Makalah praktek isolasi

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan tekhnologi. Berbagai alat dengan kecanggihan semakin meningkat. Hal ini juga termasuk perkembangan dalam ilmu farmasi, tidak terkecuali bidang Analisis farmasi. Dalam bidang ini, selama beberapa tahun terakhir terjadi perkembangan yang pesat untuk teknik pemisahan. Penerapan metode seperti kromatografi dianggap metode modern yang saat ini sering digunakan dalam berbagai riset dan penelitian. Hal ini terbukti dengan banyaknya publikasi ilmiah yang berkaitan dengan penggunaan metode tersebut, baik untuk tujuan analisis kualitatif maupun kuantitatif. Kromatografi banyak dipilih karena merupakan metode pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa.Satu fasa tetap tinggal pada sistem dan dinamakan fasa diam. Fasa lainnya dinamakan fasa gerak menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan. Kromatografi juga dapat digunakan, jika metode klasik tidak dapat dilakukan karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas campuran yang hendak dipisahkan atau sifat berkerabat zat yang sulit dipisah (Gandjar dan Rohman, 2007). Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi,

Transcript of Makalah praktek isolasi

Page 1: Makalah praktek isolasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan tekhnologi.

Berbagai alat dengan kecanggihan semakin meningkat. Hal ini juga termasuk

perkembangan dalam ilmu farmasi, tidak terkecuali bidang Analisis farmasi. Dalam

bidang ini, selama beberapa tahun terakhir terjadi perkembangan yang pesat untuk teknik

pemisahan. Penerapan metode seperti kromatografi dianggap metode modern yang saat ini

sering digunakan dalam berbagai riset dan penelitian. Hal ini terbukti dengan banyaknya

publikasi ilmiah yang berkaitan dengan penggunaan metode tersebut, baik untuk tujuan

analisis kualitatif maupun kuantitatif.    

Kromatografi banyak dipilih karena merupakan metode pemisahan yang sederhana.

Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari

penyusunan cuplikan antara dua fasa.Satu fasa tetap tinggal pada sistem dan dinamakan

fasa diam. Fasa lainnya dinamakan fasa gerak menyebabkan perbedaan migrasi dari

penyusun cuplikan. Kromatografi juga dapat digunakan, jika metode klasik tidak dapat

dilakukan karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas campuran yang hendak

dipisahkan atau  sifat berkerabat zat yang sulit dipisah (Gandjar dan Rohman, 2007).

Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat

dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya yang leluasa, dipakai

secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif. Biasanya, kromatografi analitik

dipakai pada tahap permulaan untuk semua cuplikan , dan kromatografi preparatif hanya

dilakukan juka diperlukan fraksi murni dari campuran.

Pemisahan secara kromatografi dilakukan dengan cara mengotak-atik langsung

beberapa sifat fisika umum dari molekul. Sifat utama yang terlibat ialah : (1)

Kecenderungan molekul untuk melarut dalam cairan (kelarutan), (2) Kecenderungan

molekul untuk melekat pada permukaan serbuk halus (adsorpsi, penjerapan), dan (3)

Kecenderungan molekul untuk menguap atau berubah ke keadaan uap (keatsirian).

Penyangga yang umum digunakan adalah silica gel, alumunium oksida kieseghur ,

selulosa dan terutama turunan poliamida dan lain-lain, Silika gel adalah penyerap yang

banyak digunakan karena mempunyai pemisahan yang baik, hal ini di selidiki oleh Stahl

untuk pertama kalinya pada tahun 1985 Prinsip kerja alat ini adalah Rapid silica gel

Page 2: Makalah praktek isolasi

termasuk dalam kromotografi kolom isap, dimana absorban di buat dengan mencampur

silikan gel kasar dan halus dengan perbandingan 30:10 dengan diameter 4 cm panjang 30

cm. Kemudian absorban disuspernsikan dengan cairan pengelusi yang akan digunakan,

dimasukkan kedalam kolom kemudian ditambahkan cairan pengelusi dan pompa vakum

dijalankan hingga absorban rapat (Sastroharmidjojo 1985)Pada dasarnya rapid sigel adalah

Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang sedikit berdasarkan absorpsi dan partisi,

dimana kolom diisi dengan fase diam divakumkan dengan suatu pompa vakum agar eluen

dapat turun mengelusi komponen kimia yang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Kromatografi rapid si-gel

a) Apa yang dimaksud rapid si-gel?

b) Bagaimana Skema Kerja Kromatografi Rapid sigel

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi, prinsip kerja dan cara kerja Kromatografi rapid si-gel

2. Untuk mengetahui defenisi, prinsip kerja dan cara kerja Kromatografi rapid si-gel

3. Untuk mengetahui senyawa bioaktif yang dapat diisolasi dengan rapid si-gel.

Page 3: Makalah praktek isolasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kromatografi Rapid Si-Gel

1. Definisi

Rapid gel adalah bentuk baru dari silica gel yang dihasilkan oleh APS sebagai

control pasif dari humuditif yang diperlihatkan di museum.

Kelembaban karakteristik pendapar dalam pertengahan range pH (40-60 %) dan

respon kecepatan rapid yang ekstrim, itu sangat efeisien dari pada produk silica

gel untuk di aplikasikan pada pertunjukan atau yang diperlihatkan di museum.

Rapid silica gel mengandung sedikit serbuk silica gel dengan ketebalan 2 mm

(1/8th inch) menyerap di tengah dari kertas polyester, mengandung 750 gram dari

silica gel tiap meter persegi dari tiap material.

Kromotografi Rapid Silika Gel adalah termasuk jenis kromotografi kolom hisap

hisap yang berdiameter 6 cm, panjang 25 cm dibersihkan dan di bilas dengan

methanol kemudian dipasang tegak lurus pada statif dimana absorban di buat

dengan mencampur silikan gel kasar dan halus dengan perbandingan 30:10

dengan diameter 4 cm panjang 30 cm. Kemudian absorban disuspernsikan dengan

cairan pengelusi yang akan digunakan, dimasukkan kedalam kolom kemudian

ditambahkan cairan pengelusi dan pompa vakum dijalankan hingga absorban

rapat.

Ekstrak yang terlah diuapkan hingga kering dilarutkan dengan sedikit cairan

pengelusi kemudian dimasukan keadalam kolom dengan bantuan pipet, sedikit

demi sedikit hingga masuk semua. Bagian atas ditutup denga kertas saring untuk

menghindari percikan pada waktu penambahan eluen. Cairan pengelusi

ditambahkan melalui dinding kolom, pompa vakum dijalankan kembali sehingga

eluen turun sambil mengelusi komponen kimia dan eluen yang keluar di tampung

sebagai fraksi-fraksi dengan volume 25 ml tiap fraksi. Elusi dilakukan dengan

tetesan terakhir tidak menampakan noda lagi jika dianalisis dengan KLT. Fraksi

yang memberikan noda dan Rf yang sama pada KLT disatukan.

Page 4: Makalah praktek isolasi

2. Skema kerja

Kolom isap (diameter 4 cm, panjang 30cm)

Dibersihkan dan dibilas dengan metanol

Dipasang tegak lurus pada statif

Absorban (dicampur silica gel kasar & halus, 30:10)

Suspensi dengan cairan pengelusi

Dimasukkan ke dalam kolom

Ditambahkan cairan pengelusi

Pompa vakum dijalankan kembali

Ekstrak cair

Ekstrak kering

Dimasukkan cairan pengelusi

Dimasukkan ke dalam kolom dengan bantuan pipet

Ditambahkan cairan pengelusi (melalui dinding kolom)

Pompa vakum dijalankan kembali

Eluen yang keluar mengelusi komponen kimia

Menghasilkan fraksi-fraksi (25ml/fraksi)

Elusi hingga tetesan terakhir hingga tidak menampakkan noda lagi

Page 5: Makalah praktek isolasi

Kromatografi Rapid silika Gel terdiri atas:

1. Kolom terbuat dari kaca diameter 2 cm, panjang 30 cm.

2. Cairan pengelusi.

3. Sampel

4. Kertas saring

5. Absorben

6. Pita-pita pemisahan

7. Gelas maser

8. Aliran ke pompa vakum

9. Botol penampung

10. fraksi-fraksi

11. Statif dan klem

Page 6: Makalah praktek isolasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kromotografi Rapid Silika gel adalah termasuk jenis kromotografi kolom

hisap. Kromotografi Rapid Silika Gel adalah termasuk jenis kromotografi kolom

hisap hisap yang berdiameter 4 cm, panjang 30 cm dibersihkan dan di bilas dengan

methanol kemudian dipasang tegak lurus pada statif dimana absorban di buat dengan

mencampur silikan gel kasar dan halus dengan perbandingan 30:10 Kemudian

absorban disuspernsikan dengan cairan pengelusi yang akan digunakan, dimasukkan

kedalam kolom kemudian ditambahkan cairan pengelusi dan pompa vakum

dijalankan hingga absorban rapat

Pada dasarnya rapid sigel adalah Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang sedikit

berdasarkan absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam divakumkan

dengan suatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen kimia yang

selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi.

B. Saran

Perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai isolasi senyawa bioaktif

dengan metode Kromatografi Rapid si-gel.

Page 7: Makalah praktek isolasi

Daftar Pustaka

Gandjar, IG dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Sastroharmidjojo H. 1985. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty.

Sitorus, dkk. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavanoid Pada Daun Adam Hawa (Rhoe Discolor. FMIPA UNSRAT Manado dan Poltekes Manado.

Watson, DG. 2010. Analisis Farmasi. Jakarta: Buku Kedokteran.Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S., 1991.

Pengantar Kromatografi. Penerbit ITB. Bandung.J. B. Harbone. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung. Sastroharmidjojo H. 1985