ManajemenKonflikstaffnew.uny.ac.id/.../Pelatihan+Softskills+2011_Manajemen+Konflik.pdfASPEK POSITIF...
Transcript of ManajemenKonflikstaffnew.uny.ac.id/.../Pelatihan+Softskills+2011_Manajemen+Konflik.pdfASPEK POSITIF...
PENDAHULUAN
Setiapkelompokdalamsatu
organisasi, yang di
dalamnyaterjadiinteraksiantara
satudengan
lainnya, memilikikecenderungantimbulnya
konflik.
Konfliksangateratkaitannya
dengan
pera
saan
manusia, term
asukperasaandiabaikan,
disepelekan, tidakdihargai, ditinggalkan, dan
jugaperasaanjengkelkarenakelebihanbeban
kerja.
Perasaan-perasaantersebutsewaktu-waktu
dapatm
em
icu
tim
buln
ya
kem
ara
han.
PENDAHULUAN
Keadaantersebutakan
mem
pengaru
hi
seseora
ng
dala
mm
ela
ksanakan
kegia
tannya
secara
langsung, dan
menuru
nkan
pro
duktivitas
kerja
org
anis
asisecara
tidak
langsungdenganmelakukanbanyakkesalahan
yang disengajamaupuntidakdisengaja.
Kecenderunganterjadinyakonflik, dapat
dis
ebabkan
ole
hsuatu
peru
bahan
secara
tiba-tib
a: kemajuanteknologi, persainganketat,
perbedaankebudayaandansistemnilai, serta
berbagaimacamkepribadianindividu.
KONFLIK?
�Situasiyang terjadiketika
ada
perb
edaan
pendapatata
uperb
edaan
cara
pandang
diantara
beberapaorang, kelompokatau
organisasi.
�Sikap
saling
mem
pert
ahankan
dir
idiantara
duakelompokataulebihyang memilikitujuan
danpandanganberbedadalamupaya
mencapaisatutujuan
sehin
gga
mere
ka
bera
da
dala
mposis
ioposis
i, b
ukan
kerj
asam
a.
PENYEBAB?
�Batasan pekerjaan yang tidak jelas
�Hambatankomunikasi
�Tekananwaktu
�Standar, peraturan dan kebijakan yang
tidak masuk akal
�Pertikaianantar-pribadi
�Perbedaanstatus
�Harapanyang tidakterwujud
ASPEK POSITIF
Konflik bisa jadi merupakan s
um
ber
energ
i dan
kre
ativitas y
ang p
ositifapabila dikelola dengan baik.
Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu
perubahan.
�Membantu setiap orang untuk s
aling m
em
aham
itentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab
mereka.
�Memberikan s
alu
ran b
aru
untu
k k
om
unik
asi.
�Menumbuhkan s
em
angat baru.
�Memberikan kesempatan untuk m
enyalu
rkan e
mosi.
�Menghasilkan d
istr
ibusi sum
ber te
naga y
ang lebih
m
era
tadalam organisasi.
Apabila k
onflik
mengara
h p
ada k
ondis
i
destr
uktif, maka hal ini dapat berdampak
pada p
enuru
nan e
fektivitas k
erj
adalam
organisasi baik secara perorangan m
aupun
kelompok, berupa penolakan, resistensi
terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh,
bahkan m
ungkin
muncul lu
apan e
mosi
destr
uktif, berupa demonstrasi
PENGELOLAAN
�D
isip
lin: Mempertahankan disiplin dapat
digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik.
�Pertimbangan p
engala
mandalam tahapan
kehidupan.
�K
om
unik
asi: Suatu Komunikasi yang baik
akan menciptakan lingkungan yang terapetik
dan kondusif.
�M
endengark
an s
ecara
aktif: Mendengarkan
secara aktif merupakan hal penting untuk
mengelola konflik.
PENDEKATAN
Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung
pada:
�Konflikitusendiri
�Karakteristik orang-orang yang terlibat di
dalamnya
�Keahlian individu yang terlibat dalam
penyelesaian konflik
�Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
�Ketersediaanwaktu
dantenaga
STRATEGI
�Menghindar/ A
void
ing
�Mengakomodasi/ A
ccom
modating
�Kompetisi/ D
om
inating
�Kolaborasi/ C
ollabora
ting
�Kompromi/ C
om
pro
mis
ing
Conflict Resolution Grid
Conflict Resolution Grid
Accommodating
or Smoothing
Allowing other
group to win
Problem Solving
or Collaboration
Working together
to solve
problems
Avoiding
Ignoring or steering
clear of other group
Dominating
Working to dominate
and control
Compromising
Finding
acceptable solution
so everyone
feels good
Low
High
High
Low
EXTERNAL FOCUS/Concern for Others
INTERNAL FOCUS/Concern for Self
Avoiding: Kalah-Kalah
Menghindarikonflikdapatdilakukan
jika
isu
ata
um
asala
hyang m
em
icu
konflik
tidak
terl
alu
pentingataujikapotensikonfrontasinyatidak
seimbangdenganakibatyang akan
ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang
memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk m
enenangkan d
iri.
Avoiding
�Menyampaikankebutuhan
keduabelahpihakdengan
cara
menunda
penyelesaianatau
menganggapseolah-olah
tidakadamasalah
�Biasanyadilakukanoleh
individuyang secara
emosionaltidaksiap
dalam
menghadapi
konfrontasi
�Akanmenimbulkan
frustasipadapihaklain
TEPAT DIGUNAKAN JIKA:
�Tidakadakemungkinan
untukmemuaskankedua
belahpihak
�Membutuhkanwaktu
untuk
berpikirlebihjernih
�Membutuhkanwaktu
untuk
mendapatkaninform
asi
yang lebihlengkap
�Adakemungkinanoranglain
bisamenanganikonflik
secara
lebihbaik
Accommodating: Kalah-M
enang
Memberi
kesem
pata
npada
ora
ng
lain
untu
k
mengatu
rstr
ate
gipem
ecahan
masala
h,
khususnyaapabila
isutersebutpentingbagi
oranglain.
Hal inimemungkinkantimbulnyakerjasama
dengan
mem
beri
kesem
pata
npada
mere
ka
untu
km
em
buatkeputu
san.
Accommodating
�Berusahamengutamakan
kepentinganoranglain
denganmengorbankan
kepentinganpribadi
�Adaposisikalah
�Adakecenderungan
untuklebih
mengutamakan
harm
onisasihubungan
�Adakemungkinanpihak
yang satu
akan
memanfaatkanpihak
yang lain
�TEPAT DIGUNAKAN
APABILA
�Mengetahuidirinya
salah
�Untukmenunjukkanrasa
tanggungjawab
�Isunyalebihpenting
daripadakepentingan
pribadi
�Untukmeminimalkan
kekalahanyang lebih
besar
Dominating: Menang-Kalah
Gunakanmetodeinijikaandapercayabahwa
anda
mem
ilik
ile
bih
banyak
info
rmasidan
keahlian
yang lebih
dibandingyang lainnya
atauketikaandatidakingin
mengkompromikannilai-nilaianda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan m
eto
de y
ang p
enting
untu
k a
lasan-a
lasan k
eam
anan.
Dominating
�Usahaygdigunakanuntuk
memuaskankebutuhan
dirisendiri
�Dilakukandengancara:
�Menggunakanotoritas
ygdipunyai
�Ancamansecara
fisik
�Manipulasi
�Tidakmemperhatikan
hak-hakoranglain
�TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
�Perludiambil
keputusandengan
cepat
�Isusangatpenting
�Menghadapiorang
yang hanya
mengambil
keuntungandari
peristiwatersebut
Collaborating: Menang-M
enang
�Pemecahan s
am
a-s
am
a m
enang, individu
yang terlibat mempunyai tu
juan k
erj
a y
ang
sam
a.
�Perlu adanya satu k
om
itm
en d
ari
sem
ua
pih
akyang terlibat untuk saling mendukung
dan s
aling m
em
perh
atikansatu sama
lainnya.
Collaborating
�Dilakukandengan
tujuanutkmemenuhi
kebutuhankeduabelah
pihak
�Diarahkanpada
pemecahanmasalah
�Kegiatanlebih
difokuskanpada
mencarisolusiatas
konflikyang terjadi
�Fokuspada
superordinategoal
�Akanmunculwin-win
solution
�TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
�Inginmencapaisolusiyg
terintegrasidan
memuaskankeduabelah
pihak
�Untukmeningkatkan
komitmendengancara
pengambilankeputusan
berdasarpadakonsensus
�Inginmengetahuidan
memahamipihaklain yang
mempunyaiperspektif
berbeda
Compromising / Negosiasi
Masing-m
asingmemberikandan
menawarkansesuatupadawaktuyang
bersamaan, saling
mem
beri
dan
menerim
a, sertameminimalkan
kekurangansemuapihakyang dapat
menguntungkansemuapihak.
Compromising
�Usahauntukmemuaskan
keduabelahpihak
�Keduabelahpihak
mengorbankanbeberapa
kepentinganyang
dipunyaiagar terjadititik
temu
�Adakecenderungan
masihmenyisakan
perm
asalahanyang
kemungkinanpotensial
untukmenimbulkan
konfliklagi
�TEPAT DIGUNAKAN APABILA:
�Inginmencapaipemecahan
masalahsementara
�Tujuanyang akandicapai
pentingtetapitidakperlu
menimbulkangejolak
�Masihmembutuhkan
dukunganuntukbertindak
lebihlanjut
�Sebagaimiddle ground.
Pendekatanbackupyang
bagusketikapendekatanlain
(terutamadominatingdan
problem solving) gagaluntuk
menyelesaikankonflik
NEGOSIASI
Adalah cara kita m
engenali, m
engelo
la d
an
mengendalikanemosi kita dan emosi pihak lain.
Banyak di antara kita tidak m
enyadari bahwa negosiasi
sebenarnya lebih banyak m
elibatk
an a
pa y
ang a
da d
i dala
m h
ati a
tau jiw
aseseorang.
Ini seperti gambaran sebuah gunung es: puncak yang
kelihatan m
erupakan hal-hal yang form
al, tuntutan
yang dinyatakan dengan jelas, kebijakan atau prosedur
organisasi, m
aupun hubungan atau relasi yang
didasarkan pada hitungan untung rugi.
NEGOSIASI
Sedangkan yang sering dilupakan dalam
proses negosiasi adalah hal-hal yang tidak
kelihatan, seperti misalnya h
asra
t,
kein
gin
an, pera
saan, nilai-nilai m
aupun
keyakin
anyang dianut oleh individual yang
terlibat dalam konflik atau yang terlibat
dalam proses negosiasi.
Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali
menjadi kunci terciptanya negosiasi yang
sukses dan efektif.
Iceberg Analogy
FORMAL
•Skills and
abilites
•Physical
Appearance
•Formal title or
social status
•Personality
INFORMAL
(Covert and Private)
•Personal Character
•Individual vision, needs, passions, feelings
•Feelings of trust and confidence
•Individual values
•Inner peace
•Adversity Quotient and Spiritual Intelligence
THE VISIBLE
SURFACE
THE HIDDEN
DEPTHS
LANGKAH-LANGKAH NEGOSIASI
�Persiapan
�Pembukaan
�Memulaiprosesnegosiasi
�Zonatawarmenawar/ the bargaining
zone
�Membangunkesepakatan
PERSIAPAN
Dilakukan
jauh
hari
sebelu
mnegosia
si
dilaksanakan, m
eliputi:
�Mengumpulkansebanyakmungkininform
asi
berkaitandenganpihaklain, misalsejarah,
kebiasaanperilaku, interaksisebelumnya,
kesepakatansebelumnya
�Mengindentifikasiharapandankeinginanpihak
sendiri
�Mempelajarisituasipadaorganisasipesaing
sebagaipembanding
Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah
persiapan adalah m
enentu
kan s
ecara
jela
s a
pa
yang ingin
kita c
apaidalam negosiasi.
Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita
bisa m
embangun ruang untuk bernegosiasi. T
anpa
tuju
an y
ang teru
kur, k
ita tid
ak m
em
ilik
i pegangan u
ntu
k m
ela
kukan taw
ar-
menaw
aratau
berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah
kesia
pan m
enta
lkita. Usahakan kita dalam kondisi
relaks dan tidak tegang. Cara yang paling m
udah
adalah dengan m
elakukan relaksasi.
PEMBUKAAN
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah
yang kita bayangkan. Kita harus mampu
mencip
takan a
tmosfir
ata
u s
uasana y
ang
tepatsebelum proses negosiasi dimulai.
Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan
baik dan benar, kita perlu m
emiliki ra
sa
perc
aya d
iri, k
ete
nangan, dan k
eje
lasan
dari
tuju
an k
itamelakukan negosiasi.
Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan
dalam m
engawali negosiasi yaitu:
�ple
asant(m
enyenangkan),
�assert
ive(tegas, tidak plin-plan), dan
�firm
(teguh dalam pendirian).
Tahapan dalam m
engaw
ali s
ebuah
negosia
si:
a.
Jangan memegang apa pun di tangan
kanan anda ketika memasuki ruangan
negosiasi;
b.
Ulurkan tangan untuk berjabat tangan
terlebih dulu;
c.
Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d.
Berikan senyum dan katakan sesuatu yang
pas untuk mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah
dengan m
em
bangun c
om
mon g
round,
yaitu sesuatu yang menjadi kesam
aan
antar kedua pihak dan dapat dijadikan
landasan bahwa pada dasarnya selain
memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki
beberapa kesamaan yang dapat dijadikan
dasar untuk membangun rasa percaya.
MEMULAI PROSES NEGOSIASI
Langkah pertama dalam memulai proses
negosiasi adalah m
enyam
paik
an
(pro
posin
g) apa y
ang m
enja
di
kein
gin
an a
tau tuntu
tan k
ita.
Yang perlu diperhatikan dalam proses
penyampaian tujuan kita tersebut
adalah:
a.
Tunggu s
aat yang tepatbagi kedua pihak untuk
memulai pembicaraan pada m
ateri pokok
negosiasi;
b.
Sam
paik
an p
okok-p
okok k
ein
gin
anatau
tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan
penuh percaya diri;
c.
Tekankan bahwa a
nda a
tau o
rganis
asi anda
berk
ein
gin
an u
ntu
k m
encapai suatu
kesepakata
ndengan m
ereka;
d.
Sediakan r
uang u
ntu
k m
anuver
ata
u taw
ar-
menaw
ardalam negosiasi, jangan m
embuat
hanya dua pilihan y
a a
tau tid
ak;
e.
Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini
anda akan memberi mereka itu –
if y
ou’ll giv
e u
s
this
, w
e’ll giv
e y
ou that.” Sehingga mereka
mengerti dengan jelas apa yang harus mereka
berikan sebagai kom
pensasidari apa yang akan
kita berikan.
f.M
endengark
an d
engan e
fektifapa yang
ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain.
Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan
dan teknik-
teknik tertentu. Misalnya bagaimana
mengart
ikan g
era
kan tubuh d
an e
kspre
si w
aja
hpembicara. Usahakan selalu membangun kontak
mata dengan pembicara dan kita berada dalam
kondisi yang relaks namun penuh perhatian.
THE BARGAINING ZONE
Suatuwilayahruangyang dibatasiolehhargapenawaran
pihakpenjual(Seller’s Opening Price) danTawaran
awalolehpembeli(Buyer’s Opening Offer).
Diantara
keduatitiktersebutterdapatBuyer’s Ideal Offer,
Buyer’s Realistic PricedanBuyer’s Highest Price
padasisipembelidanSeller’s Ideal Price, Seller’s
Realistic PricedanSeller’s Lowest Pricepadasisi
pembeli.
Kesepakatankeduabelahpihakyang paling baikadalah
terjadididalamwilayahyang disebutFinal Offer Zone
yang dibatasiolehSeller’s Realistic PricedanBuyer’s
Realistic Price. Biasanyakesepakatanterjadiketika
terdapatsuatuoverlap antara
pembelidanpenjual
dalamwilayahFinal Offer Zone.
MEMBANGUN KESEPAKATAN
Hal-halyang perludicamkanolehpara
negosiatoradalahbahwa
negosia
si
tidak
mem
pere
butk
an
kue
yang
besarn
ya
teta
p.
Hindarimeningkatnyakonflikyang tidak
rasional.
Pusatkanperhatianpadapemikiranpihak
lain.
Yang perlukitaketahui: n
egosia
sitidak
akan
pern
ah
mencapaikesepakata
nkalau
sejakawalmasing-m
asingatausalahsatu
pihaktidakmemilikiniatuntukmencapai
kesepakatan.
Kesepakatanharusdibangundari
kein
gin
an
ata
unia
tdari
kedua
bela
hpih
ak,
sehinggakitatidakbertepuksebelah
tangan.
Olehkarenaitu, pentingsekalidalam
awal-awal
negosiasikita
mem
aham
idan
mengeta
huisik
ap
dari
pih
ak
lain, melaluiapayang disampaikan
secara
lisan, bahasageraktubuhmaupunekspresi
wajah.
Karenajikasejakawalsalahsatu
pihakadayang tidak
memilikiniatataukeinginanuntukmencapai
kesepakatan, makahaltersebutberartim
em
buang
waktu
dan
energ
ikita.
Untukituperludicarijalanlain, sepertimisalnya:
conciliation, mediation danarbitration melalui
pihakketiga.
Third Party Interventions
�Mediation, where a neutral third party acts as a facilitator
through the application of reasoning, suggestion, and
persuasion
�Arbitration, where the third party has the power (authority) to
impose an agreement
�Conciliation, where the third party is someone who is trusted
by both sides and serves primarily as a communication link
between the disagreeing parties
�Consultation, where the third party trained in conflict and
conflict-resolution skills attempts to facilitate problem solving
by focusing more on the relations between the parties than on
the substantive issues
Mediation vs. Arbitration: The Difference
Conflict
Mediation
(recommend term
s of
agreement between
disputing parties)
Arbitration
(impose term
s of
agreement between
disputing parties)
Disputing
Party “A”
Disputing
Party “B”
PETUNJUK PENDEKATAN
�Diawali melalui penilaian diri sendiri
�Analisa isu-isu seputar konflik
�Tinjaukembalidansesuaikandenganhasil
eksplorasidirisendiri.
�Atur dan rencanakan pertemuan antar
individu-individu yang terlibat konflik
�Memantausudutpandangdari semuaindividu
yang terlibat
�Mengembangkandanmenguraikansolusi
�Memilih solusi dan melakukan tindakan
�Merencanakanpelaksanaannya
PERTANYAAN
�Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?
�Jika Anda sebagai ketua panitia, yang
bertanggung jawab atas situasi yang terjadi,
darimana Anda akan memulai mencari
pemecahan masalah ini?
�Anda dapat memilih satu cara
penanggulangan konflik, dan uraikan
pendapat anda.
�Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik
diatas?
EVALUASI
�Sebutkandefinisikonflik?
�Sebutkanfaktorpenyebabkonflik?
�Sebutkan aspek positif dari konflik?
�Sebutkan2 –3 strategipemecahan
konflik?
�Jelaskan langkah –langkah 1 cara
pemecahan konflik!
RINGKASAN
�Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan
uraian tugas, gangguan komunikasi,
tekanan waktu, standar, kebijakan yang
tidak jelas, perbedaan status, dan
harapan yang tidak tercapai.
�Konflik dapat dicegah atau diatur dengan
menerapkan disiplin, komunikasi efektif,
dan saling pengertian antara sesama
rekan kerja.
RINGKASAN
�Untuk mengembangkan alternatif solusi
agar dapat mencapai satu kesepakatan
dalam pemecahan konflik, diperlukkan
komitmen yang sungguh-sungguh.
�Ada beberapa stragtegi yang dapat
digunakan, antara lain; akomodasi,
kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan
kompromi.