Manual Csl Repro 2015
-
Upload
muhammad-ilham-hidayat-as -
Category
Documents
-
view
38 -
download
20
description
Transcript of Manual Csl Repro 2015
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
SISTEM REPRODUKSI
1
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2015
2
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUANKETERAMPILAN KLINIK
SISTEM REPRODUKSI
DAFTAR ISI
NO JUDUL Halaman
1. Keterampilan Pemeriksaan Obstetri 4 – 11
2. Keterampilan Pemeriksaan Ginekologi 12 – 19
3. Pemeriksaan Pap Smear 20 – 26
4. Keterampilan Konseling AKDR & Memasukkan Lengan AKDR Dalam Kemasan Steril
27 – 37
5. Tehnik Menyusui 34 – 40
6. Pemeriksaan Payudara 41 - 47
3
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PENGANTAR
Buku Panduan Skills Laboratorium Sistem Reproduksi ini berisi 6
keterampilan utama yaitu pemeriksaan Pemeriksaan Antenatal, Pemeriksaan
Ginekologis, Pemerisaan pap smear, Konseling AKDR dan memasukkan lengan
AKDR dalam kemasan steril, Tehnik Menyusui, serta Pemeriksaan payudara.
Pemeriksaan Obstetri meliputi keterampilan pemeriksaan antenatal (termasuk
didalamnya keterampilan komunikasi yang menekankan pada keluhan-keluhan yang
dialami ibu hamil), pemeriksaan fisik abdomen ibu hamil berupa inspeksi, palpasi
menurut Leopold dan auskultasi monoaural denyut jantung janin dengan stetoskop
Laenec. Pada Pemeriksaan Ginekologi meliputi keterampilan pemasangan spekulum
vagina dan pemeriksaan bimanual dengan cara yang benar dan aman serta
pemeriksaan Pap Smear. Keterampilan Konseling dan Memasukkan AKDR dalam
Kemasan Steril khususnya CuT 380 A. Diharapkan setelah selesai mengikuti
kegiatan keterampilan klinik ini, mahasiswa dapat memahami dan melakukan
pemeriksaan Obstetri, Pemeriksaan Ginekologi, Keterampilan konseling dan
memasukkan AKDR kedalam kemasan steril serta Tehnik menyusui dan pemeriksaan
payudara dengan benar secara Ilmiah dan dalam etika serta kaidah Islam.
Buku panduan skills lab ini selain memuat panduan untuk masing-masing
keterampilan yang dilatihkan juga dilengkapi dengan lembar kegiataan mahasiswa
yang berguna agar koordinator / instruktur dapat memantau bersama mahasiswa didik
dalam membantu kemajuan tingkat keterampilan yang dilatihkan serta bekerja dalam
tuntunan dan kaidah Islam.
Demi kemajuan dan kesempurnaan pendidikan keterampilan klinik ini, terutama buku
panduannya, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Makassar, April 2015
Koordinator Sistem Reproduksi FK UMI
4
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
5
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
Tim PenyusunDr. dr. Hj. A. Mardiah Tahir, Sp.OG
dr. Hj. Retno Budiati Farid, Sp.OG. K
Editor : Dr. dr. H. Nasrudin AM, SpOG
6
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
7
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI
PENGERTIAN
Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yang masing-masing berkaitan
dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan dasar obstetri, pada
umumnya diperlukan pemeriksaan antenatal, pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi
inpeksi, palpasi dan auskultasi. Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-
hal penting yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-kondisi tertentu
berubah sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan. Pemeriksaan fisik berupa palpasi
dan auskultasi bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah
janin, kondisi janin dan kesesuaian muatan dengan jalan lahir.
INDIKASI
Asuhan antenatal
Deteksi dini suatu kondisi patologik dalam kehamilan
Merencanakan persalinan
Persiapan penyelesaian persalinan
Kemajuan perkembangan kehamilan
Mengetahui letak, posisi, presentasi dan kondisi bayi.
Menatalaksana masalah yang ditemukan dalam suatu kehamilan
8
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PEMERIKSAAN ANTENATAL (ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan akan mampu :
1. Melakukan anamnesa lengkap pada ibu hamil
2. Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada ibu hamil atau model anatomik
3. Menerapkan kaidah Islam dalam pemriksaan antenatal
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN :
1. Penuntun Belajar untuk anamnesa pada kunjungan antenatal pertama
2. Penuntun Belajar untuk pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama
3. Stetoskop (monoaural/Laenec dan biaural), pita meteran, termometer, timbangan,
reflex Hammer, model anatomik, sarung tangan, kain penutup tubuh, ember
untuk cairan dekontaminasi, sabun dan wastafel untuk simulasi mencuci tangan.
4. Kertas, pensil, pena dan kartu ibu
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun Belajar
9
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PEMERIKSAAN OBSTETRI
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi# 1. Pengantar 2 menit Pengantar# 2. Pentunjuk kerja
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara melakukan anamnesa lengkap pada kunjungan antenatal pertama dan pemeriksaan Leopold. Satu orang dosen sebagai dokter dan yang lain sebagai ibu/pasien. Mahasiswa menyimak/mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik
100 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan.
2. Setiap pasangan berpraktek melakukan kunjungan Antenatal dan pemeriksaan Leopold (seorang mahasiswa menjadi dokter/penolong dan yang lainnya menjadi ibu/pasien) secara serempak
3. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis
4. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan
# 4. Curah Pendapat/ Diskusi
15 menit 1. Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang dirasakan mudah? Apa yang sulit? Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai ibu. Apa yang dapat dilakukan oleh dokter agar ibu merasa lebih nyaman?
2. Dosen menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan
10
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti
Total waktu 150 menit
11
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN ANTENATAL {Termasuk pemeriksaan palpasi menurut Leopold dan
auskultasi monoaural Laenec}
NO. LANGKAH KLINIK KASUS A. PERSIAPAN PERTEMUAN 1 2 3
1. Ucapkan Basmalah & salam (Ass Wr Wb / selamat ....)2. Dengan sopan, perkenalkan diri anda dan tanyakan identitas ibu
(nama,umur,alamat)B. ANAMNESIS
1. Tanyakan tentang Keluhan Utama dan menggali riwayat penyakit sekarang, Menanyakan:
Riwayat kehamilan (GPA),riwayat perkawinan (berapa tahun)
Riwayat haid, hari pertama haid terakhir (usia kehamilan)
Riwayat penyakit ibu dan keluarga,riwayat persalinan (kesulitan persalinan yang lalu)
2. Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis haid dan buat taksiran persalinan
C. PEMERIKSAAN 1 2 3Ucapkanlah Bismillahirahmanirrahim setiap akan memulai pemeriksaan
1. UMUM Keadaan umum Berat badan Tanda vital (Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu
tubuh)2. KHUSUS
12
Nilai setiap kinerja langkah yang diamati menggunakan skala sbb :1. Perlu perbaikan : langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan
dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan) 2. Mampu : langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus
beurutan), tetapi kurang tepat dan/atau pelatih/pengamat perlu membantu/mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti
3. Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan (jika harus berurutan)
T/S Langkah tidak sesuai dengan keadaan
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
a.Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan kepada ibu, juga bahwa pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak akan membahyakan bayi yang ada dalam kandungan.
b. Persilahkan ibu untuk berbaringc.Tutup paha dan kaki ibu dengan kain yang telah disediakand.Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air
hangat kemudian keringkan kedua tangan tersebut dengan handuk
e.Pemeriksa berada disisi kanan ibu menghadap bagian lateral kanan
f.Beritahu kepada ibu bahwa pemeriksa akan memulai proses pemeriksaan
g. Leopold 1: Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis).
Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
Pada usia kehamilan diatas 24 minggu dapat digunakan “meteran” untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dalam cm dan taksiran berat badan janin dengan menghitung TFU x Lingkar perut dalam cm. Caranya letakkan alat pengukur “meteran” diatas sympisis ossis pubis sampai setinggi fundus uteri, kemudian ukur lingkaran perut melalui umbilicus. Dari hasil perkalian akan didapatkan TBJ dalam gram.
h. Leopold 2: Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak
13
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (eksteremitas).
i. Leopold 3:Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu.
Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk menentukan bagian terbawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen, adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris, adalah bokong).
j. Leopold 4: Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen atau divergen)
Setelah itu, pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi).
Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan di antara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
PEMERIKSAAN AUSKULTASI : 1 2 31. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil
stetoskop monoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung bayi (bagian yang memanjang dan rata).
2. 1. Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebut kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum).
Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi jantung bayi, pindahkan ujung stetoskop
14
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
pada dinding perut yang relatif tipis yaitu sekitar 3 sentimeter di bawah pusat (sub-umbilikus).
3. Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi dalam 60 detik (1 menit ) penuh (normal 120 – 160 kali / menit)
4. Letakkan semua peralatan yang telah digunakan pada tempat semula
5. Lakukan pemeriksaan tambahan bila diperlukan (laboratorium dan USG)
6. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai, angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu.
6. Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai, angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu.
7. Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalaam status pasien.
Mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin setiap selesai melakukan pemeriksaanD. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 1 2 3
8. Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi yang meliputi :
Usia kehamilan Letak janin, (memanjang, melintang, oblik ) Posisi janin, ( punggung kiri/kanan, superior /
inferior) Presentasi, (kepala, sungsang, lintang, ganda) Kondisi janin (sesuai dengan hasil pemeriksaan
auskultasi).E. RENCANA ASUHAN ANTENATAL 1 2 3
9. Jelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu dan kondisi kehamilannya
10. Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan tersebut.
11. Catat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulangan.
12. Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun diluar jadual yang telah ditentukan) bila ada keluhan.
13. Serahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan ucapkan salam (Ass Wr Wb / Selamat .......)
15
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
Tim PenyusunDr. dr. Hj. A. Mardiah Tahir, Sp.OGdr. Hj. Retno Budiati Farid, SpOG.K
Editor : Dr. dr. H. Nasrudin AM, SpOG
16
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
17
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
PENGERTIAN
Pemeriksaan ginekologi adalah suatu prosedur klinik yang dilakukan secara bimanual
untuk menentukan atau mengetahui kondisi organ genitalia wanita, berkaitan dengan
upaya pengenalan atau penentuan ada tidaknya kelainan pada bagian tersebut.
Pemeriksaan ini merupakan rangkaian dari suatu prosedur pemeriksaan yang lengkap
sehingga hasil pemeriksaan ini terfokus pada tampilan genitalia eksterna dan upaya
untuk mengetahui arah, besar, konsistensi uterus dan serviks, kondisi adneksa,
parametrium dan organ-organ disekitar genitalia interna (rongga pelvik).
INDIKASI
Pemeriksaan bentuk, arah, besar, dan konsistensi uterus
Pemeriksaan adneksa dan parametrium
Pemeriksaan ballotemen
Konfirmasi kehamilan intra atau ektra uterin
Konfirmasi peradangaan atau infeksi
Pemeriksaan flour albus, perdarahan, tumor pelvik
18
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PEMERIKSAAN GINEKOLOGIK(Pemasangan spekulum vagina dan Pemeriksaan bimanual)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran ini, mahasiswa akan mampu untuk :
1. Melakukan pemasangan spekulum vagina dengan benar dan aman
2. Melakukan pemeriksaan bimanual dengan benar
3. Menerapkan kaidah Islam dalam pemeriksaan ginekologi
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN :
1. Penuntun Belajar untuk pemasangan spekulum vagina
2. Penuntun Belajar untuk pemeriksaan bimanual
3. Kapas dan larutan antiseptik, spekulum cocor bebek (Grave’s speculum),
meja instrumen, lampu sorot, sarung tangan, sabun dan wastafel/air bersih
untuk cuci tangan, handuk bersih dan kering.
4. Kertas, pensil, pena dan kartu ibu.
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
19
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi# 1. Pengantar 2 menit Pengantar# 2. Bermain Peran Tanya & Jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa,2. Dua orang dosen memberikan
contoh bagaimana cara melakukan Pemeriksaan Ginekologi mengguna-kan Spekulum vagina dan peme-riksaan Bimanual.Satu orang dosen sebagai penolong dan yang lain sebagai ibu/pasien. Mahasiswa me-nyimak/mengamati peragaan de-ngan menggunakan Penuntun Be-lajar,
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik
100 menit 5. Mahasiswa dibagi menjadi pasang-an-pasangan. Seorang mentor diper-lukan untuk mengamati 3 pasangan.
6. Setiap pasangan berpraktek melaku-kan kunjungan (seorang mahasiswa menjadi penolong dan yang lainnya menjadi ibu/pasien) secara serempak
7. Mentor berkeliling diantara maha-siswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis
8. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan
# 4. Curah Pendapat/ Diskusi
15 menit 1. Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang dirasakan mudah? Apa yang sulit? Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai ibu. Apa yang dapat dilakukan oleh bidan agar ibu merasa lebih nyaman?
2. Dosen menyimpulkan dengan
20
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti
Total waktu 150 menit
21
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PENUNTUN BELAJARKETERAMPILAN PEMERIKSAAN
GINEKOLOGI
NO. LANGKAH KLINIK KASUSA. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN 1 2 31. Ucapakan Salam (Ass Wr Wb / Selamat.....)2. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan3. Jelaskan tentang tujuan pemeriksaan4. Jelaskan bahwa proses pemeriksaan mungkin akan menimbulkan
perasaan khawatir atau kurang menyenangkan tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal tersebut
5. Pastikan bahwa pasien telah mengerti prosedur dan tujuan pemeriksaan
6. Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan. B. PERSIAPAN 1 2 31. PASIEN
Kapas dan larutan antiseptic Tampong tang Spekulum cocor bebek (Grave’s speculum) Meja instrumen Ranjang ginekologi dengan penopang kaki Lampu sorot
2. PEMERIKSA Sarung tangan DTT Apron dan baju periksa Sabun dan air bersih Handuk bersih dan kering
C. MEMPERSIAPKAN PASIEN 1 2 31. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas
22
Nilai setiap kinerja langkah yang diamati menggunakan skala sbb :1. Perlu perbaikan : langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan
benar atau tidak sesuai urutan ( jika harus berurutan ) 2. Mampu : langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus
beurutan), tetapi kurang tepat dan/atau pelatih/pengamat perlu membantu/mengingatkan hal – hal kecil yang tidak terlalu berarti
3. Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan (jika harus berurutan)
T/S Langkah tidak sesuai dengan keadaan
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
pakaian dalam2. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi3. Atur pasien pada posisi litotomi.4. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan
diperiksaD. MEMAKAI SARUNG TANGAN 1 2 31. Cuci tangan kemudian keringkan dengan handuk bersih.2. Buka lipatan sarung tangan, ambil sarung tangan dengan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan pada bagian sebelah dalam kemudian pasang sesuai dengan jari-jari tangan kiri. Tarik pangkat/gelang sarung tangan untuk mengencangkannya.
3. Ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri (yang telah menggunakan sarung tangan) dengan menyelipkan jari-jari tangan kiri dibawah lipatan sarung tangan, kemudian tahan pangkal sarung tangan tersebut dengan ibu jari tangan kiri.
4. Pasang sarung tersebut pada tangan kanan, sesuaikan dengan alur masing-masing jari tangan, kemudian kencangkan dengan cara menarik pangkal/gekang sarung tangan.
E. PEMERIKSAAN 1 2 3Ucapkanlah Bismillahirahmanirahim setiap akan memulai pemeriksaan1. Duduklah pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus
genitalis penderita.2. Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptik kemudian usapkan
pada daerah vagina, vulva dan perineum.. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan
perineum4. Buka celah antara kedua labium mayus, perhatikan muara uretra
dan introitus (bila kandung kemih belum dikosongkan, lakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kemih)
5. Raba dan telusuri labium mayus kanan dan kiri (terutama dibagian kelenjar Bartolin) dengan ibu jari dan ujung telunjuk (perhatikan dan catat kelainan-kelainan yang ditemukan).
6. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen vagina.
7. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
8. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina atau forniks).
9. Setelah periksa pandang selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur
23
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.10. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan 11. Berdirilah untuk melakukan tuse vaginal, buka labium mayus kiri
dan kanan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, masukkan jari telunjuk dan tengah tangan kanan ke dalam vagina (vaginal toucher).
12. Letakkan ujung-ujung jari tangan kiri pada suprasimfisis, tentukan tinggi fundus uteri (apabila besar kandungan memungkinkan untuk diraba dari luar).
Tangan dalam memeriksa dinding vagina, kemudian secara bimanual tentukan besar uterus, konsistensi dan arahnya. Periksa konsistensi serviks dan keadaan parametrium.
Pindahkan jari-jari tangan luar dan dalam ke bagian isthmus (tentukan apakah ada tanda Hegar, dengan mencoba untuk mempertemukan kedua ujung jari tangan luar dan dalam).
13. Tangan kiri menahan uterus pada bagian suprasimfisis, keluarkan jari tengah dan telunjuk tangan kanan.
14. Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan sekitar vulva/perineum.
15. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.
F. PENCEGAHAN INFEKSI 1 2 31. Kumpulkan semua peralatan yang telah dipergunakan kemudian
masukkan dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
2. Masukkan sampah bahan habis pakai pada tempat yang telah disediakan (tempat sampah medis). Seka bagian-bagian yang dicemari sekret/cairan tubuh dengan larutan klorin 0,5%.
3. Masukkan tangan ke dalam lauratan klorin 0,5%, bersihkan dari sekret/cairan tubuh, kemudian lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut selama 10 menit.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.5. Keringkan dengan handuk yang bersih
Ucapkanlah Alhamdulillahi Rabbil Alamin setiap selesai melakukan pemeriksaanG. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 1 2 31. Jelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan2. Jelaskan tentang diagnosis dan rencana pengobatan3. Pastikan pasien mengerti apa yang telah dijelaskan4. Minta persetujuan tertulis (apabila akan dilakukan pemeriksaan
atau tindakan lanjutan).5. Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan selesai) atau
ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan lanjutan).
24
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU ACUAN
-------------Pemeriksaan Obstetri dan ginekologi. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, 2001
25
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
Tim PenyusunProf. Dr. dr. H. Syahrul Rauf, Sp.OG.K
Editor : Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
26
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Pap Smear secara baik dan benar.
Tujuan Khusus :
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang harus melakukan
pemeriksaan Pap Smear pada wanita risiko tinggi
2. Mampu menyebutkan syarat-syarat sebelum melakukan pemeriksaan Pap
Smear
3. Mampu melakukan konseling sebelum pemeriksaan pap smear
4. Mampu melakukan pemeriksaan Pap Smear secara runut berdasarkan
langkah-langkahnya
5. Mampu menyebutkan apa yang harus dicari/dilacak dan diambil pada
pemeriksaan pap smear
6. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk mendiagnosis dini kanker
mulut rahim
7. Mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis kanker mulut rahim
Media dan alat bantu pembelajaran:
1. Buku panduan peserta skill lab sistem reproduksi
2. Manakin pangggul dewasa
Indikasi
Pemeriksaan pap smear dilakukan pada semua wanita yang telah melakukan
hubungan seksual atau telah menikah, dengan rekomendasi usia 35 tahun
27
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
kebawah setiap 3 tahun sekali dann diatas 35 tahun sebaiknya rutin pap smear
setiap tahun sekali. Juga indikasi pada wanita dengan keluahan keputihan.
DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja, peran
masing-masing mahasiswa dan alokasi waktu
2. Demonstrasi
singkat tentang pap
smear
5 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara pap
smear pada model
2. Diskusi singkat bila ada yang kurang dimengerti.
3. Praktek
pemeriksaan pap
smear
20 menit 1.Mahasiswa mempraktikkan langkah-langkah pap
smear
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktik
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi
4.Praktek diagnosis
dini kanker mulut
rahim
10 menit 1. Mahasiswa mempraktikkan pemeriksaan pap
smear
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktik
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi.
5.Diskusi 10 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek pemeriksaan pap smear
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengarkan dan memberikan jawaban.
3. Instruktur menjelaskan penilaian umum tentang
28
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
jalannya praktek pemeriksaan pap smear: apakah
secara umum berjalan baik, apakah ada sebagian
mahasiswa yang masih kurang. Bila perlu
mengumumkan hasil masing-masing mahasiswa.
Total waktu 50 menit
PELATIHAN BELAJARKEMAMPUAN KONSELING DAN PROSEDUR PAP SMEAR
( Digunakan oleh Peserta )
29
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
Penampilan dan tiap-tiap langkah peserta di skor kedalam skala seperti berikut:0. Lalai : langkah klinik tidak dilakukan
1. Perlu perbaikan : langkah klinik sudah dilakukan, tetapi belum dilaksanakan dengan baik, urutan tidak sesuai atau sebagian langkah tidak dilakukan
2. Baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan sangat efisien.
LANGKAH KLINIK PAP SMEARNILAI
0 1 2Konseling Pra Pemeriksaan Pap Smear1. Menyapa dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan kesiapan klien untuk diperiksa Pap Smear :a) Memastikan klien tidak berhubungan intim selama 2x24 jam sebelumnyab) Memastikan klien tidak menstruasi 2x24 jam sebelumnyac) Memastikan klien tidak melakukan irigasi vagina dalam 24 jam terakhir
3. Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan informed consent klien
Persiapan Sebelum Pemeriksaan Pap Smear1. Memastikan alat dan seluruh instrumen yang diperlukan sudah tersedia
2. Klien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah disediakan
3. Klien diposisikan dalam posisi litotomi dan Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan, kemudian palpasi perut
5. Gunakan sarung tangan
Prosedur Pemeriksaan Pap SmearUcapkan Bismillahirahmanirahim setiap akan melakukan/memulai pekerjaan1. Bersihkan genetalia eksterna dengan air DTT*
2. Inspeksi dan palpasi genetalia eksterna
3. Aplikasikan gel pada spekulum (dianjurkan) kemudian masukkan spekulum
4. Tampakkan serviks hingga jelas terlihat
5. Perhatikan apakah terdapat discharge, perdarahan, erosi, massa yang rapuh atau
30
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
keadaan abnormal lainnya Jika dicurigai kanker, klien dirujuk, pemeriksaan tidak dilanjutkan
6. Ambil Spatula Ayre, tempelkan spatula ayre ke ektoserviks dan putar 3600 sesuai arah jarum jam, keluarkan spatula ayre perlahan-lahan tanpa menyentuh jaringan sekitarnya, kemudian oleskan ke obyek glass
7. Ambil segera cytobrush,masukkan ke kanalis servikalis, putar ½ hingga 1 putaran (tergantung bentuk kanalis) sesuai arah jarum jam, keluarkan perlahan-lahan tanpa menyentuh jaringan sekitarnya.
8. Oleskan spatula ayre di atas objek glass yang telah disediakan, dilanjutkan segera mengoleskan cytobrush di atas olesan yang pertama dengan arah berlawanan jarum jam. Yakinkan seluruh bagian yang terambil sudah kontak dengan obyek glass.
9. Masukkan slide ke dalam larutan fiksasi sesegera mungkin maksimal 30 detik sejak pengambilan sampel
10. Keluarkan spekulum
11. Fiksasi slide dengan larutan fiksasi (larutan ethanol 96%) selama minimal 30 menit, kemudian keringkan
Hal yang harus dilakukan Setelah Pemeriksaan Pap Smear1. Buang sarung tangan, kapas,dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam container
(tempat sampah) yang tahan bocor, sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan kembali, rendam dalam larutan Chlorin 0.5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.
2. Cuci tangan dengan air dan sabun.
Ucapkanlah Alhamdulillahi Rabbil Alamin setiap selesai melakukan pemeriksaan
Konseling Post Pemeriksaan Pap Smear setelah klien dipersilahkan duduk1. Klien diminta datang kembali untuk mengambil hasil Pap Smear
2. Setelah hasil pemeriksaan Pap Smear ada, klien dijelaskan mengenai hasilnya
3. Jika ditemukan sel tidak normal menunjukkan pra kanker, jelaskan mengenai berbagai pilihan terapi yang dapat dilakukan
4. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya hingga mengerti dan berikan kesempatan untuk memutuskan terapi yang diinginkan
31
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
TOTAL NILAI
BUKU PANDUAN
32
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KETERAMPILAN KONSELING AKDR DAN
MEMASUKKAN LENGAN AKDR DALAM KEMASAN STERIL
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
Tim PenyusunDr. dr. Hj. A. Mardiah Tahir, Sp.OGdr. Hj. Retno Budiati Farid, Sp.OG.K
Editor : Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
33
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KETERAMPILAN KONSELING AKDR DAN MEMASUKKAN LENGAN AKDR DALAM
KEMASAN STERIL(AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
PENGERTIAN
Keterampilan konseling AKDR dan memasukkan lengan AKDR dalam kemasan
steril dirancang untuk menyiapkan tenaga kesehatan lini terdepan agar mampu dan
terampil dalam melakukan konseling dan memasukkan lengan AKDR Copper T 380
A dengan baik dan benar.
TUJUAN Meningkatkan sikap positif terhadap manfaat dan pemakaian AKDR yang
tepat. Melakukan seleksi klien yang mencakup riwayat hidup dan
pemeriksaan fisis
Melaksanakan praktek pencegahan infeksi yang dianjurkan untuk
mengurangi infeksi pasca pemasangan dan penularan hepatitis B/AIDS
Memasukkan lengan AKDR Cu T 380 A didalam kemasan sterilnya tanpa
menggunakan sarung tangan.
Memberikan konseling sebelum dan setelah pemasangan AKDR
Menerapkan kaidah Islam dalam konseling dan pemasangan AKDR
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Penuntun belajar untuk pemasangan dan pencabutan AKDR 2. Cu T 380 A, Spekulum Cocor Bebek, Tenakulum, Sonde rahim, gunting,
tampon tang, sarung tangan, kain penutup tubuh, model anatomik, ember untuk cairan dekontaminasi, sabun
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
34
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KONSELING AKDR DAN MEMASUKKAN LENGAN AKDR CU T 380 A DALAM KEMASAN STERIL
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi# 1. Pengantar 5 menit Pengantar# 2. Bermain Peran, Tanya & Jawab
30 menit 1. Mengatur posisi model antomi2. Dua orang dosen memberikan
contoh bagaimana cara melakukan Konseling AKDR & memasukkan lengan AKDR Cu T 380 A dalam kemasan steril. Satu orang dosen sebagai dokter / penolong dan yang lain sebagai ibu / pasien. Mahasiswa menyimak/mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik
100 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan.
2. Setiap pasangan berpraktek melakukan konseling AKDR & memasukkan lengan AKDR Cu T 380 A dalam kemasan steril (seorang mahasiswa menjadi dokter/penolong dan yang lainnya menjadi ibu / pasien) secara serempak
3. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis
4. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan
Total waktu 150 menit
35
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PELATIHAN BELAJARKETERAMPILAN KONSELING AKDR DAN MEMASUKKAN LENGAN AKDR
DALAM KEMASAN STERIL( Digunakan oleh Peserta )
PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN PEMASANGAN AKDRNO. LANGKAH / KEGIATAN KASUSKONSELING AWAL 1 2 3
1. Sapa klien dengan ramah, Ucapakan Salam (Ass Wr Wb / Selamat ..........) perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang Keluarga Berencana3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
resiko serta keuntungan dari masing- masing kontrasepsi ( termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversibel :
- Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tersebut digunakan - Jelaskan bagaimana cara kerja- Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain
yang mungkin akan dialami 4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh
KONSELING METODE KHUSUS 1 2 31. Berikan jaminan akan kerahasian yang diperlukan klien 2. Kumpulakan data data pribadi klien ( nama, alamat, dsb )3. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan (apakah klien ingin
mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya )4. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien yang mungkin
menentang penggunaan salah satu metode KB5. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpatik6. 10. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat7. Bila klien memilih AKDR :
36
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
8. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR Cu T 380 A, sampai benar-benar dimengerti oleh klien
KONSELING PRA PEMASANGAN & SELEKSI KLIEN 1 2 31.2.
Lakukan seleksi klien (anamnesa) secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR Tanyakan Riwayat kesehatan Reproduksi :
Tanggal haid terakhir, lama haid, pola perdarahan haid
Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir Riwayat kehamilan ektopik Nyeri yang hebat setiap haid Anemia yang berat ( Hb < 9 gr % atau Hm < 30 ) Riwayat infeksi sistem genital ( ISG ), penyakit
hubungan seksual ( PHS ) atau infeksi panggul Berganti – ganti pasangan ( Risiko ISG tinggi ) Kanker serviks
3. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul dan jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
4. Pastikan klien sufdah mengosongkan kandung kencingnya dan mencuci kemaluannya menggunakan sabun
5. Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan dengan kain bersih 6. Tolong klien naik ke meja pemeriksaan7. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya didaerah supra pubik
PEMERIKSAAN PANGGUL 1 2 3Ucapkan Bismillahirahmanirahim setiap akan melakukan/memulai
pekerjaan1. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul2. Atur lampu yang terang untuk melihat serviks3. Pakai sarung tangan yang sudah di DTT4. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah
steril atau DTT5. Lakukan inspeksi pada Genitalia Eksterna6. Palpasi kelenjar Skene dan Bartolini, amati adanya nyeri atau
”discharge”7. Masukkan Spekulum vagina 8. Lakukan pemeriksaan spekulum :
- Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina- Inspeksi serviks
9. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali pada tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang belum digunakan
37
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
10. Lakukan pemeriksaan bimanual :- Pastikan gerakan serviks bebas- Tentukan besar dan posisi uterus- Pastikan tidak ada kehamilan- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
11. Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada indikasi :- Kesulitan menentukan besar uterus retroversi- Adanya tumor pada Cavum Douglasi
-
12. Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian buka dan rendam dalam keadaan terbalik
Ucapakan Alhamdulilahi Rabbil Alamain setiap selesai melakukan pekerjaanTINDAKAN PRA PEMASANGAN (TEHNIK MEMASUKKAN
LENGAN AKDR Cu T 380 A DALAM KEMASAN STERIL)1 2 3
1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan.
2. Masukkan lengan AKDR Cu T380A di dalam kemasan sterilnya : Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang Masukkan pendorong kedalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril Letakkan kemasan pada tempat yang datar Selipkan karton pengukur dibawah lengan AKDR Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung
inserter sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan
Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung inserter.
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN 1 2 31. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan (tempat sampah medik)
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, buka dalam keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%
4. Cuci tangan dengan air dan sabun5. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum memperbolehkan klien pulang
KONSELING PASCA PEMASANGAN 1 2 3
38
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
1. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan
2. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping
3. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol4. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380A adalah 10
tahun 5. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila menginginkan AKDR tersebut dicabut.
6. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
7. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien
BUKU ACUAN
-------------- Pelatihan Keterampilan AKDR. JNPK-KS, Mei 2000
39
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2013-2015
Tim PenyusunProf. dr. Hj. Djauharia A. Madjid, Sp.A (K)
Editor : Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
40
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan dan mengetahui teknik menyusui yang benar sehingga
dapat memberikan bimbingan kepada ibu setelah persalinan.
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan persiapan ibu dengan benar
2. Melakukan persiapan alat/bahan
3. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang manfaat menyusui dengan teknik
yang benar.
4. Menempatkan ibu dalam posisi yang benar.
5. Menempatkan bayi dalam posisi yang benar.
6. Menempatkan bayi dalam perlekatan yang benar dengan payudara ibu.
7. Menjelaskan kepada ibu cara melepaskan isapan bayi yang benar
8. Menjelaskan kepada ibu cara menyendawakan bayi
9. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya menyusui dalam kaidah Islam
Media dan alat bantu pembelajaran:
1. Boneka bayi
2. Alat peraga (payudara)
Persiapan Ibu:
1. Minta ibu mencuci tangan dengan sabun dan air
2. Tempatkan ibu pada posisi yang nyaman: duduk bersandar, tidur miring, atau
berdiri. Bila duduk, jangan sampai kaki menggantung.
41
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
3. Minta ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit, kemudian dioleskan pada puting
susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
dan menjaga kelembaban puting susu.
DESKRIPSI KEGIATAN TEKNIK MENYUSUI
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 2 menit Pengantar
2. Bermain peran
tanya jawab
23 menit 1. Mengatur mahasiswa
2. Dua orang Instruktur memberikan contoh
bagaimana cara mengajarkan teknik menyusui
yang benar. Seorang instruktur sebagai dokter dan
seorang lagi sebagai ibu bayi. Mahasiswa
menyimak dan mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya.
3. Praktek bermain
peran dan umpan
balik
90 menit 1.Mahasiswa dikelompokkan secara berpasangan.
2. Setiap pasangan berperan sebagai dokter dan ibu
bayi.
3. Mahasiswa yang berperan sebagai dokter
menjelaskan dan mengajarkan teknik menyusui yang
benar.
4. Instruktur mengawasi dan memberikan
pengarahan bila ada hal-hal yang diperlukan
4.Curah penda-
pat/diskusi
15 menit Apakah mudah dimengerti? Apa yang sulit?
Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang
berperan sebagai ibu .
Total waktu 150 menit
42
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PENUNTUN BELAJAR
TEKNIK MENYUSUI
(Digunakan oleh peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya,
tetapi tidak efisien.3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai urutannya, dan
efisien.
PENUNTUN PEMBELAJARAN
TEKNIK MENYUSUI
No. LANGKAH/KEGIATAN
Medical Consent
1. Sapalah ibu atau keluarganya, Ucapkan Salam (Ass Wr Wb / Selamat ......) dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta tanyakan keadaannya
2 Berikan dorongan kepada ibu dengan meyakinkan bahwa setiap ibu mampu menyusui bayinya. Bantu ibu mengatasi keraguannya karena pernah bermasalah ketika menyusui pada pengalaman sebelumnya.
3 Yakinkan ibu akan keuntungan ASI
4 Ikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga.
5 Berikan kesempatan ibu untuk bertanya setiap ia Membutuhkannya
Posisi BayiMenuntun ibu (bagi yang Muslim) untuk mengucapkan Bimillahirahmanirrahim setiap akan menyusui bayinya.6 Minta ibu untuk menempatkan kepala bayi pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu
7 Minta ibu untuk memegang bayi dengan satu lengan.
8 Minta ibu untuk meletakkan bayi menghadap perut/payudara ibu, perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara sehingga telinga dan lengan berada pada satu garis lurus
9 Minta ibu untuk menempatkan satu lengan bayi di bawah ketiak ibu dan satu di depan
10 Minta ibu untuk menatap bayinya dengan kasih sayang
Perlekatan bayi
43
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
11 Minta ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
12 Minta ibu untuk memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara :
-menyentuh pipi dengan puting susu, atau-menyentuh sisi mulut bayi
13 Setelah bayi membuka mulut minta ibu untuk mendekatkan kepala bayi ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi:- Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola- Setelah bayi mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi
14 Perhatikan tanda-tanda perlekatan bayi yang baik:- dagu menempel di payudara- sebagian besar areola masuk, areola bagian bawah lebih banyak yang masuk- bibir tidak mencucu- mulut terbuka lebar
Melepas isapan
15 Minta ibu untuk ganti menyusui pada payudara yang lain apabila pada satu payudara sudah terasa kosong. Minta ibu melepas isapan dengan cara:- jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut, atau- dagu bayi ditekan ke bawah
16 Minta ibu agar menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang diisap terakhir)
17 Setelah selesai menyusui, minta ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit kemudian oleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
Menyendawakan bayi18 Minta ibu untuk menyendawakan bayi dengan cara:
- bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan, atau- Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan
Menuntun ibu (bagi muslim) untuk mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin setiap selesai menyusui bayinya.
44
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
Gbr. 1. Berbagai posisi menyusui
Gbr.2. Posisi bayi
45
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
X
Gbr.3. Perlekatan
C
A
L
MChin
Areola
Lips
Mouth
Mouth
46
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
Gbr.4. Menyendawakan bayi
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA
Diberikan pada Mahasiswa Semester VITahun Akademik 2014-2015
Tim Penyusun
47
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
dr. M. Irwan Gunawan, Sp.B(K).Onk
Editor : Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG
SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia 2015
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara secara baik dan benar.
Tujuan Khusus :
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan:
8. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang harus melakukan
pemeriksaan payudara resiko tinggi
9. Mampu melakukan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) dan
mengajarkannya ke masyarakat
10. Mampu menyebutkan apa yang harus dicari/dilacak pada pemeriksaan
SADARI
11. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk mendiagnosis dini kanker
payudara
12. Mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis kanker payudara
Media dan alat bantu pembelajaran:
48
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
3. Buku panduan peserta skill lab sistem reproduksi
4. Boneka mankin dewasa
Indikasi
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) diperiksa secara rutin setiap bulan,
seminggu setelah menstruasi dimulai umur 20 tahun
DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN PAYUDARA
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit 3. Perkenalan, mengatur posisi duduk mahasiswa
4. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja, peran
masing-masing mahasiswa dan alokasi waktu
2. Demonstrasi
singkat tentang
SADARI
5 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara
SADARI pada model
2. Diskusi singkat bila ada yang kurang dimengerti.
3. Praktek SADARI
(Pemeriksaan
Payudara Sendiri)
10 menit 1.Mahasiswa mempraktekkan SADARI
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi
4.Praktek diagnosis
dini kanker payudara
10 menit 4. Mahasiswa mempraktekkan pemeriksaan
payudara
5. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek
49
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
6. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi.
5.Praktek
Pemeriksaan
penunjang
10 menit 1. Mammografi
-Teknik Mammografi
- Posisi pengambilan foto
- Cara penilaian foto
- Bi-rads
2. FNA/Biopsi insisi/Eksisi
- Teknik FNA/Biopsi insisi/Biopsi eksisi
- Cara pemeriksaan sitologi
- Penilaian sitologi/histopatologi
6.Diskusi 10 4. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek pemeriksaan payudara
5. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengarkan dan memberikan jawaban.
6. Instruktur menjelaskan penilaian umum tentang
jalannya praktek pemeriksaan payudara: apakah
secara umum berjalan baik, apakah ada sebagian
mahasiswa yang masih kurang. Bila perlu
mengumumkan hasil masing-masing mahasiswa.
Total waktu 50 menit
50
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA)
(Digunakan oleh peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :4. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.5. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya,
tetapi tidak efisien.6. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai urutannya, dan
efisien.
No. Langkah Kegiatan
A. Melakukan Pemeriksaan SADARI
Ucapkan Bismillahirahmanirahim setiap akan
melakukan/memulai pekerjaan
1. Berdiri di depan cermin dengan posisi:
- Kedua tangan menekan punggung
- Kedua tangan diangkat lurus ke atas
2. Inspeksi, yang diperhatikan adalah:
a. Apakah kedua payudara simetris (Jarak
kedua puting susu ke garis tengah tubuh
sama kiri dan kanan)
b. Apakah ada retraksi
c. Apakah ada perubahan warna kulit
payudara
d. Apakah ada benjolan, cekukan atau kylit
seperti kulit jeruk di payudara
3. Palpasi:
- Memencet papila dengan ibu jari dan
telunjuk untuk melihat apakah ada
keluar cairan
51
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
- Periksa semua kelengkapan alat
B. Persiapan Pemeriksaan
1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Mintalah penderita untuk duduk
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan
4. Tanyakan identitas lengkap penderita dan keluhan
utamanya
5. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan pada penderita
6. Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
C. Melakukan pemeriksaan
Ucapkan Bismillahirahmanirahim setiap akan
melakukan/memulai pekerjaan
1. Inspeksi: Perhatikan
a. Simetris
b. Retraksi Papila
c. Dimpling
d. Peau de’Orange
e. Warna kulit/pelebaran vena
f. Ulkus
g. Lecet pada aerola mamma
h. Benjolan
i. Satelit
2. Palpasi
a. Lokasi
b. Ukuran/Jumlah tumor
c. Konsistensi
d. Perlengketan ke jaringan sekitar
52
Manual CSL Sitem Reproduksi FK UMI 2015
e. Permukaan tumor (Licin/Berbenjol)
f. Nyeri
g. Pembesaran kelenjar axilla, supra dan
infraklavikuler
D. SELESAI PEMERIKSAAN
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada penderita
2. Ucapkan terimakasih dan salam pada penderita
3. Persilahkan penderita keluar ruangan
4. Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
Ucapkanlah Alhamdulillahi Rabbil Alamin setiap selesai melakukan pemeriksaan
53