Makalah Post Amputasi

16
PERAWATAN PASIEN PASCA AMPUTASI UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH NURSING CARE OF MUSCULOSCELETAL SYSTEM Dibina oleh Ibu Ns. Ns. Ika Setyo Rini, S.Kep, M.Kep. Disusun oleh : Kelompok 6 YESSIE ROHAN (125070218113036) KEYFIN ALIFFAH RIZAL K (125070218113044) HAIRUL ANAM (125070218113024) SORAYA DWI KUSMIANI (125070218113032) VINA SITTA ALFINIA (125070218113042) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 1

description

Makalah Post Amputasi

Transcript of Makalah Post Amputasi

PERAWATAN PASIEN PASCA AMPUTASIUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

NURSING CARE OF MUSCULOSCELETAL SYSTEM

Dibina oleh Ibu Ns. Ns. Ika Setyo Rini, S.Kep, M.Kep.

Disusun oleh :Kelompok 6YESSIE ROHAN

(125070218113036)

KEYFIN ALIFFAH RIZAL K

(125070218113044)

HAIRUL ANAM

(125070218113024)

SORAYA DWI KUSMIANI

(125070218113032)

VINA SITTA ALFINIA

(125070218113042)PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA2014KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah kritisi jurnal ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Perawatan Pasien Pasca AmputasiMakalah ini berisikan tentang Latar Belakang Perawatan Pasca Amputasi, Tujuan dari dilakukannya Perawatan Pasca Amputasi, Sistematik Penulisan, Tinjauan teori yang berisi tentang Perawatan Pasien Pasca Amputasi, Kesimpulan yang dapat diambil dari Jurnal. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Perawatan Pasien Pasca Amputasi.Kami menyadari bahwa makalah kritisi jurnal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah kritisi jurnal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.Kediri, 11 Januari 2014PenyusunDAFTAR ISI

Halaman sampul 1Kata pengantar 2

Daftar isi 3

BAB I Pendahuluan4A. Latar belakang 4

B. Tujuan 5 1.Tujuan Umum5 2.Tujuan Khusus5C. Sistemik Penulisan6BAB II Tinjauan Teori9BAB III Penutup10A. Kesimpulan10B. Saran 11C. Daftar Pustaka12BAB I

PENDAHULUANA. Latar belakang

Amputasi adalah pembedahan yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh anggota badan karena trauma, tumor, penyakit, atau indikasi medis lain. Amputasi dilakukan sebagai tindakan untuk menyelamatkan anggota badan yang masih dapat berfungsi dengan baik. Setelah dilakukan amputasi tentunya akan banyak menimbulkan masalah baru. Selain luka yang ditimbulkan dari operasi atau pembedahan amputasi yang membutuhkan perawatan, faktor lainnya seperti faktor psikologi dan faktor holistiknya juga harus diperhatikan.

Kehilangan anggota tubuh atau ekstremitas akan memberikan masalah yang berbeda pada pasien. Maka dari itu, sangat dibutuhkan peran perawat dalam hal ini. Bila tim perawat kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif maka pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan berpartisipasi aktif dalam rencana rehabilitasi. Karena kehilangan anggota tubuh memerlukan penyesuaian yang besar terutama terkait dengan citra tubuh atau citra diri dari pasien yang mengalami pembedahan amputasi tersebut. Karena banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan setelah pembedahan amputasi makalah ini akan membahas bagaimana perawatan terhadap pasien dengan kasus pasca pembedahan amputasi.

Sumber e-book : Marrelli,T.M.2007.Buku Saku Keperawatan edisi 3.Jakarta.Buku Kedokteran EGCB. Tujuan

1. Tujuan Umum

menyelamatkan anggota badan yang masih dapat berfungsi dengan baik

memperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitas

untuk mengurangi nyeri

Sumber e-book : SKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGC2. Tujuan Khusus untuk merawat luka pasien pasca amputasi dengan kata lain memperbaiki bentuk

untuk merawat pasien secara holistic

untuk meningkatkan kualitas hidup pasien

Sumber e-book : SKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGCC. Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang mengambil sumber dari E-book Marrelli,T.M.2007.Buku Saku Keperawatan edisi 3.Jakarta.Buku Kedokteran EGC

Tujuan Umum mengambil sumber dari E-book SKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGC

Tujuan Khusus mengambil sumber dari SKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGC

BAB II TINJAUAN TEORI

Mengambil sumber dari :

Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGC

BAB III PENUTUP

Kesimpulan mengambil sumber dari :

Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGCSaran mengambil sumber dari :

Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

BAB II

TINJAUAN TEORIPeran perawat dalam menangani pasien post amputasi yang dapat dilakukan adalah :

1. Kaji dengan rutin nadi, tekanan darah dan output urine setiap 20menit

( Donohue 1997b ) .

2. Meredakan nyeri

Mengakaji nyeri dengan perubahan mimik wajah atau dengan skala nyeri

Membantu pasien untuk merubah posisi setiap 15 menit sekali

Pasien diberikan kompres hangat

Kolaborasi mengenai pemberian analgesik, analgesik umum digunakan dalam periode pasca - amputasi termasuk amitriptyline , gabapentin dan carbamazepine ( Potterton dan Galland 2002) . Ajarkan pasien tentang teknik distraksi untuk mengurangi rasa nyerinya.3. Mengatasi berduka

Perawat harus memahami perasaan pasien dengan kondisi setelah mengalami amputasi dengan mendengarkan secara aktif serta memberikan dukungan emosional untuk mempertahankan minat dalam hidup .

Kolaborasi dengan keluarga dan sahabat terdekat pasien untuk memberikan dukungan untuk meningkatkan penerimaan terhadap kehilangan.

Rujukan pada spesialis kesehatan mental dan kelompok pendukung, jika diperlukan.

4. Memperbaiki citra tubuh

Identifikasi kemampuan pasien untuk memfasilitasi rehabilitasi.

Bangun hubungan saling percaya dengan pasien agar dapat berkomunikasi dengan pasien tentang penerimaan pasien yang baru menjalani amputasi.

Bantu pasien mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang dimiliki dirinya serta hal- hal yang masih bisa di lakukan pasien untuk meningkatkan rasa percaya dirinya untuk membantu meningkatkan citra tubuh pasien.

Pasien di dorong untuk melihat, merasakan, dan kemudian melakukan perawatan pada sisa tungkai utnuk menerima dan mengatasi perubahan citra tubuh. 5. Latihan pasca operasi

Ajarkan pasien tentang latihan rentang gerak seperti ROM untuk menghindari kekakuan otot. Latihan rentang gerak juga meliputi latihan pinggul dan lutu untuk amputasi bawah dan latihan pinggul untuk amputasi atas lutut.

Kaji kekuatan dan ketahanan serta tingkatkan aktivitas secara bertahap untuk mencegah keletihan.

Identifikasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu mobilisasi (misalnya : iritasi)

Latih kekuatan bahu agar dapat mengoprasikan prostesis.

6. Membantu ambulasi

Ajarkan pasien mengenai teknik berpindah dan ingatkan pasien untuk tetap menjaga postur tubuh dengan baik agar terhindar dari resiko jatuh.

Ajarkan pasien tentang bagaimana cara menggunakan alat mobilisasi dengan tepat dan aman hingga pasien dapat berjalan dengan normal.

Kolaborasikan dengan ahli fisioterapi terkait dengan membantu meningkatkan kekuatan otot jika diperlukan.

Anjurkan pasien untuk sisa tungkai ( kaki yang di amputasi ) untuk tidak boleh di biarkan dalam posisi fleksi agar tidak terjadi deformitas fleksi permanen.

Kolaborasikan dengan ahli prostesis terkait penggunaan serta perawatan prostesis dengan tepat jika diperlukan.

7. Mencegah untuk mengurangi infeksi

Ajarkan metode pemasangan balutan sisa tungkai pada pasien dan keluarga dengan benar.

Pantau insisi, balutan, drainase dengan benar apakah ada tanda-tanda yang mengarah pada infeksi ( perubahan warna, bau, konsistensi drainase bertambahnya rasa tidak nyaman, peningkatan suhu )atau tidak

Pertahankan status gizi pasien untuk mendukung tahap penyembuhan, berikan suplemen gizi umum, dengan peningkatan asupan kalori dan vitamin dan mineral suplemen jika diperlukan dan jika pasien merokok anjurkan untuk program penghentian merokok. Ajarkan higiene kulit untuk mencegah iritasi, infeksi, dan kerusakan kulit Anjurkan pasien untuk menggunakan kaos kaki yang lembut dan yang dapat menyerap keringat untuk menghindari kontak langsung antara kulit dan socket prostesis.8. Rehabilitasi

peran perawat dalam rehabilitasi yaitu seperti perawatan , membantu pemulihan pribadi dan mediasi.

9. Memberikan pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah

Kaji fasilitas perawatan akut sebelum pasien pulang.

Yakinkan bahwa pasien akan tetap melanjutkan perawatan, keamanan dan mobilitasnya

Kolaborasi dengan keluarga tentang terapi fisik dan terapi okupasi di rumah

Evaluasi penyesuaian fisik dan psikososial pasien saat kunjungan kesehatan tindak lanjut.

10. Libatkan keluarga secara aktif dalam melakukan intervensi untuk meringankan beban pasien baik secara fisik maupun emosional dan membantu pasien dalam mencapai kemandirian perawatan diri.

Sumber : 1. Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

2. Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

3. Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGCBAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Dari perawatan yang di berikan pada pasien post operasi diharapkan pasien mampu menunjukkan bahwa :1. Tidak mengami nyeri.

a. Tampak rileks.

b. Mengungkapkan rasa nyaman.

c. Mempergunakan upaya untuk meningkatan rasa nyaman.

d. Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri dan rehabilitasi.

2. Mengalami penyembuhan luka.

a. Melaporkan bahwa tidak adanya perasaan tidak normal pada sisa tungkai.

3. Memperhatikan citra tubuh.

a. Mengontrol edema sisa tungkai.

b. Mengalami jaringan parut yang sembuh, tidak terdapat nyeri tekan.

c. Memperlihatikan perawatan sisa tungkai.

4. Memperlihatkan peningkatan citra tubuh.

a. Menerima perubahan citra tubuh.

b. Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan sisa tungkai.

c. Memperlihatkan peningkatan kemandirian.

d. Memproyeksikan diri sebagai manusia utuh.

e. Mampu mengambil tanggung jawab peran.

f. Kembali kontak sosial.

g. Memperlihatkan rasa percaya diri dalam kemampuannya.

5. Memperlihatkan resolusi kesedihan.

a. Mengekspresikan kesedihan.

b. Memanfaatkan keluarga dan sahabat untuk berbagi rasa.

c. Memusatkan diri pada fungsi masa depan.

6. Mencapai kemandirian perawatan diri.

a. Meminta bantuan bila diperlukan.

b. Mempergunakan alat bantu dan pertolongan untuk memungkinkan perawatan diri.

c. Mengungkapkan kepuasan mengenai kemampuan menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

7. Mencapai mobilitas mandiri maksimal.

a. Menghindari posisi yang dapat menyebabkan terjadinya kontraktur.

b. Memperlihatkan rentang gerak aktif penuh.

c. Tetap seimbang saat duduk dan berpindah.

d. Meningkatkan kekuatan dan ketahanan.

e. Memperlihatkan teknik berpindah yang aman.

f. Mampu menfungsionalkan prostesis dengan aman.

g. Mampu mengatasi hambatan lingkungan untuk menjalankan mobilitas.

h. Memanfaatkan layanan dan sumber daya komunitas saat diperlukan. 8. perawat harus bekerja sama dengan tim yang menangani pembuluh darah untuk memastikan bahwa program rehabilitasi pasien berjalan dengan maximal. 9. Perawat dapat berpartisipasi dengan tim vaskular untuk memantau terkait dengan perawatan pasca amputasi.10. perawat membantu menyesuaikan kondisi psikologis pasien dengan perubahan yang mereka alami. Sumber : 1. Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

2. Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

3. Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGCB. Saran Sebagai seorang perawat memiliki tugas untuk merawat dan memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik seperti biologis, fisiologis, psikologis, spiritual dan kultur. Peran perawat menangani pasein post amputasi sudah dijelaskan secara jelas intervensi seperti apa yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri, mengatasi berduka, memperbaiki citra tubuh, latihan pasca operasi, membantu ambulasi, mencegah untuk mengurangi infeksi, rehabilitasi, memberikan pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah, keluarga secara aktif dalam melakukan intervensi untuk meringankan beban pasien. perawat sebaiknya tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar pasien dari segi fisiologis dan psikologis saja tetapi juga harus memperhatikan dari segi kultur dan spiritual yang dianut oleh pasien amputasi. Dari segi kultur pasien, perawat dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai budaya apa yang dianut pasien agar sebagai perawat kita dapat menghormati larangan yang tidak boleh dilakukan dalam budaya pasien dan menjelaskan kepada pasien tujuan dari dilakukan intervensi.

Dari segi spiritual, perawat sebaiknya dapat memahami dan menghormati agama apa yang dianut pasien sehingga perawat dapat membantu pasien untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pasien sesuai agama yang dianut pasien. Perawat juga harus melibatkan keluarga untuk mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis pasien serta kemandirian pasien.Sumber : 1. Jurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

2. Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74C. Daftar PustakaJurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuest

Jurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74

Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGC

SKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGC

Marrelli,T.M.2007.Buku Saku Keperawatan edisi 3.Jakarta.Buku Kedokteran EGC

1