Makalah Psws

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori ekonomi bukanlah suatu tempat secara fisik orang berjualan dan menjajakan barang daganganya. Pasar diartikan secara lebih luas dan abstrak, namun tetap mencakup pasar dalam pengertian sehari-hari, yaitu pertemuan antara permintaan dan penawaran. Apabila permintaan bertemu penawaran dipasar, maka akan terjadi transaksi. Transaksi merupakan kesepakatan antara apa yang diinginkan pembeli dan apa yang diinginkan penjual. Dalam transaksi kedua itu belah pihak mencapai kesepakatan mengenai dua hal, yaitu harga dan volume dari apa yang ditransaksikan. Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena

description

xs

Transcript of Makalah Psws

Page 1: Makalah Psws

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teori ekonomi bukanlah suatu tempat secara fisik orang berjualan dan

menjajakan barang daganganya. Pasar diartikan secara lebih luas dan abstrak, namun tetap

mencakup pasar dalam pengertian sehari-hari, yaitu pertemuan antara permintaan dan

penawaran. Apabila permintaan bertemu penawaran dipasar, maka akan terjadi transaksi.

Transaksi merupakan kesepakatan antara apa yang diinginkan pembeli dan apa yang

diinginkan penjual. Dalam transaksi kedua itu belah pihak mencapai kesepakatan mengenai

dua hal, yaitu harga dan volume dari apa yang ditransaksikan.

Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia

menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah

suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange

rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari

mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi  negara-negara Eropa serta Amerika mulai

tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk

mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.

Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan

berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya  perpindahan uang

dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money

change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar  valuta asing

adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan.

Bank pada hakikatnya adalah lembaga intermediasi antara para penabung dan investor.

Tabungan hanya akan bergun apabila diinvestasikan, sedangkan para penabung tidak dapat

diharapkan untuk sanggup melakukannya sendiri dengan terampil dan sukses.

Proses pemilihan investasi itu harus dilakukan dengan seksama karena kesalahan

dalam pemilihan bentuk investasi akan membawa akibat bank tidak bias memenuhi

kewajibannya kepada para nasabahnya. Pada umumnya, bank mengkoordinasikan fungsi

tersebut melaluiapa yang disebut asset/liabilities management committee atau disingkat

ALCO.

Tugas utama manajemen asset/liabilitas adalah memaksimalkan laba, minimalkan

risiko, dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. Potensi risiko yang dihadapi oleh

Page 2: Makalah Psws

bank konvensional juga dihadapi oleh bank syariah, kecuali risiko tingkat bunga, karena

prinsip profit and loss sharing yang menjadi landasan system operasionalnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu money market ?

2. Apa saja instrumen pasar uang di Indonesia dan kebijakan pasar uang di

indonesia?

3. Apa itu forex ?

Page 3: Makalah Psws

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Money Market

Pasar uang/money market adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para

pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang

membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang

dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari

perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu

tahun, yang dapat diperjual belikan didalam pasar uang.

Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau

organisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu

yang memerlukan dana.

Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai

ciri : jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada

umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor

underwriter . Pasar uang dan pasar modal sebetulnya merupakan sarana investasi dan

moblisasi dana.

Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembaga-

lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta - peserta lainnya baik dalam

memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka meminjamkan dana

atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali

moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia)

sebagai instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi

moneter. Lembaga-lembaga yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank

dagang, penyalur uang, dan bank sentral pemerintah.

Fatwa  Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syari’ah

1.  Firman Allah SWT, QS. al-Maidah [5]: 2

�ه� الل �ق�وا و�ات �ع�د�و�ان� و�ال � �م �ث اإل� ع�ل�ى �وا �ع�او�ن ت و�ال� �ق�و�ى و�الت �ر� �ب ال ع�ل�ى �وا �ع�او�ن و�ت

�ع�ق�اب� ال د�يد� ش� �ه� الل �ن� إ

 “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”

Page 4: Makalah Psws

2.  Firman Allah SWT, QS. an-Nisa [4] : 29

ة" ار� �ج� ت �ون� �ك ت ن�� أ � �ال إ �اط�ل� �ب �ال ب �م� �ك �ن �ي ب �م� �ك م�و�ال

� أ �و�ا �ل ك� �أ ت � ال �و�ا ء�ام�ن �ن� �ذ�ي ال 4ه�ا ي

� �اأ ي

... �م� �ك م�ن اض5 �ر� ت ع�ن�

                                      “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan (mengambil) harta

orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas

sukarela di antara kalian..”

3. Hadis Nabi riwayat al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf

) . رواه ام"ا ح�ر� ح�ل�� أ و�� أ " �ال ح�ال م� ح�ر� ط"ا ر� ش� � �ال إ وط�ه�م� ر� ش� ع�ل�ى �م�ون� ل �م�س� و�ال

( عوف بن عمرو عن الترمذي

                                       “Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat

yang mengharamkan yang halal atau menghala-lkan yang haram.”

2.2 Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan dalam pasar uang

jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-

badan usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.

Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia.

1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)

Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk

dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang

telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau

kurang.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjual belikan secara

diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.

3. Sertifikat Deposito

Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan

dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito

adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri

pokok yang membedakanya dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang

dapat dipindahtangankan atau diperjual belikan sebelum jangka waktu

jatuh temponya melalui lembaga - lembaga keuangan lainnya.

Page 5: Makalah Psws

4. Commerecial Paper

Proses yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk

memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.

5.  Call Money

Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk

jangka waktu pendek.

6.  Repurchase Agreement

Transaksi jual di surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual

akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan

dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu

7. Banker's Acceptence

Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada

eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli

valuta asing.

Page 6: Makalah Psws

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 ASSET-LIABILITY MANAGEMENT

3.1.1 Fungsi Manajemen Asset & Liabilitas

Fokus manjaemen asset & liabilitas adalah mengkoordisikan portofolio asset/liabilitas

bank dalam rangka memaksimalkan profit bagi bank dan hasil yang dibagikan epada para

pemegang saham daalam jangka panjang dengan memperhatikan kebutuhsn likuiditas dan

kehati-hatian.

Secara umum, tanggung jawab ALCO adalah mengelola posisi dan alokasi dana-dana

bank agar tersedia likuiditas yang cukup, memaksimalkan profitabilitas, dan meminimalkan

risiko.

Manajemen tidak bisa semaunya menarik nasabah untuk menyimpan uangnya di bank,

tanpa adanya keyakinan bahwa dana itu dapat diinvestasikan secara menguntungkan dan

dapat dikembalikan ketika dana itu sewaktu-waktu ditarik oleh nasabah atau dana tersebut

telah jatuh tempo.Oleh karena itu, manajemen jiga harus secara simultan mempertimbangkan

berbagai risiko yang akan berpengaruh pada perubahan tingkat laba yang diperoleh. Hal itu

meliputi penilaian terhadap budget dan rencana pendapatan, penilaian kinerja investasi

perusahaan masa lalu, memantau distribusi asset/liabilitas. Ruang lingkup dan teknik

manajemen aset/liabilitas bergantung pada sifat dari sumber-sumber dana dan sifat investasi

atas dana-dana tersebut.

3.1.2 Jenis-Jenis Risiko

a. Risiko Likuiditas

Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh bank, besar atau kecil, bukan karena

kerugian yang dideritanya, melainkan karena ketidakmampuan bank memenuhi kebutuhan

likuiditasnya.

Likuiditas secara luas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai. Likuiditas penting

bagi bank untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-hari, mengatasi dana yang mendesak,

memuaskan permintaan nasabah terhadap pinjaman, dan memberikan fleksibilitas dalam

meraih kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan.

Page 7: Makalah Psws

Likuiditas yang tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil sehingga mengganggu

kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi juga tidak boleh terlalu besar karena akan

menurunkan efisiensi dan berdampak pada rendahnya tingkst profitabilitas.

b.Risiko Kredit

Risiko kredit muncul jika bank tidak bias memperoleh kembali cicilan pokok dan/atau

bunga dari pinjaman yang diberikannya atau investasi yang sedang dilakukannya.

Penyebab utama terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank memberikan

pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan

likuiditasnya.Akibatnya, penilaian kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai

kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.

c. Risiko Fluktuasi Tingkat Bunga

Potensi risiko fluktuasi tingkat bunga ini dapat timbul manakala terjadi gap antara asset

dan liabilitas, diman komposisi asset, baik berdasarkan tingkat kepekaannya terhadap

tingkat bunga (interest rate sensitivity) maupun berdasarkan jangka waktunya (maturity

prifile), tidak sesuai (mismatch) dengan komposisi liabilitasnya. Untuk meminimalkan

risiko tersebut, digunakanlah alat yang disebut fund gap management untuk yang disebut

pertama dan duration gap management untuk yang disebut terakhir.

Secara umum, asset/liabilitas dikatakan sensitive (rate sensitive asset/liabilities) bila

memiliki sebagian atau seluruh dari tiga karakter berikut ini.

1) Jika pendapatan atau biaya bunga dari komponen-komponen asset/liabilitas mudah

berubah-ubah mengikuti perubahan tingkat bunga pada suatu periode (time horizon)

tertentu.

2) Cash flow dari komponen-komponen asset/liabilitas mudah keluar-masuk jika terjadi

perubahan tingkat bunga.

3) Repriceable, yaitu asset/likuiditas yang dapat diperbaharui tingkat bunganya dalam

jangka waktu tertentumengikuti perubahan tingkat bunga.

Terdapat dua macamaset/liabilitas menurut tingkat kepekaannya, yaitu:

1. Rate Sensitive Asset/Liability

2. Fixed Rate Asset/Liability

Asset yang dapat digolongkan sebagai Rate Sensitive Aset (RSA) adalah semua asset,

termasuk asset dengan bunga tetap (fixed rate), yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1

Page 8: Makalah Psws

bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau asset dengan bunga mengambang (flooting rate) yang harus

diperbaharui setiap 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan.

Liabilitas yang digolongkan Rate Sensitive Liability (RSL) adalah semua liabilitas,

termasuk dengan liabilitas bunga tetap, yang mempunyai maturitas kurang dari 1 bulan, 3

bulan, atau 6 bulan, atau pinjaman dengan bunga mengambang yang harus diperbaharui

setiap 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan.

Adapun Fixed Rate Asset (FRA) dan Fixed Rate Liability (FRL) adalah semua asset dan

liabilitas yang mempunyai jatuh tempo atau dapat diperbaharui tingkat bunganya lebih dari 6

bulan, dan tidak termasuk dalam golongan RSA dan RSL.

Fund Gap adalah selisih antara Rate Sensitive Aset (RSA) dengan Rate Sensitive

Liability (RSL). Hal itu dengan singkat dapat dinyatakan dalam rumus berikut.

Fund Gap dapat bernilai 0 (RSA = RSL)

Positif (RSA > RSL)

Negative (RSA < RSL)

Manajemen yang agresif akan selalu berusaha mengurangi pengaruh negative dari

perubahan tingkat bunga dan bahkan memanfaatkan fluktuasi tingkat bunga untuk

meningkatkan keuntungan. Jika manajemen memperkirakan tingakat bunga akan turun, posisi

negative gap akan menguntungkan. Sebaliknya, pada posisi positif gap, kecenderungan

turunnya tingkat bunga itu tidak menguntungkan. Oleh karenanya, sebelum tingkat bunga

benar-benar turun, manajemen segera memperkecil fund gap positif itu hingga mendekati nol

atau bahkan menjadi negative. Sebaliknya, bila tingkat bunga cenderung naik, manajemen

akan mengusahakan posisinya menjadi positif.

Sementara itu, manajemen yang defensive selalu memperkecil fund gap tersebut sampai

mendekati 0 atau matching guna memperkecil kemungkinan risiko akibat perubahan tingkat

bunga.

Penggunaan teknik fund gap management untuk mencapaimanajemen asset/loabilitas

tersebut ternyata belum mencukupi karena teknik ini mengandung beberapa kelemahan,

antara lain kurang memperhitungkan factor-faktor yang dapat menyulitkan proses manajemen

asset/liabilitas, seperti factor keingina nasabah, factor default risk, dan pengaruh-pengaruh

Page 9: Makalah Psws

perubahan tingkat bunga terhadap economic value dari komponen-komponen asset/liabilitas.

Oleh karena itu, teknik fund gap management lalu dilengkapi dengan teknikduration gap

management. Teknik manajemen ini berfokus secara langsung kepada market value of equity

perusahaan. Dengan teknik ini, durasi asset/liabilitas perusahaan dihitung untuk

memperkirakan pengaruh perubahan suku bunga terhadap market value asset/liabilitas

perusahaan.

Untuk dapat menghitung besarnya duration gap, data yang harus terlebih dalu

dikumpulkan adalah data maturity dan return dari masing-masing komponen asset, maturity

dan cost dari masing-masing komponen liabilitas, dan estimasi current market yield dari

masing-masing komponen asset/liabilitas.

Langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya masing-masing duration dari

komponen asset/liabilitas. Setelah duration dari masing-masing komponen asset/liabilitas

tersebut diketahui, dapat diketahui rata-rata tertimbang duration asset, yaitu hasil kali antara

duration komponen asset dan persentase besarnya komponen itu terhadap total asset, dan

rata-rata tertimbang duration liabilitas, yaitu dengan mengalikan duration komponen liabilitas

dengan persentase besarnya komponen tersebut terhadap total liabilitas.

Formula untuk mencari duration gap adalah sebagai berikut.

DURGAP = DURA – W x DURL

DURA = rata-rata tertimbang duration aset

DURL = rata-rata tertimbang duration liabilitas

W = persentase liabilitas terhadap total asset

Jika duration gap positif, yaitu duration asset lebih besar daripada duration liabilitas,

kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan menurunnya market value of net worth dan

penurunan tingkat bunga akan menyebabkan meningkatnya market value of net worth.

Sebaliknya, jika duration gap adalah negative, yaitu duration asset lebih kecil daripada

duration liabilitas, kenaikan tingkat bunga akan meyebabkan kenaikan market value of net

worth dan penurunan tingkat bunga akan menyebabkan menurunnya market value of net

worth tidak terpengaruh (immune)perubahan tingkat bunga.

Page 10: Makalah Psws

3.1.3 Aplikasi Teori Asset/Liability Management pada Perbankan Syariah

Sebagaimana perbankan konvensional, perbankan syariah pun juga merupakan lembaga

intermediasi antara penabung adan investor. Perbedaan pokok perbankan syariah dengan

perbankan konvensional terletak pada dominasi prinsip berbagai risiko (profit and loss

sharing) yang melandasi system operasionalnya. Hal ini antara lain tercermin pada beberapa

karakter berikut ini.

a) Tidak sebagaimana bank konvensional, bank syariah hanya menjamin pembayaran

kembali nilai nominal simpanan giro dan tabungan (seandainya mekanisme yang dipilih

adalah wadiah), tetapi tidak menjamin pembiayaan kembali nilai nominal dari deposito

(investement deposit/mudharabah deposit). Bank syariah juga tidak menjamin

keuntungan atas deposito. Mekanisme pengaturan realisasi pembagian keuntungan final

atas deposito pada bank syariah bergantung pada performance dari bank, tidak

sebagaimana bank konvensional yang menjamin pembayaran keuntungan atas deposito

berdasarkan tingkat bunga tertentu dengan mengabaikan performance-nya.

b) System operasional bank syariah berdasarkan pada system equity dimana setiap modal

mengandung risiko. Oleh karena itu, hubungan kerja sama antara bank syariah dan

nasabahnya adalah berdasarkan prinsip berbagi hasil dan berbagi risiko (profit and loss

sharing/PLS).

c) Dalam melakukan kegiatan pembiayaan (financing), bank syariah menggunakan model

pembiayaan muamalah maaliyah (Islamic modes of financing): PLS dan non-PLS.

sehubungan dengan itu, bank syariah melakukan pooling dana-dana nasabah dan

berkewajiban menyediakan manajemen investasi yang profesional.

Berdasarkan karakteristik tersebut, risiko yang dihadapi oleh bank syariah lebih terfokus

kepada risiko likuiditas serta risiko kredit dan tidak akan pernah mengalami risiko karena

fluktuasi tingkat bunga.

Likuiditas bank syariah banyak bergantung pada:

a) Tingkat kelabilan (volatility) dari simpanan (deposit) nasabah; kepercayaan pada dana-

dana non-PLS.

b) Kompetensi teknis yang berhubungan dengan pengaturan struktur liabilitas.

c) Ketersediaan asset yang siap dikonversikan menjadi kas.

d) Akses kepada pasar antarbank dan sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last

resort dari bank sentral. Teknik duration gap management dapat diaplikasikan oleh bank

Page 11: Makalah Psws

syariah, bukan dalam rangka menghindari risiko tingkat bunga, melainkan untuk mengatur

cash flow atau mengendalikan likuiditasnya.

Disisi lain, kualitas earning assets bank syariah akan bergantung pada beberapa hal:

a) Level, distribusi, dan tingkat kesulitan dari asset yang diklasifikasikan.

b) Level dan komposisi dari berkurangnya nilai asset.

c) Kecukupan dari cadangan penilaian kembali.

d) Bukti adanya kemampuan untuk mengadministrasikan dan memperoleh kembali kredit

bermasalah.

Hasil akhir dari manajemen asset/liabilitas itu akan bermuara kepada kemampuan untuk

menutup kerugian dan menyediakan kecukupan modal, trnd pendapatan yang semakin baik

dan kompetitif terhadap peer group-nya, serta kualitas da komposisi pendapatan bersih (net

income) yang semakin baik.

3.2 PASAR UANG BERBASIS SYARIAH (ISLAMIC MONEY MARKET)

3.2.1 Praktik Pasar Uang Konvensional

Pasar uang (money market) adalah pasar di mana diperda-gangkan surat-surat berharga

jangka pendek. Pasar valuta asing (foreign exchange market) adalah pasar di mana

diperdagang-kan surat-surat berharga dalam suatu mata uang dengan melibatkan mata

uang lain.

Artikel-artikel yang diperdagangkan di pasar uang adalah uang (money) dan uang kuasi (near

money). Uang atau uang kuasi tidak lain dari surat berharga (financial paper) yang mewakili

uang di mana seseorang (atau perusahaan) mempunyai ke-wajiban kepada orang (atau

perusahaan) lain. Dalam hal mata uang (currency), yaitu uang tunai yang ada di saku kita,

adalah merupakan bukti kewajiban Pemerintah akan sejumlah uang kepada kita sebagai

pembawa mata uang tersebut. Dalam hal treasury bill, juga merupakan kewajiban pemerintah

senilai equivalen sejumlah uang kepada pemilik bill tersebut. Dalam hal ini, bill tersebut baru

dapat dibayar oleh Pemerintah dalam bentuk tunai setelah lewatnya jangka waktu yang

ditetapkan, yaitu pada tanggal jatuh tempo dokumen tersebut.

Dalam kasus pertama, mata uang pemerintah adalah uang yang sebenarnya, sedangkan

dalam kasus kedua, treasury bill hanyalah uang kuasi (near money). Tidaklah sulit menjual

treasury bill walaupun Pemerintah tidak berkewajiban mem-bayarnya sebelum tanggal jatuh

tempo. Contoh seperti treasury bill ini juga berlaku bagi surat berharga lain, walaupun berbeda-

beda tingkat marketabilitasnya. Dalam kenyataannya, tidak ada jaminan bahwa surat

Page 12: Makalah Psws

berharga yang berjangka waktu lebih pendek mempunyai marketabilitas yang lebih baik dari

pada yang berjangka lebih panjang. Bagian terbesar dari aktiva keuangan yang

diperdagangkan di pasar uang adalah berjangka waktu kurang dari satu tahun. Namun demikian,

perdagangan yang aktif juga diadakan dari dokumen yang berjangka waktu sampai lima tahun.

Surat berharga yang berjangka waktu lebih panjang biasanya lebih banyak dimiliki para

investor di pasar modal di mana surat berharga jangka panjang diperdagangkan.

Uang atau uang kuasi yang diperdagangkan di dalam negeri (local money market) adalah

mata uang yang berlaku sah di negeri itu. Tetapi, bila uang atau uang kuasi itu diperdagangkan

di luar negara di mana mata uang itu berlaku sah, maka kita sebut dengan foreign money

market. Kita mengenal Eurodollar Market. Dalam hal ini surat berharga dalam mata uang

Amerika Serikat diperdagangkan di Eropa, yang kemudian juga diper-dagangkan di berbagai

tempat seperti Asia.

3.2.2 Harga di Pasar Uang Konvensional

Harga dalam pasar uang biasanya dinyatakan dalam suatu persentase yang mewakili

pendapatan (return) berkaitan dengan penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.

Pelaku dalam pasar uang umumnya disebut peminjam (borrowers) dan pemberi pinjaman

(lenders). Peminjam adalah individu yang membeli hak penggunaan dana untuk jangka

waktu yang ditentukan sebelumnya. Pemberi pinjaman adalah individu yang menjual hak

penggunaan dana untuk jangka waktu tersebut. Harga yang diterima oleh pemberi

pinjaman untuk melepaskan hak penggunaan dana itu disebut tingkat bunga (interest rate).

Misalnya, di dalam pinjaman sebesar Rp100,- bila pemberi pinjaman menerima Rp120,- pada

akhir tahun, maka kelebihan sebesar Rp20 yang diterima tersebut dinyata-kan dalam

persentase, yaitu 20 % tingkat bunga per tahun.

3.2.3 Pandangan Islam terhadap Uang

Pada dasarnya Islam memandang uang hanyalah sebagai alat tukar, bukan komoditas atau

barang dagangan. Oleh karena itu, motif permintaan akan uang adalah untuk memenuhi

kebutuhan transaksi (money demand for transaction), bukan untuk spekulasi atau trading.

Islam sangat menganjurkan penggunaan uang dalam per-tukaran. Salah satu bentuk

pertukaran di zaman dahulu adalah barter, di mana barang saling dipertukarkan. Rasulullah

r menyadari kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan sistim pertukaran barter ini. Beliau 

ingin menggantinya dengan sistim pertukaran melalui uang. Oleh karena itu beliau menekankan

kepada para shahabat untuk menggunakan uang dalam transak-si-transaksi mereka.

Page 13: Makalah Psws

Kebijakan Rasulullah dalam hal ini dapat dijumpai dalam hadits-hadits antara lain seperti

diriwayatkan oleh Atha Ibn Yasar, Abu Said dan Abu Hurairah, dan Abu Said Al Khudri.

Ternyata Rasulullah tidak menyetujui transaksi dengan sistim barter untuk barang sejenis tetapi

berbeda kualitasnya. Untuk itu beliau menganjurkan penggunaan uang. Tampaknya beliau

melarang bentuk pertukaran seperti ini karena ada unsur ‘riba’ di dalamnya.

Dalam konsep Islam, tidak dikenal money demand for specu-lation. Hal ini karena spekulasi

tidak diperbolehkan. Uang pada hakikatnya adalah milik Allah I. yang diamanahkan kepada

kita untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan kita dan masyarakat. Oleh

karenanya, menimbun uang di bawah bantal (dibiarkan tidak produktif) tidak dikehendaki,

karena hal itu berarti mengurangi jumlah uang beredar. Dalam pandangan Islam, uang adalah

flow concept, karenanya harus selalu ber-putar dalam perekonomian. Semakin cepat uang

berputar dalam perekonomian, maka akan semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, dan

akan semakin baik perekonomian.

Bagi mereka yang tidak dapat memproduktifkan hartanya, Islam menganjurkan untuk

melakukan musyarakah atau mudharabah, yaitu bisnis dengan bagi hasil. Bila ia tidak

ingin mengambil risiko yang mungkin timbul karena ber-musyarakah atau ber-mudharabah,

maka Islam sangat menganjurkan untuk melakukan qardh, yaitu meminjamkannya tanpa

imbalan apa pun, karena meminjamkan uang untuk memperoleh imbalan adalah riba.

Secara mikro, qardh tidak memberikan manfaat lang-sung bagi orang yang

meminjamkan. Namun secara makro, qardh akan memberikan manfaat tidak langsung

bagi per-ekonomian secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena pemberian qardh

membuat velocity of money bertambah cepat, yang berarti bertambahnya darah baru bagi

perekonomi-an sehingga pendapatan nasional meningkat. Karena pendapatan nasional

meningkat, maka si pemberi pinjaman akan meningkat pula pendapatannya. Hal ini karena

purchasing power agregate masyarakat meningkat. Demikian pula pengeluaran shada-qah,

juga akan memberikan manfaat yang kurang-lebih sama dengan pemberian qardh.

Islam tidak mengenal konsep time value of money. Islam mengenal konsep economic value

of time, artinya yang bernilai adalah waktu itu sendiri. Islam memperbolehkan penetapan

harga tangguh-bayar lebih tinggi dari pada harga tunai. Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain

bin Ali bin Abi Thalib, cicit Rasulullah r, adalah orang yang pertama kali menjelaskan

diperbolehkannya penetapan harga tangguh-bayar (deferred payment) lebih tinggi dari pada

harga tunai (cash). Hal yang lebih menarik adalah bahwa dibolehkannya penetapan harga

tangguh yang lebih tinggi itu sama sekali bukan disebabkan time value of money, namun

karena semata-mata ditahannya hak si penjual barang. Demikian juga semakin panjang waktu

Page 14: Makalah Psws

penagihan akan semakin banyak pula biaya yang diperlukan bank untuk administrasi,

collection, dan SDM yang meng-operasionalkannya.

Dapat dijelaskan, bila barang dijual tunai dengan untung Rp500,- maka si penjual dapat

membeli lagi dan menjual lagi, sehingga dalam satu hari itu keuntungannya adalah Rp1000,-

Sedangkan bila dijual tangguh-bayar, maka hak penjual ter-tahan sehingga dia tidak dapat

membeli lagi dan menjualnya lagi. Dan akibat lebih jauh dari itu, hak keluarga dan anak si

penjual untuk makan malam pada hari itu tertahan oleh pem-beli. Untuk alasan inilah, yaitu

tertahannya hak penjual yang telah memenuhi kewajibannya (menyerahkan barang), maka

Islam membolehkan penetapan harga tangguh lebih tinggi dari harga tunai.

3.2.4 Kebutuhan Bank Syariah terhadap Pasar Uang

Tugas utama manajemen bank, tidak terkecuali bank syariah, adalah memaksimalkan laba,

meminimalkan risiko, dan men-jamin tersedianya likuiditas yang cukup. Manajemen

tidak dapat semaunya menarik nasabah untuk menyimpan dananya di bank tanpa adanya

keyakinan bahwa dana itu dapat di-investasikan secara menguntungkan dan dapat

dikembalikan ketika dana itu sewaktu-waktu ditarik oleh nasabah atau dana tersebut telah

jatuh tempo. Di samping itu, manajemen juga harus secara simultan mempertimbangkan

berbagai risiko yang akan berpengaruh pada perubahan tingkat laba yang diperoleh.

Salah satu kendala operasional yang dihadapi oleh perbankan syariah adalah kesulitan

mereka mengendalikan likuiditasnya secara efisien. Hal itu terlihat pada beberapa

gejala, yaitu antara lain:

a. Tidak tersedianya kesempatan investasi segera atas dana-dana deposito yang

diterimanya. Dana-dana tersebut ter-akumulasi dan menganggur untuk beberapa hari

sehingga mengurangi rata-rata pendapatan mereka.

b. Kesulitan mencairkan dana investasi yang sedang berjalan pada saat ada penarikan

dana dalam situasi kritis. Akibat-nya, bank-bank syariah menahan alat likuidnya

dalam jumlah yang lebih besar dari pada rata-rata perbankan konvensional. Sekali

lagi, kondisi ini pun menyebabkan berkurangnya rata-rata pendapatan bank.

Deposan yang hanya mencari keuntungan cenderung memindahkan dananya ke

bank lain, sementara nasabah yang loyal mendapat kesan kesan bahwa mengikuti

prinsip syariah berarti menambah beban.

Tanpa adanya fasilitas pasar uang, bank konvensional pun akan menghadapi masalah

yang sama, mengingat pada umumnya perbankan sulit menghindari posisi keuangan yang

Page 15: Makalah Psws

mismatched. Untuk memanfaatkan dana yang sementara idle itu, bank dapat melakukan

investasi jangka pendek di pasar uang. Sebaliknya, untuk memenuhi kebutuhan dana

untuk likuiditas jangka pendek, karena mismatch, bank juga dapat memperolehnya di

pasar uang.

Karena surat-surat berharga yang ada di pasar keuangan konvensional, kecuali

saham,berbasis pada sistem bunga, perbankan syariah menghadapi kendala –hal ini

mengingat bahwa bank syariah tidak diperbolehkan untuk menjadi bagian dari aktiva

atau pasiva yang berbasis bunga. Masalah ini berdampak negatif bagi pengelolaan

likuiditas maupun pengelolaan investasi jangka panjang. Akibatnya, perbankan syariah

terpaksa hanya memusatkan portofolio mereka pada aktiva jangka pendek, yang terkait

dengan perdagangan, dan berlawanan dengan keperluan investasi dan pembangunan

ekonomi.

Walaupun manajemen telah berhasil menciptakan pasar bagi perbankan syariah, namun

mereka belum mencapai kedalaman pasar yang menjamin keuntungan (profitability) dan

kelang-sungan usaha (viability) jangka panjang. Cepat atau lambatnya mereka keluar dari

masalah ini akan tergantung pada kecepatan, agresivitas, dan efektivitas mereka

membangun instrumen dan teknik yang memungkinkan tercapainya fungsi intermediasi

dua arah bagi perbankan syariah. Mereka harus menemukan jalan dan alat

pengembangan instrumen keuangan berbasis syariah yang marketable, di mana

portofolio yang dihasilkan oleh perbankan syariah dapat dipasarkan di pasar keuangan

yang lebih luas.

3.2.5 Strategi Pengembangan Pasar Uang Berbasis Syariah

a. Penciptaan Instrumen Uang Syariah

Oleh karena itu, untuk menciptakan pasar uang yang bermanfaat bagi perbankan syariah,

harus dikembangkan instrumen pasar uang yang berbasis syariah. Dengan aktifnya

instrumen pasar uang yang berbasis syariah, maka perbankan syariah dapat

melaksanakan fungsinya secara penuh, tidak saja dalam memfasilitasi perdagangan jangka

pendek, tetapi juga berperan dalam investasi jangka panjang. Struktur keuangan dari

proyek-proyek pembangunan berbasis syariah akan memperkaya piranti keuangan syariah

dan membuka partisipasi lebih besar dari seluruh pelaku pasar, tidak terkecuali

nonmuslim, karena pasar tersebut bersifat terbuka.

Page 16: Makalah Psws

Perbedaan pokok antara lembaga keuangan syariah de-ngan lembaga keuangan

konvensional adalah dilarangnya riba (bunga) pada lembaga keuangan syariah, baik riba

nasiah, yaitu riba pada pinjam-meminjam uang (qardh), maupun riba fadl, yaitu riba dalam

perdagangan.

Pinjam-meminjam uang untuk memperoleh imbalan (keuntungan) dilarang.

Pendapatan atau keuntungan hanya boleh diperoleh dengan bekerja atau melakukan

kegiatan perniagaan yang tidak dilarang oleh Islam. Untuk menghindari pelanggaran

terhadap batas-batas yang telah ditentukan oleh syariah Islam tersebut, maka piranti

keuangan yang diciptakan harus didukung oleh aktiva, proyek aktiva, atau transaksi

jual-beli yang melatar-belakangi (underlying transaction)secara halal.

Piranti keuangan itu dapat dibentuk melalui sekuritisasi aktiva/proyek aktiva (assets

securitization), yang merupa-kan bukti penyertaan, baik dalam bentuk penyertaan

musyarakah (management share), yang meliputi modal tetap (fixed capital) dengan hak

mengelola, mengawasi, dan hak suara dalam pengambilan keputusan (voting right),

maupun dalam bentuk penyertaan mudharabah (participation share), yang mewakili modal

kerja (variable capital), dengan hak atas modal dan keuntungan dari modal tersebut,

tetapi tanpa voting right.

b.Mekanisme Operasi Pasar Keuangan Syariah

Mekanisme perdagangan surat-surat berharga berbasis syariah harus tetap berkaitan

dan berada dalam batas-batas toleransi dan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh

syariah, seperti antara lain :

1) Fatwa ulama pada simposium yang disponsori oleh Dallah al Baraka Group pada bulan

November 1984 di Tunis menyatakan: “Diperbolehkan menjual bagian modal dari setiap

perusahaan di mana manajemen perusahaan tetap berada di tangan pemilik nama

dagang (owner of trade name) yang telah terdaftar secara legal. Pembeli hanya

mempunyai hak atas bagian modal dan keuntungan tunai atas modal tersebut tanpa

hak pengawasan atas manajemen atau pembagian aset, kecuali untuk menjual bagian

saham yang mewakili kepentingannya”

2) Lokakarya Ulama tentang Reksadana Syariah, Peluang dan Tantangannya di Indonesia, di

Jakarta tanggal 30-31 Juli 1997, telah memperbolehkan diperdagangkan-nya reksadana

yang berisi surat-surat berharga dari perusahaan-perusahaan yang produk maupun

operasi-nya tidak bertentangan dengan syariah.

Seseorang akan tertarik menanamkan dananya pada ins-trumen keuangan apabila dapat

diyakini bahwa instrumen tersebut dapat dicairkan setiap saat tanpa mengurangi

Page 17: Makalah Psws

pendapatan efektif dari investasinya. Oleh karena, itu setiap instrumen keuangan harus

memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1) Pendapatan yang baik (good return),

2) Risiko yang rendah (low risk),

3) Mudah dicairkan (redeemable),

4) Sederhana (simple), dan

5) Fleksibel.

Dalam rangka memenuhi syarat-syarat tersebut, tanpa mengabaikan batas-batas yang

diperkenankan oleh syariah, maka diperlukan adanya suatu special purpose company

(selanjutnya disebut ‘company’) dengan fungsi sebagai berikut:

1) Memastikan keterkaitan antara sekuritisasi dengan aktivitas produktif atau

pembangunan proyek-proyek aset baru, dalam rangka penciptaan pasar primer

melalui kesempatan investasi baru dan menguji kelayakan (feasibility)-nya. Tahap

ini disebut ‘tran-saction making’ yang didukung oleh initial investor.

2) Menciptakan pasar sekunder yang dibangun melalui berbagai pendekatan yang dapat

mengatur dan mendorong terjadinya konsensus perdagangan antara para dealer,

termasuk fasilitas pembelian kembali (redemption).

3) Menyediakan layanan kepada nasabah dengan men-dirikan lembaga pembayar (paying

agent).

Konsep ini dapat diterapkan secara lebih luas dengan pendayagunaan sumber-sumber

dari lembaga-lembaga lain dan para nasabah dari perbankan syariah sehingga

memungkinkan adanya:

1) Penciptaan proyek-proyek besar dan penting.

2) Para penabung kecil dan para investor berpenghasilan rendah dapat memperoleh

keuntungan dari proyek-proyek yang layak (feasible) dan sukses, di mana mereka

dapat dengan mudah mencairkan kembali dengan pendapatan yang baik.

3) Memperluas basis bagi pasar primer

4) Menjembatani kesulitan menemukan perusahaan yang bersedia ikut berpartisipasi

dalam permodalan (joint stock companies) dan mengutipnya di pasar.

Konferensi Pasar Modal yang diadakan di Beirut, Liba-non,menegaskan kembali perlunya

pengembangan konsep berikut pedoman lebih lanjut. Para pengembang dan para pengambil

inisiatif memerlukan kebijakan dan prosedur pasar uang, terutama dalam hal jaminan

pembelian kembali bagi para investor. Oleh karena itu, lembaga marketing yang berkualitas

Page 18: Makalah Psws

juga diperlukan. Apabila semua kebutu-han tersebut dapat dipenuhi, maka akan banyak

instrumen keuangan baru yang menarik, yang terkait dengan proyek-proyek produktif,

yang dapat diikembangkan di pasar sekunder.

c. Peranan Company

Peranan utama dari company adalah sebagai pembuat transaksi (transaction

maker).Salah satu kelemahan dari tingkah-laku ini adalah adanya dana-dana yang

menganggur atau digunakan secara tidak layak dengan semata-mata mengambil

keuntungan dari waktu dan seringkali menanamkan dana-dana tersebut pada transaksi

yang meragukan. Untuk menghindari hal itu, maka di-perlukan adanya inisiatif dari

pembuat transaksi dengan mekanisme kerja sebagai berikut :

Pertama, melakukan verifikasi atas kesempatan inves-tasi, baik secara internal (perusahaan)

maupun secara eksternal (pasar). Apabila transaksi tersebut dapat diterima, maka pembuat

transaksi (yang bekerja berdasarkan komisi) melakukan usaha lebih lanjut. Proyek itu akan

dibeli oleh atau ditawarkan kepada initial investor dari bagian saham yang telah ditanam

untuk memperoleh partisipasi dari pasar. Dengan peranan demikian, maka dimungkinkan

penciptaan surat-surat berharga jangka pendek.

Rekening-rekening dan mekanisme investasi dapat dikembangkan untuk

memungkinkan nasabah menginves-tasikan dananya dalam jangka pendek, dengan pendapatan

yang wajar, tanpa risiko yang berarti, dan tetap sesuai dengan syariah.

Kedua, untuk mengatasi kesulitan dan guna memas-tikan adanya kemungkinan bagi

investor untuk mencairkan kembali investasi mereka sewaktu-waktu dibutuhkan, tanpa

mempengaruhi pendapatan efektif yang mereka harapkan, maka perusahaan dapat

menerapkan program-program sebagai berikut:

1. Mendukung perjanjian perdagangan sekuritas.

Bagian saham dari company ini dapat dipertukar-kan sesuai dengan perjanjian yang saling

menguntungkan (mutual agreement). Company mensponsori dan mengawasi pertukaran.

Surat-surat berharga tersebut ditransfer setelah aspek-aspek legal diselesaikan.

Selanjutnya diikuti dengan penyediaan fasilitas pasar sekunder, mendorong dan

mendukung para dealer untuk mengambil dan memperdagangkan instrumen keuangan

tersebut. Company juga memperkenalkan, untuk pertama kalinya, pelayanan penebusan

surat-surat berharga (security redemption services).

Page 19: Makalah Psws

2. Program Penebusan (Redemption Programme)

Penebusan dilakukan dengan harga yang berlaku pada saat transaksi pembelian

kembali. Dalam hal ini diberlakukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a) Pengawasan penebusan

Untuk mengorganisasikan transaksi pembelian kembali dan untuk memelihara hak-

hak pengawasan dikembangkan peraturan-peraturan berikut ini.

1) Nasabah memberitahukan kepada manajemen company atau agen-agen pembelian

kembali tentang keinginan mereka untuk menjual semua atau sebagian saham

beberapa hari sebelumnya.

2) Dalam beberapa surat berharga tertentu harga maksimal penebusan dapat

ditentukan.

3) Semua persyaratan pembelian kembali dinyatakan dalam prospectus. Tidak ada

persyaratan lain yang harus ditambahkan selama jangka waktu penerbitan.

b) Penetapan Jumlah dan harga pembelian kembali.

1) Periode pembelian kembali ditetapkan misalnya setiap minggu oleh suatu panitia

ad hoc.

2) Panitia yang menetapkan jumlah dan harga pembelian kembali dapat terdiri atas

company, agen pembelian kembali, dan wakil pemegang saham yang memiliki

bagian sedikitnya misalnya 10% dari nilai penerbitan.

3) Penetapan harga pembelian kembali dapat didasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan beberapa factor berikut ini.

Factor permintaan dan penawaran didasarkan atas indikasi-indikasi yang

diperoleh dari perjanjian-perjanjian transaksi jual beli.

Features posisi keuangan riil dari surat berharga yang diterbitkan.

Rate pasar yang berlaku umum sebagai bahan perbandingan.

c) Agen-agen pembayaran ( Paying Agents)

Dalam rangka mempercepat dan memudahkan perputaran transaksi instrument

keuangan, dapat didirikan agen-agen pembayaran. Fungsi ini dapat diberikan

sehubungan dengan kewajiban company pada saat pembelian kembali surat berharga

tersebut atau pada saat pencairan akhir, terutama bila diarea pasar yang

memperdagangkan surat-surat berharga tersebut secara geografis sangat luas. Agen

pembayaran tersebut bekerja atas dasar komisi.

3. Berbertindak Sebagai Custodian

Page 20: Makalah Psws

Untuk memudahkan transfer instrument pasar uang yang diperdagangkan, company

bertindak sebagai custodian. Dengan demikian, setiap transaksi yang dilakukan dengan

segera diikuti oleh pemindahan hak dengan menggunakan jasa company.

Dalam perdagangan islam, uang adalah flow concept. Karenanya harus selalu

berputar dalam perekonomian. Semakin cepat uang berputar dalam perekonomian, akan

semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat dan akan semakin baik perekonomian.

Untuk menghibdari riba nasi,ah piranti yang diciptakan harus didukung oleh

transaksi yang melatarbelakangi. Piranti keuangan itu harus dapat dibentuk sekuritisasi

aktiva, yang merupakan bukti penyertaan, baik dalam bentuk penyertaan mudharabah.

Guna untuk menhindari kesulitan atau memastikan adanya kemungkinan bagi

investor untuk mencairkan kembali investasi mereka, diperlukan adanya company yang

memfasilitasi kegiatan pasar uang syariah.

Otoritas moneter, demikian juga Mjelis Ulama Indonesia (Dewan Syariah Nasional),

harus mengembangkan konsep kebijakan dan prosedur kegiatan pasar uang syariah

sehingga pengawas perbankan dapat memastikan kepetuhan bank-bank syariah terhadap

prinsip-prinsip norma syariah yang telah ditetapkan.

3.3 NORMA-NORMA SYARIAH DALAM PASAR VALUTA ASING (FOREIGN

EXCHANGE)

3.3.1 Pengertian Pasar Valuta Asing (FOREX)

Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing

dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang dikeluarkan

sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu

nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan.

Sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris,

pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di

Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD)

maka untuk mengonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar

diperlukan adanya pasar valas.

Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang

memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya

yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara

berkesinambungan. Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar

valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah

Page 21: Makalah Psws

transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara

sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata

uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga

dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal dengan Kurs Valas.

Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di

perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal

70’an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain

adalah:

1) Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga

menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta

asing.

2) Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis

membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan

tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu

negara tertentu.

3) Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,

telex,faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi

sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.

4) Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan

keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

3.3.2 Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing

Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional,

barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi

internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi

mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan

akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan

transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah

bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank

ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana

dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain

diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading

floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan

secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang

Page 22: Makalah Psws

menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas.

Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi

membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi

keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di

Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua,

apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan

mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan

dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa

perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing,

banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata

uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada

kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana

atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut

seringkali sangat tipis.

3.3.3 Fungsi Pasar Valuta Asing

Fungsi pasar valuta asning antara lain:

1. Transfer daya beli (transfer of purchasing power)

Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal

yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang

yang berbeda.

2. Penyediaan kredit

Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan

waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam

perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang

biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.

3. Mengurangi risiko valuta asing

Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam

kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi

perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah

diperkirakan.

Page 23: Makalah Psws

3.3.4 Tujuan Transaksi Valuta Asing

Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh

perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut:

1) Komersial: ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.

2) Funding: pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.

3) Hedging: untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.

4) Investasi: commercial investment, property investment, dan portfolio investment.

5) Individu: turis dan kebutuhan individu lainnya.

6) Marketmaking: berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan

menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.

7) Position taking: aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada

aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecendrungan

menguat atau melemahnya mata uang.

3.3.5 Pelaku Pasar Valuta Asing

Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:

a) Perusahaan

Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu

melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih

murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan

mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.

b) Individu

Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh

beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan

memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.

Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.

c) Bank Umum dan Perbankan

Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain

melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang lain.

Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan

beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya.

d) Pialang  Pasar Valas atau Broker

Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.

Page 24: Makalah Psws

e) Pemerintah

Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain

membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di

tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.

f) Bank Sentral.

Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan

nilai tukar mata uang.

g) Spekulan dan Arbitraser

Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta

spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar

keuntungan.

h) Institusi

Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai

investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan

bank investasi.

3.3.6 Jenis-jenis Pasar Valuta Asing

1) Pasat SPOT (Pasar Tunai)

Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja berikutnya.

Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan

tanggal 12, namun apabila tanggal 12 adalah hari minggu atau hari libur Negara asal

(Home Countries), penyerahan dilakukan pada hari berikutnya (Eligible Date) tanggal

penyerahan ini disebut Value Date.

2) Pasar Forward

Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di

masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud pasar forward

adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang.  Waktu antara

ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat

bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun.

3) Pasar Currencies Future

Pasar currency futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak

currency futures. Suatu kontrak currency futures menetapkan suatu volume standar dari

suatu valuta tertentu yang akan ditukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date)

tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-

Page 25: Makalah Psws

hedge hutangnya akan membeli kontrak currency futures untuk mengunci harga suatu

valuta di masa depan.

4) Pasar Currency Options

Pasar currency options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak

currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put.

Suatu currency call options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu

dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options

digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa

depan. Currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan

harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan

untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.

5) Pasar Barter (SWAP)

Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti

membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara

stimultan dengan batas waktu yang berbeda.

3.3.7 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Valuta Asing

Kelebihan Pasar Valuta Asing

a) Transaksi 24 jam

Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5

hari dalam seminggu.

b) Likuiditas

Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat

likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa

membuka atau menutup posisi pada fair market price.

c) Rendahnya biaya transaksi

Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya

yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan

dana dari akun forex.

d) Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga.

Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga

beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying

order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih

antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).

Page 26: Makalah Psws

e) Marjin perdagangan.

Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal

yang dimiliki.

f) Two way opportunities

Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika

market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai

contoh: saham.

g) Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)

Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih

besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal

$100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan

modal yang sama ($100).

Kelemahan Pasar Valuta Asing.

a) Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)

Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.

b) Risiko negara asal

Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di

perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut

dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta

asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.

3.3.8 Harga di Pasar Valuta Asing

Harga dalam pasar valuta asing di suatu Negara dinyatakan dengan cara yang sama

sebagaimana untuk menyatakan harga dari barang dan jasa di Negara tersebut dalam mata

uang local. Misalnya di Indonesia, harga-harga barang dan jasa dinyatakan dalam rupiah

(IDR). Hal ini berlaku untuk barang dan jasa apa saja. Terjadinya harga valuta asing itu dapat

dijlaskan sebagi berikut. Misalnya, harga mobil di Amerika adalah USD10.000,00. Harga

mobil yang sama di Indonesia Rp60.000.000,00. Dari harga mobil dalam kedua mata uang

tersebut kita dapat menghitung harga USD terhadap IDR, yaitu 60.000.000/10.000 =

Rp6.000,00/USD1.

Harga di pasar uang danm harga dipasar valuta asing itu berinteraksi satu sama lain. Bila

mata uang asing itu dipertukarkan melaluyi transaksi berjangka., penetapan nilai tukar

Page 27: Makalah Psws

tersebut akan dikaitkan dengan harga yang berlaku dipasar uang. Misalnya, bila A

menukarkan IDR dengan USD kepada B untuk tanggal penyerahan 30 hari kemudian., A

masih mempunyai kesempatan untuk menggunakan dana IDR selama 30 hari dengan tingkat

bunga yang berlaku di pasar uang IDR dan selam itu tidak mempunyai kesempatan untuk

menggukan USD. Seblaiknya, B dalam waktu yang sama tidak mempunyai kesempatan

menggunakan IDR, tetapi mempunyai kesempatan untuk menggunakan USD dengan tingkat

bunga yang berlaku di pasar USD.

Apabila tingkat bunga dipasar IDR adalah 20% per tahun dan dipsar USD adalah 8%

pertahun, B akan memperoleh bunga sebesar 12% lebih rendah daripada yang diterima oleh

A. Perbedaan tingkat bunga itulah yang menjadi dasar penetapan bagi nilai tukar USD/IDR

berjngka 30 hari yang akan datang. Karena B kehilangan kesempatan untuk memperoleh

bunga sebesar 12% , B mengenakan “premi” sebesar itu kepada A. sebaliknya, karena A

memperoleh bunga sebesar 12% daripada B, A memberikan “diskon” kepada B.

Itulah sebabnya, harga yang seringkali dikutip dipasar berjangka adalah besarnya premi

atau diskon yang dikehendaki. Dalam kasus diatas,harga berjangka 30 hari disebutkan

sebesar: 0.12 X 30/360 = 0,01

Artinya, apabila harga USD dipasar spot Rp6.000,00/USD1, 30 hari lagi A harus

membayar seharga spot ditambah premi, yaitu sebesar Rp6.000,00 (1+0,01) =

Rp6.060,00/USD1. Atau dengan harga spot Rp6.000,00/USD1,B hanya berkewajiban

membayar jumlah USD yang ditransaksikan dikurangi diskon, yaitu sebesar USD1 (1-0,01) =

USD0,99.

3.3.9 Keterlibatan Perbankan Syariah dalam Pasar Valuta Asing

Sebagai lembaga keuangan yang memfasilitasi perdagangan internasional, perbankan

syariah pun tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pasar valuta asing.

Perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dengan pertukaran antara emas dan perak.

Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan

pembeli.

Diriwayatkan oleh abu Abu ubadah ibnush-shamid bahwa Rasulullah saw. Telah bersabda,

Page 28: Makalah Psws

“Emas (hendaklah dibayar) dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, sya’ir dengan

sya’ir, kurma dengan kurma, dn garam dengan garam, sama dan sejenis haruslah dari tangan

ketangan (cash). Maka apabila berbeda jenisnya juallah sekehendakkalian dengan syarat

kontan.” (HP Muslim, dalam kitab al-Masaqah)

Arahan Rasulullah saw. Dalam hadist ini mengindikasikan:

Emas dan perak sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya kecuali sama

jumlahnya.

Bila berbeda jenisnya, rupiah to yen, dapat ditukarkan sesuai dengan market rate dengan

catatan harus naqdan atau spot.

3.3.10 Norma-Norma Syariah dalam Pasar Valuta Asing

Aktivitas perdagangan valuta asing harus terbebas dari unsure riba, maisir dan gharar.

Dalam pelaksanaannya haruslah memperhatikan beberpa batasan sebagai berikut.

a. Perukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (spot), artinya masing-masing pihak

harus menerima atau menyerahkan masing-masing mata uang pada saat yang

bersamaan.

b. Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksi komersial, yaitutransaksi

perdagangan barang dan jasa antar bangsa, bukan dalam rangka spekulasi.

c. Harus dihindari jual beli bersyarat.

d. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampu

menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.

e. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau dengan kata lain tidak

dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (ba’I al-fhudhuli).

Dengan memperhatikan beberapa batasan tersebut, terdapat beberapa tingkah laku

perdagangan yang dewasa ini biasa yang dilakukan dipasar valuta asing konvensional harus

dihindari yaitu antara lain.

a) Perdagangan tanpa penyerahan (future non-delivery trading atau margin trading).

b) Jual beli valas bukan transaksi komersial baik spot maupun forward.

c) Melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki atau dibeli.

d) Melakukan transaksi swap.

3.4 Aspek Akuntansi pada Perbankan Syariah

Page 29: Makalah Psws

Standar akuntansi tersebut menjadi kunci sukses bank Islam dalam melayani masyarakat

di sekitarnya sehingga, seperti lazim-nya,harus dapat menyajikan informasi yang cukup,

dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap dalam konteks syariah

Islam.

Penyajian informasi semacam itu penting bagi proses pem-buatan keputusan ekonomi oleh

pihak-pihak yang berhubungan dengan bank Islam. Lebih dari itu, akan memiliki dampak

positif terhadap distribusi sumber-sumber ekonomi untuk kepentingan masyarakat. Hal ini

karena prinsip-prinsip syariah Islam memberi-kan keseimbangan antara kepentingan individu

dan masyarakat.

Investasi merupakan dasar aktivitas ekonomi pada suatu masyarakat.Tetapi tidak setiap

individu mampu menginvestasikan tabungannya secara langsung.Karenanya, bank Islam

memainkan peran penting dengan bertindak sebagai sarana untuk menarik tabungan para

individu dan menginvestasikan tabungan-tabungan ini untuk kepentingan individu dan

masyarakat.

Islam secara jelas mendorong investasi dan perputaran dana. Ketika Islam mewajibkan

zakat, ia mengharuskan bahwa harta harus diinvestasikan. Jika tidak, akan habis oleh zakat

pada periode tertentu.Diriwayatkan bahwa Nabi berkata:

“Perdagangkanlah harta anak yatim itu jika tidak ingin habis termakan zakat.” (H.R.

Thabrani)

Hadits ini menjelaskan ,bahwa sekalipun anak yatim itu masih kecil,tetapi kalau harta

warisannya memenuhi nishab, maka wajib dipenuhi zakatnya.Untuk itu, wali yatim wajib

mengeluarkan atas nama si Yatim (kaya) yang berada dalam perwaliannya. Bila si wali

mendiamkan saja harta tersebut, maka setiap tahun akan terpotong zakat.Oleh karena itu,

Rasulullah menghimbau untuk memutarkan nya dengan baik dan feasible, sehingga

diharapkan ada keuntungan.

Jika terdapat keuntungan, maka zakatnya tidak lagi dari asal pokok tetapi dari penambahan

keuntungan.Dengan demikian, harta anak yatim bertambah dan tidak berkurang.

Tetapi, untuk mendorong individu menginvestasikan dana nya melalui bank Islam, perlu

disadari bahwa individu - individu itu harus terlebih dahulu percaya bahwa bank Islam

mampu merealisasikan tujuan-tujuan investasinya.Ketiadaan kepercayaan pada ke-mampuan

bank Islam untuk berinvestasi secara efisien dan penuh kepatuhan kepada syariah Islam,

menyebabkan banyak individu yang menahan diri untuk berinvestasi melalui bank Islam.

Salah satu prasyarat pengembangan kepercayaan itu adalah ketersediaan informasi yang

meyakinkan nasabah terhadap kemampuan bank Islam dalam mencapai tujuannya.Di antara

Page 30: Makalah Psws

sumber-sumber informasi yang penting adalah laporan keuangan dari bank Islam yang

disiapkan sesuai dengan standar yang dapat diterapkan pada bank Islam.Untuk

mengembangkan standar tersebut, penting untuk mendefinisikan tujuan dan konsep akuntansi

keuangan bank Islam terlebih dahulu.Dalam hal, ini tidak ada salahnya untuk mulai

mengembangkannya dari standar akuntansi keuangan bank yang ada, tentu saja dengan

berbagai perubahan dan modifikasi.