Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

44
MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Definisi Manajemen 1. Tiga definisi manajemen : a. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. (Wibowo, 2008:2). b. Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisais lewat usaha orang-orang lain. (Mifta, 2007:8) c. Manajemen pada dasarnya merupakan suatu seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dalam pencapaian tujuan. (Ernie dkk, 2005:6) 2. Manajemen digunaka dalam kegiatan mengelolah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif. 3. Definisi manajemen berdasarkan ketiga pendapat di atas bahwa manajemen adalah suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta dengan pemamfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu antara lain orang, uang, materi, peralatan atau mesin, metode kerja dan pemasaran. 4. Perbedaan Manajemen dan manajer adalah bahwa manajemen adalah prosesnya dari suatu kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama orang lain, sedangka Manajer adalah orangnya yang senantiasa memikirkan kegiatan pencapaian tujuan dimaksud. B. Definisi Kepemimpinan 1. Tiga definisi kepemimpinan (leadership) : a. Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat

Transcript of Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Page 1: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Definisi Manajemen 1. Tiga definisi manajemen :

a. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. (Wibowo, 2008:2).

b. Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisais lewat usaha orang-orang lain. (Mifta, 2007:8)

c. Manajemen pada dasarnya merupakan suatu seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dalam pencapaian tujuan. (Ernie dkk, 2005:6)

2. Manajemen digunaka dalam kegiatan mengelolah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif.

3. Definisi manajemen berdasarkan ketiga pendapat di atas bahwa manajemen adalah suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta dengan pemamfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu antara lain orang, uang, materi, peralatan atau mesin, metode kerja dan pemasaran.

4. Perbedaan Manajemen dan manajer adalah

bahwa manajemen adalah prosesnya dari suatu kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama orang lain, sedangka Manajer adalah orangnya yang senantiasa memikirkan kegiatan pencapaian tujuan dimaksud.

B. Definisi Kepemimpinan 1. Tiga definisi kepemimpinan (leadership) :

a. Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah dari padanya, dalam berpikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organizasional (Siagian, 1982:12).

b. Kepemimpinan menyangkut sebuah proses mempengaruhi sosial dengan pengaruh yang disengaja digunakan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan dalam sebuah kelompok atau organisasi. (Gary Yulk, 1998:815)

c. Kepemimpinan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Pangewa, 1989:18)

Page 2: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

2. Cara kepemimpinan diterapkan adalah dengan menjaga integritas individu sehingga mampu memancarkan pengaruh dan wibawa sedemikian rupan sehingga orang lain mau melakukan apa yang dikehendaki, dengan cara atau taktik tertentu sehingga orang lain bersedia digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Definisi kepemimpinan berdasarkan ketiga pendapat di atas bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan menggerakkan orang lain dengan sengaja untuk menapai tujuan yang telah ditentukan.

C.Perbedaan manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan terjadi setiap saat dan di mana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasanny

Kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu, tidak harus dibatasi oleh aturar-aturan atau tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.

Manajemen terjadi bila mana pengertian kepemimpinan dibatasi oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan pengendalian senantiasa ada di dalamnya.

Jadi dapat terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.

Oleh: DR. Dwi Suryanto

Dua kata itu, manajemen dan kepemimpinan sangat sering kita dengar. Kadang kata itu sering kita persamakan artinya. Ketika kita melihat perusahaan yang sangat berkembang kita sering mengatakan, “manajemen di sana baik.” Kadang kita berkata, “Saya yakin kepemimpinan di sana pasti baik.”

Namun kata manajemen begitu melanda dalam kehidupan sehari-hari. Ketika anda ingin mengkritik sebuah universitas yang prestasinya buruk, anda mengatakan "manajemen universitas itu tidak cakap." Ketika anda bicara pengelolaan pajak yang amburadul, anda mengatakan, "manajemen pajak di negeri kita payah."

Saat ini kita memang hidup penuh dengan berondongan istilah yang macam-macam, yang semuanya terkait dengan manajemen.. Benchmarking, balance score card, intrapreneuring, empowerment, business process reengineering, dan istilah-istilah aneh-aneh (tapi pasti Inggris) begitu melanda organisasi kita.

Page 3: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Celakanya, kita sering begitu “gagah” menggunakan kata-kata asing itu. Daripada bilang pemberdayaan, kita lebih mantap bicara empowerment. Daripada bicara hubungan pelanggan yang akrab, kita katakan customer intimacy, atau malah sekadar customer relationship.

Namun ada fenomena menarik, walau kita sering mengucapkan berbagai istilah manajemen, kita malah sering tidak tahu arti persis dari kata-kata itu. Seringkali pula istilah manajemen itu kita dengar dari orang lain, karena terasa gagah, kata itu kemudian menjadi “kosa kata” kita sehari-hari tanpa kita pernah tahu dari literatur mana sumber istilah manajemen itu.

Ketika kita makin berakrab-akrab dengan berbagai istilah itu, agar “membumi” kita ganti istilah itu menjadi bahasa Indonesia. Management kita terjemahkan menjadi manajemen, dan leadership menjadi kepemimpinan.

Sebenarnya apa perbedaan “hakiki” antara manajemen dan kepemimpinan? Silakan baca terus...

Berbagai pakar mempunyai pendapat yang bermacam-macam tentang manajemen dan kepemimpinan itu.. Satu penjelasan yang mudah dipahami adalah dari Stephen Covey.

Andaikata kita ini sedang akan membuka hutan untuk eksplorasi hasil hutan, maka seorang pemimpin akan mengatakan, “Baik, dari berbagai informasi dan pertimbangan, saya putuskan hutan di lereng bukit itu yang harus kita tebang dulu.” Sebagai pemimpin ia menjelaskan bagian mana yang harus dieksplorasi.

Begitu pemimpin itu menjelaskan bagian hutan mana yang harus dibuka, maka saatnya peran manajemen berlaku. Para manajer akan memikirkan cara-cara, alat-alat, metoda yang paling efektif untuk membuka hutan itu. Mungkin mereka akan memakai gergaji listrik, mungkin memakai gergaji panjang karena medannya sulit, atau bahkan mereka akan melingkar untuk mencari celah agar mudah membuka bagian hutan itu.

Bisakah sekarang anda membedakan fungsi manajemen dan kepemimpinan? Kepemimpinan adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai. Manajemen lebih peduli kepada pemilihan metoda, cara-cara agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif. Itu tadi adalah konsep manajemen dan kepemimpinan dari Covey.

Warren Bennis, pakar kepemimpinan dan manajemen terkenal, dengan cerdas mengatakan, “Pemimpin menaklukkan situasi. Mungkin situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan dan bahkan menantang kita dan bisa membungkam kita jika kita biarkan situasi itu makin memburuk. Manajer, atau manajemen? Manajer menyerah atas keadaan itu. Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan, menginovasi. Manajer adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal, pemimpin mengembangkan hal-hal. Manajemen berfokus pada sistem dan struktur sedangkan kepemimpinan berfokus pada orang-orang”

Pendapat saya sendiri? Kunci dari kepemimpinan adalah pengaruh. Ia berbuat, bertindak, bekerja untuk mempengaruhi orang agar mau bergerak menuju arah yang sudah dicanangkan. Anehnya, kepemimpinan dikatakan sukses jika orang-orang itu kemudian bergerak, maju dan menganggap tujuan tadi milik mereka yang harus mereka perjuangkan dan capai.

Page 4: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Mengapa kita selalu mengatakan bahwa Panglima Besar Jendral Soedirman bahwa beliau berjasa memimpin perang gerilya. Secara fisik, beliau sangat tidak meyakinkan. Bagaimana bisa meyakinkan? Beliau batuk-batuk, sakit paru-paru yang parah dan harus ditandu. Badannya tidak gagah, dulunya beliau adalah seorang guru. Dapatkah anda membayangkan seorang pahlawan perang ternyata orang yang penyakitan. Lariskah film perang seperti Rambo jika tokoh Rambo itu ternyata untuk berjalan saja tidak bisa?

Lalu, mengapa ia bisa menggerakkan tentara, dan rakyat untuk berjuang? Pengaruh. Bagaimana kita tidak tergerak, terpacu untuk berperang, sedangkan orang yang sakit-sakitan itu tidak pernah lelah terus bersemangat berperang, bahkan sakitnya itu seolah tidak mampu mencegah gelora semangat juangnya yang tidak pernah kendor?

Mengapa kita tidak mengatakan manajemen Soedirman efektif? Jelas tidak. Di samping, mungkin saat itu belum dikenal istilah manajemen, para pejuang merasa bahwa mereka dipimpin oleh Jendral besar itu. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang-orang berada di dalam situasi yang kacau, tidak aman, tidak menentu, mereka sangat membutuhkan pemimpin, dan bukannya manajemen. Saya membahas hal itu secara panjang lebar dalam Transformational Leadership: Terobosan Baru Menjadi Pemimpin Unggul

Jadi ketika anda menjabat sebagai pemimpin, jangan pernah lupa tugas anda untuk mempengaruhi bawahan anda. Ajak mereka untuk “memeluk” tujuan yang anda canangkan seolah milik mereka sendiri. Gambarkan secara nyata “kenikmatan” atau “hilangnya derita” jika tujuan itu tercapai.

Apa pun yang kita kerjakan, termasuk di bidang manajemen, ternyata tidak pernah lepas dari dua faktor tadi, yaitu mengejar kenikmatan, kesenangan, dan menghindari susah, atau kepedihan. Ketika anda bisa menggambarkan masa depan yang bisa menimbulkan kenikmatan, dan ternyata kenikmatan itu begitu “menggoda”, karyawan akan cenderung berjuang menuju tujuan itu.

Contoh, perusahaan tempat anda bekerja dua tahun lagi ingin “go public.” Untuk bisa go public perusahaan harus laba tiga tahun terus menerus. Agar laba yang sekarang bisa diikuti oleh laba dua tahun di masa depan, sebagai pemimpin anda menjanjikan untuk “membagikan” sebagian saham kepada kelompok manajemen dan karyawan yang berprestasi.

Tentu anda bisa membuat kriteria bagaimana definisi “berprestasi” itu. Anda kemudian menggambarkan betapa besar uang yang akan mereka terima jika saham itu “laris manis” di pasar modal. Jika manajemen dan karyawan yakin bahwa cita-cita itu memang bisa dilaksanakan, mereka akan berjuang untuk mencetak laba yang makin baik di masa depan.

Sebaliknya, untuk mendorong kelompok manajemen dan karyawan agar jangan “leha-leha,” anda bisa mengajak mereka membayangkan betapa sengsaranya hidup mereka jika perusahaan itu rugi terus. Pasti akhirnya akan dinyatakan bangkrut. Jika bangkrut, maka akan PHK besar-besaran, dan kenyataan membuktikan, mencari kerja sangatlah sukar. Pesan anda jelas, jika manajemen dan karyawan tidak memperbaiki kinerja dengan kerja keras dan cerdas, masa depan akan menjadi sangat gelap.

Perhatikan lagi kuncinya, ketika anda menceritakan masa depan, sebaiknya diceritakan secara hidup, syukur dramatis. Riset membuktikan bahwa dengan bercerita akan bisa membawa karyawan melihat

Page 5: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

gambaran yang begitu hidup, begitu nyata, dan akhirnya bisa menggerakkan karyawan menuju ke arah masa depan.

William Stewart, (Carter-Scott, 1994) seorang alumnus the Naval Academy yang merupakan veteran perang Vietnam ikut berpendapat tentang manajemen dengan mengatakan, “Ada perbedaan keahlian yang dituntut di dunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda akan sukses jika anda tahu bagaimana menerapkan manajemen. Namun ketika perang, anda hanya akan sukses jika anda mampu memimpin. Keahlian manajemen anda yang efektif, tidak terlalu bisa anda terapkan dalam perang. Yang diperlukan adalah kemampuan memimpin.” Sekarang ini Steward sudah menjadi pengacara yang sukses di Amerika Serikat.

Ketika anda belajar manajemen, anda selalu teringat oleh Henry Fayol. Ia, di tahun 1916 memperkenalkan konsep manajemen yang berupa merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, dan mengawasi. Ketika ada orang bertanya kepadanya, apa tugas dari seorang dirut? POSDCORB jawabnya. Itu adalah kepanjangan dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting. Ia mengemukakan istilah itu di tahun 1930. Akronim manajemen itu ringkas dan mudah diingat.

Namun kenyataannya, itulah yang sering dikerjakan oleh para pemimpin, bahkan pemimpin puncak. Mereka lebih banyak melakukan manajemen. Seolah dengan cukup menjalankan fungsi-fungsi manajemen mereka akan mampu membawa perusahaan menang dalam persaingan. Namun berbekal manajemen saja jelas tidak cukup. Mereka harus memimpin.

Dari pengamatan saya, cukup sering seorang direktur yang begitu “getol” bergulat dan bergelut dengan anggaran. Bahkan waktu sehari-harinya sering dilewatkan untuk urusan manajemen, yang seharusnya bisa dilakukan oleh para manajernya. Akibatnya, direktur itu kemudian lupa tugasnya memimpin. Alhasil, organisasi itu tidak bergerak, stagnan, dan para karyawan selalu bertanya, “Akan di bawa ke mana gerangan perusahaan ini…”

Itu adalah kasus di mana pemimpin kebingungan membedakan fungsi kepemimpinan dan manajemen.

Satu perbedaan yang besar antara manajemen dan kepemimpinan adalah pada intuisi. Ada seorang pakar yang dengan yakin mengatakan, “Ketika anda mulai memanfaatkan intuisi anda, maka saat itulah anda sudah mulai melangkah menjadi pemimpin. Jika anda masih lebih banyak berkutat pada pengumpulan data, analisis data, dan mengambil keputusan, anda masih seorang manajer”

Mengapa intuisi begitu penting? Karena informasi yang ada sekarang itu sudah demikian membanjir. Di Amerika Serikat saja, di tahun 1997 diterbitkan 2000 buku bisnis dan manajemen setiap tahunnya. Andaikata anda ingin mengikuti setiap gagasan manajemen itu, dan membutuhkan waktu satu minggu untuk membaca satu buku hingga tamat, maka anda membutuhkan waktu 38 tahun. (setahun 52 buku, 10 tahun 520 buku, 2000 buku = 38 tahun). Itu asumsinya anda ingin membaca setiap buku bisnis dan manajemen yang terbit di sana setiap harinya. Begitu anda selesai, anda sudah ketinggalan 38 tahun terhadap informasi baru yang dicantumkan di buku-buku bisnis dan manajemen itu.

Page 6: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Itu baru buku, belum majalah manajemen, jurnal manajemen, newsletter, program bisnis di televisi, laporan berkala perusahaan. Jelas kita “tenggelam” dalam samudera informasi. Apa yang perlu dilakukan? Pilihlah saja membaca buku-buku yang memang kategorinya “the best”.

Karena demikian luar biasanya informasi, maka jelas tidak cukup untuk mempertimbangkan segalanya ketika anda akan memutuskan suatu inisiatif bisnis. Saat itulah intuisi sangat membantu para pemimpin. Jika anda ingin membaca lebih lanjut tentang informasi intusi, manajemen, anda dapat baca di sini.

Okay, itu saja ulasan saya tentang perbedaan manajemen dan kepemimpinan, jangan lupa baca artikel-artikel manajemen yang lain di web ini. Anda akan bersyukur ketika anda membaca berbagai artikel pada web ini.

BELAJAR MENGHARGAI WAKTU UNTUK MERAIH SUKSES

Manfaat waktu perjalanan.

Rumus  umum, bila anda ingin dan  berharap dipertimbangkan  untuk dipromosikan  ke  jenjang  yang  lebih  tinggi  meraih  sukses dalam organisasi sebuah  perusahaan, maka  anda  seyogyanya setiap waktu harus selalu mengambil langkah penting  yang  bagi banyak orang  langkah  tersebut  sering dilupakan yaitu  setiap saat harus selalu menghiasi  diri  dengan kecakapan  yang  memadai. Bagaimanakah caranya  untuk  sampai  pada   kebiasaan seperti  itu? Tentunya jawaban untuk itu hanya ada satu kalimat klise  yaitu  kita  tidak boleh  jeda  apalagi  harus berhenti untuk BELAJAR.

Kondisi  yang demikian memang tidak  dengan mudah  bisa  kita  dapatkan, karena  kenyataannya hal tersebut justru merupakan   kendala  besar  bagi kebanyakan  orang.  Padahal, hal tersebut sejatinya  bisa  dimulai  dengan menjadikannya  waktu senggang dalam  perjalanan, yang notabene  sering kita  lewatkan begitu  saja, kita manfaatkan   secara  optimal  guna  mengasah diri atau belajar. Oleh  karenanya langkah    yang  tidak bisa ditawar-tawar lagi  adalah  dengan  cara   menghargai  waktu  luang  dan mengaturnya  sebaik mungkin seperti dalam  teory yang penulis  dapatkan dari bukunya  James K. Van Fleet , yang  saya  coba  simpulkan  tersebut dibawah.

Seperti  yang  kita maklumi bersama , kalau  anda   bekerja  selama  40 jam  seminggu       ( Senin – Jum'at) dan  tidur  delapan  jam sehari, maka  sesungguhnya  anda  mempunyai  waktu  sisa sebanyak 40 jam per minggu, tentunya selain jatah hari Sabtu dan Minggu.  Memang  benar, sebagian  dari  waktu  yang  tersisa tersebut masih  dianggap  waktu  kerja, karena  anda  anda masih harus  menggunakan  beberapa  jam lagi untuk  menempuh  perjalanan pergi  pulang  ke dan  dari  kantor.  Oleh  sebab itu, disarankan waktu dalam  perjalanan  tersebut  sama  sekali  tidak  boleh  disia-siakan dan  harus  dimanfaatkan  dengan baik dan benar. Mengingat  kebutuhan   waktu  yang  musti alias  wajib disediakan  saat perjalanan  tersebut hampir pasti  tidak  akan  kurang  dari 2(dua) jam  lamanya , baik untuk anda yang naik kendaraan umum maupun anda  yang  mambawa  kendaraan sendiri.Untuk itu, bagi  anda  yang  memakai jasa kendaraan umum,  waktu perjalanan  anda  dapat dan  bisa dimanfaatkan lewat dua  cara yang  sangat  mungkin  bisa  dilakukan.  Anda  dapat saja  mendengarkan kaset  pembelajaran  tertentu, atau  mendengarkan talk show  dari  beberapa  radio yang  mempunyai  program  pembelajaran untuk itu.  Kalau tidak memungkinkan,tentu anda masih juga  dapat  melakukan 

Page 7: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

langkah   kreatif  untuk merekam  ( dgn jasa orang lain atau beli )  beberapa  data  tertentu  yang  ingin  anda  pelajari dari  beberapa  sumber yang  sangat  mudah  untuk  anda dapatkan, misalnya merekam dari  acara  talk show radio, televisi ataupun   acara  lain yang sejenis.   Disamping itu, anda  bisa  juga memanfaatkan  waktu  luang  tersebut  dengan membaca  buku-buku  yang mengajarkan  banyak manfaat demi kemajuan  karier anda, mulai dari ilmu  ekonomi & keuangan, manajemen, teknik  maupun jenis  ilmu lain  yang  anda  minati.Bagi anda  yang pergi ke kantor   dengan membawa kendaraan sendiri (menyetir) bisa  melakukan  dengan  cara yang  hanya  ada  satu  pilhan  yaitu mendengarkan  radio  atau mendengar  rekaman  yang  telah anda  persiapkan  sebelumya.  Langkah   ini menurut  saya adalah cara  yang  paling mungkin  dan  masih  bisa dianggap  save yang bisa  dilakukan  oleh   para PENYETIR  bila sedang  berkendara  sambil menikmati  kemeriahan  dan hiruk pikuknya  lalulintas kota.

Mendengar  dan atau   Membaca =   Belajar

Banyak  diantara  kita  yang  pernah kuliah atau setidaknya  pernah mengecap bangku kuliah  seperti  penulis. Seperti  yang  kita ketahui dalam  perkuliahan  setiap mahasiswa  harus  mengikuti  dan  bisa  menyelesaikan  jumlah  mata kuliah  dengan  jumlah  SKS  tertentu.  Kalkulasi SKS  secara  bebas  bisa  dipahami  seperti  ini. Satu SKS itu adalah jumlah jam pertemuan (belajar-mengajar)   sebanyak  minimal  16 (enam belas) pertemuan  selama  satu jam pembelajaran, yang kurang lebih  50 (lima puluh) menit.

Dari ilustrasi  diatas  kita  bisa  menghitung berapa banyak  jumlah  SKS  yang bisa  kita  dapatkan  atau kita  selesaikan, kalau  dalam sehari kita  bisa  belajar (mendengar  dan atau  membaca )  paling kurang selama 2(dua) jam per hari selama  setahun. Apalagi kalau  kebiasaan  itu  kita  bisa  kita  lakukan  dan  pertahankan sepanjang  kehidupan meskipun  sekarang anda  telah  bisa mencapai atau mendapatkan  posisi penting  pada  sebuah  perusahaan.  Karena  perjuangan   untuk maju  demi  meraik sukses  itu  tidak  pernah ada kamus  untuk  jeda  apalagi berhenti. Dalam  bukunya  SUN TZU pernah mengatakan, pada  hakikatnya  dunia  bisnis itu  tak ubahnya  dunia  peperangan. Dari masing-masing perusahaan saling ingin   mengalahkan  demi tercapainya  tujuan  perusahaan. Sejatinya tidak  jauh  berbeda , diantara  para  karyawan  dalam sebuah perusahaan, bila  dilihat  dari kacamata  pribadi, sejatinya  mereka juga  menjalani peperangan  dalam memperjuangkan cita-cita mereka masing-masing. Tentunya  kondisi peperangan yang  dimaksud  kali ini  berbeda  jauh dengan kondisi  peperangan  yang  sesungguhnya  maupun kondisi peperangan   antar  perusahaan, melainkan  hanya  berperang dengan senjata kreativitas, ketrampilan dan  pengetahuan. Untuk itu Sun Tzu mengatakan"  Siapa  yang  mencapai  dan menduduki medan pertempuran lebih dahulu mempunyai  waktu untuk beristirahat dan  menunggu kedatamngan musuh. Mereka  yang  lambat  tiba di medan pertempuran harus  dengan tergesa-gesa  melibatkan diri dalam  pertempuran  sementara  mereka  masih lelah  dan  kehabisan  nafas". Dalam  kata  bijak tersebut diatas, saya  mengartikan dan  membaca  kata mencapai dan menduduki  pertempuran  tersebut , dibaca  sebagai  siap terlebih dahulu atau  selalu siap dalam  peperangan.  Dalam  persaingan perebutan  promosi  karier , kita harus selalu  siap disetiap  saat dengan  jalan  kita  harus  selalu mengasah diri  untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan serta  ketrampilan dengan  jalan  selalu belajar (mendengar  dan atau  membaca ) dari media yang  tersedia dan terjangkau.

Page 8: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Untuk memulai kebiasaan  yang  baik tersebut  tidak  ada  salahnya bila kita untuk mencoba  memutar  sesuatu  yang  lain, yang sangat mungkin akan  membuahkan  hasil yang sangat  berguna untuyk perjalanan karier anda , katimbang  hanya mendengarkan  lagu-lagu  saja. Siapa  tahu  langkah  kecil  ini  bisa  menjadi  kebiasaan, karena saya  yakini bahwa akumulasi  langkah-langkah itu  akan  menjadi kebiasaan. Siapa  tahu  dengan hanya menyisihkan  waktu  dua jam per hari saja dari paling  tidak ada tiga jam  yang  selalu  anda lewatkan  dalam  perjalanan, akan menjadikan  anda  selalu menjadi seseorang yang  selalu  tidak  PANTAS untuk posisi yang  sekarang, dan oleh karenanya  akan  selalu pantas untuk selalu dipromosikan. Opo ora  hueebatt.Akhirnya, mari kita  jadikan  kebiasaan  belajar  ini menjadi  kebutuhan, layaknya  kita  butuh makan,meskipun  tanpa  ada perintah maupun SK untuk itu, kita  akan  segera  mencari makanan, kalau  tidak ingin mendapatkan sesuatu  yang bersifat   SISTEMIK dari kelaparan yang anda sedang rasakan.

Bagaimana Benjamin Franklin Menghargai Waktu

Cerita motivasi kali ini masih datang dari sebuah buku berjudul Stories from Life karangan Orison Swett Marden, pendiri Success Magazine. Cerita yang sangat inspiratif ini ada dalam bab yang berjudul “Franklin’s Lesson on Time Value”.

Suatu ketika, ketika ada seorang pengunjung yang ingin membeli di toko bukunya di Philadelphia, namun tidak puas dengan harga buku yang disebutkan sang kasir. Ia pun ingin menemui sang pemilik toko.

“Pak Franklin sedang sibuk di ruang pers” kata sang kasir.

Tapi, sang pembeli yang sudah lama membolak balik isi buku terebut masih tetap ingin bertemu Franklin.

Karena mendengar suara panggilan sang kasir, Franklin pun segera keluar dari belakang toko dan bergegas menemui sang pembeli.

“Berapa harga terendah yang bisa Anda beri, pak?” kata sang pembeli sambil memegang buku tersebut.

“Satu dolar 25 sen” jawab Franklin.

“Satu dolar 25 sen? Tapi baru saja kasir Anda menawarkan saya satu dolar!”

“Benar.” jawab Franklin. “Dan saya tadi lebih baik mendapat satu dolar daripada meninggalkan pekerjaan saya.” lanjutnya.

Sang pembeli mengira bahwa Franklin bercanda, dan ia berkata “Ayolah, berapa harga termurah untuk buku ini?”

“Satu dolar 50 sen” jawab Franklin.

Page 9: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

“Tapi Anda baru saja menawarkan 1 dolar 25 sen!”

“Benar, dan saya tadi bisa saja menerima 1 dolar 25 sen daripada 1 dolar 50 sen sekarang.”

Tanpa sepatah kata pun, sang pembeli yang kecewa kemudian membayar buku tersebut dan keluar dari toko. Ia baru saja belajar bahwa orang yang membuang waktunya adalah orang bodoh, dan orang yang membuang waktu orang lain adalah pencuri.

Itulah salah satu sebab mengapa Benjamin Franklin adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia sangat menghargai waktu.

Bahkan, ia pernah mengatakan…

“Apakah Anda mencintai hidup Anda?”

“Jika ya, maka jangan menyia-nyiakan waktu, karena dari hal tersebut lah hidup Anda dibuat”

Selain karena Franklin adalah negarawan handal, mungkin karena itul juga lah gambar wajahnya ada di uang kertas US $100...

Menata Waktu, Menuai Sukses

Siapa sih yang nggak kenal waktu? Pasti nggak ada. Anak kecil aja tahu. Makanya waktu dikenal tiap orang. Apa pun makanannya, eh profesi atawa kerjaan kita, pasti waktu ikut ngerecokin.

Bagi redaksi waktu berarti deadline yang bisa bikin kepala redaktur berasap ngejar naskah biar kelar. Buat kaum pekerja, biasanya mereka inget waktu pas mo pulang, libur nasional, ama tanggal gajian. Nah, kalo yang statusnya pelajar atawa mahasiswa, waktu identik dengan SKS alias Sistem Kebut Semalam ngerjain tugas. Bentuk waktu yang abstrak nggak bikin doi tiada arti. Bagi yang bisa menghargainya, kesuksesan bakal didapet. Sementara bagi yang suka ngacangin doi, tahu sendiri akibatnya. Under pressure euy!

Sayangnya, waktu lebih sering berstatus kambing hitam dari pada dewa penolong. Kalo kerjaan belon kelar atawa tugas sekolah ngaret beresnya, pasti deh waktu yang disalahin. Mepetlah. Terlalu pendeklah. Atawa nggak ada waktu luang. Kasian deh sang waktu. Kebagian apes mulu. Nah, biar nggak nyalahin waktu mulu, nggak ada ruginya dong kalo kita bahas tentang waktu. Biar hidup kita lebih bermutu!

Remaja dan waktu

Pinggir jalan menjadi lokasi yang paling banyak digandrungi anak muda buat ngumpul. Kalo nggak percaya boleh tanya Sony Tulung (deuuu....). Selain tanpa ongkos, bisa cuci mata, dan sekalian test vokal bermodalkan gitar pinjeman plus galon air mineral yang dipaksa jadi gendang. Kali aja ada produser yang lewat, terus tertarik ama vokalnya. Kan lumayan buat dubbing film Charlie Chaplin tuh! Huhuy!

Page 10: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Kian hari, kegiatan nongkrong seperti di atas kian banyak peminatnya. Tiada waktu dan tempat strategis yang steril dari anak nongkrong. Pagi-pagi mereka udah nongkrong di toilet. Berangkat sekolah udah mangkal di halte atau pinggir jalan nungguin angkot. Waktu istirahat sekolah yang cuma seperapat jam juga nggak boleh lolos dari aksi mejeng di kantin. Di mana pun, kapan pun, always mejeng en main-main. He..he..he..

Pulang sekolah giliran mal, plaza, atau pusat perbelanjaan yang kudu rela ditongkrongin mereka. Sampe rumah langsung deh betah nongkrongin Nirina atau Arie di MTV. Malemnya giliran La Liga , Lega Calcio , Liga Inggris Premiere atau Bundesliga yang ditongkrongin. Kalo perlu ampe dini hari. Wuiih…segitunya.

Besoknya, meski jam beker yang diset pukul 5 pagi ampe serak berteriak ngeba-ngunin, eh, bangun pukul 7 teng. Padahal masuk sekolah 7.15. Akhirnya waktu yang cuma lima belas menit itu dipake buat gosok gigi, cuci muka, cuci baju, eh cuci tangan trus cabut. Boro-boro mikirin sholat atawa sarapan.

Sampai di kelas pelajaran pertama udah dimulai. Pas ditanya pak guru kenapa datang telat? Jawabnya: “abis…waktu masuknya sih pak kependekan. Coba masuknya pukul delapan-an gitu, pasti deh nggak kesiangan.” Nah lho? Udah waktu luangnya dicuekkin, eh giliran kena batunya, waktu juga yang disalahin. Walah?

Sobat muda muslim, fenomena di atas cuma salah satu contoh dari sekian banyak kegiatan yang sering kita kerjain tapi miskin manfaat. Kita selalu ada waktu untuk bermain, ngeceng, ‘no-mat' di twenty one , atau untuk window shopping di pusat perbelanjaan. Tapi kita sering ngerasa berat ngasih waktu kita meski sejenak untuk belajar, berdakwah, hadir di penga-jian, atau membantu orang tua di rumah. Acara malem mingguan udah disiapin seminggu sebelumnya. Se-mentara untuk ngerjain tugas sekolah atau beribadah kudu nunggu sampe waktu mepet. Alasannya sibuk. Sebenernya, kita nggak punya waktu luang atau nggak mau meluangkan waktu? Hayoo…!

Pasti kita udah pernah ngerasain gimana sengsaranya ngerjain tugas dikejar-kejar waktu. Budaya SKS seolah udah mendarah daging. Begadang sampe larut ditemani sebungkus Star Mild , segelas Nescafe , dan hentakan musik Superman is Dead yang memecah keheningan malam. Malah kita ngerasa bangga dan hebat dengan hasil kerja kita yang digeber semaleman. Karena waktu luang kita abis buat maen. Padahal kita juga yang rugi. Payah deh!

Waktu bagi seorang Muslim

Sobat muda muslim, udah dari sononya sang waktu akan terus berjalan bagaikan awan. Kadang kita suka bilang kalo waktu berlalu begitu cepat saat kita lagi happy . Baru kemaren naek kelas, eh, sekarang udah siap ngadepin ujian semester. Baru minggu kemaren kita gajian, minggu berikutnya udah siap-siap kasbon. Kita juga sering bilang kalo waktu jalannya lelet abis pas kita lagi sedih. Berlarut-larut dalam kesedihan. Padahal, itu semua cuma perasaan kita aja. Asli. Kalo nggak per-caya, coba aja perhatiin. Sampe kiamat pun, satu hari akan tetep 24 jam, 1440 menit, 86400 detik. Meski kita lagi sedih atau happy . Bener nggak seh?

Page 11: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Waktu yang udah kelewat pasti nggak bisa balik lagi. Meski udah di- undo beberapa kali (emangnya program Windows? ). Di mana aja kita cari, waktu yang hilang nggak ada gantinya. Karena itulah waktu menjadi sangat ber-harga buat kita. Lebih berharga dari harta ter-mahal yang kita punya. Kita kudu pandai-pandai menjaga dan meman-faatkannya. Jangan sampe nasi keburu menjadi bubur terus pancinya kesenggol kucing dan tumpah di lantai dapur yang kotor. Rugi banget kan?

Makanya Rasulullah saw. ngingetin kita melalui sabdanya: “Jika kalian bangun di pagi hari, janganlah mengharap akan (hidup) sampai sore; dan jika berada di waktu sore jangan berharap akan (hidup) sampai besok pagi. Pergunakan masa sehatmu untuk (mempersiapkan) masa sakit, dan masa hidup untuk (menyiapkan bekal) kematian, seakan-akan kalian tidak tahu nama kalian besok pagi.” (HR Bukhari)

Banyak yang bisa kita kerjain untuk memanfaatkan waktu. Saking banyaknya kadang kita bingung mana dulu yang musti diutamain. Sebagai seorang muslim, tentu kegiatan yang kaya manfaat dunia akhirat kudu jadi prioritas. Mumpung masih muda yang full tenaga en menggelora semangatnya. Supaya tiap hari ada peningkatan amal ibadah kita. Ini bisa kita dapetin kalo kita mau terus belajar. Baik wawa-san Islam atau pun ilmu umum. Isi hari-hari kita dengan berlomba-lomba dalam kebaikan ( fasthabiqul khairat ).

Nah, untuk urusan belajar dan fasthabiqul khairat , jangan sampe ditunda-tunda. Sebisa mungkin dikerjain sekarang, jangan tunggu besok. Karena kita nggak akan tahu apa yang bakal terjadi esok hari. Bisa jadi kita sakit atau pas jadwalnya ‘didatengin' malaikat Ijrail. Wah?

Belajar dari para ulama

Waktu adalah sohib terbaik yang bakal nganterin kita menuju kesuksesan kalo kita bisa menghargainya. Dalam buku berjudul “ Nilai Waktu ”, sang penulis, Abdul Fattah Abu Ghuddah memaparkan kisah sukses para ulama Shalaf dan Khalaf yang menghargai waktu.

Bagi mereka, nggak ada yang lebih berharga dibandingkan waktu. Seperti dalam kisah Muhammad bin Salam, guru dari Imam Bukhari. Suatu kali ia asyik mendengar pelajaran dari gurunya, tiba-tiba pensil yang lagi dipake patah. Kontan ia langsung teriak “siapa yang menjual pensil, aku akan membayarnya seharga satu dinar (mata uang berbentuk koin seberat 4,25 gr emas)!” Kalo diitung-itung, misal harga 1 gr emas = Rp 80 ribu, doi berani bayar Rp 340 ribu untuk sebuah pensil biar nggak ketinggalan pelajaran.

Mereka juga benci dengan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. Malah Imam Syafi'i mengatakan orang yang kayak gitu, matinya lebih baik daripada hidupnya. Karena orang itu telah melewatkan peluang emas untuk ber-ibadah dan menabung pahala. Kalo gitu, apa bedanya dengan orang mati yang nggak punya kesempatan lagi buat nabung pahala? Catet!

Nggak heran kalo Ibnu Taimiyah sampe minta seseorang untuk membacakan kitab dengan suara keras. Agar dia bisa men-dengarnya dan nggak ada ilmu yang kelewat ketika dia sedang di dalam kamar mandi!

Saking tingginya penghargaan mereka terhadap waktu, diki-sahkan bahwa para ulama itu membiasakan sedikit makan dan tidur. Karena banyak makan bakal bikin ngantuk. Dan kalo udah ngantuk, pasti bawaannya males ngapa-ngapain. Apalagi untuk belajar. Pengennya tidur mulu. Padahal banyak tidur,

Page 12: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

menurut al-Qadhi Iyadh, merupakan ciri orang yang lemah dan nggak mau peduli ama urusan dunia akhirat. EGP banget tuh!

Sobat muda muslim, nggak salah kalo kisah para ulama itu banyak ngasih kita pelajaran berharga tentang waktu. Terbukti, penghargaan mereka terhadap waktu turut menjadikannya ulama terkemuka di dunia Islam. Nggak heran pula kalo mereka mampu menelorkan karya-karya yang spektakuler. Ambil contoh, tafsir buah tangan Abu Bakar Ibn al-Arabi berjudul Anwarul Fajr yang tebalnya sampe 80.000 halaman. T-O-P B-G-T deh!

Bikin hidup lebih bermutu

Kebayang nggak sih berapa banyak waktu yang udah kita sia-siakan sampe sekarang? Udah gitu, minim pula dari kegiatan untuk dunia dan akhirat. Padahal berapa banyak ilmu yang bakal kita dapet. Keterampilan yang bisa kita pelajari. Atau tabungan pahala yang dicicil tiap hari. Kalo kita sempatkan waktu untuk baca buku, mengulang pelajaran di sekolah, belajar komputer, bantu orang tua, ikut pengajian, puasa sunat, shalat sunat, atau berdakwah? Banyak buanget manfaatnya!

Nah, kalo kita pengen sukses, udah saatnya kita pake waktu yang Allah kasih sebaik-baiknya. Sebelum gigi kita pada ompong, kulit kita pada keriput, usia kita kian lanjut, dan ajal datang men-jemput. Mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Mulai mengenali bidang yang pengen kita geluti lebih jauh. Jangan biarkan kegiatan bikin tulisan, memasak, menjahit, ngoprek komputer, atau ngotak-ngotik motor cuma jadi hobi. Berikan waktu khusus dalam hidup kita untuk mempelajarinya. Percaya nggak percaya, di masa depan itu banyak membantu kita.

Tapi jangan sampe kelupaan ama tugas kita untuk beribadah kepada Allah ya? Kita bisa menabung pahala dengan selalu mengikuti aturanNya. Semakin kita dekat denganNya, semakin sayang Allah ama kita. Itu artinya, Dia akan selalu memberikan yang terbaik buat kita.

Karena itu, biasakanlah untuk meng-ingatnya di waktu-waktu luang kita. Saat istirahat sekolah pagi, bisa kita isi dengan shalat dhuha. Terbangun di malam hari dilan-jutkan dengan shalat tahajjud . Lengkapi juga dengan tilawah Quran ba'da maghrib dan shubuh. Nggak cuma beribadah ritual aja, kita juga kudu mengenali ajaranNya lebih dalam dengan ikut pengajian. Ditambah memberani-kan untuk mendakwahkannya kepada orang lain.

Oke deh, sekarang kita tinggal memu-lainya. Berlomba mengukir prestasi dunia dan akhirat. Meskipun waktu kita hanya sesaat. Insya Allah itu akan mendatangkan manfaat. Yakin deh, orang-orang yang telah sukses juga punya jumlah waktu yang sama ama kita. Seminggu 7 hari dan sehari 24 jam. Nggak lebih en nggak kurang. Pas. Karena itu berusahalah dan tetap semangat!

Cara Membuat Hidup Lebih Bermanfaat

1. Dengan Cara Menghargai waktuIbnul Qayyim menegaskan substansi dan nilai waktu dalam kehidupan manusia, “Sebenarnya waktu yang dimiliki oleh manusia adalah umurnya sendiri yang terus berjalan perlahan seperti gerakan awan. Setiap waktu yang digunakan untuk Allah, itulah kehidupan dan umurnya. Sementara itu, waktu yang digunakan

Page 13: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

selain dengan tujuan tersebut tidak dianggap sebagai waktu (yang berarti) bagi hidupnya. Jika dia terus hidup, maka hidupnya sama dengan kehidupan binatang. Jika dia menghabiskan waktu dalam keadaan lalai, lupa diri, dan membangun harapan-harapan bathil, maka waktu terbaik yang dilaluinya adalah ketika tidur dan menganggur. Maka orang tersebut lebih baik mati daripada terus bertahan hidup”. (Al-Jawab Al-Kafi)Ungkapan Ibnul Qayyim sangat tepat untuk diperhatikan dalam konteks Ramadhan. Betapa banyak waktu yang terkadang terbiar tanpa aktivitas di bulan ini. Padahal keutamaan yang disediakan oleh Ramadhan memiliki motivasi tersendiri untuk memenuhi waktu demi waktu di bulan ini dengan amal sholeh.Ibnu Mas’ud ra. mengingatkan kepada kita akan penyesalan waktu yang tidak bermanfaat, dan berkata“Aku tidak pernah menyesali sesuatu seberat penyesalanku terhadap satu hari dimana matahari sudah tenggelam dan umurku berkurang, namun amal kebaikanku tidak bertambah”.Sesungguhnya waktu adalah harta yang paling berharga bagi semua orang, karena waktu adalah modal utamanya. Semua Aktivitas mustahil bisa dicapai, kecuali jika ia bisa menggunakan dan mengoptimalkan waktunya dengan sungguh-sungguh. Ramadhan mengajarkan banyak kepada manusia akan penting dan berartinya waktu. Bahkan ada waktu yang lebih baik dan lebih besar nilainya dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar. Dan itu hanya Allah sediakan di bulan Ramadhan.

2. Dengan Melihat Ketauladanan dari Orang-orang yang ShlalehMenauladani seseoerang dalam kehidupan tidaklah dilarang, namun dlam hal ini memilih seorang yang akan diteladai adalah hal yang teramat penting, karena begitu kita salah memilih keteladanan maka perilaku kita akan sangat berperngaruh terhadap amal yang kita kerjakan. Salah-salah kia memilih ketauladanan maka kita akan mengerjakan hal-hal yang kurang bermanfaat dan kita akan terus tergilas oleh waktu sementara amal kehidupan kita tidak bertambah. Keteladan seorang merupakan pilar utama kesuksesan beramal. Keteladan Rasulullah saw yang diungkapkan oleh Aisyah ra “akhlaknya adalah Al-Qura’n” merupakan kunci utama kesuksesan dan penerimaan dakwah beliau. Maka jadikan Rasulullah sebagai tauladan yang baik. Yang Dapat dipercaya keteladanannya; keteladanan dalam bersikap, bertingkah laku, keteladanan dalam kesabaran, keteladanan dalam beramal dan keteladanan dalam membangun persaudaraan diantara sesama. Semua keteladanan yang dicontohkan Rasul itu ternyata merupakan petunjuk praktis dan aturan main amaliah Ramadhan.

3. Dengan Memperbanyak Dzikir dan DoaSatu ayat yang disisipkan di tengah-tengah ayatush shiyam adalah ayat 186 yang berbicara tentang do’a dan dzikir, “Jika hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permintaan hambaKu jika ia memohon kepadaKu”."dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".

Penyisipan ayat ini mengisyaratkan bahwa amaliah Ramadhan hendaklah senantiasa diiringi dengan doa memohon pertolongan dan kekuatan dariNya, apalagi dalam konteks dakwah, sangat tepat jika dzikir dan doa ini senantias menghiasi kehidupan para da’i.

Page 14: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Dzikir merupakan sarana membersihkan diri dan beribadah kepada Allah sekaligus sebagai bekal selama menempuh perjalanan dakwah. Ada tiga bentuk Dzikir yang sangat baik untuk diperbanyak di bulan Ramadhan sebagai sentuhan energi dan kekuatan dalam berdakwah;

Dzikir Do’a seperti istighfar, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, tilawah Qur’an dan Dzikir kalimah thoyyibah lainnya. Dzikir Robithah (persaudaraan) untuk memperkuat hubungan bathin diantara sesame manusia sebagai bentuk do’a yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Dzikir muhasabah (inropeksi) dalam bentuk mengingat dan mengevaluasi seluruh aktivitas hidup yang dilakukan pada hari itu. Jika ada kebaikan, segeralah mensyukurinya dan jika ada kekurangan dan kekhilafan, segeralah untuk memohon ampunan dan memanjatkan doa kepada Allah, lalu bertobat untuk memperbaiki gerak hidup di masa yang akan datang.Dzikir-dzikir harian ini terasa akan lebih efektif jika dilaksanakan saat menjelang malam hari berbarengan dengan aktivitas qiyamul lail. Kekuatan doa dan Dzikir akan memperkuat langkah hidup, karena “Doa adalah senjata orang yang beriman”. Dan bulan Ramadhan adalah syahrul ijabahu du’a. (bulan terkabulnya doa)

Mengukur Sukses Hanya Dengan Melihat Siapa Sahabat Kita

” Kelilingi dirimu hanya dengan orang – orang yang akan mengangkat kamu lebih tinggi. ”

Oprah Winfrey,  presenter dan host Oprah Winfrey Show

“Memilih teman dalam pergaulan sehari – hari sangat penting” begitulah dalam bahasa ala S.Kd quote bisnis dari Oprah Winfrey diatas. Di kolam mana kita hidup dan ikan apa saja yang hidup bersama sangat menentukan apa makanan kita dan akan menjadi ikan apa nantinya. Apakah ikan yang mengakiri hidup di penggorengan atau ikan yang telurnya atau bahkan siripnya saja berharga lebih mahal dari sebongkah berlian.

Memilih dan memilah teman bukan berarti tidak mau berteman dengan setiap orang. Berteman dengan setiap orang dan membuka jalur pertemanan seluas mungkin adalah hal yang bagus. Tetapi MEMILIH SAHABAT merupakan hal wajib.

Arti Sahabat kali ini saya artikan teman yang cukup sering berinteraksi dengan kita. Dari 20 orang sahabat, kita sudah bisa mengukur seberapa sukses kita dimasa mendatang, setidaknya demikian menurut Roger Hamilton yang setahu saya memperkenalkan “Wealth Network Team” suatu alat ukur kesuksesan kita berdasarkan pada jaringan pertemanan yang kita miliki. Begini cara kerja alat ukur ini :

Pertama, silahkan tuliskan 20 nama sahabat / orang terdekat Anda saat ini, siapa saja yang sering berinteraksi dengan Anda baik dalam tatap muka langsung, email, telepon, chating atau media komunikasi lainnya. Ya. 20 orang yang paling sering berkomunikasi dengan Anda, baik istri, suami, pacar, karyawan, teman bisnis, tetangga atau siapapun. 

Page 15: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Sebaiknya Anda tuliskan sekarang, karena ini hanya akan efektif dan bisa bekerja jika Anda menuliskan 20 nama itu sekarang. Tidak ada salah atau benar, tetapi tanpa 20 nama sahabat Anda sekarang, ini tidak berarti apapun.

Seperti halnya membaca novel langsung ke halaman belakang dan mengetahui akhir cerita membuat alur cerita dalam novel tidak lagi berarti, demikian juga mengetahui cara kerja alat ukur ini tanpa lebih dulu menuliskan 20 nama akan membuatnya menjadi hambar dan tidak lagi bisa mengetahui nilai sesungguhnya.

Silahkan ambil kertas atau buka notepad di komputer Anda sekarang. Selama browser ini tetap terbuka, saya dan tulisan blog ini akan tetap setia menunggu Anda sampai selesai menulis 20 nama sahabat Anda.

Baiklah kalau sudah selesai, btw boleh saya tahu berapa lama Anda menuliskan nama 20 orang teman?  5 menit , 10 menit, 20 menit atau lebih dari 30 menit?

Apakah mengalami kesulitan?

Jika iya saya pun demikian pada awal menggunakan alat ukur ini. Sekarang karena terbiasa mereview daftar 20 orang dalam network saya setiap bulannya sehingga jauh lebih cepat dalam menuliskannya. Oh iya pastikan Anda memiliki 20 nama, jika kurang tulis saja siapa yang Anda ingat, kita akan bersama memperbaikinya nanti.

Kita akan mengelompokkan 20 sahabat yang sudah kita list tadi kedalam 4 kelompok network :

1. RESOURCE NETWORKSahabat dalam kelompok ini adalah sahabat yang bisa memberikan peluang, pengetahuan atau keuangan yang kita butuhkan untuk meningkatkan kapasitas diri kita. Kelompok network ini dibagi menjadi 3 kategori :

OPPORTUNISTSSahabat yang bisa memberikan ide dan peluang baru, sahabat tempat kita mengadu untuk mendapatkan solusi yang kita butuhkan.

ADVISORSSahabat kita ini memiliki dan bersedia membagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dibandingkan kita. Mentor Anda atau orang – orang yang Anda kagumi seringkali menjadi sahabat Anda di kategori ini.

FINANCIERSSahabat ini selalu mendukung Anda untuk sukses dengan bersedia membantu memenuhi kebutuhan yang Anda perlukan, bersedia mendanai proyek / bisnis Anda, memberikan pinjaman dana pada bisnis Anda. Banker, Investor, atau siapapun yang membantu Anda di sisi keuangan merupakan sahabat Anda di kategori ini. 

Silahkan lihat kembali daftar 20 nama yang sudah dituliskan, tuliskan di sisi kanan nama mereka termasuk dalam kategori mana teman – teman Anda. Jika tidak termasuk dalam kelompok ini masih ada 3 kelompok lain, kita tuliskan lagi nanti. Kita coba apakah mereka masuk dalam kelompok kedua.

Page 16: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

 

2. SUPPORT NETWORKSahabat dalam kelompok ini mendukung kita baik secara moral dan tindakan untuk meraih kesuksesan. Kelompok network ini juga dibagi menjadi 3 kategori :

PEERSSahabat ini merupakan teman seperjuangan, orang yang kita bisa saling belajar untuk sukses, membuat kita lebih percaya diri bahwa kita berada pada jalur yang benar, saling memberikan masukan positif dan kritikan yang membangun. Teman yang bisa untuk berbagi saling memberi dan menerima dengan seimbang. Sering kita menemukan sahabat di kategori ini dalam suatu komunitas / perkumpulan.

ADVOCATESMerupakan sahabat yang senang membantu Anda, secara aktif merekomendasikan Anda atau bisnis Anda pada jaringan pertemanannya, membantu Anda menemukan network baru. Sahabat yang percaya pada kemampuan Anda dan menceritakan kemampuan Anda pada orang lain. Dia juga menjadi sumber referensi orang yang baru Anda kenal untuk mengetahui siapa diri Anda.

SUPPORTERSSahabat Anda kali ini memberikan dukungan secara moral tetapi tidak terlibat langsung dalam aktifitas kesuksesan Anda. Sekalipun tanpa terlibat langsung tanpa dukungan mereka Anda merasa ada yang kurang. Sahabat biasanya adalah anggota keluarga.

 

Kembali kita melihat daftar 20 nama, tuliskan di sisi kanan nama mereka termasuk dalam kategori mana network kita. Jika tidak termasuk dalam kelompok ini masih ada 2 kelompok lain, kita tuliskan lagi nanti. Kita coba apakah mereka masuk dalam kelompok ketiga.

Oh ya sebelum membahas kelompok ketiga, saat ini Anda masih boleh menuliskan satu nama masuk dalam 2 kategori berbeda, nanti setelah semua kategori kita bahas baru akan kita tentukan di kategori mana sesorang paling dominan.

 3. PRODUCTION NETWORKSahabat dalam kelompok ini merupakan orang yang membantu melakukan eksekusi di lapangan. Pada kelompok ini kita akan bagi menjadi 2 kategori saja :

MANAGERS,Seorang sahabat yang bisa mengerjakan pekerjaan dalam bisnis Anda, bahkan dia bisa mengerjakan sesuatu pekerjaan lebih baik dari Anda. Dia juga memberikan laporan langsung pada Anda apa yang dikerjakannya. Mampu melakukan pekerjaan manajemen untuk membuat bisnis Anda menjadi lebih baik. Sahabat Anda ini juga merupakan orang yang loyal terhadap Anda atau bisnis Anda. Karyawan bisa masuk dalam kategori ini sekalipun jabatannya bukan seorang manager.

Page 17: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

TEAM,Merupakan sahabat Anda yang mengerjakan pekerjaan keseharian dalam bisnis Anda, karyawan yang tidak masuk dalam kategori Managers sebagian besar merupakan network anda di kategori ini.

 

Mari kita review kembali daftar 20 nama kita, dengan kelompok ketiga barusan. Masih ada nama yang belum masuk kategori, ini dia kategori terkahir dalam alat ukur kita kali ini :

4. POVERTY NETWORKSahabat yang berada di bawah Anda secara pengetahuan, keuangan atau hal – hal lainnya. Sahabat Anda dalam kelompok ini juga berpotensi untuk menghancurkan mimpi dan motivasi Anda untuk sukses. Kelompok ini terdiri dari 4 kategori, yaitu :

DOOMSAYERSSahabat kita ini selalu membicarakan atau mengungkapkan hal – hal yang negatif, apa yang menjadi topik saat kita berinteraksi dengannya merupakan pembicaran negatif. Mungkin kalau saat ini yang dibicarakan selalu akibat krisis global, menyesali hujan setiap hari, jualan sepi, pokok yang negatif semuanya dech.

DISTRACTORSSahabat dalam kategori ini dalam melihat sesuatu seringkali melihat dari sudut pandang negatif. Hal yang pertama dia lihat / katakan saat Anda menghadapi sesuatu adalah sisi negatif nya. Misal Anda ingin pergi ke suatu tempat baru, dia akan melihat masalah yang ada di tempat baru itu entah itu macet, sepi, transportasi susah dan semua hal negatif lainnya.

DOUBTERSSahabat dalam kategori ini tidak memiliki keyakinan apapun untuk sukses, dan parahnya lagi dia mencoba mempengarui Anda. dulu saya punya teman di kategori ini dia selalu bilang bahwa saya harus jadi sarjana untuk bisa kaya, dia selalu mempengarui bahwa saya ga bisa sukses kalau tidak sarjana. Mungkin dia benar untuk bisa sukses menjadi sarjana bisa membantu kita, tapi tidak berarti kalau bukan / belum sarjana kita tidak bisa sukses. Ini dia kategori teman yang bisa mempengaruhi Anda melakukan hal – hal buruk. Bisa jadi teman dalam kategori ini yang menjerumuskan Anda dalam hal – hal negatif, korupsi, suap, narkoba, miras dll

PASSENGERSSahabat dalam kategori ini tidak memberikan efek apapun dalam aktifitas kesuksesan Anda. Tidak membuat lebih baik juga tidak membuat Anda lebih buruk. Dia tidak memberikan pengaruh apapun dalam kehidupan Anda.

Semua kategori dalam alat ukur kali ini sudah kita coba bahas, sekarang silahkan review kembali daftar 20 nama Anda, jika masih ada satu orang yang masuk dalam 2 atau lebih kategori silahkan tentukan mana yang lebih dominan SAAT INI.

Setelah mendapatkan satu kategori paling dominan untuk setiap nama kita akan mencoba menghitung berapa nilai network kita saat ini, cara meghitungnya cukup mudah :

Page 18: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

1. Kalikan dengan 5, sahabat di kelompok Resource Network2. Kalikan dengan 3, sahabat di kelompok Support Network3. Kalikan dengan 2, sahabat di kategori Managers4. Kalikan dengan 1, sahabat di kategori Teams5. Kalikan dengan -1, sahabat di kategori Doomsayers6. Kalikan dengan -2, sahabat di kategori Distractors7. Kalikan dengan -3, sahabat di kategori Doubsters8. Kalikan dengan 0, sahabat di kategori Passenggers

Sekarang Jumlah kan nilai network Anda saat ini, berapa nilai Anda? Anda bebas menuliskan nilai Anda saat ini di kolom komentar.

Jika nilai Anda dibawah 50 silahkan review kembali dan ingat kata – kata Oprah dalam Qoute kita hari ini, segera tambahakan nilai Anda dengan mencari network / teman baru dan jika perlu kurangi bahkan tinggalkan interaksi yang sering dengan teman yang mengurangi nilai Anda.

Sejak pertama kali mengetahui alat ukur kesuksesan ini, saya membiasakan diri mereview tiap akhir bulan dengan siapa saja saya berinteraksi intensif bulan ini, dan kembali mengulang test ini sehingga saya tahu apakah jaringan sahabat saya bertumbuh bulan ini.

Nilai seorang sahabat bisa berubah saat kita melakukan update test pada waktu yang berbeda. Jika Anda melihat atau merasakan ini berguna untuk membat anda meraih sukses Anda boleh melakukan kembali test ini setiap bulan, 3 bulan, 6 bulan atau satu tahun. Dan Anda boleh kembali menuliskan nilai Anda di kolom komentar disini nantinya.

Saat menuliskan ini, saya baru saja mereview nilai network saya tahun 2008 ini. Nilai network saya tahun ini setalah di rata – rata 68, dan untuk bulan desember 2008 ini 70. Saat pertama kali mengunakan alat ukur ini nilai saya 59.

Peer Coaching

Ida, adalah seorang guru taman kanak2 di sebuah sekolah terpadu. Ia, akhir2 ini dibuat kebingungan dan pusing tujuh keliling oleh Dea, muridnya. Pasalnya, setiap jam istirahat berbunyi, Dea lebih memilih duduk di pinggir taman bermain menonton teman2nya bermain dan memanjat monkey bar, ketimbang ikut bermain. Padahal, bermain, memanjat dan berlarian adalah cara untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak2, yang memang menjadi sasaran pembelajaran di taman kanak-kanak. Isa telah mencoba berbagai cara untuk membujuk Dea, namun tetap saja Dea tak bergeming. Lebih sering menangis.

Hal serupa dialami Putri, seorang guru wali kelas tujuh di sebuah sekolah nasional plus. Putri mengalami kesulitan menghadapi Andi, muridnya yang sering membolos. Bukan cuma itu, Andi juga sering mem-bully teman2nya di kelas, bahkan sering mencemooh guru. Hampir setiap hari ada saja laporan dari guru mata pelajaran lain yang melaporkan berbagai kejadian dan keributan di kelas yang menyebabkan

Page 19: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

seringnya Andi dikeluarkan dari kelas. Andi memang anak dari korban keluarga yang bercerai, ibunya mengasuh sendiri Andi dan kedua adiknya, sedangkan sejak kedua orang tua Andi bercerai, ia kehilangan kontak dengan sang ayah. Putri bukan tidak tahu hal itu, namun Putri tidak tahu bagaimana caranya mengatasi masalah ini. Ia sudah berulang kali mencoba menghubungi ibu Andi, namun ibunya yang super sibuk, sering kali keluar negeri dan tidak menghadiri undangan darinya.

Sementara itu, Sari, baru saja mengikuti sebuah workshop bagus yang diselenggarakan sebuah sekolah internasional tentang “Peer Coaching”. Ia tampak bersemangat dan optimis memperbaiki keadaan kelasnya yang carut marut dengan menggunakan berbagai teknik dan metodologi baru yang baru saja didapatnya di workshop tersebut.

Nia, guru wali kelas XI sudah lama mempraktekkan tentang peer coaching model Lev Vygotsky kepada murid-muridnya. Ia, misalnya, sering mengobrol dan berbicara dari hati ke hati untuk mengetahui lebih jauh pribadi masing2 murid. Dalam mengadakan pendekatan dan perbaikan, Nia tidak langsung membicarakan masalah dengan murid yang bersangkutan, melainkan berbicara dengan teman dekatnya, teman curhat murid yang hendak dekati. Sering, Nia akan memanggil murid A dalam usahanya untuk memperbaiki murid B. Nia akan meminta dukungan C untuk membantu D dalam mengatasi masalah dan seterusnya.

Peer Coaching, Scaffolding dan Lev Vygotsky

Lev Vygostsky lahir di Rusia pada tahun 1896. Ia terlahir dari keluarga menengah di Rusia yang mendorongnya untuk belajar. Setelah lulus kuliah, Lev kemudian mengajar literatur di sebuah sekolah SMP. Minatnya pada pendidikan membawanya untuk mengamati tingkah laku dan cara belajar siswanya. Ia kemudian mendapati bahwa ada anak2 yang harus dibantu untuk mencapai suatu pengertian, ada anak2 yang membutuhkan sedikit bantuan untuk mencapai tujuan, dan ada anak2 yang tidak memerlukan bantuan sama sekali. Berdasarkan temuannya inilah Vygotsky kemudian mempelajari lebih dalam tentang teori2 pendidikan yang diungkapkan oleh Sigmud Freud, Jean Piaget dan Maria Montessori. Dari ketiganya inilah Vygostky kemudian mendalami ilmu psikologi, utamanya psikologi pendidikan.Teorinya yang terkenal adalah tentang kognitif sosial. Vygotsky memang percaya bahwa selain pengalaman pribadi dan kemampuan kognitifyang ada pada tiap anak memang menjadi dasar utama bagi perkembangan dan kemampuan dirinya kelak. Namun ia yakin pula, bahwa pengalaman sosialisasi, dukungan orang-orang terdekat, memiliki persentase yang seimbang pula dengan kemampuan kognitif dalam perkembangan belajar seorang anak. Bahkan, presentasi kebutuhan akan kognisi sosial bisa lebih besar pada beberapa anak.

Vygotsky juga berpijak pada teori yang dikembangkan oleh Maria Montessori tentang perkembangan kejiwaan dan perkembangan anak berbeda satu dengan yang lainnya. Berdasarkan teori Montessori, Vygotsky menyimpulkan bahwa masing-masing anak tidak memiliki kemampuan yang sama terhadap suatu perspektif, sehingga peran guru adalah melihat anak mana yang memiliki kemampuan menangkap lebih rendah dalam suatu konsep ketimbang anak lainnya. Vygotsky mengungkapkan bahwa kemampuan menangkap suatu konsep lebih lama dibanding yang lain tidak menunjukkan tingkat intelligensianya. Vygotsky sering melihat bahwa berbagai inner factor dapat mempengaruhi tingkat kemampuan anak, seperti pengalaman sosialnya di rumah, nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua dan lingkungannya.

Page 20: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Anak juga belajar dari temannya. Dengan tingkat penilaian yang berbeda, anak memiliki kemampuan menyaring informasi yang berbeda-beda. Kemudian, secara normatif, anak akan dapat menilai siapa di antara temannya yang memiliki kemampuan lebih dibanding dirinya dalam beberapa hal.

Seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa kemampuan belajar terbesar anak adalah lewat bermain. Pada usia yang lebih matang, kemampuan belajar didapat melalui pengalaman, apa yang dilihat, didengar dan dilakukannya. Melalui pengalaman, berdiskusi dengan teman, bercanda dan saling percaya satu dengan yang lain akan menimbulkan kepekaan dalam berbahasa, dalam mengerti tentang suatu konsep. Sering, dia antara sesama muridnya, Vygotsky melihat ada kekuatan sari mengoreksi dan menyakinkan satu dengan yang lain.

Berdasarkan pengamatan-pengamat an inilah kemudian timbul teori yang disebut dengan “Peer Coaching”. Dalam Peer Coaching, Vygotsky menilai bahwa apabila seorang anak mengalami kesulitan dalam belajar, maka orang pertama yang akan ia temui adalah teman dekatnya, bukan gurunya, atau orang tuanya. Hal ini lebih karena seorang anak akan mencari orang yang sebaya lebih karena self-esteem nya, keakuannya.

Lebih jauh Vygotsky mengasumsikan bahwa ibarat seorang tukang bangunan yang akan mencat bagian atas rumah, maka ia akan membutuhkan scaffold, tangga untuk mencapai bagian rumah paling atas yang hendak dicatnya. Demikian pula dengan seorang anak. Pada anak yang mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep, maka ia akan memerlukan bantuan, bantuan ini utamanya didapat dari teman sebayanya, dan kemudian gurunya. Terkadang, dengan pengalaman yang beraneka ragam, sulit bagi anak mempercayai kata-kata gurunya. Di sinilah peran teman, sahabat, sebagai pemandu baginya untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Peran guru adalah, berbicara dan mengajak temannya untuk mau membantu.

Pada kasus Ida, misalnya. Ida bisa meminta teman atau sahabat Dea untuk meyakinkannya agar mau bermain dan tidak merasa takut untuk bermain dengan monkey bar. Ida, teman Dea misalnya, bisa mengatakan hal seperti “ayo, tidak perlu takut. Aku dulu juga takut, tetapi ketika aku naik ke atas, aku bisa melihat seluruh sekolah kita dari sini. Aku akan memegangi kamu.” Sementara untuk kasus Putri, ia bisa saja meminta tolong teman dekat Andi untuk secara intens mengajak ngobrol Andi, sebelum Putri sendiri melakukan pendekatan.

Sahabat jugalah yang menjadi kekuatan maha dahsyat bagi kesuksesan Ikal, dalam trilogi Laskar Pelangi. Tanpa dukungan Arai yang cerdas dan kreatif, Ikal mungkin tidak memiliki mimpi. Namun, tanpa Ikal, Arai barangkali juga tidak memiliki harapan untuk melanjutkan hidup. Tengok pula bagaimana Raden bisa meyakinkan Guntur bisa menjadi juara dunia dalam film “King”.

Sahabat, dengan cintanya yang ikhlas, bisa menjadi kekuatan bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Sahabat, bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Sahabat, tidak pernah membiarkanmu jatuh. Sahabat, adalah scaffolding.

Lalu, dimanakah peran guru? Menurut Vygotsky, guru amat berperan dalam memantau setiap perkembangan kognitif dan sosial murid-muridnya. Guru lah yang harus peka melihat siapa membutuhkan siapa, siapa membutuhkan apa dalam pembelajaran sehari-hari. Guru, haruslah memahami

Page 21: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

kondisi dan latar belakang setiap siswanya agar dapat mengerti cara siswa belajar dan seberapa besar kemampuannya dalam menangkap pelajaran. Guru pulalah yang pertama kali harus menuntun muridnya yang sudah bisa mencapai suatu tingkatan konsep agar dapat membantu temannya untuk sama-sama mencapai konsep tersebut. Guru lah, yang menuntun kedua untuk sukses bersama. Guru, tidak akan membiarkan satu muridnya tertinggal di belakang seorang diri…

Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

Hampir pada semua literatur manajemen memberikan rumusan yang jelas mengenai apa yang dimaksudkan dengan manajemen tersebut. Suatu rumusan yang sering dikemukakan ialah bahwa manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Dengan demikian manajer ialah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak orang. Walaupun demikian antara keduanya terdapat £erbedaan yang penting untuk diketahui. Pada hakekatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibanidingkan dengan manajemen. Manajemen adalah jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Kunci perbedaan di antara kedua konsep pemikiran tak terjadi setiap saat dan di mana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian kepemimpinan bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan kelompok, dan itu bisa saja sama atau tidak selaras dengan tujuan organisasi. Dalam arti yang luas kepemimpinan yang dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa rumusan pengertian di atas dan beberapa rumusan lain bahwa kepemimpinan adalah kegiatan un£uk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Di sini menurut kami, kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturarvaturan atau tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu. Seorang ulama dapat diikuti orang-orang lain dan pengaruhnya besar sekali terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-aturan atau ketehtuan-ketentuan organisasi yang sering dinamakan birokrasi. Konkritnya, seorang kiyai atau ulama, besar pengaruhnya, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku seorang Bupati Daerah di dalam memimpin daerahnya, tidak harus terlebih dahulu kiyai tersebut menjadi pegawai di Kabupaten. Jadi di sini kepemimpinan mempunyai-ciri tidak harus terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Dan tidak dibatasi oleh jalur komunikasi struktural, melainkan bisa menjalin jalur kerja yang merembes seca’ra luas melampaui jalur struktural.Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan pengendalian yang sering dipertimbangkan oleh pengarang-pengarang manajemen sebagai fungsi pokok yang tak terpisahkan, setiap kali pembahasan mengenai manajemen menjadi pokok perhatian yang harus dijalankan. Fungsi-fungsi ini relevan pada setiap jenis organisasi dan setiap tingkat hirarki manajemen yang ada dalam organisasi tersebut.Dari penjelasan di atas maka dapat saja terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

Page 22: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.Jenis ManajemenPenggolongan manajemen sendiri dapat dilakukan atas dasar status pemilikan organisasi yang bersangkutan, sasarannya dan pertanggung jawabannya. Satu cara penggolongan penampilan jenis-jenis manajemen adalah sebagai berikut:manajemen sektor usaha swasta – manajemen sektor pemerintahmanajemen organisasi yang tidak mencari kematangan (asosiasi-asosiasi).Fungsi-£ungsi ManajemenRumusan umum yang sering dipakai menggambarkan fu«g%i-fungsi manajemen sebagai berikutperencanaan (planning)pengorganisasian (organizing)pengarahan (directing)pengawasan/fcengendalian (controlling).a. Perencanaan atau planning; adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta sarana-sarana pencapaiannya. Alokasi sumber-sumber yang amat terbatas, merupakan dasar prinsipiil bagi perencanaan dan pengorganisasian. Perencanaan menentukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan siapa yang harus melaksanakan semua kegiatan. Perencanaan harus meliputi segi-segi teknis, ekonomis, sosial dan pelayanan/service. Jadi, perencanaan menjembatani status sekarang dengan sasaran yang ingin dicapai pada masa mendatang. Sasaran yang ingin dicapai itu menjadi parameter (ukuran perbandingan) bagi setiap pemimpin untuk menentukan: sederetan aktivitas yang harus dilakukan, agar setiap pengikut dan bawahan dapat memberikan kontribusi maksimal dan positif. Termasuk dalam sasaran ialah: maksimalitas keuntungan dengan menghilangkan hambatan-hambatan sebanyak mungkin, kebi jakan yang inovatif, dan penentuan sasaran samping (subobjectives) dengan tujuan utama ialah: mengadakan peramalan/forecasting. Maka peramalan dan penentuan tujuan itu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.Pengambilan keputusan (decision making) dalam penentuan sasaran yang dituju, penggunaan sarana dan langkah-dangkah konkrit yang akan diambil, semua merupakan bagian dari perencanaan. Ringkasnya, perencanaan mencakup: perkiraan mendatang, dan perkiraan kemunqkinan-kemungkinaan yang akan terjadi; dengan jalan:memperhitungkan senna sumber yang tersedia;menentukan tujuan (sasaran atau objectives);menetapkan kebijakanmenetapkan prosedur dan metode-metode yang tepat, logis dansistematis, untuk pendaya-gunaan semua energi dan kegiatan secaramaksimal.b. Pengorganisasian; adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yangadar dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan masing-masingfungsi (persyaratan tugas, tatakerja, penanggungjawab, dan antar-relasidari fungsi-fungsi), sehingga merupakan satu totalitas sistem, di manabagian yang satu menunjang dan bergantung (saling bergantung) padabagian lainnya. Jadi, pengorganisasian menjalin relasi di antara semua

Page 23: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

aktivitas kerjar penggurraan tenaga manusiawi dan pemanfaatan semuafaktor fisik, melalui struktur formal, dengan tugas-tugas dan otoritassendir\|-sendiri. Ringkasan tugas pokok dalam pengorganisasian ialah:(a) Membagi tugas kerja, (b) menentukan kelompok-kelompok/unit-unitkerja, (c) menentukan tingkatan otoritas, yaitu kewibawaan dankekuasaan untuk bertindak secara bertanggung jawab. Dengan adanyasistem-sistem pembagian kerja dengan tugas-tugas khusus atauspesialisasi, akan bisa dicapai penghematan waktu, ketrampilan yanglebih tinggi dan maksimalitas kecepatan kerja. Maka tersusunlahhierarkhis kerja dengan segala kompleksitasnya; yaitu merupakan unit-unit kerja sebagai segmen-segmen dari satu totalitas yang bisa dikuasaidan diperintah langsung. Berlangsunglah kemudian relasi kerja yang baikdari organisasi yang bersangkutan.c. Aktualisasi/pengarahan merupakan kegiatan penggerak pengendaliansemua sumber dalam usaha pencapaian sasaran. Merupakan penyatuan darisemua usaha dan penciptaan ker jasama, sehingga tujuan dapat dicapaidengan lancar dan lebih efisien.d. Eengawasan/supervisi; perlu dilaksanakan, agar para pengikut dapatbeker jasama dengan baik kearah pencapaian sasaran-sasaran dan tujuanumum organisasi. Bangawasan dilakukan untuk mengukur hasil pekerjaan,dan menghindari penyimpangan-penyimpangan; jika perlu segera melakukantindakan-tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut.Fungsi staffing diartikan sebagai: alokasi jabatan-jabatan dalam mana pribadi-pribadi tertentu ditugaskan untuk menduduki j aba tan-j aba tan kepemimpinan. Sehingga tersusun hierarkhi kerja yang diinginkan.Fungsi manajemen lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah evaluasi atau penilaian. Penilaian ialah peninjauan kembali dan pengontrolan tugas, agar semua tugas berlangsung dengan tepat, sesuai dengan norma dan standard yang sudah digariskan dalam perencanaan. Setiap prestasi diukur dan dinilai, juga diperbandingkan dengan standar-standar dasar tadi. Jika terdapat kesalahan, kekurangan dan penyimpangan, segera dilakukan revisi atau koreksi.Jika kontrol dan evaluasi itu lemah dan longgar, biasanya mengakibatkan gagalnya menemukan kelemahan-kelemahan dan penyimpangan-penyimpangan. Jika timbul situasi-situasi yang tidak memuaskan — setelah diadakan evaluasi — maka situasi dapat diatasi dengan jalan sebagai berikut:Merubah rencana: yaitu meninjau kembali, dan mencdcokkan kembalisemua tingkah laku dengan kebijakan dan perencanaan semula..Mengadakan reorganisasi, dengan jalan: merubah relasi di antaraaktivitas-aktivitas yang harus dilakukan, tenaga personil danfaktor-faktor fisik yang ada, agar tercapai satu ke’seimbangan riil,dan organisasi dapat berjalan dengan lancar.Merubah fungsi kepemimpinan, dengan jalan: mengganti anggota-anggota staf pimpinan, menambah atau mengurangi ketatnyapengawasan, dan pola komunikasi.Bsranan ManajerPeranan menjawab pertanyaan apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang manajer di dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya. Istilah peranan kita pinjam dari panggung teater untuk mencoba

Page 24: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

menjelaskan apa saja yang bisa dimainkan oleh seorang aktor. Manajer adalah seperti aktor di panggung teater, ia bisa memainkan peranannya sebagai kewajiban yang tidak boleh tidak harus dimainkan.Suatu peranan dirumuskan sebagai suatu rangkaian peri laku yang teratur, yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor yang mudah dikenal. Kepribadian seseorang barangkali juga amat mempengaruhi bagaimana peranan harus dijalankan.Peranan timbul karena seorang manajer memahami bahwa ia bekerja tidak sendirian. Dia mempunyai lingkungan, yang setiap saat ia perlukan untuk berinteraksi. Lingkungan itu luas dan beraneka macamnya, dan masing-masing manajej: akan mempunyai lingkungan yang berlainan. Tetapi peranan yang harus dimainkan pada hakekatnya tidak ada perbedaan. Baik manajer tingkat atas, tengah maupun bawah akan mempunyai jenis peranan yang sama, hanya berbeda lingkungan yang akhirnya membuat bobot peranan itu sedikit berbeda. Seorang manajer atas melihat lingkungannya selain stafnya maka nampak beberapa pesaing (competitors), rekanan (suppliers), peiabat pemerintah (bureaucrats) dan Iain-lain. Kepala Sub Bagian atau manajer tingkat tengah melihat lingkungannya akan terdiri dari beberapa kelompok pegawai, Kepala-kepala bagian lainnya, mungkin rekanan yang berada di luar struktur organisasinya, dan lain sebagainya. Manajer tingkat bawah, barangkali hanya melihat pekerja-pekerja, tukang ketik, pesuruh kantor, tukang pembersih, dan lain sebagainya. Semuanya itu baik manajer atas, tengah, maupun bawah haruslah mengatur dan menjalankan organisasinya di dalam suatu kompleksitas lingkungan.1) James A.F* StonerMenurut Stoner ada delapan macam tugas bagi setiap manajer:a. the manager assumes responsibility,b. the manager must balance competing goals,c. the manager is a conceptual thinker,d. the manager works with and through other people,e. the manager is a mediator,f. the manager is a politician,g. the manager is a diplomat,h.~ the manager makes difficult decisions.fedelapan tugas tersebut secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:a. Seorang manajer memikul tanggung jawab.Berarti bahwa keberhasilan dan kegagalan organisasi mencapai tujuannya, mutlak merupakan tanggung jawab manajer, termasuk tanggung j awab: keberhasilan menyelesaikan masalah-masalah khusus, dalam hal ini seorang manajer juga bertanggung jawab untuk mengadakan evaluasi terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan,- seorang manajer wajib bekerja sama dengan bawahan dan sekaligusbertanggung jawab atas segala aktivitas bawahan.b. Manajer harus mampu menciptakan keseimbangan dalam rangka mencapaiberbagai tujuan yang saling bersaing. manajer selalu dihadapkan berbagai hasil, problem dan kebutuhan organisasi,- karena keterbatasan sumber yang ada, maka seorang manajer harus bertindak adil terhadap bawahan, tugas, problem dan kebutuhan yang ada, oleh karena itu, seorang manajer harus mampu menentukan mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang perlu ditunda, manajer harus mampu melihat dengan tepat para bawahan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus, dan tnampu metnbagi-bagi peker jaan kepada semua bawahan yang dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. G. Manajer adalah seorang pemikir yang konseptual.

Page 25: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

setiap manajer adalah analis, mereka harus mampu berpikir hal-hal yang positif, berbagai masalah melalui pemecahan yangfleksibel,manajer bekerja melalui orang lain,melalui orang lain berati bahwa manajer bekerja bukan hanyadengan bawahan melainkan juga sesama kolega dan atasan,manajer juga berfungsi sebagai “channel of communication” dalamorganisasi/bekerja sama untuk mencapai tujuan jangka panjang, maupun menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut.d. Manajer adalah orang penengah.dalam kehidupan suatu organisasi adakalanya terjadi perselisihan pendapat, baik dalam tingkat intern maupun ekstern.akibat perselisihan, mempunyai dampak semangat dan produktivitas kerja bahkan menyebabkan pula hilangnya kepercayaan para pekerja dalam organisasi, — dalam situasi konflik manajer perlu turun tangan.e. Seorang manajer adalah orang politis.sebagai seorang politisi seorang manajer harus mampu bertindak persuasi dan berkompromi demi pengembangan tujuan organisasi dan perlu adanya penyebar jaringan kerja yang lebih luas dengan para manajer lain,f. Manajer adalah seorang diplomat.Dalam peranannya sebagai seorang diplomat, seorang manajer adalah merupakan wakil resmi pada berbagai macam dan tingkat pertemuan, demikian pula dalam hubungan kerja sama dengan organisasi di luarnya.g. Manajer adalah pengambilan berbagai keputusan yang pelik.Ssbagai pengambilan keputusan seorang manajer dihadapkan kepada berbagai macam pendapat tentang kebijaksanaan organisasi dan sebagainya.Menurut Henry Mintzberg ada 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap manajer dimanapun letak hierarkinya yaitu:Peranan Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Role)Peranan yang berhubungan dengan informasi (informational Role)Peranan pembuatan keputusan (Decisional Role)Selanjutnya serangkaian peranan manajer tersebut, di uraikan ke dalam pengertian sebagai berikut:

(1) Peranan Hubungan Antar Pcibadi (interpersonal Role)Ada dua gambaran umum yang dihubungkan dengan peranan ini, yakni hal yang bertalian dengan status dan otoritas manajer, dan hal-hal yang bertalian dengan pengembangan hubungan antar pribadi. Aktivitas-aktivitas yang sering digunakan dalam peranan ini antara lain kegiatan-kegiatan seremonial sehubungan dengan jabatan yang melekat pada manajer. Status menghendaki manajer harus mau menerima undangan-undangan, mendatangi upacara-upacara, dan Iain-lain yang bersifat seremonial. Karena manajer mempunyai jabatan yang tinggi, maka eksesnya manajer tersebut harus selalu mengadakan kontak tertentu pada pihak-pihak luar. Hubungan antar pribadi ini mau tidak mau harus dijalankan oleh manajer sebagai suatu peranannya.Peranan ini oleh Mintzberg dibagi atas tiga peranan lagi yang merupakaa perincian lebih Ianjut dari

Page 26: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

peranan antar pribadi ini. Tiga peranan itu antara lain:Peranan sebagai Figurehead, yakni suatu peranan yang dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimplnya di dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal. Peranan ini sangat dasar dan sederhana. Karena otoritas formalnya, maka manajer dianggap sebagai simbol, dan berkewajiban untuk melaksanakan seringkali tugas-tugas. Ada sebagian tugas-tugas tersebut yang bersifat tetap setiap saat, tetapi adakalanya bersifat inspirasional. Kesemuanya itu melibatkan aktivitas-aktivitas interpersonal. Contoh-contoh yang disebutkan di atas sepertimenghadiri upacara-upacara pembukaan, peresmian, pengguntingan pita, pemukulan gong, dan lain-lainnya, dalam rangka mewakili organisasi yang dipimpinnya adalah termasuk dalam peranan figurehead ini.Peranan sebagai pemimpin (leader), dalam peranan ini manajer bertindak sebagai pemimpin. la melakukan hubungan interpersonaldengan yang dipimpin, dengan melakukan fungsi-fungsi pokoknyaantaranya memimpin, •memotivasi, mengembangkan, “dan mengendalikan.Dalam organisasi informal biasanya, pemimpin diikuti karena mempunyai kekuasaan karismatik atau kekuasaan fisik. Adapun dalam organisasi formal, pemimpin diangkat dari atas, maka manajer seperti ini seringkali tergantung akan kekuasaan yang melekat padajabatannya tersebut.Peranan sebagai. penghubung (liaison manager), di sini manajer melakukan peranan yang berinteraksi dengan teman sejawat, staf, dan orang-orang lain yang berada di luar organisasinya, untuk mendapatkan informasi. Oleh karena organisasi yang dipimpin manajer itu tidak berdiri sendirian, maka manajer meletakkan peranan liaison dengan cara banyak berhubungan dengan sejumlah individu atau kelompok-kelompok tertentu yang berada di luar organisasinya. (2) Eteranan yang berhubungan dengan informasi (Informational Bole) Peranan interpersonal di atas meletakkah manajer pada posisi yang unik dalam hal mendapatkan informasi. Hubungan Iceluar membawa padanya informasi yang spesial dari lingkuang luarnya, dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya membuat manajer sebagai pusat informasi. Oleh karena itu sebagai kelanjutan dari peranan interpesonal di atas Mintzberg merancang peranan kedua yakni yang berhubungan dengan informasi ini.Peranan itu terdiri dari peranan-peranan sebagai berikut:

a) Sebagai monitor, peranan ini mengindentifikasikan; seorang manajer sebagai penerima dan mengembangkan suatu pengertian yang baik dari organisasi yang dipimpinya, dan mempunyai pemahaman yang komplit ten tang lingkungannya. Manajer raencari informasi itu agar ia mampu untuk menditek perubahan-perubahan, mengindentifikasikan persoalan-persoalan dan kesempatan-kesempatan yang ada, untuk membangun pengetahuannya tentang lingkungannya, menjadi tahu kapan suatu informasi harus diberikan untuk keperluan pembuatan keputusan. Dengan demikian manajer akan memperoleh informasi seluas mungkin dari berbagai sumber baik dari luar maupun dari dalam organi sas inya.

Adapun informasi yang diterima oleh manajer ini dapat dikelompokkan atas lima kategori berikut ini:Internal operations, yakni informasi mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan di dalam organisasi, dan semua peristiwa-peritiwa yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Informasi ini bisa berupa laporan-laporan standar pelaksanaan ker ja, masukan-masukan dari panitia atau tim-tim yang telah dibentuk pengamatan dari kunjungan kerja, dan lain sebagainya.- Peritiwa-peristiwa di luar organisasi (external events), informasi jenis ini diterima dari luar organisasi, seperti misalnya informasi dari langganan, hubungan-hubungan pribadi, persaingan, asosiasi-rasosiasi,

Page 27: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

dan semua informasi mengenai perubahan atau perkembangan ekonomi, politik, dan teknologi, yang semuanya itu amat bermanfaat bagi organisasi. Informasi dari hasil anilisis dan laporan-laporan mengenai berbagai isu yang berasal dari bermacam-macam sumber bermanfaat bagi manajer untuk diketahuinya. Manajer barangkali tertarik kepada salah satu subjek tertentu, dan kemudian membutuhan informasi tentang subjek itu, maka oawahan bisa menyediakannya dengan penyajian kliping surat kabar yang memuat artikel-artikel dari subyek yang dikehendaki manajer. Dan sering kalimanajer. Membutuhkan laporan atau briefing tentang hal-hal yang bertalian dengan keputusan yang akan dibuat olehnya. Buah Pikiran dan kecenderungan, manajer memerlukan suatu sarana untuk mengembangkan suatu pengertian baik atas kecenderungan-kecenderungan yang tumbuh dalam masyarakat, dan mempelajari tentang ide-ide atau buah pikiran yang baru. Dikunjunginya konferensi-konferensi, seminar-seminar, memperhatikan surat-surat saran dari masyarakat, membaca laporan-laporan singkat, menerima pendapat-pendapat dari bawahan, dan lain sebagainya. adalah suatu cara untuk mengetahui buah pikiran dan kecenderungan^-kecender ungan.lekanan-tekanan, manajer perlu juga* mengetahui informasi yang ditimbulkan dari tekanan-tekanan dari pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini informasi ini berusaha mempengaruhi kebijakan manajer. Misalnya bawahan-bawahan yang mengajukan usul-usul perbaikan, lapangan yang mencoba mempengaruhi perubahan cara kerjar dan ser.ikat buruh yang berusaha mendesak memperbaharui sistem kerja. dan penggajian,_b) Sebagai dessiminator, peranan ini melibatkan manajer untuk menangani proses transmisi dari informasi-informasi kedalam organisasi yang dipimpinnya. la melakukan penyampaiah informasi dari lua’r ke dalam organisasinya, dan informasi yang berasal dari bawah atau stafnya kedalaman atau staf lainnya. Informasi yangdisebarkan oleh manajer ini dapat dibedakan atas dua tipe, yakni:kenyataan, dan nilai. Informasi berdasarkan kenyataan ini diterima manajer karena jabatan atau otoritas formalnya, dan dia bisa meneruskan kepada stafnya yang menurut kenyataannya menangani hal-hal yang bersangkutan dengan informasi tersebut. Sebagai contoh suatu undangan yang menginformasikan kepada manajer tentang adanyaseminar tentang pengembangan perencanaan organisasi, maka undangan ini bisa diteruskan kepada asisten perencanaan, dan lain-lainnya.Sdapun informasi berdasarkan nilai tersebut adalah informasi yang berhubunga dengan referensi atau acuan-acuan tertentu yang perlu diketahui oleh staf atau bawahannya. Misalnya pernyataan tentang nilai atau refehsi kejujuran yang harus menjadi pegangan bagi bawahannya untuk bertindak. Nilai kejujuran ini kemudian diinformasikan kepada semua bawahannya, dengan maksud agar bawahannya menjadi pegawai yang jujur.c) Sebagai juru bicara (spokesman), peranan ini dimainkan manajer untuk menyampaikan informasi keluar lingkungan organisasi. Bedanya dengan desiminator ialah spokesman ini pemberiart informasinya keluar, untuk lingkungannya, sedangkan diseminator hanya ke dalam organisasi.

Sebagai juru bicara, secara formal ‘manajer mewakili atau bertidak atas nama organisasinya. Sebagai manajer ia merupakan pusat informasi, yang mengetahui tentang organisasinya. Untuk itu diabisa bertindak efektif dalam mewakili organisasinya. Mungkin suatu ketika manajer melakukan lobbying untuk kepentingan organisasinya. Mungkin pula melakukan hubungan masyarakat (human) secara baik, atau mungkin bertindak sebagai orang yang ahli di bidang tertentu yang dijalankan oleh organisasinya.

Page 28: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

(3) Peranan Pembuat Keputusan (Decisional Role).Barangkali peranan ini adalah yang paling rumit. Peranan ini membuat manajer harus terlihat dalam suatu proses pembuatan strategi di dalam organisasi yang dipimpinnya. Proses pembuatan strategi ini secara sederhana dinamakan sebagai suatu proses yang menjadikan keputusan-keputusan organisasi dibuat secara signifikan ,dan berhubungan.Mintzberg berkesimpulan bahwa manajer itu pada hakekatnya sebagian besar tugas diperlukan secara penuh untuk memikirkan sistem pembuatan strategi organisasinya. Keterbatasannya ini disebabkan karena: (1) secara otoritas yang formal manajer adalah satu-satunya yang diperbolehkan terlibat untuk memikirkan tindakan-tindakan yang penting atau yang baru dalam organisasinya. (2) Sebagai pusat informasi, manajer dapat memberikan jaminan atas keputusan yang terbaik, yang mencerminkan pengetahuan yang terbaru dan nilai-nilai organisasi. (3) keputusan-keputusan yang strategis akan lebih mudah diambil secara terpadu dengan adanya satu orang yang dapat melalukan kontrol atas semuanya.Itulah sebabnya peranan pembuatan keputusan oleh manajer merupakan •peranan yang tidak harus dijalankan, lagi pula peranan ini yang dapat membedakan antara manajer dengan pelaksana. Menurut sebagian orang, manajer justru dibayar mahal adalah untuk membuat keputusan ini.Ma empat peranan manajer yang dikelompokkan ke dalam pembuatan keputusan, yakni:a) Beranan sebagai entrepreneur, dalam peranan in’i manajer bertindak sebagai pemrakarsa dan perancangan dari banyak perusahan-perusahan yang terkendali dalam organisasi. Walaupun istilah entrepreneur di pinjam dari ahli-ahli ekonomi, -istilah itu oleh Mintzberg memberikan arti yang luas dalam hubungannya dengan peranan pembuatan keputusan ini. Kalau ahli ekonomi cenderung memusatkan pada pekerjaan-pekerjaan awal dari organisasi baru, maka Mintzberg memusatkan pada semua pekerjaan-pekerjaan manajerial yang dihubungkan dengan perubahan-perubahan yang sistematis dalam organisasi yang sedang berjalan termasuk pula organisasi baru. Peranan entrepeneur dimulai dari aktivitas melihat atau memahami secara teliti persoalan-persoalan organisasi yang mungkin bisa digarap. Sebagai bagian dari peranan memonitor yang disebutkan di atas, maka melihat dan memahami secara teliti ini (scanning), manajer mempergunakan banyak waktunya untuk mencari beberapa kesempatan dan beberapa sitasi yang barangkali dapat dipertimbangkan sebagai masalah. Dari hal ini kemudian manajer merencanakan suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan-perubahan yang terkendali.b) Peranan sebagai penghalau gangguan (disturbance handler), peranan ini membawa manajer untuk bertanggung jawab terhadap organisasi ketika organisasinya terancam .bahaya, misalnya: akan dibubarkan, terkena gossip, issu-issu kurang baik, dan lain sebagainya. Kalau dalati entrepreneur, manajer berharapan dengan perbuatan-perbuatan yang disengaja untuk mengadakan perubahan, maka dalam disturbance handler ini manajer mengnadapi pembuatan perbuatan,yang tidak diketahui sebelumnya. Paristiwa yang tidak diketahui sebelumnya ini memungkinkan mempercepat terjadinya gangguan-gangguan. Atau peristiwa-peristiwa yang sebelumnya tidak diperhatikan bisa memungkinkan timbulnya suatu krisis. Dalam menghadapi hal-hal seperti ini manajer bertanggung jawab mengatasinya, karena manajer mempunyai kewajiban membawa organisasi kesatuan .ke keadaan bebas ganggungan tindakan koreksi diharapkan datang dari manajer.c) Peranan sebagai pembagi sumber (resource Allocator), Membagi sumber dana adalah suatu proses pembuatan keputusan. Di sini manajer diminta memainkan peranan untuk memutuskan kamana sumber dana akan didistribusikan ke bagian-bagian dari organisasinya. Strategi harus ditetapkan, pandangan-pandangan yang jauh dan positif harus dilihat oleh manajer, sehingga alokasi sumber dana dapat diberikan sebaik mungkin, Sumber dana ini meliputi sumber yang berupa uang, waktu, perbekalan, tenaga kerja, dan reputasi. Tiap sumber tersebut dapat dimanfaatkan secara positif atau negatif lewat suatu proses

Page 29: Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan

pembuatan keputusan. Sumber dana dapat dimanfaatkan secara positif jika sumber tersebut direncanakan, diprogramkan, dan dipergunakan untuk mengesahkan dan mempermudah pelaksanaan kerja organisasi.Adapun penggunaan yang negatif, jika sumber dana tersebut dipergunakan tanpa berdasarkan rencana kerja, dan dimanfaatkan untuk semua jenis pekerjaan apapun.d) Peranan sebagai negosiator, peranan ini meminta kepada manajer untuk aktif berpartisipasi dalam arena naegosiasi. Dari waktu ke waktu organisasi akan mendapatkan dirinya selalu terlibat dalam kencah negosiasi ini dengan pihak-pihak lain di luar organisasi, ataupun dengan para individu di dalam organisasinya. Dalam keadaan seperti ini manajer bertindak sebagai pimpinan kontingennya untuk membicarakan segala perkara yang diagendakan dalam negosiasi tersebut. Proses seperti ini meminta manajer untuk tnenyusun strategi yang menguntungkan organisasinya, dan pada gilirannya pengambilkan keputusan adalah suatu aktivitas yang tidak bisa dihindari olehnya, Nampaknya perilaku manajer-manajer pada dewasa ini, tercermin dalam empat peranan yang dikemukakan Mintzberg tersebut. Manajer yang seringkali muncul di layar TV menggunting pita, memukul gong dalam upacara-upacara tertentu, juga manajer-yang seringkali terlibat dalam diskusi untuk negosiasi, merupakan perilaku-perilaku manajer yang dibenarkan oleh peranan yang telah dikemukakan di atas.

administrasi (F.W.Taylor, Urwick, Fayol dan R.ODavis) menyatakan bahwa fungsi-fungsi utama kepemimpinan adalah perencanaan, organisasi, dan pengawasan. Sedang para ahli menambahkan bahwa pengkoordinasian haruslah dilihat sebagai fungsi yang utama. Penelitian telah menggambarkan bahwa para pemimpin memang telah dilakukan fungsi-fungsi itu dalam arti fungsi-fungsi umum seperti itu merupakan suatu pencarian hasil kerja yang dapat memberikan gambaran rinci tentang apa yang telah dilakukan oleh para administrator, para manajer dan para pelaksana. Tidak semua apa yang mereka lakukan adalah kepemimpinan tetapi kepemimpinan tetap merupakan suatu komponen penting dalam derajat tertentu yang menyatakan bahwa manajemen berarti penyelesaian tugas dengari dan melalui orang-orang lain.3) manajemen sangat erat dengan gaya kepemimpinan. Analitis empiris dapat menggambarkan posisi managerial dalam arti apa sebenarnya yang dilakukan oleh.para manajer, misalnya dalam menggunakan waktunya pekerjaan apa yang dilaksanakan dan fungsi-fungsi apa yang mereka tunjukkan.4) Dari banyak penelitian yang dicatat oleh Stogdill dan Bass, kelihatan bahwa tergantung dari gaya kepemimpinan misalnya, apakah gayanya adalah:a. kepemimpinan demokratis atau otoriterb. kepemimpinan partisipasif atau direktifc. kepemimpinan yang beirwawasan hubungan atau berwawasan tugas (relation oriented or task oriented leadership)d. kepemimpinan berdasarkan.pertimbangan atau struktural prakarsa (consideration or initiating structur)e. kepemimpinan terlalu bebas atau berdasarkan modivikasi (liassez faire leadership or motivation to manage).Dari uraian di atas jelaslah bahwa keberhasilan seorang manajer akan ditentukan oleh keberhasilannya dalam memimpin orang lain. Ini berarti bahwa keberhasilan manajemen akan ditentukan oleh efektifitas kepemimpinannya. Oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan merupakan inti dari manajemen. Oleh sebab itu setiap orang yang melaksanakan fungsi manajemenf haruslah memiliki dan melaksanakan kepemimpinan dengan baik agar tugasnya sebagai seorang manajer dapat berjalan baik.