Makalah Pocari Sweat
-
Upload
fellicia-francisca -
Category
Documents
-
view
3.156 -
download
476
description
Transcript of Makalah Pocari Sweat
POCARI SWEAT
(PT. AMERTA INDAH OTSUKA)
Disusun oleh :
Fellicia Francisca : 20140510354
Sinta Yudya Ningsih : 20140510324
Steven Widjaja : 20140510302
Novianti Prananata : 20140510097
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA
FAKULTAS BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
NOVEMBER 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tangerang, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penuliasan
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Uraian Pemasaran
2.2. Kerangka Berfikir
BAB 3 METODE PENULISAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan
3.3. Analisa dan Data Penelitian
BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH
4.1. Tinjauan Umum
4.1.1. Sejarah Perusahaan
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
4.1.3. Logo Produk
4.1.4. Kemasan Produk
4.1.5. Iklan Produk
4.2. Analisa Data dan Pembahasan
4.2.1. Pocari Sweat
4.2.2. Strategi Pemasaran
4.2.3. Marketing Mix
4.2.4. Program Pemasaran
4.2.5. Enam Strategi Perusahaan
4.2.6. Distribusi Pemasaran
4.2.7. Analisis Situasi
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 1973 di sebuah Pabrik Farmasi, yaitu Pabrik Otsuka Pharmaceutical
Tokushima Jepang. Ketika itu, Akihiko Otsuka (35th) menjabat sebagai kepala pabrik
Tokushima Jepang. Akahito Otsuka adalah cucu pendiri Otsuka Group. Ayah Akihito
Otsuka yang bernama Masahito Otsuka adalah pimpinan perusahaan yang karismatik.
Ayah Akihito tehah berhasil menciptakan produk terkenal seperti obat oles Oronine H dan
minuman Oronamin C sehingga perusahaan jadi sangat maju. Akihiko Otsuka pun
bertekad untuk mengembangkan sebuah produk yang dapat menjadi pilar perusahaan
dengan tangannya sendiri.
Rokuro Harima (44 th) adalah penanggung jawab pengembangan minuman,
menawarkan ide untuk menjadikan cairan infus sebagai minuman. Harima menceritakan
pengalaman buruknya kepada Akihito ketika Dia berkunjung ke Mexiko untuk survey
buah – buahan tropis dalam rangka pengembangan minuman terbaru. Pada saat itu, Harima
terserang diare parah karena buruknya sanitasi disana. Dia terpaksa di opnam di rumah
sakit yang fasilitas medis yang terbatas, bahkan cairan infus pun tidak tersedia. Namun,
Dokter hanya memberinya 3 butir obat dan air soda. Seketika itu pun, Harima teringat
kembali sebuah cerita peristiwa sang dokter yang meminum cairan infus untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang setelah melakukan operasi berjam – jam. Namun, Akihito belum
menyetujui ide dari Harima karena di rasa belum saatnya.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1976, Akihiko Otsuka (38 th pada saat itu),
Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical yang ke-3, tidak begitu saja melupakan ide
Harima untuk membuat minuman dari cairan infus. Kemudian, Akihito memanggil Harima
berserta anak buahnya Akihisa Takaichi (33 th) untuk mengembangkan minuman
kesehatan. Akihiko ingin menciptakan minuman kesehatan yang komposisinya sama
dengan keringat sehingga menambah elektrolit. Akihiko ingin minumannya memiliki rasa
yang tidak membosankan dan enak di tenggorokan walaupun di minum setiap hari.
Harima menyerahkan pengembangan minuman kesehatan kepada Akihisa
Takaichi. Agar dapat membina peneliti muda tersebut yang akan memikul masa depan
perusahaan. Takaichi langsung menujuk ke sebuah tempat sauna. Sebelum melakukan
penelitian Takaichi memahami apa itu keringat dengan mengambil sampel keringatnya
saat mandi di sauna dan saat bejalan – jalan di sekitar perusahaan. Takaichi ingin
memeriksa konsentrasi ion natrium yaitu kadar garam yang menjadi sebab asinnya
keringat. Dia menemukan fakta bahwa nilai kosentrasi kadar garam keringat setelah
melakukan pekerjaan berat jauh lebih tinggi dari pada kadar garam keringat setelah
melakukan aktivitas sehari – hari. Dia langsung membuat minuman uji coba dengan
komposisi keringat dengan kadar garam yang rendah. Setelah minuman tersebut di cicipi
Harima hasilnya masih kurang memuaskan. Terdapat rasanya pahit yang disebabkan oleh
kandungan Ion Kalium dan Ion Magnesium pada keringat.
Dari pagi hingga malam masalah penelitian tak pernah terlepas dari pikiran
Takaichi. Akhirnya terlintas ide menambahkan pemanis alami untuk menghilangkan rasa
pahitnya, tapi masih di tolak oleh Mr. Harima karena terlalu manis. Saat itu, minuman
ringan yang laku di pasaran kadar gulanya lebih dari 12%, akan tetapi Harima menyuruh
minuman yang tidak terlalu manis tanpa rasa pahit. Percobaan Takaichi dalam
menciptakannya mengalami maju mundur.
Hampir 3 tahun berlalu sejak pengembangan minuman dimulai, sudah lebih dari
1000 minuman telah di coba. Saat Dia merasa sudah menemukan rasa yang tepat untuk
minuman itu, Harima dan Takaichi melapor kepada Akihiko, namun Akihiko menilai
minuman itu masih terasa pahit. Pada saat yang sama Akihiko juga sedang
mengembangkan sebuah minuman, serbuk instan rasa jeruk, tapi rasanya tidak enak.
Akhirnya Akihiko mendapat ide yang tak terduga dengan mencampur minumanya dengan
minuman yang dibuat oleh Harima dan Takaichi. Secara tidak sengaja Akihiko
menemukan komposisi minuman yang sesuai. Rasa pahit menjadi hilang karena perpaduan
rasa dari buah jeruk. Akhirnya penelitian Harima dan Takaichi maju selangkah. Kemudian
Takaichi melanjutkan penelitian dengan mencoba berbagai macam jeruk dan
mencampurnya dengan minuman kesehatan hingga memperoleh rasa jeruk yang dapat
menghilangkan rasa pahitnya. Sampai sekarang, buah jeruknya di rahasiakan oleh
Perusahaan Otsuka Pharmaceutical.
Akhirnya Takaichi berhasil membuat konsentrasi minummanya dibawah 10%.
Takaichi akhirnya menyeleksi 2 jenis minuman yang berkadar gula 6,2% dan 7% untuk di
ujicobakan. Pada mulanya para peneliti memilih minuman yang berkadar 7%, namun
ketika para peneliti diajak Harima untuk berkeringat, mereka lebih memilih minuman
dengan kadar gula 6,2%. Pada akhirnya Akihiko memilih minuman dengan kadar gula
6,2% untuk di produksi. Minuman itu akhirnya di perkenalkan oleh Akhito kepada direksi
senior. Direksi senior menolak minuman tersebut karena menganggap rasanya kurang enak
dan mereka menganggap minuman tersebut tidak akan laku dijual. Namun, dengan
keyakinannya yang dimiliki Akihiko dan Harima, memutuskan untuk tetap meluncurkan
produk minuman tersebut. Minuman itu diberi nama PocariSweat. Pocari yang memiliki
kesan menyegaran Sweat artinya keringat.
Pada tahun 1980, Penjalan Pocari Sweat dimulai, namun mendapatkan tanggapan
negatif dari para pengecer. Lalu dicoba menawarkan kepada konsumen secara langsung
dengan membuka kios di berbagai ivent, tetapi mendapatkan reaksi yang negatif juga dari
para konsumen. Para konsumen menolak minuman tersebut karena rasanya yang aneh.
Saat itu, Presiden direktur Akihiko mengambil keputusan yang mengejutkan, yaitu dengan
membagi – bagikan Pocari Sweat secara gratis dalam jumlah yang tak terbatas keseluruh
Jepang, walaupun mengalami kerugian yang cukup besar.
Akhihito ingin mensosialisasikan konsep produk secara tepat dari pada menjual
produk sehingga masyarakat tahu keunggulan Pocari Sweat. Pembagian gratis Pocari
Sweat secara besar - besaran dimulai di Jepang. Tanaka (Kepala Staff Marketing) pergi
kelapangan baseball untuk membagikan kepada anak-anak yang sedang bermain Baseball
dan memberitahu kegunaan Pocari Sweat. Ada juga Staff Marketing yang kepemandian
umum, ke orang – orang pinggir jalan yang berkeringat dan mendapatkan tanggapan yang
positif.
Akhirnya sedikit demi sedikit Pocari Sweat mulai dikenal. Tetapi penjualannya
kurang bagus. PocariSweat yang di bagikan sudah lebihdari 30 juta kaleng. Pocari
Sweat gratis yang dibagikan tidak terbatas mencapai Rp 400 Milyar, tetapi Akihiko tidak
menjadikannya suatu masalah, dia malah memerintahkan untuk terus membagikan Pocari
Sweat secara gratis disepanjang tahun itu. Pada tahun 1980, penjualan Pocari
Sweat menembus angka 900 milyar rupiah dan Pada tahun 1981, penjualan naik secara
drastis hampir 3 kali lipat menjadi 2,6 trilyun rupiah ketika Jepang mengalami musim
panas yang sangat panjang. Berkat kerja keras Harima dan Takaichi serta keyakinan
Akihiko Otsuka akhirnya menuai hasil yang maksimal. Saat ini Pocari Sweat sudah dijual
di 16 negara, termasuk Indonesia.
Masahito Otsuka adalah presiden direktur Otsuka Pharmaceutical ke-2
Akihiko Otsuka adalah anak dari Masahito Otsuka
Rokuro Harima adalah pengebang minuman dari pocari sweat dimana Rokuro ini juga menjabat sebagai Penanggungjawab Pengembang Minuman dari perusahaan Otsuka.
1.2. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Pemasaran.
Untuk mempelajari Manajemen Strategi yang dilakukan PT. Amaerta Indah
Otsuka yang sukses dipasaran.
Untuk mempelajari bagaimana menciptakan pasar baru dan terus menjaga
eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang tinggi.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
“ Strategi pemasaran PT. Amerta Indah Otsuka dalam persaingan pasar minuman
isotonik “.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
D. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
B. Kerangka Berfikir
BAB III : METODE PENULISAN
A. Lokasi Penelitian
B. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan
C. Analisa Data dan Penelitian
BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan
B. Analisa Data dan Pembahasan
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1 Uraian Pemasaran
Pengertian Pemasaran sebagai berikut : Pemasaran atau dalam bahasa Inggrisnya
Marketing merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang
manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya.
Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia
tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya
yaitu misalnya segelas air merek tertentu yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia
ini memilih merek botol tersebut yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai
dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
H. Nystrom menjelaskan bahwa Pemasaran adalah suatu kegiatan penyaluran
barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
WY Stanton mejabarkan bahwa pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun
pembeli potensial.
Pemasaran menurut Kotler (1977), dijelaskan Definisi Pemasaran sebagai suatu
proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
The American Marketing Assocciation (AMA) mengemukakan bahwa Pemasaran
adalah suatu proses perencanaan dan implementasi dari konsep, pricing, promosi, dan
distribusi (ide, produk maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Philip dan Duncan mengungkapkan Pengertian Pemasaran sebagai sesuatu yang
meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang
bersifat tangible ke tangan konsumen.
Dari beberapa Pengertian Pemasaran di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai
Pemasaran, bahwa Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan managerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2.2. Kerangka Berpikir
Dari kajian teoritis yang telah diambil penulis, maka kerangka pemikiran yang
digunakan untuk memudahkan dalam membahas dan mengkaji hasil penelitian.
Deskripsi kerangka penulis yaitu strategi pemasaran digunakan untuk
mengidentifikasi pasar dan target konsumen. Melalui strategi pemasaran yang benar.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian : PT. Amerta Indah Otsuka (Produsen Pocari Sweat)
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav V-TA Pondok Pinang
Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI Jakarta (0)21
769 7475
Telepon : 0800-01-687852
Website : www.pocarisweat.co.id
3.2. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan
Penelitian pada tanggal 12 November 2015 pada pukul 19.00 WIB sampai dengan
tanggal 13 November 2015 pada pukul 12.00. Dan penulisan penelitian dilakukan pada
tanggal 13 November 2015 sampai dengan 15 November 2015.
3.3. Analisa Data Penelitian
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori, dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan temadan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis data kualitatif, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data dari berbagai sumber.
b. Reduksi Data
Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan atau
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul
dari lapangan, reduksi data berlangsung terus menerus selama proses
penelitian berlangsung.Reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan,
mengkode data, menelusur tema, dan membuat gugus-gugus. Proses
transformasi ini berlangsung hingga laporan lengkap tersusun.
c. Penyajian Data
Penyajian data merupakan penyusunan, pengumpulan informasike dalam
suatu matrik atau konfigurasi yang sudah dipahami. Konfigurasi semacam
ini memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
d. Menarik Kesimpulan
Dari beberapa tahap yang sudah dilalui oleh peneliti, data tersebut akhirnya
dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah
ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1. Tinjauan Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT. Amerta Indah Otsuka
PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co.,
Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang sudah terkenal di
Jepang. PT. Amerta Indah Otsuka bergerak dibidang bisnis minuman isotonik, perusahaan
ini dulu belum sebesar dan berkembang dibandingkan saudaranya, PT. Otsuka Indonesia
yang lebih dulu masuk ke Indonesia yang bergerak dibidang farmasi. PT. Amerta Indah
Otsuka merupakan sebuah perusahaaan yang memasarkan produk minuman Pocari
Sweat di Indonesia. Belakangan ini selain memproduksi minuman isotonik dengan merk
Pocari Sweat, PT. Amerta Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk bar
yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan merk SOYJOY.
Pocari sweat mulai masuk ke pasar Indonesia pada tahun 1990. Pertama kali
masuk ke Indonesia hanya 30.000 kaleng setahun. Ini pun harus didatangkan dari pabrik
minuman Pocari Sweat di Korea Selatan. Pada tahun 1991 Otsuka Pharmaceutical Co.,
Ltd., mendirikan PT. Amerta Indah Otsuka dengan membuka pabriknya di lawang
(Malang, Jawa Timur) dan di suka bumi (jawa barat).
4.1.2. Visi dan Misi PT. Amerta Indah Otsuka
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggung jawab serta ingin
memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan
kepedulianya pada saat awal pendirian perusahaan yaitu dengan cara menetapkan visi dan
tujuan perusahaan. Dalam perkembanganya, budaya organisasi dan perubahan global akan
mempengaruhi tiga hal tersebut.
VISI merupakan pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan
arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan
datang. Untuk mewujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi
yang akan dijalani dalam tiap aktifitas.
MISI merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup
kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya
mencapai visi yang telah ditetapkan.
Tujuan perusahaan adalah mencapai keuntungan maksimum.
4.1.3 Logo Pocari Sweat
4.1.4 KEMASAN POCARI SWEAT
Sachet, botol, dan kaleng.
4.1.5 IKLAN POCARI SWEAT
Pocari Man, Go Ion.
4.2. Analisa Data dan Pembahasan
Setelah penulis mendapatkan informasi dari berbagai sumber mengenai seluk beluk
PT. Amerta Indah Otsuka, pada bab inilah akan dibahas strategi pemasaran pocari sweat
dalam persaingan pasar minuman isotonic.
4.2.1. Pocari Sweat
Produk minuman isotonik asal Jepang ini awalnya bisa dibilang gagal di pasar
Indonesia. Sejak dipasarkan tahun 1990-an, kinerja penjualannya seperti membentur
tembok. Pasarnya tak kunjung berkembang walaupun potensinya amat besar. Akan tetapi
sekarang, bagi pengelola PT. Amerta Indah Otsuka (AIO) – produsen dan pemasar Pocari
– berbagai kegagalan dan cerita sedih itu adalah kisah masa lalu. Dari tahun 2002 ke tahun
2003, penjualannya meningkat 50%, dan berdasarkan data yang sudah masuk hingga
September diperkirakan meningkat minimal 80%.
Bagaimanapun, prestasi yang dicapai Pocari luar biasa. Di tengah persaingan sektor
minuman yang sangat ketat, bisa meraih peningkatan penjualan tahunan sebesar 50% tentu
menakjubkan. Dari data Indocommercial, rata-rata peningkatan produk minuman energi
dan minuman kesehatan di Indonesia hanya 28,6% per-tahun. Berarti, Pocari bisa tumbuh
jauh mengungguli industrinya. Bagi manajemen AIO, kinerja sekarang ini merupakan jerih
payah dan ketersendatan yang pernah dialami pada tahun-tahun pertama mengenalkan
Pocari.
Pada awal penetrasi, persepsi masyarakat di Indonesia terhadap Pocari masih
kabur. Salah persepsi ini tidak hanya datang dari konsumen, melainkan juga pedagang dan
pengecer. Terbukti Pocari Sweat masih sering dipajang bersebalahan dengan minuman
ringan seperti Coca-cola, Sprite dan Fanta. Bahkan juga dengan minuman air mineral
seperti Aqua, Vit dan 2 Tang. Padahal Pocari merupakan minuman isotonik yang jelas
berbeda dari minuman ringan, minuman energi ataupun minuman mineral. Perbedaan ini
yang belum dimengerti oleh sebagian konsumen dan penjual.
Sebagai minuman isotonik, fungsi Pocari adalah menggantikan cairan tubuh yang
hilang akibat olah raga atau dehidrasi. Komposisinya sengaja dibuat mirip dengan cairan
yang ada dalam tubuh manusia. Jadi, dengan minum Pocari bukan bertambah tenaganya
seperti pada minuman energi (energy drink), melainkan membuat tenaga cepat pulih
seperti sediakala. Fungsi minuman isotonic hanya memulihkan, tidak menambah tenaga.
Nasib Pocari yang terseok-seok di Indonesia sebenarnya mirip dengan yang terjadi di
Jepang. Di Jepang, awalnya Pocari juga susah, tidak laku.
Segmen pasar yang ingin dibidik Pocari adalah masyarakat umum yang
beranggapan bahwa minuman isotonik ini dapat memulihkan tenaga. Oleh karena itu
manajemen AIO membentuk tim detailer (semacammedical representative pada produk
obat-obatan). Mereka ditugasi para opinion leader semisal para dokter agar mau
merekomendasi Pocari kepada pasiennya. Kemudian AIO pun melakukan presentasi untuk
mengedukasikan Pocari di berbagai forum, misalnya acara-acara seminar. AIO memiliki
tim-tim khusus yang disiapkan untuk melakukan presentasi. Para salesman Pocari adalah
marketer yang sekaligus berfungsi untuk memberikan edukasi dan penjelasan.
Promosi juga dilakukan melalui kegiatan sampling di berbagai target pasar
potensial seperti sport center dan spa. Selain itu, sampling juga dilakukan di sekolah-
sekolah sembari memberi penjelasan kepada siswa tentang manfaat Pocari. Mereka
berprinsip, jika konsumen tidak diberi kesempatan mencoba gratis, mungkin mereka tak
akan pernah mencoba selamanya.
Promosi lain yang dilakukan Pocari adalah melalui kegiatan periklanan yang
lumayan gencar, seperti melalui endorser Mia Audina, pemain bulu tangkis Indonesia
yang kini telah pindah ke Belanda. Selain itu juga dikeluarkan iklan versi mumi. Terakhir
kali, Pocari mengeluarkan iklan terbaru versi astronot dengan tema POCARI SWEAT
GOES TO SPACE. Iklan versi ruang angkasa tersebut bekerja sama dengan pesawat luar
angkasa Rusia, Soyuz. Konon iklan ini merupakan iklan komersial pertama yang dibuat di
luar angkasa yang pembuatannya diserahkan kepada Dentsu, Inc, Jepang berkerja sama
dengan National Space Development of Japan, Russian Aviation, dan Space Agency. Dari
seluruh aktivitas periklanan itu, Nielsen Media mencatat, iklan Pocari tiap tahun terus
meningkat.
4.2.2. Strategi Pemasaran
PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada konsep strategi
pemasaran adalah sepadan maknanya dengan konsep marketing strategy dalam bahasa
Inggris. Kebanyakan para penulis memaknai konsep tersebut dengan pernyataan yang agak
meluas. Chang and Campo (1980) melihat marketing strategi sebagai suatu isu sentral dan
krusial dalam fungsi pemasaran. Guiltiman dan Paul (1985) melihat strategi pemasaran
sebagai "a broad means of achieving given aims." Kotler (1976) mengartikan strategi
pemasaran sebagai "the grand design to achieve an objective." McCarthy dkk. (1998,p.41)
mendefinisikan marketing strategy sebagai "the specification of target market and related
marketing mix." Rao dan Steckel (1995, p.3) menemukan bahwa kebanyakan para menejer
mendefinisikan strategi pemasaran sebagai "…the way you go about accomplishing your
objectives." Dan terakhir pengertian yang lebih spesipik disampaikan oleh Zikmund dan
D’Amico (1989, p.669) yang menyatakan bahwa :
“Marketing strategy includes the identification and evaluation of opportunities,
analysis of market segments, selection of a target market or of target markets, and planning
an appropriate marketing mix”.
Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para penulis
di atas, didapat gambaran bahwa strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan
serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk
kepentingan kita dalam merancang strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian
strategi pemasaran yang disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.
Mengembangkan strategi pemasaran
Menurut McCarthy ddk (1998) setiap langkah yang dilakukan dalam
mempormulasikan strtegi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran
dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh
jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi
tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atauconsumer
satisfaction.
Boone and Kurt (1987) berargumentasi bahwa pengembangan a profitable
marketing strategy dimulai dari the identification of attractive opportunities
(mengidentifikasi peluang), kemudian defines the target market (tentukan pasar sasaran)
dimana perusahaan akan mencurahkan seluruh aktivitas pemasarannya secara langsung.
Pernytaan yang hampir sama, juga, dikemukakan oleh Zikmund dan D’Amico (1989) yang
menegaskan bahwa terdapat tiga langkah utama di dalam pengembangan strategi
pemasaran, yaitu :
“identifying and evaluating opportunities (mengidentifikasi dan menilai peluang).
analysing market segments and selecting target markets (menganalisis segmen – segmen
pasar dan memilih pasar sasaran) planning a marketing mix strategy that will satisfy
customer’s needs and meet the objectives and goals of the organisation (merencanakan
strategi bauran pemasaran yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan
sesuai dengan tujuan organisasi”.
Cravens (1994) berkomentar bahwa dalam langkah kedua, disamping menganalisis
segmen pasar dan memilih pasar sasaran, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
menentukan positioning strategy (strategi penempatan pasar). Maksudnya, dalam langkah
kedua tersebut pihak perusahaan harus menentukan posisi produknya di pasaran;
bagaimana produk dan atau merk yang ia ciptakan akan dipersepsikan dan diposisikan oleh
para konsumen.
4.2.3. Marketing mix
Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar
jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan
pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor
internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : Product
(produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion.
Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul
Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm
uses to pursite its marketing objectives in the target market”.
Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam
bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah : “Marketing mix is the term
that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an
organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price
structure, the promotion activities, and the distribution system”.
Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa marketing mix
merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.
dapat dirumuskan persaingan di pasar minuman isotonik ditinjau dari konsep marketing
mix (Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi) adalah sebagai berikut:
1) Product
Minuman isotonik merupakan produk yang tergolong baru di dalam industri
minuman kesehatan dimana Pocari Sweat sendiri merupakan pelopor dari minuman
isotonik di Indonesia dan hingga kini masih sebagai pemimpin pasar. Akan tetapi meski
begitu, penting bagi Pocari Sweat untuk tetap mengawasi pergerakkan para pesaing. Oleh
karena dalam industri ini peluang masih terbuka lebar, dimana permintaan terus tumbuh.
Pada kenyataannya, sampai sejauh ini dari sisi produk, para pemain minuman isotonik
tidak menawarkan manfaat yang bervariasi, secara umum manfaat sebatas pengganti cairan
tubuh yang hilang akibat aktivitas. Variasi yang ada sejauh ini bersifat incremental,
misalnya penambahan vitamin, rasa, dan kemasan.
2) Price
Selain itu, dari sisi harga, pesaing yang ada kebanyakan menyerbu pasar minuman
isotonik dengan harga yang relatif lebih murah dibanding Pocari Sweat. Kompetisi di
segmen menengah ke bawah ini, untuk saat ini belum dirambah sepenuhnya oleh Pocari
Sweat. Hal tersebut terkait dengan keputusan strategis yang diambil oleh manajemen
bahwa Pocari Sweat tidak bersaing dari segi harga namun dari segi nilai dan manfaat
produk. Akan tetapi, dalam rangka untuk tetap mengimbangi minuman isotonik merek lain
yang harganya lebih murah, Pocari Sweat ukuran botol telah diluncurkan ke pasar dan
diperkirakan produksinya akan bertambah.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan
harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan
berikut ini yakni :
Cost - Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana
metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan
penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan
break even atau membuat target laba yang akan dicari.
Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya
penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan
biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih
tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas
biaya atau permintaan perusahaan.
3) Promotion
Dari sisi promosi, Pocari Sweat menetapkan strategi komunikasi pemasaran yang
bersifat edukatif, mengandalkan transfer product knowledge pada konsumen. Hal inilah
yang masih memegang kunci dalam komunikasi pemasaran dari Pocari Sweat, yang juga
memiliki keunggulan dibanding para pesaing karena kegiatan ini telah lebih dulu
dilakukan Pocari Sweat dengan posisinya sebagai pelopor.
Sementara itu, media iklan-lah yang menjadi semacam medan pertempuran dari
pemain minuman isotonik di Indonesia. Hal ini terkait dengan strategi untuk meningkatkan
brand awareness dari konsumen terhadap merek lain selain Pocari Sweat. Secara kasat
mata melalui media iklan ini, dapat dilihat bahwa dalam persaingan minuman isotonik
terdapat perbedaan segmen masyarakat yang dituju oleh para pemain. Pocari Sweat lebih
banyak memposisikan diri sebagai minuman olahraga dan minuman kesehatan untuk
keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing memposisikan diri sebagai minuman pemulih
energi untuk kalangan muda yang sedang studi dan bekerja, disini jarang ditampilkan
minuman isotonik sebagai minuman untuk keluarga.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor
yang diketahui.
Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang
bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu
perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
4) Place
Dari sisi distribusi, hampir semua pemain di pasar minuman isotonik menggunakan
channel distribution modern dan tradisional. Dalam hal ini, terlihat kesamaan cara pandang
untuk membentuk persepsi konsumen bahwa minuman isotonik sebagai minuman
konsumsi sehari-hari dan bukan minuman yang bersifat ocassional. Di tengah persaingan
yang kompetitif inilah, Pocari Sweat yang telah membangun jalur distribusi sejak tahun
1990-an harus menghadapi para pesaing yang memanfaatkan jalur distribusinya. Yang
meliputi seluruh wilayah Indonesia.
STRATEGI
Produk pocari sweet ini merupakan pemimpin pasar untuk produk minuman
isotonik jadi melakukan strategi posisi pasarnya adalah ;
Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun ingredient, dengan jalan
meluncurkan kemasan sachet isi 15 gram yang harga ritelnya hanya Rp. 1.500,-. Dengan
demikian, hal ini dapat memperluas Pocari ke segmen-segmen konsumen yang lebih
rendah.
Dahsyatnya iklan pocari sweat. Ini yang saya rasakan beberapa hari atau minggu
ini. Iklan yang diputar kerap membuat saya memalingkan mata atau istilahnya “eye
catching”. Iklan ini terasa ringan, santai dan “mengena”. Pemanfaatan trend bersepeda
dikombinasikan dengan keunggulan produknya dinilai tepat oleh konsumen. Trend
bersepeda yang bertujuan untuk hidup sehat dan memiliki tujuan untuk dikombinasikan
dengan manfaat produk pocari. Secara kasat mata melalui media iklan ini, dapat dilihat
bahwa dalam persaingan minuman isotonik terdapat perbedaan segmen masyarakat yang
dituju oleh para pemain. Pocari Sweat lebih banyak memposisikan diri sebagai minuman
olahraga dan minuman kesehatan untuk keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing
memposisikan diri sebagai minuman pemulih energi untuk kalangan muda yang sedang
studi dan bekerja, disini jarang ditampilkan minuman isotonik sebagai minuman untuk
keluarga.
4.2.4. Program pemasaran
Pocari Sweat gandeng Irfan Bachdim untuk dongkrak penjualan
Ada banyak cara untuk mendongkrat popularitas dan penjualan produk di suatu
perusahaan. Salah satunya yang dilakukan Pocari Sweat melalui ajang futsal championship
2011 di Jakarta.
Pocari Sweat menyewa bintang sepak bola Indonesia Irfan Bachdim untuk menjadi
bintang iklan sekaligus yang membuka ajang pertandingan ini. Pocari juga menjadikan
Irfan sebagai bintang iklan di televisi tahun ini.
"Saya senang sekali bisa terlibat bersama pocari sweat untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya cairan tubuh untuk kesehatan," kata Irfan Bachdim di
Jakarta,Senin(31/1).
Bintang sepak bola kelahiran negeri kincir angin ini menambahkan, Ajang Pocari
Sweat Futsal Championship 2011 ini sangat baik karena bisa menjadi wadah masyarakat
untuk bisaberprestasimelaluiolahraga.
Pertandingan futsal di seluruh Indonesia ini telah dimulai tanggal 29 Januari-1 Mei
2011 di 10 Kota. "Acara olahraga ini merupakan bentuk perwujudan komitmen Pocari
Sweat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingya menjaga
keseimbangan cairan tubuh untuk hidup sehat," Kata Product Marketing Manager Pocari
Sweat R. Suhendar di Jakarta, Senin (31/1).
Namun Suhendar enggan menyebut dampak program ini terhadap penjualan
produknya itu. Menurutnya program ini murni untuk olah raga, meskipun sekaligus
menawarkan pocari sweat sebagai minuman yang dapat menganti cairan tubuh.
Penyelenggaran futsal ini merupakan kedua kalinya sejak dimulai tahun lalu.
Pertandingan ini akan memperebutkan piala bergilir Menpora dan uang tunai total Rp
200.000.000 dari Pocari Sweat. Selain itu Pocari Sweat juga mengadakan lomba dance dan
free style di masing-masing kota.
4.2.5. Enam strategi PT. Amerta Indah Otsuka
1. E-business channel priorities
Strategi yang ada di PT. Amerta Indah Otsuka bersifat Bricks and Mortar
(informstion only).Apabila kita melihat web dari perusahaanini hanya memberikan
informasi mmengenai produk-produk apa saja yang beredar dipasaran,informasi tentang
perusahaan ,dan untuk PT. Amerta Indah Otsuka ini berfokus pada kesehatan untuk
customernya.sehingga berita atau rubrikmengenai kesehatan pun bias diperoleh di
website ini.
2. Organizational Restructuring and Capabilities
Terdapat 4 jenis pendekatan operasional dari perusahaan ,dimana PT. Amerta
Indah Otsuka menjalin kerjasama yang baik dengan pihak distributor dalam memasarkan
produknya.
3. Business,Service and Revenue Model
Pada akhir tahun 2005, PT. Amerta Indah Otsuka mempunyai jalur distribusi
sebanyak 48 jalur diseluruh Indonesia dan taktik pemasaranya dengan tidak segan-segan
melakukan system jemput bola dengan sering mendatangi beragam acara yang tengah
berlangsung. Perusahaan ini menggunakan system B2C dalam memasarkan produknya ,
dengan memasukan produk ini ke retailer dan untuk B2C nya,. Pengadaan program-
program yang audience sesuai dengan target market(olahraga dan saat santai).
4. Marketplace Restrukturing
Do some innovation in the market place .Explore new option relatied to
disintermediaton. Untuk perusahaan sebesar PT. Amerta Indah Otsuka ini, alangkah
baiknya apbila system e-commerce di web dipergunakan sebagaimana mestinya.
Disintermediation, yaitu penawaran produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
masyarakat melalui jalur website.Reintermeddiation,yaitu menciptakan website baru untuk
khusus menjalin kerjasama dengan para distributor.
5. Market & Product development strategies
PT. Amerta Indah Otsuka sudah menentukan market development strategis dengan
menciptakan SOYJOY, sejenis makanan ringan, yang terbuat dari tepung kedelai
dipadukan dengan buah-buahan alami sehingga didalamnya ter kandung bahan penting
seperti protein, isoflavone, dan mineral untukanak-anak, bahkan orang dewasa (new
customer segments).
6. Positioning and differentiation strategies
PT. Amerta Indah Otsuka sangat mementingkan quality produk mereka, karena
menyangkut kesehatan untuk masyarakat. Kualitas harga ,produk dan service dari PT.
Amerta Indah Otsuka sudah tidak perlu diragukan lagi, karena terlihat jelas visi, misi dan
motto dari perusahaan. Alangkah baiknya bila PT. Amerta Indah Otsuka mempromosikan
produkbukan hanya berupa sponsor atau marketing penjualan dimarket. Tetapi
melakukan penjualan melalui online juga, disertai dengan informasi produk secara detail.
4.2.6. Distribusi pemasaran
Saat ini PT. Amerta Indah Otsuka telah memiliki dua perantara yang berperan
dalam menjalankan saluran distribusinya. Meraka adalah cabang dan distributor yang
tersebar di wilayah Indonesia. Jumlah perantara terbanyak yang digunakan oleh
perusahaan adlah melalui distributor dengan jumlah sebesar 30 perusahaan. Distributor
memberikan kontribusi terhadap PT. Amerta Indah Otsuka terhadap total penjualan
sebesar 20%.
Distribusi pemasaran dilakukan hampir diseluruh Indonesia yaitu:
1. Pulau Sumatera
(Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan, Palembang, Bangka, Belitung, Pekan
Baru, Padang, Bengkulu, Jambi, Lampung)
2. Pulau Jawa
(Jakarta, Cilegon, Kerawang, Sukabumi, Bogor, Bandung, Cirebon,
Tasikmalaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Magelang, Tegal, Malang, Madiun,
Kediri, Jember, Banyuwangi)
3. Bali, NTT, NTB
(Denpasar, Lombok, Sumbawa, Kupang)
4. Kalimantan
(Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya)
5. Sulawesi dan Maluku
(Manado, Makasar, Palu, Kendari, Ambon, Ternate)
6. Irian Jaya
(Sorong dan Jayapura)
4.2.7. Analisis Situasi
Current Position
Saat ini terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk minuman isotonik.
Berdasarkan data dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan/ BPOM, terdapat 83 produk
minuman isotonik yang terdaftar di BPOM dengan sekitar 31 merek. Kemudian dari
merek-merek tersebut dapat dipersempit kembali menjadi tiga besar merek-merek top di
pasar minuman isotonik Indonesia.
Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut
berdasarkan hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan
tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment share. Mind
share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk
bersangkutan. Market sharemenunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam
hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan
merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang.
Tabel 1.1 TOP BRAND INDEX 2008
(Kategori Minuman Isotonik)
Merek TBI
Pocari Sweat 53.4 %
Mizone 38.7 %
Vita Zone 4.8 %
Sumber: Produk Komplemen BPOM, http://www.pom.go.id/
Berdasarkan hasil survei diatas, maka dapat dilihat bahwa saat ini di pasar
minuman isotonik masih dipimpin oleh Pocari Sweat (53.4%) dengan pertumbuhan
penjualan selama dalam tiga tahun terkahri (2006 hingga 2008) berhasil melampaui rata-
rata industrinya yaitu sekitar 30 – 40 %. Dengan kondisi tersebut, Pocari Sweat saat ini
berada di posisi market leader dengan market share sekitar 50%.
Market Summary
Secara umum, minuman isotonik termasuk dalam industri makanan dan minuman,
dimana sejak tahun 2002 industri ini selalu tumbuh dengan dua digit selain itu, di kala
krisis global industri ini pun tetap mengalami pertumbuhan (14,9%). Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan industri makanan dan minuman berturut-turut:
13,5% (2004); 20,1% (2005); 31% (2006); 17,5% (2007); dan 14,9% (2008), dengan total
nilai pasar sekitar Rp 500 T.
Pasar minuman isotonik tergolong kategori baru dengan nilai pasar sekitar Rp 1,5
T, sehingga terdapat cukup banyak potensi yang dapat digarap di dalamnya. Kemudian,
ditambah pula dengan potensi pasar Indonesia yang besar yaitu sekitar 239 juta penduduk.
Oleh karena itu, secara keseluruhan pasar dari minuman isotonik dapat dikatakan
menjanjikan.
Analisis SWOT
Strength Weakness
o Kapasitas produksi yang besar (di
atas 100 juta liter per tahun).
o Distribution channelyang telah
o Kurangnya pemahaman produk
dari distribution channel,
khususnya traditional channel
terbangun sejak tahun 1990-an.
o Transfer knowledge, edukasi
konsumen yang telah terbangun sejak
tahun 1990-an menciptakan
konsumen yang loyal.
o Keikutsertaan perusahaan dalam
aktivitas sosial yang secara tidak
langsung memperkuat citra Pocari
Sweat di masyarakat Indonesia.
o Sudah memiliki established
relationship dengan event-event
olahraga internasional.
yang umumnya menaruh Pocari
Sweat sejajar dengan minuman
energi bahkan minuman ringan.
Opportunities
o Pasar masih dalam tahap growth,
sehingga potensinya masih terbuka
lebar.
o Sejauh ini, inovasi produk dari
minuman isotonik hanya bersifat
incremental sehingga masih terbuka
kesempatan untuk pengembangan
produk.
o Persepsi masyarakat bahwa Pocari
Sweat memiliki kemampuan medis
untuk membantu proses
penyembuhan.
Threats
o Barriers to entry rendah, dimana
akses bahan baku mudah dan
relatif murah.
o Kompetitor baru dari perusahaan
yang telah bergerak di bidang
makanan & minuman sebelumnya,
sehingga dapat memanfaatkan jalur
distribusi yang telah ada.
o Konsumen semakin selektif,
mudah untuk
melakukanswitching bahkan ke
minuman kesehatan lainnya.
o Isu kesehatan: keamanan jangka
panjang bila mengkonsumsi
minuman isotonik, terkait isu
bahan alami dan bahan pengawet.
Competition
Adapun pemetaan dari lima merek top di Indonesia dalam pasar minuman isotonik adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.2
Pemetaan 5 Top Brand Minuman Isotonik
Merek Produsen Harga Ukuran Rasa Kemasan Channel
Distribusi
Pocari
Sweat
PT. Amerta
Indah Otsuka
Rp 5.300,-
(botol)
Rp 4.500,-
(kaleng)
550 ml
(botol)
330 ml
(kaleng)
Citrus Botol,
Kaleng &
sachet
Modern &
traditional
channel
Mizone Aqua Danone Rp. 2.500,- 500 ml Orange Lime.
Lecce lemon
& Passion
Fruit
Botol Modern &
traditional
channel
Vitazone Mayora Indah Rp. 3.000,- 500 ml Citrus dengan
cool ice
Botol Modern &
traditional
channel
Powerade Coca
ColaIndonesia
Rp 3.200,- 330 ml Jeruk Bali Kaleng Modern
channel
Optima
Sweat
PT. Nara Vini
Eka Beverages
Rp. 3.375,- 330 ml Guava Kaleng Modern
channel
Sumber: http://www.scribd.com/doc/8966339/A-Quasi-At
Berdasarkan tabel diatas, dapat dirumuskan persaingan di pasar minuman isotonik
ditinjau dari konsep marketing mix(Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi). Minuman
isotonik merupakan produk yang tergolong baru di dalam industri minuman kesehatan
dimana Pocari Sweat sendiri merupakan pelopor dari minuman isotonik di Indonesia dan
hingga kini masih sebagai pemimpin pasar. Akan tetapi meski begitu, penting bagi Pocari
Sweat untuk tetap mengawasi pergerakkan para pesaing. Oleh karena dalam industri ini
peluang masih terbuka lebar, dimana permintaan terus tumbuh. Pada kenyataannya, sampai
sejauh ini dari sisi produk, para pemain minuman isotonik tidak menawarkan manfaat yang
bervariasi, secara umum manfaat sebatas pengganti cairan tubuh yang hilang akibat
aktivitas. Variasi yang ada sejauh ini bersifat incremental, misalnya penambahan vitamin,
rasa, dan kemasan.
Selain itu, dari sisi harga, pesaing yang ada kebanyakan menyerbu pasar minuman
isotonik dengan harga yang relatif lebih murah dibanding Pocari Sweat. Kompetisi di
segmen menengah ke bawah ini, untuk saat ini belum dirambah sepenuhnya oleh Pocari
Sweat. Hal tersebut terkait dengan keputusan strategis yang diambil oleh manajemen
bahwa Pocari Sweat tidak bersaing dari segi harga namun dari segi nilai dan manfaat
produk. Akan tetapi, dalam rangka untuk tetap mengimbangi minuman isotonik merek lain
yang harganya lebih murah, Pocari Sweat ukuran botol telah diluncurkan ke pasar dan
diperkirakan produksinya akan bertambah.
Dari sisi promosi, Pocari Sweat menetapkan strategi komunikasi pemasaran yang
bersifat edukatif, mengandalkantransfer product knowledge pada konsumen. Hal inilah
yang masih memegang kunci dalam komunikasi pemasaran dari Pocari Sweat, yang juga
memiliki keunggulan dibanding para pesaing karena kegiatan ini telah lebih dulu
dilakukan Pocari Sweat dengan posisinya sebagai pelopor.
Sementara itu, media iklan-lah yang menjadi semacam medan pertempuran dari
pemain minuman isotonik di Indonesia. Hal ini terkait dengan strategi untuk
meningkatkanbrand awareness dari konsumen terhadap merek lain selain Pocari Sweat.
Secara kasat mata melalui media iklan ini, dapat dilihat bahwa dalam persaingan minuman
isotonik terdapat perbedaan segmen masyarakat yang dituju oleh para pemain. Pocari
Sweat lebih banyak memposisikan diri sebagai minuman olahraga dan minuman kesehatan
untuk keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing memposisikan diri sebagai minuman
pemulih energi untuk kalangan muda yang sedang studi dan bekerja, disini jarang
ditampilkan minuman isotonik sebagai minuman untuk keluarga.
Dari sisi distribusi, hampir semua pemain di pasar minuman isotonik
menggunakan channel distribution modern dan tradisional. Dalam hal ini, terlihat
kesamaan cara pandang untuk membentuk persepsi konsumen bahwa minuman isotonik
sebagai minuman konsumsi sehari-hari dan bukan minuman yang bersifat ocassional. Di
tengah persaingan yang kompetitif inilah, Pocari Sweat yang telah membangun jalur
distribusi sejak tahun 1990-an harus menghadapi para pesaing yang memanfaatkan jalur
distribusi mereka dari produk lain (diluar minuman isotonik) yang telah ada (mis: Aqua-
Danone dengan Mizone, Mayora dengan Vitazone, dll)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dipaparkan penulis setelah penelitian ini berlangsung
adalah sebagai berikut :
a. Membuat pangsa pasar baru yaitu minuman isotonik di Indonesia adalah sebuah
tantangan yang besar,respon masyarakat terhadap minuman isotonic sangatlah
kritis setelah merugi 400 milyar akhirnya produk ini sukses dipasaran.
b. Setelah kesuksesan produk Pocari Sweat kini PT. Amerta Indah Otsuka kembali
merambah pasar baru yaitu produk makanan ringan yang berbentuk bar yang
terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dan diberi nama SOYJOY.
c. Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang
strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang
disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.
d. Dengan strategi pemasaran yang baik, serta melakukan pengembangan secara
terus menerus sesuai dengan kebutuhan pasar adalah langkah yang tepat dalam
mempertahankan suatu produk di pasaran agar tetap dipakai konsumen.
5.2. Saran
a) Bagi Perusahaan, Pangsa pasar minuman isotonic semakin ketat, dengan
pengembangan produk dan strategi pemasaran yang benar dapat dipastikan suatu
produk dapat bertahan dipasaran.
b) Bagi kampus, perencanaan KKL sebaiknya di buat lebih matang mengingat
sebagian besar mahasiswa telah bekerja, bagi kami waktu sangat berharga.
c) Bagi peneliti yang akan datang diharapkan lebih menyempurnakan lagi data-data
yang diperoleh guna penelitian, hal itu sangat berpengaruh karena penulis merasa
apa yang telah penulis deskripsikan kurang dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pocarisweat.co.id
https://www.google.com
https://www.scribd.co.id