Manajemen zakat di era modern

24
Sudirman Hasan Pusat Kajian Zakat dan Wakaf “eL-Zawa” UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

description

Almsgiving, zakat, management

Transcript of Manajemen zakat di era modern

Page 1: Manajemen zakat di era modern

Sudirman Hasan

Pusat Kajian Zakat dan Wakaf “eL-Zawa”

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Page 2: Manajemen zakat di era modern

Zakat berarti bersih, suci, berkah, tumbuh, berkembang, bertambah

1

Zakat (Kifayatul Akhyar): sejumlah harta tertentu yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak dengan syarat tertentu

2

Zakat disebut dalam al-Qur’an sebanyak 30 kali (27 kali berbarengan dengan perintah shalat)

3

2

Page 3: Manajemen zakat di era modern

FITRAH

JIWA

RAMADHAN

Zakat

MAL

HARTA

SEPANJANG TAHUN.

3

Page 4: Manajemen zakat di era modern

Diriwayatkan dari Ibnu Umar t.ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari sya'ir atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, maka ia berarti zakat yang diterima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat 'id, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fitrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daruquthni)

4

Page 5: Manajemen zakat di era modern

1. Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya.

2. Anak yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari.

3. Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya.

4. Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan

.

5

Page 6: Manajemen zakat di era modern

Satu sha' = 3,5 liter atau 2.7 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki)

Diperbolehkan membayar dengan nilai uang satu sha’ jika lebih bermanfaat bagi fakir miskin. (Madzhab Hanafi, yang diriwayatkan pula dari Umar bin Abdul Aziz dan Hasan Al Bashri).

6

Page 7: Manajemen zakat di era modern

Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.

Diperbolehkan membayarnya lebih awal sejak masuk bulan Ramadhan (madzhab Syafi’i)

Lebih utama mengakhirkannya satu atau dua hari menjelang Idul Fitri (madzhab Maliki)

Diperbolehkan mensegerakannya mulai dari separuh kedua bulan Ramadhan (madzhab Hanbali)

7

Page 8: Manajemen zakat di era modern

Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah/nilai zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.

8

Page 9: Manajemen zakat di era modern

1

LEMBAGA

Resmi dibentuk pemerintah

Sifatnya Permanen

Kerja karir

2

SWADAYA

Dibentuk oleh masyarakat

Sifatnya Sementara

Kerja Paruh Waktu

9

Page 10: Manajemen zakat di era modern

AMIL: Petugas, pelaku, pekerja

Rasyid Ridha: Amil adalah petugas yang ditunjuk oleh imam/pemerintah/wakilnya untuk mengumpulkan, menyimpan, memelihara zakat

Abu Zahrah: Amil adalah petugas yang bekerja untuk pengelolaan zakat, menghimpun, mencari orang-orang yang butuh, serta membagikan kepada mereka. Di sini tidak disyaratkan diangkat oleh imam, cukup diawasi pemerintah.

10

Page 11: Manajemen zakat di era modern

Muslim1

Akil Baligh dan tepercaya2

Mengetahui hukum-hukum zakat3

Mampu melaksanakan tugas411

Page 12: Manajemen zakat di era modern

www.themegallery.com

Company Logo12

Page 13: Manajemen zakat di era modern

Imam Syafi’i: bagian amil adalah 1/81

Ibnu Rusyd: Amil kaya berhak menerima bagian.

Bagian amil diserahkan kepada kebijakan imam/wakilnya

2

13

Page 14: Manajemen zakat di era modern

KONSEP AMWAL ZAKAT

KONSEP AHL ZAKAT◦MUZAKKI◦MUSTAHIQ

Page 15: Manajemen zakat di era modern

TRADISIONAL ◦ PERTANIAN◦ PERDAGANGAN◦ PETERNAKAN◦ EMAS PERAK◦ RIKAZ/BARANG TEMUAN

MODERN◦ PROFESI◦ TABUNGAN/UANG◦ SAHAM DAN OBLIGASI◦ INVESTASI◦ INDUSTRI

TUMBUHBERKEMBANG(Internal/Eksternal)

Page 16: Manajemen zakat di era modern

Konsep “kaya” bergeser : Tradisional Modern

Jenis pekerjaan berkembang

Asas keadilan

Page 17: Manajemen zakat di era modern

Pemaknaan ulang 8 golongan:1. fakir, 2. miskin, 3. amil, 4. muallaf, 5. riqab, 6. gharim, 7. sabilillah, dan 8. ibnu sabil.

Page 18: Manajemen zakat di era modern

LAMA: Belum dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

BARU: Berbeda antara satu negara dengan negara lain, bukan karena kepemilikan seseorang tentang kekayaan

Contoh: ◦Indonesia UMR = Rp 1 juta◦Brunai $1.180◦Amerika $3.000

Page 19: Manajemen zakat di era modern

AMIL TRADISIONAL ◦Sikap Penyepelean dan Kurang Kreatif◦Pekerjaan Sampingan/Part-timer◦Tanpa Manajemen dan SDM Mumpuni◦Ikhlas Tanpa Imbalan/Lillahi Ta’ala◦Minus Monitoring dan Evaluasi

AMIL MODERN BAZ DAN LAZ

Page 20: Manajemen zakat di era modern

LAMA: Orang-orang yang secara sukarela berperang di jalan Allah tanpa adanya imbalan materiil yang pasti.

BARU: perjuangan umat Islam yang mencakup berbagai kegiatan dakwah dan pembinaan masyarakat dan lembaga-lembaga agama Islam, seperti sekolah atau perguruan tinggi.

Page 21: Manajemen zakat di era modern

LAMA: orang yang habis perbekalannya dalam perjalanan, tetapi meliputi pemberian beasiswa kepada pelajar agar perjalanan pen didikan mereka tidak putus di tengah jalan.

BARU; Pemberian beasiswa saat ini nampaknya lebih positif dan tepat sasaran zakat dibanding memberikan zakat secara konsumtif.

Page 22: Manajemen zakat di era modern

LAMA: hamba sahaya.

BARU:orang-orang miskin yang terjebak oleh rentenir dan TKW yang terlantar dan diperas majikannya.

Page 23: Manajemen zakat di era modern

1. Menurut Empat Madhab. Zakat Profesi belum dikenal pada masa Nabi, sehingga tidak dikenakan zakat

2. al-Ghazali: zakat profesi dianalogikan kepada zakat pertanian, nishab (653 Kg) dan kadarnya (5-10%).

3. Yusuf Qardhawi: Menganalogikan kepada zakat pertanian untuk nishab (653 Kg), sedangkan untuk kadar dianalogikan kepada zakat perdagangan (2,5%)

4. Quraish Shihab: sama dengan perdagangan (85 gram emas dan 2,5%)

5. Jalaluddin Rahmat: Menganalogikan kepada Zakat rikaz, 20%.

Page 24: Manajemen zakat di era modern