Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

39
PENGGUNAAN OBAT ANESTESI DARI PERSPEKTIF ISLAM Oleh : GINNAR MAYANG SUPERDANA NIM : 20131660034 S1 KEPERAWATAN PROGSUS

description

PENGGUNAAN OBAT ANASTESI

Transcript of Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Page 1: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

PENGGUNAAN OBAT ANESTESI

DARI PERSPEKTIF ISLAM

Oleh :

GINNAR MAYANG SUPERDANA

NIM : 20131660034

S1 KEPERAWATAN PROGSUS

FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2013

Page 2: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

PENGGUNAAN OBAT ANESTESI

DARI PERSPEKTIF ISLAM

Oleh :

GINNAR MAYANG SUPERDANA

NIM : 20131660034

S1 KEPERAWATAN PROGSUS

FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2013

i

Page 3: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,

karunia, serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Penggunaan Obat Anestesi” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami

miliki, serta dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan

referensi bagi pembaca sehingga lebih mengenal tentang salah satu penggunaan

jenis obat anestesi, sekaligus dampak yang terjadi apabila mengkonsumsinya.       

Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas pada Mata Kuliah Al Islam. Akhir

kata semoga bisa bermanfaat bagi civitas Universitas Muhammadiyah Surabaya

dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan

semestinya.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-

kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan di masa depan. 

Surabaya, 15 Oktober 2013

Penulis

i

Page 4: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 3

BAB 2 LANDASAN TEORI 4

2.1 Penggunaan / Penyalahgunaan Obat Anestesi dalam

perspektif Islam (Al-Qur’an dan Al-Hadist) 4

BAB 3 GAMBARAN UMUM 7

3.1 Gambaran umum tentang anestesi 7

BAB 4 PEMBAHASAN 8

4.1 Jenis Anestesi 8

4.2 Mekanisme Kerja Anestesi 9

4.3 Cara Penggunaan Anestesi 10

4.4 Manfaat Anestesi 12

BAB 5 PENUTUP 21

5.1 Kesimpulan 21

5.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

iii

Page 5: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

BAB 1

PENDAHULUAN

2.1 Latar belakang

Anestesi adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika meelakukan

pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada

tubuh.Istilah anestesi pertama kali di gunakan pertama kali oleh Oliver Wendel

Holmes Sr pada tahun1846.

Ada beberapa anestesi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis

yang lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakaianya

tetap sadar. Dan pembiusan lokal adalah suatu jenis anestesi yang hanya

melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tampa menyebabkan

manusiakehilangan kesadaran.

Pada dunia medis, narkotika digunakan sebagai obat anestesi dan bertujuan untuk

menghilangkan rasa sakit dan nyeri saat operasi dilakukan. Narkotika dapat juga

digunakan sebagai obat batuk karena bersifat antitusif. Namun akan berakibat

fatal apabila narkotika disalahgunakan untuk keperluan yang tidak semestinya

atau diluar keperluan medis.

Narkotika merupakan bagian dari NAPZA. Menurut batasan WHO (World Health

Organization) tahun 1969, bahwa yang dimaksud dengan NAPZA adalah zat

kimia yang mampu mengubah pikiran, perasaan, fungsi mental, dan perilaku

seseorang menjadi tidak normal.

iii

Page 6: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Sedangkan yang dimaksud dengan obat (drugs) adalah zat-zat yang apabila

dimasukkan ke dalam tubuh organisme yang hidup, maka akan menyebabkan

perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.

Pada awalnya, NAPZA merupakan kepanjangan dari Narkotika dan Obat-Obat

Berbahaya. Kemudian disadari bahwa kepanjangan NAPZA yang demikian itu

keliru, sebab istilah Obat-Obat berbahaya dalam ilmu kedokteran adalah obat-

obatan yang tidak boleh diperjual-belikan secara bebas karena pemberiannya

dapat membahayakan bila tidak melalui pertimbangan medis, misalnya antibiotik,

obat jantung, obat darah tinggi, dan sebagainya,

Semua obat tersebut adalah obat berbahaya tetapi bukan termasuk NAPZA. Jadi,

kepanjangan dari NAPZA yang tepat adalah Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif Lainnya.

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut

narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan.

Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang

seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan

kesehatan bahkan jiwa pemakainya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka penulis

dapat menarik suatu rumusan masalah yaitu, Bagaimana cara penggunaan obat

anestesi yang baik dan benar, serta dampak yang akibatkan oleh penyalahgunaan

dari penggunaan obat anastesi?

iii

Page 7: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

1.3 Tujuan

Tujuannya untuk menghalau rasa sakit di bagian tubuh tertentu, daripada harus

melakukan pembiusan total.

Tujuan utama dari pemberian obat premedikasi adalah untuk memberikan sedasi

psikis, mengurangi rasa cemas dan melindungi dari stress mental atau faktor-

faktor lain yang berkaitan dengan tindakan anestesi yang spesifik.

Hasil akhir yang diharapkan dari pemberian premedikasi adalah terjadinya sedasi

dari pasien tanpa disertai depresi dari pernapasan dan sirkulasi. Kebutuhan

premedikasi bagi masing-masing pasien dapat berbeda. Rasa takut dan nyeri harus

diperhatikan betul pada pra bedah.

Tujuan anastesi adalah untuk menyediakan, atau menghilangkan rasa

sakit.Memblokir impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang belakang yang

mengakibatkan penurunan sensasi di bagian bawah tubuh.

Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat yang disebut bius lokal

seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. 

Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika,

seperti fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi dosis yang diperlukan bius

lokal.

Efek somatic ini timbul didalam kecerdasan dan menumbuhkan dorongan untuk

bertahan atau menghindari kejadian tersebut. Kebanyakan pasien akan melakukan

modifikasi terhadap manifestasi efek somatic tersebut dan menerima keadaan

yaitu dengan Nampak tenang. Reaksi saraf simpatis terhadap rasa takut atau nyeri

tidak dapat disembunyikan oleh pasien.

Rasa takut dan nyeri mengaktifkan syaraf simpatis untuk menimbulkan perubahan

system sirkulasi dalam tubuh. Perubahan ini disebabkan oleh stimulasi efferen

simpatis yang ke pembuluh darah, dan sebagian karena naiknya katekolamin

dalam sirkulasi.

iii

Page 8: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penggunaan / Penyalahgunaan Obat Anestesi dalam perspektif Islam

Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat, layak, dan mampu mengemban amanah setelah terlebih dahulu melalui seleksi di antara makhluk Tuhan lainnya, sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 72 :

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit dan bumi serta gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh.”

Guna menjalankan amanat luhur itulah manusia dibekali dengan kelengkapan yang kemudian hari akan dimintai pertanggungjawabannya. Manusia dibekali naluri keagamaan yang tajam, penciptaan yang sangat sempurna, kedudukan yang mulia, dan diberi kepercayaan penuh untuk mengolah bumi serta isinya.

Dengan demikian manakala Allah SWT menjanjikan imbalan terhadap kemampuan manusia mengoperasikan pemberian Allah tersebut atau juga ancaman atas kelalaiannya, tentulah yang demikian itu disebut adil bahkan Maha Adil.

Manusia dengan segala kelengkapannya telah dibekali naluri ketuhanan dengan potensi takwa, sebagaimana firman Allah dalam QS Al A’raf ayat 172 :

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka seraya berfirman : Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Mereka menjawab : “Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian agar di hari kiamat, kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.”

Penyimpangan yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia ialah akibat dari ulah manusia itu sendiri yang tidak mengindahkan petunjuk agama sebagai sistem perawatan atas produk Tuhan yang amat dimuliakan. Memang manusia disamping dibekali dengan potensi takwa (merawat diri) juga diberi potensi fujur (petaka/kerusakan) karena manusia dilengkapi dengan nafsu. Firman Allah dalam QS Yusuf ayat 53 :

“Aku tidak dapat melepaskan diri dari nafsu, sesungguhnya kecenderungan nafsu itu condong untuk berbuat dosa, kecuali mereka yang dirahmati Tuhan.”

Menurut tuntunan agama Islam, manusia adalah makhluk Tuhan yang amat mulia bahkan lebih mulia daripada malaikat sekalipun, karena itu manusia mendapat

iii

Page 9: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

kehormatan menjabat sebagai khalifah atau pengelola bumi dan isinya untuk tujuan kesejahteraan lahir dan batin. Bimbingan itu diarahkan pada kehidupan yang harmonis, serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungan Islam tidak menghendaki agar manusia menjadi iblis dan setan.

Tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk memanusiakan manusia atau dengan kata lain “program maintenance “ agar manusia memelihara kodrat kemanusiaannya. Manusia diberi keleluasaan untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya di muka bumi ini untuk mencari kebahagiaan, namun jangan sampai melalaikan kepentingan akhirat yang kekal abadi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam QS Al Qashash ayat 77:

“Carilah dari apa yang dianugerahkan Allah kepadamu kehidupan akherat, namun jangan sekali-kali melalaikan kehidupan di dunia ini. Berbuat ihsan kepada sesama sebagaimana Allah senantiasa berbuat baik kepadamu. Dan jangan sekali-kali berbuat kerusakan di muka bumi ini, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka berbuat kerusakan.”

Perintah agar manusia bertakwa (memelihara diri) merupakan wujud operasionalisasi dari sistem perawatan tersebut.

Al Qur’an secara tegas telah melarang minuman khamr, yaitu minuman yang memabukkan. Narkotika dan sejenisnya merupakan jenis minuman keras. Termuat dalam QS Al Maidah ayat 90 :

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman khamr, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Khamr ialah sumber keresahan, permusuhan, dan kebencian yang akan menghancurkan persatuan dan kesatuan umat dan akan memalingkan manusia dari bertakwa kepada Allah swt. Diterangkan dalam QS Al Maidah ayat 91 :

“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran minuman khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu lantaran minuman khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat, maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu.”

Dalam Islam, narkotika ini sering disebut juga dengan “hasyisyi”. Dalam kitab “Hisyayatul As Syariah”, karangan Ibnu Taimiah, disebutkan bahwa :

“Hasyisyi itu hukumnya haram dan orang yang meminumnya dikenakan hukuman sebagaimana orang meminum khamr”.

iii

Page 10: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Ulama Hanafiah berpendapat :

“Barangsiapa yang memakan/meminum hasyisyi hukumnya zindiq (kafir) serta bid’ah”.

Dalil-dalil yang digunakan sebagai landasan dan dasar fatwa tersebut adalah ayat-ayat Al Qur’an dan hadis nabi sbb:QS Al Baqoroh ayat 195 :

“Janganlah kamu jerumuskan dirimu kepada kecelakaan/kebinasaan (sebagaimana akibat) tangan-tanganmu…”

QS An Nisa ayat 29 :

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu (dengan mencapai sesuatu yang membahayakan). Sesungguhnya Allah Maha Kasih padamu”.

Hadis Ummu Salamah :

“Rasulullah melarang dari tiap-tiap barang yang memabukkan dan yang melemahkan badan dan akal”. (Hadis riwayat Ahmad dalam musnadnya, dan Abu Daud dalam Sunannya dengan sanad yang sholeh).

Hadis Sholeh riwayat Bukhori Muslim :

“Tiap-tiap barang yang memabukkan haram”.

Hadis dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah bersabda :

“Setiap benda yang memabukkan banyaknya, maka sedikitnya juga haram” (Hadis dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasal, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

An Nasal, Ad daruquthy, Ibnu Hibba :

“Rasulullah melarang dari yang sedikit, yang banyaknya memabukkan”.

Pendapat Ulama Fikh :

“Al Mukhadarat (macam-macam obat bius) menyalahgunakan pemakaiannya, hukumnya haram” (Ulama-ulama Islam dalam hal ini sependapat).

Dari uraian-uraian tersebut, jelas bahwa meminum khamr termasuk narkotika dan sebangsanya, hukumnya haram dan dan dilarang menyalahgunakannya.

iii

Page 11: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Anastesi

Anestesi adalah hilangnya semua bentuk sensasi termasuk sakit, sentuhan,

persepsi temperature dan tekanan dan dapat disertai dengan terganggunya fungsi

motorik.

 Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri/sakit secara sentral

disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali (reversibel). Komponen trias

anestesi ideal terdiri dari hipnotik, analgesi, dan relaksasi otot.

Bila hanya sebagian dari tubuh yang terpengaruh, dapat digunakan istilah anestesi

local atau amalgesia local. Anestesi local menghambat impuls konduksi secara

reversible sepanjang akson saraf dan membrane eksitabel lainnya yang

menggunakan saluran natrium sebagai alat utama pembangkit potensial aksi.

Secara klinik, kerja ini dimanfaatkan untuk menghambat sensasi sakit dari atau

impuls vasokonstriktor simpatis ke bagian tubuh tertentu.

Hingga saat ini belum ada obat anestesi yang ideal, dan pengembangan obat masih

terus diteliti. Namun, walaupun relative mudah untuk mensintesis suatu zat kimia

yang mempunyai efek anestesi local tetapi sangat sulit mengurangi efek toksik

yang lebih kecil dari obat yang ada saat ini.

Alasan utama kesulitan tersebut adalah kenyataan bahwa toksisitas yang sangat

serius dari obat anestesi local merupakan perluasan efek terapinya pada otak dan

sistem sirkulasi.

iii

Page 12: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Jenis Anestesi

Jenis anestesi lokal dalam bentuk parenteral yang paling banyak digunakan

adalah:

1.      Anestesi permukaan.

Sebagai suntikan banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi

untuk mencabut geraham atau oleh dokter keluarga untuk pembedahan kecil

seperti menjahit luka di kulit. Sediaan ini aman dan pada kadar yang tepat tidak

akan mengganggu proses penyembuhan luka.

2.      Anestesi Infiltrasi.

Tujuannya untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada atau

sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di

kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya daerah kecil di kulit atau

gusi (pada pencabutan gigi).

3.      Anestesi Blok

Cara ini dapat digunakan pada tindakan pembedahan maupun untuk tujuan

diagnostik dan terapi.

4.      Anestesi Spinal

Obat disuntikkan di tulang punggung dan diperoleh pembiusan dari kaki sampai

tulang dada hanya dalam beberapa menit. Anestesi spinal ini bermanfaat untuk

operasi perut bagian bawah, perineum atau tungkai bawah.

5.      Anestesi Epidural

iii

Page 13: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Anestesi epidural (blokade subarakhnoid atau intratekal) disuntikkan di ruang

epidural yakni ruang antara kedua selaput keras dari sumsum belakang.

6.      Anestesi Kaudal

Anestesi kaudal adalah bentuk anestesi epidural yang disuntikkan melalui tempat

yang berbeda yaitu ke dalam kanalis sakralis melalui hiatus skralis.

Cara Pemberian

Obat penghilang rasa sakit epidural diberikan dalam beberapa cara :

1. Injeksi dengan top-up : Anestesi akan disuntikkan dengan obat penghilang

rasa sakit ke dalam tabung untuk mematikan bagian bawah perut pasien.

2.  Infus kontinu : Anestesi yang mengatur kateter epidural. Ujung tabung

terpasang pada pompa, yang akan menghilangkan rasa sakit pada punggung

pasien terus-menerus.

4.2 Mekanisme Kerja Anestesi

Mencegah timbulnya konduksi impuls saraf

Meningkatkan ambang membran, eksitabilitas berkurang dan kelancaran

hantaran terhambat.

Meningkatkan tegangan permukaan selaput lipid molekuler.

Resistensi Bius

Ketika dilakukan anestesi, terkadang dapat terjadi seseorang tak mendapatkan

efek bius seperti yang diharapkan. Atau, yang kerap disebut resisten terhadap obat

bius. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang resisten terhadap obat

bius di antaranya:

1.       Pecandu alcohol

2.       Pengguna obat psikotropika seperti morfin, ekstasi dan lainnya

3.       Pengguna obat anelgesik

iii

Page 14: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Agar Obat Bius Optimal & Aman

Untuk menghindari terjadinya efek samping dan resistensi terhadap obat bius,

sebaiknya pasien benar-benar memastikan kondisi tubuhnya cukup baik untuk

menerima anestesi. 

1. Menghentikan penggunaan obat anelgetik, paling tidak 1-2 hari sebelum

dilakukan prosedur anestesi.

2. Menghentikan konsumsi obat-obatan yang berefek pada saraf pusat seperti

morfin, barbiturat, amfetamin dan lainnya,

3.     Paling tidak 1-3 hari sebelum anestesi dilakukan.

4.       Berhenti mengonsumsi alkohol paling tidak 2 minggu sebelum

penggunaan anestesi,

5.     Berhenti merokok setidaknya 2 minggu sebelum anestesi dilakukan.

4.3 Cara Penggunaan Anestesi

Kebutuhan dan cara kerja anestesi beranekaragam. Anestesi juga memiliki cara

penggunaan yang berbeda sesuai kebutuhannya. Tak hanya cara disuntikkan saja,

tetapi juga dihirup melalui alat bantu nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi

ini di antaranya :

1.      Melalui Pernafasan

Beberapa obat anestesi berupa gas seperti isoflurane dan nitrous oxide, dapat

dimasukkan melalui pernafasan atau secara inhalasi. Gas-gas ini mempengaruhi

kerja susunan saraf pusat di otak, otot jantung, serta paru-paru sehingga bersama-

sama menciptakan kondisi tak sadar pada pasien.

Penggunaan bius jenis inhalasi ini lebih ditujukan untuk pasien operasi besar yang

belum diketahui berapa lama tindakan operasi diperlukan. Sehingga, perlu

iii

Page 15: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

dipastikan pasien tetap dalam kondisi tak sadar selama operasi dilakukan.

2.      Injeksi Intravena

Sedangkan obat ketamine, thiopetal, opioids (fentanyl, sufentanil) dan propofol

adalah obat-obatan yang biasanya dimasukkan ke aliran vena. Obat-obatan ini

menimbulkan efek menghilangkan nyeri, mematikan rasa secara menyeluruh, dan

membuat depresi pernafasan sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa

bekerjanya cukup lama dan akan ditambahkan bila ternyata lamanya operasi perlu

ditambah.

3.      Injeksi Pada Spinal/ Epidural

Obat-obatan jenis iodocaine dan bupivacaine yang sifatnya lokal dapat

diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang belakang) maupun epidural untuk

menghasilkan efek mati rasa pada paruh tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke

bawah.

Beda dari injeksi epidural dan spinal adalah pada teknik injeksi. Pada

epidural,injeksi dapat dipertahankan dengan meninggalkan selang kecil untuk

menambah obat anestesi jika diperlukan perpanjangan waktu tindakan. Sedang

pada spinal membutuhkan jarum lebih panjang dan hanya bisa dilakukan dalam

sekali injeksi untuk sekitar 2 jam ke depan.

4.       Injeksi Lokal

Iodocaine dan bupivacaine juga dapat di injeksi di bawah lapisan kulit untuk

menghasilkan efek mati rasa di area lokal. Dengan cara kerja memblokade

impulssaraf dan sensasi nyeri dari saraf tepi sehingga kulit akan terasa kebas dan

mati rasa.

Sifat Anastesi

Tidak mengiritasi / merusak jaringan saraf secara permanen

Batas keamanan harus lebar

iii

Page 16: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Larut dalam air

Stabil dalam larutan

Dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan

Indikasi & Keuntungan anastesi lokal

Penderita dalam keadaan sadar serta kooperatif.

Tekniknya relatif sederhana dan prosentase kegagalan dalam penggunaanya

relatif kecil.

Pada daerah yang diinjeksi tidak terdapat pembengkakan.

Peralatan yang digunakan, sedikit sekali dan sederhana serta obat yang

digunakan relatif murah.

Dapat digunakan sesuai dengan yang dikehendaki pada daerah anatomi

tertentu.Mula kerja harus sesingkat mungkinDurasi kerja harus cukup lama.

Tipe Anestesi

Beberapa tipe anestesi adalah :

Pembiusan total — hilangnya kesadaran total

Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada

sebagian kecil daerah tubuh).

Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh

oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan

dengannya.

4.4 Manfaat Anestesi

Digunakan sebagai diagnostic, untuk menentukan sumber nyeri

 Digunakan sebagai terapi, local anestesi merupakan bagian dari terapi untuk

kondisi operasi yang sangat nyeri, kemampuan dokter gigi dalam

menghilangkan nyeri pada pasien meski bersifat sementara merupakan ukuran

tercapainya tujuan terapi

Digunakan untuk kepentingan perioperatif dan postoperasi. Proses operasi

yang bebas nyeri sebagian besar menggunakan anestesi local, mempunyai

metode yang aman dan efektif untuk semua pasien operasi dentoalveolar.

iii

Page 17: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

 Digunakan untuk kepentingan postoperasi. Setelah operasi dengan

menggunakan anestesi umum atau lokal, efek anestesi yang berlanjut sangat

penting untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan :

Tidak diperlukan persiapan khusus pada pasien.

Tidak membutuhkan alat dan tabung gas yang kompleks

Tidak ada resiko obstruksi pernapasan. Durasi anestesi sedikitnya satu jam

dan jika pasien setuju dapat diperpanjang sesuai kebutuhan operasi gigi minor

atau adanya kesulitan dalam prosedur

Pasien tetap sadar dan kooperatif dan tidak ada penanganan pasca anestesi

Pasien-pasien dengan penyakit serius, misalnya penyakit jantung biasanya

dapat mentolerir pemberian anestesi lokal tanpa adanya resiko yang tidak

diinginkan.

 Kerugian :

Ini mungkin tidak bekerja dengan baik pada awal penggunaan

Menimbulkan rasa gatal atau demam

Pasien mungkin merasakan hanya mati rasa di bagian perut

Efek Samping

Ada beberapa macam efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan

diantaranya :

Penurunan tekanan darah.

Sakit kepala (juga dikenal sebagai tulang punggung sakit kepala).

Pada bayi,mungkin membuat penurunan tekanan darah.

Sakit kepala juga sangat jarang, tetapi mungkin dapat terjadi.

Reaksi terhadap obat-obatan yang berlebihan, sepert ruam.

Pendarahan jika pembuluh darah yang secara tidak sengaja rusak.

iii

Page 18: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Berikut adalah ringkasan pembahasan salah satu jenis obat anestesi

NAPZA ialah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat

Adiktif, bahasa “kerennya” adalah NARKOBA yang merupakan singkatan dari

Narkotika dan Obat Berbahaya.Masyarakat sudah banyak mendengar suguhan

kata-kata ini dan telah menjadi ancaman di depan mata.

Kata “Narkotika” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “Narkoum” yang berarti

membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya

bahwa narkotika memiliki khasiat dan manfaat yang digunakan dalam kedokteran

dalam penanganan kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian

perkembangan ilmu pengetahuan farmasi / farmakologi. Ironisnyasaat ini malah

disalahgunakan oleh pihak tertentu yang menjadikan narkotika sebagai komoditas

ilegal.

Saat ini dikenal jenis-jenis zat psikotropika dan zat adiktif, yaitu zat sintesis atau

obat yang dihasilkan melalui proses kimia yang apabila pemakaian melebihi dosis

atau disalahgunakan, akan memiliki efek sama dengan pemakaian jenis narkotika.

Jenis-jenis zat psikotropika secara klinis tergolong dalam kelompok-

kelompok zat anti psikosis, neurosis, depresi, dan psikotogenik dikenal dengan

obat penenang atau halusinogen (zat penghayal).

Dari jenis zat adiktif dikenal obat-obatan yang dapat menimbulkan rasa

ketergantungan. Kedua jenis zat di atas tergolong sebagai narkotika sintetis,

kemudian dikenal nama-nama obat seperti methadon, barbitarat, amphetamin, dll.

Alkohol juga merupakan zat lain berbentuk cair yang memabukkan dan

mengakibatkan kecanduan. Zat tersebut (dalam bentuk minuman maupun

makanan) diperoleh melalui proses senyawa kimia dan fermentasi.

iii

Page 19: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Narkotika

Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka

yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam

tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan,

semangat dan halusinasi.

Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok

masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun

tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya

penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak

sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).

Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik / periodik sehingga

penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian

terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada

penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang

normal.

Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar

kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi

(toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa

tidak dapat hidup tanpa Narkotika.

Psikotropika

Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai

Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan

ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan

karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan

iii

Page 20: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa

dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika.

Zat Adiktif

Adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh,

bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.

Penyalahgunaan NAPZA

NAPZA menyerang dan merusak syaraf dan akal manusia. Ini mengakibatkan

perasaan dan akal seseorang tidak berfungsi normal. Bila dua organ tersebut tidak

berfungsi, sebenarnya manusia itu telah kehilangan kemanusiaannya.

Penyalahgunaan pemakaian morfin maupun heroin yang berkepanjangan dapat

menimbulkan “addict” (ketergantungan) dan ia akan meningkatkan takaran

pemakaian sesuai dengan tingkat efeknya. Sementara itu, pemakai kokain yang

berlebihan akan mengakibatkan kejang-kejang diikuti dengan timbulnya

gangguan pernafasan.

Hal ini bisa menjadi fatal bagi pemakai jika terjadi koma dan gangguan fungsi

jantung. Ganja juga dapat mengakibatkan denyut jantung menjadi meningkat dan

gangguan pada paru-paru (pernapasan) yang dapat menimbulkan kanker.

Pemakaian pada masa kehamilan dapat mengakibatkan bayi yang prematur dan

cacat.

Penggunaan minuman beralkohol tinggi sangat menimbulkan masalah, lagi-lagi

jika pemakai bereksperimen, seperti mencampur satu zat dengan alkohol. Efeknya

dapat mengakibatkan organ-organ dan fungsi tubuh menjadi rusak.

iii

Page 21: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Dampak penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA ini akan memberikan dampak yang sangat luas dan

kompleks sebagai berikut :

a. Dampak terhadap pribadi/individu pemakai

b. Terjadi gangguan fisik dan penyakit yang diakibatkan langsung dari efek

samping Narkoba seperti kerusakan dan kegagalan fungsi organ-organ

vital, seperti merusak ginjal, liver, otak (susunan saraf), jantung, kulit dan

lain-lain.

c. Selain itu dapat secara tidak langsung menyebabkan penyakit lain yang

lebih serius diakibatkan perilaku menyimpang karena penga-ruh Narkoba,

seperti tertular HIV/AIDS, Hepatitis C, penyakit kulit dan kelamin, dan

lain-lain.

d. Terjadi gangguan kepribadian dan psikologis secara drastis seperti

berubah menjadi pemurung, pemarah, pemalas dan menjadi masa bodoh.

e. Dapat menyebabkan kematian yang disebabkan karena over dosis atau

kecelakaan karena penurunan tingkat kesadaran.

f. Dampak terhadap keluarga antara lainnya Mencuri uang atau menjual

barang-barang di rumah guna dibelikan Narkoba.

g. Perilaku di luar dapat mencemarkan nama baik keluarga. Keluarga

menjadi tertekan karena salah satu anggota keluarganya menjadi target

operasi polisi dan menjadi musuh masyarakat.

iii

Page 22: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

h. Dampak terhadap masyarakat / lingkungan social.

Upaya pencegahan dari pengaruh NAPZA

Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan

betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka

diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Dalam upaya mencegah atau

penanggulangan masalah penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan melalui

pendekatan-pendekatan dan beberapa cara, adapun hal tersebut adalah :

a. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik

di sekolah maupun di masyarakat. Bukan hanya itu, bahkan anak yang masih

dalam kandungan Sang Ibupun usaha mendidik anak tersebut sudah harus

dilaksanakan sedari dini yaitu dengan jalan kedua orangtuanya selalu berakhlak

dan berbudi baik, menyempurnakan ibadah, memperbanyak bersedekah,

membaca Al Qur’an, berpuasa, dan berdoa kepada Allah dengan tulus agar

anak yang akan lahir nanti dalam bentuk fisik yang sempurna dan merupakan

anak yang berjiwa shaleh.

b. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab

peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia

menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah

berasal dari keluarga yang berantakan (broken home). Dan unit terkecil dari

masyarakat adalah rumah tangga. Di sinilah tempat pertama bagi anak-anak

memperoleh pendidikan perihal nilai-nilai sejak anak dilahirkan. Maka dengan

demikian orang tua sangat berperan pertama kali dalam mendidik, mengajar,

membimbing, membina, dan membentuk anak-anaknya dengan :

1. Memelihara kesejukan, ketentraman, kesegaran, keutuhan Memberikan

kasih sayang, pengorbanan, perhatian, teladan yang baik, pengaruh yang

iii

Page 23: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

luhur.

2. Menanamkan nilai-nilai agama (iman dan ibadah), akhlak budi pekerti,

disiplin dan prinsip-prinsip luhur lainnya.

3.  Melakukan kontrol, filter, pengendalian, dan koreksi seluruh sikap anak-

anaknya secara bijaksana baik di rumah maupun di luar.

4. Dan keharmonisan rumah tangga sehingga anak-anak merasa tenang,

nyaman, aman, damai, bahagia, dan betah tinggal di tengah-tengah

pergaulan keluarga setiap hari.

5. Penanaman nilai sejak dini bahwa NAPZA adalah Haram.

6. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh

Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh

agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.

7. Melakukan dengan cara Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk

masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba.

Pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan

penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti

pembinaan dan penyuluhan serta pengawasan dalam keluarga, penyuluhan

oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh

para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak

keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan

tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan

kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.

8.  Secara Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas

penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum dan berdasarkan hukum ,

yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang

dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui hal tersebut harus

iii

Page 24: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

segera melaporkan kepada pihak yang berwajib ( kepolisian ) dan tidak

boleh main hakim sendiri.

9. Dengan pendekatan melalui Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan

para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Di Indonesia

sudah banyak didirikan tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi

pecandu narkoba seperti Yayasan Titihan Respati, pesantren-pesantren,

yayasan Pondok Bina Kasih dll.

10.  Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para

korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya

menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar

dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita

tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan

bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu

narkoba.

iii

Page 25: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan tentang :

“Anastesi” adalah untuk menyediakan, atau menghilangkan rasa sakit.Memblokir

impuls saraf dari bagian bawah segmen tulang belakang yang mengakibatkan

penurunan sensasi di bagian bawah tubuh. Obat epidural jatuh ke dalam kelas obat

yang disebut bius lokal seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidokain.. 

Mereka sering disampaikan dalam kombinasi dengan opioid atau narkotika,

seperti fentanyl dan sufentanil, untuk mengurangi dosis yang diperlukan bius

lokal.

Anestesi juga mempunyai beberapa cara penggunaannya yaitu :

1.      Melalui pernapasan

2.      Injeksi Intravena

3.      Injeksi pada spinal/epidural

4.      Injeksi Lokal

Demikian bahasan singkat mengenai “Penggunaan Obat Anestesi”, dengan

memberikan pengetahuan tersebut, diharapkan masyarakat umum dapat

menyadari akan bahaya yang ditimbulkan apabila disalahgunakan dalam memakai

dan mengkonsumsi obat anestesi.

5.2 Saran

iii

Page 26: Makalah Unny Penggunaan Obat Anastesi

Di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan

untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan. Dan dengan

makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang Anestesi agar

lebih mengetahui tujuan dan manfaat Anestesi.

DAFTAR PUSTAKA

NAPZA dan permasalahannya : KRT. Drs H. Ahmad Muksin K (MUI DIY) –

Dinas Pendidikan Pemprop DIY

Cplin-1984.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-dampak-penggunaan.html

Excel.blogspot.com/2012/10/anestesi-anesthesia.html#

http://kesehatan.kompas.com

id.wikipedia.org/wiki/Anestesi

http://www.indomedia.com/intisari.htm

Keyword :

Anestesi, anesthesia medicine, anestesian dari sudut pandang islam, arabic

anaesthesia, penggunaan anestesia

iii