Management of Postterm Pregnancy

26
Management of Postterm Pregnancy Ni Putu Tika Pradnyandari Pembimbing : dr. Eka Sp.OG

description

obgyn

Transcript of Management of Postterm Pregnancy

Management of Postterm Pregnancy

Management of Postterm PregnancyNi Putu Tika PradnyandariPembimbing : dr. Eka Sp.OGEtiologi PrimiparityRiwayat kehamilan postterm sebelumnyaDefisiensi sulfat plasentaFetal anencephalyJenis kelamin laki-lakiGenetik Diagnosa Usia KehamilanUsia kehamilan yang akurat sangat penting untuk meminimalisir kesalahan dx dari kehamilan postterm. Perkiraan hari persalinan paling baik dan akurat ditentukan di awal kehamilan.

USG : Crown-rump lenght : trimester 1Diameter biparietal / lingkar kepala, panjang femur : trimester 2

Meskipun data terbaru telah menyoroti akurasi trimester pertama ultrasonografi, variasi dengan ultrasonografi umumnya 7 hari sampai 2 minggu kehamilan, 14 hari antara 20 dan 30 minggu kehamilan, dan 21 hari di luar 30 minggu kehamilan

Resiko pada JaninAngka kematian bayi pada usia kehamilan 42 minggu 2x lipat dan meningkat 6x lipat dan lebih tinggi pada 43 minggu dan seterusnya. kematian bayi :Uteroplacental insufficiency aspirasi mekoniumInfeksi intrauterinPostterm juga merupkan faktor resiko untuk pH rendah a.umbilical pada persalinan dan Apgar score 5 menit rendahBayi postterm lebih besar dan punya insiden tinggi terkena fetal macrosomiaKomplikasi yg terkait dng fetal macrosomia :Partus lamadisproporsi sefalopelvikDistosia bahu

20% janin postterm : dysmaturity syndrome yang mengacu pada bayi dengan pembatasan pertumbuhan intrauterin kronis dari insufisiensi uteroplasenta.

Kehamilan ini resiko :Kompresi tali pusat dari oligohidramionAspirasi mekoniumKomplikasi neontal jangka pendekResiko pada Ibu persalinan distosia cedera perineum yang parah berhubungan dengan makrosomia2x SC

Pertimbangan Klinis dan RekomendasiApakah ada intervensi yang menurunkan tingkat dari kehamilan postterm?

USG awal rutin belum direkomendasikan sebagai standar perawatan kehamilan di United States.Stimulasi payudara dan puting belum terbukti mempengaruhi kehamilan postterm Besar membran mengurangi kehamilan postterm = konflik

Kapan tes janin anterpartum dimulai?Tidak ada uji coba terkontrol yg menunjukan perbaikan dalam hasil perinatal disebabkan pengawasan janin antara 40 dan 42 minggu kehamilan.Akhirnya, tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan apakah pengawasan antenatal rutin risiko rendah pasien antara 40 dan 42 minggu kehamilan meningkatkan hasil perinatal

Apa bentuk pengawasan antenatal harus dilakukan, dan seberapa sering seharusnya kehamilan postterm dievaluasi kembali?Pilihan untuk evaluasi janin: Nonstress testingBiophysical profile (BPP)/ modified BPPContraction stress testing

Tidak ada metode tunggal telah terbukti lebih unggulPenilaian volume cairan amnion tampaknya penting.

Fetal compromise / oligohidramionSegera dilahirkanBanyak praktisi mengevaluasi 2x seminggu.Kekuraangan cairan ketuban tidak ada cairan vertikal yang terukur dan lebih dari 2-3 cm secara mendalamindeks cairan ketuban kurang dari 5Untuk pasien postterm dengan servik yang matang , apa bukti mendukung induksi persalinan atau persalinan normal?

Faktor yg perlu dipertimbangkan :Umur kehamilanHasil tes antepartum janinKondisi servikPilihan ibuTidak ada data yang cukup ttng pilihan mana yang terbaik antara induksi persalinan dan persalinan normal.

Pilihan induksi persalinan pada kehamilan postterm dengan servik yang matang memiliki resiko gagal dan kelahiran dengan SC yang rendah .Untuk pasien postterm dengan servik yang tidak matang , apa bukti mendukung induksi persalinan atau persalinan normal?

Keduanya memiliki resiko komplikasi yang rendah dan hasil perinatal yang baik.Pematangan servik preinduksi :Lebih sedikit gagal morbiditas janin dan ibubiaya pengobatanSCinduksi setelah 41 minggu usia kehamilan: angka kematian perinatal SC

Apa peran prostaglandin dalam managemen kehamilan postterm?

Prostaglandin (PG) : kematangan servik dan induksi persalinanPGE2 (dinoprostone) dan PGE 1(misoprostol) digunakan untuk induksi persalinan pada kehamilan posttermTidak ada dosis standarPemakaian dosis tinggi PG (terutama PGE1) dapat resiko uterine tachysystole dan hiperstimulation leading to nonreassuring fetal testing resultDosis rendah lebih baik

Apakah ada peran untuk persalinan normal setelah SC dalam pengelolaan postterm kehamilan?Kelahiran pervagina setelah melahirkan sesar telah dipromosikan sebagai alternatif yang masuk akal untuk beberapa wanita. Risiko ruptur rahim tampaknya tidak meningkat secara substansial setelah 40 minggu kehamilan, tetapi risiko tampaknya meningkat dengan induksi persalinan dengan PG atau pitocin terlepas usia kehamilan.Ada bukti terbatas pada efektivitas atau keaman persalinan pervagina setelah SC setelah 42 minggu kehamilan. Dengan demikian, tidak ada rekomendasi.Kesimpulan Rekomendasi berikut didasarkan pada bukti ilmiah yang baik dan konsisten (Tingkat A):Wanita dengan kehamilan postterm yang memiliki servik tidak matang dapat menjalani induksi persalinan atau menunggu persalinan normal.Prostaglandin dapat digunakan pada kehamilan postterm untuk pematangan serviks dan induksi persalinan.Persalinan harus dilakukan jika ada bukti fetal compromise atau oligohidramnion.Rekomendasi berikut didasarkan terutama konsensus dan pendapat ahli (Level C):Meskipun kurangnya bukti bahwa pemantauan meningkatkan hasil perinatal, masuk akal untuk memulai antenatal surveilans kehamilan postterm antara 41 minggu dan 42 minggu kehamilan karena bukti bahwa morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat seiring kemajuan usia kehamilan.Banyak praktisi menggunakan pengujian dua kali seminggu dengan beberapa evaluasi cairan ketuban awal volume pada 41 minggu kehamilan. Sebuah tes nonstress dan penilaian cairan ketuban harus memadai.

Banyak ahli merekomendasikan persalinan yang cepat dalam pasien postterm dengan serviks yang menguntungkan dan tidak ada komplikasi.