Makalah Sistem Paratiroid

27
TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN 1A “Sistem Endokrin” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1A oleh Misbakhul Anwari 102310101053

description

menjelaskan tentang kelenjar parathiroid dan hormon yang dihassilkan. serta hal-hal yang terjadi ketika kekurangan atau kelebihan hormon yang dihasilkan kelenjar tersebut

Transcript of Makalah Sistem Paratiroid

Page 1: Makalah Sistem Paratiroid

TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN 1A

“Sistem Endokrin”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ilmu Dasar Keperawatan 1A

oleh

Misbakhul Anwari 102310101053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Makalah Sistem Paratiroid

PEMBAHASAN

1. Kelenjar Paratiroid dan Hormon yang dihasilkan

Kelenjar paratiroid terdiri atas empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan

kelenjar tiroid. Hormon yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon

parathormon berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat

(PO43+) pada jaringan. Kelenjar ini berperan dalam mengendalikan kadar kalsium dalam

darah. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini adalah parathormon yang berfungsi

mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

Gambar 1.1 kelenjar paratiroid

Page 3: Makalah Sistem Paratiroid

Gambar 1.2 Kelenjar paratiroid dari belakang

Page 4: Makalah Sistem Paratiroid

2. Struktur Hormon yang dihasilkan

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus

kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah seperti bentuk biji apel. Empat

kelenjar kecil ini terletak bilateral pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid. Kelenjar ini

terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian

terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau

parathormon disingkat PTH. Sel-sel utama (chief cells) paratiroid mensekresikan suatu

hormone polipeptida, parathormon, regulator utama kadar kalsium dan fosfat dalam darah.

PTH atau parathormon merupakan sebuah rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari 84

asam amino, 34 asam amino pertama yang merupakan bagian penting, karena menentukan

aktivitas biologis. Sel utama mensekresi sebagian besar hormon paratiroid. Parathormon

atau PTH berfungsi mengatur metabolisme kalsium dan pospat tubuh terhadap organ-organ

targetnya.

Sel oksifil (oxyphill cells) merupakan sel yang besar dan mengandung banyak

mitokondria. Dalam kelenjar paratiroid, sel oxyphil paratiroid lebih besar dan lebih pucat.

Sel-sel ini dapat ditemukan dalam cluster di tengah bagian dan di pinggiran. Fungsi sel

oksifil tidak diketahui, mungkin mereka merupakan sel utama yang sudah tua yang tetap

mengekskresi sedikit hormone. Sel Oxyphil telah ditunjukkan untuk mengekspresikan gen

paratiroid yang relevan ditemukan dalam sel chief. Dan memiliki potensi untuk

menghasilkan tambahan autokrin atau faktor parakrin, seperti protein yang yang terkait

dengan hormon paratiroid (PTHrP) dan calcitriol.

Gambar 2.1 Struktur hormon PTH

Page 5: Makalah Sistem Paratiroid

Gambar 2.2 Letak anatomis kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang

bersama-sama dengan Vit D3 (1.25-dthydroxycholccalciferal), dan kalsitonin mengatur

kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu

dihambat sintesisnyabila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah.

PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi

kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan

kalsium dari tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam

mengendalikan homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus. (R. Sjamsuhidayat,

Wim de Jong, 2004, 695)

Saat kadar kalsium meningkat, kalsium yang banyak terikat dengan reseptor membrane

pada sel di kelenjar paratiroid akan menghambat sintesis PTH dan sekresi dari PTH, dan

ketika tingkat kalsium dalam darah jatuh terlalu rendah, kelenjar paratiroid akan

meningkatkan sintesis dan mensekresi PTH untuk mengatur kembali kalsium dalam darah

agar tetap normal.

Page 6: Makalah Sistem Paratiroid

3. Sasaran yang dituju Parathormon

Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon/ hormon paratiroid (PTH) . PTH

mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar

kalsium dalam darah dan penurunan kadar fosfat darah.

a. Ion kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, koagulasi darah,

kontraksi otot, permeabilitas membran sel, dan kemampuan eksitabilitas

neuromuskular yang normal.

b. Ion fosfat sangat penting untuk metabolisme seluler, sistem buffer asam basa tubuh,

dan juga sebagai komponen nukleotida dan membran sel.

PTH meningkatkan kadar kalsum dalam darah melalui tiga mekanisme.

1. PTH menstimulasi aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang) sehingga

menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang ke cairan ekstraseluler.

2. PTH secara tidak langsung meningkatkan absorpsi kalsium intestinal dan

mengurangi kehilangan kalsium dalam feses. Hormon ini berfungsi untuk

mengaktivasi vitamin D yang diperlukan untuk mengabsorpsi kalsium dari

makanan.

3. PTH menstimulasi reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal untuk mengganti

fosfor,sehingga menurunkan kehilangan ion kalsium dalam urine dan meningkatkan

kadar kalsium darah.

Gambar 3.1 Sasaran Parathormon

Page 7: Makalah Sistem Paratiroid

4. Mekanisme Kerja Parathormon

Jika PTH tidak ada di dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kalsium darah

menurun dan fosfat meningkat.

1. PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dengan merusak kolagen, zat dasar & kristal

hidroksiapatit tulang sehingga menyebabkan kalsium dan fosfat meningkat

2. Dalam tubulus ginjal , PTH bekerja meningkatkan reabsorpsi kalsium filtrat &

menurunkan reabsorpsi fosfat

3. Di dalam usus, kerja parathormon terhadap usus menyebabkan meningkatnya absorpsi

kalsium, yg diduga akibat 1,25-dihidrokholekalsiferol (derivat vit D) dan tidak langsung

oleh parathormon. PTH pada ginjal mengatur produksi 1,25-dihidroksikho-lekalsiferol

yang menyebabkan usus mengabsorpsi lebih banyak ion kalsium. PTH bekerja langsung

pada ginjal

Apabila terjadi penurunan ion kalsium plasma dan bekerja pada ginjal dan tulang

secara tidak langsung pada usus, Parathormon dapat disekresikan oleh kelenjar Paratiroid.

Sebagai respon dari penurunan ion kalsium plasma ini, kelenjar ini dengan cepat

melepaskan hormon paratiroid untuk mengembalikan kadar kalsium plasma menjadi

normal. Kerja paratiroid juga dipengaruhi oleh fosfat dan kalsitonin, secara tidak

langsungvitamin D juga ikut mengatur kerja dari hormon paratiroid. Apabila keadaan

kalsium plasma sudah kembali normal, maka akan diberikan efek umpan balik negatif

terhadap kelenjar paratiroid untuk mengurangi sekresi hormonnya.

Gambar 4.1 Mekanisme kerja Parathormon

Page 8: Makalah Sistem Paratiroid

5. Akibat Kekurangan Hormon Paratiroid

Kekurangan hormon paratiroid di dalam tubuh menyebabkan keadaan

hipoparatiroidisme. Hipoparatiroid adalah dimana kondisi kekurangan hormon parathormon

( paratiroid ) yang merupakan  gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak

adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh

kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid,

dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid. Kadang-kadang penyebab

tidak dapat diketahui. Jika ditemui bisa mengalami atau  menyebabkan seseorang akan

kejang otot, karena kekurangan kalsium dalam darah.

Hipoparatiroid diklasifikasikan menjadi 3 jenis. Yakni:

1. Hipoparatiroid Neonatal

Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang

sedang menderita hiperparatiroid. Aktivitas paratiroid fetus sewaktu dalam uterus

ditekan oleh maternal hiperkalsemia.

2. Simple Idiopatik Hipoparatiroid

Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa. Terjadinya

sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya dengan antibodi terhadap

paratiroid, ovarium, jaringan lambung dan adrenal. Timbulnya gangguan ini dapat

disebabkan karena menderita hipoadrenalisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus,

anemia pernisiosa, kegagalan ovarium primer, hepatitis, alopesia dan kandidiasis.

3. Hipoparatiroid Pascabedah

Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid atau

sesudah operasi radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan yang terjadi

sewaktu operasi tiroid (digunakan apabila terdapat penyakit yang mengancam di

daerah kelenjar tiroid) karena kanker, biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah

untuk kelenjar paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inferior.

Page 9: Makalah Sistem Paratiroid

Gambar 5.1 Tiroidektomi karena kanker tiroid

Hipoparatiroid yang terjadi bersifat sementara atau permanen. Karena itu kadar

kalsium serum harus diperiksa sesudah melakukan operasi-operasi tersebut, tiga

bulan kemudian dan sewaktu-waktu bila ada kelainan klinis walaupun tak khas yang

menjurus pada diagnosis hipoparatiroid.

Page 10: Makalah Sistem Paratiroid
Page 11: Makalah Sistem Paratiroid

6. Gejala Utama Akibat Kekurangan Hormon Paratiroid

Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat,

yakni kalsium serum menurun (bisa sampai 5 mgr%) dan fosfat serum meninggi (bisa

sampai 9,5-12,5 mgr%).

Pada seseorang dengan post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon

paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. Hal ini disebabkan

karena letak anatomi kelenjar tiroid dan paratiroid yang dekat sehingga kelenjar paratiroid

dapat terkena sayatan atau terangkat.

Hipokalsemia menyebabkan iritablitas sistem neuromuskeler dan turut

menimbulkan gejala utama hipoparatiroidisme yang berupa tetanus.

Gambar 6.1 Hipokalsemia (kadar kalsium rendah dalam darah)

Tetanus merupakan hipertonia otot yang menyeluruh disertai tremor dan kontraksi

spasmodik atau tak terkoordinasi yang terjadi dengan atau tanpa upaya untuk melakukan

gerakan volunter. Pada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa, kesemutan dan kram

pada ekstremitas dengan keluhan perasaan kaku pada kedua belah tangan serta kaki. Pada

keadaan tetanus yang nyata, tanda-tanda mencakup bronkospasme, spasme laring, spasme

karpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan tangan dan ekstensi sensi karpofalangeal),

disfagia, fotopobia, aritmia jantung serta kejang. Gejala lainnya mencakup ansietas,

iritabilitas, depresi dan bahkan delirium.

Adapun gejala klinisnya : 

1. Kadar kapur dalam darah menurun. Hal ini terjadi karena memang terjadi

penurunan kadar kalsium yang disebabkan terganggunya fungsi kelenjar paratiroid

dalam menghasilkan PTH.

Page 12: Makalah Sistem Paratiroid

2. Kejang di tangan dan kaki.

Gambar 6.2 Kejang pada tangan dan kaki

3. Jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal

4. Cepat lelah , mengantuk

5. Tulang terasa sakit

6. Mudah tersinggung

7. Konsentrasi kalsium yang terlalu rendah dapat menimbulkan gangguan pada gerak

pernapasan dan kontraksi otot jantung

8. Gelisah (gangguan pada aspek emosi)

Gambar 6.3 Gangguan aspek emosi, gelisah

9. Kesemutan pada beberapa anggota tubuh

Page 13: Makalah Sistem Paratiroid

Hipoparatiroidisme adalah suatu gangguan pada kelenjar paratiroid yang disebabkan

karena hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid (Hotma Rumahorbo,

1999: 81). Hipoparatiroid terjadi akibat hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi

kelenjar paratiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan fosfor.

Serum kalsium menurun (bisa sampai 5 mg %), serum fosfor meningkat (9,5-12,5 mg%).

Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau

pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih

jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara congenital).

Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak

adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh

kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid,

dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara kongenital).

Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui.

Bagi penderita hipoparatiroid, beberapa penanganan yang bisa dilakukan antara lain

adalah:

1. Terapi konservatif: yakni terapi bagi penderita hipoparatiroidisme kronis

ditentukan sesudah kadar kalsium serum diketahui, dengan diet tinggi kalsium,

dan rendah fosfor

Gambar 6.3 contoh makanan tinggi kalsium

2. Terapi Farmakologi yang dilakukan dengan pemberian vitamin D. Untuk

menjaga keadekuatan kalsium dalam tubuh.

Page 14: Makalah Sistem Paratiroid

3. Akibat Kelebihan Parathormon

Seseorang yang mengalami kelebihan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar

paratiroid ini akan mengalami hiperparatiroidisme. Keadaan dimana terjadi kelebihan

hormon paratiroid/ parathormon di dalam tubuh manusia.

Hiperparatiroidisme adalah akibat dari kelebihan produksi hormon paratiroid oleh

kelenjar paratiroid dan ditandai dengan klasifikasi tulang dan pembentukan batu ginjal yang

mengandung kalsium. Hiperparatiroidisme dibagi menjadi 3, yaitu hiperparatiroidisme

primer, sekunder dan hiperparatiroidisme tersier.

1. Hiperparatiroidisme Primer

Kebanyakan pasien yang menderita hiperparatiroidisme primer mempunyai

konsentrasi serum hormon paratiroid yang tinggi. Kebanyakan juga mempunyai

konsentrasi serum kalsium yang tinggi, dan bahkan juga konsentrasi serum ion

kalsium yang juga tinggi. Tes diagnostik yang paling penting untuk kelainan ini

adalah menghitungserum hormone paratiroid dan ion kalsium.

Kira-kira 85% dari kasus hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma

tunggal. Sedangkan 15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar (contoh berbagai

adenoma atau hyperplasia).

Adapun penyebab hiperparatiroid primer adalah:

1) Bisa karena akibat dari hiperplasia paratiroid, adenoma atau karsinoma.

2) Parathormon yang meningkat menyebabkan resorpsi tulang, ekskresi

ginjal menurun dan absorpsi kalsium oleh usus meningkat.

3) Perubahan pada tulang (osteitis fibrosa sistika), nefrokalsinosis atau

nefrolitiasis, dan kalsifikasi kornea.

2. Hiperparatiroidisme Sekunder

Hiperparatiroidisme sekunder adalah produksi hormon paratiroid yang

berlebihan karena rangsangan produksi yang tidak normal (berawal dari

penyakit lain). Secara khusus, kelainan ini berkitan dengan kekurangan vitamin

D. Penyebab umum lainnya karena gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut (acute

kidney failure) terjadi ketika ginjal tiba-tiba tidak mampu menyaring kotoran

dari darah. Kotoran yang tetap tinggal di dalam darah akan membuat

keseimbangan susunan kimiawi darah menjadi terganggu. Gagal ginjal akut

terjadi hanya dalam hitungan jam atau hari. Kondisi ini umum terjadi pada orang

yang sedang dirawat di rumah sakit, terutama pada kasus sakit kritis.

Page 15: Makalah Sistem Paratiroid

Pada keadaan gagal ginjal, ada banyak factor yang merangsang produksi

hormon paratiroid berlebih. Salah satu faktornya termasuk hipokalsemia,

kekurangan produksi vitamin D karena penyakit ginjal, dan hiperpospatemia.

Hiperpospatemia berperan penting dalam perkembangan hyperplasia paratiroid

yang akhirnya akan meningkatkan produksi hormon paratiroid.

Produksi hormon paratiroid yang berlebih disertai dengan gagal ginjal dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit tulang, penyakit tulng yang sering

terjadi adalah osteitis fibrosa cystica, suatu penyakit meningkatnya resorpsi

tulang karena peningkatan kadar hormon paratiroid. Penyakit tulang lainnya

juga sering terjadi pada pasien, tapi tidak muncul secara langsung.

Hiperparatiroidisme sekunder biasanya disertai dengan penurunan kadar

kalsium serum yang normal atau sedikit menurun dengan kadar PTH tinggi dan

fosfat serum rendah. Perubahan tulang disebabkan oleh konsentrasi PTH yang

tinggi sama dengan pada hiperparatiroidisme primer. Beberapa pasien

menunjukkan kadar kalsium serum tinggi dan dapat mengalami semua

komplikasi ginjal, vaskular, neurologik yang disebabkan oleh hiperkalsemia.

3. Hiperparatiroidisme Tersier

Hiperparatiroidisme tersier adalah perkembangan dari hiperparatiroidisme

sekunder yang telah diderita lama. Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini

ditandai dengan perkembangan hipersekresi hormon paratiroid karena

hiperkalsemia.

Hiperparatiroidisme tersier paling umum diamati pada pasien penderita

hiperparatiroidisme sekunder yang kronis dan yang telah menjalani cangkok

ginjal. Kelenjar hipertrophied paratiroid gagal kembali menjadi normal dan terus

mengeluarkan hormon paratiroid berlebih, meskipun kadar cairan kalsium masih

dalam level normal atau bahkan berada diatas normal. Pada kasus ini, kelenjar

hipertropid menjadi autonomi dan menyebabkan hiperkalsemia, bahkan setelah

penekanan kadar kalsium dan terapi kalsitriol. Penyakit tipe ketiga ini sangat

berbahaya karena kadar phosfat sering naik.

Hiperparatiroidisme primer terjadi dua atau tiga kali lebih sering pada wanita

daripada laki-laki dan pada pasien-pasien yang berusia 60-70 tahun. Sedangkan

Hipertiroidisme sekunder terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis dan rikets renalis .

Rakitisi ginjal akibat retensi fosfor akan meningkatkan stimulasi pada kelenjar paratiroid

dan meningkatkan sekresi hormon paratiroid. (Brunner & Suddath, 2001)

Page 16: Makalah Sistem Paratiroid

Hiperparatiroidisme adalah karakter penyakit yang disebabkan kelebihan sekresi

hormon paratiroid, hormon asam amino polipeptida. Sekresi hormon paratiroid diatur

secara langsung oleh konsentrasi cairan ion kalsium. Efek utama dari hormon paratiroid

adalah meningkatkan konsentrasi cairan kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium

dan fosfat dari matriks tulang, meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal, dan

meningkatkan produksi ginjal. Hormon paratiroid juga menyebabkan phosphaturia, jika

kekurangan cairan fosfat.

Pada pasien dengan hiperparatiroid, satu dari keempat kelenjar paratiroid yang tidak

normal dapat membuat kadar hormon paratiroid tinggi tanpa mempedulikan kadar kalsium.

dengan kata lain satu dari keempat terus mensekresi hormon paratiroid yang banyak

walaupun kadar kalsium dalam darah normal atau meningkat.

Pengobatan untuk tiga jenis hiperparatiroidisme bervariasi, biasanya untuk

menjalani operasi untuk menghapus kelenjar paratiroid. Kebanyakan ahli sekarang percaya

bahwa hampir semua pasien dengan hiperparatiroidisme harus dianjurkan untuk menjalani

operasi para tiroidektomi.

Page 17: Makalah Sistem Paratiroid

7. Tanda dan Gejala Utama Kelebihan Parathormon

Sebagian besar individu yang mengalami hiperparatiroidisme tidak menunjukkan

tanda atau. Individu yang simtomatik mungkin mengalami beberapa gejala di bawah ini:

1. malaise dan lesu

2. konstipasi

3. anoreksia

4. polydipsia

5. polyuria

6. kolik ginjal

7. nyeri sendi dan tulang

8. batu ginjal

9. nyeri perut

10. mual

11. muntah

8. Contoh gambar orang yang kekurangan hormon paratiroid

Page 18: Makalah Sistem Paratiroid

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC.

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:EGC.

Soedoyo, aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati,Siti. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Link

http://www.scribd.com/doc/118291583/Hiperparatiroidisme-Dan-Hipoparatiroidismehttp://sweetspearls.com/super-lutein-mirtoplus/super-lutein-mirto-untuk-penyakit-

hiperteroid-hipertiroidisme/

http://health.detik.com/read/2013/02/25/183043/2179384/763/gangguan-pada-kelenjar-paratiroid-tingkatkan-risiko-batu-ginjal

http://obatherbal21.com/perbedaan-hipertiroid-dan-hipotiroid.htmhttp://www.direktorikuliah.com/direktorikuliah_ hyperparatiroidisme_dan_ hypotyroidisme

HYPERPARATHYROIDISMDan

HYPOPARATHYROIDISM