manajemen keperawatan

22
 1. Latara Belakang Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku man usia. Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional. (  Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita) Setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan  berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak. (  Anonim. 2006. Manajemen keperawatan  Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses  jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita) Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk melindungi diri dari ancaman yang bersifat semu atau yang benar – benar ancaman terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja. Atasan / pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. (  Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16  september 2011. Pukul 22 : 39 wita) Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.  1. 2. Rumusan Masalah Apakah ada masalah yang berhubungan dengan kepemimpinan keperawatan? 1. 3. Metode Penulisan Adapun penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode deskriptif dalam  bentuk Diskusi kelompok. Kelompok mengadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan dosen pembimbing, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Studi kepustakaan merupakan literatur dasar dalam mengenal masalah yang dibutuhkan, dengan melakukan studi kepustakaan kelompok menggunakan beberapa sumber serta literatur yang berhubungan dengan masalah yang dimaksud. 4. Tujuan Penulisan

Transcript of manajemen keperawatan

Page 1: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 1/22

 

1. Latara Belakang

Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk 

mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien

membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan

tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerjakeperawatan non profesional. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam,http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat 

Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu

mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang

tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain

mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan

 berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila

dikehendaki oleh kedua belah pihak. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan

  Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk melindungi diri

dari ancaman yang bersifat semu atau yang benar – benar ancaman terhadap tidak 

terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja. Atasan / pimpinan menciptakan kondisi

untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang

dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan

ketakutan. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu

memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan

terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.

 

1. 2. Rumusan Masalah

Apakah ada masalah yang berhubungan dengan kepemimpinan keperawatan?

1. 3. Metode Penulisan

Adapun penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode deskriptif dalam

 bentuk Diskusi kelompok. Kelompok mengadakan diskusi sekaligus konsultasi

dengan dosen pembimbing, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Studi

kepustakaan merupakan literatur dasar dalam mengenal masalah yang dibutuhkan,

dengan melakukan studi kepustakaan kelompok menggunakan beberapa sumber serta

literatur yang berhubungan dengan masalah yang dimaksud. 

4. Tujuan Penulisan

Page 2: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 2/22

 

1. Tujuan Umum, Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.

2. Tujuan Khusus:

a. Pengertian Kepemimpinan

 b. Teori Kepemimpinan

c. Gaya Kepemimpinan

d. Pemimpin yang efektif 

d. Kepemimpinan dan kekuasaan

e. Karakteristik dari proses keperawatan

f. Tahap- tahap dalam proses keperawataan

g. Manajeman Keperawatan

h. Fungsi – Fungsi Manajemen

i. Prinsip – Prinsip Manajemen

 j. Proses Manajemen Keperawatan

k. Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan

l. Lingkup Manajemen Keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN

1. A. Teori-teori dan Konsep Kepemimpinan dan Manajement

Keperawatan

1.1 Pengertian Kepemimpinan

Adabeberapa batasan tentang kepemimpinan , antara lain :

Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga

orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan

dapat menyelesaikan tugas – tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya ( Ordway

Tead ). (Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinan http://blog  tentang ilmu

keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

Page 3: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 3/22

 

Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau

sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan ( Stogdill ).(  Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog  tentang ilmu keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan

 profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki

seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan

 bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).

Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu

situasi tertentu ( Paul Hersay, Ken Blanchard ).

Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul

apabila ada seseorang yang karena sifat- sifat dan perilakunya mempunyai

kemampuan untuk mendorong orang lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun

 berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Kepemimpinan dalam konteks organisasi utamanya menekankan pada fungsi

 pengarahan yang meliputi memberitahu, menunjukkan, dan memotivasi bawahan.

Fungsi manajemen ini sangat terkait dengan faktor manusia dalam suatu organisasi,

yang mencakup interaksi antar manusia dan berfokus pada kemampuan seseorang

dalam mempengaruhi orang lain.

Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan seorang

 pemimpin ( perawat ) dalam mempengaruhi perawat – perawat lain yang berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam

memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.

Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun

ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat diterapkan dan ditingkatkan. .

(  Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog  tentang ilmukeperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan

 profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

1.2 Teori Kepemimpinan

Adabeberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :

1. Teori orang besar atau teori bakat

Teori orang besar ( the great men theory ) atau teori bakat ( Trait theory ) ini adalah

teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin

dilahirkan, artinya bakat – bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi

 pemimpin diperolehnya sejak lahir.

1. Teori situasi

Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi ( situasional theory ). Teoriini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan

Page 4: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 4/22

 

 pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil pengamatan

tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena

adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk 

muncul sebagai pemimpin.

c. Teori Ekologi

Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah kepemimpinan

 banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan sehari – hari sering ditemukan

adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi pemimpin, ternyata tidak 

memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan

teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk 

menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat – 

 bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.

.(  Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog  tentang ilmu

keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

1.3 Gaya Kepemimpinan

Telah disebutkan bahwa gaya kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat dan

 perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara seorang

dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gayakepemimpinan ( leadership style )

yang diperlihatkanpun juga tidak sama. Bertitik tolak dari pendapat adanya hubungan

antara gaya kepemimpinan dengan perilaku tersebut, maka dalam membicarakan gaya

kepemimpinan yang untuk bidang administrasi sering dikaitkan dengan polamanajemen ( pattern of management ), sering dikaitkan dengan pembicaraan tentang

 perilaku. .(  Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog tentang ilmu

keperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

Tegantung dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu organisasi dan atau yang

dimiliki oleh pemimpin, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang

 pemimpin dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Berbagaigayakepemimpinan tersebut jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat

macam, yaitu :

1. GayaKepemimpinan Diktator 

Pada gayakepemimpinan diktator ( dictatorial leadership style ) ini upaya mencapai

tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada

hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan

 pekerja saja.

1. GayaKepemimpinan Autokratis

Pada gayakepemimpinan ini ( autocratic leadership style ) segala keputusan berada ditangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Pada

Page 5: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 5/22

 

dasarnya sifat yang dimiliki sama dengangaya kepemimpinan dictator tetapi dalam

 bobot yang agak kurang.

1. GayaKepemimpinan Demokratis

Pada gayakepemimpinan demokratis ( democratic leadership style ) ditemukan peranserta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah.

Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya

kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan

yang lebih obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang

tinggi. Sedangkan kelemahannya : keputusan serta tindakan kadang – kadang lamban,

rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu

keputusan yang terbaik.

1. GayaKepemimpinan Santai

Pada gayakepemimpinan santai ( laissez – faire leadership style ) ini peranan

 pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan,

 jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing – masing sesuai

dengan kehendak masing – masing pula. ( Anonim.2010.Dalam,Teori-teori

kepemimpinan http://blog tentang ilmu keperawatan.blogspot.com/2010/09/model- praktik-keperawatan profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011

 pukul 07 : 10 wita)

1.4 Pemimpin yang efektif 

Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang dapatmempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang

memuaskan bagi terjadinya perubahan yang bermanfaat.Adabeberapa kepemimpinan

yang efektif antara lain menurut :

1. Ruth M. Trapper (1989 ), membagi menjadi 6 komponen :

1. Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok.

Memilih pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan dan dalam

 bidang profesinya.

2. Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami

kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain.

3. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.4. Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan

5. Mengambil tindakan.

6. Hellander ( 1974 )

Dikatakan efektif bila pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang bersama – 

sama mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.

1. Bennis ( Lancaster dan Lancaster, 1982 )

Mengidentifikasi empat kemampuan penting bagi seorang pemimpin, yaitu

Page 6: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 6/22

 

1. Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia (

hubungan antar manusia ).

2. Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.

3. Mempunyai kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam

mempengaruhi orang lain.

4. Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkanseseorang mengenal orang lain dengan baik.

5. Gibson ( Lancaster dan Lancaster,1982 )

Seorang pemimpin harus mempertimbangkan :

1. Kewaspadaan diri ( self awarness )

Kewaspadaan diri berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi

orang lain. Kadang seorang pemimpin merasa ia sudah membantu orang lain, tetapi

sebenarnya justru telah menghambatnya.

1. Karakteristik kelompok 

Seorang pemimpin harus memahami karakteristik kelompok meliputi : norma, nilai – 

nilai kemampuannya, pola komunikasi, tujuan, ekspresi dan keakraban kelompok.

1. Karakteristik individu

Pemahaman tentang karakteristik individu juga sangat penting karena setiap individu

unik dan masing – masing mempunyai kontribusi yang berbeda.

(  Anonim.2010.Dalam,Teori-teori kepemimpinanhttp://blog  tentang ilmukeperawatan.blogspot.com/2010/09/model-praktik-keperawatan

 profesional.html.Diakses hari senin Tanggal 12 september 2011 pukul 07 : 10 wita)

1.5 Kepemimpinan dan kekuasaan

Menurut Gardner yang dikutip oleh Russel ( 2000 ) mendefinisikan kekuasaan

sebagai suatu kapasitas uuntuk memastikan hasil dari suatu keinginan dan untuk 

menghambat mereka yang tidak mempunyai keinginan.

 Dasar – dasar kekuasaan

Franch dan Raven mengemukakanlimadasar kekuasaan interpersonal, yaitu :

1. Kekuasaan legitimasi

Kekuasaan yang sah adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sehubungan

dengan posisinya. Kekuasaan legitimasi tidak tergantung kepada bawahan. Seseorang

dengan posisi yang lebih tinggi dalam organisasi mempunyai kekuasaan pada orang – 

orang yang di bawahnya.

1. Kekuasaan penghargaan

Page 7: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 7/22

 

Pimpinan yang menggunakan kekuasaan legitimasi dapat menggunakan penghargaan

untuk memperoleh kerja sama dari bawahan. Bawahan mungkin akan menanggapi

 petunjuk atau permintaan apabila pimpinan dapat menyediakan penghargaan yang

 bernilai , misalnya: kenaikan gaji, pemberian bonus, pemberian hari libur dan lain – 

lain.

1. Kekuasaan paksaan

Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan dengan hukuman. Bawahan akan tunduk karena

ketakutan. Walaupun kekuasaan paksaan mungkin digunakan untuk memperbaiki

 perilaku yang tidak produktif dalam organisasi, namun seringkali menghasilkan akibat

yang sebaliknya.

1. Kekuasaan kharisma

Seseorang pemimpin yamg kharismatik dapat mempengaruhi orang karena benar – 

 benar dari pribadi dan tingkah laku dari pimpinan tersebut.

1. Kekuasaan ahli

Seseorang yang mempunyai keahlian khusus mempunyai nilai yang lebih tinggi.

Kekuasaan ini tidak terikat pada urutan tingkatan.

Kelima dari tipe kekuasaan interpersonal di atas adalah saling ketergantungan karena

tipe – tipe tersebut dapat dipakai dengan cara dikombinasikan dengan berbagai cara

dan masing – masing dapat mempengaruhi yang lainnya.(Anonim.2011.Dalam,

 Proses keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat 

Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

 

1.6 Pimpinan dan kepemimpinan

Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau

fungsi manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai

 berikut :

1. Pimpinan tingkat pertama ( Lower Manager )

Adalah pimpinan yang langsung berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan

mesin peralatan atau memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini

diutamakan memiliki proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual

skill yang terkecil.

1. Pimpinan tingkat menengah ( Middle Manager )

Adalah pimpinan yang berada satu tingkat di atas Lower Manager . Pimpinan ini

menjadi saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager danTop Manager , yakni pimpinan puncak ( di atas Middle Manager ) sehingga

Page 8: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 8/22

 

 pimpinan ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara

keduanya. Konseptual skill adalah ketrampilan dalam penyusunan konsep – konsep,

identifikasi, dan penggambaran hal – hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah ketrampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara

manusia merupakan ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama

manusia lain.

1. Pimpinan puncak ( Top Manager )

Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi

dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan ini

memiliki proporsi peranan konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang

terkecil.

Hubungan antar manusia ada dua jenis :

1. a. Human Relations

Adalah hubungan antar manusia intern dalam organisasi guna membina lancarnya tim

kerja.

1. b. Public Relations

Adalah hubungan antar manusia ekstern keluar organisasi.

Tugas – tugas pimpinan :

1. Sebagai pengambil keputusan

2. Sebagai pemikul tanggung jawab

3. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual

4. Bekerja dengan atau melalui orang lain

5. Sebagai mediator, politikus, dan diplomat.

Peranan pemimpin terhadap kelompok:

1. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok 

dalam melakukan tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab

dan memotivasi, mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan sertamerupakan penghubung jaringan kerja di luar kelompok.

2. Sebagai inovator atau pembaharu

3. Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di lingkungan

organisasi, menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan

mewakili kelompok sebagai pembicara.

4. Menghimpun kekuatan

5. Merangsang perdebatan masyarakat

6. Membuat kedudukan perawat di mediamassa

7. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat

8. Mempertahankan kegiatan

9. Memelihara formaf desentralisasi organisasi10. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik 

Page 9: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 9/22

 

11. Mempelajari pengalaman

12. Jangan menyerah tanpa mencoba.

 

1. B. Proses Keperawatan dan Manajemen Keperawatan

 Proses keperawatan

Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus memahami

langkah langkah dari proses keperawatan. Proses perawatan merupakan suatu metode

 bagi perawat untuk Memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Beberapa

 pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut Suatu metoda pemberian

asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional (Kozier, 1991 ) (Anonim. 2006.

Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk 

online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16  september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Metoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus

 pada respon yang unik dari individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan

 potensial (Rosalinda,1986). Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang

meliputi interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah (Schultz dan

Videbeck). (Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk 

online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan

suatu metode pemecahan masalah baik secara episodic maupun secara linier.

Kemudian dapat dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.

(Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

1.7 Karakteristik dari proses keperawatan

Merupakan kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien,

keluarga, dan komunitas. Bersifat teratur dan sistematis. Bersifat saling bergantungsatu dengan yang lain. Memberikan asuhan keperawatan secara individual klien

menjadi puas dan menghargai kekuatan klien, dapat digunakan dalam keadaan

apapun. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatanhttp://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +

keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

 

1.8 Tahap- tahap dalam proses keperawataan

1. Pengkajian

Page 10: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 10/22

 

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperwatan. Tahap

 pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah

klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, social, dan spiritual.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +

keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Kemampuan perawat yang diharapkan dalam melakukan pengkajian adalah

mempunyai kesadaran / tilik diri , kemampuan mengobservasi dengan akurat,

kemampuan berkomunikasi terapeutik dan senantiasa mampu berespon secara efektif.

Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif 

dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat,

lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997 )

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatanhttp://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +

keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian,

Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara

memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa

mempengaruhi status kesehatannya. Mengumpulkan semua informasi yang

 bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi

menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +

keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang

lain. (Gordon, 1987;1994). Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga,

orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.

Metode pengumpulan data meliputi : Melakukan interview/wawancara. Riwayat

kesehatan/keperawatan.Pemeriksaan fisik. Mengumpulkan data penunjang hasil

laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik)

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

1. 2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk 

membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir 

kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan

 pemberi pelayanan kesehatan yang lain. Diagnosa keperawatan adalah diagnosis yang

dibuat oleh perawat profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang

menunjukan masalah kesehatan yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan

 pendidikan dan pengalaman mampu menolong klien.

The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan

diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan

respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen

Page 11: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 11/22

 

keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik,

mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan

keperawatan. Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi danmenjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan

 pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai

 pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial

dalam diagnosa keperawatan.Tipe Diagnosa keperawatan Ada tiga tipe diagnosa

keperawatan menurut NANDA yaitu: (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan

manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 

22 : 13 wita)

Diagnosa keperawatan actual, yaitu respon manusian terhadap kindisi kesehatan atau

 proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik dan termasuk 

factor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai kontribusi terhadap

 perkembangan atau pemeliharaan kesehatan. Diagnosa keperawatan resiko, yaitu

menunjukan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang

rentan dan ditunjang dengan factor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan

kerentanan. Diagnosa keperawatan kesejahteraan, yaitu menguraikan respon

manusian terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai

 potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi. (Anonim.2011.Dalam, Proses

keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ 

makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 

2011. Pukul 22 : 13 wita)

Perumusan masalah Setelah perawat menyelesaikan pengkajian, perawat kemudian

menyeleksi outkom menggunakan skala pengukuran dan pengidentifikasi rating yang

diinginkan untuk bisa dicapai melalui intervensi.

Tujuan dalam criteria hasil akan memberikan petunjuk bagi perawat untuk 

menentukan tindakan keperawatan dan untuk meningkatkan evaluasi dari perawat.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Tujuan seharusnya ditulis dalam terminology tingkah laku. Ini berarti kata kerja

digunakan untuk menunjukan tujuan yang menggambarkan tingkah laku yang

mungkin diobservasi dan harus mempunyai sedikit interpretasi. Tujuan harus realistic

menggambarkan apa yang perawat ingin selesaikan dengan waktu yang spesifik.

(Stuart dan Sundeen, 1995) (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan

manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+

Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

1. 3. Intervensi

Page 12: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 12/22

 

Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai

tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan, tindakan,

dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis

 pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi. Rencana

tindakan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan jiwa Indonesia atau standar 

asuhan keperawatan Amerika yang membagi karakteristik tindakan berupa: tindakankonseling, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri dan aktifitas hidup sehari-hari,

terapi modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan, tindakan kolaborasi (terapi

somatic dan psikofarma). Pada dasarnya tindakan keperawatan terdiri dari tindakan

observasi dan pengawasan, terapi perawatan, pendidikan kesehatan dan tindakan

kolaborasi.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

4. Implementasi

Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang

telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada

implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan

tindakan rujukan / ketergantungan. Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan

dengan rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh

 berbeda dengan rencana. Hal ini terjadi karena parawat belun terbiasa menggunakan

rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. (Anonim.2011.Dalam,

 Proses keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat 

informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat 

Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang

dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal,

dan juga tidak memenuhi aspek legal. Sebelum meleksanakan tindakan yang sudah

direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan

masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisi saat ini. Perawat juga

menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, teknik 

sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

5. Evaluasi

Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat

menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.

( Alfaro-LeFevre, 1994). Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi

keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari

rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung

suatu evaluasi. Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien

untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi

keperawatan. (Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen

Page 13: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 13/22

 

keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama

antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988). Evaluasi berfokus pada individu

klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapaketerampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan

mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan

keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +

keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

1.9 Manajeman Keperawatan

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.

Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang

 perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah

ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa

manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian

dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan

sebelumnya. ( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).

Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang

harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber -sumber yang ada, baik 

sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang

efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.( Anonim. 2006. Manajemen

keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

1.10 Fungsi – Fungsi Manajemen

Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

a. Perenacanaan (planning), perncanaan merupakan :

1. Gambaran apa yang akan dicapai

2. Persiapan pencapaian tujuan

3. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai

Page 14: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 14/22

 

4. Persiapan tindakan-tindakan

5. Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja

6. Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan

 b. Pengorganisasian (organizing ), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur 

dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat,

keuangan dan fasilitas.

c. Penggerak (actuating ), menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja.

Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran

sendiri, termotivasi secara interval

d. Pengendalian / pengawasan (controling ), merupakan fungsi pengawasan agar 

tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan

waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.

e. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil

 pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah

selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi

organik administrasi dan manajemen.

Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah money, material,

methode, machine, minute dan market.(Anonim. 2006. Manajemen keperawatan  Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses

 jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

 

1.11 Prinsip – Prinsip Manajemen

Prinsip – prinsip manajemen menurut Fayol adalah

a. Division of work (pembagian pekerjaan)

 b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)

c. Dicipline (disiplin)

d. Unity of command (kesatuan komando)

e. Unity of direction (kesatuan arah)

f.Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu tunduk pada

kepentingan umum)

g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)

h. Centralization (sentralisasi)

Page 15: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 15/22

 

i. Order (ketertiban)

 j. Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)

k. Equity (keadilan).( Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam,

http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita)

1.12 Proses Manajemen Keperawatan

Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana

masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi

oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen

yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan

dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari

tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang

mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,

 pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

(Anonim.2011.Dalam, Proses keperawatan dan manajemen keperawatan

http://www.pusat  informasionline.com/./ makalah+ Manajemen +keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 2011. Pukul 22 : 13 wita)

Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset. Kontrol yang

digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian

keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan

akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan,

survei kendali mutu dan penampilan kerja perawat. (Anonim.2011.Dalam, Proses

keperawatan dan manajemen keperawatan http://www.pusat informasionline.com/./ makalah+ Manajemen + keperawatan.Diakses hari jumat Tanggal 16 Semtember 

2011. Pukul 22 : 13 wita)

1.13 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan

Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :

a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui

fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan,

 pemecahan masalah yang efektif dan terencana.

 b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.

Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang

terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan sebelumnya.

Page 16: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 16/22

 

c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi

maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan

memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.

d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian

manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini daningini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.

e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai

dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.

f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi

 proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana

yang telah diorganisasikan.

g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan

 penampilan kerja yang baik.

h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi

yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan

 pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.

i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – 

 perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk 

meningkatkan pengetahuan karyawan.

 j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaiantentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan

 prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan

standar dan memperbaiki kekurangan.

Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya

 bekerja bersama-sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi-fungsi

manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Anonim. 2006. Manajemen keperawatan Dalam, http://www.jmpk 

online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16  september 2011. Pukul 22 : 39 wita

 

1.14 Lingkup Manajemen Keperawatan

Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan

 berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang

 paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yangmemadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada.

Page 17: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 17/22

 

Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran

 pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya. Anonim. 2006. Manajemen

keperawatan Dalam, http://www.jmpk online.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat Tanggal 16 

 september 2011. Pukul 22 : 39 wita

Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif 

seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana.

Kegiatan perawat pelaksana meliputi:

a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan

 b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa

c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat

d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan

e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan

melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para

 perawat pelaksana.

Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:

a. Manajemen operasional

Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri

dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:

1. Manajemen puncak 

2. Manajemen menengah

3. Manajemen bawah

Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalamkegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar 

 penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah:

1. Kemampuan menerapkan pengetahuan

2. Ketrampilan kepemimpinan

3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin

4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

 b. Manajemen asuhan keperawatan

Page 18: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 18/22

 

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang

menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,

 pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Anonim. 2006.Manajemen keperawatan Dalam,

http://www.jmpkonline.net/Volume_9/Vol_9_No_03_Sept_2006.pdf.Diakses jumat 

Tanggal 16 september 2011. Pukul 22 : 39 wita

 

BAB III

PENUTUP

1. 1. Kesimpulan

 

Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk 

mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien

membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan

tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja

keperawatan non profesional.

Untuk dapat melakukan hal tersebut, baik atasan maupun bawahan perlu memahami

tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.

Page 19: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 19/22

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusiaselalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk 

Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi

kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik 

dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu

mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial

manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk 

memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan

lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif 

 pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil

keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan

selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan

senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap

dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang

 baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh

kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang

 bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan

 bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi

 pada posisi yang terpenting.Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk 

mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan

memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari

waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat

 bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan

dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan

tertentu pada manusia.

PEMBAHASAN

A. Tugas Pokok Kepemimpinan

Tugas pokok—seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen

seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.

Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang

diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang

yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus

memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi.

Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilankeputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan

Page 20: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 20/22

 

menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal

(antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta

memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :

a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan:

- Penyusunan Rencana

- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian

- Pelaporan

 b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun

c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing

secara

 baik 

d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

f. Menyusun fungsi manajemen secara baik g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas

h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar 

B. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu

fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang

 bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi danmenyediakan fasilitasnya.

> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,

directing, commanding, controling, dsb.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut

harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut

Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi

sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap

 pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha

agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:

1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam

tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang

dipimpinya.

2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang

yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang

dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan

 pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara

operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:1. Fungsi Instruktif.

Page 21: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 21/22

 

Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),

 bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan

dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan

dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah

melaksanakan perintah.

2. Fungsi konsultatif.Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal

tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang

memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang

dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi.

Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang

yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam

melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama

untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas

 pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.

4. Fungsi DelegasiDalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang

membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah

kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk 

 pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi

 pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok 

tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.

5. Fungsi Pengendalian.

Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu

mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,

sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalammelaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan

 bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi

dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan

memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan

fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain

itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok 

 bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan

demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam

organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai

 pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :

• Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian

tujuan

• Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.

• Sebagai komunikator yang efektif.

• Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

Fungsi pokok pimpinan adalah:

• Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh

anggotanya.• Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin

Page 22: manajemen keperawatan

5/12/2018 manajemen keperawatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-keperawatan-55a35b28a0757 22/22

 

• Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar 

Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang

kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan

 bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.

Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:a. Pengambilan keputusan

 b. Pengembangan imajinasi

c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan

d. Pengembangan kesetiaan para bawahan

e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana

f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana

h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan

i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi

 j. Pertanggungjawaban semua tindakan

Posted by Aynul at 3/20/2009 06:04:00 PM 

Labels: Makalah, Prinsip dan Fungsi Kepemimpinan, Tugas Pokok Pemimpin