MAKP_Finish (BAB 1-6)

download MAKP_Finish (BAB 1-6)

of 83

description

Era globalisasi ternyata juga berdampak pada sistem pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit khususnya di Indonesia yang akan dihadapkan dengan persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya berupaya meningkatkan pelayanan untuk memberikan kepuasan terhadap pasien melalui standar kompetensi perawat (SKP) dengan mengacu pada standar asuhan keperawatan yang profesional, sebagai langkah meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit.

Transcript of MAKP_Finish (BAB 1-6)

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Era globalisasi ternyata juga berdampak pada sistem pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit khususnya di Indonesia yang akan dihadapkan dengan persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya berupaya meningkatkan pelayanan untuk memberikan kepuasan terhadap pasien melalui standar kompetensi perawat (SKP) dengan mengacu pada standar asuhan keperawatan yang profesional, sebagai langkah meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit.

Pelayanan keperawatan di Rawat Inap Anak membutuhkan penanganan manajerial yang komplek karena ditempat tersebut membutuhkan keahlian yang khusus, tehnologi yang tinggi dan membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan, untuk itu RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya menerapkan sistem perawatan yang disebut sebagai aplikasi metode Asuhan keperawatan Profesional agar pelayanan keperawatan di Rawat Inap Anak RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya dapat menampilkan citra rumah sakit yang berorientasi pada pelanggan sesuai visi dan misi rumah sakit.

Pelayanan keperawatan di masa mendatang harus dapat memberikan consumer minded terhadap pelayanan yang diterima, sehingga perawat diharapkan dapat mendefinisikan, mengimplementasikan, dapat mengukur perbedaan bahwa praktek keperawatan harus dapat sebagai indicator terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional di masa depan (Nursalam ,2001) .

Pelayanan keperawatan sendiri merupakan profesi di rumah sakit yang cukup potensial dalam menyelenggarakan upaya mutu, karena selain jumlahnya yang dominan juga pelayanannya menggunakan pendekatan metode pemecahan masalah secara ilmiah melalui proses keperawatan. Pelayanan keperawatan bermutu merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perawat. Bahwa pelayanan bermutu memerlukan tenaga profesional yang didukung oleh faktor internal antara lain seperti motivasi untuk mengembangkan karir profesional dan tujuan pribadinya maupun faktor eksternal antara lain seperti adanya kebijakan organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi dan sistem penugasan serta sistem pembinaan.

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman bagi pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies, 1989). Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit secara menyeluruh, apabila pelayanan keperawatannya bermutu maka pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut juga bermutu karena mayoritas pemberian pelayanan di rumah sakit diberikan oleh tenaga perawat. Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang bersifat humanistik dan unik, oleh sebab itu diperlukan kiat-kiat khusus dari perawat dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Perawat dalam memberikan bantuan umumnya bersifat jasa, penawaran jasa di rumah sakit sangat padat karya apabila kualitas dan jumlah perawat kurang, maka akan mempengaruhi kualitas jasa yang diberikannya yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit.1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Melalui pembahasan berdasarkan analisa SWOT,dapat didefinisikan

faktor-faktor kunci keberhasilan berupa kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman di Rawat Inap Anak (Ruang Flamboyan) RS. Mitra

Keluarga Satelit Surabaya melalui metode Asuhan Keperawatan

Profesional.

b. Tujuan Khusus

a. Mengupayakan peningkatan mutu layanan keperawatan di Ruang Flamboyan RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya.b. Mengupayakan peningkatan profesionalisme dan kompetensi perawat di Ruang Flamboyan) RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya.c. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai standar layanan keperawatan di Ruang Flamboyan RS. Mitra Keluarga Satelit Surabayad. Mengupayakan efisiensi dan efektifitas layanan keperawatane. Meningkatkan pemenuhan hak dan kewajiban perawat. f. Meningkatkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.

g. Meningkatkan komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan lain.

1.3 Visi, Misi, Dan Motto

VISI

Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, berkualitas, professional & penuh kasih sayang kepada pasien & keluarga

MISI

Memberikan pelayanan terpadu sesuai kebutuhan pasien & keluarga.

Melakukan pekerjaan secara tim professional, dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi & terpercaya

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai perkembangan IPTEK

Meningkatkan sarana & prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus & berkesinambungan

Menciptakan suasana kerja yanag sehat & harmonis.

MOTTO

CARE (Care Assertive Responsive Empathy )

BAB II

PENGUMPULAN DATA2.1 Sumber Daya Manusia (M1-Man)1. Struktur Organisasi

Di ruang rawat inap anak ( Ruang Flamboyan) RS Mitra Keluarga Satelit dipimpin oleh Koordinator ruangan, dibantu oleh 4 orang perawat sebagai Penanggung Jawab Shift (PJ Shift), perawat Penanggung Jawab obat (PJ Obat) dan beberapa perawat pelaksana. Adapun struktur organisasinya yang ada di Ruang Flamboyan sebagai berikut:

Gambar 2.1: Struktur Organisasi Ruang Flamboyan RS Mitra Keluarga Satelit.1) Jumlah Tenaga Di Ruang Flamboyan RS Mitra Keluarga Satelita. KeperawatanNOPENDIDIKANJUMLAHMASA KERJA

1D3 Keperawatan14 5 tahun

200 300 ml

Dewasa

300 400 ml

Cara pembuatan Larutan Gula Garam, sebagai pengganti oralit :

a. Sediakan air matang 200 cc ( 1 gelas)

b. Tambahkan gula pasir 1 sendok makan dan garam sepucuk sendok teh

c. Kemudian aduk sampai larut\

2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering.

3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.

Bronkopneumonia

Instruksikan orang tua untuk memberikan cairan yang adekuat dan istirahat

Instruksikan orang tua untuk memberikan obat antipiretik bila demam dan suhu diatas 38,4 oC sesuai program.

Instruksikan orang tua untuk memberikan antibiotik sesuai dengan dosis dan waktu.

Berikan cairan hangat atau buah-buahan yang toleran ; juice aperl, lemon, pedialyte untuk memudahkan atau mengencerkan sekresi.

Hindari merokok dekat dengan anak yang sakit.

Anjurkan orang tua untuk melakukan follow up (kontrol ulang) sesuai dengan yang dijadwalkan.

Ajarkan orang tua untuk memberikan posisi postural drainage setelah memberikan ASI/PASI pada anaknya dari baru lahir sampai 1 tahun, dan terangakan pada orang tua untuk tidak memberikan ASI/PASI pada anak dalam posisi berbaring (supinasi).

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa SWOT dapat ditarik kesimpulan :

1. Ketenagaan

Keberadaan tenaga paramedis seperti perawat dengan tingkat pendidikan diploma menjadi kekuatan untuk mengoptimalkan metode asuhan keperawatan profesional dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi.

2. Sarana dan Prasarana

Keberadaan sarana peralatan medis yang yang dirasakan sebagai kebutuhan utama hendaknya dapat segera dipenuhi, termasuk dengan segera melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan atas peralatan medis tersebut.

Mengingat hal ini sangat berdampak terhadap resiko medis yang akan terjadi dan akan mengancam menurunnya angka kunjungan pasien.

3. Metode MAKP

Menjalankan Metode Asuhan Keperawatan Profesional merupakan langkah yang sangat baik agar tenaga perawat dapat bekerja dengan beban yang proporsional sehingga dapat menghasilkan kepuasan pelayanan kepada pasien dan keluarganya.

4. Dokumentasi Keperawatan.

Hendaknya dokumentasi keperawatan yang menggunakan sistem SOR dapat dioptimalkan bahkan kalau bisa terus disempurnakan agar menjadi kekuatan organisasi dalam memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien dan keluarganya.

5. Sentralisasi obat

Pelaksanaan sentralisasi obat selama ini sudah dapat berjalan dengan baik, dimana petugas perawat selalu melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarganya termasuk sudah mendapatkan persetujuan dari pasien dan keluarganya untuk dilakukan sentralisasi obat oleh petugas rumah sakit.

6. Supervisi

Adanya struktur organisasi yang baik dan kerjasama antar perawat secara vertikal maupun horisontal, hal ini menjadi kekuatan organisasi dalam menjalankan tugas-tugas supervisi keperawatan untuk menghasilkan kinerja pelayanan yang lebih baik.

7. Timbang Terima

Pelaksanaan timbang terima sudah dapat dijalankan dengan baik dan tertib dibawah koordinator ruangan atau PJ termasuk melakukan pencatatan aktivitas keperawatannya, sehingga hal ini menjadi kekuatan organisasi yang dapat menjadikan pelayanan yang lebih baik.

8. Discharge Planning.

RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya secara umum sudah menjalankan discharge planning, namun perlu dioptimalkan mengingat tingkat kemajuan masyarakat tentang pentingnya akan pendidikan kesehatan sudah menjadi kebutuhan. Sehingga apabila hal ini tidak segera dioptimalkan maka dengan mudah pasien akan pindah ke rumah sakit lain.

9. Ronde keperawatan.

Tidak banyak rumah sakit yang menjalankan ronde keperawatan dengan baik, akan tetapi di RS. Mitra Keluarga Satelit Surabaya dengan kekuatan ketenagakerjaan yang ada melalui tingkat pendidikan yang cukup ternyata ronde keperawatan dalam menangani kasus-kasus penyakit yang khusus dapat berjalan dengan baik.

6.2. Saran

1. Hal hal yang menjadi kekuatan organisasi seperti ketenagakerjaan, dokumen keperawatan, sentralisasi obat, timbang terima, MAKP, dan supervisi keperawatan hendaknya dapat dipertahankan sebagai kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.2. Sedangkan pelaksanaan discharge planning segera dioptimalkan agar terhindar dari ancaman pasien menjadi tidak puas terhadap pelayanan yang ada. 3. Mengenai sarana peralatan medis yang perlu dipenuhi agar segera direalisasikan termasuk apabila terdapat peralatan medis yang rusak kiranya segera diperbaiki atau diganti, agar terhindar dari ancaman resiko medis atau keluhan dari pasien dan keluarganya.DAFTAR PUSTAKA

Doenges. E Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Freddy Rangkuti (1997), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Gillies, DA (1994), Nursing Management, A System Approach, Third Edition, WB Saunders Company

Lawrence R. Jauch William F. Glueck (1988), ,Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Penerbit Erlangga. Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional, Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan

Profesional, Jakarta : Salemba MedikaStephen P. Robbins- Timothy A.Judge, (2008), Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat Stephen P. Robbins- Mary Coulter, 200), Manajemen,Jakarta: IndeksSuarli,S (2009), Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis, Penerbit Erlangga

Suriadi, Rita Yuliana. (2006.) Asuhan Keperawtan pada Anak. Jakarta : Penebar Swadaya.Lampiran 1.Lampiran 2 . Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat

Lampiran 3. Kuesioner 5 M (Sumber Daya)

KUESIONER SUMBER DAYA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan melingkari angka di jawaban yang anda pilih.

KUESIONER M1 - MAN

1.Apakah struktur organisasi yang berjalan di ruangan sudah sesuai?

1.Sangat tidak sesuai

2.Tidak sesuai

3.Sebagian sesuai

4.Sesuai

2.Apakah pendidikan terakhir saudara?

1.Pekarya Kesehatan

2.SPK

3.D3 Akper

4.S1 Keperawatan

3.Bagaimana tingkat beban kerja anda saat ini ?

1.Berat

2.Ringan

3.sedang

4.Sesuai

4.Apakah menurut anda pembagian tugas di ruangan jelas & sesuai ?

1.Sangat sesuai dengan job description

2.Tidak sesuai dengan job description

3.Sebagian sesuai dengan job description

4.Sesuai dengan job description

5.Berapakah perbandingan tenaga perawat dengan pasien yang ada di ruangan ?

1.1 perawat menangani seluruh pasien di ruangan

2.1 perawat menangani sebagian pasien ruangan

3.1 perawat menangani 10 pasien

4.1 perawat menangani 6 pasien

6Apakah anda pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan

sekarang?

1.Tidak pernah

2.Mendapatkan pengetahuan dari perawat lain

3.Mengikuti pelatihan bukan bedah

4.Mengikuti pelatihan bedah

7.Bagaimana tingkat ketergantungan pasien di ruangan ?

1.Tidak ada yang membantu pasien

2.Total, segala kebutuhan dibantu

3.Parsial, sebagian kebutuhan pasien dibantu

4.Minimal, kebutuhan pasien hanya dibantu sedikit

8.Apakah pasien yang MRS mengikuti alur pasien masuk?

1.Tidak ada alur pasien masuk

2.Tidak ada pasien yang mengikuti alur masuk

3.Sebagian pasien mengikuti alur masuk dengan benar

4.Pasien mengikuti alur masuk dengan benar

9.Bagaimana variasi jenis kasus pasien & penggolongannya di ruangan ?

1.Kasus pasien bervariasi

2.Tidak ada pemisahan kasus pasien dengan yang dirawat

3.Sebagian pasien dirawat gabung dengan beberapa kasus

4.Seluruh pasien dengan kasus yang sama

10.Bagaimana hubungan antar teman sejawat ataupun atasan selama anda bekerja?

1.Tidak terkoordinasi

2.Hubungan sosial

3.Hubungan sosial & struktural

4.Ada hubungan sosial, struktural dan profesional

KUESIONER M2 - MONEY

1.Darimanakah sumber dana yang digunakan untuk operasional di ruangan anda?

1.Pengelolaan dari ruangan sendiri

2.Sebagian besar dari unit

3.Sebagian besar dari institusi

4.Seluruhnya dari institusi

KUESIONER M3 - MATERIAL

NOPERTANYAANYATIDAK

1Apakah lokasi dan denah ruangan anda sudah baik?

2Apakah peralatan di ruangan sudah lengkap untuk perawatan pasien ?

3Apakah anda berencana mengajukan penambahan alat?

Sebutkan :

4Apakah jumlah alat yang tersedia sesuai dengan rasio pasien?

5Apakah fasilitas di ruangan sudah lengkap untuk perawatan pasien?

6Apakah anda mengerti cara penggunaan semua alat-alat perawatan?

7Apakah administrasi penunjang yang ada sudah memadai?

KUESIONER M4 - METHOD ( MAKP )

1.Model asuhan keperawatan apakah yang digunakan di ruangan anda?

1.Metode kasus

2.Metode fungsional

3.Metode Tim

4.Metode Primer

2.Apakah ada pelaksanaan discharge planning di ruangan anda?

1.Tidak ada format perencanaan pulang

2.Ada format perencanaan pulang, tetapi tidak lengkap

3.Ada format perencanaan pulang, tetapi tidak lengkap

4.Ada format perencanan pulang dan dijalankan setiap pasien pulang

3.Apakah ada pelaksanan timbang terima di ruangan anda?

1.Tidak dilakukan

2.Dilakukan tanpa mengunjungi pasien

3.Dilakukan dengan fokus pada masalah medis

4.Dilakukan dengan fokus pada masalah medis dan masalah keperawatan

4Apakah dilakukan supervisi di ruangan anda?

1.Tidak dilakukan

2.Dilakukan tidak terstruktur

3.Dilakukan dan sebagian didokumentasikan

4.Dilakukan dan didokumentasikan

5Bagaimana pengelolaan obat untuk pasien ?

1.Diserahkan sepenuhnya pada pasien/ keluarga

2.Sebagian sentralisasi

3.Sentralisasi

4.Seluruhnya dikelola farmasi

6Apakah dilakukan ronde keperawatan di ruangan anda?

1.Tidak pernah dilakukan ronde keperawatan

2.Tidak pernah dilakukan tetapi mengenal ronde keperawatan

3.Dilakukan ronde keperawatan tetapi tidak sesuai dengan kriteria ronde

4.Dilakukan ronde keperawatan dan sesuai dengan kriteria ronde

7Adakah dokumentasi keperawatan untuk masing-masing pasien?

1.Tidak ada dokumentasi keperawatan

2.Ada dokumentasi, tetapi tidak lengkap

3.Ada dokumentasi, tetapi tidak sesuai dengan perkembangan pasien

4.Ada dokumentasi dan sesuai dengan perkembangan pasien

KUESIONER M5 - MARKET

1.Berapakah rata-rata BOR di ruangan anda?

1.< 49%

2.50 - 59 %

3. 4. 70-80% 60 -69 %

Lampiran 4 : Format MAKP

a. Lembar sentralisaai obat ( Tatalaksana pasien rawat inap/ Onr Day care/ Day Care)

b. Lembar Daftar Cek Penerimaan Pasien Baru

c. Lembar Riwayat Keperawatan

d.Lembar Catatan Keperawatan

e. Form Grafik

f. Lembar Observasi Khusus

g. Lembar Daftar Pemakain Obat (Oral Injeksi)

h. Lembar Pesanan Pasien Pulang (Discharge Planning)

Lampiran 5. Contoh Leaflet Penyakit Demam BerdarahTampak depan

Tampak Belakang

\KOORDINATOR RUANGAN

PJ SHIFT

PJ OBAT

PELAKSANA

PELAKSANA

PELAKSANA

PASIEN

IGD

POLIKLINIK SPESIALIS

ICCU

RUANG FLAMBOYAN

Meninggal

Belum Sembuh

Sembuh

Kamar Jenazah

Pulang

Dirujuk ke RS Lain

Pulang Paksa

Opportunity

MAKP

2,0

M1

1,5

1,0

DK

TT

0,5

M2-3

SV

SO

Weakness

-1,5

1,5

2,0

-0,5

-1,0

1,0

0,5

RK

Strength

-0,5

DP

-1,0

-1,5

-2,0

Threatened

KETERANGAN :

M1 : Ketenagakerjaan ( 1 ; 1,65)

M-M3 : Sarana dan Prasarana ( 1 ; 0,3 )

M3 : Metode-Penerapan Model ( 0,2 ; 0,9 )

DK : Metode-Dokumentasi ( 0,2 ; 0,55 )

RK : Metode-Ronde Keperawatan ( 0,8 ; - 0,2 )

SO : Metode-Sentralisasi Obat ( 1,7 ; 0,35 )

SV : Metode-Supervisi ( 0,2 ; 0,45 )

TT : Metode-Timbang Terima ( 0,45 ; 0,55 )

DP : Metode-Discharge Planning (0,25 ; - 0,75)

Analisis eksternal :

Peluang

Ancaman

Menilai hasil

Menerapkan strategi

Memformulasikan strategi

Mengidentifikasikan, misi, tujuan organisasi dan strategi terkini organisasi

Analisis SWOT

Analisa internal :

a. kekuatan b. kelemahan

TIM KESEHATAN

Dokter, Perawat, Tenaga Kesehatan lainnya

TIM KESEHATAN

Dokter, Perawat, Tenaga Kesehatan lainnya

Keadaan Pasien

Klinis dan pemeriksaan penunjang lain

Tingkat ketergantungan Pasien (Perawat)

DISCHARGE PLANNING

PROGRAM (by Kepala Perawat)

Kontrol dan perawatan lanjutan

Minum Obat

Nutrisi

Aktivitas dan istirahat

Perawatan diri

Penyelesaian Administrasi

Lain-lain

MONITORING

10