MAKALAH SISTEM TELEVISI
-
Upload
takul-sudah-bisha -
Category
Documents
-
view
241 -
download
3
Transcript of MAKALAH SISTEM TELEVISI
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 1/24
1
1. Sejarah Televisi di Indonesia
Pada awal tahun 1968 pemerintah RI dengan bantuan UNESCO melaksanakan
serangkaian penelitian di bidang pendidikan. Di antara penelitian tersebut salah satunya
dilakukan oleh LHS Emerson dengan judul Education in Indonesia: "Diagnosis of the present
situation with identification of priorities development". Penelitian ini menyimpulkan bahwa
program radio dan televisi pendidikan merupakan bagian integral dari pengembangan materi
dan kurikulum pendidikan, oleh karena itu harus diberi prioritas. Selanjutnya dari hasil
penelitian "Alternative Strategis for Primary Education in Indonesia; A Cost of Effectiveness
Analysis” Jamison melaporkan bahwa dengan satuan biaya tetap perbaikan sistem
pendididkan dasar dapat dilakukan dengan media radio dalam memperbesar ratio guru murid.
Berdasarkan laporan hasil penelitian tersebut Lembaga Media Pendidikan BPP
(Badan Pengembangan Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan
seminar tentang "Educational Broadcasting" tanggal 27 Desember 1971 s. d. 15 Januari 1972
di Bogor. Seminar tersebut memberikan rekomendasi perlu diadakannya eksperimen siaran
radio pendidikan.
Berdasarkan rekomendasi tersebut selama tahun 1972 diadakan berbagai kegiatan
untuk mempersiapkan pelaksanaan eksperimen siaran radio pendidikan melalui Proyek
Perintis Siaran Radio Pendidikan. Dalam tahap persiapan ini BPP dengan UNESCO
memberikan tugas kepada :
a. INSCORE (Institut for Social and Communication Research) mengadakan penelitian
tentang pengaruh dari siaran radio pendidikan.
b. Lembaga Penelitian Telekomunikasi Radio dan Microwave Institute Teknologi Bandung
(ITB) mengadakan studi tentang spesifikasi dan disain pesawat penerima radio untuk siaranradio pendidikan.
c. Lembaga Manajemen Universitas Indonesia (UI) mengadakan penelitian tentang
Pengelolaan Siaran Radio Pendidikan.
Pada tahun 1973 dimulailah eksperimen Siaran Radio Pendidikan di Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil evaluasi yang dilakukan IKIP Semarang terhadap
eksperimen ini pada tahun 1974 cukup menggembirakan. Pada tahun itu juga BPP yang
kemudian menjadi Balitbang Dikbud mengajukan usulan secara resmi kepada Menteri
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 2/24
2
Pendidikan dan Kebudayaan untuk membentuk unit TKPK (Teknologi Komunikasi untuk
Pendidikan dan Kebudayaan).
Berdasarkan usulan tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31
Juli 1976 membentuk Tim Penyelenggara TKPK yang terdiri atas SPTN (Satuan Tugas
Pelaksana TKPK Nasional ) di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya serta SPTD
(Satuan Tugas Pelaksana TKPK Daerah) di 11 propinsi dan Perintis Teknologi Komunikasi
Pendidikan Luar Sekolah (TKPLS) di di 9 Kabupaten dan 3 propinsi.
Pada tahun 1978 Tim TKPK dengan SPTN dan SPTD nya serta Perintis TKPLS
ditetapkan oleh Presiden menjadi Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan
di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan ketetapan tersebut maka
pada bulan Juli 1979 Tim Penyelenggara TKPK dikukuhkan Pusat Teknologi Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan. SPTN Jakarta dihapuskan, SPTN Semarang dan Yogyakarta
menjadi Balai Produksi Media Radio (BPMR). SPTN Surabaya menjadi Balai Produksi
Media Televisi (BPM-TV). Bersamaan dengan itu SPTD di 11 propinsi dan perintis TKPLS
di 3 propinsi berubah menjadi Sanggar Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan
(Sanggar Tekkom) di 14 propinsi. Keempat belas Sanggar tersebut berada di Jayapura (Irian
Jaya), Ambon (Maluku), Kupang (NTT), Mataram (NTB), Samarinda (Kaltim), Palangkaraya
(Kalteng), Pontianak (Kalbar), Surabaya (Jatim), Semarang (Jateng), Yogyakarta DIY),
Bandung (Jabar).Ujung Pandang (Sulsel), Palu (Sulawesi Tengah), dan Kendari (Sulawesi
Tenggara)
Pada tanggal 29 Desember 1995 Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
(MENPAN) menyetujui pembentukan 7 sanggar baru. Berdasarkan persetujuan tersebut, pada
tanggal 5 Februari 1996 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengukuhkan berdirinya 7
Sanggar baru masing-masing di propinsi Daerah Istimewa Aceh di Banda Aceh, Riau di
Pakanbaru, Sumatera Barat di Padang, Jambi di Jambi, Sumatera Selatan di Palembang,
Kalimantan Selatan di Banjarmasin dan Timor Timur di Dilli. Dengan lepasnya Timor Timur
dari pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1999 maka Sanggar Tekkom
di Dilli secara otomatis hapus, sehingga dengan demikian jumlah Sanggar Tekkom tinggal 20
buah saja.
Merespon perkembangan dibidang teknologi komunikasi dan informasi dan
didasari oleh pelaksanaan otonomi daerah, sejak awal tahun 2000 PUSTEKKOM mengalami
reorganisasi. Namanyapun berubah menjadi Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 3/24
3
Pendidikan. Setelah melewati masa masa transisi, mulai akhir 2001 reorganisasi
PUSTEKKOM selesai. Mulai dengan saat itu Sanggar-sanggar yang semula merupakan unit
pelaksana teknis PUSTEKKOM di daerah berubah menjadi unit pelaksana teknis daerah
dengan nama dan struktur organisasi yang beragam setingkat eselon tiga. Kini PUSTEKKOM
tinggal memiliki 3 unit pelaksana teknis yaitu Balai Pengembangan Media Radio di
Yogyakarta, Balai Pengembangan Multimedia di Semarang dan Balai Pengembangan Media
Televisi di Surabaya.
2.Pokok-pokok Dari Televisi
2.1Dasar- Dasar Transmisi Dari Penerimaan Gambar-Gambar
Kita kenal dua metode untuk menyalurkan kebesaran-kebesaran listrik yang
mengandung gambar-gambar : metode parallel dan metode seri.
Metode paralel melaksanakan pemindahan itu dengan jalan memberikan saluran-
saluran terpisah untuk tiap titik dari gambar-gambar seperti terlihat pada gambar 8.1(a).
Metode ini dipakai pada permulaan perioda televisi.
Metode seri dipakai dalam sistem televisi sekarang. Metode ini memindahkan gambar –
gambar dengan jalan membagi gambar dalam beberapa garis horizontal dan garis-garis ini
diraba secara listrik. Titik-titik bercahaya pada garis-garis tersebut diambil secara berturut-
turut seperti terlihat pada gambar 8.1(b)
Gambar 2.1
Jika periode yang dibutuhkan untuk membagi gambar-gambar sangat pendek, gambar-
gambar yang berikutan dapat diperoleh tanpa menimbulkan kerlip disebabkan olehkelembaban penglihatan dari mata kita.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 4/24
4
2.2 Perabaan (Scanning)
Karena metode sering dilaksanakan dengan mengubah gambar- gambar yang
berdimensi dua kebesaran-kebesaran listrik yang berubah dengan waktu, maka proses tersebut
disebut dengan perabaan, dan garis- garis horizontal disebut garis – garis perabaan (scanning
lines).
Banyaknya gambar yang diraba dalam satu detik disebut sekian banyak gambar
perdetik. Jika jumlah garis perabaan diperbanyak, gambar yang diperoleh akan lebih jelas dan
lebih banyak gambar perdetik. Jika jumlah garis perabaan diperkecil, maka akan timbul
peristiwa kerlip pada gambar.
Komponen yang paling halus dari tiap titik dari sebuah gambar disebut unsur (elemen)gambar yang ukurannya merupakan sebuah segi empat yang mempunyai lebar dari garis
perabaan.
Jumlah unsur-unsur gambar yang terdapat dalam sebuah gambar dinyatakan dengan :
Dimana
b : lebar dari pada gambar
h : tinggi dari pada gambar
n : jumlah dari garis perabaan
Angka N ini menunjukkan derajat kejelasan (clearness). Metode perabaannya ialah
meraba secara berturut-turut gambar yang akan dikirim, dimulai dari sudut kiri atas dari
gambar, bergerak mendatar dari kiri ke kanan dan kemudian bergerak vertikal dari garis-garis
atas ke bawah sampai semua permukaan dari gambar diraba. Frekwensi dari perabaan untuk
kedua arah dinyatakan sebagai berikut :
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 5/24
5
Untuk sistem NTSC jumlah dari garis perabaan adalah 525 dan jumlah dari pada
perabaan gambar dalam satu detik sama dengan 30. perabaan dilakukan baik untuk arah
vertical maupun horizontal dilakukan oleh gelombang berbentuk gigi gergaji.
T
Gambar 2.2 Gelombang gigi gergaji untuk perabaan
Antara a dan b pada gambar diatas diraba dengan kecepatan tertentu dan antara b dan c
perabaan secara cepat bergerak kembali ke kiri atas dari garis perabaan berikutnya. Periode
antara a dan b disebut periode perabaan sedang, sedangkan periode b dan c disebut periode
menjejak kembali (retrace period).
2.3 Perabaan di Antara
Proses perabaan yang dipakai unbtuk televisi tidak selesai dengan perabaan pertama
dari garis atas ke garis bawah pada permukaan gambar. Proses perabaan pertama dilakukan
secara kasar untuk tiap-tiap garis yang berbeda (periode ini disebut satu bidang), kemudian
perabaan kedua dilakukan dari bagian atas, diantara garis perabaan yang tidak diraba,kebagian bawah, kemudian perabaan itu selesai (periode ini disebut satu bingkai. Proses
perabaan secara berganda tersebut diatas dinamakan perabaan diantara. Perabaan diantara
mempunyai keuntungan mengurangi jalur frekwensi ( frequency band) yang ditempati oleh
signal video menjadi setengah tanpa mengurangi kualitas gambar. Sebaliknya, jira jalur
frekwensi dari signal video tidak berubah, maka kelip gambar akan dikurangi menjadi
setengah.
Perioda perabaan Perioda penjejaan
kembalib
a c
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 6/24
6
2.4 Signal Video
Bentuk dari signal video yang dihasilkan dari perabaan diperlihatkan pada gambar 8.3.
jarak antara a dan b menyatakan periode perabaan, dan ini adalah kebesaran yang dibutuhkan
menyatakan derajat dari pada kilaunya (luminosity). Jarak antara b dan c menyatakan periode
untuk penjajakan kembali (retracing) dan ini merupakan kebesaran yang tidak diperlukan
untuk reproduksi gambar. Oleh sebab itu kebesaran ini dibuang/dipotong dan disebut signal
penggelapan (blanking signal). Signal ini ditempatkan pada nilai hitam selama periode ini.
Gambar 8.1.4 Bentuk gelombang dari signal video
2.5 Signal Sinkronisasi
Signal sinkronisasi dikirim bersama-sama signal video dengan maksud untuk
pengaturan kecepatan dan fase perabaan, untuk pelaksanaan perabaan diantara yang mantap
antara pengiriman dan penerimaan. Signal sinkronisasi horizontal diperuntukkan perabaan
horizontal dan signal sinkronisasi vertikal diperuntukkan perabaan vertical. Kedua signal
sinkronisasi tersebut disisipkan dalam periode penggelapan dan berbentuk segi empat dengan
warna yang lebih hitam dari nilai hitam.
3 Rantai Pengulang (Relaying Link)Dari Signal Televisi
Signal televisi yang dibangkitkan di stasiun broadcast melalui kamar pengawasnya
diteruskan ke stasiun-stasiun broadcast setempat lewat saluran pengulang.
Pada umumnya saluran microwave dipakai untuk keperluan pengulang itu dan hubungan-
hubungannya dapat dilihat pada gambar 8.2.1.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 7/24
7
Stasiun terminal microwave didapati pada jarak 300-500 km antara kota-kota besar
dan stasiun-stasiun ini dihubungkan dengan stasiun-stasiun broadcast televisi dalam kota
melalui rantai televise yang pendek.Rantai televisi ini merupakan pintu keluar dari program
televisi.Banyak stasiun- stasiun cabang (brhanching stasions) terdapat pada saluran pengulang
dan disini program-program dipilih,program-program mana melalui rantai televise yang
pendek diteruskan ke stasiun-stasiun televisi setempat.Pada umumnya stasiun-stasiun
setempat menyiarkan program-program yang dihimpun pada stasiun-stasiun kunci (key
stations) yang terdapat dikota-kota besar.Karena dari stasiun-stasiun lokal tidak ada
kemungkinan untuk mengirimkan programnya ke stasiun lain,maka peranan dari stasiun-
stasiun cabang adalah untuk membagikan program saja dan oleh karena itu tidak
diperlengkapi dengan alat yang dapat memasukkan program.Tiap stasiun terminal microwave
dan stasiun cabang mempunyai alat penyambung (switching equipment)dan dengan alat ini
program-program yang dikehendaki dapat dipilih,program-program mana kemudian
diteruskan kerantai yang menghendaki dengan cara yang sama seperti pada kantor telepon.
Signal televise yang berasal dari stasiun broadcast dikirim kestasiun- stasiun terminal
microwave melalui rantai pengulang yang pendek,dimana proses modulasi dilksanakanmenjadi signal-signal FM oleh alat terminal FM dan setelah dimodulasi kembali menjadi
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 8/24
8
signal-signal FM yang lain,signal- signal tersebut diteruskan ke stasiun-stasiun cabang
melalui cabang melalui jalur microwave yang lain atau dikirim ke stasiun-stasiun terminal
microwave yang lain dan seterusnya.Perlu dicatat bahwa hanya jalur frekwensi penengah
(intermediate) yang dicabangkan distasiun cabang dan signal- signal televise ini dimodulasi
menjadi signal FM oleh alat terminal FM nya.
4 Televisi berwarna
4.1 Sistem NTSC
NTSC (national television system committee) yang sistemnya dipakai di USA dan
Jepang dipandang sebagai salah satu dari system-sistem standar yang tebaik untuk broadcast
televise berwarna.
Sifat-sifat khusus dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. sistem broadcast ini didapati pada pesawat-pesawat terima
televisi tdak berwarna (monochrome)
2. jika signal televisi monochrome diterima oleh pesawat terima
televisi berwarna, gambar monochrome dapat terlihat.
3. jalur frekuensi yang dipakai oleh televisi berwarna sama dengan monochrome ialah 6 MHz
dan lebarnya jalur tidak bertambah. Sistem yang mempunyai sifat-sifat khusus seperti
tersebut diatas disebut mempunyai sifat penyesuaian.
Jika diinginkan sistem televisi berwarna dimasukkan di temapat-tempat dimana sistem televisi
monochrome telah ada, maka sistem penyesuaian dapat dikatakan sebagai salah satu kondisi
yang diperlukan.
4.2 Pokok-pokok dari televisi berwarna
Teori warna mengakui bahwa semua warna dapat direproduksi dengan mencampur
warna-warna dasar (primary colors): merah, biru dan hijau. Sebagai satu kenyataan ialah
bahwa gambar berwarna dapat direproduksi dengan mencampur warna-warna dasar secara
tepat. Televisi berwarna diwujudkan dengan jalan memisahkan benda yang akan ditelevisikan
dipisahkan dalam tiga warna dasar merah, biru dan hijau dengan kaca pemisah tiga warna.
Setelah tiap warna, yang dipisahkan, dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik, kemudian
dikombinasikan oleh alat khusus dan dipancarkan ke udara. Sinyal-sinyal video yang
berkombinasi itu diterima oleh pesawat penerima. Setelah tiap sinyal yang berwarna tiga
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 9/24
9
diperoleh kembali dengan suatu alat listrik, kemudian dimasukkan ke tabung sinar katode,
yang berwarna tiga maka gambar berwarna seperti yang aslinya terlihat pada layar tabung.
4.3 Sinyal Video TV Berwarna
Sinyal televisi berwarna dinyatakan sebagai jumlah dari sinyal terang dan sinyal
warna. Karena sinyal terang sama seperti pada televisi tidak berwarna, komponen-komponen
frekuensinya terbatas dalam 0 sampai 4 MHz. Sinyal warnanya dipasang pada subcarrier 3,58
MHz. Subcarrier ini amplitudonya dan fasanya dimodulasi sesuai dengan amplitudo dan fasa
dari sinyal yang dimaksudkan. Ditinjau dari segi spektrum, sungguhpun sinyal warna jalur
frekuensinya luas dengan pusatnya pada 3,58 MHz, tetapi komponen frekuensinya yang
berada diatas 4 MHz. Mengenai sinyal corak warna, jalur frekuensinya amat sempit
dibandingkan sinyal terang.
Sebagai akibat dari penggabungan sinyal warna dengan sinyal terang kita dapati jalur
frekuensi yang hampir lebih sempit dari 4 MHz. Sinyal warna terdapat dari hasil modulasi
subcarrier 3,58 MHz dngan catatan kejenuhan warna oleh hasil modulasi amplitudonya dan
corak warna oleh modulasi fasanya. Sinyal ”color burst” dipergunakan sebagai dasar untuk
pengaturan fasanya (corak warna) pada pihak penerimaan dari sinyal televisi. Sinyal video
yang terjadi, dikirim ke pemancar melalui rantai pengulang (relei), sesudah diatur dalam
ruang subkontrol dan ruang kontrol utama. Proses ini sama seperti pada penyaluran televisi
tidak berwarna.
Frekuensi dari carrier untuk sinyal audio (4,5 MHz lebih tinggi dari carrier untuk
sinyal video) ditambahkan pada lebar jalur aturan televisi untuk pelaksanaan penyaluran
sinyal audio secara modulasi frekuensi. Dengan demikian jumlah lebar jalur yang ditempati
oleh televisi sampai 6 MHz. Proses selanjutnya seperti penggabungan sinyal video dengan
sinyal audio pada pemancar, yang kemudian dipancarkan ke udara sebagai gelombang V.H.F
atau U.H.F melalui antena, juga serupa pada televisi tidak berwarna.
4.4 Penerima
Penerima televisi berwarna menangkap gelombang dengan cara yang sama seperti
pada televisi tidak berwarna. Sinyal yang diterima kemudian diperkuat dan dipisahkan
menjadi sinyal suara dan sinyal video. Sinyal suara diteruskan ke loudspeaker sedangkan
sinyal video berurusan dengan proses kebalikan dari kamera televisi. Sinyal terang dan sinyal
warna diubah ke warna pokok yang aslinya oleh sirkit matrix dan kemudian diteruskan ke
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 10/24
10
tabung sinar katode tiga warna. Tabung tiga warna mempunyai tiga senapan elektronik, yang
memancarkan tiga sinar elektronik yang besar. Jika sinyal merah diterima, maka senjata
merah digerakkan. Jika sebaliknya sinyal biru yang diterima maka senjata biru yang
diaktifkan dan memancarkan sinar elektronik ke layar yang dapat bersinar (fluoroscent).
Di sebelah belakang dari permukaan yang dapat bersinar, didapati sebuah pelindung
yang dibuat dari logam dan berlubang-lubang. Jumlah lubang ini sebanyak sepertiga dari
jumlah bintik-bintik yang dapat bersinar. Jika sinar elektron yang dihamburkan dari tiga
penyembur elektron, melalui lubang maka bintik yang bersangkutan yang dapat bersinar akan
digetarkan. Arah dari tiga sinar elektron dikuasai oleh kumparan defleksi elektromagnetik dan
sinar elektron merubah sepanjang permukaan dari layar yang dapat bercahaya dengan segera.
Karena intensitas dari sinar elektron dikuasai oleh intensitas dari sinyal tiga warna,
permukaan gambar, yang mempunyai warna aslinya akan terlihat pada layar.
5 Transmisi Dari Signal T.V. Berwarna
Syarat transmisi yang lebih berat diperlukan untuk transmisi signal T.V. berwarna dari
pada T.V. tidak berwarna.
Sebagai contoh dalam sirkit gelombang-mikro dibutuhkan 480 sikrit telepon untuk
transmisi signal T.V. tidak berwarna, sedangkan T.V. berwarna memerlukan 980 sikrit
telepon untuk mempertahankan signal sebaik mungkin. Karena T.V. Tidak berwarna maupun
yang berwarna membutuhkan jalur frekwensi yang sama ialah 4 MHz, maka adalah perlu bagi
T.V. berwarna untuk mengirim signal warna disamping signal terang. Seperti telah disebut
dimuka signal warna dikirim dengan cara memodulasi amplitudo subcarrier 3,58 MHz untuk
kejenuhan warna dan memodulasi phasanya untuk warna dasarnya. Amplitudo dan phasa
yang memodulasikan harus dibuat tepat berimbang dengan signal-signal yang mengerjakan.
Jika kondisi ini tidak ditaati secara tepat, maka warna dari gambar pihak penerima akan cacat.
Oleh sebab itu sirkit gelombang-mikro harus mempunyai linearitas dan sifat – sifat yang
baik. Persyaratan ini juga kita perlukan jika menambah jumlah sirkit telepon.
5.1 D.G.
Sirkit rantai gelombang – mikro terdiri atas modulator – modulator F.M., pengulang
(repeater) dan demodulator F.M. jika lenearitas modulator dan demodulator tidak lurus betul
maka signal warna yang masuk akan cacat dan amplitudo dari signal warna yang keluar akan
berkurang seperti yang terlihat pada gambar 8.4.1. Jika intensitas dari signal – terang berubah
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 11/24
11
dari harga yang rendah ke harga yang tinggi maka amplitudo dari signal warna akan
berkurang sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini berarti, bahwa kejenuhan warna akan
turun jika dibandingkan dengan gambar aslinya. Nilai perubahan dari kejenuhan warna akibat
dari perubahan intensitas signal-terang disebut Differential Gain (D.G.) dan ini dinyatakan
dalam presen.Jika lebih kecil dari 10% hal ni masih dipandang masih dapat diterima.
5.2 D.P.
Pengulang gelombang mikro mempunyai sigat untuk mengubah waktu-lambat (sifat
phasa) bagi frekwensi-frekwensi seperti yang terlihat pada gambar 8.4.1 Jika intensitas dari
signal terang berubah dari harga yang tinggi maka warna dasarnya akan berubah akibat sigat-
phasa dari pengulang seperti terlihat pada gambar. Nilai dari perubahan ini disebut Difrensial
Phasa (D.P.) jika nilai ini kurang dari 5% maka tidak akan tampak adanya perubahan. Oleh
sebab itu sifat phasanya harus cukup baik.
Gambar 8.4.1 Distori signal-signal berwarna DP dan GD
5.3 Pre-emphasis
Sebuah alat yang disebut pre-emphasais terdapat pada pesawat T.V berwarna dengan
maksud menghindarkan pengaruh dari cacat-cacat yang dibangkitkan oleh sifat-sifat D.G dan
D.P. Pre-emphasis terlaksana jika sebuah sukrit ditambahkan,yang akan menekan amplitudo
dari frekwensi- frekwensi yang lebih rendah yang terdapat pada signal F.M. pada bagian
masuk dari sirkit gelombang-mikro seperti diperlihatkan pada gambar 8.4.2(b).
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 12/24
12
Oleh alat ini akan ditekan amplitido dari frekwensi rendah dari sugnal terang seperti
terlihat pada ambar 8.4.2(c). Daerah overal dynamic akan menjadi sempit dan sebagai
akibatnya ialah cacat yang disebabkan oleh sifat-sifat D.G dan D.P dalam transmisi akan
berkurang. Pada pihak penerima dari signal F.M didapat pada demodulatornya sebuah sirkit
De- emphasis,yang mempunyai sifat kebalikan dari Pre-emphasis. Setelah terjadi penyamaan
secara menyeluruh tidak hanya signal gambarnya yang diperbaiki tapi cacat pada signal
warna berkurang.. Jadi Pre-emphasis memiliki pengaruh yang efektif dalam memperbaiki
sirkit transmisi. Pre-emphasis mempunyai pengaruh dalam mengurangi cacat,yang berlaku
juga untuk transmisi telepon-berganda.
Gambar 8.4.2 Sifat-sifat sirkit pengulang T.V. berwarna
6. Siaran Stereo
Siaran sterio menggunakan dua penggiriman dan penerimaan denngan memakai
banyak mikropon dan speker (pada dasarnya kanan dan kiri) pada pihak penggiriman dan
penerimaan.maksutna ialah agar musik dan bunyi-bunyian lain dapat didengar dengan
menimbulkan kesan ruangan yang lebih atau kesan yang lebih nyata.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 13/24
13
6.1 sistem modulasi ganda
Sistem modulasi ganda yang dipakai untuk siaran sterio,dengan membawa dua sinyal
secara serentakpada satu aluran (channel) banyak dipakai dengan pertimbangan-
pertimbangan:
1. pemakaian secara efisien dari gelombang listrik dan.
2. tersediana acara siaran bukan stereo untuk pendengar biasa.
Sistem ini disebut metoda”jumlah dan selisih” jika sinyal kiri dinyatakan oleh L dan
kanan oleh R, maka sinyal jumlah dan selisih di nyatakan sebagai :
M = L+R
S = L – R
Dimana sinyal M adalah jumlah dan sinyal S adalah selisih dari dua komponen.
Jika subcarrier 38 kHz dimodulasi amplitudonya oleh sinyal S dan di campur dengan
sinyal M,kita dapati signalnya (disebut signal campuran) mempunyai komponen-komponen
frekwensi seperti terlihat pada gambar 8.5.1 signak campur ini dipakai sebagai modulator dari
gelombang pembawa pemancaran melalui udara dapat terjadi.
Modulasi yang dipakai ialah F.M karena kurang peka terhadap ganggguan dibanding dengan
modulasi A.M carrier 38 kHz yang dipakai untuk membangkitkan sinyal campuran disebut
supressed. Karena sub carrier tidak ada gunanya untuk transmisi selanjutnya setelah terjadi
signal campuran subcarrier itu ditekan . untuk itu dipakai metode “supresessed carrier
amplitudo modulation.” Tetapi subcarrier itu pada pihak penerimaan diperlukan untuk
modulasisignal S.signal pandu (pilot),yang disinkronnisasikan dengan subcarrier sampai
19kHz,ditambahkan pada signal campuran.
Pada pihak penerimaan subcarrier untuk demodulasi,yang berdasarkan signalpandu,dapat diperoleh.metoda demulasi campuran yang disebut diatas dikenal denggan
sebutan suppressed carrier AM-FM (sistem nada pandu).
Kebaikan dari sistem ini ialah,jika besarbya signal pandu dapat dipertahankan pada suatu
harga yang tepat,pelebaran yang tidak perlu dari jalur frekwensi dapat di hindarkan. Pelebaran
itu biasanya disebabkan oleh komponen-komponen yang tidak membantu dalam tranmisi dari
signal bunyi dalam signal campuran .gbr 8.5.2. memperlihatkan bagan (bloc diagram) susunan
dari milai signal L dan R masuk sampai gelombang terjadi.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 14/24
14
6.2 sifat teknik dari pemncar dan penerima
Adalah perlu untuk mempertahankan nilai selisih amplitudo dsan selisih antara fhasa
dari signal R dan L untuk mendapatkan kesan ruang yang sesuai. Terutama pada waktu siaran
musik dsb perubahan amplitudo signal)diperlukan.
Untuk mensetandarkan perincian-perinsian teknik dari pemancar, dan penerima dan
untuk perencanaan aluran (channel) standar-standar berikut diterapkan untuk
mempertahankan kwlitas yang baik dari siaran stereo.
1. standar teknik dari pemancar. Standar teknik dari perlengkapan pemancar terlihat
pada daftar 8.5.1
Daftar 8.5.1 standar teknik untuk perlengkapan pemancar
2. standar teknik dari penerima. Diperhatikan dipeerhatikan karena penerima
termasuk pada pihak pendenggar sifat-sufat tekniknya menggikuti harga dan
kondisi dalam pemakaiannya.sungguhpun demikian diadakan standar-petunjuk
secara sementara seperti terlihat pada daftar 8.5.2.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 15/24
15
6.3 Studio
Tidak ada gunanya untuk mengatakan, bahwa ada berbagai proses yang dipakai untuk
mendapatkan bunyi yang stereo benar pada saat suara itu diambil di studio sungguhpun
demikian adalah sulit untuk menilai hasil- hasilnya, karena terlalu banyak factor yang harus
diperhatikan, yang bertalian dengan seni. Lapangannya terlalu luas untuk dinilai. Oleh sebab
itu kita batasi di sini pada peninjauan teknis dari masalahnya.
1) Penentuan mikropon
2) Pengeras dan tape-rekorder
3) Merekam dan pengambilan.
Disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam kontruksi mekanismenya dari berbagai
mikropon, maka tidak dapat dihindarkan, bahwa sifat-sifatnya yang bertalian dengan
pengambilan suara sangat berbeda.
Dapat disarankan untuk memakai sepasang mikropon, yang mempunyai sifat-sifat yang
hampir sama atau suatu pasangan-mikropon (paired microphones) yang khusus. Perhatikan
pada sifat-arah (directivity characteristics) pada pengambilan suara, sebab jika perbedaanarahnya itu besar, maka hasil perubahan arahnya akan sangat kurang.
Mengenai penempatannya dapat dikatakan bahwa pada umumnya responsi arahnya makin
berkurang apabila jarak antara mokropon makin diperbesar. Sebaliknya. Jika jaraknya makin
diperkecil pengaruh arah makin tajam dan pengaruh suara menjadi lebih sempit. Oleh sebab
itu jarak anatara mikropon merupakan faktor yang utama dalam memperoleh bunyi stereo.
Pada umumnya banyak mikropon ditempatkan denan jarak dan posisi yang tepat, sambil
memperhitungkan pengarah timbal-baliknya untuk mendapatkan kesan-ruang yang sebaik
mungkin.
Sehubungan dengan pengeras, dapat dikatakan tidak ada kesulitan karena mudah
mendapatkan dua sirkit yang mempunyai sifat yang sama tidak hanya sifat-amplitudo dan
phasa apa saja, tetapi juga untuk cacat dan gangguan apa saja. Hal itu dimungkinkan karena
teknologi yang tinggi dibidang sirkit elektronik. Bagi tape-recorder masalahnya untuk
memperoleh perbedaan phasa antara suara kanan dan kiri. Dari pengalaman diketahui, bahwa
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 16/24
16
jika perbedaan phasa melebihi 600, kesan-arah akan sangat berkurang. Selanjutnya perlu
diperhatikan perpanjangan sisi tape yang tidak sama dan perubahan dari tape di bawah kepala
tape (tape-head).
Mengenai record stereo dan pengambilannya, sesungguhnya tidak ada kesulitan jika
dilakukan dengan hati-hati, perhatikan khusus diperlukan pada sifat bicara-silang (cross-talk)
antara signal kanan dan kiri, karena kebocoran-kebocoran.
2. Peralatan Pemancar
Peralatan pemancar untuk siaran stereo F.M. dapat dibagi dalam dua bagian : Pemancaran
sendiri dan antena serta feeder. Dalam prinsipnya pemancar terdiri atas sirkit matrix yang
membangkitkan signalM danS (Gambar 1), sirkit multipleks yang membuat nignal campurandengan memodulasikan signalS dan subcarrier, sirkit F.M. modulation dan sirkitpengeras
daya (power amplifier). Sirkit multipleks pada umumnya terdiri atas modulator cincin (ring
modulator) dan sirkit penyampur.
Gambar 1: Diagram Blok dari pemancar
Sirkit F.M. dapat dibagi dalam “Sistem Modulasi Langsung”, dimana frekwensi yang keluar
dari oscillator langsung dimudulasi, dan “Sistem Modulasi tidak langsung”, dimana setelah
signal dari oscillator dimodulasi phasanya kemudian diperoleh modulasi frekuensinya yang
bersesuaian.
Metode yang sesuangguhnya sebagai berikut :
Sistem Modulasi Langsung
(1) Metoda tabung reaktansi
(2) Metoda FMQ
(3) Unsur reaktansi yang berubah + metode oscillator
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 17/24
17
Sistem Modulasi tidak Langsung
(1) Metoda Serrasoid
(2) Metoda Kompon Victor
Sesungguhnya modulasi langsung pada umumnya dilaksanakan dengan sirkit yang lebih
sederhana terkecuali FMQ dan memiliki kepekaan modulasi serta sifat peredaman sirkit AFC
dengan maksud menstabilkan frekwensi. Modulasi tidak langsung, sebaliknya, menggunakan
output dari oscillator kristal dan tidak membutuhkan sirkit AFC sebagai alat menstabilkan
frekwensi. Tetapi perlu diperhatikan adanya emisi liar.
Mengenai sistem antena dan feeder, kecuali dalam hal beberapa stasiun menggunakan
antena tunggak, lebih sederhana dibanding dengan antena siaran T.V. karena tidak
memerlukan sifat jalur lebar (broadband).
Pada saat pemilihan tempat antena hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dengan hati-
hati:
(1) Kondisi geografi dari stasiun dan daerah yang dilayani
(2) Tinggi antena
(3) Daya pancar yang efektif dan antena gain.
Untuk menambah daerah yang dilayani, perlu daya pancar efektifnya diperbesar, yang
akan menambah daya pemancar dan antena gain.
Penambahan antena gain akan menyempitkan cahaya radiasi ( radiation beam, hal mana
dapat membahayakan daerah yang dilayani, karena intensitas medannya yang rendah.
Oleh karena itu dalam melaksanakan proses harus diberikan perhatian yang sungguh-
sungguh.
3. Perlengkapan Penerima
Perlengkapan penerima untuk siaran F.M. stereo dapat dibagi dalam dua bagian seperti
pada perlengkapan pemancar : Penerima dan sistem antena.
Gambar memperlihatkan susunan dasar dari penerima. Mengenai kekhususan dari
konstruksi sirkit, sungguhpun beberapa teknologi elektronik dipakai, hampir sama dengan
penerima F.M. biasa, terkecuali sirkit pemisah signal.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 18/24
18
Gambar 2. Diagram blok dari penerima
Sirkit pemisah signal terdiri atas oscillator dari sirkit subcarrier dan sirkit demodulasi.
Demodulator yang umum dipakai adalah :
1) Metoda pelipatan (multiplying) frekwensi untuk pembangkitan
subcarrier dengan jalan melipat-duakan frekwensi pandu (pilot)
2) Metoda sinkronisasi oscillator
Sungguhpun metoda 2) S/N-nya dari subcarrier tidak bergantung dari intensitas dari
gelombang yang diterima dan masalah mengenai S/N tidak ada.
Pengendalian phasa dari oscillator yang sinkron berubah mengikuti intensitas dari
gelombang gelombang dan phasa dari signal yang dideteksi akan terganggu sehingga
mengurangi efek/pengaruh ruang dari bunyi.
Dua jenis sirkit demodulasi yang dipakai pada umumnya :
1) Kedua jalur sisi (sideband) dari komponen AM, untuk mentransmisikan signal S,
didemodulasi oleh komponen subcarrier dan kemudian dikombinasikan dengan
signalM, dilakukan sirkit matrix, dimana signalL danR dipisahkan.
2) SignalL danR dipisahkan oleh pemindahan signal campuran dengan sebuah pulsa,
yang mempunyai frekwensi dan phasa yang sama dengan subcarrier.
Metoda 1) menggunakan sirkit dari Gambar 3. perlu dilengkapi dengan sirkit
penghambat (delay) dan sirkit pengatur amplitudo dengan maksud untuk menghindarkan
perubahan-perubahan dari sifat amplitudo dari detector A.M.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 19/24
19
Gambar 3. Sirkit mendeteksi signal campuran yang diubah ke signal modulasi amplitudo jalur
sisi rangkap dua
Metoda 2) menggunakan sirkit seperti pada Gambar 4. Subcarrier yang frekwensinya
38 kHz (frekwensi untuk pemindahan/switching) dilakukan pada dioda penyambung D1 dan
D2 untuk berganti-ganti mengambil signalR danL. jika phasa dari subcarrier diatur tepat dan
jika subcarrier negatif pada titik (a) dari gambar, D1 akan konduktip dan mengeluarkan
lengkungan (envelop) dari L. jika subcarrier positip pada titik itu, D2 akan dikutip dan
mengeluarkan lengkungan dariR seperti dinyatakan oleh gambar.
SignalL danR, setelah diambil contohnya, direproduksikan pada output. Metoda ini
mempunyai sifat khusus dalam bentuk pengaturan yang mudah.
Antena penerima disediakan oleh para pendengar sendiri, dan sistem antena yang besar
dan mahal tidak dapat diharapkan. Akan tetapi dapat dianggap tepat jika memakai kombinasi
antena doublet yang dilipat (folded doublet antenna) dan 300 ohm feeder yang pararel sebagai
ketentuan. Dalam hal ini doublet disusun dengan cara yang sama seperti antena yagi, yang
dapat menangkap dengan baik sungguhpun dalam daerah yang mempunyai intensitas medan
yang rendah.
Gambar 4. Sistem pemindah dari sirkit pemisah signal
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 20/24
20
7 Perkembangan Sistem Televisi
7.1 Sistem Televisi Kabel
Sering sekali kita mendengar orang menyebut soal TV kabel. Apa bedanya dengan
TV nonkabel? Siaran televisi (TV) kabel memang sudah menjadi bagian hidup sebagian besar
masyarakat Amerika Serikat. Sementara di Indonesia, hal itu masih jadi konsumsi yang cukup
mahal. Dengan kondisi: jumlah operator sedikit, hanya terdapat di beberapa kota besar
(seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya), serta jumlah pelanggan terbatas di
masyarakat kelas atas. Sebenarnya, seperti apa sih TV kabel itu?Sesuai dengan namanya,
kabel merupakan media penghubung antara operator siaran TV dan pelanggan. Sistem TV
kabel yang pertama (dibuat pada tahun 1948) menggunakan kabel jenis twin lead. Kabel ini
berbentuk pita seperti yang dipasang pada TV hitam putih. Sistem berikutnya (dibuat tahun
1950) telah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial tersusun dari konduktor dalam yang
diselimuti isolator dan konduktor luar, seperti yang dipasang antara antena dan pesawat TV
zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, dimanfaatkan juga jaringan microwave, satelit,
dan kabel serat optik.
Perjalanan TV kabel
Sebenarnya TV kabel pertama dibangun untuk mengatasi kesulitan menerima
siaran televisi yang dialami oleh daerah dengan penerimaan sinyal buruk. Biasanya sebuah
antena dipasang di menara yang terletak di puncak gunung atau tempat-tempat tinggi lain di
daerah itu. Kemudian, kabel digunakan untuk menghubungkan antena dengan pesawat TV di
beberapa rumah sekitarnya.
Tahun 1948, Ed Parson yang tinggal di Astoria, Oregon, membuat sistem
community antenna television (CATV) dengan media kabel twin-lead dan dipasang dari satu
atap rumah ke atap rumah lain. Sementara itu, pada tahun 1950, Bob Tarlton membangun
sistemnya di Lansford, Pennsylvania, dengan menggunakan kabel coaxial yang dipasang pada
tiang. Ia mendapat hak monopoli di kotanya dan menyiarkan tiga saluran bagi pelanggannya.
Ternyata kesulitan penerimaan siaran televisi tidak hanya terjadi di daerah-daerah
terpencil, tetapi juga di kota-kota yang penuh dengan gedung- gedung tinggi. Karena itu, TV
kabel juga berkembang di daerah perkotaan. Selain itu, semakin lama tidak hanya sekadar
menjadi sambungan ekstensi dari siaran TV lokal saja, tapi sudah mampu memberikan
layanan yang dapat menyaingi siaran TV lain.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 21/24
21
Melihat perkembangan itu, Federal Communication Commision (FCC) membuat
batasan bagi TV kabel untuk menerima siaran televisi jarak jauh. Pada awal tahun 1970, FCC
memperkuat kebijakan tadi dengan membuat undang-undang yang membatasi kemampuan
operator TV kabel dalam menyiarkan: film, sekilas peristiwa, dan lain-lain.
Akan tetapi, pada tahun 1972 dikeluarkan kebijakan deregulasi bertahap untuk TV
kabel. Akibatnya, aturan-aturan semakin diperlonggar. Hal itu membangkitkan industri
pembuat kelengkapan televisi kabel di tingkat lokal dan federal. Dengan demikian, terjadilah
pertumbuhan layanan siaran dan penambahan pelanggan. Penggunaan teknologi microwave,
komunikasi satelit, dan kabel serat optik sebagai media tambahan juga meningkatkan
pertumbuhan layanan. Selain itu, diperoleh pula peningkatan saluran dengan cara kompresi
data video digital.
Di Indonesia sendiri TV kabel muncul pada awal tahun 1990-an. Saat ini sedikitnya
ada tiga operator yang masih terpaku untuk melayani kalangan tertentu di beberapa kota
besar. Biaya penyambungan dan langganan yang tinggi membuat belum banyak orang
berminat menjadi pelanggan. Belum lagi jumlah stasiun televisi yang tampaknya masih dapat
memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat kita. Apalagi dengan munculnya TV-TV
lokal yang menambah semarak ragam siaran.
Diagram sistem TV kabel dari headend ke pelanggan ditunjukkan dalam gambar.
Headend adalah sumber dari sinyal yang dipancarkan ke sistem kabel. Headend tidak hanya
menerima sinyal siaran lokal untuk dipancarkan saja, tetapi juga dapat menerima sinyal-
sinyal: siaran dari kota yang jauh, siaran dari satelit, dan dari gelombang microwave. Karena
itu, headend dilengkapi dengan perangkat penunjang, seperti menara dan berbagai jenis
antena, termasuk antena parabola, untuk menerima siaran dari satelit.
Selain itu, headend bisa mempunyai program siaran sendiri sehingga membutuhkan
studio yang memadai untuk menghasilkan program siarannya. Untuk aplikasi ini, headend
dapat mengatur sendiri waktu dan saluran yang diperlukan. Adapun waktu dan saluran untuk
community access biasanya dipercayakan kepada franchise lokal. Pada umumnya sistem TV
kabel tidak dapat melakukan editing kontrol terhadap kualitas atau isi program-program
community access.
Sistem kabel terdiri atas dua bagian, yaitu sistem trunk dan sistem distribusi. Sistem
trunk berfungsi untuk mengirim sinyal ke kelompok- kelompok pelanggan. Perangkat-
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 22/24
22
perangkat dalam sistem trunk adalah kabel trunk dan trunk amplifier. Trunk amplifier
berfungsi untuk menguatkan sinyal yang melemah akibat panjangnya kabel. Ia dipasang pada
tiap jarak tertentu. Jumlah amplifier yang dipasang pada kabel dibatasi oleh nilai noise dan
distorsi pada amplifier bersangkutan. Kabel yang bermutu baik akan mengurangi jumlah
amplifier untuk panjang kabel yang sama.
Sistem distribusi berfungsi untuk mendistribusikan sinyal ke tiap-tiap rumah dalam
satu kelompok pelanggan. Antara sistem trunk dan sistem distribusi dipasang interface yang
disebut bridger amplifier. Perangkat pendukung sistem distribusi adalah kabel distribusi, line
extender amplifier, dan tap. Fungsi line extender amplifier pada sistem distribusi serupa
dengan fungsi trunk amplifier pada sistem trunk. Tap berfungsi sebagai titik pengambilan
sinyal atau percabangan untuk kabel drop yang dihubungkan dengan perangkat pada
pelanggan. Berbeda dengan kabel distribusi yang berstruktur kaku, kabel drop mempunyai
struktur yang fleksibel/lentur.
Di rumah pelanggan, keluaran kabel drop dihubungkan dengan TV atau VCR (video
cassete recorder). Tetapi, jika TV atau VCR pelanggan tidak dapat menemukan seluruh kanal
yang ada (karena VCR tidak kompatibel dengan sistem kabel), diperlukan converter yang
berfungsi sebagai interface/penerjemah antara TV dan sistem kabel. Biasanya, converter telah
disediakan oleh operator TV kabel. Jika sinyal siaran yang dikirim oleh headend melalui
proses pengacakan (scrambling), pada converter harus dipasang descrambler.
Pita frekuensi dan kanal
Pita frekuensi sinyal operasi TV kabel relatif lebar, berkisar 50 MHz sampai dengan
450 MHz, bahkan hingga 1 GHz. Pita frekuensi selebar itu dibagi menjadi banyak kanal.
Lebar tiap kanal disesuaikan dengan lebar pita video standar yang sebesar 4,2 MHz. Semakin
banyak kanal yang digunakan, semakin lebar pula pita frekuensi yang diperlukan. Kanal-kanal
ini dikirim secara serentak lewat kabel.
Masalahnya, walaupun sistem TV kabel mempunyai pita frekuensi yang lebar,
pesawat TV yang digunakan tidak seperti itu. Karenanya, sistem ini menyediakan beberapa
kanal (umumnya kanal 2,3,4,5) sebagai kanal rujukan bagi pesawat TV atau VCR. Di kanal
itu pesawat TV berfungsi sebagai monitor dan pemilihan siaran dilakukan dengan mengatur
tuner/penala pada converter.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 23/24
23
Perkembangan sistem
Munculnya teknologi-teknologi terbaru dan meningkatnya kebutuhan
penganekaragaman manfaat sistem TV kabel menyebabkan sistem ini berkembang dari waktu
ke waktu. Perkembangannya terjadi pada perangkat keras maupun lunak. Di antaranya adalah
penggunaan gelombang microwave, jika menara penerima siaran jarak jauh terletak jauh dari
headend. Jika pemasangan kabel trunk atau distribusi sulit dilakukan atau mahal, maka
gelombang microwave dapat digunakan sebagai pengganti.
Munculnya kabel serat optik, yang dapat dipakai pada sistem trunk maupun
distribusi, menghasilkan sinyal siaran yang lebih baik karena tahan terhadap gangguan cuaca
atau interferensi dari gelombang radio lain. Penggunaan kabel serat optik juga mengurangi
jumlah amplifier yang digunakan karena kabel serat optik mempunyai nilai rugi kabel yang
rendah.
Diterapkannya sistem digital pada perangkat-perangkat siaran maupun pesawat TV
juga menimbulkan banyak perubahan. Teknik kompresi video digital membuat kapasitas
sistem menjadi lebih tinggi sehingga memperbanyak jumlah kanal. Teknik-teknik Forward
Error Correction (FEC) yang dapat memperbaiki kesalahan data akibat noise juga
dimanfaatkan untuk mendapatkan laju transmisi yang lebih tinggi.
Yang cukup baru adalah pemanfaatan sistem kabel untuk Internet. Aplikasi ini bisa
terjadi jika headend menambah fungsinya sebagai gateway Internet. Headend juga menjadi
server untuk layanan web, e-mail, dan e- news. Untuk itu, sistem kabel harus menyediakan
kanal dua arah bagi pengiriman dan penerimaan data dengan sistem LAN (Local Area
Network).
Pengembangan-pengembangan lain sudah tentu harus terus dilakukan, mengingatbanyak pesaing yang selalu berusaha menjadi "one stop server/operator" yang dapat
memenuhi segala kebutuhan komunikasi sekaligus hiburan bagi pelanggannya. Persaingan
bisa muncul dari sistem ponsel dengan TV selulernya yang lebih mobile atau saluran telepon
tetap yang dapat dikembangkan menjadi pembawa sinyal siaran video. Dengan kelebihan-
kelebihannya, sistem-sistem ini pastilah menjadi pesaing kuat bagi TV kabel.
5/17/2018 MAKALAH SISTEM TELEVISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-televisi 24/24
24
MAKALAH SISTEM TELEKOMUNIKASI
SISTEM TELEVISI
OLEH :
1. EROS GATRA 091910201013
2.
DEVITA AYU L. 0919102010153. RITA MANDARI 091910201022
4. TYARA RISQI WJ 091910201025
5. NENY AGUSTIN 091910201093
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2010