Makalah Tentang Penyakit Ckd

62
MAKALAH TENTANG PENYAKIT CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE) DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN DEWASA II Dosen Pengampu : Ns. Erick Endra Cita S. Kep

description

Farmasi

Transcript of Makalah Tentang Penyakit Ckd

Page 1: Makalah Tentang Penyakit Ckd

MAKALAH TENTANG PENYAKIT CKD

(CHRONIC KIDNEY DISEASE)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI

TUGAS

KEPERAWATAN DEWASA II

Dosen Pengampu : Ns. Erick Endra

Cita S. Kep

Page 2: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Disusun Oleh :

Satya Putra Lencana

M11.01.0015

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA

2012

Page 3: Makalah Tentang Penyakit Ckd

BAB I

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Ginjal merupakan organ penting

dalam tubuh dan berfungsi untuk

membuang sampah metabolisme dan

racun tubuh dalam bentuk urin, yang

kemudian dikeluarkan dari tubuh. 

Tetapi pada kondisi tertentu karena

adanya gangguan pada ginjal, fungsi

tersebut akan berubah.  Gagal ginjal

kronik biasanya terjadi secara perlahan-

lahan sehingga biasanya diketahui

setelah jatuh dalam kondisi parah. 

Gagal ginjal kronik tidak dapat

Page 4: Makalah Tentang Penyakit Ckd

disembuhkan.  Gagal ginjal kronik dapat

terjadi pada semua umur dan semua

tingkat sosial ekonomi.  Pada penderita

gagal ginjal kronik, kemungkinan

terjadinya kematian sebesar 85 %.

Melihat kondisi seperti tersebut di

atas,  maka perawat harus dapat

mendeteksi secara dini tanda dan gejala

klien dengan gagal ginjal kronik. 

Sehingga dapat memberikan asuhan

keperawatan secara komprehensip pada

klien dengan gagal ginjal kronik.

B.    RUMUSAN MASALAH

Bagaimana gambaran perawatan pada

penyakit gagal ginjal kronik.

C.   TUJUAN

Page 5: Makalah Tentang Penyakit Ckd

1. Tujuan umum

Dapat memberikan asuhan keperawatan

pada pasien dengan gagal ginjal kronik.

2. Tujuan Khusus

a.       Mampu melaksanakan pengkajian pada

pasien gagal ginjal kronik

b.      Mampu membuat analisa data pada

pasien gagal ginjal kronik

c.       Mampu menegakkan diagnosa

keperawatan pada pasien gagal ginjal

kronik.

d.      Mampu merencanakan asuhan

keperawatan pada pasien gagal ginjal

kronik.

Page 6: Makalah Tentang Penyakit Ckd

e.       Mampu melaksanakan tindakan

keperawatan pada pasien gagal ginjal

kronik.

f.       Mampu membuat evaluasi pada pasien

gagal ginjal kronik

D.   MANFAAT

1.      Secara umum

a.       Menambah wawasan, pengetahuan

penulis dan pembaca di bidang

kesehatan khususnya gagal ginjal

kronik.

b.      Memberikan informasi mengenai

masalah keperawatan pada pasien

dengangagal ginjal kronik dan

penatalaksanaan masalah keperawatan.

Page 7: Makalah Tentang Penyakit Ckd

c.       Meningkatkan ketrampilan penulis

dalam melakukan asuhan keperawatan

pada pasien Gagal ginjal kronik.

2.      Secara khusus

a.       Bagi Penulis

Setelah menyelesaikan makalah ini

diharapkan kami sebagai mahasiswa

dapat meningkatkan pengetahuan dan

wawasan mengenai penyebab serta

upaya pencegahan penyakit gagal ginjal

kronik agar terciptanya kesehatan

masyarakat yang lebih baik.

b.      Bagi Pembaca

Diharapkan agar pembaca dapat

mengetahui tentang gagal ginjal kronik

lebih dalam sehingga dapat mencegah

serta mengantisipasi diri dari penyakit

gagal ginjal kronik.

Page 8: Makalah Tentang Penyakit Ckd

c.       Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan dapat menambah wawasan

dan informasi dalam penanganan gagal

ginjal kronik sehingga dapat

meningkatkan pelayanan keperawatan

yang baik

d.      Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah informasi tentang

gagal ginjal kronik serta dapat

meningkatkan kewaspadaan terhadap

penyakit ini.

Page 9: Makalah Tentang Penyakit Ckd

BAB  II

LANDASAN TEORI

A.   DEFINISI

Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau

penyakit ginjal tahap akhir adalah

gangguan fungsi ginjal yang menahun

bersifat progresif dan irreversibel.

Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan

keseimbangan cairan dan elektrolit,

menyebabkan uremia (retensi urea dan

sampah nitrogen lain dalam darah)

( KMB, Vol 2 hal 1448).

Penyakit gagal ginjal kronis bersifat

progresif dan irreversible dimana terjadi

uremia karena kegagalan tubuh untuk

Page 10: Makalah Tentang Penyakit Ckd

mempertahankan metabolisme dan

keseimbangan cairan serta elektrolit

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1448)

Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya

akibat akhir dari kehilangan fungsi

ginjal lanjut secara bertahap (Doenges,

1999; 626)

B.    ETIOLOGI

Penyebab dari gagal ginjal kronis antara

lain :

1.   Infeksi saluran kemih (pielonefritis

kronis)

2.   Penyakit peradangan

(glomerulonefritis)

3.   Penyakit vaskuler hipertensif

(nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)

Page 11: Makalah Tentang Penyakit Ckd

4.   Gangguan jaringan penyambung

(SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis

sitemik)

5.   Penyakit kongenital dan herediter

(penyakit ginjal polikistik, asidosis

tubulus ginjal)

6.   Penyakit metabolik (DM, gout,

hiperparatiroidisme)7.Nefropati toksik

8.   Nefropati obstruktif (batu saluran

kemih)

(Price & Wilson, 1994)

Penyebab gagal ginjal kronik cukup

banyak tetapi untuk keperluan klinis

dapat dibagi dalam 2 kelompok :

1.     Penyakit parenkim ginjal

Page 12: Makalah Tentang Penyakit Ckd

a.       Penyakit ginjal primer        :

Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal

polikistik, Tbc ginjal

b.      Penyakit ginjal sekunder   : Nefritis

lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal,

Poliarteritis nodasa, Sclerosis sistemik

progresif, Gout, DM

2.   Penyakit ginjal obstruktif         :

Pembesaran prostat, batu saluran kemih,

refluks ureter. Secara garis besar

penyebab gagal ginjal dapat

dikategorikan infeksi yang berulang dan

nefron yang memburuk, obstruksi

saluran kemih, destruksi pembuluh

darah akibat diabetes dan hipertensi

yang lama, scar pada jaringan dan

trauma langsung pada ginjal.

Page 13: Makalah Tentang Penyakit Ckd

C.   MANIFESTASI KLINIS

1. Manifestasi klinik antara lain

(Long, 1996 : 369) :

a.       Gejala dini : lethargi, sakit kepala,

kelelahan fisik dan mental, berat badan

berkurang, mudah tersinggung, depresi

b.      Gejala yang lebih lanjut : anoreksia,

mual disertai muntah, nafas dangkal atau

sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau

tidak, udem yang disertai lekukan,

pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin

juga sangat parah.

2. Manifestasi klinik menurut

(Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain :

Page 14: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Hipertensi, (akibat retensi cairan dan

natrium dari aktivitas sisyem renin -

angiotensin – aldosteron), gagal jantung

kongestif dan udem pulmoner (akibat

cairan berlebihan) dan perikarditis

(akibat iriotasi pada lapisan perikardial

oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual,

muntah, dan cegukan, kedutan otot,

kejang, perubahan tingkat kesadaran,

tidak mampu berkonsentrasi).

3. Manifestasi klinik menurut

Suyono (2001) adalah sebagai

berikut:

a.       Kardiovaskuler : Hipertensi, gagal

jantung kongestif, udema pulmoner,

Page 15: Makalah Tentang Penyakit Ckd

perikarditis pitting edema (kaki, tangan,

sacrum), edema periorbital friction rub

pericardial, pembesaran vena leher

b.      Integumen : Warna kulit abu-abu

mengkilat, kulit kering bersisik, pruritus,

ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut

tipis dan kasar

c.       Pulmoner : Krekels, sputum kental dan

liat, nafas dangkal, pernafasan kussmaul

d.      Gastrointestinal : Nafas berbau

ammonia, ulserasi dan perdarahan

mulut, anoreksia, mual, muntah,

konstipasi dan diare, perdarahan saluran

cerna

e.       Neurologi : Kelemahan dan keletihan,

konfusi/ perubahan tingkat kesadaran,

disorientasi, kejang, kelemahan pada

Page 16: Makalah Tentang Penyakit Ckd

tungkai, rasa panas pada telapak kaki,

perubahan perilaku

f.       Muskuloskeletal : Kram otot, kekuatan

otot hilang,kelemahan pada tungkai

Fraktur tulang, Foot drop

g.      Reproduktif : Amenore, Atrofi

testekuler

D.   PATOFISIOLOGI

Pada waktu terjadi kegagalan ginjal

sebagian nefron (termasuk glomerulus

dan tubulus) diduga utuh sedangkan

yang lain rusak (hipotesa nefron utuh).

Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan

memproduksi volume filtrasi yang

meningkat disertai reabsorpsi walaupun

dalam keadaan penurunan GFR / daya

Page 17: Makalah Tentang Penyakit Ckd

saring. Metode adaptif ini

memungkinkan ginjal untuk berfungsi

sampai ¾ dari nefron–nefron rusak.

Beban bahan yang harus dilarut menjadi

lebih besar daripada yang bisa

direabsorpsi berakibat diuresis osmotik

disertai poliuri dan haus. Selanjutnya

karena jumlah nefron yang rusak

bertambah banyak oliguri timbul disertai

retensi produk sisa. Titik dimana

timbulnya gejala-gejala pada pasien

menjadi lebih jelas dan muncul gejala-

gejala khas kegagalan ginjal bila kira-

kira fungsi ginjal telah hilang 80% -

90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang

demikian nilai kreatinin clearance turun

sampai 15 ml/menit atau lebih rendah

itu. ( Barbara C Long, 1996, 368)

Page 18: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Fungsi renal menurun, produk akhir

metabolisme protein (yang normalnya

diekskresikan ke dalam urin) tertimbun

dalam darah. Terjadi uremia dan

mempengaruhi setiap sistem tubuh.

Semakin banyak timbunan produk

sampah maka gejala akan semakin berat.

Banyak gejala uremia membaik setelah

dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 :

1448).

Klasifikasi gagal ginjal kronik dibagi

menjadi 5 stadium :

1.   Stadium 1, bila kadar gula tidak

terkontrol, maka glukosa akan

dikeluarkan lewat ginjal secara

berlebihan. Keadaan ini membuat ginjal

hipertrofi dan hiperfiltrasi. Pasien akan

Page 19: Makalah Tentang Penyakit Ckd

mengalami poliuria. Perubahan ini

diyakini dapat menyebabkan

glomerulusklerosis fokal, terdiri dari

penebalan difus matriks mesangeal

dengan bahan eosinofilik disertai

penebalan membran basalin kapiler.

2. Stadium 2, insufisiensi ginjal,

dimana lebihb dari 75 % jaringan

telah rusak, Blood Urea Nitrogen

( BUN ) meningkat, dan kreatinin

serum meningkat.

3.   Stadium 3, glomerulus dan tubulus

sudah mengalami beberapa kerusakan.

Tanda khas stadium ini adalah

mikroalbuminuria yang menetap, dan

terjadi hipertensi.

Page 20: Makalah Tentang Penyakit Ckd

4.   Stadium 4, ditandai dengan

proteinuria dan penurunan GFR.

Retinopati dan hipertensi hampir selalu

ditemui.

5.   Stadium 5, adalah stadium akhir,

ditandai dengan peningkatan BUN dan

kreatinin plasma disebabkan oleh

penurunan GFR yang cepat.

Page 21: Makalah Tentang Penyakit Ckd

E.    PATHWAY

ETIOLOGI

Jumlah nefron fungsional 

         Nefron yg terserang hancur                                                                          Neferon yg masih utuh

                                                                                                                                                                                              

90% nefron hancur

   

75% nefron hancur

  

Adaptasi

  

Tdk dpt mengkompensasi

(ketidakseimbangan cairan

elektrolit)                    

  

         GFR                               

(BUN & kreatinin ↗)   

  

Nefron hipertropi

GFR  10% dari normal

(BUN & kreatinin ↗)

  

Adaptasi

  

↗kecepatan filtrasi, ↗beban

solut,↗reabsorpsi

  

Urine isoosmotis

  

Kecepatan filtrasi & beban

solut ↗

Keseimbangan cairan elektrolit

dipertahankan

Page 22: Makalah Tentang Penyakit Ckd

     

Kegagalan proses filtrasi

  

Ketidakseimbangan dlm glomerulus &

tubulus

  

Fungsi ginjal rendah

Oliguri

   Poliuri, nokturi, azotemia

  

 cadangan ginjal

  

Uremia ↗

Insufisiensi ginjal

  

Penumpukan kristal

urea di kulit

  

Gagal ginjal

  

Angiotensin ↗

  

Pruritus

  

Eritropoetin di ginjal 

  

Retensi Na+

  

 

Gangguan integritas kulit

SDM 

  

 

Kelebihan volume cairan

Page 23: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Pucat, fatigue, malaise

anemia

  

Gangguan nutrisi kurang

dari kebutuhan Intoleransi aktivitas

F.    PEMERIKSAAN PENUNJANG

Didalam memberikan pelayanan

keperawatan terutama intervensi maka

perlu pemeriksaan penunjang yang

dibutuhkan baik secara medis ataupun

kolaborasi antara lain :

1. Pemeriksaan Laboratorium

a.       Laboratorium darah : BUN, Kreatinin,

elektrolit (Na, K, Ca, Phospat),

Page 24: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Hematologi (Hb, trombosit, Ht,

Leukosit), protein, antibody (kehilangan

protein dan immunoglobulin)

b.      Pemeriksaan UrinWarna, PH, BJ,

kekeruhan, volume, glukosa, protein,

sedimen, SDM, keton, SDP,

TKK/CCT2.

2.    Pemeriksaan EKG

Untuk melihat adanya hipertropi

ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia,

dan gangguan elektrolit (hiperkalemi,

hipokalsemia)

3.    Pemeriksaan USG

Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal

korteks ginjal, kepadatan parenkim

ginjal, anatomi system pelviokalises,

ureter proksimal, kandung kemih serta

prostate

Page 25: Makalah Tentang Penyakit Ckd

4.    Pemeriksaan Radiologi

Renogram, Intravenous Pyelography,

Retrograde Pyelography, Renal

Aretriografi dan Venografi, CT Scan,

MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan

rontgen dada, pemeriksaan rontgen

tulang, foto polos abdomen

G.   PENCEGAHAN

Obstruksi dan infeksi saluran kemih

dan penyakit hipertensi sangat lumrah

dan sering kali tidak menimbulkan

gejala yang membawa kerusakan dan

kegagalan ginjal. Penurunan kejadian

yang sangat mencolok adalah berkat

peningkatan perhatian terhadap

peningkatan kesehatan. Pemeriksaan

Page 26: Makalah Tentang Penyakit Ckd

tahunan termasuk tekanan darah dan

pemeriksaan urinalisis.

Pemeriksaan kesehatan umum dapat

menurunkan jumlah individu yang

menjadi insufisiensi sampai menjadi

kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan

kepada pengobatan masalah medis

dengan sempurna dan mengawasi status

kesehatan orang pada waktu mengalami

stress (infeksi, kehamilan). (Barbara C

Long, 2001).

Page 27: Makalah Tentang Penyakit Ckd

H.   PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan keperawatan pada

pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :

1.      Konservatif

a.       Dilakukan pemeriksaan laboratorium

darah dan urin

b.      Observasi balance cairan

c.       Observasi adanya odema

d.      Batasi cairan yang masuk

2.      Dialysis

a.       peritoneal diálisis biasanya dilakukan

pada kasus – kasus emergency.

b.      Sedangkan dialysis yang bisa

dilakukan dimana saja yang tidak

bersifat akut adalah CAPD ( Continues

Ambulatori Peritonial Dialysis)

c.       Hemodialisis

Page 28: Makalah Tentang Penyakit Ckd

d.      Yaitu dialisis yang dilakukan melalui

tindakan infasif di vena dengan

menggunakan mesin. Pada awalnya

hemodiliasis dilakukan melalui daerah

femoralis namun untuk mempermudah

maka dilakukan :

e.       AV fistule : menggabungkan vena dan

arteri

f.       Double lumen : langsung pada daerah

jantung (vaskularisasi ke jantung)

3.      Operasi

a.       Pengambilan batu

b.      transplantasi ginjal

I.      ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengkajian

Page 29: Makalah Tentang Penyakit Ckd

a.       Aktifitas dan Istirahat

     Kelelahan, kelemahan, malaise,

gangguan tidur, kelemahan otot dan

tonus, penurunan ROM

b.      Sirkulasi

      Riwayat hipertensi lama atau berat,

palpitasi, nyeri dada, peningkatan JVP,

tachycardia, hipotensi orthostatic,

friction rub

c.       Integritas Ego

      Faktor stress, perasaan tak berdaya,

tak ada kekuatan, menolak, cemas,

takut, marah, irritable

d.      Eliminasi

     Penurunan frekuensi urin, oliguri,

anuri, perubahan warna urin, urin pekat

warna merah/coklat, berawan, diare,

konstipasi, abdomen kembung

Page 30: Makalah Tentang Penyakit Ckd

e.       Makanan/Cairan

     Peningkatan BB karena edema,

penurunan BB karena malnutrisi,

anoreksia, mual, muntah, rasa logam

pada mulut, asites, penurunan otot,

penurunan lemak subkutan

f.       Neurosensori

     Sakit kepala, penglihatan kabur, kram

otot, kejang, kebas, kesemutan,

gangguan status mental, penurunan

lapang perhatian, ketidakmampuan

berkonsentrasi, kehilangan memori,

kacau, penurunan tingkat kesadaran,

koma

g.      Nyeri/Kenyamanan

     Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot,

nyeri kaki, distraksi, gelisah

h.      Pernafasan

Page 31: Makalah Tentang Penyakit Ckd

     Pernafasan Kussmaul (cepat dan

dangkal), paroksismal nokturnal

dyspnea (+), batuk produkrif dengan

frotty sputum bila terjadi edema

pulmonal

i.        Keamanan

     Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus,

demam (sepsis dan dehidrasi), petekie,

ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat

kalsieum pada kulit, ROM terbatas

j.        Seksualitas

     Penurunan libido, amenore, infertilitas

k.      Interaksi Sosial

     Tidak mampu bekerja, tidak mampu

menjalankan peran seperti biasanya

2.      Diagnosa Keperawatan

Page 32: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Diagnosa keperawatan yang muncul

pada pasien CKD adalah:

a.       Penurunan curah jantung

b.      Gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit

c.       Perubahan nutrisi

d.      Perubahan pola nafas

e.       Gangguan perfusi jaringan

f.       Intoleransi aktivitas

g.      Kurang pengetahuan tentang tindakan

medis

h.      Resiko tinggi terjadinya infeksi

3.      Intervensi

a.       Penurunan curah jantung berhubungan

dengan beban jantung yang meningkat

Tujuan:

Page 33: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Penurunan curah jantung tidak terjadi

dengan kriteria hasil :

mempertahankan curah jantung dengan

bukti tekanan darah dan frekuensi

jantung dalam batas normal, nadi perifer

kuat dan sama dengan waktu pengisian

kapiler

Intervensi:

1)      Auskultasi bunyi jantung dan paru

R: Adanya takikardia frekuensi jantung

tidak teratur

2)      Kaji adanya hipertensi

R: Hipertensi dapat terjadi karena

gangguan pada sistem aldosteron-renin-

angiotensin (disebabkan oleh disfungsi

ginjal)

Page 34: Makalah Tentang Penyakit Ckd

3)      Selidiki keluhan nyeri dada,

perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala

0-10)

     R: HT dan GGK dapat menyebabkan

nyeri

4)      Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap

aktivitas

     R: Kelelahan dapat menyertai GGK

juga anemia

b.      Gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit berhubungan dengan edema

sekunder : volume cairan tidak

seimbang oleh karena retensi Na dan

H2O)

Tujuan:

Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa

kelebihan cairan dengan kriteria hasil:

Page 35: Makalah Tentang Penyakit Ckd

tidak ada edema, keseimbangan antara

input dan output

Intervensi:

1)      Kaji status cairan dengan menimbang

BB perhari, keseimbangan masukan dan

haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital

2)      Batasi masukan cairan

R: Pembatasan cairan akn menentukan

BB ideal, haluaran urin, dan respon

terhadap terapi

3)      Jelaskan pada pasien dan keluarga

tentang pembatasan cairan

R: Pemahaman meningkatkan kerjasama

pasien dan keluarga dalam pembatasan

cairan

4)      Anjurkan pasien / ajari pasien untuk

mencatat penggunaan cairan terutama

pemasukan dan haluaran

Page 36: Makalah Tentang Penyakit Ckd

R: Untuk mengetahui keseimbangan

input dan output

c.       Perubahan nutrisi: kurang dari

kebutuhan berhubungan dengan

anoreksia, mual, muntah

Tujuan:

Mempertahankan masukan nutrisi yang

adekuat dengan kriteria hasil:

menunjukan BB stabil

Intervensi:

1)      Awasi konsumsi makanan / cairan

R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi

2)      Perhatikan adanya mual dan muntah

R: Gejala yang menyertai akumulasi

toksin endogen yang dapat mengubah

atau menurunkan pemasukan dan

memerlukan intervensi

Page 37: Makalah Tentang Penyakit Ckd

3)      Beikan makanan sedikit tapi sering

R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan

masukan makanan

4)      Tingkatkan kunjungan oleh orang

terdekat selama makan

R: Memberikan pengalihan dan

meningkatkan aspek sosial

5)      Berikan perawatan mulut sering

R: Menurunkan ketidaknyamanan

stomatitis oral dan rasa tak disukai

dalam mulut yang dapat mempengaruhi

masukan makanan

d.      Perubahan pola nafas berhubungan

dengan hiperventilasi sekunder:

kompensasi melalui alkalosis

respiratorik

Tujuan:

Pola nafas kembali normal / stabil

Page 38: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Intervensi:

1)      Auskultasi bunyi nafas, catat adanya

crakles

R: Menyatakan adanya pengumpulan

sekret

2)      Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas

dalam

R: Membersihkan jalan nafas dan

memudahkan aliran O2

3)      Atur posisi senyaman mungkin

R: Mencegah terjadinya sesak nafas

4)      Batasi untuk beraktivitas

R: Mengurangi beban kerja dan

mencegah terjadinya sesak atau hipoksia

e.       Kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan pruritis

Tujuan:

Page 39: Makalah Tentang Penyakit Ckd

Integritas kulit dapat terjaga dengan

kriteria hasil :

1)      Mempertahankan kulit utuh

2)      Menunjukan perilaku / teknik untuk

mencegah kerusakan kulit

Intervensi:

1)      Inspeksi kulit terhadap perubahan

warna, turgor, vaskuler, perhatikan

kadanya kemerahan

R: Menandakan area sirkulasi buruk

atau kerusakan yang dapat menimbulkan

pembentukan dekubitus / infeksi.

2)      Pantau masukan cairan dan hidrasi

kulit dan membran mukosa

R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau

hidrasi berlebihan yang mempengaruhi

sirkulasi dan integritas jaringan

Page 40: Makalah Tentang Penyakit Ckd

3)      Inspeksi area tergantung terhadap

udem

R: Jaringan udem lebih cenderung

rusak / robek

4)      Ubah posisi sesering mungkin

R: Menurunkan tekanan pada udem ,

jaringan dengan perfusi buruk untuk

menurunkan iskemia

5)      Berikan perawatan kulit

R: Mengurangi pengeringan , robekan

kulit

6)      Pertahankan linen kering

R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko

kerusakan kulit

7)      Anjurkan pasien menggunakan

kompres lembab dan dingin untuk

memberikan tekanan pada area pruritis

Page 41: Makalah Tentang Penyakit Ckd

R: Menghilangkan ketidaknyamanan

dan menurunkan risiko cedera

8)      Anjurkan memakai pakaian katun

longgar

R: Mencegah iritasi dermal langsung

dan meningkatkan evaporasi lembab

pada kulit

f.       Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan oksigenasi jaringan yang tidak

adekuat, keletihan

Tujuan:

Pasien dapat meningkatkan aktivitas

yang dapat ditoleransi

Intervensi:

1)      Pantau pasien untuk melakukan

aktivitas

Page 42: Makalah Tentang Penyakit Ckd

2)      Kaji fektor yang menyebabkan

keletihan

3)      Anjurkan aktivitas alternatif sambil

istirahat

4)      Pertahankan status nutrisi yang adekuat

g.      Kurang pengetahuan tentang kondisi,

prognosis dan tindakan medis

(hemodialisa) b.d salah interpretasi

informasi.

1)      Kaji ulang penyakit/prognosis dan

kemungkinan yang akan dialami.

2)      Beri pendidikan kesehatan mengenai

pengertian, penyebab, tanda dan gejala

CKD serta penatalaksanaannya

(tindakan hemodialisa ).

3)      Libatkan keluarga dalam memberikan

tindakan.

Page 43: Makalah Tentang Penyakit Ckd

4)      Anjurkan keluarga untuk memberikan

support system.

5)      Evaluasi pasien dan keluarga setelah

diberikan penkes.

Page 44: Makalah Tentang Penyakit Ckd

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Berdasarkan beberapa definisi

mengenai osigenasi maka dapat

dirumuskan gangguan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi harus dilakukan tindakan

secara lebih  intensif.

B.   Saran

  Persiapan diri sebaik mungkin sebelum

melaksanakan tindakan asuhan

keperawatan

Page 45: Makalah Tentang Penyakit Ckd

  Bagi mahasiswa diharapkan bisa

melaksakan tindakan asuhan

keperawatan sesuai prosedur yang ada.

Page 46: Makalah Tentang Penyakit Ckd

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana

Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk

Perancanaan dan Pendokumentasian

Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta :

EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare.

(2001). Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

http://askep-ebook.blogspot.com/

2009/04/ckd-chronic-kidney-

disease.html

http://www.scribd.com/doc/14558331/

Laporan-Pendahuluan-Chronic-Kidney-

Disease-CKD-

Page 47: Makalah Tentang Penyakit Ckd