Makalah Perubahan Siap Print
description
Transcript of Makalah Perubahan Siap Print
TUGAS MATA KULIAH KDK II
PERUBAHAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBERI PELAYANAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN
DI SUSUN OLEH :YULIANUS ANDRY PRABU
STIKES WIYA HUSADA SEMARANGPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR
TRANSFERTAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya pada sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sikap Perawat Dalam
Memberikan Pelayanan Keperawatan Kepada Pasien” tepat waktu.
Makalah ini saya susun dengan tujuan agar bisa memahami lebih jauh tentang
Perubahan Sikap Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan Kepada
Pasien” yang kini menjadi hal paling penting dalam menjalankan tindakan
keperawatan.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen kami yang telah membimbing dalam
penyelesaian makalah ini. Tak luput pula pada teman-teman yang telah memberikan
semangatnya pada kami.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah
berikutnya.
Terima kasih.
Semarang, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................5
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................6
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian .................................................................................................8
B. Macam-Macam Perubahan........................................................................ 8
C. Jenis dan Proses Perubahan.......................................................................9
D. Teori Perubahan........................................................................................10
E. Tingkat Perubahan.....................................................................................11
F. Respon Terhadap Suatu Perubahan...........................................................12
G. Motivasi Dalam Suatu Perubahan.............................................................13
H. Faktor Penghambat Perubahan..................................................................14
I. Strategi Membuat Perubahan......................................................................14
J. Perencanaan dan Pelaksanaan Perubahan..................................................15
K. Sikap Perawat............................................................................................16
L. komponen Sikap........................................................................................17
M.Faktor yang Mempengaruhi Sikap............................................................18
N. Sikap Pelaku Perubahan............................................................................14
O. Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan......................................20
BAB III : LAPORAN KASUS ( ILUSTRASI )
A. Tahap Pencairan........................................................................................21
B. Tahap Bergerak.........................................................................................24
C. Tahap Pembekuan.....................................................................................25
BAB IV
A. Kesimpulan..............................................................................................26
B. Saran........................................................................................................26
Daftar Pustaka................................................................................................27
BAB I
PENAHULUAN
A. Latar BelakangPerubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu
disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh
khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek, dan keadaan.
Menurut Sukidjo sikap adalah keadaan mental dan saraf dan kesiapan yang
diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamis atau terarah
terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap stimulus atau obyek. Setelah orang
mengetahui stimulus atau obyek proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
terhadap stimulus atau obyek tersebut.
Perawat merupakan unsur penting guna mewujudkan masyarakat sehat, baik
secara fisik maupun psikis. Tugas utama perawat adalah melakukan perawatan
terhadap orang yang membutuhkan sehingga orang tersebut dapat memperoleh
derajat kesehatan yang di inginkan. Dengan tugas berat tersebut, seorang perawat
di tuntut memilki kompetensi yang baik dalam praktek keperawatan. Perawat
harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, termasuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepaa pasien, Sikap yang ramah, Meberikan
rasa aman dan nyaman kepada pasien.
Kenyataan di lapangan masih banyak keluhan dari masyarakat atau pasien
terhadap kualitas pelayanan perawat di rumah sakit. Salah satu hal yang banyak
disorot adalah sikap perawat dalam meberikan pelayanan kepada pasien tidak
ramah, tidak memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien tanpa memandang
status sosial ekonomi pasien. Selain itu juga dapat di buktikan dengan banyaknya
pasien di Indonesia yang berobat ke luar negeri di karenakan pelayanannya yang
kurang baik, kurang memuaskan pasien. Hal ini sangat penting karena perawat di
lapangan sering memberikan sikap yang kurang ramah kepada pasien, membentak
pasien, bahkan sampai ada pasien yang bilang perawat itu galak, sehingga rasa
aman dan nyaman di dalam diri pasien tidak ada, dan mereka pun berani berobat
sampai ke luar negeri demi mendapatkan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu
di butuhkan suatu sikap yang profesional dalam diri perawat, Sikap yang ramah
tamah dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien. Untuk
melahirkan perawat-perawat professional, Perawat-perawat yang mempunyai sikap
yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan diperlukan suatu suatu
perubahan sikap yang baik, yang bemutu, yang berorentasi pada pelayanan yang
baik, yang memuaskan pasien. Maka dari itu saya tertarik mengambil judul ini,
supaya setiap perawat yang bekerja di lapangan dapat merubah sikap mereka
dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
A. TUJUAN
Tujuan Umum :
Di harapkan perawat mampu mengetahui tentang sikap yang baik dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepaa pasien.
Tujuan Khusus :
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Perubahan, Sikap, Pelayanan Kesehatan,
dan Perawat
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Perubahan
3. Untuk Mengetahui Jenis dan Proses Perubahan
4. Untuk Mengetahui Teori Perubahan
5. Untuk Mengetahui Tingkat Perubahan
6. Untuk Mengetahui Respon Terhadap Suatu Perubahan
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Motivasi Dalam Suatu Perubahan
8. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Penghambat Perubahan
9. Untuk Mengetahui Apa Saja Strategi Dalam Membuat Perubahan
10. Untuk Mengetahui Apa Saja Perencanaan dan Pelaksanaan Perubahan
11. Untuk Mengetahui Sikap Perawat
12. Untuk Mengetahui komponen Sikap
13. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Sikap
14. Untuk Mengetahui Sikap Pelaku Perubahan
BAB II
PEMBAHSAN
A. Pengertian
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu
disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh
khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek, dan keadaan.
Perawat adalah tenaga professional di bidang kesehatan yang merupakan
lulusan dari sekolah ilmu kesehatan dan merawat pasien sakit maupun tidak sakit
terutama di rumah sakit.
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan,
menyediakan dan memproses serta membantu keperluan orang lain (Soetanto,
2003:22). Sedangkan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan atau
masyarakat.(Lovey dan Loomba, 1973).
B. Macam – Macam Perubahan
1. Perubahan di tinjau dari sifat proses:
a. Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada
individu, kelompok atau masyarakat secara umaum.
b. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri
terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia
yang tidak dapat diramalkan/ di prediksikan sehingga sulit untuk
diantisifasi.
2. Perubahan bersifat di rencanakan
Sifat perubahan satu ini di lakukan bagi individu, kelompok atau
masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau
mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih
baik.
3. Perubahan di tinjau dari sifat keterlibatan
a. Perubahan partisipatif
Melalui penyediaan informasi yang cukup, adanya sikap positif
terhadap inovasi, dan timbulnya komitmen.
4. Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi, memerlukan kekuatan personal
(personal power)
5. Perubahan di tinjau dari sifat pengelolaan
a. Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan, dengan titik mula yang
jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Perubahan acak/ kacau
Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan, tidak ada
usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
C. Jenis dan Proses Perubahan
Perubahan dapat d ijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang
di rencanakan atau yang tidak di rencanakan. Perubahan yang tidak di recanakan
adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yang di rencanakan dan di piikirkan sebelumnya,
terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuan yang jelas.
Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada
perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu ancaman. Untuk
alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
D. Teori Perubahan
Di sini saya menggunakan teori kurt lewin, karena sudah di tetapkan oleh
dosen menggunakan teori kurt lewin.
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan
1. Pencairan (unfreezing)
Motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan
berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan
berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam
sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan
memilih jalan keluar yang terbaik.
2. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan
baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk
berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-
langkah penyalasaian yang harus di lakukan, melakukan langkah nyata
untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari
dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru.
Tingkat baru yang di capai harus di jaga untuk tidak mengalami
kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan
semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan
balik, kritik yang konstruktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus
dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah
perubahan di integrasikan dan di stabilkan sebagai bagian dari sistem nilai
yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi
orang-orang yang masih menghambat perubahan.
E. Tingkat Perubahan
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,
perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa,
tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan
siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan
dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan
yang paling mudah di buat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau
mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi
dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih
sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya
adalah perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan
mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model
asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya
karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena
melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga
harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita
tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang
diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari
masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan
pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada
subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-
sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang
benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru
dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan
kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara
evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa
yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan
bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan di arahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan
partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan
manajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk
system dari masalah : aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah
disusun dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan
mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan
pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung
menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
F. Respon Terhadap Suatu Perubahan
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan
juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan
hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang
perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam
perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan
dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha
melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber
stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan
pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah
perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat
perubahan.
Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya,
kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-
orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang
dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan
pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih
tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar
kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi
untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan
dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan
terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu
perubahan antara lain :
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait
dengan pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
G. Motivasi dalam Perubahan
Abraham Maslow :
1. Fisiologi
2. Aman dan Nyaman
3. Mencintai Kebutuhan Sosial
4. Harga Diri
5. Aktualisasi Diri
Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia
(KDM).
H. Faktor Penghambat Perubahan
Menurut New dan Couillard (1981) faktor penghambat (restraining force)
1. Mengancam kepentingan pribadi
2. Peresepsi yang kurang tepat
3. Reaksi psikologis
4. Tolleransi untuk berubah rendah
I. Strategi Membuat Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan,
strategi tersebut antara lain yaitu :
1. Strategi Persahabatan
Penekanan di dasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan
cara mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, di antara anggotanya.
Strategi ini cocok di terapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial
yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan
struktur rendah.
2. Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah
struktur ini di identifikasi , baru di lakukan beberapa upaya untuk
mempengaruhi mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi
ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam
sebuah sistem mau melakukannya.
3. Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber
daya materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini
kedalam kelompok sering di dasarkan pada pemilikan atau pengendalian
sumber-sumber daya yang dapat di jual.
4. Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman
pengetahuan yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah
logis dan rasional, objektif bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang
dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk di ikuti. Strategi ini tidak
mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari
studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5. Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek
dengan memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan
sosiologis dengan anggapan dasar bahwa lingkungan di sekelilingnya berubah.
6. Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata.
Posisi/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan
pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7. Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik di
antara orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk
mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan.
Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini.
Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar
dengan suatu cara, maka strategi ini sering di pilih. Pemogokan kerja adalah
salah satu contohnya.
J. Perencanaan Dan Pelaksanaan Perubahan
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus
dijawab.
1. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang di rencanakan
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru
akan lebih baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat
3. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target
perubahan?
4. Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut di laksanakan ?
5. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7. Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-
sumber yang ada mendukung atau menolak ?
K. Sikap perawat
Sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu
disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh
khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek, dan keadaan.
Menurut Sukidjo sikap adalah keadaan mental dan saraf dan kesiapan yang
diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamis atau terarah
terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap stimulus atau obyek. Setelah orang
mengetahui stimulus atau obyek proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
terhadap stimulus atau obyek tersebut. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:
1. Menerima (Receiving)
Menerima, diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).
2. Merespons (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai adalah suatu sikap yang menghormati apa sesuatu, tetapi tidak
untuk merubah perilaku sendiri. Misalnya ketika ketika seorang pasien
meminta sesuatu yang bertentangan dengan kodisi keadaannya. Maka yang
harus perawat lakukan adalah mengatakan kepada pasien bahwa : permintaan
tersebut bisa terpenuhi ketika kondisi pasien sudah normal kembali.
4. Bertanggung Jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah adalah merupakan sikap yang paling tinggi
L. Komponen Sikap
Kognisi seseorang berada dalam tahap mempelajari yaitu tahap mengenal
masalah dan tahap mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah
tersebut.
Kepercayaan dari pengirim berita, berita itu sendiri, dan keadaan. semakin
besar prestise sang komonikator akan semakin besar pula perubahan sikap yang
ditimbulkan.
Kecenderungan berprilaku. Menyukai sang komunikator menghasilkan
perubahan sikap, sebab orang mencoba untuk mengenal komunikator yang disukai
dan cenderung untuk mengadopsi sikap dan perilaku orang yang disukai.
Nilai dan Sikap
Nilai sangat terkait dengan sikap, nilai membantu sebagi jalan untuk mengatur
sikap. Nilai didefinisikan sebagi konstelasi dari suka, tidak suka, titik pandang,
keharusan.
Sikap dan Kepuasan Kerja
Suatu sikap yang dipunyai individu mengenai pekerjaannya dihasilkan dari
persepsi mereka terhadap pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja,
gaya supervisi, kebijakan dan prosedur.
Sikap dan Perilaku
Melalui tindakan dan belajar seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan
sikap terhadap sesuatu yang pada giliranya akan mempengarui perilaku.
Kepercayaan merupakan sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pandapat dan
keyakinan nyata. Sikap adalah evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang
yang relatip konsisten terhadap sesuatu obyek atau gagasan. Sikap akan
menempatkan orang menyukai atau tidak menyukai sesuatu tersebut.
M. Faktor yang mempengaruhi Perubahn Sikap
a. Adanya imbalan dan hukuman dimana individu mengasosiasikan reaksinya
yang disertai imbalan dan hukuman.
b. Stimulus mengandung harapan bagi individu sehingga dapat terjadi perubahan
dalam sikap.
c. Stimulus mengandung prasangka bagi individu yang mengubah sikap semula.
N. Sikap Pelaku Pelayanan
Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek yang harus dimiliki jasa pelayanan,
yaitu :
1. Cepat
waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal sama dengan
batas waktu standar. Merupakan batas waktu kunjung dirumah sakit yang
sudah ditentukan waktunya.
2. Tepat
kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan
konsumen. Bagaimana perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
yaitu tepat memberikan bantuan dengan keluhan-keluhan dari pasien.
3. Aman
rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis selama
pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam memberikan pelayanan jasa yaitu
memperhatikan keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan kepercayaan
kepada pasien sehingga memberikan rasa aman kepada pasien.
4. Ramah tamah
menghargai dan menghormati konsumen, bahkan pada saat pelanggan
menyampaikan keluhan. Perawat selalu ramah dalam menerima keluhan tanpa
emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa senang dan menyukai
pelayanan dari perawat.
5. Nyaman
rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya. Pasien
yang membutuhkan kenyaman baik dari ruang rawat inap maupun situasi dan
kondisi yang nyaman sehingga pasien akan merasakan kenyamanan dalam
proses penyembuhannya.
Berdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan
meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain,
menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang
sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap
orang lain dan memiliki wawasan luas.
b. Perhatian
meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan
dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan
imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien,
mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
c. Komunikasi
meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang
baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik
dengan keluarga pasien.
d. Kerjasama
meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien.
e. Tanggung jawab
meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.
O. Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan
Klien menginginkan perawat yang melayaninya memiliki sikap baik, murah
senyum, sabar, mampu berbahasa yang mudah difahami, serta berkeinginan
menolong yang tulus dan mampu menghargai klien dan pendapatnya. Mereka
mengharapkan perawat memiliki pengetahuan yang memadai tantang kondisi
penyakitnya sehingga perawat mampu mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh
individual klien (Meyers & Gray, 2001). Namun demikian masih banyak
ditemukan keluhan klien tentang perawat yang kurang ramah, kurang tanggap dan
kurang kompeten.
Saat ini pasien mengharapkan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
yang memuaskan. Pada kenyataannya saat ini masih banyak juga pelayanan rumah
sakit yang di keluhkan oleh pasien. Kasus Prita Mulyasari (32) yang tidak puas
dengan pelayanan di RS Omni Tangeran. Ia menulis email tentang pelayanan di
RS omni yang tidak memuaskan, tetapi RS membawa Prita ke jalur hukum dan
langsung di tahan. Sejak kasus itu muncul suasana RS omni sekarang semakin sepi
dan lengang. Pantauan di lokasi tidak banyak aktivitas di dalam RS omni, ruangan
megah itu terlihat lapang karena yang ada hanya pelayanan administrasi dan
pelayanan farmasi (http:/ruang hati.com/2009/06/09). Di RS Tria Dipa Jakarta
seorang pasien mengatakan tidak puas dengan pelayanan yang ada. Kejadian ini
bermula saat membawa bapaknya di UGD RS Tria Dipa karena tidak bisa buang
air besar selama tiga hari yang tidak segera di layani dan merasa di sepelekan oleh
petugas UGD dengan berbagai alasan. Mereka malah menyuruh megurus
administrasi dengan sikap yang tidak bersahabat. Akhirnya pasien tadi meninggal
dunia (http:/haryono,multiply,com/journal/item/165).
Memang harapan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
tidak selalu sesuai apa yang diinginkan masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan dan pengetahuan perawat. Semakin tinggi pengetahuan dan
pendidikan seorang perawat akan lebih cepat dan tanggap akan kebutuhan bio,
psio, sosial dan spiritual bagi pasien maupun keluarga pasien. Sehingga perawat
akan lebih mampu dalam membantu pasien untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi. Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah
menyadari hak-haknya sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke
pengadilan sudah menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka
sebagai penerima jasa tersebut.
BAB III
PEMBAHSAN ( KASUS )
JUDUL KASUS
PERUBAHAN SIKAP PERAWAT DI RSUD DR. MURJANI SAMPIT
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KEPADA
PASIEN
A. Tahap Pencairan ( Unfreezing )
1. Jenis perubahan
Perubahan yang saya buat di sini adalah perubahan bersifat di
rencanakan, sifat perubahan ini di lakukan bagi Perawat perubahan kearah
yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari
keadaan yang lebih baik.
2. Faktor-Faktor yang Menghambat Perubahan
Adapun faktor-faktor yang menghambat Perubahan yang saya buat di
sini adalah Tolleransi untuk berubah rendah.
3. Strategi Perubahan
Strategi yang saya gunakan untuk mengadakan perubahan sikap
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien di sini
adalah strategi konfrontasi, sesuai dengan teori strategi membuat perubahan.
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik di antara
orang. Dengan cara seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan
melihat apa yang terjadi jika perubahan sikap dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien tidak segera di ubah.
4. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus
dijawab.
a. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang di rencanakan?
Masalah yang saya angkat di sini adalah tentang sikap Perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien di RSUD dr. murjani
Sampit.
b. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut di perlukan ? Apakah situasi yang baru
akan lebih baik ? Apa yang di rubah ? Apa yang di dapat
Perubahan ini di perlukan untuk membuat sikap perawat dalam
meberikan pelayanan keperawatan kepada pasien semakin baik.
Situasi yang baru pasti akan lebih baik, karena dengan melakukan
perubahan sikap pada perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien akan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD
dr. Murjani Sampit.
Yang di Rubah di sini adalah Sikap
Yang di dapat dari melakukan perubahan sikap perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di sini adalah yang pertama dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, yang ke dua Nama perawat
Nama Rumah Sakit akan selalu baik di mata pasien jika sikap perawat baik
terhadap pasien, yang ke tiga pasien akan merasa senang dan puas atas
pelayanan yang baik yang di berikan perawat kepadannya, yang ke empat
Perawat pun akan merasa puas jika pasiennya puas dengan pelayanan yang
mereka berikan.
8. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target
perubahan?
Yang akan terlibat di dalam perubahan ini adalah Direktur Rumah
Sakit, yangb menjadi sasaran perubahan di sini adalah perawat RSUD
dr.Murjani Sampit.
9. Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut di laksanakan ?
Yang pertama Chang Agent akan menjelaskan kepada Direktur RUSD
dr.Murjani Sampit tentang keluhan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan yang di berikan perawat kepada pasien kurang baik, sikap
perawat kurang ramah, dan tidak memuaskan, Yang ke dua Change Agent
akan Menjelaskan kepada Direktur Rumah Sakit RSUD dr.Murjani Sampit
terkait dengan Perubahan yang ingin di lakukan. Yang ke tiga Chang Agent
akan membawa Direktur rumah RSUD dr.Murjani Sampit untuk melakukan
pertemuan kepada perawat yang ada di Rumah Sakit tersebut dan menjelaskan
Perubahan yang ingin di lakukan. Yang ke empat Chang Agent akan
menjelaskan kepada para perawat rumah sakit RUSD dr.Murjani Sampit apa
saja yang perlu di rubah dalam meberikan pelayanan keperwatan kepada
pasien, sikap seperti apa saja yang baik dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien. Yang ke lima Change Agent akan memotivasi
perawat untuk melakukan perubahan sikap dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien, yang ke enam Change Agent akan menyadarkan
para perawat rumah sakit RSUD dr.Murjani Sampit dampak apa saja yang
akan di timbulkan jika sikap mereka tidak segera di rubah.
10. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
Perubahan akan di laksanakan pada hari Senin jam 12 Siang.
11. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
Perubahan ini akan di lakukan di Aula RSUD dr.Murjani Sampit.
12. Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat di laksanakan ? Apakah sumber-
sumber yang ada mendukung atau menolak ?
Sangat Mungkin, karena engan cara menyadarkan mereka terhaap dampak
yang akan di timbulkan jika perubahan tersebut tidak segera di lakukan,
sumber aya yang mendukung adalah Atasannya yaitu Direkturnya langsung
yang menghimbau mereka untuk berubah, Sumber yang di perkirakan akan
menolak adalah Toleransi mereka untuk berubah kurang.
B. Tahap Bergerak ( Moving )
Yang pertama Chang Agent melakukan pertemuan dengan Direktur Rumah
sakit menjelaskan kepada di rektur tentang keluhan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan yang di berikan perawat kepada pasien kurang baik, sikap perawat
kurang ramah, dan tidak memuaskan.
Yang ke dua Change Agent memberikan Menjelaskan kepada Direktur Rumah
Sakit terkait dengan Perubahan yang ingin di lakukan.
Yang ke tiga Chang Agent membawa Direktur rumah sakit untuk melaukan
pertemuan kepada perawat yang ada di Rumah Sakit tersebut dan menjelaskan
Perubahan yang ingin di lakukan.
Yang ke empat Chang Agent memberikan penjelaskan kepada perawat rumah
sakit RUSD dr.Murjani Sampit apa saja yang perlu di rubah dalam meberikan
pelayanan keperwatan kepada pasien, Sikap Seperti apa saja yang baik dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Yang ke tujuh Change Agent akan memberikan penjelasan kepada para
perawat rumah sakit RSUD dr.Murjani Sampit apa saja kerugian dan keuntungan
dari perubahan tersebut.
Setelah Change Agent memberikan penjelasan kepada para perawat yang ada
di RUSD dr.Murjani Sampit mereka setuju untuk melakukan perubahan.
C. Tahap Pembekuan ( Refreezing )
Setelah Change Agent Melaukan berbagai penjelasan Mengenai perubahan
yang ingin di lakukan, para perawat RSUD dr.Murjani Sampit mau melakukan
perubahan yang di ajak oleh Change Agent, Mereka sudah percaya kepada Change
Agent mengenai perubahan yang ingin di lakukan oleh Change agent.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari paparan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kualitas pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :
Penerimaan, meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek
penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki
wawasan luas.
Perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan,
memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
selain aspek-aspek diatas, sikap pelaku pelayanan yang baik juga harus cepat,
tepat, aman, ramah tamah, dan nyaman
Harapan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang
memuaskan. Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah
menyadari hak-haknya sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke
pengadilan sudah menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka
sebagai penerima jasa tersebut.
Pelayanan kesehatan rumah sakit belum dapat memenuhi tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang ideal. Hal ini di buktikan dengan masih banyaknya
kasus yang terjadi akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
di rumah sakit sehingga banyak pasien di Indonesia berobat ke luar negeri.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah kami paparkan di atas, saran penyusun yaitu
Pentingnya etika dan sikap baik dalam menjadi perawat yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/faktor-faktor-perubahan-organisasi/
http://sbm.binus.ac.id/2013/09/02/alternatif-model-manajemen-perubahan-bagian-2/
http://karfianto.wordpress.com/2010/05/21/strategi-menghadapi-perubahan/
http://baihidlajiandra.blogspot.com/2011/02/sikap-perawat-dalam-pelayanan-di-
rs_28.html
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. 1998. Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. Jakarta :EGC
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. 2001.
Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. Jakarta
: EGC
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. 2000. Pengantar kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC