Manajemen Persediaan Modul ke: FEB · – Saat item terjual dan terisi kembali kartu korespondensi...
Transcript of Manajemen Persediaan Modul ke: FEB · – Saat item terjual dan terisi kembali kartu korespondensi...
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Manajemen Persediaan
Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik
04
FEB
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
Persediaan dengan Metode Deterministik
Pemanfaatan model ini ditujukan agar pemesanan persediaan dapat dilakukan dalam jumlah, waktu, dan jenis produk yang tepat, dengan biaya seminimal mungkin.
Jenis Sistem Pengendalian Persediaan
• Sistem tempat persediaan tunggal– Bak/ papan diisi secara periodik, co: toko, pabrik– Disebut dengan sistem P
• Sistem tempat persediaan ganda– Tempat pesediaan dibagi2 yakni: persediaan yang akan dikeluarkan
dan persediaan yang masih disegel– Disebut dengan sistem Q
• Sistem kartu file– Terdapat 1 kartu untuk setiap item persediaan– Saat item terjual dan terisi kembali kartu korespondensi diperbaharui– Perpaduan sistem p dan sistem Q
• Sistem Komputer– Setiap item, transaksi penerimaan dicatat, berisikan keputusan dari
sistem P dan Q, peramalan permintaan, pemantauan kinerjapersediaan
Periode Persediaan
• Persediaan periode tunggal– Item yang akan di stok 1 kali dan setelah habis
tidak akan dilakukan pemesanan kembali
• Persediaan periode ganda– Persediaan yang akan dipertahankan
keberadaannya dan akan dilakukan pemesanan kembali setelah dipergunakan/ terjual
– Dibagi menjadi 2 kategori yakni permintaan dependen dan independen
Independent & Dependent Demand
• � independent : demand tidak berhubungan dengan deman produk lain (ini yang diramal)
• � dependent: inputs / parts; demand berhubungan terhadap demand lain (item independent).
Order Quantity Strategies
Lot-for-lot Order exactly what is needed for the next period
Fixed-order quantity
Order a predetermined amount each time an order is placed
Min-max system
When on-hand inventory falls below a predetermined minimum level, order enough to refill up to maximum level
Order n periods
Order enough to satisfy demand for the next n periods
EOQ
• EOQ cocok diterapkan untuk item yang dibeli dari perusahaan lain
• EOQ banyak diterapkan untuk permintaan independen
• Digunakan untuk menentukan ukuran lot pemesanan dengan biaya yang paling optimal
Syarat Model EOQ
• Tingkat penggunaan seragam dan diketahui• Harga item sama untuk setiap ukuran pemesanan• Semua pesanan dikirim pada waktu yang sama• Lead time konstan dan diketahui dengan baik• Item merupakan produk tunggal dan tidak ada
kaitannya dengan produk lain• Biaya penempatan dan penerimaan pesanan
diabaikan untuk sejumlah pesanan• Biaya item unit konstan dan tidak ada diskon
untuk pembelian dalam jumlah besar, tidak adaskala ekonomi dalam biaya penyimpanan item
Objectives of Inventory Management
• Provide acceptable level of customer service (on-time delivery)
• Allow cost-efficient operations• Minimize inventory investment
Relevant Inventory Costs
Item Cost Cost per item plus any other direct costs associated with getting the item to the plant
Holding Costs
Capital, storage, and risk cost typically stated as a % of the unit value, e.g. 15-25%
Ordering Cost
Fixed, constant dollar amount incurred for each order placed
Shortage Costs
Loss of customer goodwill, back order handling, and lost sales
EOQ Total Costs
Total annual costs = annual ordering costs + annual holding costs
ROP
Reorder Point: Tingkat Persediaan dimana pemesanan harus dilakukan agar barang dapat datang tepat pada waktunya.
ROP = (Lead Time x Stock Unit) + Safety Stock
ROP = LxD
Receive order
Time
Inve
ntor
y Order
QuantityQ
Placeorder
Lead Time
ReorderPoint(ROP)
If demand is known exactly, place an order when inventory equals demand during lead time.
D: demand per periodL: Lead time in periods
Q: When shall we order?A: When inventory = ROP
Q: How much shall we order?A: Q = EOQ
Daftar Pustaka
• Andi Wijaya (2012) Pengantar Riset Operasi, Edisi 2, Mitra WacanaMedia, Jakarta
• Coyle, Yangle (2009) Supplay Change Management, A Logistic Perpective, 8th, South-Wester Cangage Learning, USA
• Gasperz (2012) All-in one, Production and Inventory Management, Vinchristo Publiction, Jakarta
• Heizer Jay B. Rander (2006), Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta
• Hani Handoko (2002) Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta
• Indriyogito Sudarmo (2000) Manajemen Bisnis Logistik, BPFE, Yogyakarta.
• Siswanto (2005) Riset Operasi, Erlangga, Jakarta
Terima KasihChristian Kuswibowo, M.Sc.