MAKALAH TOPOLOGI
-
Upload
charly-qra -
Category
Documents
-
view
598 -
download
15
Transcript of MAKALAH TOPOLOGI
DEFINISI RUANG TOPOLOGI
RUANG TOPOLOGI
Misal X suatu set tidak kosong. Suatu kelas τ yang anggotanya subset-subset
dari X disebut topologi pada X, bila dan hanya bila τmemenuhi ketiga aksioma
berikut:
[O1 ] X dan ∅ termasuk dalam τ
[O2 ] Gabngan dari set-set anggota dari τ adalah anggota τ
[O3 ] Irisan dari dua set anggota τ adalah anggota τ
Anggota-anggota dari τ disebut set-set buka dari τ , dan X bersama τ , yaitu (X,τ )
disebut ruang topologi.
Contoh 1.
Misal U adalah kelas semua set buka bilangan real. Maka U adalah topologi pada
R; dan disebut topologi biasa (usual topology) pada R. demikian juga kelas U
yang terdiri dari set-set buka pada R2 adalah topologi pada R2
Contoh 2.
Misalakan X={a , b , c , d }. τ1 , τ2 , dan τ3 masing masing subset dari 2x. Manakah
yang merupakan topologi pada X, bila :
τ1={X ,∅ , {a }, {c , d }, {a ,c ,d } , {b , c , d , e }}
τ 2={X ,∅ , {a }, {c , d } , {a ,c ,d } , {b , c , d }}
τ3={X ,∅ , {a }, {c , d } , {a , c ,d } , {a ,b , d , e }} Jawab :
τ1 adalah topologi pada X, karena memenuhi ketiga sifat (aksioma) di atas, yaitu:
[O1 ] X ,∅ ∈ τ
[O2 ]∀ Ai∈ τ i ,¿ i A i∈ τ i
[O3 ]∀ A i∈ τ i ,¿ i A i∈ τ i
τ 2 bukan topologi pada X, karena {a }∪ {b ,c , d }= {a ,b , c , d }∉ τ2
τ3 bukan topologi pada X, karena {a , c , d }∩ {a , b , d , e }= {a ,d }∉ τ3
Contoh 3.
Misal D adalah kelas dari semua subset dari X, atau D = 2x. Maka D adalah
topologi pada X, karena memenuhi [i], [ii], [iii]. D disebut topologi diskrit, dan
(D,X) disebut ruang topologi diskrit, atau secara singkat disebut ruang diskrit.
Contoh 4.
Dari aksioma [i], suatu topologipada X memuat set X dan ∅ . Kelas Y={X ,∅ }
yang hanya memuat X dan ∅ adalah topologi pada X. Y={X ,∅ } disebut topologi
indiskrit , dan (X,Y) disebut ruang topologi indskrit atau ruang indiskrit.
Contoh 5.
Misal ( X , τ ) ruang topologi. τ ' adalah kelas yang anggotanya semua komplemen
dari set buka dari τ . Maka τ ' adalah topologi pada X, dan disebut topologi kofinit
atau topologi T 1 pada X.
Contoh 6.
Irisan τ1 ∩τ 2 dari topologi-topologi τ1 dan τ 2 pada X juga merupakan topologi
pada X.
[O1 ] X ,∅∈ τ1 ∩τ2, karena X ,∅∈ τ1 dan X ,∅∈ τ2
[O2 ] Bila G , H ∈ τ1∩ τ2 , maka G , H ∈ τ1 dan G , H ∈ τ2 . Karena τ1 dan τ2 topologi
pada X , G ∩ H∈ τ1 dan G ∩ H∈ τ2, jadi G ∩ H∈ τ1 ∩τ2.
[O3 ] Bila G , H ∈ τ1∩ τ2 , maka G , H ∈ τ1 dan G , H ∈ τ2 . Karena τ1 dan τ2 topologi
pada X, maka G∪H∈ τ1 dan G∪H∈ τ2, jadi G∪H∈ τ1 ∩τ2.
Pernyataan dalam contoh di atas, dapat digeneralisasi untuk koleksi topologi-
topologi, seperti dinyatakan pada teorema berikut:
TEOREMA 1. Bila {τ i : i∈ I }koleksi topologi pada set X, maka irisan ¿ i τ i adalah
topologi pada X.
Dari contoh 7 berikut ditunjukkan bahwa gabungan dari topologi-topologi tak
perlu topologi:
Contoh 7.
Kelas-kelas τ1={X ,∅ , {a }} danτ 2={X ,∅ , {b }} adalah topologi pada X={a ,b ,c }.
Tetapi τ1∪τ2={X ,∅ , {a }, {b }} bukan topologi pada X, karena {a }, {b }∈ τ1∪ τ2,
maka {a }∪ {b }={a ,b }∉ τ1∪ τ2.
Bila G adalah set buka yang memuat titik p∈X , maka G disebut lingkungan
terbuka dari p, dan G tanpa p yaitu G−{ p }, disebut lingkungan terbuka terhapuskan
dari p.
Catatan:
Aksioma –aksioma [O1 ] , [O2 ] dan [O3 ] adalah equivalen dengan dua aksioma
berikut:
[O1¿ ] Gabungan dari set-set dalam τ termasuk dalam τ
[O2¿ ] Irisan terhingga dari set-set dalam τ termasuk dalam τ
Untuk [O1¿ ] menyimpulkan bawa ∅ termasuk dalam τ karena
∪ {G∈ τ :G∈∅ }=∅
Yaitu gabungan dari set-set kosong adalah set kosong.
Untuk [O2¿ ] menyimpulkan bahwa X termasuk ke dalam τ karena
∩ {G∈ τ :G∈∅ }=X
Yaitu irisan dari subset-subset dari X adalah X sendiri.
TITIK KUMPUL
Misal X adalah ruang topologi. Suaitu titik p∈X adalah titik kumpul dari
A⊂X bila dan hanya bila setiap set buka G yang memuat p, memuat suatu titik yang
berbeda dengan p, atau
“bila G buka, p∈G, maka (G−{p }∩ A ≠∅ )”
Set dari titik-titik kumpul dari A ditulis A ’ dan disebut set derive dari A.
Contoh 1.
τ={X ,∅ , {a } . {c ,d } , {a , c , d } , {b , c , d , e } adalah topologi pada X={a ,b ,c , d , e },
dan A={a , b , c }⊂X .
Perhatikan bahwa b∈ X adalah titik kumpul dari A, karena set-set buka yang
memuat b yaitu X dan {b , c ,de } masing-masing memuat titik dari A yang
berbeda dai b yaitu c. tetapi titik a∈ X , buakan titik kumpul dari A, karena set
buka {a }, tidak memuat titik dari A yang berbeda dengan a. Dengan cara yang
sama d dan e adalah titik kumpuldari a sedangkan c bukan titik kumpul dari A.
jadi A'={b ,d , e } yang disebut set derive dari A.
Contoh 2.
Misal X ruang topologi indiskrit yaitu ⟨ X ,Y ⟩ dengan Y={X ,∅ }. Maka X adalah
set buka yang memuat sebarang p∈X . Jadi p adalah titik kumpul dari setiap
subset dari X, kecuali set kosong ∅ dan set {p }. Jadi, set dari titik-titik kumpul
dari A⊂X yaitu A ' adalah
A'={ ∅ , bila A=∅{p }C=X− { p }, bila A={p }
X , bila A memuat dua titik atau lebih
Perhatikan bahwa, untuk topologi biasa pada garis R dan bidang R2, titik kumpul
didefinisikan sama seperti pada bab 4.
SET TERTUTUP
Misal X adalah ruang topologi. Subset A dari X disebut set tertutup bila dan
hanya bila komplemen AC adalah set buka.
Contoh 1.
Kelas τ={X ,∅ , {a } , {c ,d } , {a , c , d } , {b , c ,d , e }} didefinisikan pada
X={a ,b ,c , d , e }. Subset-subset tutup dari X adalah
∅ , X , {b ,c ,d , e } , {a ,b , e }, {b ,e } , {a } ,
Adalah komplemen-komplemen dari subset-subset buka dari X. Perhatikan bahwa
{b,c,d,e} adalah subset buka dan tutup dari X, sedangkan {a,b} bukan subset buka
dan bukan subset tutup dari X.
Contoh 2.
Misal X adalah ruang diskrit yaitu setiap subset dari X adalah buka. Maka setiap
subset dari X adalah juga tutup, karena komplemennya selalu buka. Dengan kata
laon, setiap subset dari X adalah buka dan tutup.
Ingat bahwa ACC=A, untuk setiap subset A dari X, maka diperoleh proposisi sebagai
berikut:
Proposisi 2.
Dalam ruang topologi X, subset A dari X adalah buka bila dan hanya bila
komplemennya tutup.
Aksioma [O1 ] , [O2 ] dan [O3 ] dari ruang topologi dan hukum de Morgan
memberikan teorema berikut:
TEOREMA 3. Bila X ruang topologi , maka kelas dari subset-subset tutup dari X
memiliki sifat –sifat sebagai berikut:
(i) X dan∅ adalah set-set tutup
(ii) Irisan dari set-set tutup adalah tutup
(iii) Gabungan dari dua set tutup adalah tutup
Set –set tutup dapat pula dinyatakan dengan menggunakan pengertian titik-titik
kumpul seperti berikut:
TEOREMA 4. Subset A dari ruang topologi X adalah tutup bila dan hanya bila A
memuat semua titik kumpul dari A.
Dengan kata-kata lain set A adalah tutup bila dan hanya bila derive A ' dari A
adalah subset dari A, yaitu A '⊂ A.
PENUTUP DARI SET
Misal A subset dari ruang topologi X. Penutup dari A, ditulis A atau A❑ adalah
irisan dari semua subset tutup dari X yang memuat A.
Dengan kata –kata lain, bila {F i : i∈ I } adalah kelas dari semua subset tutup dari X
yang memuat A, maka
A=¿ i F i
Perhatikan bahwa A adalah tutu, kartena A adalah irisan dari set-set tutup.
Selanjutnya juga, A adalah superset tutup terkecil dari A, dengan demikian, bila F
adalah set tutup yang memuat A, maka
A⊂ A⊂F
Berdasarkan hal tersebut, set A adalah tutup bila dan hanya bila ¿ A , dan diperoleh
pernyataan berikut:
Proposisi 5.
Bila A penutup dari set A, maka
(i) A adalah tutup
(ii) Bila F superset tutup dari A, maka A⊂ A ⊂ F; dan (iii) A adalah tutup bila dan hanya bila A=A
Contoh 1.
Perhatikan topologi τ pada X={a ,b ,c , d , e }, seperti contoh 1. Bagian 5.3 di mana
subset-subset tutup dari X adalah
∅ , X , {b ,c ,d , e } , {a , b , e }, {b , e } , {a }
Berdasarkan hal itu,
{b }={b . e } , {a ,c }=X , {b ,d }={b , c ,d , e }
Contoh 2.
Misal X adalah ruang topologi kofinit, yaitu komplemen dari set-set terhingga dan
∅ adalah set-set buka. Maka setiap set-set tutup dari topologi tersebut adalah
subset-subset terhingga dari X dengan X. Jadi bila A⊂X terhingga, penutup A
adalah A sendiri, karena A tutup. Sebalinknya, bila A⊂X tak hingga, maka X
adalah superset tutup dari A; jadi A adalah X. Selanjutnya, untuk suatu A subset
dari ruang kofinit, maka
A={ A bila A terhinggaX bila A tak hingga
Penutup suayu set dapat dinyatakan dengan pengertian dari titik-titik kumpul dari set
tersebut sebagai berikut:
TEOREMA 6. Bila A subset dari ruang topologi X, maka penutup dari A adalah
gabungan dari A dengan A ', yaitu
A=A∪A '
Suatu titik p∈X disebut titik penutup dari A⊂X bila dan hanya bila p ternuat
dalam penutup A, yaitu p∈ A. Dari teorema 6 diperoleh bahwa , p∈X adalah titik
penutup dari A⊂X bila ganya bila p∈ A atau titik kumpul dari A.
Contoh 3.
Perhatikan semua set bilangan rasional Q. Di dalam topologi biasa untuk R, setiap
bilangan real a∈R adalah titik kumpul dari Q, Jadi penutup dari Q adalah set
semua bilangan real R, yaitu Q=R.
Subset dari suatu topologi X disebut padat (dense) dalam B⊂ X , bila B ternasuk
dalam penutup A, yaitu B⊂ A . Khususnya, A adalah padat pada X atau subset
dari X bila dan hanya bila A=X
Contoh 4.
Perhatikan contoh 1 pasal 5.3, diketahui bahwa
{a , c }=X , {b ,d }={b , c , d , e },
Dengan X={a ,b ,c , d , e }. Jadi set {a,c} adalah subset padat dari X, tetapi set
{b,d} bukan subset padat dari X.
Contoh 5.
Dari contoh 3 di atas, Q=R. Dengan kata lain, dalam topologi biasa, set semua
bilangan rasional Q padat dalam R.
Operator “penutup”, yang menghubungkan tiap-tiap subset A dari X adalah
penutup A⊂X memenuhi 4 sifat seperti ditunjukkan pada proposisi berikut, yang
disebut “Aksioma Penutup Kuratowski”.
Proposisi 7.
(i) ∅=∅
(ii) A⊂ A
(iii) A∪B=A∪B
(iv) ( A❑)❑=A
INTERIOR, EKSTERIOR, BATAS
Misal A subset dari ruang topologi X. Titik p∈X disebut titik interior dari A,
bila p termasuk set buka G subset dari A, yaitu p∈G⊂A , G set buka.
Set titik-titik interior dari A , ditulis
int (A), Å , atau Ao
Disebut interior dari A.
Interior dari A dapat dinyatakan sebagai berikut:
Proposisi 8.
Interior dari A adalah gabungan dari semua subset dari A. Selanjutnya juga bahwa
(i) Ao adalah buka
(ii) Ao subset terbesar dari A;
yaitu bila G subset dari A maka G⊂Ao⊂A ; dan
(iii) A adalah buka bila hanya bila A=Ao
Eksterior dari Aditulis ekst(A), adalah interior dari komplemen A, yaitu int( AC ¿.
Batas dari A, ditulis b(A), adalah set dari titik-titik yang tidak termasuk interior dan
tidak termasuk eksterior dari A.
Berikut ini hubungan interior, eksterior dan penutup:
TEOREMA 9. Misal A subset dari ruang topologi X. Maka penutup dari A adalah
gabungan dari interior dan batas dari A, yaitu A=Ao∪b( A).
Contoh 1.
Diketahui empat interval [ a , b ] , (a , b ) , (a , b ] , dan ¿ di mana a dan b adalah titik-
titik akhir. Interior dari ke-4 interval tersebut adalah (a,b) dan batasnya adalah
titik-titik akhir a dan b yaitu {a,b}.
Contoh 2.
τ={X ,∅ , {a } , {c ,d } , {a , c , d } , {b , c ,d , e }} topologi pada X={a ,b ,c , d , e } dan
A={b , c ,d }⊂X .
c dan d titik-titik interior dari A, karena c ,d∈ {c ,d }⊂A . Dan {c,d} set buka.
Titik b∈ A bukan titik interior dari A, dan int(A)={c,d}.
Titik a∈ X adalah eksterior dari A, yaitu interior dari komplemen AC={a , e } jadi
int(Ac ¿={a }
Batas dari A memuat titik-titik b dan e yaitu b(A)={b,e}.
Contoh 3.
Q adalah set semua bilangan rasional.
Karena setiap subset buka dari R memuat bilangan rasional dan irasional, titik-
titik itu bukan interior atau eksterior dari Q, juga ∫ (Q )=∅ dan int(Qc ¿=∅ .
Jadi batas dari Q adalah bilangan realyaitu b(Q)=R.
Suatu subset A dari ruang topologi X disebut padat tidak dimana-mana (nowhere
dense) di dalam X jika interior dari penutup A adalah kosong, yaitu int( A ¿=∅ .
Contoh 4.
Misal A={1 ,12
,13
,14
, …} subset dari R, maka A mempunyai tepat satu titik
kumpul yaitu 0.
Jadi A={0,1,12
,13
,14
, …} dan A tidak mempunyai titik interior atau int( A ¿=∅ ,
jadi A padat tidak dimana-mana dalam R.
Contoh 5.
Misal A memuat semua bilangan rasional antara 0 dan 1, yaitu
A={ x : x∈Q ,0<x<1 }. Jelas bahwa int(A)=∅ . Tetapi A tidak padat dimana-mana
dalam R : karena penutup A adalah [0,1], dan
∫ ( A )=∫ ( [ 0,1 ] )= (0,1 )≠∅
LINGKUNGAN DAN SISTEM LINGKUNGAN
Misal p adalah titik dalam ruang topologi X. Suatu subset N dari X disebut
lingkungan dari p jika dan hanya jika N adalah suatu superset dari set buka G yang
memuat p yaitu:
p∈G⊂N dengan G set buka.
Dengan kata lain, relasi “N adalah lingkungan dari p” adalah invers dari “p adalah
titik interior dari N”.
Kelas dari suatu lingkungan dari p∈X , ditulis N p, disebut sistem lingkungan dari p”
Contoh 1.
Misal a∈R. Maka tiap-tiap interval tutup [a−δ , a+δ ] dengan pusat a adalah
lingkungan dari a, karena interval-interval tersebut memuat interval buka
(a−δ , a+δ) yang memuat a. Demikian pula, bila p∈R2, maka setiap daerah
tutup {q∈R2 :d ( p ,q)<δ ≠ 0 } dengan pusat p, adalah lingkungan dari p, karena
daerah tutup tersebut memuat daerah buka dengan pusat p.
Untuk sistem lingkungan N p dari suatu titik p∈X ada 4 sifat yang dinyatakan
dalam proposisi berikut, yang disebut aksioma lingkungan, seperti berikut:
Proposisi 10.
(i) N p ≠∅ dan p termasuk ke dalam tiap anggota N p
(ii) Irisan dari dua N p termasuk N p
(iii) Setiap super set dari anggota N p termasuk N p
(iv) Tiap anngota N∈N p adalah superset dari anggota G∈N p dengan G
adalah lingkungan dari tiap-tiap titik dari G yaitu G∈N g untuk setiap
g∈G.
BARISAN KONVERGEN
Barisan ⟨ a1 , a2 , …⟩ dari titik-titik dalam ruang topologi X konvergen ke titik
b∈ X atau b adalah limit dari barisan (an) di tulis
limn → ∞
an=b , lim an=b , atauan→ b
Bila hanya bila untuk setiap set buka G yang memuat b ada bilangan bulat positif
n0∈N sedemikian hingga
Bila n>n0 ,maka an∈G
Contoh 1.
Misal ⟨ a1 , a2 , …⟩ adalah barisan dari titik-titik dalam ruang topologi indiskrit
(X,Y). Kita ketahui bahwa:
(i) X adalah set buka yang memuat b∈ X ; dan
(ii) X memuat setiap suku dari barisan (an).
Berdasarkan hal tersebut, barisan ⟨ a1 , a2 , …⟩ konvergen ke setiap titik b∈ X
Contoh 2.
Misal ⟨ a1 , a2 , …⟩ adalah barisan titik-titik dalam ruang topologi diskrit (X<D).
Untuk setiap titik b∈ X , set singleton {b} adalah set buka yang memuat b. bila
an→ b, maka set {b} haruslah termuat ke dalam semua suku (unsur) dari barisan
tersebut. Dengan kata lain, barisan (an) konvergen ke titik b∈ X bila dan hanya
bila barisan tersebut berbentuk ⟨a1 , a2 , …, an0, b , b ,b , …⟩.
Contoh 3.
Misal τ adalah topologi pada set tak hingga X yang terdiri dari set kosong ∅ , dan
komplemen dari set-set kontabel. Kita menganggap bahwa barisan tersebut
berbentuk
⟨a1 , a2 , …, an0, b , b ,b , …⟩ yaitu set A yang memuat suku (an) yang berbeda dari b,
adalah terhingga. Sedangkan A adalah set kontabel dari AC adalah set buka yang
memuat b. Jadi, bila an→ b maka AC memuat terhingga banyaknya suku-suku
dari barisan tersebut, dan A adalah terhingga.
TOPOLOGI KOSER DAN TOPOLOGI FAINER
Misal τ1 dan τ 2 adalah topologi pada set tidak kosong X, dan tiap-tiap set buka
anggota τ1 subset dari X adalah anggota τ 2 subset X. Dengan demikian , bahwa τ1
adalah kelas bagian dari τ 2 yaitu τ1⊂τ2. Maka kita katakana bahwa τ1 adalah koser
(Coarser, terkecil) terhadap τ1 atau τ 2 adalah fainer (finer, terbesar) terhadap τ1.
Perhatikan bahwa T={τ1} koleksi topologi-topologi adalah terurut parsial, dan dapt
ditulis
τ1 ≤ τ2 untuk τ1⊂τ2
Dan kita katakana bahwa kedua topologi pada X tidak dapat dibandingkan bila
topologi yang satu buikan koser terhadap yang lainnya.
Contoh 1.
Perhatikan topologi diskrit D, topologi indiskrit Y, dan suatui topologi τ pada set
X. maka τ adalah koser terhadap D, dan τ adalah fainer terhadap Y.
Jadi Y ≤ τ ≤ D.
Contoh 2.
Perhatika topologi kofinit τ dan topologi biasa U pada bidang R2. Ingat bahwa
setiap subset dari R2 adalah set tutup U: Jadi komplemen dari subset terhingga
dari R2 , yaitu anggota τ adalah set buka U. Dengan kata lain, τ koser terhadap U,
yaitu τ ≤ U .
RUANG BAGIAN, TOPOLOGI RELATIF
Misal A adalah subset tidak kosong dari ruang topologi (X , τ ). Kelas τ A yaitu
kelas dari semua irisan dari A dengan subset-subset buka τ dari X adalah topologi
pada A; dan topologi tersebut disebut topologi relative pada A, atau relatifisasi τ
terhadap A; dan ruang topologi ( A , τ A) disebut ruang bagian dari (X , τ ).
Dengan kata-kata lain, subset dari A adalah set buka dari τ A, yaitu rel;atif buka ke
A, bila dan hanya bila ada subset buka G dari X dan G∈ τ sedemikian hingga
H=G ∩ A
Contoh1.
Perhatikan topologi τ={X ,∅ , {a } , {c ,d } , {a , c , d } , {b , c ,d , e }} topologi pada
X={a ,b ,c , d , e } dan A={a , d , e }⊂X .
Perhatian bahwa
X ∩ A=A , {a } ∩ A= {a } . {a , c , d } ∩ A= {a , d } ,∅ ∩ A=∅ , {c ,d }∩ A={d } ,
{b , c ,d , e }∩ A={d ,e }.
Jadi relatifisasi τ terhadap A adalah
τ A={A ,∅ , {a } , {d } , {a , d }, {d , e }}
Contoh 2.
Perhatikan topologi biasa U pada R dan topologi relative τ A pada interval tutup
[3,8]. Interval tutup buka [3,5) adalah buka di dalam topologi relative pada A,
yaitu set buka dari τ A, karena
[ 3,5 )=(2,5)∩ A
Dengan (2,5) adalah subset buka τ pada R. jadi dapat kita lihat bahwa suatu set,
mungkin, relative buka terhadap suatu ruang bagian tetapiu set tersebut tidak buka
dan tidak tutup dalam ruang tersebut.
EKUIVALENSI DARI DEFINISI TOPOLOGI
Definisi dari ruang topologi memberikan aksioma untuk setiap set buka dalam
ruang topologi, dan kita gunakan set buka sebagai pengertian (ide) sederhana untuk
topologi. Teorema berikut menunjukkan alternative lain untuk definisi topologi pada
suatu set, dengan menggunakan pengertian sederhana dari “lingkungan dari suatu
titik” dan penutup suatu set”.
TEOREMA 11. Bila X adalah set tidak kosong dan untuk tiap p∈X , ѱ p kelas dari
subset-subset dari X memenuhi aksioma berikut:
[A1]. ѱ p tidak kosong dan p termasuk ke dalam anggota ѱ p.
[A2]. Irisan dari dua anggota ѱ p ternasuk dalam ѱ p.
[A3]. Setiap superset dari anggota ѱ p termasuk ѱ p.
[A4]. Setiap anggota N∈ѱ p adalah superset daria anggota G∈ Ap sedemikian hingga
G∈ѱ p untuk setiap g∈G .
Maka ada satu dan hanya ada satu topologi τ pada X sedemikian sehingga ѱ p
adalah sisitem lingkunmgan τ dari titik p∈X .
TEOREMA 12. Bila X adalah set tidak kosong, dan k adalah operasi yang
menghubungkan tiap subset A dari X dengan Ak dari X, yang memenuhi Aksioma
penutup Kuratowski berikut:
[k1]. ∅ k=∅
[k2] A⊂ Ak
[k3] ( A∪B )k=Ak∪Bk
[k4( A k )k=A k
Maka satu dan hanya satu topologi τ pada X sedemikian hingga Ak adalah penutup
subset A dari X.