Makalah Unsur Golongan Vi A
-
Upload
sinjido-ani-aki-q -
Category
Documents
-
view
1.674 -
download
35
Transcript of Makalah Unsur Golongan Vi A
UNSUR GOLONGAN VI AOksigen, Belerang, Selenium, Telurium, Polonium, dan Ununhexium
OLEH:
KELOMPOK 7:
1. Bella Asliyanizar Putri (06101010033)
2. Nia Lestari (06101010010)
3. Keke Priatna (06101010028)
4. Rivai Simanjuntak (06101010011)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012-2013
Unsur Golongan VI A
Pada golongan VI A terdapat 6 unsur. Unsur golongan VIA terdiri dari tiga buah
unsur non logam (oksigen, belerang dan selenium), dua buah unsur metaloid (telurium,
polonium) serta sebuah unsur logam (ununhexium).
Ø Oksigen
Sumber
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yahkni proses yang diduga menjadi
sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi
memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh
dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer Mars mengandung oksigen sekitar
0.15%. dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada
lapisan kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air adalah
oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan
memanaskan KClO3 atau barium peroksida atau natrium peroksida dengan MnO2 sebagai
katalis.Sedangkan untuk keperluan industri, oksigen dibuat melalui proses destilasi
(penyulingan) bertingkat dari udara cair dan melalui proses elektrolisis air dengan reaksi
sebagai berikut :
2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Sifat-sifat
Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan
padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat. Oksigen
merupakan unsur non logam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan
mahkluk hidup lainnya. Di alam unsur oksigen terdapat dalam keadaan bebas maupun
berikatan dengan unsur-unsur lain (membentuk senyawa). Dalam keadaan bebas, oksigen
berwujud gas O2 yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Gas oksigen dalam
atmosfer bumi menempati porsi yang cukup besar, yaitu menempati 21% volum atmosfer
atau 23,15% berat atmosfer. Sedangkan pada tubuh manusia, oksigen menempati sekitar
65% berat tubuh. Selain itu, oksigen juga membentuk allotrop seperti ozon (O3) yang
terdapat dalam atmosfer dan berfungsi untuk melindungi bumi dari bahaya radiasi
ultraviolet dari matahari.
Radius Kovalensi: 0.73 Å
Struktur Kristal: Kubus
Massa Jenis: 1.429 g/cm3
Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 3.44
Konfigurasi Elektron: [He]2s2p4
Formasi Entalpi: 0.222 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 0.2674 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 13.618 V
Titik Lebur: 54.8 K
Bilangan Oksidasi: -2
Kapasitas Panas: 0.92 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 3.4109 kJ/mol
Bentuk lain
Ozon (O3) merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan
elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di
atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi
tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari
matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak
lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar
0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki
warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.
Senyawa
Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan
dapat bergabung dengan kebanyakan unsur kecuali dengan unsur-unsur gas mulia. Dalam
bentuk senyawa, oksigen terdapat pada senyawa-senyawa nitrat, sulfat, fosfat, senyawa-
senyawa organik, dan senyawa-senyawa lainnya.
Kegunaan
Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar makhluk
hidup lainnya.
Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan
digunakan untuk mengelas logam.
Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja.
Digunakan pada proses sintesis metanol dan amonia
Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket.
Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan
sebagai oksidator.
Dalam bentuk allotrop O3 (ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai
desinfektan dan sebagai bahan pemutih.
Isotop
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen
berbobot atom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan
komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi
oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan
diperkirakan akan terus meningkat. Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja
merupakan penggunaan tertinggi. Jumlah yang banyak juga diperlukan pada proses
pembuatan gas ammonia, metanol, etilen oksida dan pengelasan oksi-asetilen. Pemisahan
udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis hanya
1%.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan
dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi
oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi
dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik
mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik
yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan
dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan
pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme
anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi
kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang
lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer
membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia
adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada
tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih
terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen
diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen
berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara
industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit
untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll.
Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai
propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat
terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak
berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan
konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan
secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron
dengan dua ikatan tiga elektron. Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2.
Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki
dua orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat
(melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua), sehingga ikatan oksigen diatomik adalah
lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetik oleh karena
spin momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut dan energi pertukaran
negatif antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet,
sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di
antara dua kutub magnet kuat.
Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan spin
elektronnya berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik pada umumnya. Secara
alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan
di troposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh
sistem kekebalan tubuh sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang
berfotosintesis (kemungkinan juga ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam
menyerap oksigen singlet dan mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi
sebelum ia menyebabkan kerusakan pada jaringan.
Ozon merupakan gas langka pada bumi yang dapat ditemukan di stratosfer.
Keberadaan
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer,
udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di
alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen.
Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam
samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum
kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton)
atmosfer. Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet
lainnya dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di
atmosfernya. Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume
dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang
berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa
molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida.
Air dingin melarutkan lebih banyak O2.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus
oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara
tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong
siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer,
manakala respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam
keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000
keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya. Oksigen bebas juga terdapat
dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki
implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong
kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air
yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan
menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O2 yang
diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti semula.
Ø Belerang (S)
Belerang atau sulfur merupakan unsur non logam yang dalam bentuk padatnya
berwarna kuning, rapuh, tak berasa, dan tak berbau.Semua bentuk belerang tidak larut
dalam air, tetapi dalam bentuk kristal (padatan), belerang dapat larut dalam karbon
disulfida.
Belerang dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain, seperti besi sulfida
(FeS), belerang dioksida (SO2), barium sulfat (BaSO4), hidrogen sulfida (H2S), belerang
monoklorida (S2CI2), asam sulfat (H2SO4), kalium sulfit (K2SO3) dan lain-lain.
Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa-
senyawa sulfida, seperti timbal sulfida atau galena (PbS), zinc blende (ZnS), tembaga pyrit
(Cu,Fe)S2), cinnabar (HgS), stibnit (Sb2S3) dan besi pyrit (FeS2). Selain itu juga terdapat
dalam bentuk senyawa-senyawa sulfat seperti barit (BaSO4) celestit (SrSO4), dan grypsum
(CaSO42H2O) serta dalam bentuk molekul-molekul pada beberapa bahan organik, mustard,
telur, rambut, protein dan bawang putih.
Untuk memperoleh belerang dari alam umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara Sisila (untuk memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah)
2. Cara Frash (untuk memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah).
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan
tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau.
Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.
Sumber
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.
Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom,
selestit, barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam
yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses
Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang,
yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya
membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil
kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air
tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair
maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan
keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan
polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam
sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki
struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri
dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga
memberikan pola sinar X yang normal.
Simbol: S
Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
Mempunyai massa atom 32,066 sma
Mempunyai nomor atom 16
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 6
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -2, +2, +4 dan +6
Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p4
Mempunyai volum atom 15,50 cm3/mol
Mempunyai struktul kristal orthorombik
Mempunyai titik didih 717, 82 K
Mempunyai titik lebur 392,2
Mempunyai massa jenis 2,07 gram / cm3
Mempunyai kapasitas panas 0,710 J/g K
Mempunyai potensial ionisasi 10,360 volt
Mempunyai elektronegativitas 2,58
Mempunyai konduktivitas listrik 5 x 10-10 ohm-1 cm-1
Mempunyai konduktivitas kalor 0,269 W/mK
Mempunyai harga entalpi pembentukan 1,73 kJ / mol
Mempunyai harga entalpi pembentukan 1,73kJ/mol
Mempunyai harga entalpi penguapan 10kJ/mol
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak
satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal
sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa - senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa
senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.
Beberapa Kegunaan Belerang :
Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam
sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam,
bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu
(bahan peledak)
Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan
dalam fotografi
Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
Untuk mensterilkan alat pengasap
Untuk memutihkan buah kering
Ø Selenium
Produksi
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang
tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan
dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh
dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan
meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium
nitrat).
Sifat-sifat
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga
bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium
amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca).
Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal,
yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik,
dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan
meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan
energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi
fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik
cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam
penerapan elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting
dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun,
dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.
Simbol: Se
Radius Atom: 1.4 Å
Volume Atom: 16.5 cm3/mol
Massa Atom: 78.96
Titik Didih: 958 K
Radius Kovalensi: 1.16 Å
Struktur Kristal: Heksagonal
Massa Jenis: 4.79 g/cm3
Konduktivitas Listrik: 8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 2.55
Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p4
Formasi Entalpi: 5.54 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 2.04 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 9.752 V
Titik Lebur: 494 K
Bilangan Oksidasi: -2,4,6
Kapasitas Panas: 0.32 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 26.32 kJ/mol
Isotop
Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun
telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang
baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.
Kegunaan
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat
dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk
membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta
fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
Penanganan
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia.
Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan
dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di
udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam
seminggu).
Ø Telurium
Sumber
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai
senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium
didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian
elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil
terbesar unsur ini.
Sifat-sifat
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya
menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium
amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Bentuk dari
senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari Kristal. Pada dasarnya telurium merupakan
unsur yang stabil, tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik tetapi dapat larut
dengan baik dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia).
Unsur telurium dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa
senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida
(TeCl4), hidrogen telurida (H2Te), natrium telurida (Na2Te), dan beberapa senyawa lainnya.
Telurium adalah semikonduktor tipe-p, dan menunjukkan daya hantar yang lebih tinggi
pada arah tertentu, tergantung pada sifat kerataan atom. Daya hantarnya bertambah sedikit
ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak,
tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru
kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga
dan baja tahan karat.
Simbol : Te
Radius Atom : 1.42 Å
Volume Atom : 20.5 cm3/mol
Massa Atom : 127.6
Titik Didih : 1261 K
Radius Kovalensi : 1.36 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 6.24 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 2 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.1
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 fs2p4
Formasi Entalpi : 17.49 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 2.35 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 9.009 V
Titik Lebur : 722.72 K
Bilangan Oksidasi : -2,4,6
Kapasitas Panas : 0.202 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 50.63 kJ/mol
Nama, Lambang, Nomor atom :tellurium, Te, 52
Deret kimia :metalloids
Golongan, Periode, Blok :16, 5, p
silvery lustrous gray
Massa atom :127.60 (3) g/mol
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 18, 18, 6
Penanganan
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-
hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau
lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau
bawang putih.
Isotop
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108
hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.
Kegunaan
Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan
dalam permesinan.
Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada
timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan
ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.
Telurium juga digunakan dalam keramik.
Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.
Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.
Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses vulkanisasi
karet sintesis.
Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida.
Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.
Ø Polonium (Po)
Polonium merupakan unsur yang terdapat dalam deretan uranium-radium yang
bersifat radioaktif.
Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan ditemukan dalam bentuk
isotop yang mempunyai rentang nomor massa antara 192 sampai 218. polonium 209 atau
yang disebut dengan radium-F merupakan isotop polonium alam yang mempunyai waktu
paruh 138 hari. Pada umumnya unsur polonium meluruh dengan memancarkan partikel-
partikel alfa (α).
Sumber
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung
sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2%
dari radium.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut
alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah
milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan
tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
Sifat - sifat
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap,
dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan
pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138,39 hari. Satu milligram memancarkan
partikel alfa seperti 5 gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram), dengan
sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC.
Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0,012 Gy/jam.
Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang
disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa.
Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat, halida amina dapat mereduksi
nya menjadi logam.
Mempunyai massa atom (209) sma
Simbol: Po
Radius Atom: 1,67 Å
Mempunyai nomor atom 84
Mempunyai jari-jari atom 1,67 A
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 6
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4, +2, dan +6
Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p4
Mempunyai volum atom 22,70 cm3/mol
Mempunyai struktur kristal monoklinik
Mempunyai titik lebur 527 K
Mempunyai massa jenis 9,3 gram / cm3
Mempunyai potensial ionisasi 8,42 volt
Mempunyai elektronegativitas 2,0
Mempunyai konduktivitas listrik 0 x 106 ohm-1 cm-1
Mempunyai konduktivitas kalor 20 W/mK
Mempunyai harga entalpi pembentukan 13kJ/mol
Mempunyai harga entalpi penguapan 120kJ/mol
Isotop
Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194 –
218. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa
paruh waktu 103 tahun) dan massa 208 (masa paruh waktu 2,9 tahun) bisa didapatkan
dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron,
tapi proses ini terlalu mahal.
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium
dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua
modifikasi alotrop.
Beberapa Kegunaan Polonium :
Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa (α)
Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir
Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi
Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi
muatan-muatan listrik
Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik ada
satelit angkasa
Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan
sumber neutron
Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain
Penanganan
Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram
atau mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.
Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih
diizinkan hanya 0,03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10 -12 gram.
Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2,5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan
konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10 -
11 mikrocurie/cm3.