Management Business Process
Transcript of Management Business Process
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 1/71
II - 1
Management Business Process
2.1 Proses Bisnis
2.1.1 Pengertian Proses Bisnis
Burlton (2001:67) mendefinisikan bisnis sebagai suatuorganisasi yang memiliki tujuan untuk menciptakan nilai akhir kepada
seseorang yang peduli terhadap hasil akhir tersebut. Bisnis dapat
dianalogikan sebagai kendaraan menuju transformasi. Dengan kata lain,
tujuan utama setiap bisnis yang ada adalah menjadi pelaku dalam sebuah
mekanisme tranformasi.
Pada saat menyelaraskan kejadian-kejadian agar situasi kondisi
yang ada dapat terkendali, permintaan pelanggan dan sumber daya harus
dapat diterjemahkan kedalam barang (produk), pelayanan dan business
outcomes untuk keuntungan pelanggan (lihat bagian kanan Gambar 2.1).
Sumber daya yang dimaksud dapat berupa bahan baku, modal dan
informasi, hal ini dapat dilihat pada bagian kiri Gambar 2.1.
Bagian atas Gambar 2.1 memperlihatkan bahwa ketika sebuah
bisnis melayani pelanggan dan pembeli, prestasi mereka sebenarnya
sedang diukur kesesuaiannya dengan key performance indicator (KPIs)
dan dievaluasi berdasarkan permintaan pemilik bisnis dan investor.
Memuaskan pelanggan dan pemilik bisnis bersamaan dengan
mengidentifikasi beragam tekanan dari luar dan undang-undang yang
mengatur dan membatasi merupakan hal yang sulit. Hal ini akan dapat
memicu konflik diantara faktor-faktor penentu.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 2/71
II - 2
Gambar 2.1 Pengertian Bisnis dan Kemampuan Organisasi
(Sumber: Burlton, 2001: 68)
Bisnis membutuhkan penerapan dari beberapa macam sumber
daya untuk memungkinkan perubahan tersebut. Bagian bawah Gambar
2.1 memperlihatkan sumber-sumber daya tersebut. Sumber-sumber daya
tersebut adalah sebagai berikut:
• Fungsi silang dari proses bisnis. Yang menarik dari hal ini adalah,
sebuah bisnis bisa saja tidak dapat mengenalinya sebagai sebuah
proses,
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 3/71
II - 3
• Teknologi komputasi dan komunikasi. Kedua hal ini
memungkinkan aliran informasi, pemerataan ilmu, dan komunikasi,
• Fasilitas fisik. Contohnya perkantoran, pabrik, perlengkapan dan
peralatan, dan
•
Sumber daya manusia.Proses bisnis (business process) merupakan kumpulan aktivitas
yang saling berkaitan secara logis yang dilakukan untuk mengatur
sumber daya dari suatu bisnis yang dijalankan (IBM, 1984:29). Proses-
proses yang didefinisikan sebagai proses bisnis adalah semua proses
yang berhubungan dengan lingkup tanggung jawab suatu unit organisasi
dan juga yang bukan namun berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh unit organisasi tersebut. Selain itu, “ Business Process”
juga juga diartikan sebagai berikut :
“Proses bisnis adalah sejumlah aktivitas yang mengubahsejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (barang dan jasa) untuk
orang-orang lain atau proses yang menggunakan orang dan alat
(Indrajit, et al., 2002 : .3).”
Proses bisnis yang sebenarnya dimulai dengan menyusun
serangkaian langkah kerja. Hal ini belum dapat dikatakan selesai sampai
aspek terakhir dari hasil akhir yang akan dituju sesuai dengan sudut
pandang dan keinginan para pemegang saham yang memegang kendali
organisasi. Sudut pandang dari luar ini menimbulkan pertanyaan,
“Bagaimana kita dapat mengetahui kriteria untuk membuat kesimpulanyang memuaskan semua pihak?“.
Didalam sebuah proses, input dari bermacam jenis seperti
bahan baku, informasi, ilmu pengetahuan, komitmen, dan status, di
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 4/71
II - 4
transformasikan kedalam output dan hasil akhir. Transformasi ini terjadi
berdasarkan panduan proses, seperti hukum, standarisasi, prosedur,
peraturan, dan kemampuan individu. Hanya sumber daya yang tepat
yang dipekerjakan untuk memberdayakan perubahan ini. Sumber-
sumber daya ini termasuk fasilitas, perlengkapan, teknologi dan manusia
(Burlton, 2001:72).
Proses adalah aset bagi sebuah organisasi, sama halnya dengan
orang, fasilitas dan informasi. Ketika mereka di atur dengan baik,
mereka akan memberikan prestasi dan hasil terbaik mereka untuk
perusahaan. Lebih jauh lagi, proses adalah suatu alat yang
menyelaraskan aset dan aspek lainnya dalam perubahan. Manajemen
proses akan menjamin seluruh faktor-faktor yang terdapat pada Gambar
2.2 akan mendatangkan perubahan yang sempurna.
Gambar 2.2 Segi enam manajemen proses
(Sumber: Burlton, 2001: 73)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 5/71
II - 5
Burlton (2001:73) menyatakan bahwa Business Process
Management adalah sebuah proses yang menjamin keberhasilan
perbaikan sebuah organisasi. Seperti kebanyakan proses lainnya,
penerapan Business Process Management membutuhkan kepemimpinan
dan pedoman. Hal ini dapat berarti melakukan perubahan secara radikal,
atau dengan kata lain mengakaji ulang atau bahkan memperbaharui
pedoman-pedoman dasar proses. Di lain kesempatan, proses ini dapat
berjalan secara simultan, terus menerus dalam suatu siklus pemantauan
dan perbaikan.
2.1.2 Manfaat Penyusunan Proses Bisnis
Manfaat yang diperoleh melalui penyusunan proses bisnis
adalah sebagai berikut :
Memberikan pemahaman yang mendalam akan bagaimana proses pencapaian misi dan tujuan secara keseluruhan. Proses bisnis dapat
menggambarkan bagaimana suatu unit bisnis dapat mencapai
sasaran, tujuan dan misi perusahaan, dan
Merupakan dasar untuk menentukan peta/arsitektur informasi yang
dibutuhkan.
2.1.3 Persiapan Penyusunan Proses Bisnis
Beberapa persiapan dalam mengembangkan dan menyusun
proses bisnis yang baik, adalah sebagai berikut :
• Setiap penanggungjawab dari unit yang terkait harus hadir dan
berpartisipasi secara penuh serta berupaya mencari kesepakatan
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 6/71
II - 6
tentang hasil yang diharapkan dan komitmen untuk
implementasinya nanti,
• Dalam setiap fase pendefinisian proses-proses bisnis ini sebaiknya
selalu dibuat notulen tertulis sehingga setiap keputusan dan konsep
definisi yang dihasilkan terdokumentasi dengan baik, tidak
dilupakan dan tidak disalahartikan, dan
• Setiap anggota tim yang terlibat harus memahami konsep
pendekatan sistem, strategi unit bisnis, transformasi sumber daya -
proses - produk/jasa yang dihasilkan, dan penilaian kinerja usaha
(ukuran kinerja terpilih).
2.2 Business System Planning (BSP)
BSP merupakan suatu pendekatan terstruktur untuk membantu
sebuah bisnis dalam memuat suatu rencana sistem informasi untuk
memberikan kepuasan atas kebutuhan informasi. BSP seringkali
dianggap sebagai pendekatakan struktural atau metodologi (IBM,
1984:5).
BSP dapat diterapkan pada semua institusi pada sektor publik
dan semua industri, karena kebutuhan untuk mengembangkan sistem
informasi adalah sama tanpa memperhatikan produk/jasa yang
disediakan perusahaan.
2.2.1 Tujuan dan manfaat BSP
Tujuan BSP secara umum adalah untuk membantu membuat
rencana sistem informasi yang menunjang kebutuhan informasi jangka
pendek dan jangka panjang bagi organisasi.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 7/71
II - 7
Penerapan aplikasi dan metodologi konsep BSP dapat
memberikan manfaat besar kepada tiga jenis kelompok manajemen yaitu
manajemen eksekutif, manajemen fungsional dan operasional, dan
manajemen sistem informasi (IBM, 1984: 3).
1. Manfaat bagi manajemen eksekutif, adalah :
• Sebagai evaluasi terhadap sistem informasi yang ada,
• Membantu manajemen dalam pengendalian tugas usaha,
• Merupakan penilaian terhadap kebutuhan sistem informasi pada
masa mendatang dengan memperhatikan prioritas tujuan, dan
• Membantu merencanakan sistem informasi yang tidak
terpengaruh oleh berkembangnya struktur organisasi.
2. Manfaat bagi manajemen operasional dan fungsional, adalah :
• Sebagai pendekatan logis yang membantu dalam pemecahan
masalah pengendalian manajemen dan operasional,
• Memungkinkan adanya penggunaan dan pembagian data yang
konsisten oleh para pemakai,
• Menentukan arah dan tujuan dengan melibatkan top
manajemen sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dan
• Menciptakan sistem yang berorientasi pada pemakai.
3. Manfaat bagi manajemen sistem informasi, adalah :
• Menumbuhkan kesadaran berkomunikasi dengan pihak
manajemen puncak,
• Membuat perencanaan jangka panjang dan persediaan sumber
daya yang lebih baik untuk pengolahan data,
• Adanya personil yang cukup terlatih dan berpengalaman dalam
perencanaan pengolahan data sesuai keperluan organisasi, dan
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 8/71
II - 8
• Adanya keterlibatan para pemakai dalam menentukan prioritas
sistem.
2.2.2 Proses Perancangan Arsitektur Informasi
Proses perancangan arsitektur informasi berdasarkan konsep
BSP ada beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut ialah mendefinisikan
objektif dari bisnis, mendefinisikan proses bisnis, mendefinisikan data
bisnis, dan mendefinisikan arsitektur informasi bisnis.
Tahap 1 : Mendefinisikan objektif dari bisnis
Sebelum manajemen proyek bisnis dijalankan, hal pertama
yang harus diketahui adalah objektif dari proyek dan apa harapan dari
perusahaan. Proses untuk mengetahuinya adalah melalui diskusi atau
pembicaraan dengan pihak manajemen / pemilik perusahaan (Wibowo,2004:15).
Dalam pembicaraan tersebut, materi yang dibicarakan seputar
isu-isu global yang terjadi serta data pendukung. Data pendukung
tersebut misalnya tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
perusahaan, persediaan barang digudang, harga jual, tingkat persaingan,
masalah biaya operasional, sistem informasi internal perusahaan, dan
lain-lain. Selain itu dapat juga digali informasi mengenai visi, misi
maupun strategi perusahaan yang sudah maupun yang akan dijalankan.
Tahap 2 : Mendefinisikan proses bisnis
Tidak ada aktifitas dalam penelitian ini lebih penting dari
identifikasi proses bisnis. Mendefinisikan proses bisnis, merupakan
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 9/71
II - 9
dasar perumusan utama jangka panjang untuk menunjang sistem
informasi dalam bisnis perusahaan (IBM, 1984:9).
Hasil dari tahap ini berupa daftar seluruh proses, deskripsi dari
tiap-tiap daftar proses tersebut, dan identifikasi kunci sukses dari proses
bisnis tersebut. Terdapat 6 langkah dalam mendefinisikan bisnis proses.
Langkah 1 : Identifikasi produk dan pendukungnya
Mengidentifikasi produk atau jasa dan sumber daya pendukungnya
meliputi fasilitas dan peralatan, material dan energi, modal, informasi,
tenaga kerja dan lain-lain.
Langkah 2 : Identifikasi perencanaan dan pengendalian strategi
Mengindentifikasi proses-proses perencanaan strategi dan
pengendalian manajemen perusahaan. Dengan persiapan kerja yang
telah dilakukan pada saat pengumpulan informasi perencanaan,
critical sucess factor dan beberapa rencana perusahaan, tidak akanterlalu sulit untuk mengidentifikasikan proses-proses apa saja yang
terlibat didalamnya. Mereka akan terbagi dengan sendirinya kedalam
perencanaan strategi dan pengendalian manajemen. Perencanaan
strategi merupakan perencanaan jangka panjang, rencana tujuh tahun
kedepan, atau rencana pengembangan. Pengendalian manajemen
dapat berlangsung selama perencanaan operasi, perencanaan
manajemen, perencanaan sumber daya, dan mungkin perencanaan
kontrak.
Langkah 3 : Identifikasi barang/jasa dan sumber daya proses.
Mengidentifikasi barang atau jasa dan sumber daya proses. Dalam
identifikasi produk/jasa dan proses pendukungnya digunakan suatu
siklus hidup produk dan sumber daya ( product and resource life
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 10/71
II - 10
cycle). Setiap produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
berikut dengan sumber dayanya memiliki proses bisnis yang
berbentuk siklus hidup. Siklus hidup tersebut terbagi menjadi empat
fase, yaitu fase requirements (identifikasi kebutuhan), fase acquisition
(Pengadaan), fase stewardship (Pelayanan dan penggunaan) dan fase
retirement/disposition (Penghapusan) (IBM, 1984, h.29).
A. Fase Requirements (identifikasi kebutuhan)
Pada fase ini mencakup aktivitas-aktivitas yang menentukan
seberapa besar produk atau sumber daya yang dibutuhkan,
rencana perolehannya, dan rencana pengukuran dan kontrol atau
evaluasinya.
B. Fase Acquisition (Pengadaan)
Fase ini rnencakup segala aktivitas yang ditujukan untuk
menciptakan atau mendapatkan sumber daya yang akandigunakan dalam proses penciptaannya (produksi). Dalam
manufaktur, yang termasuk fase im adalah proses pengadaan dan
produksi. Dalam personalia, termasuk proses pengangkatan atau
mutasi pekerja. Dalam bidang pendidikan, termasuk proses
pembuatan kurikulum dan perputaran (enrollment) pelajar.
C. Fase Stewardship (Pelayanan dan penggunaan)
Aktivitas yang tercakup dalam fase ini adalah pemeliharaan
sumber daya pendukung dan penyimpanan produk/jasa. Dalam
dunia asuransi, aktivitasnya termasuk pemeliharaan polis,
premium notices dan pernyataan dividen. Dalam industri
distribusi, termasuk aktivitas pengendalian persediaan dan
pergudangan.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 11/71
II - 11
D. Fase Retirement/Disposition (Penghapusan)
Fase ini mencakup segala aktivitas dan keputusan yang
mengakhiri peran dan/atau tanggungjawab organisasi terhadap
produk atau jasa, atau tanda bagi akhir penggunaan sumber daya,
sebagai contohnya. memberhentikan pegawai, penjualan asset dan
menghentikan penggunaan layanan agen pemerintah.
Langkah 4 : Penggabungan / pemecahan proses bisnis
Proses penggabungan atau pembagian (pemecahan/split) proses bisnis.
Seringkali antara proses bisnis satu dengan lainnya memiliki berbagai
kesamaan. Dalam hal demikian maka dapat digabungkan. Jika
terdapat proses bisnis yang tidak konsisten fasenya, maka dapat
diturunkan (break down) menjadi beberapa proses bisnis.
Langkah 5 : Identifikasi definisi dan deskripsi proses
Menuliskan definisi dan deskripsi setiap proses. Pada bagian inidituliskan deskripsi dari setiap proses bisnis yang dilakukan beserta
aktifitas-aktifitas utama dari proses bisnis tersebut.
Langkah 6 : Identifikasi hubungan proses bisnis dan unit organisasi
Mengkaitkan proses bisnis dengan unit organisasi penanggungjawab,
pengambil keputusan, pemroses utama, pemroses penunjang, dan
pemakai. Proses bisnis yang telah terdefinisi dapat dikaitkan dengan
struktur organisasi bisnis untuk membantu mengidentifikasi proses
bisnis dari orang-orang yang bersinggungan langsung dengan proses
tesebut. Matriks proses bisnis dan unit organisasi dibuat untuk
memperlihatkan hubungan tersebut. Contoh matriks proses bisnis dan
unit organisasi depat dilihat pada Tabel 2.1.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 12/71
II - 12
Tahap 3 : Mendefinisikan data bisnis
Tahap ketiga yaitu mengidentifikasikan data apa yang
seharusnya ada dan hasil data yang dapat dibuat pada setiap proses
bisnis. Setelah itu langkah selanjutnya adalah menjelaskan hasil data
yang dibuat yang dinamakan kelas data.
Tahap 4 : Mendefinisikan arsitektur informasi bisnis.
Setelah semua kelas data yang diperlukan diidentifikasi maka
hubungan antara kelas data dengan bisnis proses harus ditetapkan. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua kelas data dan proses
yang diperlukan telah diidentifikasi dan juga untuk mengetahui bahwa
hanya satu proses yang menciptakan setiap kelas data.
TABEL 2.1 Matriks proses bisnis dan unit organisasi
Manajemen Marketing Produksi
Unit Organisasi
Proses bisnis
P e r e n c a n a a n b i s n i s
R e v i e w k e u a n g a n
P e n e l i t i a n p a s a r
P e r a m a l a n p r o d u k
P e r e n c a n a a n k a p a s i t a s
P e n g e n d a l i a n o p e r a s i
Direktur Utama x x x o o
Direktur Keuangan o o o o o v
Manajer PPIC o x x
Manajer Pembelian o v v
(Sumber: IBM, 1984, h:34)
X = penanggung jawab dan pengambil keputusan
O = keterlibatan penuh
v = keterlibatan biasa, sekedar informasi (membantu)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 13/71
II - 13
2.3 Business Process Reengineering
2.3.1 Sejarah Reengineering
Sesuai dengan perubahan ekonomi global dan globalisasi pasar
maka kebutuhan konsumen juga berubah. Hal ini menyebabkan
persaingan antar perusahaan semakin keras. Pendekatan baru mutlak diperlukan untuk menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis dan
perubahan organisasi secara fleksibel. Pada tahun 1991, Michael
Hammer, seorang profesor MIT dalam bidang komputer menerbitkan
sebuah artikel pada Harvard Business Review yang secara garis besar
membahas tentang empat dimensi / aspek yaitu aspek strategi, aspek
proses, aspek teknologi dan aspek organisasi yang kemudian
berkembang menjadi empat elemen dasar dari rekayasa ulang proses
bisnis.
2.3.2 Definisi Business Process Reengineering
Robert Janson dalam Institute of industrial Engineers (1993:49)
mendefinisikan reengineering sebagai pembaharuan proses dalam
organisasi secara radikal yang banyak digunakan perusahaan untuk
memperbaharui komitmen mereka terhadap pelayanan kepada
pelanggannya. Fokus utamanya adalah membuat perbaikan disegala
bidang dalam pelayanan organisasi, contohnya sumber daya manusia,
proses kerja, dan teknologi. Reengineering menolong perusahaan
melewati rintangan sistem kerja yang tidak mendukung pencapaian
tingkat kepuasaan pelanggan.
Michael Hammer dan James Champy dalam Indrajit (2002:6)
menyatakan bahwa Business Process Reengineering (BPR) adalah:
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 14/71
II - 14
“Pemikiran dan perancangan ulang suatu sistem bisnis secara
mendasar (fundamental) dan radikal untuk mendapatkan perbaikan
secara dramatis pada saat kritis, dengan mengukur kinerja saat ini
melalui elemen-elemen biaya, kualitas, pelayanan dan kecepatan.”
Definisi ini adalah salah satu definisi yang paling sering dipakai dan
dapat ditemukan dalam berbagai jurnal dan artikel ilmiah. Dalam
definisi dari Michael Hammer diatas, terdapat empat kata kunci yaitu
fundamental, radikal, dramatis dan proses (Indrajit,2002:69).
1. Fundamental
Dalam melakukan proses reengineering dua pertanyaan mendasar
yang akan ditujukan adalah : Mengapa perusahaan berbuat seperti
apa yang perusahaan perbuat? dan Mengapa perusahaan berbuat
dengan cara seperti yang perusahaan kerjakan sekarang? Jika
pertanyaan fundamental ini diajukan, maka akan memaksa pelaku
bisnis untuk menggunakan asumsi dan aturan tak tertulis yang
mendasari bisnis mereka, seringkali asumsi atau aturan ini keliru
dan tidak tepat. Pertanyaan yang harus diajukan bukan “Apa yang
sudah dikerjakan?”, tetapi “Bagaimana seharusnya dikerjakan?”.
Jawaban atas pertanyaan fundamental akan melahirkan juga sesuatu
yang fundamental, yaitu tindakan perubahan yang fundamental.
Reenginering berarti memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan
pertama menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan
kemudian bagaimana cara melakukannya.
2. Radikal
Radikal diserap dari bahasa latin ”radix” yang berarti akar. Desain
radikal dari proses bisnis berarti mendesain ulang sesuatu sampai ke
akarnya, tidak memperbaiki prosedur yang sudah ada dan berusaha
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 15/71
II - 15
melakukan optimasi. Menurut Hammer, desain radikal berarti
mengabaikan seluruh struktur dan prosedur yang sudah ada dan
menemukan cara baru yang benar-benar berbeda dengan
sebelumnya dalam menyelesaikan pekerjaan. Reengineering bukan
merupakan business improvements, atau business enchacement , atau
pun business modification, tetapi mengenai business reinvention.
3. Dramatis
Reengineering bukanlah suatu usaha mencapai perbaikan sedikit
demi sedikit dan bertahap yang bersifat marginal atau incremental ,
tetapi merupakan usaha mencapai lompatan besar dalam perbaikan
dan peningkatan performansi perusahaan.
Tiga jenis perusahaan yang memerlukan reengineering adalah
sebagai berikut:
a. Perusahaan yang berada dalam kesulitan besar, b. Perusahaan yang belum mengalami kesulitan, tetapi
mengantisipasi akan mengalami kesulitan, dan
c. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan, tetapi justru
berada pada puncak kerjanya.
4. Proses-proses
Orientasi pada proses merupakan kata kunci terpenting dalam
definisi reengineering , tetapi merupakan hal yang memberikan
kesulitan besar bagi para manajer. Kebanyakan pelaku bisnis tidak
berorientasi pada proses, tetapi pada tugas, pekerjaan, orang, dan
struktur.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 16/71
II - 16
2.3.3 Dasar Reengineering
Dasar reengineering adalah perubahan dunia usaha baru yang
didasarkan pada 3 (tiga) kekuatan utama yang oleh Michael Hammer
disebut sebagai 3C, yaitu Customers (pembeli), Competition
(Kompetisi) dan Change (Perubahan). Ketiga kekuatan ini merubah
dunia usaha sehingga diperlukan perancangan ulang proses bisnis.
Customers (Pembeli)
• Kekuatan yang dominan dalam hubungan penjual dan pembeli telah
berubah, dimana kekuatan sekarang terletak pada pembeli. Pembeli
yang menentukan penjual apa yang mereka inginkan, kapan,
bagaimana, dan kapan akan dibayarkan.
• Pasar besar dengan pelanggan tunggal dan homogen tidak ada lagi,
yang ada adalah pelanggan dengan pilihan-pilihan mereka untuk
kebutuhan-kebutuhan khusus dan tertentu. Pasar yang besar telahterdiferensiasi menjadi pasar dengan pelanggan individu.
• Setiap orang dapat saja mendapatkan informasi dari mass media
surat kabar, majalah, televisi, telepon, jaringan komputer sehingga
dapat mengetahui siapa yang memberikan tawaran atau pelayanan
terbaik.
Competition (Persaingan)
• Dulu perusahaan dapat menjual dalam berbagai pasar yang berbeda
dengan basis kompetisi yang berbeda. Pada satu pasar perusahaan
mendasarkan basis kompetisi pada harga, sedang pada pasar yang
lain basis kompetisi didasarkan pada pilihan, kualitas, ataupun
pelayanan. Dengan runtuhnya penghalang dalam perdagangan antar
negara (antar pasar) maka tidak ada lagi basis kompetisi lokal yang
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 17/71
II - 17
terlindungi dari para pesaing luar. Ketika semua perusahaan
bersaing dalam pasar yang sama maka hanya yang terbaiklah yang
dapat memenangkan persaingan.
• Teknologi berperan dalam mengubah persaingan. Teknologi
informasi misalnya memungkinkan perusahaan yang menghasilkan
produk dan perusahaan yang memasarkan produk menggabungkan
sistem persediaan dan distribusi mereka. Hal ini akan meningkatkan
ketergantungan diantara kedua perusahaan tersebut, yang seakan-
akan bergabung sehingga peserta dalam kompetisi meningkat
kemampuannya dalam bersaing.
Change (Perubahan)
• Dengan adanya perubahan tingkat globalisasi ekonomi, perusahaan-
perusahaan akan menghadapi jumlah pesaing yang lebih banyak,
yang masing-masing bersaing untuk meluncurkan inovasi produk maupun layanan jasa ke pasaran.
• Kecepatan perubahan teknologi akan meningkatkan kecepatan
berinovasi yang mengakibatkan siklus hidup produk semakin
singkat yang kemudian berimplikasi pada waktu pengembangan dan
peluncuran produk baru yang menjadi semakin pendek.
2.3.4 Critical Success Factors Dalam Proyek Rekayasa ulang
Menurut Andrews dan Susan (1994:15), tidak banyak proyek
rekayasa ulang yang dapat mencapai semua tujuannya. Untuk dapat
mencapai keberhasilan dalam melaksanakan proyek rekayasa ulang
dibutuhkan strategi yang mengandung critical success factors berikut
ini:
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 18/71
II - 18
• Fokus dalam seluruh dimensi bisnis,
Rekayasa ulang bukan sekedar rancang ulang proses atau menyusun
ulang struktur organisasi atau juga lebih dari pengenalan teknologi
baru. Kesksesan rekayasa ulang tergantung pada integrai dari
proses, teknologi dan organisasi ditambah dukungan yang
terintegrasi dalam nilai-nilai dan infrastuktur baru.
• Metodologi dan pendekatan proyek,
Metodologi yang dipakai harus sistematis dan berfokus pada
kenyataan. Hal ini lebih dari sekedar merubah struktur organisasi
atau posisi pekerjaan. Metodologi membutuhkan kerjasama antara
anggota organisasi untuk keuntungan jangka panjang dan kesehatan
seluruh organisasi. Metodologi harus dinyatakan secara mendetail,
dapat dijalankan dan merupakan rencana yang dapat dirunut ulang
dalam implementasinya.
• Waktu,
Rekayasa ulang proses bisnis membutuhkan waktu. Aktifitas awal
mendesain proses bisnis membutuhkan waktu enam sampai delapan
minggu. Sedangkan implementasi desain baru, pengujian alternatif-
alternatifnya dan sistem pendukungnya, merupakan suatu proses
iterasi yang membutuhkan waktu dua tahun atau lebih.
• Partisipasi dari seluruh organisasi,
Rekayasa ulang proses bisnis tidak dapat dilakukan hanya oleh tiga
atau empat orang yang ahli saja. Proyek ini adalah pekerjaan
teamwork . Menciptakan partisipasi yang efektif dalam rekayasa
proses bisnis membutuhkan grup yang fleksibel dan terlatih. Dan
salah satu kunci sukses teamwork ini adalah pelatihan. Selain itu
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 19/71
II - 19
keberhasilan dan kemajuan tim harus ditunjang oleh adanya sarana
dan prasaran yang memadai.
• Pemimpin yang aktif.
Hal ini adalah critical success factor yang paling penting. Para
eksekutif dan manajer dalam organisasi harus menunjukkan
komitmen jangka panjang mereka daam melakukan rekayasa ulang
proses bisnis. Pola kepemimpinan yang baik dimulai pada saat para
manajer mulai meninggalkan krisis manajemen dan mulai
memberikan energi baru bagi organisasi. Selain itu mulai
menumbuhkan orientasi pembelajaran daripada melakukan
pendekatan yang orientasinya hanya menyalakan bawahan.
2.3.5 Proses sebagai fokus dalam BPR
Dalam BPR, objek pemikiran kembali secara fundamental dan
penyusunan kembali secara radikal adalah proses (Indrajit, 2002:44).
Proses dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang berkelanjutan
dan teratur yang dilakukan dengan cara tertentu dan bertujuan mencapai
suatu hasil. Lebih jauh lagi proses dapat diartikan sebagai aktivitas-
aktivitas dengan satu jenis input atau lebih yang dilakukan untuk
menciptakan output yang bernilai bagi pelanggan. Selain itu, menurut
Hikman dalam Indrajit (2002:44), proses diartikan sebagai berikut :
“Proses adalah suatu rangkaian logis dari aktifitas-aktifitas
indenpenden yang menggunakan sumber-sumber daya (orang, bahan
baku, energi, perengkapan, dan lain-lain) organisasi untuk
menciptakan atau menghasilkan output yang terukur dan dapat
diteliti, seperti barang atau jasa.”
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 20/71
II - 20
Davenport & Short dalam Malhotra (1998) menyatakan bahwa
proses dapat dibagi kedalam tiga dimensi. Tiga dimensi tersebut adalah
entiti, objek, dan aktifitas.
1. Entity, proses dapat berada diantara entity organisasi. Proses dapat
berada Interorganizational, Interfunctional atau Interpersonal .2. Objek, proses menghasilkan manipulasi terhadap objek. Objek-
objek ini dapat berupa fisik atau informasi.
3. Aktifitas, proses terdiri dari dua aktifitas utama dalam perusahaan
yaitu manajerial (contohnya mengatur anggaran) dan operasional
(contohnya mengisi formulir permintaan dari pelanggan).
Karakteristik dari suatu proses ialah bahwa suatu proses itu
biasanya selalu (Indrajit, 2002:45):
1. Mempunyai pelanggan
a. Pelanggan yang dimaksud di sini ialah yang menggunakan dan
memanfaatkan proses tersebut.
b. Pelanggan tidak hanya yang membeli barang atau jasa
perusahaan (pelanggan luar), tetapi juga mereka yang
memanfaatkan jasa suatu bagian tertentu dari perusahaan
(pelanggan dalam).
2. Melintasi batas organisasi
a. Perusahaan biasanya dikotak-kotakkan dalam bagian-bagian
atau organisasi-organisasi tertentu, sesuai dengan fungsi atau
pembagian tugasnya.
b. Suatu proses biasanya tidak terjadi hanya dalam satu
organisasi, tetapi hampir selalu melintasi batas organisasi.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 21/71
II - 21
Proses – proses secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Proses strategis adalah proses yang direncanakan dan
dikembangkan organisasi untuk masa depannya, termasuk di
dalamnya perencanaan strategis, pengembangan produk/jasa dan
proses pengembangan produk baru.2. Proses operasional adalah proses yang berkaitan dengan fungsi
reguler sehari-hari organisasi seperti ‘meraih’ pelanggan,
memuaskan pelanggan, membantu pelanggan, pelaporan keuangan
dan lain-lain.
3. Proses pendukung adalah proses yang memungkinkan proses
strategis dan operasional untuk dilaksanakan seperti manajemen
sumber daya manusia, akuntansi manajemen, manajemen sistem
informasi, dan sebagainya.
Ketiga jenis proses tersebut dapat diuraikan menjadi rangkaian
proses yang lebih rinci hingga level tugas individual seperti ditunjukkan
oleh Gambar 2.3. Dalam hal ini, suatu rekayasa ulang lebih banyak
berkaitan dengan proses operasional.
Gambar 2.3 Klasifikasi proses organisasi
(Sumber : Peppard, et al., 1995:16)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 22/71
II - 22
2.3.6 Pemetaan proses dalam re-engineering
Hal yang paling utama dalam revolusi reengineering ini
ialah perubahan dalam proses di dalam perusahaan atau proses
bisnis. Mengubah proses berarti menganti proses yang sekarang
menjadi proses yang baru, yang lebih baik, mengganti das sein
menjadi das sollen. Untuk itu diperlukan suatu peta proses, suatu
gambaran yang memberikan kejelasan mengenai proses itu sendiri.
Pemetaan proses adalah suatu alat manajemen yang
merupakan metodologi yang sudah teruji, untuk mengenal proses
yang berjalan sekarang, yang akan dapat digunakan untuk
menunjukkan jalan menuju proses baru yang dituju dalam rangka
proses reengineering (Indrajit, 2002:88).
Pemetaan proses ini pertama kali dikembangkan oleh
General Electronic sebagai bagian dari strategi Workout, Best Practice dan Process Mapping yang ditempuhnya. Konsep pemetaan
proses dibuat dalam bentuk diagram alur kerja dengan penjelasan
dalam teks yang memuat setiap langkah penting dalam proses bisnis.
Contoh pemetaan proses bisnis dapat dlihat pada Gambar 2.4.
2.3.7 Merancang ulang proses
Tidak ada rumus untuk merancang ulang proses bisnis, namun
ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
merancang ulang. Ada dua pendekatan utama untuk merancang ulang
proses guna tercapainya perbaikan kinerja, yaitu pendekatan kertas
bersih (clean sheet approach) dan pendekatan sistematis (ESIA).
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 23/71
II - 23
Gambar 2.4 Contoh pemetaan proses bisnis
(Sumber : Wibowo, 2004:33)
1. Pendekatan kertas bersih (clean sheet approach)
Secara fundamental memikirkan kembali cara menyampaikan
produk atau jasa dan merancang proses-proses baru dari permulaan.
Secara mendasar pendekatan kertas bersih menuntut adanya beberapa
pertanyaan yang perlu dikemukakan, yaitu :
Bagaimana Anda menghadapi pesaing ?
Seperti apa proses yang ideal itu ?
Bila Anda harus membangun kembali organisasi dari semula, akan
seperti apa organisasi tersebut nantinya ?
Seperti halnya perancangan ulang secara sistematis, organisasi harus
mencari metodologi yang paling sesuai dengan situasinya. Meskipun
demikian, sebagai titik awal, Joe Peppard dan Philip Rowland
(1995:193) mengusulkan satu kerangka kerja yang dijelaskan dalam
Gambar 2.5.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 24/71
II - 24
Gambar 2.5 Pendekatan kertas bersih
(Sumber : Peppard, et al., 1995:195)
Tahap 1: Kembangkan pemahaman tingkat tinggi atas proses yang ada.
Di sini tidak perlu memperoleh segalanya, walaupun memang perlu
mengidentifikasi proses inti. Biasanya ada 6-8 proses inti dan Anda
harus memilih untuk menganalisis tahapan kunci dari masing-masing
tahapan tersebut sebelum melakukan suatu penelitian. Tahap ini akan
meliputi analisis hasil yang diberikan proses tersebut saat ini.
Tahap 2 : Benchmarking, curah pendapat dan membayangkan
Ini merupakan tahapan ‘menyenangkan’ yang cukup penting.
Benchmarking sangat berguna untuk menyoroti cara-cara alternatif
untuk bekerja. Brainstrorming dan fantasizing , terutama dari sudut
pandang pelanggan, dapat menjadi cara yang baik untuk memperoleh
gagasan baru.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 25/71
II - 25
Tahap 3 : Perancangan proses
Selama tahap ini, gagasan proses yang telah melalui ‘brainstorming’
dipikirkan secara lebih mendalam. Gagasan-gagasan ini mungkin benar-
benar ‘kertas kosong’, di mana tidak ada hubungannya sama sekali
dengan rancangan proses saat ini. Merancang proses tersebut bisa sangat
iteratif dengan pertimbangan-pertimbangan proses, sumber daya
manusia, dan teknologi yang telah ditelaah berulang kali. Dalam
menerjemahkan gagasan tersebut menjadi rancangan perlu diupayakan
agar ‘kertas bersih’ tersebut mempertimbangkan ‘tugas pelayanan’
dalam rincian tertentu, kemampuan sumber daya manusia yang akan
melaksanakan cara baru dalam bekerja, dan kemampuan teknologi, serta
pada akhirnya melakukan benchmarking untuk memastikan bahwa
orang tidak kembali pada cara yang lama dalam bekerja.
Tahap 4 : ValidasiSetelah merancang proses baru, rancangan tersebut perlu divalidasi
dengan mensimulasikan bagaimana proses tersebut akan berlangsung
dalam dunia nyata.
2. Perancangan ulang secara sistematis
Perancangan ulang secara sistematis yaitu mengidentifikasikan
dan memahami proses-proses yang ada dan kemudian mendesain
kembali proses-proses tersebut secara sistematis untuk menciptakan
proses-proses baru, guna memberikan hasil yang diinginkan.
Perancangan ulang proses secara sistematis dilakukan pada
proses yang ada sekarang untuk membuatnya menjadi : lebih baik, lebih
murah, dan lebih cepat.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 26/71
II - 26
Lebih baik , berarti memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi
bagi pemegang saham dan terutama kepada pelanggan.
Lebih murah, berarti melakukan semua proses dengan tingkat
efisiensi yang maksimum.
Lebih cepat , berarti proses dilakukan secepat mungkin untuk
meningkatkan daya tanggap/respon terhadap kebutuhan pelanggan.
Secara umum dapat dikatakan, tujuan perancangan proses pada
pendekatan ini adalah meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan pada
proses yang ada sekarang dengan cara mengeliminasi semua kegiatan
yang tidak bernilai tambah dan merampingkan kegiatan yang bernilai
tambah. Sistem perancangan seperti yang dijelaskan diatas dapat
diringkas sebagai ESIA, yaitu :
Mengeliminasi ( Eliminate),
Menyederhanakan (Simplify), Mengintegrasikan ( Integrate), dan
Mengotomasikan (Automate).
Tabel 2.2 Berikut menyoroti bidang utama keempat tahapan diatas.
TABEL 2.2 Sistem Perancangan Ulang Secara Sistematis
Eliminate Simplify Integrate Automate
Produk berlebihanWaktu menungguTransfortasi
PemrosesanPersediaan
Cacat/kerusakanDuplikasi
ReformasiInspeksiRekonsiliasi
Formulir Prosedur Komunikasi
TeknologiAliran
Proses
PekerjaanTimPelanggan
Pemasok
Kotor Sukar Berbahaya
MembosankanPengumpulan data
Transfer dataAnalisis data
(Sumber : Peppard, et al., 1995:181)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 27/71
II - 27
A. Eliminate
Semua tahap yang tidak bernilai tambah dalam proses harus
dieliminasi, berikut ini contoh-contoh kegiatan yang sering ada dalam
perusahaan yang cenderung tidak bernilai tambah sehingga mempunyai
potensi untuk dieliminasi :
• Produk berlebihan , memproduksi lebih daripada yang dibutuhkan
pada waktu tertentu adalah sumber utama pemborosan. Semua
produksi berlebihan akan menyebabkan penumpukkan persediaan
dan berpotensi menimbulkan masalah.
• Waktu Menunggu, ada biaya bagi material, atau sumber daya
manusia bila harus menunggu sesuatu. Pekerjaan akan terhambat
atau terhenti karena harus menunggu material tersebut tiba,
menunggu, keputus-asaan dan sebagainya, sebagaimana kita
ketahui waktu adalah uang.
• Transportasi, pemindahan, dan gerakan , setiap kali orang, material
dan kertas berpindah itu membutuhkan biaya. Sesuatu atau
seseorang harus memindahkan material atau kertas dan waktu yang
dihabiskannya adalah waktu yang digunakan untuk menambah
nilainya. Perpindahan orang juga tidak murah- mengapa mereka
berpindah, nilai apa yang mereka tambahkan dan apakah waktunya
tidak lebih baik dihabiskan untuk mengerjakan potongan materi
atau kertas berikutnya, atau bahkan dengan pelanggan yang lain.
• Pemrosesan, apakah proses tersebut menambah nilai? Jika tidak,
mengapa proses tersebut dilakukan? Jika ya, apakah proses tersebut
efisien? Apa mungkin proses tersebut -yang bernilai tambah tadi-
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 28/71
II - 28
lebih dikembangkan dengan mengeliminasi penyebab
variabilitasnya atau dengan meningkatkan kepastian hasil proses.
• Persediaan dan paperwork, mengapa persediaan dan paperwork
dibutuhkan? Apakah benar-benar perlu untuk memastikan kepuasan
pelanggan? Mungkin paperwork diperlukan untuk bagian lain dari
rangkaian proses atau tugas tersebut. Persediaan yang berlebih akan
merupakan masalah besar bagi pabrik-pabrik.
Demikian pula halnya, paperwork dan formulir yang berlebihan
cenderung menghasilkan ketidak-efisienan proses karena
menambah birokrasi dan biasanya hanya sedikit kontribusinya yang
secara aktual akan bermanfaat bagi pelanggan.
• Produk cacat, rusak dan pengerjaan ulang – sasaran perusahaan
seharusnya adalah melakukan segala sesuatu secara benar dari awal
dan menghindari biaya tenaga, biaya material, gangguan serta biayakesempatan yang dibutuhkan untuk meralat atau mengatasi masalah
karena kesalahan proses awal. Hal yang penting disini adalah
bahwa yang harus dieliminasi adalah penyebab kegagalan yang
merupakan masalah proses.
• Duplikasi tugas , setiap tugas yang dilakukan harus memberikan
nilai tambah dengan cara-cara tertentu. Jika sebuah tugas diulang,
ini tidak menambah nilai, tetapi hanya menambah biaya.
Bertambahnya paperwork dan pemasukkan data ke dalam sistem
komputer sering ditemukan berulang-ulang terjadi dalam
kebanyakan perusahaan. Akibat duplikasi tugas ini adalah
timbulnya kemungkinan kesalahan dan ketidaksesuaian anatara
pengerjaan pertama dan pengerjaan selanjutnya.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 29/71
II - 29
• Format ulang atau transfer informasi , hal ini merupakan bentuk lain
dari duplikasi. Cukup sering data ditransfer dari satu bentuk ke
bentuk lain atau dicetak dari suatu sistem komputer untuk diinput
kembali secara manual ke sistem yang lain. Ini sering terjadi jika
informasi bergerak melalui batasan organisasional.
• Inspeksi, pemantauan, pengendalian , meskipun dapat saja hal ini
muncul karena alasan justifikasi, banyak diantaranya yang muncul
karena alasan historis dan menjadi tradisi pekerjaan dan lapisan
manajemen.
Seringkali pemantauan dan pengendalian dilakukan apabila
proses melalui batasan departemental. Seiring dengan makin
dipertanyakannya bentuk-bentuk struktur organisasi, semakin
banyak pula pemantauan dan pengendalian yang dipandang tidak
relevan. Ada baiknya membuat pembedaan yang nyata antara bermacam-macam jenis pemantauan dan pengendalian, karena ini
harus dibuat pendekatan tujuan yang berbeda yang memang benar-
benar perlu untuk melakukan pengendalian atau inspeksi.
• Jelas bahwa organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan
peraturan dan mungkin ada alasan untuk setiap tindakan tersebut,
seperti pemeriksaan kesehatan dan keamanan. Organisasi mungkin
memang harus mempunyai ‘bahan pengawas’, tetapi harus tetap
ada keleluasaan dalam kendali-kendali atau sasaran/target yang
diterapkan untuk dirinya sendiri. Organisasi harus memahami
secara jelas keperluan setiap pihak, demi kepentingan jaminan atau
produktivitas/kesehatan finansial.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 30/71
II - 30
• Rekonsiliasi, serupa dengan pemantauan dan pengendalian serta
birokrasi kalsik masa lalu. Meskipun perlu untuk memastikan
bahwa segala sesuatu cocok/sesuai, realisasi proses secara
keseluruhan juga tidak kalah penting. Eliminasi hal ini dapat
merupakan sumber peningkatan efisiensi yang signifikan dan
kemudian otomatisasi terhadap jumlah rincian yang harus
dicocokkan.
Pada setiap titik dalam proses, hal ini yang harus diperhatikan
dan dipertimbangkan adalah konstribusi apa yang diberikan bagi tugas
pelayanan pelanggan. Kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah ini
merupakan target pertama bagi setiap inisiatif perancangan ulang proses
secara sistematis. Selanjutnya bagaimana cara mengeliminasi atau
meminimalkan aktivitas tersebut tanpa berdampak negatif terhadap
proses bersangkutan.
B. Simplify
Seringkali mengeliminasi sebanyak mungkin tugas yang tidak
diperlukan, selanjutnya tugas tersisa perlu disederhanakan. Biasanya
hal-hal berikut yang berpotensi untuk disederhanakan atau untuk
membantu menyederhanakan proses :
Prosedur , seringkali prosedur-prosedur yang ada terlalu rumit dan
sulit dipahami.
Komunikasi , baik dengan pelanggan maupun antar karyawan harus
jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak. ‘Bahasa’ yang
digunakan harus jelas dan sederhana.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 31/71
II - 31
Teknologi – teknologi yang diterapkan perlu diperhatikan
kesesuaiannya dengan tugas yang sedang dilaksanakan, solusi
teknologi tinggi untuk mengatasi tugas yang tidak dapat diatasi
oleh teknologi rendah.
Aliran – urutan tugas dapat diubah untuk menyederhanakan aliran
material atau paperwork dan membuat pekerjaan berikutnya lebih
mudah.
Proses – dapat juga disederhanakan dan dirampingkan dengan
mengetahui kapan proses tersebut melayani produk atau pasar
berbeda. Dengan memecah proses dan mengidentifikasi kegiatan
yang paling tepat ditujukan bagi segmen pelanggan tertentu, proses
tersebut dapat dibuat lebih sederhana. Kadangkala proses yang
sama mencoba memuaskan pelanggan dengan kebutuhan yang
cukup berbeda. Proses itu tidak cukup memadai untuk melayanisegmen-segmen yang berbeda tersebut dan yang sering terjadi
adalah penekanan pada salah satu segmen tertentu saja.
C. Integrate
Tugas yang disederhanakan, sekarang harus diintegrasikan agar
dapat menghasilkan aliran yang lancar dalam penyampaian kebutuhan
pelanggan dan tugas pelayanan pelanggan.
Pekerjaan – dimungkinkan untuk menggabungkan pekerjaan
menjadi satu. Melalui pemberdayaan seorang pekerja untuk
menyelesaikan rangkaian tugas yang telah disederhanakan sehingga
aliran material atau informasi dalam organisasi akan menjadi lebih
cepat. Apabila pekerjaan harus dikerjakan antar individu, terdapat
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 32/71
II - 32
peluang terjadinya kesalahan akan lebih besar dan harus ada
sesuatu yang memfasilitaskan transfer kerja tersebut, cara lain
pengintegralan pekerjaan adalah dengan menugaskan sesorang
yang bertanggung jawab atas pemrosesan produk atau jasa secara
keseluruhan mulai dari pesanan sampai pengiriman. Orang ini
disebut ‘pekerja kasus’ (case worker) atau ‘manajer kasus (case
manager). Orang ini bertindak sebagai ‘titik kontak tunggal’ bagi
pelanggan
Tim – perluasan logis dari tugas-tugas yang disatukan adalah
penggabungan para ahli ke dalam tim-tim, dimana tidak mungkin
bagi seseorang secara sendiri dapat melakukan seluruh rangkaian
kegiatan. Meskipun tim mungkin mempertahan beberapa jalur
pelaporan/tanggung jawab, misalnya untuk penjualan dan oprasi,
mereka bergabung sebagai sebuah tim pelaksanaan proses tunggalsebagai sebuah tim pelaksana proses tunggal untuk pekerjaan
sehari-sehari, kedekatan secara fisik tersebut dapat mengurangi
munculnya masalah-masalah akibat pemecahan tugas atau
pekerjaan atas spesialisasi-spesialisasi pekerjaan dan bila muncul
masalah mereka dapat segera mengatasinya. Teknologi informasi
memungkinkan secara fisik berjauhan, dapat saling bekerja sama,
walaupun cara ini dapat menggantikan hubungan akrab secara fisik.
Meskipun demikian diusahakan agar suatu tim ditempatkan
bersama-sama saling berdekatan secara fisik untuk menimalkan
jarak yang harus ditempuh material, informasi dan paperwork serta
meningkatkan komunikasi antar setiap orang yang bekerja dalam
proses tersebut.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 33/71
II - 33
Pelanggan - integrasi pelanggan dapat dilihat dari dua tingkat
utama, yaitu integrasi konsumen individual dan integrasi organisasi
pelanggan. Pada tingkat konsumen individual, integrasi merupakan
hal yang krusial dalam situasi tertentu. Pelanggan tidak merasa
nyaman di suatu tempat tertentu tidak bertahan dan berbelanja di
tempat tersebut. Mengintegrasikan syarat pelayanan seseorang ke
dalam proses-proses organisasi pelanggan dapat sangat bermanfaat,
karena kemitraan seperti ini akan ‘mengikat’ pelanggan pada
perusahaan dan membuat pesaing sulit merebut mereka. Bentuk
integrasi ini sering disebut Value added services, yaitu layanan
tambahan terhadap kebutuhan dasar yang dibeli, tetapi memberikan
nilai tertentu kepada pelanggan. Value added services semakin
popular, karena perusahaan-perusahaan berupaya menemukan cara
mempertahankan pelanggan dan mencegah pesaing memasuki pasarnya.
Pemasok - penghematan efisiensi yang cukup signifikan dapat
dicapai jika birokrasi yang tidak diperlukan antara organisasi dan
pemasok dapat dieliminasi. Kepercayaan dan kemitraan merupakan
kunci integrasi dengan pemasok walau tetap diperlukan adanya
pemeriksaan. Salah satu sistem manufaktur yang popular, yaitu
Just In Time (JIT) mengandung suatu proses kerja sama pemasok
dan perusahaan melalui berbagai cara integrasi yang biasanya
didukung oleh teknologi informatika. Integrasi aktivitas-aktivitas
juga diperkuat untuk penyampaian yang selaras dalam beberapa
kasus, dimana para pemasok membuat komponen yang diminta dan
menyampaikannya sesuai dengan jadwal perakitan pelanggannya.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 34/71
II - 34
Perusahaan tidak lagi membayar persediaan yang tidak perlu atau
pemborosan lainnya dan pekerjaan yang disinkronisasi ini akan
menghasilkan pengurangan biaya persediaan hingga tingkat
minimum.
D. Automate
Sebagai mana telah diuraikan sebelumnya, teknologi informasi
dapat menjadi alat yang kuat untuk mempercepat proses dan
memberikan layanan pelanggan yang lebih bermutu jika diterapkan pada
proses yang tepat/logis. Jika proses tersebut bermasalah maka otomatis
akan dapat memperparah situasi. Oleh karena itu otomatis diterapkan
setelah mengkliminasi, setelah tahapan otomatisasi, dimungkinkan
untuk kembali pada tahap yaitu pengeliminasian, penyederhanaan,dan
pengintegrasian tugas-tugas. Dalam beberapa kasus, sejak permulaandapat diramalkan perlunya otomatisasi aspek-aspek tertentu dari proses.
Beberapa kondisi proses yang dapat dipertimbangkan untuk di
otomatisasi adalah sebagai berikut :
Tugas yang berulang merupakan calon yang paling baik untuk
diotomatisasi. Tugas-tugas ini dapat berupa tugas shop floor, tugas-
tugas klerikal seperti tugas mencocokan item-item dalam formulir
dan sebagainya.
Pengumpulan data jika dilakukan dengan mesin, waktu proses lebih
cepat dan akurasinya akurat. Contoh teknologi ini adalah bar code
reader ditoko- toko glosir.
Transfer data, menstransfer data dari satu format ke format yang
lain, dari satu orang keorang lain atau satu sistem ke sistem lain,
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 35/71
II - 35
jika memang harus dilakukan atau tidak dapat dihilangkan
merupakan calon utama yang lain untuk diotomatisasi.
Otomatisasi seharusnya hanya diterapkan pada proses-proses
yang terkendali atau dikendalikan. Intervensi manual dari sumber daya
manusia yang berkaitan dengan fleksibilitas dan kecerdasannya tetap
akan diperlukan. Otomatisasi paling cocok diterapkan untuk tugas-tugas
yang sifatnya rutin dan repetitive atau untuk pemodelan yang sangat
kompleks.
Ringkasan dari pendekatan sistematis perancangan ulang adalah:
• Secara umum, pendekatan sistematis lebih sering digunakan untuk
melakukan perbaikan kinerja dalam jangka pendek.
• Perancangan ulang secara sistematis cenderung membutuhkan lebih
banyak perubahan incremental , meskipun dapat menghasilkan perbaikan nyata dalam tahap-tahap permulaan tetapi harus terus
disempurnakan secara berkenambungan. Pendekatan ini banyak
dipakai pada perusahaan-perusahaan Jepang.
• Pendekatan baru yang inovatif cenderung lebih sulit karena terpaku
pada proses yang sekarang.
• Pendekatan sistematis adalah perbaikan berskala kecil
menghasilkan manfaat yang kecil pula, dan semakin kecil hingga
pada akhirnya tercapai ‘titik pisah’ (breakpoints) dimana perbaikan
kinerja tidak dapat dimaksimalkan lagi, sehingga dibutuhkan
pemikiran ulang perancangan proses secara fundamental untuk
mendapatkan tinggi perbaikan yang lebih nyata.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 36/71
II - 36
• Walaupun demikian pendekatan inkremental ini dapat
menghasilkan perubahan yang signifikan dalam kinerja jika
diterapkan pada skala besar.
Bentuk-bentuk kongkret dari reengineering yang sering dijumpai dalam
berbagai perusahaan antara lain (Indrajit, 2002:49):
1. Beberapa pekerjaan digabungkan menjadi satu,
2. Para pekerja ikut dalam pengambilan keputusan,
3. Langkah-langkah dalam proses dibuat berurutan secara alamiah,
4. Prosesnya berbentuk ganda,
5. Pekerjaan dilakukan di mana paling logis dilakukan,
6. Pengawasan dan pengendalian dikurangi,
7. Rekonsiliasi ditekan sesedikit mungkin,
8. Satu manajer untuk hal tertentu merupakan stu titik hubung, dan
9. Sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan kebutuhan.
2.3.8. Produk akhir dari Reenginering
Indrajit (2002 :49), mengatakan bahwa produk akhir dari
BPR adalah penigkatan daya saing perusahaan, yang pada gilirannya
akan meningkatkan keuntungan. Namun disamping itu dari segi proses
sendiri, ada beberapa hal yang berubah secara drastis, yang dapat
diamati dengan jelas seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
1. Perubahan unit Kerja
Dari functional department (kesadaran unit kerja berdasarkan fungsi
yang cenderung membangun “kerajaan sendiri” dan kurang
menghargai kerja sama dengan fungsi lain) ke Process teams
(kesadaran unit kerja yang lebih mementingkan kelancaran proses
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 37/71
II - 37
keseluruhan dan kurang menonjolkan fungsi bagian tersendiri,
sehingga dilakukan kerja sama dengan fungsi lain).
2. Perubahan dalam tugas
Dari Simple Tasks (Tugas spesialis dikembangkan menjadi tugas
generalis sehingga pelaksana merasa lebih penting, lebih puas, da
lebih merasa dihargai) ke Multi-Domensional work (saling tukar
pekerjaan menjadi lebih mungkin dilaksanakan sehingga efisiensi
lebih dapat ditingkatkan tentu saja hal ini memerlukan banyak
sekali tipe pekerja yang lebih terdidik dan terlatih).
3. Perubahan dalam peran karyawan
Dari Controlled (merekrut dan memperkerjakan pekerja dengan
harus mengikuti peraturan yang sudah ditentukan) ke Empowered
(merekrut dan memperkerjakan pekerja dengan peraturan yang
dibuat sendiri oleh mereka, dimana merekrut dan memperkerjakan pekerja dengan peraturan yang dibuat sendiri oleh mereka dalam
melakukan rekrutmen tidak hanya pendidikan dan keterampilan saja
yang menjadi syarat, tetapi sikap serta karakter orang tersebut
menjadi syarat yang tidak kalah pentingnya dibandingkan
pendidikan dan keterampilan tersebut, seperti disiplin dan motivasi)
4. Perubahan dalam persiapan tugas
Dari Training (cara pelatihan tradisional yang dilakukan perusahaan
untuk melatih pekerjanya agar mampu melakukan sesuatu,
menggunakan sesuatu atau memecahkan situasi tertentu) ke
Education (pendidikan yang lebih menekankan bagaimana orang
dapat memutuskan sendiri bagaimana agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya).
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 38/71
II - 38
5. Pergeseran dalam ukuran kinerja dan kompensasi
Dari Activity (ukuran kinerja dan pemberian kompensasi biasanya
diukur secara langsung, dari aktivitas yang dilakukan oleh para
pekerja) ke Result (struktur kompensasi dan ukuran kinerja
dihubungkan dengan hasil yang diperoleh).
6. Perubahan dalam kreteria kemajuan
Dari Performance (bonus diberikan pada mereka yang dapat
melaksanakan tugas dengan sangat baik) ke Ability ( promosi untuk
tugas baru “advancement ” diberikan ada mereka yang mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan tugas baru tersebut)
7. Perubahan dalam nilai
Dari Protective (para pekerja melakukan pekerjaan untuk atasan
mereka) ke productive (para pekerja bekerja untuk para
pelanggannya).8. Perubahan dalam tugas manajer
Dari Supervisor (pimpinan bertindak sebagai pelatih yang
memberikan bantuan kepada mereka untuk memecahkan persoalan,
memberikan nasihat dan sebagianya, sehingga pimpinan
berkonotasi memberikan perintah dan pengawasan terhadap
pekerjanya) ke Coaches (pimpinan bertindak sebagai fasilitator dan
mengusahakan para pekerja sapat melaksanakan pekerjaannya agar
lebih mandiri)
9. Perubahan dalam struktur organisasi
Dari Hierarchical (organisasi fungsi) ke Flat (Organisasi proses)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 39/71
II - 39
10. Perubahan dalam tugas eksekutif
Dari Scorekeepers (pengawasan dimana dilakukan dorongan dan
seruan kepada para pekerjanya) ke Leaders (pemberi inspirasi
mengenai perubahan budaya dan nilai, dimana tidak hanya
dilakukan dorongan dan seruan tetapi juga denga teladan nyata).
Dalam melakukan Reenginering , pada akhirnya akan dilakukan
perubahan hampir pada semua jenis proses dan aktivitas maupun nilai
dan budaya perusahaan itu. Dimana akan menyangkut People, jobs,
managers dan values, yang mana disebut sebagai Four point of the
business system diamond, seperti terlihat dalam Gambar 2.6.
1. Business Process
Business process berada pada titik puncak dimana akan menjadi
induk untuk job and structur . Cara suatu pekerjaan dilakukan akanmenentukan bagaimana orang yang akan melakukan pekerjaan itu
dikelompokan dan diorganisir. Proses yang terpancar membutuhkan
organisasi pusahaan tradisional yaitu spesialisasi secara sempit
dengan organisasi berdasarkan fungsi, proses yang akan terintegrasi
memerlukan jenis pekerjaan yang multidimensional dan paling
cocok diorganisir dengan Process Teams.
2. Job and Structure
Tugas dan struktur ditentukan oleh desain proses, yang pada
gilirannya mmenentukan pula sistem mmanajemen dan sistem
kompensasi.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 40/71
II - 40
Gambar 2.6 The Business system Diamond
(Sumber : Indrajit, et al., 2002 : .53)
3. Management and Measurement System
Bbagaiman orang diberikan kompensasi, bagaimana mereka diukur
hasil kinerjanya, adalah penentu utama mengenai nilai dan
kepercayaan mereka padaa perusahaan. Makna dari nilai dan
kepercayaan disini adaalaah seberapa jauh kepedulian dan
komitmen mereka pada pekerjaan dan perusahaan tempat mereka
bekerja.
4. Value and Beliefs
Pada akhirnya komitmen dan kepedulian para karyawan akan
menunjang dan menentukan proses perusahaan.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 41/71
II - 41
2.4 IDEF Ø
Dalam era 1970-an, US Air Force mengembangkan suatu
sistem terintegrasi yang semula untuk keperluan penilaian mutu supplier
alat perang angkatan udara. Sebagai hasilnya ICAM ( Integrated
Computer Aided Manufacturing ) – proyek yang mengembangkanMetode IDEFØ – mengembangkan satu rangkaian teknik pemodelan
yang kini dikenal sebagai Integrated DEFinition Method (IDEFØ) yang
mencakup :
1. IDEFØ, " fungsi model".
Suatu model fungsi adalah suatu penyajian yang tersusun
menyangkut fungsi, aktivitas atau proses di dalam sistem yang
menjadi kajian atau area pokok.
2. IDEF1, " informasi model".
Suatu informasi model menghadirkan ilmu semantik dan struktur
informasi di dalam sistem yang menjadi kajian atau area pokok.
3. IDEF2, " dinamika model".
Suatu model dinamika menghadirkan karakteristik tingkah laku
time-varying yang menyangkut area pokok atau sistem yang
menjadi kajian.
Tetapi kemudian Integrated DEFinition Method (IDEFØ) dipakai secara
umum untuk pemodelan terutama sistem manufaktur. Pada 1991,
IDEFØ ditetapkan sebagai FIPS ( Federal Information Processing
Standard ) di Amerika.
IDEFØ merupakan pemodelan fungsional suatu sistem. Sistem
dimodelkan sebagai kumpulan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu
dengan yang lain untuk menghasilkan suatu fungsi utama. Dalam model
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 42/71
II - 42
dengan IDEFØ ini fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yang
dikerjakan oleh sistem, apa yang mengendalikannya, apa yang diproses,
apa sarana untuk memproses, dan apa yang dihasilkan. Dengan
memperoleh model sistem yang berlaku dapat dianalisis kebutuhan
informasi, orang, peralatan, perbaikan-perbaikan pada sistem dan
kemudian integrasi sistem (FIPSP, 1993 : 7).
2.4.1 Building blocks dalam metode IDEFØ
Bulding blocks adalah komponen penyusun sistem yang
digambarkan dalam model. Building blocks metode IDEFØ terdiri dari
dua macam, yaitu:
1. AKTIVITAS
Komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu
tindakan (action). Penggambaran aktifitas dapat dilihat padaGambar 2.7 dibawah ini.
Gambar 2.7 Penggambaran Aktifitas dalam IDEFØ
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 43/71
II - 43
2. ICOM
Komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu aktivitas
ICOM terdiri dari :
• INPUT : Sesuatu yang ditransformasikan oleh suatu aktivitas,
•
CONTROL: Sesuatu yang menentukan bagaimana suatuaktivitas terjadi tetapi tidak ditransformasikan olehnya,
• OUTPUT : Sesuatu yang dihasilkan oleh aktivitas,
• MECHANISM : Orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yang
menjalankan aktivitas.
Penggambaran ICOM dapat dilihat pada Gambar 2.8.
IDEFØ memandang suatu sistem sebagai sesuatu yang terdiri
dari kumpulan aktivitas yang menggunakan ICOM-ICOM untuk
mewujudkan tugas-tugasnya. Aktivitas dan ICOM merupakan
komponen penyusun sistem yang harus diidentifikasi dalam
pembentukan model. Dengan kata lain, model dari suatu sistem dengan
menggunakan metode IDEFØ adalah penggambaran aktivitas dan ICOM
suatu sistem. Secara keseluruhan aktivitas dan ICOM dapat dilihat
dalam Gambar 2.9.
Gambar 2.8 Penggambaran ICOM dalam IDEFØ
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 44/71
II - 44
Gambar 2.9 Penggambaran aktivitas dan ICOM dalam IDEFØ
Dalam suatu aktivitas bisa terdapat beberapa ICOM sekaligus. ICOM-
ICOM ini yang sekaligus juga menggambarkan hubungan antara satu
aktivitas dengan aktivitas yang lain. ICOM menunjukkan hubungan
sistem dengan dunia luar.
2.4.2 Pemodelan IDEFØ
Penggambaran model dilakukan secara bertingkat (hirarkis)
mulai dari aktivitas umum sampai rinciannya. Pada tingkat tertinggi
disebut Context Page yang berisi satu aktivitas yang menunjukkan
seluruh sistem sebagai satu aktivitas dan memperlihatkan pula interface
sistem dengan lingkungannya. Context diagram biasa disebut Diagram
A0 atau Parent Diagram. Selanjutnya dibuat Decomposition Page atau
Child Diagram yang merupakan rincian lebih jauh dari sistem. Setiap
penjabaran dalam Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, ... Diagram A11, Diagram A12…, dst. Hubungan hierarkis
antara diagram-diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.10.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 45/71
II - 45
A0
A4
A-0
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
GENERAL
DETAILED
The diagram A0 is
the "parent" of the
diagram A4.
I1
I2
C1
O1
Abstraction
Refinement
I1
I2
O1
C1
A0
A4
A-0
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
GENERAL
DETAILED
The diagram A0 is
the "parent" of the
diagram A4.
I1
I2
C1
O1
Abstraction
Refinement
I1
I2
O1
C1
Gambar 2.10 Penggambaran hubungan hierarkis ICOM dalam IDEFØ(Sumber : FIPSP, 1993:16)
Setiap ICOM yang muncul pada suatu Parent Diagram akan
dirinci pada child diagram (lihat gambar 2.11). Untuk memudahkan
pelacakan parent-child diagram dibuat kode yang diletakkan di luar box
di bagian pojok kanan bawah yang disebut sebagai DRE ( Detail
Reference Expresion). Adanya DRE pada suatu box aktivitas juga dapat
menunjukkan apakah suatu aktivitas telah dirinci lebih jauh lagi atau
belum. Child diagram akan dibentuk sampai tingkatan dimana proses
sudah berbentuk algoritma pengerjaan aktivitas tersebut.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 46/71
II - 46
Parent
Diagram
Detail
Diagram
1
Parent
Box 2
3
1
2
3
This arrow is a control
from the parent
This arrow
continue on the
parent
This arrow is an
input from theparent
Parent
Diagram
Detail
Diagram
1
Parent
Box 2
3
1
2
3
This arrow is a control
from the parent
This arrow
continue on the
parent
This arrow is an
input from theparent
Gambar 2.11 ICOM Balancing dalam IDEFØ
2.4.3 Struktur Model dalam IDEFØ
Pada pembuatan struktur model dalam IDEFØ, ada hal yang
harus diperhatikan. Pada setiap decomposition page, sebaiknya terdapat
aktifitas tidak kurang dari 3 (tiga) dan tidak lebih dari 6 (enam) buah.
Selain itu, keseluruhan model juga dapat dituliskan dalam bentuk Node
Index dan Diagram Pohon ( Node Tree) seperti dalam Gambar 2.12.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 47/71
II - 47
Node Index
[A0] Menjual Produk
[A1] Masukkan pesanan
[A11] Masukkan & verifikasi informasi pelanggan
[A12] Ambil informasi pesanan
[A13] …………
[A2] Proses pesanan
[A21] Periksa status pelanggan
[A22] Proses pesanan yang diterima
………….
…………………..
Terkadang diagram ini dapat dibentuk dahulu sebelum
penggambaran dengan IDEFØ dilakukan. Hal ini seringkali
memudahkan dalam penggambaran sistem.Manufacture Product
A1
Plan for Manufacture
A11
Assume a
Structure andMethod of
Manufacturing
A12
Estimate
Requirements,Cost, Time to
Produce
A13
Develop ProductionPlans
A14
Develop Support
Activities Plan
Gambar 2.12 Node Tree dalam IDEFØ
(sumber : FIPSP, 1993:43)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 48/71
II - 48
2.4.4 Pendekatan Pemodelan IDEFØ
Keberhasilan model ditentukan oleh kemampuan dalam
mendapatkan informasi yang akurat mengenai sistem. Wawancara,
pengamatan, pemberian kuesioner, catatan dokumentasi merupakan
beberapa cara untuk melakukan hal ini. Beberapa petunjuk yang dapat
digunakan dalam pemodelan ini, antara lain:
• Identifikasikan ICOM yang digunakan sistem,
• Karakterisasikan aktivitas yang akan ditransformasikan dan
menggunakan ICOM tsb,
• Buat model awal untuk mendapatkan gambaran struktur sistem, dan
• Lakukan perbaikan model secara berulang termasuk juga
melakukan konfirmasi kepada user dan dokumentasikan setiap versi
model.
2.5 Architecture of Integrated Information System (ARIS)
Architecture of Integrated Information System (ARIS) adalah
model dengan perkembangan konsep integrasi terbaru yang mendukung
proses bisnis yang ada. Langkah pertama meliputi pengembangan model
untuk proses bisnis. ARIS merupakan suatu konsep atau kerangka untuk
menguraikan sistem aplikasi bisnis dan perusahaan. House of Business
Enginnering (HOBE) menawarkan suatu pendekatan terperinci untuk
meneliti struktur proses bisnis manajemen. Intinya adalah suatu proses
peningkatan yang terus-menerus. ARIS merupakan bagian dalam
pendekatan konsep House of Business Engineering (HOBE), seperti
terlihat pada Gambar 2.13.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 49/71
II - 49
Gambar 2.13 ARIS dalam penerapan HOBE
Berikut dijelaskan beberapa fase dalam penerapan HOBE.
1. Business process design
Rancangan Proses Bisnis merupakan uraian dari proses bisnis yang
dibuat dengan menggunakan metode-metode yang tersedia dalam
ARIS. Rancangan proses juga meliputi teknik dan metoda untuk
meneliti dan mengevaluasi proses, seperti halnya proses untuk
jaminan mutu sehingga pada tingkatan ini, level perencanaan dan
modifikasi struktur bisnis yang baru dapat dilakukan bersamaan
dengan sosialisasi dan implementasinya. Cara ini memudahkan top
manajemen untuk mengendalikan manajemen proses bisnisnya, dan
memungkinkan pengembangan key performance indicator systems
untuk pengukuran proses pada setiap level.
2. Business process management
Untuk manajemen proses bisnis, ada beberapa prosedur dan metode
untuk mengendalikan waktu dan kapasitas yang sebaik analisis
biaya operasi. Dan pada sebagian proses, instrumen pengendalian
sangat dibutuhkan untuk memungkinkan pengatur proses dapat
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 50/71
II - 50
secara terus-menerus mengevaluasi performansi proses berdasarkan
data operasi dan sistem Key performance indikator yang sesuai.
3. Process control ( process workflow)
Workflow mengimplementasikan perubahan spesifik dari suatu
prosedur dalam bisnis dalam bentuk data target yang diteruskan dari
satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Pengendalian dari proses
operasi yang seperti itu dapat didukung oleh sistem transportasi dan
aliran kerja atau sistem berjenjang.
4. Process application
Aplikasi proses dalam HOBE juga menangani implementasi secara
spesifik dari aktifitas atau proses individual dalam menjalankan operasi
bisnis. Performansinya didukung oleh suatu sistem aplikasi seperti ERP,
word processing , database, dan lainya).
2.5.1 Kegunaan ARIS
Dengan mengunakan konsep dan model yang tersedia dalam
ARIS, pengguna dapat membuat struktur bisnis suatu perusahaan,
aplikasi perangkat lunak atau suatu prosedur. hal Ini memberikan
kesempatan penuh untuk memahami bentuk oranisasi dokumen dan
struktur yang berhubungan dengan proses perusahaan atau area-area
bisnis perusahaan.
Beberapa contoh sasaran bila kita menggunakan ARIS dapat
kita lihat pada Gambar 2.14. Gambar tersebut memperlihatkan
bagaimana suatu situasi bisnis nyata yang diwakili di (dalam) suatu
model, sangat tergantung pada sasaran dan hasil yang ingin dicapai.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 51/71
II - 51
Gambar 2.14 Target / situasi aktual
2.5.2 Arsitektur ARIS
ARIS dalam membangun model arsitekturnya membagi suatu
proses kedalam lima sudut pandang (view), yaitu : organization view,
data view, function view, control view, dan product/service view.
1. Organization View
Organisasi apa saja yang terlibat didalamnya? Simbol yang
digunakan untuk organization view dapat dilihat pada Gambar 2.15.
Gambar 2.15 Simbol organization view
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 52/71
II - 52
2. Data View
Informasi apakah yang diperlukan dalam suatu proses bisnis?.
Simbol yang digunakan untuk data view terlihat pada Gambar 2.16.
3. Function View
Sebuah function merupakan aspek teknis atau aktivitas dalam
sebuah objek yang mendukung satu atau lebih objek perusahaan.
Simbol yang digunakan untuk function view dapat dilihat pada
Gambar 2.17.
4. Control View /Process View
Hubungan antara data, fungsi dan organisasi yang terlibat. Contoh
untuk control view dapat dilihat pada Gambar 2.18.
Gambar 2.16 Simbol data view
Gambar 2.17 Simbol function view
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 53/71
II - 53
Gambar 2.18 Contoh control view
5. Product / Service View
Merupakan tipe model untuk menjelaskan produk atau jasa yang
disajikan dalam perusahaan. Sebuah produk atau jasa dapat berupa
produk yang dapat langsung dikonsumsi, tipe material, tipe sumber
operasi, teknik supply operasi atau tipe pengepakan material.
Simbol yang digunakan untuk product / service view dapat dilihat
pada Gambar 2.19.
Gambar 2.19 Simbol prduct / service view
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 54/71
II - 54
Dalam membangun model arsitektur yang baru ARIS juga
ditunjang dengan tingkatan deskripsi dari suatu sistem informasi.
Tingkatan deskripsi dari sistem informasi ARIS adalah requirement
definition, design spesification dan implementation description.
1. Requirement definition
Pada tahap ini dideskripsikan input yang dibutuhkan untuk
membuat arsitektur ARIS dilihat dari empat sudut pandang proses
dan dideskripsikan pula masalah-masalah yang timbul pada bisnis
proses sebelumnya.
2. Design spesification
Pada tahap ini dilakukan perancangan design suatu proses yang
melibatkan interaksi suatu user dengan perangkat sistem informasi
yang terdiri dari modul-modul informasi.
3. Implementation desriptionsPada tahap ini hasil design diimplementasikan kedalam bentuk
software dan hardware.
Model arsitektur ARIS dapat dianalogikan seperti pada Gambar
2.20 dan reduksi kompleksitas berdasarkan sudut pandang ARIS terlihat
pada Gambar 2.21.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 55/71
II - 55
Gambar 2.20 Model arsitektur ARIS
Gambar 2.21 Reduksi kompleksitas berdasarkan sudut pandang ARIS
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 56/71
II - 56
2.5.3 Sistem informasi terintegrasi
Sistem informasi bisnis yang didukung oleh komputer
menyediakan kendaraan untuk menghubungkan konsep aplikasi bisnis
dengan teknologi informasi. Berhubungan dengan sistem aplikasi bisnis,
perbedaan secara berulang-ulang dibuat antara sistem administrasi,
penjadualan, perencanaan dan pengendalian. Definisi ini didasarkan oleh
tipe bisnis yang terlibat.
Suatu sistem yang menyediakan informasi untuk pimpinan
dinamakan sistem informasi manajemen. Sistem perencanaan digunakan
untuk jangka panjang terutama untuk aktifitas yang kurang terstruktur.
Sistem informasi manajemen bergantung pada sistem penjadualan untuk
membuat database yang diakses dengan prosedur konsolidasi yang
sesuai untuk menyediakan informasi manajemen.
Dikarenakan kesulitan untuk membuat perbedaan antara sistemadministratif dan sistem penjadualan, piramid menyatukan mereka
dibawah konsep dari “sistem operatif”, yang meliputi proses yang
berorientasi pada kuantitas yang menghubungkan dengan produksi
barang dan jasa. Departemen-departemen dalam kategori ini adalah
produksi, engineering , pembelian, penjualan atau pemasaran dan
penempatan personil.
Proses yang berorientasi pada jumlah dihubungkan dengan
sistem akunting pekerjaan yang berorientasi pada nilai untuk membuka
implikasi bisnisnya. Secara teori, sistem penilaian ini bisa dihilangkan
dari sistem kuantitas sejak mereka membangun satu diantara lainnya,
tetapi nyatanya, mereka sangat erat berhubungan dalam struktur
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 57/71
II - 57
organisasi dan kreasi data. Gambar 2.22 menunjukkan secara jelas
dengan menugaskan setiap fungsi kepada sistem.
Dalam level ketiga, informasi untuk melaporkan dan sistem
pengendalian dipindahkan dari sistem kuantitas dan sistem nilai. Sistem
pengendalian khusus juga bisa ditugaskan ke departemen-departemen.
Pada level berikutnya, sistem analisis dan informasi diciptakan untuk
menyatukan data dari sumber eksternal dengan data dari sistem operasi
dan perhitungan kerja. Sistem ini bisa disusun menurut departemen
organisasi contohnya sistem informasi pemasaran, sistem informasi
pembelian dan sistem informasi produksi. Sistem perencanaan dan
sistem pendukung keputusan merupakan level tertinggi dari konsolidasi
sistem ini terutama menyediakan dukungan untuk perencanaan jangka
panjang dan pembuatan keputusan, yang dinamakan sistem informasi
eksekutif.Struktur vertikal dalam Gambar 2.22 menunjukkan segi
operasional yang berbeda-beda dalam sistem informasi. Dan juga
menggambarkan kenaikan level dari konsolidasi data.
Dalam organisasi industrial, ketika kerumitan masalah
didefinisikan oleh usaha seseorang untuk menyelesaikannya, kerumitan
ini adalah hasil dari fungsi yang diproses dan jumlah barang dan jasa
yang dijadualkan. Gambar 2.23 membandingkan 2 dimensi ini dengan
membagi area kerumitan menjadi bagian individual menghasilkan
pengurangan kerumitan. Struktur vertikal mengelompokkan fungsi-
fungsi yang berasosiasi dengan bagian grup dari objek.
Apabila tiap fungsi dapat mengatur datanya, hubungan proses
dapat menghasilkan pengurangan karena data dari suatu objek disimpan
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 58/71
II - 58
oleh beberapa fungsi. Permasalahannya adalah kekonsistenan data,
karena definisi data tidak usah konsisten apabila setiap fungsi
mendefinisikan data menurut persyaratannya masing-masing
Gambar 2.22 Sistem informasi yang terintegrasi(Sumber : Scheer, 1994, hal 5)
Produksi Penempatan
PegawaiEng inee ring Pembe lian
Penjualan/
Pemasaran
P e r h i t u
n g a n
P e r s e d i a
a n
P e r h i t u n g a n
a s e t t e t a p
P e r h i t u n g a n
P e m b a y a r a n
P e r h i t u n g a n
P e n e r i m a a n
P e r h i t u n g a
n p e r s o n i l
P e n
g e n d a l i a
n
p r o d u k
s i
P e n
g e n d
a l i a
n
I n
v e s t a
s i
P e n g e n d a l i a n
P e m b e l i a n
P e n
g e n d a l i a n
p e
n j u a l a n /
P e m a s a r a n
P e n g
e n
d a l i a n
P
e r s o n i l
P r o d u k
s i I S
I n v e s t a
s i I S
P e m b e l i a n
I S
P e n j u a l a n d a n
p e m a s a r a n I S
P e r s o n i l I S
Perencanaan jangka
panjang dan sistem
pendukung keputusan
Sistem analisis dan
informasi
Sistem laporan
dan pengendalian
Sistem akuntasi
pekerjaan
berorientasi nilai
Sistem
operasi
berorientasi
kuantitas
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 59/71
II - 59
Gambar 2.23 Pengurangan kompleksitas
(Sumber : Scheer, 1994, hal 7)
Memindahkan data antar fungsi menjadi suatu permasalahan
karena tiap fungsi menterjemahkan data secara berbeda, karena itu,
database yang terintegrasi diperlukan untuk memastikan bahwa definisi
data di seluruh perusahaan adalah konsisten dan untuk meminimasi
pengurangan data ketika data dimasukkan, disimpan dan diproses.
Panah horizontal pada level sistem operasi menunjukkan arus
informasi yang konsisten yang mengikuti aliran material atau proses
Databaseterintegrasi
Objek/Hasil = ProdukFungsi
Penjualan/
pemasaran
Enginnering
Pembelian
...
Perhitungan
pembayaranPerhitungan
penerimaan
...
Produksi
Pengendalian
produksi
Sistem Informasi
penjualan /pemasaran
Persyaratan
utama
Permintaan
utk outsourceUnit
referensi
Pesanan
utk outsource
Pesanan
pelanggan
Invoices
Pi=Produk
P...
Proses = Prosespemesanan
P P P
Pulau databerorientasi fungsi
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 60/71
II - 60
produksi dalam organisasi industri. Panah vertikal menunjukkan
kedekatan hubungan antara nilai dan kuantitas.
Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa sistem informasi
terintegrasi mengikuti objek, proses bisnis mengkombinasikan fungsi
operasi dan sistem operasi dengan sistem perhitungan kerja yang
berorientasi pada nilai untuk membuat sistem perencanaan dan
pendukung keputusan.
2.5.4 Pendekatan ARIS
Konsep ARIS mengikuti perkembangan konsep terintegrasi
terbaru yang mendukung proses bisnis yang ada. Langkah pertama
meliputi pengembangan model untuk proses bisnis. Karena sangat rumit,
model ini dibagi kedalam berbagai segi (sudut pandang) yang berbeda.
Hal ini memungkinkan untuk menjelaskan segi individual menggunakanmetode tertentu tanpa harus menggabungkan hubungan yang
bersesuaian ke dalam segi (sudut pandang) lain. Bagaimanapun,
hubungan-hubungan segi pandang tersebut akan diperkenalkan kembali.
2.5.5 Segi deskripsi dalam pendekatan ARIS
Gambar 2.24 menggambarkan kutipan dari proses bisnis
“proses pemesanan”, yang mengilustrasikan konsep dari berbagai segi.
Dalam rangka mengurangi kerumitan, model ini dibagi menjadi segi-
segi individual (lihat Gambar 2.25) yang mewakili aspek rancangan dan
bisa ditangani sendiri-sendiri, yang akan menyederhanakan tugas.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 61/71
II - 61
P elangg an A rtike l
K apasita s ...
..... .P em aka iUni t
Organisas i
Pelacak
P es anan
Konf i r m as i
P es anan
P e r encanaan
P r oduks i
P ene r im aan
Or de r
P e langgan
Konf i r m as i
Pers iapan
Or de r
...
...
Legenda : = Proses ,
fungs i
= Per is t iwa
= Kondi s i
= P e n g g u n a
= Unit Organisas i
= S u m b e r D a ya
Teknologi
Informas i
Gambar 2.24 Business process pemesanan
(Sumber : Scheer, 1994, hal 11)
Membagi masalah-masalah kedalam sudut pandang masing-
masing dapat mengurangi kerumitan, walaupun deskripsi masing-
masing hubungan antar sudut pandang disimbolkan dalam bentuk panah
dalam suatu model proses. Karena itu, disini dibutuhkan peran sudut
pandang kontrol yang berguna untuk mengembalikan hubungan antar
komponen.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 62/71
II - 62
Kondisi
1
Kondisi
2
Kondisi
3
Kondisi
4
Proses/
Aktivitas 2
Proses/
Aktivitas 3
Proses/Aktivitas 1
......PemakaiUnit
Organisasi
Sumber
Daya
Informasi
Teknologi
Peristiwa 2
Peristiwa 1
Segi
Sumber Daya
Segi
Organisasi
SegiFungsi
Segi
data
Gambar 2.25 Sudut pandang dari model suatu proses
(Sumber : Scheer, 1994, hal 12)
Dari proses ini dihasilkan empat sudut pandang ARIS yang
dapat dilihat pada Gambar 2.26. Sumber daya ARIS dibangun
berdasarkan konsep siklus kehidupan dari level sistem informasi.
Implementasi dari proses bisnis dengan teknologi informasi, secara
umum digambarkan dengan model siklus hidup dalam level-level,
seperti pada Gambar 2.27. Dalam ARIS, siklus kehidupan tidak mempunyai model prosedur yang signifikan untuk pengembangan
informasi. Secara keseluruhan arsitektur ARIS dapat dilihat pada
Gambar 2.28
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 63/71
II - 63
Gambar 2.26 Sudut pandang ARIS terhadap model suatu proses
(Sumber : Scheer, 1994, hal 13)
Gambar 2.27 Tingkatan deskripsi dari suatu sistem informasi(Sumber : Scheer, 1994, hal 14)
Organization
ProcessData Function
Product / Service
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 64/71
II - 64
Gambar 2.28 Arsitektur ARIS(Sumber : Scheer, 1994, hal 16)
Gambar 2.29 menunjukan bagaimana sudut pandang atasan
– dalam sistem ARIS – digunakan untuk mengidentifikasi penyebab
masalah-masalah perusahaan berdasarkan target kelompok, dan
kemudian bagaimana permasalahan struktur proses ini dapat
dianalisis bersamaan dengan identifikasi penyebabnya. Proses ini
merupakan penyelesaian ARIS yang dikenal dengan istilah ”From
symptom to solution”
D e f i n i s i
P e r s y a r a t a n
S p e s i f i k a s i R a n c a n g a n
D e s k r ip s i I m p l e m e n t a s i
O r g a n i s a s i
P e r m a s a l a h a n
O p e r a s i o n a l B i s n i s
D e f i n i s i
P e r s y a r a t a nD e f i n i s i
P e r s y a r a t a n
S p e s i f i k a s iR a n c a n g a n
D e s k r ip s iI m p l e m e n t a s i
D e f i n i s iP e r s y a r a t a n
S p e s i f i k a s iR a n c a n g a n
D e s k r ip s iI m p l e m e n t a s i
S p e s i f ik a s iR a n c a n g a n
D e s k r ip s i
I m p l e m e n t a s i
D a t a K o n t r o l F u n g s i
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 65/71
II - 65
Gambar 2.29 „ From Symptom to Solution“ Ar(Sumber : IDS Scheer AG, 2005 : 2
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 66/71
II - 66
2.5.6 Business Process Optimisation dalam ARIS
Secara umum, proses bisnis adalah suatu susunan operasi-
operasi dalam perusahaan yang saling berkaitan dalam rangka
menghasilkan pelayanan produk dan jasa. Hasil akhir dari proses bisnis
ini adalah suatu layanan yang dibutuhkan dan diterima oleh “konsumen”
internal dan eksternal perusahaan.
Di dalam ARIS, proses bisnis merupakan rangkaian target
fungsi dan peristiwa yang bergantung pada sistim kronologis dan hal-hal
yang terkandung didalamnya. Sebuah fungsi di mulai dan diakhiri
dengan satu atau lebih peristiwa.
Tujuan dari Business Process Optimisation (Optimasi Proses
Bisnis) adalah untuk memperoleh optimalisasi dari organisasi proses,
dimulai dengan struktur organisasi yang ada sekarang. Sedangkan
sasaran Optimasi Proses Bisnis adalah untuk menciptakan danmemperbaiki proses yang ruang lingkupnya lebih luas dari hanya antar
departemen dan fungsi-fungsi terbatas (IDS Scheer AG, 2001 : 388).
Di sisi lain, Business Process Re-Engineering (BPR)
memerlukan pemikiran mendasar dan desain ulang proses-proses bisnis.
Sasaran BPR adalah untuk memperbaiki tidak hanya profitabilitas dan
effisiensi, tetapi juga fleksibitas perusahaan dengan cara memperbaharui
dan mengoptimalisasikan struktur organisasi dan mengorganisir kembali
secara prosedural.
Pemikiran yang paling mendasar dalam sasaran bisnis dan
desain ulang secara radikal proses-proses utama dapat dianggap sebagai
Business Re-Engineering (BR). Sasaran BR adalah untuk mendapatkan
perubahan dramatis dalam hal biaya, kualitas, pelayanan dan waktu,
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 67/71
II - 67
dengan cara melakukan orientasi ulang pada perusahaan dan proses-
prosesnya. Beberapa sasaran yang dapat dicapai dalam pelaksanaan
optimasi proses bisnis adalah sebagai berikut :
• Penggunaan sumber daya yang lebih effisien,
•
Mempertinggi daya saing perusahaan,• Menaikkan profit,
• Menurunkan biaya,
• Memperkecil waktu penyelesaian proses, dan
• Meningkatkan kualitas.
Selain untuk optimasi proses bisnis, perusahaan dapat menggunakan
tujuan tersebut sebagai objektif dalam memperbaiki hubungan internal
perusahaan.
Proses bisnis individu dievaluasi dengan menggunakan
variabel-variabel kunci. Sebagai contoh, jumlah pengiriman order yang
tepat waktu dapat merupakan hasil bagi dari total seluruh order
konsumen yang dikirim tepat waktu dan jumlah total seluruh order
konsumen. Beberapa variabel-variabel yang sering digunakan dalam
analisis dan evaluasi proses-proses, adalah sebagai berikut :
• Waktu proses,
• Proporsi jumlah waktu menunggu, waktu untuk orientasi dan waktu
untuk mentransmisikan proses dalam waktu proses,
• Jumlah kesalahan dalam organisasi,
• Jumlah kerusakan sistem secara teknis,
• Data redudancies,
• Penggunaan dan keterbatasan kapasitas dan
• Biaya.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 68/71
II - 68
Gambar 2.30 menggambarkan proses analisis yang dapat
dilakukan sistem pemodelan dalam ARIS untuk mencapai optimalisasi
proses bisnis. Selain itu, ARIS juga dapat digunakan untuk mendetailkan
deskripsi proses dalam rangka mengimplementasikan sebuah proyek
BPO. Hal ini juga penting untuk sertifikasi ISO atau membuat
dokumentasi proses bagi para pekerja. Contoh arsitektur pemodelan
proses bisnis ARIS dapat dilihat pada Gambar 2.31. ARIS merupakan
alat yang dapat mendukung implementasi BPO, hal ini tergambar jelas
pada Gambar 2.32.
Gambar 2.30 Analisis proses - BPO(Sumber : IDS Scheer AG, 2001 : 392)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 69/71
II - 69
Gambar 2.31 Contoh arsitektur pemodelan proses bisnis ARIS
(Sumber : IDS Scheer AG, 2001 : 394)
Gambar 2.32 BPO yang didukung ARIS
(Sumber : IDS Scheer AG, 2001 : 395)
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 70/71
II - 70
DAFTAR PUSTAKA
1. Andrews, C.D., & Susan, K.S., 1994, Business Reengineering: The
Survival Guide, Yourdon Press, Prentice-Hall Inc, Englewood
Cliffs, New Jersey, USA.
2. Burlton, R.T., 2001, Business Process Management: Profiting From
Process, Sams Publishing, Indianapolis, Indiana, USA.
3. Chang, R.Y., 1999, Peningkatan Proses Berkesinambungan,
PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
4. Federal Information Processing Standards Publication (FIPSP) 183,
1993, Integration Definition for Function Modeling (IDEFØ), Air
Force Wright Aeronautical Laboratories, Air Force Systems
Command, Wright-Patterson Air Force Base, Ohio 45433, USA.
5. IDS Scheer AG, Whitepaper – June 2005, Bussiness ProcessManagement – ARIS Value Engineering Concept, Inventory
Number BMP0605-E-WP, Saarbrüecken, Germany (http://
www.ids-scheer.com), (2006, Mei 31)
6. IDS Scheer AG, 2001, Successful Management of ARIS Project,,
Germany (http://www.ids-scheer.com), (2006, Mei 31)
7. Indrajit, R.E., dan R.Djokopranoto, 2002, Konsep dan Aplikasi
Business Process Reengineering: Strategi Meningkatkan Kinerja
Bisnis secara Dramatis dan Signifikan, Grasindo, Jakarta.
8. International Business Machiness Corporation (IBM), 1984,
Business System Planning , Fourth Edition, IBM.
5/7/2018 Management Business Process - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/management-business-process 71/71
II - 71
9. Institute of Industrial Engineers, 1993, Business Process
Reengineering: Current Issues and Aplications, Industrial
Engineering and Management Press, Norcross, Georgia, USA.
10. Malhotra, Y. 1998, "Business Process Redesign: An Overview,
IEEE Engineering Management Review, Vol. 26, no. 3", (URL:
http://www.kmbook.com/bpr.htm). (2004, Oktober 14)
11. Peppard, J. dan Rowland, P., 1995, The Essence of Business
Process Reengineering , Prentice Hall, London.
12. Scheer, A.W., 1994, Business Process Engineering – Reference
Models for Industrial Enterprises, Second Edition, Spinger-Verlag
Berlin, Germany.
13. Wibowo, M., 2004, Efisiensi Perusahaan melalui Penerapan
Manajemen Proses Bisnis, Grasindo, Jakarta.