MAKALAH ZAMAN JURASSIC.doc

download MAKALAH ZAMAN JURASSIC.doc

of 15

Transcript of MAKALAH ZAMAN JURASSIC.doc

MAKALAH GEOLOGI SEJARAHZAMAN JURASSIC

DISUSUN OLEH :

CITA HAYU VISISHA21100111130035

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANGOKTOBER 2013ZAMAN JURASSICJuraadalah suatuperiodeutama dalamskala waktu geologiyang berlangsung antara 199,6 0,6 hingga 145,4 4,0 juta tahun yang lalu, setelah periodeTriasdan mendahului periodeKapur.Lapisan batuanyang mencirikan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan antara 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan periode pertengahaneraMesozoikum, yang dikenal juga dengan "ZamanDinosaurus". Awal periode ini ditandai denganperistiwa kepunahan Trias-Jura.Nama periode ini diberikan olehAlexandre Brogniartberdasarkan banyaknyabatu kapurlaut yang ditemukan diPegunungan Jura, di daerah pertemuanJerman,Perancis, danSwiss.Pada saat Zaman Jura pangea ( benua besar) terbelah menjadi 2 benua yaitu laurasia ( di daerah utara) dan Gondwana (pada daerah selatan). Pada zaman itu bumi telah dipenuhi oleh hutan-hutan pohon konifer. hal itu dimanfaatkan oleh para dinosaurus untuk berevolusi menjadi pemakan tumbuhan yang berukuran besar. namun meskipun banyak pemakan tumbuhan berukuran besar, banyak pemakan tumbuhan bertubuh kecil mampu menyesuaikan diri dengan keadaan pada masa itu. selain pemakan tumbuhan, para karnivora juga mengalami perkembangan pesat pada masa itu.Gambar 1. Bumi Pada Zaman Jurassic1. Sifat Endapan Zaman JurassicSystem Jura dapat dibedakan dan berkembang baik sebagai endapan darat, endapan laut ataupun merupakan geosinklin. Pada kebanyakan tempat di dunia system Jura selalu terjadi dalam lautan, kecuali bagian teratas dibeberapa tempat merupakan endapan darat. Dengan demikian maka secara keseluruhan Zaman Jura merupakan suatu genang laut yang cukup besar terutama pada cekungan-cekungan Eropa dan tepi Geosinklin Tethys, sedang di tempat lainnya Zaman Jura merupakan kelanjutan pengendapan di darat dari zaman sebelumnya, kecuali endapan dalam geosinklin.Di daerah tipenya Quenstedt dan van Buch membagi system Jura menjadi 3 buah jenjang dengan mendasarkan atas susunan litologinya. Secara stratigrafis dari yang tertua hingga yang termuda adalah sebagai berikut: bagian bawah terutama tersusun oleh serpih dan batugamping yang berwarna hitam yang kemudian dikenal sebagai Yura Hitam. Bagian tengah terutama tersusun oleh batugamping oolit yang berwarna coklat yang kemudian dikenal sebagai Yura Coklat. Bagian teratas tersusun oleh batugamping halus yang berwarna putih atau di beberapa tempat batugamping terumbu berwarna putih tidak berlapis, yang kemudian dikenal sebagai Yura putih.Ternyata kemudian bahwa kenampakan susunan litologi yang sama untuk seluruh system Yura menunjukan kemungkinan adanya umur yang berbeda. Oleh sebab itu pembagian jenjang yang didasarkan atas susunan litologi yang menghasilkan pembagian Yura Hitam, Yura Coklat, Yura Putih tidak dapat diterapkan untuk seluruh system Yura di seluruh dunia. Pembagian jenjang ini kemudian ditinggalkan, kemudian diganti dengan pembagian jenjang yang didasarkan atas kandungan fosilnya. Pembagian tersebut adalah Lias untuk Yura Bawah. Dogger untuk Yura Tengah dan Malm untuk Yura atas. Pembagian tersebut berlaku untuk system Yura diseluruh dunia.2. Umur Zaman JurassicSystem Jura baik yang diendapkan dalam lingkungan laut ataupun yang diendapkan dalam lingkungan darat banyak mengandung fosil yang khas pada zaman ini. Diantara anggota dari invertebrate yang hidup di laut maka jenis Ammonit mempunyai peranan yang penting dan berfungsi sebagai fosil penunjuk. Endapan Zaman Jura diperkirakan berumur 135 sampai 180 juta tahun.

3. Kesan Kehidupan Selama Zaman JuraTelah disinggung diatas bahwa endapan Jura baik yang terjadi dilaut maupun di darat banyak mengandung fosil. Untuk golongan invertebrata diwakili oleh Pilum Coelenterata, Porifera, Echinodermata dan Mollusca.Anggota Pilum Coelenterata yang lebih dikenal sebagai bintang koral mempunyai peranan penting dalam pembentukan batugamping yang berumur Malm dan seringkali merupakan bioherm. Demikian juga anggota dari Pilum Porifera kerapkali juga membentuk terumbu-terumbu yang berwarna putih dan dikenal pula sebagai batugamping yang berumur Malm, berasosiasi dengan anggota Pilum Coelenterata anggota Pilum Echinodermata diwakili oleh genus Apiocrinus dan Pentacrinus serta genus Cidaris. Jenis-jenis tersebut terutama berkembang selama Doggor (Yura Tengah) dalam bentuk batugamping. Pilum Mollusca antara lain diwakili oleh diceras dan Gryphea (yang termasuk dalam kelas Pelecypoda). Disamping itu yang sangat menarik adalah golongan Ammonit (yang termasuk dalam kelas Cephalopoda). Pada akhir zaman Trias hampir semua jenis Ammonit punah kecuali family Phylloceratidae yang dalam hal ini diwakili oleh genus Phylloceras yang dapat digunakan sebagai fosil penunjuk untuk Zaman Jura.

Karena banyaknya fosil Ammonit yang terkandung didalamnya, maka Zaman Jura dapat dibagi menjadi sejumlah jenjang sebagai berikut:

a. Jura Atas (Malm) terdiri dari:

Jenjang Portlandian

Jenjang Kimmeridgian

Jenjang Oxfordian

b. Jura Tengah (Dogger) terdiri dari:

Jenjang Callovian

Jenjang Bathonian

Jenjang Bajocian

c. Jura Bawah (Lias) terdiri dari:

Jenjang Aalian

Jenjang Toarcian

Jenjang Pliensbachian

Jenjang Sinemurian

Jenjang HettangianMasing-masing jenjang tersebut dapat pula dibagi menjadi sejumlah jalur, yang masing-masing jalur dicirikan oleh kumpulan Ammonit tertentu.

Di samping itu tidak ketinggalan pula anggota dari kelas Nerinea tubeculosa, Turbo ornatum dan Natica hemisspharica sebagai fosil penunjuk Zaman Jura. Sedangkan golongan binatang vertebrata yang menarik perhatian adalah yang termasuk kelompok Dinosaurus. Dalam hal ini yang Khas menunjukkan umur Jura adalah dari genus Camptosaurus, Stegosaurus, Allesaurus, dan Brontosaurus. Untuk golongan reptilian diwakili oleh Rhamphorhynchus (Reptilia terbang) yang khas pada zaman Jura Atas dijumpai pada batugamping lithographi di daerah Solenhoven, Bavaria; Dimorphodon yang dijumpai pada serpih yang berumur Jura Bawah di Lyne Regis, Inggis. Untuk golongan reptilia yang hidup di laut diwakili oleh Ichthyosaurus, Plesiosaurus. Yang menarik perhatian adalah munculnya golongan burung yang pertama dalam sejarah bumi yang dalam hal ini diwakili oleh Archeopteryx yang dijumpai dalam bentuk fosil tikas pada batugamping lithographi yang berumur Jura Akhir di daerah Solenhoven, Bavari.untuk golongan flora diwakili oleh kelompok paku-pakuan antara lain yang khas untuk Zaman jura adalah Nelubium, Castalia, dan Magnolia.Berbeda dengan jenis-jenis tersebut diatas maka Brontosaurus merupakan salah satu anggota dari Dinosaurus yang terbesar yang hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di Amerika dan berkembang biak hingga Zaman Jura. Dari kerangka yang telah berhasil direkontruksi jenis Brontosaurus mempunyai tinggi tubuh hingga 18 feet dengan panjang hingga 67 feet.

Di antara jenis burung yang pertama kali dikenal pada Zaman Jura Atas adalah Archeopteryx yang merupakan salah satu perkembangan kehidupan yang nyata pada zaman ini dimana hal tersebut belum pernah terjadi pada zaman sebelumnya.

Selain itu pada zaman ini dijumpai pula sebangsa reptilia terbang yaitu Rhamphorhynchus, dan ini baru dikenal pada Zaman Jura Atas. Reptilia yang lain yaitu Dimorphodon yang hidup didarat dengan panjang tubuh 3 feet, dkenal pada zaman Jura Bawah. Fosil binatang ini didapatkan pada batulempung didaerah Lyne Regis, Inggris. Ichthyosaurus yang merupakan anggota reptilia dengan panjang 10 feet dan Plesiosaurus, yang keduanya merupakan reptilia yang hidup di laut muncul pula pada zaman ini.

Yang menarik perhatian adalah adanya golongan Mammalia yang khas untuk Masa Mesozoikum yang diduga baru muncul pada Zaman Trias ataupun permulaan Zaman Jura. Mammalia Mesozoikum tersebut antara lain dari jenis Tricenodonta, Symmetridonta, Multituberculata, Decodonta dan Pantotheria. Untuk jenis Multituberculata dapat bertahan hidup sampai paleosen sedang yang lainnya tidak diketahui dengan pasti kapan jenis-jenis tersebut mulai punah.

Gambar 2. StegosaurusStegosaurus hidup di Jaman Jurassic Akhir. Dinosaurus ini berbadan besar dan bergerak lamban. Dinusaourus ini dapat tumbuh sepanjang 9 meter dan berbobot samapi 2 ton. Fiturnya yang paling mengesankan adalah deretan piring besar dan duri ekor yang dapat mencapai panjang 3 meter.

Gambar 3. Liopleurodon dan LeedsichthysLiopleurodon dan Leedsichthys merupakan hewan Laut Besar yang saling bersaing. Panjang mereka dapat mencapai lebih dari 10 meter. Pada gambar mereka sedang saling menakuti satu sama lain dan berlomba mencari mangsa

Gambar 4. CryptocleidusCryptocleidus merupakan hewan besar yang senang menjelajah kedalaman laut. Ia memangsa ikan ikan yang lebih kecil dengan menggunakan gigi runcing dan bantuan lehernya yang panjang.Untuk jenis flora, golongan Cycadeoidea merupakan salah satu di antaranya yang berkembang dengan baik. Hal ini terbukti dengan pembentukan batubara yang mempunyai arti penting selama Zaman Jura antara lain di daerah Siberia, Australia, Tasmania, Spitzbergen dan beberapa tempat yang terbatas di daerah Eropa, Asia Selatan dan Amerika Utara.

Gambar 5. Cycadeoidea4. Dijumpainya Endapan JuraSelama zaman Jura berkembang baik merupakan endapan dalam fasies laut, faies daratan maupun fasies geosinklin. Fasies laut berkembang dengan baik di daerah yang sekarang merupakan pelamparan benua Eropa. Seperti diketahui, zaman Jura dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Yura Bawah, (Lias), Yura Tengah (Dogger) dan Yura Atas (Malm). Hampir seluruh Eropa berkembang ketiga macam kala tersebut, sedang perkembangan yang paling baik dan dapat diamati adalah di wilayah tipenya, yaitu di daerah pegunungan Yura yang terbentang mulai dari perancis hingga Swiss.

Di tempat tersebut Lias berkembang sebagai serpih yang berwarna hitam dan batugamping, selama Dogger yang terbanyak adalah berkembang sebagai pergantian antara serpih dengan banyak fosil Ammonit dan batugamping oolit yang berwarna coklat yang dalam beberapa hal beralih menjadi oolit besimurni, sedang selama Malm berkembang terutama sebagai batugamping koral yang berwarna muda. Dengan adanya perbedaan batuan penyusun tersebut yang akhirnya memberikan warna yang nyata maka oleh beberapa penyelidik dipergunakan untuk membedakan Yura Hitam sebagai Lias, Yura Coklat sebagai Dogger dan Yura Putih sebagi Malm.Diantara endapan Lias di daerah Eropa, yang didapatkan di jerman khususnya di Holzmaden sangat menarik perhatian. Di tempat ini banyak didapatkan bitumen yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan industry, di samping itu di tempat inilah banyak didaptkan fosil Ichtyosaurus, Plesiosaurus, Mystriosaurus (sejenis buaya laut), Pelagosaurus, Dorygnathus dan Camsognathus di samping Ammonit dan Belemit yang terawetkan dengan baik. Di daerah Solenhoyen (di Jerman) didapatkan batugamping litographi yang merupakan batugamping berbutir sangat halus, dan padanya didaptkan fosil Archeopteryx (burung purba), Ramphorhynchus (reptilia terbang) yang belum pernah didapatkan di daerah lain di dunia.Di luar daerah Eropa barat sebagian endapan Yura epikontinen tersebut berkembang dalam fasies daratan. Cekungan Angara di Siberia terbentuk lapisan darat tebal yang di beberapa tempat mengandung batubara. Batuan yang serupa didapatkan pula di daerah Tiongkok dan Vietnam.

Di daerah Australia dijumpai endapan Yura yang cukup luas dan hampir semuanya berkembang sebagai endapan darat. Di tempat ini pada saat itu terdapat danau dan rawa yang sangat luas yang pada saat pula masih menjadi satu dengan Irian. Endapan yang terjadi umumnya berkembang sebagai batupasir, konglomerat, arkose dan batulempung dengan batubara di beberapa tempat terutama di Quensland yang mempunyai arti cukup penting. Hanya di Australia ternggara terdapat endapan Yura yang berkembang dalam suasana transgresi.

Di benua Gondwana endapan Yura hampir seluruhnya berkembang dalam fasies darat dengan ciri Thinfeldia, hanya di Madagaskar dan Tanah Somalia di Afrika timur dijumpai Yura berkembang sebagai endapan laut yang transgresi, sedang di Kenya didapatkan lapisan yang terjadi oleh sungai dan padanya didapatkan fosil reptilia raksasa. Di Rusia selama Yura Atas terjadi genang laut dengan pembentukan batugamping yang mengandung fosil Aucella dan Cardioceras.Di Amerika utara baru pada kala Dogger laut menggenangi daerah yang sekarang merupakan Rocky Mountains yang kemudian pada zaman berikutnya, yaitu zaman Kapur, berfungsi sebagai suatu geosinklin yang kemudian karena orogenesa membentuk suatu penggunungan yang tinggi yang sekarang dikenal sebagai Rocky Mountains.Di samping endapan Yura berkembang sebagai endapan daratan, endapan laut, terdapat pula perkembangan endapan Yura dalam geosinklin. Selama zaman Yura dalam Geosinklin Tethys mulai timbul sejumlah lengkungan pulau, sehingga mengakibatkan geosinklin tersebut terpecah menjadi sejumlah cekungan yang letaknya saling sejajar. Gerakan ini terjadi karena adanya Orogenesa Kimeria. Sebagai akibatnya maka lapisan Yura di pegunungan Alpina kadang-kadang berkembang sebagai lapisan yang cukup tebal dan kadang pula sebagai lapisan yang tipis kerap kali berkembang sebagai konglomerat, ataupun breksi. Di daerah Alpina timur endapan Yura didapatkan sebagai lapisan yang bersifat gampingan dengan selingan volkanik basa, dan di beberapa tempat telah berubah menjadi sekis akibat metamorfosa. Di daerah Himalaya endapan Yura mula-mula bersifat gampingan yang kemudian berubah menjadi serpih-lempung dan sabak yang banyak mengandung fosil Ammonit dari jenis Spiticeras.5. Perkembangan Endapan Yura di IndonesiaEndapan Yura didapatkan baik di Indonesia barat maupun di Indonesia timur. Di Indonesia barat tidak begitu banyak dijumpai endapan Yura. Ada kemungkinan bahwa sebagian besar daerah Indonesia barat yang meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan, Kepulauan antaranya dan Malaya pada zaman itu merupakan daratan dan tidak dimungkinkan terbentuk endapan. Hanya didaerah Jambi dengan pasti ditemukan endapan Yura yang berkembang sebagai batupasir, batulempung dan batugamping yang mengandung fosil Astarte dan Cypricardia yang menumjukkan umur Yura tengah (Dogger).

Di Kalimantan endapan Yura ditemukan di Kalimantan barat, Kalimantan Tenggara di pegunungan Meratus. Di Kalimantan barat umur Yura dicirikan dengan adanya fosil Perisphinetes, Protocardia dan Exelissa. Di Kalimantan tengara yaitu di pegunungan Meratus endapan yang berumur Yura berkembang sebagai Formasi Alino dengan litologi terdiri dari asosiasi radiolarit-ofiolit serpih, napal dan batugamping. Di Jawa hingga sekarang belum dijumpai adanya endapan Yura.Di Indonesia timur perkembangan endapan Yura relative lebih baik. Di Sulawesi endapan Yura dijumpai di Jasirah Tangan timur dan Tangan tenggara termasuk pulau Buton. Endapannya berkembang sebagai batugamping dengan fosil Arnioceras yang menunjukkan umur Lias, Belemnit yang menunjukkan umur Malm.Di pulau Buton endapan Yura berkembang sebagai Formasi Ogena dengan litologi terdiri dari batugamping, napal dengan fosil Phylloceras dan Arietites yang menunjukkan umur Lias.Di pulau Seram timur berkembang sebagai batugamping oolit dan batugamping pasiran mengandung fosil Ammonit yang menunjukkan umur Lias. Di pulau Buru endapan Yura berkembang sebagai Formasi Mefa yang terdiri dari tufa, lapilli yang gampingan dengan fosil Harpoceras trimarginatum, Perishinetes burui, Oppelia flexuosa disca, Phylloceras galoi yang menunjukkan umur Yura.

Di Kepulauan Tanimbar khususnya di Pulau Jamdena endapan Yura berkembang sebagai gampingan dengan fosil Belemnit, sedang di pulau Babar endapan Yura dicirikan dengan adanya fosil Grammoceras. Di Pulau Timor endapan Yura didapatkan dalam keadaan lengkap. Umur Lias ditunjukkan dengan adanya fosil Ammonit antara lain Deraceras, Phylloceras, Rhacophyllites, Ornioceras dengan litologi batulempung. Umur Dogger dicirikan oleh fosil Ammonit antara lain Stephanoceras, Belemnitela, Prothocelites dengan litologi terdiri dari serpih dengan konkresi yang mengandung oksida besi. Sedang umur Malm ditunjukkan dengan adanya fosil Aucella, Rhynchonella dan Inoceramus canaliculata dengan litologi terdiri dari batulempung, serpih, tufa dan radiolarit.Di pulau Roti endapan Yura berkembang sebagai napal dan batugamping yang mengandung fosil Ammonit antara lain Rhacophylites, Arietites, Arnioceras, Echinoceras, Phylloceras, Harpoceras.Di pulau Sula walaupun endapan Trias tidak didapatkan tetapi endapan Yura didapatkan dalam keadaan lengkap. Endapan Lias terdiri dari konglomerat dasar, batupasir kwarsa, napal dan batugamping dengan fauna Lias yang terletak tidak selaras di atas sekis kristalin. Endapan Dogger terdiri dari batugamping dengan fosil Hamatoceras dan Ammonit dari jenis Macrocephalites, Stephanoceras. Endapan Malm dikenal sebagai Formasi Wei Galo yang terdiri dari batugaping dengan fosil Belemnopsis, Inoceramus dan Perisphinetes.Di pulau Obi endapan Yura berkembang sebagai serpih lempung dengan konkresi, dan terdapat fosil Ammonit anatar lain Phylloceras dan Stephanoceras yang menunjukkan umur Dogger.

Di pulau Misol endapan Yura jelas terletak tidak selaras diatas endapan Trias atas akibat Orogenesa Kimeria Tua. Endapan Yura bagian bawah terdiri dari konglomerat dasar, batupasir kasar, serpih napalan dan batugamping yang mengandung fosil Mollusca. Ammonit dan Belemnit yang menunjukkan umur Lias Atas hingga dogger. Secara stratigrafi diatasnya terdapat Formasi Lilinta yang bagian bawahnya terdiri dari batupasir yang kaya akan Aucella, Belemnit, Inoceramus galoi dan Pecten yang selanjutnya dikenal sebagai batupasir-Aucella. Bagian tengah dari batugamping yang dikenal sebagai batugamping Demu, sedang bagian atas terdiri dari serpih yang lebih dikenal sebagai serpih-Facet, dimana secara keseluruhan berumur Oxfordian (Malm bagian bawah).Di Irian endapan Yura dijumpai di Pegunungan Jayawijaya lereng bagian selatan. Bagian bawah terdiri dari serpih lempung dan serpih falitik dengan fosil Coeloceras moemani. Bagian tengah terdiri dari batugamping hitam dengan Belemnit dan Coeloceras, sedang bagian atas terdiri dari batupasirs yang mengandung Inoceramus dan Belemnit serta fosil Ammonit antara lain Macrocephalites, Phylloceras, Stephanoceras, Quintedticeras, Enomoceras dan Ammonites lingulatus.Dengan memperlihatkan tempat-tempat dijumpainya endapan Yura maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat genang laut selama Zaman Yura sehingga mengakibatkan Indonesia seolah-olah terbagi menjadi 3 bagian oleh palung Anambas, Geosinklin Banda dan Geosinklin Papua menjadi daratan-daratan Sunda, Philipina, Australia serta daratan yang mencakup Irian Utara.

6. Kepunahan Masa Triassic-JurassicSetelah kehancuran yang disebabkan pada akhir periode Permian, reptil menjadi dominan lagi dan dinosaurus muncul. Dinosaurus tidak dominan di atas reptil lainnya, dan pada masa ini dinosaurus tidak lebih besar dari kuda. Dan Bangsa Dino yang menjadi terkenal karena ukuran dan bentuknya yang menyeramkan sampai hari ini adalah keturunan mereka semua, dinosaurus yang lebih besar tyrannosaurus, stegosaurus, triceratops, dan berleher panjang raksasa sauropoda, datang di jaman Jurassic atau periode Kapur.205 juta tahun yang lalu, 65% dari Triassic mati, termasuk semua hewan darat yang berukuran besar. Banyak dinosaurus selamat karena ukurannya yang kecil. Kebanyakan kepunahan massal terakhir satu juta tahun atau lebih, tapi yang satu ini hanya membutuhkan waktu sepuluh ribu tahun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh letusan gunung berapi besar yang memuntahkan sejumlah besar karbon dioksida atau sulfur dioksida, yang mengakibatkan perubahan iklim mendadak.

7. Akhir Kepunahan Masa Jurassic

Selama periode Jurassic, reptil laut raksasa seperti Plesiosaurus mendominasi lautan. Pterosaurus menguasai langit dan dinosaurus menguasai daratan. Stegosaurus, Diplodocus yang panjang, dan pemburu hebat Allosaurus umum ditemukan. Tumbuhan runjung, sikas, ginkgoes, dan pakis tumbuh dalam hutan yang rimbun.

Dinosaurus kecil mulai mempunyai bulu dan burung mulai muncul. 200 juta tahun lalu, 20% dari kehidupan ini tiba-tiba menghilang dari catatan fosil, sebagian besar spesies laut. Kerang dan karang telah tersebar, namun mereka hampir sepenuhnya lenyap. Beberapa yang selamat berhasil mengisi kembali laut secara bertahap selama jutaan tahun berikutnya. Kepunahan ini tidak sangat mempengaruhi hewan darat, dan hanya beberapa spesies dinosaurus punah. Penyebab kepunahan eksklusif di laut ini saat ini masih menjadi bahan perdebatan, tapi satu kemungkinan adalah bahwa lempeng tektonik samudra sedikit lebih tenggelam sehingga membuat lautan yang lebih dalam. Mahluk di laut yang sebelumnya beradaptasi dengan kedalaman yang dangkal banyak yang binasa karena laut semakin dalam dan terus menjauh dari permukaan.DAFTAR PUSTAKAhttp://delaarnytha.wordpress.com/2012/04/20/mengenal-hewan-laut-zaman-jurapurba/ Senin, 7 Oktober 2013http://dinofriends98.blogspot.com/2013/01/zaman-jurasik-jurassic-period.html Senin, 7 Oktober 2013http://www.jelajahunik.us/2012/04/10-kepunahan-terbesar-yang-pernah.html Senin, 7 Oktober 2013http://klikunic.net/hot-kumpulan-gambar-dan-foto-jaman-jurassic-pic-inside-ga-masuk-nyesel/ Senin, 7 Oktober 2013http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/11/zaman-jurassic.html Senin, 7 Oktober 2013Sukandarrumidi. 1994. GEOLOGI SEJARAH. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.