Manajemen proyek konstruksi

29
Manajemen Proyek Konstruksi By Iin Arianti Manajemen Konstruksi 1

Transcript of Manajemen proyek konstruksi

Manajemen ProyekKonstruksi

By

Iin Arianti

Manajemen Konstruksi 1

1. Proyek Konstruksi, kegiatan utamanya : studykelayakan, design engineering, pengadaan dankonstruksi. Produk akhirnya berupa bangunansipil dan bangunan gedung. Cirinya: banyakmenyerap sumberdaya dan hasil dimanfaatkanoleh masyarakat luas.

2. Proyek Industri manufaktur, kegiatanutamanya: design engineering,pengembanganproduk, pengadaan, manufaktur,perakitan, ujicoba produk,pemasaran. Produk akhir berupabarang elektronik,kendaraan,bahan tekstil,pakaian dll. Cirinya:Produksi dalam jumlahmassal, penggunaanya dapat bersifat individudan banyak orang.

3. Proyek Penelitian dan Pengembangan, kegiatan utamanya melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu.

4. Proyek Padat Modal, contoh : pembebasanlahan,pembangunan fasilitas produksi.

5. Proyek Pengembangan Produk Baru:gabungan antara poin 3 dan 4

6. Proyek pelayanan Manajemen, hasil berupajasa

7. Proyek Infrastruktur, contoh :pembangunanwaduk pembangkit listrik. Cirinya: padatmodal dan padat karya

Proyek konstruksi adalah suatu rangkaiankegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan danumumnva berjangka pendek. Dalam rangkaiankegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengolahsumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatanyang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalamrangkaian kegiatan itu tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupuntidak langsung. Hubungan antara pihak-pihakyang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atashubungan fungsional dan hubungan kerja. Denganbanyaknya pihak yang terlibat dalam proyekkonstruksi, maka potensi terjadinya konflik sangatbesar sehingga dapat dikatakan bahwa proyekkonstruksi mengandung konflik yang cukuptinggi.

Proyek konstruksi mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut:

Bersifat unik

Keunikan dari proyek konstruksi adalah: tidakpernah terjadi rangkaian kegiatan yang samapersis (tidak ada proyek identik, yang adaadalah proyek sejenis), proyek bersifatsementara, dan selalu terlibat grup pekerjayang berbeda-beda.

Skala Proyek,

Besar kecil proyek tidak dapat menentukankompleksitas proyek, karena biasanya ada juga proyekyang kecil tapi memiliki kerumitan pengelolaanyayang tinggi melebihi proyek besar

Modal yang ditanamkan, jumlah modal cenderung besar.

Sumberdaya

Kompleksitas pekerjaan proyek konstruksimembutuhkan tenega kerja yang banyak namunmemiliki keterampilan kerja yang relatif rendah,peralatan yang digunakan dari skala kecil sampaibesar, tidak membutuhkan teknologi canggih biladibandungkan proyek manufaktur

Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumberdaya, yaitu pekerja dan "sesuatu" (uang, mesin,metode, material). Pengorganisasian semuasumber daya dilakukan oleh manajer proyek.Dalam kenyataannya, mengorganisasikan pekerjalebih sulit dibandingkan dengan sumber dayalainnya, apalagi pengetahuan yang dipelajariseorang manajer proyek bersifat teknis, sepertimekanika rekayasa, fisika bangunan, computerscience, construction management. Pengetahuantentang teori kepemimpinan secara tidak langsungdibutuhkan oleh manajer proyek dan harusdipelajari sendiri.

Setiap organisasi mempunyai keragamantujuan di mana di dalamnya terlibat sejumlahindividu dengan keahlian yang bervariasi, per-bedaan ketertarikan, kepribadian yangbervariasi, dan ketidakpastian. Langkah awalyang harus dilakukan oleh manajer proyekadalah menyatukan visi menjadi satu tujuanyang ditetapkan oleh organisasi.

Proses penyelesaian proyek konstruksi harusberpegang pada tiga kendala (triple constrain):sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan,sesuai dengan time schedule, dan sesuai denganbiaya yang direncanakan. Ketiganyadiselesaikan secara simultan. Ciri-ciri tersebutmenyebabkan industrr jasa konstruksi berbedadengan industri lainnya, misalnya manufaktur.

Suatu rangkaian kegiatan dalam proyekkonstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis,yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek.Kegiatan rutin adalah suatu rangkaiankegiatan yang terus menerus, berulang, danberlangsung lama; sedangkan kegiatan proyekadalah suatu rangkaian kegiatan yang hanyasatu kali dilaksanakan dan umumnyaberlangsung dalam jangka waktu pendek. Olehkarena itu, suatu kegiatan proyek mempunyaiawal dan akhir kegiatan yang jelas serta hasilkegiatan yang bersifat unik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwakegiatan proyek merupakan suatu rangkaiankegiatan yang mempunyai ciri-ciri keunikan sbb:

Dimulai dengan awal proyek (awal rangkaiankegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhirrangkaian kegiatan), serta mempunyai jangkawaktu yang terbatas.

Rangkaian kegiatan proyek hanya terjadi satu kalisehingga menghasilkan produk yang bersifat unik.Jadi, tidak ada dua atau lebih proyek yang identik,yang ada adalah proyek yang sejenis.

Proyek pembangunan saluran pembuangan airlimbah di Yogyakarta, Bantul, dan Sleman denganspesifikasi yang sama sepanjang 25 km untukmasing-masing kota. Ketiga proyek tersebut adalahproyek sejenis, tetapi tidak identik. Hal inidisebabkan karena pelaksanaan proyek tersebut padalokasi yang berbeda, waktu yang berbeda, danpelaksanaan yang berbeda pula. Ketiga proyeksaluran tersebut tidak perlu mempunyai awal danakhir proyek yang sama dan di akhir proyek semuakegiatan sehubungan dengan proyek tersebut akanberhenti.

Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengankonstruksi adalah rangkaian kegiatanmembangun (construction).

Hal ini perlu ditegaskan karena dalambeberapa literatur, yang dimaksud konstruksiadalah hasil dari suatu rangkaian kegiatanberupa bangunan, misalnya: jalan raya,jembatan, rumah, saluran air, gelagar beton,dan lain sebagainya.

Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadidua jenis kelompok bangunan, yaitu:

1. Bangunan gedung: rumah, kantor, pabrik, danlain-lain.

Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah:

Proyek konstruksi menghasilkan tempat orangbekerja atau tinggal.

Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit dan kondisi pondasi umumnyasudah diketahui.

Dibutuhkan manajemen terutama untukprogressing pekerjaan

2. Bangunan Sipil, contohnyajalan,jembatan,bendungan dan infrastrukturlainnya.

Ciri-ciri dari kelompok bangunan sipil adalah :

Proyek konstruksi dilaksanakan untukmengendalikan alam agar berguna bagikepentingan manusia

Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luasatau panjang dan kondisi pondasi sangat berbedasatu sama lain dengan suatu proyek.

Manajemen dibutuhkan untuk mamecahkanpermasalahan

1. Studi kelayakan

2. Penjelasan

3. Perancangan (design)

4. Pengadaan /pelelangan (Procurement / Tender)

5. Pelaksanaan

6. Pemeliharaan dan persiapan penggunaan

Berbagai aspek yang harus dikaji dalam setiaptahap merupakan kerangka dasar dari proseskonstruksi. Aspek ini terbagi menjadi empatkelompok utama, yaitu:

Aspek fungsional: konsep umum, polaoperasional, program tata ruang, dan lainsebagainya.

Aspek lokasi dan lapangan: iklim, topografi. jalanmasuk, prasarana, formalitas hukum, dan lainsebagainya.

Aspek konstruksi: prinsip rancangan, standarteknis, ketersediaan bahan bangunan, metodemembangun, dan keselamatan operasi.

Aspek operasional: administrasi proyek, arus kas,kebutuhan perawatan, kesehatan, dan keselamatankerja.

Tujuan dari tahap ini adalah untukmeyakinkan pemilik proyek bahwaproyek konstruksi yang diusulkannyalayak untuk dilaksanakan, baik dariaspek perencanaan dan perancangan,aspek ekonomi (biaya dan sumberpendanaan), maupun aspeklingkungannya.

Menyusun rancangan proyek secara kasar danmembuat estimasi biaya yang diperlukanuntuk menyelesaikan proyek tersebut.

Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jikaproyek tersebut dilaksanakan, baik manfaatlangsung (manfaat ekonomis) maupunmanfaat tidak langsung (fungsi sosial).

Menyusun analisis kelayakan proyek, baiksecara ekonomis maupun finansial.

Menganalisis dampak lingkungan yangmungkin terjadi apabila proyek tersebutdilaksanakan.

Tujuan dari tahap ini adalah untukmemungkinkan pemilik proyekmenjelaskan fungsi proyek dan biayayang diizinkan, sehingga konsultanperencana dapat secara tepatmenafsirkan keinginan pemilikproyek dan membuat taksiran biayayang diperlukan.

Tujuan dari tahap ini adalah untukmenunjuk kontraktor sebagai pelaksanaatau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang akan melaksanakankonstruksi di lapangan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap iniadalah:

Prakualifikasi

Dokumen kontrak

Tujuan dari tahap ini adalah untukmewujudkan bangunan yangdibutuhkan oleh pemilik proyek yangsudah dirancang oleh konsultanperencana dalam batasan biaya danwaktu yang telah disepakati, sertadengan mutu yang telah disyaratkan.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:

Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan

Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan

Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja

Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Mengkoordinasikan seluruh kegiatanpembangunan, baik untuk bangunansementara maupun bangunan permanen, sertasemua fasilitas dan perlengkapan yangterpasang

Mengkoordinasikan para sub-kontraktor

Penyeliaan umum (supervisor)

Tujuan dari tahap ini adalah untukmenjamin agar bangunan yang telahselesai sesuai dengan dokumen kontrakdan semua fasilitas bekerja sebagaimanamestinya. Selain itu, pada tahap ini jugadibuat suatu catatan mengenaikonstruksi berikut petunjuk operasinyadan melatih staf dalam menggunakanfasilitas yang tersedia.

Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baikberupa data-data selama pelaksanaan maupungambar pelaksanaan (as built drawing).

Meneliti bangunan secara cermat danmemperbaiki kerusakan-kerusakan yangterjadi.

Mempersiapkan petunjukoperasional/pelaksanaan serta pedomanpemeliharaannya.

Melatih staf untuk melaksanakanpemeliharaan.

Sekian