Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

32
MAKALAH TENTANG HORMON REPRODUKSI PADA WANITA Dosen penganmpu: Dewi puspita, S.kes, Ns, M.Sc KELOMPOK : 1. Desy lini wagiarti 2. Deni wahyu agustina 3. Ahmad gani alfarabi 4. Ella herlina 5. Khomsiatun 6. Ahmad ragil P 7. Kadek bayu permana PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

description

makalah

Transcript of Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Page 1: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

MAKALAH TENTANG HORMON REPRODUKSI

PADA WANITA

Dosen penganmpu: Dewi puspita, S.kes, Ns, M.Sc

KELOMPOK :

1. Desy lini wagiarti

2. Deni wahyu agustina

3. Ahmad gani alfarabi

4. Ella herlina

5. Khomsiatun

6. Ahmad ragil P

7. Kadek bayu permana

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2014

Page 2: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

BAB I

PENDAHULUAN

 

2.1. Latar belakang

 

Pada saat melakukan hubungan seksual ada banyak faktor yang mempengaruhi gairah

seks dari seorang wanita itu meningkat, salah satunya adalah hormon seks pada wanita tersebut.

Sangat tergoda untuk mencoba memahami perilaku seksual dalam istilah hormon. Pada manusia

ada hubungan yang lebih rumit antara hormon dan perilaku seksual. Wanita yang mempunyai

kadar hormon rendah dalam tubuhnya akan kehilangan kemampuan mereka untuk dirangsang

secara seksual atau untuk mengalami orgasme. Secara singkat, hormon-hormon seks merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi ketertarikan atau perilaku seks.

 

Haid tentunya suatu yang diharapkan oleh perempuan sehat, yang menandakan fungsi

reproduksinya normal. Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang

paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari

janin (proses kehamilan). Akhir dari masa haid disebut menopause, dimana hormon seks wanita

tidak diproduksi lagi. Pada masa itu pula wanita tidak bisa bereproduksi lagi.

 

2.2. Rumusan masalah

 Menjelaskan tentang defenisi hormon serta hormon –hormon seks pada wanita

 Menjelaskan mengenai tahap fungsi reproduksi dan produksi hormon

 Menjelaskan tentang kelainan genetik atau menopause dini

 Menjelaskan tentang fisiologi haid.

 

Page 3: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

A. Defenisi hormon

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek

tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang

dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka

secara sebagian bertanggung jawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi

perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertasdan

kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.

Hormon seks utama pada wanita adalah estrogen, wanita memproduksi 0,5 mg estrogen

setiap hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam jumlahyang lebih besar

pada wanita.

 

B. Hormon seks pada wanita

Pada wanita hormon seks bekerja secara bersama dalam suatu pola rumit, agar fungsi siklus

reproduksi berjalan lancar. Wanita memiliki beberapa hormon pada organ seksnya yaitu :

 

1. Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting

untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan

seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.

Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan

endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai

untuk penetrasi sperma.

Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang

merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut

kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.

Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam

gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90%

melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks

diturunkan karena pengangkatan kedua rahim.

Page 4: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam

memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur

dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun,

kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual,menyebabkan kesulitan ereksi,

pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuhpada beberapa pria. 

Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks

wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita,kandungannya jauh lebih

tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan

mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat

dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause,

estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot

flash,berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.

 Pada minggu I & II kehidupan didunia luar masih ada pengaruh Estrogen dari ibu, karena

itu uterus baru lahir agak lebih besar dari pada anak kecil juga menimbulkan pembengkakan

payudara pada bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari dan kadang-kadang disertai sekresi

cairan seperti air susu, sekitar 10 –15 % bayi wanita dapat timbul perdarahan pervagina dalam

minggu pertama Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan

estriol.

1. Estradiol adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggung jawab terhadap

tumbuh kembangnya payudara.

2. Estrone, estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak.

3. Estriol, estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari estrogen-

estrogen lain.

Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip

estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami

dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.

Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8 sampai 13 tahun. Hal

ini merupakan tanda dimulainya masa pubertas. Estrogen mengakibatkan rahim (uterus), vagina,

tubai Fallopii (saluran dari indung telur atau ovarium ke rahim) berkembang. Pada saat itu

rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu tumpukan lemak di bagian bawah

tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat payudara kita tumbuh. Pada saat estrogen

Page 5: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

mencapai level yang cukup tinggi, ovulasipun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah

masak lepas dari ovarium dan mulailah siklus menstruasi.

Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai dengan siklus

menstruasi. Pada awal siklus level hormon sangat rendah. Ketika kelenjar hypothalamus (di otak

kecil) menangkap tanda level estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai

memproduksi lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggung jawab pada pemasakan sel telur

selama rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen mencapai level puncak

sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.

Usia tua, sakit, dan beberapa perawatan kanker dapat mempengaruhi keseimbangan

hormon tubuh kita yang rapuh, menyebabkan perubahan dalam fungsi dan gairah seksual. Yang

paling dikenal adalah perubahan yang terjadi saat wanita mengalami menopause. Produksi

estrogen menurun pada saat ini dimana wanita meninggalkan tahun-tahun dimana ia dapat

mengandung anak.

Pengaruh seksual paling utama dari penurunan kadar estrogen adalah pengecilan vagina

dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan kurangnya

pembasahan vagina saat rangsangan seksual. Beberapa wanita mengalami hanya sedikit

perubahan dalam fungsi seksual, dimana yang lain dapat mengalami kekeringan dan nyeri saat

berhubungan, atau luka pada alat kelamin selama beberapa hari setelah berhubungan bila mereka

tidak menggunakan minyak pelumas vagina atau sejenis pengganti hormon.

Para peneliti yang sedang menyelidiki efek-efek dari terapi pengganti hormon pada fungsi

seksual wanita telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi estrogen sering kali menyebabkan

fungsi seksual kembali seperti asal. Ditambah lagi, androgen telah diresepkan bagi wanita pasca

menopause untuk meningkatkan nafsu seksualnya.

Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak berlebihan, juga

menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di payudara, tungkai, dan juga diotak.

Wanita mengeluh payudara sakit, kaki terasa berat, dan sakit kepala yang berlebihan.

Karena penyebabnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi, maka pengobatannya

adalah dengan pemberian hormon anti estrogen, hormon anti estrogen yang terkenal adalah

progesteron.

Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke 16-ke 25

siklus  haid . Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh, dapat diberikan obat diuretika

sampai menjelang  haid   berikutnya.

Page 6: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Perlu disadari, bahwa pengobatan dengan hormon progesteron memerlukan waktu lama,

sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. Efek samping yang ditimbulkan oleh

progesteron sangat sedikit. Jenis progesteron yang dianjurkan adalah jenis progesteron

alamiah, seperti didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat (MPA), karena

jenis hormon ini memiliki khasiat anti depresif. Jenis progesteron sintetik justru

menyebabkan depresif (ringan). Akhir-akhir ini telah dicoba pengobatan dengan

menekan cara keseluruhan fungsi dari ovarium, yaitu dengan menggunakan Gn-RH,analog, dan

hasilnya jauh lebih baik, bila dibandingkan dengan pemberian progesteronsaja.

Cuma saja pengobatan cara ini relatif mahal, dan dapat menimbulkan keluhan seperti pada

wanita menopause, sehingga selama pemberian Gn-RH-analog harus selalu diberikan tambahan

hormon estrogen dan progesteron.

Dengan berkurangnya estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita menjadi rentan

terhadap risiko penyakit jantung. Terapi estrogen (Estrogen ReplacementTherapy) bertujuan agar

hormon estrogen yang semakin berkurang ini dapat terisi kembali. Adanya hormon estrogen

pada wanita yang masih aktif menstruasi akan menekan Lp (a) atau lipoprotein (a). Kadar Lp

(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan apabila Lp (a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan

muncul risiko penyakit jantung koroner. Lp (a) ini berperan sebagai penggumpal yang

kemudian bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah

sehingga muncul serangan jantung.

Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita, karena diketahui bahwa estrogen

juga dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus

plak di dalam dinding nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen

sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk

menembus plak akan berkurang. Apabila seorang wanita pada awalnya mempunyai kadar

trigliserida darah tinggi (250 mg/dl) maka pemakaian terapi estrogen (pil) dapat merangsang

peningkatan trigliserida.Terdapat keterkaitan metabolisme antara trigliserida dengan kolesterol

HDL (baik).

 Apabila trigliserida tinggi maka HDL cenderung turun. Oleh karena itu

sebelum menjalani terapi estrogen disarankan melakukan pemeriksaan profil lipid darah.

 Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung sehingga aliran

darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup. Pada tahun 1993

Page 7: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

National Education Cholesterol Program di AS mengakui pentingnya peranan terapi estrogen di

dalam dalam memperbaiki profil lipid (kolesterol) dan memperkecil risiko penyakit jantung.

2. Progesterone

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi

wanita,mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Hormon ini diproduksi oleh korpus

luteum.Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima

implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan

sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormone

progestogen yang banyak terdapat secara alami.

Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya

setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.

Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid diosgenin, yang dapat diubah

menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk mensintesis

progesteron adalah Dioscorea pseudojaponica  dan Dioscorea villosa  Progesteron memiliki

efek fisiologis sebagai berikut:

a. Efek pada sistem reproduksi

uterus (rahim) untuk kehamilan

selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu,untuk

menerima janin.

menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)

menghambat laktasi selama kehamilan

penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula proses

kelahiran bayi.

b.  Efek pada sistem syaraf

progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan belajar

dan daya ingat

c.  Efek pada sistem lainnya

menurunkan kejang otot polos

menururunkan kerja empedu dan kandung kemih

memiliki efek anti inflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh

Page 8: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel,dan lemak

yang disimpan untuk energi.

mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.

mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.

 

Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara oral,

maka hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak mampu

menggantikan peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi

untuk menyerupai efek progesteron pada uterus.

 

3. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, merupakan

hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH

(folikel stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan

memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,

begitupun sebaliknya. 

Neuron GnRH merupakan sel neuro endokrin yang sangat unik karena tidak berasal dari

perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah ilmuwan menyebutkan

penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang sedang berkembang. Saat ini

telah terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga berasal dari luar otak, tepatnya dari

medial olfactory placode pada hidung.Beberapa ribu neuron GnRH bermigrasi

menuju hipotalamus saat masa  janin dengan waktu tempuh sekitar 16 hari untuk tikus,70

hari untuk domba dan 16 minggu untuk manusia. Neuron GnRH bergerak

sepanjang akson nervus terminalis dan saraf   vomeronasal seakan dapat mengendus arah

tujuan dan di mana harus berhenti. Tidak adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan

mengakibatkan sindrom Kallmann yang disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon terkait.

Penyebab kedua adalah sekresi yang tidak mencapai sasaran, sehingga kedua hormone

gonadotropin yang diperlukan bagi perkembangan guna mencapai pubertas tidak tersekresi

dengan baik. Ritme sirkadia

 

GnRH juga merupakan hormon yang disekresi pulsatik oleh neuron GT1 - GT7 yang

mempunyai ekspresi gen ritme sirkadia, sebagai stimulasi terhadap SCN (bahasa

Page 9: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Inggris: suprachiasmatic nucleus ), salah satu area pada pusat saraf otonomi,guna

menyesuaikan ritme metabolisme berdasarkan sinyal pulsatik yang dikirimkan.

 

4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat

rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang

matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan

dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

FSH adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop.FSH berfungsi untuk memacu

pertumbuhan sel telur  dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses

pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.

 

5. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

 Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh

plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-

sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG ini

dihasilkan oleh plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus

luteum,yakni jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini

berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus luteum

ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.

 

cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan

Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa dikenal

dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan ujung alat

kedalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah garis. Waktu yang tepat

untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1 minggu setelah terlambat haid, karena

sebagian besar test pack sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan

pengecekan lewat darah. Pengecekan kuantitatif ini lebih akurat tentunya karena biasanya yang

diukur adalah jumlah subunit beta hormon HCG (ß-hCG).

Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena sebenarnya kadar HCG

Page 10: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke-8

sudah terdapat beta HCG

sehingga bisa terdeteksi lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat

jarang karena harganya relatif mahal.

 

Kadar hormon HCG yang ideal untuk ibu hamil

 Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia

kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu tinggi.

Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar mempengaruhi

jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan

 

Kadar HCG minimal yang bisa terdeteksi

Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22 IU/ml.

Bila kadar HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau kadar HCG-nya

terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur.

 

6. Prolaktin hormon

Prolaktin adalah proteohormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria anterior.

Kelenjar tersebut merangsang permulaan laktasi (laktogenesis) pada kelenjar susu. Prolaktin

disebut juga laktogen, luteotrpin, galaktin, dan mammotropin. Di dalam sel-sel

epitel terdapat enzim-enzim yang esensial yang menggertak sel-sel dalam mengubah

susunan darah menjadi susu. Fungsi prolaktin ialah merangsang aktivitas enzim dan enzim

tersebut selanjutnya menggertak sekresi susu. Sel kelenjar susu tidak berdaya menghasilkan susu

bila tidak ada prolaktin. Pada masa kehamilan yang lanjut terjadi kenaikan bertahap dalam

sekresi prolaktin yang dirangsang oleh estrogen.

 

Proses Pembentukan Laktogen

Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:

1.  Laktogenesis I

2.  Laktogenesis II

3.  Laktogenesis III

 

Page 11: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

1. Laktogenesis I 

 Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase

terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu

berupa cairan kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi

ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan

masalah medis.Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.

 

2. Laktogenesis II 

Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar  hormon

progesteron, esterogen dan HPL (Human placental lactogen ). Akan tetapi kadar  hormon

prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran.  Apabila payudara

dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan

kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya

hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI,

dan hormone ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa

level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar

pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.

Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini,

namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan

bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya

para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan.

Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung keluar setelah melahirkan. 

Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah

putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level

immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan

mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan.Dalam dua

minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI

sebenarnya.

 

3. Laktogenesis III 

Sistem kontrol hormon endokrin mengatur  produksi ASI selama kehamilan dan

beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem

Page 12: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan

memproduksi ASI banyak. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan

secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf  produksi ASI. Dengan demikian, produksi

ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa

sering payudara dikosongkan.

 

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

Kurang sering menyusui atau memerah payudara

Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur 

mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.

 Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)  Jaringan payudara hipoplastik

 Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna  ASI

Kurangnya gizi ibu

 

C. Tahap fungsi reproduksi dan produksi hormon

Dalam setiap tahapan kehidupan wanita, fungsi dan produksi hormon seks ini juga

bervariasi.

 

1. Prapubertas

Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak750.000

butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah

terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari

ibunya.

 Masa kanak-kanak

Meski hormon baru aktif pada usia pubertas, sebenarnya hormon sudah mempengaruhi

tubuh sejak di dalam kandungan. Apabila kita perhatikan, sering kali bayi yang baru lahir (laki-

laki atau perempuan) memiliki payudara yang terlihat besar, terkadang juga diikuti dengan

keluarnya sedikit susu.

Hal tersebut terjadi karena mengalirnya hormon estrogen dari tubuh ibu ke janin selama

kehamilan. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa

minggu. Meski pada beberapa bayi perempuan pembesaran payudara ini mungkin masih akan

tinggal hingga anak berusia 2 tahun sebelum akhirnya benar-benar menghilang.

Page 13: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

 

2. Pubertas

Pada usia ini pelepasan hormon seks akan mempengaruhi perkembangan seksual,

karateristik seksual, dan kesuburannya. Tonggak penting masa pubertas pada anak perempuan

adalah bertumbuhnya tunas payudara, munculnya rambut di daerah pubik dan ketiak, serta haid.

Proses pubertas ini berlangsung sekitar 4 tahun.

Selama masa pubertas, kelenjar pituitari seorang gadis mulai meningkatkan sekresi dua

hormon kunci, yaitu folicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua

jenis hormon ini berperan penting terhadap terjadinya pelepasan sel telur dan menstruasi.

 

3. Usia dewasa

Di samping membantu mengontrol ovulasi, pembuahan, dan kehamilan, estrogen

memelihara kekuatan tulang dan membantu mengatur kolesterol. Progesteron bekerja sama

dengan estrogen untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, dan

membantu mengatur siklus haid.

Hormon ini juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan mengatur distribusi

lemak dalam tubuh perempuan sehingga lebih banyak deposit lemak dibagian paha, bokong, dan

pinggul. Sementara itu, testosteron membantu pembentukan otot dan tulang.

 

4. Kehamilan

Jika sel telur dapat dibuahi dan terjadi kehamilan, terjadi perubahan hormone secara

dramatis dalam tubuh seorang perempuan. Biasanya penurunan kadar estrogen dan progesteron

yang lazim terjadi pada akhir siklus haid tidak terjadi. Sebagai gantinya, hormon baru Pada usia

kehamilan 4 bulan, plasenta mengambil alih tugas ovarium sebagai penghasil utama estrogen

dan progesteron. Hormon ini membuat dinding rahim lebih tebal, meningkatkan volume

sirkulasi darah, dan melemaskan otot di rahim sehingga tersedia lebih banyak ruang untuk

bayi.

Menjelang kelahiran, hormon lain mengambil alih peran untuk membantu rahim

berkontraksi selama dan setelah persalinan. Hormon ini juga merangsang produksi air susu

ibu.

 

5. Setelah melahirkan

Page 14: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Setelah persalinan, kadar estrogen, progesteron, dan hormon lainnya menurun drastis

sehingga terjadi perubahan fisik. Rahim akan kembali ke ukuran semula sebelum kehamilan,

otot panggul meningkat, dan volume sirkulasi darah kembali normal. Perubahan hormon yang

dramatis ini sering kali menyebabkan depresi pasca-melahirkan.

 

6. Klimakterium

klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masasenium, yang

bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masaperalihan yang normal.

Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa pre

menopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium.

Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-

kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan

yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah

tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neuro vegetatif

dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll.

 

7. Menopause

Perubahan hormon yang signifikan lainnya terjadi saat perempuan memasuki usia

menopause. Pada 3-5 tahun sebelum akhir siklus menstruasi, fungsi normal ovarium mulai

menurun. Hal ini membuat siklus menstruasi lebih pendek atau lebih lama. Terkadang

ovarium menghasilkan estrogen sedikit sehingga dinding rahim tidak menebal hingga akhirnya

tidak terjadi menstruasi.

Dalam keseluruhan hidup perempuan, estrogen membantu melindungi jantung dan

tulang, selain juga menjaga agar payudara, rahim, dan vagina dalam kondisi sehat. Itu

sebabnya, penurunan kadar estrogen selama dan setelah menopause bisa memengaruhi

kesehatannya, selain juga memicu gejala yang tidak nyaman. Kehilangan sejumlah besar

estrogen menyebabkan perempuan lebih berisiko terkena penyakit jantung dan osteoporosis.

Masalah lainnya adalah vagina menjadi kering dan tidak nyaman ketika berhubungan seksual.

 

8. Pra menopause

Page 15: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pasca menopause adalah 3-5 tahun

setelah menopause. Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti

terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada usia 55  –56 tahun.

 

9. Masa Senile

Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak adalagi

gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adalah kemunduran alat-

alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis

terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas

betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang

peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi

kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan

terasa ingin terus buangair kecil.

 

D. KELAINAN GENETIK (menopause dini)

Jika hormon-hormon seks berkurang di usia produktif atau lebih dini, penyebabnya

adalah faktor kelainan genetik. Itu bisa dilihat dari bentuk tubuh Misalnya, payudara yang tak

berkembang. Karena adanya kelainan kromosom, karena pengaruh makanan yang tak sehat,

misalnya kebiasaan konsumsi makanan tak seimbang.

Selain itu juga dipengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan hidup, seperti merokok, kelelahan,

pengaruh dari polusi, dan sebagainya, yang bisa menghancurkan jaringan dan sel sehingga sel

akan keropos dan berkarat.

 

E. Fisiologi haid

Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi

setiap 22 atau 35 hari. Waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Yang

merangsang menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan

hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan

selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi

hormone estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan

perdarahan terjadilah haid.

Page 16: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia 40-

65tahun). Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya

dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik

dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.

Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang parallel dengan

pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses

kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan

kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari siklus menstruasi merupakan

salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.

Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3

wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche dan

menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak

mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-

ovarium.

 

Siklus Menstruasi Normal

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung

telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus

folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi

(pertumbuhan) dan masa sekresi.

Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim

terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot

rahim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalamrahim). Endometrium

adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3bagian endometrium disebut

desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai

desidua basalis.

Haid Dipengaruhi berbagai hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) yang

dikeluarkan oleh hipothalamus dan memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH

(Folikel Stimulating Hormon) memicu pematangan folikel diovarium, sehingga Terjadi

sintesis estrogen dalam jumlah besar Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel

endometrium (penebalan dari endometrium)

Page 17: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

 Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH

(Luteinizing hormon). LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpusluteum untuk

mensintesis progesteron. Progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada

endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal. Fase sekresi selalu tetap 14 hari,

meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase proliferasinya, sehingga harus

berhati-hati untuk menentukan masa subur 

 

Gangguan haid dan siklusnya, bisa berupa

Ritme (irama haid)

Banyaknya darah haid yang keluar 

Lamanya darah haid yang keluar 

Perdarahan tidak teratur , dimana interval datangnya haid tidak tentu

Perdarahan bercak (spotting) prahaid, pertengahan siklus dan pasca haid

Ritme haid abnormal

Polimenore : haid terlalu sering, < 21 hari

Oligomenore, haid terlalu jarang, > 35 hari

Tidak terjadi haid : Amenore

Metroragia : Perdarahan tidak teratur diluar siklus haid 

Kelaianan Haid berdasarkan Banyaknya darah haid abnormal

Hipermenore : darah haid banyak, ganti pembalut > 6x perhari

Hipomenore : darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut < 2x perhari

Perdarahan bercak (spotting)

Kelainan Haid berdasarkan Lamanya darah haid yang keluar 

Menoragia : Darah haid keluar > 6 hari

Brakimenore : Darah haid yang keluar < 2 hari

 

Perdarahan uterus disfungsional (PUD)

Page 18: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

PUD adalah Perdarahan uterus abnormal, dimana terjadi gangguan

fungsionalmekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium. Yang bukan

disebabkan kelainan organik alat reproduksi seperti mioma uteri atau kista pada ovarium.

Dapat ditemukan pada usia perimenars, usia reproduksi, usia perimenopause

PUD usia perimenars Usia menars :

usia mulai terjadinya haid (rata - rata 11 tahun) hingga memasuki usia reproduksi

3-5 tahun

Siklus haid tidak teratur baik lama maupun jumlah

PUD terjadi karena siklus anovulatorik (95-98%)

D/ anovulasi & analisis hormonal (-)

 

PUD usia reproduksi 

Siklus yang berovulasi (65%) dan siklus yang tidak berovulasi (35%)

Analisis hormonal biasanya normal

Diduga akibat gangguan di sentral (disregulasi) akibat adanya gangguan psikis

Pastikan dulu adanya ovulasi dengan suhu basal badan, sitologi vagina atauanalisis

hormonal

Usia > 35 tahun sebaiknya dilakukan kuret untuk menyingkirkan adanya keganasan

pada endometrium

PUD usia perimenopause

Usia antara pramenopause dan pasca menopause

Sekitar usia 40-50 tahun

95% siklus tidak berovulasi

Analisis hormonal : FSH, LH, estradiol, prolaktin

Kadar FSH > 35Miu/ml

Page 19: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

BAB III

PENUTUP

 

A. KESIMPULAN

Hormon seks pada wanita merupakan hormon yang berperan pada proses reproduksi

wanita salah satunya pada proses haid atau menstruasi. Setiap hormon memiliki perandan

fungsi yang berbeda serta tempat produksi hormon tersebut pun berbeda. Hormon seks utama

pada wanita adalah hormon estrogen dimana memiliki fungsi yang besar bagi proses

reproduksi wanita. Salah satu fungsi hormon juga sebagai pemacu gairah seks pada saat

berhubugan seks dimana setelah mendapat ransangan dari lawan jenis. 

Haid merupakan suatu proses yang terjadi pada wanita yang tidak mengalami gangguan

pada organ kelaminnya, dimana haid tersebut di rangsang oleh hormone-hormon seks seperti

FSH dan LH.

 

B. SARAN

Bila anda prihatin akan kadar hormon anda dan apakah mereka mempengaruhi kesehatan

anda secara umum atau fungsi seksual anda, berkonsultasilah dengan dokter anda untuk

diadakan pemeriksaan darah secara sederhana dan mudah.

Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus banyak mencari informasi tentang

kesehatan reproduksi, khususnya pada kaum wanita dimana mereka harus banyak merawat

organ reproduksi mereka agar tidak terjadi penyakit maupun kelainan pada organ kelamin

tersebut. Dan yang paling terpenting adalah jangan mengecewakan orang tua kita dengan

melakukan tindakan yang tidak sewajarnya, contoh berhubungan seksual diluar nikah,

melakukan penyimpangan seksual, dll.

Sebagai mahasiswa dalam bidang kesehatan, yang pertama kita harus banyak memberi

contoh kepada masyarakat luar yang baik tentang bagaimana cara menjagadan merawat tubuh

dengan baik, terlebih khusus dalam perawatan organ reproduksi agar proses reproduksi

berjalan dengan baik tanpa ada gangguan maupun kelainan pada organ reproduksi tersebut.

Page 20: Makalah Tentang Hormon Reproduksi Pada Wanita

DAFTAR PUSTAKA

 

http://www.duniamedik.com/blog/hormon-seks-pada-wanita.html

http://artikelkedokteran.net/news/jurnal+sistem+hormon+pada+wanita.htm

http://uripsantoso.wordpress.com/tag/hormon-seks/

http://tabloidnova.net/Nova/Kesehatan/Umum/Hormon-Seks-Berkurang-Gairah-Menurun

Hidayat, Aziz Alimul.2006. kebutuhan dasar manusia.Surabaya:Salemba Medika Guyton &

hall. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC