MAKALAH PRESKRIPSI

33
MAKALAH PRESKRIPSI SEDIAAN SERBUK DAN SEDIAAN KAPSUL DISUSUN OLEH : EKA ZULHA MARLYANA ERNA PUPITASARI AHMAD FATONI FITRI DIAN MAYASARI DRAJAT DIAN SYAHIDAH BQ. SEPTIANA J INDRAWATI IRFAN ARDIANTO BRUNO KIIK EKA FITRIA F HANY MAYA SOFA ARDIANI MAULINA S DENIK AYU F GALUH DWI C

description

Farmasi

Transcript of MAKALAH PRESKRIPSI

Page 1: MAKALAH PRESKRIPSI

MAKALAH PRESKRIPSI

SEDIAAN SERBUK DAN SEDIAAN KAPSUL

DISUSUN OLEH :

EKA ZULHA MARLYANA

ERNA PUPITASARI

AHMAD FATONI

FITRI DIAN MAYASARI

DRAJAT DIAN SYAHIDAH

BQ. SEPTIANA J

INDRAWATI

IRFAN ARDIANTO

BRUNO KIIK

EKA FITRIA F

HANY MAYA SOFA

ARDIANI MAULINA S

DENIK AYU F

GALUH DWI C

AKADEMI FARMASI “PUTERA INDONESIA” MALANG

Jl. Barito No.5. Telp.491132 – 492052 Fax. (0341) 485411 Malang

MALANG, JANUARI 2012

Page 2: MAKALAH PRESKRIPSI

DAFTAR ISI

BAB I SEDIAAN SERNUK

I. PENGERTIAN SERBUK II. PENGGOLONGAN SERBUK III. CARA PEMBUATANIV. KERUSAKAN SERBUK V. EVALUASI

BAB II SEDIAAN KAPSUL

I. PENGERTIAN KAPSULII. PENGGOLONGAN KAPSUL III. CARA PEMBUATANIV. KERUSAKAN KAPSUL V. EVALUASI KAPSUL

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: MAKALAH PRESKRIPSI

BAB I

SEDIAAN SERBUK

1.1 Pengertian Serbuk

Beberapa pengertian sediaan serbuk berdasarkan berbgai macam literatur atau

narasumber:

a. Serbuk adalah sesuatu yang berwujud butiran butiran halus ( kamus besar

B.Indonesia)

b. Serbuk adalah partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1 – 10.000 mikrometer

(wikipedia)

c. Serbuk adalah campuran kering bahan obat / zat kimia yang dihaluskan untuk

pemakaian dalam / oral dan pemakaian luar. ( Farmasetika dasar dan hitungan

Farmasi , SMF, Ilmu resep)

d. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah di haluskan.

(FI IV:14)

e. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan yang

mempunyai derajat halus sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk.

( IMO hal : 32 )

f. Serbuk adalah bahan obat atu sediaan obat yang digunakan untuk pemakaian dalam

atau luar, yang komponen komponennya di serbukkan dan berada pada keadaan

bukan campuran, dengan atau tanpa penambahan bahan penbuat inert, terbagi atau

tidak terbagi. ( Buku pelajaran teknologi farmasi T.Voigt hal 149. )

g. Serbuk adalah bubuk (Kamus Kedokteran )

1.2 Kesimpulan Definisi serbuk

Serbuk adalah suatu zat padat yang berwujud butiran butiran halus yang

mempunyai ukuran 0,1- 10.000 mikrometer yang kering dan terdiri dari campuran bahan

obat kering yang di haluskan untuk pemakaian oral / dalam atau untuk pemakaian luar.

Dan dalam pengemasannya biasanya menggunakan kertas perkamen atau bahan yang

sesuai untuk memudahkan dalam pembagian dosis (biasanya 300-500 mg ).

Page 4: MAKALAH PRESKRIPSI

1.3 Penggolongan Serbuk

1.3.1 Penggolongan serbuk berdasarkan cara pemakaian

a. Pulvis Adspersorius

Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.

Umurnnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk

memudahkan penggunaan pada kulit.

Catatan :

1. Talk, kaolin dan bahan mineral Iainnya yang digunakan untuk serbuk tabur harus

memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium tetani, Clostridium Wellcii, dan Bacillus

Anthrocis.

2. Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka

3. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh

agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka. Contoh Pulvis Adspersorius

Zinci Undecylenatis Pulyis Adspersorius (For. Nas) Sulfanilamidi Pulvis

Adspersorius (Form.Indo) Pulvis Paraformaldehydi Compositus (Form. Indo) Pulvis

Salicylatis Compositus (Form Indo)

b. Pulvis Dentifricius

Serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan

terlebih dulu dalam chloroform / etanol 90 %.

c. Pulvis Sternutatorius

Adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga

serbuk tersebut harus halus sekali.

1.3.2 Penggolongan serbuk berdasarkan cara pengemasan serbuk

Secara umumnya serbuk dibungkus dan diedarkan dalarn 2 macam kemasan yaitu

kemasan untuk serbuk terbagi dan kemasan serbuk tak terbagi. Serbuk oral dapat

diserahkan dalam bentuk terbagi pulveres atau tidak terbagi (pulvis).

a. Kemasan untuk Serbuk Terbagi

Pada umumnya serbuk terbagi terbungkus dengan kertas perkamen atau dapat juga

dengan kertas sekofan atau sampul potietitena untuk melindungi serbuk dari pengaruh

lingkungan. Serbuk terbagi biasanya dapat dibagi langsung (tanpa penimbangan) sebelum

Page 5: MAKALAH PRESKRIPSI

dibungkus dalam kertas perkamen terpisah dengan cara seteliti mungkin, sehingga tiap

tiap bungkus berisi serbuk yang kurang lebih sama jumlahnya. Hal tersebut bisa

dilakukan bila prosentase perbandingan pemakaian terhadap dosis maksimat kurang dari

80%. Bila prosentase perbandingan pemakaian terhadap DM sama dengan atau lebih

besar dari 80% maka serbuk harus dibagi berdasarkan penimbangan satu per satu.

b. Kemasan untuk serbuk tak terbagi

Untuk pengemasan luar, serbuk terbagi umunya dikemas dalam wadah kaleng yang

berlubang atau jenis ayakan untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Misalnya bedak

tabur.

Sedangkan untuk obat dalam, serbuk tak terbagi biasa disimpan dalam botol bermulut

lebar supaya sendok dapat dengan mudah keluar masuk melalui mulut botol. Contohnya

serbuk antacid, serbuk laksativa (pencahar).

Wadah dari gelas digunakan pada sebuk yang mengandung bahan obat higroskopis /

mudah mencair, serbuk yang mengandung bahan obat yang mudah menguap. Untuk

serbuk yang komponennya sensitif terhadap cahaya menggunakan gelas berwarna hijau.

1.4 Cara Pembuatan Serbuk

a. Mulai dari yang kasar, jika bahan yang kasar tersebut keras, harus digerus dahulu sampai

halus, baru digerus dengan yang lain. Jika semua bahan halus, digerus dari dua bahan

yang paling sedikit.

b. Bahan yang sangat sedikit digerus dalam mortir yang dialasi terlebih dahulu SL

(Saccharum Lactis) untuk obat dalam atau bahan yang lainnya dan Talk atau Kaolin

untuk obat luar.

c. Bila resep mengandung bahan Camphora, Menthol, Thymol, Acid Benzoic, Acid

Salicylic : ditetesi etanol (spiritus fortior), kemudian keringkan dengan SL.

Catatan : Acetosal tidak perlu ditetesi etanol. Campuran eutektik (campuran Camphor dan

Menthol atau dengan Thymol) : masing-masing ditetesi etanol, dikeringkan dengan SL,

baru dicampurkan.

d. Garam berair kristal : diganti dengan eksikatusnya.

Page 6: MAKALAH PRESKRIPSI

e. Tingtur dan ekstrak cair : bila kurang dari 2 gram : digerus di mortir panas dengan SL

sampai kering, sedangkan lebih dari 2 garam : diuapkan sampai seperti tingtur banyak,

dapat diuapkan lagi secukupnya sampai kira-kira sama banyak dengan SL-nya.

f. Ekstrak kental : ditetesi etanol dilutum (= etanol 70%), keringkan dengan SL di mortir

panas.

g. Sulfur, Stibii Pentasulfida atau Rifampisina (warna merah kuning, susah hilang dari

mortir) : digerus diantara bahan tambahan/inert, seperti SL.

h. Bila dalam pulveres ada tablet : tablet digerus halus, baru dicampurkan dengan bahan

lain.

Elaeosacchara : Elaeosacchara Lactis dalam pulveres : terdiri dari 2 gram SL dan 1 tetes

minyak atsiri.

i. Obat-obat paten yang di”loco” (diganti) : usulkan penggantiannya, kecuali sudah

dianggap sinonim.

j. Dosis Maksimum (DM) lebih dari 80% dan 100% : penimbangan satu per satu, jika diberi

paraf dan tanda seru, yang dituliskan tepat dibelakang nama bahannya pada resep.

k. Pengenceran : dengan SL dan Carmin, dengan SVCS tanpa Carmin.

l. Bila mengandung tablet salut : tabletnya ditumbuk halus, kemudian diayak yang halusnya

dicampur dengan yang lainnya.

1.5 Cara mencampur serbuk:

a. obat yang berbentuk kristal /bongkahan besar hendaknya digerus terlebih dahulu.

b. obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat penambah

(konstituen) dalam mortir.

c. obat yang berlaianan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa serbuk sudah merata.

d. obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.

e. obat yang volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu.

Page 7: MAKALAH PRESKRIPSI

dengan memperhatikan hal-hal di atas masih ada beberapa pengecualaian maupun yanng

dikerjakan secara khusus. seperti hal sebagai berikut :

1.5.1 Serbuk dengan bahan-bahan padat.

a. Serbuk halus sekali

1. serbuk halus tidak berkhasiat keras

belerang

belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena

menimbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan, karena itu dalam

pembuatan bedak tabur tidak ikut diayak.

Iodoform

karena baunya yang sukar hilang maka dalam bedak tabur diayak

terpisah (menggunakan ayakan khusus)

serbuk sangat halus dan berwarna

serbuk dapat masuk kedalam pori-pori mortir dan warnanya sulit hilang,

maka pada waktu menggerus mortir harus dilapisi zat tambahan.

serbuk halus berkhasiat keras

Dalam jumlah banyak harus digerus dalam mortir dengan dilapisi zat

tambahan. Dalam jumlah sedikit (kurang dari 50 mg), dibuat pengenceran.

2 serbuk berbentuk hablur dan kristal

Sebelum dicampur dengan obat lain, zat digerus terlebih dahulu.

1.5.2 Serbuk dengan bahan setengah padat

Biasanya terdapat dalam bedak tabur. yang termasuk bahan setengah padat adalah

adeps lanae, cera flava, cera alba, parafin padat, vaselin kuning dan vaselin putih. dalam

jumlah besar sebaiknya dilebur dulu di atas tangas air, baru dicampur dengan zat

tambhan. dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton atau eter, baru

ditambah zat tambahan.

Page 8: MAKALAH PRESKRIPSI

1.5.3 Serbuk dengan bahan cair

1. Serbuk dengan minyak atsiri

Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat olco sacchara, yakni

campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak. Bila hendak dibuat 4 g oleosacchara

anisi, kita campur 4 g saccharum dengan 2 tetes minyak atsiri.

2. Serbuk dengan ticntura

Tincntura dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas kemudian

dikeringkan dengan zat tambahan. sedangkan dalam jumlah besar dikerjakan dengan

mengungkapkan diatas tangas air sampai kental baru ditambhkan zat tambahan

(sampai dapat diserap oleh zat tambahan) aduk sampai kering kemudian

diangkat. ticntura yang diuapkan ini beratnya 0, untuk serbuk terbagi kehilangan

berat tidak perlu diganti, sedangakn untuk serbuk tak terbagi harus diganti seberat

tinctura itu dengan zat tambahan.

Zat berkhasiat dari tinctrura menguap, pada umumnya terbagi menjadi 2 :

a. Tincntura yang dapat diambil bagian-bagiannya.

Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan. contohnya Camphor

Spiritus.

b. Tinctura yang tidak dapat diambil bagian-bagiannya.

Kalau jumlahnya banyak dilakukan pengeringan pada suhu serendah

mungkin, tapi kalau jumlahnya sedikit dapat ditambah langsung kedalam

campuran serbuk. kita batasi maksimal 4 tetes dalam 1 gram serbuk.

Contohnya Aromatic Tinc.

1. Extractum Siccum (ekstrak kering)

Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya Opii

extractum.

Page 9: MAKALAH PRESKRIPSI

2. Extractum Spissum (ekstrak kental)

Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit penambahan pelarut (etanol 70 %)

untuk mengencerkan ekstrak, kemudian tambahkn zat tambahan sebagai pengering.

Contohnya Belladonnae extractum.

3. Extractum Liquidium (ekstrak cair)

Dikerjakan seperti pengerjakan serbuk dengan tinctur.

Contohnya Rhamni Purshianea ext.

1.5.4 Serbuk dengan tablet atau kapsul

Dalam membuat serbuk dengan tablet dan kapsul diperlukan zat tambahan

sehingga perlu diperhitungkan beratnya. Dapat kita ambil bentuk tablet atau kapsul itu

langsung. Tablet digerus halus kemudian ditimbang beratnya. Kapsul dikeluarkan isinya

kemudian ditimbang beratnya. Kalau tablet/kapsul terdiri dari satu macam zat berkhasiat

serta diketahui kadar zat berkhasiatnya dapat kita timbang dalam bentuk zat aslinya.

1.6 Kerusakan Serbuk

a. Menggumpal

Sediaan serbuk dapat menggumpal atau berbentuk kristal jika terlalu lama

penyimpanannya. Selain itu dapat dipengaruhi oleh suhu dan tempat penyimpanannya.

Misalnya sediaan tersebut disimpan di ruangan ber-AC, sediaan tersebut akan mudah

menggumpal karena bahan obat yang tidak tahan lembab kontak langsung dengan udara.

Oleh karena itu serbuk harus dibungkus rapat dan disimpan di tempat yang kering.

b. Terjadi perubahan warna

Perubahan warna pada serbuk bisa disebabkan karena jangka waktu penyimpanan

yang lama. Penyimpanannya yang terkena sinar matahari langsung juga dapat merubah

warna serbuk, karena serbuk yang kontak langsung dengan sinar matahari akan terjadi

kerusakan pada kandungan serbuk tersebut sehingga warna serbuk akan berubah. Jadi,

serbuk harus disimpan dalam kotak gelap yang tidak tembus cahaya langsung.

c. Berjamur

Sediaan serbuk dapat berjamur karena adanya bakteri yang terkandung dalam

serbuk. Akibat dari berjamurnya serbuk tersebut karena cara pembuatannya yang kurang

Page 10: MAKALAH PRESKRIPSI

higienis. Pembungkusan serbuk juga merupakan salah satu penyebab tumbuhnya jamur

pada serbuk, cara membungkusnya harus benar-benar ramping agar serbuk tetap kering.

Berjamurnya serbuk juga diakibatkan penyimpanannya yang lembab, sehingga tumbuh

jamur yang mengakibatkan kerusakan pada serbuk. Penyimpanannya di tempat yang

sejuk dan kering agar serbuk tidak mudah ditumbuhi bakteri.

1.7 Syarat-syarat serbuk

Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut:

1. Kering

2. Halus

3. Homogen

4. Memenuhi uji keragamn bobot (seragam dalam bobot)atau keseragaman kandungan

(seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk terbagi /pulveres yang

mengandung obat keras, narkotika dan psiktropik.

Uji kesergaman bobot untuk serbuk terbgi (pulveres):

1. Timbangan isi dari 20 bungkus satu per satu

2. Campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus

3. Hitung rata-rta nya

Syarat : penyimpangang yang di perboleh kan antara satu persatu terhadap bobot isi rata-rata,

tidak lebih dari 15% untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk 18 bungkus.

1.7.1 Evaluasi

a. keseragaman serbuk /ukuran

yang dimaksud dengan keseragaman serbuk yaitu membungkus serbuk dengan kertas

perkamen harus sama /seragam karena kalau serbuk nya sedikit itu harus pakai kertas

perkamen, kalau serbuk nya banyak itu mengguna kan kertas perkamen besar.karena

pada bobot,dosis/efek terapinya itu tidak sama.

b. kering nya serbuk

Serbuk itu harus kering .soalnya serbuk kalau tidak kering menggumpal, pasien akan

meminum obat/( serbuk) tidak bisa digunakan karena serbuk sudah rusak

Page 11: MAKALAH PRESKRIPSI

c. Homogen

Untuk model serbuk bagi itu harus homogen karena bahan-bahannya itu tercampur maka

efek nya pada pasien akan mengalami yang sempurna.

d. Serbuk keluar

Kalau membungkus serbuk dengan kertas perkamen itu harus rapi jangan Sampai keluar

soal nya kalu serbuk keluar itu mempengaruhi bobot ,dosis dan efek terapi nya .

e. Derajat kehalusan

Fungsi nya serbuk itu harus halus karena pasien kalau minum serbuk biar mudah , harus

halus tidak ad butir-butiran kaasar karena kalau tidak larut dalam air pasien minum obat

akan sulit karena itu serbuk harus halus biar pasien mudah minum obat tersebut.

f. Lipatan perkamen

Kalau membungkus serbuk itu harus pres jangan sampai ada bagian yang longgar karena

bisa mendatang kan bakteri

g. Penyimpana serbuk

Serbuk cara penyimpanan itu harus ditempat yang kering dan sejuk biar tidak terjadi

lembab atau basah

Page 12: MAKALAH PRESKRIPSI

BAB II

SEDIAAN KAPSUL

2.1 Pengertian Kapsul

Beberapa pengertian sediaan serbuk berdasarkan berbgai macam literatur atau

narasumber:

a. Kapsul adalah sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras / lunak yang

dapat larut,dan merupakan satu kesatuan berbentuk bulat / silindris / bulat telur yan di

buat dari gelatin/ bahban lain yang sesuai. (Buku Farmasetika dan hitungan farmasi )

b. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang

dapat larut .Cangkang pada umumnya terbuat dari galatin tetapi dapat juga terbuat dari

pati / bahan yang sesuai. (Ilmu Resep,SMF 54)

c. 3.Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras / lunak yang

dapat larut. (FI IV)

d. Kapsul dari bahasa latin ,Capsula (kotak kecil),kapsul dalam bidang farmasi yaitu tabung

kecil dari zat yang di olah dari rumput laut / alga yang mengandung serbuk obat

(Wikipedia, ensiklopedia bebas)

e. Kapsul adalah pembungkus kecil dari sejenis agar agar tempat obat yang harus di telan.

(Arti kata.com)

f. Kapsul adalah sediaan padat yang tediri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang

dap[at larut (Malugada .com)

2.2 Kesimpulan definisi kapsul :

Kapsul adalah sediaan tunggal maupun campuran yang terbungkus dalam suatu

cangkang kers/lunak yang dapat larut dan merupakan kesatuan berbentuk bulat/

silindris/bulat telur yang dibuat dari gelatin/ bahan lain yang sesuai dan biasanya memiliki

warna tertentu untuk memberi identitas kapsul yang satu dengan kapsul yang lainnya.

Page 13: MAKALAH PRESKRIPSI

2.3 Penggolongan Kapsul

2.3.1 Penggolongan kapsul berdasarkan cangkang

Kapsul keras Kapsul lunak

terdiri atas tubuh dan tutup

tersedia dalam bentuk

kosong

isi biasanya padat, dapat

juga cair

cara pakai per oral

bentuk hanya satu macam

satu kesatuan

selalu sudah terisi

isi biasanya cair, dapat juga padat

bisa oral, vaginal, rectal, topikal

bentuknya bermacam – macam

Bentuk kapsul umumnya bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya tumpul tetapi

beberapa pabrik membikin kapsul dengan bentuk khusus, misal ujungnya lebih runcing atau rata.

Kapsul cangkang keras yang diisi di pabrik sering mempunyai warna dan bentuk berbeda atau

diberi tanda untuk mengetahui identitas pabrik.

Kapsul dapat juga mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari berbagai

oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti

sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 – 15 % air.

Kapsul cangkang lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut gel lunak )

sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan

senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin. Kapsul lunak dapat mengandung pigmen atau

pewarna, bahan opak seperti Titanium dioksida, pengawet, pengharum dan pemanis /sukrosa 5

%. Cangkang gelatin lunak umumnya mengandung air 6 – 13 %, umumnya berbentuk bulat atau

silindris atau bulat telur (disebut pearles atau globula).

2.3.2 Penggolongan kapsul berdasarkan ukuran cangkang

Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam

ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran

terkecil.

Page 14: MAKALAH PRESKRIPSI

Ukuran kapsul      : 000 00 0 1 2 3 4 5

Untuk hewan         : 10 11 12

Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.

Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran OE )

yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal

tersebut, perlu bagi kita untuk mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran

kapsul yang terkecil yang masih dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini

penting dalam rangka mempersiapkan resep dokter di apotik.

Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya

dikerjakan secara eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran

kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

No.

ukuran

Asetosal

(alam gram)

Natrium Bikarbonat (dalam

gram)

NBB

(dalam gram)

000

00

0

1

2

3

4

5

1

0,6

0,5

0,3

0,25

0,2

0,15

0,1

1,4

0,9

0,7

0,5

0,4

0,3

0,25

0,12

1,7

1,2

0,9

0,6

0,5

0,4

0,25

0,12

Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk

memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang pasien

mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam warna yang sama untuk

menghindari kesalahan minum obat tersebut.

2.3.3 Penggolongan kapsul berdasarkan bahan pembuatan cangkang kapsul

Cangkang kapsul pada umumnya terbuat dari bahan gelatin. Gelatin dipilih

sebagai bahan pembuatan cangkang kapsul karena sifatnya yang stabil ketika berada di

luar tubuh namun dapat mudah larut di dalam tubuh.

Page 15: MAKALAH PRESKRIPSI

Gelatin merupakan hasil olahan dari kolagen, sejenis protein, yang umum terdapat

dalam tulang, kulit, atau jaringan pengikat binatang. Pada umumnya gelatin dibuat dari

tulang sapi atau dari kulit babi. Gelatin type A biasa terbuat dari kulit babi sedangkan

gelatin type B biasa terbuat dari tulang sapi.

Proses pembuatan cangkang kapsul dimulai dari pembuatan larutan gelatin 25-

30%. Bahan dasar capsule berupa gelatine dilarutkan di dalam air panas yang telah di

demineralisasi. Bahan tambahan seperti pengawet dan pewarna dicampurkan kedalam

larutan gelatin sehingga membentuk campuran yang homogen. Bahan dasar

ini dimasukkan kedalam mesin pembuatan kapsul untuk dicetak menjadi cangkang kapsul

yang siap untuk digunakan.

2.4 Cara Pembuatan Kapsul

Misalkan :

R/

bahan a 3 tab

Bahan b 5 tab

Bahan c 4 tab

Mf.caps dtd no.X

S 3 dd 1 pc

Cara pembuatan :

1. Diambil bahan a 3 tablet, dimasukkan bahan kedalam mortar digerus ad halus, diletakkan

bahan diatas kertas perkamen

2. Diambil bahan b 5 tablet, dimasukkan bahan kedalam mortir , digerus ad halus

dimasukkn bahan a yang telah halus kedalam mortir, di campur ad halus dan homogen.

Diletakkan di atas perkamen

3. Diambil bahan c 4 tablet, dimasukkan bahan kedalam mortir di gerus ad halus ,

dimasukkan bahan a dan b yang telah homogeny di cammogen

4. Dibagi bahan menjadi dua bagian dengan timbangan

5. Dibagi tiap bagian menjadi 5 bungkus

Page 16: MAKALAH PRESKRIPSI

6. Ditimbang bahan yang sudah di bagi bagi tersebut, dengan tujuan agar mengetahui berat

isi perkapsul dan menyesuaikan dengan cangkang kapsul yang akan di pakai

7. Dimasukkan bahan kedalam cangkang kapsul , sebaikknya menggunakan sarung tangan

untuk mengurangi resiko kapsul rusak

8. Dimasukkan kapsul kedalam plastic klip, di beri etiket putih .

Note :

1. Saat mengisi cangkang kapsul kita lebih baik mengguunakan sarung tangan , tujuannya

untuk mencegah alergi yang mungkin timbul akibat petugas yang tidak tahan terhadap

obat tersebut. selain itu, untuk mengurangi resiko terkena air tangan (keringat). Karena

apabila terkena air tangan dapat merusak cangkang kapsul serta dapat menggumpalkan isi

kapsul.

2. Jika dalam resep dan salah satu bahannya ada yang mengandung psikotripika maka bahan

tersebutharus digerus belakangan karena bahan tersebut mengandung khasiat yang keras.

3. Saat mencampur obat – obatan / menggerus kita harus terlebih dahulu memperhatikan

bagaimana karakteristik dari masing – masing bahan . Misalnya, dalam suatu resep ada

mengandung obat yang khasiatnya keras, maka dalam penggerusan yang di dahulukan

adalah obat yang memberikan efek tidak terlalau keras baru kemudian menggerus obat

yang mengandung khasiat keras.

2.5 Kerusakan Kapsul

Faktor – faktor yg merusak cangkang kapsul adalah sebagai berikut :

a. Mengandung zat-zat yg mudah mencair (higroskopis)

Zat ini tidak hanya menghisap lembap udara tetapi juga akn menyerap air dari

kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau

amylum akan menghambat proses ini. Contoh kapsul yang mengandung KI, NaI,

NaNO2 dan sebagainya.

b. Mengandung campuran eutecticum

Zat yg di campur akan memilikir titik lebur lebih rendah dri pada titik lebur

semula sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang

Page 17: MAKALAH PRESKRIPSI

mengandung asetosal dengan hexamine atau camphor dengan menthol. Hal ini dapat di

hambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.

c. Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol

(pemecahan sudah dibahas diatas)

d. Penyimpanan yang salah

Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena

kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut. Dan di tempat terlalu

kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.

2.5.1 Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan:

a. Dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering

b. Dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)

c. Dalam wadah plastik yang di beri pengering

d. Dalam blister

2.5.2 Keuntungan dan kerugian cangkang kapsul

2.5.2.1 Keuntungan bentuk sediaan kapsul:

a. Bentuk menarik dan praktis

b. Tidak berasa, sehinnga dapat menutup rasa dan bau dari obat yang

kurang enak

c. Mudah di telan dan cepat hancur / larut di dlm perut, sehingga bahan

cepat segera diasorbsi (diserap) oleh usus

d. Dokter dapat memberikan resep dan kombinasi dari bermacam-macam

bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan

seorang pasien

e. Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong

seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi

absorbsi bahan obatnya

Page 18: MAKALAH PRESKRIPSI

2.3.2.2 Kerugian bentuk sediaan kapsul

a. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang

tidak menahan penguapan

b. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis

c. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul

d. Tidak untuk balita

e. Tidak bisa di bagi (miaslnya ½ kapsul)

2.4 Cara pengisian kapsul

Yang di maksud kapsul di sini adalah kapsul keras . Terdiri dari dua bagian dalam / induk

yaitu bagian yang lebih panjang (biasa disebut badan kapsul) dan bagian yang luar / tutup.

Ada 3 macam cara pegisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan

alat mesin.

1. Dengan tangan

Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain.

Cara ini sering di gunakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan

cara ini sebaiknya di gunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul

karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukan obat dapat di

lakukan dengan cara serbuk di bagi sesuai dengan jumlah kapsul yang di minta lalu tiap

bagian serbuk di masukan kedalam badan basdan kapsul dan di tutup.

2. Dengan alat buakan mesin

Alat yang di maksud di sini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan

menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaanya dapat

lebih cepat sebab skali cetak dapat di hasilakan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri

dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yg bergerak. Caranya:

a. Kapsul dibuka dengan badan kapsul di amsukan ke dalam lubang dari abagian

alat yang tidak bergerak.

b. Serbuk yang aka di masukan ke dalam kapsul di masukkan / di taburkan pada

permukaan kemudian di ratakan dengan kertas film.

c. Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakan bagian yg bergerak .

Denagan cara demikian semua kapsul akan tertutup.

Page 19: MAKALAH PRESKRIPSI

3. Dengan alat mesin

Cara ini di gunakan untuk produksi besar-besaran untuk menjaga keseragaman dari

kapsul tersebut.

2.5 Cara Pembuatan Cangkang Kapsul

a. Yang pertama adalah pembuatan larautan gelatin 25-35%,bahan dasar kapsul adalah

gelatin (gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis parsial kalogen)yang

dilarutkan kedalam air yang panas yang telah didemineralisasikan. Pada prinsipnya

gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan kolagen seperti kulit dan tulang baik dari

babi maupun sapi atau hewan lainnya.

b. Setelah bahan tersebut dimasukkankedalam air yang panas, lalu ada yang namanya bahan

tambahan seperti halnya adalah pengawet dan pewarna. Bahan tambahan ini dicampurkan

kedalam larutan gelatin sampai membentuk campuran yang homogen.

c. Setelah bahan tanbahan serta bahan gelatin itu itu membentuk campuran yang homogen,

lalu bahan dasar ini dimasukan kedalam mesin pembentukan kapsul yang kemudian

dicetak menjadi cangkang kapsul yang siap untuk digunakan.

d. Setelah pembuatan cangkang kapsul jadi, kemudian cangkang kapsul tersebut akan

diperiksa sesuai dengan standar cGMP. Selain pemeriksaan ini,masih ada pemeriksaan

dimensi kapsul seperti halnya ketebalan, diameter, dan tinggi kapsul. Tujuan pemeriksaan

inin adalah untuk mengetahui apakah cangkang kapsul ini siap untuk digunakan pada

proses pengisian kapsul.

Page 20: MAKALAH PRESKRIPSI

Note :

I. Sumber bahan dari gelatin adalah berasal dari sapi (tulang dan kulit jangat), babi (hanya

kulit) & ikan (hanya kulit).

II. Gelatin adalah prodok alami yang diperoleh dari hidrolosis parsial kalogen,dan juga

gelatin merupakan protein yang larut yang bersifat sebagai gelling agent (bahan

pembuatan gel) atau sebagai non gelling agent.

II.6 Evaluasi Kapsul

Evaluasi merupakan uji yang kita lakukan langsung setelah sediaan yang kita buat

jadi tanpa disimpan terlebih dahulu. Tapi, sebelum membahas evaluasi kapsul, kita harus

mengetahui syarat – syarat kapsul baik. Berikut, Syarat – syarat kapsul yang baik adalah

sebagai berikut :

a. Keseragaman bobot dibagi menjadi 2 kelompok :

1. Kapsul berisi obat kering

Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu per satu, keluarkan isi semua kapsul,

timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-

rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot

rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom A dan untuk

setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan dalam kolom B.

Bobot rata-rata kapsul Perbedaan bobot isi kapsul dalam %

A B < 120 mg 10 20 > 120 mg 7,5 15

2. Kapsul berisi obat cair atau pasta Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu per satu.

Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan

cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang

Page 21: MAKALAH PRESKRIPSI

kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan

dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak

lebih dari 7,5 %.

3. Waktu hancur

Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan olah kapsul

yang bersngkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat

oleh sat bentuk. Waktu hancur kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit.

4. Keseragaman sediaan

Terdiri dari keseragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk

kapsul lunak.

Berikut beberapa evaluasi yang biasanya ada pada saat sediaan kita sudah jadi:

a. Keseragaman ukuran dan bobot

Ukuran dan bobot sangat penting dalam pemberian efek terapi. Apabila ukuran dan bobot

dari kapsul yang kitabuat tidak seragam, hal ini dapat mempengaruhi efek terapi pada

pasien yang menerima obat tersebut.

Kalau bobotnya terlalu besar hal ini dapat memungkinkan terjadinya overdosis pada

sediaan kita. Sebaliknya, apabila bobot kapsul kita terlalu kecil, dapat berakibat

lambatnya efek terapi yang di berikan kepada pasien sehingga dpat merugikan pasien itu

sendiri.

b. Waktu hancur

Sediaan yang kita buat sebelum di masukkan kedalam cangkang kapsul harus

diperhatikan waktu hancurnya, yaitu waktu yang dibutuhkan sediaan kita untuk hancur di

dalam lambung pasien. Sebenarnya waktu hancur ini sangat berkaitan dengan drajat

kehalusan sediaan kita.

Apabila sediaan kita kurang halus otomatis akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan

pada saat pemecahan k1apsul menjadi butiran butiran bebas pada lambung pasien .

Dan apabila hal ini terjadi, efek terapi pasien akan berjalan lambat.

c. Kekosongan ruang kapsul

Keosongan ruang pada cangkang kapsul sering kali terjadi, padahal seharusnya ini tidak

boleh terjadi, karena apabila ada ruang kosong didalam kapsul akan menyebabkan

Page 22: MAKALAH PRESKRIPSI

ruangan itu diisi oleh udara yang dimana seperti kita ketahui udara banyak mengandung

air. Dan apabila kapsul kita mengandung air hal ini dapat menyebabkan kapsul kita

menjadi lembab dan rusak. Karena, seperti yang kita ketahui cangkang kapsul masih

mengandung sedikit air, jadi cangkang kapsul mudah menyerap air dan hal ini dapat

merusak sediaan kita yang ada di dalam cangkang kapsul.

d. Cangkang kapsul kotor

Cangkang kapsul kotor seringkali kita temui, hal ini dikarenakan pengisian cangkang

yang kurang berhati – hati. Apabila cangkang kapsul kotor, hal ini akan menyebabkan

cangkang kapsul akan terkena bakteri – bakteri dari luar yang menempel pada cangkang

kapsul kita.

e. Cangkang kapsul rusak

Cangkang kapsul rusak bisa di akibatkan dari banyak factor, bisa saja dari bahan

dasarnya sendiri atau maupun dari kita yang meraciknya.

f. Cangkang kapsul lengket

Cangkang kapsul lengket bisa disebabkan oleh banyak factor, salah satunya keringat atau

air tangan. Apabila cangkang kapsul terkena air tangan kita, hal ini dapat menyebabkan

cangkang kapsul menjadi lengket karena seperti yang sudah di jelaskan diatas, cangkang

kapsul sendiri masih mengandung air sehingga mudah lengket.

g. Cangkang kapsul rusak akibat bahan dasar sediaan itu sendiri, misalnya:

a. Bahan dasar yang bersifat higroskropis

b. Bahan dasar yang bersifat merusak cangkang

Page 23: MAKALAH PRESKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

http://ars-prescribendi.blogspot.com/2009/05/teknik-dasar-pembuatan-serbuk-obat.html

http://blogs.unpad.ac.id/arifbudiman/percobaan/sediaan-serbuk/