MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA...
Transcript of MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA...
i
MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA
DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI
TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
ZULAIKHAH SRI WULANDARI
NIM.11111097
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, terutama Ibu yang senantiasa mendoakan,
mencurahkan kasih sayang, mengorbakan jiwa dan raga untuk
membahagiakan keluarga dan yang tak pernah putus memberikan nasehat.
Semoga selalu sehat dan selalu dilindungi Allah.
2. Adikku tersayang Muhammad Tohir yang senantiasa memberikan semangat
serta kebahagiaan sehingga membuatku termotivasi untuk berbuat lebih baik.
Semoga selalu sukses dan mendapat rahmat Allah.
3. Om Hanif dan Bulek Umi yang mengasuhku selama kuliah dan selalu
memberikan nasehat serta motivasi agar semangat menghadapi segala hal.
Semoga selalu mendapat keberkahan dari Allah
4. Keluarga besarku, terutama kakek nenek tersayang Mbah Abdullah dan Alm.
Mbah Muslikhah yang selalu mendoakanku. Serta adik sepupuku (Nawaf,
Faruk, Ida, Fitri, Bowo,dan Ayuk ) yang selalu memotivasiku.
5. Kepada beliau Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi
yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh
ketulusan dan kesabaran.
6. Untuk semua teman angkatan 2011 terutama PAI.
vii
MOTTO
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran: 104)
Menjadi penting itu baik,
Tetapi menjadi baik itu lebih penting.
(Ridwan Kamil)
viii
KATA PENGANTAR
الرحيم الحمن لله بسم
Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang
tiada terhimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyali”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan Uswah Khasanah
Rasulullah Muhammad S.A.W, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para
pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk
membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang
modern ini.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Implementasi Pembinaan Akhlak
pada Siswa (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali)”.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.
ix
4. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan ketulusan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Keluarga besar SMK Karya Nugraha Boyolali yang memberikan ijin
untuk melakukan penelitian.
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan
serta bantuan.
8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah mengasuh, mendidik,
membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun
spiritual.
9. Sahabatku dari SMA (Okta, Tiwik, Anjar, Fitri, Desi, Wuri, Amira &
Garini) yang selalu memberi semangat.
10. Teman sekaligus sahabatku (Daiiul, Miftah, Sinta, Ika, Andi, Wulean,
Hamidah, Bunda, Khusnul, Aulia, Yuanita, Intan, Pepy, Nunung dan
Fera) yang selalu membantu dan memberi semangat.
11. Teman KKN posko 32 (Layla, Misbah, Rizky, Heni, Puput dan Nasir)
12. Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga khususnya PAI angkatan
2011.
x
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, sehingga dapat terselesaikan dengan baik
semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan penuliasan di masa
yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis
khususnnya serta para pembaca pada umumnya.
Penulis
xi
ABSTRAK
Sri Wulandari, Zulaikhah. 2016. Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di
SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.
Kata Kunci: Pembinaan dan Akhlak
Penelitian ini dilatarbelakangi pembinaan akhlak di sekolah sangat
penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta
perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk
melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua
dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam
jam sekolah maupun luar sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak
siswa juga membawa dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa
didik itu sendiri. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1)
Bagaimanakah perencanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha
Boyolali?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali?, (3) Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK
Karya Nugraha Boyolali? Dan (4) Bagaimanakah hasil pembinaan akhlak di SMK
Karya Nugraha Boyolali?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan observasi,
wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi
data, model data dan penarikan kesimpulan.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam perencanaan
sudah ada program yang terinci dengan baik, meliputi: Shalat dhuha, Shalat
dhuhur berjamaah, Bimbingan wali kelas, Membaca asmaul husna, Tadarus Al-
Qur’an, Ekstrakulikuler BTQ, Shalat Jum’at, dan Ekstrakulikuler. (2) Pelaksanaan
pembinaan dilaksanakan sesuai jadwal dan dengan metode yang sudah
direncanakan. Dari program yang ada di SMK karya Nugraha Boyolali yang
sudah terlaksana dengan baik diantaranya: membaca asmaul husna, bimbingan
wali kelas, tadarus Al-Qur’an, shalat jumat dan ekstrakulikuler. Sedangkan
program yang lain seperti shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, ekstrakulikuler
BTQ belum berjalan seperti yang diharapkan. (3) Cara evaluasi pembinaan siswa
SMK Karya Nugraha Boyolali dengan teknik nontes yaitu pengamatan. Cara
penilaian juga tidak menggunakan instrumen apapun. Hasil evalaluasi dalam
perencanaan sudah ada program yang dibuat, namun dalam pelaksanaan tidak
semua program berjalan sesuai rencana. Hasil dari masing-masing program, guru
tidak bisa menilai, karena hasil pembinaan akhlak berdasarkan baik dan buruk
siswa dan tidak bisa diukur. (4) Hasil pembinaan akhlak yaitu perilaku siswa lebih
baik dan prestasi akademik meningkat.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan Penelitian...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian... ........................................................................ 4
E. Penegasan Istilah .............................................................................. 4
F. Metode Penelitian ............................................................................ 5
G. Tahap Penelitian ............................................................................... 9
H. Sistematika Penelitian ...................................................................... 10
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembinaan
1. Pengertian pembinaan ............................................................... 12
2. Fungsi pembinaan ..................................................................... 12
3. Manfaat pembinaan ................................................................... 12
4. Macam pembinaan .................................................................... 13
5. Metode pembinaan .................................................................... 14
B. Akhlak
1. Pengertian akhlak.......................................................................16
2. Sumber akhlak............................................................................16
3. Ruang lingkup akhlak................................................................17
4. Ciri-ciri akhlak...........................................................................19
5. Fungsi akhlak.............................................................................20
6. Tujuan pembinaan akhlak..........................................................21
C. Acuan Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi
1. Perencanan
a. Pengertian perencanaan.......................................................22
b. Tahap perencanaan..............................................................23
c. Manfaat perencanaan...........................................................24
2. Pelaksanaan
a. Pengertian pelaksanaan........................................................24
b. Unsur-unsur pelaksanaan.....................................................25
c. Faktor pelaksanaan...............................................................26
d. Prinsip pelaksanaan..............................................................27
3. Evaluasi
a. Pengertian evaluasi...............................................................30
b. Fungsi evaluasi.....................................................................31
c. Tahap evaluasi......................................................................31
d. Tehnik evaluasi....................................................................31
xiv
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan data...................................................................................34
B. Temuan penelitian...........................................................................46
BAB IV PEMBAHASAN
A. Perencanaan program pembinan akhlak.........................................68
B. Pelaksanaan program pembinaan akhlak........................................71
C. Evaluasi pembinaan akhlak............................................................84
D. Hasil pembinaan akhlak ..................................................................87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 88
B. Saran..................................................................................................90
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Daftar guru .................................................................................... 42
2. Tabel 3.2 Daftar Staff .................................................................................... 44
3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana .................................................................... 45
4. Tabel 3.4 Program pembinaan akhlak ........................................................... 46
5. Tabel 3.5 Jadwal Tadarus Al-Qur’an ............................................................ 54
6. Tabel 3.6 Jadwal Ekstrakulikuler ................................................................. ̀57
7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Program Pembinaan ................................................. 58
8. Tabel 4.1 Pencapaian Pelaksanaan Program Pembinaan .............................. 83
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Pedoman Wawancara
4. Hasil Wawancara
5. Surat Ijin Penelitian
6. Surat Keterangan Penelitian
7. Lembar Konsultasi Pembimbing
8. Lampiran Foto
9. Laporan SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Akhlak merupakan sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud,
2004: 26-27).
Pembentukan akhlak terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Pendidik
atau pembina pertama adalah orang tua, kemudian guru. Semua pengalaman
yang dilalui oleh anak waktu kecilnya, merupakan unsur penting dalam
pribadinya. Sikap anak terhadap agama, dibentuk pertama kali di rumah
melalui pengalaman yang didapatnya dengan orang tuanya, kemudian di
sempurnakan atau diperbaiki oleh guru sekolah, terutama guru yang
disayanginya. Jika guru agama dapat disayangi murid-muridnya, maka
pembinaan sikap positif terhadap agama akan mudah terjadi. Akan tetapi,
apabila guru agama tidak disukai oleh anak, akan sukar sekali baginya
membina sikap positif anak terhadap agama (Darajat, 1993: 62-63).
Dimasa sekarang ini, akhlak mulai terkikis perkembangan jaman. Hal
ini banyak dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi. Seiring mudahnya
masyarakat mendapatkan informasi, dampak yang dihasilkan amat banyak.
2
Media cetak maupun elektronik terutama televisi telah memberikan contoh
bagi masyarakat. Masuknya budaya luar juga turut menyumbang terkikisnya
moral masyarakat. Banyak masyarakat yang kemudian meninggalkan akhlak
yang telah diajarkan para pendahulu.
Usia remaja merupakan usia yang paling rentan terhadap pengikisan
akhlak. Kontrol keluarga yang kurang baik dapat menyebabkan remaja mudah
terpengaruh oleh sikap negatif. Banyaknya siswa yang terlibat perkelahian
antar sekolah, geng motor, dan lain sebagainya menyebabkan keresahan
terhadap lingkungan maupun masyarakat. Pembinaan akhlak di sekolah sangat
penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta
perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk
melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua
dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam
jam sekolah maupun luar sekolah.
Setiap sekolah mengadakan program-program pembinaan untuk
mengatasi persoalan akhlak siswa. Hal ini pasti mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan akhlak siswa di tiap-tiap sekolah. Akhlak
siswa yang baik akan membentuk persepsi masyarakat tentang kredibilitas
sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa
dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri.
Untuk itu peneliti menangkat “ Implementasi Pembinaan Akhlak
pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015. Alasan peneliti
3
memilih SMK Karya Nugraha Boyolali sebagai tempat penelitian karena
beberapa alasan:
1. SMK Karya Nugraha merupakan sekolah unggulan menurut anggapan
masyarakat Kabupaten Boyolali.
2. SMK Karya Nugraha memiliki program yang berorientasi Islam.
3. Di sekolah ini pembinaan akhlak sangat diutamakan. Karena sekolah ini
mengedepankan nilai-nilai Islam dalam keseharian.
4. Lokasi penelitian memiliki banyak murid dan dapat dijadikan contoh bagi
sekolah lain dalam satu wilayah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali?
3. Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha
Boyolali?
4. Bagaimana hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
4
3. Untuk mengetahui evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
4. Untuk mengetahui hasil dari program pembinaan akhlak di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktik dan teoritik.
1. Teoritik
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
teori pendidikan akhlak di sekolah Indonesia.
2. Praktik
Diharapkan dapat memberi kontribusi pada sekolah dalam
membina akhlak yang baik kepada siswanya.
E. Penegasan istilah
1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa implementasi adalah pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini
bermaksud mencari bentuk –tt hal yang disepakati dulu. (Depdiknas,
2007:427)
2. Pembinaan
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas,
2007:152 )
5
Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non
formal yang dilaksanakana secara sadar, berencana, teratur dan bertanggung
jawab dalam rangka memperkenalkan, menumumbuhkan, dan
mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan
selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan
atau keinginan serta kemampuan-kemampuanya. (Sumantri, 2007:3.19)
3. Akhlak
Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda
(Mahmud, 2004: 26-27).
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Denzin dan Lincoln dalam (Moleong, 2008:5) menyatakan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Moleong, 2002: 4)
6
2. Kehadiran Peneliti
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian,
maka peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian sampai memperoleh
data-data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai
pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan
data-data di lapangan.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih penulis adalah SMK Karya Nugraha Boyolali
di jl. Sendanglawe Sariasih, Karanggeneng Boyolali.
4. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi utama adalah
bagian kesiswaan, guru BP, Guru PAI, dan siswa SMK Karya Nugraha
Boyolali, karena mereka yang terlibat langsung dan pelaku pembinaan
akhlak disekolah.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa
metode sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua
orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang
melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang
yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Emzir,
2011: 50).
7
Wawancara dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum
wawancara (pedoman wawancara) secara terstruktur, maksudnya adalah
peneliti menetapkan pertanyaan-pertanyaan sendiri yang akan diajukan
kepada subjek penelitian secara ketat dan rapi (Moleong, 2008:190). Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang riil dan akurat dari
subjek penelitian. Meskipun demikian, peneliti tidak menutup
kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan pada aspek-aspek lain yang
mendukung terhadap topik penelitian. Orang-orang yang akan
diwawancarai dalam penelitian ini adalah kesiswaan, guru, dan siswa di
SMK Karya Nugraha Boyolali. Bagaimanakah proses pembinaan akhlak
disekolah? Bagaimana metode dan evaluasi yang digunakan?
b. Dokumentasi
Dokumentasi dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi,
dokumen resmi dan dokumen budaya populer. Dokumen digunakan
dalam hubungannya untuk mendukung wawancara (Emzir, 2011: 75).
Data ini dapat berupa data administrasi dan foto-foto di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
c. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik,
fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1996: 136).
Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui berlangsungnya perencanaan, proses pelaksanaan, evaluasi
pembinaan serta untuk mendapatkan data mengenai kondisi sekolah,
8
serta sarana dan prasarana serta melihat perilaku siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
6. Analisis Data
Proses analisis data kualitatif berlangsung selama dan pasca
pengumpulan data. Proses analisis mengalir dari tahap awal hingga
penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis
data kualitatif model Miles dan Huberman. Dalam Emzir (2011: 129-133),
ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:
a. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan
pentransformasi data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan
tertulis.
b. Model Data
Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang
membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan kesimpulan.
Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur kausal dan proposisi-proposisi.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan
data kualitatif yaitu: kepercayaan (kreadibility), keteralihan (transferability),
9
ketergantungan (dependebility), kepastian (konfermability) (Moleong, 2008
: 324).
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu
triangulasi (keabsahan). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.
Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan
mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini
dicapai dengan jalan :
a. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan siswa dan apa yang dikatakan
guru.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
terkait.
d. Membandingkan apa yang dikatakan key informan dan informan.
8. Tahap-tahap Penelitian
a. Penelitian pendahuluan
Penulis mulai datang ke lokasi penelitian serta mulai mengamati
dan menjajaki keadaan di lokasi penelitian tentang bagaimana sikap
siswa disekolah.
b. Pengembangan desain
Setelah mengamati lokasi penelitian, penulis mulai menyusun
pedoman-pedoman yang akan digunakan untuk kegiatan wawancara.
10
c. Penelitian di lapangan
Setelah penulis mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
penanaman pembinaan akhlak siswa di masing-masing sekololah, penulis
melakukan pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan bagi para pembaca dalam mempelajari dan
memahami skripsi ini, penulis telah membagi sistematika penulisan menjadi 5
(lima) bab, yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Landasan teori tentang pembinaan dan akhlak. Bab ini akan membahas
mengenai pengertian pembinaan, pengertian akhlak, macam-macam akhlak
dan acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. BAB III : LAPORAN PENELITIAN
Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data lapangan dimulai dari
pemaparan gambaran umum SMK Karya Nugraha Boyolali sampai temuan
penelitian.
4. BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi tentang analisis mengenai implementasi pembinaan
akhlak pada siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.
11
5. BAB V : PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran-saran.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PEMBINAAN
1. Pengertian Pembinaan
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas:
2007:152)
Sedangkan Menurut Mangun Hardjana (1996:2), pembinaan adalah
suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang dimilikinya, dengan
tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan
mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai
tujuan hidup dan kerja yang dijalani secara lebih efektif.
Pembinaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah usaha atau
kegiatan yang dilakukuan pihak sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali
dalam upaya membina kepribadian siswa menjadi kepribadian yang baik.
2. Fungsi Pembinaan
Fungsi Pokok Pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:14) mencakup
tiga hal yaitu:
a. Penyampaian informasi dan pengetahuan
b. Perubahan dan pengembangan sikap
c. Latihan dan pengembangan kecakapan serta keterampilan
13
Pembinaan ketiga hal tersebut dapat diberi tekanan berbeda
dengan mengutamakan salah satu hal (Mangunhardjana, 1996:53).
3. Manfaat Pembinaan
Pembinaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dapat
berjalan dengan baik, memiliki manfaat dapat membantu orang yang
menjalaninya (Mangunhardjana, 1986: 13) untuk:
a. Melihat diri dan pelaksanaan hidup dan kerjanya.
b. Menganalisis situasi hidup dan kerjanya dari segi positif dan negatifnya.
c. Menemukan masalah hidup dan masalah dalam kerjanya.
d. Menemukan hal atau bidang hidup dan kerja yang sebaiknya diubah atau
diperbaiki.
e. Merencanakan sasaran dan program di bidang hidup dan kerjanya
sesudah mengikuti pembinaan.
4. Macam-macam Pembinaan
Beberapa macam pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:21),
diantaranya sebagai berikut:
a. Pembinaan orientasi (orientation training program), ditujukan untuk
sekelompok orang yang baru masuk dalam suatu bidang hidup dan
bidang kerja.
b. Pembinaan kecakapan (skill training), diadakan untuk membantu para
peserta guna mengembangkan kecakapan yang sudah dimiliki atau
mendapatkan kecakapan baru yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugasnya.
14
c. Pembinaan pengembangan kepribadian (personality development
training), pembinaan ini disebut juga sebagai pembinaan pengembangan
sikap yang menekankan pada pengembangan kepribadian dan sikap agar
mengenal dan mengembangkan diri menurut gambaran atau cita-cita
yang sehat dan benar.
d. Pembianaan kerja (in-service training), tujuan pembinaan kerja adalah
dapat menganalisis kerja mereka dan membuatrencana peningkatan untuk
masa depan .
e. Pembinaan lapangan ( field training), tujuannya untuk menempatkan
peserta dalam situasi nyata agar mendapatkan pengetahuan dan
memperoleh pengalaman langsung.
5. Metode Pembinaan
Adapun metode pembinaan akhlak menurut (Zuhairini, 1983: 89),
diantaranya:
a. Metode ceramah, adalah metode yang sering digunakan dalam
pembinaan yaitu suatu metode yang di dalam menyampaikan materi
dengan menerangkan dan penuturan lisan. Disini pihak terbina bertindak
pasif untuk mendengarkan keterangan-keterangan yang disampaikan oleh
Pembina. Metode ini bersifat satu arah. Akan tetapi untuk mengurangi
kecenderungan sebagai metode satu arah, dari Penceramah kepada
peserta pembinaan yang menjadi ciri khas metode ini pada akhir ceramah
para peserta dirangsang dan didorong untuk mengajukan pertanyaan. Dan
maksud yang terakhir ini biasa disebut metode tanya jawab.
15
b. Metode tanya jawab, maksud dari metode ini adalah setelah ceramah atau
penjelasan dan penerangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan dan kemudian penceramah akan menjawab
pertanyaan tersebut dan bila perlu pertanyaan tersebut dilempar ke
peserta lain yang bisa menjawabnya. Atau sebaliknya penceramah yang
bertanya dan peserta yang menjawab.
c. Metode diskusi, adalah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikan, sehingga berakibat
menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku anak remaja.
Disini remaja dengan kemampuanya mengutarakan pendapatnya
mengenai masalah atau materi yang sulit dipecahkan. Dan metode ini
tidak bisa berdiri sendiri, dalam pelaksanaanya selalu dibarengi dengan
metode lain.
d. Pembiasaan yang kontinyu, hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa
dalam pembinaan pribadi (akhlak) anak sangat diperlukan pembiasaan-
pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan
perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan akan membentuk
sikap tertentu pada anak. Yang lambat laun sikap itu akan bertambah
jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah tertanam
menjadi bagian dari pribadinya.
e. Keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan
pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima
keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang pendidik atau guru
16
mengatakan kerjaan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan
santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus dengan
pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika
disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata.
B. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga
dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan
dorongan dari luar (Yanuhar, 2007: 2).
Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda
(Mahmud, 2004: 26-27).
2. Sumber Akhlak
Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak
adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan
masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula
karena baik dan buruk dengan sendirinya (Yanuhar, 2007: 4)
17
3. Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak di bagi lima bagian, yaitu :
a. Akhlak pribadi (al-akhlaq al-fardiyah), meliputi :
1) Yang diperintahkan (al-awamir)
2) Yang dilarang (al-nawahi)
3) Yang dibolehkan (al-mubahat)
4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar)
b. Akhlak beragama (al-akhlaq ad-dinniyah) yaitu kewajiban terhadap
Allah SWT.
Selain ruang lingkup di atas, ada beberapa bagian yang menjadi
ruang lingkup akhlak (Yanuar, 2007: 17) diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Akhlak terhadap Allah Swt
Akhlak manusia kepada Tuhan-Nya bisa dengan cara di bawah ini, antara
lain (Hamaidi, 1980: 20):
1) Beriman kepada Allah
2) Beribadah/mengabdi kepada Allah
3) Tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga
4) Takut kepada Allah
5) Cinta kepada Allah
6) Ridha dan Ikhlas terhadap Qadha dan Qadar
7) Bertaubat kepada Allah
b. Akhlak terhadap Rasulullah Saw, meliputi :
1) Mencintai dan memuliakan Rasul
18
2) Mengikuti dan Menaati Rasul
3) Mengungkapkan Shalawat dalam Salam
c. Akhlak pribadi
1) Shidiq
2) Amanah
3) Istiqomah
4) Iffah
5) Mujahadah
6) Syaja’ah
7) Tawadhu’
8) Malu
9) Sabar
10) Pemaaf
d. Akhlak Bermasyarakat
1) Bertamu dan menerima tamu.
2) Berhubungan baik dengan tetangga.
3) Berhubungan baik dengan masyarakat.
Ada 5 kewajiban muslim terhadap muslim lainya:
a) Menjawab salam.
b) Mengunjungi orang sakit.
c) Mengiringkan jenazah.
d) Mengabulkan undangan.
e) Menyahuti orang bersin.
19
4) Pergaulan muda-mudi
Dalam pergaulan sehari-hari dan di tengah-tengah masyarakat,
terutama antara muda-mudi. Ada beberapa hal yaitu: menjawab salam,
berjabat tangan dan khalwah.
5) Ukhwah Islamiyah
Ukhwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukan
persaudaraan antar sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat
perbedaan wanra kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan.
Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau
iman kepada Allah SWT dan Rasulullah sebagai utusan-Nya.
4. Ciri-ciri Akhlak
Dalam islam akhlaq memiliki ciri khas meliputi:
a. Akhlak Rabbani
Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah.
b. Akhlak Manusiawi
Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah
manusia. Yang benar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai
makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.
c. Akhlak Universal
Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang
universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang
dimensinya vertikal maupun horizontal.
20
d. Akhlak Keseimbangan
Ajaran akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang
mengkhayalkan manusia sebagai Malaikat yang menitik beratkan segi
kebaikanya dan mengkhayalkan manusia seperti hewan yang menitik
beratkan keburukanya saja.
e. Akhlak Realistik
Ajaran akhlak Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia.
Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki
kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia
memiliki kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi
dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual.
5. Fungsi Akhlak
Akhlak memiliki manfaat dan peranya tersendiri dalam kehidupan
seorang muslim, baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri, juga bagi
masyarakat luas (Wahid, 2004: 20). Fungsi akhlak tersebut antara lain:
a. Akhlak bukti nyata keimanan
Iman dan taqwa adalah masalah hati, sehingga bagaimana proses
ketakwaan terjadi sulit dijelaskan. Untuk itu hanya perilaku, perbuatan
dan akhlak yang baik yang bisa menggambarkan keimanan.
b. Akhlak hiasan orang yang beriman
Akhlak yang Islami bagi seorang muslim bisa diibaratkan hiasan
yang memperindah penampilanya. Ketaatan pada Allah dan Rasulullah
21
yang tulus, jika tidak di barengi dengan perilaku yang baik kepada orang
lain, bisa di ibaratkan sebuah benda yang tidak bermotif.
c. Akhlak adalah amalan yang paling berat timbanganya
Amal manusia yang paling mulia di hadapan Allah dan paling berat
timbanganya disisi-Nya adalah akhlak. Dan akhlak adalah salah satu
perilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.
d. Akhlak mulia simbol segenap kebaikan
e. Akhlak merupakan pilar bagi tegaknya masyarakat yang di idam-
idamkan.
f. Akhlak adalah tujuan akhir diturunkanya Islam.
6. Tujuan Pembinaan Akhlak
Tujuan utama dari pembinaan akhlak adalah agar manusia berada
dalam kebenaran dan senantiasa di jalan yang lurus, jalan yang telah di
gariskan oleh Allah Swt. Inilah yang akan mengantarka manusia kepada
kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Ali Abdul, 2004: 159). Pembinaan
akhlak mempunyai tujuan antara lain:
a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal
saleh.
b. Mempersiapkan insan beriman dan salih yang menjalani kehidupannya
sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang diperintahkan agama
dan meninggalkan apa yang diharamkan, menikmati hal yang baik dan
dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk,
tercela dan munkar.
22
c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara
baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim.
d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau
mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkardan berjuang di jalan Allah demi tegaknya agama islam.
e. Mempersiapkan insan beriman dan beramal saleh, yang mau merasa
bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan
hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena
Allah.
f. Mempersiapkan insan beramal saleh yang merasa bahwa dia adalah
bagian dari seluruh umat islam yang berasal dari berbagai daerah, suku,
dan bahasa.
g. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan
loyalitasnya kepada agama islam dan berusaha sekuat tenaga demi
tegaknya panji-panji islam di muka bumi.
C. ACUAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI
1. Perencanaan
a. Pengertian
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Majid,
2008:15)
23
Menurut Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan
absah dan bernilai, di dalamnya mencakup nilai-nilai:
1) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
2) Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
3) Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang
diprioritaskan.
4) Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
5) Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakan.
6) Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan,
termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap
strategiyang dicapai (Harjanto, 2011:2).
Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000:61) mengatakan bahwa
perencanaan adalah awal dari semua proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang. (Majid,2008:16)
b. Tahap Perencanaan
Berikut tahap perencanaan menurut Harjanto (2001:17) adalah sebagai
berikut:
1) Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas
dalam melaksanakan fungsi perencanaan.
24
2) Menetapkan prosedur perencanaan.
3) Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat
berpartisipasi dalam preoses perencanaan serta proses
implementasinya.
4) Menetapkan mekanisme prosedur untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.
c. Manfaat Perencanaan
Terdapat beberapa manfaat perencanaan menurut Abdul Majid
(2008:22) yaitu:
1) Sebagai petujuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3) Sebagai pedoaman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
murid.
4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi kesesimbangan kerja.
6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
2. Pelaksanaan
a. Pengertian Pelaksanaan
Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
proses, cara, perbuatan melaksanakan (2007:890).
25
Menurut Hougen (1959) pelaksanaan merupakan tahap yang
melibatkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh petugas (baik
lembaga maupun individu) yang ditunjuk untuk menyebarkan informasi
dan melakukan pembinaan terkait dengan norma-norma yang telah
ditetapkan dan penyajian yang telah di susun (Muslich, 2010: 23).
Sedangkan menurut Terry dalam Moedong (199:82) pelaksanaan
adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berkenan berusaha mencapai sasaran agar sesuai perencanaan
managerial dan usaha-usaha organisasi.
b. Unsur-unsur dalam Pelaksanaan
Agar kegiatan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, terdapat
beberapa unsur dalam pelaksanaan, diantaranya:
1) Pengorganisasan
Merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan (
hubungan kerja antar-orang), sehingga terwujud kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan. Dalam
pengorganisasian ada pembagian tugas, wewenang, dan
tanggungjawab secara terperinci menurut bidang-bidang dab bagian-
bagian, sehingga terciptalah hubungan yang harmonis dan lancar
menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
2) Pengarahan
Ialah suatu usaha untuk menjaga agar sesuatu yang direncanakan
dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
26
3) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian disekolah bermakna usaha untuk menyatupadukan
kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan
mereka berjalan selaras dengan unit lainya dalam usaha mencapai
tujuan sekolah.
4) Komunikasi
Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas
menyebarkan dan menyampaikan gagasan sangat penting.
5) Pengawasan
Setiap pelaksanaan program dari program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan terkait erat dengan
aktivitas dari suatu program. Oleh karena itu, supervisi haruslah teliti
sekaligus mengetahui ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan (Asmani,
2011: 49-55).
c. Faktor Pelaksanaan
Menurut Edward yang dikutip oleh Abdullah (1987:40) faktor
penentu keberhasilan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan
dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut
proses penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi
informasi yang disampaikan.
27
2) Sumber daya, meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah
staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan
keputusan kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas
sebagai tanggungjawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan.
3) Sikap dan komitmen pelaksanaan terhadap program.
4) SOP (Standar Operating Procedures) yang mengatur tata aliran
progam.
Sumber: (ekhardiblogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html?m=1)
diakses pada 5 Februari 2016 pukul 14:04 WIB.
d. Prinsip pelaksanaan
1) Prinsip kesisteman
Harus mencerminkan adanya kebulatan atau totalitas dari berbagai
komponen secara utuh, adanya saling ketergantungan antar bagian
dalam mencapai tujuannya.
2) Prinsip akuntabilitas
Setiap orang, pejabat atau pimpinan unit kerja dalam suatu
organisasi yang mempunyai atau diberi tugas harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatannya untuk
mendorong terlaksananya tujuan organisasi yang baik, baik
tanggung jawab hukum, etika maupun moral.
28
3) Prinsip organisasi
Tercermin dengan sistem pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan
selalu terdapat pada setiap pimpinan/atasan dalam berbagai tingkatan
organisasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
4) Prinsip koordinasi
Harus dapat melaksanakan pengaturan kerjasama yang baik,sehingga
dapat mewujudkan kegiatan yang terpadu dan selaras dalam
mencapai tujuan yang di tetapkan.
5) Prinsip komunikasi
Berfungsi pula sebagai sarana hubungan antara pusat dan daerah,
antara pimpinan atau atasan dengan bawahan, sehingga terjadi
pendekatan secara pribadi untuk memupuk hubungan kerja yang
lebih baik dan harmonis.
6) Prinsip pengendalian
Harus mampu memberikan bimbingan tekad administrasi, teknis
oprasional dan bantuan pemecahan masalah untuk kelancaran dan
keberhasialan pelaksanaan tugas.
7) Prinsip intergritas
Harus didasarkan pada kepribadian yang dilandasi unsur jujur,
berani, bijaksana, teliti, serta penuh tanggung jawab, sehingga
menimbulkan kepercayaan, rasa hormat, dan keteladanan.
29
8) Prinsip objektivitas
Harus di dasarkan pada fakta yang dinilai berlandaskan pada ukuran
yang ditetapkan, keahlian/ kecakapan, serta kebebasan daripengaruh
pandangan subjektif pihak yang berkepentingan.
9) Prinsip futuristik
Harus mampu melihat jauh kedepan sehingga dapat menghindarkan
secara awal/dini kemungkinan terjadinya penyimpangan atau
kebocoran.
10) Prinsip preventif
Pada dasarnya dimaksudkan untuk tidak mencari kesalahan,
melainkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan
atau kebocoran.
11) Prinsip represif
Harus bersifat tegas terhadap penyimpangan atau bentuk-bentuk
kebocoran lainya.
12) Prinsip edukatif
Selalu berusaha menunjukkan kesalahan atau kekeliruan dalam hal
terjadi penyimpangan/ kebocoran untuk selanjutnya dapat
disampaikan saran yang bersifat membangun bagi perbaikan atau
penyempurnaanya dan terhindar dari kemungkinan terulangnya
kembali hal yang sama ntuk waktu berikutnya.
30
13) Prinsip korektif
Selalu berusaha menunjukan kesalahan atau kekeliruan penyebab
penyimpangan atau kebocoran dan cara memperbaiki atau
menyempurnakan agar tujuan atau rencana atau target yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
14) Prinsip 3E (ekonomis, efisien dan efektif)
Harus dilaksanakan secara cermat, tepat waktu, dan penuh
perhitungan dari berbagai pertimbangan, sehingga sasaran, kegiatan
dan tujuan atau kebijakan yang telah ditetepkan dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya secara ekonomis, efisiaen dan efektif
(Akdon, 2009:196-197)
3. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Menurut Bloom dalam Daryanto (1997:1), evaluasi adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah
dalam kenyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapakan
sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan
untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan
menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan
sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun
menyusun program selanjutnya. Tujuan dari evaluasi adalah
31
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program.
(Widoyoko, 2009:6)
Dalam skripsi ini yang dimaksud evaluasi berarti proses penilaian.
Penilaian dalam program pembinaan yang dilaksanakan sekolah untuk
mencapai tujuan pembinaan akhlak.
b. Fungsi Evaluasi
Berikut fungsi evaluasi menurut Widoyoko (2009:11-14)
1) Mengomunikasikan program kepada publik
2) Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
3) Penyempurna program yang ada.
4) Meningkatkan partisipasi.
c. Tahapan Evaluasi
Menurut Widoyoko (2009:18-21) tahapan pelaksanaan evaluasi
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan
2) Menentukan desain evaluasi
3) Penyusunan instrumen penilaian
4) Pengumpulan data
5) Analisis
d. Teknik Evaluasi
Menurut Daryanto (2005:28-54), teknik evaluasi dapat
digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1) Teknik non tes
32
a) Skala bertingkat (rating scalae)
Skala menggambarkan suatu nilai berbentuk angka
terhadap suatu hasil pertimbangan.
b) Kuesioner (questionare)
Adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh
orang yang akan diukur responden.
c) Daftar cocok (check list)
Adalah deretan pernyataan dimana responden yang
dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (v) di tempat yang
sudah disediakan.
d) Wawancara (interview)
Adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
e) Pengamatan
Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.
f) Riwayat hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam
masa kehidupanya.
2) Tehnik tes
33
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika
dibandingkan dengan alat-alat pengumpul lain, tes ini bersifat
resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Ditinjau dari kegunaan tes dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Tes diagnostik
Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.
b) Tes Formatif
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti program.
c) Tes Sumatif
Dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
program. Dilaksanakan pada akhir semester.
34
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. PAPARAN DATA
1. Sejarah berdirinya sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali
Masa perintisan berdirinya sekolah ( 1986-1990 )
a. Usai Muktamar NU yang ke 27 th1984 di Situbondo dimana jamiyah
Nahdlatul Ulama kembali ke Khitlah 1926 sebagai jamiyah Diniyah
Islamiyah bukan Orpol lagi, maka mulailah jamiyah berkonsentrasi
kepada azas dan arahanya pada tahun didirikanya NU tahun 1926, lepas
dari politik praktis.
Mulai bangkit kembali dalam bidang social dan keagamaan
timbullah : Ide mendirikan sekolah umum, maka dibentuklah suatu
Panitia yang diberi nama Panitia 5. Panitia Lima terdiri dari:
1) Bp. H. Moh Hasbi (Bupati Boyolali ) selaku Pelindung.
2) Bp. KH. Rohmat Zubair (alm), Rois Syuriah NU Cabang Boyolali
selaku Penasehat.
3) Bp. KH. Ali Mohsan BA, Ketua NU Cabang Boyolali selaku
pengarah.
4) Bp. Suyoto Iskandar, BA selaku pengarah teknis pendidikan.
5) Bp. H Sardjomo, Ketua LP Maarif NU Boyolali selaku Operasional
Lapangan.
6) Mendirikan Bangunan Sekolah
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).
35
Untuk mulai membangun bangunan Sekolah sangat diperlukan
adanya:
1) Sumber daya manusia : kemauan dan tekad yang kuat.
2) Sumber dana : Dalam hal ini panitia sangat kesulitan karena belum
adanya sponsor yang memback up, sedang kas LP Maarif = 0 (nol
besar).
3) Perencanaan yang matang tahun 1986 – 1989 : Semua komponen
dalam NU terlibat dalam pembangunan gedung sekolah (STM) ini.
Antara lain:
a) Para Ulama dan santri serta masyarakat sekitar dipimpin oleh
Alm Bp. KH. Rohmat Zubair, telah bermunajad mujahadah –
Istghozah – doa – zikir mohon barokah dan ridlo Allah agar
hajad panitia bisa dikabulkan,
b) Para Aghnia berjihad dengan hartanya:
(1) Bp. H. Umar Sudarmo dari Musuk menghibahkan pondasi 5
lokal kelas dan kantor TU dan Kolah / WC
(2) Bp. H. Hartosumarjo (alm) dari Plosokerep, Winong
(3) Bp KH. Habib Masturi
(4) Bp. KH. Masykuri (alm)
(5) Bp. H.Samsul Hadi dari Dawar
c) Pengerak Tenaga Kerja antara lain:
(1) Bp. Kyai. Kamadi (alm) dari Kiringan
(2) Bp. Kyai. Sholeh Amin dari Winong
36
(3) Pengurus LP Maarif NU Cabang Boyolali
(4) Penasehat = Bp. Suyoto Iskandar, BA
(5) Ketua = Bp. H. Sardjomo
(6) Sekertaris = Bp. H. Drs. Muqorobin
(7) Bendahara 1 = Bp. H. Muhtarom (alm)
(8) Bendahara 2 = Bp. H. Bani Salimi
Pengerjaan bangunan dikerjakan secara gotong royong oleh
masyarakat khususnya warga Nahdhiyin dari karanggeneng,
karangkepoh, kiringan, plosokerep ( winong), karanggondang dan
lain-lain. Tahun 1989 Alhamdulillah telah berhasil diselesaikan.
Dengan modal tekad yang kuat akhirnya kami segera
membuat berkas permohonan mendirikan STM. Permohonan ijin
tersebut telah mendapat rekomendasi dari Bp. Kakandep Bud dan
Bp. Bupati Boyolali pada tahun 1990 dan diteruskan ke Kanwil
Dep Dik Bud Jateng.
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
b. Tahun 1991, Atas Usaha dan Doa yang sungguh – sungguh akhirnya
Allah mengabulkanya dengan keluarnya ijin operasional STM Karya
Nugraha Boyolali dengan SK Kakanwil Dep Dik Bud Jateng No
1531 / 103 / L / 1991 tanggal 8 Mei 1991.
37
Dalam mewujudkan ide dalam hal ini ide mendirikan sekolah
tidak sedikit menghadapi kendala, rintangan dan halangan baik dari
intern maupun ekstern. Bahkan pada awal – awal dari intern ada
keraguan-raguan, kurang percaya diri. Sedangkan dari luar berupa
ejekan dan cemoohan, dapatkah NU / Maarif bisa mendirikan STM
c. Masa Pertumbuhan Dan Perkembangan
1) 1991 = Setelah mendapat ijin operasional tahun 1
a) Ruang teori : 4 lokal
b) Ruang Praktik : 1 lokal
c) Ruang KS dan TU : 1 lokal
d) 1996 = Beli tanah sebelah utara, luas ± 400 m2.
Dibangun 2 lokal
teori dan 2 lokal praktek di lantai 2
e) 1997 = Bagian selatan dibangun 4 lokal lantai 2. Kerjasama
dengan Suzuki Jakarta mendapat bantuan (PT Indo Mobil).
Kerjasama dengan Suzuki Gemilang Motor Solo mendapat
bantuan berupa alat-alat sepeda motor dan 1 kelas sepeda motor
dan peralatan praktek.
f) 1998 = Bangunan inti 4 lokal lantai 3
g) 2004 = Bangunan inti 6 lokal lantai 3
h) 2006 = Mendapat hibah tanah dari Ibu Hj. Marjaka seluas ± 850
m2
untuk bangun ruang Body otomotof
i) 2008 = Beli tanah dan bangunannya eks. SMA pandanaran 4
lokal kelas teori + gudang, kolah/ WC
38
j) 1985 – 1995 = Sdr. H. Sardjomo (Masa Perintis)
k) 1995 – 2000 = Sdr. Sarno HW, BSc (Masa Pertumbuhan)
l) 2000 – 2010 = Sdr. Drs. Setyo Sutrisno (Masa Perkembangan)
a) Gedung local = teori dan praktek
b) Sarana dan Prasarana yang makin lengkap
c) Siswa 9 kelas masing – masing tingkatan, sekitar 1200
siswa
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.00).
5. Struktur Organisasi Sekolah Teknik Mesin (STM) Karya Nugraha
a. Kepala Sekolah : Drs. Zainudin Heryanto
b. Bidang Kurikulum : Slamet Riyadi, BA
c. Bidang Kesiswaan : Drs. Sapardi
d. Bidang Sarana / Prasarana : Sarno HW, BSc
e. Staf Tata Usaha / kantor
1) Kepala TU : Siti nur fadlilah
2) Bendahara Sekolah : Siti Mahmudah
3) Penjaga Sekolah : Parto sowarno
g. Dewan guru periode I
1) Drs. Zainudin Heryanto : Guru Teknik
2) Sarno HW, BSc : Guru Teknik
3) Drs. Wagiman : Guru Teknik
4) Paimin : Guru Teknik
39
5) Sutrisno Hadi : Guru Teknik
6) Drs. Agung : Guru Teknik
7) Slamet Riyadi, BA : Guru Fisika
8) Drs. Sutrisno : Guru Fisika
9) Gunanto, BA : Guru PKN
10) Drs Akhiyar : Guru Sejarah
11) Drs Muqorobin : Guru BP
12) Drs Maskur : Guru Bahasa Indonesia
13) Drs Nurhudaya : Guru Bahasa Inggris
14) Drs Suwandi : Guru Sejarah
15) Sardjomo : Guru NU
16) H. Muhni, BA : Guru Agama Islam
17) Drs. Sumarno : Guru Agama Islam
6. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi Sekolah
Berdaya Guna, Standar Nasional sebagai pencetak Wirausahawan,
SDM trampil untuk memenuhi kebutuhan industri di era global
dengan dilandasi Iman dan Taqwa kepada Allah Swt.
b. Misi Sekolah
Menyelenggarakan Diklat yang dapat:
1) Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara
intensif kepada seluruh warga sekolah
40
2) Melaksanakan Proses Pembelajaran secara oftimal yang
berkwalitas dengan pendekatan bahasa asing sebagai pengantar
3) Membentuk tamatan yang berkepribadian luhur, yang berakar
pada sistim nilai ,adat istiadat, budaya masyarakat dengan tetap
mengikuti perkembangan dunia luar
4) Menghasilkan tenaga terampil dan profesional yang handal yang
mampu bersaing di lapangan kerja di era global
5) Menyiapkan wirausahawan-wirausahawan yang potensi
6) Menyiapkan kader kader muda yang memiliki aklak mulia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt
7) Mengembangkan Unit Produksi dan jasa yang profesional dengan
berbagai usaha yang dapat menunjang penyelenggaraan Diklat
8) Menumbuh kembangkan potensi dan kapasitas guru karyawan
agar mampu melaksanakan pembaharuan secara terus menerus
9) Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan
DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional
dan internasional, sebagai perwujudan dari prinsip demand driven
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
c. Tujuan Sekolah
1) Meningkatan kualitas dan relevansi pendidikan menengah untuk
menghasilkan lulusan SMK Karya Nugraha yang memiliki sikap
mental keimanan kepada Allah SWT dan etika profesi,
41
pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan memilki jiwa
kewirausahaan yang unggul.
2) Meningkatan kualitas pembelajaran dan pelayanan masyarakat
untuk:
a) Menghasilkan modal intelektual dan moral untuk meningkatkan
nilai Profesionalisme yang kuat
b) Menghasilkan penerapan dan pelayanan IPTEKS untuk
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan mutu
pendidikan
c) Menghasilkan Program kebijakan untuk mengatasi masalah
masyarakat, bangsa dan negara
3) Menumbuhkan budaya masyarakat Islami dengan
menumbuhkembangkan:
a) Sikap toleran dan saling menghormati
b) Jiwa dan semangat keislaman,serta
c) Disiplin diri di kalangan sekolah dan masyarakat untuk
mendukung kemandirian
4) Mengembangan pengelolaan sekolah yang terstandar efisien dan
produktif untuk:
a) Menghasilkan keunggulan akademik di SMK Karya Nugraha
b) Menghasilkan pengelolaan sekolah yang bertanggungjawab
c) Menghasilkan pengelolaan Unit Produksi Secara baik dan
profesional
42
5) Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu
sekolah sesuai visi SMK Karya Nugraha.
6) Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama
untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan dukungan semua
warga sekolah, alumni, industri dan masyarakat.
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
7. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa
Salah satu syarat mutlak dalam proses belajar mengajar disuatu
lembaga pendidikan yaitu adanya guru dan siswa serta para pendukung
pelaksana (Karyawan). Adapun jumlah semua guru adalah 53, staff adalah
10 dan siswa adalah 1291.
Tabel 3.1
Daftar Guru
No. Nama Tempat & tanggal lahir NUPTK
1 MONIKA DEWI
OKTAVIA BOYOLALI, 1987-10-29
2 NUR AINI AYU
PURWANINGSIH BOYOLALI, 1984-11-01 4433762663220003
3 INDRI
RAHDIATMOKO BOYOLALI, 1985-02-03 4535763663120002
4 YUSUP AS'ARI BOYOLALI, 1982-06-27
5 AMBAR
LISTIYANA BOYOLALI, 1981-01-29 1461759659120002
6 BISRI NURYADI KARANGANYAR, 1984-
07-02
7 JOKO TRIAS
SANTOSO BOYOLALI, 1986-10-03
8 BASUKI ROHMAD BOYOLALI, 1975-01-19
43
9 MUALIM BOYOLALI, 1965-12-13 1545743646120003
10 SAMSUDI BOYOLALI, 1972-05-11
11 NUR AGUS
PRASETYANTO BOYOLALI, 1988-08-10
12 SITI QODARIYAH BOYOLALI, 1970-07-05 2037748650220003
13. HERLIN DIEN
MAHMUDAH SUKOHARJO, 1989-04-11
14. HASTOWO
SOEPRIADi
SURAKARTA, 1982-12-
13
15. SRI WAHYUDI
WIDAYANTO BOYOLALI, 1979-10-18 1350757660120003
16.
FARAH ARUM
WINDA MARISTa BOYOLALI, 1990-10-11
17. WAHYU SETYANI SUKOHARJO, 1986-04-03
18. AGUNG
SUMANTORO PURWOREJO, 1974-09-09 1241752654120003
19. ALI MUBAROK BOYOLALI, 1975-06-27 4959753655200002
20. ANISA LAVIATI BOYOLALI, 1983-02-16 9548761662300002
21. ANITA
AMBARSARI
BOYOLALI, 1984-09-05
1237762663220003
22. ASTANTA BOYOLALI, 1972-08-20 9152750652200003
23. BUDI WALUYO BOYOLALI, 1978-07-17 4049756659200003
24. ENY HARYATI BOYOLALI, 1977-08-30 5162755656300003
25. HANIF RAHMANI MAGELANG, 1982-0210
1542760661220002
26. HERRY EKO
ANDRIANTO BOYOLALI, 1986-02-22 2554764666210042
27. JOKO APRIYANTO BOYOLALI, 1980-04-15 6747758659200002
28. JOKO MULYONO BOYOLALI, 1964-04-20
1752742644200012
29. KRISTANTO BOYOLALI, 1986-06-18
1950764665200032
30. MAHMUDAH
HARJANTI BOYOLALI, 1966-03-05 7637744646300012
31. MARYADI BOYOLALI, 1962-12-04
3536740642200013
32. MUH YUSUF
SETIYA BUDI BOYOLALI, 1976-12-16
1548754656120003
33. MUHAMMAD
JOKO NURHADI BOYOLALI, 1984-12-03 1535762662120003
44
34. MUJITO BOYOLALI, 1974-06-08
0940752654200012
35. RIYADI KENDAL, 1952-07-27 9059730633200003
36. ROHADI BOYOLALI, 1974-08-22 7154752654200033
37. RUSDI BOYOLALI, 1962-02-05 0537740642200022
38. RUSMAN MUDHA SUKOHARJO, 1966-02-26 1558744646120002
39. RUSMAWAN
BARTO HUTOMO BOYOLALI, 1979-06-17 8949757659200002
40. SARBIYANTO BOYOLALI, 1963-10-06 0338741643200013
41. SRI KARYAWATI BOYOLALI, 1971-07-07
2039749650300003
42. SRI MUMPUNI KLATEN, 1975-03-14 4646753655300052
43. SRI NI'MATUL
HIKMAH
BOYOLALI, 1969-08-18
0150747649300033
44. SRI WAHYUNI BOYOLALI, 1982-04-06
1738760661220002
45 SRIYATI SUKOHARJO, 1956-03-26 2658734636300002
46. SUMARDI SEMARANG, 1987-04-14
1746765666200002
47. SUPARMAN KLATEN, 1976-03-10 8642754656200002
48. SUPARNO BOYOLALI, 1974-06-09
7941752654200002
49. SUPARTO BOYOLALI, 1961-04-02 5734739643200002
50. SUWANDI BOYOLALI, 1963-06-07 6939741643200012
51. TRI MULYANI BOYOLALI, 1982-11-25 9457760662300013
52. WAGIMAN KLATEN, 1961-07-12 8539739641200033
53. YAYUK
SUBIYANTI BOYOLALI, 1982-07-02 8034760661300013
Tabel 3.2
Daftar Staff
No. Nama Tempat & Tanggal lahir NUPTK
1. MUH SLAMET
ANSOR
BOYOLALI, 1970-08-01
2. UMI FAIQOH BOYOLALI, 1970-12-28
3. MUHAMAD
MUQOROBIN
BOYOLALI, 1973-01-18
4. ENDANG SRI
MARGINI
BOYOLALI, 1967-06-25
45
5. SITI MAHMUDAH BOYOLALI, 1965-05-08
6. SLAMET WIDODO BOYOLALI, 1958-06-05
7. IBNU DARSONO BOYOLALI, 1966-12-01
8. AHMAD
MUJTAHID
BOYOLALI, 1979-05-09
9. MUH. AINUL
YAQIN
BOYOLALI, 1977-10-29
10. JARWATI BOYOLALI, 1992-12-28
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).
8. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pendidikan yang berada
di SMK Karya Nugraha Boyolali terdiri dari ruang kelas dan ruang
aktivitas lainnya, diantaranya adalah:
Tabel 3.3
Sarana dan Prasarana
No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 Ruang kelas 25 V -
2 Laboratorium 3 V -
3 Bengkel 4 V -
4 Parkir 2 V -
5 Ruang guru 1 V -
6 Ruang TU 1 V -
7 Ruang kepala sekolah 1 V -
8 Ruang osis 1 V -
9 UKS 1 V -
10 Mushola 1 V -
11 Aula 1 V -
12 Laboratorium 5 V -
13 Ruang otomotif 1 V -
14 WC 2 V -
15 Bengkel 4 V -
16 Ruang satpam 2 V -
46
17 Perpustakaan 1 V -
18 Ruang BP 1 V -
19 Ruang waka 1 V -
20 Ruang pembayaran
SPP
1 V -
21 Ruang meeting/rapat 1 V -
22 Gedung selatan 1 V -
23 Lapangan olahraga 1 V -
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).
B. TEMUAN PENELITIAN
Pembahasan tentang implementasi pembinaan akhlak pada siswa (studi
kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali) meliputi 4 hal yaitu:
1. Perencanaan Pembinaan akhlak
Perencanaan pembinaan di sekolah ini, sekolah membuat beberapa
program guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rusdi selaku kesiswaan
dan pembina OSIS, dia menuturkan bahwa:
“Dalam program pembinaan akhlak di sekolah ini diawali dengan
adanya tata tertib yang dirumuskan oleh STP2K ( Satuan Tugas
Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan). Yang kemudian ditangani oleh guru
BP, wali kelas, guru keagamaan dan juga dilakukan dalam ekstra
kulikuler, dan program tersebut meliputi aspek : pengetahuan, sikap dan
perilaku.”(wawancara 20 oktober 2015).
Tabel 3.4
Program Pembinaan Akhlak
Nama
Program
Waktu
Pelaksanaan
Pelaksana
Kegiatan
Target Program Proses
1. Shalat
Dhuha
Istirahat
pertama
pukul 10.00
1. Guru
2. Siswa
Agar guru dan
siswa dilancarkan
rezeki dan
Shalat dhuha
dilakukan setiap
harinya oleh guru
47
dimudahkan dalam
segala urusan
dan siswa
2.Shalat
Dzuhur
Berjamaah
Pukul 12.30 1. Guru
2.
Karyawan
3. Siswa
Kegiatan ini
dilakukan agar
seluruh warga
sekolah baik guru,
karyawan maupun
siswa bisa
membiasakan untuk
melaksanaan shalat
berjamaah.
Shalat dzuhur
berjamaah
dilaksanakan ketika
istirahat kedua
yaitu pukul 12.30,
kegiatan ini
dilaksanakan oleh
guru, karyawan dan
setiap siswa setiap
harinya. Shalat ini
bertempat di
mushola sekolah
dan masjid sekitar
sekolah,
dikarenakan
mushola sekolah
yang kurang
memadahi.
3.
Bimbingan
Wali Kelas
Setiap
seminggu
sekali untuk
wali kelas
dan sebulan
sekali untuk
guru BP.
1.Wali
kelas
2.Guru BP
3. Siswa
Agar siswa dapat
selalu berakhlak
baik dengan guru
maupun dengan
teman- temanya.
Bimbingan wali
kelas di SMK
Karya Nugrahaini
dilakukan setiap
seminggu sekali
oleh wali kelas
masing-masing.
Serta setiap sebulan
sekali oleh guru
BP. Namun dalam
pembinaan ini tak
hanya wali kelas
atau guru BP saja
tetapi guru mapel
juga menambahkan
motivasi dan
nasihat setiap
harinya. Pembinaan
tak hanya hal-hal
tentang pelajaran
tetepi juga
pembinaan akhklak
untuk siswa
kesehariannya.
4. Membaca
Asmaul
Setiap pagi
hari
1. guru Kegiatan membaca
asmaul khusna ini
Kegiatan ini
dilaksanakan setiap
48
Husna sebelum
jam
pelajaran
dimulai.
2. siswa
bertujuan agar
siswa bisa
menghafal asmaul
husna sedikit demi
sedikit.
pagi hari sebelum
pelajaran dimulai.
Harapan sekolah
siswa bisa hafal 99
nama Allah.
5. Tadarus
Al-Qur’an
Setiap hari
selasa,
kamis dan
sabtu.
1 Kegiatan ini
bertujuan agar
siswa bisa
menghafalkan surat
pendek dalam jus
30.
Kegiatan ini
dilaksanakan pagi
hari setiap selasa
dan kamis 15
menit sebelum
pelajaran dimulai.
Kegiatan ini
bertujuan agar para
siswa mempunyai
hafalan surat
pendek jus 30.
6. Kegiatan
Ekstrakulik
uler BTQ
Terjadwal 1. Guru
2. Siswa
Agar siswa dapat
fasih dalam
membaca Al-
Qur’an dan mahir
menulis arab
Kegiatan ini
dikhususkan dalam
BTQ (Baca Tulis
Al-Qur’an) karena
walaupun latar
belakang sekolah
berbasis keislaman,
pada realitanya
masih ada siswa
yang belum bisa
membaca dan
menulis huruf arab.
7. Shalat
Jumat
Setiap
jumat pada
waktu
dzuhur
1.Guru
2.Siswa
Melaksanakan
kewajiban shalat
jumat bagi laki-
laki. Dan melatih
siswa shalat
berjamaah
Kegiatan ini
dilaksanakan diluar
jam sekolah setiap
hari jumat. Dan
pelaksanaanya di
masid dekat
sekolah. Kegiatan
ini dilaksanakan
untuk membina
siswa dalam
melaksanakan
ibadah. 8.Shalat
idul adha
Setiap
tanggal 10
Dzulhijah
1. guru
2.
karyawan
Kegiatan tahunan ini
dilaksanakan dengan
tujuan agar siswa
nantinya termotivasi
Kegiatan ini
dilaksanakan pada
hari raya Idul Adha
setiap tanggal 10
49
3. siswa untuk berqurban
pada saat Idul adha
Dzulhijah yang
dihadiri oleh guru,
karyawan dan siswa.
Sebelum
dilaksanakan
penyembelihan
qurban terlebih
dahulu sholat Id
bersama disekolah.
9.
Kegiatan
Ekstra
kulikuler
Terjadwal 1. Guru
2. Siswa
Menampung dan
mengembangkan
bakat dan minat
siswa.
Kegiatan ini
dilakukan sesuai
jadwal yang
dilaksanakan
seminggu sekali.
Kegiatan ini
dilaksanakan untuk
membina dan
mendukung bakat
dan minat siswa.
2. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak
Menurut bapak Rusdi pelaksanaan pembinaan Akhlak adalah:
“Pelaksanaan pembinaan sesuai jadwal setiap hari. Pembinaan
tersebut di bimbing oleh guru yang terkait, seperti guru BP, guru mapel
maupun guru ekstrakulikuler. Dalam pelaksanaan ada yang terlaksana
dengan baik, ada pula yang tidak.”(wawancara 20 oktober 2015).
Berikut pelaksanaan program di SMK Karya Nugraha Boyolali:
a. Shalat Dhuha
Shalat dhuha dilaksanakan pada jam istirahat pertama yaitu pukul
10.00 WIB. Sebelum bel istirahat berbunyi, guru meningatkan siswa
untuk melaksanakan shalat dhuha. Ketika bel istirahat berbunyi siswa
50
keluar kelas kemudian ada yang menuju mushola dan ada yang langsung
menuju kantin. Siswa yang akan melaksanakan shalat dhuha langsung
menuju mushola untuk wudhu dan melaksanakan shalat dhuha 2 rekaat.
Shalat dilaksanakan oleh guru dan siswa.
Dari hasil wawancara dengan kesiswaan mengatakan bahwa:
“Untuk pelaksanaan program sesuai dengan jadwal yang ditentukan”.
(wawancara kesiswaan, 20 oktober 2015 09.12WIB)
Shalat dhuha bukan program yang wajib dilaksanakan, karena untuk
mewajibkan kegiatan ini terkendala tempat yang kurang memadahi.
Mengingat mushola sekolah tidak cukup menampung seluruh siswa secara
bersamaan. Ukuran mushala hanya dapat menampung maksimal 50 orang,
sedangkan jumlah siswa sekitar 1290 siswa.
Untuk program ini tidak terlaksana sesuai target program, karena
banyak siswa yang tidak melaksanakan. Banyak siswa yang cenderung
menggunakan waktu istirahat untuk jajan ke kantin.
b. Shalat Dzuhur Berjamaah
Shalat dzuhur berjamaah dilaksanakan pada jam istirahat kedua yaitu
pukul 12.30 WIB. Shalat dilaksanakan di 2 tempat yaitu mushola sekolah
dan masjid dekat sekolah. Ketika bel istirahat kedua berbunyi siswa
bergegas menuju masjid maupun mushola untuk melaksanakan shalat
dzuhur berjamaah. Shalat di pimpin salah satu guru untuk menjadi imam.
Bagi siswi yang sedang berhalangan dibolehkan untuk tidak mengikuti.
Semua guru ikut melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Dan guru
bertindak sebagai pengawas. Guru mengawasi siswa dalam pelaksanaan
51
shalat agar tercipta suasana yang kondusif. Serta memantau siswa agar lebih
tertib dalam melaksanakan kegiatan.
Shalat berjamaah 4 rekaat ini berlangsung cukup baik. Pelaksanaan
cukup lancar, meski guru harus beberapa kali mengingatkan siswa di kelas-
kelas. Kendala terletak pada tempat pelaksanaan yang berpencar yang
mengakibatkan proses pengawasan guru kurang maksimal. Sehingga
beberapa siswa kabur dan tidak mengikuti shalat berjamaah.
c. Bimbingan Wali Kelas
Pembinaan ini dilaksanakan seminggu sekali. Waktu pelaksanaan
sesuai jadwal pelajaran. Bimbingan wali kelas berlangsung dalam 1 jam
pelajaran yaitu sekitar 45 menit. Bimbingan di isi oleh walikelas tiap
minggunya dan guru BP satu kali dalam sebulan.
Pembinaan dilakukan dengan berkelanjutan dan terarah sesuai RPP
(Rencana Program Pembelajaran). Guru mengisi bimbingan seperti
pelajaran biasa. Siswa duduk dan mendengarkan dengan baik. Namun,
sesekali ada yang bergurau sendiri dengan temanya. Materi yang
disampaikan guru berisi nasehat-nasehat dan motivasi.
Guru BP yang masuk ke kelas sebulan sekali memberi pengarahan
tentang masalah yang sedang terjadi pada siswa. Peristiwa yang sedang
hangat terjadi dikalangan masyarakat, sebagai bahan pelajaran bagi siswa
untuk bersikap dan berperilaku. Selain memberi nasehat dalam pembinaan
juga menyelesaikan masalah yang sedang terjadi pada siswa.
52
Seperti hasil wawancara dengan pak Yusuf selaku guru BP
mengatakan:
“Pembinaan sesuai dengan masalah yang sedang news dengan
cara pembinaan dari kelas ke kelas” (wawancara 20 oktober 2015,
09.30WIB)
Pelaksanaan bimbingan ini dilaksanakan di kelas masing-masing.
Setiap kelas mendapat giliran sesuai jadwal. Materi setiap kelas juga
berbeda sesuai masalah yang terjadi di tiap kelas. Jika ada masalah yang tak
dapat terselesaikan dalam satu pertemuan, maka guru BP berkoordinasi
dengan wali kelas masing-masing.
Pelaksanaan sudah berjalan baik. Namun, kendala berada di jumlah
guru BP yang tak bisa memenuhi dalam memasuki seluruh kelas. Karena
jumlah kelas yang banyak dan jumlah guru BP terbatas, menyebabkan tidak
semua kelas dapat dimasuki guru BP dalam satu bulan.
d. Membaca Asmaul Husna
Program ini dilaksanakan setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai
yaitu pukul 07.00 WIB. Ketika bel masuk berbunyi siswa langsung menuju
kelas kemudian menyiapkan kertas asmaul husna. Namun, bagi siswa yang
sudah hafal tidak perlu membawa kertas. Kegiatan membaca asmaul husna
di pimpin oleh guru, kemudian siswa mulai membaca bersama-sama.
Membaca asmaul husna dilaksanakan di dalam kelas masinng-masing.
Kegiatan berlangsung sekitar 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
Seperti hasil wawancara bersama salah satu siswa yang mengatakan
bahwa:
53
“kegiatan dilaksanakan setiap hari dengan di bimbing oleh guru”
(wawancara 20 oktober 2015, 10.20WIB)
Dalam program ini guru bertindak sebagai pemimpin jalanya kegiatan.
Guru memimpin serta mengawasi pelaksanaan kegiatan. Guru juga menegur
jika ada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam melaksanaakan kegiatan.
Kegiatan ini terlaksana lancar dan otomatis karena ini adalah kegiatan wajib
setiap harinya. Yaitu membaca asmaul husna setelah itu dilanjutkan
bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
e. Tadarus Al-Qur’an
Program ini dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis. Kegiatan
dimulai pukul 07.00 WIB setelah bel masuk selama 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai. Setiap hari siswa diwajibkan untuk membawa juz
amma atau Al-Qur’an dari rumah. Tadarus ini di pimpin oleh guru melalui
pengeras suara. Dimulai dari membaca Al-Fatihah kemudian juz amma.
Setelah Juz’amma selesai dilanjutkan QS Al-Baqaroh, kemudian siswa
menyimak dan mengikutinya dengan lantang dari kelas masing-masing.
Berikut Jadwal Tadarus Al-Qur’an sebelum kegiatan belajar mengajar
di SMK Karya Nugraha Boyolali:
Tabel 3.5
Jadwal Tadarus Al-Quran
NO HARI MINGGU KE- IMAM
1. Selasa I Drs. Rusdi
2. Kamis I Siti Qodariyah, S.Ag
3. Selasa II Mualim S.Ag
4. Kamis II Sri Ni’matul H, S.Ag
5. Selasa III Drs. Rusdi
54
6. Kamis III Siti Qodariyah, S.Ag
7. Selasa IV Mualim S.Ag
8. Kamis IV Sri Ni’matul H, S.Ag
9. Selasa V Drs. Rusdi
10. Kamis V Siti Qodariyah, S.Ag
Siswa melaksanakan kegiatan dengan tertib di kelas masing-
masing. Namun, beberapa kali terlihat siswa yang asyik ngobrol sendiri
bersama temanya. Guru bertindak sebagai pengawas. Mengawasi setiap
siswa yang melaksanakan kegiatan. Siswa yang tidak mau melaksanakan
akan mendapat teguran. Kendalanya ada beberapa siswa yang masih malas
membawa jus amma maupun Al-Qur’an.
f. Ekstrakulikuler BTQ
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa setelah jam pulang
sekolah. Ekstrakulikuler ini diwajibkan untuk siswa yang belum
bisamembaca Al-Qur’an. Kegiatan dilaksanakan di mushola sekolah. Guru
PAI memilih siswa yang belum bisa atau kurang dalam membaca Al-
Qur’an. Siswa dilatih membaca Al-Qur’an mulai dari Iqro’, Juz’amma
kemudian Al-Qur’an, sesuai dengan tingkatan kemampuan masing-masing
siswa. Disamping guru PAI sendiri yang mengajarkan, ada siswa yang
menjadi tutor sebaya. Siswa yang dianggap mampu dan lancar mengajari
siswa yang belum bisa atau belum lancar.
Seperti dalam hasil wawancara dengan Guru PAI bahwa:
“Proses pelaksanaan teman dengan teman saling mengajarkan Al-
Qur’an”. (wawancara 20 oktober, 10.13 WIB)
55
Karena kemampuan membaca Al-Qur’an di sekolah ini sangat
penting, maka setiap masing-masing siswa dituntut untuk bisa membaca Al-
Qur’an. Namun selain dari siswa yang belum mahir membaca Al-Qur’an,
siswa lain yang ingin mengikuti kegiatan ini juga diperbolehkan.
Dalam pelaksanaan banyak siswa yang cenderung malas untuk
mengikuti kegiatan. Sehingga guru harus sering mengingatkan siswa ketika
jam pelajaran PAI. Beberapa siswa malu untuk berangkat kegiatan, karena
dianggap kurang menguasai dalam membaca Al-Qur’an.
g. Shalat Jumat
Shalat jumat dilaksanakan setiap hari jumat setelah jam sekolah pada
pukul 11.30 WIB. Tempat pelaksanaan di masjid dekat lingkungan sekolah.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi siswa laki-laki bergegas menuju masjid.
Siswa beserta guru mengikuti shalat sunah 2 rekaat. Siswa mendengarkan
khotbah yang disampaikan oleh khotib. Kemudian setelah iqomah shalat
jumat 2 rekaat dilaksanakan secara berjamaah.
Dalam pelaksanaan banyak siswa yang bergurau dan ngobrol dengan
temannya sendiri ketika khatib menyampaikan kutbah. Beberapa siswa yang
kurang tertib misalnya tidak mendengarkan kutbah, iqomat berlangsung
baru bergegas ke masjid. Dan ada beberapa kelompok siswa yang asyik
bergurau dengan temanya ketika kutbah disampaikan.
Disini guru bertindak sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan. Guru
mengingatkan dan mengajak siswa laki-laki untuk melaksanakan shalat
jumat di masjid. Guru juga harus menjadi teladan yang baik bagi siswa yaitu
56
datang tepat waktu masjid. Guru juga menegur siswa ketika siswa membuat
kegaduhan ketika di dalam masjid.
h. Shalat Idul Adha.
Program ini dilaksanakan setiap setahun sekali yaitu pada tanggal
10 Dzulhijah. Pelaksanaan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Tempat
pelaksanaan di lapangan sekolah. Pada mulanya kegiatan diawali dengan
membaca takbir berasama-sama kemudian pelaksanaan sholat id yang
dipimpin oleh salah seorang guru yang bertugas sebagai imam. Setelah itu
kultum oleh guru dan diteruskan penyembelihan hewan kurban.
Kegiatan dilaksanakan oleh seluruh siswa, guru maupun karyawan.
Kegiatan ini ditujukan untuk melatih siswa dalam melaksanakan ibadah
serta berkurban bagi sesama yang kurang mampu. Serta untuk meneladani
sifat nabi Ibrahim AS. Yang selalu ikhlas terhadap apa yang diperintahkan
Allah kepadanya.
i. Kegiatan Ekstrakulikuler
Program ini dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah di tentukan.
Waktu pelaksanaan setelah kegiatan belajar mengajar. Siswa memilih sesuai
bakat dan minat masing-masing. Tidak ada paksaan untuk mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler. Namun untuk ekstrakulikuler pramuka diwajibkan
bagi siswa kelas 10 dan11. Masing-masing ekstrakulikuler dibina oleh guru
yang berkompeten dalam bidangnya.
Kegiatan ini di ikuti oleh sebagian siswa saja. Karena bukan program
yang wajib di ikuti di sekolah. menjadi program kegiatan ekstrakulier ini
57
dibuat untuk menampung serta membina bakat dan hobi siswa. Siswa di beri
kebebasan untuk memilih ekstrakulikuler apa yang di minati. Berikut jadwal
Ekstrakulikuler di SMK Karya Nugraha Boyolali:
Tabel 3.6
Jadwal Ekstrakulikuler
No. Ekstrakulikuler Pelaksanaan Pembina
1. Pramuka Jum’at (pkl.13.00-15.00
WIB)
Selasa (pkl.14.00-16.00
WIB)
Bisri Nuryadi, S.Pd
2. Kesenian Selasa (pkl.14.00-16.00
WIB)
Siti Qodariyah,S.Ag
3. Paduan suara Senin (pkl.14.00-16.00
WIB)
Kristanto,S.Pd
4. BTQ Kamis (pkl.14.00-16.00
WIB)
Mualim,S.Ag
5. Bela Diri Pagar
Nusa
Kamis (pkl.14.00-16.00
WIB)
Nur Agus P,S.Pd
6. Informasi &
Teknologi
Rabu (pkl.14.00-16.00
WIB)
Joko Trias,S.Kom
7. Futsall Kamis (pkl.14.00-16.00
WIB)
Herry Eko,S.Pd
8. Bahasa Asing Senin (pkl.14.00-16.00
WIB)
Krisanto,S.Pd
9. Paskibraka Rabu (pkl.14.00-16.00
WIB)
Sabtu (pkl.14.00-16.00
WIB)
Suparto
10. Seni Tari Jum’at (pkl.15.00-16.00
WIB)
Rusman Muda,S.Pd
11. Bola Voli Senin (pkl.14.00-16.00
WIB)
58
Tabel 3.7
Pelaksanaan Program Pembinaan
No
.
Nama
Program
Pelaksana
Program
Penanggung
Jawab
Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan Penilaian
1 Shalat
dhuha
Siswa dan
Guru
Guru Istirahat
pertama
Shalat
dilaksanakan
pada istirahat
pertama. Guru
mengingatkan
kepada murid.
Tetepi dalam
pelaksanaan
kurang
berjalan
dengan baik,
dikarenakan
tempat yang
kurang
memadahi
ukuran tempat
7x7m yang
hanya cukup
menampung
maksimal
50siswa.
Tidak
diwajibkan/
masih
terlaksana
dengan suka
rela.
Tidak masuk
dalam
penilaian.
Siswa yang
datang dan
yang tidak
dianggap
biasa.
2 Shalat
Dzuhur
Berjamaa
h
Guru, dan
siswa
Guru dan
kesiswaan
Pukul 12.15 Dilaksanakan
ketika jam
istirahat kedua
yaitu pukul
12.30.
dilaksanakan
guru,
karyawan dan
siswa.
Dikomandoi
oleh guru
agama dengan
Proses
penilaian
dengan
pengamatan
oleh guru.
59
cara
mengingatkan
darikelas ke
kelas. Sudah
berjalan baik
hanya tempat
yang di
pencar-pencar
karena
mushola
sekolah yang
tidak
memadahi.
3 Bimbinga
n Wali
Kelas
Wali kelas,
guru BP
dan siswa
Guru mapel,
guru BP
dan wali
kelas
Seminggu
sekali oleh
wali kelas
dan sebulan
sekali oleh
guru BP
Bimbingan
wali kelas
dilakukan oleh
wali kelas
seminggu
sekali, oleh
guru BP
sebulan sekali.
Pembinaan
dilakukan
dengan
berkelanjutan
dan terarah
sesuai RPP
dan sesuai
masalah yang
sedang dialami
siswa. Tak
hanya guru BP
dan wali kelas
saja tetapi
guru mapel
juga memberi
nasihat dan
motivasi siswa
setelah
mengajar.
Kendala yang
dialami
kurangnya
guru BP untuk
bisa mengajar
ke semua
Penilaian
sesuai sikap
dan absensi
siswa.
Meliputi 3
aspek yaitu
aspek sikap,
aspek
pengetahuan
dan
ketrampilan.
Serta absensi
siswa.
60
kelas.
4 Membaca
Asmaul
Husna
Siswa Kesiswaan Setiap pagi
hari sebelum
jam pelajaran
Dilakukan
setiap pagi
sebelum
pelajaran
dimulai. Di
bimbing oleh
guru secara
serentak
melalui
pengeras
suara.
Terlaksana
dengan baik
karna sudah
menjadi
kebiasaan
setiap pagi.
Penilaian
melalui
pengamatan
guru. Seluruh
siswa
diwajibkan.
5 Tadarus
Al-Qur’an
Siswa dan
guru
Kesiswaan Setiap hari
selasa, kamis
dan sabtu
Dilakukan
setiap pagi
tiap hari selasa
dan kamis.
Pelaksanaan di
bimbing oleh
guru 15 menit
sebelum
pelajaran
dimulai.
Pelaksanaan
baik hanya ada
beberapa
siswa yang
malas
membawa jus
ama.
Penilaian
melalui
pengamatan
dan ujian
praktek
6 Ekstrakuli
kuler
BTQ
Siswa dan
guru
Guru PAI Terjadwal Ini merupakan
kegiatan
tambahan
dikhususkan
dan
diwajibkan
bagi siswa
yang belum
mahir dalam
baca tulis Al-
Qur’an.
Penilaian
berdasarkan
hasil ujian
praktik
61
Dilaksanakan
diluar jam
sekolah. Di
laksanakan
siswa dengan
saling
mengajari
serta
bimbingan
dari guru PAI.
7 Shalat
Jum’at
Siswa dan
guru
Guru PAI Setiap hari
jum’at waktu
dhuhur
Setiap hari
jumat selesai
jam sekolah
siswa bergegas
pulang atau
menuju masjid
terdekat untuk
melaksanakan
shalat jum’at.
Shalat jumat
diwajibkan
bagi siswa
laki-laki.
Dilaksanakan
pada waktu
dhuhur di
masjid dekat
sekolah atau
dekat rumah
masing-
masing.
Penilaian
berdasarkan
aspek sikap.
8 Shalat
Idul Adha
Guru, siswa
dan
karyawan
kesiswaan Setiap tahun
pada tanggal
10 Dzulhijah
Kegiatan ini
dilaksanakan
pada hari raya
Idul Adha
setiap tanggal
10 Dzulhijah
yang dihadiri
oleh guru,
karyawan dan
siswa. Sebelum
dilaksanakan
penyembelihan
qurban terlebih
dahulu sholat Id
bersama
disekolah.
Penilaian
berdasarkan
absensi
62
9 Kegiatan
Ekstrakuli
kuler
Siswa dan
pembina
Guru
pembina
Sesuai jadwal
masing-
masing
ekstrakulikul
er
Siswa di
bimbing oleh
gur pembina
masing-
masing
ekstrakulikuler
Semua
tergantung
minat siswa
untuk
mengikuti
ataupun tidak.
Untuk
ektrakulikuler
pramuka
diwajibkan
bagisiswa
kelas 10 dan
11.
Tidak masuk
nilai karna ini
merupakan
kegiatan diluar
sekolah.
Kecuali
pramuka.
3. Evaluasi Pembinaan
Dalam pelaksanaan dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai program
yang telah direncanakan. Namun, hasil pelaksanaan antar program berbeda-
beda dan pencapaian program mengalami beberapa kendala.
Berikut program yang terlaksana di SMK Karya Nugraha Boyolali:
a. Shalat Dhuha
Secara keseluruhan pelaksanaan program ini belum telaksana
sesuai tujuan perencanaan. Program yang dibuat sudah baik, namun
pelaksanaan belum berkualitas baik. Target yang diharapkan dengan
pelaksanakan berbeda.
Guru menilai program shalat dhuha dengan cara observasi atau
pengamatan keseharian. Cara penilaian tidak menggunakan chek list
63
maupun instrumen. Tidak ada kriteria tertentu dalam penilaian. Antara
siswa yang melaksanakan dan tidak melaksanakan dianggap biasa.
Hasil penilaian sikap siswa yang melaksanakan shalat dhuha lebih
baik dibanding siwa yang tidak melaksanakanya. Penilaian program ini
masuk dalam nilai sikap.
b. Shalat Dzuhur Berjamaah
Program shalat dzuhur berjamaah penilaianya masuk dalam
penilaian sikap di raport dan nilai praktek ibadah. Guru memantau
pelaksanaan shalat berjamaah dengan cara pengamatan setiap hari. Cara
penilaian tidak menggunakan instrumen.
Seperti yang diutarakan oleh bapak Rusdi :
“Penilaian masuk dalam nilai sikap, minimal B” (wawancara
kesiswaan, 20 oktober 2015 09.15WIB)
Target yang diharapkan dengan pelaksanaan belum tercapai dengan
maksimal. Banyak kendala dalam pelaksanaanya. Hasil penilaian
keseluruhan siswa terbiasa melaksanakan shalat secara berjamaah.
Kecenderungan untuk melakukan hal negatif saat jam istirahat berkurang.
c. Bimbingan Wali Kelas
Penilaian dalam program ini sesuai absensi kelas dan sikap siswa
ketika di sekolah. Guru menilai dengan kriteria tertentu sesuai yang ada
dalam RPP. Penilaian dimasukkan dalam nilai raport yang meliputi aspek
sikap, aspek pengetahuan dan keterampilan.
64
Hasil dari penilaian tersebut diantaranya siswa menjadi lebih
mandiri dalam menghadapi masalah, perilaku siswa menjadi lebih baik,
absensi siswa baik, tingkat kecenderungan berperilaku negatif juga
menurun.
d. Membaca Asmaul Husna
Penilaian di program ini tidak menggunakan instrumen. Guru
hanya memantau siswa secara keseharian. Kemudian dari hasil
pengamatan itu dimasukkan kedalam nilai sikap yang masuk dalam
raport kepribadian siswa.
Hasil dari penilaian adalah ketika ujian praktek PAI siswa dituntut
untuk bisa menghafal asmaul husna. Hasil nilai baik jika siwa lancar
dalam menghafal asmaul husna.
e. Tadarus Al-Qur’an
Antara program dengan pelaksanaan sudah berjalan sangat baik.
Penilaian pembinaan ini tidak langsung masuk dalam penilaian raport,
akan tetapi melaui ujian praktek dalam pembelajaran PAI. Cara penilaian
dengan menggunakan kriteria tertentu. Syarat kenaikan kelas siswa di
tuntut untuk dapat menghafal surat-surat dalam jus 30. Dan siswa yang
tidak lolos dianggap tidak naik kelas.
Seperti yang dikatakan ibu Siti Qodariyah selaku guru PAI:
“Penilaian berdasarkan dengan praktek, ditanamkan untuk menghafal
Al-Qur’an berupa hafalan surat pendek dan tahlil”. (wawancara 20
oktober 2015, 09.45WIB)
65
Hasil penilaian siswa menjadi hafal surat-surat pendek dalam jus
amma serta siswa terlatih disiplin membaca Al-Qur’an.
f. Ekstrakulikuler BTQ
. Penilaian di dasarkan pada ujian praktek pada mata pelajaran PAI.
Siswa di tuntut dapat membaca Al-Qur’an secara baik dan benar. Jika
siswa belum lancar maka akan mendapat nilai kurang bahkan tidak naik
kelas. Cara penilaian dengan tes baca tulis Al-Qur’an setiap menjelang
kenaikan kelas.
Hasil penilaian siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur’an
secara baik dan benar.
g. Shalat Jumat
Penilaian masuk dalam nilai sikap, dengan cara guru mengawasi
perilaku siswa saat melaksanakan ibadah. Tidak ada kriteria tertentu dalam
penilaian.
Hasil penilaian siswa disiplin melaksanakan ibadah wajib, siswa
dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kutbah yang di sampaikan
untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
h. Shalat Idul Adha
Pelaksanaan berjalan cukup baik. Siswa mengikuti program dengan
baikPenilaian berdasarkan absensi siswa. Guru mengamati siswa saat
pelaksanaan sholat di sekolah.
66
Cara penilaian dengan pengamatan srta absensi. Guru mengamati
siswa dalam pelaksanaannya. Serta dari perwakilan kelas masing-
masingmenyerahkan absensi.
Hasil dari evaluasi siswa sadar untuk melaksanakan ibadah sholat
id serta melatih siswa untuk berbagi dalam penyembelihan hewan qurban.
i. Ekstrakulikuler.
Pelaksanaan dengan program sangat baik. Semua ekstrakulikuler
berjalan dengan baik. Tetapi ada beberapa siswa yang malas mengikuti
pramuka karena sudah terlalu lelah dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Cara penilaian berdasarkan keaktifan mengikuti kegiatan. Penilaian
masuk dalam nilai ekstrakulikuler. Untuk ekstrakulikuler pramuka di nilai
dengan absensi dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan.
Hasil peniaian ekstrakulikuler bakat dan minat siswa terasah,
kedisplinan siwa terlatih dalam membagi waktu.
4. Hasil pembinaan
Hasil dari pembinaan guru hanya bisa melihat berdasarkan sikap siswa
ketika di sekolah,diantaranya:
a. Perilaku siswa cenderung lebih baik dan sopan santu meningkat
b. Siswa disiplin mengikuti program yang ada di sekolah.
c. Siswa cenderung menggunakan waktu untuk hal-hal positif.
d. Siswa terlihat rajin dalam melaksanakan ibadah.
e. Prestasi keagamaan siswa meningkat.
67
BAB IV
PEMBAHASAN
Kumpulan data yang dianalisa dalam skripsi ini bersumber dari hasil
wawancara dengan guru dan siswa yang penulis anggap mampu untuk
memberikan keterangan yang relevan, dilengkapi dengan dokumen yang ada.
Mengacu pada fokus penelitian dalam skripsi ini, maka penulis akan menganalisa
dan menyajikanya secara sistematis tentang Implementasi Pembinaan Akhlak
pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali.
Seteleh terjun ke sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali, penulis
menemukan program-program yang dilakasanakan sekolah dalam pembinaan
akhlak, yang dihubungkan dengan kajian teori yang hasilnya sebagai berikut:
A. Perencanaan Program Pembinaan Akhlak
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Majid, 2008:15).
Perencanaan program pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha boyolali
dilakukan sesuai dengan tahapan dalam teori. Dalam teori mengatakan
tahapan rencana berupa:
1. Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam
melaksanakan fungsi perencanaan.
2. Menetapkan prosedur perencanaan.
3. Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat
berpartisipasi dalam preoses perencanaan serta proses implementasinya.
68
4. Menetapkan mekanisme prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis
data yang diperlukan dalam perencanaan.
Sedangkan dalam temuan penelitian mengatakan: Pembuatan program
diawali dengan adanya tata tertib sekolah yang disusun oleh STP2K (Satuan
Tugas Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan). Yang kemudian ditangani oleh
guru BP, wali kelas, guru keagamaan dan guru ekstrakulikuler. Perencanaan
tersebut berupa: program, waktu pelaksanaan, target pelaksana, penanggung
jawab program, susunan cara pelaksanaan, dan tujuan progam.
Dalam tata tertib sekolah sudah meliputi tujuan pembinaan: 3 aspek
yaitu aspek sikap, perilaku dan ketrampilan. Sesuai dengan UU no 20 tahun
2003 pasal 3 yang berbunyi “Pendidikan Nasiaonal berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Program pembinaan di sekolah ini dibuat berdasarkan fakta yang ada
di lapangan. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh sekolah dan
untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekolah, guna mencapai sekolah
yang berakhlak mulia sesuai visi dan misi sekolah.
69
Untuk pembinaan yang dilaksanakan oleh guru BP dan guru
keagamaan dilaksanakan sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang kemudian dikonsultasikan kepada kurikulum.
Perencanaan program ini sesuai dengan teori yang sudah ada; Sumber
akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela.
Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak adalah Al-Qur’an
dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana
pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena baik dan buruk dengan
sendirinya (Yanuhar, 2007: 4).
Tujuan program yang akan dilaksanakan adalah untuk membentuk
siswa berakhlak mulia. Karena latar belakang sekolah yang berada dibawah
yayasan NU (Nahdatul Ulama) pembentukan akhlakul karimah sangat
diutamakan. Selain itu pembentukan karakter siswa dan menjadikan siswa
lebih dewasa dalam menghadapi masalah. Dalam ayat Al-Qur’an juga
menjelaskan tentang tujuan pembinaan akhlak adalah untuk meneladani
sifat Rosulullah. Seperti firman Allah :
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah
70
Berdasarkan ayat diatas menjelaskan bahwa pembinaan akhlak
disesuaikan dengan teladan Rasulullah SAW yang di implementasikan
dalam pembuatan program pembinaan yang ada di SMK Karya Nugraha
Boyolali. Sekolah membuat beberapa program yang bisa mengarahkan
siswa berakhlak mulia sesuai tujuan dalam masing-masing program. Semua
pihak baik guru, karyawan dan siswa berperan serta dalam program
pembinaan ini. Program-program yang ada di SMK Karya Nugraha
Boyolali di antaranya adalah Shalat dhuha, Shalat dzuhur berjamaah,
Bimbingan wali kelas, Membaca asmaul khusna, Tadarus Al-Qur’an,
Ekstrakulikuler BTQ, Shalat jumat, Sholat Idul Adha dan Kegiatan
Ekstrakulikuler yang lain.
B. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak
Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan
untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah
dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan,alat-alat yang
diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaanya mulai
dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan.
Pelaksanaan pembinaan akhlak yang ada di SMK Karya Nugraha
Boyolali ini sudah berjalan lancar dan cukup baik. Pelaksanaan di laksanakan
setiap hari sesuai teori pelaksanaan yang di sebutkan oleh westa (1985:17)
diatas. Adaya program,waktu,pelaksana, dan penanggungjawab kegiatan.
Kegiatan di lakasanakan oleh semua pihak, baik siswa, guru maupun
71
karyawan. Berikut program pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha
Boyolali di antaranya adalah:
1. Shalat Dhuha
Kegiatan shalat dhuha dilaksanakan ketika jam istirahat pertama pukul
10.00 WIB. Bertujuan agar para guru dan siswa bisa mengikuti kegiatan
tanpa mengganggu pembelajaran. Tujuan shalat duha berjamaah adalah
untuk membimbing siswa agar selalu melaksanakan shalat secara
berjamaah, dilancarkan rizki, dimudahkan segala hal dan membentuk
pribadi siswa agar taat dalam melaksanakan ibadah. Tujuan lain juga
shalat berjamaah dapat membangun silaturrahmi antar siswa maupun guru.
Shalat dhuha dilaksanakan di mushala sekolah serta di masjid di
lingkungan sekolah. Guru mengingatkan kepada siswa dikelas untuk
melaksanakani shalat duha. Ketika bel berbunyi para siswa beranjak
menuju mushala untuk melaksanakan shalat dhuha. Pelaksanaan dengan
program sudah berjalan dengan baik.
Pelaksanaan shalat duha sesuai teori tentang ruang lingkup akhlak
yaitu akhlak beragama yaitu tentang kewajiban terhadap Allah (Yanuar,
2007: 17). Bahwa sebagai muslim yang baik hendaknya menjaga
hubungan baik kepada Allah salah satunya dengan melaksanakan shalat
dhuha. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih siswa untuk lebih taat
beribadah kepada Allah dan menjalankan apa yang di perintahkan Allah.
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode pembiasaan
yang kontinyu. Siswa di biasakan untuk melaksanakan shalat dhuha setiap
72
hari. Agar tercipta kebiasaan bagi siswa untuk melaksanakan shalat dhuha.
Karena dalam pembinaan perlu adanya pembentukan sikap yang
berkelanjutan agar siswa terbiasa dengan hal-hal yang bersifat positif.
Shalat dhuha bukan program yang wajib dilaksanakan. Karena untuk
mewajibkan kegiatan ini terkendala tempat yang kurang memadahi.
Mengingat mushala sekolah tidak cukup menampung seluruh siswa secara
bersamaan. Ukuran mushala hanya dapat menampung maksimal 50 orang,
sedangkan jumlah siswa sekitar 1290 siswa.
Untuk program ini tidak terlaksana sesuai target program, karena
banyak siswa yang tidak melaksanakan. Banyak siswa yang cenderung
menggunakan waktu istirahat untuk jajan ke kantin.
2. Shalat Dzuhur Berjamaah
Shalat dzuhur berjamaah dilaksanakan ketika jam istirahat kedua
pukul 12.30 WIB. Tujuanya agar guru dan siswa bisa mengikuti tanpa
mengganggu pembelajaran. Pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah ini
sesuai dengan teori yang ada yaitu ketika masuk waktu dhuhur ketika
matahari telah tergelincir atau condong kearah barat dan berakhir ketika
masuk waktu Ashar. Dilaksanakan 4 rekaat dengan di pimpin oleh salah
satu guru yang bertindak sebagai imam. Guru agama mengawasi siswa
dalam melaksanakan shalat.
Shalat dzuhur dilaksanakan secara berjamaah karena untuk melatih
siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah. Karena di dalam
melaksanakan ibadah shalat wajib, Allah memberikan pahala yang berlipat
73
27 derajat bagi yang melaksanakan secara berjamaah. Selain dari itu
pelaksanaan secara berjamaah untuk menyingkat waktu agar seluruh siswa
dapat melaksanaan ketika jam istirahat saja. Sehingga siswa bisa
menggunakan waktu yang tersisa untuk makan siang atau jajan dikantin.
Pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah merupakan wujud Akhlak
terhadap Allah. Seperti teori yang menyebutkan bahwa: Iman kepada Allah
tidak cukup hanya sekedar mempercayai akan adanya Allah saja, melainkan
sekaligus juga harus diikuti dengan beribadah dan mengabdi kepada Allah dalam
kehidupan sehari-hari, yang realisasi/manifestasinya berupa: diamalkannya segala
perintah Allah dan dijauhinya segala larangan Allah. Dan semuanya ini
dikerjakan dengan tulus ikhlas, semata-mata hanya karena Allah (Hamaidi,
1980: 20).
Sekolah ini menggunakan shalat dzuhur berjamaah sebagai program
pembinaan akhlak karena shalat berjamaah dapat mengajarkan siswa untuk
disiplin dan tepat waktu. Sehingga dengan diadakanya shalat berjamaah
siswa dilatih untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat dzuhur
berjamaah juga dapat mempererat silaturrahmi antar guru maupun siswa.
Intensitas berkumpulnya siswa dan guru dapat menumbuhkan sikap untuk
saling menyayangi dan saling mengenal. Selain itu shalat dzuhur
berjamaah juga dapat menjauhkan siswa dari perilaku menyimpang.
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode
pembiasaan yang kontinyu. Siswa di biasakan untuk melaksanakan shalat
dzuhur secara berjamaah. Agar tercipta kebiasaan bagi siswa untuk
melaksanakan shalat dengan berjamaah. Karena dalam pembinaan perlu
74
adanya pembentukan sikap yang berkelanjutan agar siswa terbiasa dengan
hal-hal yang bersifat positif.
Metode keteladanan juga perlu digunakan dalam program ini.
Karena kebiasaan guru dan siswa yang melaksanakan shalat berjamaah
dapat memberi pengaruh positif terhadap guru maupun siswa lain.
Shalat berjamaah 4 rekaat ini berlangsung cukup baik. Pelaksanaan
cukup lancar, meski guru harus beberapa kali mengingatkan siswa di
kelas-kelas. Kendala terletak pada tempat pelaksanaan yang berpencar
yang mengakibatkan proses pengawasan guru kurang maksimal. Sehingga
beberapa siswa kabur dan tidak mengikuti shalat berjamaah.
3. Bimbingan Wali kelas
Pelaksanaan bimbingan wali kelas dilakukan setiap minggu sekali
oleh wali kelas dan sebulan sekali oleh guru BP. Guru BP dan wali kelas
masuk kedalam kelas sesuai jadwal kelas. Pembinaan berisi materi tentang
motivasi dan pengarahan tentang berperilaku baik. Guru juga mendorong
siswa untuk menaati tata tertib dan berprestasi . Tujuan dari pembiaan ini
agar guru bisa mengontrol siswa dan membimbing siswa jika ada suatu
masalah.
Sekolah memilih bimbingan wali kelas sebagai program pembinaan
akhlak karena bimbingan kelas ini sebagai sarana kontrol terhadap siswa.
Guru mengontrol tentang bagaimana sikap siswa di dalam kelas,
bagaimana absensi siswa, masalah-masalah yang timbul dilingkungan
sekolah serta pelaksanaan tata tertib sekolah. Hal ini memudahkan guru
75
agar dapat segera mengambil sikap jika suatu ada masalah pada siswa.
Selain itu bisa dijadikan koreksi bagi guru untuk merencanakan maupun
melaksanakan program pembinaan yang lainnya.
Tujuan bimbingan wali kelas sudah sesuai teori tentang tujuan
pembinaan akhlak agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa di
jalan yang lurus, jalan yang telah di gariskan oleh Allah Swt. Inilah yang
akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat
(Ali Abdul, 2004: 159). Sehingga pembinaan kelas sangat perlu dalam
pembentukan akhlak siswa terutama di sekolah maupun lingkungan
sekitar.
Metode pembinaan yang digunakan dalam program ini adalah metode
ceramah . Yaitu siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru di dalam
kelas. Namun untuk dapat memecahkan masalah siswa dalam kelas, guru
juga menggunakan metode tanya jawab dan diskusi untuk memecahkan
masalah secara bersama-sama dengan siswa. Serta untuk mengurangi efek
bosan pada siswa jika hanya mendengarkan ceramah dari guru.
Pelaksanaan sudah berjalan baik. Namun kendala berada di jumlah
guru BP yang tak bisa mempuni dalam memasuki seluruh kelas. Karena
jumlah kelas yang banyak dan jumlah guru BP terbatas, menyebabkan
tidak semua kelas dapat dimasuki guru BP dalam satu bulan.
4. Membaca Asmaul Husna
Asmaul husna merupakan cerminan dari perilaku Allah SWT
terhadap umatNya. SMK Karya Nugraha Boyolali menerapkan asmaul
76
husna sebagai metode pembinaan akhlak di lingkungan sekolahnya.
Sekolah melilih asmaul husna kerena pembentukan karakter atau watak
berawal dari penguatan unsur-unsur perasaan, hati yang menghiasi nurani
manusia dengan nilai-nilai luhur yang tumbuh dengan kesadaran kearifan.
Watak yang sempurna dengan nilai-nilai luhur (akhlaqul karimah)
ini akan melahirkan tindakan terpuji, yang tumbuh dengan motivasi
(nawaitu) yang bersih (ikhlas). Nilai-nilai ajaran islam mengajarkan agar
setiap muslim wajib mengagungkan Allah dan menghargai nikmatNya
yang menjadi sumber dari rezeki, kekuatan, kedamaian dan membimbing
manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya. Pengenalan Asmaul akan
mendorong setiap siswa memahami tentang arti kehidupannya. Oleh
karena itu sekolah menerapkan pembacaan asmaul husna bagi siswa agar
membentuk karakter yang baik untuk siswa.
Pelaksanaan pembacaan asmaul husna dilakukan setiap hari.
Sebelum jam pelajaran dimulai, setiap pagi siswa membaca asmaul husna
dengan di bimbing oleh guru yang mengisi pelajaran. Kegiatan ini
dilakasanakan di dalam kelas masing-masing. Setelah bel masuk berbunyi
siswa bergegas masuk, ketua kelas memimpin doa kemudian membaca
asmaul husna bersama-sama dengan dibimbing guru. Tujuanya adalah agar
siswa bisa menghafal asmaul husna sedikit demi sedikit dan di beri
kelancaran dalam menerima pelajaran.
Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode pembiasaan
yang kontinyu. Siswa dilatih untuk membaca asmaul husna setiap hari.
77
Untuk mencapai tujuan pembinaan yang sudah di targetkan, perlu adanya
pembiasaan-pembiasaan terus menerus agarmencapai hasil yang
maksimal.
Dalam program ini guru bertindak sebagai pemimpin jalanya
kegiatan. Guru memimpin serta mengawasi pelaksanaan kegiatan. Guru
juga menegur jika ada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam
melaksanaakan kegiatan. Kegiatan ini terlaksana secara otomatis karena
ini adalah kegiatan wajib setiap harinya. Siswa melaksanakan dengan
sangat baik. Yaitu membaca asmaul husna setelah itu dilanjutkan bersama-
sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pelaksanaan program ini sangat lancar tanpa kendala apapun.
Siswa sudah terbiasa karna ini hal yang wajib dilaksanakan setiap harinya.
5. Tadarus Al-Qur’an
Tadarus Al-Qur’an dilakukan setiap pagi di hari selasa dan kamis.
Kegiatan dilaksanakan 15 menit sebelum jam pelajaran di mulai. Ketika
bel masuk berbunyi, guru membimbing siswa untuk membaca surat
pendek melalui pengeras suara. Dimulai dari membaca Al-Fatihah
kemudian juz’amma. Setelah Juz’amma selesai dilanjutkan QS Al-
Baqaroh, kemudian siswa menyimak dan mengikutinya dengan lantang
dari kelas masing-masing.
Tujuan dari kegiatan ini agar para siswa mempunyai hafalan jus 30
serta untuk melatih siswa untuk mencintai Al-Qur’an. Selain itu membaca
surat pendek jus 30 dapat menambah semangat siswa dalam melaksanakan
78
pembelajaran. Pembinaan akhlak melaui kegiatan membaca surat pendek
ini dapat menambah spiritualitas siswa. Agar siswa cenderung memilih
kegiatan positif daripada melakukan hal yang bersifat negatif.
Sekolah memilih kegiatan ini sebagai program pembinaan
akhlaknya karena dalam membaca Al-Quran menjadikan batin lebih
tenang, sehingga siswa diharapkan mendapat manfaat dari membaca Al-
Quran. Membaca Al-Qur’an secara tidak langsung dapat meningkatkan
kecerdasan otak, sehingga siswa dapat belajar lebih baik.
Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode pembiasaan
yang kontinyu. Siswa dilatih untuk membaca Al-Qur’an secara berkala
yaitu setiap kamis dan selasa. Untuk mencapai tujuan pembinaan yang
sudah ditargetkan, perlu adanya pembiasaan-pembiasaan terus menerus
agar mencapai hasil yang maksimal.
Siswa melaksanakan kegiatan dengan tertib di kelas masing-
masing. Namun beberapa kali terlihat siswa yang asyik ngobrol sendiri
bersama temanya. Guru bertindak sebagai pengawas. Mengawasi setiap
siswa yang melaksanakan kegiatan. Siswa yang tidak mau melaksanakan
akan mendapat teguran. Kendalanya ada beberapa siswa yang masih malas
membawa jus amma maupun Al-Qur’an.
6. Ekstrakulikuler BTQ
BTQ merupakan singkatan dari Baca Tulis Al-Qur’an.
Ekstrakulikuler dilaksanakan terjadwal sesuai waktu yang disepakati guru
dan siswa. Dilaksanakan ketika jam pelajaran telah usai. Kegiatan ini di
79
bimbing oleh guru PAI yang bertindak sebagai mentor. Guru menunjuk
salah satu siswa yang kemampuanya lebih untuk menjadi tutor. Waktu
pelaksanaan selama 2 jam perminggu.
Siswa yang belum mampu maupun belum lancar membaca Al-
Quran diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler BTQ. Dalam ektrakuler ini
diajarkan membaca Al-Quran dan menulis arab. Meskipun sekolah ini
sekolah Islam tetapi pada kenyataanya masih banyak siswa yang belum
bisa membaca dan menulis Al-Qur’an.
Sekolah memilih kegatan ini sebagai bagian dari pembinaan
tujuanya agar siswa bisa mahir membaca Al-Quran dan dapat mencapai
nilai ketuntasan minimal pelajaran PAI. Membaca Al-Qur’an dan menulis
Al-Quran sangat penting karena masuk dalam penilaian raport.
Hubungan pelaksanaan BTQ terhadap pembinaan akhlak adalah
untuk menjadikan siswa lebih religius dan mencintai Al-Quran. Sesuai
dengan teori tentang macam pembinaan yaitu: pembinaan kecakapan (skill
training), diadakan untuk membantu para peserta guna mengembangkan
kecakapan yang sudah dimiliki atau mendapatkan kecakapan baru yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya.
Dalam pelaksanaan banyak siswa yang cenderung malas untuk
mengikuti kegiatan. Sehingga guru harus sering mengingatkan siswa
ketika jam pelajaran PAI. Beberapa siswa malu untuk berangkat kegiatan,
karena dianggap kurang menguasai dalam membaca Al-Qur’an.
7. Shalat Jumat
80
Kegiatan dilaksanakan setiap hari jumat. Setelah kegiatan belajar
mengajar usai. Pelaksanaan sudah baik dan tepat waktu. Syarat dan rukun
pelaksanaan sesuai dengan syariat. Siswa melaksanakan dengan baik.
Dalam pelaksanaan banyak siswa yang bergurau dan ngobrol
dengan temannya sendiri ketika khatib menyampaikan kutbah. Beberapa
siswa yang kurang tertib misalnya tidak mendengarkan kutbah, iqomat
berlangsung baru bergegas ke masjid. Dan ada beberapa kelompok siswa
yang asyik bergurau dengan temanya ketika kutbah disampaikan.
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode
pembiasaan yang kontinyu. Yaitu dalam pelaksanaan yang seminggu
sekali. Program ini juga menggunakan metode ceramah. Ceramah di
dapatkan dari hasil pelaksanaan sholat jumat yang berupa mendengarkan
kutbah dari kotib. Serta keteladanan guru yang memberi contoh kepada
siswa untuk selalu melaksanakan shalat jumat.
Guru bertindak sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan. Guru
mengingatkan dan mengajak siswa laki-laki untuk melaksanakan shalat
jumat di masjid. Guru juga harus menjadi teladan yang baik bagi siswa
yaitu datang tepat waktu masjid.
8. Sholat Idul Adha
Kegiatan dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu pada tanggal 10
Dzulhijah. Tempat pelaksanaan di lapangan sekolah. Pelaksanaan
dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibentuk oleh pihak sekolah.
Diawali dengan takbir bersama kemudian sholai id dan diteruskan
81
penyembelihan hewan kurban. Setelah itu pembagian daging kurban
kepada masyarakat kurang mampu di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa untuk berbagi kepada
sesama serta untuk meneladani kisah dari Nabi Ibrahim AS. Keteladanan
yang bisa diambil yaitu: sifat tawadhu’, ikhlas dan rela berkorban serta taat
atas apa yang Allah perintahkan.
Dalam pelaksanaanya sudah cukup baik. Siswa mengikuti kegiatan
dengan teratur. Namun banyak siswa yang lebih memilih melaksanakan
sholat idul adha dirumah.
Guru bertindak sebagai pengawas serta pelaksana kegiatan. Dalam
pelaksanaanya guru dibantu oleh OSIS. Guru menilai tanpa menggunakan
instrumen apapun.
9. Kegiatan Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah di
tentukan sekolah. Ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini berbagai macam
antara lain pencak silat, futsal, seni tari, bakti sosial, PMR, komputer,
paskibra, dan pramuka. Setiap siswa dituntut untuk mengikuti
ekstrakulikuler agar tertampung bakat dan minat masing-masing siwa.
Tujuanya agar pembinaan agar lebih terarah dan siswa lebih berprestasi
dengan kemampuan masing-masing.
Metode yang digunakan dalam program ini sesuai dengan
ekstrakulikuler masing-masing. Karena setiap ekstrakulikuler memiliki
cara dan metode pencapaian tujuan masing-masing.
82
Pelaksanaan terlaksana baik. Hanya saja untuk ekstrakulikuler
wajib pramuka kelas 10 dan 11 ada siswa yang sering membolos dan
enggan mengikuti kegiatan. Hal itu karena beberapa alasan salah satunya
siswa lebih memilih untuk pulang dan bermain daripada mengikuti
pramuka. Tetapi ada sanksi bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan
pramuka tersebut.
Berikut tabel pencapaian pelaksanaan program pembinaan akhlak
di SMK Karya Nugraha Boyolali.
Tabel 4.1
Pencapaian Pelaksanaan Program Pembinaan Akhlak
No. Nama program Pelaksanaan Keterangan
1. Shalat Dhuha Kurang Dalam pelaksanaan masih belum berjalan
dengan baik karena tidak ada penilaian.
Target yang diharapkan belum tercapai.
Banyak siswa yang tidak melaksanakan,
karena tidak ada sanksi yang bdiberikan
jika tidak melaksanakan program.
2. Shalat Dzuhur
Berjamaah
Cukup Baik Pelaksanaan dengan program sudah
berjalan sesuai. Namun untuk waktu yang
ditentukan dengan pelaksanaan tidak pas,
sering molor karena siswa tidak tepat
waktu menuju masjid atau mushola.
Tempat yang kurang memadahi untuk
melaksanakan kegiatan.
3. Bimbingan Wali
Kelas
Baik Pelaksanaan sesuai dengan program yang
terencana. Tetapi tidak semua kelas dapat
dibimbing guru BP dalam satu bulan,
karena keterbatasan jadwal guru.
4. Membaca
Asmaul Husna
Sangat Baik Pelaksanaan program sangat berjalan
dengan lancar dan sukses. Target program
terlaksana dengan baik tanpa halangan
apapun. Siswa sudah terbiasa dengan
program yang ada.
5. Tadarus Al- Baik Berjalan dengan lancar terlaksana dengan
83
Qur’an baik. Perlaksanaan tetap berjalan meski
ada beberapa anak yang tidak membawa
jus amma atau Al-Qur’an.
6. Ekstrakulikuler
BTQ
Kurang Baik Pelaksanaan kurang mendapat respon baik
dari siswa. Target program dengan
pelaksanaan tidak sesuai.
7. Shalat Jumat Baik Berjalan lancar dan tepat waktu.
Pelaksanaan berjalan efektif. Hanya murid
yang masih selengekan.
8. Shalat Idul Adha Baik Berjalan cukup baik. Hanya saja beberapa
siswa lebih memilih melaksanakan sholat
id dirumah masing-masing.
9. Ekstra kulikuler Baik Sudah sesuai dengan tujuan program.
Seluruh kegiatan ekstrakulikuler berjalan
dengan baik. Dan dari ekstrakulier itu
mendapatkan berapa prestasi yang telah
dicapai.
C. Evaluasi Pembinaan Akhlak
Evaluasi merupakan suatu proses menentukan nilai seseorang dengan
menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Ali,
2011: 118). Evaluasi memiliki tujuan untuk mengetahui kemajuan anak didik
setelah si terdidik menyadari selama jangka waktu tertentu dan untuk
mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka
waktu tertentu.
Berdasarkan program yang sudah terlaksana di SMK Karya Nugraha
Boyolali, bahwa antara program yang direncanakan dan pelaksanaan sudah
berjalan cukup baik dengan cara dan hasil evaluasi sebagai berikut:
1. Cara Evaluasi
Cara evaluasi pembinaan siswa SMK Karya nugraha boyolali
dengan teknik non tes yaitu pengamatan. Cara penilaian juga tidak
84
menggunakan instrumen apapun. Teknik pengamatan digunakan untuk
beberapa program pembinaan yaitu: shalat dhuha, shalat dzuhur
berjamaah, membaca asmaul husna, dan ekstra kulikuler. Namun untuk
program pembinaan walikelas, tadarus Al-Qur’an menggunakan teknik tes
yang diadakan setiap akhir semester.
Dalam pelaksanaan evaluasi program di sekolah ini tidak terpacu
pada teori evaluasi. Dikarenakan program pembinaan tidak semuanya
masuk dalam nilai raport. Pembinaan untuk melatih siswa berakhlakul
karimah, sehingga tehnik evaluasi dengan pengamatan lebih sering
digunakan. Dan metode pembinaan dengan pembiasaan serta keteladanan
lebih diutamakan. Karena metode itu lebih berhasil dibandingkan dengan
metode lainnya.
Beberapa program pembinaan akhlak menjadi salah satu penentu
kenaikan kelas, jika siswa tidak menjalankan atau mengikuti pembinaan
akhlak maka siswa tidak akan mendapatkan penilaian sikap atau rapot
kepribadian dan akan dinyatakan tidak naik kelas.
2. Hasil Evaluasi
Berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat dengan pelaksanaan
yang sudah berjalan cukup baik. Pelaksanaan sudah sesuai program.
Antara program dan temuan penilitian sudah sesuai. Hanya beberapa
program saja yang mengalami hambatan.
Untuk hasil dari pembinaan belum terlihat secara signifikan, namun
dampaknya sudah mulai terlihat terutama sikap siswa yang menjadi lebih
85
baik. Hasil evaluasi di masukkan dalam penilaian sikap yang tercantum
dalam raport siswa. Dan untuk program dan pelaksanaan program dipilih
metode terbaik untuk dapat dilakukan perbaikan sitem dan cara agar lebih
baik untuk program-program yang berkelanjutan.
Ada program yang sudah tercapai dan ada yang belum dapat
tercapai. Semua itu dikarenakan oleh beberapa faktor penghambat antara
lain:
a. Banyak siswa yang kurang antusias mengikuti kegiatan.
b. Fasilitas sekolah yang kurang memadahi (misalnya mushala kurang
luas yang tak cukup menampung banyak siswa).
c. Kurangnya guru BP untuk dapat membina siswa ke seluruh kelas
dalam setiap bulan.
d. Sikap siswa sendiri yang terlalu terpengaruh oleh teknologi dan
lingkungan.
e. Kurangnya waktu membina dan mengontrol siswa secara maksimal.
f. Kurangnya sanksi tegas yang membuat siswa jera jikaa tidak mengikuti
kegiatan.
Secara keseluruhan kegiatan pembinaan akhlak disekolah ini sudah
cukup baik. Antara pelaksanaan dengan program yang direncanakan hampir
sesuai target pelaksanaan. Namun selain dengan adanya program yang
diadakan disekolah, perlu adanya dukungan antara semua pihak. Perlu adanya
dorongan dari diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Guru lebih
memberi contoh teladan yang baik kepada siswanya, karena dalam
86
pembinaan harus selalu dilakukan secara terus menerus. Agar dapat mencapai
tujuan secara efektif dan maksimal.
D. Hasil pembinaan akhlak
Dari hasil penelitian, pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha
Boyolali berjalan dengan baik sesuai dengan program yang terencana.
Hasilnya diantaranya:
1. Siswa semakin baik perilakunya, semakin mendekatkan diri kepada Allah
dan akhlak siswa terlatih membaik
2. Siswa menjadi semakin disiplin di sekolah menjalankan kewajibannya dan
tujuan program hampir tercapai dengan baik.
3. Sopan santun siswa meningkat.
4. Siswa disiplin mengikuti program yang ada di sekolah.
5. Siswa cenderung menggunakan waktu untuk hal-hal positif.
6. Siswa terlihat lebih rajin dalam melaksanakan ibadah.
7. Prestasi keagamaan siswa meningkat.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan hasil penelitian tentang Implementasi Pembinaan Akhlak
pada siswa SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan Program Pembinaan Akhlak
Dalam perencanaan sudah ada program yang terinci dengan baik,
meliputi: Shalat dhuha, Shalat dzuhur berjamaah, Bimbingan wali kelas,
Membaca asmaul husna, tadarus Al-Qur’an, Ekstrakulikuler BTQ, Shalat
Jum’at, Shalat Idul Adha dan Ekstrakulikuler.
Perencanaan program sudah tersusun sesuai tujuan yang hendak dicapai,
waktu pelaksanaan, cara pelaksanaan, target program, pelaksana dan
penanggungjawab, serta cara evaluasi penilaian.
2. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak
Pelaksanaan pembinaan dilaksanakan sesuai jadwal dan dengan metode
yang sudah direncanakan. Dari program yang ada di SMK karya Nugraha
Boyolali yang sudah terlaksana dengan baik diantaranya : Membaca asmaul
husna, Bimbingan wali kelas, Tadarus Al-Qur’an, Shalat jum’at, Shalat Idul
Adha dan Ekstrakulikuler.
88
Sedangkan program yang lain seperti shalat dhuha, shalat dzuhur
berjamaah, ekstrakulikuler BTQ belum berjalan seperti yang diharapkan.
Program yang direncanakan belum sepenuhnya dijalankan dengan baik.
Dalam pelaksanaan masing-masing program, guru bertindak sebagai
pengawas. Guru mengawasi langsung siswa namun tidak ada sanksi tegas
jika ada siswa yang tidak ikut melaksanakan.
3. Evaluasi Pembinaan Akhlak
Cara dan hasil evaluasi sebagai berikut:
a. Cara Evaluasi
Cara evaluasi pembinaan siswa SMK Karya Nugraha Boyolali
dengan teknik non tes yaitu pengamatan. Cara penilaian juga tidak
menggunakan instrumen apapun. Teknik pengamatan digunakan untuk
beberapa program pembinaan yaitu: shalat dhuha, shalat dzuhur
berjamaah, membaca asmaul husna, shalat jumat, shalat idul adha dan
ekstrakulikuler. Namun untuk program pembinaan walikelas, tadarus Al-
Qur’an menggunakan teknik tes yang diadakan setiap akhir semester
Cara evaluasi pembinaan siswa SMK Karya Nugraha Boyolali
dengan menjadikan pembinaan akhlak menjadi salah satu penentu
kenaikan kelas, jika siswa tidak menjalankan atau mengikuti pembinaan
akhlak maka siswa tidak akan mendapatkan penilaian sikap atau rapot
kepribadian dan akan dinyatakan tidak naik kelas.
b. Hasil Evaluasi
89
Dalam perencanaan sudah ada program yang dibuat, namun dalam
pelaksanaan tidak semua program berjalan sesuai rencana. Untuk hasil
dari masing-masing program, guru tidak bisa menilai, karena hasil
pembinaan akhlak berdasarkan baik dan buruk siswa dan tidak bisa
diukur.
Program-program yang diadakan sekolah sudah baik. Namun perlu
ketekunan dan keteladanan yang yang baik untuk membentuk akhlak
siswa sesuai tujuan pembinaan.
4. Hasil Pembinaan akhlak
Berdasarkan program yang sudah dilaksanakan, hasil dari
pembinaan menunjukan dampak yang positif terhadap perilaku siswa.
Siswa cenderung berperilaku lebih baik dan menjalankan ibadah dengan
lebih baik. Siswa semakin sukses di bidang akademiknya, nilainya
semakin meningkat.
B. Saran
1. Bagi lembaga pendidikan
Pemerintah Indonesia mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan
yang mengarah kepada pembinaan akhlak serta penerapan nilai-nilai
akhlak untuk membentuk pribadi siswa.
2. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya mengembangkan fasilitas yang ada disekolah
untuk menunjang terlaksananya program di sekolah.
90
3. Bagi Guru
Guru sebagai pemeran pembinaan akhlak hendaknya mengetahui
pembinaan akhlak yang wajib ditanamkan pada siswa dan memberi
dukungan kepada siswa untuk menerapkan nilai-nilai akhlak untuk
mencapai siswa yang lebih baik.
4. Bagi Siswa
Semoga dapat melaksanakan program dengan baik dan dapat
mengambil nilai pelajaran yang baik dalam pembinaan akhlak. Serta
dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad. 1975. ETIKA (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang
Asmani, Jamal Makmur. 2011. Tips Praktis Membangun dan Mengolah
Administrasi Sekolah. Yogyakarta: Diva press
Darajat, Zakiyah. 1993. Ilmu Jiwa dan Agama. Jakarta: Bulan Bintang
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya
Daryanto. 2013. Administrasi dan Managemen Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Emzir. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo
Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research Jilid II Cetakan XXI. Yogyakarta:
Andi Ofset
Halim, Abdul. 2000. Menghias Diri dengan Ahklak Terpuji. Yogyakarta: Mitra
Pustaka
Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ilyas, Yanuar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ofset
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara
Mahmud, Halim. 1995. Akhlak yang Mulia. Jakarta: Gema Insani
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Masatya
Mangunhardjana, A. 1996. Pembinaan, Arti dan Metodenya. Yogyakarta:
Kanisius
Moedong, Supardan. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta
Moelong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Muslich, Mansur. 2010. Perencanaan Bahasa pada Era Globalisasi. Jakarta:
Bumi Aksara
Smkkbi.sch.id
Tatapangarsa, Humaidi. 1991. Akhlak yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu
Tim Redaksi. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Widoyoko, Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Zuhairini. 1983. Metodik khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional
(ekhardiblogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html?m=1) diakses pada 5 Februari
2016 pukul 14:04 WIB.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Zulaikhah Sri Wulandari
TTL : Kab.Semarang ,02 Juli 1992
Alamat :Dsn.Karang Balong RT:02 RW:05 Kel.Bener Kec.Tengaran
Kab.Semarang
Riwayat Pendidikan
TK : TK Pertiwi Tingkir Tengah Lulus Tahun 1998
SD : SD Negeri Cebongan 02 Salatiga Lulus Tahun 2004
SMP : SMP Negeri 1 Tengaran Lulus Tahun 2007
SMA : SMA Negeri 1 Tengaran Lulus Tahun 2010
PEDOMAN WAWANCARA
A. Perencanaan Pembinaan
1. Apa program yang diadakan sekolah dalam membina akhlak?
2. Siapa saja yang berkontribusi dalam pembuatan perencanaan
pembinaan?
3. Apa tujuan utama program pembinaan akhlak?
4. Bagaimana program pembinaan di sekolah?
5. Kapan program pembinaan akhlak dilaksanakan?
6. Apakah pembinaan akhlak di masukkan dalam penilaian?
B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Bagaimana pelaksanaan program pembinaan akhlak?
2. Siapa yang melaksanakan program pembinaan tersebut?
3. Apakah program yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana?
4. Adakah hambatan dalam pelaksanaan program pembinaan akhlak
disekolah ini?
5. Jika pembinaan ini masuk dalam penilaian, apa saja kriteria dan
bagaimana proses penialiannya?
C. Evaluasi
1. Apakah pelaksanaan sesuai dengan program?
2. Apakah target dan tujuan dalam program sudah tercapai?
3. Kalau belum tercapai, apa dampaknya?
HASIL WAWANCARA
Nama : Bapak Rusdi
Jabatan : Kesiswaan
Hari dan tanggal : Selasa, 20 oktober 2015
Waktu : 09.10 WIB-selesai
Hasil wawancara adalah sebagai berikut:
D. Perencanaan Pembinaan
1. Apa program yang diadakan sekolah dalam membina akhlak?
Program pembinaan yang ada disekolah ini berupa ekstrakulikuler
dan lain-lain
2. Siapa saja yang berkontribusi dalam pembuatan perencanaan pembinaan?
Yang berkontribusi kesiswaan, kepala sekolah, BP dan guru
3. Apa tujuan utama program pembinaan akhlak?
Tujuan pembinaan akhlak yaitu pembentukan akhlakul karimah dan
pembentukan karakter
4. Bagaimana program pembinaan di sekolah?
Terarah dan terjadwal sesuai minat anak
5. Kapan program pembinaan akhlak dilaksanakan?
Program di laksanakan setiap saat sesuai jadwal dan sesuai jam
mengajar
6. Apakah pembinaan akhlak di masukkan dalam penilaian?
Iya masuk dalam nilai sikap
E. Pelaksanaan Pembinaan
6. Bagaimana pelaksanaan program pembinaan akhlak?
Pelaksanaan sesuai dengan jadwal, untuk sholat dhuhur setiap hari,
dibina guru terkait seperti guru BP, guru mapel, guru ekstrakulikuler
7. Siapa yang melaksanakan program pembinaan tersebut?
Yang melaksanakan guru dan siswa
8. Apakah program yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana?
Ada yang terlaksana ada yang tidak dan banyak hambatan karena
manusia tidak ada yang sempurna dan hanya bisa merencanakan
9. Adakah hambatan dalam pelaksanaan program pembinaan akhlak
disekolah ini?
Banyak sekali, yaitu sikap anak sendiri, pergaulan, penggunaan
internet aturan HAM yang membatasi sikap guru terhadap siswa
10. Jika pembinaan ini masuk dalam penilaian, apa saja kriteria dan
bagaimana proses penialiannya?
Penilaian melaui pengamatan sehari-hari
F. Evaluasi
1. Apakah pelaksanaan sesuai dengan program?
Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dibuat
2. Apakah target dan tujuan dalam program sudah tercapai?
Ada yang sudah tercapai ada yang belum tercapai, sesuai program
masing-masing
3. Kalau belum tercapai, apa dampaknya?
Dampaknya sikap siswa belum berubah secara signifikan
HASIL WAWANCARA
Nama : Bapak Yusuf
Jabatan : Guru BP
Hari dan tanggal : Selasa, 20 oktober 2015
Waktu : 09.20 WIB-selesai
Hasil wawancara adalah sebagai berikut:
A. Perencanaan Pembinaan
1. Apa program yang diadakan sekolah dalam membina akhlak?
Program yang diadakan sekolah yaitu bimbingan wali kelas dan
BP.
2. Siapa saja yang berkontribusi dalam pembuatan perencanaan pembinaan?
Guru BP dan walikelas
3. Apa tujuan utama program pembinaan akhlak?
Siswa dapat mandiri dan membantu siswa untuk dewasa dalam
bersikap dan menghadapi masalah.
4. Bagaimana program pembinaan di sekolah?
Program dilaksanakan sesuai jadwal yang dibuat oleh sekolah.
5. Kapan program pembinaan akhlak dilaksanakan?
Program bimbingan walikelas setiap seminggu sekali, sedangkan BP
setiap sebulan sekali.
6. Apakah pembinaan akhlak di masukkan dalam penilaian?
Iya masuk, sesuai kurikulum 2013 yang mencakup aspek sikap yang
meliputi budi pekerti dan tata krama.
B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Bagaimana pelaksanaan program pembinaan akhlak?
Pelaksanaan sesuai jam mengajar. Materi sesuai masalah yang
sedang terjadi. Pembinaan dengan cara masuk dari kelas ke kelas siswa.
2. Siapa yang melaksanakan program pembinaan tersebut?
Guru BP, walikelas dan siswa.
3. Apakah program yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana?
Dari pihak sekolah melaksanakan sesuai perencanaan program,
namun dalam pelaksanaan hanya dapat terealisasi 80%.
4. Adakah hambatan dalam pelaksanaan program pembinaan akhlak
disekolah ini?
Terbatasnya jumlah guru BP sehingga tidak semua kelas bisa
dimasuki guru BP dalam satu bulan. Masalah siswa yang terlalu kompleks
sehingga guru BP meminta tambahan waktu kepada wali kelas.
5. Jika pembinaan ini masuk dalam penilaian, apa saja kriteria dan
bagaimana proses penialiannya?
Penilaian sesuai absensi siswa dan sesuai sikap siswa saat di kelas
maupun di sekolah.
C. Evaluasi Pembinaan
1. Apakah pelaksanaan sesuai dengan program?
Pelaksanaan tidak selalu sesuai program. Karena selalu mengalami
beberapa hambatan. Hanya bisa terlaksana 80% dari program yang
terencana.
2. Apakah target dan tujuan dalam program sudah tercapai?
Target dan tujuan hampir tercapai. Karena sikap siswa cenderung
lebih baik setelah pembinaan.
3. Kalau belum tercapai, apa dampaknya?
Siswa belum bisa menghadapi masalah yang terjadi dalam
keseharianya.
HASIL WAWANCARA
Nama : Siti Aisyah
Jabatan : Siswa
Hari dan tanggal : Selasa, 20 oktober 2015
Waktu : 09.30 WIB-selesai
Hasil wawancara adalah sebagai berikut:
A. Perencanaan Pembinaan
1. Apa program yang diadakan sekolah dalam membina akhlak?
Sholat dhuhur berjamaah, membaca asmaul husna setiap sebelum
pelajaran, tadarus Al-Quran setiap selasa dankamis.
2. Siapa saja yang berkontribusi dalam pembuatan perencanaan pembinaan?
Guru dan kesiswaan
3. Apa tujuan utama program pembinaan akhlak?
Agar siswa lebih mendalami agama.
4. Bagaimana program pembinaan di sekolah?
Pembinaan sudah efektif, namun masih ada siswa yang
membandel.
5. Kapan program pembinaan akhlak dilaksanakan?
Setiap hari.
6. Apakah pembinaan akhlak di masukkan dalam penilaian?
Masuk dalam nilai sikap.
B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Bagaimana pelaksanaan program pembinaan akhlak?
Pelaksanaan diwajibkan untuk siswa.
2. Siapa yang melaksanakan program pembinaan tersebut?
Guru dan siswa.
3. Apakah program yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana?
Sesuai dengan program yang diadakan sekolah.
4. Adakah hambatan dalam pelaksanaan program pembinaan akhlak
disekolah ini?
Hambatan siswa males, terpengaruh pada teman yang membandel.
5. Jika pembinaan ini masuk dalam penilaian, apa saja kriteria dan
bagaimana proses penialiannya?
C. Evaluasi Pembinaan
1. Apakah pelaksanaan sesuai dengan program?
Sesuai dengan jadwal sekolah.
2. Apakah target dan tujuan dalam program sudah tercapai?
Ada yang tercapai, ada pula yang tidak.
3. Kalau belum tercapai, apa dampaknya?
Tidak ada perubahan pada sikap siswa.
Wawancara dengan bapak Rusdi kesiswaan
Wawancara bapak Yusuf BP
Kegiatan BTQ
Kegiatan pramuka
Ekstrakulikuler pagar nusa