MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI -...

101
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU AL-AZHAR KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan JAMILAH NIM: TK.151142 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI -...

Page 1: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM

MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

ISLAM TERPADU AL-AZHAR

KOTA JAMBI

SKRIPSI Diajukan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

pendidikan

JAMILAH

NIM: TK.151142

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM

MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

ISLAM TERPADU AL-AZHAR

KOTA JAMBI

SKRIPSI

JAMILAH

NIM: TK.151142

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 4: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 5: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 6: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 7: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah…Alhamdulillah…Alhadulillahirobbil’alamin sujud

syukurku kepada Allah SWT, yang telah menajdikan aku manusia yang senantiasa

berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Dan atas karunia serta kemudahan yang

engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat

serta salam selalu dilimpahkan untuk nabi besar baginda Muhammad SAW.

Ku persembahkan skripsi sederhanan ini untuk..

Orang yang sangat kukasihi dan kusayangi Ayahanda ( H.M Thamrin

Awang) dan Ibundaku ( Hj. Ummi Kalsum) tercinta yang telah memberikan

kasih sayang, cintanya dan motivasi yang luar biasa kepada ananda, dan yang

selalu mendoakanku, menasehatiku untuk menjadi lebih baik. Dan kepada

abangku (Syarifudin, Antoni, Muhammad, Sadam) dan kakakku ( Nurmasari Dan

Bunga) serta adikku yang tersayang (Nurhasanah dan Syariffah) yang telah

memberikan semangat dan dukungan kepada ananda, dan terima kasih untuk dia

yang selalu menemaniku dan selalu menyemangatiku (Saripuddin). Terima kasih

untuk kalian semua yang telah mendoakan dan memberikan semangat kepadaku

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Kepada Bapak Dr. A. Khalik, M.Pd.I dan Bapak Bawaihi, S.Ag, M.Pd.I

yang telah membimbing saya selama penyelesaian tugas akhir ini. Saya ucapkan

terima kasih atas ilmu, saran, dan nasehat yang telah bapak berikan kepada saya.

Tak lupa kepada sahabat-sahabatku, teman seiman, seangkatan,

seperjuangan yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat yang

luar biasa kalian berikan kepadaku hingga akhirnya penulisan skripsi ini selesai.

Page 8: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

MOTTO

( إلا ٱلذيه ءامىىا ٢( إن ٱلإوسه لفي خسز )١وٱلعصز )

(٣وعملىاٱلصلحت وتىاصىا بٱلحق وتىاصىابٱلصبز )

Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali.

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentataati kebenaran

dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

(Qs: AL-Asr’1-3)

Page 9: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha’alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang di ajarkannya, yang telah

memberikan kita semua nikmat dan rahmat-Nya, atas ridho-Nya hingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Shalawat beriring salam atas Nabi Muhammad SAW.

Pembawa risalah bagi umat manusia.

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar serjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak telah memberikan motivasi

baik moril maupun materil, untuk itu melalui kalom ini penulis menyampaikan

terimah kasih dan penghargaan kepada :

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

2. Ibu Dr.Hj. Armida,M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

3. Ibu Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam. Bapak Aris Dwi Nugroho, M.Pd.I, MSHS, selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam.

4. Dr. A. Khalik, M.Pd.I sebagai dosen Pembimbing I, dan bapak bawaihi, S.Ag.

M.Pd.I sebagai dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Rini kartini S.Ag, Kepala Sekolah SMA IT Al-Azhar Kota Jambi yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. sahabat-sahabat mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam yang telah menjadi

rekan diskusi penyusunan skripsi ini.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 11: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

ABSTRAK Nama : Jamilah

Nim : TK 15114

Jurusan : Manajemen Pendidkan Islam

Judul : peran guru bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan

siswa di Sekolah Menengah Atas IT Al-Azhar kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang peran guru bimbingan konseling dalam

menanggulangi kenakalan siswa di SMA IT Al-Azhar kota Jambi. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif deskriftif dengan teknik pengumpulan data

melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan analisis melalui reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini di lakukan di SMA IT

Al-Azhar Kota Jambi, dengan subyek penelitiannya adalah Guru bimbingan

Konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi. Sedangkan informan tambahan di

tetapkan Kepala Sekolah, Guru, dan siswa.

Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa guru bimbingan konseling

berperan dalam menanggulangi kenakalan siswa, guru BK cukup berperan dalam

menangani siswa yang membolos, melawan guru, merokok, tidak disiplin dan

sering melanggar aturan sekolah ini dengan baik. Jadi guru BK disini mempunyai

peran yang cukup untuk memberikan arahan yang baik demi kemajuan pendidikan

peserta didiknya untuk menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Kata kunci: Guru Bimbingan konseling, menanggulangi, kenakalan siswa

Page 12: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

ABSTRACT Name : Jamilah

Nim : TK 151142

Study program : Management Of Islamic Edication

Title : The Role Of Teacher Guidance Counseling In High School

Students To Tackle Delinquency IT Al-Azhar University City of

Jambi

This thesis discusses the role of teacher guidance counseling in high

school students to tackle delinquency IT Al-Azhar University City of Jambi. This

research is qualitative research deskriftif with engineering data collection through

interviews, observations, and analysis of documentation and data reduction,

through the presentation of data, and the withdrawal of the conclusion. This

research was done in high school IT Al-Azhar University City of Jambi, with the

subjects of his research was the teacher of guidance counseling in high school IT

Al-Azhar University City of Jambi. While the informant in a specified principal,

teachers, and students.

From this research can be conclude that teacher guidance counseling plays

a role in tackling the delinquency BK enough students, teachers play a role in

addressing students who are truant, against teachers, smoking, undisciplined and

often violate the rules of this school with either. So teachers have a role here BK

enough to give a good direction for the sake of progress education participants his

protégé to become useful to the homeland and the nation.

Keywords: teacher guidance counseling, tackling, misbehavior of students

Page 13: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS .................................................................................................... i

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... iv

PERSEMBAHAN .............................................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Fokus Penelitian .................................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ............................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik .................................................................................... 8

1. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling................................... 8

2. Prinsip-Prinsip Manajemen bimbingan konseling ............................. 9

3. Pengertian dan Fungsi Bimbingan Konseling .................................... 10

4. Tujuan Bimbingan dan Konseling ..................................................... 13

5. Fungsi Bimbingan dan Konseling ...................................................... 15

6. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah ....................... 18

7. Asas-asas Bimbingan dan Konseling di Sekolah ............................... 20

8.Bidang Pelayanan Bimbingan dan KonselingDisekolah Madrasah .... 26

9. Pengertian Kenakalan Siswa .............................................................. 27

10. Jenis-Jenis kenakalan Siswa ............................................................... 29

11. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa ......................................... 29

12. Karakteristik Kenakalan Siswa .......................................................... 30

Page 14: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

11. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan ................. 31

B. Study Relevan ....................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian .................................................................. 35

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 37

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 38

E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 39

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................... 40

G. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 41

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ..................................................................................... 42

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ........................................................ 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 66

B. Saran-Saran........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi ............................................................................ 42

Page 16: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian .............................................................................. 37

Tabel 2.1 Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ..................................... 43

Tabel 2.1 Keadaan Tenaga Pendidik ................................................................ 44

Tabel 2.2 Keadaan Tenaga Pendidik ................................................................ 44

Tabel 2.3 Daftar Jumlah Siswa......................................................................... 45

Tabel 2.4 Keadaan Sarana dan Prasarana ......................................................... 45

Tabel 3 Data Jenis Kenakalan Siswa ............................................................. 56

Tabel 3.1 Data Siswa Yang Bermasalah .......................................................... 56

Tabel 3.2 Data Siswa setelah mendapat Bimbingan Konseling ....................... 60

Page 17: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Riwayat Hidup................................................................................... 69

Gambar 2. Istrumen Pengumpulan Data ............................................................. 70

Gambar 3 Foto .................................................................................................... 71

Page 18: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan orang dewasa (pendidik)

dalam penyelenggaraan kegiatan pengembangan diri peserta didik agar menjadi

manusia yang paripurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian utama

menurut ukuran-ukuran tertentu ( Kompri. 2016. hlm: 15).

Pendidikan dalam pelaksanaanya selama ini dikenal sebagai usaha yang

berbentuk bimbingan terhadap anak didik guna mengantarkan anak kearah

pencapaian cita-cita tertentu dan proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih

baik. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas manusia baik sosial dan intelektual maupun profesional. Di Negara

Indonesia sitem pendidikan telah dimuat dalam undang-undang dan disusun

dalam tujuan pendidikan oleh pemerintah secara nasional (Kompri.2016. hlm:15).

Pendidikan islam merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-

niai ajaran islam dalam diri penganutnya. Tujuan pendidikan islam pada

hakikatnya identic dengan tujuan islam itu sendiri. Tujuan dimakasud menyatu

dalam hakikat penciptaan manusia, serta tugas yang diamanatkan kepadanya

sesuai dengan statusnya ( Jalaluddin, 2016. hlm:142).

Menurut undang-undang 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional “

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Undang-undang Republik Indonesia,

No. 20 (2003).

Sekolah sebagai pelaksana fungsi dan tujuan pendidikan dalam prosesnya

tidak hanya fokus pada pelaksanaan kegiataan yang dapat mengarahkan kepada

Page 19: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

pengembangan potensi, pembentukan watak dan kepribadian peserta didik secara

optimal, serta memecahkan masalah peserta didik tersebut melibatkan guru

Bimbingan konseling di sekolah.

Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan

yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui

pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli

memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan

mampu memecahkan masalahnya sendiri ( Tohirin, 2011. hlm: 26).

Secara umum, masa remaja merupakan periode yang sulit untuk ditempuh,

sehingga remaja sering dikatakan sebagai kelompok umur bermasalah (the trouble

teens). Siswa pada masa remaja cenderung memandang kehidupan secara tidak

realistis. Ia melihat dirinya, orang lain, serta fenomena lainnya, sebagaimana yang

ia inginkan, bukan sebagaimana adanya. Adanya anggapan bahwa dirinya bukan

lagi anak-anak, menyebabkan mereka berusaha meninggalkan perilaku dan sikap

kekanak-kanakannya untuk diganti dengan sikap dan perilaku yang lebih dewasa.

Kedewasaan dalam konteks disini adalah kedewasaan menurut ukuran mereka,

yang ternyata masih samar-samar. Mereka merasa mendapatkan kebebasan dalam

melakukan suatu hal seperti halnya orang dewasa.

Namun apa yang dilakukan oleh anak tersebut merupakan beberapa tingkah

laku yang melanggar aturan atau norma yang berlaku, segala macam tindakan

siswa yang melanggar aturan seperti terlambat kesekolah, membolos, tidak

lengkap memakai atribut sekolah, melawan guru, hal itu semua bisa digolongkan

sebagai kenakalan remaja.

Menurut Hamalik (dalam Kusumawati dkk, 2012. hlm:6) masa remaja

merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi

“sesuatu”, menggali serta memahami arti dan makna dari segala sesuatu yang ada.

secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan

masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-

orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-

kurangnya dalam masalah hak.

Page 20: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Becker (dalam Aroma dan Suminar, 2012: hlm: 2) menyatakan bahwa

“pada dasarnya setiap manusia memiliki dorongan untuk melanggar aturan pada

situasi tertentu”. Tetapi pada kebanyakan orang dorongan-dorongan tersebut

biasanya tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan. Hal tersebut

karena orang normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk

berperilaku menyimpang. Kemampuan menahan diri inilah yang seharusnya

dipelajari individu selama masa remaja.

Dipandang dari sudut pendidikan, penampilan dan perilaku remaja seperti

di atas sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia

Indonesia yang dicita-citakan, seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional

(UU No. 20 Tahun 2003), yaitu: beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki

kesehatan jasmani dan rohani, mem iliki kepribadian yang mantap dan mandiri,

serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Siswa dengan penyimpangan prilaku dapat menjadi di antara hal yang

sangat sulit. Karena prilaku menjadi penyimpang terlalu jauh dari prilaku yang

layak untuk kelaompok usia anak yang secara signifikan berpengaruh dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri dan kehidupan orang lain (

Anita. 2004. hlm: 613).

Tujuan pendidikan tersebut di atas mempunyai implikasi yang

mengharuskan bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa

memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan

pendidikan tersebut dan mencetak generasi yang unggul, sehat jasmani dan

rohani. Namun permasalahannya kenakalan remaja juga menimpa dan menjangkit

di lembaga pendidikan. Remaja yang pada usia sekolah seharusnya difokuskan

pada menuntut ilmu dan hal yang bermanfaat, kenyataannya justru melakukan

berbagai tindakan yang tidak terpuji yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Ada pernyataan bahwa bimbingan indentik dengan pendidikan. Artinya

apabila seseorang melakukan kegiatan mendidik berarti ia juga sedang

membimibng, sebaliknya apabila sesorang melakukan aktivitas membimbing (

Page 21: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

memberikan pelayanan bimbingan), berarti ia juga sedang mendidik (Tohirin.

2011. hlm:1).

Dalam hal ini harus ada suatu tindakan guna menangani masalah yang

terkait dengan kenakalan yang dilakukan siswa di sekolah sedini mungkin, karena

bila tidak segera ditangani maka akan semakin besar masalah tersebut dan akan

semakin lebih sulit untuk mengatasinya. Semua masalah-masalah siswa tersebut

tidak akan mampu diselesaikan hanya oleh guru bidang studi yang mengasuhnya,

untuk mengatasi masalah tersebut maka sangatlah perlu jenis dan sarana

pendidikan yang memberikan layanan khusus yang diberi tugas untuk menggarap

bidang permasalahan tersebut, sehingga potensi siswa bisa berkembang secara

optimal dan memperoleh prestasi belajar yang baik. Layanan dalam bidang ini

tidak lain adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan oleh tenaga

khusus, yakni guru pembimbing atau konselor sekolah.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor

20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6 yaitu “keberadaan konselor dalam sistem

pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar

dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan

instruktur”. Guru BK sebagai pelaksanan layanan bimbingan dan konseling pada

umumnya dapat menangani berbagai permasalahan sesuai dengan bidang

kajiannya, baik bimbingan pribadi, sosial, akademik dan karir.

Berdasarkan observasi awal ditemukan berbagai kenakalan-kenakalan

siswa, kenakalan yang dimaksud diantaranya: melawan guru, bolos, tidak sopan

dengan guru, tidak mendengarkan apa yang diperintahkan oleh guru, di sekolah

siswa lebih sering bermalas-malasan sehingga tidak mengikuti kegiatan belajar

mengajar terbukti ketika jam kosong atau guru yang mengajar berhalangan untuk

mengajar para siswa malah membuat kegaduhan dan bolos. Perkataan yang tidak

sopan dan prilaku yang tidak beretika sering dilontarkan kepada guru maupun

teman lainnya. Kedisiplinan pun sudah tertinggalkan seperti, disiplin dalam

berpakaian .

Terbukti hal ini terjadi ketika saya PPL di Sekolah SMA Islam Terpadu Al-

Azhar Jambi tersebut, ketika saya mengajar para siswa tidak mau diam, di kelas

Page 22: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

bahkan mereka bermalas-malasan saat pelajaran berlangsung. Setelah

mewawancari salah satu guru disekolah itu yakni ibu Rina Nurfida, S.Pd beliau

mengatakan bahwa kenakalan tersebut tidak hanya dilakukan pada guru PPL saja

tetapi pada guru disini juga.

Bimbingan merupakan bagian intergral dari proses pendidikan dan memiliki

kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan

pernyataan di atas dapat di pahami bahwa proses pendidikan disekolah termasuk

madrasah tidak akan berhasil secara baik apabila tidak didukung oleh

penyelenggaraan secara baik pula.

Sekolah dan madrasah memilki tanggung jawab yang besar membantu siswa

agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya

memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul

dalam kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul disekolah.

Dalam kondisi seperti ini, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah dan

madrsah sangat penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa mengatasi

berbagai masalah yang dihadapinya.

Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berjudul tentang Manajemen Bimbingan

Konseling dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpatu

Al-Azhar Kota Jambi”.

B. Fokus penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka maka peneliti hanya memfokuskan

pada permasalahan yang diteliti dan untuk menghindari terwujudnya kesalah

pahaman serta terbatasnya kemampuan penulis, maka peneliti memfokuskan

Manajemen guru bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di

SMA Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi.

C. Perumusan masalah

Berdasarkan latar Belakang masalah yang telah diuraikan datas maka

menjadi pokok masalah penelitian adalah:

Page 23: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di lakukan guru di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

2. Bagaimana Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Konseling di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan Konseling dalam

menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

4. Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-

AzharKota jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di

lakukan guru di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi.

b. Ingin mengetahui bagaimana Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan

Konseling di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi.

c. Ingin mengetahui bagaimana Apa faktor pendukung dan penghambat

guru Bimbingan Konseling dalam menanggulangi Kenakalan Siswa di

SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi.

d. Ingin mengetahui bagaimana Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa

di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan berupa informasi mengenai

Peran Guru Bimbingan Konseling dalam menanggulangi Kenakalan

Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi.

b. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang Peran Guru Bimbingan

Konseling dalam menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam

Terpadu Al-AzharKota jambi.

Page 24: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

c. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Strata satu (S.1)

Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

Page 25: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Manajemen Bimbingan Konseling

a. pengertian Manajemen Bimbingan Konseling

Manajemen berasal dari kata dalam bahasa inggris “management”, dengan

kata kerja “to manage” secara umum berarti mengurusi, mengemudikan,

mengelola, menjalankan, membina, atau memimpin. “ management”dan

“manage” berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen. Jadii

manajemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

serta pengawasan terhadap organisasi dan penggunaan semua sumber daya

yang dimilki organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Karwati. 2015.

hlm.4).

Dalam konteks pelayanan BK, berdasarkan pengertian manajemen di atas

manajemen bimbingan konseling adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan aktiviras-aktivitas pelayanan bimbingan

konseling dan penggunaan sumber daya yang lainnya untuk mencapai tujuan

yang telah di tetapkan. Manajemen pelayanan BK juga bisa berarti bekerja

dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai

tujuan-tujuan pelayanan bimbingan dan konselingdengan pelaksanaan fungsi-

fungsi perencanaan ( planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan

personalia ( stafiing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan

pengawasan ( controlling) ( Tohirin. 2011).

Pelayanan bimbingan dan konseling meniscayakan manajemen agar

tercapai efesiensi dan efektivitas serta tercapainya tujuan yang telah di

tetapkan. Oleh sebab itu ada tiga alasan mengapa manajemen itu diperlukan

dalam dunia pelayanan bimbingan konseling, yaitu pertama untuk mencapai

tujuan. Kedua untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan , sasaran,

dan kegiatan apabila ada yang saling bertentangan dari pihak-pihak tertentu

Page 26: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

seperti kepala sekolah, para guru, siswa, orang tua siswa dan pihak lainnya.

Ketiga, untuk mencapai efesiensi dan efektivitas

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen bimbingan konseling

merupakan upaya mengelola pelaksaan bimbingan dan konseling dengan

menggunakan semua sumber daya yang ada disekolah melalui koordinasi

kepala sekolah dan kerjasama dari guru BK serta semua komponen sekolah.

b. Prinsip-prinsip Manajemen Bimbingan Konseling

Prinsip-prinsip manajemen meliputi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (stafiing), pengarahan

dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan ( controlling). Prinsip-prinsip

manajemen diatas apabila diterapkan dalam pelayanan bimbingan konseling

berkenaan dengan bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling

direncanakan dan diorganisasi.

1. Perencanaan (palnning)

Perencanaan dalam pelayanan bimbingan dan konseling akan sangat

menentukan proses hasil pelayanan bimbingan konseling itu sendiri. Pelayanan

bimbingan dan konseling sebagai suatu proses kegiatan, membutuhkan

perencanaan yang matang. Agar pelayanan bimbingan dan konseling

memperoleh hasil sesuai tujuan yang telah dirumuskan maka harus dilakukan

perencanaan. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah, koordianator BK.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Penegelolaan dan pengorganisasian pelayanan bimbingan dan konseling

berkaitan dengan model atau pola yang dianut oleh suatu sekolah dan

madrasah. Sistem pengorganisan pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah bisa di ketahui dari struktur organisasi sekolah yang bersangkutan.

Fungsi ini di laksanakan oleh kepala sekolah dan koordinator BK.

3. Penyusnuan Personalia (Staffing)

Prinsip ini dalam pelayan bimbingan dan konseling berkenaan dengan

bagaimana para personalia atau orang-orang yang terlibat dalam aktivitas

pelayanan bimbingan dan konseling ditetapkan, disusun, dan diadakan

Page 27: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

pembagian tugas (job description) sebagaimana telah disebutkan dalam

penyusunan program BK diatas. Guru pembimbing atau konselor sekolah tidak

mungkin bekerja sendiri dalam memberikan pelayanan BK kepada siswa di

sekolah. Pelayanan BK di sekolah melibatkan banyak orang, untuk itu harus di

tentukan dan di susun para personalia atau orang-orang yang terlibat dala

layanananya agar pelaksanaannya efektif dan efesien pula. Fungsi ini di

laksanakan oleh kepala sekolah dan koordinator BK.

4. Pengarahan dan kepemimpinan (Leading)

Prinsip ini berkenaan dengan bagaimana mengarahkan dan memimpin

para personalia layanan bibmbingan dan konseling, sehingga mereka bekerja

sesuai dengan job atau bidang tugasnya masing-masing. Pengarahan dan

kepemimpinan di perlukan agar aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling

terarah pada pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Fungsi ini di laksanakan

oleh kepala sekolah dan koordinator BK.

5. Pengawasan (Controling)

Prinsip ini dalam pelayanan konseling berkenaan dengan bagaimana

melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kegiatan bimbingan dan

konseling mulai dari penyusunan rencana program hingga pelaksanaanya.

Pengawasan penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling agar

tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya. Fungsi ini

di laksanakan oleh kepala sekolah dan koordinator BK.

2. Bimbingan Konseling

a. Pengertian dan Fungsi Bimbingan Konseling

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“Guidance” berasal dari kata kerja “to guide”yang mempunyai arti “ menujkkan,

membimbing, menuntun, ataupun membantu” (Hallen, 2002. hlm: 3). Sesuai

dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu

bantuan atau tuntunan. Namun, meskipun dmikian tidak berarti semua bentuk

bantuan adalah bimbingan.

Page 28: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Bimbingan atau lengkapnya bimbingan dan konseling, atau bimbingan dan

penyuluhan atau “ Guindance and Counseling”, merupakan suatu program yang

disediakan sekolah utnuk membantu mengoptimalkan perkebangan siswa.

Bimbingan yaitu pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasihat, dan penyuluhan

agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menanggulangi masalahnya

sendiri. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian layanan profesional

yang berhubungan dengan manusia ( Sagala, 2013. hlm: 228)

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang

yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,

remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan

kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan

individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-

norma yang berlaku ( Prayitno & Erman, 2013. hlm: 99).

Menurut Miller (dalam buku Tohirin, 2011. hlm:16) menyatakan bahwa

bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai

pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan

penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk

madrasah), keluarga , dan masyarakat.

Mengenai pengertian bimbingan, sangat banyak dikemukakan pakar-pakar

bimbingan dan konseling, terutama yang bersasal dari Amerika Serikat, Negara

asal bimbingan dan konseling itu. Pada mulanya bimbingan dimaksudkan

sebagai usaha membantu para pemuda agar medapatkan pekerjaan. Hal ini

berguna untuk mengatasi kenakalan remaja, dengan asumsi bahwa memberikan

pekerjaan diharapkan ketegagangan emosional dan keliaran remaja dapat

berkurang (willis.S, 2017, hlm: 10).

Menurut Athur dalam Willis (2017. hlm: 11) bahwa dalam proses

bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan dibimbing, dimana

pembimbing membantu si terbimbing sehingga terbimbing mampu membuat

pilihan-pilihan menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya. Masalahnya adalah bahwa pilihan-pilihan didalam kehidupan

dimasyarakat amat banyak, dan persaingan untuk memilih yang terbaik juga

Page 29: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

amat ketat, karena itu diperlukan kecakapan dalam memilih yang terbaik sesuai

dengan prinsip ajaran agama, dan peraturan Negara dan masyarakat. Misalnya

murid sekolah tidak dapat seenaknya mengambil budaya barat yang tidak sopan,

tidak senonoh menurut nilai-nilai yang berlaku di Negara kita.

Winkel dan Hastuti dalam Sagala (2013: 229) Megatakan hasil yang

diperoleh dalam konseling pada dasarnya menekankan bahwa orang yang

dilayani ( konseli ) berhasil mengembangkan sikap serta tingkah laku yang

memuaskan bagi dirinya sendiri serta lingkungannya. Layanan konseling

berkaitan dengan prilaku manusia serta upaya meningkatkan prilaku itu agar

lebih produktif. Bantuan yang diberikan adalah usaha mengembangkan potensi

siswa agar mampu membuat keputusan sendiri secara tepat dalam memecahkan

masalah-masalah atau kesukaran-kesukarannya (Sagala, 2013. hlm: 229).

Pengertian tersebut mengarah kepada bimbingan merupakan suatu

proses yang berkesinambungan, sehingga bantuan itu diberikan secara

sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan

demikian kegiatan bimbingan bukanlah kegiatan yang dilakukan secara

kebetulan, sewaktu-waktu, tidak sengaja atau kegiatan yang asal-asalan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan

merupakan bantuan yang diberikan kepada setiap individu baik anak-anak,

remaja, dewasa atau orang lain sekalipun (bimbingan untuk semua), bimbingan

bukan hanya dilakukan dilingkungan sekolah saja tetapi dilakukan masyarakat

umum. Sementara yang memberi bantuan harus memiliki pribadi yang dapat

dipercaya dan kemampuan yang sesuai kebutuhan individu yang dimbimbing.

Istilah konseling berasal dari bahasa inggris “to counsel” yang secara

etimologis berarti “to give advice” yaitu memberi saran atau nasihat. Menurut

Roger (dalam buku Hallen, 2002: hlm: 10) konseling adalah serangkaian

hubungan lansung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam

merubah sikap dan tingkah lakunya.

Konseling (counseling) merupakan bagian intergral dari bimbingan.

Konseling juga merupakan inti dalam bimbingan. Ada yang menyatakan bahwa

konseling merupakan “jantungnya” bimbingan. Sebagian kegiatan inti atau

Page 30: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

jantungnya bimbingan, praktik bimbingan bisa dianggap belum ada apabila tidak

dilakukan konseling ( Tohirin, 2011. hal. 21).

Menurut Jones (dalam buku Prayitno, 2009. hal. 100) konseling adalah

kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua penagalaman siswa

difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan,

dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecah masalah itu.

Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan

pada perkembangan yang progesif dari individu untuk memecahkan masalah-

masalahnya sendiri tanpa bantuan (Prayitno , 2009. hal. 100).

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konseling merupkan

serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk

membantu dia dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya.

Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling

adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu baik perorang maupun

kelompok yang dilakukan oleh seorang ahli (guru BK) dalam rangka

memberikan pemahaman kepada individu agar dapat memahami lingkungan

hidupnya, memberikan bantuan dalam rangka mengembangkan potensi dirinya

secara maksimal, sehingga dapat dioptimalkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Secara implist, tujuan bimbingan dan konseling sudah bisa diketahui

dalam rumusan tentang bimbingan dan konseling seperti telah dikemukakan

diatas, individu atau siswa yang dibimbing, merupakan siswa yang dibimbing,

merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan. Oleh sebab itu

merujuk pada perkembangan individu yang dibimbing, maka tujuan bimbingan

dan konseling adalah agar tercapainya perkembangan yang optimal sesuai

dengan potensi atau kapasitasnya dan agar individu dapat berkembangan sesuai

lingkungannya (Tohirin, 2011. hlm. 34).

Tujuan Umum Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu

peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai

makhluk Tuhan, sosial dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling

Page 31: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

adalah membantu individu dalam mencapai: Kebahagiaan hidup pribadi sebagai

makhluk Tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, hidup

bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-cita mereka dengan

kemampuan yang dimiliki (Wardati dan Muhammad Jauhar, 2011. hal. 28).

Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai

dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang- Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 (UU No. 20/2003),yaitu

terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan

(Wardati dan Muhammad Jauhar, 2011. hlm. 44).

Tujuan umum bimbingan konseling adalah untuk membantu individu

memperkembangkan diri secara optimal secara sesuai dengan tahap dan

predisposisi yang dimilikinya seperti (kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),

berbagai latar belakang yang ada ( seperti latar belakang keluarga, pendidikan,

status sosial, ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan lingkunganya. Dalam hal

ini bimbingan dan konseling mmbantu individu untuk menjadi insan yang

berguna dalam kehidupannya yang memiliki sebagai wawasan, pandangan,

interprestasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang berkenaan dengan diri

sendiri dan lingkunganya ( Prayitno & Erman, 2013. hlm: 114).

Secara khusus pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi

aspek pribadi-sosial, belajar, dan karier. Dibawah ini akan lebih diuraikan

mengenai tujuan khusus dari bimbingan konseling dilihat dari beberapa aspek:

1.) Dalam aspek perkembangan pribadi-sosial, layanan bimbingan dan

konseling membantu siswa agar:

a. Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal

kekhususan yang ada pada dirinya.

b. Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-

orang yang mereka senangi.

c. Membuat pilihan secara sehat.

Page 32: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

d. Mampu menghargai orang lain.

e. Memiliki rasa tanggung jawab.

f. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi

2.) Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan dan konseling

membantu siswa agar:

a. Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.

b. Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.

c. Mampu belajar secara efektif.

d. Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ ujian.

e. Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan bimbingan dan konseling

membantu siswa agar:

f. Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri

pekerjaaan didalam lingkungan kerja.

g. Mampu merencanakan masa depan.

h. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.

i. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.

Jadi menurut penulis dapat disimpulkan mengenai tujuan dari bimbingan

dan konseling adalah untuk membantu siswa mengenal bakat, minat,

kemampuannya, dan memiliki rasa tanggung jawab, serta siswa dapat menerima,

memilih dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mengamalkan dan

mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan yang

diinginkan dimasa depan (Dewa Ketut Sukardi, 2008: hlm 44).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-qur’an

لقد خلقىا الا وسه ف احسه تق يم

yang artinya “ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-

baik kejadian.” ( QS, At Tin 95:4)

c. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang

hendak dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.

Page 33: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka bimbingan dan konseling

diaekolah harus berfungsi sebaga berikut:

1. Pemahaman

Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai

dengan kepentingan pengembangan peserta didik. Fungsi pemahaman ini

meliputi:

a. Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh peserta didik

sendiri, orang tua, guru pada umunya dan guru pembimbing.

b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk di dalamnya

lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh peserta didik sendiri, orang

tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing.

c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas ( termasuk didalamnya

informasi pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan dan informasi sosial

budaya/nilai-nilai, terutama peserta didik ( Hallen, 2002. hlm: 60).

2. Pencegahan

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai

permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat menganggu,

menghambat atau menimbulkan kesulitan, kerugian tertentu dalam proses

perkembangan ( Hallen, 2002. hlm: 60).

Secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka

pelaksanaan fungsi pencegahan. Kegiatannya antara lain dapat beupa

program-program nyata. Secara garis besar, program-program tersebut

dikembangkan, disusun dan diselenggarakan melalui tahap-tahap.

a. Identifikasi permasalahan yang mungkin timbul.

Di sekolah, permasalahan yang mungkin timbul adalah para siswa

kurang disiplin, tidak belajar penuh, gagal menjawab soal-soal ulangan ujian,

pertentantangan antar kelas, antar sekolah, kurang menghargai guru, siswa

terlibat narkotika, siswa tidak menyukai pelajaran keterampilan.

Page 34: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

b. Mengidentifikasi dan menganalisis sumber-sumber penyebab timbulnya

masalah-masalah.

c. Mengindetifikasi pihak-pihak yang dapat membantu pencegahan masalah

terebut.

Untuk permasalahan murid disekolah pihak-pihak yang terkait adalah

kepala sekolah, guru, wali kelas, orang tua, badan atau lembaga tertentu

sesuai dengan permasalahannya. Sangkut paut pihak-pihak tersebut dengan

permasalahan yang dimaksudkan perlu dikaji secara obyektif.

d. Menyusun rencana program pencegahan.

Rencana ini disusun berdasarkan (1) spesifikasi permasalahan yang

hendak dicegah timbulnya, (2) hasil kajian teoritik dan studi lapangan, (3)

peranan pihak-pihak terkait), (4) faktor-faktor operasional dan pendukung,

seperti waktu, biaya, dan perlengkapan kerja.

e. Pelakasnaan dan monitoring.

Pelaksanaan program sesuai dengan rencana dengan kemungkinan

moditifikasi yang tidak menganggu pencapaian tujuan dengan persetujan

pihak-pihak yang terkait.

7. Evaluasi dan laporan.

Evaluasi dilakukan secara cermat dan objektif. Laporannya diberikan

kepada pihak terkait untuk digunakan sebagai masukan bagi program sejenis

lebih lanjut ( Prayitno & Erman, 2013, hlm: 213).

3.Perbaikan

Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun

mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah

fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang

akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan

yang dialami siswa.

4. Pemeliharaan dan Pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang

diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan

Page 35: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan

berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang positif tetap dijaga agar tetap

baik dan mantap. Dengan demikian siswa dapat memelihara dan

mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka

perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi-fungsi

tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan

bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil

sebagaimana terkandung didalam masing- masing fungsi bimbingan dan

konseling (Dewa Ketut Sukardi, 2008: hal. 42)

5. Advokasi

Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu

peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingan yang

kurang mendapat perhatian ( Tohirin, 2011. hal. 34).

Jadi dapat ditarik benang merang jika setiap layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling dilaksanakan haruslah secara langsung mengacu

pada salah satu atau pada beberapa fungsi itu, agar hasil yang hendak dicapai

secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

Secara keseluruhan jika semua semua fungsi-fungsi itu telah terlaksana

dengan baik, dapatlah bahwa peserta didik akan mampu berkembang secara

wajar dan mantap menuju aktualisasi diri secara optimal pula. Keterpaduan

semua fungsi tersebut sangat membantu perkembangan peserta didik secara

terpadu pula ( Hallen, 2002. hlm: 62).

d. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang dipandang

sebagai pondasi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Adapun

prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan

a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu, tanpa memandang

umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.

Page 36: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingakah laku

individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks

dan unik. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling perlu

menjagkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.

c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan

berbagai aspek perkembangan individu.

2. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu

a. Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap

dan bidang perkembangan dan kehidupan individu, namun bidang

bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut

pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuian dirinya

dirumah, disekolah, serta kaitanya dengan kontak sosial dan pekerjaanya,

sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik

individu.

b. Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan

merupakan faktor salah satu pada diri individu dal hal itu semua menuntut

perhatian seksama dari para konselor dalam mengentaskan klien.

3. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan

a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari integral dari proses

pendidikan dan pengembangan oleh karena itu program bimbingan dan

konseling harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program

pendidikan dan pengembangan menyeluruh.

b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan

kondisi lembaga misalnya sekolah, kebutuhan individu dan masyarkat.

4. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan

a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu,

oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk

mengembangkan klien agar mampu membimbing dirinya sendiri dalam

menghadapi setiap kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.

Page 37: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

b. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh

klien hendaklah atas kemauan klien sendiri, bukan karena kemauan atau

desakan dari konselor

c. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu

dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan

latihan dibidang bimbingan dan konseling.

5. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling diSekolah

a. Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang

jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program

tersebut.

b. Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa menganggu

keharmonisan hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainya

dan siswa.

c. Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa baik siswa-siswa yang

gagal, yang menimbulkan gangguan putus sekolah, yang mengalami

permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun

siswa-siswa yang memiliki bakat istimewa, serta yang bersikap mengambil

muka guru, konselor dan personal lainnya (Prayitno, 2009: hal. 219-224).

e. Asas-asas Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan profesional,

oleh sebab itu, harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah atau asas-

asas tertentu. Slameto dalam Tohirin (2011, hlm. 84) membagi asas-asas

bimbingan dan konseling menjadi dua bagian, yaitu:

1. Asas-asas Bimbingan an Konseling yang berhubungan dengan siswa.

a. Tiap-tiap siswa sebagai individu mempunyai kebutuhan yang berbeda baik

jasmaniah ( fisik) maupun rohaniah (psikis). Tingkah laku individu pada

umumnya dalam rangka memenuhi kebutuhan. Apabila kebutuhan tidak

tercapai, akan menimbulkan kecemasan dan kekecewaan, sehingga pada

akhirnya menimbulkan prilaku yang menyimpang. Guru BK di sekolah

Page 38: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

dan madrasah harus bisa memahami berbagai kebutuhan siswa, sehingga

pelayanan bimbingan dan konseling diberikan dalam rangka memenuhi

kebutuhan siswa terutama kebutuhan psikis seperti memperoleh kasih

sayang, memperoleh rasa aman, kebutuhan untuk sukses dalam belajar,

memperoleh harga diri, kebutuhan untuk diakui dan diterima oleh

kelompok, kebutuhan untuk melakukan eksitensi diri, dan lain-lain.

b. Ada perbedaan diantara siswa ( asas peerbedaan siswa)

Dalam teori individualitas ditegaskan bahwa tiap-tiap individu berbeda.

Demikian halnya siswa sebagai individu jelas mempunyai perbedaan.

Tiap-tiap siswa mempunyai karekteristik yang berbeda karekteristik yang

beerbeda-beda baik fisik maupun psikisnya. Perbedaan-perbedaan siswa

tersebutharus mendapat perhatian secara lebih spesifik dari pembimbing

atau konselor disekolah dan madrasah sehingga siswa berkembang sesuai

dengan karekteristik pribadinya masing-masing. Dalam kaitan dengan

peran siswa ditengah masyarakat kelak, pelayanan bimbingan konseling

harus diarahkan agar siswa menjadi “baik” menurut ukuran masyarakat

tanpa kehilangan kepribadiannya.

c. Tiap-tiap individu ( siswa) ingin menjadi dirinya sendiri.

Tiap-tiap individu ( siswa ) ingin menjadi dirinya sendiri sesuai dengan

ciri-ciri atau karekteristik pribadinya masing-masing. Pelayananan

bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah harus dapat

mengantarkan siswa berkembang menjadi dirinya sendiri. Guru

pembimbing atau konselor di sekolah dan madrasah tidak boleh

mengarahkan perkembangan siswa kearah yang pembimbing atau konselor

inginkan.

d. Tiap-tiap individu ( siswa) mempunyai dorongan untuk menjadi matang

Dalam tiap-tiap tahapan perkembangannya, setiap siswa mempunyai

dorongan yang kuat untuk menjadi matang, produktif, dan berdiri sendiri

(mandiri). Kematangan yang dimaksud di sini adalah kematangan

kejiwaan, emosi, dan sosial. Pelayanan bimbingan dan konseling kepada

para siswa di sekolah dan madrasah harus berorientasi kepada kematangan

Page 39: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

di atas sehingga siswa dapat berkembang sesusai dengan kecenderungan-

kecenderungan.

e. Tiap-tiap siswa mempunyai masalah dan mempunyai dorogan untuk

menyelesaikan.

Tidak ada individu (siswa) yang tidak memiliki masalah. Mungkin tidak

ada pula individu tidak ingin masalahnya terselesaikan. Apalagi individu

(siswa) yang sedang dalam proses perkembangan, pasti memiliki siswa.

Yang berbeda adalah kompleksitas masalah yang dialami oleh tiap-tiap

siswa artinya ada siswa yang memgalami masalah kompleks dan ada yang

kurang kompleks. Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan

madrasah harus diarahkan dalam rangka membantu siswa menghadapi dan

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hidupnya dengan

memanfaatkan sebaik-baiknya dorongan-dorongan yang ada pada setiap

siswa ( Tohirin, 2014, hlm. 86).

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, seharusnya ada suatu asas atau dasar

yang melandai dilakukannya kegiatan tersebut. Atau dengan kata lain ada asas

yang di jadikan dasar pertimbangan kegiatan itu. Demikian pula halnya dalam

kegiatan bimbingan konseling, ada asas yang dijadikan dasar pertimbangan

kegiatan itu menurut Prayitno (Dalam buku Hallen 2002: hal. 66) ada dua belas

asas yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan pelayanan bimbingan

dan konselin. Asas-asas bimbingan dan konseling itu adalah sebagai berikut:

1. Asas Kerahasiaan

Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan dan

konseling, kadang-kadang klien harus menyampaikan hal-hal yang sangat

pribadi/rahasia kepada konselor. Oleh karena itu konselor harus menjaga

kerahasiaan data yang diperolehnya dari kliennya. Berdasarkan apa yang

dikemukakan diatas, maka apa yang terjadi atau isi pembicaraan konselor dan

klien dalam wawancara atau konseling kerahasiaannya perlu dihargai dan dijaga

dan disimpan dengan baik dan kerahasiaanya dijaga dengan cermat oleh

konselor.

Page 40: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Sebagaimana Firman Allah SWT bahwa memelihara amanah dan

menempati janji merupakan salah satu karekteristik orang beruntung,

sebagaimana Firman Allah dalam surat (Al Mu’minum 23:8)

والذيه هم لأماواتهم وعهدهم راعىن

Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)

dan janjinya.”

2. Asas Kesukarelaan

Dalam memahami pengertian bimbingan dan konseling telah

dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu.

Perkataan membantu disini mengandung arti bahwa bimbingan bukan

merupakan suatu paksaan. Oleh karena itu dalam kegiatan bimbingan dan

konseling diperlukan adanya kerja sama yang demokratis antara konselor/ guru

pembimbing dengan kliennya. Kerja sama akan terjalin bilamana klien dapat

dengan suka rela menceritakan serta menjelaskan masalah yang dialaminya

kepada konselor.

3. Asas keterbukaan

Asas keterbukaan merupakan asas penting bagi konselor/ guru

pembimbing, karena hubungan tatap muka antara konselor dan klien merupakan

pertemuan batin tanpa tedeng aling-aling. Dengan adanya Keterbukaan ini dapat

ditumbuhkan kecenderungan pada klien untuk membuka dirinya, untuk

membuka kedok hidupnya yang menjadi penghalang bagi perkembangan

psikisnya.

4. Asas kekinian

Pada umunya pelayanan bimbingan dan konseling bertitik tolak dari

masalah yang dirasakan klien saat sekarang7 atau kini, namun pada dasarnya

pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri menjangkau dimensi waktu yang

lebih luas, yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Permasalahan

yang dihadapi oleh klien bersumber dari rasa penyesalannya terhadap apa yang

terjadi pada masa lalu, dan kekhawatiran dalam menghadapi apa yang akan

terjadi pada masa yang akan datang, sehingga ia lupa dengan apa yang harus dan

Page 41: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

dan dapat dikerjakan pada saat ini. Dalam hal ini diharapkan konselor dapat

mengarahkan klien untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya

sekarang.

5. Asas kemandirian

Salah satu tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling adalah

agar konselor berusaha menghidupkan kemandirian didalam diri klien. Schudt

berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa “ klien akan terus

menyatakan ketergantungannnya, selama ketergantungan itu memperoleh

respon dari konselor, sebaliknya rasa ketergantungan itu akan terhenti bila

tidak ditanggapi oleh konselor.”

6. Asas Kegiatan

Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling kadan-kadang konselor

memberikan beberapa tugas dan kegiatan kepada klienya. Dalam hal ini klien

harus mampu melakukan sendiri kegiatan-kegiatan tersebut dalam rangka

mencapai tujuan bimbigan dan konseling yang telah ditetapkan.

7. Asas Kedinamisan

Keberhasilan usaha pelayanan bimbigan dan konseling ditandai dengan

terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku klien kearah yang lebih baik. Untuk

mewujudkan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku membutuhkan proses

dan waktu tertentu sesuai dengan kedalaman dan kerumita masalah yang

dihadapi klien. Konselor dan klien serta pihak-pihak lain diminta untuk

memberikan kerjasama sepenuhnya agar pelayanan bimbingan dan konseling

yang diberikan dapat dengan cepat meninmbulkan perubahan dalam sikap dan

tingkah laku klien.

8. Asas Keterpaduan

Pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjalinya keeterpaduan

berbagai aspek dari individu yang dibimbing. Untuk itu konselor perlu bekerja

sama dengan orang-orang yang diharapkan dapat membantu penanggulangan

maasalah yang dihadapi klien. Dalam hal ini peranan guru, orang tua, siswa-

siswa yang lain sering kali sangat menentukan. Konselor harus pandai menjalin

Page 42: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

kerja sama yang saling mengerti dan saling membantu demi terbantunya klien

yang mengalami masalah.

9. Asas Kenormatifan

Pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukanya hendaknya tidak

bertentangan dengan norma-norma yang berlaku didalam masyarakat dan

lingkunganya. Disadari sepenuhnya bahwa konselor akan menyertakan norma-

norma yang dianutnya kedalam hubungan konseling, baik secara langsung atau

tidak langsung. Tetapi harus diingat bahwa konselor tidak boleh memaksakan

nilai atau norma yang dianut kepada kliennya.

10. Asas Keahlian

Untuk menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling, para

petugas harus mendapatkan pendidikan dan latihan yng memadai. Pengetahuan,

keterampilan, sikap dan kepribadian yang ditampilkan oleh konselor/ guru

pembimbing akan menunjang hasil konseling.

11. Asas Alih Tangan

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang

menangani masalah-masalah yang cukup pelik. Berhubungan hakekat masalah

yang dihadapi klien adalah unik (kedalamannya, keluasanya, dan

kedinamisaanya), disamping pengethuan dan keterampilan yang dimliki oleh

konselor juga terbatas, maka ada kemungkinan suatu masalah belum dapat

diatasi setelah proses konseling berlangsung. Dalam hal ini konselor perlu

mengalih tangankan (referal) klien pada pihak lain (konselor) yang lebih ahli

untk menangani masalah yang sedang oleh klien tersebut.

12. Asas Tut Wuri Handayani

Sebagaimana yang telah dipahami dalam pengertian bimbingan dan

konseling bahwa bimbingan dan konseling itu merupakan kegiatan yang

dilakukan secara sistematis, sengaja, berencana, terus menerus dan terarah

kepada suatu tujuan. Oleh karena itu kegiatan pelayanan bimbingan dan konsling

tidak hanya dirassakan adanya pada saat klien mengalami masalah dan

menghadapkannya kepada konselor/guru pembimbing saja. Kegiatan bimbingan

konseling harus senantiasa diikuti secara terus menerus dan aktif sampai sejauh

Page 43: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

mana klien telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hallen, 2002.

hal. 66).

Jadi menurut penulis asas-asas dalam bimbingan dan konseling sangat

mempunyai keterkaitan satu sama lain, jika salah satu asas itu tidak dijalankan

maka tidak menutup kemungkinan jika bimbingan konseling akan kehilangan

kepercayaan oleh kliennya, bahkan mungkin klien tidak mau lagi untuk

berhubungan dengan layanan bimbingan dan konseling.

f. Bidang-bidang Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Disekolah Madrasah

Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah merupakan kegiatan yang

sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan

konseling selalu memperhatikan karekteristik tujuan pendidikan, kurikulum, dan

peserta didik. Adapun bidang-bidang bimbingan dan konseling adalah sebagai

berikut:

1. Bidang Pengembangan Pribadi

Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai sebagai suatu bantuan dari

pembimbingan kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan

tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu

bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik. Bimbingan

pribadi juga bertujuan agar individu mampu mengatasi sendiri, mengambil

sendiri atau memecahkan masalah sendiri yang menyangkut keadaan batinya

sendiri.

2. Bidang Pemgembang Sosial

Bimbingan Sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam

menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan,

penyelesaian maasalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimibngan

sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada

individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan

menyusaikan diri dengan lingkungan secara baik.

3. Bidang Perkembangan Kegiatan Belajar

Page 44: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Bimbingan Belajar atau Bimbingan Akademik adalah suatu bantuan dari

pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang

tepat dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi

kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di

institusi pendidikan.

4. Bidang Pengembangan Karier

Menururt Winkel (Dalam buku Tohirin, 2011: hal.133) Bimbingan karier

merupakan bantuan dalam mepersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan,

pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali

diri agar siap memamgku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan

tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan pengertian

diatas, bimbingan karier bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada

terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah

karier.

5. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga

Bimbingan kehidupan keluarga meerupakan suatu bimbingan yang

diberikan oleh individu (pembimbing)

Kepada individu lain (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah

kehidupan keluarga. Melalui bimbingan kehidupan sosial bekeluarga, individu

dibantu mencarikan alternative bagi pemecahan masalah yang berkenaan dengan

kehidupan keluarga ( Tohirin, 2011, hlm. 123).

3. Kenakalan Siswa

a. Pengertian Kenakalan Siswa

Menurut Syafaat Dkk (2008:74) “Juveline deliquency ialah perilaku jahat

(dursila), atau kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak muda. Kenakalan remaja

meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang

dilakukan oleh remaja”.

(Santrock 2011: hlm.458) mengatakan bahwa “label kenakalan remaja

(juveline delinquent) ditetapkan pada remaja yang melanggar hukum atau terlibat

Page 45: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

dalam perilaku yang dianggap ilegal”. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya

sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Menurut Kartono (2011:9) “anak-anak remaja yang melakukan kejahatan

itu pada umumnya kurang memiliki kontrol diri, atau justru menyalahgunakan

kontrol diri tersebut, dan suka menegakkan standar tingkah laku, sendiri di

samping itu meremehkan keberadaan orang lain”. Kenakalan remaja merupakan

perilaku sebagian para remaja yang bertentangan dengan hukum, agama, norma,

moral, dan aturan-aturan yang ada di masyarakat. Akibat yang dihasilkan dari

perbuatan tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kenakalan remaja itu disebabkan kegagalan mereka dalam memperoleh

penghargaan dari masyarakat tempat mereka tinggal. Penghargaan yang mereka

harapkan ialah tugas dan tanggung jawab seperti orang dewasa. Mereka menuntut

suatu peranan sebagaimana dilakukan orang dewasa. Tetapi orang dewasa tidak

dapat memberikan tanggung jawab dan peranan itu, karena belum adanya rasa

kepercayaan terhadap mereka.

Menurut Sudarsono pengertian tentang kenakanla anak sebagai berikut:

tiap perbuatan, jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang dewasa, maka

perbuatan itu merupakan kejahatan, jadi merupakan perbuatan yang melawan

hukum, yang dilakukan oleh anak khususnya anak remaja (Sudarsono, 2006: hlm.

5). kenakalan anak adalah suatu contoh prilaku yang ditujukan oleh remaja

dibawah usia 18 tahun dan perbuatan melanggar aturan, yang dianggap berlebihan

dan berlawanan dengan norma masyarakat.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali perilaku-

perilaku remaja baik di sekolah, masyarakat, keluarga yang dikategorikan masuk

dalam ranah kenakalan remaja. Kenakalan ini merupakan perbuatan yang sangat

merugikan diri sendiri dan orang lain, terlebih pada harapan dari orang tua kepada

anaknya yang senantiasa mengharapkan anak-anak menjadi anak yang sukses

dalam mencapai masa depan.

Page 46: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

b. Jenis-Jenis kenakalan Siswa

(Menurut Wahidin dkk 2012: 2) dari beberapa bentuk kenakalan remaja

dapat di golongkan dalam 4 jenis, yaitu: Kenakalan remaja yang menimbulkan

korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian, pemerkosaan dan pembunuhan,

Kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi, seperti pengrusakan,

pencurian, pencopetan dan penodongan, Kenakalan sosial yang tidak

menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti pelacuran, penyalahgunaan

obat, kumpul kebo dan lain-lain, Kenakalan yang melawan status, mengingkari

kasus pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan

minggat dari rumah atau melawan orang tua.

(Menurut Asmani 2012:109) kenakalan remaja yang sering dilakukan di

sekolah adalah sebagai berikut : (1) rambut panjang bagi siswa putra, (2) rambut

disemir, (3) mentato kulit, (4) merokok, (5) berkelahi, (6) mencuri, (7) merusak

sepeda/motor temannya, (8) pergaulan bebas, (9) pacaran, (10) tidak masuk

sekolah, (11) sering bolos, (12) tidak disiplin, (13) ramai di dalam kelas, (14)

bermain play station, (15) mengotori kelas dan halaman sekolah.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali perilaku-

perilaku remaja baik di sekolah, masyarakat, keluarga yang dikategorikan masuk

dalam ranah kenakalan remaja. Kenakalan ini merupakan perbuatan yang sangat

merugikan diri sendiri dan orang lain, terlebih pada harapan dari orang tua kepada

anaknya yang senantiasa mengharapkan anak-anak menjadi anak yang sukses

dalam mencapai masa depan.

c. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa

Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang

dilakukan oleh remaja yang sangat perlu sekali perhatian untuk diatasi. Sebelum

kita mencari jalan keluar bagi pencegahan dan penanggulangannya, sebaiknya

diteliti terlebih dahulu sebab-sebab yang menimbulkan kenakalan tersebut.

Menurut Santrock, (dalam Kusumawati, 2012: 6) “faktor yang mempengaruhi

kenakalan remaja adalah identitas, kontrol diri, usia, jenis kelamin, harapan

Page 47: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

terhadap pend idikan dan nilai-nilai di sekolah, proses keluarga, pengaruh teman

sebaya, kelas sosial ekonomi, kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal”.

(Menurut Nindya dan Margaretha, 2012: 3) terbentuknya perilaku

menyimpang remaja dipengaruhi oleh tiga aspek yang saling berhubungan. Ketiga

aspek tersebut adalah kepribadian yang meliputi nilai individual, harapan, dan

keyakinan pada remaja. Aspek kedua sistem lingkungan yang diterima oleh

remaja, seperti pada lingkungan keluarga atau teman sebaya. Aspek ketiga adalah

sistem perilaku yang merupakan cara yang dipilih remaja untuk berperilaku dalam

kesehariannya.

Menurut Siegel & Welsh (dalam Nindya dan Margaretha, 2012: 2)

“beberapa faktor seperti keluarga, sekolah, dan teman sepermainan dianggap

menjadi faktor penyebab perilaku kenakalan remaja”.

(Menurut Wahidin dkk 2012: 4)“ hal mempengaruhi perilaku kenakalan

remaja terdiri dari, Pola Pengasuhan dengan Kekerasan, Kurang Perhatian dan

Kasih Sayang, Faktor Lingkungan Luar Rumah”. Lemahnya kontrol diri sangat

berpengaruh pada perilaku. Seseorang akan mudah terjerumus pada perilaku

negatif apabila lemah dalam mengontrol diri, sebaliknya seseorang akan terhindar

dari perilaku negatif apabila ia mampu mengontrol diri. Oleh karena itu kontrol

diri sangat berperan dalam tingkah laku remaja dan keluarga yang bermasalah

merupakan penyebab utama dalam pembentukan masalah emosional pada anak

yang dapat mengarah pada masalah sosial dalam jangka panjang.

d. Karakteristik Kenakalan Siswa

Karakterisik merupakan ciri-ciri perilaku yang dikelompokkan kedalam

ranah kenakalan remaja. (Menurut Kartono, 2011 : 49) “ada empat karakteristik

kenakalan yang membedakan anak normal dengan nondelinkuen, karakteristik

tersebut diantaranya : delikuensi terisolir, delikuensi neurotik, delikuensi

psikopatik, dan delikuensi defek mental”. Keempat karakteristik tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut :

Page 48: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

1. Delikuensi Terisolir (Kenakalan Terisolir). Kelompok ini merupakan jumlah

terbesar dari remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak menderita

kerusakan psikologis.

2. Delikuensi Neurotik (Kenakalan Neurotik). Pada umumnya, remaja nakal

tipe ini menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius, antara lain berupa

kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan berdosa dan lain

sebagainya.

3. Delikuensi Psikopatik (Kenakalan Psipakotik). Delinkuensi psikopatik ini

sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari kepentingan umum dan segi

keamanan, mereka merupakan oknum kriminal yang paling berbahaya.

4. Delikuensi Defek Moral (Kenakalan Defek Moral). Defek (defect, defectus)

artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat, kurang. Delinkuensi defek

moral mempunyai ciri-ciri: selalu melakukan tindakan anti sosial, walaupun

pada dirinya tidak terdapat penyimpangan, namun ada disfungsi pada

inteligensinya.

4. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

guru diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru

memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi,

kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau

norma etik tertentu (Danim dan Khairil 2013, hlm. 44).

Guru Bimbingan dan Bonseling (BK) adalah seorang tenaga profesional

yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan

seluruh waktunya pada layanan bimbingan. Guru BK ini memberikan layanan-

layanan bimbingan kepada para siswa dan menjadi konsultan bagi staf sekolah

dan orang tua (Winkel & Sri Hastuti, 2012).

Peranan guru BK berdasarkan teori di atas adalah tindakan yang dilakukan

oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau seorang tenaga profesional

dalam memberikan layanan-layanan bimbingan kepada para siswa. Bentuk

Page 49: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

peranan guru BK meliputi tugas dan fungsi yang merupakan tanggung jawab atas

profesi yang disandangnya (Hallen, 2002. hlm. 53).

Siswa yang hadir disekolah untuk memperoleh layanan pembelajaran

terdiri dari beragam jenis keunggulan dan permasalahannya. Semua siswa

memerlukan layanan bimbingan dan konseling (BK) yang didalamnya juga

termuat bimbingan karir, mulai dari yang bermasalah hingga yang sangat unggul.

Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan untuk siswa baik secara

perorangan maupun kelompok agar mereka bisa berkemban secara optimal.

Sekolah atau lembaga pendidikan, sebagaimana telah diketahui bertujuan

untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga untuk informasi-informasi yang

dibutuhkan masyarakat atau pemerintah.

Keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah jelas dan seharusnya

diarahkan untuk mencapai terwujudnya keempat kompetensi itu pada setiap

peserta didiknya. Dapat dipahami tanpa masuknya pelayanan bimbingan dan

konseling kedalam sistem pendidikan, para lulusannya mungkin hanya mampu

memiliki kompetensi akademis saja, sarat dengan pemilikan ilmu pengetahuan

dan teknologi, ahli dan profesional dalam bidangnya, akan tetapi tidak memiliki

kompetensi sosial. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan tranformasi diri,

kematangan intelektual dan emosional dan mereka justru seperti menara gading

ditengah-tengah masyarakatnya. Dan tidak jarang mereka justru menjadi bingung

dan tergantung paada pihak lain setelah menjadi serjana.

Guru Bimbingan Konseling selama ini dianggap sebagai sosok yang dapat

mengatasi masalah-masalah pribadi yang dialami oleh para siswa, di mana guru

BK sangat berperan untuk memberikan solusi yang tepat kepada para siswa.

Masalah yang dihadapi oleh guru BK biasanya berkisar pada masalah pendidikan

terutama pada masalah kedisiplinan siswa yang menjadi problem yang sangat

utama yang harus segera diatasi. Kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa

biasanya berkisar pada pelanggaran terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah

serta kebijakan sekolah. Misalnya saja pelanggaran terhadap atribut sekolah,

keterlambatan masuk sekolah. Hal ini biasanya diserahkan kepada guru

Page 50: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Bimbingan Konseling di sekolah. Seperti halnya fungsi bimbingan konseling

yakni membantu individu untuk menghadapi situasi lingkungannya

Secara umum dapat dilihat peranan pelayanan bimbingan dan konseling

dalam pendidikan, yakni sesuai dengan urgensi dan kedudukannya, maka ia

berperan sebagai penunjang kegiatan pendidikan lainnya dalam mencapai tujuan

pendidikan yang telah digariskan melalui Undang-Undang Republik Indonesia

No. 2 Tahun 1989. Peran ini dimanifestasikan dalam bentuk membantu para

peserta untuk mengembangkan kompetensi religious, kompetensi kemanusiaan

dan kompeetensi sosial, serta membantu kelancaran para para peserta didik dalam

mengembangkan kompetensi akademik dan profesional sesuai dengan bidang

yang ditekuninya melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Secara operasional

peranan yang dimainkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling dalam

pendidikan dikemukakan diatas akan terwujud dalam tujuan dan fungsinya

(Hallen, 2002. hlm. 53).

B. Study Relevan

Sebelum peneliti mengangkat judul yang akan diteliti “Manajemen

Bimbingan Konseling dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA

Islam Terpadu Kota Jambi.” Sebelumnya telah ada penelitian yang

mengangkat tema yang sama yaitu:

Penelitian Skripsi yang telah ditulis Syifa’ Minhatun Nisa, Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi universitas islam Negeri Wali songo semarang

(2016) berjudul yang berjudul “Peran Bimbingan Konseling Islam dalam

Mengatasi Kenakalan Siswa (Student delinquency) Di Ma Miftahul Huda

Tayu. Skripsi ini membahas tentang Keberadaan bimbingan dan konseling di

lingkungan MA Miftahul Huda Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang

merupakan salah satu usaha madrasah dalam membantu peserta didik

mengatasi segala permasalahan, agar peserta didik dapat berprestasi dan dapat

meningkatkan motivasi belajarnya serta dapat berkembang secara optimal,

sehingga visi dan misi madrasah dapat terealisasi sesuai dengan harapan

madrasah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan

Page 51: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Bimbingan Konseling Islam di MA Miftahul Huda Tayu-Pati dan untuk

mengetahui peran Bimbingan Konseling Islam dalam mengatasi kenakalan

siswa (student delinquency). Peneitian ini menggunakan metode kualitatif

deskriftif.

Selanjutnya penelitian yang berjudul “upaya guru bimbingan konseling

dalam mengatasi siswa bermasalah di Madrasah Tsanawiyah Negeri olak

kemang karya Yuliza Farnandesh KS Nim.T.Pai 200618, yang mengatakan

bimbingan konseling diadakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami

siswa seperti kurangnya minat belajar siswa, seringnya siswa datang terlambat

kesekolah. Dalam hal itu menganalis sebab timbulnya masalah. Dengan

menggunakan pendekatan konseling yang bertujuan untuk memberikan solusi

dalam mengatasi masalah.

Perbedaan penelitian yang sudah dilaksanakan dengan dengan

penelitian penulis laksanakan yaitu pelitian yang sudah dilaksanakan lebih

berfokus kepada program BK dan manfaat BK bagi anak didik dan sekolah

sedangkan penelitian yang akan penulis laksanakan lebih berfokus kepada

peran Guru Bimbingan Koseling dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa. Jadi

peneliti ingin mengetahui bagaimana peran guru BK dalam Menanggulangi

Kenakalan Siswa di SMA IT Al-Azhar kota jambi .

Page 52: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

Menurut Creswell (2012) dalam Sugiono (2017) penelitian kualitatif adalah

dimana peneliti melalukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk

mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya. Metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan

secara tringgulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian

lebih menekankan makana daripada generalisasi ( Sugiono, 2017: 9 ).

Ojbek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural

setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik.

Obyek yang alamiah adalah abyek yang apa adanya. Dalam penelitian kualitatif,

peneliti menjadi instrument . oleh karena itu dalam penelitian kualitatif

instrumenya adalah orang atau humas instrument. Untuk dapat menjadi instrumen,

maka peneliti harus memeliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga

mampu bertanya, menganalisis, memotret, mengkontruksi obyek yang diteliti

menjadi lebih jelas dan bermakna ( Sugiono, 2017: 9 ).

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang mana digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data

dilakukan secara tringgulasi ( gabungan observasi, wawancara dan dokumentasi)

data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna,

memahami keunikan, mengkontruksi fenomena, dan menentukan hipotesis

(Sugiono, 2017: 9 ).

Page 53: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti menyusun

proposal selama melaksanakan pengumpulan data di lapangan dan setelah selesai

dilapangan sampai peneliti mendapatkan seluruh data. Oleh karena itu peneliti

ingin melihat bagaimana “Manajemen bimbingan dan konseling dalam

menanggulagi kenakalan siswa di SMA Islam terpadu Al-Azhar Kota jambi.”

Dengan mengadakan observasi atau pengamatan lapangan untuk memperoleh data

dan informasi selengkap mungkin yang berkaitan dengan objek penelitian.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. setting Penelitian

Setting dalam suatu penelitian dapat di pahami sebagai suatu keadaan atau

tempat dimana subjek berdomisili, yang turut mempengaruhi dan berhubungan

dengan kegiatan, peristiwa dan sebagainyan, penelitian ini bertempat Jl. Kolonel

Amir Hamzah No.32, Simp, IV sipin Telanaipura Kota jambi.

Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan penelitian. Pertama

sekolah ini adalah sekolah yang terus membenahi dirinya dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan di kota jambi. Kedua sekolah ini menerapkan

nilai-nilai moral dan islami. Ketiga, bahwa sepengetahuan penulis belum ada

peneliti lain yang meneliti tentang Manajemen Bimbingan Konseling Dalam

Menanggulang Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah Guru Bimbingan Konseling, Kepala

Sekolah,Waka Kesiswaan, Guru. Penulis menetapkaan informan kunci adalah

Guru BK sedangkan dijadikan responden Kepala Sekolah,Waka Kesiswaan, Guru,

Siswa. Subjek dalam penelitian ini sebagian didatangi dan diwawancarai, dan

sebagian lagi didatangi untuk di amati atau diobservasi secara langsung. Hal ini

dilakukan untuk penyesuaian informasi atau data yang diperoleh melalui

wawancara dengan data yang diperoleh melalui observasi melalui teknik

triangulasi.

Page 54: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti umumnya

dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan atau diperoleh dari tangan

pertama atau subjek (informan) melalui proses wawancara. Dalam hal ini

penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari Kepala sekolah, Staf TU,

Guru BK, Waka Kesiswaan, waka kurikulum, dan siswa.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung peneliti,

tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga. Data sekunder

juga dikenal sebagai data-data pendukung atau pelengkap data utama yang

dapat digunakan oleh peneliti. Jenis data sekunder ini dapat berupa gambar-

gambar, dokumentas, grafik, manuserif, tulisan-tulisan tangan, dan berbagai

dokumentasi lainya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah:

a. Historis dan Geografis SMA Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi

b. data tentag guru dan siswa

c. data tentang sarana dan prasarana, struktur organisasi dan visi-misi

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana data tersebut diperoleh. Sumber data

yang penulis dapatkan dalam penelitian ini adalah:

a. Kepala sekolah

b. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

c. Guru BK

d. Waka kurikulum

e. Guru-Guru

f. siswa

g. Arsip/ Dokumentasi

Page 55: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. Jadi Teknik wawancara yaitu pertemuan

langsung yang direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai

untuk saling bertukar pikiran, guna memberikan atau menerima informasi

terntentu yang diperlukan dalam penelitian ( Sugiono, 2017: hlm. 114).

Wawancara yang penulis gunakan untuk mengetahui lebih dalam tentang

data:

a. Bagaimana Pelaksanaan bimbingan konseling yang di lakukan di SMA Islam

Terpadu Al-AzharKota jambi?

b. Bagaimana Prilaku siswa dalam mengikuti bimbingan konseling di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

c. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan Konseling dalam

menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota

jambi?

d. Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-

AzharKota jambi?

2. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi. Jadi Teknik observasi adalah tindakan atau proses

pengambilan informasi, atau melalui media pengamatan. Dalam melakukan

observasi ini, peneliti menggunakan serana utama indera penglihatan.

Kemudian dicatat dalam nota lapangan sebagai materi utama untuk dianalisis

(Sugiono, 2017: hlm. 106).

Page 56: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlau. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan catatan harian, sejarah kehidupan, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya foto dan

lain-lain. (Sugiyono, 2017 : 124)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013 :

243) dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus dengan gambaran

sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Kegiatan utama dalam penelitian adalah pengumpulan data. Dalam

penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam,

dan dokumentasi atau gabungan ketiganya ( tringulasi) pengumpulan data

dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan-bulan, sehingga data yang diperoleh

akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan secara umum

terhadap situasi sosial/obyek yang diteliti, semua yang dilihat dan di dengar

direkam semua. Dengan demikian peneliti akan memperoleh data yang sangat

banyak dan bervariasi (Sugiono, 2017: 134)

2. Reduksi Data

Selanjutnya melalui reduksi data, mereduksi data berate merangkum,

memilih dan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (

Sugiono, 2017: hlm. 134).

3. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, maka Langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan, hubungan antar kategori. Yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah bentuk teks yang bersifat

Page 57: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

naratif atau uraian singkat. Penyajian data ini berfungsi memudahkan peneliti

dalam memahami dan menarik kesimpulan sementara (Sugiyono, 2017 : 136).

4. Penarikan kesimpulan/ Verifikasi

Langkah ke empat dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tajap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiono, 2017: hlm. 141).

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan.

Uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji kredibilitas

Kredibilitas merupakan validitas internal dalam penelitian kualitatif. Uji

kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan

enam teknik yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan tema sejawat, analisis kasus negatif,

menggunakan bahan referensi dan member check (Sugiyono, 2017: hlm 185).

Berdasarkan teknik triangulasi diatas, maka dimaksud untuk mengecek

kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan Peran Guru

Bimbingan Konseling Dalam Menanggulang Kenakalan Siswa di SMA Islam

Terpadu Al-Azhar Kota Jambi

Page 58: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

G. Jadwal Penelitian

Agar penelitian pelaksanaan kegiatan dilapangan yang sesuai dengan

perencanaan sebelumnya, maka penulis membuat jadwal kegiatan penelitian

sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No

Jenis kegiatan

Penelitian

BULAN

Des

2018

Jan

2019

Feb

2019

Mar

2019

April

2019

Mei

2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul

2. Penyusun Proposal

3. Bimbingan Proposal

4. Pengurus Izin Seminar

5. Seminar Proposal

6. Perbaikan Proposal

7. Pengajuan Izin Riset

8. Pengumpulan Data

9. Verifikasi dan

Analisis Data

10. Penulisan laposan

skripsi

11. Pengadaan laporan

skripsi

12. Sidang munaqosah

Page 59: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Gambaran Umum Sekolah

GAMBARAN UMUM MADRASAH / SEKOLAH

PROFIL SMA SWASTA IT AL- AZHAR JAMBI

1. IdentitasSekolah

a. Nama Sekolah : SMAS IT AL- AZHAR JAMBI

NPSN : 10506150

NSS : 102100401039

Akreditasi : B

Nomor Akreditasi : 164/BAP-S/M/X/2014

Nilai Akreditasi : 71

b. Alamat Sekolah

Propinsi : Jambi

Kabupaten :

Kecamatan : Telanaipura

Kelurahan : Sungai Kambang

Jalan : Kol. Amir Hamzah No. 32

Kode Pos :36124

Telepn/Fax : +62(0741) 667917 fax. 61944

e-mail : [email protected]

c. Nomor Rekening : 0298061086

Nama Bank Unit : BNI

Kantor Cabang : Pasar

Pemegang Rekening

1) Kepala Sekolah : Rini Kartini, S. Ag

2) Bendahara Sekolah : Efiza Fitri, S

2. Identitas Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Rini Kartini, S. Ag

a. NIP : -

b. Tempat/tanggal lahir : Jambi, 26 Juni 1977

c. Pendidikan Terakhir : S1

d. Jurusan Ijazah : Pendidikan Agama Islam

e. No. Telepon Rumah : -

f. No. HP : +62 813 6049 7310

g. Alamat Rumah :Perumahan Guru SMAN Titian

Teras

Page 60: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

2. Sejarah singkat

Berdirinya YPPD muaro bungo jambi, merupakan cita-cita pendirinya, Ibu

Hj Rosmaini MS. Sejak beliau masih duduk di Perguruan Diniyyah putri padang

panjang, Sumatra barat pada tahun 1972. Cita-cita itu di dorong oleh keinginan

untuk ikut memajukan daerah kelahiran beliau jika dibandingkan degnan daerah-

daerah lain pada waktu itu keertinggalan disegala bidang.

Pada tahun 1973, beliau masih berstatus mahasiswi dalam kedudukannya

sebagai ketua senat diikutkan oleh pengurus perguruan Diniyyah Putri padang

panjang dalam suatu tim yang terdiri dari Ibu Hj. Ratina Yusuf, guru tertua,

rosmaini MS dan Zarni Z. dipercaya untuk menjalankan kupon sumbangan dan

menjalani rute dari padang panjang-muaro bungo- jambi dan sekitarnya-

Palembang-tanjung karang dan Jakarta. Dari perjalanan inilah belian mendapatkan

pengalaman berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai oleh daerah lain

dibandingkan dengan keadaan dijambi. Semua itu menambah kuatnya cita-cita

beliau untuk memajukan daerah melalui pendidikan.

Pada tahun 1975 setelah menamatkan pendidikan pada tingkat sarjana

muda di fakultas Dirasat Islamiyah diniyyah Putri Padang Panjang, pada tahun itu

pula beliuan pulan kekampung halamanya di muaro bungo dan mulai menjajaki

usaha pendirian Diniyyah putrid an cikal daripada perguruan Al-Azhar jambi yang

dicita-citakan.

Pada tahun 1977, resmi berdirilah perguruan Diniyyah Putri Muaro bungo

dan merupakan cikal berdirinya perguruan Al-Azhar jambi pada tahun 1987 awal

dari cikal bakal Yayasan yang telah didiriakan tersebut menempati sebuah rumah

yang dipinjamkan oleh seorang dermawan Alm. H.Ramli beserta keluarga besar

H.saman yang berlikaso di Tanjung Gedang Muaro bungo.

Pada saat menghadapi tantangan dan rintangan dari segala penjuru, dengan

rahmat dan barokah dari Allah SWT, pemerintah daerah memberikan lokasi

permanen untuk pesantren sebaga salah satu usaha jasa pendidkan yang

diselenggarakan oleh yayasan seluas 11,5 ha dirimbo tengah bungo. Lokasi

tersebut merupkan masih hutan lebat yang belum pernah digarap sebelumnya.

Hmbatan dan rintangan yang dihadapi yayasan sungguh berat, terlebih bagi

Page 61: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

pimpinan yayasan yang notabebe seorang wanita denagn segala kelemahan dan

keterbatasanya. Tetapi dengan ridho Allah SWT serta dorongan dan dukungan

dari simpatisan, hutan yang penuh semak belukar, kayu besar dan hewan liar itu

hanya dalam tempo 2 tahun telah dapat di taklukan oleh cita-cita dan tekat yang

kuat untuk menegakan kebenaran dan meninggikan kalimat Allah.

Pada awal tahun 1983 lokasi baru tersebut ditempati dan mulai didirikan

bangunan yang yaitu lokal belajar, asrama santri dan rumah guru yang semuanya

didanai dari bantuan lain dari para simpatisan. Pada saat yang erus

eksibersamaan dibangun masjid dengan dana yang diperoleh dari ibu Hj. Fatimah

Basyar dermawan dari arab Saudi melalu Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

(DDII).

Terbukti bahwa keikhlasan dan panggilan jiwa telah membuat sesuatu

yang jauh dari kemungkinan dan berada diluar perhitungan akal manusia dapat

menjadi kenyataan. Ini adalh perhitungan matematika Allah SWT. Untuk

mengembangkan pendidikan dijambi atas saran Bapak H. Kadir Basalamah yang

pada saat itu menjabat Dirjen. Bimas islam serta dukungan Buya Moh. Natsir

mantan perdana Menteri RI dan Walikota Jambi Bapak Drs. H. Ashari, maka

pada tahun 1987 di bukalah Perguruan Al-Azhar jambi dikota provinsi . dan

seperti yang kita lihat pada saat sekarang ini, perguruan Al-Azhar jambi dapat

terus eksis memajukan pendidikan di provinsi jambi dan semoga Allah

memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada kita

3. Visi dan Misi

Visi:

Menjadi Sekolah Berstandar Internasional Penuh Prestasi, Bertakwa, Cerdas,

Kreatif, Serta Inovatif.

Misi:

1. Memberi Pelayanan Pendidikan Yang Terbaik

2. Mengarahkan Segala Potensi Dan Sumber Daya Dalam Mendidik Serta

Membimbing Siswa.

Page 62: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

3. Senantiasa Meningkatkan Dan Mengembangkan Kualitas Sdm

4. Kualitas Sdm Yang Berkarakter Baik Dan Unggul

5. Bekerja Sama Dengan Berbagai Pihak Untuk Meningkatkan Mutu

Pendidikan

6. Aktif, Kreatif, Dan Inovatif Dalam Berprestasi

4. Struktur Organisasi

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh

karena itu di butuhkan suatu struktur dimana setiap bagian pada struktur itu

mempunnyai fungsi dan sosialilsasi kerja sehingga sekolah terorganisasi

dengan baik. Adapun struktur organsasi SMA IT AL-AZHAR adalah sebagai

berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

SMA IT Diniyyah Al-Azhar

Nama Sekolah : SMAS IT AL- AZHAR JAMBI

NPSN : 10506150

NSS : 102100401039

Akreditasi : B

Nomor Akreditasi : 164/BAP-S/M/X/2014

Nilai Akreditasi : 71

Page 63: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Gambar 1.

Struktur Organisasi

Gkk

KETUA YAYASAN

Dra. Hj. Rosmaini, M.S, M.Pd.I

DIREKTUR PENDIDIKAN

H.M. Hafiz El-Yusuf, S.Pd.I,M,M

KEPALA SEKOLAH

Rini Kartini, S.Ag

WK. KURILULUM

Rina Nurfida S.Pd WK. KESISWAAN

Waldi yusanto, S.Sos.I

BENDAHARA

Efiza fitrianti, SE TATA USAHA

Yuni Anggraini, S.Kom

PEMBINA OSIS

Ariansyah, S.Pd

KOORDIANATUR

ESKUL

WALI KELAS

GURU SISWA-SISWI GURU BK

Page 64: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

5. Keadaan Tenaga Pendidik, Dan Tenaga Kependidika

Guru mempunyai tugas utama dalam mengelola pembelajaran yang untuk

disampaikan kepada siswa-siswinya. Dan tugas utama guru adalah mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi

peserta didik. Guru juga pelaksana dan pengembang program kegiatan proses

belajar mengajar. salah satu komponen pendidikan, guru memegang peranan yang

sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. tugas guru tidak hanya itu saja

guru memposisikan dirinya sebgai orang tua kedua, dimana ia harus menarik

simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau

disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar,

berpengetahuan, keterampilan, berprilaku yang baik serta modal untuk

menghadapi masa depan yang akan datang.

Pada tahun pelajaran 2013 kepala sekolah di pimpin oleh ibu Nilawati,

S.Ag, beliau menjabat dari tahun 2013-2014. Setelah itu beliau di gantikan oleh

bapak Panca Saputra, S.Pd.I yang menjabat dari tahun 2014-2015, dan setelah itu

beliau pergantian kepala sekolah oleh bapak Ferry Satria, S.Pi yang menjabat dari

tahun 2015-2017 beliau menjabat sebagai kepala sekolah selama 2 tahun dan di

gantikan oleh ibu Rina Nurfida, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah daro

tahun 2017-2018

1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

NO Nama Jabatan

1 Rini Kartini S.Ag Kepala Sekolah

2 RinaNurfida, S.Pd Wakil Kepala SekolahBidang Kurikulum

2 WaldiYusanto, S.Sos. I Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Page 65: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

2. Tenaga Pendidik

Table 2.2 Keadaan Tenaga Kependidikan

N

o Nama

Ijazah

tertinggi Tamatan Pendidikan

1 DessyRatnasari, S.Pd S1 15 januari

2014 S1 BK Unja

2 EfizaFitrianti, SE S1 2 Mei 2017 S1 Biologi UIN Jambi

3 Siska Fatimah, S.Pd.I S1 13 juli 2015 S1 Mtk STAIN

Batusangkar

4 Mursalim, S.Pd S1 9 Mei 2018 S1 Porkes UNJA

5 RinaNurfida, S. Pd S1 24 Okt 2014 S1 BK UNJA

6 Zumiati, S.Pd S1 16 januari

2017

S1 Tadris IAIN

Bengkulu

7 Ariansyah, S.Pd S1 9 Februari

2018 S1 Sejarah UNBARI

8 Reffy Yulina Sari S.Sn S1 17 juni 2016 S1 ISI Padang Panjang

9 Waldi, S. Sos. I S1 5 Mei 2008 S1 Dakwah IAIN STS

Jambi

10 AnggaWijjarto, S. Pd S1 9 Februari

2018 S1 TIK UNISRI Solo

11 NoraSelfianti, S.Pd S1 28 Juni 2008 S1 Sastra UIN Padang

12 SaparillaRusada, S. Pd Si 2 Mei 2017 S1 B.Arab UIN Jambi

( sumber: data Sekolah Menengah Atas Al-Azhar Kota Jambi)

3. Tenaga Kependidikan

Table 2.3 Keadaan Tenaga Kependidikan

No Nama

Ijazah

Tertingg

i

Tugas PNS /

Honorer

1 AnggaWijiarto, S.Pd S1 Inventaris Barang Honorer

2 Siska Fatimah, S. Pd. I S1 Kepegawaian ATK Honorer

3 Reni Puspita Sari. H, SE S1 Bendahara Yayasan Honorer

4 DessyRatnasari S1 Bagian Pengarsipan Honorer

5 Yuni Anggraini S1 Tata Usaha Honorer

6 SaparillaRusada, S. Pd S1 Operator Sekolah Honorer

Page 66: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

( sumber: data Sekolah Menengah Atas Al-Azhar Kota Jambi

6. Siswa

Yang ada di SMA IT Al-Azhar kota jambi adalah siswa yang di terima

melalui proses seleksi yang telah di tetapkan melalui ketentuan sekolah. Jadi

Jumlah keseluruhan siswa di SMA IT Al-Azhar kota jambi pada tahun 2019

berjumlah 47 orang berikut adalah data keadaan siswa dan distribusinya untuk

setiap kelas.

Table 2.4 Daftar Jumlah Siswa

No Kelas Jenis kelamin Jumlah siswa

Laki-laki Perempuan

1 X IPA 2 6 8

2 X IPS 6 3 8

3 XI IPA 3 4 7

4 XI IPS 2 5 7

5 XII IPA 4 5 9

6 XII IPS 4 3 7

JUMLAH 20 26 47

( sumber: data Sekolah Menengah Atas Al-Azhar Kota Jambi

7. Sarana dan Prasarana

SMA IT Al-Azhar kota jambi sebagai lembaga formal tidak terlepas dari

sarana prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan pengajaran untuk

proses belajar dan mengajar langsung. Keadaan sarana dan prasarana atau alat-alat

yang menunjang dan membantu perlengakapan proses pembelajaran SMA IT Al-

Azhar kota jambi dapat dilihat dan table berikut:

7 Devi D3 Penjaga Pustaka Honorer

8 Zumiati, S. Pd S1 Labor Honorer

9 Effendi SMA Satpam Honorer

10 Erni D3 UKS / Honorer

Page 67: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Table 2.5 Keadaan Sarana Prasarana

N

o Sarana

Jumla

h

Ukura

n

(m2)

Kondisi

Permane

n

Semi

Permane

n

Bai

k

Perlu

reha

p

1

Ruang

Kepala

Sekolah

1 24,00 1 - 1 -

2 Ruang

Wakasek - - - - - -

3 Ruang

BP/BK 1 16,00 1 - 1 -

4 Ruang

Majelis Guru 1 24,00 1 - 1 -

5 Ruang

Kepala TU - - - - - -

6 Ruang

Bendahara 1 36,00 1 - 1 -

7 Ruang Tata

Usaha 1 36,00 1 - 1 -

8 Ruang Osis 1 09,00 1 - 1 -

9 Ruang UKS 1 16,00 1 - 1 -

10 Ruang Kelas 6 1,080 6 - 6 -

11 Ruang Labor

Bahasa 1 120,00 1 - 1 -

12 Ruang Labor

(IPA) Fisika 1 135,00 1 - 1 -

13 Ruang Labor

Biologi 1 120,00 1 - 1 -

14 Ruang Labor

Kimia 1 120,00 1 - 1 -

15

Ruang

Perpustakaa

n

1 84,00 1 - 1 -

16 Ruang

Komputer 1 120,00 1 - 1 -

17 Ruang

Koperasi - - - - - -

18 Ruang

Serbaguna 1 - 1 - 1 -

19 Ruang 1 109,00 1 - - 1

Page 68: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Ibadah /

Masjid

20

Ruang

Jaga/Pos

Satpam

1 6,00 1 - 1 -

21 WC Murid 9 10,06 9 - 2 7

22 WC Guru

danPegawai 2 8,00 2 - 2 -

23 Gudang 1 72,00 1 - - 1

N

o Sarana Jumlah Ukuran

Kondisi

Permanen Semi

Perman

en

Baik Perlu

rehap

24 Ruangpelayan 1 4,00 - 1 - 1

25 Perumahaan

Guru 2

144,00 2 - - 2

Jumlah 36 1.818,06 39 1 30 12

Luas Tanah Seluruhnya : 40.000 m2

Luas Bangunan : 2.078,06 m2

Tanah Terpakai Seluruhnya : 12.417.06 m2

Tanah Kosong : 24.024,88 m2

Status Tanah : Sertifikat (Milik Perseorangan)

Page 69: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di lakukan Guru di

SMA IT Al-Azhar Kota Jambi

Madrasah merupakan sebuah lembaga tempat dilaksanakannya proses

pendidikan. pendidikan tidak hanya mempunyai arti menstranfer ilmu dan materi

pelajaran kepada siswa, kegiatan mendidik juga meliputi perubahan prilaku siswa

kearah yang lebih baik sehingga dapat berguna bagi lingkungan keluarga dan

masyarakat.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah terlaksana

melalui sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan tersebut di

selenggarakan melalui suatu program bimbingan. Program bimbingan merupakan

suatu rancangan atau pelaksanaan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu

tertentu.Dalam pelaksanaan rencana program bimbingan konseling di sekolahdan

madrasah harus melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti Kepala sekolah,

guru BK, para guru, tenaga administrasi,orang tua, siswakomite sekolah, dan

tokoh masyarakat.

Berbagai prilaku siswa yang hadir di sekolah untuk memperoleh layanan

pembelajaran terdiri dari beragam jenis keunggulan dan permasalahan. Semua

siswa memerlukan layanan bimbingan dan konseling yang di dalamnya juga

termuat bimbingan karier, mulai dari yang benar-benar bermasalah hingga yang

sangat unggul.

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rina Nurfida S,Pd

sebagai Guru BK mengatakan Bahwa:

“ kenakalan yang dilakukan oleh siswa di sekoah sering kali tidak dapat

dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut di karenakan

sumber permasalahan siswa banyak yang di sebabkan hal-hal diluar sekolah,

termasuk prilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu aktivitas belajar sesuai

apa yang dibutuhkan, demikian juga dengan kedisplinan siswa. Disnilah saya di

butuhkan untuk memberikan bimbingan konseling dalam mendampingi mereka

(Wawancara 20 maret 2019).”

Hal-hal yang dilakukan oleh guru BK dalam pelaksanaan bimbingan

konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi.

Page 70: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

a. Konseling Individual

Membantu individual mengenal dirinya sendiri dengan baik. Mengetahui

kemungkinan-kemungkinan yang tersedia baginya, melalui pendekatan individual

yakni seorang guru BK bisa mendekati si anak itu dengan cara memanggil satu

persatu anak didiknya agar lebih paham dengan masing-masing karakter anak

didiknya. Untuk itu siswa yang bermasalah dari yang tidak disiplin, membolos,

dan berkata kasar serta tidak hormat diberi peringatan tentang permasalahnya

yang dilakukan anak itu guna memperoleh jalan penyelesaian yang terbaik,

kemudian anak itu setuju dengan saran guru BK merubah kebiasaan buruk

mereka. Maka dari itu diperlukan pendekatan khusus kepada anak didiknya secara

perorangan.

Setelah diadakan penyuluhan siswa yang membolos mengalami perubahan

menjadi siswa yang lebih baik serta rajin kesekolah. Hal imi dapat di lihat pada

Tabel 3.2. hal ini dikarenakan siswa yang sering membolos merasa rugi karena

ketinggalan pelajaran. Dari sini guru BK mempunyai peran bahawa siswa yang

membolos harus meminjam catatan agar merubah kebiasaanya.

Siswa yang tidak disiplin dan tidak rapi ini dikarenakan suka melanggar

perarturan maka dari itu guru BK menyarankan agar Kepala Sekolah lebih

meningkatkan kedisplinan dengan peraturan yang telah di sepakati bersama.

Siswa yang sering tidak sopan dan sering melawan guru , maka guru BK

memberikan penyuluhan mengenai tata cara beretika dan tatacara menghormati

seorang guru, anak juga diberikan bimbingan pendidikan agama agar mereka

dapat memilki kecakapan dalam mengembangkan siskap dan ahklaknya yang baik

Hasil dari penyuluhan tentang siswa siswa yang membolos, tidak disiplin,

tidak hormat, melawan guru dapat di peroleh kesimpulan bahwa bahwa guru BK

berperan dalam menangani prilaku siswa tersebut. Peran guru BK dalam merubah

anak didiknya agar meninggalkan kebiasaan buruknya, dan guru BK berharap

agar siswa lebih rajin kesekolah agar tidak rugi dengan dengan ketinggalan

pelajaran.

Page 71: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

b. Merencakan suatu kegiatan atau Program

Seorang guru BK harus ikut andil dalam merencanakan susatu kegiatan

atau program yang dilaksanakan oleh sekolah. Melalui rapat-rapat yang diadakan

pemrintah megenai masalah siswa dan remaja. Untuk itu guru BK selalu datang

menyampaikan inspirasinya guna menyuseskan pendidikan yang semakin tahun

mengalami kemajuan. Seperti merencanakn program kurukulum.

- Mengembangkan kurukulum

Dalam pengembangan kurikulum, seorang guru BK ikut terlibat dalam

memajukan kegiatan proses belajar mengajar secara langsung demi suksesnya

sebuah sekolah yang sedang di pegangnya. Di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi

program BK termasuk dalam mata pelajaran yang wajib di ikuti oleh seluruh

siswa, dan guru BK terlibat langsung kelapangan (kelas) untuk mengajar

pelajaran BK yang dilaksanakan sekali dalam seminggu pada kelas X, XI dan

XII.

Pelaksana program BK di sekolah dan madrasah harus merujuk kepada

program sekolah dan madrasah. Program BK di sekolah dan madrasah tidak boleh

bertentangan dengan program sekolah yang bersangkutan. selain itu penyusunan

program BK di sekolah dan madrasah harus sesuai dengan dan berorientasi

dengan kebutuhan sekolah dan madrasah. Karena itulah pelaksanaan program

bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah merupakan salah satu program

sekolah itu sendiri.

Dari hasil wawancara dan observasi bahwa bimbingan konseling

merupakan bagian intergral dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan dan

memiliki kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan dis sekolah dan

madrasah. Dalam hal ini tanpa di dukung oleh pelaksanaan program

penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang baik. Pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah dan madrasah hanya mungkin dapat dilaksanakan secara baik

apabila diprogramkan secara baik pula. Agar pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah dan madrasah dapat terleksana dengan baik secara efektif

dan efesien serta tujuannya dapat tercapai pula maka harus di susun programnya

secara terencana dan sistematis ( Observasi 20 maret 2019).

Page 72: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

c. Menyelenggarakan Konsultasi

orang tua murid dalam hubungannya dengan masalah yang dihadapi murid

yaitu orang tua murid bisa datang kerumah guru BK atau bisa juga sebagian

permasalahanya dapat di bicarakan lewat teleponn dan juga bisa di bicarakan

antara wali murid denganwali kelas. Peran wali kelas sangat di butuhkan dalam

membantu guru BK untuk mengatasi masalah yang di alami siswa. Dengan begitu

permasalahan yang di hadapi dapat di selesaikan dengan baik dan lancar.

2. Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Konseling di SMA

IT Al-Azhar Kota Jambi.

Bimbingan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada

individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli

yang telah mendapat latihan khusus untuk itu dengan tujuan agar individu dapat

memahami dirinya, lingkungannya serta dapat mengarahkan diri dengan

lingkungan untuk mengembangkangkan potensi dirinya secara optimal untuk

kesejahteraan dirinya dan masyarakat.

Madrasah merupakan sebuah lembaga tempat dilaksanakannya proses

pendidikan. pendidikan tidak hanya mempunyai arti menstranfer ilmu dan materi

pelajaran kepada siswa, kegiatan mendidik juga meliputi perubahan prilaku siswa

kearah yang lebih baik sehingga dapat berguna bagi lingkungan keluarga dan

masyarakat.

Berbagai prilaku yang dilakukan siswa kepada gurunya setiap harinya

bahkan didalam kelas sekalipun ketika pelajaran sedang berlansung. Di Sekolah

Menengah Atas Al-Azhar Kota Jambi berbagai kenakalan-kenakalan yang

dilakukan oleh para siswa tersebut, dimana siswa melakukan perbuatan-perbuatan

melanggar norma dan nilai-nilai yang berlaku seperti: melawan guru, bolos,

berkata kasar, merokok,menuunnya rasa hormat terhadap guru serta tidak disiplin

( Observasi 18 maret 2019 ).

Page 73: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Tabel 3. Data Jenis Kenakalan Siswa

Jenis Kenakalan Siswa

Melawan Guru

Bolos

Tidak disiplin

Terlambat

Data diatas adalah data umum pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di

SMA IT Al-Azhar Kota Jambi.

Tabel 3.1. Data Siswa Yang bermasalah

No Nama Kelas Kesalahan

1 Riski XII IPA 4 kali tidak memakai peci

2 Zaenal XI IPS Bolos 3 kali

3 Jidan XI IPS Bolos 8 kali

4 Johan X IPA Terlambat 3 kali

5 Rendi X IPS Terlamabat 3 kali

Sambungan

6 Amad XII IPS Bolos 4 kali

7 Ferdi XII IPA Kabur setelah sholat ju’mat 2

kali

8 Anggi XII IPA Kabur setelah sholat jum’at 2

kali

9 Junaidi XI IPS Bolos 2 kali

10 Tika XI IPS Tidak masuk tanpa keterangan

3x

11 Ria XI IPS Tidak masuk tanpa keterangan

3x

12 Zaka XII IPA Rambut panjang

Page 74: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

13 Arka X IPS Rambut panjang,berkata tidak

sopan pada guru

14 Lani XI IPS Terlambat 5 kali

15 Jidan XI IPS Terlambat 3 kali

Keterangan: nama-nama diatas adalah samaran

Di atas adalah data siswa yang bermasalah, baik masalah belajar maupun

kenakalan yang memerlukan penanganan yang intensif. Sebenarnya masih banyak

siswa yang bermasalah tetapi sebagian hanya melakukan kenakalan kecil yang

Cuma mendapat teguran dan peringatan, seperti menjahilin teman sekelas,

menyembunyikan pena milik temannya dan sebaginya.

a. Melawan Guru

Melawan yaitu suatu tindakan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan

kesusilaan. Dilihat dari perkembangan emosional siswa, hal yang paling sering

membuatorang tua atau guru marah, jengkel, dan bingung ketika menghadapi para

siswa atau anak adalah sikap melawan memberontak. Tiap-tiap siswa memilki k

arakter yang berbeda-beda, maka sikap melawan atau memberontak yang muncul

dari diri tidak sama antara individu yang lain.

Mengahadapi masalah siswa Yang susah di atur atau cenderung melawan

bukanlah hal yang mudah namun bukan juga hal yang sulit, yang terpenting

adalah kesabaran, kebijaksanaan dan perhatian khususkepada mereka.

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan ibu Efiza Fitriani, SE

sebagai guru yang mengajar mata pelajaran IPS mengatakan bahwa:

“ kenakalan yang dilakukan siswa bnanyak ragamnya salah satunya

melawan guru, melawan guru disini seperti tidak mengikuti apa yang di

perintahkan oleh guru seperti ketika guru menyuruh mereka, mereka

menolak menlak dan membantah dengan mengucapkan kata-kata yang

tidak pantas ( wawancara 20 maret 2019).”

Dari hasil wawancara memang ada bentuk prilaku siswa di SMA IT Al-

Azhar Kota Jambi yaitu melawan terhadap guru, hal ini tampak jelas pada saat

proses belajar mengajar, siswa acapkali tidak mau mendengarkan perintah guru.

Dari keterangan di atas bahwa memang ada sebagian siswa di SMA IT Al-Azhar

Page 75: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Kota jambi melakukan tindakan melawan terhadap guru. Hal ini di karenakan

kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dan lemahnya akhlak dalam diri

mereka (Observasi 20 maret 2019).

b. Bolos

Kata “bolos” sangat popular di kalangan pelajar atau siswa baik di sekolah

dasar maupun menengah. Bolos sekolah merupakan hal yang umum dilakukan

siswa pada zaman sekarang ini. Hal ini terjadi di karenakan siswa kurangnya

memahami statusnya sebagai siswa dan kurang mengerti tujuan hidupnya. Hal ini

di sebabkan karena prilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu dan menjadi

tradisi saat sekarang.

Di sekolah Al-Azhar Kota Jambi ini tidak semua siswa melakukan

tindakan bolos, hanya sebagian siswa yang melakukan tindakan bolos pada saat

jam pelajaran berlangsung. Para siswa sering kali bolos karena mereka lebih

memilih main atau tidur sehingga hanya sedikit siswa yang mengikuti proses

belajar mengajar (Observasi 20 maret 2019).

Salah seorang siswa yang bernama Retno mengatakan bahwa:

“bolos itu enak dapat menghilangkan bosan dan bisa tidur menghilangkan

rasa capek, karena seharian harus belajar, maka solusi yang tepat untuk

menghilangkan rasa bosan tersebut dengan bolos sekolah.”

Dari hasil observasi bahwa siswa melakukan kenakalan dengan cara

membolos pada saat jam pelajaran berlansung karena untuk menghilangkan rasa

bosan, capek yang mereka hadapi dan mencari kebebasan dan kesenangan sesaat (

observasi 2 April 2019).

c. Tidak Disiplin

Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah

laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan

terhadap peraturan, ketentuan, etika dan kaidah yang berlaku. Disiplin juga

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi suatu pelanggaran

terhadap suatu peraturan yang berlaku demi terciptanya suatu tujuan.

Islam juga memerintahkan umatnya untuk selalu konsisten terhadap

peraturan yang Allah tetapkan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Surah Hud

Page 76: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

ayat 112 yang mana Artinya: “ Maka tetaplah pada jalan Allah yang benar

sebagaimana di perintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat serta

janganlah kamu melampau batas, Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu

kerjakan.Dalam ayat tersebut menunjukan disiplin bukan hanya tepat waktu saja,

tetapi juga patuh kepada peraturan-peraturan yang ada. Melaksanakan yang di

perintahkan dan meninggalkan segala yang di larang.

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rini Kartini, S.Ag

sebagai Kepala Sekolah mengatakan bahwa:

“ Para siswa hampir setiap hari melakukan pelanggaran apalagi dala hal

disiplin waktu mereka sering terlambat masuk sekolah, tidak memakai atribut

yang telah di tetapkan oleh sekolah, rambut panjang ( wawancara 02 April 2019).”

Jadi Peranan sekolah/madrasah sangat penting dalam penyelesaian

masalah ini. Untuk meminimalkan kenakalan yang terjadi yang dilakukan oleh

siswa, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat. Agar

siswa/siswi takut untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan dengan

aturan sekolah. Yang kedua yakni peranan guru BK, guru BK disini sangat

membantu menemukan solusi bagi siswa yang mempunyai masalah-masalah

sehingga persolaan siswa yang tadinya dapat memicu terjadinya prilaku kenakalan

menjadi berkurang.

Guru sebagai pembimbing merupakan dambaan dari setiap siswa.

Kenakalan siswa bersumber dari hilangnya makna keberadaan diri setiap siswa di

tengah galau, rasa frustasi, konflik dan stred berkecambuk dalam diri siswa, dan

terjadilah penyimpangan atau kenakalan. Jadi guru bimbingan konseling harus

mampu melaksanakan harapan siswa yakni mengutamakan membimbing daripada

mengajar , besar kemungkinan kenakalan dapat dikurangi. Sebagai pembimbing,

guru harus mempunyai syarat kepribadian dan sedikit ilmu tentang pribadi siswa

serta kemampuan berkomunikasi atau keterampilan konseling.

Berdasarkan observasi Salah satu yang dilakukan oleh guru bimbingan

konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMA IT Al-Azhar Kota

Jambi adalah dengan Diadakannya Konseling Individual yang mana individu

dapat mengenal dirinya sendiri dengan baik. Melalui pendekatan individual yakni

Page 77: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

seorang Guru BK bisa mendekati si anak itu dengan cara memanggil satu persatu

anak didiknya agar lebih memahami dengan karakter masing-masing peserta

didiknya. Dan untuk siswa yang bermasalah dari yang bolos, tidak disiplin, sering

terlambat, melawan guru di beri peringatan tentang permasalahanya yang

dilakukan anak itu guna memperoleh jalan penyelesaian yang baik. Dan kemudian

anak didik itu setuju dengan saran yang diberikan Guru BK , dan mereka

perlahan-lahan merubah kebiasaan buruk mereka menjadi lebih baik dari

sebelumnya. Maka dari itu diperlukan pendekatan khusus kepada anak didiknya

secara perorangan ( Observasi, 15 Maret 2019).

Tabel 3.2 Data Siswa Setelah Mendapat Bimbingan guru BK

Nama Kesalahan yang dilakukan Perubahan

Riski ( nama samaran ) 4 kali tidak memakai peci 2 kali

Zaenal( nama samaran ) Bolos 3 kali 1 kali

Jidan ( nama samaran ) Bolos 8 kali 5 kali

Johan ( nama samaran ) Terlambat 3 kali -

Ahmad ( nama samaran ) Terlamabat 3 kali 1 kali

Ferdi ( nama samaran ) Bolos 4 kali 2 kali

Anggi ( nama samaran ) Kabur setelah sholat ju’mat

2 kali

-

Junaidi ( nama samaran ) Kabur setelah sholat jum’at

2 kali

-

Tika ( nama samaran ) Bolos 2 kali 1 kali

Ria ( nama samaran ) Tidak masuk tanpa

keterangan 3x

-

( Data siswa SMA IT Al-Azhar Kota Jambi)

Dari hasil wawancara diatas maka dengan adanya guru bimbingan

konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi sangat berperan dalam

penanggulangan kenakalan siswa. Walaupun banyak pihak yang terkait. Peran

guru BK di sini sangat diperlukan bagi sekolah, karena dengan adanya Guru BK

tersebut dapat membantu jalannya proses pendidikan dan pengajaran termasuk

Page 78: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

juga juga membantu siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan jiwa nya

secara optimal, membantu perkembangan yang optimal bagi setiap individu siswa

sesuai dengan kemampuan siswa, Agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, membentuk siswa untuk mecapai kedewasaan yang memiliki jiwa

dan rohani yang sehat dan berkepribadian yang utama untuk membantu siswa

dalam pencapaian karir yang tepat dimasa depan. Dan mengembangkan sumber

daya siswa dalam kehidupan di sekolah dan membantu siswa dalam usaha

meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Memang tidak bisa di

pungkuri bahwa keberadaan guru bimbingan konseling disekolah sangat

dibutuhkan dan berperan terhadap siswa.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Bimbingan

Konseling dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA IT Al-

Azhar Kota Jambi.

a. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling oleh Guru BK di setiap

sekolah baik sangat dibutuhkan dukungan-dukungan dari segala pihak, baik dari

pihak sekolah, guru, siswa maupun orang tua. Adapun faktor pendukung untuk

guru bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa yaitu: Guru

BK yang memang lulusan dari perguruan tinggi minimal S1, memiliki

pengetahuan, sikap dan keyakinan terhadap profesi bimbingan dan konseling.

Dari hasil Obervasi yang di temukan bahwa faktor pendukung Bimbingan

Konseling ini terjadi adanya kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru,

murid, orang tua murid, dan karyawan, sarana dan prasaranan yang memadai dan

suasana keakraban dan kekeluargaan yang terjalin di sekolah cukup baik sehingga

proses bimbingan konseling di sekolah ini dapat berjalan dengan baik karena

adanya kerja sama tadi ( Observasi 02 April ).

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan bapak Waldi Yusanto,

S.Sos.I sebagai WAKA Kesiswaan mengatakan bahwa:

“ untuk faktor pendukungnya sendiri adalah BK, karena dengan adanya BK

setiap permasalahan yang dihadapi anak-anak, untuk menyelesaikan

Page 79: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

masalah tersebut kita hadapi ke BK dulu, kalau ke BK sudah aman berarti

tidak ke wakil kesiswaan lagi. Tetapi kalau BK belum tuntas nanti setelah

dari BK akan ke kesiswaan bagian, kalau kesiswaan tidak selesai juga

langung ke kepala sekolah, dan kalau kepala sekolah juga tidak

menemukannya maka di adakan yang namanya mufakat bersama otomatis

anak akan di kembalikan ke orang tua. Itu untuk faktor pendukungnya (

Wawancara 2 april 2019).”

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rini Kartini, S.Ag

sebagai Kepala Sekolah mengatakan bahwa:

“ Kalau untuk faktor pendukung semuanya mendukung, jadi kalau untuk

anak-anak kita prioritaskan, apalagi untuk yasyasan. Di sini Direktur

yayasan juga sampai turun dalam kedisiplinan anak-anak, direktur juga

sampai turun untuk melihat keseragaman anak-anak, Direktur yayasan juga

sampai trurun untuk memaksimalkan anak-anak, padalah beliau adalah

Direktur yayasan, sebenarnya sudah ada kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, Devisi pengajaran. Karena Beliau sangat care tadi beliau sampai

turun kelapangan untuk melihat siswa-siswinya. Makanya kalau untuk

faktor pendukung sungguh luar biasa. Untuk sarana semuannya sangat

mendukung (wawancara 2 April 2019).”

Peran guru bimbingan dan konseling ini tanpa ada ada dukungan dari pihak

lain, bimbingan dan konseling akan sangat sulit untuk di laksanakan. Begitu juga

mengenai peranan bimbingan dan konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi di

tandai, dengan adanya kerjasama antara guru, wali kelas, kepala sekolah, dan wali

murid maka program yang dilaksanakan guru bimbingan dan konseling dapat

berjalan dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Guru

Bimbingan Konseling SMA IT Al-Azhar Kota Jambi sebagai berikut: “untuk

faktor pendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah dengan adanya

kerjasama semua guru dan wali murid demi kelancaran pelaksanaan bimbingan

dan konseling oleh Guru BK( Wawancara 20 maret 2019).”

b. Faktor Penghambat

Dalam Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru

BK sering kali di temui adanya hambatan, karena setiap apa yang di lakukan pasti

memilki hambatan, dan hambatan tersebut harus di cari jalan keluarnya agar

pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dlikaukan oleh guru BK dapat

Page 80: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

berjalan dengan baik dan lancar. Adapun faktor penghambat pelaksanaan

bimbingan dan konseling sebagai berikut:

1. banyaknya siswa yang dari luar kota.

2. para siswa yang terkadang malu dan takut untuk mengungkapkan masalahnya

baik masalah pribadi maupun keluarga.

Untuk lebih jelasnya tentang faktor penghambat pelaksanaan bimbingan

dan konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi dapat dilihat dari hasil wawancara

kepada guru bimbingan konseling:

“Faktor penghambatnya, anak siswa di sekolah ini umumnya ngekos, jauh

dari orang tua, jadi kita komunikasi ke orang tuanya untuk permasalahan

siswa itu sedikit susah, wali kelas mereka juga tidak semua nya dekat

dengan orang tua siswa dan menyimpan nomor orang tua mereka yang

bisa di hubungi itu saja faktor penghambatnya. Mereka ngekost membuat

tingkah atau melanggar tata tertib sekolah ya kita peringati dan kita

telepon orang tua nya. Yang jadi faktor penghambatnya adalah ketika kita

panggil orang tuanya kesekolah dan orang tua siswa tersebut tidak bisa

hadir karena jauh, dan kebanyakan siswanya dari luar kota ( wawancara 20

maret 2019 )”.

Jadi program bimbingan dan konseling di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi

tetap berjalan walaupun faktor penghambatnya adalah orang tua siswa, tidak

memungkinkan untuk sekolah jika pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak

berjalan. Karena di dorong dengan adanya faktor pendukung, maka pelaksanaan

bimbingan dan konseling tetap berjalan dengan baik. Dengan adanya pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah sangat terbantu, karena cukup

berperan dalam mengatasi kenakalan siswa dan juga membantu siswa dalam

mengetahui minat bakat serta mendapatkan karier mereka.

Jadi program bimbingan dan konseling di sekolah harus di perhatikan

dengan serius, bukan hanya dari pihak sekolah saja melainkan dari pihak luar

seperti pemerintah dan orang tua siswa. Sebab jika pelaksanaan bimbingan dan

konseling terhambat/tidak terlaksana dengan baik bukan tidak mungkin bagi

siswa-siswa yang bermasalah tidak mendapatkan bantuan pemecahan masalah-

masalah yang mereka hadapi, dan merugikan diri dan sekolah dimana mereka

bersekolah.

Page 81: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

4. Faktor Penyebab Kenakalan Siswa di SMA IT Al-Azhar Kota

Jambi.

Siswa pada umumnya adalah orang yang suka dengan kebebasan, bergaul

dengan teman-teman sebayanya dan senang berkumpul melaksankan aktivitas

keseharianya. Begitu juga dengan siswa di SMA IT Al-Azhar Kota jambi, pada

khususnya mereka senang berkumpul dengan teman sebaya dalam melakukan

segala aktifitas sehari-hari baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan bapak Waldi Yusanto,

S.Sos.I sebagai WAKA Kesiswaan mengatakan bahwa:

“Faktor penyebab kenakalan siswa kurangnya perhatian orang tua dalam

hal pendidikan, sehingga kenakalan siswa tidak diperhatikan. Kenakalan

siswa terjadi karena memang pada masa itu mereka sedang masa transisi,

dan juga guru kurang mengawasi ( wawancara 02 April 2019).”

Salah satu faktor penyebab kenakalan siswa di SMA IT Al-Azhar Kota

Jambi antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Internal

1. Kurangnya kematangan fisik, mental dan emosi

2. Adanya Hambatan atau gangguan emosi akibat tekanan dari orang tua

3. kemauan yang kurang atau bahkan terlalu tinggi

b. Faktor Eksternal

1. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik segi ekonomi ataupun sosial

politik.

2. Keadaan keluarga siswa yang kurang baik dan harmonis

3. Kurangnya pembinaan atau bimbingan akhlak dan moral yang seimbang

dengan pembentukan karakter siswa.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan bahwa kenakalan-kenakalan yang

dilakukan siswa SMA IT Al-Azhar Kota Jambi seperti melawan guru, tidak

mendengarkan apa yang dikatakan guru, bolos, terlambat, merokok, kurang

disiplin memang benar. Salah satu faktor penyebab kenakalan siswa adalah karena

keadaan keluarga yang kurang baik dan kurang harmonis sehingga siswa kurang

Page 82: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

di perhatikan dan emosional yang tidak terkontorol dapat menyebabkan siswa tak

terkendali (Observasi 02 April 2019).

Hal yang harus diperhatikan para guru-guru terutama guru bimbingan

konseling adalah bagaimana cara guru BK membimbing siswa-siswanya supaya

tidak terjerumus kedalam masalah seperti ini lagi, karena sangat merugikan diri

siswa serta sekolah. Dikhawatirkan mereka akan terus terjerumus dengan

kebiasaan mereka melanggar peratura dan nilai-nilai yang ditetapkan oleh

lembaga sekolah tersebut.

Page 83: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Manajemen Bimbingan Konseling dalam

Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi, peneliti dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang di lakukan di SMA IT Al-

Azahar Kota Jambi pelaksanaan BK disekolah harus merujuk pada kepada

program sekolah dan madrasah. Pelaksanaan program yang dilakukan oleh

guru BK di sekolah yaitu dengan melakukan konseling individual dan

penyusunan program dengan baik agar pelaksanaan bimbingan konseling

berjalan dengan baik pula dan menyelenggarakan konsultasi.

2. Prilaku Siswa dalam mengikuti bimbingan konseling sangat baik dan bisa

dikata lebih baik dari sebelumnya. Karena prrilaku yang sebelumnya seperti

membolos, melawan guru, merokok, tidak disiplin, sering terlambat. Siswa

yang sering membuat kesalahan mengalami perubahan setelah mengikuti

program bimbingan konseling. dengan adanya sosok peran guru BK untuk

mengubah anak didiknya agar meninggalkan kebiasaan buruk mereka. Jadi

guru BK disini mempunyai peran yang cukup untuk memberikan arahan yang

baik demi kemajuan pendidikan anak didiknya untuk memjadi insan yang

beerguna bagi nusa dan bangsa.

3. Adapun faktor pendukung guru BK dalam melaksankan bimbingan dan

konseling adalah yang pertama guru BK yang lulusan dari perguruan tinggi,

yang kedua guru BK memeang benar dari jurusan BK, yang ketiga sarana dan

prasana yang memadai, dan yang keempat kerja sama yang baik antara guru,

siswa, dan wali murid dalam menunjang keberhasilan guru BK dalam

pelaksanaan bimbingan terutama yang berkaitan dengan agama. Adapun faktor

penghambat guru BK adalah jauhnya orang tua dengan siswa, karena

Page 84: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

banyaknya siswa yang dari luar kota menjadi faktor penghambat pelaksanaan

bimbingan konseling.

4. Faktor penyebab kenakalan siswa di SMA IT AL-Azhar Kot Jambi karena

kurangnya pengawsan dari orang tua, kurangnya minat dalam diri siswa

tersebut sehingga mereka malas mengikuti pelajaran, dan keadaan keluarga

siswa yang kurang harmonis menyebabkan siswa frustasi dan melakukan

tindaka yg melanggar perartuan sekolah.

Page 85: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

B. Saran

Untuk mengatasi kenakalan siswa di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi ini

peneliti akan memberikan saran-saran diantarnya adalah:

1. Kepada orang tua agar selalu memberikan perhatian dan waktu luang kepada

para siswa dan ditanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa sejak dini pada

diri siswa tersebut sebelum melakukan kenakalan siswa tersebut.

2. Kepada tokoh pendidik untuk selalu memberikan pendidikan agama yang lebih

baik kepada para siswa, agar pendidikan tersebut dapat menjadi benteng diri

siswa agar terhidar dari kenakalan tersebut.

3. kepada para siswa agar hendaknya jangan mendekatkan diri pada perbuatan-

perbuatan yag menyimpang pada aturan sekolah, karena perbuatan tersebut

dapat merugikan diri sendiri.

4. kepada kepala sekolah agar dapat mengupayakan kekurangan-kekurangan

dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksankan oleh

guru BK agar dapat memaksimalkan peran kepala sekolah berkaitan dengan

tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru BK

5. Kepada guru BK lebih meningkatkan kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling, khususnya kegiatan pendukung yang masih dalam katogeri rendah,

agar dapat memberikan layanan kepada siswa secara intensif sesuai dengan

tujuan kegiatan.

Page 86: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

DAFTRAR PUSTAKA

Anita. (2004). Mendidik Anak-Anak Bermsalah ( psikologi pembelajaran

II). Depok: Insiasi Press.

Aroma , Iga Serpianing., dan Suminar, Dewi Retno. (2012). Hubungan

Antara Tingkat Kontrol Diri DenganKecenderungan Perilaku

Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Pe\ndidikan dan Perkembangan.

Vol. 01 No. 02.

Asmani. (2011). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah. Yogjakarta :

Buku Biru. Hurlock, E.B. 2007. Psikologi Perkembangan. Alih bahasa

oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Danim Sudarwan. (2003). Menjadi Komunitas Pembelajar Kepemimpinan

Transformasional Dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta:

PT BUMI AKSARA

Denim dan Khairil. (2015). Profesi kependidikan. Bandung: ALFABETA,

cv

Hellen. (2002). Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Jakarta: Ciputat

Pers

Jalaluddin. (2016). Pendidikan Islam Pendekatan Sistem Dan Proses.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Kartono, Kartini. (2011). Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Karwati Euis. (2015) MANAJEMEN KELAS (classroom management) Guru

Profesional Yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, Dan Berprestasi.

Bandung: ALFABETA, cv

Kompri. (2016). Manajemen Pendidikan komponen –komponen elementer

kemajuan sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Page 87: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Kusumawati, Ambar, dkk. (2012). Pengaruh Pergaulan Kawan Sebaya

Terhadap Kenakalan Remaja Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Natar Tp

2011/2012. Jurnal Bimbingan Konseling. Volume 1, Nomor 1. ISSN

2301-9824.

Nindya P. N dan Margaretha R. 2012.Hubungan antara Kekerasan

Emosional pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja.

Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. Vol.1.No.02.

Prayitno. (2009). Dasar-Dasar Bimbignan Konseling. Jakarta: PT RINEKA

CIPTA.

Prayitno dan Erman. (2013). Dasar-Dasar bimbingan Konseling. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

Sagala Syaiful. (2013). Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: ALFABET, cv

Republik Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif ( untuk penelitian yang

bersifat : eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif), Bandung:

Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesia, No. 20 (2003).

Santrock, J. W. (2011). Life Span Development. Perkembangan Masa Hidup

Jilid 1 (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Syafaat Dkk. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tohirin. (2011). Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Dan Madrasah

(BERBASIS INTERGASI). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan SKRIPSI. Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi

Page 88: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Wahidin, dkk. (2012). Pemahaman Remaja Tentang Kenakalan Dan

Partisipasi Masyarakat Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di

Kecamatan Mamajang Makassar. Jurnal Ilmu Sosial. Vol.I No.1.

ISSN 2302-6340

Willis S. Sofyan. (2017). Koseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung:

Alfabeta

Page 89: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

LAMPIRAN I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : JAMILAH

Jenis Kelamin : perempuan

Tempat/tanggal lahir : Tebing Tinggi, 2 Februari 1997

Alamat : KM. 04 RT 24 Kel. Tebing Tinggi Kec.

Tebing Tinggi

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082290871927

Pengalaman-pengalaman Pendidikan Formal

Pendidikan Tahun Tamat

SDN 23/V Tebing Tinggi 2003-2009

SMP N 4 Tebing Tinggi 2009-2012

SMK N 2 Tungkal Ulu 2012-2015

MOTTO HIDUP

Tangan di Atas Lebih baik dari Pada Tangan di Bawah

Page 90: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

LAMPIRAN II

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi: Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Menanggulangi

Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu

Al-Azhar Kota Jambi.

A. Wawancara dengan kepala Sekolah

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di lakukan guru di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

2. Bagaimana Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Konseling di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan Konseling dalam

menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

4. Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-

AzharKota jambi?

B. Wawancara dengan Guru BK

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di lakukan guru di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

2. Bagaimana Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Konseling di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan Konseling dalam

menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

4. Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-

AzharKota jambi?

C. Wawancara dengan Guru

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling yang di lakukan guru di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

2. Bagaimana Prilaku Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Konseling di SMA

Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan Konseling dalam

menanggulangi Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-AzharKota jambi?

Page 91: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

4. Apa saja faktor penyebab Kenakalan Siswa di SMA Islam Terpadu Al-

AzharKota jambi?

D. Wawancara dengan Siswa

1. Mengapa para siswa sering melakukan tindakan bolos?

2. Apakah Guru BK membantu para siswa dalam memecahkan masalah

mereka?

Page 92: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

LAMPIRAN III

Foto Saat Wawancara Dengan Guru Bimbingan Konseling

Foto Selesai Wawancara Dengan Salah Satu Guru

Page 93: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Pelaksanaan Upacara Bendera di SMA IT Al-Azhar Kota Jambi

Kegiatan Eksrakurikuler Pramuka di SMA IT AL-Azhar Kota

Jambi

Page 94: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah

Kegiatan Mengajar di SMA IT Al Azhar Al-Azhar Kota Jambi

Foto Bersama Anggota OSAJ SMA IT Al-Azhar Kota Jambi

Page 95: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 96: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 97: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 98: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 99: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 100: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah
Page 101: MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM …repository.uinjambi.ac.id/2391/1/TK151142_JAMILAH_MPI - Jamilah… · manajemen bimbingan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah