lima negara

pengekspor HS 2701.12-019 adalah Indonesia (63,4%), Australia (27,38%),

Amerika Serikat (2,88%), Kanada (2,3%), dan Rusia (2,02%).

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

13

Tabel 2.5 Impor HS 2701.12-019 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Indonesia

Australia

Amerika Serikat

Kanada

Rusia

3,42

2,15

0,85

0,12

0,06

0,07

2,51

1,69

0,61

0,002

0,02

0,07

2,69

1,86

0,53

0,07

0,09

0,04

2,89

1,86

0,64

0,11

0,09

0,05

3,47

2,2

0,95

0,1

0,08

0,07

100

63,4

27,38

2,88

2,3

2,02

20,07

18,28

48,44

-9,09

-11,11

40

Sumber: ITC

Tabel 2.6 menunjukkan impor HS 2701.12-091 Bituminous coal - other -

coking coal, heavy. Lima negara pengekspor HS 2701.12-091 adalah Australia

(51,87%), Kanada (25,13%), Amerika Serikat (15,51%), Rusia (4,99%), dan

China (1,25%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS 2701.12-091 ke Jepang

pada tahun 2012.

Tabel 2.6 Impor HS 2701.12-091 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

-

WORLD

Australia

Kanada

Amerika Serikat

Rusia

China

ASEAN

Indonesia

6,82

4,11

1,79

0,19

0,41

0,3

0

4,92

3,18

1,37

0,12

0,18

0,04

0

5,03

3,08

1,35

0,32

0,21

0,03

0

6,99

3,6

1,72

1,07

0,38

0,18

0,01

5,61

2,91

1,41

0,87

0,28

0,07

0

100

51,87

25,13

15,51

4,99

1,25

0

-19,74

-19,17

-18,02

-18,69

-26,32

-61,11

-100

Sumber: ITC

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

14

Tabel 2.7 menunjukkan impor HS 2701.12-092 Bituminous coal - other -

other coking coal. Lima negara pengekspor HS 2701.12-092 adalah Australia

(93,96%), Kanada (3,32%), Amerika Serikat (1,81%), Rusia (0,91%), dan China

(0,09%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS 2701.12-092 ke Jepang pada

tahun 2012.

Tabel 2.7 Impor HS 2701.12-092 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

-

WORLD

Australia

Kanada

Amerika Serikat

Rusia

China

ASEAN

Indonesia

4,1

3,76

0,04

0,04

0,11

0,13

0,01

3,12

3,01

0,01

0,02

0,06

0,01

0,01

3,3

3,14

0,02

0,03

0,09

0,02

0

4,33

4,1

0,06

0,05

0,08

0,02

0,01

3,31

3,11

0,11

0,06

0,03

0,003

0

100

93,96

3,32

1,81

0,91

0,09

0

-23,56

-24,15

83,33

20

-62,5

-85

-100

Sumber: ITC

Tabel 2.8 menunjukkan impor HS 2701.12-099 Bituminous coal - other -

other. Lima negara pengekspor HS 2701.12-099 adalah Australia (78,85%),

Indonesia (10,16%), Rusia (6,6%), Kanada (2,43%), dan China (0,99%).

Tabel 2.9 menunjukkan impor HS 2701.19-010 Other coal - containing not

more than 8% of ash calculated on the dry weight. Lima negara pengekspor HS

2701.19-010 adalah Indonesia (94,24%), Amerika Serikat (4,08%), Australia

(1,18%), China (0,4%), dan Rusia (0,1%).

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

15

Tabel 2.8 Impor HS 2701.12-099 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam milyar US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Australia

Indonesia

Rusia

Kanada

China

10,95

8,17

1,15

0,72

0,22

0,65

8,73

8,64

0,89

0,56

0,27

0,35

9,49

7,51

0,82

0,64

0,19

0,27

12,47

9,34

1,57

0,92

0,27

0,2

13,19

10,4

1,34

0,87

0,32

0,13

100

78,85

10,16

6,6

2,43

0,99

5,77

11,35

-14,65

-5,4

18,52

-35

Sumber: ITC

Tabel 2.9 Impor HS 2701.19-010 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam juta US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Indonesia

Amerika Serikat

Australia

China

Rusia

640,1

486,14

2,97

132,42

8,38

0,43

604,24

556,34

4,26

37,81

4,89

0

677,25

623,27

7,01

38,87

8,09

0

940,99

929,3

2,67

5,06

0

0,3

826,59

778,97

33,7

9,78

3,34

0,8

100

94,24

4,08

1,18

0,4

0,1

-12,16

-16,18

1162,2

93,28

-

166,67

Sumber: ITC

Tabel 2.10 menunjukkan impor HS 2701.19-090 Other coal - other. Lima

negara pengekspor HS 2701.19-090 adalah Rusia (46,75%), China (34,53%),

Australia (10,75%), Indonesia (4,67%), dan Amerika Serikat (1,34%).

Tabel 2.11 menunjukkan impor HS 2701.20-000 Briquettes, ovoids and

similar solid fules manufactured from coal. Negara pengekspor HS 2701.20-000

adalah China (97,81%), Australia (1,98%), dan Korea Selatan (0,21%). Indonesia

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

16

tidak tercatat mengekspor HS 2701.20-000 ke Jepang pada tahun 2012.

Tabel 2.10 Impor HS 2701.19-090 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam juta US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

WORLD

Rusia

China

Australia

Indonesia

Amerika Serikat

1.056,2

100,72

366,38

573,54

12,43

1,44

553,89

66,29

144,05

339,93

0,01

3,2

587,29

102,75

157,18

314,38

4,05

3,69

393,1

111,14

169.52

69,41

9,08

6,98

300,21

140,35

103,66

32,28

14,03

4,01

100

46,75

34,53

10,75

4,67

1,34

-23,63

26,28

-38,85

-53,35

54,51

-42,55

Sumber: ITC

Tabel 2.11 Impor HS 2701.20-000 Jepang dari Dunia Periode 2008-2012

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2008 2009 2010 2011 2012 Pangsa

(%) 2012

PERUB (%)

12-11

1

2

3

4

5

-

WORLD

China

Australia

Korea Selatan

Inggris

Perancis

ASEAN

Indonesia

7.587

7.587

0

0

0

0

0

5.519

5.450

69

0

0

0

0

9.457

8.771

58

0

0

0

628

24.309

24.222

71

4

6

6

0

30.908

30.232

611

65

0

0

0

100

97,81

1,98

0,21

0

0

0

27,15

24,81

760,56

1.525

-100

-100

0

Sumber: ITC

2.2 Potensi Pasar Ekspor HS 2701 ke Jepang

Perbedaan nilai ekspor dan impor produk HS 2701 Jepang dengan dunia

selama 5 tahun (lihat Tabel 2.1 dan Tabel 2.2) mengindikasikan potensi pasar

ekspor produk HS 2701 ke Jepang. Dari Tabel 2.2, dapat terlihat bahwa total

impor produk HS 2701 secara umum mengalami peningkatan, yang memberikan

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

17

indikasi potensi pasar yang baik untuk produk HS 2701 ini.

Tabel 2.12 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk HS

2701. Dengan kapasitas ekspor batu bara Indonesia ke dunia sebesar US$ 24,29

milyar dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 29,09 milyar, maka terlihat

bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 19,89 milyar untuk

mengekspor batu bara ke Jepang.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk

pasar/share yang lebih besar untuk produk HS 2701 di Jepang masih sangat

terbuka.

Tabel 2.12 Potensi Ekspor HS 2701Indonesia ke Jepang tahun 2012

HS code Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke

Dunia Impor Jpn dr Dunia

Potensi Perdagangan Ina

2701 4.403,19 24.293,18 29.094,11 19.889,99

Sumber: ITC (Satuan: juta US$)

2.3 Kebijakan Impor HS 2701 di Jepang

Untuk impor produk HS 2701, regulasi yang berlaku di Jepang adalah

Custom Law, Petroleum and Coal Tax Act, Fire Services Act, Ship Safety Act/Act

on Port Regulations.

Berdasarkan Custom Law, produk HS 2701 yang masuk ke Jepang harus

mendapatkan izin impor dari bea cukai Jepang. Izin impor dapat diperoleh

dengan menyerahkan formulir permohonan izin impor yang dilampiri dengan B/L,

surat asuransi, bukti ongkos kirim dan sebagainya. Untuk impor HS 2701 dari

Indonesia, seluruhnya bebas tarif bea masuk.

Berdasarkan Petroleum and Coal Tax Act, setiap ton produk batu bara

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

18

yang diimpor dikenakan pajak sebesar 700 JPY. Namun untuk batu bara yang

digunakan untuk pembuatan besi/baja, semen, kokas, atau untuk pembangkit

listrik di daerah Okinawa tidak dikenakan pajak tersebut.

Berdasarkan Fire Services Act, untuk 10 ton lebih batu bara yang disimpan

di gudang, importir harus melapor ke dinas pemadam kebakaran dengan

menyertakan peta lokasi sekitar gudang. Kapal yang digunakan mengangkut batu

bara harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Ship Safety Act.

Penyimpanan batu bara di pelabuhan harus memenuhi aturan yang ditetapkan

dalam Act on Port Regulations.

2.4 Saluran Distribusi Produk HS 2701 di Jepang

Gambar 2.2 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 2701 dari

penambang, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen.

Transaksi produk HS 2701 antara Indonesia dan Jepang umumnya

berlangsung antara perusahaan Jepang yang dikenal dengan sebutan "Sogo

Shosha" seperti Mitsubishi Corp., Mitsui & Co, dsb sebagai importir dan

perusahaan batu bara besar di Indonesia sebagai eksportir. Dengan besarnya

dana yang diperlukan untuk transaksi produk HS 2701 ini, sulit untuk

perusahaan-perusahaan di luar "Sogo Shosha" untuk ikut dalam bisnis ini. Di sisi

lain, pihak "Sogo Shosha" bertransaksi dengan volume besar sehingga suilt

untuk perusahaan batu bara kecil/menengah Indonesia untuk dapat langsung

bertransaksi dengan mereka. Pihak "Sogo Shosha" menjual batu bara impor ke

perusahaan listrik dan sebagainya. Transaksi dengan volume kecil dapat

dilakukan bila perusahaan batu bara di Indonesia dapat memiliki jalur langsung

ke konsumer.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

19

Gambar 2.2 Saluran distribusi produk HS 0714 dari luar negeri

2.5 Hambatan Lainnya

Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor HS 2701 ke

Jepang adalah sebagai berikut.

(a) Perubahan peraturan dalam negeri Indonesia. Pelaksanaan larangan ekspor

bahan mentah tambang batu bara yang akan berlaku sejak tahun 2014

merupakan hambatan yang besar bagi pengusaha batu bara skala kecil di

Indonesia. Pembangunan pabrik pengolahan (smelter) memerlukan investasi

yang besar dan dapat menghilangkan kemungkinan pengusaha batu bara

kecil di Indonesia untuk dapat mengekspor batu bara ke Jepang.

(b) Pajak ekspor batu bara. Penetapan pajak ekspor batu bara akan menaikkan

harga batu bara di Indonesia yang dapat memberi dampak berkurangnya

daya saing batu bara Indonesia dengan harga dari negara eksportir lainnya.

(c) Kontrol kualitas. Pengiriman batu bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi

yang disetujui akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pihak pembeli.

Praktek "nakal" dari pengusaha kecil/menengah seperti ini akan memberi

Mine Owners/Mining Companies

Local Brokers

Exporter

Importer

Consumers: Electric Power Industries, Ceramic Material

Manufacturers, Steel Industries, Pulp Industries, etc.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

20

dampak negatif pada pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia

lainnya.

(d) Keengganan untuk menjual stok ketika harga di pasaran melemah.

Perusahaan-perusahaan besar terkadang mengambil kebijakan menahan

stok batu bara yang ada ketika harga di pasaran dunia melemah. Hal ini akan

memberi kesempatan kepada negara pesaing lain untuk merebut pangsa

pasar yang ada.

(e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara

produsen/pengusaha produk HS 2701 di Indonesia dengan konsumer di

Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa

Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi.

(f) Pemasaran dan promosi. Masih sangat sedikit promosi produk HS 2701 ini

kepada masyarakat Jepang. Perusahaan kecil/menengah produk HS 2701

perlu ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberaaan mereka

dapat dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. Keberhasilan transaksi

produk HS 2701 sangatlah memerlukan komunikasi yang baik antar pelaku

transaksi. Kehadiran pengusaha batu bara kecil/menengah pada acara

pameran dagang di Jepang akan mempermudah pembinaan hubungan bisnis

dengan perusahaan-perusahaan di Jepang.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

21

BAB III

PELUANG DAN STRATEGI

3.1 Peluang

a. Bentuk Kerjasama

Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang,

Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari

Jepang untuk mengembangkan produksi HS 2701 di Indonesia.

b. Kebutuhan dalam negeri Jepang

Dengan adanya desakan dari rakyat Jepang untuk mengurangi

ketergantungan produksi listrik dengan reaktor nuklir, kebutuhan batu bara dalam

negeri Jepang akan semakin meningkat.

c. Jarak

Dibanding dengan pesaing utama, yaitu Australia, Indonesia mempunyai

keuntungan jarak lebih dekat.

d. Prestasi transaksi yang sudah ada

Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar kedua, baik

khusus untuk ekspor ke Jepang, maupun ke dunia secara umum. Khusus untuk

steam coal, Indonesia merupakan eksportir terbesar di dunia. Sementara itu,

khusus untuk ekspor ke Jepang, dari 9 turunan HS 2701 berdasarkan Japan

Customs, Indonesia memegang pangsa pasar terbesar untuk produk HS

2701.12-019 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

22

the dry weight - other dengan nilai US$ 2,2 milyar, pangsa 63,4%, dengan volume

17,57 juta metric ton, dan untuk produk HS 2701.19-010 Other coal - containing

not more than 8% of ash calculated on the dry weight dengan nilai US$ 778,97

juta, pangsa 94,24%, dan volume 7,46 juta metric ton. Indonesia memegang

pangsa kedua terbesar di bawah Australia untuk produk HS 2701.12-099

Bituminous coal - other - other dengan nilai US$ 1,34 milyar, pangsa 10,16% dan

volume 10,69 juta metric ton. Dengan prestasi transaksi yang sudah ada ini,

peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsa cukup besar.

3.2 Strategi

Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan

peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi

dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan atau kembali mendapatkan

pangsa pasar untuk HS 2701 di Jepang.

a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran yang terkait

produk HS 2701 dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha

kecil/menengah produk HS 2701 di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk

berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahan mereka

dapat dikenal di Jepang. .

b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS

2701 di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan

dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta

informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 2701 ini, maupun

untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

23

c. Peningkatan pangsa pasar untuk coking coal. Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa

ekspor produk HS 2701.12-011 Bituminous coal - containing not more than

8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy Indonesia ke

Jepang pada tahun 2012 menurun 25% dibanding tahun sebelumnya. Dari

Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 terlihat bahwa ekspor produk HS 2701.12-091

Bituminous coal - other - coking coal, heavy dan produk HS 2701.12-092

Bituminous coal - other - other coking coal Indonesia ke Jepang

masing-masing senilai US$ 0,01 milyar pada tahun 2011, namun tidak

tercatat adanya impor dari Indonesia untuk kedua produk turunan ini pada

tahun 2012. Indonesia pernah tercatat sebagai pengekspor coking coal ke

Jepang kedua terbesar dalam 1 bulan pada bulan Juni tahun 2011. Indonesia

perlu meningkat kembali pangsa pasar di Jepang untuk coking coal ini.

d. Membuka diri terhadap investor Jepang. Sehubungan dengan pelaksanaan

peraturan larangan ekspor batu bara mentah, pengusaha kecil/menengah

perlu membangun pabrik pengolahan (smelter) yang memerlukan investasi

yang besar. Pengusaha batu bara kecil/menengah di Indonesia perlu berani

membuka diri terhadap investor Jepang terutama untuk pembangunan

smelter ini. Keberadaan investor Jepang akan memberi peluang bagi

pengusaha kecil/menengah untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang

baik, serta membuka peluang bagi pengusaha batu bara kecil/menengah

Indonesia untuk mendapatkan pasar di Jepang. Kerja sama ini pun dapat

dilaksanakan dalam pengolahan tambang.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

24

e. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Secara

konkret hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas produk yang

diekspor dan tetap memenuhi perjanjian kontrak yang ada.

f. Dukungan pemerintah daerah kepada pengusaha kecil/menengah.

Pemerintah daerah perlu mendukung pengolahan tambang batu bara

pengusaha kecil/menengah dengan menyediakan infrastruktur yang baik

seperti jalanan, rel kereta dan pelabuhan.

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

25

BAB IV INFORMASI PENTING

1 Perwakilan Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang di Jakarta

Duta Besar: Mr. Yoshinori Katori

Jl. M.H. Thamrin Kav.24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone: (021) 3192-4308

Fax: (021) 3192-5460

Website: www.id.emb-japan.go.jp

Kantor Konsuler Jepang di Makassar

Kepala Kantor Konsuler: Mr. Shingo Higashimoto

Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, Indonesia

Phone: (0411) 871-030, 872-323

Fax: (0411) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya

Konsul Jenderal: Mr. Noboru Nomura

Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Indonesia

Phone : (031) 503-0008

Fax : (031) 503-0037, 502-3007

Website : www.surabaya.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar

Konsul Jenderal: Mr. Kazuo Shibata

Jl. Raya Puputan No.170, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia

Phone : (0361) 227-628

Fax : (0361) 265-066

Website : www.denpasar.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang di Medan

Konsul Jenderal: Mr. Yūji Hamada

Wisma BII, 5th floor

Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Phone : (061) 457-5193

Fax : (061) 457-4560

Website : www.medan.id.emb-japan.go.jp

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

26

2 Kamar Dagang Jepang

The Tokyo Chamber of Commerce & Industry

Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan

Phone: +81-3-3283-7523

Fax: +81-3-3216-6497

Website: www.tokyo-cci.or.jp

3 Asosiasi Terkait Produk HS 2701 di Jepang

Japan Coal Energy Center

Daiwa Nishi Shinbashi Bld. 3 Floor

3-2-1, Nishi Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003, Japan

Phone: +81-3-6402-6100

Fax: +81-3-6402-6110

Website: www.jcoal.or.jp

4 Daftar Pameran Terkait Produk HS 2701 di Jepang

Energy & Environment Exhibition

Website: www.low-cf.jp

Phone: +81-3-3219-3569

5 Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo

Duta Besar: Bpk. Muhammad Lutfi

Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi

5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan

Phone: +81-3-3441-4201

Fax: +81-3-3447-1697

E-mail: [email protected]

Website: kbritokyo.jp

KJRI Osaka

Konsul Jenderal: Bpk. Ibnu Hadi

Resona Senba Building 6th Floor

4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

27

Phone: +81-6-6252-9826

Fax: +81-6-6252-9872

E-mail: [email protected]

Website: www.indonesia-osaka.org

ITPC Osaka

Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick

Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro

ITM 4-J-8, Asia and Pacific Trade Center

2-1-10, Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan

Phone: +81-6-6615-5350

Fax: +81-6-6615-5351

Website: www.itpc.or.jp

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

28

REFERENSI

Agency for Natural Resources and Energy, METI.

http://www.enecho.meti.go.jp/info/coal/index.htm

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun

2012.

International Trade Center. http://www.trademap.org

Japan Customs, April 2013, http://www.customs.go.jp

JCOAL Journal, Vol. 23, 2012.9.

http://www.jcoal.or.jp/publication/jcoaljournal/dlfiles/JcoalJournal_23.pdf

JETRO. http://www.jetro.go.jp/world/japan/qa/importproduct_02/04M-010933

Trade Statistics of Japan, Ministry of Finance, January 2013,

http://www.customs.go.jp/toukei/info/index_e.htm

World Tariff. http://worldtariff.com

[Market Brief Atdag Tokyo 4/2013]

29

Lampiran I.

Tarif Bea Masuk Komoditi HS 2701 Coal

dari Indonesia

HS Number Description Tariff Note

2701 COAL; BRIQUETTES, OVOIDS AND SIMILAR SOLID FUELS MANUFACTURED FROM COAL:

- Coal, whether or not pulverized, but not agglomerated:

2701.11.000.5 - -Anthracite free

- -Bituminous coal:

- - - Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight:

2701.12.011.1 - - - - Coking coal, heavy free

2701.12.019.2 - - - - Other free

- - - Other:

2701.12.091.4 - - - - Coking coal, heavy free

2701.12.092.5 - - - - Other coking coal free

2701.12.099.5 - - - - Other free

- - Other coal:

2701.19.010.0 - - - Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight

free

2701.19.090.3 - - - Other free

2701.20.000.3 - Briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal

free