MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

22
TEORI PERMINTAAN ISLAM MAKALAH Diajukan Untuk Mememnuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro Islam Dosen Pengampu : Mardi M.E., Oleh : Biyah Siti Murbiyyah N I M : 1 0 5 0 1 0 1 8 SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) AL-ISHLAH CIREBON

Transcript of MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Page 1: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

TEORI PERMINTAAN ISLAM

MAKALAH

Diajukan Untuk Mememnuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu : Mardi M.E.,

Oleh :

Biyah Siti Murbiyyah

N I M : 1 0 5 0 1 0 1 8

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) AL-ISHLAH

CIREBON

Page 2: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, kata pertama yang penulis ucapkan sebagai ungkapan

rasa syukur yang tiada tara kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas segala

nikmat dan karunia-Nya yang tak terhitung, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini.

Shalawat dan salam, penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW, suri tauladan dalam segenap aspek kehidupan, juga kepada keluarga,

sahabat, dan seluruh umatnya yang mencintai dan merindukannya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, terlibat banyak pihak yang

memberikan kontribusi moril maupun materil, sehingga terselesaikan

penyusunan makalah ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

Ayahanda dan Ibunda tercinta di rumah, atas cinta dan pendidikan

kehidupan, penanaman moral dan pembentukan karakter yang telah

diberikan kepada penulis semenjak kecil hingga kini. Semoga Allah

senantiasa memuliakan kalian di dunia dan akhirat

Segenap keluarga Djauhar family, atas motivasi dan refreshing-nya setiap

saat, sebagai energi baru bagi perjalanan penulis.

Bapak Prof. DR. Adang Djumhur S.M.A., Selaku ketua STEI Al-Ishlah

Bapak Mardi M.E., selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi

Mikro Islam.

Rekan-rekan mahasiswa STEI Al-Ishah

Makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu semua

saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis nantikan sebagai bahan

perbaikan bagi penyusunan makalah di masa mendatang.

Cirebon, Juli 2011

Penulis

Page 3: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................

Bab I Pendahuluan ................................................................................

Bab II Teori Permintaan ......................................................................

A. Teori dan kurva permintaan ...........................................................

B. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi permintaan ...........................

C. Perubahan Permintaan dan Kurva Permintaan ..............................

D. Teori Permintaan Islam .................................................................

E. Kurva Permintaan Barang Dalam Islam........................................

Bab III Penutup ......................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................

B. Saran .............................................................................................

Daftar Pustaka .........................................................................................

Page 4: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Bab I

Pendahuluan

Kegiatan perekonomian semakin hari semakin kompleks, sebagai

tuntutan dari perkembangan hidup yang lebih maju dan modern. Kegiatan

perekonomian tersebut terutama adalah kegiatan produksi, konsumsi dan

perdagangan.

Ketiga kegiatan ekonomi yang utama tersebut, menimbulkan masalah

yang pokok dalam perekonomian. Permasalahan yang pertama adalah

apakah barang dan jasa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya, yang

kedua adalah bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut

dan yang terakhir adalah untuk siapakah barang dan jasa tersebut

diproduksi.

Permasalahan pokok yang pertama, yaitu apakah barang dan jasa yang

akan diproduksi dan berapa jumlahnya, dapat dipecahkan dengan

mengamati interaksi antara penjual dan pembeli sehingga dapat ditentuan

harga barang yang wujud di pasar dan jumlah barang yang diperdagangkan.

(Soekirno. 2005:75)

Dalam upaya mengamati interaksi antara penjual dan pembeli,

diperlukan sebuah teori yang dapat menerangkan sifat atau karakter dari

interaksi tersebut.

Dalam teori ekonomi mikro, dikenal teori permintaan dan penawaran.

Teori permintaan berusaha menjelaskan sifat permintaan para pembeli

terhadap suatu barang sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat

penawaran para penjual atau produsen. Dalam makalah ini, akan dibahas

dan dipelajari teori permintaan.

Page 5: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Bab II

Teori Permintaan

F. Teori Dan Kurva Permintaan

Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan tentang ciri hubungan

antara permintaan dan harga. Teori ini memiliki hipotesis atau lebih dikenal

dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa “semakin rendah harga

suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut,

sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit

permintaan terhadap barang tersebut.”

Permintaan terhadap suatu barang dapat ditinjau dari dua sudut

pandang yaitu permintaan individu dan permintaan kolektif, atau lebih

dikenal dengan permintaan pasar. Permintaan individu yang diakumulasi

membentuk permintaan pasar.

Hubungan yang terjadi antara jumlah barang yang diminta atau

Demand dengan harga atau price dapat digambarkan dengan kurva

permintaan.

Sadono Sukirno dalam bukunya “Ekonomi Mikro : Suatu Pengantar”

mendefinikan kurva permintaan sebagai suatu kurva yang menggambarkan

sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang

tersebut yang diminta para pembeli.(Sukirno. 2005:77)

Kurva permintaan terdiri dari sumbu tegak yang menunjukan harga

pada beberapa tingkat tertentu, dan sumbu mendatar yang menunjukan

jumlah barang yang diminta.

Dalam menganalisis permintaan perlu dibedakan antara permintaan

dan jumlah barang yang diminta. Yang dimaksud dengan jumlah barang

yang diminta adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada

tingkat harga tertentu sedangkan yang dimaksud dengan permintaan adalah

keseluruhan dari pada kurva permintaan yang menghubungkan keadaan

keseluruhan dari pada hubungan antara harga dan jumlah permintaan.

Mari kita simak contoh kurva permintaan di bawah ini yang

menjelaskan permintaan terhadap buku tulis.

Page 6: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

12 14 16 18 20

Har

ga

Kurva Permintaan Buku Tulis

Tabel I.1.

Keadaan Harga (Rp) Jumlah yang diminta

(Unit)

A 20.000 12

B 16.000 14

C 12.000 16

D 8.000 18

E 4.000 20

Dari tabel di atas, dapat dibentuk sebuah kurva permintaan di bawah

ini:

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa harga yang tinggi

menurunkan permintaan terhadap barang tersebut. Hipotesis ini berlaku

dengan catatan bahwa kondisi selain harga dalam keadaan tetap atau Ceteris

Paribus.

Ceteris paribus adalah asumsi bahwa faktor-faktor lain selain harga

dalam keadaan tetap dan tidak memberikan pengaruh terhadap permintaan.

Padahal pada kenyataannya, permintaan dipengaruhi oleh faktor harga dan

faktor selain harga.

Page 7: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

1. Faktor Harga

Mengapa orang lebih memilih membeli emas dari pada berlian?

karena berlian lebih mahal sedangkan emas lebih murah dibandingkan emas.

Berarti harga berlian yang tinggi mengurangi permintaan terhadap berlian

tersebut.

Dari contoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa harga dan

permintaan memiliki hubungan berbanding terbalik. Permintaan sangat

dipengaruhi harga begitu juga harga sangat dipengaruhi permintaan.

Namun perlu diingat, bahwa keadaan tersebut bisa tercapai dengan

catatan ceteris paribus. Misalnya, Tidak ada isu tentang emas palsu atau

emas oplosan,dan hal-hal selain harga yang bisa mengubah keadaan

tersebut.

Mengapa harga dan permintaan dapat membentuk hubungan seperti

yang dijelaskan di atas?. Sifat hubungan tersebut disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, kenaikan barang tertentu mendorong pembeli untuk mencari

barang lain yang berfungsi sama namun dengan harga yang lebih rendah.

Karena berlian harganya sangat tinggi, maka pembeli mencari alternatif

perhiasan lain yang lebih mudah dijangkau yaitu emas. Begitu pula

sebaliknya.

Yang kedua, kenaikan harga suatu barang menyebabkan pendapatan

riil pembeli menjadi rendah. Sehingga pembeli berusaha mengurangi jumlah

pembeliannya terhadap barang tertentu yang mengalami kenaikan harga.

(Sukirno. 2005:78)

2. Faktor Bukan Harga

Dipaparkan di awal, bahwa hukum permintaan dapat berlaku dengan

catatan ceteris paribus. Padahal, dalam kenyataannya, permintan suatu

barang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga.(Gorman.2003:56).

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Harga Barang Lain

Harga barang tertentu dapat mempengaruhi permintaan suatu barang.

Harga beras yang melonjak, misalnya dapat meningkatkan permintaan

Page 8: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

terhadap jagung karena jagung memiliki harga yang relatif lebih rendah dari

pada beras.

Berdasarkan hubungan antara suatu barang dengan berbagai jenis

barang yang mempengaruhi tingkat permintaannnya, maka barang dapat

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang pengganti, barang pelengkap dan

barang netral.

1. Barang Pengganti

Barang pengganti adalah barang yang dapat menggantikan fungsi dari

barang lain. Misalnya, teh yang dapat menggantikan fungsi kopi. Seseorang

yang terbiasa meminum kopi akan mudah menggantikannya dengan teh. Hal

ini berarti bahwa teh adalah barang pengganti dari kopi.

Kaitannya dengan permintaan, ketika harga barang pengganti

menurun , maka permintaan terhadap barang yang diganti menurun. Harga

teh yang menurun akan meningkatkan permintaan terhadap teh dan

menurunkan permintaan terhadap kopi. Begitu juga jika harga kopi

meningkat tajam, maka permintaan terhadap teh meningkat.

2. Barang Pelengkap

Barang pelengkap adalah barang yang digunakan bersama-sama

dengan barang lain sebagai pelengkapnya. Gula adalah barang pelengkap

dari teh atau kopi karena pada umumnya orang melengkapi kopi dan tehnya

dengan menggunakan atau membubuhkan gula.

Harga gula yang melonjak membuat orang tidak dapat menikmati kopi

yang manis, sehingga permintaan terhadap gula menurun dan diikuti dengan

menurunnya permintaan terhadap kopi.

Artinya, kenaikan harga barang pelengkap kopi yaitu gula dapat

mempengaruhi permintaan terhadap kopi.

3. Barang Netral

Barang netral adalah adalah barang yang tidak memiliki hubungan

dengan barang lainnya. Beras tidak memiliki hubungan dengan harga buku

tulis, maka keduanya adalah barang yang netral. Akan tetapi keduanya bisa

saling mempengaruhi. Harga beras yang melonjak menyebabkan pembeli

mengeluarkan uangnya lebih besar dari biasanya untuk membeli beras,

Page 9: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

sehingga budget untuk membeli buku tulis menjadi berkurang. Pada

gilirannya permintaan terhadap buku tulispun berkurang.

Dari penjelasan mengenai harga barang lain di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa harga saja tidak cukup untuk mempengaruhi permintaan,

ada harga barang lain yang juga memiliki peran dalam membentuk

permintaan terhadap suatu barang.

b. Pendapatan Para Pembeli

Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang cukup penting dalam

mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Perubahan pandapatan

selalu menimbulkan perubahan terhadap permintan suatu barang.

Berdasarkan kepada sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila

pendapatan berubah, Sadono Sukirno membedakan barang menjadi empat

golongan yaitu barang inferior, barang esesnsial, barang normal,dan barang

mewah. (Sukirno.2005:79)

1. Barang Inferior

Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh golongan

orang yang berpendapatan rendah. Permintaan terhadap barang ini akan

berubah seiring denagn perubahan pendapatan para pembelinya.

Misalnya Harga ubi kayu hanya Rp. 500 per kilogram, sehingga

golongan orang berpendapatan rendah yang hanya mampu membeli ubi

kayu banyak memintanya.

Akan tetapi ketika golongan tersebut mengalami kenaikan pendapatan,

permintaan terhadap ubi kayu menurun karena para pembelinya beralih

kepada beras yang mutunya lebih baik dari pada ubi kayu dan mereka

sanggup membelinya.

2. Barang Esensial

Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya bagi

pembeli, biasanya merupakan kebutuhan pokok misalnya sembako atau

sembilan bahan pokok dan pakaian.

Perubahan pendapatan tidak akan mempengaruhi permintaan terhadap

barang esensial karena permintaan terhadap barang esensial berada pada

titik standar kebutuhan pembeli.

Page 10: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Seseorang dengan pendapatan dua juta rupiah, memiliki tiga anggota

keluarga hanya akan membeli satu karung beras per bulan. Begitu juga

ketika pendapatananya naik menjadi lima juta rupiah, dia akan tetap

membeli satu karung beras untuk ketiga anggota keluarganya karena itulah

standar kebutuhan keluarganya. Ketika pendapatannya menurun sekalipun,

dia akan tetap membeli satu karung beras untuk ketiga anggota keluarganya.

Itulah mengapa, beras dapat dikategorikan sebagai barang esensial.

3. Barang Normal

Barang normal adalah barang yang akan mengalami peningkatan

permintaan seiring dengan peningkatan pendapatan. Seseorang dengan

pendapatan satu juta akan membali dua potong kemeja saja, tetapi ketika

pendapatannya naik menjadi tiga juta maka dia akan membeli tiga potong

kemeja. Sebaliknya, jika pendapatannya menurun, maka dia akan membeli

satu potong kemeja saja.

Jadi jelas bahwa pendapatan sangat mempengaruhi permintaan

terhadap kemeja tersebut. Kemeja adalah salah satu contoh dari barang

netral.

4. Barang Mewah

Barang mewah adalah barang yang hanya dapat dibeli oleh golongan

orang berpendapatan tinggi. Mereka membeli barang tersebut setelah

mereka memenuhi kebutuhan primer dan sekunder mereka. Kenaikan

pendapatan akan menaikan permintaan terhadap barang mewah.

c. Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan adalah suatu upaya untuk menyeimbangkan

pendapatan masyarakat. Corak distribusi pendapatan dapat mempengaruhi

corak permintaan terhadap uatu barang.

Salah satu alat yang digunakan pemerintah untuk melakukan distribusi

pendapatan adalah dengan instrumen pajak. Pajak yang tinggi terhadap

konglomerat untuk didistribusikan kepada golongan berpendapatan rendah,

akan mempengaruhi permintaan barang tertentu.

Pajak yang tinggi bagi konglomerat akan mengurangi pendapatan

mereka sehingga permintaan mereka terhadap barang-barang mewah akan

Page 11: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

berkurang. Sedangkan subsidi pendapatan bagi golongan berpendapatan

rendah akan meningkatkan pendapatan mereka, sehingga permintaan

terhadap barang-barang lain meningkat.

d. Cita Rasa Masyarakat

Cita rasa masyarakat juga memiliki pengaruh terhadap permintaan

suatu barang. Suatu barang, walaupun harganya murah, belum tentu banyak

diminta oleh pembeli karena barang tersebut tidak sesuai dengan selera dan

cita rasa masyarakat.

e. Jumlah Penduduk

Meskipun tidak secara langsung, pertambahan penduduk dapat

mempengaruhi pendapatan. Penduduk yang bertambah akan menambah

jumah angkatan kerja suatu negara dan menciptakan lapangan kerja yang

semakin luas dan besar. Dengan demikian, semakin banyak penduduk yang

berpendapatan, pada gilirannya akan menambah jumlah pembeli suatu

barang dan meningkatkan permintaan terhadap barang tersebut.

Secara sederhana dapat diilustrasikan dengan skema di bawah ini:

Gambar I.2. skema pengaruh pertambahan penduduk terhadap

permintaan

Jumlah Penduduk

Bertambah

Penduduk

berpendapatan

Bertambah

Daya beli Bertambah

Permintaan

Bertambah

Angkatan kerja

Bertambah

Page 12: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

f. Ekspetasi Masa Depan

Perkiraan dan harapan kondisi ekonomi di masa depan, dapat

mempengaruhi permintaan. Jika diramalkan bahwa harga suatu barang akan

meningkat di masa yang akan datang, maka permintan terhadap barang

tersebut meningkat pada masa kini sebagai antisipasi untuk menghadapi

lonjakan harga di masa depan. Sebaliknya, jika diharapkan harga suatu

barang akan menurun di masa depan, maka permintaan barang tersebut pada

saat ini akan menurun.

Kondisi perekonomian yang diprediksikan akan mengalami

permasalahan misalnya menuntut seseorang untuk menekan pengeluarannya

sebagai antisipasi dalam menghadapi kesulitan perekonomian. Dengan

menekan pengeluaran maka akan mengurangi tingkat pendapatan.

g. Iklim

Iklim suatu wilayah juga dapat mempengaruhi tingkat permintaan

terhadap suatu barang. Sebuah produk yang tidak sesuai dengan iklim

wilayah di mana pembeli tinggal, tidak akan mengalami lonjakan

permintaan meskipun harga barang tersebut cukup rendah. Hal ini karena

produk tersebut tidak sesuai dengan iklim wilayah tersebut.

Mekanisme pembentukan harga dan permintaan berdasarkan faktor-

faktor yang mempengaruhinya dapat disederhanakan dengan persamaan

Dimana:

(Px) = Harga barang itu sendiri

( Py) = Harga barang lain

(Inc) = Pendapatan konsumen

Dist = Distribusi Pendapatan

(T) = Cita rasa

(S) = Iklim

(Pop) = Jumlah penduduk

(F) = Ramalan masa yang akan datang

(Qd = F.(Px, Py, Inc,Dist,T,S, Pop,F)

Page 13: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Selain ketujuh faktor di atas, masih ada faktor-faktor lain seperti

kondisi sosial politik dan konflik yang terjadi dapat juga mempengaruhi

permintaan.

H. Perubahan Permintaan dan kurva permintaan

Perubahan permintaan dapat dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu

faktor harga dan faktor non harga. Perubahan permintaan yang disebabkan

oleh faktor harga akan menimbulkan efek yang berbeda dengan perubahan

yang disebabkan oleh faktor non harga pada kurva.

Perubahan permintaan yang disebabkan oleh faktor harga akan

menimbulkan perubahan sepanjang kurva permintaan. Untuk lebih jelasnya,

perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar I. 3. Perubahan sepanjang kurva, permintaan disebabkan oleh

harga.

Sedangkan perubahan permintaan yang disebabkan oleh faktor non

harga dapat menimbulkan pergeseran kurva permintaan. Perhatikan contoh

di bawah ini:

Page 14: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Gambar I. 4. Pergesean kurva, menunjukan perubahan permintaan

yang disebabkan oleh faktor non harga.

I. Teori Permintaan Islam

Pandangan ekonomi islam mengenai permintaan khususnya, dan teori

mikro ekonomi yang lain seperti penawaran dan mekanisme pasar relatif

sama dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari

individu untuk berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah.

Dalam ekonomi islam, norma dan moral “islami” yang merupakan

prinsip islam dalam ber-ekonomi, merupakan faktor yang menentukan suatu

individu maupun masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya

sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi berbeda dengan teori pada

ekonomi konvensional.

Dalam teori permintaan islam, ada faktor lain yang sangat

mempengaruhi tingkat permintaan suatu barang, yaitu kehalalan dan

keharamannya.

Suatu barang, dengan tingkat harga yang rendah sekalipun tidak akan

meningkatkan permintaan terhadap barang tersebut jika ternyata barang

tersebut haram.

Selain itu, faktor-faktor non harga sekalipun dapat ditepis dengan

terma halal dan haram dalam teori permintaan islam. Meskipun margarin

yang terbuat dari daging sapi harganya mahal, sedangkan barang

Page 15: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

penggantinya, misalnya margarin yang terbuat dari lemak babi (maaf_Pen.),

hal tersebut tidak akan menurunkan permintaan terhadap margarin yang

terbuat dari daging sapi dan meningkatkan permintaan terhadap margarin

penggantinya.

Jadi, jelas bahwa ukuran terpenting yang mempengaruhi permintaan

islam adalah pertimbangan kemaslahatan dunia dan akhirat, untuk mencapai

Falah.

Sementara menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah

hasrat terhadap sesuatu, yang digambarkan dengan istilah raghbah fil al-

syai. Diartikan juga sebagai jumlah barang yang diminta. Secara garis besar,

permintaan dalam ekonomi islam sama dengan ekonomi konvensional,

namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh individu

muslim dalam keinginannya.

Islam mengharuskan orang untuk mengkonsumsi barang yang halal

dan thayyib. Aturan islam melarang seorang muslim memakan barang yang

haram, kecuali dalam keadaan darurat dimana apabila barang tersebut tidak

dimakan, maka akan berpengaruh terhadap nyawa muslim tersebut. Di saat

darurat seorang muslim dibolehkan mengkonsumsi barang haram

secukupnya.

Selain itu, dalam ajaran islam, orang yang mempunyai uang banyak

tidak serta merta diperbolehkan untuk membelanjakan uangnya untuk

membeli apa saja dan dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan

anggaran (budget constrain) belum cukup dalam membatasi konsumsi.

Batasan lain yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang muslim tidak

berlebihan (israf), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah).

Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan

tujuan kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam

memerintahkan bagi yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari

anggarannya untuk membayar zakat, infak dan shadaqah.

Lalu bagaimana menuangkan permintaan islam dalam sebuah kurva?

Dengan menggunakan Indiference curve, kita dapat membentuk permintaan

islam.

Page 16: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Dalam permintaan islam, tingkat permintaan konsumen memiliki

batasan-batasan, sebagaimana masalah pokok ekonomi islam yaitu

kebutuhan manusia terbatas sedangkan sumber daya manusia tidak terbatas.

Batasan-batasan ini dalam kurva digambarkan dengan menggunakan

budget line atau garis anggaran berdasarkan budget constrain yang mampu

dijangkau oleh pembeli atau konsumen. Budget Constrain adalah batasan

ketersediaan dana dan kemampuan pembeli untuk memaksimalkan

kepuasan dan permintaannya.

Indiference Curve adalah kurva yang menggambarkan tingkat

kepuasan maksimal konsumen ketika dihadapkan pada dua pilihan barang

yang harus dikonsumsi. Dalam teori ekonomi mikro islam, konsumen

dihadapkan pada dua pilihan barang dengan varian Halal-Halal, Halal-

Haram, haram-halal, dan haram-haram. Secara sederhana dapat

diilustrasikan dengan gambar di bawah ini.

A B

C D

Barang X

Baran

g Y

Gambar I. 5. Peta indiference curva lengkap untuk barang halal dan haram

Page 17: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Keterangan:

A. indiference Curve untuk menunjukan tingkat kepuasan konsumen ketika

dihadapkan pada dua jenis barang X halal dan Y haram

B. indiference Curve untuk menunjukan tingkat kepuasan konsumen ketika

dihadapkan pada dua jenis barang X haram dan Y halal

C. indiference Curve untuk menunjukan tingkat kepuasan konsumen ketika

dihadapkan pada dua jenis barang X halal dan Y halal

D. indiference Curve untuk menunjukan tingkat kepuasan konsumen ketika

dihadapkan pada dua jenis barangX haram dan Y halal

Sedangkan budget line membatasi konsumsi seorang muslim,

sebagaimana dalam islam ditekankan sikap bersahaja dalam berkonsumsi

dan menghindari kemubadziran.

Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar I.6. Budget line

J. Kurva Permintaan Barang Dalam Islam

Kurva perminTaan diturunkan dari titik-titik persinggungan antara

indiference curve dan budget line. Permintaan barang dalam islam terbagi

menjadi tiga keadaan yaitu permintaan terhadap dua barang halal,

Budget lain

Barang X

Baran

g Y

Page 18: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

permintaan terhadap dua barang halal dan haram, permintaan terhadap

barang halal dan haram dalam kondisi darurat tidak optimal dan permintaan

terhadap dua barang halal dan haram dalam keadaan darurat optimal.

1. Permintaan Terhadap Dua Barang Halal (X : Halal Dan Y: Halal)

Ketika seorang muslim dihadapkan pada kondisi ini, maka

sesungguhnya pola pemilihan permintaannya sama saja dengan teori

ekonomi konvensional. Pembeli akan memaksimalkan permintaannya

terhadap dua barang yang sesuai dengan Budget Constrain-nya.

Semakin tinggi tingkat harga, maka permintaan konsumen terhadap

barang tersebut semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. Kurva permintaan

yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut:

2. Permintaan Terhadap Dua Barang Halal Dan Haram (X: Halal, Y: Haram)

Ketika seorang muslim dihadapkan pada dua pilihan barang yang

halal (X) dan yang haram Y), maka optimal solutionnya adalah dengan

menggunakan corner solution.

Corner solution berusaha menuju titik nol barang haram dan menuju

titik maksimal permintaan terhadap barang halal. Hal ini senafas dengan

ajaran islam tentang pelarangan untuk mencampuradukan yang barang yang

halal dengan barang yang haram.

Gambar I.7. kurva permintaan barang X halal dan barang Y haram

Page 19: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

3. Permintaan Terhadap Dua Barang Halal Dan Haram Dalam Keadaan

Darurat Tidak Optimal (X: Halal Dan Y: Haram)

Ketika seorang muslim menghadapi situasi ini, solusinya adalah cirner

solution, yaitu mengalikasikan seuruh pendapataan untuk mengkonsumsi

barang halal dan menihilkan konsumsi barang haram.

Gambar I.8. kurva permintaan barang x halal dan y haram dalam

darurat tidak optimal.

4. Permintaan Terhadap Dua Barang Halal Dan Haram Dalam Keadaan

Darurat Optimal (X: Halal Dan Y: Haram)

Darurat didefinisikan sebagai sebuah kondisi yang mengancam

keselamatan jiwa seseorang sehingga islam memberikan rukhsokh pada

kondisi ini. Sehingga permintaan terhadap barang haram hanya bersifat

insidental. Secara matematis dapat digambarkan denga kurva di bawah ini:

Page 20: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Gambar I.9. kurva permintaan barang x halal dan y haram dalam

keadaan darurat optimal .

Page 21: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Bab III

Penutup

C. Kesimpulan

Dari uraian demi uraian pada bab dua, dapat ditarik beberapa

kesimpulan berikut ini :

Hukum Permintaan menyebutkan bahwa “semakin rendah harga

suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut,

sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit

permintaan terhadap barang tersebut. Hukum permintaan berlaku

dengancatatan ceteris paribus.

Permintaan dipengaruhi oleh faktor harga dan faktor non harga. Faktor

non harga seperti harga barang lain, pendapatan, distribusi pendapatan, cita

rasa, iklim, dan lain sebagainya.

Pandangan ekonomi islam mengenai permintaan khususnya, dan teori

mikro ekonomi yang lain seperti penawaran dan mekanisme pasar relatif

sama dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari

individu untuk berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah.

D. Saran

Dalam ekonomi yang sudah modern seperti saat ini, pola konsumsi

sangatlah mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagai muslim,

menggunakan prinsip-prinsip islam sebagai sandaran dalam kegiatan

ekonomi terutama dalam hal konsumsi adalah hal yang sangat penting.

Page 22: MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR

Daftar Pustaka

Gorman, T. (2009). Economic's. Jakarta: Prenada .

Karim, A. A. (2003). Ekonomi Mikro Islam . Jakarta: The International

Institute Of Islamic Thought Indonesia dan Karim Business

Consultant.

Soekirno, S. (2005). Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.