Makalah shalat khusyuk

10
[1] MAKALAH SHALAT KHUSYUK Oleh: AJENG PUTRI SETYONINGRUM XII IPA 1 (02) SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kata pengantar

Transcript of Makalah shalat khusyuk

Page 1: Makalah shalat khusyuk

[1]

MAKALAH

SHALAT KHUSYUK

Oleh:

AJENG PUTRI SETYONINGRUM

XII IPA 1 (02)

SMA NEGERI 6 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata pengantar

Page 2: Makalah shalat khusyuk

[2]

Alhamdulillahilladhi hadha nalihadha wamakuna linahtadia

laula anhadanallah, laqad ja׳atrusuluna rabbina bilhaq, wanudu

antilkumuljannatu urits tumuha bima kuntum ta׳lamun.

Ashhaduanla ilahailallah, waashhaduanna muhammadan

abduhuwarasuluh, amma ba׳du,

Marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah yang Maha

Kuasa yang memberikan rahmat, hidayah serta inayah, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “Shalat Khusyuk”dengan lancar.

Makalah ini kami susun sedemikian rupa, untuk melaksanakn tugas

yang telah kami terima dari Guru Pembimbing PAI kami. Kami berharap

makalah yang membahas tentang shalat khusyuk ini dapat membantu dalam

kegiatan belajar mengajar antara siswa dan pembimbing. Tidak lupa kepada

khalayak umum.

Kami menyadari benar bahwa makalah ini jauh dari sempurna, banyak

kekurangan. Dengan demikian kritik dan saran sangat kami butuhkan demi

kelancaran dan keterbaikan di masa mendatang.

PENULIS

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah shalat khusyuk

[3]

A.PENDAHULUAN..................................................................3

I.Latar Belakang ....................................................................4

II.Rumusan Masalah..............................................................4

III.Manfaat.............................................................................4

IV.Tujuan...............................................................................4

B.PEMBAHASAN.....................................................................5

I.Shalat sesungguhnya............................................................5

II.Hakikat shalat khusyuk.......................................................5

III.Sebab shalat tidak khusyuk...............................................6

IV.Cara agar shalat khusyuk...................................................7

C.PENUTUP..............................................................................10

I.Kesimpulan .........................................................................10

II.Saran...................................................................................10

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Page 4: Makalah shalat khusyuk

[4]

Berawal dari tugas yang diberikan guru pembimbing PAI. Kami mencoba menyusun

makalah yang membahas tentang shalat khusyuk.

Pada saat ini, banyak orang Islam yang menjalankan ibadahnya, yang salah satunya

adalah shalat, mereka kebanyakan tidak mengindahkan arti shalat sesungguhnya. Banyak orang

beranggapan bahwa menjalankan shalat hanyalah menggugurkan kewajibannya. Itu memang

tidak salah. Namun dalam arti sesungguhnya yaitu shalat merupakan bentuk ibadah yang

membuka jalan bagi kita untuk berkomunikasi kepada Allah. Selain itu shalat merupakan salah

satu bentuk orang islam untuk mencari pahala.

Sebenarnya shalat itu apa, dan mengapa kebanyakan dari kita sulit untuk khusyuk dalam

shalat. Dan apa saja cara yang memudahkan untuk shalat khusyuk. Semua hal itu akan kami

bahas sedemikian rupa, untuk para pembaca.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa sebenarnya shalat itu?

2. Mengapa kita sulit untuk shalat khusyuk?

3. Hal apa saja yang dapat membuat kita tidak khusyuk dalam shalat?

4.Bagaimana agar kita dapat shalat khusyuk?

C.MANFAAT

Membuat kami menyadari arti dari shalat sebenarnya.

Kami dapat menambah ilmu kami terutama tentang agama, bab shalat.

Menumbuhkembangkan kemampuan kami dalam menjalankan ibadah kepada Allah.

Menumbuhkan rasa syukur kami kepada Allah.

D.TUJUAN

Memahami hakikat shalat dan bagaimana dapat menjalankan shalat dengan khusyuk.

PEMBAHASAN

A.SHALAT.

Page 5: Makalah shalat khusyuk

[5]

Shalat merupakan rukun islam yang ke 5. Sesungguhnya shalat merupakan bentuk komunkasi kita kepada Allah. Tatkala membaca Alfatihah terjadi dialog seorang hamba dengan Rabbnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah", lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, 'Segala puji bagi Allah, tuhan seru sekalian alam". Allah menjawab, "Hamba-Ku telah memuji-Ku". Seorang hamba berkata, 'Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang". Allah menjawab, "Hamba-Ku memuji-Ku". Seorang hamba berkata, ''Raja di hari pengadilan". Allah menjawab, "Hamba-Ku mengagungkan Diri-Ku. Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku". Seorang hamba berkata, 'Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". Allah menjawab, "Inilah pertengahan antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan". Seorang hamba berkata, 'Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat.' Allah menjawab, "Ini milik hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan". (Hadist Qudsi, HR Muslim). Karena itu sahabatku, mulailah membaca bacaan sholat pelan-pelan, penuh kesadaran dan keyakinan "Thuma'ninah". Sahabatku, sungguh Allah langsung menjawab setiap ayat yang kita baca...

Itu merupakan salah satu contohnya. Belum lagi saat kita shalat kita juga membaca bacaan ruku׳,

sujud, i׳tidal dan lain sebagainya, selain surat Al Fatihah. Kita tidak bisa membayangkan betapa Allah Kuasa atas makhluknya. Dia bisa menjawab setiap shalat dan doa bermiliyaran orang shalat dalam sekali waktu. Subhanallah….

B.HAKIKAT SHALAT KHUSYUK. Diatas telah di sebutkan bahwa shalat merupakan bentuk komunikasi kita dengan Allah. Dalam shalat, kita dituntut untuk mendirikannya dengan khusyu’. Sebab dengan khusyu dalam shalat, amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT, terhapus dosa-dosa kita, dan segala perilaku dan ucapan kita terjaga dari kemungkaran dan kefasikan.

Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlas ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang dapat melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau yang sering disebut kekhusyu'an dusta.

Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanpa kenikmatan dan tanpa rasa hidmat di dalamnya. Sesuai hadist dan dalil di bawah ini. Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Allah berfirman :

نتين. ـ ق لوة ٱلوسطى وقوموا لل لوٲت وٱلص فظوا على ٱلص ـ ح

Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238)

لة وإنها لكبيرة إل على الخاشعين ) بر والص (54واستعينوا بالص

Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (al-Baqarah: 45)

Tempat khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak khusyu' maka seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan anggota badan adalah tentaranya

Page 6: Makalah shalat khusyuk

[6]

Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman adalah hatinya menghadap Allah dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan dan rasa malu, lalu hatinya penuh dengan cinta dan pengakuan kepada Allah yang membekas ke seluruh anggota badannya.

Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para sahabat sering berdoa: Ya Allah lindungilah aku dari khusyu' munafik. (Ruh 314).

Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena banyaknya dalil yang menganjurkan khusyu' dan mencela orang yang tidak khusyu' dalam sholat.

Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang diwajibkan oleh Allah, barang siapa memperbaiki wudlunya dan melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan ruku'nya dan kekhusyu'annya, maka ia mendapatkan janji Allah untuk mengampuninya. Barang siapa tidak melakukan itu, maka ia tidak mendapatkan janji Allah, kalau Allah berkehendak maka Mengampuninya, kalau Allah berkehendak maka akan menyiksanya." (H.R. Abu Dawud – sahih)

Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudaian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya), maka ia akan diampuni dosanya yang telah telah lewat. (H.R. Bukhari).

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat hanya mendapatkan capek berdiri" (H.R. Nasai: hasan).

Khusyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah berfirman:

{ نوعشاخ مهتالص يف مه نيذلا نونمؤملا حلفأ دق }

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.

Di sini kita dapat menyimpulkan bahwa shalat yang tidak khusyuk memnag sangat merugikan. Selain hanya membuang tenaga, waktu, tempat yang kita korbankan menjadi sia-sia.

C.SEBAB SHALAT TIDAK KHUSYUK

Menghancurkan dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi syetan di dunia ini. Firman Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:

(71رهم شاكرين )ثم لتينهم من بين أيديهم ومن خلفهم وعن أيمانهم وعن شمائلهم ول تجد أكث

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [ta’at]. (al-A'raaf: 17)

Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:

1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti gambar-gambar dan ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a. pernah mempunyai kelambu di rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya agar menyingkirkan itu karena itu mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka hendaknya melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang lalu lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan bersenang-senang karena itu akan mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi sholat tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar para sahabat melakukan sholat dhuhur saat cuaca agak dingin.

2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik pandangan mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah pernah sholat dan terganggu dengan kelambu Aisyah yang berwarna-warni lalu beliau meminta untuk menyingkirkannya. (Bukhari dll.).

Page 7: Makalah shalat khusyuk

[7]

3. Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat di hadapan makanan" (Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika maka malam sudah siap dan datang waktu sholat, maka dahulukan makan malam" (Bukhari).

4. Hindari menahan buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w. melarang sholat sambil menahan kencing (Ibnu Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa Rasululllah s.a.w. bersabda kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc dulu (Abu Dawud:sahih).

5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda "Kalau kalian sholat dan ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan" (Bukhari). Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan ketika kalian ngantuk dan melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya meminta ampunan Allah tapi malah mengumpat dirinya. (Bukhari)

6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena itu akan menganggu konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah kau membersihkan tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat, kalau terpaksa melakukannya maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).

7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di samping kita. Rasulullah s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah, janganlah saling mengganggu, jangan membaca lebih keras dari saudaranya dalam sholat" (Abu Dawud: sahih).

8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahwa tengak-tengok dalam sholat adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan "Allah senantiasa melihat hambanya saat sholat selama ia tidak menengok, kalau menengok maka Allah meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).

9. Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada orang-orang sholat sambil menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak kembali" (Ahmad:sahih).

10.Menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian menguap saat sholat, maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut kalian" (Muslim).

11.Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. melarang sholat seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah di tempat yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).

D.CARA AGAR SHALAT KHUSYUK.

Dikisahkan bahwa ada seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan terkenal sangat khusyuk shalatnya. Namun demikian dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasanya kurang khusyuk.

Pada suatu hari Isam menghadiri majelis seorang abid bernama Hatim Al-Asam dan bertanya: “Wahai Aba Abdurrahman (Nama gelaran Hatim), bagaimanakah caranya tuan shalat?”

Berkata Hatim: “Apabila masuk waktu shalat, aku berwudu’ zahir dan batin.” Bertanya Isam: “Bagaimana wuduk batin itu?”

Berkata Hatim: “Wuduk zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudu’ dengan air. Sementara wuduk batin ialah membasuh anggota dengan 7 perkara:

Page 8: Makalah shalat khusyuk

[8]

1. Bertaubat.

2. Menyesali akan dosa yang telah dilakukan.

3. Tidak tergila-gila dengan dunia.

4. Tidak mencari atau mengharapkan pujian dari manusia

5. Meninggalkan sifat bermegah-megahan.

6. Meninggalkan sifat khianat dan menipu.

7. Meninggalkan sifat dengki.”

Seterusnya Hatim berkata: “Kemudian aku pergi ke Masjid, kusiapkan semua anggota tubuhku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Dan kubayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian Shiratul Mustaqim’ dan aku menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhir bagiku (karena aku merasa akan mati setelah shalat ini). Kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan do’a dalam shalat aku fahami maknanya. Kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadu’ (merasa hina), aku bertasyahud (tahiyat) dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku shalat selama 30 tahun.

Ketika Isam mendengar penjelasan itu menangislah ia sekuat-kuatnya, ternyata ibadahnya kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Kita seharusnya bisa mencontoh apa yang di lakuakn oleh Isam. Lalu secara rinci apa yang dapat kita lakukan untuk shalat khusyuk.

Pertama: Menghadirkan Hati. Menghadirkan hati maksudnya adalah disaat kita sedang sholat maka saat itu sedang bermunajat, sedang berdiri berhadapan langsung dengan Sang Maha Kuasa, berdialog tanpa batas apapun. Maka dalam keadaan seperti itu yakinlah bahwa Allah sedang melihat, memperhatikan dan mengawasi gerak-gerik sholat kita. Benarkah sholat kita, dengan bacaan yang benar atau penuh dengan kesalahan dan lain sebagainya. Maka alangkah bodohnya kita, jika kita sedang berhadapan langsung seperti itu, kita tidak merasa takut, atau bergetar dengan keberadaanNya dihadapan kita.

Kedua: Anggap saat itu adalah sholat yang terakhir. Agar semakin khusyu’ anggaplah bahwa sholat tersebut sholat yang terakhir kali kita lakukan, karena bisa jadi usai shalat Allah mencabut nyawa kita. atau bayangkan, disaat kita sedang mengambil wudhu tiba-tiba datang malaikat maut menghampiri kita dan mengabarkan kita, bahwa usai sholat nanti dia akan mencabut nyawa kita. Subhanallah… bagaimanaka shalat kita saat itu? Shalat dengan penuh kekhusyuan atau shalat dengan main-main? Tentu kita akan sholat dengan sekhusyu’-khusyu’nya.

Ketiga: Tuma’ninah dan tidak tergesa-gesa dalam shalat. Tuma’ninah atau keadaan tenang dan juga tidak tergesa-gesa juga merupakan cara agar shalat kita khusyu’. Sebab dengan ketenangan kita akan bisa focus dengan bacaan dan juga gerakan dalam shalat. Oleh karena itu, sebelum kita bertakbir memulai shalat, lebih dulu kita tinggalkan segala perkara duniawi, bisa jadi disaat kita sedang shalat, namun kita tergesar-gesa karena memikirkan masalah dunia (masakan, makanan, hp facebook dll) yang bisa merusak kekhusyukan kita dalam shalat.

Keempat: Tadabbur ayat-ayat dan dzikir-dzikir yang dibaca dalam shalat Cara keempat ini sangat penting untuk kita latih dan diterapkan saat shalat. Karena dengan mentadabburi ayat dan dzikir yang kita baca, maka kita akan semakin mudah untuk menggapai kekhusyuan dalam

Page 9: Makalah shalat khusyuk

[9]

shalat. Banyak sekali orang yang hafal bacaan sholat, namun sangat sedikit sekali yang faham dan mengerti bacaan tersebut.

Silahkan menghafal bacaan shalat, tapi lebih baiknya lagi kita mampu meresapi maknanya. Sehingga pemahaman makna akan menambah ketenangan jiwa dan akan memberi dampak baik disaat sedang shalat atau disaat kita membaca surat lainnya dalam al Quran.

Kelima: Tartil dan memperbagus suara dalam membaca Al Quran. Allah SWT memerintahkan kita untuk tartil disaat membaca Al Quran, terlebih lagi bacaan tersebut kita baca diwaktu shalat. Begitu juga kita dianjurkan untuk memperindah suara kita agar imam maupun makmum dalam shalat jamaah bisa tenang dan akhirnya mendapatkan kekhusyuan. Sebaliknya, jika kita tergesa dalam membaca atau tidak tartil, dari segi suara bacaan juga ‘disayangkan’. Maka hal tersebut tidak membuat kita khusyu’ namun malah mengganggu dalam shalat.

Keenam: Arahkan pandangan hanya ditempat sujud, dan tidak memalingkan kelainnya Janganlah kita mengarahkan pandangan kita selain ke tempat sujud, sebab hal tersebut akan mengganggu kekhusyukan kita dalam shalat. Bahkan terdapat larangan dalam hadits untuk melihat ke atas disaat kita shalat, begitu juga memalingkan seluruh atau sebagian badan kita karena bisa membatalkan shalat kita, lantaran telah merubah qiblat disaat sedang shalat. Ketujuh: Hindari segala hal yang bisa menyibukkan saat sedang shalat. Seperti penggunaan alat-alat elektronik (handphone, televisi, , penggunaan pakaian yang kurang pas, serta hal-hal lainnya yang bisa mengganggu kita dalam shalat. Maka hal-hal tersebut harus kita hindari agar shalat kita senantiasa terjaga dan tidak merusak kekhusyukan disaat sedang shalat.

PENUTUP

Page 10: Makalah shalat khusyuk

[10]

A.KESIMPULAN.

Bahwa shalat yang kita kerjakan bukan semata menggugurkan kewajiban, namun merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah.

Kekhusyukan dalam shalat merupakan bentuk sebenarnya dari shalat yang merupakan serangkaian gerakan semata.

Shalat tanpa kekhusyukan tiada artinya untuk kita. Dengan shalat kita bisa menumpahakan seluruh kebahagiaan, kesedihan, dan mengunjukkan

harapan kepada Allah atas hidup kita di dalam dunia.

B. SARAN.

Hendaknya kita memulai sejak sekarang untuk khusyuk dalam shalat. Terutama memperbaiki bacaan dan mengerti serta memahami apa yang kita katakana dalam

shalat. Hendaknya berdoa seusai shalat, karena dengan shalat kita telah terhubung kepada Allah. Supaya kita memahami betapa pentingnya shalat itu dalam kehidupan kita.