MAKALAH penisilin

26
MAKALAH MIKROBIOLOGI MANFAAT JAMUR Penicillium Sp. DI BIDANG INDUSTRI Disusun oleh: Kelompok 15 Off AA RIA YULI SUSANTI (208331413105) NIA APRILLIA (208331413106) ARUM STYANINGSIH (208331413107) ANDIKA RISMAWATI (208331413108) UNIVERSUTAS NEGERI MALANG

Transcript of MAKALAH penisilin

Page 1: MAKALAH penisilin

MAKALAH

MIKROBIOLOGI

MANFAAT JAMUR Penicillium Sp. DI BIDANG INDUSTRI

Disusun oleh:

Kelompok 15

Off AA

RIA YULI SUSANTI (208331413105)

NIA APRILLIA (208331413106)

ARUM STYANINGSIH (208331413107)

ANDIKA RISMAWATI (208331413108)

UNIVERSUTAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

JURUSAN KIMIA

OKTOBER 2010

Page 2: MAKALAH penisilin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antibiotik berasal dari kata Yunani tua, yang merupakan gabungan dari

kata anti (lawan) dan bios (hidup). Kalau diterjemahkan bebas menjadi "melawan

sesuatu yang hidup". Antibiotika di dunia kedokteran digunakan sebagai obat

untuk memerangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa. Antibiotika

adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat

menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.

Banyak antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh.

Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk

mikroba. Antibiotika yang akan digunakan untuk membasmi mikroba yang

menyebabkan infeksi pada manusia, harus mememiliki sifat toksisitas selektif

setinggi mungkin. Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik

untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia. Yang harus selalu

diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat

membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika

adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Cara kerja obat antibiotik ini dapat dibedakan menjadi tiga:

- bakteri akan dicegah tingkat pertumbuhannya

- bakteri dimusnahkan, tetapi secara secara materi(physical) masih ada

- bakteri dimusnahkan dan selnya dihancurkan

Salah satu mikroorganisme yang dapat menghasilkan zat antibiotik adalah

jamur, terutama jamur dari divisi Ascomycotina yaitu Penicillium chryzogenum

(dahulu dikenal sebagai Penicillium notatum).

Selain dapat menghasilkan zat antibiotik, mikroorganisme juga bisa

membantu proses pembuatan berbagai jenis bahan makanan. Mekanisme kerjanya

adalah melalui proses fermentasi. Salah satu mikroorganisme yang dapat

membantu proses pembuatan bahan makanan adalah jamur / fungi.

Bahan makanan yang proses pembuatannya membutuhkan peran serta

jamur / fungi adalah keju. Proses pembuatan keju ini, memebutuhkan peran jamur

Page 3: MAKALAH penisilin

dari divisi Ascomycotina yaitu dari spesies jamur Penicillium camemberti atau

Penicillium roqueforti.

Dari uraian diatas, akan dibahas lebih lanjut mengenai jamur penicillium

dari spesies Penicillium chryzogenum dan Penicillium camemberti atau

Penicillium roqueforti untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam

mengenai peran jamur-jamur tersebut daalm kehidupan sehari-hari terutama

dalam bidang industry.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan jamur penicillium?

2. Bagaimana karakteristik dari jamur penicillium?

3. Bagaimana gambar makroskopik dan mikroskopik dari jamur penicillium?

4. Apa manfaat jamur penicillium?

5. Mengapa kita mempelajari jamur penicillium ?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah penemuan jamur penicillium.

2. Memahami karakteristik dari jamur penicillium.

3. Mengetahui dan memahami gambar makroskopis dan mikroskopis dari

ajmur penicillium.

4. Mengetahui dan memahami manfaat dari jamur penicillium.

5. Mengetahui dan memahami alasan mempelajari jamur penicillium.

Page 4: MAKALAH penisilin

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

1. Penicillium chryzogenum

Antibotik pertama kali ditemukan pada tahun 1910 oleh Paul Ehrlich, yang

dinamakan Arsphenamin.

Antibiotik Penicillin ditemukan pada tahun 1928 oleh Alexander Fleming, ilmuan

dari Skotlandia. Sir Alexander Flemming lahir pada tanggal 6 Agustus 1881 dan

wafat pada tanggal 11 Maret 1955. Beliau adalah seorang ahli biologi dan

farmakologi berkebangsaan Skotlandia. Prestasinya yang paling terkenal adalah

penemuan enzim liusozome (1923) dan antibiotik penisilin dari jamur Penicillium

notatum (1928). Beliau mendapat penghargaan Nobel pada 1945, bersama

Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain.

     Alexander Fleming lahir 6 Agustus 1881 di Lochfield, sebuah peternakan

dekat Darvel di East Ayrshire, Skotlandia. Beliau anak ketiga dari empat orang

anak Hugh Fleming (1816-1888) dari perkawinan keduanya dengan Grace Stirling

Morton (1848 - 1928). Hugh Fleming menikah kedua kalinya pada usia 59 dan

meninggal ketika Alexander berumur tujuh tahun.

     Fleming belajar di Louden Moor School dan Darvel School, kemudian

selama dua tahun di Kilmarnock Academy. Setelah bekerja di sebuah kantor

ekspedisi selama empat tahun, Fleming yang saat itu berusia 20 tahun mewarisi

sejumlah uang dari seorang paman, John Fleming. Kakaknya,Tom, sudah menjadi

dokter dan menyarankan agar sang adik mengikuti kariernya. Pada tahun 1901,

Alexander mendaftar di St Mary's Hospital, Paddington, London.

     Disana, beliau disarankan untuk bergabung dengan departemen penelitian

di St Mary. Beliau kemudian mendapatkan posisi sebagai asisten ahli bakteriologi

Page 5: MAKALAH penisilin

untuk Sir Almroth Wright, seorang pelopor dalam terapi vaksin dan imunologi.

Beliau mendapat gelar M.B dan kemudian menjadi B.Sc dan menjadi dosen di St

Mary's sampai 1914. Pada 23 Desember 1915, dia menikah dengan seorang

perawat bernama Sarah Marion McElroy dari Killala, Irlandia.

     Selama perang Dunia ke I, beliau mengabdi sebagai kapten dalam Korps

Medis Angkatan Darat. Beliau dan rekan-rekannya bekerja di rumah sakit medan

perang di Western Front, Perancis. Pada 1918, beliau kembali ke St Mary's

Hospital, yang merupakan rumah sakit pendidikan dan terpilih menjadi profesor

bakterilogi tahun 1928.

Setelah perang Dunia ke I, Flemming secara aktif mencari agen anti-

bakteri setelah menyaksikan banyak kematian pada prajurit saat perang, akibat

luka yang terinfeksi. Sementara itu penggunaan antiseptik malah membunuh

sistem pertahanan tubuh pasien, lebih efektif dibanding membunuh bakteri.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di The Lancet selama perang Dunia I,

Fleming menceritakan penelitiannya. Dia menjelaskan,mengapa antiseptik lebih

berbahaya bagi tentara di banding infeksi.

Tahun 1928,Fleming menyelidiki sifat-sifat stahylococci. Beliau memiliki

laboratorium yang sering kali berantakan, tidak terawat. Pada 3 September 1928,

setelah berlibur, Fleming kembali ke laboratorium. Sebelum meninggalkan

laboratorium dia melakukan kultur staphylococci di sebuah bangku di sudut

laboratorium. Saat kembali, Fleming melihat satu kultur bakteri telah

terkontaminasi dengan jamur. Koloni staphylococci yang mengelilinginya, sudah

dihancurkan, sementara koloni yang jauh dari jamur tetap normal.

Fleming menunjukkan kultur yang terkontaminasi itu pada bekas

asistennya, Merlin Price, yang mengatakan " itulah cara Anda menemukan

lisozim". Fleming mengidentifikasi jamur yang telah mencemari kulturnya berasal

dari genus Penicillium. Inilah sebabnya mengapa obat tersebut bernama penicillin

atau penisilin (Indonesia).

Beliau menyelidiki efek anti bakteri penisilin pada banyak organisme.

Beliau menemukan antibiotik yang efektif untuk staphylococci, dan patogen

gram positif lain yang menyebabkan demam berdarah, radang paru paru,

meningitis dan difteri, tetapi tidak untuk penyakit tipus atau demam

Page 6: MAKALAH penisilin

paratipus,yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Penisilin juga efektif untuk

neisseria gonorrhoea, yang menyebabkan gonore walau bakteri ini adalah gram

negatif.

Fleming mempublikasikan temuannya pada tahun 1929 di Britishjournal

of Experimental Pathology. Namun, hanya segelintir orang yang memberi

perhatian. Fleming meneruskan penyelidikan, tapi budidaya penicillium cukup

sulit. Dan setelah tumbuh, sulit untuk mengisolasi agen antibiotik. Awalnya,

Fleming beranggapan bahwa penisilin bukan hal penting untuk mengobati infeksi.

Dia menjadi yakin bahwa penisilin tidak akan bertahan cukup lama di dalam

tubuh manusia ( in vivo), untuk membunuh bakteri secara efektif. Banyaknya

penelitian yang tidak bisa di simpulkan, mungkin karena penisilin lebih banyak

digunakan sebagai antiseptik. Tetapi pada tahun 1930an, penelitian Fleming

menunjukkan hasil yang lebih menjanjikan. Beliau terus melanjutkan

penelitiannya sampai 1940.

Fleming kemudian meninggalkan penelitian penisilin. Howard Florey dan

Ernst Chain mengambil alih pengembangan tersebut dan melakukan produksi

besar-besaran dengan bantuan dana dari pemerintah Amerika dan Inggris.

Penisilin diproduksi secara masal, setelah pengeboman Pearl-Harbor.

Norman Heatley menyarankan bahwa dengan mentransfer bahan aktif penisilin

kembali ke air dan mengubah tingkat asamnya, akan cukup untuk memproduksi

obat-obatan yang dapat dipakai untuk percobaan pada binatang.

Pada 1955, Fleming meninggal di rumahnya di London karena serangan jantung.

Beliau dikremasi dan debunya disimpan di St Paul's Cathedral.

2. Penicillium camemberti atau Penicillium requeforti

Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi. Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).

Page 7: MAKALAH penisilin

Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.

Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.

Zaman pertengahan Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya. Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda. Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma. Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan pada zaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesan pada 1597, keju Gouda pada 1697, dan keju Camembert pada 1791.

Di abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme.. Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat. Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.

Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses. Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia. Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional. Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.

Page 8: MAKALAH penisilin

B. Karakteristik Penicilium

1. Taksonomi

Kingdom : Fungi

Devisio : Ascomycotina

Class : Eurotiomycetes

Ordo : Moniliales

Familia : Moniliaceae

Genus : Penicillium

Spesies : Penicillium chryzogenum (dahulu dikenal sebagai Penicillium

notatum)

Kingdom : Fungi

Devisio : Ascomycotina

Class : Eurotiomycetes

Ordo : Eurotiales

Familia : Trichocomaceae

Genus : Penicillium

Spesies : *Penicillium camemberti

*Penicillium roqueforti

Penicillium adalah anggota Ascomycota. Nama Penicillium  berasal dari

kata Latin yang memiliki arti “kuas” sebab bentuk dari jamur Penicillium seperti

kuas jika dilihat secara mikroskopik. Anggota Ascomycota sendiri memiliki ciri-

ciri:

Ciri khusus yang dimilki yaitu dapat menghasilkan spora askus

(askospora), yaitu spora hasil reproduksi seksual, berjumlah 8 spora yang

tersimpan di dalam kotak spora. Kotak spora ini menyerupai kantong

sehingga disebut askus

Hidup saprofit, parasit, atau bersimbiosis

Hifa bersekat melintang serta hifanya brcabang-cabang

Page 9: MAKALAH penisilin

Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada juga yang multiseluler

Reproduksi aseksual dengan tunas (pada jamur uniseluler) , fragmentasi,

dan spora aseksual/konidia (pada jamur multi seluler). Spora aseksual

terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Warna spora

dan konidia bermacam-macam, ada yang hitam, cokelat, kebiruan, dan

bahkan ada yang merah orange.

reproduksi seksual dilakukan dengan askus. askus adalah semacam

sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya

mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut

askokarp atau askoma

Untuk spesies Penicillium  sendiri, secara umum memiliki ciri-ciri:

hidup secara saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat yang

mengandung gula (seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum).

berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia

dibentuk pada ujung hifa. Hifa pembawa konidia disebut konidiofor.

Sehingga setiap konidia dapat dapat tumbuh membentuk jamur baru.

Konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas

reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi secara

generatif sulit ditemukan.

2. Gambar Makroskopis

Gambar koloni Penicillium pada medium agar

Page 10: MAKALAH penisilin

a. Penicillium chryzogenum

Gambar zat antibiotik yang dihasilkan dari jamur

Penicillium notatum

Gambar Penicillium chryzogenum pada saat pertama kali ditemukan oleh

Alexander Fleming di laboratoriumnya

Gambar Penicillium notatum di cawan petri

Page 11: MAKALAH penisilin

b. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti

Gambar keju yang dihasilkan dari fermentasi

Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti

Gambar

Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti di cawan petri

3. Gambar Mikroskopis

Gambar Penicillium

Page 12: MAKALAH penisilin

a. Penicillium chryzogenum

Gambar Penicillium chryzogenum beserta bagian-bagiannya

Gambar konidia dari Penicillium chryzogenum yang berwarna biru atau

hijau-kebiruan

Gambar mold dari Penicillium chryzogenum yang berwarna kuning

Page 13: MAKALAH penisilin

b. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti

Gambar dari Penicillium camemberti

Gambar dari konidia Penicillium roqueforti dan Penicillium

camemberti dilihat dari mikroskop

C. Manfaat

Jamur Penicillium di bidang industri bermanfaat untuk:

Untuk memproduksi keju (Penicillium camemberti dan Penicillium

roqueforti)

Warna keju sebenarnya berasal dari spora (konidia) dari

jamur. Spora tersebut disuntikkan ke dalam keju dadih selama

fermentasi. Kedua jamur ini bermanfaat dalam member ciri rasa atau

Page 14: MAKALAH penisilin

mengharumkan keju, yaitu dengan cara menurunkan kadar kasein pada

bahan keju.

Untuk pengawetan jus buah (Penicillium chryzogenum)

Penicillium Chrysogenum dapat menghasilkan oksidase glukosa

sehingga mampu mengawetkan jus buah.

Untuk produksi antibiotik yang dikenal dengan penisilin (Penicillium

chryzogenum)

Penicillin hanya dapat dihasilkan dari mikroorganisme (jamur)

tertentu, tepatnya dari molekul hasil respirasi (pertukaran gas) jamur .

Sehingga hanya dapat dihasilkan dalam jumlah (dosis) yang sedikit. Ini

menyebabkan sulitnya menghasilkan penicillin dalam jumlah yang

memadai, sehingga baru tahun 1942 pertama kali digunakan pada pasien,

setelah penicillin berhasil diproduksi banyak melalui proses fementasi.

Pinisilin hanya efektif untuk memberantas terutama bakteri gram positif

yang berbentuk kokus, misalnya melawan infeksi yang disebabkan oleh

Staphylococcus dan Pneumococcus.  Namun, penisilin tidak menimbulkan

efek sakit pada manusia dan hewan. Hal ini dikarenakan dinding sel pada

manusia dn hewan berbeda dengan dinding sel pada kuman.

D. Alasan pentingnya mempelajari Penicillium chryzogenum dan

Penicillium camemberti atau Penicillium requeforti

1. Penicillium chryzogenum

Penicillium chryzogenum adalah salah satu produsen lipase terbaik

diantara jamur dalam satu genus.selain itu,  Penicillium chrysogenum memiliki

aktivitas enzimatik yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan

alpha-amilase. selain itu, Penicillium chryzogenum mampu menghasilkan

antibiotic yang dikenal penisilin.

Pinisilin merupakan kelompok antibiotic β-laktam yang memilki rumus

molekul R-C9H11N2O4S, dengan R adalah rantai samping yang beragam.

Penicillium chrysogenum (juga dikenal sebagai Penicillium

notatum) merupakan sumber untuk memproduksi penisilin, antibiotik

Page 15: MAKALAH penisilin

pertama. Penisilin bekerja terhadap bakteri gram positif seperti

Staphylococcus dan Pneumococcus.

Cara kerja dari pinisilin adalah dengan cara mengganggu sintesis

peptidoglikan di dinding sel bakteri. Crosslinking pada saat pembentukan

peptidoglikan yang terjadi pada bakteri dicegah oleh pinisilin dengan cara

menghambat transpeptidase enzim, dengan kata lain β-laktam akan terikat pada

enzim transpeptidase yang berhubungan dengan molekul peptidoglikan bakteri

sehingga nantinya menyebabkan cacat dinding sel pada bakteri. Kemudian terjadi

pengambilan kelebihan air dan melemahkan dinding sel bakteri ketika sel bakteri

membelah sehingga menyebabkan mereka pecah (lisis sel) dan akhirnya bakteri

tersebut mati.

Untuk bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan Klebsiella

pneumoniae mekanismenya tidak berbeda dengan mekanisme aksi pada bakteri

gram positif. Hal yang membedakan mekanisme aksi pada bakteri gram positif

dan negatif yaitu pada bakteri gram positif, setelah kehilangan dinding sel akan

menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri gram negatif akan menjadi sferoplas.

Protoplas dan sferoplas inilah yang nantinya akan lisis (pecah).

Berikut gambar dari inti penisilin

Page 16: MAKALAH penisilin

2. Penicillium camemberti dan Penicillium requeforti

Penicillium camemberti adalah spesies jamur yang digunakan

dalam produksi camembert dan brie keju. Jamur Penicillium camemberti

memberi cita rasa khas pada keju jenis camembert dan brie keju. Keju-

keju jenis ini memiliki lapisan kulit yang berbulu akibat ditumbuhi jamur

putih kelabu bernama Penicillium camemberti . Lapisan tersebut berwarna

putih ketika keju masih muda tetapi dapat menjadi lebih gelap atau coreng-

coreng ketika keju mengalami proses pematangan. . Jamur ini

menyebabkan warnanya menjadi kekuning-kuningan.

Gambar keju yang ditumbuhi jamur Penicillium camemberti

Penicillium requeforti adalah spesies jamur yang berguna dalam

produksi keju jenis Roquefort dan Stilton. Jamur Penicillium requeforti

memberi cita rasa yang khas dan warna untuk keju jenis ini. Urat-urat biru

Page 17: MAKALAH penisilin

yang tampak pada keju Roquefort disebabkan oleh jamur Penicillium

roquefortii. Jamur ini membuat permukaan keju menjadi licin.

Gambar keju yang ditumbuhi jamur Penicillium requeforti

Page 18: MAKALAH penisilin

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. sejarah penemuan jamur penisillium ditemukan oleh Alexander

Fleming

2. karakteristik jamur penisillium dapat diidentifikasi secara

taksonomi numerik dan ciri – ciri khusus yang dimilikinya seperti

hidupnya yang saprofit, dapat berkembang biak secara vegetatif

dengan membentuk konidia dan berkembang biak secara

generatif dengan membentuk askus.

3. Secara makroskopis Penicillium chryzogenum dapat diamati

yaitu berupa obat – obat antibiotik sedangakan Penicillium

camemberti dapat diamati pada keju dan secara mikroskopis

dengan bantuan mikroskop bagian – bagian dari jamur

penicillium dapat diamati,

4. Manfaat dari Penicillium chryzogenum adalah untuk pembuatan

antibiotik dan Penicillium camemberti untuk pembuatan keju,

5. Penting bagi kita untuk mempelajari jamur penicillium spesies

Penicillium chryzogenum dan Penicillium camemberti karena

kedua spesies ini sangat banyak berguna bagi kehidupan manusia.

B. SARAN

Bagi pembaca disarankan jika meminum obat antibiotik sesuai dengan

dosis dan lebih baik tidak meminum obat jika tidak benar – benar sakit karena

antibiotik tidak hanya memmatikan bakteri pnyebab penyakit saja tetapi bakteri

yang bermanfaat pun ikut mati

Page 19: MAKALAH penisilin