manajemen keperawatan

download manajemen keperawatan

of 29

description

gfjghsdjfgjdf

Transcript of manajemen keperawatan

4)Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Perawat Primerdan perawat Asosiate? 5)Bagaimana deskripsi kerja karu, perawat primerdan perawat pelaksana?6)Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan Rindu B1 Obgyn? 7)Bagaimana cara karu atau perawat primerdalam mendelegasikan tugasnya?8)Jika karu/perawat primer berhalangan, kepada siapa dilimpahkan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keperawatan?c.Staffing1)Bagaimana cara menyusun jam dinas pegawai di ruangan Rindu B1 Obgyn? 2)Berapa jumlah jam kerja per minggu dan hari kerja per bulan pada satu orang staf?3)Bagaimana pengaturan jadwal untuk staf yang izin/cuti, hari libur dan tugas belajar?4)Berapa lama batasan jam kerja dalam setiap shift di ruangan Rindu B1 Obgyn? 5)Apakah ada penanggung jawab dalam setiap shift?d.Directing1)Bagaimana gaya kepemimpinan Kepala Ruanganandi ruanganRindu B1 Obgyn? 2)Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan?e.Controlling1)Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di ruangan Rindu B1 Obgyn, apakah berjalan atau tidak?2)Kapan saja kepala ruanganan melakukan supervise? 3)INSTRUMEN SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN1.MANa.Staffing1)Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di ruangan Rindu B1 Obgyn? 2)Bagaimana jenjang pendidikannya?3)Berapa lama masa kerjanya?4)Bagaimana proses rekrutmen pegawai di ruangan Rindu B1 Obgyn? 5)Apakah ada tenaga nonorer di ruangan Rindu B1 Obgyn? 6)Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan pegawai honorer di ruangan Rindu B1 Obgyn? 7)Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di ruanganRindu B1 Obgyn? 8)Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan pegawai baru?9)Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan? 10)Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas belajar ataupun pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu keperawatan?11)Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk peningkatan pendidikan staf di ruangan Rindu B1 Obgyn? 12)Berapa perbandingan jumlah pasiendengan tenaga perawat di ruanganRindu B1 Obgyn? b.Directing1)Berapa kali kepala ruanganan mengikuti pelatihan tentang manajemen keperawatan?2)Berapa kali kepala ruanganan merencanakan pertemuan dengan staf?3)Bagaimana kepala ruanganan merencanakan peningkatanSDM staf di ruanganRindu B1 Obgyn? c.Controlling1)Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di ruangan Rindu B1 Obgyn, bagaimana pelaksanaannya?2)Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?3)Siapa yang melakukan penilaian?2.METODEa.Planning1)Apakah Visi, Misi, serta Motto Keperawatandi ruangan Rindu B1 Obgyn? 2)Apakah di Kardiovaskuler mempunyai standar asuhan keperawatan? Bagaimana pelaksanaannya?b.Organizing1)Bagaimana gambaran struktur organisasi di ruangan Rindu B1 Obgyn? 2)Apakah metode penugasan yang digunakan di ruangan Rindu B1 Obgyn? 3)Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut? UNIVERSITAS SUMATERA UTARA4)Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Perawat Primerdan perawat Asosiate? 5)Bagaimana deskripsi kerja karu, perawat primerdan perawat pelaksana?6)Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan Rindu B1 Obgyn? 7)Bagaimana cara karu atau perawat primerdalam mendelegasikan tugasnya?8)Jika karu/perawat primer berhalangan, kepada siapa dilimpahkan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keperawatan?c.Staffing1)Bagaimana cara menyusun jam dinas pegawai di ruangan Rindu B1 Obgyn? 2)Berapa jumlah jam kerja per minggu dan hari kerja per bulan pada satu orang staf?3)Bagaimana pengaturan jadwal untuk staf yang izin/cuti, hari libur dan tugas belajar?4)Berapa lama batasan jam kerja dalam setiap shift di ruangan Rindu B1 Obgyn? 5)Apakah ada penanggung jawab dalam setiap shift?d.Directing1)Bagaimana gaya kepemimpinan Kepala Ruanganandi ruanganRindu B1 Obgyn? 2)Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan?e.Controlling1)Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di ruangan Rindu B1 Obgyn, apakah berjalan atau tidak?2)Kapan saja kepala ruanganan melakukan supervise? 3)Adakah monitoring dokumentasi askep pasien di ruangan Rindu B1 Obgyn? 3.MATERIALa.PlanningBagaimana kelengkapan logistik di ruangan Rindu B1 Obgyn? b.Controlling 1)Adakah analisa terhadap penggunaan sarana pada pasien dengan masalah khusus yang membutuhkan perhatian serius di Rindu B1 Obgyn? Jika ada, jelaskan bagaimana!Jika tidak ada, jelaskan kenapa!4.MONEYa.Bagaimana sistem budgeting?b.Bagaimana sistem penggajian di ruangan Rindu B1 Obgyn ? c.Bagaimana tarif pelayanan keperawatan dan dokter ?UNIVERSITAS SUMATERA UTARAd.Bagaimana kriteria pemberian tunjangan di ruangan Rindu B1 Obgyn ? e.Jenis-jenis pasien Umum, Askes, Jamkesmas, JKA, Medan Sehatf.Bagaimana penentuan pembagian insentif jasa pelayanan? g.Insentif apa saja yang diberikan kepada perawat ?h.Bagaimana sistem pembayaran bagi pasien?i.Bagaimana pengaturan uang makan dan kenaikan gaji berkala

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS KADIRITAHUN 2014KASUS Suatu ruang rawat inap bedah mempunyai 24 perawat dengan latar belakang ners 2 orang, D3 keperawatan 10 orang, kemudian 14 perawat lulusan SPK, Kapasitas TT 40, BOR 70%. Saudara ditunjuk oleh pimpinan RS untuk membuat perencanaan MAKP. Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang harus saudara lakukan dalam menghadapi situasi tersebut? Lakukan pengelolaan dengan pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan rencana strategis untuk kebutuhan tenaga yang diperlukan.

1. PENGKAJIAN- PENGUMPULAN DATA, ANALISA SWOT, DAN IDENTIFIKASI MASALAH

1.1 Visi, Misi, dan Motto RSU1.1.2 Visi RSUD Dr.Soetomo SurabayaMenjadi rumah sakit yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dengan ciri keluaran AIEEMMM, yaitu aman, informatif, efektif, efisien, mutu, manusiawi dan memuaskan.1.1.3 Misi RSUD Dr.Soetomo Surabaya1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif, efektif, efisien dan manusiawi dengan tetap memperhatikan aspek sosial.2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan tertinggi dengan menggunakan teknologi terkini.3. Membangun sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang profesional, akuntabel, yang berorientasi pada serta mempunyai integritas tinggi dalam memberikan pelayanan.4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima berdasarkan standar nasional dan internasional. 5. Melaksanakan penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan dan pelayanan perumahsakitan.

1.1.4 Motto RSUD Dr.Soetomo SurabayaMotto RSUD Dr.Soetomo adalah Saya senantiasa mengutamakan kesehatan penderita.1.1.5 Visi Instalasi Rawat Inap BedahMenjadi IRNA Bedah yang mampu dan handal dalam mendukung dan berperan aktif pada pelayanan, pendidikan, dan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.1.1.6 Misi Instalasi Rawat Inap Bedah1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi baik secara horizontal (antara staf, pelaksana program, dokter, perawat, dan pelaksana kesehatan yang ada di lingkungan IRNA Bedah dan lintas sektoral) maupun secara vertikal (corporate dan pengendali program) dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.2. Optimalisasi sarana yang ada sehingga efektif dan efisien3. Membangun Sumber Daya Manusia IRNA Bedah yang profesional, akuntabel yang berorientasi pada customer serta mempunyai integritas yang tinggi dalam memberikan pelayanan dan tetap berpegang pada etika. 4. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima berdasarkan standar nasional dan internasional.5. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan pelayanan perumahsakitan.1.1.7 Tujuan Khusus Unit Keperawatan: Ruang Bedah 1. Menciptakan keluaran kerja : Aman, Informatif, Efektif, Efisien, Mutu, dan Manusiawi2. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang berbentuk pelayanan : bio, psiko, sosio, spiritual pada kasus-kasus medis antara lain:a. Bedah thorak kardiovaskularb. Bedah kepala dan leherc. Bedah tumord. Bedah perute. Bedah perkemihanf. Bedah plastikg. Bedah sarafh. Bedah tulang3. Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi4. Mencegah komplikasi5. Menjamin kecukupan nutrisi6. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial7. Mengurangi morbiditas dan mortalitas8. Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga9. Memberikan rasa aman dan nyaman

1.2 Pengumpulan DataPengumpulan data ketenagaan yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah.Tenaga dan Pasien (M1 - Man)Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan. Ruang Bedah yang memiliki tenaga S1 Keperawatan dan ners 2 orang, jumlah tenaga DIII Keperawatan sebanyak 10 orang, dan jumlah tenaga perawat lulusan SPK 14 orang.

1) Struktur Organisasi

Bagan 2.1 Bagan struktur organisasi Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo SurabayaKeterangan :: Garis Komando: Garis Koordinasi

2) Tenaga KeperawatanTabel 2.1 Tenaga Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya

NoNamaJenisPendidikanMasa kerjaPelatihan yang pernah diikutiJabatan saat ini

1Ny. APNSD3 Kep33 tahunKa. Unit

2Ny. BPNSD3 Kep31 tahunWaKa Unit

3Ny. CPNSD3 Kep20 tahunPerawat Pelaksana

4Tn. DPNSD3 Kep20 tahunPerawat Pelaksana

5Ny. EPNSD3 Kep4 tahunPerawat Pelaksana

6Ny. FPNSD3 Kep28 tahunPerawat Pelaksana

7Tn. GPNSD3 Kep6 bulanPerawat Pelaksana

8Ny. H PNSD3 Kep13 tahunPerawat Pelaksana

9Ny. IPNSD3 Kep12 tahunPerawat Pelaksana

10Ny. JPNSD3 Kep10 tahunPerawat Pelaksana

11Tn. KPNSS1 Kep5 tahunPerawat Pelaksana

12Tn. LPNSS1 Kep14 tahunPerawat Pelaksana

13Tn. M

PNSSPK

28 tahunPek kes

14Ny. NPNSSPK

28 tahunPek Kes

15Ny. O

PNSSPK

28 tahunPek Kes

16Tn. P

PNSSPK

17 tahunPek Kes

17Tn. Q

PNSSPK

17 tahunPek Kes

18Tn . R

PNSSPK

25 tahunPek Kes

19Tn. SPNSSPK24 tahunPek Kes

20Ny. T

PNSSPK

32 tahunPRT

21Ny. UPNSSPK

20 tahunPRT

22Ny. VPNSSPK

31 tahunTU

23Ny. WPNSSPK

24Ny. XPNSSPK

25Ny. YPNSSPK

26Ny. ZPNSSPK

Tenaga keperawatan yang ada belum memenuhi kualifikasi RSUD Dr. Soetomo, dimana seluruh perawat IRNA Bedah belum mendapatkan atau belum teridentifikasi mendapatkan pelatihan-pelatihan, dan untuk kualifikasi sebagai sebuah parameter peningkatan pelayanan masih belum memadai, karena baru 2 orang yang mempunyai jenjang pendidikan S1 Keperawatan. Kemampuan dalam bidang keperawatan maupun kolaborasi dengan tenaga medis lain, pada umunya perawat di Bedah mempunyai kemampuan yang bagus. Karena kolaborasi yang terbangun dengan petugas medis lain sangat baik. Dari segi kedisiplinan, keinginan untuk berubah, ketepatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan sesuai standar sudah baik, tetapi masih ada beberapa perawat yang datang terlambat saat dinas, begitu juga dengan waktu pulang, ada yang pulang terlebih dahulu. Namun keinginan untuk berubah sudah ada. Kegiatan dalam perawatan, seperti pemasangan infus dan mengambil darah, pemberian obat masih sering perawat tidak menggunakan universal precaution.3. Tenaga Non KeperawatanTabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo SurabayaNoKualifikasiJumlahJenis

1234Tata Usaha (Medical record)Pekarya KesehatanPekarya RTCleaning Service1 orang5 orang2 orang2 orangPNSPNSPNSOut Sourcing

4. Tenaga MedisTabel 2.3 Tenaga Medis di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo SurabayaNoKualifikasiJumlah

1234567Dokter PPDS Urologi *Dokter PPDS Digestif *Dokter PPDS Onkologi *Dokter PPDS Plastik *Dokter PPDS TKV *Dokter PPDS Kepala Leher *Dokter Jaga di Ruang UPI **1111111

Keterangan : * Dokter yang bertanggung jawab setiap hari ** Dokter yang dihubungi untuk kasus darurat

5. Rencana Pengembangan staff tahun 2015Tabel 2.4 Rencana Pengembangan staff tahun 2015 di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo SurabayaNoMateri PelatihanNama Perawat

1.MAKPNy. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F, Tn. G, Ny. H

2.Clinical educatorTn. G, Ny. I, Ny. J

3.PPORSTn. M, Ny. K

4.Manajemen Keperawatan

Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S, Ny. T

5.GKMNy. R, Ny. A, Ny. B, Ny. C

6.K3RSTn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S

7.ECGTn. M, Ny. K

8.ATNy. R, Ny. A, Ny. B

9.Audit KeperawatanNy. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F, Tn. G, Ny. H

10.Transfusi Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E

12.PaliatifTn. M, Ny. K

13.Rehab MedisNy. C, Tn. D, Ny. E

14.RadiologiTn. D, Ny. E

15.Flu BurungTn. G, Ny. H

16.ATLSTn. N, Ny, Q

17.LSHNy. S, Ny. T

18.LaboratoriumNy. F, Tn. G

5. Persentase Kasus Terbanyak Di Ruang Bedah Bulan Mei 2015Tabel 2.5 Persentase Kasus Terbanyak di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo SurabayaNoKlasifikasi PenyakitJumlahPersentase

UPIelektifTotal

12345DigestifOnkologiUrologiTKVKepala Leher932423178-31220104523%38,5%19,2%7,7%9,6%

6. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat Kebutuhan tenaga perawat di Ruang IRNA Bedah dari hasil pengkajian adalah sebagai berikut :a. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan di Ruang IRNA Bedah perhari tanggal 19 Mei 2014Klasifikasi pasienJumlah pasienKebutuhan tenaga keperawatan

PagiSoreMalam

Total care88 x 0,36 = 2,888x 0,36 = 2,888 x 0,20 = 1,6

Partial care1010 x0,27= 2,710 x 0,15 = 1,510 x 0,10 = 1,0

Minimal care1010 x 0,17 = 1,710x 0,14= 1,4 10 x 0,07 = 0,7

Total287,28

5,78

3,3

Total tenaga perawat :Pagi: 7,28Sore: 5,78Malam: 3,3 +Total : 16,36 orang 16 orangJumlah tenaga yang lepas dinas perhari :=4,63orang

86 x 16 297Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk bertugas per hari: 4,63 + 16,36 + 1 = 21,99 Orang dibulatkan menjadi 22 orangKet: 4,63 dari jumlah tenaga yang lepas dinas 16,36 dari jumlah total tenaga perawat 1 dari perawat yang menjadi Kepala Ruangan

7. BOR PasienBerdasarkan hasil pengkajian 1 hari diatas Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang IRNA BedahTanggal 19 mei 2014NoShiftKelas IIKelas IIIBOR

123PagiSoreMalam10 bed (2ksg)10 bed (2ksg)10 bed (2ksg) 30 bed( 10 ksg)30 bed( 10 ksg)30 bed( 10 ksg)28/40 x100%= 70%28/40 x100%= 70%28/40 x100%= 70%

1.3 Analisis SWOTIdentifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis SWOTNo. Analisa SWOTBobotRatingBobot X Rating

1Sumber Daya Manusia (Man)a. Internal Faktor (IFAS)STRENGHT1. Sudah diterapkan model MAKP moduler atau MAKP primer pemula2. Jenis ketenagaan :- S 1 Kep : 2 orang- D3 kep : 10 orang- SPK : 14 orang- Pekarya kesehatan : 5 orang- PRT : 3 orang- TU : 1 orang- Cleaning Service: 2 orang3.Masa kerja > 15 tahun sebanyak 5 orang, 5-15 tahun sebanyak 6 orang sedangkan < 5 tahun sebanyak 4 orang.TOTAL

WEAKNESS1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah2. Adanya konflik peran perawat 3. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP4. Kurangnya kesejahteraan perawat. TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi2. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat3. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah satu penilaian TOTALTHREATENED1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan4. Persaingan antar RS yang semakin kuat5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahunTOTAL

0,2

0,3

0,3

1

0,4

0,10,4

0,1

1

0.3

0,2

0,3

1

0,3

0,15

0,15

0,2

0,2

1

2

3

4

4

33

3

3

3

4

2

2

2

2

2

0,4

0,9

1,2

2,5

1,6

0,31,2

0,3

3,4

0,9

0,6

1,2

2,7

0,6

0,3

0,3

0,4

0,4

2,3

S-W 2,5-3,4 = - 0,9

O T2,7 2,3 = 0,4

DIAGRAM LAYANGANALISIS SWOT PENGKAJIAN TANGGAL 19 Mei 2014DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSU dr SOETOMOKeterangan : (M1) = ManSetelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah2.4 Identifikasi MasalahSetelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah2. Adanya konflik peran perawat 3. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP4. Kurangnya kesejahteraan perawat5. MAKP yang diterapkan merupakan MAKP model moduler atau MAKP primer pemula. Sosialisasinya kepada anggota tim masih kurang 6. Jumlah sumber daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan S1 masih kurang

2.5 Prioritas MasalahMasalahSkor Analisis SWOTPrioritas

IFASEFAS

Sumber daya manusia 1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah2. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional4. Persaingan antar RS yang semakin kuat5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahun 6. Adanya konflik peran perawat 7. Kurangnya kesejahteraan perawat8. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum9. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan1,6

1,2

0,3

0,3

0,6

0,4

0,4

0,3

0,3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Berdasarkan rumusan masalah diatas 3 masalah teratas : Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah, Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP, dan Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional. Maka kelompok mengangkat prioritas masalah yang akan diselesaikan yaitu Ronde Keperawatan dengan alasan:1) Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah2) Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP

2. STRATEGI KEGIATAN2.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)Setelah dilakukan analisis dengan metode SWOT maka kelompok manajemen keperawatan di Ruang Bedah menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing.Model perawatan Primary Nursing merupakan salah satu Model Asuhan Keperawatan Profesional dimana perawat bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar Rumah Sakit. Model ini mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Model ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat. Konsep dasar dan model ini adalah tanggung jawab dan tanggung gugat. Berikut sistem pemberian asuhan keperawatan Primary Nursing.

Gambar : Diagram Sistem Asuhan Keperawatan "Primary Nursing"

Dalam penerapan MAKP model Primary Nursing terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.Kelebihan :1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri3. Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya kebutuhan secara individu4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan proteksi, informasi dan advokasi (Gillies, 1989)Kelemahan :Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, accountable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin profesi.

Tugas Kepala RuanganA. Perencanaan1. Menunjuk perawat primer (PP) dan mendeskripsikan tugasnya masing-masing2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien yang dibantu perawat primer4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawat6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiolois, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klen7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatana. Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatanb. Membimbing penerapan proses keperawatanc. Menilai asuhan keperawatand. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalahe. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakitB. Pengorganisasian 1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan2. Merumuskan tujuan metode penugasan3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat ascociate secara jelas4. Membuat rencana kendali kepala ruangan yang membawahi dua perawat primer dan perawat primer yang membawahi dua perawat ascociate5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain6. Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan7. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik8. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada di tempat kepala perawat primer9. Mengetahui kondisi klien dan menilai tingkat kebutuhan pasien.10. Mengambangkan kemampuan anggota11. Menyelenggarakan konferensiC. Pengarahan1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer2. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik3. Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap4. Menginformamsikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep klien5. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya6. Meningkatkan kolaborasiD. Pengawasan1. Melalui komunikasiMengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien2. Melalui supervisia. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui lapora langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat inib. Pegawasan secara langsung, yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan, serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan dari perawat primer3. Evaluasia. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersamab. Audit keperawatan

Tugas Perawat Primer1. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan3. Membuat rencana yang telah dibuat selama praktik4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai6. Menerima dan menyesuaikan rencana7. Melakukan rujukan kepada pekarya sosial dan kontak dengan lembaga soisal di masyarakat8. Membuat jadwal perjanjian klinik9. Mengadakan kunjungan rumah

Tugas Perawat Pelaksana (PP)1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dan kasih sayang:a. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klienb. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencanac. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikand. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien pada catatan perawatan2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawaba. Pemberian obat b. Pemeriksaan laboratoriumc. Persiapan klien yang akan operasi3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan spirituala. Memelihara kebersihan klien dan lingkunganb. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenanganc. Pendekatan dan komunikasi terapiutik4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau diagnosis5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya6. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut7. Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanakan ruangan secara admnistratifa. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggalb. Sensus harian atau formulirc. Rujukan harian atau formulir8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya siap pakai9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan10. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secaa berganti sesuai jadwal tugas11. Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS)12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun tulisan13. Membuat laporan harian klien

2.2 Penerapan Model Praktik Keperawatan Professional (MAKP)a. Penanggung Jawab : Ny. L, S. Kep Ny. A, S.Kepb. Tujuan : 1. Diharapkan setelah melakukan praktik manajemen, perawat mampu menerapkan MAKP primary nursing dengan benar sesuai dengan job discription.2. Diharapkan setelah dilakukan praktik manajemen di Ruang Bedah perawat mampu menerapkan MAKP primary nursing dengan benar.3. Waktu : Minggu II Minggu V 4. Rencana Strategi :a. Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) yang dilaksanakan yaitu model Primary Nursing.b. Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.c. Melakukan pembagian peran perawat.d. Menentukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawate. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawatf. Menerapkan model MAKP yang direncanakan5. Kriteria Evaluasi :1. Struktur : Menentukan penanggung jawab MAKP Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu primary nursing Merencanakan kebutuhan tenaga perawat Melakukan pembagian peran perawat Menetukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.2. Proses :Menerapkan MAKP : Tahap uji coba pada tanggal 2-7 Juni 2014 Tahap Aplikasi pada tanggal 9-30 Juni 20143. Hasil :Perawat mampu menerapkan MAKP primary nursing sesuai dengan job discription

2.3 Plan Of Action / Rencana TindakanNoProgram DataTujuanKegiatanIndikator keberhasilanWaktu Penanggung jawab

1M1-ManKurangnya kualitas dan pengembangan staff1. Adanya konflik peran perawat (perawat primer dan perawat associated masih ada kesamaan tugas)2. Sebagian perawat belum pernah mengikuti pelatihan MAKP3. Jumlah perawat yang memiliki pendidikan terakhir SPK sebanyak 14 orang atau lebih banyak daei yang lulusan D3 dan S1

Meningkatkan kualitas perawat sehingga mampu memberikan suhan keperawatan yang bermutupada pasien

1. Saling bertukar informasi antar perawat diruangan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di ruang Bedah (khususnya ruang kelas II dan III) 2. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman perawat dengan praktik MAKP3. Menambahkan kuota perawat yang melanjutkan pendidikan1. Terjalin kerjasama yang baik antara perawat ruangan dan meningkatnya kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang Bedah2. Berkurangnya beban kerja perawat3. Perawat mengtahui model MAKP yang seharusnya ada