Manusia dan alam semesta

32
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah salah satu makhluk dari sekian banyak makhluk yang di ciptakan di alam semesta ini, namun demikian hanya manusia yang memiliki kesempurnaan bentuk dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan yang lain (Q.S At Tiin : 5). Oleh karena itu keberadaan manusia di alam semesta ini menjadi penting dengan melihat kelebihan yang dimilikinya, dengan kelebihannya tersebut manusia seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukannya sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehatnya, jika ia bertanya kepada diri sendiri, “Bagaimana saya ada?” ia akan menjawab, “saya ada entah bagaimana !”. Dengan penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah-masalah seperti itu. Akan tetapi, orang yang berakal semestinya merenungkan bagaimana ia diciptakan, dan menentukan makna hidupnya sesuai dengan hasil perenungannya. Dalam

description

tugas kuliah

Transcript of Manusia dan alam semesta

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah salah satu makhluk dari sekian banyak makhluk yang di ciptakan di alam semesta ini, namun demikian hanya manusia yang memiliki kesempurnaan bentuk dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan yang lain (Q.S At Tiin : 5). Oleh karena itu keberadaan manusia di alam semesta ini menjadi penting dengan melihat kelebihan yang dimilikinya, dengan kelebihannya tersebut manusia seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukannya sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehatnya, jika ia bertanya kepada diri sendiri, Bagaimana saya ada? ia akan menjawab, saya ada entah bagaimana !. Dengan penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah-masalah seperti itu.Akan tetapi, orang yang berakal semestinya merenungkan bagaimana ia diciptakan, dan menentukan makna hidupnya sesuai dengan hasil perenungannya. Dalam perenungan ini, ia tidak perlu takut seperti yang dirasakan sebagian manusia untuk mencapai kesimpulan Saya telah diciptakan . Orang yang tak mau merenungkan hal ini sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang Pencipta. Mereka takut harus mengubah gaya hidup, kebiasaan dan ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang diambil orang-orang yang menging-kari Allah SWT dan mengingkari (tanda-tanda kekuasaan-Nya) karena kezaliman dan kesombongan mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya (QS. An-Naml : 14). Sebaliknya, seseorang yang menilai keberadaan dirinya dengan kearifan dan akal sehat, akan melihat dalam dirinya hanya tanda-tanda penciptaan Allah SWT. Ia mengakui bahwa keberadaannya bergantung pada kerja sama antara ribuan sistem rumit, yang tak satu pun ia ciptakan atau ia kendalikan. Ia memahami fakta bahwa ia diciptakan, dengan mengenal Penciptanya, ia berusaha memahami untuk tujuan apa ia diciptakan Tuhan. Ada beberapa teori yang berkembang berkaitan dengan penciptaan manusia, salah satunya yang terkemuka adalah Teori Evolusi yang diutarakan oleh Charles Darwin namun teori tersebut seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan sains, menjadi pembahasan yang serius oleh para ilmuwan masa kini. Berbeda dengan manusia, Alam semesta memiliki persoalan tersendiri karena cakupannya yang lebih luas dan bisa dikatakan tidak memiliki ujung di dalam setiap kajiannya karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia di dalam mengungkapkan hal tersebut. Saat ini banyak teori yang berkembag terkait penciptaan alam semesta seperti teori dentuman (Bigbang), teori creation continua, teori ekspansi dan teori-teori lainnya. Bukan hanya ada teori tapi adanya alam semesta ini juga melalui tahap-tahap, peristiwa penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa dalam perspektif islam sebagaiaman dinyatakan oleh Allah SWT SWT dan disepakati oleh ilmuwan alam bahwa alam tercipta dalam enam tahap. Oleh karena itu, penciptaan manusia dan alam semesta termasuk salah satu isu sentral dalam bahasan pemikiran keagamaan ataupun disiplin ilmu lainnya. Orientasi Penciptaan alam semesta termasuk kajian penting dalam bidang sains kealaman yang bersifat empiris eksperimental.

B. Rumusan Masalah1. Apa dan Bagaimana manusia itu ?2. Apa dan Bagaimana Alam semesta itu ?3. Apa dan Bagaimana hubungan antara Manusia dan Alam semesta ?

PEMBAHASANA. MANUSIA1. Penciptaan ManusiaAllah SWT SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 30 : 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.Ayat di atas menjelaskan tentang proses penciptaan manusia pertama oleh Allah SWT SWT sebagai khalifah di permukaan bumi ini, seperti yang telah diketahui bersama bahwa Nabi Adam as adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan di atas permukaan bumi ini. Penciptaan tubuh manusia sendiri menurut al Quran diciptakan dari tanah karena nama Adam menurut bahasa Ibrani berarti tanah. 2. Tujuan Penciptaan ManusiaAllah SWT SWT berfirman dalam surat Ad dzariyat ayat 56 : 56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Ayat tersebut di atas menjadi alasan utama manusia diciptakan oleh Sang Pencipta yaitu Allah SWT SWT. Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah SWT SWT kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil sampai kepada hal paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada al Quran dan as Sunnah di dalam pelaksanaannya. Begitupun sebaliknya segala hal larangan yang dijelaskan oleh Allah SWT SWT dan Rasul Nya harus dihindari agar terhindar dari azab Allah SWT SWT. Oleh karena itu segala bentuk aktifitas manusia di atas permukaan bumi ini haruslah berlandaskan nilai-nilai Ilahi yang sudah menjadi fitrah manusia sejak pertama kali diciptakan di atas permukaan bumi ini untuk menciptakan keadaan yang sebaik-baiknya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi ini3. Perspektif ManusiaManusia atau orang dapat dilihat dari perspektif yang berbeda-beda yaitu :a) Biologis : Manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa latin yang berarti manusia yang tahu), sebuah spesies primate dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.b) Rohani : Manusia dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos ereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.c) Kebudayaan atau antropologi : Manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka majemuk serta perkembangan tekhnologinya dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.d) Filsafat : Manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia berfuungsi mengarahkan budi (Plato). Manusia adalah binatang yang berfikir (Aristoteles).e) Psikologi Modern : Manusia adalah makhluk netral, ketika manusia dilahirkan pada dasarnya tidka membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulasi dalam lingkungannya. Bagi aliran psikoanalisis, manusia adalah makhluk yang hidup atas bekerjanya dorongan seksualitas yang memberi daya pada eqo (kesadaran terhadap realitas kehidupan) dan super eqo (kesadaran normatif) f) Psikologi Humanistik : Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri. Manusia memiliki kualitas insane yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, saya analisis dan sintesis imajinasi, kreitivitas, kebebasan, kehendak, tanggung jawab, aktualisasi diri, sikap etis dan estetika.g) Psikologi transpersonal : Manusia memiliki potensi luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena kesadaran transcendental (manusia memiliki pengalaman subjektif transnedental dan pengalaman spiritual).h) Pendidikan : Manusia adalah homo edukatif, ketidayberdayaan manusia ketika lahir menjadi peluang bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik.i) Sosiologi : Manusia adalah homo sisio yaitu makhluk bermasyarakatPenggologan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak laki-laki dewasa sebagai pria, dan anak muda perempuan dikenal sebagi putrid dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/I dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya , berdasrakan cirri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata, bentuk hidung, tinggi badan), afiliasi sosio-politik agama (penganut agama / kepercayaan XYZ, warga Negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh, teman, musuh) dan lain sebagainya (www.wikipedia.com).4. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk LainManusia pada hakekatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memilik hasrat dan tujuan. Mereka berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan makhluk lain. Manusia sebagai salah satu makhluk yang hidup di muka bumi memiliki karakter yang sangat unik, manusia secara fisik tidak terlalu berbeda dengan hewan maka dari itu banyak ilmuwan menyamakan manusia dengan hewan. Perbedaan yang sangat menonjol adalah karena kemampuannya melahirkan sebuah kebudayaan. Kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia sedangkan hewan hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat insinctif.Manusia memiliki kemampuan bergerak dalam ruang apapun seperti udara, darat dan lautan yang mana hewan lain tidak mampu melakukannya karena keterbatasannya. Di samping itu, manusia memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki hewan lain seperti aspek kreasi, aspek ilmu, aspek kehendak dan pengarahan perilaku (akhlak). Selain itu Imam Al Ghazali juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan factual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argument argument yang di buat oleh Ibnu Sina untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan factual. Al Ghazali memperlihatkan bahwa diantara makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai sifat gerak monoton dan didasari oleh prindip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai kemampuan bergerak yang monoton juga mempunyai kemampuan bergerak yang bervariasi. Prinsip tersebut tersebut di sebut jiwa vegetative. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan, manusia juga mempunyai semua yang dimiliki oleh makhluk-makhluk tersebut, di samping mampu berfikir dan serta mempunya pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinip yang memungkinkan berfikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyat. Prinsip inilah yang betul-betul membedakan manusia dari segala makhluk lainnya.5. Fungsi, Peranan dan Tanggung jawab ManusiaBerpedoman kepada Q.S Al Baqarah 30-36 maka peran yang dilakukan sebagai manusia dipermukaan bumi ini adalah sebagai pelaku ajaran Allah SWT dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah SWT SWT. Peran hendaknya dilakukan seorang khalifah, sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT SWT, di antaranya adalaha. Belajar (Q.S An Naml 15-16 dan Q.S Al Mukminun 54), belajar yang dimaksud mempelajari ilmu Allah SWT (al Quran)b. Mengajarkan ilmu (Q.S Al Baqarah 31-39), ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah SWT SWT.c. Membudayakan Ilmu (Q.S Al Mukminun 35), Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya.

B. ALAM SEMESTA1. Defenisi Alam SemestaAlam semesta memiliki defenisi, diantaranya :a. Menurut Kamus besar Bahasa Insonesia kata Alam memiliki arti segala yang ada dilangit dan dibumi (seperti bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata semesta berarti seluruh, segenap, semuanya; semua yang ada di alam-tidak dapat dilepas dari takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal.b. Menurut Orang Babylonia (Kurang lebih 700-600 Sm), alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai laintainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adlah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat diungkapkan oleh manusia.2. Pandangan Tentang Pembentukan Alam Semesta dari Berbagai PeradabanPandangan dari bangsa Mesir Purba tentang alam raya, mereka percaya bahwa alam raya ini dikuasai dikuasai Dewi Langit Nut yang tubuhnya bertaburan bintang, memayungi alam raya sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan bumi. Setiap malam Dia menelan matahari dan memuntahkannya di pagi hari. Di antara pagi dan malam hari matahari berlayar di langit dengan menggunakan perahu. Selain dewi Nut di bawahnya berkuasa Dewa Udara Syu, di bawah lagi ada Dewa bumi Geb.Menurut pandangan bangsa Babilonia, mereka percaya bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan mereka beranggapan bumi sebagai suatu gunung yang berongga di bawahnya dan ditopang oleh suatu samudera. Angkasa melengkung di atas bumi , berdiri tegak di antara perairan abawah dan perairan atas samudra, yang kadang-kadang turun ke bumi berupa hujan.Sewaktu ilmu pengetahuan modern mulai berkembang setelah Eropa kembali ke zaman Kabangkitan pada abad ke 17, pandangan orang mengenai asal usul kehidupan dibentuk oleah ajaran yang tearcantum dalam Perjanjian Lama pada Kitab Genesis.Dalam kitab ini memuat ajaran tentang bumi yang mirip dengan pandangan orang Babilonia. Bedanya bahwa di atas angkasa di langit ada suatu tempat yang disebut Surga yaitu tempat Tuhan Y ang Maha Esa bertakhta, sedangkan dibawah bumi terdapat suatu tempat yang disebut Neraka seperti gambar berikut ( Konsep Bumi berdasarkan kitab kejadian ).

Sebagian besar bangsa Yunani Kuno percaya bahwa bumi adalah pusat alam raya, Pada sekitar tahun 140 M muncul teori Ptolemaios tentang sistem tata surya di alam semesta yang didasari oleh konsep geosentrisme. Ia beranggapan bahwa bumi tetap pada tempatnya sedangkan bulan, merkurius, venus matahari, saturnus dan yupiter mengelilingi bumi dalam gerakan yang melingkar. Teori ini bertahan sampai akhir abad ke- 18, walau demikian sebelum abad ke-18 yaitu tahun 1543 telah muncul teori Heliosentrisme yang dikemukakan oleh Copernicus, Ia beranggapan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang dikelilingi oleh enam planet yang ketika itu baru diketahui yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter dan saturnus . Menurutnya ke enam planet tersebut mengitari matahari melewati lintasan berbentuk lingkaran. Namun terakhir berdasarkan hasil penelitian Johannes Kepler memperkuat teori Heliosentrisme dengan mengubah bentuk lintasan planet dari lingkaran menjadi elips.Dengan majunya teknologi pembuatan teleskop, pada abad ke-18 astronom Inggris Sir William Herschel dapat melihat bentuk gugus bintang Bima Sakti serta mengamati bentuk-bentuk menyerupai awan yang terang di angkasa yang dinamakan Nebula. Pada tahun 1981 astronom Amerika Serikat Edwin Powell Hubble menyatakan bahwa Nebula yang diamati oleh Herschel adalah galaksi juga yang letaknya lebih jauh dari galaksi Bima Sakti.

Sekarang telah diketahui lebih dari seratus juta galaksi, yang masing-masing galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, masing-masing serupa dengan mmatahari. Dari galaksi Bima Sakti sendiri diketahui bahwa bintang-bintang yang terdapat di dalamnya termasuk matahari sekitar 200 milyard yang bertebaran dalam bentuk cakram, yang berdiameter 100 ribu tahun cahaya dan tebalnya 5 ribu tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 km. Matahari kita salah satu anggota galaksi yang letaknya 50 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti, jadi Matahari bukan pusat alam raya juga bukan pusat galaksi Bima sakti. Letak tata surya kita bahkan hampir ditepi galaksi Bima sakti, sehingga dulu orang menyangka bahwa Bima Sakti itu lepas dari sistem tatasurya. Dalam kenyataannya tatasurya kita sebagai anggota galaksi Bima Sakti ikut berputar disekitar pusat cakram galaksi Bima Sakti dengan satu putaran penuh 250 juta tahun.Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa dalam Al Quran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal penting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al Quran adalah firman Allah SWT.Al Quran surat Fussilat (41:11) yang artinya: Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati. Kata asap dalam ayat tersebut menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada tempratur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta ( teori Big Bang), disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Sekarang , mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Al Quran surat Al-Anbiya (21:30) disebutkan Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? . Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar keliling sumbuhnya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan kecepatan tinggi itu, maka terpelantinglah bingkah-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semangkin lama semangkin bertambah jauh juga, hingga masing-masingnya menempati garis edarnya yang sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT S.W.T, kemudian Surat Adz Dzaariyaat (51:47) Dan langit, dengan kekuasaan Kami,Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnyaTeori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang ) juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus menerus dengan kecepatan maha dahsyat yang di umpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup ,yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104) (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannyaDalam surat At-Talaq (65:12) yang artinya: Allah SWT lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pulah bumi. Perintah Allah SWT berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah SWT ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis Dalam surat Al-Sajda (32:4) yang artinya : Allah SWT lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa... . Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada antara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9,10 dan 12. yang perincian tafsirannya sebagai berikut: Tahapan pertama penciptaan bumi 2 rangkaian waktu, tahapan kedia penyempurnaan aparat bumi....2 rangkaian waktu, tahap ketiga penciptaan (angkasa raya) dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu. Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.3. Teori-Teori Tentang Pembentukan Alam Semestaa. Teori KabutTeori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon LaPlace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan LaPlace mengemukakan pada tahun 1796 dengan nama Nebular HypothesMenurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut ( nebula) yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih cepat sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yangMenurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin. Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah planet-plenet dan satelit, sedangkan bagian massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti membentuk matahari mengandung sedikit kabut di bagian tengah dan beberapa lapis cincin di sekelilingnya. Cincin-cincin kemudian memadat dan membeku sehingga terbentuk planet-planet, sedangkan massa pada bagian pusat membeku membentuk matahari. (Penggambaran teori kabut menurut Kant).Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa meadan magneat dan meadan listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet.b. Teori Bintang KembarMenurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.c. Teori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang)Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut model alam semesta yang statis, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir. Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan materi yang kostan, stabil , dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model-model alam yang stasis.Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa mahapadat. Massa mahapadat ini dapat dianggap satu atom mahapadat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat .Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan waktu.4. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam EnamMasaPembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Quran atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Quran. Dari sejumlah ayat Al-Quran yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Naziat ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:a. Masa I (ayat 27): Penciptaan langit pertama kalib. Masa II (ayat 28): Pengembangan dan penyempurnaanc. Masa III (ayat 29): Pembentukan tata surya termasuk Bumid. Masa IV (ayat 30): Awal mula daratan di Bumie. Masa V (ayat 31): Pengiriman air ke Bumi melalui kometf. Masa VI (ayat 32-33): Proses geologis serta lahirnya hewan dan manusiaAlam semesta terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antarariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dari tata surya hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 milyar bintang oenyusun galaksi bimasakri, Matahri merupakan satu diantara bermilyar-milyar bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tat surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 milyar bintang baru adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta ini.

C. HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM SEMESTAMenurut ilmu Geologi (Ilmu yang mempelajari kulit bumi) proses terbentuknya bumi ini kira-kira 250.000 juta tahun. Dari rentang waktu yang begitu lama , alam telah memberikan kontribusi yang begitu besar bagi peradaban umat manusia, begitu pula sebaliknya. Sebenarnya manusia hanyalah barang sepele, ia hanya sebentuk sosok yang sangat tergantung pada fungsi fikirannya. Ketika peradaban dimulai, sejak Nabi Adam as, manusia telah mempunyai keyakinan adaanya kekuatan besar yanng maha dahsyat yang menguasai segalanya.Di samping emyakini adanya penguasa tunggal (Tuhan) ada pula kepercayaan akan adanya kekuatan kedahsyatan alam, seperti gunung, matahari, bulan, laut, batu besar, binatang dan sebagainya. Yang apabila dapat menyanjungnya niscaya kekuatan besar tersebut akan baik pula kepada manusia. Maka mulailah manusia memuja dan menyembah segala sesuatu yang berbentuk besar dan dahsyat (Dinamisme), selain itu berkembang pula kepercayaan menyembah roh leluhur dan nenek moyang (Animisme). Hingga kini hal tersebut masih ada yang membuktikan tentang adanya hubungan antara manusia dengan alam. Secara fisikal, contoh hubungan manusia dengan alam alam diwujudkan dalam pernafasan (prana). Bahwa manusia membutuhkan hawa untuk hidup, tanpanya manusia akan amati, sedangkan hawa berasal dari alam. Maka terus menerus manusia dan alam saling berhubungan.Namun demikian, manusia dalam pandangan alam bagaikan sisi pedang bermata dua, manusia dapat menjadi faktor kelangsungan, kelestarian hidup alam, yang akhirnya alam pun memberika kelestarian hidup bagi manusia. Namun manusia juga bisa menjadi penyebab kerusakan/kemusnahan alam, sebagi contoh terjadinya perang, ribuan hewan hewan, tumbuhan dan ekosistem alam musnah akibat senjata perang dan kemajuan tekhnologi manusia dengan alat-alat modernnya yang tidak ramah lingkungan. Dalam perang manusia saling membunuh untuk memperluas daerah kekuasannya. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang memiliki tugas sebagai khalifah dipermukaan bumi ini sudah seharusnya menjadi penjaga dan pelindung alam agar tercipta keharmonisan kehidupan manusia dengan alam.

KESIMPULAN1. Manusia adalah salah satu makhluk dari sekian banyak makhluk yang di ciptakan di alam semesta ini dari tanah, namun demikian hanya manusia yang memiliki kesempurnaan bentuk dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan yang lain (Q.S At Tiin : 5). Oleh karena itu keberadaan manusia di alam semesta ini menjadi penting dengan melihat kelebihan yang dimilikinya, dengan kelebihannya tersebut manusia seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukannya sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehatnya.2. Alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai laintainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adlah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat diungkapkan oleh manusia. Alam semesta sendiri diciptakan dari 6 masa.3. Manusia dan Alam semesta bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, manusia membutuhkan alam dan alam membutuhkan manusia untuk saling menjaga kelangsungan dan kelestariannya.

DAFTAR PUSTAKAAlim Syahirul, dkk, 1995. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam danTeknologi, Jakarta:DepagBakri Oemar, 1983. Tafsir Rahmat : Jakarta: Mutiara Djamaluddin, T. 2008. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa. (online) http://misykatulanwar.wordpress.com/2008/06/10/proses-penciptaan-alam-semesta-dalam-enam-masa/ (diakses 9 Juni 2015)Surin Bachtiar , 1978 .Terjemah & Tafsir Al Quran, Bandung: Sumatrawww.id.facebook.co./IndogoEvolutionCourse/Posts/315135603063 (Diakses 9 Juni 2015)www. Wikipedia.com (Diakses 9 Juni 2015)