MARKAS BESAR I. PENDAHULUAN KEPOLISIAN · PDF filebenturan atau gesekan akan berubah secara...
Transcript of MARKAS BESAR I. PENDAHULUAN KEPOLISIAN · PDF filebenturan atau gesekan akan berubah secara...
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KORPS BRIMOB
BUKU SAKU PENANGGULANGAN TEROR BOM
I. PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Kepolisian Negara Republik Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
b. Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat adalah terjaganya suatu kondisi yang stabil, tanpa adanya gangguan keamanan yang dapat meresahkan masyarakat dimana masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional dapat merasakan terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman, yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk gangguan/ pelanggaran hukum lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
c. Penyalahgunaan....
Kelapadua, Agustus 2015
c. Penyalahgunaan bahan peledak/ teror Bom oleh pelaku kejahatan merupakan bentuk pelanggaran hukum yang dapat membahayakan dan menimbulkan kerugian jiwa, raga, dan harta benda sehingga perlu dilakukan penanggulangan secara bersama-sama baik oleh instansi kepolisian, instansi pemerintah, swasta dan segenap elemen masyarakat melalui langkah-langkah Preemtif, Preventif dan Represif.
d. Langkah Preemtif dan Preventif dalam penanggulangan teror bom adalah tanggungjawab bersama baik instansi kepolisian, instansi pemerintahan, instansi swasta maupun segenap elemen masyarakat. Penanggulangan yang dilaksanakan secara bersama-sama dimaksudkan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.
e. Langkah Represif dilakukan oleh kepolisian
secara terpadu oleh fungsi-fungsi kepolisian agar proses penyidikan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terutama didalam aspek pembuktian maka diperlukan koordinasi dan kerjasama berbagai
fungsi.....
fungsi teknis kepolisian sesuai dengan fungsi, tugas dan kewenangannya masing-masing dalam rangka penanganan teror bom baik ancaman, penemuan maupun ledakan bom secara profesional, terpadu dan terkoordinir;
f. Polri sebagai penangungjawab keamanan dan ketertiban masyarakat bersama-sama dengan instansi pemerintah, swasta dan segenap elemen masyarakatbertanggung jawab utk menjamin keselamatan dan perlindungan terhadap masyarakat,serta berkewajiban untuk melakukan langkah antisipasi danpenanganan Teror Bomuntuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.
2. Maksud dan Tujuan a. Maksud pembuatan buku saku ini adalah sebagai
sarana edukatif/ pendidikan dan pedoman bagi anggota Polri, instansi pemerintah, swastadan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam penanggulangan teror bom.
b. Tujuan....
b. Tujuan pembuatan buku ini adalah untuk menyamakan persepsi dan cara bertindak dalam penanggulangan teror bom sehingga kepolisian bersama dengan instansi terkait dan segenap elemen masyarakat dapat mewujudkan kamtibmas yang kondusif.
3. Ruang lingkup
Ruang lingkup buku saku ini adalah penanggulangan teror bom melalui peran serta masyarakat dan instansi pemerintah maupun swasta, penanggulangan oleh kepolisian, TPTKP teror bom serta konsignes yang harus dipedomani bersama baik ancaman bom, penemuan bom dan ledakan bom.
4. Sistematika penulisan a. Pendahuluan. b. Pengertian - Pengertian. c. Prinsip penanganan teror Bom d. Peran serta masyarakat e. Peran instansi pemerintah dan swasta f. Penegakan hukum oleh kepolisian g. TPTKP teror bom h. Konsignes i. Penutup.
5. Dasar....
5. Dasar a. Undang-Undang Nomor2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);
b. Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tanggal 21 Aprli 2010 tentang Penanganan Penjinakan Bom.
II. PENGERTIAN - PENGERTIAN.
1. Bahan Peledak Adalah bahan atau Zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran apabila dikenai suatu aksi panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat - zat lain yang sebagian besar atau keseluruhan berbentuk gas, dan perubahannya berbentuk gas, dan berlangsung secara cepat / waktu yang sangat singkat disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
2. Bom.....
- 6 -
2. Bom Adalah suatu benda yang terangkai dari 4 (empat) komponen utama yaitu sumber daya (power), pencetus (initiator), bahan peledak (explosive) dan saklar (switch).
3. Ancaman bom
Adalah pesan/berita yang sifatnya meresahkan disampaikan secara langsung atau tidak langsung baik melalui telepon, surat dan alat komunikasi lainnya oleh seseorang atau kelompok/organisasi tentang keberadaan bom disuatu tempat.
4. Temuan Bom
Adalah benda yang ditemukan dengan atau tanpa alat deteksi khusus, yang memiliki ciri dan tanda tertentu, sehingga patut diduga sebagai bom.
5. Ledakan Bom
Adalah peristiwa pelepasan energi kimia secara tiba-tiba dari sebuah bom.
6. Olah TKP teror bom Adalah pemeriksaan terhadap TKP ledakan bom untuk
mengumpulkan, mengambil dan membawa barang bukti
serta.....
serta informasi yang patut diduga ada hubungannya dengan suatu tindak pidana teror bom.
7. Sterilisasi teror bom
Adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan pada suatu tempat atau objek oleh Unit Jibom dalam rangka mencari dan menemukan bom.
8. Deteksi Bom
Adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menentukan jenis, sistem rangkaian dan letak komponen bom.
9. Penjinakan bom
Adalah rangkaian tindakan yang dilakukan Unit Penjinak Bom untuk menjadikan suatu bom menjadi tidak berfungsi dan aman.
10. TPTKP
TKTKP teror bom adalah tindakan pertama yang dapat dilakukan oleh masyarakat atau satuan pengamanan/ security yang memiliki peralatan TPTKP guna mencegah timbulnya kerugian barang/ jiwa yang diakibatkan oleh teror bom.
III. Prinsip.....
III. PRINSIP PENANGANAN TEROR BOM
1. legalitas, yaitu penanganan teror bom dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. profesional, yaitu penanganan teror bom dilakukan
dengan mengutamakan keahlian dan kemampuan personel;
3. proporsional, yaitu penanganan teror bom dilakukan
sesuai dengan kadar ancaman yang dihadapi; 4. nesesitas, yaitu penanganan teror bom dilakukan
berdasarkan pertimbangan yang cermat dan layak sesuai dengan situasi dan kondisi dihadapi di lapangan;
5. akuntabilitas, yaitu penanganan teror bom dilakukan
sesuai dengan prosedur dan dapat dipertanggungjawabkan.
IV. Peran....
IV. PERAN SERTA MASYARAKAT
1. Memberikan pendidikan secara dini kepada keluarga Anggota keluarga adalah kelompok terkecil yang dapat membantu kepolisian dalam mengantisipasi teror bom. Masyarakat kita mengenal adanya petasan, kembang api, bom Molotov maupun bom ikan yang sering digunakan pada perayaan, pesta maupun keperluan lainnya. Petasan, kembang api, bom Molotov maupun bom ikan yang dikemas dengan berbagai bentuk dan penggunaannya merupakan potensi yang akan menjadi 5error atau membuat keresahan masyarakat . Melalui anak, istri dan keluarga lainnya perlu diberikan pendidikan atau pengertian secara dini tentang bahaya ledakan petasan, kembang api, bom 5error5 maupun bom ikan.
2. Mengenali lingkungan sekitar Masyarakat perlu waspada terhadap para pendatang yang tidak menetap dilingkungan sekitarnya. Beberapa kejadian 5error bom dilakukan oleh pelaku kejahatan yang sebelumnya sudah melakukan survey lokasi dan bermukim sementara baik melalui kontrak rumah maupun kos. Untuk mencegah terjadinya penyusupan oleh pelaku kejahatan 5error bom maka perlunya DIGALAKKAN TAMU
Wajib...
WAJIB LAPOR kepada ketua RT/ RW sehingga keberadaan setiap tamu yang ada dilingkungannya dapat teridentifikasi dengan jelas dan diketahui aktivitas kesehariannya.
3. Sosialisasi tingkat RT, RW maupun Desa Untuk memberikan pemahaman yang benar dalam pencegahan terjadinya teror bom maka perlu dilakukan sosialisasi oleh anggota Kepolisian khususnya para Bhabin Kamtibmas kepada masyarakat melalui forum pertemuan tingkat RT, RW maupun desa tentang upaya-upaya pencegahan teror bom yang dapat dilakukan oleh masyarakat baik dengan pendataan warga pendatang yang tidak menetap/ nomaden serta pemantauan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Responsif apabila terjadi teror bom Masyarakat adalah orang pertama yang mengetahui terjadinya teror bom sehingga dengan bekal ilmu yang telah dimiliki maka segera lakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Apabila menerima ancaman teror bom maka
masyarakat segera melaporkan kepada kepolisian terdekat atau Satbrimob Polda maupun Detasemen Brimob.
mengosongkan....
b. Mengosongkan area yang menjadi sasaran teror bom untuk meminimalkan timbulnya kerugian baik jiwa maupun harta.
c. Memberitahukan kepada masyarakat lainnya agar tidak berkerumun atau mendekat ke obyek yang menjadi sasaran teror bom.
d. Membantu memberikan informasi kepada kepolisian tentang hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya teror bom.
e. Tetap tenang, tidak membuat suasana resah sehingga akan menimbulkan kepanikan masyarakat luas.
V. PERAN INSTANSI PEMERINTAH DAN SWASTA 1. Sosialisasi kepada anggota/ karyawan
Sosialisasi kepada anggota atau karyawan merupakan cara paling efektif untuk mencegah terjadinya kepanikan pada saat terjadi teror bom. Hal yang paling mudah dilakukan oleh anggota atau karyawan adalah: a. Mengenal secara detail letak barang baik meja, kursi
maupun barang-barang lainnya pada lingkungan kantor masing-masing individu.
b. Berusaha.....
b. Berusaha tetap tenang pada saat mengetahui atau mengalami terjadinya teror bom.
c. Melaporkan kepada atasan tempat bekerja tentang terjadinya teror bom.
d. Memberitahukan kepada rekan kerja lainnya secara tersamar apabila terjadi teror bom.
e. Mengamankan barang-barang yang mudah terbakar ketempat yang aman sehingga tidak menjadi pemicu ledakan.
f. Mengamankan barang-barang berharga untuk mengantisipasi apabila terjadi ledakan bom.
g. Menuju tempat evakuasi yang telah ditetapkan oleh kantor melalui rute yang telah ditetapkan.
2. Membentuk Satuan Pengamanan/ Security untuk
melakukan TPTKP Untuk lebih memaksimalkan penanganan pertama
terhadap terjadinya teror bom maka setiap instansi perlu membentuk tim penanganan pertama apabila terjadi teror bom. Keberadaan tim tersebut akan sangat membantu petugas kepolisian atau sebagai kepanjangtanganan kepolisian untuk melakukan tindakan pertama baik melalui pendeteksian/ pencarian, pengamanan area maupun evakuasi personel.
3. Memberikan.....
3. Memberikan pelatihan penanganan pertama apabila terjadi teror bom
Instansi kepolisian baik satuan kewilayahan maupun Satuan Brimob bekerjasama dengan instansi pemerintah, swasta maupun elemen masyarakat perlu menyelenggarakan pelatihan tindakan pertama ditempat kejadian perkara teror bom (TPTKP) sehingga sebelum petugas kepolisian mendatangi TKP maka anggota maupun karyawan serta security/ satuan pengamanan dapat melakukan tindakan awal.
VI. PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN
PENANGANAN ANCAMAN BOM 1. Kapolsek/ta setelah menerima laporan kasus ancaman
bom maka segera melaporkan kepada Kapolres/ta atau Perwira yang tertua pada saat itu tentang adanya laporan ancaman bom serta permintaan back-up kekuatan personel.
2. Kapolsek/ta bersama dengan Kanit Resintel, Kanit
Bimmas, Kanit Sabhara beserta anggota lainnya segera mendatangi TKP.
Setelah.....
Setelah sampai di TKP maka Kapolsek/ta bertindak sebagai Ketua Pengawasan TKP dengan tugas sebagai berikut:
a. Mencari dan meminta keterangan dari pemberi
laporan / informasi. b. Memerintahkan orang-orang yang berada disekitar
TKP untuk mencari tempat yang aman dari kemungkinan ledakan bom.
c. Memasang garis pembatas (Police Line) di TKP
agar tetap dalam keadaan status quo.
d. Melarang orang-orang yang ada disekitar TKP untuk tidak memasuki TKP.
e. Mencari saksi-saksi yang ada disekitar TKP serta
memintanya untuk tetap tinggal ditempat sampai tim Olah TKP tiba.
f. Mencari dan menangkap kemungkinan adanya
tersangka.
g. Mencatat.....
g. Mencatat dan melaporkan kepada Ketua Tim Olah TKP tentang hal-hal yang telah dilakukan, hal-hal yang ditemukan dan menyerahkan bukti-bukti yang didapat, saksi dan tersangka.
3. Kapolres/ta setelah menerima laporan dari Kapolsek/ta
tentang adanya ancaman bom maka segera melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Meminta bantuan kepada Unit Penjinakan bom
Brimob, Labfor, Identifikasi dan Satwa. b. Memerintahkan kepada Kasat Sabhara, Kasat
Bimas dan Kasat Intelkam beserta anggotanya untuk segera mendatangi TKP dan melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing guna memback-up Polsek/ta.
c. Memerintahkan Kasat Reskrim beserta tim Olah
TKP untuk segera mendatangi TKP dan memberikan tugas kepada Kasat Reskrim sebagai Ketua Tim Olah TKP.
d. Kapolres/ta segera mendatangi TKP dan bertindak
sebagai pengendali lapangan pelaksanaan penanganan ancaman bom.
4. Kasat......
4. Kasat Reskrim setelah menerima perintah dari Kapolres/ta wajib segera datang ke TKP dan bertindak sebagai Ketua Tim Olah TKP dengan melakukan tindakan sebagai berikut: a. Menerima dan mencatat laporan dari Kapolsek/ta
selaku Ketua Tim Pengamanan TKP tentang hal-hal yang telah dilakukan.
b. Menerima penyerahan barang bukti, saksi atau
tersangka yang kemudian diserahkan kepada anggota Olah TKP untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
c. Memerintahkan Unit Penjinakan bom dan atau
dibantu Unit Satwa berkemampuan pelacak bahan peledak untuk memeriksa atau sterilisasi TKP terhadap kemungkinan adanya bom.
d. Selama pelaksanaan sterilisasi maka semua orang
dan petugas selain Unit Penjinakan bom dan Unit Satwa dilarang memasuki TKP.
e. Apabila dalam pelaksanaan sterilisasi ditemukan
benda yang dicurigai atau diperkirakan sebagai bom maka tindakan selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan Perkap penjinakan bom.
f. Setelah.....
f. Setelah pelaksanaan sterilisasi selesai dan tidak ditemukan benda yang dicurigai atau diperkirakan sebagai bom maka Ketua Tim Olah TKP dapat menyatakan situasi aman dan memerintahkan kepada semua fungsi terkait untuk kembali ke markas Komando masing-masing.
g. Komandan Unit Penjinakan bom setelah selesai
melaksanakan tugasnya segera melaporkan kepada Ketua Tim Olah TKP tentang hal-hal yang ditemukan disertai dengan berita acara.
h. Setelah kegiatan kegiatan selesai maka Ketua Tim
Olah TKP dapat memerintahkan kepada Ketua Tim Pengamanan TKP untuk membuka TKP.
i. Ketua Tim Olah TKP selanjutnya segera membuat
laporan tertulis tentang tugas yang telah dilaksanakan kepada pimpinan.
5. Laporan.....
5. Laporan ancaman bom yang diterima oleh Polres/ta maupun Polda ditindak lanjuti sebagai berikut:
a. Petugas yang menerima ancaman bom segera
melaporkan kepada atasannya kemudian meneruskan kesatuan bawah untuk segera mendatangi TKP melaksanakan kegiatan pengamanan dan Olahan TKP.
b. Yang bertindak sebagai Ketua Tim Olah TKP adalah
Kasat Reskrim Polres/ta atau Direskrim Polda.
PENANGANAN TEMUAN BARANG YANG DICURIGAI/ BOM
1. Kapolsek/ta setelah menerima laporan kasus ancaman
bom maka Kapolsek/ta segera melaporkan kepada Kapolres/ta atau perwira yang tertua pada saat itu tentang adanya laporan ancaman bom serta permintaan back-up kekuatan personel.
2. Kapolsek/ta bersama dengan Kanit Resintel, Kanit
Bimmas, Kanit Sabhara beserta anggota lainnya segera mendatangi TKP.
Setelah.....
Setelah sampai di TKP maka Kapolsek/ta bertindak sebagai Ketua Pengawasan TKP dengan tugas sebagai berikut:
a. Mencari dan meminta keterangan dari pemberi
laporan / informasi. b. Memerintahkan orang-orang yang berada disekitar
TKP untuk mencari tempat yang aman dari kemungkinan ledakan bom.
c. Memasang garis pembatas (Police Line) di TKP
agar tetap dalam keadaan status quo.
d. Melarang orang-orang yang ada disekitar TKP untuk tidak memasuki TKP.
e. Mencari saksi-saksi yang ada disekitar TKP serta
memintanya untuk tetap tinggal ditempat sampai tim Olah TKP tiba.
f. Mencari dan menangkap kemungkinan adanya
tersangka.
g. Mencatat.....
g. Mencatat dan melaporkan kepada Ketua Tim Olah TKP tentang hal-hal yang telah dilakukan, hal-hal yang ditemukan dan menyerahkan bukti-bukti yang didapat, saksi dan tersangka.
3. Kapolres/ta setelah menerima laporan dari
Kapolsek/ta tentang adanya ancaman bom maka segera melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Meminta bantuan kepada Unit Penjinakan bom
Brimob, Labfor, Identifikasi dan Satwa. b. Memerintahkan kepada Kasat Sabhara, Kasat
Bimas dan Kasat IPP beserta anggotanya untuk segera mendatangi TKP dan melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing guna memback-up Polsek/ta.
c. Memerintahkan Kasat Reskrim beserta tim Olah
TKP untuk segera mendatangi TKP dan memberikan tugas kepada Kasat Reskrim sebagai Ketua Tim Olah TKP.
d. Kapolres/ta segera mendatangi TKP dan
bertindak sebagai pengendali lapangan pelaksanaan penanganan temuan bom.
4. Kasat.....
4. Kasat Reskrim setelah menerima perintah dari Kapolres/ta wajib segera datang ke TKP dan bertindak sebagai Ketua Tim Olah TKP dengan melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Menerima dan mencatat laporan dari Kapolsek/ta
selaku Ketua Tim Pengamanan TKP tentang hal-hal yang telah dilakukan.
b. Menerima penyerahan barang bukti, saksi atau
tersangka yang kemudian diserahkan kepada anggota Olah TKP untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
c. Mengkoordinir seluruh petugas yang berada di TKP
untuk melaksanakan tugas sesuai dengan urutan kegiatan masing-masing fungsi.
5. Unit Penjinak bom
a. Memasuki TKP dan segera melaksanakan
pemeriksaan secara teliti terhadap benda-benda yang diduga bom. Apabila ditemukan adanya bom maka segera dilakukan prosedur penjinakan.
b. Apabila.....
b. Apabila bom tidak memungkinkan dijinakkan di TKP maka bom dipindahkan ketempat lain yang lebih aman guna dilakukan penjinakan.
c. Apabila ternyata bom tidak dapat dipindahkan
karena sangat membahayakan apabila dipindahkan maka bom dapat dijinakkan ditempat sesuai prosedur, selanjutnya serpihan bom dikumpukan dan diserahkan kepada Ketua Tim Olah TKPdengan berita acara guna pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Forensik.
d. Bom yang dapat dijinakkan ditempat tanpa harus
menggunakan discruptor maka barang buktinya diserahkan kepada Ketua Tim Olah TKP untuk pemeriksaan, selanjutnya diserahkan kepada Identifikasi dan Labfor.
e. Apabila ditemukan sandera yang tubuhnya dipasang
dengan bom maka prosedur penjinakan dilakukan secara manual tanpa menggunakan discruptor.
f. Setelah selesai melaksanakan tugasnya dan TKP
dinyatakan aman / steril maka Dan Unit Penjinakan bom melaporkan kepada Ketua Tim Olah TKP
bahwa.....
bahwa TKP aman / steril disertai dengan berita acara.
6. Unit Satwa
a. Membantu dan koordinasi dengan Unit Penjinakan bom untuk melakukan pelacakan bom di TKP dengan menggunakan anjing pelacak bom.
b. Koordinasi dengan Ketua Pengamanan TKP untuk
melakukan pelacakan diluar TKP dengan menggunakan anjing pelacak.
7. Identifikasi.
a. Melakukan pemotretan TKP ( situasi umum dan khusus )
b. Mencari sidik jari tersangka / pelaku ditempat-tempat
yang dimungkinkan adanya sidik jari maupun pada alat bukti bom dan pecahannya.
c. Mengembangkan pemeriksaan sidik jari yang telah
ditemukan dan memproses pengambilan foto serta melengkapi dengan berita acara.
d. Bersama...
d. Bersama-sama dengan penyidik dan saksi-saksi membuat gambaran dari pelaku (membuat sketsa).
e. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim
Olah TKP.
8. Laboratorium Forensik
a. Setelah Tim Identifikasi selesai melaksanakan tugasnya maka Tim Labfor bersama Ketua Tim Olah TKP dan Tim Pencari barang Bukti segera mencari barang bukti di TKP.
b. Memberikan tanda / nomor barang bukti untuk selanjutnya meminta pada Tim Identifikasi untuk melakukan pemotretan barang bukti baik secara keseluruhan maupun close up setiap barang bukti yang ditemukan.
c. Menerima penyerahan barang bukti dari Unit Penjinakan bom atas bom yang telah dijinakkan maupun serpihan bom.
d. Melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti di
laboratorium dan selanjutnya membuat berita acara. e. Menyerahkan.....
e. Menyerahkan hasil pemeriksaannya dan berita acara kepada penyidik.
9. Tim Penyidik
a. Bersama Tim Labfor dan atas ijin Ketua Tim Olah
TKP melakukan pencarian bukti-bukti lain yang berhubungan guna mempercepat proses penyidikan sesuai dengan petunjuk tentang pencarian barang bukti.
b. Melaporkan hal-hal yang ditemukan kepada Ketua
Tim Olah TKP dan membuat berita acara.
PENANGANAN LEDAKAN BOM
1. Tindakan Kapolsek/ta setelah menerima laporan kasus ledakan bom maka Kapolsek/ ta segera melaporkan kepada Kapolres/ta atau perwira yang tertua pada saat itu tentang adanya laporan terjadinya ledakan bom serta permintaan back-up kekuatan personel.
2. Kapolsek/ta bersama dengan Kanit Resintel, Kanit
Bimmas, Kanit Sabhara beserta anggota lainnya segera mendatangi TKP.
Setelah.....
Setelah sampai di TKP maka Kapolsek/ ta bertindak sebagai Ketua Pengamanan TKP dengan tugas sebagai berikut:
a. Memerintahkan orang-orang yang berada di TKP dan sekitarnya untuk mencari tempat yang aman dari kemungkinan ledakan bom berikutnya.
b. Membantu evakuasi korban ke Rumah Sakit
terdekat serta melakukan pengaturan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan sehingga memudahkan tim lain yang akan menuju TKP.
c. Memasang garis pembatas (Police Line) di
TKP agar tetap dalam keadaan status quo.
d. Memerintahkan anggota Reserse dan Intel mendatangi rumah sakit guna mendata jumlah dan identitas korban baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal guna kepentingan penyidikan, menjaga keselamatan korban yang masih hidup dari kemungkinan-kemungkinan yang akan menyulitkan penyidikan, Interview terhadap korban yang selamat / hidup (bila sudah memungkinkan)
guna....
guna kepentingan penyidikan serta mendampingi dokter dalam operasi maupun otopsi mayat guna mengumpulkan bukti-bukti / serpihan bom yang ada pada tubuh korban.
3. Kapolres/ta setelah menerima laporan dari Kapolsek/ta
tentang adanya ledakan bom maka segera melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Meminta bantuan kepada Unit Penjinakan
bom,Labfor, Identifikasi, Satwa, Dokkes, PMK, PLN, PDAM.
b. Memerintahkan Kasat Lantas,Kasat Bimas dan
Kasat PoIPP beserta anggotanya untuk segera mendatangi TKP danmelaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing guna memback-up Polsek/ta.
c. Memerintahkan Kasat Reskrim beserta tim Olah
TKP untuk segera mendatangi TKP dan memberikan tugas kepada Kasat Reskrim sebagai Ketua Tim Olah TKP.
d. Kapolsek....
d. Kapolres/ta segera mendatangi TKP dan bertindak sebagai pengendali lapangan pelaksanaan penanganan ledakan bom.
4. Kasat Reskrim setelah menerima perintah dari
Kapolres/ta wajib segera datang ke TKP dan bertindak sebagai Ketua Tim Olah TKP dengan melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Menerima dan mencatat laporan dari Kapolsek/ ta
selaku Ketua Tim Pengamanan TKP tentang hal-hal yang telah dilakukan.
b. Menerima penyerahan saksi atau tersangka yang
kemudian diserahkan kepada anggota penyidik untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
c. Mengkoordinir seluruh petugas yang berada di
TKP untuk melaksanakan tugas sesuai dengan urutan kegiatan masing-masing fungsi.
5. Unit Penjinakan bom
a. Memasuki TKP guna mencari bom lain yang
belum meledak dan apabila ditemukan adanya bom maka segera dilakukan prosedur penjinakan.
b. Apabila..... b. Apabila bom tidak memungkinkan dijinakkan di
TKP maka bom dipindahkan ketempat lain yang lebih aman guna dilakukan penjinakan.
c. Apabila ternyata bom tidak dapat dipindahkan
karena sangat membahayakan apabila dipindahkan maka bom dapat dijinakkan ditempat sesuai prosedur, selanjutnya serpihan bom dikumpukan dan diserahkan kepada Ketua Tim Olah TKP dengan berita acara guna pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Forensik.
d. Bom yang dapat dijinakkan ditempat tanpa harus
menggunakan discruptor maka barang buktinya diserahkan kepada Ketua Tim Olah TKP untukpemeriksaan, selanjutnya diserahkan kepada Identifikasi dan Labfor.
e. Apabila ditemukan sandera yang tubuhnya
dipasang dengan bom maka prosedur penjinakan dilakukan secara manual tanpa menggunakan discruptor.
f. Setelah..... f. Setelah selesai melaksanakan tugasnya dan TKP
dinyatakan aman / steril maka Dan Unit Penjinakan bom melaporkan kepada Ketua Tim Olah TKP bahwa TKP aman / steril disertai dengan berita acara.
6. Unit Satwa
a. Membantu dan koordinasi dengan Unit Penjinakan
bom untuk melakukan pelacakan bom di TKP dengan menggunakan anjing pelacak bom.
b. Koordinasi dengan Ketua Pengamanan TKP
untuk melakukan pelacakan diluar TKP dengan menggunakan anjing pelacak.
7. Identifikasi.
a. Melakukan pemotretan TKP ( situasi umum dan
khusus ) b. Mencari sidik jari tersangka / pelaku ditempat-
tempat yang dimungkinkan adanya sidik jari maupun pada alat bukti bom dan pecahannya.
c. Mengembangkan.... c. Mengembangkan pemeriksaan sidik jari yang telah
ditemukan dan memproses pengambilan foto serta melengkapi dengan berita acara.
d. Bersama-sama dengan penyidik dan saksi-saksi
membuat gambaran dari pelaku (membuat sketsa).
e. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim
Olah TKP.
8. Laboratorium Forensik
a. Setelah Tim Identifikasi selesai melaksanakan tugasnya maka Tim Labfor bersama Ketua Tim Olah TKP dan Tim Pencari barang Bukti segera mencari barang bukti di TKP.
b. Memberikan tanda / nomor barang bukti,
menentukan titik ledakan untuk selanjutnya meminta pada Tim Identifikasi untuk melakukan pemotretan barang bukti baik secara keseluruhan maupun close up setiap barang bukti yang ditemukan.
c. Menerima.... c. Menerima penyerahan barang bukti dari Unit
Penjinakan bom atas bom yang telah dijinakkan maupun serpihan bom.
d. Melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti di
laboratorium dan selanjutnya membuat berita acara. e. Menyerahkan hasil pemeriksaannya dan berita
acara kepada penyidik.
9. Tim Penyidik a. Bersama Tim Labfor dan atas ijin Ketua Tim
Olahan TKP melakukan pencarian bukti-bukti lain yang berhubungan guna mempercepat proses penyidikan sesuai dengan petunjuk tentang pencarian barang bukti.
b. Melaporkan hal-hal yang ditemukan kepada Ketua Tim Olah TKP dan membuat berita acara.
IV. TPTKP..... VII. TPTKP TEROR BOM
1. Security
a. Penerima ancaman
1) Tetap tenang 2) Usahakan mengulur waktu 3) Kenali aksen dan logat penelpon. 4) Membuat catatan tertulis sesuai format. 5) Perhatikan / dengarkan suara – suara disekitar
( latar belakang ) penelpon. 6) Pancing emosi serta kemarahan penelpon. 7) Laporkan kepadaChief Security.
b. Chief Security
1) Laporkan kepada pimpinan. 2) Segera laporkan kepada polisi ( tim Jibom ). 3) Informasikan kepada seluruh karyawan dengan
alat komunikasi dan secara tersamar. 4) Pasang Police Line untuk mencegah masuknya
orang luar ke lokasi ancaman. 5) Laksanakan deteksi dini (sterilisasi) pada lokasi
ancaman.
6). Seluruh... 6) Seluruh karyawan memperhatikan area
kerja masing – masing. 7) Security memeriksa diluar area kerja
karyawan serta fasilitas yang disediakan untuk umum.
8) Apabila ada benda tak bertuan / tak dikenal segera laporkan dan jangan disentuh.
9) Lokalisir tempat ditemukannya benda tak dikenal.
10) Perhatikan orang disekitar lokasi serta barang bawaannya.
2. Penemuan barang yang diduga bom
a. Jangan disentuh atau di pindahkan. b. Laporkan segera pada kesempatan pertama kepada c. Security/ polisi wilayah/ petugas penjinak bom. d. Matikan peralatan komunikasi di sekitar area. e. Amankan area pasang police line pada lokasi
penemuan benda yang dicurigai sebagai bom (minimal 100m untuk benda berbentuk paket).
f. Buka semua jendela dan pintu untuk mengurangi efek ledakan.
g. Atur cara-cara evakuasi agar tidak menimbulkan kepanikan.
h. Amankan.... h. Amankan aset – aset penting. i. Hubungi segera ambulance dan pemadam
kebakaran. j. Setelah petugas kepolisian datang, serahkan
komando & pengendalian. k. Sebelum dinyatakan aman oleh team Jibom, tidak
seorangpun diijinkan untuk masuk ke lokasi penemuan benda yang dicurigai sebagai bom.
3. Ledakan bom
a. Tutup areal TKP (Status Quo) dgn Police Line b. Hubungi Team Jibom c. Hub Pemadam Kebakaran & ambulance d. Utamakan menolong korban yang masih hidup e. Akses masuk harus sama dengan akses keluar agar
tidak merusak TKP VIII. KONSIGNES
1. Polsek/ta atau Polres/ta yang lokasinya jauh dan
tidak terjangkau dalam waktu yang cepat oleh Unit Penjinakan bom dapat meminta bantuan kepada instansi lain yang mempunyai kemampuan penjinakan bom.
2. Apabila.... 2. Apabila laporan ancaman bom diterima oleh
Satbrimob maka Perwira Jaga atas ijin Kasatbrimob meneruskan laporan ke Polsek/ta, Polres/ta maupun Polda.
3. Apabila karena sesuatu hal atau alasan teknis lainnya
Unit Penjinakan bom tiba lebih dahulu di TKP dari Ketua Tim Olah TKP, maka Unit Penjinakan bom tanpa menunggu perintah bisa langsung memasuki TKP dengan seijin Perwira tertua di TKP untuk mencari dan menemukan kemungkinan adanya bom.
4. Ketua Tim Olah TKP dijabat oleh Kasat Reskrim
Polres/ta sedangkan Pengendali Lapangan adalah Kapolres/ta.
5. Pengecualian terhadap kasus ledakan bom yang
berskala besar maka pelaksanaan dilapangan Tim OlahTKP dijabat oleh Direskrim sedangkan Pengendali Lapangan adalah Kapolda atau pejabat yang ditunjuk oleh Kapolda.
6. Penyampaian berita kemedia masa hanya boleh dilakukan oleh Kapolda atau pejabat yang ditunjuk.
7. Setiap.... 7. Setiap terjadi kasus ancaman, penemuan dan
ledakan bom wajib dibuat Posko disekitar TKP dengan jarak aman sekitar 300 meter guna koordinasi antar fungsi kepolisian dan instansi lainnya yang terkait yang dipimpin oleh Kapolres/ta atau Direskrim dengan pertimbangan skala kasus.
8. Pembukaan kembali TKP dilakukan setelah Olah TKP telah dinyatakan cukup.
9. Setiap fungsi Kepolisian wajib mendatakan nomor telepon yang dapat dihubungi,
10. Posko dapat dibubarkan sesuai perkembangan situasi dan atas pertimbangan Kaposko.
IX. PENUTUP.... IX. PENUTUP
Demikian buku saku ini dibuat sebagai pedoman bagi anggota Polri, instansi pemerintah, swasta dan segenap elemen masyarakat dalam penanggulangan teror bom.
Jakarta, Agustus 2015 a. n. KEPALA KORBRIMOB POLRI
WAKA
Drs. ANANG REVANDOKO BRIGADIRJENDERAL POLISI
POWER
HANDAK
INISIATOR
SWITCH
UNSUR
LOGAM
UNSUR
KIMIA
ANJING
PELACAK
EXPLOSIVES
DETECTOR
METAL
DETEKTOR
20%
60%
80%
BOMB X-RAY
100% BOM
Telepon ditutup pada jam……tanggal ……………
Berita Telepon dilaporkan kepada :
…………………………
NOPERTANYAAN JAWABAN
1 2 3
1. Kapan bom akan meledak ?
2. Dimana bom diletakkan ?
3. Bagaimana bentuknya ?
4. Apa jenis / macam bom itu ?
5 Apa yg menyebabkan bom meledak ?
6. Apakah anda yg memasang bom itu
7. Mengapa anda memasang bom itu ?
8. Dari mana anda menelpon ?
9. Dimana alamat anda ?
10. Siapa nama anda ?
SUARA PENELPON :
Tenang
Grogi
Gugup
Terputus-putus
Laki-laki
Perempuan
Lain-lain ………………………
FORMULIR “A “
(ANCAMAN BOM)
Telepon diterima pada jam : …………………………………………………………………
PERKATAAN PENELPON
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN :
LATAR BELAKANG SUARA :
……………………………………………………..
CATATAN :
……………………………………………………..
KALAU SUARANYA DIKENAL, SIAPA DIA ?
……………………………………………………..
Operator Telepon
…………………………
FORMULIR “B”
(PENEMUAN BARANG/ BOM)TOP EMERGENCY
COMMAND
(PFSO)
SECURITYGUARD
PREDETECT
FALSE
REAL
ANEV
ANEVBarang
Asing
Karyawan
TAMU
Formulir B
- Orang yang pertama menemukan : ………….
- Jam berapa ditemukan : ………………………..
- Dimana ditemukan : ………….…(buat denah).
- Apa bentuknya : ………………………………….
- Ada sesuatu yang terdengar : …………………
- Ada sesuatu yang terlihat : ……………………
- Adakah orang terakhir didekatnya : ………….
(ciri-ciri) ……………………………………………
-Tindakan yang dilaksanakan : …………..………..
- Adakah ancaman sebelumnya : ……(lampirkan).
Pelapor : Kepala Security
………………. ..…………………..
BOMB THREAT FORM
( Formulir B )
1. Tutup areal TKP (Status Quo) dgn Police Line
3. Hub Pemadam Kebakaran &
ambulance
2. Hubungi Team Jihandak
4. Utamakan menolong korban yang masih hidup
5. Akses masuk harus sama dengan akses keluar
agar tidak merusak TKP
Formulir C
- Bom meledak pada jam ….. …….- Lokasi ledakan ……………………- Bunyi ledakan …………………..- Asap ledakan …………………….- Bau ledakan ……………………..- Korban :
* Jiwa …………………………..* materil …………………………….
- Tindakan yang telah dilaksanakan………………………………………………………………………………
- Keterangan lain : …………………..
FORMULIR “C”
LEDAKAN BOM