MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH...

152
MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Yarsinta Rasadi NIM. 23040150075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH...

Page 1: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

MANAJEMEN PERUBAHAN

PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH

BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Yarsinta Rasadi

NIM. 23040150075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

ii

Page 3: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

iii

MANAJEMEN PERUBAHAN

PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH

BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Yarsinta Rasadi

NIM. 23040150075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 4: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

iv

Page 5: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

v

Page 6: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

vi

Page 7: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

vii

MOTTO

“ Lakukan segala hal dengan usaha yang terbaik, imbangi dengan doa,

biarkan Tuhan yang melakukan sisanya”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Suyadi dan Ibu Surasmi tercinta, telah memberikan cinta kasih yang

tak berujung.

2. Adik, Dian Fatahillah Rasadi yang mulai tumbuh dewasa dalam menjalani

kehidupan.

3. Orang terkasih, Anwar Mu’alim yang tak henti-hentinya memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Sahabat baikku, Julia Nindhi Saputri yang telah menjadi teman tidur di kost

sekaligus sahabat yang memberi semangat.

5. Sahabat tercinta, Febri Dwi Fatmawati dan Esti Ma’rufah yang tak henti-

hentinya memberikan semangat yang positif tanpa batas untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat tercinta Ryan Chandra Adiputra, Mudi yang memberikan

semangat, cinta yang hangat dalam persahabatan.

7. Sahabat D’FAST UYE Squad Dika Alfina Khoirunnisa, Muhammad Faqqih

Sholihuddin, Ana Sofiana, Sonia Meirani, Thuthut Riyanasari, Uli Fatwati

dan Eva Nuraeni yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang luar

biasa dalam persahabatan.

Page 8: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

viii

8. Keluarga besar jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

angakatan 2015 yang selama 3,5 tahun telah berjuang bersama-sama.

9. Keluarga Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.

10. Orang-orang yang bertanya “kapan skripsinya selesai?”.

11. Semua orang yang membantu menyelesaikan skripsi ini secara formil

maupun materiil yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Page 9: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

tak lupa penulis haturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang

kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Adapun judul skripsi ini adalah “MANAJEMEN

PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH

BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

2017/2018”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis memberikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga sekaligus

dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga

untuk membimbing skripsi ini.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

4. Segenap civitas academia IAIN Salatiga.

5. Bapak Suyadi, S.Pd. selaku kepala madrasah MIM Bendo beserta stafnya yang

telah memberikan pelayanan baik selama penelitian.

Page 10: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

x

Page 11: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

ABSTRAK ........................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ......................................................................................... 7

1. Pengertian Manajemen .......................................................................... 7

2. Pengertian Perubahan ............................................................................. 9

3. Pengertian Manajemen Perubahan ........................................................ 9

4. Pengertian Madrasah ........................................................................... 10

5. Pengertian Madrasah Ibtidaiyah ........................................................... 10

Page 12: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xii

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 13

A. Landasan Teori ........................................................................................ 13

1. Manajemen Perubahan ..................................................................... 13

2. Model Manajemen Perubahan ........................................................... 15

a. Model Burnes ............................................................................. 15

b. Model Kurt Lewin ...................................................................... 19

3. Pendekatan Manajemen Perubahan .................................................... 21

4. Langkah-langkah Perubahan Yang Direncanakan ............................. 26

5. Peran Pemimpin Perubahan ............................................................... 26

6. Gaya Kepemimpinan ........................................................................... 30

B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34

A. Pendekatan dan Subyek Penelitian ........................................................... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 35

C. Sumber Data ............................................................................................. 36

D. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 36

E. Analisis Data ............................................................................................ 41

F. Pengecekan Keabsahan Data..................................................................... 43

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .............................................. 44

A. Gambaran Umum MIM Bendo ................................................................. 44

1. Sejarah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo ........................ 44

2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo ........... 45

3. Profil Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo .......................... 46

Page 13: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xiii

4. Kondisi sebelum tahun 2017 .............................................................. 47

5. Kondisi setelah tahun 2017 ............................................................... 48

a. Visi dan Misi Madrasah ............................................................... 48

b. Data Guru dan Pegawai di MIM Bendo ....................................... 48

c. Data Siswa ..................................................................................... 49

d. Kurikulum ..................................................................................... 50

e. Sarana dan prasarana .................................................................... 50

B. Manajemen Perubahan ............................................................................. 51

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Perubahan ....................................... 57

D. Analisis Data ............................................................................................. 59

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 71

A. Kesimpulan .............................................................................................. 71

B. Saran ......................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74

LAMPIRAN

Page 14: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Prosedur pengumpulan data ................................................................. 40

Tabel 4.1 Data guru dan pegawai di MIM Bendo ................................................. 49

Tabel 4.2 Data siswa sebelum dan sesudah perubahan ......................................... 49

Tabel 4.3 Data sarana dan prasarana MIM Bendo ................................................ 50

Tabel 4.4 Kondisi MIM Bendo sebelum dan sesudah perubahan ......................... 51

Tabel 4.5 Triangulasi sumber manajemen perubahan di MIM Bendo.................. 70

Page 15: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proses Triangulasi Sumber Pengumpulan Data ............................... 43

Page 16: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara 1 Kepala MIM Bendo

Lampiran 2 Transkip Wawancara 2 Kepala MIM Bendo

Lampiran 3 Transkip Wawancara 3 Kepala MIM Bendo

Lampiran 4 Transkip Wawancara 4 Kepala MIM Bendo

Lampiran 5 Transkip Wawancara Guru MIM Bendo

Lampiran 6 Transkip Wawancara Guru MIM Bendo

Lampiran 7 Transkip Wawancara Wali Murid kelas 3

Lampiran 8 Transkip Wawancara Wali Murid kelas 1

Lampiran 9 Transkip Wawancara Wali Murid kelas 6

Lampiran 10 Catatan Observasi

Lampiran 11 Catatan Observasi

Lampiran 12 Catatan Observasi

Lampiran 13 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 16 Laporan SKK

Lampiran 17 Surat Penunjukkan Pembimbing Skrispsi

Lampiran 18 Lembar Konsultasi

Lampiran 19 Daftar Riwayat hidup

Lampiran 20 Dokumentasi Profil MIM Bendo

Lampiran 20 Dokumentasi Data Siswa 2016

Lampiran 21 Dokumentasi Data Siswa 2017

Lampiran 22 Dokumentasi Data Siswa 2018

Lampiran 23 Dokumentasi Struktur Organisasi

Lampiran 24 Dokumentasi Sarana dan Prasarana

Lampiran 25 Dokumentasi Jadwal Pelajaran Semester 2 MI Bendo

Page 17: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

xvii

ABSTRAK

Rasadi, Yarsinta. 2019. Manajemen Perubahan Pada Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun

2017-2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

Kata Kunci : Manajemen Perubahan ; Madrasah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo sebelum dan sesudah diterapkannya manajemen perubahan,

bagaimana proses manajemen perubahan yang dilakukan kepala madrasah, dan

faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi perubahan.

Jenis penelitian ini adalah menggunakan kualitatif deskriptif. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua, yaitu sumber data primer

yakni hasil wawancara dengan kepala madrasah, guru dan orang tua wali dan

sumber data sekunder yaitu buku-buku, referensi serta dokumentasi. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tahun 2017 madrasah berada

dalam kondisi belum seperti sekarang. Hal itu ditunjukkan antara lain dengan

jumlah murid yang belum mencapai seratus, ekstrakurikuler yang masih sedikit dan

belum terjadwal dengan baik, serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.

Setelah 2017 madarsah mengalami perubahan yaitu yang paling menonjol dari segi

jumlah murid. Selain jumlah murid perubahan juga terjadi pada ekstrakurikuler dan

sarana prasarana. Dari proses manajemen perubahan yang diterapkan di Madrasah

Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo, maka model manajemen perubahan yang paling

mendekati adalah model manajemen perubahan yang dikemukakan oleh Kurt

Lewin yaitu Unfreezing, Changing dan Refreezing. Namun manajemen perubahan

yang ada madrasah ini juga bisa dipandang dari Model Burnes. Faktor pendukung

perubahan antara peran pemimpin perubahan, komunikasi yang baik antara

stakeholder yang terlibat dalam perubahan, semangat yang besar untuk melakukan

perubahan. Sedangkan faktor penghambat perubahan yang dominan adalah dana.

Selain faktor tersebut, faktor lain penghambat perubahan adalah kualitas SDM yang

terbatas.

Page 18: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah ideal adalah sekolah yang sesuai dengan harapan warga

sekolah dan mempunyai mutu atau kualitas yang baik. Mutu atau kualitas

adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang

diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu

mencakup input, proses, dan output pendidikan (Rohiat, 2008:52).

Mewujudkan sekolah yang ideal bisa dilakukan dengan pengelolaan

pendidikan yang ideal pula. Dalam dunia pendidikan sebagaimana telah

diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun

2003 dan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 dan lebih dijabarkan

dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bahwa, “Setiap satuan

pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku

secara nasional” (Rusdiana, 2015:33).

Standar pengelolaan pendidikan sudah tercantum dalam Peraturan

Pemerintah No 19 Tahun 2004 Bab VIII poin (1) yang berbunyi

“Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan

dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan

akuntabilitas”

Page 19: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

2

Penerapan manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Peningkatan

efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada,

partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu

diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah,

peningkatan profesionalisme guru. Adanya hadiah dan hukuman sebagai

kontrol serta hal lain yang dapat menumbuhkembangkan suasana yang

kondusif (Mulyasa, 2002:13). Manajemen berbasis sekolah menekankan

keterlibatan maksimal berbagai pihak seperti pada sekolah-sekolah swasta,

sehingga menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik, dan masyarakat

yang lebih luas dalam perumusan-perumusan keputusan tentang

pendidikan. Kesempatan partisipasi tersebut dapat meningkatkan komitmen

mereka terhadap sekolah, sehingga akan mendukung efektivitas dalam

pencapaian tujuan sekolah (Mulyasa, 2002:26).

Realitas saat ini dalam pengelolaan pendidikan di sekolah masih ada

beberapa sekolah dalam pengelolaan pendidikan kurang maksimal, tanpa

ada arah pengelolaan yang jelas. Seperti beberapa guru yang sebatas hanya

menjalankan atau menggugurkan kewajibannya tanpa memikirkan

bagaimana memajukan sekolah. Padahal bila ingin mengembangkan

sekolah atau madrasah, semua warga sekolah atau madrasah harus mau

bersusah payah untuk mengorbankan pikiran dan tenaga yang lebih.

Misalnya dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tambahan

Page 20: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

3

ekstrakulikuler yang diminati masyarakat sehingga sekolah atau madrasah

dapat berkembang menjadi lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Dalam lembaga pendidikan, khusunya warga sekolah seperti kepala

sekolah dan guru masih terjadi kesenjangan. Kesenjangan disini lebih

nampak pada sekolah swasta yang masih kecil. Misalnya dari segi

penghasilan, banyak guru swasta yang berpenghasilan masih kecil sehingga

mereka kurang maksimal dalam memajukan sekolah, walaupun tidak semua

guru atau kepala sekolah yang demikian. Kesenjangan yang lainnya adalah

belum meratanya pemikiran guru dalam menjalankan perannya sebagai

seorang pendidik. Ada yang fokus dalam mendidik sehingga dapat

memajukan sekolah. Ada yang masih menganggap profesinya sebagai

sambilan yang mengharapkan suatu saat dapat diterima menjadi pegawai

negeri sipil.

Di Desa Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Jawa

Tengah ada sebuah sekolah lembaga pendidikan tingkat dasar bernama

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo. Madrasah ini berdiri

tahun 1968. Madrasah ini adalah sebuah madrasah kecil di desa yang mula-

mula biasa saja. Seiring pergantian kepala madrasah, madrasah ini mulai

menampakkan perkembangannya. Perubahan ini tidak lepas dari usaha

keras yang dilakukan oleh semua warga madrasah. Hal tersebut sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi:

Page 21: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

4

ه واماب ىيغي رهلايغي رماب قومحت اللن إ مأنفس

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri “ (Q.S. Ar-Ra’d:11).

Perubahan dapat dilihat salah satunya dari sisi jumlah murid. Saat

ini madrasah ini sudah mulai diminati dari berbagai desa sekitar wilayah

Bendo, bahkan ada yang dari luar kecamatan. Secara otomatis hal tersebut

menambah kuantitas siswa. Kalau sebelum tahun 2017 jumlah siswa hanya

93, maka di tahun 2017/2018 sudah mencapai 134 siswa. Sebuah angka

yang cukup besar jika melihat geografis dari Desa Bendo.

Sebagai gambaran bahwa penduduk Desa Bendo 2.885 jiwa, usia

sekolah yang masuk kelas satu hanya sekitar 20-30 anak pertahun. Dari

jumlah tersebut sebagian besar masuk sekolah di Madrasah Ibttidaiyah

Muhammadiyah (MIM) Bendo dan sisanya masuk di dua Sekolah Dasar

(SD) Bendo dan sekolah di luar Desa Bendo.

Dengan melihat perkembangan tersebut, Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo (MIM) Bendo dapat dijadikan rujukan bagi sekolah

atau madrasah yang ingin melakukan perubahan. Bagi pengelola sekolah

atau madrasah bisa mengambil hal positif yang bisa diterapkan di lembaga

yang ingin dilakukan perubahan.

Page 22: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

5

Dari paparan di atas penulis memandang perlu untuk melakukan

penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo (MIM) Bendo

agar memperoleh gambaran yang lengkap tentang manajemen perubahan

apa yang dilakukan, sehingga madrasah dapat maju seperti sekarang ini.

Oleh karena itu penulis mengajukan penelitian tentang “MANAJEMEN

PERUBAHAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH

BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian tersebut maka dapat diambil beberapa

masalah pokok diantaranya :

1. Bagaimana kondisi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo

sebelum tahun 2017?

2. Bagaimana kondisi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo

tahun 2017/2018?

3. Bagaimana proses Manajemen Perubahan yang dilakukan oleh Kepala

Madrasah?

4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat perubahan di Madrasah

Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kondisi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM)

Bendo sebelum tahun 2017.

Page 23: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

6

2. Mengetahui kondisi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM)

Bendo tahun 2017/2018.

3. Mengetahui proses Manajemen Perubahan yang dilakukan oleh Kepala

Madrasah.

4. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat perubahan di Madrasah

Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan menambah dan mengembangkan wawasan

ilmu di bidang pendidikan.

b. Memberikan gambaran dan informasi tentang manajemen

perubahan khususnya di madrasah.

2. Manfaat Praktis

a. Mengembangkan penalaran, pola pikir penulis tentang manajemen

perubahan sesuai fakta yang ada di lapangan.

b. Dengan penelitian ini diharapkan guru dan kepala madrasah mampu

menerapkan manajemen perubahan dengan benar.

c. Bagi lembaga di bidang pendidikan diharapkan dapat dijadikan

acuan untuk menjadikan madrasah lebih baik lagi.

Page 24: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

7

E. Penegasan Istilah

1. Menejemen Perubahan

a. Pengertian Manajemen

Secara etimologis (etimos = asal usul kata logos = ilmu atau

kajian), ensiklopedia bebas Wikipedia menjelaskan bahwa istilah

manjemen berasal dari kata dalam Bahasa Perancis kuno

“management “, yang berarti “seni melaksanakan atau mengatur”.

Oleh karena itu, Mary Parker Follet, telah mendefinisikan

manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang

lain. Definisi ini bermakna bahwa seorang manajer bertugas

mengatur dan mengarahkan orang lain untuk secara sinergi

mencapai tujuan organisasi (Suparlan, 2014:41).

Amtu (2013:1) menyatakan bahwa kata “manajemen”

berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata ‘manus’ yang berarti

tangan, dan ‘agere’ yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung

menjadi kata kerja ‘managere’ yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to

manage, dengan kata management, dan manager untuk orang yang

melakukan kegiatan manajemen. Artinya, management

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau

pengelolaan. Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai

proses kerja sama dua orang atau lebih dengan menggunakan

Page 25: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

8

sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Amtu, 2013:1).

Dalam definisi operasionalnya, Ricky W. Griffin dalam

Suparlan (2014 : 41) menjelaskan bahwa manajemen tidak lain

adalah “satu proses perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pelaksanaan (actuating), pengoordinasian

(coordinating), dan pengontrolan (controlling) sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien”. Efektif berarti

tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,

sedangkan efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

terorganisasi dengan baik, serta sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

Dari pengertian operasional inilah kemudian manajemen

diartikan dengan POAC yang tidak lain adalah pelaksanaan fungsi-

fungsi manejemen, yakni Planning, Organizing, Actuating, and

Controlling. Dengan kalimat yang sama, James A.F dalam

(Suparlan, 2014:41) juga menjelaskan bahwa manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian semua anggota organisasi, serta penggunaan semua

sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan oragnisasi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 26: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

9

b. Pengertian Perubahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Perubahan

adalah hal (keadaan) berubah. Sedangkan Wibowo dalam (Arifin,

Vol 3, 2017:121) menyatakan bahwa perubahan adalah membuat

sesuatu menjadi lebih berbeda, perubahan merupakan pergeseran

dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan yang

diinginkan dimasa depan. Perubahan merupakan proses pergeseran

dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan yang

diinginkan di masa depan (Nasution, 2010:3).

c. Pengertian Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan adalah suatu proses secara sistematis

dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang

diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan

terkena dampak proses tersebut (Nasution, 2010:20). Winardi dalam

Arifin (Vol 3, 2017:122) menyatakan bahwa manajemen perubahan

adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen

perubahan secara afektif, dimana diperlukan pemahaman tentang

persoalan motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan

komunikasi.

Page 27: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

10

2. Madrasah Ibtidaiyah

a. Pengertian Madrasah

Menurut Ngalim Purwanti (1999:67) dalam Supiana

(2008:33) perkataan Madrasah berasal dari bahasa Arab yang

berarti tempat belajar. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2015 tentang perubahahan atas

Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Pasal 1 poin (2) menyatakan

madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri

Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan

dengan kekhasan agama Islam yang mencakup Raudhatul Athfal,

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan

Madrasah Aliyah Kejuruan.

b. Pengertian Madrasah Ibtidaiyah

Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 60 Tahun 2015 tentang perubahahan atas Peraturan Menteri

Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Madrasah Pasal 1 poin (4) Madrasah Ibtidaiyah adalah

satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan

umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 (enam)

tingkat pada jenjang pendidikan dasar.

Page 28: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

11

Berdasarkan penegasan istilah di atas maka yang dimaksud dengan

judul Manajemen Perubahan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018

adalah upaya yang dilakukan secara sistematis untuk melakukan perubahan

pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo Tahun 2017/2018.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu

sebagai berikut :

BAB 1 : Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : Berisi tentang landasan teori, merupakan bagian yang

menjelaskan kajian teori yang berhubungan dengan penelitian yang memuat

pengertian manajemen perubahan, model manajemen perubahan,

pendekatan manajemen perubahan, langkah-langkah manajemen perubahan

yang direncanakan, dan peran pemimpin perubahan.

BAB III : Berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari pendekatan

dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data.

Page 29: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

12

BAB IV : Berisi paparan data dan temuan peneliti yang menjelaskan

tentang perubahan yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

(MIM) Bendo dan manajemen perubahan diterapkan pada sekolah tersebut.

BAB V : Berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 30: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Perubahan

Potts dan LaMarsh dalam Wibowo (2016:241) menyatakan

manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam

menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan

untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak

proses tersebut.

Winardi dalam Arifin (Vol. 3, 2017:122) menyatakan bahwa

Manajemen Perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk

memanajemen perubahan secacra efektif, dimana diperlukan

pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, kelompok, dan

komunikasi. Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi

bisnis yang diperlukan dengan sukses dengan cara yang terorganisasi

dan dengan metode melalui pengelolaan dampak perubahan terhadap

orang yang terlibat di dalamnya.

Carlo mengatakan :

Change management presents challenges when attempting to

measure its effects in an organisation. Organisations engaging

in the measurement of the effects of change may temporarily halt

some of their processes at any given time if these are proving to be

unsuccessful, though it can still be possible to accurately measure

the effects of change. Sarantakos dalam (Carlo, 2012) said for

example, the effects of change on individual attitudes can be

measured by the use of formal and informal interviews.

Page 31: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

14

Manejemen perubahan menghadirkan tantangan ketika mencoba

mengukur dampaknya dalam suatu organisasi. Organisasi yang terlibat

dalam pengukuran efek perubahan untuk sementara waktu dapat

menghentikan beberapa proses mereka pada waktu tertentu jika ini

terbukti tidak berhasil meskipun masih mungkin untuk secara akurat

mengukur efek perubahan. Sarantakos dalam (Carlo,2012) mengatakan

sebagai contoh, efek perubahan pada sikap individu dapat diukur dengan

menggunakan wawancara formal formal dan informal

Pendekatan dalam manajemen perubahan adalah, pertama

mengidentifikasi siapa diantara mereka yang terkena dampak

perubahan, yang mungkin menolak perubahan. Kedua, menelusuri

sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan.

Ketiga, mendesain strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi.

Dengan menerapkan manajemen perubahan, orang dapat

memperkirakan jumlah resistensi yang mungkin terjadi dan waktu serta

uang diperlukan berkaitan dengan resistensi. Hal ini memungkinkan

orang yang harus melakukan perubahan mengukur faktor penting,

seperti apakah perubahan berharga untuk dilakukan dan seberapa

kemungkinan keberhasilan yang diperoleh. Memahami mengapa orang

menolak berubah dan bagaimana mangatasi resistensi ini merupakan inti

dari manajemen perubahan.

Page 32: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

15

2. Model Manajemen Perubahan

a. Model Burnes

Burnes (2000:462) dalam Wibowo (2016:252) menyatakan

perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk dari tiga

proses organisasi yang bersifat interdependen, antara lain : 1) The

choice process, yang berkaitan dengan sifat, lingkup dan fokus

pengambilan keputusan, 2) The trajectory process yang

berhubungan dengan masa lalu organsasi dan arah masa depan dan

hal tersebut terlihat seperti hasil visinya, maksud dan tujuan masa

depan, 3) The change process, yang mencakup pendekatan pada

mekanisme untuk mencapai dan hasil perubahan.

1) The Choice Process (Proses Pilihan)

The Choice Process terdiri dari tiga elemen, yaitu

sebagai berikut :

a) Organizatonal Context (Konteks Organisasional)

Salah satu resep standar untuk keberhasilan

organisasi adalah bahwa mereka harus tahu kekuatan dan

kelemahannya sendiri, kebutuhan pelanggan mereka mereka

dan sifat lingkungan di mana mereka bekerja.

b) Focus of Choice (Fokus Pilihan)

Pada satu waktu, organisasi yang sukses

memfokuskan perhatiannya hanya pada rentang yang sempit

dan isu jangka pendek, menengah dan panjang. Salah

Page 33: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

16

satunya akan berhubungan dengan kinerja organisasi,

sedangkan lainnya lebih berkepentingan dengan

membangun dan mengembangkan kompetensi atau

teknologi tertentu. Dalam beberapa hal, isunya mungkin

hanya menyangkut kepentingan, sedangkan kasus lainnya

mungkin bersifat fundamental bagi ketahanan organisasi.

Sudah pasti dalam banyak hal, organisasi akan berada dalam

satu cara atau fokus lainnya dalam menyesuaikan dirinya

dengan atau bahkan mempengaruhi atau mengubah

hambatan dimana mereka bekerja.

c) Organizational Trajectory (Lintasan Organisasional)

Arah suatu organisasi dibentuk oleh tindakan masa

lalu, tujaun dan strategi masa depan. Hal ini akan

memberikan arah atau kerangka kerja dimana menunjukkan

daya penerimaan, relevansi atau urgensi masalah,

kepentingan dan maksud tindakan. Lintasan proses meliputi

penentuan dan saling memengaruhi antara visi, strategi dan

pendekatan perubahan organisasi.

2) The Trajectory Process (Proses Lintasan)

The Trajctory Process terdiri dari 3 elemen, yaitu

sebagai berikut:

Page 34: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

17

a) Vision ( Misi )

Penggunaan skenario pembangunan dan teknik

visioner menjadi semakin meningkat akhir-akhir ini.

Maksud dari teknik ini adalah untuk membangkitkan masa

depan oragnisasi yang berbeda, atau realitas dengan maksud

memilih salah satu atau yang paling cocok.

b) Strategy (Strategi)

Strategi didefinisikan sebagai arus tindakan yang masuk akal

atau konsisten di mana organisasi mengambil atau diambil

untuk bergerak menuju visi.

c) Change

Seperti halnya lintasan organisasi, baik elemen penting dari

proses pilihan dan suatu proses dalam lingkupnya sendiri,

sama halnya diterapkan terhadap perubahan.

3) The Change Process

Proses perubahan terdiri dari tiga elemen yang saling

berhubungan, yaitu sebagai berikut :

a) Objecticve dan Outcomes (Tujuan dan Masalah)

Burnes (2000:470) dalam (Wibowo, 2016:269) menyatakan

bahwa ia mengusulkan pendekatan untuk mengukur

kebutuhan dan tipe perubahan yang berusaha membuat

proses membangun objectives dan outcomes lebih keras dan

terbuka.

Page 35: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

18

b) Planning the Change (Merencanakan Perubahan)

Jika kebutuhan perubahan timbul dari strategi organisasi

atau dengan cara lain, sekali timbul harus terjadi dan dalam

bentuk yang seperti apa, maka perlu merencanakan

bagaimana akan dicapai dan kemudian bagaimana

mengimplementasikan rencana (Wibowo, 2016:262).

c) People

Terdapat tiga kegiatan yang berhubungan dengan manusia

yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut :

(1) Menciptakan keinginan untuk berubah

Di mana perubahan berupa teknis atau structural, pasti

terdapat keinginan di antara mereka yang

berkepentingan dengan perubahan, yaitu keinginan

untuk di ikutsertakan.

(2) Melibatkan Orang

Proyek perubahan dapat bersifat singkat dan mudah

dicapai, tetapi mungkin tidak. Mencapai keberhasilan

perubahan biasanya merupakan tugas lama dan

kompleks. Terdapat hambatan sulit untuk diatasi, tidak

semuanya dapat diantisipasi lebih dahulu. Untuk

membangun momentum yang perlu untuk memastikan

bahwa proyek berhasil, diperlukan komitmen dan

Page 36: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

19

dukungan semua yang berkepentingan, terutama mereka

yang sangat dekat terpengaruh.

(3) Melanjutkan Momentum

Dalam organisasi yang berjalan baik, kadang-kadang

terjadi bahwa antusiasme untuk perubahan menyusut,

dan dalam menghadapi tekanan normal sehari-hari

memenuhi kebutuhan pelanggan, proses menjadi lebih

lambat dan dapat berkembang menjadi berhenti.

b. Model Kurt Lewin

The planned approach to organisational change emerged

through the work of Kurt Lewin (1951) relating to group decision-

making, implementation and social change (Carlo, 2012:31).

(Pendekatan yang direncanakan untuk perubahan organisasi muncul

melalui karya Kurt Lewin (1951) yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan kelompok, implementasi dan perubahan

sosial). Perubahan menurut pendapat Lewin dalam Winardi,

(2005:90) terdapat tiga fase yang ditonjolkan, yaitu fase pencairan

(unfreezing), fase merubah (changing), fase pembekuan kembali

(refreezing).

1) Fase Pencairan (Unfreezing)

Fase ini mencakup kegiatan membantu orang-orang

memahami bahwa diperlukan adanya suatu perubahan,

mengingat bahwa situasi yang berlaku tidak kuat (tidak

Page 37: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

20

memadai lagi). Perlu diubah sikap dan perilaku yang berlaku,

selama fase ini hingga diminimasi.

Manajer yang memimpin dan mengarahkan proses

perubahan, perlu melaksanakan tindakan-tindakan guna

mempersiapkan karyawannya untuk mengikuti perubahan

tersebut. Manajer perlu menerangkan bagaimana kiranya

perubahan tersebut dapat meningkatkan prosuktivitas, tetapi di

samping itu pula perlu diyakinkan para karyawan bahwa

keputusan sosial mereka tidak akan berkurang.

2) Fase Merubah (Changing)

Fase ini meliputi tindakan membiasakan para karyawan

melepasakan cara-cara lama mereka bekerja dan dibentuknya

hubungan-hubungan baru. Hussain (Vol 26, 2016:3)

mengatakan “for overcoming the resistance in organizational

change, the employee involvement is the most oldest and

effective strategy in formulating the planning and implementing

change”. (Untuk mengatasi resistensi dalam perubahan

organisasi, keterlibatan karyawan adalah strategi yang paling

lama dan efektif dalam merumuskan perencanaan

mengimplementasikan perubahan).

Pada fase ini merupakan tahap pembelajaran di mana

karyawan diberi informasi baru, model perilaku baru atau cara

baru dalam melihat sesuatu. Tujuannya adalah untuk membantu

Page 38: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

21

karyawan dalam mempelajari konsep atau titik pandang baru.

Para pakar merekomendasikan hal terbaik untuk menyampaikan

gagasan kepada karyawan mengenai perubahan, bahwa

perubahan suatu proses pembelajaran kontinue dan bukan

kejadian sesaat. Dengan demikian dibangun kesadaran bahwa

pada dasarnya kehidupan adalah suatu proses perubahan kontinu

(Nasution, 2010:41).

3) Fase Pembekuan Kembali (Refreezing)

Fase ini mencakup kegiatan memperkuat perubahan-

perubahan yang telah dilaksanakan, demikian rupa hingga cara-

cara baru berperilaku. Apabila para karyawan melihat bahwa

perubahan tersebut menguntungkan, maka hasil-hasil positif

akan menjadi alat pemerkuat perubahan (Winardi, 2005:150)

3. Pendekatan Manajemen Perubahan

Terdapat dua pendekatan utama untuk manajemen perubahan,

yang dinamakan planned change (perubahan terencana) dan emergent

change (perubahan darurat). Pendekatan yang digunakan tergantung

pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Pada situasi tertentu planned

change lebih tepat dan pada kondisi lainnya, mungkin emergent change

lebih cocok (Wibowo, 2016 :246).

a. Planned Change (Perubahan Terencana)

Perubahan terencana merupakan perubahan rutin, berulang-

ulang, dapat diprediksi dan dikendalikan (Nasution, 2010:12).

Page 39: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

22

Bullock dan Batten dalam Wibowo (2016:246) mengemukakan

bahwa untuk melakukan perubahan terencana perlu dilakukan empat

fase tindakan yaitu sebagai berikut :

1) Exploration Phase (Fase Eksplorasi)

Dalam tahap ini organisasi menggali dan memutuskan apakah

ingin membuat perubahan spesifik dalam operasi, dan jika

demikian, mempunyai komitmen terhadap sumber daya untuk

merencanakan perubahan. Proses perubahan menyangkut

kepedulian akan perlunya perubahan, mencari bantuan eksternal

untuk membantu dengan merencanakan dan mengimplementasi

perubahan, dan melakukan kontrak konsultan yang

mendefinisikan tanggung jawab masing-masing pihak.

2) Planning Phase (Fase Perencanaan)

Sekali konsultan dan organisasi membuat kontrak, tahap

berikutnya adalah menyangkut pemahaman masalah dan

kepentingan organisasi. Proses perubahan menyangkut

pengumpulan informasi dengan maksud mencipatakan diagnosis

yang tepat tentang masalahnya, menciptakan tujuan perubahan

dan mendesain tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan

tersebut, dan membujuk pengambil keputusan kunci mencapai

tujuan tersebut dan mendukung perubahan yang diusulkan.

Page 40: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

23

3) Action Phase (Fase Tindakan)

Pada tahap ini organisasi mengimplementasikan perubahan yang

ditarik dari perencanaan. Proses perubahan menyangkut desain

untuk menggerakkan organisasi dari current state (keadaan

sekarang) ke future state (keadaan yang akan datang) yang

diharapkan dan termasuk menciptakan pengaturan yang tepat

untuk mengelola proses perubahan dan mendapatkan dukungan

untuk tindakan yang dilakukan, dan mengevaluasi kegiatan

implementasi dan mengumpan hasil sehingga setiap

penyesuaian dan perbaikan yang perlu dapat dilakukan.

4) Integration Phase (Fase Integrasi)

Tahapan ini dimulai begitu perubahan telah dengan sukses

diimplementasikan. Hal ini berkaitan dengan mengonsolidasi

dan menstabilisasi perubahan sehingga mereka menjadi bagian

organisasi normal, operasi sehari-hari berjalan dan tidak

menetukan pengaturan khusus atau mendorong memelihara

mereka. Proses perubahan menyangkut penguatan perilaku baru

melalui umpan balik dan sistem penghargaan dan secara

bertahap menurunkan kepercayaan konsultan dan melatih

manajer dan pekerja untuk memonitor perubahan secara konstan

dan melakukan perbaikan terhadapnya.

Page 41: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

24

b. Emergent Approach (Pendekatan Darurat)

Emergent Approach memberikan arahan dengan melakukan

penekanan pada lima gambaran organisasi yang dapat

mengembangkan atau menghalangi keberhasilan perubahan, yaitu

sebagai berikut :

1) Organizational Structure (Struktur Organisasi)

Organizational structure adalah perubahan structural

menuju pada suatu oragniasai dengan lebih banyak delegasi,

yang berarti hierarki datar, pada posisi yang sangat unggul untuk

bergerak daripada yang mempunyai resistensi terhadap

perubahan besar.

Salah satu aspek yang berkembang adalah dengan

adanya gerakan menciptakan organsisai yang berpusat pada

pelanggan dan struktur yang mencerminkan sehingga tanggap

terhadap pasar yang berbeda daripada perbedaan fungsi.

Tanggapan pelanggan menempatkan tekanan lebih besar

daripada proses horizontal yang efektif dan mewujudkan konsep

bahwa setiap orang adalah pelanggan.

2) Organizational Culture (Budaya Organisasi)

Organizational culture adalah suatu upaya untuk

mempengaruhi perubahan dalam suatu organisasi sekedar

dengan berusaha mengubah budayanya mengasumsikan bahwa

Page 42: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

25

terdapat hubungan linear yang tidak beralasan antara budaya

.organisasi dengan kinerja. Tidak hanya dalam konsep budaya

organisasi bersegi jamak, tetapi juga tidak selalu persis jelas

bagaimana budaya dan perubahan berhubungan, dan kalau

demikian kearah mana.

3) Organizational Learning (Organisasi Pembelajaran)

Pembelajaran memainkan kunci dalam menyiapkan

orang untuk bersedia melakukan perubahan, atau membiarkan

mereka menghalangi perubahan. Keinginan untuk berubah

sering hanya bersifat membersihkan diri dari perasaan karena

tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu, perubahan dapat turun

dengan cepat dengan cepat dengan membuat krisis mendatang

nyata bagi setiap orang dalam organisasi atau mendorong

ketidakpuasan dengan sistem dan prosedur sekarang.

4) Managerial Behaviour (Perilaku Manajerial)

Pandangan tradisional organisasi melihat manajer

sebagai mengarahkan dan mengawasi staf, sumber daya dan

informasi. Akan tetapi, pendekatan emergent change

memerlukan perubahan radikal dalam perilaku menajer.

Manajer diharapkan bekerja sebagai pemimin, fasilitator, dan

coach. Manajer melalui kemampuan meredam hambatan

hierarki, fungsi dan organisasional dapat membawa bersama

Page 43: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

26

dan memotivasi tim dan kelompok untuk mengidentifikasi

kebutuhan dan mencapai perubahan.

4. Langkah-Langkah Perubahan Yang Direncanakan

Proses perubahan yang direncanakan menurut Hellriegel dan

Scolum dalam Winardi (2005:84) adapun proses perubahan

keorganisasian yang direncanakan mencakup sembilan macam langkah

yang disajikan pada langkah-langkah berikut :

a. Laksanakan penilaian tentang lingkungan

b. Tetapkanlah celah kinerja

c. Laksanakan diagnosis masalah-masalah keorganisasian

d. Mencari pendekatan untuk melaksanakan perubahan

e. Tetapkan tujuan-tujuan

f. Kurangi penolakan

g. Identifikasi sumber-sumber penolakan

h. Implementasi perubahan

i. Laksanakan penilaian tentang perubahan tersebut

5. Peran Pemimpin Perubahan

Peran seorang pemimpin sangatlah luas dan berat. Pemimpin

harus mencapai hasil yang diharapkan organisasi, pengembangkan

lingkungan yang dihadapi dan sekaligus lebih memerhatikan

kepentingan orang lain. Untuk itu sebaik-sebaiknya mampu melakukan

hal-hal sebagai berikut :

Page 44: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

27

a. Menciptakan Hubungan Kerja Efektif

Hubungan kerja yang efektif akan membangkitkan iklim

permberdayaan. Untuk itu, seorang pemimpin diharapkan dapat

menunjukkan perilaku terhadap bawahannya dengan cara berikut

(Wibowo, 2016:347).

1) Menghargai Mereka

Hal ini berarti menghargai mereka atas kualitas spesifik

yang mencerminkan individualitas mereka. Menghargai

bukanlah masalah persahabatan atau sifat saling suka atau tidak

suka. Orang harus menghargai seseorang yang tidak disukai atau

bersahabat dengan seseorang yang tidak kita hargai.

2) Menunjukkan Empati

Empati adalah membiarkan orang lain tahu bahwa kita

dapat melihat sesuatu dari sudut pandang mereka sehingga

mereka dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas atas

masalah atau isu dari kerangka referensi mereka sendiri.

3) Bersikap Tulus

Hal ini berarti menjadi diri sendiri dan bersikap jujur atas

perasaan dan pendapat. Bersangkutan pula dengan komunikasi

dengan orang lain bahwa pemimpin terbuka terhadap gagasan

baru dan bersedia membantu.

Page 45: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

28

Hubungan baik antar pemimpin dan bawahan akan

memberdayakan karena mendorong dan membuka komunikasi,

memastikan saran bahwa setiap orang didengarkan dan

dipertimbangkan, dan membiarkan orang mengakui setiap

kekurangan pengalaman yang dimiliki.

Pemimpin yang ingin memberdayakan orang berusaha

menciptakan hubungan di mana anggota tim merasa dihargai, di

mana mereka dapat menerima resiko dan mereka belajar percaya

diri.

Mereka melakukan dengan menghargai apa yang dicapai

anggota tim, menjadi terbuka dan jujur, memiliki sikap positif,

dan mendorong orang.

b. Memimpin Dengan Contoh

Menurut Smith dalam Wibowo (2016:350) terdapat

beberapa cara bagi pemimpin untuk menunjukkan contoh baik bagi

timnya. Apapun yang diputuskan, penting membentuk model

perilaku yang diinginkan untuk dicontoh orang lain. Smith

memberikan contoh sebagai berikut :

1) Jika pemimpin ingin mereka melakukan apa yang mereka

katakan, ia harus membuktikn bahwa dirinya dapat dipercaya.

2) Jika pemimpin ingin orang lain melakukan ekstra usaha, ia harus

mendorong diri sendiri bekerja lebih keras.

Page 46: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

29

3) Jika pemimpin ingin mereka menunjukkan keajaiban, ia harus

melengkapi mereka dengan visi masa depan yang positif,

menggairahkan dan memberikan insprirasi.

c. Mengembangkan Team Work

Kecenderungan organisasi di masa depan adalah

berkembangnya untuk Team-Based Organization. Dengan

demikian, operasionalisasi organisasi dilakukan dengan membentuk

cross-fungtional team. Maka, pemimpin harus mampu

memanfaatkan potensi yang terdapat dalam tim-tim tersebut.

Di sisi lain, perlu dikembangkan komunikasi yang efektif,

baik yang sifatnya vertical maupun horizontal. Dengan komunikasi

dan saling memberi informasi, akan tumbuh saling kepercayaan

sebagai dasar bagi berkembangnya team work antara anggota

organisasi.

d. Melibatkan Bawahan dalam Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan dalam manajemen

konvensional lebih didominasi oleh pemimpin berdasarkan

kewenangan yang dimiliki. Proses pengambilan keputusan lebih

bersifat top-down. Peran bawahan hanya sekedar menjalankan

perintah atasan. Kondisi demikian tidak menumbuhkan kreativitas

dan motivasi bawahan yang sangat diperlukan.

Page 47: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

30

e. Membangun Komitmen

Pemberdayaan merupakan perubahan peran dan perilaku

manajemen. Pemberdayaan yang dierikan pimpinan mengandung

makna meningkatnya beban tugas dan tanggung jawab.

Oleh karena itu pemberdayaan sebgai bagian dari perubahan

kultural, memerlukan komitmen segenap stakeholder yang terlibat

dalam proses pemberdayaan dan perubahan. Tanpa komitmen tidak

mungkin dapat mencapai hasil yang diharapkan. Namun demikian,

pemimpin harus berperan sebagai faktor penggerak peningkatan

komitmen tersebut.

6. Gaya Kepemimpinan

Dasar perilaku kepemimpinan konektif dibagi tiga gaya

kepemimpinan, yaitu gaya kempemimpinan langsung, kepemimpinan

relasional, dan kepemimpinan instrumental, di mana masing-masing

mempunyai strategi berbeda-beda. Pemilihan gaya kepemimpinan

tersebut tergantung pada kondisi dan situasi dalam suatu organisasi,

yaitu sebagai berikut (Nasution, 2010:77).

a. Gaya kepemimpinan Langsung

Gaya kepemimpinan ini adalah gaya kepemimpinan

prestasi secara langsung yang cenderung konsentrasi pada

tugasnya sendiri. Strategi gaya kepemimpinan langsung adalah: 1)

intrinsic, ditujukan pada kepuasan dan kegembiraan menguasasi

tugas sendiri yang diukur pada standar keunggulan internal 2)

Page 48: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

31

competitive, mengalahkan orang lain yang diukur pada standar

kinerja eksternal 3) power, mengambil tanggung jawab,

mendelegasikan tugas dan koordinasi.

b. Gaya kepemimpinan Relasional

Gaya kepimimpinan ini lebih senang bekerja tugas tim atau

membantu orang lain mencapai tujuan. Strategi kepemimpinan

relasional adalah 1) bekerjasama, bekerja dengan orang lain dalam

tugas tim, membagi tugas dan tanggung jawab 2) menyumbang,

berperan dibelakang layar atau membantu orang lain menyelesaikan

tugas 3) dilakukan untuk orang lain, mendapat kepuasan dengan

memfasilitasi, melatih dan mengamati prestasi orang lain.

c. Gaya kepemimpinan instrumental

Gaya kepemimpinan ini mempunyai karakteristik

pengetahuan politis. Kepemimpinan konektif menggunakan gaya ini

untuk mengintegrasikan gaya kepemimpinan berorientasi pada diri

sendiri dengan orientasi pada kelompok. Individu yang melihat

dirinya dan orang lain lebih menyukai faya ini dengan cara 1)

personal, menggunakan semua asset pribadi untuk menarik

pendukung, 2) sosial, menciptakan dan menggunakan jaringan

sosial dan liansi untuk mencapai tujuan bersama 3) mempercayai,

menyadarkan untuk meningkatkan visi bersama tanpa supervisi,

tetapi dengan harapan kuat untuk sukses.

Page 49: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

32

B. Kajian Pustaka

Sebagai bahan pertimbangan maka peneliti mencantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu diantaranya sebagai berikut :

1. Muhammad Arifin (2017) dalam jurnalnya yang berjudul Stratgi

Manajemen Perubahan Dalam Meningkatkan Disiplin Di Perguruan

Tinggi menyimpulkan bahwa manajemen perubahan pada perguruan

tinggi sangat diperlukan terutama dalam peningkatan disiplin,

mengingat perguruan tinggi adalah wadah untuk mempersiapkan

generasi sekarang agar mampu memegang estafet kepemimpinan pada

masa yang akan datang. Selain itu banyak faktor yang mempengaruhi

perubahan di perguruan tinggi seperti bagaimana pemimpin perguruan

tinggi mengelola lembaga yang dipimpinnya menuju arah yang

diinginkan. Keberhasilan manajer dalam mengelola perubahan harus

bersinergi dengan disiplin. Manajemen perubahan harus diawali dengan

peningkatan disiplin.

2. Aceng Muhtaram Arifin (2016) dalam jurnalnya yang berjudul

Manajemen Perubahan Pada Satuan Pendidikan Dasar yang bertujuan

secara umum untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan

aspek-aspek dimensional manajemen perubahan. Jurnal ini menyajikan

hasil penelitain suatu perubahan berupa pengembangan kapasitas

sekolah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah pada satuan

pendidikan dasar. Pada jurnal ini disimpulkan secara umum

teridentifikasi perubahan yang paling menonjol sebagai hasil

Page 50: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

33

pengembangan kapasitas sekolah dalam penerapan manajemen berbasis

sekolah meliputi perubahan dalam kemandirian sekolah dari yang

sebelumnya cenderung menunggu instruksi menjadi lebih proaktif dan

percaya diri mengembangkan program sekolah, transparansi dalam

penyusunan dan penggunaan anggaran sekolah dari yang sebelumnya

cenderung hanya diketahui kepala sekolah sendiri menjadi semua pihak

bisa mengetahui, peningkatan partisipasi dari yang sebelumnya

pelaksanaan program mutu dan atau perbaikan fasilitas cenderung

ditangani kepala sekolah menjadi tugas-tugas terdistribusi dalam

kepanitiaan pelaksanaan program ybs, dan peningkatan akuntantabilitas

dari yang sebelumnya tidak pernah ada publikasi atau laporan

pelaksanaan dan kemajuan program sekolah menjadi rutin terpampang

di papan pengumuman sekolah. Selain itu dampak yan paling mudah

teridentifikasi adalah meningkatnya kepedulian dan kepercayaan

masyarakat terhadap sekolah.

Page 51: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskritif. Moleong (2017:6) menyatakan bahwa penelitian kualitiatif yang

dimaksud untuk memahami feneomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan mamanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis aatau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2017:4). Sedangkan Sukmadinata

(2008:99) menyatakan bahwa penelitian kualitatif menggunakan desain

penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena

saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan

mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Satu fenomena tersebut bisa

berupa seorag pemimpin sekolah atau pimpinan pendidikan, sekelompok

siswa, atau program, suatu proses, satu penerapan kebijakan atau satu

konsep.

Selain itu Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2017:5)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Page 52: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

35

menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Dalam penelitian kualitatif motode yang biasanya dimanfaatkan adalah

wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.

Jenis pendekatan penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis.

Pendekatan fenomenologis adalah pendekatan yang berpendapat bahwa

kebenaran sesuatu itu dapat diperoleh dengan cara menangkap fenomena

atau gejala yang memancar dari objek yang diteliti (Ari Kunto, 2002:12).

Studi fenomenologis mencoba mencari arti dari pengalaman dalam

kehidupan. Tujuan dari fenomenologis adalah mencari atau menemukan

makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup

tersebut (Sukmadinata, 2008 : 63).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

(MIM) Bendo yang beralamat di Dukuh Cengklik Desa, Desa Bendo,

Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Alasan peneliti

menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo sebagai objek

penelitian melihat adanya perubahan yang terjadi pada madrasah tersebut.

Wajktu Penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM)

Bendo yaitu pada tanggal 09 januari-09 maret 2019.

Page 53: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

36

C. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh. (Arikunto, 2002 : 107). Dilihat dari sumber

datanya, peneliti menggunakan sumber primer dan sumber sekunder

(Sugiyono, 2016:308).

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Sumber utama yang akan dihimpun yaitu

kepala madrasah, guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM)

Bendo, orang tua murid kelas 1, dan orang tua murid kelas 6. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi di

madrasah tersebut dan program apa saja yang sudah dilaksanakan untuk

mencapai perubahan tersebut.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, mislanya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Sumber data sekunder bisa didapatkan dari bacaan seperti

buku dan kajian terdahulu yang bisa dijadikan referensi untuk

mendukung sumber data utama.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 54: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

37

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan

(Sudaryono dkk, 2013 :38). Observasi atau pengamatan merupakan

suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Jadi

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap.

Menurut Kusumah dan Dedi dalam (2010:66) menyatakan

bahwa pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data

dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Observasi pada penelitian ini bertujuan untuk mengamati

kondisi lingkungan di sekitar madrasah serta sarana dan prasarana

yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo setelah

adanya perubahan.

2. Interviu (Interview)

Interviu atau sering juga disebut wawancara atau kuisoner lisan,

adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Ari Kunto, 2002 : 132).

Menurut (Moleong, 2017:186) wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu,

Page 55: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

38

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data yang banyak digunakan dalam penelitan deskriptif kualitatif dan

deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka secara individual. Pedoman wawancara berisi

tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar

pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik.

Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang

kondisi madrasah sebelum dan sesudah perubahan, bagaimana proses

menajamen perubahan yang dilakukan oleh kepala madrasah, dan faktor

pendukung serta penghambat apa saja yang mempengaruhi perubahan

pada madrasah. Menurut Ari Kunto (2002:132) ditinjau dari

pelaksanaannya, interviu dibedakan atas :

a. Interviu bebas (Inguided Interview)

Interviu bebas yaitu interviu di mana pewawancara bebas

menanyakan apa saja, tetapi juga akan data apa yang akan

dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa

pedoman apa yang akan ditanyakan.

Page 56: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

39

b. Interviu Terpimpin (Guided Interview)

Interviu terpimpin yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci

seperti yang di maksud dalam interviu terstruktur.

c. Interviu Bebas Terpimpin

Interviu bebas terpimpin yaitu kombinasi antara intervie bebas dan

interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu pewawancara

membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-

hal yang akan ditanyakan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang

relevan penelitian (Sudaryono, 2013:41). Dokumen berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceriteera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono,

2016:239).

Ari Kunto (2002:135) menyatakan dokumentasi dari asal

katanya dokumen, yang artinya berang-barang tertulis. Di dalam

Page 57: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

40

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi ini

bertujuan untuk mendapatkan data berupa profil madrasah, struktur

organisasi madrasah, sarana dan prasarana di madrasah, daftar guru dan

karyawan madrasah, daftar siswa tahun 2015/2016, daftar siswa tahun

2017/2018 serta daftar siswa tahun 2018/2019.

Agar lebih mudah dipahami maka penulis akan membuat tabel

mengenai teknik pengumpulan data, sumber data dan data yang

dibutuhkan.

Tabel 3.1 Prosedur Pengumpulan Data

No Teknik

pengumpulan

Sumber Data yang dibutuhkan

1

Wawancara

Kepala

Madrasah

a) Perubahan apa yang terjadi selama dua

tahun terakhir di MIM Bendo

b) Langkah-langkah perubahan yang

dilakukan oleh kepala madrasah

c) Faktor pendukung dan penghambat

manajemen perubahan

Guru a) Bagaimana kepala Madrasah mengajak

berubah

b) Langkah-langkah perubahan apa saja

yang dilakukan oleh kepala madrasah

c) Faktor pendukung dan penghambat

manajemen perubahan

Orang tua

murid kelas

1

a) Bagaimana kepala Madrasah mengajak

berubah

b) Langkah-langkah perubahan apa saja

yang dilakukan oleh kepala madrasah

c) faktor pendukung dan penghambat

manajemen perubahan

Page 58: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

41

No Teknik

pengumpulan

Sumber Data yang dibutuhkan

Orang tua

murid kelas

6

a) Bagaimana kepala Madrasah mengajak

berubah

b) Langkah-langkah perubahan apa saja

yang dilakukan oleh kepala madrasah

c) Faktor pendukung dan penghambat

manajemen perubahan

2 Observasi Madrasah a) Keadaan lingkungan madrasah

b) Sarana pra sarana

3 Dokumentasi

Rapat guru a) Profil sekolah

b) struktur organisasi

c) Data ruang

d) Visi dan misi

e) Daftar guru dan karyawan

f) Daftar siswa 2016

g) Daftar siswa 2017

h) Daftar siswa 2018

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain (Sugiyono, 2016:334). Pada analisis data ini peneliti

menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Afrizal

(2015:180) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik seperti

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Page 59: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

42

2. Reduksi data/kodifikasi data

Tahap kodifikasi data merupakan tahap pekodingan terhadap data. Pada

tahap ini peneliti memilah informasi yang penting dan tidak penting

dengan cara memberikan tanda-tanda. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang pentin, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

(Sugiyono, 2016:338).

3. Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti menyajikan temuan penelitian berupa kategori

atau pengelompokkan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori flowchart dan sejenisnya (Sugiyono, 2016:341). Miles dan

Huberman (1984) dalam Sugiyono (2016:341) menyatakan “the most

frequent form of display data for qualitative research data in the past

has been narrative text” (Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif).

4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap

lanjutan dimana peneliti pada tahap ini menarik kesimpulan dari

temuan data.

Page 60: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

43

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam memperoleh keabsahan data maka digunakan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2017:330). Sugiyono

(201:330) menyatakan triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan

data dan sumber data yang telah ada. Pengumpulan data dengan triangulasi

sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi

sumber. Triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi sumber dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Triangulasi sumber pengumpulan data

(satu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data)

Sumber : (Sugiyono, 2017:331)

Wawancara

Mendalam

B

C

A

Page 61: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

44

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

1. Sejarah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo dimulai dari

sekitar akhir tahun 60 an. Pasca adanya peristiwa nasional G30SPKI

dimana ada keprihatinan dari tokoh-tokoh Islam di Bendo utamanya

untuk bisa memajukan agama di Bendo yaitu dengan mendirikan

madrasah ini yang dirintis tahun 67. Kemudian madrasah ini

mendapatkan SK resmi dari Dinas Pendidikan Agama Kabupaten

Boyolali pada tanggal 1 januari 1968 (Suyadi, wawancara, 25 Januari

2019).

Awal berdiri madrasah ini juga belum mempunyai apa-apa.

Dulunya adrasah ini masih ngontrak di rumah bapak Pawiro di gringsing

kurang lebih dari tahun 67 sampai 75. Kemudian tahun 76 ini ada tokoh

masyarakat Bendo yang berada di Cengklik yaitu mbah Suwandi

mewakafkan tanahnya. Kemudian masyarakat Islam di Bendo

bergotong royog mendirikan madrasah di tanah wakaf mbah Wandi

yang sampai sekarang di tempati oleh madrasah. Dahulu masyarakat

bersama warga bersama tokoh-tokoh Islam bergotong royong

mendirikan gedung madrasah yang mulanya menghadap ke selatan

(Suyadi, wawancara, 25 Januari 2019).

Page 62: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

45

Perkembangan selanjutnya sekitar tahun 2007 2006, 2006-2007

madrasah mendapatkan dana blockgrand dari pemerintah, dan akhirnya

kita bisa membangun ini juga disokong oleh masyarakat Islam di

Bendo, kemudian menjadi bangunan yang cukup representative seperti

sekarang ini. Perkembangan dalam bidang kesiswaan sudah

berkembang semenjak madrasah memiliki program khusus di tahun

2017. Pada intinya madrasah ini mula-mula didirikan oleh tokoh-tokoh

Islam di Bendo yang dikomandoi oleh bapak Sastro dan bapak Wignyo.

Namun untuk sekarang ini madrasah sudah berada di bawah naungan

yayasan Muhammadiyah, dan dibina ataupun didampingi oleh

pimpinan ranting sampai pimpinan cabang dan pimpinan daerah.

Karena madrasah ini berada pada lokal kelurahan maka pimpinan

rantinglah yang bergerak pada madrasah (Suyadi, wawancara, 25

Januari 2019).

2. Letak geografis sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Muhammdiyah Bendo terletak di Dukuh

Cengklik RT 02 RW 02 Desa Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten

Boyolali. Madrasah ini berada kurang lebih 25 km dari pusat kota

Boyolali dan 5 km dari pusat kecamatan (Suyadi, wawancara, 25

Januari 2019).

Page 63: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

46

Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

Berikut ini adalah batas-batas yang mengelilingi madrasah

(Observasi, 09 Januari 2019).

a) Sebelah timur : Rumah warga

b) Sebelah selatan : Kebun

c) Sebelah barat : Kebun

d) Sebelah utara : Masjid

3. Profil Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

Berikut ini adalah profil dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Bendo (Dokumentasi, 12 Januari 2019).

Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Bendo

No. Statistik Madrasah : 111233090097

Akreditasi Madrasah : Baik (B)

Alamat Lengkap Madrasah : Cengklik RT. 02 RW. 02

1) Desa/Kecamatan : Bendo Nogosari

2) Kabupaten/Kota : Boyolali

3) Provinsi : Jawa tengah

Nama Kepala Madrasah : Suyadi, S.Pd.

No. Telepon/HP : 081393344469

Page 64: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

47

Nama Yayasan : Muhammadiyah

Alamat Yayasan : Balai Muhammadiyah Cemoro

Nogosari Boyolali

Luas Tanah : 720 M2

Luas Bangunan : 350 M2

4. Kondisi MIM Bendo sebelum tahun 2017

Kondisi madrasah sebelum perubahan terjadi adalah sebagai berikut

(Suyadi, wawancara, 08 Maret 2019).

a. Belum ada program khusus seperti sekarang.

b. Jumlah siswa secara keseluruhan masih dibawah seratus

c. Belum diberlakukannya full day school dalam pembelajaran,

kegiatan belajar mengajar sampai pukul 13.00.

d. Dahulu madrasah hanya memiliki ekstrakurikuler HW.

e. Kegiatan ekstrakurikuler yang lainnya seperti MTQ, ISMUBA, dan

pelatihan pidato tidak terjadwal dengan baik, pembinaan dilakukan

jika hanya ada lomba saja.

f. Dari segi sarana pra sarana dahulu madrasah belum memiliki masjid.

Selain itu papan tulis masih menggunakan papan tulis kapur.

g. Pembiasaan yang dikembangkan pada madrasah sebelum perubahan

hanya sekedar dijalankan.

h. Belum ada cetering makan di madrasah.

Page 65: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

48

5. Kondisi MIM Bendo setelah tahun 2017

a. Visi dan Misi Madrasah (Dokumentasi, 12 Januari 2019).

1) Visi Madrasah

“Terwujudnya generasi Islam yang cerdas terampil dan

berakhlakul karimah”

2) Misi Madrasah

a) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

mencapai prestasi akademik, dan non akademik .

b) Meningkatkan pembelajaran berbasis Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK).

c) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan Tahsin dan

Tahfidzul Qur’an serta menjelaskan ajaran Islam.

b. Data Guru dan Pegawai di MIM Bendo

Berikut ini adalah data guru dan pegawai yang ada di

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo (Dokumentasi, 12

Januari 2019).

Page 66: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

49

Tabel 4.1 Data guru dan karyawan MIM Bendo

No Nama Jabatan

1 Suyadi, S.Pd. Kepala Madrasah

2 Tri Setyo Utomo, S.Pd.I Guru Kelas 6

3 Aris Rahmanto, S.Pd. Guru Kelas 5

4 Etik Muslihah, S.Pd. Guru Kelas 4

5 Fitria Nurul Azizah Guru Kelas 3

6 Titik Murniasih, S.Pd. Guru Kelas 2

7 Siti Syamsiyah, S.Pd.I. Guru Kelas 1

8 Ahmad Muntais, S.Psi. Guru Mapel

9 Wiyati, S.Pd.I. Guru Mapel

c. Data Siswa

Berikut ini adalah data siswa Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo sebelum dan sesudah perubahan

(Dokumentasi, 12 Januari 2019).

Tabel 4.2 Data siswa tahun 2016, 2017, 2018

No Kelas

(Putra-Putri)

Tahun

2016 2017 2018

1 1 24 21 30

2 2 11 24 22

3 3 21 15 25

4 4 14 25 15

5 5 13 16 25

6 6 10 14 17

Jumlah 93 115 134

Page 67: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

50

d. Kurikulum

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo menggunakan

dua kurikulum yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan dan

kurikum 2013. KTSP digunakan di kelas 3 dan kelas 6. Sedangkan

untuk kurikulum 2013 digunakan di kelas 1, 2, 4 dan 5.

(Dokumentasi, 12/01/2019).

e. Data Sarana dan Prasarana

Berikut ini adalah data sarana dan prasarana yang ada di

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo (Dokumentasi, 12

Januari 2019).

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana di MIM Bendo

No Nama Ruang Jumlah

1 Ruang Kepala Madrasah 1

2 Ruang Guru 1

3 Ruang Kelas 6

5 Toilet 2

6 Gudang 1

7 Masjid 1

Untuk menunjang perubahan yang terjadi tentunya tidak

terlepas dari sarana dan prasarana yang mendukung. Pada

madrasah ini masih kurang sarana dan prasarana. Meskipun kini

telah mempunyai masjid sebagai kegiatan penunjang tahfidzul

quran, namun sarana lainnya perpustakaan belum ada, madrasah ini

Page 68: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

51

hanya mempunyai pojok baca disetiap kelasnya. Koperasi pada

madrasah ini masih menjadi satu dengan ruang guru.

Agar pembaca lebih mudah memahami mengenai perubahan

yang terjadi, maka penulis paparkan tabel kondisi Madrasah

Ibtidiyah Muhammadiyah Bendo sebelum dan sesudah perubahan

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Kondisi madrasah sebelum dan sesudah perubahan

No Tahun 2016

(Sebelum Perubahan)

Tahun 2017-2018

(Setelah Perubahan)

1 Belum ada program khusus

tahfidz Qur’an

Sudah ada program khusus

tahfidz qur’an

2 Jumlah murid masih dibawah

seratus

Jumlah murid diatas seratus

3 Ekstrakurikuler hanya HW dan

ekstra lainya belum

terorganisasi secara baik

Ekstrakurikuler 17 cabang dan

teorganisasi secara baik

4 Pembiasaan belum terevaluasi

dengan baik

Pembiasaan sudah terevaluasi

dengan baik

5 Ruang guru masih menjadi satu

dengan ruang kepala madrasah

Ruang guru berdiri sendiri

6 Belum memiliki masjid Sudah memiliki masjid

7 Belum full day school Sudah full day scholl

8 Belum ada sistem makan

“catering dan snack” di sekolah

Sudah ada sistem makan

“catering dan snack” di sekolah

B. Manajemen Perubahan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

1. Hasil wawancara

a. Kepala Madrasah

Perubahan yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo dimulai ketika kepala madrasah melihat

Page 69: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

52

siswanya yang waktu itu masih sedikit yaitu dibawah seratus, selain

itu belum banyak prestasi yang dicapai. Maka dari itu kepala

madrasah berkeinginan meningkatkan jumlah murid secara bertahap

(Suyadi, wawancara, 10 Januari 2019). Selain itu kepala madrasah

berkeinginan setiap lulusan dari madrasah bisa hafal Al-Qur;an juz

30.

Karena hal tersebut kemudian kepala madrasah melakukan

perubahan-perubahan supaya madrasah tersebut dapat diminati oleh

masyarakat sekitarnya. Perubahan yang dimaksud oleh kepala

madrasah adalah menciptakan lulusan-lulusan atau anak didik yang

bisa dikenal masyarakat dengan program unggulannya. Saat ini

madrasah memfokuskan untuk pengembangan tahfidz Quran juz 30.

Madrasah juga menekankan pada semua lulusan agar bisa hafal juz

30 (Suyadi, wawancara, 10 Januari 2019). Maksud madrasah

mengembangkan hal tersebut adalah madrasah tersebut bisa lebih

diminati masyarakat, sehingga lambat laun akan menjadi besar,

walaupun madrasah tidak mengesampingkan program yang lain

diluar tahfidz.

Selain perubahan yang terjadi pada jumlah siswa, perubahan

juga terjadi pada ekstrakulikuler. Saat ini madrasah sudah

mempunyai 17 cabang ekstrakulikuler. Ekstrakurikuler tersebut

antara lain, tahfidzul qur’an, hisbul waton, robotic, roket air,

memanah, tahsin, MTQ, pidato, adzan, puisi, seni, kaligrafi,

Page 70: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

53

mewarnai, kemudian juga ada 3 klub mapel, matematika, IPA dan

ismuba, dan komputer (Suyadi, wawancara, 12 Januari 2019).

Jadwal ekstrakurikuler sudah tertata dengan rapi bersama jadwal

pelajaran setiap kelas.

Selain ekstrakurikuler tersebut ada juga pembiasaan yang

terjadi di madrasah ini. Pembiasaan tersebut antara lain sholat

dhuha, murojaah pagi, dzuhur berjamaah,, ashar berjamaah, Jum’at

keliling, membaca alquran setelah dzuhur, pembiasaan karakter,

asmanul husna, dan tahfidzul Qur’an (Suyadi, wawancara, 12

Januari 2019). Pada pengembangan ekstrakurikuler tahfidzul Qur’an

kelas disesuaikan dengan kemampuan anak. Kelas tahfidzul Qur’an

ini terbagi menjadi kelas juz 29, kelas juz 30, kelas regular (kelas

persiapan juz 30). Selain perubahan jumlah siswa dan

ekstrakurikuler yang bertambah, perubahan lain yang sudah tampak

yaitu madrasah sering berkegiatan keluar seperti sering mengikuti

lomba keluar karena seiring bertambahnya ekstrakulikuler. Juara

dari lomba yang diikuti juga sudah menyentuh tingkat kecamatan,

kabupaten bahkan internasional.

b. Guru

Untuk mewujudkan perubahan yang telah direncanakan,

kepala madrasah mengajak guru bagaimana caranya

mempromosikan madrasah keluar agar siswa mempunyai minat

Page 71: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

54

untuk bersekolah di madrasah, jika terjadi peningkatan pada siswa

maka secara otomatis pendapatan akan terus meningkat. Banyak

cara untuk mempromosikan madrasah kepada masyarakat luar

seperti melalui media sosial facebook, grup whatsapp wali murid,

brosur dan promosi melalui spanduk kita pasang spanduk di titik-

titik tertentu (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11 Januari 2019).

Perubahan signifikan yang sudah terjadi pada madrasah ini

antara lain yaitu perubahan jumlah siswa, sebelumnya siswa hanya

berjumlah dibawah seratus dan sekarang diatas seratus. Siswa yang

bersekolah di madrasah tersebut sudah mencapai jangkauan murid

diluar Bendo seperti Tegalgiri, Keyongan, dan ada yang berasal dari

luar kecamatan seperti kecamatan Sambi. Perkembangan siswa pada

madrasah ini terjadi secara perlahan dan bertahap, namun tiap tahun

terjadi peningkatan murid (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11 Januari

2019).

c. Langkah-langkah yang ditempuh untuk perubahan

Dalam mencapai perubahan tersebut kepala madrasah

melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1) Karena pada madrasah tersebut mempunyai keunggulan pada

tahfidznya maka kepala madrasah melakukan upaya yaitu

dengan cara mengirim guru untuk melakukan les yang berguna

untuk menguatkan tahfidznya, sehingga siswa bisa dengan baik

Page 72: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

55

menerima ilmu yang diajarkan oleh gurunya (Suyadi,

wawancara, 10 Januari 2019).

2) Semua warga sekolah terutama guru membuat komitmen

bersama. Kepala madrasah dan guru bersama-sama

mengembangkan madrasah. Walaupun pada madrasah ini masih

terdiri dari guru-guru honorer dan wiyata namun semuanya

mendukung (Suyadi, wawancara, 10 Januari 2019).

3) Mengadakan studi banding pada sekolah-sekolah yang lebih

dulu maju dengan harapan madrasah bisa mencontoh atau

mengATMkan apa yang didapat dari studi banding, kemudian

bisa dikembangkan di madrasah yang akhirnya dapat baik dan

muridnya menjadi banyak (Suyadi, wawancara, 10 Januari

2019). Dalam studi banding tersebut guru-guru mengamati dan

nanti apa yang diamati itu nanti di praktekkan disekolah (Titik

Murniasih, wawancara, 10 Januari 2019).

4) Melibatkan wali murid dalam perubahan. Wali murid

dilibatkan dalam pengambilan keputusan perubahan, terkadang

wali murid memberikan saran dan masukan. Selain itu setiap

program yang dilakukan madrasah juga disosialisasikan

melalui grup media sosial (WhatsApp) wali murid. Setiap ada

program ditawarkan kepada wali murid melalui media sosial.

Wali murid diikutkan dalam perkembangan perubahan. Seperti

dalam penerimaan PTS dan PAS diundang untuk melakukan

Page 73: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

56

evaluasi tentang perkembangan madrasah, terkait dengan

kendala yang dialami hubungannya dengan wali murid

(Suyadi, wawancara, 10 Januari 2019). Jika waktu dalam

menyampaikan rencana-rencana kegiatan mendadak maka bisa

disampaikan ke grup wali tersebut dan bisa berdiskusi

bagaimana masukan dari wali siswa tentang perkembangan

madrasah dan sebagainya (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11

Januari 2019).

5) Untuk meningkatkan kualitas guru kepala madrasah

mengirimkan guru untuk pelatihan-pelatihan seperti workshop

sehari. Selain itu juga rutin setiap hari sabtu kita mendatangkan

ustad yang lebih berpengalaman untuk meningkatkan kualitas

bacaan tahsin dari guru-guru (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11

Januari 2019).

6) Melakukan KKG rutin setiap hari sabtu di madrasah yang

berfungsi untuk menunjang perubahan yang telah dilakukan

(Suyadi, wawancara, 10 Januari 2019). Adanya KKG rutin di

sekolah berfungsi sebagai evaluasi diri pada guru, misalnya

kekurangan yang ada pada diri guru, apa yang harus dilakukan

akan lebih bisa direncanakan sehingga pembinaan guru menjadi

kualitas lebih mudah (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11 Januari

2019).

Page 74: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

57

7) Selalu menjaga komunikasi dengan wali murid, komite, karena

kekuatan untuk mempertahankan adalah komunikasi tersebut

(Tri Setyo Utomo, wawancara, 11 Januari 2019).

8) Guru melaksanakan semua kegiatan ada dorongan dari wali

murid, komite dan tokoh masyarakat.

2. Hasil Observasi

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo tertelak di tengah-

tengah pemukiman masyarakaat Dukuh cengklik Desa Bendo

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Madrasah ini memiliki

bangunan yang tidak terlalu luas. Hanya terisi dengan bangunan 6 ruang

kelas, 1 kantor kepala madrasah, 1 kantor guru, 1 gudang dan 2 kamar

mandi. Selain itu madrasah juga memiliki ruang parkir dan 1 halaman

berbentuk persegi panjang. Setelah adanya perubahan madrasah ini

sudah mempunyai satu masjid sebagai sarana ibadah. Selain itu ruang

guru yang dahulu menjadi satu dengan ruang kepala madrasah kini

sudah berdiri sendiri dengan memberikan sekat berupa triplek pada

ruang parkir sehingga terbentuklah ruang guru walaupun sederhana.

Siswa-siswa di madrasah ini ramah dan sopan. Guru-guru di madrasah

tersebut juga ramah.

C. Faktor pendukung dan penghambat perubahan

1. Faktor pendukung

a. Dukungan yang sangat besar dari masyarakat sekitar, komite, dan

pepimpinan ranting. Masyarakat, komite, guru, pimpinan ranting

Page 75: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

58

sangat mendukung program kemajuan yang ada pada madrasah,

selalu meyokong kegiatan madrasah. Madrasah, komite, dan

pimpinan ranting kompak sekali dalam kemajuan madrasah,

terkadang memberi masukan dan saling bekerja sama (Suyadi,

wawancara, 10 Januari 2019).

b. Adanya semangat dari wali murid untuk melakukan perubahan (Tri

Setyo Utomo, wawancara, 11 Januari 2019). Madrasah dan wali

murid saling bahu membahu untuk mengembangkan madrasah

(Nur Alimah, wawancara, 10 Januari 2019).

c. Komite, tokoh masyarakat memberi masukan supaya ada

perubahan yang lebih terhadap madrasah. Sehingga guru menjadi

termotivasi untuk berubah (Tri Setyo Utomo, wawancara, 11

Januari 2019).

2. Faktor penghambat

a. Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak merata. Di madrasah ini

rata-rata terdiri dari guru yang sudah berumur 40 tahun keatas,

karena itu lah jika ada perubahan baru yang terjadi maka beliau-

beliau yang sudah berumur kurang bisa diajak “lari cepat”, dalam

hal ini adalah tanggap cepat dalam perubahan (Suyadi, wawancara,

10 Januari 2019).

b. Masih sedikit guru yang menguasai tahfidz (Suyadi, wawancara, 10

Januari 2019).

Page 76: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

59

c. Kemampuan anak yang berbeda-beda, sehingga perlu binaan lebih

bagi anak yang kurang sekali (Suyadi, wawancara, 10 Januari

2019).

d. Dari segi tenaga pendidik adanya guru yang merangkap (Titik

Murniasih, wawancara, 10 Januari 2019). Dalam madrasah ini terdiri

dari guru yang “pas”. Pas dalam artian bahwa madrasah ini hanya

memiliki guru kelas 6, guru mapel 2 dan kepala madrasah 1.

Sehingga ada guru yang merangkap, seperti menjadi guru dan juga

menjadi TU. Jika ingin menambah guru lagi terkendala pada biaya.

e. Adanya kendala pada pendanaan untuk kegiatan madrasah (Suyadi,

wawancara, 10 Januari 2019).

f. Bagi orang tua yang tidak mempunyai telepon genggam sebagai

sarana grup media sosial madrasah, terkadang terlambat untuk

mengetahui informasi mengenai perubahan (Rina wali murid,

wawancara, 10 Januari 2019).

D. Analisis Data

Manajemen Perubahan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Bendo

Madrasah Ibtidaiyah merupakan sekolah formal yang setara seperti

Sekolah Dasar (SD). Hanya saja dalam madrasah ibtidayah memiliki

pelajaran agama dengan kapasitas yang lebih banyak. Setiap lembaga

sekolah tentunya ingin berubah ke arah yang lebik baik, tak terkecuali

perubahan yang ada di madrasah ini. Perubahan dalam madrasah tentunya

Page 77: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

60

tidak terlepas dari stakeholder yang terlibat terutama warga sekolah.

Perubahan pada madrasah ini dimulai ketika kepala madrasah melihat perlu

adanya perubahan, sehingga kepala madrasah ingin melakukan perubahan

yaitu dengan cara meningkatkan jumlah murid secara bertahap. Uraian di

atas sesuai yang diungkapkan oleh kepala madrasah Bapak Suyadi, S.Pd.

dalam wawancara:

“Kami disini sebelumnya belum lama memangku jabatan kepala ini

baru mulai januari 2017. Melihat kondisi madrasah yang siswanya

waktu itu masih sedikit dibawah seratus, kami berkeinginan untuk

meningkatkan jumlah murid secara bertahap. Kemudian kami

melakukan perubahan-perubahan agar madrasah perubahanini

dapat diminati oleh masyarakat sekitarnya teruatamanya”

(W/KS/1/10-01-2019).

Hal di atas mengenai bahwa madrasah mengambil keputusan untuk

merencanakan perubahan sesuai dengan teori pada bab II :

1. Exploration Phase (Fase Eksplorasi)

Dalam tahap ini organisasi menggali dan memutuskan apakah

ingin membuat perubahan spesifik dalam operasi, dan jika demikian,

mempunyai komitmen terhadap sumber daya untuk merencanakan

perubahan.

Awal dimulainya perubahan juga adanya pemikiran dari kepala

madrasah yang menginginkan guru sejahtera. Maka dari itu, kepala

madrasah mengajak guru-guru untuk mencapai perubahan tersebut. Untuk

mencapai kesejahteraan guru tersebut salah satu caranya yaitu dengan

Page 78: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

61

peningkatan jumlah siswa. Sebagaimana yang diungkapkan bapak Tri Setyo

Utomo, S.Pd. dalam wawancara:

“Awalnya untuk kepala madrasah pengen ya bagaimana guru –guru

nya itu bisa sejahtera, kan artinya meningkat. Dengan adanya

meningkat intinya kan dari dana bos kemudian dari dana yang lain

kan biar ada, maka salah satunya yaitu biar siswanya menjadi

banyak. Langkah-langkah dari kepala sekolah nggeh

mengumpulkan kepada guru intinya bagaimana kita

mempromosikan keluar-luar biar nantinya bisa masuk ke MI. Kalau

siswa meningkat otomatis dari pendapatan yang bisa meningkat”

(W/G/1/10-01-2019).

Hal di atas tentang pentingnya melakukan perubahan sesuai dengan

teori pada bab II yaitu sebagai berikut :

2. Fase Pencairan (Unfreezing)

Fase ini mencakup kegiatan membantu orang-orang memahami

bahwa diperlukan adanya suatu perubahan, mengingat bahwa situasi

yang berlaku tidak kuat (tidak memadai lagi). Perlu diubah sikap dan

perilaku yang berlaku, selama fase ini hingga diminimasi.

Manajer yang memimpin dan mengarahkan proses perubahan,

perlu melaksanakan tindakan-tindakan guna mempersiapkan

karyawannya untuk mengikuti perubahan tersebut.

Dari awal pemikiran perubahan itulah kepala madrasah ingin

melakukan perubahan khususnya pada siswa untuk menciptakan lulusan-

lulusan yang bisa dikenal dengan program unggulannya. Untuk mencapai

hal tersebut maka madrasah memfokuskan pada pengembangan program

tahfidz Qur’an juz 30. Dengan adanya program tersebut diharapkan minat

masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah tersebut

meningkat.

Page 79: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

62

Uraian di atas sesuai dengan yang diungkapkan kepala madrasah

yaitu bapak Suyadi, S.Pd. dalam wawancara:

“Perubahan yang dimaksud adalah bahwa kami ingin

menciptakan lulusan-lulusan atau anak didik yang bisa dikenal

masyarakat dengan program unggulannya. Disini kami lebih

memfokuskan dulu dalam pengembangan tahfidz quran yaitu jus

30. Jadi di madrasah ini selain dibidang yang lain kami tekankan

pada semua lulusan agar bisa hafal jus 30. Maksud kami dengan

itu madrasah ini bisa lebih diminati masyarakat sehingga lambat

laun akan menjadi besar…”(W/KS/1/09-01-2019).

Hal tersebut di atas mengenai tujuan perubahan dan desain

tindakan yang tepat dalam mencapai perubahan sesuai dengan teori pada

bab II:

3. Planning Phase (Fase Perencanaan)

Sekali konsultan dan organisasi membuat kontrak, tahap

berikutnya adalah menyangkut pemahaman masalah dan kepentingan

organisasi. Proses perubahan menyangkut pengumpulan informasi

dengan maksud mencipatakan diagnosis yang tepat tentang

masalahnya, menciptakan tujuan perubahan dan mendesain tindakan

yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, dan membujuk pengambil

keputusan kunci mencapai tujuan tersebut dan mendukung perubahan

yang diusulkan.

Untuk mewujudkan perubahan pada madrasah tersebut terutama

peningkatan jumlah siswa, maka pihak sekolah mempromosikan sekolah ke

luar agar banyak yang berminat untuk bersekolah di MI tersebut. Selain

promosi sekolah peningkatan siswa juga melalui program unggulan tahfidz

Page 80: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

63

yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan

anak mereka di madrasah tersebut. Maka dari itu pihak sekolah

mengirimkan beberapa guru untuk mengikuti les untuk mendalami tahfidz,

dari les itulah maka tahfidz dapat dikembangkan di madrasah ini. Perubahan

pada madrasah juga dicapai dengan capai dengan cara melakukan studi

banding ke sekolah yang lebih dahulu maju, agar bisa mengATMkan hal-

hal yang didapat dari studi banding tersebut. Uraian di atas sesuai dengan

yang diungkapkan bapak Tri Setyo Utomo, S.Pd. dan juga kepala madrasah

bapak Suyadi, S.Pd. dalam wawancara:

“Langkah-langkah dari kepala sekolah nggeh mengumpulkan

kepada guru intinya bagaimana kita mempromosikan keluar-luar

biar nantinya bisa masuk ke MI. Kalau siswa meningkat otomatis

dari pendapatan yang bisa meningkat”(W/G/11-01-2019).

“Yang pertama kita karena program unggulannya tahfidz kita

menguatkan tahfidznya. Kemarin waktu awal-awal itu ada dua guru

kita yang mendalami tahfidz dan Alhamdulillah sudah selesai juga

juz 30 dan juz 29 agar nanti siswa bisa denagn baik menyerap ilmu

yang diajarkan oleh gurunya. jadi tahfidz itu dari guru kelas mula-

mula, kita leskan kemudian setelah berhasil kita programkan

kembangkan di madrasah ini”(W/KS/1/10-01-2019).

“Selain itu kita juga melakukan tiap semester itu study banding,

semua bapak ibu guru kita ajak studi banding ke sekolah yang

sudah-sudah lebih dulu maju, harapan kami untuk bisa mengATM

bisa mencontoh bisa mengembangkan di madrasah ini agar

kedepannya bisa berkembang dengan baik dan endingnya muridnya

bisa banyak”(W/KS/1/10-01-2019).

Hal di atas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk

mencapai untuk mencapai tujuan perubahan yang telah direncanakan sesuai

dengan teori dalam bab II yaitu:

Page 81: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

64

4. Fase Merubah (Changing)

Fase ini meliputi tindakan membiasakan para karyawan

melepaskan cara-cara lama mereka bekerja dan dibentuknya hubungan-

hubungan baru.

Namun hal diatas juga bisa dipandang dari teori di bab II yaitu:

5. Action Phase (Fase Tindakan)

Pada tahap ini organisasi mengimplementasikan perubahan yang

ditarik dari perencanaan. Proses perubahan menyangkut desain untuk

menggerakkan organisasi dari current state (keadaan sekarang) ke

future state (keadaan yang akan datang) yang diharapkan dan termasuk

menciptakan pengaturan yang tepat untuk mengelola proses perubahan

dan mendapatkan dukungan untuk tindakan yang dilakukan, dan

mengevaluasi kegiatan implementasi dan mengumpan hasil sehingga

setiap penyesuaian dan perbaikan yang perlu dapat dilakukan.

Dari langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak madrasah itulah,

madrasah Ibtidaiyah Bendo mengalami peningkatan dalam jumlah siswa.

Peningkatan tersebut terjadi selama 2 tahun terakhir yaitu dari tahun 2017-

2018. Siswa yang bersekolah tersebut juga datang dari luar daerah Bendo

seperti kecamatan Sambi.

Selain peningkatan jumlah siswa perubahan lainnya yaitu adanya

peningkatan jumlah ekstrakurikuler yang ada pada madrasah ini. Hingga

saat ini madrasah memiliki 17 cabang ekstrakurikuler yang sudah

Page 82: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

65

terjadwal antara lain , tahfidzul Qur’an, hisbul waton, robotic, roket air,

memanah, tahsin, MTQ, pidato, adzan, puisi, seni, kaligrafi, mewarnai,

kemudian juga ada 3 klub mapel, matematika, IPA dan ismuba, dan

computer. Dengan adanya pelaksanaan ekstrakurikuler yang sudah

terjadwal tersebut, maka siswa siswi dapat berkembang sesuai dengan

bakat dan mintanya. Hal ini dapat dilihat apabila ada kegiatan perlombaan

baik itu ditingkat kecamatan, kabupaten dan juga solo raya siswa-siswi di

madrasah ini siap mengikuti lomba dan mendapatkan hasil yang baik. Hal

ini dibuktikan dengan prestasi yang dicapai oleh madrasah ini. Madrasah

ini sering menjuarai lomba di tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan sudah

pernah menyentuh kancah international.

Selain ekstrakurikuler, madrasah juga memiliki pembiasaan antara

lain sholat dhuha, murojaah pagi, dzuhur berjamaah, ashar berjamaah,

Jum’at keliling, membaca alquran setelah dzuhur, pembiasaan karakter,

asmanul husna, dan tahfidzul Qur’an. Selain perubahan jumlah siswa dan

ekstrakurikuler, perubahan lain juga terjadi di bidang sarana. Sekarang ini

madrasah ini memiliki satu masjid untuk sarana ibadah dan pengembangan

program unggulannya tahfidz Qur’an. Untuk memperkuat perubahan yang

telah terjadi maka pihak madrasah mempertahankan perubahan tersebut

dengan cara melakukan KKG rutin disekolah sebagai evaluasi, selalu

menjaga komunikasi, serta berkegiatan keluar untuk menjaga semangat dan

kekompakan terhadap perubahan yang telah dilakukan. Sebagaimana yang

diungkapkan dalam wawancara:

Page 83: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

66

“Seperti yang sudah dijelaskan tadi, jadi guru setiap sabtu itu ada

KKG, lah kita masukkan disitulah semacam diskusi, semacam

sharing untuk biar guru tetap semgt. sekali waktu kita fresh keluar

evaluasi misalnya outbound biar ada seamangatnya terus, semangat

dan kelompakan tetap kita jaga. Alhamdulillah pengamatan kami

untuk semangat nya bagus untuk berkembang bersama”

(W/KS/1/09-01-2019).

“…Dengan adanya KKG di sekolah yang rutin itu kan artinya

kekurangan guru kemarin apa, nanti mau yang akan dilakukan guru

apa itu lebih bisa direncanakan…”(W/G/1/10-01-2019).

“Jadi itu kita ya untuk mempertahankan biar tetap ini, intinya selalu

komunikasi dengan wali murid dengan komite itu selalu, jadi intinya

kekuatannya itu. Jadi kita kita guru melaksanakan kegiatan itu kan,

ya bener di sekolah yang melaksanakan guru, tapi semuanya

berdasarkan atas dari dorongan wali murid juga kemudian komite,

tokoh-tokoh masyarakat…”(W/G/1/10-01-2019)

Uraian di atas mengenai cara mempertahankan perubahan sesuai

dengan teori pada bab II yaitu :

6. Fase Pembekuan Kembali (Refreezing)

Fase ini mencakup kegiatan memperkuat perubahan-perubahan

yang telah dilaksanakan, demikian rupa hingga cara-cara baru

berperilaku. Apabila para karyawan melihat bahwa perubahan tersebut

menguntungkan, maka hasil-hasil positif akan menjadi alat pemerkuat

perubahan (Winardi, 2005:150).

Dalam proses perubahan yang terjadi di MIM Bendo ini banyak

orang yang terlibat. Dukungan mengalir dari berbagai pihak seperti,

komite, pimpinan ranting, masyarakat, dan orang tua wali. Mereka saling

bersinergi untuk memajukan madrasah. Dari dukungan itulah madrasah

dapat melakukan perubahan secara bertahap. Meskipun pada madrasah ini

masih terdiri dari guru-guru yang honorer, namun mereka bersama-sama

Page 84: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

67

kepala madrasah membuat komitmen untuk memajukan madrasah

sehingga dapat berkembang menjadi madrasah yang lebih baik. Uraian

tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala madrasah Bpk.

Suyadi dalam wawancaranya :

“Waktu pertama kita luncurkan untuk perubahan biar lebih maju

lagi, kita membuat suatu komitmen bersama, antara semua warga

sekolah terutama guru dan kepala harus bersinergi untuk bersama-

sama mengembangkan madrasah ini. Jadi istilahnya sudah ada kata

sepakat walaupun guru-guru honor guru-guru wiyata

Alhamdulillah semua juga senang , walapun pulang sore semuanya

mendukung jadi kita lakukan sosialisasi dengan guru-guru dengan

KKG itu akhirnya semua enjoy untuk berkembang dengan baik”.

(W/KS/1/09-01-2019)

Hal di atas mengenai komitmen yang dibangun bersama sesuai

dengan teori pada bab II:

7. Membangun Komitmen

Pemberdayaan merupakan perubahan peran dan perilaku

manajemen. Pemberdayaan yang diberikan pimpinan mengandung

makna meningkatnya beban tugas dan tanggung jawab.

Oleh karena itu pemberdayaan sebagai bagian dari perubahan

kultural, memerlukan komitmen segenap stakeholder yang terlibat dalam

proses pemberdayaan dan perubahan. Tanpa komitmen tidak mungkin dapat

mencapai hasil yang diharapkan. Namun demikian, pemimpin harus

berperan sebagai faktor penggerak peningkatan komitmen tersebut.

Dalam mencapai perubahan pihak madrasah melibatkan wali murid

dalam pengambilan keputusan. Pihak sekolah rutin berkomunikasi dengan

Page 85: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

68

wali, menerima, mendengarkan serta mempertimbangkan masukan-

masukan dari wali murid. Komunikasi dengan wali murid melalui grup

sosial media yaitu WhatsApp. Selain melalui grup sosial media komunikasi

juga rutin dilakukan oleh pihak madrasah dengan cara mengundang wali

dalam penerimaan nilai PTS maupun PAS. Uaraian tersebut sesuai dalam

wawancara :

“Jadi setiap program kita sosisalisasikan, misal kita ada namanya

grup medsos wali murid, jadi ada perubahan gini perubahan gini

kita tawarkan lewat medsos. Ada suatu ketika kita undang juga pas

mungkin bareng PTS bareng PAS kita libatkan untuk perkembangan

perubahan. Dan komunikasi kita tetap rutin jadi setiap apapun

setiap kegiatan kita, kita share di grup wali. Jadi itu bisa dilihat

setiap hari aktifnya. Jadi ada perubahan apapun jadi kita

komunikasikan. Bahkan kadang-kadang para wali pro aktif,

misalkan tambah ini pak kurang ini pak itu sangat mendukung

sekali”. (W/KS/1/10-01-2019)

“Pasti, apapun itu. Dari segi catering, dari segi kaya pembayaran-

pembayaran itu kita bicarakan bersama” (W/OT/3/12-01-2019).

Hal di atas sesuai dengan teori pada bab II mengenai peran

pemimpin perubahan yaitu :

8. Bersikap Tulus

Hubungan baik antar pemimpin dan bawahan akan

memberdayakan karena mendorong dan membuka komunikasi,

memastikan saran bahwa setiap orang didengarkan dan

dipertimbangkan, dan membiarkan orang mengakui setiap kekurangan

pengalaman yang dimiliki.

Page 86: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

69

Dalam memimpin perubahan kepala madrasah bekerjsama

dengan stakeholder yang terlibat dalam perubahan. Sehingga perubahan

dapat dicapai dengan maksimal.

Uraian di atas mengenai gaya kepemimpinan pemimpin

perubahan sesuai dengan teori bab II :

9. Gaya kepemimpinan Relasional

Gaya kepimimpinan ini lebih senang bekerja tugas tim atau

membantu orang lain mencapai tujuan. Strategi kepemimpinan

relasional adalah (a) bekerjasama, bekerja dengan orang lain dalam

tugas tim, membagi tugas dan tanggung jawab (b) menyumbang,

berperan dibelakang layar atau membantu orang lain menyelesaikan

tugas (c) dilakukan untuk orang lain, mendapat kepuasan dengan

memfasilitasi, melatih dan mengamati prestasi orang lain.

Untuk mengetahui keabsahan terkait data yang penulis paparkan

diatas, maka di bawah ini penulis sajikan tabel hasil wawancara pada tiga

informan antara lain kepala madrasah, guru dan wali murid, apakah ketiga

informan tersebut memiliki jawaban yang sama mengenai manajemen

perubahan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo, yaitu

sebagai berikut :

Page 87: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

70

Tabel 4.5 trangulasi sumber Manajemen Perubahan MIM Bendo

No Kepala Madrasah Guru Orang tua

1 Terjadi perubahan

jumlah siswa

Perubahan yang

terjadi secara

signifikan adalah

perubahan pada

siswa

Jumlah murid

lebih banyak dari

yang sebelumnya

2 Terjadi perubahan pada

ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler

sudah mencapai 17

cabang

Ada program

ekstrakurikuler

yang lebih banyak

3 Keterlibatan wali murid

dalam perubahan

Diskusi dengan wali

murid melalui grup

WA atau

mengundang wali

murid tiap semester

Persemester

bertemu dengan

dengan wali murid

4 Adanya pengembangan

tahfidz qur’an juz 30

Program unggulan

tahfidz yang ada

pada madrasah

Di madrasah ada

program unggulan

tahfidz

5 Program yang

dilakukan madrasah

disosialisasikan melalui

grup media sosial

whatsapp

Setiap kelas memiliki

grup untuk

pemberitahuan

informasi

Ada grup

whatsapp untuk

komunikasi

No Kepala Madrasah Guru Orang tua

6 Adanya dukungan yang

sangat besar untuk

melakukan perubahan

Melaksanakan semua

kegiatan perubahan

ada dorongan dari

wali murid juga dari

komite tokoh

masyarakat

Selalu mengajak

wali murid, demi

kebaikan bersama,

saling bahu

membahu

mengembangkan

madrasah.

Page 88: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan pemaparan data yang telah disampaikan maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah Bendo sebelum tahun

2017 antara lain dilihat segi siswa, jumlah siswa pada saat itu masih

dibawah seratus. Ekstrakurikuler yang ada pada waktu itu belum

sebanyak setelah terjadi perubahan, hanya ada ekstrakurikuler Hisbul

Wathon saja. Dari segi sarana prasarana sebelum perubahan (tahun

2016) madrasah ini belum memiliki masjid dan ruang guru sendiri.

Selain itu sarana pendukung pembelajaran seperti papan tulis kapur

masih digunakan.

2. Kondisi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo tahun (2017-

2018) antara lain sudah diterapkannya program khusus pada madrasah

ini sehingga dapat menarik minat masyarakat terhadap madrasah ini.

Peningkatan siswa juga terjadi pada tahun ini, saat ini madrasah sudah

memiliki jumlah siswa diatas seratus. Ekstrakuriler yang ada pada

madrasah ini sudah mencapai 17 cabang dan berbagai pembiasaan

dilakukan di madrasah ini. Perubahan juga terlihat dari segi sarana dan

prasarana. Madrasah telah memiliki satu masjid sebagai sarana ibadah

dan pendukung pengembangan program tahfidz Qur’an. Ruang guru

Page 89: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

72

yang dahulunya menjadi satu dengan ruang kepala madrasah sekarang

berdiri sendiri.

3. Model Manajemen Perubahan yang paling dekat dari manajemen

perubahan yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Bendo adalah model manajemen perubahan yang dikemukakan oleh

Kurt Lewin yaitu Unfreezing, Changing, dan Refreezing. Namun

manajemen perubahan yang ada di madrasah ini juga bisa dipandang

dari model perubahan Burnes.

4. Faktor pendukung perubahan pada madrasah ini yaitu dukungan besar

dari berbagai pihak untuk melakukan perubahan yang terhadap

madrasah, karena hal tersebut warga sekolah khususnya kepala

madrasah dan guru semangat untuk melakukan perubahan. Komunikasi

yang terjalin dengan baik antar pihak-pihak yang terlibat perubahan

akan membuat perubahan menjadi lebih maksimal.

Faktor penghambat perubahan yang dominan adalah dana. Selain faktor

dana yaitu dari segi SDM yang ada pada madrasah. Karena dari segi

tenaga pendidik pada madrasah tersebut terbatas, tak jarang tenaga

pendidik merangkap.

B. Saran

Sebagai suatu madrasah yang baru merintis perubahnan dengan adanya

program khusus maka dari pengamatan penulis, penulis menyarankan hal

sebagai berikut :

Page 90: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

73

1. Untuk Kepala Madrasah

a. Kepala madrasah untuk lebih meningkatkan etos kerja yang telah

dibangun.

b. Mencari terobosan-terobosan baru untuk mendukung perubahan

yang telah ada.

c. Perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana pendukung untuk

meningkatkan kenyamanan pembelajaran.

d. Mempromosikan madrasah kepada masyarakat dalam jangkauan

lebih luas, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat yang diharapkan

berdampak pada kenaikan jumlah siswa yang lebih banyak.

2. Guru

a. Tetap menjaga kekompakan untuk meningkatkan yang telah dicapai.

b. Berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas diri

3. Orang tua

a. Orang tua hendaknya berperan aktif dalam mendampingi anak-

anaknya agar dapat maksimal dalam mengembangkan potensi anak-

anaknya.

b. Mendukung program madrasah dengan ikut berperan aktif

memberikan sumbangan berupa pemikiran dan tindakan untuk

mengembangkan madrasah.

Page 91: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

74

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif (Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu). Jakarta:

Rajawali Pers

Amtu, Onisimus. 2013. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Bandung:

Alfabeta

Arifin, Muhammad. 2017. Strategi Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan

Disiplin di Perguruan Tinggi. Jurnal EduTech. Vol 3:130.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Asdi Mahasatya

D’Ortenzlo, Carlo. 2012. Understanding Change and Change Management

Processes: A Case Study. Philosophy. University of Canberra Canberra,

AustraliaMoleong, J. Lexy. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Murfani, Muhtaram Aceng. 2016. Manajemen Perubahan pada Satuan Pendidikan

Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 23:75-76

Nasution, Nur. 2010. Manajemen Perubahan. Bogor: Ghalia Indonesia

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 60 tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Suparlan. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dari Teori Sampai dengan

Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hussain Talib Syed, et al. 2016. Kurt Lewin’s Process Model For Organizational

Change: The Role Of Leadership and Employess Involvement : A Critical.

Review. Journal Innovation Knowledge. Vol 26 page 3

Wibowo. 2016. Manejemen Perubahan. Jakarta: Rajawali Pers

Page 92: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

75

Winardi, J. 2005. Manajemen Perubahan (Management Of Change). Jakarta:

Kencana

Page 93: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

76

Lampiran 1

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Kamis, 10 Januari 2019

waktu : 08:47

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bendo

Topik : Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah yang dilakukan

madrasah untuk berubah

Narasumber : Bapak Suyadi (Kepala madrasah MIM Bendo)

Peneliti : Perubahan apa saja yang terjadi pada madrasah ini sehingga dapat

berkembang seperti sekarang ?

Narasumber : Kami disini sebelumnya belum lama memangku jabatan kepala ini

baru mulai januari 2017. Melihat kondisi madrasah yang siswanya

waktu itu masih sedikit dibawah seratus, kami berkeinginan untuk

meningkatkan jumlah murid secara bertahap. Kemudian kami

melakukan perubahan-perubahan agar madrasah ini dapat diminati

oleh masyarakat sekitarnya teruatamanya. Perubahan yang

dimaksud adalah bahwa kami ingin menciptakan lulusan-lulusan

atau anak didik yang bisa dikenal masyarakat dengan program

unggulannya. Disini kami lebih memfokuskan dulu dalam

pengembangan tahfidz quran yaitu jus 30. Jadi di madrasah ini

selain dibidang yang lain kami tekankan pada semua lulusan agar

bisa hafal jus 30. Maksud kami dengan itu madrasah ini bisa lebih

diminati masyarakat sehingga lambat laun akan menjadi besar,

walaupun kami tidak mengesampingkan program-program yang

lain diluar tahfid, disini ada 17 ekstra yang kita kembangkan.

Peneliti :Sejak kapan bapak menjabat sebagai kepala madrasah di madrasah

ini?

Narasumber : Saya memangku disini mulai januari 2017, sudah berjalan dua

tahun ini.

Peneliti : Selama bapak menjabat apakah ada perubahan-perubahan yang

terjadi ?

Narasumber : Perubahan yang sudah tampak menurut kami itu satu kami sering

berkegiatan keluar karena ekstranya bertambah otomatis kegiatan

kita itu juga harus mengeluarkan anak-anak untuk lomba keluar.

Alhamdulillah bagus juga termasuk yang tahfidz unggulan tadi,

Page 94: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

77

banyak prestasi juga termasuk pidato, termasuk kegitaan jambore

hw itu temasuk kegitan unggulan kita itu sudah banyak prestasinya.

Kemudian yang akan dikembangkan ke dalam untuk menunjang itu

kami melakukan KKG rutin pembinaan guru hari sabtu. Selain itu

kita juga melakukan tiap semester itu study banding. Semua bapak

ibu guru kita ajak studi banding ke sekolah yang sudah-sudah lebih

dulu maju, harapan kami untuk bisa mengATM bisa mencontoh bisa

mengembangkan di madrasah ini agar kedepannya bisa

berkembang dengan baik dan endingnya muridnya bisa banyak.

Peneliti : Untuk mencapai perubahan itu, langkah-langkah apa yang bapak

tempuh ?

Narasumber : Yang pertama kita karena program unggulannya tahfidz kita

menguatkan tahfidznya. Kemarin waktu awal-awal itu ada dua guru

kita yang mendalami tahfidz dan alhamdulllah sudah selesai juga

juz 30 dan juz 29 agar nanti siswa bisa dengan baik menyerap ilmu

yang diajarkan oleh gurunya. Jadi tahfidz itu dari guru kelas mula-

mula, kita leskan kemudian setelah berhasil kita programkan

kembangkan di madrasah ini .

Peneliti : Guru tahfiz yang dileskan kemana bapak ?

Narasumber : Lesnya itu di pak Edi Sumianto irama muriqi di deket UMS. Lesnya

awalnya 6 bulan kemudian selesai. Setelah selesai guru yang les tadi

kita mengadakan KKG ritin setiap sabtu itu kita kembangkan ke

guru-guru, itu tentang tahfidznya.

Peneliti : Apakah ada murid lain daerah yang bersekolah di madrasah ini?

Narasumber : Alhamdulillah dengan kemarin sudah memwisuda jus 30 akhirnya

kita juga banyak dikenal dari luar Bendo, banyak juga yang

sekarang dari kecamatam sambi mulai ada beberapa yang masuk

dan dari dari leurahan sebelah timurnya yaitu Tegalgri, Keyongan

sudah ada yang masuk juga. Memang perkembangannya pelan-

pelan mbak artinya karena sekolahnya di daerah yang penduduk

nya tidak begitu banyak tapi Alhamdulillah tiap tahun juga ada

peningkatan jumlah siswa.

Peneliti : Untuk lomba apakah sudah menyentuh kancah internasional?

Narasumber :Yang 2017 sudah pernah ikut OLYC di Bandung itu Alhamdulillah

juara medali emas, itu yang sekali internasional tarafnya.

Kemudian untuk tingkat kabupaten kita juga sudah sering keluar,

terakhir kemarin diajang hap kemenag tingkat kecamatan

tahfidznya kita juga juara 2 yang laki-laki, yang putri juara 3 dan

juga pidato kemarin juga dapat juara 2. Alhamdulillah walaupun di

desa sudah berkembang baik menurut kami.

Page 95: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

78

Peneliti : Karena tadi ditonjolan dalam kegiatan tahfidznya untuk kebiasaan

pendukung seperti sholat dhuha seperti itu apakah dilaksanakan

juga?

Narasumber : Untuk dhuha kita rutin di pagi kelas 6,5,4 kita sudah dhuha di

masjid dan Alhamdulillah sudah punya masjid sendiri belum lama

juga, kemudian dilanjutkan dengan program tahfidz sampai jam 8

kemudian dzuhur juga berjamaah , ditutup kelas 3 sampai kelas 6

ada sholat ashar berjamaah. jadi nanti pulanya habis ashar dari

kelas 3 sampe kelas 6.

Peneliti : Untuk mencapai perubahan, pasti ada komponen yang bersinergi

ya pak, otomatis kepala madrasah dengan gurunya bagaimana

langkah bapak untuk menyinergikan hal tersebut ?

Narasumber : Waktu pertama kita luncurkan untuk perubahan biar lebih maju

lagi, kita membuat suatu komitmen bersama , antara semua warga

sekolah terutama guru dan kepala harus bersinergi untuk bersama-

sama mengembangkan madrasah ini. Jadi istilahnya sudah ada kata

sepakat walaupun guru-guru honor guru-guru wiyata

Alhamdulillah semua juga senang, walapun pulang sore semuanya

mendukung jadi kita lakukan sosialisasi dengan guru-guru dengan

KKG itu akhirnya semua enjoy untuk berkembang dengan baik.

Peneliti : Terkait dengan guru, apabila ada guru yang berprestasi atau apa

apakah ada semacam reward atau tidak, atau semacam hadiah?

Narasumber : Kita akan sekolahnya masih kecil, masih sedikit jumlah siswanya,

walaupun memang tidak besar misalnay ada guru yang emmbawa

anak berprestasi itu tetap kita kash reward, walaupun secara angka

ya tidak bisa saya haturkan, memang sedikit tapi ada juga

penghargaan yang nanti biasanya berupa dana nanti diberikan di

akhir bulan

Peneliti : Faktor penghambat dan pendukung apakah menurut bapak untuk

mencapai perubahan ?

Narasumber : Ya memang untuk penghambat guru-guru ,guru kita kan

kebanyakan agak berumur diatas 40 lah yang tua –tua, kalo yang

tua-tua untuk lari nya memang kurang cepet, kondisi SDM nya

memang tidak merata. Yang tahfidz yang menguasi cuma baru 2

guru yang lainya tarafnya mengikuti, akhirnya kan belum

meratanya SDM. Dari segi SDM, yang dari segi yang lain,

katakanlah mungkin siswa , kemampuan siswa ada yang berbeda-

beda. Artinya mungkin target kita lulus disini hafal jus 30 tapi

memang tidak semua bisa selesai tapi 90 % selesai. Karena mungkin

ada spesial anak yang sangat kurang sekali. Namun demikian akan

tetap kita bina.

Page 96: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

79

Peneliti : Selain faktor penghambat tersebut, faktor pendukung perubahan

apa saja pak ?

Narasumber : Kita Alhamdulillah dari masyarakat sekitar dari komite dari

pimpinan ranting sangat besar, untuk pengembangan program ini.

Dulu waktu saya jadi kepala pertama kali kita belum punya sarana

seperti majid itu belum ada, kit akhirnya berembug dengan komite,

dengan PRM bersama-sama akhirya punya masjid untuk kegiatan.

Karena kegiatan tahfidz ini syiarnya kan lewat masjid-masjid juga.

Jadi waktu diluncurkan itu kan dibagi kelas-kelas kecil artinya kan

memang butuh ruangan luas. Artinya untuk program-program

kemajuan itu komite, komite guru, kemudian PRM itu sangat

mendukung itu selalu apa menyokong kegiatan kita. Bahkan misal

ada kegiatan keluar ada studi banding dari komite meminjamkan

mobil, berarti dukungannya cukup besar. Misalnya kegiatan apa

yang sekiranya butuh transportasi itu kadang-kadang dibantu,

karena madrsah kan belum punya mobil.

peneliti : Selain dukungan transportasi adakah dukungan yang lain seperti

dukungan dana?

Narasumber :Ya Alhamdulillah dari PRM untuk pengembangan kegiatan

ataupun menambah semacam honor ada tambahan juga dari PRM

walaupun tidak seberapa. Itu adalah bentuk perhatian PRM untuk

memajukan madrasah ini. PRM, komite guru kepala madrasah dan

warga masyarakat, warga sekolah kompak sekali. Pada

akhirusanah kita berang-bareng pasti –beliau selalu hadir selalu

mendukung program-program yang kita laksanakan dan kadang-

kadang memberi masukan apa ya nanti kita saling bekerja sama.

Bahkan kita tiap ahad ada pengajian di masjid madrasah. Itu para

PRM para komite pasti banyak yang datang, itu juga bisa kita

jadikan sharing-sharing untuk memajukan madrasah.

Peneliti : Bagaimana keterlibatan wali murid dalam perubahan ?

Narasumber : Untuk wali murid biasanya kita rutin pertemuan misalnya kegiatan

penerimaan hasil peniliaian tengah semester pasti kita undang.

Disitu kita juga saling melakukan evaluasi tentang perkembangan

madrasah terkait dengan kendala, terkait dengan apapun yang ada

hubungannya dengan wali murid . Jadi setiap program kita

sosisalisasikan, misal kita ada namanya grup medsos wali murid,

jadi ada perubahan gini perubahan gini kita tawarkan lewat

medsos. Ada suatu ketika kita undang juga pas mungkin bareng PTS

bareng PAS kita libatkan untuk perkembangan perubahan. Dan

komunikasi kita tetap rutin jadi setiap apapun setiap kegiatan kita,

kita share di grup wali. Jadi itu bisa dilihat setiap hari aktifnya .

Jadi ada perubahan apapun jadi kita komunikasikan. Bahkan

Page 97: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

80

kadang-kadang para wali pro aktif, misalkan tambah ini pak kurang

ini pak itu sangat mendukung sekali. Lomba kemarin ke Bandung

itu pun kita di support dari wali murid biayanya, gotong royong.

Artinya bahwa wali murid sangat mendukung sekali untuk

mendukung kita.

Peneliti : Bagaimana cara bapak mempertahankan perubahan ?

Narasumber : Seperti yang sudah dijelaskan tadi, jadi guru setiap sabtu itu ada

KKG, lah kita masukkan disitulah semacam diskusi, semacam

sharing untuk biar guru tetap semangat. Sekali waktu kita fresh

keluar evaluasi misalnya outbound biar ada seamangatnya terus,

semangat dan kelompakan tetap kita jaga. Alhamdulillah

pengamatan kami untuk semangatnya bagus untuk berkembang

bersama

Page 98: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

81

Lampiran 2

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Sabtu, 11 Januari 2019

Waktu : 08:47

Tempat : MIM Bendo

Topik : Ekstrakurikuler dan pembiasaan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Bendo.

Narasumber : Bapak Suyadi (Kepala madrasah MIM Bendo)

Peneliti : Melanjutkan wawancara kemari, mengenai ekstrakurikuler kan ada

17 ya pak, nah itu apa saja, dilaksanakan berapa kali dan Pembina

nya juga.

Narasumber : Terimakasih, jadi kita memogramkan program khusus ini tahfidz

dan beberapa ekstrakurikuler yang Alhamdulillah sampai tahun

ajaran ini kita ada 17 cabang ekstra unggulan kita tahfidzul qur’an,

hisbul waton, robotic, roket air, memanah, tahsin, MTQ, pidato,

adzan, puisi, seni, juga ada kaligrafi, juga ada mewarnai, kemudian

juga ada 3 klub mapel, matematika, IPA dan ismuba, serta ada juga

komputer. Nah untuk unggulan kita tahfidzul quran yang paling kita

unggulkan itu kegiatannya itu mulai tiap hari selasa, rabu, kamis

dan sabtu, jadi ada 7 jam mata ekstra untuk tahfidzul quran, guru

pengampu itu ada beberapa yang inti itu bapak Tri Setyo Utomo dan

juga Ibu Siti Syamsiyah, itu yang inti. Guru yang lainnya itu

membantu untuk setoran murujaah maupun untuk membantu surat-

surat yang pendek, setelah nanti mahir untuk guru yang pengampu

inti bapak Tri Setyo dan Ibu Siti Syamsiyah. Untuk HW itu kita

masuk pelajaran juga itu hari sabtu rutin itu ada 4 pengampu yang

putra itu bapak tri setyo dan bapak aris yang putri itu ibu siti

syamsiyah dan titik murniasih itu setiap sabtu rutin. dan HW kita

sudah 2 tahun ini juara umum kabupaten. Jadi Alhamdulillah

biasanya peringkat 2, nah ini dalam periode 2 tahun terakhir ini

bisa tingkat 1 dari sekolah madrasah muhammadiyah dan juga SD

Muhammadiyah sekabupaten boyolali. Dan untuk robotic ini

program termasuk baru mulai 2017-2018 ini kita bekerjasama

dengan robotic solo, jadi itu kegiatannya tiap hari jum’at. Itu

memang dari luar kita, kerjasama dengan robotika, perjanjiannya

ada juga. Untuk roket air sudahguru kita sendiri, itu diampu oleh

Page 99: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

82

bapak Aris Rahmanto, itu tiap kamis. Jadi cabang satu namanya.

Kemudian memanah juga cabang satu juga di akhir habis dzuhur,

itu bapak Tri Setyo. Nah tahsin, tahsin itu disini diajarkan tiap habis

sholat dzuhur, in pengampunya semua guru sesuai dengan

kebisaannya anak, artinya misalnya masih halaman berapa, karena

kita menggunakan buku tahsin al biru, jadi bukan buku

menggunakan iqro’ tapi al biru. Kemudian untuk MTQ kita jum’at

sore masih dibantu dari luar juga untuk yang jum’at sore itu ada

yang ngajar dari luar. Untuk pidato itu dilaksanakan tiap hari sabtu

itu saya sendiri, untuk adzan itu pembiasaaan itu diampu oleh bapak

Tri Setyo itu juga hari sabtu. Puisi itu oleh pak Aris guru bahasa

Indonesia, itu juga hari sabtu. Seni itu untuk kelas ke bawah hari

jum’at untuk kelas atas hari sabtu.

Peneliti : Untuk seninya macamnya seperti apa pak?

Narasumber : Seninya kita itu mengembangkan seuai dengan kebutuhan.

Misalnya bulan ini kita kolosal, ataupun bulan berikutnya seni

drama. Jadi selalu berubah sesuai dengan anaknya. Jadi mahir

dalam dalam bulan ya satu bulan kita ganti. Yang sudah kemarin

tari kontemporer yang udah tampil di baledesa juga 17 Agutus

kemarin. Kemudian seni drama musikal itu kemarin kita tampil di

pentas seni pas HW kabupaten. Kemudian untuk kaligrafi itu hari

sabtu, Alhamdulillah kaligrafi juga sudah sering keluar juga kita,

kemarin ku UMS juga dapat juara 2 jadi itu tiap hari sabtu.

Mewarnai juga sama tiap hari sabtu dan klub mapel, klub mapel itu

hari jum’at sesuai jawal. Untuk matematika saya sendiri, untuk IPA

bapak Tri Setyo, untuk ISMUBA itu ibu Siti Syamsiyah. Untuk klub

mapel ini harapan kami ini memang untuk kegiatan lomba,

olimpiade misalnya dikirim itu. Hanya memang sampai sekarang

kita belum bisa tembus di level yang lebih tinggi, jadi sebatas

partisipan. Di goro kemarin kita juga keluar tapi yang bikin dapat

juara. Tapi kita berharap suatu saat nanti kita juga berprestasi di

bidang umum. Itu terakhir untuk komputer masuk di jam TIK

pengembangannya. Jadi itu pembinanya bapak Aris, gitu.

Peneliti : Untuk yang klub mapelnya MTK, IPA sama ISMUBA dan

komputer itu hari apa ?

Narasumber : Untuk klub mapel matematika, IPA, ISMUBA hari jum’at, itu

termasuk cabang 2, hari jum’at.

Peneliti : Untuk matematika bapak sendiri?

Narasumber : Ya, saya

Peneliti : Untuk IPA bapak Tri Setyo ?

Narasumber : Ya, bapak Tri Setyo atau pak uut

Page 100: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

83

Peneliti : Untuk yang ke 3 klub ISMUBA?

Narasumber : Bu Syamsiyah.

Peneliti : ISMUBA itu bagaimana pak ?

Narasumber : ISMUBA itu kemuhammadiyahan itu ya, kemuh, ya fiqih, ya SKI,

ya aqidah akhlak kemudian satu lagi qur’an hadist. Jadi biasanya

kita ada kegiatan lomba ISMUBA itu biasanya ditingkat PDM ada

lomba ISMUBA atau mungkin pas kemah ada lomba cerdas cermat

ISMUBA itu yang keluar dari klubnya itu biasanya.

Peneliti : Kalau untuk yang kaligrafi dan mewarnai hari sabtu itu

pemandunya siapa pak ?

Narasumber : Kaligrafi bapak Tri Setyo yang mewarnai bu Etik Muslikhah

karena biasanya kelas pemula untuk mewarnai, yang mewarnai

bagus biasanya ke arah kaligrafi.

Peneliti : Berati ekstra itu untuk rutin dilakukan nggeh pak ?

Narasumber : Iya rutin, Alhamdulillah selama ini rutin dan berjalan dengan

bagus dan biasanya memang ada hasil-hasilnya juga di kejuaraan-

kejuaraan yang kita ikuti. Jadi misal kita lomba apapun keluar gak

usah pembinaan lama-lama. Ya yang rutin itu, misal pidato tingkat

kecamatan kita tinggal tunjuk saja udah siap insyaAllah itu.

Termasuk MTQ, termasuk misalnya tahfidzul qur’an itu tinggal

pakai.

Peneliti : Kalau untuk memanah itu hari apa ya pak ?

Narasumber : Memanah hari kamis, mamanah memang program baru juga 2017-

2018 itu Alhamdulillah juga sudah ada alat-alatnya udah datang,

ya memang kita prestasi untuk tingkat yang lebih tinggi belum ada .

Peneliti : Kalau untuk albiru itu buku yang seperti apa nggeh pak ?

Narasumber : Albiru itu buku tahsin, nanti saya carikan untuk bisa dibawa, di

fotokopi atau difoto itu dari buku terbitan rumah tahsinnya albiu

ngemplak. Jadi kita kan melakukan pelatihan dari sana juga, bapak

ibu gurunya. Jadi setelah pelatihan kita ajarkan ke siswa

Peneliti : Kalau untuk komputernya bagaimana pak?

Narasumber : Komputernya itu masuk dalam pelajaran jadi termasuk TIK. Jadi

jam TIK biasanya anak-anak bawa laptop, yang karena masih

terbatas itu ada laptop 3 di sekolah. Itu anak-anak yang orang

tuanya punya biasanya kita suruh kita bawa, jadi bersama-sama.

Paling materinya masih sekitar excel, word nah mengenal itu.

Peneliti : Kemudian selain 17 ekstra ada kegiatan pembiasaan nggeh pak,

selain sholat dhuha mungkin ada yang lainnya ?

Page 101: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

84

Narasumber : Pembiasaan itu ada sholat dhuha, ada murojaah pagi, dzuhur

berjamaah terus ashar berjamaah, jum’at keliling bahkan kita juga

misalnya di lingkungan sini. Ada kematian kita sholat jenazah kita

sholat jenazah bersama anak-anak kita juga ada. Kemudian

pembiasaan baca quran bersama setelah habis dzuhur. Kemudian

pembiasaan ada juga pembiasaan karakter misalnay cuci piring

sendiri , kita kan pakai makan ada makan siang itu anak-anak juga

bisa mencuci piring sendiri sendiri. Yang asmaul husna kita

laksanakan pagi hari biasanya pagi jam ke 06.45 anak-ank sholat

dhuha kemudian dilanjutkan dengan asmaul husna. Kemudian

dengan tahfidzul qur’an gitu. Kemudian dzuhur setelah makan

siang, kita memang setengah 12 istirahat makan, jam 12 persiapan

dzuhur biasanaya selesai jam 12, nah setelah dzuhur berjamaah kita

ngaji. Jadi baca qur’an bersama-sama yang sudah qur’an di masjid,

yang belum qur’an berarti tahsin kemudian sampai ashar. Biasanay

ashar kela 3 sampai 6 karena kelas 1-2 pulang jam 1, kelas 3-6

pulang setelah ashar. Jadi KBM kita samapi setengah 3 atau 3

kurang seperempat, seeprempat jam untuk persiapan ashar , setelah

ashar kita pulang ke rumah masing-masing untuk kelas 3 sampai 6.

Peneliti : Kalau untuk murojaah itu setiap kelas atau semua jadi satu pak ?

Narasumber : Murojaah pagi itu perjenjang. Misalnya tahfidz yang kelas satu

baru mulai annas. Kemudian sesuai dengan kebisaannya anak. Ada

yang kelas 2 sudah beberapa surat, ya masuknya maing-maing. Jadi

kelas murojaah itu nanti murojaahnya sesuai dengan tahfidznya.

Ada yang tahfidz juz 30. Jadi nanti murojaah juz 30, yang tahfidz

juz 29 murojaah juz 29, sesuai dengan kelas tahfidz.

Peneliti : Kalau untuk sholat jum’at keliling, kelas berapa yang keliling atau

semua ?

Narasumber : Jum’at keliling biasanya kita gilir biasanya, karena kita hanya

punya mobil yang muatnya 12 anak, biasanya guru laki-laki 2,

kemudian anaknya 12. Keliling di sekitar Bendo, bisa ke lain

kelurahan, misalnya ke kelurahan Keyongan, ke kelurahan Kepoh

itu kita lakukan.

Penliti : Biasanya diikuti oleh siswa kelas berapa pak ?

Narasumber : Yang itu kela 4,5,6, karena kita mencari yang sudah, katakanlah

yang udah mampu atau udah dewasa secara pemikiran biar tidak

gojek, itu yang laki-laki.

Peneliti : Kalau untuk kebiasaan hafidz neighbour sendiri itu bagaiamna ?

Narasumber : Hafidz neighbour itu anak-anak yang sudah juz 30 dan juz 29 itu

dirumah, itu kita kasih untuk menyetorkan kepada takmir masjid

atau imam majid diwilayahnya maing-masing. Jadi misalnya anak

Page 102: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

85

gringing sebisa mungkin setoran pada imam atau takmir masjid di

gringsing. Jadi kita anjurkan begitu, biat terelihara hafalannya.

Peneliti : Jadi setiap setoran, misalkan itu disetorkan ya pak ke imam atau

takmir masjidnya? Itu ada buku datanya tidak pak atau buku

setorannya?

Narasumber : Ada tapi bentuinya kertas. Jadi misalnya di kasih imamnya suruh

tanda tangan disitu

Peneliti : Dan untuk yang terakhir itu alfazone istilahnya menarik sekali ,

untuk alfazone itu bagiamana pak ?

Narasumber : Untuk alfazone itu di pagi hari sebeum ada KBM. Jadi semua guru

kita masuk kelas. Jadi merefresh anak-anak, biar bila ada masalah

dirumahnya biar fresh untuk mengikuti pelajaran. Bentuknya

permainan-permainan ringan, misalnya menunjuk warna ada di

papan. Misalnya warna merah tapi dituli hitam nanti dibaca yang

apa. Kemudian bisa juga misalnya tunjuk anggota badan, untuk

hidung tapi kita pegang telinga. Nah. Nah jadi anak-anak yang tidak

fokus kan tidak bisa mengikuti. Banyak permainannya, nyanyi-

nyanyi sebentar sekitar 5-10 menit. Jadi biar anak itu fokus ke

pelajaran.

Peneliti : Itu bertujuan membangkitkan semangat anak ya pak? Untuk

memotivasi belajar?

Narasumber : Iya, biar termotivasi belajarnya, biar fresh itu kita dengan

alfazone. Iya setiap hari terutama kelas-kelas bawah, karena sambil

bermain itu senang.

Page 103: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

86

Lampiran 3

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Senin, 25 Februari 2019

Waktu : 08:47

Tempat : MIM Bendo

Topik : Sejarah MIM Bendo

Narasumber : Bapak Suyadi (Kepala madrasah MIM Bendo)

Peneliti :Bagaimana awal mula berdirinya MI ini hingga dapat berkembang

seperti sekarang?

Narasumber : Ya kalau menengok sejarah MI Bendo ini itu dimulai dari sekitar

akhir tahun 60 an. Jadi pasca adanya peristiwa nasional G3OSPKI

dimana ada keprihatinan dari tokoh-tokoh islma di bendo

utamanyauntuk bisa memajukan agama di Bendo yaitu dengan

mendirikan madrasah ini yang dirintis tahun 6. Kemudian kita resmi

itu dapat SK itu tanggal 1 januari 1968 sesuai yang ditampilkan di

papan ini 1 januari 1968 dapat SK dari dinas pendidikan agama

kabupaten boyolali. Kemudian untuk awal berdiri kita juga belum

punya apa-apa di MI Bendo ini, kita masih ngontrak, ngontraknya

dulu di rumah baapak pawiro di gringsing kurang lebih dari tahun

67 sampai 75. Kemudian tahun 76 ini ada tokoh masyarakat Bendo

yang berada di Cengklik yaitu mbah suwandi itu mewakafkan

tanahnya. Kemudian masyarkat Islam di Bendo bergotong royog

mendirikan madrasah di tanah wakaf mbah Wandi ini yang sampai

sekarang kita tempati ini. Dulu ya bergotong royong masyarakat

bersama warga bersama tokoh-tokoh Islam itu itu dulu masih

menghadap ke selatan itu bangunan gedungnya itu, itu mulanya.

Perkembanga selanjutnya sekitar tahun 2007 2006, 2006-2007 kita

dapat dana blockgrand dari pemerintah, nah akhirnya kita bosa

membangun ini juga disokong oleh masyarakat islam di Bendo,

kemudian menjadi bangunan yang cukup representative seperti

sekarang ini. Itu, untuk perkembangan selanjutnya kesiswaan

Alhamdulillah sudah berkembang semnejak kita ada rogram khusus

di tahun 2017. Intinya madrasah ini mula-mula yang mendirikan

tokoh-tokoh Islam di Bendo yang dikomandoi oleh bapak Sastro dan

bapak wignyo begitu. Kalau sekarang sudah berada di bawah

naungan yayasan Muhammadiyah, jadi di bina ataupun di damping

Page 104: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

87

oleh pimpinan ranting sampai pimpinan cabang dan pimpinan

daerah. Tapi yang jelas yang disini lokal kelurahan itu rantingnya

yang bergerak.

Peneliti : Jadi untuk tanahnya sendiri sudah wakaf semua atau bagaimana

pak ?

Narasumber : Ya, tanah yang ditempati gedeung ini itu wakaf dari mbah wandi

itu seluas 720 m2. Kemudian yang didepan itu yang untuk masjid

dan untuk paud itu adalah sebagian wakaf juga sebagian beli

masyarakat Bendo dan sekitarnya untuk masjid ini.

Peneliti : Jadi tanahnya beli itu dari masyarakat ya pak ?

Narasumber : Ya, yang masjid itu dibelikan oleh masyarakat . Itu modelnya kita

cetak sertifikat senilai permeter itu 350 ribu. dapat sekitar 200 meter

yang lainnya wakaf dari keluarga mbah bayan.

Page 105: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

88

Lampiran 4

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Jum’at, 08 Maret 2019

Waktu : 07 : 56 WIB

Tempat : MIM Bendo

Topik : Kondisi madrasah sebelum dah sesudah perubahan

Narasumber : Bapak Suyadi, S.Pd. (Kepala Madrasah)

Peneliti : Bagaimana kondisi madrasah sebelum perubahan ?

Narasumber : Ya, sebelum perubahan itu di MIM Bendo ini itu siswanya masih

sedikit , artinya masih kurang dari seratus. Kami melihat bahwa

waktu itu kondisinya ya memang belum banyak program-program

mendukung, mungkin masyarakat belum melihat e lebihnya apa,

jadi masih dari jumlah murid masih sangat sedikit karena kegiatan-

kegiatan kita juga belum sepadat atau sebagus setelah ada program

perubahna dengan program khusus.

Peneliti : Selain perubahan dari segi siswa mungkin ada perubahan dari segi

lainnya pak?

Narasumber : Selain dari jumlah siswa yang sekarang sudah diatas seratus, itu

kita kan sekarang, dulu sebelum perubahan itu kan belum full day,

artinya masih pulang jam 1, sekarang sudah pulang habis ashar.

Kemudian juga dari segi kegiatan-kegiatannya ekstranya dulu

andalan kita sebelum perubahan itu Cuma HW, kemudian juga ada

kegiatan ekstra tapi tidak terprogram, misalnya mau ada kegiatan

lomba pidato, lomba misalnya semacam MTQ kita hanya

melatihnya setiap mau lomba, lomba ISMUBA ataupun lomba

olimpiade muhammadiyah itu atau KSM itu hanya, pembinaannya

waktu ada lomba saja, setelah di program khusus itu kita semua

dimasukkan dalam program ekstra , jadi ada tambahan ekstra yang

terprogram, terjadwal dengan rapi, artinya HW tetap dimasukkan

jam pagi di jadwal ataupun di pidato kemudian MTQ , kemudian

ISMUBA, kemudian mapel itu semuanya terprogram di ekstra. jadi

jelas, hari apa , hari ini apa itu sudah terprogram dengan jelas. Lha

dari itu akhirnya juga tampak kita di masyarakat semakin di minati

terbukti dengan bertambahnay siswa. kemudian juga sebelum

perubahan itu kit akan kalau sholat itu masih mengindung di masjid

Page 106: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

89

punya warga, jadi jalan kaki cukup jauh hampir sekitar 200 meter

dari sini. Kemudian waktu kita program khusus kita punya mimpi

waktu itu setelah program khusus, alangkah baiknya bila punya

masjid, akhirnya Alhamdulillah setahun setelah prohram khusus itu

kita dapat stimulan dari masyarakat , dapat dukungan dari

masyarakat untuk mendirikan masjid di sebrang jalan ini. Itu

tanahnya kita beli juga dari masyarakat juga bangunnya juga, jadi

gotong royong dari masyarakat, jadi berarti masyarajat sini sangat

mendukung program - program madrasah ini. Bahkan tahun

kemarin di desa Bendo ini itu ada PAUD yang secara ijin masih

punya tapi secara pelaksanaan sudah mati suri , itu kemarin kita

gandeng kita tawarkan untuk dikelola di dekat MI ini, Alhamdulillah

sudah berjalan, walaupun bukan punya MI kita memang sengaja

menggandeng biar ikut memajukan pendidikan di MI, arahnya kita

ke TK untuk MI ini gitu.

Peneliti : Untuk pembangunan masjid kan diperlukan dana ya pak, nah

darimanakah usaha untuk membangun masjid hingga bisa seperti

sekarang?

Narasumber : Mula-mula dimulai dari pembebasan atau penyediaan lahan itu

kita tawarkan ke masyarakat, itu kita mencetak sertifikat tanah

senilai 350 rb per meter dan Alhamdulillah bisa terbayar atau

terkumpul satu bulan, itu sudah tercukup dana 70 juta kita bayar

itu. Lha proses selanjutnya kita memasang MMT atau sepanduk di

tanah depan itu bahwa akan didirikan suatu masjid untuk madrasah.

Alhamdulillah ada yang lewat itu datang juga ke madrasah

memberikan infaqnya, memberikan sedekahnya untuk

pembangunan itu, jadi semua murni itu gotong royong dari

masyarakat, makanya sudah jadi seperti itu ya Alhamdulillah bagus

juga artinya, kemudian dari kayu-kayu masyarakat banyak yang

nawari, jadi artinya bangunan itu memang murni dari masyarakat,

itu Alhamdulillah.

Peneliti : Setelah perubahan kan banyak pembiasaan-pembiasaan yang

dilakukan ya pak, nah apakah sebelum itu pembiasaannya sedikit

atau bagaimana?

Narasumber : Kalau dulu pembiasaan belum banyak seeprti sekarang ini.

Memang sebelum perubahan di tahun 2016 kesanalah, pembiasaan

semacam karakter ya kita didiklah, akhlak-akhlak yang baik.

Istilahnya untuk berperilaku baik kita tanamkan. Tapi dengan

adanya program khusus, jadi betul-betul kita evaluasi kita evaluasi.

Misalnya pembiasaa dhuha pagi, saat cuci piring kita pembiasaan-

pembiasaan yang lain itu kita evaluasi. Jadi tiap sebualn sekali kita

Page 107: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

90

evalausi bagaimana kurang apa itu. Kalau dulu kan hanya semacam

berjalanlah berjalan , tapi sekarang itu lebih di administrasikan ,

artinya lebih terorganisasi.

Peneliti : Dalam segi perubahan sarana itu selain masjid mungkin ada lagi ?

Narasumber : Iya, untuk perubahan sarana dan prasarana selain masjid, kalau

sebelum 2016 itu papan tulis kita masih papan tulis kapur , setelah

kita program khsusus kita berusaha papan tulis semua sudah white

board sekarang. Kemudian ruang kelas kita berencana LED namun

sampai tahun ini kita baru bisa dua, jadi belum bisa semuanya,

karena memang sedang berkembang. Kemudian juga untuk sarana

lainnya yang bertambah setelah di program khsusus sekarang kita

sudah punya LCD juga, nah jadi itu semakin menambah

pembiasaan-pembiasaan semakin bagus misalnya sarana untuk

informasi ke anak-anak ataupun orang tua. Gedung-gedung juga

masih sama kayak gini, internitya juga masih lama, masih apa ada

yang bolong-bolong sedikit. Kemudian untuk ruang guru itu dulu

sebelum 2017 artinya 2016 kesana masih gabung dengan dengan

kita disini, jadi ukuran 5,5 x 5 ini untuk kepala untuk guru, untuk

kegiatan administrasi juga jadi satu. Tapi kemarin Alhamdulillah

tahun 2018 kemarin kita punya ruang guru walaupun dalam bentuk

sangat sederhana, dulu ruang parkir kita kasih triplek,

dimaksimalkan dan Alhamdulillah bagi kami juga cukup layak untuk

sementara untuk ruang guru. Ya agak nyaman lah ruang guru

sendiri, ruang guru ada, ruang tamu juga ada Alhamdulillah

walaupun segini bentuknya. kemudian untuk perpus kita juga belum

ada, maksudnya buku-buku kita masih di pojok-pojok baca di ruang

kelas. Lha ini ada baru kemarin bulan 2 kita beli etalase itu dengan

rencananya untuk perpus juga. Kemudian untuk yang baru lagi kita

memaksimalkan koperasi siswa, walaupun dulu ada tapi memang

dulu masih semacam semrawut, sekarang udah ada di ruang guru

belakang itu kan ada kotak-kotak itu, itu untuk menyediakan

kebutuhan anak-anak khususnya ATK, jadi belum berkembang

kearah yang lain, masih ATK. dan juga sebelum perubahan itu

tahun 2016 kesana kita untuk siswa masih pulang jam satu jadi,

belum ada catering, belum ada maakna bersama nah sekarang

Alhamdulillah setelah di program khusus kita ada, setelah program

khusus itu jadi bisa orang tua itu tidak nyangoni anak-anak tapi

sangunya itu dikasih di madrasah, sehari 3500 itu dikelola

madrasah tapi yang nangani juga wali murid, jadi dimasak dirumah

wali murid terus dianter kesini. Alhamdulillah sudah berjalan cukup

lama juga. Itu PK kita PK kita mulai 2017 februari, kemudian

Page 108: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

91

ajaran baru kita tawarkan akhirnya tahun ajaran 2017/2018 sudah

ada makan disini snack disini.

Peneliti : Selain perubahan hal tersebut, adakah perubahan yang lainnya?

Narasumber : Untuk misalnya kaitannya dengan prestasi atau apa?

Peneliti : Misalnya untuk transportasi

Narasumber : Oh ya transportasi Alhamdulillah waktu kita tahun 2017 ada

alumni sini itu orang jambi menginfakakkan cheri tua walaupun tua

Alhamdulillah bermanfaat sekali bisa kita gunakan untuk

mengantar. Jadi kita tidak jemput tapi mengantar yang kelas 1 2

yang jauh-jauh kita antar pakai mobil itu. itu infakkan juga dari

alumni, Alhamdulillah.

Peneliti : Untuk letak greogarfisnya bagaimana dengan jarak ke kota pak ?

Narasumber : Jadi ini termasuk paling timur tapi disisi agak kebarat wilayah

nogosari. Tapi dari nogosari ini paling barat pojok selatan. Artinya

kalau kita ke pusat kecamatan itu dari sini sekitar 5 km, tapi kalau

kita kepusat kabupaten itu sekitar 30 km, ya cukup jauh juga.

Peneliti :Kemudian, sebelum perubahan bagaiaman kondisi kualitas

SDMnya pak?

Narasumber : Ya guru kita kekuatannya ya memang mohon maaf banyak yang

wiyata bakti, banyak yang keluar masuk juga. artinya sekarang ini

sudah banyak yang baru dibandingkan sebelum 2017. walaupun

tidak banyak, tapi ya ada beberapa yang lama juga ada. Yang lama

seperti bu yati bu titik , pak tri kemudian saya sendiri, pak mun

masih stock lama. yang baru itu bu fitri, pak aris, bu syam, bus yam

itu rekrutan 2017 juga. Lha untuk masalah SDM ya memang bekum

merata ya, itu memang kita biasanya kita sudah satukan dulu,

biasanya kita sering study banding, sering KKG lokal itu salah

satunya itu untuk meningkatkan SDM dari bapak ibu guru.

Peneliti : Jika ada guru baru itu ada perekrutan ya pak, bagaiaman cara

perekrutan guru baru sebelum dan sesudah perubahan?

Narasumber : kalau sebelum perubahan itu warga kampung sekitar sini ya,

artinya ada yang nglamar diterima yang deket pertimbangannya

gitu. tapi kemudian setelah kita program khusus kita memang ada,

kita sudah 2 kali melakukan perekrutan semuanya ya kita tes ,

melibatkan dari PCM , PRM dan komite. jadi yang tes itu sekolah

juga, dari PCM. Tesnya ya meliputi mikroteachibg kemudian baca

Page 109: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

92

quran kemudian TIK. jadi yang menentukan tidak hanya dari

sekolah tapi dari pihak PCM juga.

Peneliti : Kemudian untuk penghambat paling besar dalam perubahan apa

pak?

Narasumber : Ya kita artinya memang kalau sekolah yang bermutu itu kan

berbiaya besar, kita berusaha mematahkan itu. Walaupun mau tidak

mau kita juga harus berbiaya kaitannya dengan dana artinya kalau

butuh pengembangan yang bagus kan butuh dana yang besar, ini

Ahamdulillah walaupun kecil sudah dapat infakkan perbulan jua.

yang jelas kaitannya dengan sarana prasarana kan tadi yang sudah

saya aturkan belum lengkap karena memang terkendala dana. untuk

melengkapi target dari kita itu butuh dana yang sangat besar, jadi

selama ini belum tercukupi semuanya. Ya walaupun sudah ada tapi

belum mencukupi untuk kebutuhan semuanya agar lebih bagus lagi.

Peneliti : Kalau untuk faktor pendukung perubahan yang paling besar?

Narasumber : Ya kita untuk warga madrasah khususnya guru itu sangat kompak,

artinya kekompakkan untuk menyukseskan program ini bagus.

Dukungan dari warga sekolah termasuk komite, termasuk PRM

sangat bagus, juga dukungan dari wali murid itu cukup mendukung

Page 110: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

93

Lampiran 5

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal :Jum’at, 11 Januari 2019

Waktu : 08 : 08 WIB

Tempat : MIM Bendo

Topik : Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah yang

dilakukan madrasah untuk berubah

Narasumber : Bapak Tri Setyo Utomo (Guru MIM Bendo)

Peneliti : Selama bapak menajadi guru disini adakah perubahan signifikan

yang terjadi pada madrasah ini ?

Narasumber : Ada, terutama siswanya. Jadi ketika dulu masuk itu kan siswanya

baru 60, sekitar 60 sampai 70. Lha ini kan sudah menginjak sampai

angka 135 siswa. Itukan salah satunya peningkatannya itu .

Peneliti : Selain dari sehi siswanya, mungkin ada program-program yang

ungggul disini ?

Narasumber : Program-programnya juga ada, dulu program programnya

belum ada sekarang udah ada. salah satu kegiatan nya adalah

tahfidz , ekstrakurikuler. Dulu kan ekstranya itu Cuma pramuka

kalau jaman dulu, tapi sekarang sudah menyebar ke 17 cabang

ekstra. selain itu kan program khususnya kalau disini tahfidz, kalau

dulu kan tidak diajarkan khusus tahfidz, Cuma masuk dalam

pelajaran alquran hadist. Tapi kalau ini sudah ada pelajaran

khusus. Memang menjadi unggulan di madrasah ini jadi itu salah

satu perubahan yang dulu tidak ada sekarang menjadi ada.

Peneliti : Dalam segi siswanya ada dari daerah lain yang bersekolah di

madrasah ini atau hanya dari daerah bendo saja ?

Narasumber : Disini sebagian besar dari luar desa bendo, jadi hampir 60% dari

luar Bendo. Ada yang dari luar kecamatan yaitu kecamatan sambi.

tapi desanya itu kan beda. ada yang kecamatan simo juga ada. jadi

yang sekolah disni ada 3 kecamatan .

Peneliti : Bagaimana kepala madrasah mengajak berubah?

Narasumber : Awalnya untuk kepala madrasah pengen ya bagaimana guru –guru

nya itu bisa sejahtera, kan artinya meningkat. Dengan adanya

Page 111: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

94

meningkat intinya kan dari dana bos kemudian dari dana yang lain

kan biar ada, maka salah satunya yaitu biar siswanya menjadi

banyak. Langkah-langkah dari kepala sekolah nggeh

mengumpulkan kepada guru intinya bagaimana kita

mempromosikan keluar-luar biar nantinya bisa masuk ke MI. Kalau

siswa meningkat otomatis dari pendapatan yang bisa meningkat.

Peneliti : Bagaimana caranya untuk mempromosikan ?

Narasumber : Banyak cara, yang pertama dari medsos itu kita gunakan misalnya

facebook dan sebagainya itu, brosur-brosur kita sampaikan di

medos, di grup-grup wali, kan ada grup WA, nah itu kita sampaikan

dari wali satu dan wali lainnya memberikan informasi kepada orang

yang lain. itu di medsos. Untuk promosi yang lainnya kita pasang

spanduk, brosur kita pasang di titik-titik tertentu yang jaraknya

lumayan jauh biar bisa dikenal masyarakat luar.

Peneliti : Bagaimana pihak sekolah mengikutkan wali dalam keputusan

perubahan?

Narasumber : Grup-grup wali itu kan tiap kelas ada grupnya, jadi misalnya ada

informasi kemudian intiya ada rencana-rencana kegiatan apa itu

jika kita tidak mampu mengumpulkan dari wali, itu kan bisa

disampaikan lewat grup karena waktunya mendadak dan

sebagainya itu bisa diskusi bagaimana masukan dari wali siswa

tentang perkembangan madrasah dan sebagainya. Selain itu ada

pertemuan rutin setelah kenaikan rapot, tiap semester pasti

mengundang wali dan itu pasti ada rapat.

Peneliti : Untuk mencapai perubahan itu kan sulit ya pak, maksudnya ada

sinerginya dari orang tua, atau wali seperti itu, bagaimana cara warga

sekolah untuk memepertahankan perubahan?

Narasumber : Awalnya untuk misalnya ini, “ program khusus” ini kan sekarang

kita mencanangkan namanya ada tambahannya, kalau dulu kan

cuma MIM Bendo saja, dulu kan tidak ada kata mim bendo program

khusus. ini kan salah satu perubahan yang awalnya ini sempat

menjadi sebuah perbincangan yang bagus, artinya kan ada yang

setuju ada yang tidak, terutama dari pihak guru dan sebagainya.

Kemudian dirapatkan – dirapatkan dengan wali murid, malah wali

murid itu dukungannya luar biasa biar ada perubahan, jadinya

semangat dari guru itu karena semangat dari wali murid akhirnya

merintis ini. Jadi itu kita ya untuk memepertahankan biar tetap ini,

intinya selalu komunikasi dengan wali murid dengan komite itu

selalu, jadi intinya kekuatannya itu. Jadi kita kita guru

melaksanakan kegiatan itu kan, ya bener di sekolah yang

melaksanakan guru, tapi semuanya berdasarkan atas dari dorongan

wali murid juga kemudian komite, tokoh-tokoh masyarakat

Page 112: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

95

Peneliti : Dari segi prestasi bagaimana ?

Narasumber : Kalau dari segi prestasi Alhamdulillah meningkat, hampir tiap

tahun pasti peningkatan prestasi, perolehan piala lha itu pasti

meingkat.

Peneliti : Sudah mencapai kancah apa saja dalam prestasi pak ?

Narasumber : Mulai dari tingkat kecamatan, sampai yang sudah diraih di sini itu

tingkat internasional, untuk yang tingkat internasional itu sudah dua

kali , kemarin tempatnya berada di Indonesia. Lomba tahfidz juz 30

tempatnya kemarin di Jakarta itu memperoleh medali emas.

Peneliti : Setiap perubahan pasti ada faktor kendala kesusahan dan

pendukung, apa faktor pendukung perubahan ?

Narasumber : Pendukung perubahan ini adalah salah satunya semangat dari

wali, dari wali ingin melakukan perubahan kemudian dari komite-

komite, tokoh masyarakat itu memeberi masukan pengen ada

perubahan yang lebih, akhirnya dari pihak sekola hguru menjadi

termotivasi nah itu pendukung utama bisa berubah.

Peneliti : Kalau untuk kendalanya mungkin apa saja pak?

Narasumber : Kalau yang namanya kendala dalam sebuah lembaga pasti ada

kan, kendalanya itu dari segi karena siswanya kita itu kan juga baru

perintisan, artinya belum banyak tapi nggeh Alhamdulillah sudah

meningkat itu kendalanya ya di biaya. Terutama kita kan sekolah

nya itu kan sekolahnya di desa kan, artinya masyarakatnya itu kan

masih petani dan sebagainya, dari segi ekonomi kan kurang kan

begitu. Kalau misalnya mau menarik biaya yang besar itu kan

belum berani, intinya kita juga ya menarik tapi hanya sedikit (kecil).

Ketika nanti mau kegiatan-kegiatan keluar misalnya lombanya itu.

Kita banyak undangan-undangan lomba internasional dan

sebagaianya, tapi karena biaya ya itu yamh menjadi kendala.

Peneliti : Selain dari segi biaya, apakah ada kendala lainnya?

Narasumber : Ada,terutama dari segi guru. Kita kan pas, artinya 6 kelas guru

kelasnya itu 6, kemudian guru mapelnya itu ada 2 dan 1 kepala

madrasah. Itu artinya kan pas. Jadi ketika nanti mau menambah

kegiatan-kegiatan terutama kegiatan ekstra kita kan 17 cabang.

Yaitu terkendala kadang guru nya itu kurang, kalau kita mau

menambah guru kendalanya itu tadi karena biaya lagi

Peneliti : Bagaimana kepala madrasah meningkatkan kualitas guru ?

Narasumber : Banyak, kepala madrasah mengirimkan guru untuk pelatihan-

pelatihan, bisa pelatihan hanya workshop sehari, ada yang sampai

menginap, nah itu juga ada. itu yang dilakukan oleh kepala

madrasah .

Page 113: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

96

Peneliti : Selain workshop mungkin ada yang lain ?

Narasumber : Kegiatan rutin di madrasah sendiri, teruatama untuk yang program

tahsin (ngaji) nah itu kita rutin setiap hari sabtu. Jadi setiap hari

sabtu kita mendatangkan ustad yang lebih berpengamalan untuk

meingkatkan kualitas dari bacaan alquran guru-guru. itu salah satu

kegiatan rutin kita. Selain itu kita juga melakukan KKG, KKG itu

ada yang KKG tingkat kecamatan itu sebulan sekali, kalau yang

KKG di sekolahan, kita juga ada rutin setiap hari sabtu. Dengan

adanya KKG di sekolah yang rutin itu kan artinya kekurangan guru

kemarin apa, nanti mau yang akan dilakukan guru apa itu lebih bisa

direncanakan. Sehingga pembinaan guru untuk menjadi berkualitas

itu menjadi lebih mudah.

Peneliti : Jadi semacam evaluasi gitu ya pak?

Narasumber : Iya

Peneliti : Kalau karakteristik murid disini itu bagaimana pak?

Narasumber : Banyak, namanya macam-macam siswa karakteristiknya beda-

beda. Ada yang karena lingkungannya mendukung, lingkungannya

juga bagus, siswanya juga bagus. Lingkungannya yang kurang

kadang siswanya juga kurang. Jadi untuk anak-anak itu kana da

yang belum bisa baca ada yang bacanya lancar, setiap kelas itu ada.

Peneliti : Kan bapak bilang ada kendala pada dana, bagaimana untuk

mensiasati hal tersebut?

Narasumber : Ya usaha, kemarin dari pihak kepala madrasah dari komite juga

berusaha untuk mencari donatur. Jadi kita mencari donatur yang

sekiraya bisa membantu untuk perkembangan madrasah, ada

donatur dari sebuah lembaga juga kemudian ada donatur dari

pribadiperseoranagan

Peneliti : Jadinya kalau ada mengadakan kegiatan masih terkendala di dana

ya pak?

Narasumber : Iya, intinya step by step .

Page 114: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

97

Lampiran 6

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Kamis, 10 Januari 2019

Waktu : 09 : 50 WIB

Tempat : MIM Bendo

Topik : Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah yang dilakukan

madrasah untuk berubah

Narasumber : Ibu Titik Murniasih (Guru MIM Bendo)

Peneliti : Selama ibu menjadi guru disini, adakah perubahan-perubahan yang

terjadi ada madrasha ini?

Narasumber : Banyak sekali terutamanya dulu belum pernah ada tahfidzul quran,

sekarang ada tahfidzul quran. Terus kemarin dulu pulangnay lebih

awal jam 1 dah pulang, sekarang untuk kelas 1 itu pulangnya jam 1

dan kelas atas samapi sholat ashar.

Peneliti : Selain hal itu, adakah perubahan yang terjadi, seperti dari jumlah

siswa nya ?

Narasumber : Ya dari segi siswanya Alhamdulillah ini bertambah, dari kemarin

kurang dari 20 sekarang sudah meh 20 keatas, 25, untuk kelas 1

sudah menjadi 30 .

Peneliti : Kalau jumlah siswa secara keseluruhan dari berapa menjadi

berapa?

Narasumber : Kalau perubahan semuanya itu kemarin itu 80 an sekarang

menjadi ratusan.

Peneliti : Kira-kira perubahan tersebut terjadi sejak kapan bu?

Narasumber : Sejak yang ada tahfidz itu berarti 2000, kira kira sudah berjalan 3

tahunan. 2016 beranjak. Sejak itu kan mulai ada tahfidznya itu,

semenjak diluluskan tahfidznya itu bertambah, muridnya bisa

bertambah.

Peneliti : Untuk jangkauan siswanya bagaimana bu?

Narasumber : Malahan kebanyakan dari luar daerah, kalau disini daerahnaya

cuma penduduknya sedikit, jadinya banyak dari luar, terutama juga

ada kan sekolahan 2 SD nah itu kan juga ada.

Page 115: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

98

Peneliti : Bagaimana kepala madrasah mengajak berubah?

Narasumber : Terutama kita dilatih untuk disiplin dan bertanggung jawab

dikelasnya masing-masing kalau seandainya guru-gurunya itu ada

halangan itu harus diaksih tugas, biar anak itu tidak bermain. Terus

selain itu anak-anak juga dilatih untuk disiplin, dilatih dari pagi itu

nanti dan guru juga dikasih tanggung jawab untuk piket nahb itu

bergantian bergiliran .

Peneliti : Selain hal tersebut, langkah –langkah perubahan apa saja yang

dilakukan oleh kepala madrasah bu ?

Narasumber : Selama ini kita juga diadakan untuk studi banding keluar, dan

disitu guru-guru kan untuk mengamati dan nanti apa yang diamati

itu nanti kita praktekkan disekolahan, disini biar ada perubahan lah.

Kalau untuk niru sepenuhnya disana kan disini masih minim, untuk

ekomominya, untuk orangtuanya, dan kondisi otang tuanya, dari itu

kan modalnya besar untuk niru sana kita ambil yang simple simple

saja, maksudnya yang bisa kita laksanakan.

Peneliti : Bagaimana keterlibatan wali murid dalam perubahan?

Narasumber : Kita satu bulan sekali diadakan sharing untuk wali murid itu nanti

kita juga memaparkan apa yang kita punya, setelah itu orang tua

juga menanggapi dengan baik.

Peneliti : Adakah masukan atau saran dari wali murid untuk perubahan bu?

Narasumber : Ya ada, nanti itu untuk melatih anak menjadi anak yang sopan

santun maksdnya, terhadap orang tua, guru nah itu ada tanggapan

dari wali.

Peneliti : Selain hal tersebut adakah cara lain untuk menyampaikan

perubahan kepada wali?

Narasumber : Kita lewat WA untuk menambahkan saran-saran nah mungkin

kritikan dan lain sebagainya.

Peneliti : Menurut ibu faktor pendukung dan penghambat apa saja untuk

mencapai perubahan di madrasah ini?

Narasumber : Terus terang dana, karena kegiatannya itu juga menbutuhka dana

seperti itu. Terus kita kendalanya dari itu dananya untuk kegiatan

membutuhkan dana yang banyak.

Peneliti : Untuk faktor pendukung perubahan itu apa saja bu?

Narasumber : Dari orang tua ada dorongan ada masukan untuk ini caranya

begini, untuk kemajuan sekolah kita itu anak-anak dihimbau

didisiplinkan, setelah habis sholat maghrib itu tv dimatikan.

Peneliti : Dari segi prestasi apajah sudah meningkat banyak bu?

Page 116: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

99

Narasumber : Alhamdulillah dalam berapa tahun ini kita sudah mendapatkan

piala, dari 2016 tadi kita beranjak mendapatkan prestasi-prestasi

dari luar. Dalam kegiatan tersebut kita juga membutuhkan dana

yang tidak sedikit. Dari orang tau mungkin ada yang mau ngasih

tapi cuma sedikit.

Peneliti : Selain dukungan dari orang tua apakah ada dukungan yang lainnya?

Narasumber : Ada, yaitu dari P2A, dari PRM, kita dikasih dan dari itu jadi semua

komponen itu mendukung perubahan.

Peneliti : Selain dana, adakah faktor penghambat yang lainnya bu ?

Narasumber : Ada dari segi pendidik, pendidik itu kurang. Istilahnya untuk

memajukan tahfidznya, terus selain itu tenaga pendidik menjadi

guru, juga menajdi guru piket, menjadi ukang kebun dan lain

sebagainya, jadinya tenaga pendidik yang merangkap.

Peneliti : Bagaiamana cara kepala madrasah mengajak untuk

mempertahankan perubahan ?

Narasumber : Kita satu minggu sekali itu diadakan KKG, nah itu untuk

memotivasi guru nah ini kekurangannya dimana, terus kendalanya

apa dan lain sebagainya. Kita diadakan setiap miggu itu KKG. Dari

KKG itu dihimbaukan untuk pelajaram tahsin, tahfidz kita kerjakan

bersama-sama.

Page 117: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

100

Lampiran 7

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Kamis, 10 Januari 2019

Waktu : 10:22 WIB

Tempat : Rumah Ibu Nur Alimah

Topik :Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah apa yang

dilakukan madrasah untuk berubah

Narasumber : Ibu Nur Alimah (Wali murid kelas 3)

Peneliti : Menurut ibu bagaimana pandangan Ibu tentang MI bendo ?

Narasumber : Kalau menurut saya MIM bendo Alhamdulillah luar biasa, soal

agama itu bagus terus pendidikan juga gak tertinggal, yang umum

itu tidak tertinggal terus program-programnya, maksusnya banyak

yang keagamaan dapat yang umum juga dapat. Banyak prestasi-

prestasi juga yang sudah diraih di MI bnyak sekali sampai tingkat

interasional itu merupakan kebanggaan sendiri MIM Bendo.

Peneliti : Selama menyekolahkan putra ibu di MIM Bendo apakah ada

perubahan signifikan terjadi pada MIM Bendo, seperti perubahan

jumlah siswanya atau seperti apa?

Narasumber : Untuk soal siswanya murid itu makin lebih banyak mejnurut saya

itu dibandingkan dengan yang lalu, ini malah lebih banyak lagi.

Peneliti : Kemudian program yang ibu ketahui tentang MIM bendo apa saja

?

Narasumber : Banyak sekali, seperti ada program ekstra yang bnyak sekali

contohnya robotik ada, terus ekstra pelajaran umum juga ada

seperti matematika, memanah terus banyak banget pokoknya.

Peneliti : Atas perubahan tersebut, pastinya tidak terlepas dari peran kepala

madrasah, bagaimana kepala madrasah mengajak berubah ?

Narasumber : Ya itu semua kalau pak kepala selalu mengajak kepada kita semua,

semua demi kebaikan bersama, untuk anak ya untuk sekolahan, ya

kita saling bahu membahu untuk mengembangkan madrasah itu ,

jadi ga mungkin jika kita harus berdiri sendiri, apa harus kerjasama

antara orang tua, murid dan guru. Maksudnya kepala sekolah

Page 118: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

101

mempunyai program bagus-bagus itu semua harus

terkomunikasikan harus ada.

Peneliti : Bagaimana komunikasi kepala madrasah dengan wali murid?

Narasumber : Biasanya mengundang wali murid diundang kesekolahan, nanti

ada musyawarah bersama.

Peneliti : Dalam jangka waktu berapa kepala madrasah mengudang wali

murid untuk pertemuan tersebut?

Narasumber : Persemester, persemester ketemuan sama wali murid itu pasti.

Peneliti : Seperti rapotan gitu ya buk?

Narasumber : Iya seperti itu.

Peneliti : Selain undangan rapat tersebut adakah komunikasi yang lainnya?

Narasumber : Ya ada, malalui grup-grup wa tertentu, jadi kalau ada informasi

hal apapun itu selalu tersampaikan kepada wali murid.

Peneliti : Apakah wali murid dilibatkan dalam pengambilan keputusan?

Narasumber : Iya, pasti itu.

Peneliti : Selama ibu menyekolahkan putra ibu di madrasah tersebut apakah

ada perubahan, jika ada seperti apa ?

Narasumber : Perubahan mesti banyak sekali, ibarat kata belum bisa ngaji

hafalan apa apa, sekatang bisa hafalan bisa juz 30 sudah selesai,

dan ini menginjak jus 29, itu kan perkembangannya bagus juga.

Terus program-program sekolah biar rajin sholat itu kan juga

diajarkan disana. jadi itu mempengaruhi lebih baik lagi anak itu.

Peneliti : Jadinya menonjol dalam bidang agama itu ya bu?

Narasumber : Iya, agamanya bagus.

Peneliti : Selain itu faktor penghambat, ada kendala apa dalam perubahan?

Narasumber : Menurutku kurang ada kendalam yang berarti

Peneliti : Untuk faktor pendukungnya mungkin?

Narasumber : Saling bekerjasama.

Peneliti : Jadi panjenengan selalu komunikasi dengan guru di grup itu ya bu?

Narasumber : Iya selalu ada jika ada perubahan apa biasanya selalu langsung

ke gurunya, misalkan ada bidang bidang nya ini kok seperti ini, kok

ada perubahan biasanya ya komunikasi.

Page 119: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

102

Peneliti : Untuk putra ibu sudah mengikuti kegiatan program sekolah lomba-

lomba seperti itu?

Narasumber : Sering sekali dan Alhamdulillah sering juara juga. Lomba tingkat

internasional di Bandung itu, tingkat provinsi di Purwokerto itu

juga pernah, di tingkat Boyolali juga sering, Solo di UMS, di goro

juga sering.

Peneliti : Berarti putranya jenengan mengalami kemajuan dalam bidang

agama ya bu selain umum?

Narasumber : Iya

Peneliti : Selain itu bagaimana pandangan jenengan tentang guru-gurunya?

Narasumber : Menurut saya gurunya ya baik, maksudnya baik itu kan mendidik

anak tidak semudah yang dibayangkan itu lo mbak, semua itu ya

pokoknya baik lah menurut saya.

Peneliti : Bagaimana tentang kepala madrasah nya sendiri?

Narasumber : Kepala madrasahnya juga baik, cara bekerjanya juga nyata, pak

kepala sekolah mengajarkan ini itu, itu semua direalisasikan jadi

bagus kalau menurut saya

Peneliti : Utuk pertemuan murid dengan guru udah pasti persemester sudah

pasti ya bu?

Narasumber : Sudah pasti.

Peneliti : Apakah wali murid sering menyampaikan keluhan?

Narasumber : Kalau keluhan itu jarang, cuman ada usulan demi kemajuan itu

sering mbak.

Peneliti : Usulannya itu diajukan di grup WA atau tatap muka bu ?

Narasumber : Terkadang di WA juga ada, pertemuan wali murid itu tidak hanya

persemester ding, pertenagh semester juga sering. Jadi tenagh

semester ada satu semester juga ada. Jadi biasanya satu semester 2

kali pertemuan

Page 120: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

103

Lampiran 8

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Kamis, 10 Januari 2019

Waktu : 11.55 WIB

Tempat : Rumah Ibu Rina

Topik : Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah apa yang

dilakukan madrasah untuk berubah

Narasumber : Ibu Rina (orang tua kelas 1)

Peneliti : Bagaimana pandangan Ibu tentang MIM Bendo?

Narasumber : Bagus

Peneliti : Selain itu Bu?

Narasumber : Selain bagus, pengajarannya juga bagus, guru-gurunya juga

ramah, ya enak diajak bicara

Peneliti : Selain itu mungkin ada lagi Bu?

Narasumber : Ya, pokokya enak aja

Peneliti : Selama ibu menyekolahkan putra ibu di sekolah tersebut, apakah

ada perubahan yang terjadi pada MI tersebut? Misalnya jumlah

siswa atau program sekolah tersebut?

Narasumber : Programnya ada, itu ada robotik terus tahfidznya, les-lesnya juga

tambah banyak.

Peneliti : Contohnya seperti apa Bu?

Narasumber : Itu lo apa, kayak memanah, ekstrakurikulernya ditambah gitu lo ,

kaya memanha terus robotic.

Peneliti : Selain hal tersebut, mungkin dari segi siswanya bagaimana Bu?

Narasumber : Bertambah banyak malah.

Peneliti : Kalau ada perubahan seperti ektraikurikuler yang banyak, siswa

yang banyak itu kan tidak terlepas dari kepala sekolah, guru, wali

murid yang saling bersinergi, menurut panjenengan bagaimana

kepala sekolah mengajak berubah?

Narasumber : Ya saling bekerjasama.

Page 121: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

104

Peneliti : Selain itu mungkin?

Narasumber : Ya wali muri diajak mendukung anak-anake biar sekolahnya lebih

baik lagi, saling bekerjasama lah.

Peneliti : Kalau untuk komunikasi dengan pihak sekolah bagaimana Bu?

Narasumber : Bagus, terus diajak komunikasi di sekolahan juga enak.

Peneliti : Komunikasi dalam bentuk apa bu, misalnya pertemuan atau apa?

Narasumber : Melalui WA.

Peneliti : WA saja bu?

Narasumber : Ho o, kalau pertemuan ya pas rapat itu, kalau pas ada rapat-rapat.

Peneliti : Rapat apa Bu?

Narasumber : Rapat wali murid

Peneliti : Itu waktunya kapan Bu?

Narasumber : Biasanya satu tahun sekali

Peneliti : Berarti persemester ada ya Bu?

Narasumber : Kalau persemester kan cuma sama wali kelas, kalau satu tahun

sekali kan itu sama-sama, semua.

Peneliti : Jadi kalau persemester itu dengan wali kelas, kalau satu tahun

sekali semuanya ya Bu?

Narasumber : Iya, kalau satu tahu sekali semua wali murid

Peneliti : Kemudian dari pihak sekolah membuat program, wali murid

dilibatkan tidak dalam pengambilan keputusan ?

Narasumber : Maksudnya ada program gimana?

Peneliti : Misalnya ada program ini, disosialisasikan dengan wali murid

tidak?

Narasumber : Disosialisasikan

Peneliti : Selama ibu menyekolahkan putra jenengan di MI itu, apakah putra

ibu mengalami perubahan?

Narasumber : Ada, untuk mengaji. Sholatnya jadi rutin.

Peneliti : Selain itu?

Narasumber : Membacanya juga lebih baik lagi.

Peneliti : Membaca alquran atau umum Bu?

Narasumber : Alqur’an, umum juga. Kan anak kemampuannya sendiri-sendiri.

Page 122: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

105

Peneliti : Faktor pendukung atau penghambat apa menurut ibu dalam

melakukan perubahan?

Narasumber :Belum ada, paling kadang kalau pas itu komunikaisnya.

Maksudnya kan dari ada punya hp sms tok, ada yang WA kan

biasanya gurunya pakai WA to mbak, nah yang gak punya WA itu

kadag kendalanya.

Peneliti : Jadinya kendala lebih ke komunikasi ya Bu?

Narasumber : Ho’o, kalau pas komuniaksi kurang itu paling komunikasi pas

kadang ada acara ini di WA tapi yang punya sms saja tidak tau.

Peneliti : Selain hal tersebut, faktor pendukungnya apa Bu?

Narasumber : Ya, saling koomunikasi saja dengan gurunya.

Peneliti : Mungkin selama putra anda bersekolah disana sering diikutkan

lomba-lomba?

Narasumber : Lomba robotik, mewarnai. Kalau yang laki-laki robotic kalau yang

perempuan mewarnai.

Peneliti : Kalau tentang kepala madrasahnay bagaiamana Bu?

Narasumber : Baik, bagus, disiplin juga.

Page 123: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

106

Lampiran 9

CATATAN WAWANCARA

Hari tanggal : Sabtu, 11 Januari 2019

Waktu : 06 : 28 WIB

Tempat : Rumah Ibu Rina

Topik : Perubahan yang ada pada madrasah dan langkah apa yang

dilakukan madrasah untuk berubah

Narasumber : Ibu Rina (Wali murid kelas 6)

Peneliti : Menurut pandangan ibu, bagaimana MI Bendo itu ?

Narasumber : Menurut saya sekolahannya itu sejak disitu anak saya menjadi

disiplin, dulu sebelum. Kan dulu PAUD, TK tidak disitu, la tak lesin

privat sampai 2 orang itu baca aja belum bisa, nah pas udah disitu

kelas satu itu menjelang kelas 2 itu baru bisa beca lancar. Mungkin

yak arena itu kali ya.

Peneliti : Karena disekolahkan disitu?

Narasumber : Iya, terus disiplinnya juga, kalau jam setengah 7 aja belum

berangkat anaknya udah panik, sebelum jam setengah 7 itu harus

sudah samapi disana. Terus kegiatana keagamaannya luar biasa

padet juga. Jadi kan menurut saya di jaman sekarang ini

keagamaannya perlu, apalagi dengan adanya teknologi yang luar

biasa kaya gadget terus, lah yaitu to yang bikin anak jaman

sekarang, anak –anak jaman now tanpa bekal agama ya gitu.

Peneliti : Selama ibu menyekolahka putra ibu disitu, pandangan ibu

perubahan apa si yang paling signifikan pada sekolah itu, mislanya

jumlah murid atau program sekolahnya?

Narasumber : Setahu saya jumlah muridnya luar biasa, saya dengar juga kataya

malah dari domisili yang jauh mendaftarkan kesitu karena alasan

prestasinya, terus soal tahfidznya juga luar biasa. Apalagi sudah

pernah juara tahfidz internasional ya, SubhanAllah beneran itu.

Jadi makanya katanya dari rekomdasi itu banyak yang mendaftar di

MIM Bendo. Bahkan sudah di MIM lain dia bisa pindah kesitu.

Peneliti : Kalau untuk program sekolahnya sendiri kira-kira apa Bu, tau tidak

?

Narasumber : Unggulannya itu tahfidz

Page 124: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

107

Peneliti : Mungkin ekstranya?

Narasumber : Ekstranya itu ditempat lain itu di MI lain itu belum pernah ada

robotik, di sini sudah ada robotik.

Peneliti : Berarti jumlah siswanya ada yang dari luar daerah nggeh Bu?

Narasumber : Iya, banyak si juga lumayan katanya.

Peneliti : Dari segi perubahan, bagaiama kepala sekolah mengajak berubah?

Maksudnya keterlibatan wali murid untuk mengajak berubah?

Narasumber : Kadang-kadang kita ada pertemuan wali murid itu ya, jadi dari

walinya atau dari ketuanya itu kerjasamanya luar biasa, jadi

komunikasinya gak hanya pertemuan wali murid saja, kita kan ada

grup, grup WA, jadi komunikasi perkembangan anak-anak bisa

lansung dipantau, ditanyakan kewalinya jadi gak nungguin datang

ke sekolah kita sudah tau. Terus kerjasama juga luar biasa antara

orang tua, guru untuk perkembangan anak itu kan bisa

dikomunikasikan. Misalnya, “Pak anak saya sudah sampai mana

perkembangannya?”, pelajaran lain bisa ditanyakan lewat grup

atau ke walinya langsung.

Peneliti : Langkah-langkah apa yang dilakukan kepala madrasah untuk

mengajak berubah?

Narasumber : Misalnya ini, untuk membatasi waktunya tidak boleh nonton tv,

pokonya diatas jam 5 sore itu tidak boleh nonton TV.

Peneliti : Selain itu mungkin Bu?

Narasumber : Kalau di MIM lain itu belum ada program khusus ya, anak –anak

itu bisa pulang sore itu kan tambahan pelajaran daripada dirumah

main hp.

Peneliti : Pulang sore itu jam berapa Bu?

Narasumber : Habis ashar.

Peneliti : Jadi sholat dulu?

Narasumber : Sholat dulu baru pulang.

Peneliti : Kemudian setiap perubahan itu ada pengambilan keputusan, nah

itu apakah wali murid juga dilibatkan?

Narasumber : Pasti, apapun itu. Dari segi catering, dari segi kaya pembayaran-

pembayaran itu kita bicarakan bersama.

Peneliti : Kemudian, tadi kan pretasinya dibidang gama ya bu, selain itu yang

jenengan tau dibidang apalagi?

Page 125: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

108

Narasumber : Juara pidato, robotic juga pernah tapi tidak tau juara apa tidak.

Banyak sekali kok, lomba adzan sholat, pidato, terus MAPSI MAPSI

juga Alhamdulilalh juga sampai ke boyolali.

Peneliti : Kalau misalnya dalam suatu perubahan itu kan ada faktor

pendukung, penghambat. nah menurut jenengan apa saja?

Narasumber : Untuk faktor pendukung, biasanya kerjasama dengan orang tua

sama wali komunikasi. Kalau penghambat itu, kalau pulang

sekolah. Pergaulan, teknologi gadget itu, kalau sudah sampai

dirumah. Harusnya dibatesi.

Peneliti : Biasaya dukungan wali murid dapat berupa sapa saja ya Bu?

Narasumber : Wali murid itu misalnya, kalau dana selagi untuk kemajuan anak

sama sekolah kita setuju-stuju aja. Kalau ada peraturan buat anak-

anak kita bantu, kan di sekolah ada gak boleh gini-gini, jadi orang

tua harus itu.mentang-mentang udah ada peraturan itu, anak-anak

tidak mengingatkan. Itu kan pada masih dablek jadi harus ada

kerjasama.

Peneliti : Selama ibu menyekolahkan anak ibu di sekolah tersebut, selain

dispilin apa lagi Bu?

Narasumber : Disiplin terus awal-awalnya dulu kan dia rangkingnya selalu

dibawah terus ya, sekarang ya karena itu ya kerjasama antara

sekoalh dan guru untuk slaing mengingatkan tersu ada tambahan

pelajaran walaupun hanya 10 besar ya Alhamdulillah.

Peneliti : Berarti itu kemajuan dalam bidang agama ya?

Narasumber : Agama sama pelajaran umum seimbang.

Peneliti : Untuk saran jenengan bagi MI Bendo, untuk mempertahankan

perubahan yang terjadi seperti apa?

Narasumber : Sarannya ya tingkatkan terus kedisipliannya, jalin kerjasama terus

wali sama murid, sama sekolah.

Peneliti : Komunikasi mungkin?

Narasumber : Komunikasi dijaga terus, apalagi udah ada jamannya udah

gampang, jadi apa-apa sudah bisa disitu. Sudah tidak ada kritikan

buat MIM Bendo. Sudah 4 jempol.

Page 126: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

109

Lampiran 10

CATATAN OBSERVASI

Hari tanggal : Kamis, 10 Januari 2019

Waktu : 08:47

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

1. Siswa melaksanakan sholat dhuha dimasjid pukul 06.45 hingga pukul 07.00

2. Setelah sholat dhuha siswa melakukan pembelajaran tahfidzul quran di

dalam kelas yang dipandu oleh guru masing-masing kelas tahfidzul qur’an

dari pukul 07.00-08.00.

3. Mengamati lingkungan sekolah termasuk batas-batas yang membatasi

sekolah.

4. Mengamati sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

5. Melakukan interaksi dengan siswa

6. Bebincang-bincang dengan guru di ruang guru mengenai madrasah

Page 127: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

110

Lampiran 11

CATATAN OBSERVASI

Hari tanggal : Sabtu, 10 Januari 2019

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

Guru melakukan rapat KKG (Kelompok Kerja Guru) yang rutin dilaksanakan pada

hari sabtu. Rapat KKG berisi tentang perubahan jadwal jam mengajar guru.

Perubahan jam mengajar dikarenakan adanya guru yang diterima menjadi PNS.

Selain itu adanya seleksi di awal bulan februari yaitu tentang penerimaan guru

tahfidz yang baru. Selain itu hasil rapat KKG adalah berkaitan dengan kelas tahfidz.

Karena ada guru yang diterima menjadi PNS, maka otomatis kelas ada yang kosong.

Oleh karena itu guru secara bergiliran untuk mengisi kelas tahfidz yang kosong agar

tetap terisi.

Page 128: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

111

Lampiran 12

CATATAN OBSERVASI

Hari tanggal : Jum’at, 8 Maret 2019

Waktu : 06.00-07.30 WIB

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bendo

1. Pukul 06.15 murid-murid sudah sampai di madrasah untuk bersekolah

2. Pukul 06.30 siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti sholat dhuha

berjamaah di masjid. Sebelum ke masjid siswa bersalaman dengan guru.

3. Siswa mengambil air wudhu persiapan shoalt dhuha.

4. Setelah selesai ssiwa menempatkan diri di masjid. Untuk kelas atas siswa

berasa di serambi masjid. sedangkan untuk kelas rendah siswa berada di

dalam masjid.

5. Secara bersama-sama siswa kelas rendah membca bacaan sholat. Hal

tersebut juga berlaku dengan siswa kelas atas.

6. Setelah shoalt dhuha selesai siswa murojaah surat pendek bersama dan

asmaul husna.

7. Sholat selesai siswa kembali ke madrasah dan bersalaman dengan guru

sebelum masuk ke madrasah.

Page 129: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

112

Lampiran 13

Dokumentasi Kegiatan

1. Foto MIM Bendo

2. Foto pada saat observasi

Page 130: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

113

3. Foto wawancara dengan kepala madrasah

4. Foto wawancara dengan guru

Page 131: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

114

5. Foto wawancara dengan guru

6. Foto wawancara dengan wali murid

Page 132: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

115

7. Foto kegiatan KKG lokal di madrasah

Page 133: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

116

Page 134: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

117

Page 135: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

118

Lampiran 16

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Yarsinta Rasadi Jurusan : PGMI

NIM : 23040150075 Dosen P.A : Suwardi, M.Pd.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 Sertifikat Seminar Nasional

“Perbankan Syari’ah di Indonesia :

Antara Teori dan Praktik”

4 November 2015 Peserta 8

2 Sertifikat Seminar Nasional

“Pendidikan Karakter Untuk

Melahirkan Pemimpin Masa Depan”

17 November 2015 Peserta 8

3 Sertifikat Seminar Nasional

“Peningkatan Profisionalisme Guru

Sebagai Dalam Pembelajaran Di Era

Globalisasi”

23 November 2015 Peserta 8

4 Sertifikat “Intensive English

Language Program” by UPTPB

IAIN Salatiga

22 Februari-10 Juni

2016

Peserta 8

5 Sertifikat Seminar Nasional

“Budaya Sebagai Attitude

Pendidikan”

31 Mei 2016 Peserta 8

6 Sertifikat Seminar Nasional “Peran

Partai Politik Pendukung dan

Oposisi Dalam Mewujudkan

Pemerintahan yang Berdaulat

Menuju Kesejahteraan Rakyat”

19 Oktober 2016 Peserta 8

Page 136: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

1

7 Sertifikat Seminar Nasional

“Strategi Marketing Kunci

Sukses Wirausaha”

13 November 2016 Peserta 8

8 Sertifikat Seminar Internasional

“Menjadi Mobilepreuneur

Dalam Era E-Commerce”

22 April 2017 Peserta 8

9 Sertifikat Seminar Nasional

“Wonderfull Ramadhan”

16 Mei 2018 Peserta 8

10 Sertifikat Seminar Nasional

“Keep Our Forest Keep Our

Life”

24 Maret 2018 Peserta 8

11 Sertifikat SIBA oleh UPTPB

IAIN Salatiga

22 Februari-10 Juni

2016

Peserta 6

12 Sertifikat Festival Budaya

PGMI “Bersama Kita Bisa”

15 November 2017 Panitia 4

13 Sertifikat OPAK “Penguatan

Nilai-nilai Islam Indonesia

Menuju Negara yang Aman dan

Damai”

14 Agustus 2015 Peserta 3

14 Sertifikat PLCPP XXV “Racana

Sebagai Garda Terdepan Pelaku

Perubahan”

25-27 September 2015 Peserta 3

15 Sertifikat UPT Perpustakaan

“Library User Education”

21 Agustus 2015 Peserta 2

16 Sertifikat Seminar Hari Hak

Untuk Tahu “Hak Untuk Tahu

Sebagai Basis Penguatan

Masyarakat Sipil”

22 September 2015 Peserta 2

17 Sertifikat “Cipta Karya Media

Pembelajaran Edukatif”

27 November 2016 Peserta 2

Page 137: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

2

Page 138: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

3

Page 139: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

4

Page 140: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

5

Page 141: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

6

Page 142: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

7

Page 143: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

8

Page 144: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

9

Page 145: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

10

Page 146: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

11

Page 147: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

12

Page 148: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

13

Page 149: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

14

Page 150: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

15

Page 151: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

16

Page 152: MANAJEMEN PERUBAHAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5300/1... · PADA MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH BENDO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

17